Cerita fanfiction ini hanya fiksi belaka jika ada kesamaan tempat dan cerita itu adalah sebuah ketidak sengajaan. Sementara kesamaan nama dan profesi para tokohnya adalah disengaja. Untuk para fans para seleb yang aku jadikan cast di FF ini,, mian ya,,, karakter mereka bukanlah karakter yang sebenarnya, semua ini hanya karena imajinasi liarku saja^^
Sebelumnya di Love is Not Obsession:
Love is Not Obsession ~Happy Ending?~
Cast:
Lee Jin Wook as himself
Jo Yoon Hee as herselfMrs. Jo (OC) as Yoon Hee's Mother
Mr. Jo (OC) as Yoon Hee's Father
Kim Hye Sung (OC) as Jo Yoon Hee Manager
Kim Ji Suk as himself
Park Jae Shin (OC) as Park Jae Shin
Mr. Cho (OC) as Executive Manager HB Entertaiment
“Akh….” Jin Wook mendengar suara
jeritan tertahan dari arah toilet. Bukan kah itu suara Yoon Hee? Jin Wook
bergegas menuju toilet dan melihat Yoon Hee yang berdiri sambil menahan sakit.
“Yoon Hee-ya? Apa yang terjadi?”
“Akh,, Oppa… kau sudah datang,,,
sepertinya,, sepertinya aku akan melahirkan…”
“Mwo?” Jin Wook langsung panik
mendengar hal itu.
“Ottoke? Apa yang harus aku
lakukan? Akh,, telepon… kita harus menelpon dr. Kim, aniya,,, lebih baik
menelpon Ommo-nim dan Aboniem… Ataukah…” Jin Wook malah jadi kebingungan
sendiri, sementara Yoon Hee meringis menhan sakit.
“Oppa… sepertinya,, Akh,, kita
lebih baik langsung ke RS saja…” Yoon Hee mencoba berbicara sambil terbata-bata
menarik dan mengeluarkan nafasnya..
“Akh,, kau benar… sebaiknya kita
langsung ke RS” Jin Wook pun langsung membopong Yoon Hee keluar dari Apartemen
mereka.Dengan terburu-buru Jin Wook membawa Yoon Hee ke tempat parkir sambil
membimbingnya untuk menarik dan mengeluarkan nafas.
Jin Wook mendudukan Yoon Hee di
mobilnya dan dia pun segera duduk di belakang kemudi, “Yoon Hee-ya,,
bertahanlah,,, “ Jin Wook pun segera menjalan mobilnya menuju RS terdekat.
***
Masih dengan kostum Mr. Kim nya,
Lee Jin Wook membopong Yoon Hee ke dalam RS dan memanggil petugas RS untuk
segera menangangi istrinya. Petugas RS segera membawa Yoon Hee menuju ruang bersalin dan meminta Jin
Wook masuk ke ruang persalinan karena Yoon Hee meminta ditemani.
Proses persalinan itu berlangsung
cukup lama, Jin Wook menemani Yoon Hee dengan sabar bercampur panik, karena
terus mendengar Yoon Hee berteriak setiap kali mengambil nafas. Setelah dua jam
berlalu, akhirnya Yoon Hee melahirkan anak pertama mereka dengan selamat.
“Selamat, Bayinya laki-laki”
Suster menyerahkan bayi yang telah di bersihkan ke tangan Lee Jin Wook.
Jin Wook menatap takjub pada
putranya itu, sementara Yoon Hee sudah tak sadarkan diri karena kelelahan
setelah melahirkan. Jin Wook menjadi cemas melihat kondisi Yoon Hee, namun
dokter menenangkannya, kelelahan setelah melahirkan memang bisa membuat ibu tak
sadarkan diri. Jin Wook pun menjadi lega kemudian.
Jin Wook kembali menyerahkan
putranya pada suster untuk di rawat di kamar bayi sebelum dia di beri asi
pertamanya setelah sang ibu terbangun. Jin Wook pun teringat, dia bahkan belum
mengurus proses administrasi masuknya Yoon Hee ke RS. Namun saat keluar dari
ruang persalinan, orang tua Yoon Hee dan Hye Sung sudah menunggunya. Mereka
sudah mengurus masalah administrasi
perawatan Yoon Hee di RS tersebut.
“Apakah Yoon Hee baik-baik saja Lee
Seobang?” Appa bertanya dengan panik
“Dia baik-baik saja Aboniem, anak
kami pun sangat sehat” Jin Wook memberi informasi dengan wajah yang tersenyum
penuh kebahagiaan dan kelegaan.
“Syukurlah, kami sempat panik
saat pengurus Apartemen mengatakan melihatmu membawa Yoon Hee yang akan
melahirkan dengan terburu-buru. Siapa sangka Yoon Hee akan melahirkan dua
minggu lebih cepat dari perkiraan” Omma merasa lega karena Putri dan cucunya
baik-baik saja setelah proses persalinan normal.
“Akh,, orang tuamu masih dalam
perjalanan menuju ke RS, Lee Seobang,, mereka sangat terkejut saat diberitahu
Yoon Hee sudah melahirkan” Appa memberitahu Jin Wook, bahwa mereka sudah
menghubungi orang tua Jin Wook juga.
“Kamsahamnida karena telah
menghubungi mereka Aboniem,, aku bahkan belum sempat memberi tahu mereka
tentang kondisi terkahir Yoon Hee” Jin Wook merasa lega hubungan orang tuanya
da orang tua Yoon Hee sangat baik, sehingga mereka saling mendukung untuk
menghadapi masalah rumah tangga Jin Wook dan Yoon Hee.
“Apakah Yoon Hee masih tidak
sadarkan diri?” Hye Sung mempertanyakan keadaan Yoon Hee.
“Nde, dokter bilang,,, dia
kelelahan setelah melahirkan”
“Hmm,, kalau begitu, kita
sebaiknya melihat bayi nya dulu di kamar bayi” Hye Sung mengusulkan. Omma dan
Appa setuju dengan ide itu.
***
Jin Wook terbangun saat dia
mendengar suara tangis bayi, “Kau sudah bangun Oppa?” Yoon Hee menyapanya
dengan hangat saat wanita itu sedang menenangkan bayinya yang menangis dan baru
tenang setelah Yoon Hee menyusuinya.
Jin Wook merasa dirinya sedang
bermimpi, melihat Yoon Hee yang terlihat begitu cantik saat sedang menyusui.
Yang terakhir Jin Wook ingat adalah dirinya tertidur di sofa kamar rawat Yoon
Hee, setelah mengantar orang tuanya dan juga orang tua Yoon Hee yang pulang setelah mereka puas melihat cucu
pertama mereka di ruang bayi. Mereka berjanji akan kembali besok pagi setelah
Yoon Hee terbangun dari tidurnya.
Pemandangan Yoon Hee yang sedang
menyusui putra mereka, adalah pemandangan terindah yang pernah dilihatnya
seumur hidupnya. Jika ini mimpi, rasanya Jin Wook tidak ingin terbangun.
“Mengapa kau hanya berdiam disitu saja, apakah kau tidak ingin melihat putra
kita Oppa?” Yoon Hee menyadarkan Jin Wook dari lamunannya.
Jin Wook masih setengah sadar
saat kemudian dia mendekat ke arah Yoon Hee dan putranya, dia bahkan tidak
sadar jika Yoon Hee telah mengingat dirinya. Jin Wook menatap bayi lelaki yang
sedang menyusu itu. “Dia sangat tampan” Jin Wook kemudian berkomentar dengan takjub.
