Cerita fanfiction ini hanya
fiksi belaka jika ada kesamaan tempat
dan cerita itu adalah sebuah ketidak sengajaan. Sementara kesamaan nama
dan profesi para tokohnya adalah disengaja. Untuk para fans para seleb
yang aku jadikan cast di FF ini,, mian ya,,, karakter mereka bukanlah
karakter yang sebenarnya, semua ini hanya karena imajinasi liarku saja^^
Sebelumnya di Love is Not Obsession:
Love is Not Obsession ~Big Deal~
Cast:
Lee Jin Wook as himself
Jo Yoon Hee as Park Yoon HeeMrs. Jo as Yoon Hee Mother
Park Se Ra as Park Se Ra
Kim Ji Suk as himself
Mr. Cho as Executive Manager HB Entertaiment
Park Jae Shin as Shin
“Lee Jin Wook-ssi, apa hubungan
mu dengan Keluarga Jo? Aku benar-benar penasaran tentang foto itu?”
Pikiran Jin Wook masih belum kembali
sepenuhnya saat Park Yoon Hee menanyakan hal itu padanya. Dia semakin yakin jika
Park Yoon Hee adalah Jo Yoon Hee istrinya. Tapi,, tetap saja dia memerlukan
bukti kuat untuk meyakinkan wanita itu.
“Aku? Akh,,,, Mereka kenalan baik orang
tuaku” Jin Wook terpaksa berbohong, jika Park Yoon Hee benar-benar Jo Yoon Hee
dia tidak ingin mengejutkannya dengan kenyataan bahwa dia adalah suaminya. Meksi
hatinya merasa yakin bahwa Park Yoon Hee sebenarnya adalah istrinya, namun
logikanya masih meragukan hal itu.
“Kau bilang,,, kau kehilangan
ingatan mu 6 bulan yang lalu. Bagaimana kau percaya bahwa Park Jae Shin adalah
suami mu, apakah ingatanmu sudah kembali?”
“Belum, tapi,,, satu-satunya yang
bisa aku percaya saat ini hanyalah suamiku. Meskipun aku tidak pernah
mengatakannya padanya. Aku,,, pernah melihatnya dalam sekelabat ingatan yang
mampir di kepalaku”
“Maksudmu,, Park Jae Sin adalah
satu-satunya orang kau ingat dari masa lalu mu?”
“Nde,, hanya dia yang ada di
depanku saat aku terbangun dari Koma dan kehilangan ingatanku. Kemudian, saat
dia membawaku pulang ke rumah, aku mengingat, aku dan suamiku pernah datang
sebelumnya ke rumah itu. Jadi,,, aku sangat percaya bahwa Park Jae Shin adalah
suamiku”
Jadi itukah sebabnya, Park Yoon
Hee sangat mengenal pulau In Ju? Dia dan Shin memang pernah tinggal di rumah
kecil di pegunungan itu? Untuk apa? berlibur? Jin Wook merasa ragu lagi, apakah
wanita di hadapannya ini istrinya atau bukan? Bagaimana bisa hanya Park Jae
Shin yang dia ingat?
Jin Wook menatap Park Yoon Hee,
lalu… dia melihat sesuatu yang sangat dikenalnya menggantung di leher wanita
itu.
“Park Yoon Hee-ssi… dari mana kau
mendapatkan kalung itu?”
Park Yoon Hee memegang kalung
yang ada dilehernya,, “ Kalung ini sudah menggantung di leherku sejak aku
terbangun dari koma. Sepertinya ini pemberian suamiku, tapi,, dia tidak pernah
bercerita apapun tentang kalung ini, memangnya kenapa?”
“Tidak apa-apa. Aku hanya
bertanya. Dan tentang foto itu,,, aku rasa kau harus tahu sesuatu Park Yoon
Hee-ssi”
“Mwoga?”
“Putri keluarga Jo menghilang 6
bulan yang lalu, dia sangat mirip denganmu dan namanya pun adalah Yoon Hee.
Itulah sebabnya aku memanggilmu Yoon Hee saat pertama kali kita bertemu. Aku
pikir kau adalah Jo Yoon Hee. Dan Kamar yang kau gunakan untuk berganti baju,
adalah Kamar yang biasa digunakan Jo Yoon Hee saat menginap di Mansion keluarga
Jo”
Park Yoon Hee tercengang
mendengarnya, apa maksudnya itu? Apakah mungkin dia adalah putri keluarga Jo?
Tapi,,, Park Jae Shin mengatakan padanya bahwa orang tuanya sudah lama
meninggal dunia. Tapi Foto itu… bagaiamana foto itu bisa ada Kamar itu.
***
Lee Jin Wook berbohong tentang
kalung yang dia lihat di leher Park Yoon Hee. Dia mengenali kalung itu, itu adalah
kalung Noona nya yang pernah dia hadiahkan pada Choi Ji Woo saat mereka mulai
berkencan. Saat memberikan kalung itu, Jin Wook menggombali Ji Woo bahwa kalung
itu seperti hatinya. Selama hatinya ada bersama Choi Ji Woo dia menitipkan
kalung itu padanya. Dan Choi Ji Woo bisa mengembalikannya jika mereka tidak
bersama lagi.
Seminggu setelah kecelakaan 6
bulan lalu, Choi Ji Woo menemuinya untuk meminta maaf karena dia mengajak Yoon
Hee bertemu hingga menyebabkan Park Se Ra mengetahui bahwa Jo Yoon Hee adalah
istri Lee Jin Wook. Choi Ji Woo juga memberitahunya jika dia memberikan kalung
itu pada Yoon Hee, setelah sempat mengatakan pada Jin Wook bahwa dia
menghilangkan kalung itu.
Kalung itu menjadi bukti bahwa
ternyata Park Yoon Hee adalah Jo Yoon Hee, lalu,,, bayi yang dikandung wanita
itu, adalah anak mereka? Ya Tuhan,,, Jin Wook semakin merasa bersalah mengingat
hal itu. Bagaimana bisa dia begitu tidak memperhatikan Yoon Hee hingga tidak
menyadari bahwa istrinya sedang mengandung?
Jin Wook segera menghubungi ibu mertuanya
dan mengatakan semuanya, dia harus memastikan identitas Park Yoon Hee dengan
bukti yang sangat kuat, dia tidak bisa hanya mengikuti feeling dan pemikirannya
saja. Dan Park Jae Shin… dia harus bertemu dengan pria itu dan mempertanyakan
alasan pria itu menyembunyikan Yoon Hee selama ini.
