Seperti biasa, cerita ini hanya fiksi belaka jika ada kesamaan tempat
dan cerita itu adalah sebuah ketidak sengajaan. Sementara kesamaan nama
dan profesi para tokohnya adalah disengaja.
Mohon maaf~~~ part ini nggak sempet nemu gambar yang sesuai,, jadi silahkan dibayangkan saja sesukanya^^
Sebelumnya di Love is Not Obsession:
Love is Not Obsession ~For Couple Just Begun~
Cast:
Lee Jin Wook as himself
Jo Yoon Hee as herself
Entah berapa lama Yoon Hee
tertidur, dia mendengar sebuah suara berisik, seseorang sedang bernyanyi. Lagu
ini… adalah lagu favorite nya >.< For Couple Just Begun yang dipopulerkan
oleh Lee Won Jin dan Ryu Geum Duk.
Perlahan Yoon Hee membuka matanya
dan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan baginya. Apakah dia sedang
bermimpi? Kekasihnya Lee Jin Wook sedang menyanyikan lagu favorite nya itu
dengan suara fals nya. Jika memang dia sedang bermimpi rasanya Yoon Hee tidak
ingin terbangun.
niga achime nuneul tteo cheoeum
saenggaknaneun sarami
eonjena nayeosseumyeon niga neul
keureodeushi
joheunkeoseul daehalttaemyeon
hamkke nanugopeun saramdo
keu yeoksi nayeosseumyeon nado
tteonaltejiman*)
“Oppa… apakah aku sedang bermimpi?”
*)English trans:
Wish I was the one who always
comes first to your mind
whenever you wake up in the
morning as you always were to me.
Wish I was the one you want to
share with whenever you see good things,
although you'll leave someday
***
Jin Wook mendekati Yoon Hee dan
berlutut di hadapannya. “Aniya Yoon Hee-ya,, kau tidak sedang bermimpi” Musik
lagu itu terus mengalun merdu. Jin Wook kemudian mengajaknya berdiri dan
bernyanyi bersamanya. Mereka pun berduet menyanyikan lagu favorite Yoon Hee
itu.
keurae algoisseo chigeum neoege
sarangeun pihaeyahal duryeoum
irankeol
bulanhandeut neon mureotji
sarangi kipeojimyeon seulpeumi
dwheneunkeol aneunyago
hajiman neon moreungoya
tteutmoreul keu seulpeumi
tteoron saraganeun himi
dwheeojuneunkeol
Yes I know, to you now,
love means the fear you must
avoid.
You've asked me anxiously
if I know that love becomes grief
when it deepens.
But what you didn't know is
sometimes that grief
becomes energy we can't live
without.
Lee Jin Wook menatap penuh cinta
pada Jo Yoon Hee, dan mengeluarkan sesuatu dari saku jas nya. Sebuah kotak
cincin. Yoon Hee merasa terharu, apakah Lee Jin Wook sedang melamarnya?
Melamarnya secara resmi dengan cara yang selalu dia impikan selama ini.
Jin Wook membuka kotak cincin
itu, sepasang cincin emas putih dengan desain sederhana.
“Jo Yoon Hee, bersediakah kau
menjadi orang yang selalu aku pikirkan saat aku terbangun di pagi hari dan
orang yang selalu berbagi segala hal saat aku harus mengakhir hariku setiap
malam?”
Yoon Hee merasa sangat terharu.
Ini benar-benar lamaran impiannya. Yoon Hee pernah bercerita pada Hye Sung,
bahwa dia memiliki impian muluk, suatu hari akan ada pria yang akan melamarnya
dengan menyanyikan lagu favorite nya ini juga mengatakan kata-kata yang sesuai
denga lagu itu. Dan Lee Jin Wook melakukannya?
“Oppa… bagaimana kau tahu aku
memimpikan lamaran seperti ini? Apakah Hye Sung Eonnie yang
memberitahumu?”
Lee Jin Wook menggeleng dan mulai
menyematkan cincin indah itu di jari manis Yoon Hee. “Bukan. Walaupun aku
bertanya, mungkin Hye Sung Noona tidak akan mengatakannya padaku bukan? Aku
tahu bagaimana tidak sukanya dia pada rencana pernikahan kita. Jika punya
kesempatan dia pasti ingin menggagalkannya”
Yah… Jin Wook Oppa memang benar, pikir Yoon Hee.