“Iya,, dia sangat tampan, mata,
hidung dan bibirnya mirip sekali dengan mu Oppa, bukan kah begitu?” Yoon Hee
tersenyum manis saat mengatakan hal itu. Kemudian Jin Wook pun tersadar sejak
semalam, Yoon Hee memanggilnya Oppa,,, bukan Jin Wook-ssi lagi… Apakah?
“Yoon Hee-ya,,, kau sudah
mengingatku?” Jin Wook bertanya dengan kaget dan cemas.
Yoon Hee tersenyum manis dan mengangguk kecil. “Benarkah?” Jin Wook
langsung merasa kegirangan.
“Nde Oppa,,, semua ingatan ku
sudah kembali”
“Akh,, syukurlah” Jin Wook
menghela nafas lega sambil tersenyum. Tak ada yang lebih membahagiakan lebih
dari ini. Anaknya lahir dengan selamat dan Ingatan Yoon Hee sudah kembali. Jin
Wook merasa Tuhan benar-benar menyayanginya.
Dengan refleks Jin Wook langsung
memeluk Yoon Hee yang masih menyusui putra mereka, “Akh Oppa” Yoon Hee kaget
mendapat pelukan tiba-tiba dari Jin Wook. “Terima kasih Yoon Hee-ya,, terima
kasih karena telah mengingat segalanya. Selamat datang kembali istriku”
Yoon Hee tersenyum mendapat
ucapan selamat datang dari suaminya itu. “Terima kasih juga telah begitu
bersabar menunggu ku Oppa” Yoon Hee dan Jin Wook pun tetap berpelukan untuk
saling melepas rindu, hingga…
“Ea,, Ea,, Ea,,” tangisan putra
mereka membuat Jin Wook melepaskan
pelukannya. “Akh,,, sepertinya Urri Eagi merasa diabaikan” Jin Wook berkomentar
dan menatap putranya penuh sayang. “Oppa,, sebaiknya kita beri nama siapa putra
kita ini?” Yoon Hee bertanya karena dia ingin segera memberi nama pada bayinya.
“Hmm,, bagaimana kalau… Lee Jin Hee?
agar dia tahu bahwa kita berdua sebagai orang tuanya akan selalu menyayanginya.
Jin Hee perpaduan dari Jin Wook dan Yoon Hee”
“Jin Hee bagus juga,,, semoga dia
bisa menjadi sesukses Ji Jin Hee sunbae-nim jika dia memutuskan menjadi aktor”
“Kau tidak ingin dia menjadi
seperti ku Yoon Hee-ya?” Jin Wook protes pada Do’a Yoon Hee.
“Sudah cukup aku punya seorang
Lee Jin Wook, mengapa anak ku juga harus menjadi seperti mu Jin hee Aboji?”
Mendengar sebutan Jin Hee Aboji, Jin Wook bahkan lupa dengan perkataan Yoon Hee
sebelumnya,
“Jin Hee Aboji? Itu terdengar
sangat menyenangkan Jin Hee Omma” Jin Wook tersenyum dan menatap hangat pada
Yoon Hee yang juga tersenyum hangat padanya.
***
“Apakah kami mengganggu kalian?”
Dua orang suster masuk ke dalam ruang rawat Yoon Hee saat Jin Wook dan Yoon Hee
sedang bermain bersama putra mereka yang sudah kenyang mendapat asi dari sang
ibu.
“Akh,, tidak suster, apakah ada
masalah?” Jin Wook bertanya khawatir.
“Tidak ada,,, hanya saja,, kami
sangat penasaran, apakah kalian itu Lee Jin Wook dan Jo Yoon Hee dari drama
Nine?” salah seorang suster bertanya dengan ragu-ragu.
Yoon Hee dan Jin Wook saling
menatap satu sama lain, kemudian keduanya tersenyum bersama. Sudah waktunya
mereka mempublikasikan pernikahan mereka. Jadi tidak ada alasan lagi untuk
menyembunyikan lagi identitas mereka.
“Nde, kami adalah Lee Jin Wook
dan Jo Yoon Hee”
“Huaaahh,, ternyata benar-benar
kalian, pantas saja di luar RS banyak sekali wartawan yang penasaran dengan
kalian. Bolehkan kami mengambil gambar kalian bersama putra kalian juga?”
“Tentu saja, ini akan menjadi
foto keluarga kami yang pertama” Jin Wook mengijinkan suster itu mengambil foto
dirinya bersama Yoon Hee dan Jin Hee.
“Akh,,, kamsahamnida Lee Jin
Wook-ssi” Suster tersebut pun mengambil foto mereka bertiga beberapa kali.
***
“Oppa,,, apa tidak apa-apa
membiarkan Suster itu mengambil foto kita besama Jin Hee? Media bahkan tidak
tahu jika aku masih hidup?” Yoon Hee merasa cemas kerena keputusan Jin Wook
yang menginjinkan suster tadi mengambil foto mereka.
“Tenang saja Yoon Hee-ya,, aku
yakin, HB dan Fantiago sudah membuat rencana untuk mengatasi hal ini, lagi pula
kita memang harus segera mempublikasikan tentang pernikahan kita demi Jin Hee”
Jin Wook menatap putranya kemudian membelai kepala mungil bayi tampan itu.
“Begitu kah? baiklah,, aku akan
mempercayakan semua ini padamu”
“Tenang saja Yoon Hee-ya, semua
pasti akan baik-baik saja” Jin Wook menenangkan ke khawatiran sang istri.
“Semua akan baik-baik saja jika
kau segera melakukan konferensi Pers tentang hal itu Lee Jin Wook-ssi” Hye Sung
yang baru masuk ke kamar rawat Yoon Hee memberi saran pada Jin Wook.
“Eonnie!” Yoon Hee kegirangan
melihat Hye Sung masuk ke kamar rawatnya.
“Apa terjadi masalah Noona?”
“Halaman RS penuh dengan
wartawan, HB dan Fantiago dibanjiri telepon dari berbagai media tentang kabar
dirimu menemani persalinan Yoon Hee di RS ini, kau tahu rumor apa yang tersebar
di luaran sana?”
“Memang rumor apa yang muncul?”
“Lee Jin Wook di duga menjadi
penyebab kecelakaan antara Jo Yoon Hee dan Park Se Ra, agar bisa menyembunyikan
kehamilan Jo Yoon Hee dari publik”
“Mwo? Sampai separah itu kah?”
“Nde… media selalu mengatakan
apapun yang mereka mau. Dan aku yakin Park Se Ra sedang syok melihat kabar kau
menemani Yoon Hee yang melahirkan”
“Lalu apa yang harus aku
lakukan?” Jin Wook pun akhirnya bingung sendiri.
“Dong Chun akan segera
menjemputmu dan mengamankan mu dari para wartawan di luar agar kau bisa
mempersiapkan acara Konferensi Pers untuk mengklarifikasi masalah ini. HB dan
Fantiago telah sepakat untuk mengumumkan masalah pernikahan kalian dan Yoon Hee
yang kehilangan ingatannya, mereka berpikir untuk tidak lagi membohongi publik.
Itulah yang terbaik”
“Araso… aku akan melakukan yang
terbaik untuk mengklarifiksikan semuanya”
“Tentu saja, kau harus melakukan
yang terbaik”
“Akh,,, mana keponakan ku…” Hye
Sung segera mendekati Jin Hee yang ada di pangkuan Yoon Hee dan mengambilnya
untuk di gendong.
“Aigooo,,, dia benar-benar
tampan. Apa kalian sudah memberinya namanya?”
“Nde,,, Namanya Lee Jin Hee” Yoon
Hee menjawab pertanyaan Hye Sung.