***
“Ommo-nim” Jin Wook menyapa ibu
mertuanya saat perempuan setengah baya itu tiba di ruang tunggu RS tempat Yoon
Hee di rawat. Jin Wook memaksa Yoon Hee menginap semalam lagi di RS untuk
mencegahnya pulang ke rumah dan bertemu dengan suaminya. Dia tidak ingin Park
Jae Shin kembali membawa pergi Yoon Hee.
Tapi saat Jin Wook mendatangi
rumah Yoon Hee, rumah itu tak berpenghuni, Yoon Hee bilang suaminya baru pulang
hari ini, jadi dia sengaja meninggalkan pesan di pintu rumah untuk
memberitahunya bahwa Park Yoon Hee di rawat di RS.
“Lee Seobang, dimana Yoon Hee?
Apa kau benar-benar yakin dia adalah Urri Yoon Hee?” Mertuanya panik campur
cemas saat bertemu dengan Jin Wook. Dia pernah merasa sangat putus asa karena
harus kehilangan Yoon Hee, jika putrinya itu memang masih hidup, dia akan
sangat merasa bersyukur.
“Nde Ommo-nim. Awalnya aku ragu
karena dia sedang mengandung, tapi saat tahu Park Yoon Hee memang amnesia dan
dia memakai kalung pemberian Noona ku, aku yakin dia adalah Urri Yoon Hee”
“Mengandung? Bahkan bayinya pun
selamat? Aku benar-benar merasa bersyukur”
Jin Wook heran mengapa mertuanya
sama sekali tidak terlihat kaget dengan kehamilan Yoon Hee, apakah dia
sebenarnya sudah tahu?
“Lee Seobang,,, Maafkan Omma,,
sebelumnya tidak memberitahumu tentang kehamilannya Yoon Hee”
“Jadi Ommo-nim sudah tahu sejak
lama?”
“Nde,, Yoon Hee tidak mengatakan
apapun, tapi saat Omma membereskan kamar Yoon Hee, dia meninggalkan surat
keterangan dokternya. Omma sangat sedih karena ternyata Omma kehilangan anak
sekaligus cucu yang belum sempat diketahui keberadaannya. Omma tidak ingin kau
pun merasakan kesedihan yang sama, jadi Omma tidak memberitahumu”
Jin Wook memahami alasan
Mertuanya, tapi dia jadi beberapa kali berpikiran buruk tentang kandungan Yoon
Hee.
“Aku mengerti Ommo-nim, maaf juga
karena aku bahkan tidak menyadari tentang kehamilan Yoon Hee sebelumnya”
“Omma rasa, Yoon Hee sengaja
tidak segera memberitahumu, dia ingin menunggu moment yang tepat, sayangnya
niatnya terhalang tragedi mengenaskan itu”
“Dimana Yoon Hee sekarang?”
“Dia sedang tertidur di kamar
rawatnya, aku sengaja menahannya untuk pulang agar dia Park Jae Shin tidak
membawanya pergi lagi”
“Tindakan mu benar Lee Seobang,
lebih baik sementara waktu kita tidak mempertemukan mereka. Apalagi saat ini
hanya Shin yang Yoon Hee percaya”
“Tapi,,, aku sudah
mengkonsultasikan pada dokter tentang kondisi kesehatan Yoon Hee… Dokter bilang
sebaiknya Yoon Hee tidak dipaksa untuk mengingat masa lalunya, itu akan menjadi
beban psikologis padanya dan dapat berpengaruh pada perkembangan bayinya. Jika
Yoon Hee mempertanyanya Park Jae Shin, mau tak mau kita harus mempertemukan
mereka”
“Omma setuju saja, Lee Seobang,,,
tapi sebaiknya kita melakukan tes DNA agar Yoon Hee percaya 100% pada kita dan
tidak menelan bulat-bulat apapun yang dikatakan Shin padanya”
“Nde,,, itu memang harus
dilakukan. Tapi,,, Ommo-nim… Mengapa Shin melakukan hal itu? Bukan kah dia juga
bagian keluarga kalian? Mengapa dia malah menyembunyikan Yoon Hee dari orang
tuanya”
Mertuanya terlihat tegang. Dia
sepertinya tau alasan Shin melakukan hal itu. “Lee Seobang,,, ada satu hal yang
tidak kami katakan padamu tentang Shin. 5 tahun yang lalu…. Shin dan Yoon Hee
hampir menikah”
Jin Wook tertegun mendengarnya.
Apa ini? Ternyata Park Jae Shin cinta masa lalu Jo Yoon Hee? Dan saat ingatan
Yoon Hee hilang, dia hanya mengingat Park Jae Shin seorang…
***
Ibu Yoon Hee akhirnya
menceritakan masa lalu Shin dan Yoon Hee pada Jin Wook. Saat Yoon Hee berusia 2
tahun, orang tuanya mengadopsi Shin sebagai anaknya dengan tidak mengubah marga
Park Jae Shin yang saat itu berusia 6 tahun.
Shin sangat menyayangi Yoon Hee,
karena mereka tumbuh bersama dengan mendapatkan kasih sayang yang sama dari
kedua orang tuanya. Yoon Hee tahu jika Shin bukan kakak kandungnya, dan lambat
laut perasaanya pada Shin bukan lagi rasa sayang adik terhadap kakaknya. Begitu
juga dengan Shin, mereka berdua saling jatuh cinta saat keduanya beranjak
remaja.
Saat mengetahui hal ini, orang
tua Yoon Hee marah besar, dan mencoba memisahkan mereka. Saat itu Yoon Hee baru
saja lulus dari SMA. Tapi,,, Yoon Hee malah nekat mengajak Shin kabur dari
rumah. Mereka pun akhirnya merestui hubungan Shin dan Yoon Hee, lalu
membatalkan adopsi terhadap Shin, karena saat itu Shin sudah lebih dari 20
tahun.
Shin pindah dari rumah keluarga
Jo dan membangun karirnya dengan bekerja di perusahan Iklan setelah lulus
kuliah tanpa bantuan keluarga Jo. Sementara Yoon Hee mulai merintis karir
keartisannya, karena itu adalah cita-citanya sejak kecil. Shin sangat mendukung
karir Yoon Hee. Beberapa project iklan Yoon Hee di awal-awal karirnya didapat
atas rekomendasi Shin. Mereka berdua adalah pasangan kekasih yang bahagia dan
akhirnya memutuskan untuk bertunangan saat usia Yoon Hee genap 25 tahun.