Hye Sung mungkin tak pernah mengatakan secara langsung ketidak setujuannya,
namun dari sikapnya dia tahu Eonnie-nya itu tidak menyukai rencana pernikahan
mereka.
“Lalu bagaimana kau tahu?”
“Kau mengatakannya 5 bulan lalu
saat kau mabuk di rumahku”
Yoon Hee terkejut mendengarnya.
Sampai sekarang pun apa yang dia katakan 5 bulan lalu selama dia mabuk masih
menjadi kenangan samar untuknya. Dia belum bisa mengingat yang terjadi malam itu
sepenuhnya. Dan yang membuatnya lebih terkejut lagi, Lee Jin Wook masih
mengingat apa yang dikatakannya 5 bulan yang lalu? Bukan kah itu sangat
manis?^^
“Kau masih mengingatnya Oppa?”
Lee Jin Wook tersenyum,
“tentu saja Yoon Hee-ya, sejak saat itu aku berlatih menyanyikan lagu ini di
tempat ini, untuk menghadapi hari ini”
Yoon Hee semakin terharu, dia tak
pernah menyangka jika Jin Wook bisa melakukan semua itu. Lee Jin Wook yang
sering mengerjainya dan kadang bersikap menyebalkan ini, ternyata bisa
melakukan hal-hal manis semacam ini. Ini 1000 kali lebih baik dari
gombalan-gombalan Norak yang selalu dia
ucapakan pada Yoon Hee dengan tak tahu malu.
“Terima kasih Yoon Hee-ya,,
karena telah membuatku berani menghadapi perasaan ini. Aku sangat bahagia
karena bisa berbagi nya bersamamu”
Yoon Hee tak sanggup
berkata-kata. Dia benar-benar terharu dengan apa yang dilakukan kekasihnya
>.<
“Haruskah aku melanjutkan
lagunya? Aku sudah berlatih sangat keras selama ini”
“Ayo kita selesaikan,,, Oppa”
nega himdeureo jichilttae wiro
batgoshipeun sarami
baro naega dwaesseumyeon naega
neul keuraetdeushi
neoeui shilsudo
ttatteushipadajulkkeora midneunsaram
baro naega dwaesseumyeon neodo
tteonaltejiman
Wish I were the one you'd like to
takes comfort from
whenever you've tired of life, as
you always were to me.
Wish I were the one you'd believe
to hug you warmly if you make mistakes,
although you make mistake,
although you'll leave someday.
keurae algoisseo chigeumneoege
sarangeun pihaeyahal duryeoum
irankeol
bulanhandeut neon mureotji
sarangi jiteojimyeon seulpeumi
dwheneunkeol aneunyago
hajiman neon moreungoya
tteutmoreul keu seulpeumi
tteoron saraganeun himi dwheeo
juneunkeol
Yes I know, to you now,
love means the fear you must
avoid.
You've asked me anxiously
if I know that love becomes grief
when it deepens.
But what you didn't know is
sometimes that grief
becomes energy we can't live
without.
ijeneun keokjeonghaljima
hanttaen nado neomankeum
duryeoweo hanjeokdo manhasseuni
chogeumsshik neoreul boyeojweo
sumgiryeo haji malgo
naega kakkai seol su itdorok
Now don't worry,
I once was as afraid as you are.
Don't try to hide just show me
youself
so I can stand
closer to you.
***
Setelah
menyelesaikan lagu itu, Jin Wook dan Yoon Hee duduk di sofa dengan tetap
memutar lagu itu sebagai backsound kebersamaan mereka.
“Gomawo Oppa”
tak ada kata yang bisa dikatakan Yoon Hee lagi selain ucapan terimakasih, dia
benar-benar tak pernah menyangka jika Jin Wook akan melakukan hal ini demi
melamarnya.