“Mwo? Lee Jin Hee? jangan-jangan
itu adalah gabungan nama kalian yah?” Hye Sung curiga
Jin Wook dan Yoon Hee mengangguk
penuh semangat, “Nde,,, Jin dari Jin Wook dan Hee dari Yoon Hee” Yoon Hee
menjelaskan dengan antusias. Hye Sung tersenyum hambar mendengarnya, mereka
berdua benar-benar gampang di tebak.
***
Dengan wajah kusut Jin Wook masuk
ke kamar rawat Yoon Hee, hari ini dia menghadiri acara Konferensi Pers nya
untuk mengkalrifikasi rumor tentang dirinya dan Yoon Hee. Jin Wook pikir
semuanya akan berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan, tapi siapa sangka,
jika rasa penasaran media lebih besar dari yang dia kira.
Semua rencana jawaban yang sudah
disiapkannya menghilang entah kemana
saat pertanyaan tak terduga dari media muncul tak henti-hentinya. Jin Wook
sudah mempersiapkan diri saat Media tak menyambut niat baiknya untuk
mempublikasikan pernikahannya dengan Yoon Hee. Mereka pasti berpikir semua ini
hanya untuk menutupi rumor yang beredar luas tentang kehadirannya di RS untuk
menemani Yoon Hee yang melahirkan.
Dugaan Jin Wook yang menghamili
Yoon Hee tanpa status kemudian menyembunyikannya selama berbula-bulan masih
berhembus keras di luaran sana, padahal HB dan Fantiago sudah merilis akta
Nikah Jin Wook dan Yoon Hee secara resmi, masih saja ada media yang tidak
percaya dan menyudutkan posisi dirinya dan Yoon Hee.
Jin Wook menatap wajah Yoon Hee
yang tampak damai dalam tidurnya, dia membelai wajah istrinya itu dan rasanya
semua kelelahan fisik dan psikisnya lenyap begitu saja. Yoon Hee benar-benar
obat mujarab untuk semua lelahnya.
Sentuhan Jin Wook membuat Yoon
Hee terbangun, dan perlahan membuka matanya,, “Oppa… kau sudah kembali?” Jin
Wook tersenyum kecil, “Apakah aku membangunkanmu?” tanyanya lembut. Yoon Hee
bangkit dan duduk dengan bersandar di tempat tidurnya, “Aku memang menunggumu”
“Sepertinya kau sangat lelah
Oppa… kenapa kau tidak pulang dan tidur di rumah saja?”
“Aku lebih ingin melihat wajahmu
dan Jin Hee di sini, itu sudah menghilangkan rasa lelahku”
Yoon Hee tersenyum malu-malu.
Entah mengapa hingga sekarang pun Yoon Hee masih bisa tersipu karea gombalan
Lee Jin Wook yang seperti itu.
Yoon Hee menggeser tubuhnya lalu
berkata, “Kau ingin berbagi tempat tidur denganku? Tidur di sofa tidak akan
membuatmu nyaman dalam kondisi lelah seperti ini?”
Jin Wook menyambut tawaran itu
tanpa ragu, dia naik ke tempat tidur RS dan duduk bersandar ke kepala tempat
tidur itu sambi merengkuh Yoon Hee di pelukannya.
“Bagaimana Konferensi
Persnya?” Yoon Hee bertanya hati-hati,
Yoon Hee sebenarnya tahu jika acara itu tidak berjalan semulus yang mereka
bayangkan. Dia melihat dengan jelas reaksi beberapa media yang menyudutkan Jin
Wook saat dia membeberkan kenyataan tentang pernikahan mereka.
“Membuat orang-orang mempercayai
kita itu ternyata tidak mudah, masih saja ada mencurigai ketulusan kita”
“Jangan dipikirkan Oppa, kita
sudah berusaha untuk berkata jujur, biarkanlah orang mau menduga apapun tentang
kita”
“Kau benar-benar tidak terganggu
dengan semua itu Yoon Hee-ya?”
“Tidak masalah jika mereka
berpikir yang tidak-tidak tentang kita, yang terpenting aku selalu tahu
bagaimana kau selama ini memuliakan diriku sebagai seorang perempuan.
Orang-orang yang mengenalmu dengan baik tidak akan percaya rumor seperti itu
Oppa” Yoon Hee memberikan pandangannya.
Jin Wook tersenyum kecil, “Aku
harap kau selalu seperti ini Yoon Hee-ya,,, berpikir positif untuk semua
permasalahan yang akan kita hadapi. Kau tahu,,, ini hanya awalnya,,, akan lebih
banyak rintangan yang menghadang kita di masa depan”
Yoon Hee melepaskan kepalanya
dari rengkuhan tangan Jin Wook, dia menatap wajah suaminya yang mulai
berjambang, dia baru sadar jika Jin Wook terlihat lebih kurus dibandingkan 7
bulan yang lalu. Berapa banyak penderitaan yang sudah dialaminya suaminya ini?
“Ada apa? Kau terpesona pada
ketampananku?” Jin Wook merasa jengah karena Yoon Hee menatapnya terlalu
Intens, dia bahkan menanyakan hal itu tanpa menoleh ke arah Yoon Hee yang masih
menatapnya.
“Aniya,,, aku hanya ingin melepas rindu dengan melihat
wajahmu”
Jawaban Yoon Hee kontan membuat
senyum playfull di wajah Jin Wook, senyum yang selalu di rindukan Yoon Hee.
“Oppa…” mendengar Yoon Hee
memanggilnya, Jin Wook langsung menoleh ke arah istrinya sambil bertanya,
“Wae?”
Bukannya menjawab, Yoon Hee malah
tiba-tiba memberikan kecupan singkat di bibir Jin Wook kemudian cepat-cepat
memeluknya sambil menyembunyikan wajahnya. Sementara Jin Wook masih kaget
dengan apa yang baru saja di lakukan istrinya. Sejak kapan Jo Yoon Hee menjadi
seagresif ini?
“Yoon Hee-ya… apa itu tadi? Kau
ingin menggodaku?”
“Ani… aku hanya ingin
menghiburmu” jawab Yoon Hee malu-malu, sambil mempererat pelukannya.
Jin Wook tersenyum bahagia,
hiburan Yoon Hee benar-benar mempan untuk memperbaiki suasana hatinya. “Gomawo
Yoon Hee-ya,,, karena bersedia memberikan hiburan untuk ku” Yoon Hee tidak
menjawab apapun, dia terlalu malu untuk merespon.
“Rasanya nyaman berbagi tempat
tidur sempit seperti ini,,, apakah menurutmu kita perlu membeli tempat tidur
seperti ini untuk saling menghibur saat kita berdua merasa lelah dengan semua
masalah kita?”
“Oppa,,, jangan terlalu
berlebihan,,, aku bisa menghiburmu tanpa harus berbagi tempat tidur sempit
seperti ini” Yoon Hee protes pada ide gila suaminya itu.
“Araso,, araso,,, lebih baik kita
tidur dulu,, agar besok kita bisa kembali saling meghibur”
Jin Wook pun memperat pelukannya
dan mengajak Yoon Hee untuk berbaring bersama di tempat tidur sempit itu. Malam
ini mereka berdua benar-benar membutuhkan tidur yang nyenyak.
***
“Jin Wook-ssi jangan terlalu
memikirkan kabar miring yang beredar. Pihak kami dan Fantiago sudah mendapatkan
jalan untuk mengatasi hal itu” Tuan Cho mencoba menenangkan Lee Jin Wook, dia
tahu aktornya itu sangat sedih dengan reaksi beberapa media yang masih
mencurigainya, apalagi dia juga sempat membaca komentar-komentar sakarsme dari
para nitizen karena beredarnya rumor tak masuk akal itu.