Pernikahan diantara mereka pun
mulai direncanakan, dan Orang tua Yoon Hee menyetujui hal itu. Meskipun Yoon Hee
seorang artis, namun karir keartisananya memang tidak terlalu cemerlang. Jadi
Yoon Hee pun tidak merasa bermasalah
jika harus menikah di usia muda.
Namun… suatu hari Yoon Hee pulang
ke rumah dan berkata dia sudah membatalkan pertunangannya dengan Shin.
Yoon Hee tak pernah mengatakan
alasannya begitu juga dengan Shin yang hanya datang meminta maaf sehari setelah
Yoon Hee mengabarkan pembatalan pertunangan mereka. Orang Tua Yoon Hee
hanya bisa menerima keputusan kedua anak yang mereka besarkan itu. Setelah
putus dengan Yoon Hee, Shin memutuskan untuk pergi ke Jepang dan tidak pernah
memberi kabar apapun pada Yoon Hee maupun orang tuanya.
Sementara Yoon Hee sempat
mengalami depresi setelah berpisah dengan Shin, namun dia tetap menjalankan
profesinya sebagai aktris dengan professional. Ketika di lokasi syuting Yoon
Hee seperti orang tidak memiliki masalah apapun, namun saat dirumah, dia
mengurung dirinya di kamar dan kadang menangis semalaman. Kondisi itu
berlangsung cukup lama, hingga akhirnya Kim Hye Sung menyarankan agar Yoon Hee
melakukan terapi pada psikiater.
Syukurlah terapinya berhasil,
Yoon Hee pun sembuh dari depresinya dan kembali ceria seperti sebelumnya. Namun
terkadang Ibu nya masih merasakan trauma Yoon Hee dalam berhubungan dengan
pria, seolah dia tidak ingin memiliki suatu hubungan serius karena kegagalan
hubungannya dengan Shin.
Meskipun Yoon Hee sering sesumbar
ingin menikah sebelum usianya 35 tahun, tapi,,, setiap kali ibunya ingin
mengenalkan pria baik padanya Yoon Hee selalu menolak. Itulah sebabnya, Ibu
merasa sangat bersyukur karena Lee Jin Wook bisa menghilangkan trauma Yoon Hee
bahkan berhasil mengajaknya untuk menikah, meskipun mereka harus menyembunyikan
pernikahan mereka sementara waktu.
Jin Wook akhirnya mengerti
mengapa Yoon Hee sama sekali tidak pernah menceritakan tentang Shin padanya.
Karena Yoon Hee memiliki kenangan menyakitkan bersamanya. Meski Ibu Yoon Hee
tidak pernah tahu apa alasan Yoon Hee dan Shin mengakhiri hubungan mereka, dia
yakin,,, masalah diantara mereka pastilah bukan masalah sepele. Ibu tahu benar,
bagaimana Yoon Hee sangat mencintai Shin di masa lalu.
Lalu bagaimana Shin menemukan
Yoon Hee di lokasi kecelakaan dan membawanya pergi tanpa diketahui siapapun?
Apakah Shin berada disana saat kecelakaan itu berlangsung?
Dan apa alasan Shin
menyembunyikan Yoon Hee yang hilang ingatan, apakah dia ingin kembali merajut
kisah cintanya bersama Yoon Hee? Jin Wook lalu teringat kata-kata Park Yoon Hee
padanya,
“Meskipun aku tidak pernah mengatakannya padanya. Aku,,, pernah
melihatnya dalam sekelabat ingatan yang mampir di kepalaku”
Apakah itu artinya jauh di bawah
alam sadarnya, Jo Yoon Hee masih mencintai Park Jae Shin? Lalu apa arti dirinya
bagi Yoon Hee?
***
“Park Yoon Hee-ssi, aku ingin
mempertemukan mu dengan seseorang” Lee Jin Wook mengatakan hal itu saat dia
masuk ke kamar rawat Yoon Hee dengan membawa seseorang disampingnya. Yoon Hee
terlihat bingung, siapa wanita paruh baya itu? Dia merasa begitu familiar
melihat wajahnya, namun tak mengingat apapun tentang wanita itu.
“Yoon Hee-ya” Ibu Yoon Hee
memanggil putrinya dengan penuh haru dan langsung memeluknya begitu saja,
sementara Yoon Hee hanya bisa pasrah menerima pelukan itu sambil menatap Jin
Wook dengan penuh tanda tanya.
Jin Wook menggaruk kepalanya yang
tidak gatal, dan saat ibu melepaskan pelukannya dan kini menatap Yoon Hee
sambil menangis karena terharu, Jin Wook pun berkata, “Ini Ny. Jo, ibu dari Jo
Yoon Hee, dia ingin memastikan apakah kau adalah putrinya atau bukan, karena
dia mengenal Park Jae Shin dengan baik. Mungkin kau bisa bertanya padanya
tentang foto masa remaja kau dan suamimu yang kau temukan di kamar itu padanya”
Ibu menghapus air matanya, “Kau
benar-benar mirip dengan putriku, dan aku berharap kau memang dia” Yoon Hee
masih tampak bingung karena pertemuannya dengan sang ibu. Dia tak mengingat
apapun tentang wanita ini, tapi tatapannya matanya terasa sangat familiar.
“Hmm,, lebih baik kalian bicara
saja dulu, aku,,, akan ke kafetaria untuk minum kopi”
“Tunggu Jin Wook-ssi” Yoon Hee
dengan refleks memegang tangan Jin Wook, saat dia akan keluar dari kamar.
“Wae?” Jin Wook menatap heran ke arah Yoon Hee.
“Tetaplah disini, aku,,, merasa
tidak nyaman berada bersama orang yang tidak aku kenal”
Ibu tampak kecewa mendengar
kata-kata Yoon Hee, namun dia memaklumi perasaan putrinya yang tidak
mengenalnya.
“Tenang saja, Park Yoon Hee-ssi,
Ny. Jo orang yang baik, kau aman bersamanya”
Jin Wook pun tersenyum dan
perlahan melepaskan tangan Yoon Hee yang menahannya. Jin Wook menatap ibu mertuanya
dan membisikan sesuatu.