“Saat aku tahu
kau ingin dilamar dengan lagu ini, aku berusaha keras berlatih untuk
menyanyikannya, aku hanya ingin mewujudkan impianmu Yoon Hee-ya. Kita tidak
hidup di Negeri dongeng, tidak semua kisah akan berakhir bahagia, namun aku
ingin mewujudkan impian-impian mu semampuku”
Yoon Hee
benar-benar ingin menangis mendengar kalimat tang diucapkan kekasihnya. Dia
menatap cincin yang disematkan Jin Wook di jari manisnya. Cincin itu tidak
mewah dan mahal, namun sangat manis, sangat sesuai dengan seleranya. Lalu Yoon
Hee melirik ruas jari Jin Wook tidak ada cincin disana, mengapa dia tidak
memakainya, padahal dia melihat dengan jelas ada sepasang cincin di kotak itu.
“Oppa.. kau
belum memakai cincin nya? Apakah kau ingin aku memakaikannya untukmu?”
Jin Wook
mengeluarkan kotak cincin nya lagi dan mengambil cincin bagiannya. “Aniya.. aku
tidak akan memakai cincin ini” Yoon Hee menatap heran, “Wae?”
Jin Wook
mengeluarkan sebuah rantai kalung dan memasukan cincin tersebut sebagai
bandulnya. “Karena aku akan menyimpannya di dekat jantungku, agar setiap kali
jantungku berdetak aku selalu mengingatmu Yoon Hee-ya” lagi-lagi menggombal,
tapi Yoon Hee tak bisa menahan semburat merah di wajahnya. Dia
tahu kekasihnya jago sekali menggombal, tapi Yoon Hee selalu saja termakan rayuannya
meskipun pikiran jernihnya tahu jika dia tak seharusnya terperosok terus
menerus pada rayuan gombalnya.
“Oppa!
berhentilah menggombal… kau benar-benar menyebalkan”Jin Wook hanya tersenyum
dengan smirk andalannya.”Mengapa kau menyuruhku berhenti disaat kau sepertinya
sangat menikmati rayuanku”
“Oppa!”
Jin Wook
akhirnya tak bisa menahan tawanya lagi. Dia senang melihat Yoon Hee seperti
ini, antara kesal dan berbunga-bunga karena mendengar rayuannya. Yoon Hee
terlihat sangat manis jika sedang seperti itu.
“Lagipula Yoon
Hee-ya.. aku tidak mungkin memakai cincin ini di jariku, jika aku melakukan hal
itu, bukan kah itu seperti mengumumkan pada publik jika kita memiliki
hubungan?”
Yoon Hee
menatap cincinya dan cincin yang kini telah terpasang sebagai bandul kalung
yang dipakai Jin Wook. Cincin itu jelas cinicin pasangan, siapapun yang jeli
melihat mereka berdua sama-sama memakai cincin itu pasti langsung sadar jika
mereka berdua ada apa-apa.
“Akh… kau
benar Oppa. Hmmm,,, apa aku juga perlu menjadikannya bandul di kalungku?”
“Jangan!”
“Wae?”
“Aku ingin kau
memakainya di jari mu, agar para lelaki yang memperhatikan mu tahu bahwa kau
sudah ada yang punya”
Yoon Hee jadi
sebal mendengarnya, “Cih,, kau egois sekali Oppa! Kau ingin mengikatku dengan
cincin ini, tapi malah menyembunyikan cincinmu. Apa kau masih berniat mengumbar
gombalanmu pada ratusan wanita di luaran sana?”
Jin Wook
tertawa terbahak, “Kapan aku melakukannya?”
“Kapan? Kapan
kau bilang? Bukan kah kau selalu melakukannya di setiap ada kesempatan? Kau
selalu memilih wanita yang berbeda setiap di tanya siapa tipe wanita idealmu,
dan yang kau pilih selalu wanita cantik”
“Heyyy,,, itu
aku lakukan untuk menyembunyikan hubungan kita Yoon Hee-ya.. setelah kau tidak
bisa mengontrol dirimu karena selalu memilihku, maka tugasku adalah untuk tidak
memilihmu jika diberi pertanyaan seperti itu di media”
Yoon Hee
mengerti, setelah dia tak bisa mengontrol dirinya sendiri memang tugas Lee Jin
Wook lah yang mengatasi segalanya. Meskipun dia harus melakukannya dengan susah
payah, karena terkadang Jin Wook sendiri tak bisa menyembunyikan wajah
tersipunya setiap kali ditanya tentang Yoon Hee, namun jawaban-jawaban
brilian nya selalu berhasil membuat orang-orang percaya jika Jin Wook dan Yoon
Hee memang tidak ada hubungan apapun.