“Tapi bagaimana pun rumor itu
akan mempengaruhi promosi film terbaruku” Jin Wook sangat khawatir dengan hal
itu. Satu-satunya yang dia khawatirkan adalah promosi film terbarunya Target.
Dia tidak enak pada Cast lain dari film itu. Akibat skandal yang dia ciptakan,
ada kemungkinan film itu tidak laku dipasaran.
“Kau akan tercengang, jika kau
tahu berapa tiket VIP premier yang sudah habis terjual untuk saat ini”
“Maksudnya?”
“Sejak munculnya berita tentang
keberadaanmu di RS untuk menemani Jo Yoon Hee yang melahirkan, pejualan tiket
VIP dan VVIP film itu semakin meningkat. Bahkan beberapa penonton sudah memesan
tiket untuk penayangan rilis resminya. Aku rasa mereka malah lebih penasaran
pada film mu”
Jin Wook kaget mendengarnya, “Benarkah?
Bagaiamana bisa itu terjadi?”
“Kadang kita tidak perlu
melakukan promosi besar-besaran untuk mendapatkan simpati penonton. Kejujuran
mu membuat para penonton tak sabar ingin melihat aktingmu” Tuan Cho merasa
bangga dengan semua itu. Ternyata klarifikasi masalah Lee Jin Wook dan Jo Yoon
Hee memberikan dampak baik pada promosi film Lee Jin Wook.
“Dan lagi,,,, ini ada beberapa
naskah drama yang ditawarkan padamu. Kau berhak memilih peran apapun yang ingin
kau mainkan” Tuan Cho memberikan beberapa script drama yang bisa dia mainkan.
Untuk hal ini pun Jin Wook merasa
kaget, dia benar-benar tidak menyangka jika pengumuman pernikahannya dengan
Yoon Hee malah membuatnya ditawari beberapa drama dari penulis terkenal, hingga
Jin Wook bingung sendiri harus memilih yang mana.
Jin Wook menerima semua naskah
drama yang ditawarkan kepadanya lalu berkata, “Araso Sajangnim, aku akan
memilih peran yang terbaik”
***
“Awalnya Aku tak percaya saat Jin
Wook bilang putranya sangat mirip dengannya, tapi Jin Hee benar-benar mirip Lee
Jin Wook” Kim Ji Suk merasa takjub saat melihat keponakan baru yang kini ada dalam dalam gendongannya.
“Sepertinya Jin Hee memang
sengaja menduplikasi wajah Ayahnya, dia ingin menunjukkan pada Yoon Hee siapa
Ayah kandungnya” Shin memberikan pendapat konyolnya tentang alasan mengapa Jin
Hee sangat mirip dengan Ayah nya.
“Tentu saja, dia tidak ingin
orang seperti mu mengaku-ngaku sebagai Ayahnya” Jin Wook mencibir mendengar
komentar Shin. Bagaimana pun Jin Wook masih kesal pada Shin, tentang ide gila
yang memintanya menceraikan Yoon Hee jika ingatan Yoon Hee tidak kembali.
Lain halnya dengan Yoon Hee, dia
malah tersenyum kecil melihat perdebatan tiga pria yang mengerumuni putranya.
“Kim Ji Suk-ssi, berikan Jin Hee
padaku, aku ingin mencoba menggendongnya” Shin mencoba mengambil Jin Hee dari
tangan Ji Suk, tapi yang terjadi adalah,,, Jin Hee menangis sekencang-kencang
nya saat berpindah tangan ke gendongan Shin.
“Park Jae Shin-ssi,,,, apa yang
kau lakukan? Mengapa kau membuat putraku menangis!” Jin Wook menjadi kesal, dan
langsung mengambil Jin Hee dari tangan Shin. Seketika tangis Jin Hee terhenti dan
berganti dengan tawa riangnya karena merasa sangat nyaman berada di pangkuan
sang Ayah.
“Ommo… Jin Hee sepertinya masih
tidak menyukaimu Shin Oppa” Akhirnya Yoon Hee bersuara juga melihat kejadian
itu. Selama ini dia selalu merasa heran mengapa putranya tidak pernah bereaksi
saat Shin berada di dekatnya, sepertinya anak itu sedang menunjukkan rasa tidak
suka nya pada Shin. Bahkan hingga sekarang dia menunjukkannya dengan suara
tangisan yang menggelegar saat Shin menggendongnya.
“Sepertinya begitu,,, dia sama
sekali tak menangis saat aku menggendongnya tadi. Park Jae Shin-ssi, kau harus
bersiap-siap menghadapi dua pria yang akan melarang mu untuk dekat-dekat dengan
Yoon Hee” Kim Ji Suk berkomentar dengan geli.
Shin hanya bisa mengkerucutkan
bibirnya melihat Jin Wook yang menggendong Jin Hee menuju tempat tidur Yoon
Hee.
“Tentu saja, kami berdua akan
menjaga Yoon Hee dari penculik seperti dirimu” Jin Wook berbicara dengan ketus.
Sementara Yoon Hee menahan tawanya karena merasa geli melihat tingkah suami dan
kakak angkatnya itu.
“Lee Jin Wook-ssi, aku kan sudah
meminta maaf untuk hal itu. Aku tahu aku salah,,, karena itu aku memberikan
kesempatan padamu untuk mengembalikan ingatan Yoon Hee”
“Tapi kau tetap berpikiran picik
untuk membawanya pergi jika ingatannya tak kembali kan?”
“Aku hanya menggertakmu, Jin
Wook-ssi. Aku tidak percaya kau bahkan percaya pada ancaman konyol dari ku itu”
Lee Jin Wook tidak percaya dan
menatap Park Jae Shin dengan sebal.
“Oppa sudahlah,,, Shin Oppa hanya
ingin melindungiku walau pun cara yang dilakukannya salah” Yoon Hee berusaha
menenangkan dan memberi pemahaman pada sang suami yang masih dililputi rasa
kesal pada Kakak angkatnya itu.
“Shin Oppa,,, gomawo,,, karena
selama 6 bulan kau menjagaku dengan baik, tanpa memaksakan apapun” Yoon Hee
malah berterima kasih pada pada Park Jae Shin karena selama ini telah
menjaganya dengan baik.
Jin Wook tak habis pikir, mengapa
Yoon Hee begitu murah hati pada Park Jae Shin, dia bahkan sama sekali tidak
marah karena pria itu telah membohonginya selama 6 bulan ini. Jika Jin Wook
tidak tahu bagaimaa perasaan Yoon Hee padanya mungkin dia akan berpikir Yoon
Hee masih mencintai Park Jae Shin, namun dia yakin bahwa itu tidak akan
terjadi.
Yoon Hee sudah menceritakan pada
Jin Wook, bagaimana dia merasa gila karena terus memikirkan sejak mereka
bertemu sebagai Park Yoon Hee dan Lee Jin Wook. Semakin lama mengenal Jin Wook
dia malah semakin merasa berdosa karena perasaannya pada Jin Wook terus
berkembang sementara dia sama sekali tidak bisa mengingat perasaannya untuk
Park Jae Shin, yang saat itu dia anggap sebagai suaminya. Yoon Hee sangat
bersyukur Hye Sung akhirnya memberitahu yang sebenarnya tentang siapa Jin Wook,
jadi Yoon Hee pun berhenti merasa gila meski belum mengingat apapun.
“Kau tidak perlu berterimakasih
padaku Yoon Hee-ya,,, aku tidak pantas menerima hal itu. Aku,,, benar-benar
menyesal karena telah mengikuti keinginan egoisku untuk memisahkan kalian” Park
Jae Shin benar-benar menyesali perbuatannya.