“Ommo-nim, tolong jelaskan pada
Yoon Hee secara perlahan dan jangan memaksanya”
“Aku mengerti, Lee Seo,,, akh,,
maksudku Jin Wook-ah”
Jin Wook pun keluar dari kamar
Yoon Hee dengan hari gundah gulana. Bagaimana pun mereka harus meyakinkan Yoon
Hee untuk melakukan tes DNA agar dia percaya, bahwa dirinya benar-benar Jo Yoon
Hee. Jin Wook dan Ibu mertuanya telah sepakat, untuk sementara mereka tidak
akan mengatakan pada Yoon Hee bahwa Jin Wook adalah suaminya.
***
“Apakah Yoon Hee bersedia
melakukan tes DNA Ommo-nim?” Jin Wook penasaran dengan hasil pembicaraan Ibu
mertuanya dengan Yoon Hee.
“Nde,, tapi dia mengajukan sebuah
syarat. Dia mau melakukan tes DNA, setelah dia bertemu dengan Shin. Pada
akhirnya, masih tetap Shin yang dia percayai”
Jin Wook menghela nafas panjang
mendengar hal itu, sebenarnya mereka tidak perlu melakukan tes DNA jika Park
Jae Shin mau mengatakan pada Yoon Hee bahwa dia memang benar-benar Jo Yoon Hee.
“Park Jae Shin akan pulang ke
rumah mereka hari ini, dia pasti segera tiba di RS setelah membaca pesanku”
“Omma,, benar-benar tidak
mengerti mengapa Shin tega menyembunyikan Yoon Hee dari kami. Apakah mungkin di
dalam hati kecilnya dia masih mencintai Yoon Hee?”
“Aku juga tidak mengerti
Ommo-nim, tapi yang jelas… saat ini kita tidak bisa memisahkan Yoon Hee dan
Park Jae Shin karena dia adalah satu-satunya orang yang sangat dipercaya Yoon
Hee”
“Nde, kau benar… Omma akan
berbicara pada Shin untuk membujuk Yoon Hee pulang ke Seoul, bagiamana pun akan
lebih baik jika kita merawatnya di rumah”
“Lee Seobang,,, maafkan Omma,,
karena tidak bisa mengatakan pada Yoon Hee bahwa kau sebenarnya adalah
suaminya”
“Aku mengerti Ommo-nim, aku juga
tidak bisa mengatakan siapa diriku yang sebenarnya pada Yoon Hee, aku lebih
takut dia tidak ingin lagi bertemu denganku jika aku memaksanya untuk percaya
bahwa aku adalah suaminya”
“Dan,,, terimakasih,, karena kau
begitu setia mempercayai bahwa Yoon Hee masih hidup, dan akhirnya menemukan
keberadaannya”
Jin Wook hanya tersenyum miris
mendengarnya. Sebenarnya, beberapa kali Jin Wook pun sempat merasa putus asa
dan mendapat mimpi buruk tentang kematian Yoon Hee, namun setiap kali melihat
tawa Yoon Hee di foto pernikahan mereka, dia merasa harus menemukan kembali
senyum itu.
“Lee Seobang,,,”
“Nde, Ommo-nim”
“Apakah tidak apa-apa kau meninggalkan
Seoul terlalu lama? “
“Aku sudah meminta Dong Chun
untuk mengosongkan jadwal ku hingga minggu depan, aku senang berada di sini,
karena tanpa harus menyamar, tidak ada yang mengenaliku sebagai seorang Aktor”
“Mungkin itulah sebabnya Shin
memilih pulau ini, tak akan ada yang mengenali Yoon Hee sebagai aktris Jo Yoon
Hee di sini, dan lagi,, Shin dan Yoon Hee sering menghabiskan waktu bersama di
pulau ini saat Nenek Yoon Hee masih hidup”
Ponsel Jin Wook tiba-tiba
berdering. Jin Wook menatap layarnya dan nama Kim Ji Suk tertulis disana.
“Yobseo Kim Ji Suk”
“Jin Wook-ah, apa kau masih di In
Ju”
“Nde, ada apa?”
“Park Se Ra,,, Park Se Ra
akhirnya bangun dari koma”
***
Park Se Ra akhirnya tebangun juga
setelah dia berada dalam kondisi koma selama 6 bulan lebih. Jin Wook sebenarnya
tidak ingin peduli lagi padanya. Dia lebih ingin menjaga Yoon Hee di In Ju
hingga dia mau ikut bersamanya ke Seoul, tapi,,, Kim Ji Suk memberitahunya, sejak
terbangun Park Se Ra terus menanyakan tentang Jin Wook, dia bahkan tidak mau
menjawab pertanyaan polisi tentang kecelakaan itu sebelum bertemu dengan Jin
Wook.
Kim Ji Suk takut masalah ini
didengar oleh media, jadi dia meminta Jin Wook untuk segera menemui Park Se Ra,
bukan kah Jin Wook pun penasaran dengan apa yang terjadi di hari kecelakaan.
Setelah mempertimbangkan segala sesuatu, Jin Wook pun memutuskan kembali ke
Seoul untuk menemui Park Se Ra.
Sebenarnya dia sangat ingin
bertemu dengan Park Jae Shin, namun dia tidak bisa lebih lama lagi menunda
kepulangannya ke Seoul. Dia terpaksa meninggalkan Yoon Hee, bahkan tidak sempat
berpamitan padanya, karena Yoon Hee sedang tertidur saat Jin Wook berniat untuk
berpamitan padanya.
***
“Akhirnya kau datang juga Jin
Wook-ah” Park Se Ra menyambutnya dengan senyuman saat melihatnya masuk ke kamar
rawat wanita itu. Jin Wook memasang wajah dinginnya, dia sama sekali tidak
berniat beramah tamah pada Park Se Ra.
“Bagaimana rasanya kembali
terbangun setelah 6 bulan Tidak sadarkan diri?” Jin Wook bertanya dengan
dingin. Dia selalu berharap agar Park Se Ra kembali pulih seperti sedia kala.
Meskipun wanita itu memiliki niat yang buruk terhadapnnya, tapi dia juga
manusia yang berhak untuk bertobat. Jin Wook berharap setelah terbangun dari
Koma, Park Se Ra akan berubah.
“Seperti kembali dilahirkan. Aku
selalu melihatmu dalam mimpiku selama aku kehilangan kesadaran. Apakah kau
mencemaskanku selama ini?” Park Se Ra menunjukkan senyum cerah penuh harapnya.