“Maafkan aku
Oppa… karena tak bisa menjaga mulut besarku”
“Aku
senang karena kau selalu memilihku” Jin Wook mengatakannya sambil mengerling
nakal,,, haaa,, pria ini,,, seketika membuatnya merasa bersalah dan kemudian
berhasil membuatnya sebal pada tingkahnya.
“Huh,,, kau
menyebalkan”
Yoon Hee jadi
cemberut karena komentar terakhir Jin Wook tentang pilihannya.
“Tapi Oppa…
aku masih kesal padamu karena telah membuatku menunggu selama setengah jam di
ruangan ini. Kau tega sekali membiarkan aku jatuh tertidur di sini”
“Aku memang
sengaja menunggu mu tertidur Yoon Hee-ya, ternyata butuh waktu setengah jam
untuk menunggumu tertidur karena kelelahan dan merasa bosan menungguku yang tak
kunjung datang”
“Mwo? kau
benar-benar sangat menyebalkan Oppa. Kenapa kau membiarkanku tertidur disini
seperti orang bodoh?”
“Aku ingin kau
terbangun karena mendengar suaraku menyanyikan lagu favoritemu dan memikirkanku
saat kau terbangun dari tidurmu”
Tuh,,, kan Jin
Wook selalu saja berhasil menghilangkan rasa kesal dan sebalnya. Tapi Yoon Hee
tidak boleh terlihat lemah, dia harus tetap pura-pura kesal.
“Aku tetap
masih kesal, kau harus membayarnya”
Yoon Hee pun
memilikirkan sebuah ide brillian. Sepertinya ide itu akan sangat menarik jika
benar-benar bisa diwujudkan^^
“Apa yang
harus ku lakukan?”
“Berjanjilah
Oppa… Kau mau memenuhi satu permintaanku saat malam pengantin kita” Kini
giliran Yoon Hee yang tersenyum nakal. Akh… Yoon Hee mulai ketularan Jin Wook
nih, hobi tersenyum nakal dan membuat akal bulus seperti ini.
“Ommo…
senyummu sangat mencurigakan, apa yang ingin kau pinta?”
“R.A.H.A.S.I.A.
Aku hanya akan mengatakannya saat malam pengantin kita, dan apapun pemintaanku kau
harus setuju. OK?”
Jin Wook
tampak berpikir, Hmm,, anggap saja sebagai hadiah pernikahan deh. “Baiklah,
asal jangan yang aneh-aneh ya?”
“Kita lihat
saja nanti” Yoon Hee lagi-lagi tersenyum misterius. Dia sudah membayangkan
euphoria dirinya saat dia berhasil mewujudkan idenya ini dua minggu yang akan
datang
_End of Flash
Back_
***
“Bagaimana
Oppa? Apa kau sudah ingat dengan janjimu?” Yoon Hee membuyarkan lamunan Jin
Wook. “Akh,, iya,, aku berjanji untuk memenuhi satu permintaanmu malam ini
kan?”
Yoon Hee
tersenyum lalu mengangguk penuh semangat^^
“Jadi apa
permintaanmu?”
Yoon Hee masih
menatap dada telanjang Jin Wook sambil malu-malu. “Hmm,, sebaiknya Oppa
berpakaian dulu, nanti kau masuk angin”
Jin Wook
menatap sekilas keadaan dirinya. Yoon Hee benar juga, lebih baik dia memang
memakai baju tidurnya dulu.
“Selama Oppa
berpakaian, akan kubuatkan coklat hangat”
“Wae? Apakah
kau tidak berani menontonku berpakaian?”
“Oppa! kau
benar-benar menyebalkan! Aku tak peduli, pokoknya aku mau keluar kamar!”