“Akh,,, suasana menjadi tidak
enak begini” Kim Ji Suk berkomentar karena merasa tak nyaman dengan rasa
bersalah Park Jae Shin dan tatapan menuduh Lee Jin Wook pada pria itu.
“Akh,, Yoon Hee-ya,,, kapan kau
boleh keluar dari RS,,, kami berniat membuat pesta penyambutan di rumah baru
kalian” Kim Ji Suk kemudian mengalihkan topik pembicaraan.
“Rumah baru?” Yoon Hee malah
merasa bingung mendengarnya.
“Apakah Jin Wook belum
memberitahu mu?” Kim Ji Suk bertanya sambil menatap Yoon Hee dan Jin Wook
bergantian.
“Akh,, aku belum sempat
membicarakan ini dengan mu, Yoon Hee-ya,,, aku,,, sudah membeli rumah baru
untuk kita tinggali setelah kau keluar dari RS, aku pikir,,, rasanya tidak
nyaman jika kita membesarkan Jin Hee di apartemen kita”
Yoon Hee merasa terharu
mendengarnya. Itu adalah impiannya, tinggal di sebuah rumah sederhana bersama
keluarga kecilnya. “Oppa… aku benar-benar senang mendengarnya”
Yoon Hee langsung memeluk Lee Jin
Wook yang sejak tadi duduk di samping tempat tidurnya sambil menggendong Jin
Hee.
“Park Jae Shin-ssi,,, sebaiknya
kita berdua keluar dari sini sebelum mereka melakukan yang lebih dari dari sekedar pelukan” Kim Ji
Suk jadi iseng ingin menggoda Yoon hee dan Jin Wook.
“Keluar sana kalian,,, menganggu
saja” teriak Jin Wook kesal karena Kim Ji Suk malah menggodanya dan Yoon Hee
seperti itu. Tanpa disuruh dua kali, Ji Suk dan Park Jae Shin pun segera keluar
dari kamar rawat Yoon Hee.
Yoon Hee tidak mempedulikan rasa
kesal Jin Wook karena godaan Kim Ji Suk, saat menyadari Jin Hee sudah terlelap
di pangkuan Jin Wook, Yoon Hee melepaskan pelukannya dan mengambil Jin Hee.
Yoon Hee kemudian turun dari
tempat tidurnya dan menidurkan Jin Hee di box bayinya. Yoon Hee berdiri di
depan Jin Wook yang terlihat bingung dengan tingkah istrinya. Yoon Hee kemudian
mengaitkan kedua tangannya di leher Jin Wook.
“Oppa,,, haruskah kita melakukan
hal-hal yang lebih dari sekedar pelukan?” Yoon Hee bertanya dengan nada yang
menggoda. Aissshh,,, sejak kapan Yoon Hee menjadi seperti ini? Apa yang
sebenarnya di ajarkan Park Jae Shin pada Yoon Hee selama 6 bulan ini?
“Yoon Hee-ya? Kali ini sepertinya
kau benar-benar ingin menggodaku ya?”
“Nde,,, kau benar. Aku memang
ingin menggodamu”
Jin Wook tersenyum nakal, namun
dia kemudian memeluk Yoon Hee dengan
penuh kehangatan. “Untuk saat ini, pelukan seperti ini sudah cukup, aku akan
menunggu hingga kau benar-benar sehat Yoon Hee-ya… Kesehatan mu dan Ji Hee
adalah yang terpenting bagiku”
“Gomawo Oppa,,, karena kau begitu
mencintai kami berdua” Yoon Hee lagi-lagi merasa terharu. Dia tidak pernah
menyangka jika Jin Wook akan begitu sabar menghadapinya.
Setelah segala rintangan dan
kesulitan yang dia hadapi bersama Jin Wook, dia berjanji pada dirinya sendiri,
untuk menghadapi masalah lain yang
mungkin akan terjadi di masa depan bersama pria ini.
Jika orang berkata Cinta adalah
bentuk romantis dari sebuah Obsesi, mereka semua salah. Karea Obsesi tidak
memikirkan bagaimana pasangan kita menerima perasaan kita, Obsesi hanya
mengedepankan satu hal, yaitu perasaan untuk memiliki, tanpa mempertimbangkan
perasaan pasangan kita.
Lalu apakah perasaannya pada Jin
Wook adalah sekedar Obsesi atau memang sebuah cinta tulus? Yoon Hee tidak bisa
memastikan hal itu, jika kelak Jin Wook tak lagi menginginkan keberadaannya
disisinya, apakah Yoon Hee akan tetap bertahan dan memaksakan kehendaknya? Dia
tak tahu,,,
Satu hal yang dia yakini,, bahwa
perasaannya Jin Wook terhadapnnya bukan sekedar obsesi semata, karena selama
Yoon Hee melupakannya, Tak pernah satu kali pun Jin Wook memaksanya untuk
mengingatkannya. Dia hanya mengikuti semua keinginan Yoon Hee yang kadang tidak
masuk akal untuk membuktikan betapa tulusnya perasaa Jin Wook padanya.
***
Epilog
Enam Tahun Kemudian
“Shirrooo… Appa tidak ingin
melakukan hal itu” Jin Wook berteriak tegas pada putranya saat Jin Hee meminta
sesuatu yang menurutnya tidak masuk akan.
“Tapi Appa,,, semua Ayah teman ku
melakukan itu untuk mereka. Mengapa Appa tidak ingin melakukannya untuk ku?”
“Karena Appa tidak ingin
melakukannya!”
“Appa jahat,,, lalu apa yang
harus aku pamerkan pada tema-temanku saat mereka memamerkan aksi ayah-ayah
mereka selama liburan” Jin Hee tetap merajuk, berharap Ayahnya mau berubah
pikiran.
“Appa bisa menunjukkan bakat
akting Appa yang luar biasa pada mereka”
“Itu tidak menarik. Mereka akan
bilang jika mereka sudah sering melihatnya di televisi!” Jin Hee menolak ide
Ayahnya itu.
“Ayolah Appa,,, aku mohon,,
sekali saja,,, dan biarkan aku merekamnya,,, setelah ini aku berjanji untuk
tidak meminta Appa melakukannya lagi”
Jin Wook menatap putra sulungnya
itu, dan merasa heran mengapa semakin hari, tingkahnya semakin mirip dengan
ibunya. Pintar memelas dan senang memaksa. Tidak, kali ini Jin Wook tidak akan
goyah, dia tidak mau melakukan hal memalukan seperti itu.
“Tidak. Appa tidak akan
melakukannya” Jin Wook sudah mengambil keputusan tegas. Mendengar jawaban tegas
sang Ayah, Jin Hee terlihat sangat kecewa. Jin Wook jadi sedikit merasa
bersalah, apakah dia terlalu keras kepala pada putranya itu?
“Lee Jin Hee, Kau boleh meminta
yang lain, asal tidak yang satu itu” Jin Wook melunakan hatinya, dia bisa
memberikan apa saja pada putranya itu tapi tidak bisa mengabulkan permintaan
Jin Hee kali ini.
“Tapi yang aku ingin kan, Appa
melakukan tarian kodok untuk ku” Jin Hee tetap pada keinginannya. Jin Wook
merasa frustasi mendengarnya. Tarian kodok? yang benar saja, mengapa Ibu dan
Anak sama-sama terobsesi melihat tariannya. Tidak tahukah mereka jika Jin Wook
paling benci melakukan yang satu itu jika bukan untuk kepentingan syuting.
Tunggu,,, apa katanya tadi?