“Tidak. Aku hanya ingin kau
segera bangun, sehingga aku bisa bertanya tentang apa yang terjadi antara
dirimu dan Yoon Hee di hari kecelakaan itu”
Park Se Ra terlihat kecewa, “Jadi
ini semua tentang Jo Yoon Hee? Apakah hanya dia yang kau cemaskan?”
“Tentu saja, Jo Yoon Hee adalah
istriku, jadi aku hanya akan mencemaskannya “
“Apa yang sebenarnya terjadi hari
itu?” Jin Wook bertanya karena rasa penasarannya yang sangat besar.
“Aku tidak akan memberitahumu”
“Park Se Ra! aku mohon katakan
yang sebenarnya. Apa yang terjadi hari itu? Bagaiamana kau bia berada di mobil
Yoon Hee, sementara Yoon Hee menghilang”
Park Se Ra tersenyum sinis.
Ternyata dia sama sekali tidak berubah.
“Satu-satu nya yang membuatku
bersyukur atas peristiwa ini adalah menghilangnya Jo Yoon Hee. Apakah kau belum
menemukannya Lee Jin Wook? Itu bagus, karena akan lebih baik jika kau tidak
lagi bertemu dengannya”
Jin Wook menahan amarahnya. Dia
ingin sekali menampar wanita itu, tapi dia sadar, Park Se Ra adalah seorang
pasien dan juga wanita yang hatinya sedang terluka.
“Tadinya aku sama sekali tidak
berniat mencelakakannya. Aku hanya ingin membawanya ke suatu tempat untuk
menjauhkan dia darimu. Tapi saat dia mengatakan dia sedang mengandung anak mu,
pikiranku tidak fokus, aku mulai kehilangan arah dan akhirnya menabrak pagar
pembatas”
“Itu benar-benar sebuah
kecelakaan. Aku sama sekali tidak berniat untuk mecelakakan Jo Yoon Hee”
Sesaat Jin Wook merasa iba pada
Park Se Ra, apakah dia menyesali apa yang telah dia lakukan pada Yoon Hee?
“Tapi saat mendengar kabar dia
menghilang, entah mengapa aku sangat senang. Seperti yang sudah aku katakan
sebelumnya. Jika aku tidak bisa memiliki hatimu, tak ada seorang wanita pun
yang bisa memiliki hatimu”
“Park Se Ra… kau… Mengapa kau
masih berpikiran picik seperti itu. Kau pikir dengan memisahkan aku dan Yoon
Hee kau akan mendapatkan hatiku?” Jin Wook menjadi sangat geram pada wanita
itu, bagaimana bisa Park Se Ra merasa senang saat mendengar kabar menghilangnya
Yoon Hee. Ternyata Park Se Ra sama
sekali tidak menyesali apa yang telah di lakukannya.
“Kau pikir aku satu-satunya orang
yang ingin memisahkan kalian?”
“Apa maksudmu?”
“Lee Jin Wook, apa kau tidak
penasaran, bagaimana aku mengetahui bahwa Jo Yoon Hee adalah istrimu. Seseorang
memberi tahuku, dan kau akan kaget saat tahu siapa orang itu?”
Jin Wook tertegun. Siapa orang
yang dimaksud Park Se Ra? Orang yang menginginkannya berpisah dengan Yoon Hee?
“Siapa dia?”
Park Se Ra tersenyum sinis,
melihat rasa penasaran di wajah Jin Wook.
“Park Jae Shin. Kakak angkat Jo
Yoon Hee yang ternyata adalah mantan tunangan istrimu 5 tahun yang lalu”
Jin Wook sangat kaget
mendengarnya. Ini diluar ekspetasi Jin Wook, apa tujuan Park Jae Shin bekerja
sama dengan Park Se Ra untuk memisahkannya dirinya dan Yoon Hee?
“Kau pasti sangat kaget kan Jin
Wook-ah? Mungkin kau bahkan tidak tahu tentang kisah cinta mereka yang manis di
masa lalu. Aku kini meragukan, apakah Jo Yoon Hee benar-benar mencintaimu
seperti aku mencintaimu”
“Aku rasa Park Jae Shin yang
bertanggung jawab atas menghilangnya Yoon Hee, dan mereka saat ini sudah hidup
bahagia di tempat yang tidak bisa kau jangkau. Kemana pun Kau mencari nya, kau
tidak akan pernah menemukan Jo Yoon Hee”
Jin Wook memejamkan matanya
sejenak setelah mendengar semua kata-kata sinis Park Se Ra. Tebakan Park Se Ra
separuhnya memang benar. Terlepas dari keinginan Park Jae Shin memisahkannya
dirinya dengan Yoon Hee, mengapa dia harus berkerja sama dengan Park Se Ra dan
membahayakan keselamatan Yoon Hee?
“Park Se Ra,,, aku,,, tidak akan
melepaskanmu begitu saja!”
Hanya itu yang bisa Jin Wook
katakan pada wanita yang masih saja penuh obsesif padanya. Dia berjanji dalam
hatinya, dia akan menuntut Park Se Ra atas tindakan penculikan yang dia lakukan
terhadap Yoon Hee. Jin Wook keluar dari kamar Se Ra dengan hati geram.
Park Jae Shin. Dia harus segera
menemui pria itu dan menanyakan keterlibatannya dalam rencana penculikan Yoon
Hee oleh Park Se Ra. Tapi sebelum itu dia harus menyelesaikan masalah Park Se
Ra terlebih dahulu.
***
Jin Wook mengatakan keinginannya
untuk menggugat Park Se Ra dengan tuduhan penculikan Jo Yoon Hee, Dia membawa bukti rekaman percakapannya dengan Park Se Ra di RS. Namun, baik
HB dan Fantiago menolak ide itu. HB dan Fantiago berpikiran Lee Jin Wook tidak
bisa melakukan hal itu karena itu akan menimbulkan kecurigaan besar karena
mereka belum mempublikasikan tentang pernikahan mereka. Akan muncul berbagai
spekulasi tentang hubungan Jin Wook-Yoon Hee dan Park Se Ra, dan itu bukan lah
hal yang baik.
“Lebih baik kita lepaskan Park Se
Ra kali ini, Lee Jin Wook-ssi” Tuan Cho memberikan saran pada Jin Wook.