Tanpa mendapat
persetujuan Jin Wook, Yoon Hee segera turun dari tempat tidur dan bergegas
menuju pintu. Melihat tingkah istrinya yang tampak gugup, mau tak mau Jin Wook
tidak bisa menahan diri untuk tersenyum kecil. Akh… Yoon Hee-ya..
***
Jin Wook sudah
memakai kaos abu-abu dan celana tidurnya saat Yoon Hee masuk ke kamar dengan
membawa segelas coklat panas dan… Sebuah Camera Digital? Untuk apa Camera Digital itu? Jin
Wook langung berpikiran liar, apakah istrinya itu bermaksud merekam malam
pertama mereka? Ya Tuhan… dia tidak pernah menyangka jika Yoon Hee punya
pikiran senakal itu.
Yoon Hee
meletakan coklat panas dan kamera yang dibawanya nya di meja dekat tempat tidur, kemudian duduk di
depan Jin Wook yang duduk dengan berselonjor kaki dan bersandar pada ujung tempat tidur mereka.
“Kau siap
mendengarkan permintaanku Oppa?” Yoon Hee bertanya dengan suara yang
dibuat-buat. Om My,, Entah mengapa Jin Wook jadi semakin yakin jika Yoon Hee
akan meminta ijin padanya untuk merekam adegan malam pertama mereka.
Huwaaaahhh… istri cantiku ternyata nakal juga ya^^
“Aku siap Yoon
Hee-ya, katakanlah”
Yoon Hee
tersenyu manis dan memberikan gelas berisi coklat panas itu pada suaminya.
“Minumlah dulu Oppa, mungkin nanti kau akan haus”
“Tidak. Aku akan
minum setelah mendengarkan permintaanmu” Jin Wook sungguh tak sabar mendengar
permintaan istrinya itu.
“Kau yakin
Oppa?”
“Yoon Hee-ya,,
jangan bertele-tele”
“Hmm,, baik lah…
Aku ingin…”
Yoon Hee
menggantungkan ucapannya. “Tapi janji dulu Oppa, kau harus melakukan
permintaanku ya?”
“Iya. Aku janji”
“Aku… aku… ingin
kau menari dengan gerakan lagu anak-anak Gom Se Ma Ri*)”
“MWO???”
***
*) Gom Se Ma Ri adalah judul asli lagu anak-anak Korea Tiga Beruang Gom yang dinyanyikan Han Ji Eun di Full House dan baru-baru ini dinyanyikan oleh So Ji Sub dan Seo In Guk di Master of Sun tapi tanpa tariannya.
Hadehhh,,, itu Yoon Hee kesambet apa sih minta Jin Wook nari begituan,, kayak orang ngidam aja^^ Kira-kira Jin Wook mau melakukannya gak ya??
Di part-7 aku akan memunculkan konfliknya. Tapi akan tetap aku selingi beberapa flashback kisah cinta JinHee Couple ini. Semoga Kim Ji Suk udah bisa nongol di next part^^
Oh iya... akhirnya file mp3 nya lagu for couple just begun ketemu juga^^ udah aku upload ke 4shared, siapa tahu ada yang ingin mendengarkan lagunya. Ini linknya:
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
waaa..pengen liat jin wook nari gom se ma ri,hihi
BalasHapusHhhaahahaahhhahahahha
BalasHapusYoon hee bener2 kocak.. Wkwkwkwk semangat utk melanjutkan teh... ^^
Gom se ma ri gom se ma ri wakakakakakakka.... Gayanya versi Lee Jin Wook kayak apa ya haha.... Jejingkrakan ala Han Ji Eun kah hahaha....
BalasHapushuwa... lagi2 di buat senyum2 ga jelas2 sama fanfic irfa hahhha
BalasHapusJin Wook nyanyi Gom Se Ma Ri... jadi penasaran gaya Jin Wook hahhha
Gila Yoon Hee di sini kocak banget sih... bener2 deh... Lanjut Irfa
wah ... secara ku ketinggalan baca... jadi dah pada koment duluan soalnya q juga penasaran n kebayang lagi sama tuh lagu,... Gomsemari han ji eun... :)
BalasHapus