Tarian kodok? Jin Wook tiba-tiba mendapat ide cemerlang agar terlepas dari
tuntutan putranya itu.
“Jin Hee-ya,,, dari pada Appa
yang melakukan tarian kodok itu,,, mengapa kau tidak meminta Omma mu saja yang
melakukannya. Bukan kah saat ini dia mirip seperti Kodok yang perutnya
membuncit?” Jin Wook melirik Yoon Hee yang baru saja keluar dari kamar untuk
mengambil air minum di dapur. Saat ini Yoon Hee sedang mengandung anak kedua
mereka.
“Apakah Appa sedang mengatai
Ommaku seperti Kodok?” Jin Hee malah kesal mendengar Ayahnya berkata seperti
itu.
“Ommmaaaaa….” Jin Hee tiba-tiba
berteriak memanggil sang ibu. Yoon Hee yang sedang minum langsung menyemburkan minumannya mendengar
teriakan putranya itu.
Setengah berlari, Yoon Hee
menghampiri Jin Wook dan Jin Hee yang sedang ada di ruang keluarga. “Ada Apa
Lee Jin Hee? Mengapa kau berteriak seperti itu?”
“Omma,,,, Appa bilang,,, Appa
bilang…” Jin Wook panik dan mencoba membungkam mulut putranya agar tidak
memberi tahu Yoon Hee apa yang baru saja dikatakan tentang Yoon Hee dan perut
besarnya, dia sama sekali tidak berpikr Yoon Hee seperti Kodok, dia hanya ingin
Jin Hee berhenti memaksanya.
“Apa yang ingin kau katakan?”
“Mmmm,,, Mmmm,,, Mmmm” Jin Hee
tak bisa mengatakan apapun karena Jin Wook membungkam mulut anak itu dengan
tangannya.
“Jin Hee Aboji,,, apa yang kau
lakukan,,, lepaskan mulut Jin Hee, dia nyaris tidak bisa bernafas” Yoon Hee
menyingkirkan tangan Jin Wook dari mulut Jin Hee yang mulai mengap-mengap
kehabisan nafas.
“Appa ingin membunuhku ya? Pasti
Omma yang akan membunuh Appa jika aku mengatakan yang baru saja dikatakan Appa
tentang Omma” Jin Hee menantang Ayahnya.
“Jin Hee-ya,, berhenti! Tadi itu
Appa hanya bercanda… Araso,,, jangan katakan apapun pada Omma mu,, Nde?” Jin
Wook membujuk putranya untuk tidak mengadu pada Yoon Hee.
Yoon Hee menjadi curiga mendengar
hal itu. Dia menatap Jin Hee dan bertanya dengan lembut, “Jin Hee-ya,,, apa
yang dikatakan Appa-mu?” Jin Wook memberi kode agar Jin Hee tidak mengatakan
apapun pada Ibunya.
Jin Hee menatap Jin Wook, tapi
dia mengabaikan permintaan Appanya itu. “Appa bilang,,, dia tidak menyukai
kehamilan Omma” Jin Wook langsung kaget mendengarnya, kapan dia mengatakan hal
itu? mengapa Jin Hee jadi pandai berbohong seperti ini, akh,, pasti karena dia
terlalu sering bermain besama Park Jae Shin, jika Jin Wook sedang sibuk syuting
drama.
“Mwo? Appa mu mengatakan hal
itu?”
“Yak! Lee Jin Hee! Kapan Appa
berkata seperti itu?”
“Appa bilang,,, Omma terlihat
seperti Kodok saat sedang hamil. Dan dia menyuruhku untuk memintamu untuk
melakukan tarian kodok, padahal aku inginnya Appa yang melakukan hal itu” Jin
Hee mengatakan itu dengan polos, sementara Yoon Hee sudah melayangkan tatapan
membunuh pada sang suami. Habislah… Yoon Hee pasti ngamuk-ngamuk padanya malam
ini.
“Akh,,, jadi Appa mu tidak ingin
menarikan tarian kodok untuk mu dan malah meminta Omma untuk melakukannya ya?”
Yoon Hee memastikan hal itu.
“Nde,,, padahal aku sangat ingin
Appa melakukan tarian kodok untuk ku”
“Kenapa kau ingin Appa mu
melakukan tarian itu Jin Hee-ya?”
“Aku ingin menunjukkannya pada
teman-temanku, bahwa Appa ku pun bisa menarikan sebuah tarian untuk ku seperti
yang dilakukan Appa mereka” Yoon Hee menatap sinis pada Jin Wook, huh,, pantas
saja suaminya itu tidak ingin melakukan hal itu. Yoon Hee yakin akan sangat
sulit membujuknya memenuhi permintaan Jin Hee yang satu itu.
“Jin Hee-ya,,, kau sangat ingin menunjukkan
tarian Appa mu kan? Bagaimana jika itu bukan tarian kodok? Apakah teman-teman
mu akan senang melihatnya?”
“Akh,, apakah Omma punya video
saat Appa menari?” Jin Hee langsung bersemangat.
Jin Wook menatap heran pada Yoon
Hee, apa maksudnya itu? Yoon Hee menatap penuh kemenangan ke arah Jin Wook.
Sebenarnya dia sudah pernah berjanji untuk mengahapus video tarian Gom Se Ma Ri
nya Lee Jin Wook agar tak ada orang lain yang melihatnya, tapi tingkah
menyebalkan suaminya membuatnya harus mempermalukan Jin Wook di hadapan anaknya
sendiri.
“Nde,,, Omma punya video Gom Se
Ma Ri yang dilakukan Appa-mu untuk Omma”
“Benarkah? Biarkan aku melihatnya
sebelum aku memperlihatkan itu pada teman-teman ku” Jin Hee semakin
bersemangat. Jin Wook yang hampir lupa tentang tarian Gom Se Ma Ri itu masih
merasa bingung video mana yang dimaksud Yoon Hee. Hingga akhirnya dia teringat
hadiah spesialnya untuk Yoon Hee di malam pengantin mereka… Aissshhh Tarian
memalukan itu.
Yoon Hee sudah mengajak Jin Hee
kamar utama mereka untuk melihat video itu saat Jin Wook menyadarinya, “Yak! Jo
Yoon Hee, jangan perlihatkan tarian itu padanya!” Jin Wook mencoba mencegahnya,
tapi denga cerdik Yoon Hee mengunci pintu kamar mereka agar Jin Wook tidak bisa
mencegahnya untuk memperlihatkan taria itu pada putranya.
“Jo Yoon Hee,,,, kau tidak boleh
memperlihatkan tarian memalukan itu pada putra kita… Itu benar-benar memalukan…” Jin Wook merasa
frustasi… apalagi saat dia mendengar lagi Gom Se Ma Ri yang dia nyanyikan saat
melakukan tarian itu… Akh,,, Habislah sudah martabatnya sebagai seorang Ayah di
mata Jin Hee.
***
Malamnya Yoon Hee meilhat Jin Wook yang
cemberut di tempat tidur mereka. Jin Wook baru saja dua hari berada di rumah
karena selama dua bulan dia melakukan syuting drama tanpa pulang ke rumah,
Mengapa mereka malah bertengkar karea hal sepele seperti ini.
“Yeobo,,, apakah kau masih marah
karena aku menunjukkan video Gom Se Ma Ri pada Jin Hee?”
“Nde… kenapa kau tega sekali
padaku, Yeobo! Mempermalukan ku di depan putraku sendiri” Jin Wook masih kesal
karena hal itu.
“Jin Hee tak berpikir itu
memalukan kok… dia bilang Appanya sangat hebat” Yoon Hee mengatakan hal itu
setelah duduk di samping Jin Wook di tempat tidur mereka.