“Tidak bisa Tuan Cho, tindakan
Park Se Ra kali ini sudah keterlaluan. Aku tidak peduli pada karirku, aku,,,
hanya tidak ingin membahayakan Yoon Hee lebih dari ini”
“Park Se Ra tidak akan pernah
bisa menyakiti Yoon Hee lagi. Apa kau tidak tahu, jika kedua kaki Park Se Ra
tidak bisa digunakan lagi? Dia lumpuh saat terbangun dari koma”
Jin Wook kaget mendengar hal itu.
Apakah sikap sinis Park Se Ra adalah salah satu bentuk rasa frustasinya
terhadap kelumpuhannya. “Aku tidak tahu, dia tak menunjukkan hal itu saat aku
mengunjunginya”
“Mungkin dia tidak ingin terlihat
lemah di depanmu, jadi dia tidak menunjukkannya”
Jin Wook jadi sedikit merasa
bersalah karena telah bersikap sangat dingin pada Park Se Ra. “Baiklah,, aku
tidak akan menuntutnya, tapi,,, aku ingin memastikan bahwa dia tidak akan
menganggu Yoon Hee lagi”
“Aku akan membicarakan itu dengan
kuasa hukum Park Se Ra”
“Akh,, Cham,, Aku dengar kau
menemukan Yoon Hee di In Ju, bagaimana keadaannya?”
“Dia sehat, begitu juga kandungannya.
Tapi… sayangnya dia tidak mengingatku sebagai suaminya” Jin Wook merasa lega
sekaligus miris saat mengatakan hal itu.
“Ini kabar yang sangat
mengejutkan, Selamat karena kau akan menjadi seorang Ayah. Aku harap ingatannya
segera kembali” Tuan Cho memberi semangat pada Jin Wook sambil menepuk bahunya.
“Kamsahamnida Sajangnim”
“Karena kau sudah menemukan
istrimu, aku harap kau sudah siap untuk menerima project drama baru, ada
beberapa script yang ditawarkan padamu. Aku akan memberikannya pada Dong Chun
agar kau bisa memilihnya”
“Aku mengerti Sajangnim.
Terimakasih karena sudah memberiku kelonggaran selama 6 bulan ini”
***
Akhirnya Jin Wook kembali ke
rumahnya. Malam ini dia ingin istirahat dulu. Besok pagi Jin Wook berniat
untuk kembali ke In Ju dan menemui Park Jae Shin. Dia harus mengetahui apa
sebenarnya motif Park Jae Shin bekerja sama dengan Park Se Ra.
“Aku pulang”
“Akh,, Jin Wook-ah, akhirnya kau
kembali. Mengapa kau tidak mengangkat telepon mu?” Kim Ji Suk langsung bertanya
pada Jin Wook.
Jin Wook mengecek ponselnya yang
ternyata dia pasang dengan nada hening setelah dia gunakan untuk merekam
percakapannya dengan Park Se Ra.
“Akh,, mian,, tadi aku silent.
Wae? Apakah ada masalah?”
“Ada tamu untuk mu” Kim Ji Suk
terlihat tidak tenang. Jin Wook heran dengan sikap sahabatnya ini.
“Dugu?”
“Lee Seobang” Ibu mertuanya
muncul dari pintu menuju ruang tamu. Tentu saja ini membuat Jin Wook sedikit
terkejut. Jika Mertuanya ada disini, lalu siapa yang menjaga Yoon Hee di In Ju?
“Ommo-nim?”
“Ada yang ingin Omma bicarakan
dengan mu”
Kim Ji Suk nampak semakin resah
dan kebingungan. “Hmmm,,, baiklah,,, agar kalian bisa lebih leluasa untuk
mengobrol. Aku pergi dulu” Kim Ji Suk pun pamit dan pergi ke luar.
***
“Maaf, jika Omma tiba-tiba datang
kemari.”
“Tidak apa-apa Ommo-nim. Hmm,,
bagaimana dengan Yoon Hee? Apakah Park Jae Shin sudah menemuinya?”
“Sudah… tapi… kami tidak jadi
melakukan tes DNA”
Jin Wook bingung. Bukan kah Yoon
Hee sudah setuju untuk melakukan tes DNA jika dia bertemu dengan Shin?
“Apa terjadi sesuatu Ommo-nim?”
Ibu Mertuanya menghela nafas
panjang.
“Tidak ada Lee Seobang, Shin
sudah meyakinkan Yoon Hee bahwa Omma
adalah ibunya, bahkan… Yoon Hee dan Shin sudah pulang ke rumah saat ini”
Jin Wook terkejut mendengar hal
itu. Perasaannya campur aduk, antara senang dan kecewa. Senang karena Yoon Hee
telah pulang, dan kecewa mengapa Shin juga harus ikut? Namun Jin Wook sadar,
saat ini yang dipercaya Yoon Hee adalah Shin, jadi mereka tidak bisa memisahkan
Shin dan Yoon Hee begitu saja.
“Lee Seobang,,, maafkan Omma,
karena belum bisa memberitahukan tentang siapa sebenarnya dirimu pada Yoon Hee.
Kau tahu,,, saat ini hanya omongan Shin yang dipercaya Yoon Hee, dan Shin tidak
ingin memberitahu Yoon Hee bahwa kau adalah suaminya. Dia bilang itu hanya akan
menghancurkan kepercayaan Yoon Hee padanya”
Jin Wook merenung, ya… dia
memahami itu dengan dengan baik. Alasan Shin tidak bisa memberitahu Yoon Hee
tentang siapa sebenarnya dirinya, tapi,,, dia harus mengklarifikasi sesuatu
pada Park Jae Shin.
“Aku mengerti Ommo-nim. Aku akan
menunggu hingga Yoon Hee mengingatku”
“Kau benar-benar sangat
pengertian. Kau tenang saja, Shin dan Yoon Hee tidur terpisah, dan selama ini
pun begitu. Sejak awal kehamilannya, Yoon Hee tidak menyukai bau tubuh Shin,
jadi mereka tidak pernah tidur di kamar yang sama”
“Benarkah? Sepertinya anakku
lebih tau siapa ayahnya sebenarnya”
Jin Wook mengatakan itu dengan
sedih. Dia merasa menjadi suami yang tidak bertanggung jawab karena tidak
berada disamping Yoon Hee di awal-awal kehamilannya. Yoon Hee pasti mengalami
waktu yang sulit, dan Shin lah yang selama ini dengan sabar berada di
sampingnya. Tidak heran jika Yoon Hee sangat mempercayai Shin untuk saat ini.
“Ya,,, kau benar. Sepertinya anak
kalian akan lebih pintar dibanding ibunya. Omma yakin, Yoon Hee pasti akan
segera mengingatmu Lee Seobang”
“Kamsahamnida Ommo-nim”
“Akh,,, Shin ingin bertemu dengan
mu, dia bilang dia ingin membicarakan sesuatu yang penting denganmu. Apakah kau
bisa meluangkan waktumu?”
Benar-benar suatu kebetulan jika
Park Jae Shin ingin bertemu dengannya, karena Jin Wook pun sangat ingin bertemu
dengannya.
“Tentu saja. Kami memang harus
membicarakan sesuatu yang penting. Aku kan segera menghubungi Park Jae Shin
untuk mengatur pertemuan kami”
“Kamsahamnida Lee Seobang, karena
pengertian dan kesabaranmu. Bagaimana pun Omma dan Yoon Hee Aboji sudah menganggap Shin sebagai
putra kami, jadi,,, kami tidak bisa membencinya begitu saja karena
menyembuyikan Yoon Hee selama ini”
Jin Wook tidak tahu harus
berkomentar apa. Jujur saja,,, dia membenci Shin, bukan karena dia
menyembunyikan Yoon Hee, namun karena dia memutuskan bekerja sama dengan Park
Se Ra. Dia tidak mengatakan hal itu pada mertuanya, dia tidak ingin Ibu
mertuanya bersedih karena apa yang dilakukan Shin. Apalagi Jin Wook pun belum
tahu apa motif Park Jae Shin melakukan hal itu.
***
“Apa yang kau katakan? Kau
bekerja sama dengan Park Se Ra untuk melindungi Yoon Hee? Itu terdengar sangat
menggelikan. Jika kau ingin melindunginya tidak seharusnya kau memberitahukan
pada Park Se Ra, siapa Yoon Hee sebenarnya”
Jin Wook merasa emosi mendengar
alasan klise dari pria di depannya ini. Ini pertemuan pertama mereka di salah
satu private Room sebuah restoran tradisonal Korea, dan Jin Wook sama sekali
tidak terkesan dengan sikapnya yang sedikit pun tidak merasa bersalah karena
telah merencanakan penculikan Yoon Hee dan juga menyembunyikannya selama 6
bulan ini.
“Sampai kapan? Sampai kalian
akhirnya kalian mempublikasikan pernikahan kalian? Lalu Park Se Ra akan memulai
terornya terhadap Yoon Hee.”
“Lee Jin Wook-ssi, kau boleh
berpikir aku memiliki Obsesi terpendam terhadap Yoon Hee, tapi aku pun
berpikir, kau juga terlalu terobsesi padanya”
“Jika kau mencintai Yoon Hee,
Seharusnya kau tidak menikahinya dan membagi masalah rumit yang ada dalam
hidupmu. Pernikahan itu berbagi kebahagiaan, bukan saling berbagi masalah”
Jin Wook tercengang mendengar
kata-kata yang diucapkan Park Jae Shin padanya. Tidak,,, pria ini tidak salah.
Jin Wook memang terobsesi pada Yoon Hee, tapi dia tidak ingin menyesali
keputusannya menikahi Yoon Hee. Mereka pernah merasakan kebahagiaan itu, dan
dia yakin setelah semua masalah ini berakhir mereka bisa mereguk kembali
kebahagiaan itu.
“Itukah alasannya? Alasan mu
meninggalkan Yoon Hee 5 tahun lalu dan membuatnya trauma untuk menjalin
hubungan serius dengan seorang pria”
“Apa yang terjadi 5 tahun yang
lalu bukan urusan mu. Kau sama sekali tidak tahu apa-apa”
“Kau benar-benar, aku tidak tahu
apapun. Alasan kalian memutuskan untuk berpisah pastilah bukan hal sepele.
Tapi,,, apa kau tahu Yoon Hee mengalami depresi setelah kau meninggalkannya?”
Park Jae Shin tampak kaget. Jin
Wook yakin 100%, Yoon Hee dan keluarganya tidak pernah mengatakan itu pada pria
ini.
“Mwo?”
“Akh,,, sepertinya kau yang tidak
tahu apa-apa. Saat itu kau pasti berpikir dengan meninggalkannya dan tak
memberi kabar apapun selama 5 tahun kau sudah memberi kebahagiaan padanya. Tapi
ternyata kau malah meninggalkan luka di hatinya dan trauma dalam pikirannya”
“Lalu kau merasa menjadi pahlawan
dalam hidup Yoon Hee karena sudah menghilangkan trauma itu?”
“Tidak. Aku bahkan tidak pernah
tahu tentang masalah itu hingga Ommo-nim memberi tahuku beberapa hari yang
lalu. Aku bahkan tidak sangka di balik sikap ceria Yoon Hee selama ini, dia
juga memiliki trauma seperti itu. Apa yang sebenarnya terajadi 5 tahun lalu?”
“Aku tidak akan memberitahumu. Itu
sama sekali bukan urusamu. Yang jelas, apapun yang aku lakukan selama ini,
hanya bertujuan untuk melindungi Yoon Hee” Shin menolak menjawab dan membuat
pembenaran atas segala tindakannya.
“Satu-satu nya alasan yang bisa
aku percaya saat ini, kau ingin memisahkan ku dengan Yoon Hee karena kau juga
terobsesi pada Yoon Hee. Aku yakin, kau juga tahu, jika Yoon Hee sama sekali
tidak akan bahagia jika dia harus berpisah denganku”
Park Jae Shin tertawa sinis
mendengar perkataan Jin Wook. Sepertinya Jin Wook benar, pada akhirnya mereka
berdua benar-benar terobsesi pada Yoon Hee. Tujuan pembicaraan ini sudah
menyimpang, Shin merasa harus segera meluruskannya.
“Baiklah… anggaplah kita berdua
sama-sama terobsesi pada Yoon Hee. Tapi apa yang harus kita lakukan Sekarang?
Yoon Hee hanya mengingatku sebagai suami nya, dan untuk sementara ini dia juga
hanya mempercayaiku. Kedatanganmu ke In Ju, benar-benar merusak kebahagian kami
selama 6 bulan ini”
“Saat ini, aku bisa saja membawa
Yoon Hee pergi lagi, dan meyakinkan bahwa kalian semua mengancamku untuk
mengatakan bahwa di adalah Jo Yoon Hee, aku yakin dia akan mempercayai hal itu.