“Benarkah?” Jin Wook mulai luluh
mendengar hal itu. Dia tidak sangka jika hal yang dia pikir sangat memalukan
ternyata dianggap hebat oleh putranya.
“Kau pikir aku berbohong untuk
menyenangkanmu? Aku tidak seperti mu, Yeobo… dan lagi,,, seharusnya aku marah
kareka kau berkata aku seperti Kodok, apakah kau benar-benar tidak suka dengan
kehamilanku?”
Akh,,, Jin Wook hampir saja
melupakan masalah ini. Dia harus meminta maaf pada Yoon Hee untuk hal ini.
“Mana mungkin aku seperti itu,,,
tentu saja aku sangat senang dengan kehamilanmu” Jin Wook berkata dengan lembut
sambil mengelus perut Yoon Hee yang usia kandungannya hampir mencapai 7 bulan.
“Aku hanya mengalihkan perhatian
Jin Hee agar tidak merengek memintaku melakukan tarian Kodok, aku yakin dia
tidak akan tega meminta mu melakukan hal itu”
“Sudah kuduga,,, tapi tidak baik
jika kau mengatakan pada Jin Hee bawa aku seperti Kodok,, dia tidak akan
terima. Kau tahu kan,, Jin Hee 1000 kali lebih menyayangiku dibanding
menyayangimu”
“Nde,,, nde,, kau benar,,, anak
itu memang lebih sayang padamu. Aku tidak akan cemburu untuk hal itu” Jin Wook
kemudian tersenyum sambil menatap Yoon Hee penuh sayang.
“Akh,,, Cham,,, kau bilang akan
melakukan USG seminggu yang lalu, bagaimaa hasilnya?”
“Apakah kau lupa memberitahu mu?
Sepertinya kali ini kita akan mendapatkan putri yang cantik” Yoon Hee tersenyum
gembira.
“Wah,,, itu sangat menyenangkan…
aku yakin,,, putri ku akan lebih menyanyangiku”
“Baiklah,,, aku tidak akan
cemburu untuk hal itu” giliran Yoon Hee yang mengalah kali ini.
“Lalu…. apakah kita perlu
menyiapkan namanya dari sekarang?” Jin Wook bertanya dengan antusias.
“Kau benar,,, haruskah kita
menggabungkan nama kita lagi,,, misalnya,,, Lee Yoo Wook,, akh,, itu buruk,,,
Lee Yoo Wook? Tidak,,, itu juga mengerikan”
“Hmmm bagaimaa jika Lee Wook Hee,
Lee Yoo Jin, atau… Lee Hee Jin?”
“Akh,,, aku suka itu,,, Lee Hee
Jin, itu nama yang sangat cantik”
“Hmm,,, baiklah,,, mulai sekarang
kita akan memanggilnya dengan nama Hee Jin” Jin Wook pun membuat keputusan.
“Anyeonghaseyo,,, Hee Jin-na,,,
Aku Lee Jin Wook Appa-mu,,, dan ini Jo Yoon Hee Omma-mu… Kau pasti akan sangat
bahagia karena memiliki orang tua seperti kami”
Yoon Hee tertawa geli melihat
tingkah suaminya. Dia tahu Jin Wook sangat bahagia karena kehamilan keduanya.
Dia bahkan lebih protektif pada Yoon Hee sejak tahu Yoon Hee hamil anak kedua
mereka. Dia bilang dia ingin menebus kesalahannya karena tidak sempat
memperhatikan Yoon Hee di kehamilan pertamanya.
“Yeobo… setelah Hee Jin lahir
nanti, aku boleh kembali bekerja kan?” Yoon Hee mencoba memastikan hal itu
lagi. Jin Wook memintanya untuk cuti dari dunia entertainment setelah mereka
tahu tentang kehamilan keduanya agar Yoon Hee tidak kelelahan karena jadwal
kerja yang menggila. Saat itu Yoon Hee setuju saja asal Jin Wook mengijinkannya
kembali bekerja setelah Hee Jin lahir. Siapa tahu pikiran Jin Wook berubah.
“Tentu saja,,, aku tahu menjadi
aktris adalah cita-citamu,, aku tidak ingin menghambat karir mu Yoon Hee-ya,,
jadi kau boleh berakting sampai kau bosan. Aku bahkan sangat menantikan, kita
bisa tua bersama di dunia akting”
Yoon Hee memeluk Jin Wook, “Gomawo,,,
Yeobo…” itulah yang dia sukai dari
suaminya. Jin Wook selalu mengabulkan apapun keinginannya selama itu tidak
berpengaruh pada rumah tangga mereka. Selama 6 tahun ini, Yoon Hee kembali
membangun karirnya dari 0 lagi, karena dia sempat menghilang selama beberapa
bulan apalagi ada rumor miring tentang hubugannya dengan Jin Wook.
Namun seiring waktu berlalu,
rumor itu menghilang dan Nitizen dan Media berbalik mencintai keluarga kecil
mereka. Mereka bahkan kerap kali memuji Jin Hee yang sangat mirip dengan sang
Ayah, dan mendoakan jika kelak Jin Hee bisa menjadi aktor yang berbakat seperti
Jin Wook.
Beberapa produser kadang meminta
mereka bertiga mengiklankan sebuah produk, namun Jin Wook menolaknya, dia tidak
ingin mengenalkan Jin Hee dengan dunia entertainment dari sekarang. Dia ingin
Jin Hee belajar seperti anak lainnya dan menemukan impiannya sendiri. Jika
memang dia ingin menjadi seorang aktor, Jin Wook sama sekali tidak akan
menghalanginya.
‘Bip,,, Bip,, Bip,,’ bunyi sebuah
pesan masuk ke ponsel Yoon Hee
“Akh,, siapa yang malam-malam
mengirim pesan?” Yoon Hee protes, karena pesan itu mengganggu waktu
kebersamaannya dengan Jin Wook.
“Dugu?” tanya Jin Wook setelah
Yoon Hee mengambil ponselnya.
“Kim Yun Ah, dia memberitahu
bahwa dia mengundang kita untuk merayakan ulang tahun putrinya yang ke-4. Tapi
tentu saja kita tidak mungkin pergi ke Amerika akhir pekan nanti kan?” Yoon Hee
tersenyum bahagia mendapatkan pesan dari sahabatnya itu.
“Tidak terasa jika umur Yoo Ra
sudah 4 tahun, apakah Yun Ah tidak berniat pulang ke Korea?”
“Aku pernah bertanya tentang hal
itu, Yun Ah bilang dia tidak ingin bertemu denganmu, Yeobo,, dia takut
perasaannya tergoyahkan setelah melihatmu” Yoon Hee tertawa saat mengatakan hal
itu, karena dia tahu sahabatnya itu hanya bercanda.
“Kim Yun Ah sangat tidak masuk
akal. Bukan kah suaminya sangat mencintainya, untuk apa lagi dia mengejarku?
Ngomong-ngomong apa yang dia katakan saat kau memberitahunya bahwa kita akan
menikah?”
“Kau baru menanyakannya setela 6
tahun? Kau benar-benar tidak berperasaan Yeobo,….”
“Aku kan hanya ingin tahu,, jika
kau tidak mau bilang tidak apa-apa”
“Dia mengucapkan selamat… Dia
senang karena akhirnya ada wanita yang meluluhkan hati batu mu”
“Hahahaha,,, Kim Yu Ah pasti
sangat kesal karena wanita itu bukan dirinya”
“Nde,, kau benar,,, tapi dia
sangat bersyukur, karena wanita itu adalah aku” Yoon Hee tersenyum bangga. Jin
Wook pun tersenyum melihat wajah bahagia istrinya dan mengacak-ngacak
rambutnya.
“Aku juga bersyukur karena hal
itu”
‘Bip.. Bip.. Bip’
“Akh,, siapa lagi ini?” Yoon Hee
kembali membuka pesan di ponselnya. Masih dari Yun Ah, kini bukan tentang
putrinya. Isi pesanya cukup mengejutkan Yoon Hee.
‘Aku bertemu dengan Park Se Ra
dua hari yang lalu. Dia bersama kekasihnya,,, dan kau tahu,,, wajah kekasihnya
mirip dengan suami mu’
“Mwo?”
“Ada apa Yeobo?” Jin Wook
penasaran dengan reaksi istrinya. Yoon Hee langsung memberikan ponselnya pada
Jin Wook.
“Yun Ah pasti salah lihat, mana
ada pria yang mirip denganku?” Tak lama, ponsel Yoo Hee kembali berbunyi, pesan
lanjutan Kim Yun Ah, foto Park Se Ra dengan kekasihnya.
“Yeobo,,, pria ini sekilas memang
mirip denganmu” Yoon Hee takjub melihat wajah pria yang berdiri disebelah Park
Se Ra.
Jin Wook ikut melihat foto itu,
dan tidak bisa menyangkal hal itu. Pria itu memang sedikit mirip dengan
dirinya, walau tidak sama persis. “Ya Tuhan,,, apakah Park Se Ra masih
terobsesi padaku?” Jin Wook jadi ngeri sendiri.
“Selama dia tidak menganggu hidup
kita aku sih tidak keberatan” Yoon Hee tidak ingin mempermasalahkan hal itu.
‘Bip.. Bip.. Bip’ Kini ponsel Jin Wook yang berbunyi.
“Yeobo… ponselmu” Yoon Hee
memberitahu, Jin Wook langsung mengambil ponselnya dan membuka pesan yang
masuk. Ternyata itu dari Park Se Ra.
‘Jin Wook-ah,,, bulan depan aku
akan menikah. Kau pasti sedih kan? Tidak usah sedih, aku berjanji akan
melahirkan putri yang cantik yang cocok dengan putra mu Lee Jin Hee. Aku sudah
melihat wajahnya, semakin besar dia semakin mirip dirimu. Kali ini aku tidak
akan gagal, aku pasti berhasil membuat putramu menjadi menantuku. Jika kita
tidak berjodoh, aku akan dengan senang hati berbesan denganmu’
“Ya… Tuhan… Ternyata Park Se Ra
masih saja mengejarku” Jin Wook tercengang membaca pesan itu.
“Yeobo,,, sepertinya kita harus
segera menjodohkan Jin Hee sebelum Park Se Ra benar-benar memiliki seorang
putri” Jin Wook langsung mencemaskan putranya yang akan terjebak bersama ibu
mertua yang psyco
Yoon Hee malah tertawa melihat
kepanikan Jin Wook, “hahahaha,, Yeobo,,, tenanglah,,, Park Se Ra bahkan belum
menikah, jika akhirnya Jin Hee dan putri Park Se Ra berjodoh aku sama sekali
tidak keberatan”
“Tapi Yeobo…. Park Se Ra itu..”
Yoon Hee menghentikan kalimat Jin Wook selanjutnya dengan menyimpan telunjuknya
di bibirnya Jin Wook.
“Sttt,,, bisakah kita berhenti
membicarakan Park Se Ra? Aku rasa dia sengaja mengirimka pesan itu agar kita
terobsesi untuk menghindarinya”
Jin Wook memikirkan hal itu
sekali lagi. Mungkin Yoon Hee benar,,, tapi tetap saja dia merasa cemas pada
putranya. Dia tidak bisa membayangkan jika Park Se Ra benar-benar mengincar Jin
Hee untuk menjadi menantunya. Huuuaaahhh,,, kapan obsesi Park Se Ra akan
berakhir???
***
_END_
Yaaaayyyy,,, akhirnya selesai
juga Fanfic gajel ku ini… Beribu-ribu maaf aku ucapkan pada Lee Jin Wook dan Jo
Yoon Hee… sekarang cerita fanfic ini tidak akan lagi menjadi jerawat di otak-ku
karena sudah tertuang semuanya.
Maaf jika endingnya ternyata
begitu saja,, aku tidak bisa membayangkan ending yang lebih baik dari ini.
Akh,,, jadi merasa salut pada semua penulis drama yang bisa membuat Ending yang
luar biasa,,,
Buat para reader yang setia
menanti,,, makasih untuk semua kesabarannya… Cerita Fanfiction JinHee Couple,
Love is Not Obsession ini benar-benar hanya hasil imajinasi liarku saja. Dalam
kenyataannya Lee Jin Wook dan Jo Yoon Hee mungkin sama sekali sudah tidak
kontek-kontek lagi,,, dan Jin Wook benar-benar pandai mengalihkan semua
pertanyaan orang-orang tentang kesan dirinya terhadap Yoon Hee, jadi nya bikin
gregetan.
Meskipun aku sampai membuat
Fanfic yang absurd ini,,, sekiranya bukan Jo Yoon Hee pilihan hati Lee Jin Wook
untuk menjadi pendampingnya aku akan ikhlas kok,,, karena siapapun pilihan Lee
Jin Wook,, aku yakin dia yang terbaik.
Sampai jumpa ditulisan
selanjutnya,,, siapa tahu aku masih ada mood untuk membuat cerita Fanfic lain
tentang Jin Hee Couple >.<.
Special Pic
Anggep aja si dedek lucu itu adalah Urri Jin Hee >.<
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Happy end... cukup menyebangkan kok irfa fanfic nya....
BalasHapusDapat nya aja tuh pict LJW lg sama baby.. ♥♡
alhamdulillah akhirnya kelar..
BalasHapusgak sengaja kemarin ngopy film di warnet, iseng buka file "strong heart" guestnya ada Lee Jin Wook dan Kim Ji Suk.. ternyata Lee Jin Wook jaim banget wkwkwkwk...
ketawa nontonnya...
Yaahh,, :( dah end yah mba??
BalasHapusNgga bza ktmu YooJin lgi deeh..! :/
ngga bza ktmu JH dn YH ,, buat mka mmelas ke JW deeh,,kyk'y si JH lcu deh klw mmlas ke JW..p'zziz kyk ibu'y..!
Kta2'y jga..!haha bner2 ank'y YH deh dya..!
HappEnd kok mba..bguz deh,,mngkin FF'y mba di lain wktu dan kzmptan akn lbih bguz dri in,!
Krena aku hobby mmbca,jdi aku tnggu karya2'y mba irfa yg lain yah..!
Zmngat mba irfa!
U/ LE'y jga zmngat yah zma mba mumu..! :D
ah yah,aku lpa.,lcu deh yah klw ngbyangin PSR zma LJW jdi bsanan,,hhm jdi pnzrn gmna kzah cnta'y JH zma ank'y PSR..haha :D pzti lcu..! :D
#ngga bisa berenti zenyum nih mba,gmna dong?? #
#ma'f kepanjangn# :D
Aduh endingnya bikin senyum2 geje.. Hilang sudah penat dan pusing gara2 belajar analysis real.. Daebak deh.. Akhirnya setelah mengikutin ffnya dr awal ternyata harus berakhir disini... Hiks..
BalasHapusNungguin ff selanjutnya..
Teh Irfa fighting! Aggghh bakalan kangen ma jinhee couple nih...<3
Maksih mba irfa,.bagus ko..
BalasHapusDinceu..^.^