Tapi… aku harus siap Yoon Hee akan sangat membenciku saat dia mengingat
segalanya”
Jin Wook bergidik ngeri mendengar
ide gila Park Jae Shin yang ingin membawa Yoon Hee kabur lagi.
“Lalu apa yang ingin kau
lakukan?”
“Aku ingin kita membuat
kesepakatan”
“Kesepakatan?”
“Nde,,, aku akan memberimu waktu
untuk membuat Yoon Hee mengingatmu sebagai suaminya. Jika kau bisa membuat Yoon
Hee mengingatmu sebelum dia melahirkan, aku tidak akan pernah lagi mengusik
kehidupan kalian”
“Jika aku tak berhasil?”
“Kau harus menceraikan Yoon Hee
agar aku bisa menikahi Yoon Hee secara resmi dan mendaftarkan namaku sebagai
ayahnya di akta kelahiran anak kalian”
Jin Wook tercengang mendengar
kesepakatan yang diajukan Park Jae Shin,
“Apa kau tidak waras, memintaku menceraikan istriku dan membuatku merelakan
anak ku terdaftar sebagai anak pria lain?”
“Lalu apa yang kau akan lakukan
jika Yoon Hee tidak mengingatmu sebagai suaminya setelah dia melahirkan? Kau akan tetap mendaftarkan anak itu atas
namamu, Lalu media mengetahui hal itu, dengan terpaksa kau mengatakan bahwa kau
dan Yoon Hee telah menikah namun Yoon Hee sama sekali tidak mengingatmu sebagai
suaminya. Yoon Hee-lah yang akan menganggapmu sebagai orang yang tidak waras”
“Aku punya bukti surat nikah ku
dengan Yoon Hee, aku akan menggunakan itu untuk membuatnya percaya bahwa aku
adalah suaminya”
“Dan Yoon Hee akan memaksakan
dirinya mengingat hal itu, dan membuat kesehatannya memburuk. Itu ide yang
sangat cemerlang Lee Jin Wook-ssi”
Lagi-lagi, Jin Wook menyadari
perkataan Park Jae Shin tidak salah. Tapi dia tidak akan menyerah. Dia tidak
akan menyerahkan Yoon Hee begitu saja pada pria ini.
“Aku sudah memberikan penawaranku
padamu. Terserah kau mau mengikutinya atau tidak. Aku akan tetap memberimu
waktu membuat Yoon Hee mengingatku dengan alamiah, bukan dengan paksaan dari
sebuah kata-kata dan bukti surat nikah”
“Jika kau tidak berhasil, aku
akan mencari cara untuk memaksamu menceraikan Yoon Hee”
“Apa kau sedang mengancamku?”
“Nde, anggap saja begitu”
“Lalu bagaimana jika aku
mengikuti keingananmu, namun suatu saat Yoon Hee mengingat segalanya”
“Jika itu terjadi, aku akan
menyerahkan segala keputusan pada Yoon Hee, apakah dia masih ingin tetap
bersamaku ataukah kembali padamu. Tapi saat ini, yang dia tahu akulah suaminya,
itu yang harus kau ingat”
Jin Wook tak bisa berkomentar
apa-apa lagi. Dia menghela nafas panjang.
“Baiklah, tidak ada lagi yang
perlu kita bicarakan. Aku pergi dulu”
Jin Wook masih bingung dengan
pikiran dan hatinya. Namun dia teringat sesuatu.
“Park Jae Shin-ssi”
Shin berhenti dan menoleh pada
Jin Wook, “Mwoga?”
“Aku ingin bertanya satu hal.
Apakah saat kau dan Yoon Hee kabur dari rumah ketika Yoon Hee baru saja lulus
SMA, kau membawa Yoon Hee ke rumah yang kau tinggali bersama Yoon Hee di In Ju
selama 6 bulan ini?”
Park Jae Shin tertegun, “Bagaimana
kau bisa mengetahuinya? Bahkan Omma dan Appa pun tidak mengetahui hal itu.
Apakah Yoon Hee memberi tahumu?”
Sepertinya itu benar, Jin Wook
bergunam dalam hatinya. Entah mengapa Jin Wook merasa sedih karena hal itu.
Alasan mengapa hanya Shin yang ada dalam ingatan Yoon Hee saat ini adalah
karena kenangan Yoon Hee bersama Shin lebih banyak dibanding dengan dirinya.
“Aniya… aku hanya menebak saja”
Shin mendengus kecil, dia sepertinya
tidak nyaman Jin Wook mengetahui hal itu. “Tidak ada lagi yang ingin kau
tanyakan? Aku pergi” Shin keluar dari private Room itu meninggalkan Jin Wook
yang masih temangu sendirian.
Jo Yoon Hee, apa arti Park Jae
Shin sebenarnya bagimu? Jin Wook mencoba membayangkan waktu yang dilalui Yoon
Hee bersama Shin, lebih dari 20 tahun, wajar jika pengaruh Shin sangat kuat
pada istrinya itu.
***
To Be Continued
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
"Sepertinya anakku lebih tahu siapa ayahnya yang sebenarnya"...ooohh soo sweet perkataan itu..sukaaaaa bingitt ^^
BalasHapusThanks mb irfa...
Ngga tw mw komment ap mba.?pzing aku.. Zbel zma Park se ra,tpi kzian jga..! Zma shin jga aku zbel deh zma dya.. Uuugh,, :@
BalasHapuskzian jin wook yah?? :( hikz
mba yg zmngat yahh buat knljutn'y..! :D
waduh complicated neh masalahnya...
BalasHapussdh part 20.. berapa part lagi ya?
Dyah.. idem itu perkataan sweet... itu anak dlm kandungan tau ayah nya Jin Wook ^^
BalasHapusNyebelin Jae Shin sm Se Ra..
Ya ampun Jin Wook kasihan sekali...
Jin Wook haruz semangat biar Yoon Hee mengingat mu kembali .
Poor Jin Wook ssi....
#alay koment qu berasa lgi nonton drama hHHHHaa
Lanjut...Lanjut...
BalasHapusPenasaran banget...
jd ngebayangin, gmana y ekspresiny, kl LJW dan JYH bca fanfic ini??
BalasHapushehehe