Jumat, 29 November 2013

JinHee Couple Fanfiction: Love is Not Obsession part 19




Cerita fanfiction ini hanya fiksi belaka jika ada kesamaan tempat dan cerita itu adalah sebuah ketidak sengajaan. Sementara kesamaan nama dan profesi para tokohnya adalah disengaja. Untuk para fans para seleb yang aku jadikan cast di FF ini,, mian ya,,, karakter mereka bukanlah karakter yang sebenarnya, semua ini hanya karena imajinasi liarku saja^^ 

Sebelumnya di Love is Not Obsession:

Love is Not Obsession ~Amnesia?~

Cast:
Lee Jin Wook as himself
Jo Yoon Hee as Park Yoon Hee


“Apakah Tuan orang yang tersesat?” Suara wanita yang di dengar Jin Wook membuatnya kegirangan. Tanpa pikir panjang Jin Wook berbalik dan dia sangat kaget dengan apa yang dilihatnya.

 Wajah itu, wajah yang paling di rindukannya selama 6 bulan ini.

Jin Wook tertegun melihat wanita itu,,”Yoon Hee-ya?”

Wanita itu sama kaget dan tertegunnya seperti Jin Wook, dia lalu bertanya, “Apakah Tuan mengenalku?” Jin Wook jadi bingung,,, wanita itu tidak mengenalinya? Apakah,,, dia adalah wanita yang mirip Yoon Hee yang dilihat Ahjuma?

Jin Wook menatap wanita itu. Wajahnya persis sama dengan Yoon Hee, namun penampilan mereka sangat berbeda. Wanita dihadapannya ini benar-benar seperti gadis desa, dengan pakaian bak Ahjuma, sama sekali tidak seperti selesa fashion Jo Yoon Hee. Dia menenteng tas belanjaan,,,, dan,,, dia sedang hamil besar? Apakah itu masuk akal jika dia adalah Yoon Hee?

“Tuan yang tersesat” Suara wanita itu membuyarkan renungan Jin Wook, “Nde?”

“Anda mengenalku? Bagaimana anda tahu jika namaku adalah Yoon Hee?”

Jin Wook makin bengong,, tunggu,, namanya Yoon Hee dan wanita ini tidak mengenalnya?

“Siapa namamu?” Jin Wook malah menanyakan hal yang sebenarnya sudah di jawab wanita itu.

“Yoon Hee. Park Yoon Hee”

Jin Wook kaget mendengarnya, bagaimana bisa ada kemungkinan yang selucu ini di dunia. Jika wanita ini bukan Yoon Hee yang dicarinya, mengapa nama dan wajah mereka harus persis sama. Dan Jika dia memang adalah Yoon Hee yang dicarinya, mengapa Yoon Hee tidak mengenalinya? Amnesiakah? Atau,,, Yoon Hee sedang berpura-pura tidak mengingatnya? Dan… kandungannya? Bagaimana mungkin Yoon Hee tiba-tiba mengandung setelah 6 bulan mereka tidak bertemu.

“Tuan,,, apakah anda baik-baik saja?” Park Yoon Hee mendekat ke arah Jin Wook setelah meletakan belanjaannya di atas dipan yang di depan rumahnya.

“Sepertinya anda bukan penduduk pulau ini? Apakah anda tersesat?” Park Yoon Hee kembali bertanya setelah melihat cara berpakaian Jin Wook.

Jin Wook yang masih syok, merasa reaksinya mungkin terlihat berlebihan untuk wanita yang tidak mengenalinya ini. Dia harus memastikannya secara perlahan. Apakah dia adalah Jo Yoon Hee yang hilang ingatan? Ataukah Jo Yoon Hee yang sedang berpura-pura sebagai Park Yoon Hee? Atau,,, dia benar-benar Park Yoon Hee dan tidak ada sangkut pautnya dengan istrinya Jo Yoon Hee?

“Akh,, Nde,, aku sedang berlibur di Mansion keluarga Jo, dan tersesat setelah pulang dari bukit” Jin Wook meringis, menyembunyikan rasa penasarannya yang teramat besar pada wanita dihadapannya. Jika mengikuti nalurinya, dia ingin segera memeluk wanita itu dan meyakini dia adalah istrinya Jo Yoon Hee, tapi bagaimana jika bukan?

“Sudah ku kira, banyak orang yang tersesat ke rumah ini setelah pulang dari bukit. Boleh aku tahu siapa namamu, Tuan?”

“Lee Jin Wook” Jin Wook sengaja menggunakan nama aslinya dia ingin melihat reaksi wanita ini. Meskipun dia bukan Yoon Hee setidaknya dia bisa mengenali Jin Wook sebagai aktor.

“Baiklah Lee Jin Wook-ssi, aku akan membantumu menemukan jalan pulang, tapi sebelumnya aku harus menyimpan belanjaanku terlebih dahulu”

“Apakah kau tidak mengenaliku?”

Yoon Hee yang sudah berjalan untuk masuk ke dapurnya menoleh pada Jin Wook. “Memangnya anda siapa? Anak kepala Desa?”

Jin Wook kaget melihat reaksi Park Yoon Hee, bahkan dia tidak mengenalinya sebagai aktor? Padahal dia tidak merasa sedang menyamar. Apakah Park Yoon Hee tidak pernah menonton televisi atau internet? Akh,, dia lupa,, bahkan signal ponsel pun tidak sampai ke daerah ini. Sepertinya kehidupan Park Yoon Hee ini benar-benar primitif.

“Bukan,,, aku,,, aku Lee Jin Wook”

“Lalu kenapa jika kau Lee Jin Wook?” Park Yoon Hee terlihat kesal hingga menghentikan panggilan formalnya. “Jangan banyak bicara dan diam saja, aku akan segera mengantarmu kembali ke tempatmu”

***

Park Yoon Hee dan Jin Wook berjalan menyusuri sisi hutan untuk kembali ke mansion keluarga Jo. Menurut Park Yoon Hee, jalan ini adalah jalan tercepat yang bisa mereka temuh untuk kembali ke Mansion keluarga Jo.

“Park Yoon Hee-ssi, apakah kau benar-benar tidak pernah meihat wajahku sebelumnya?” Jin Wook masih penasaran dengan hal itu. Jika pun wanita disampingnya ini bukan Jo Yoon Hee, seharusnya dia pernah melihatnya di TV kan? boleh saja wanita tidak ini mengenalnya sebagai seorang aktor, tapi apa mungkin dia sama sekali tidak pernah melihat wajahnya tampil di TV atau berita internet. Ini sedikit melukai harga dirinya sebagai publik figure.

“Memangnya kau siapa? Artis terkenal atau pejabat yang sedang naik daun karena kasus korupsi?”

“Mwo? Kau benar-benar tak pernah merasa melihatku sebelumnya?”

Park Yoon Hee berhenti dan dengan refleks Jin Wook pun ikut berhenti. Park Yoon Hee memperhatikan wajah Jin Wook dengan seksama. Lalu dia menggeleng.

“Tidak. Bahkan jika kau sangat terkenal dan sering muncul di TV pun aku tidak pernah melihatmu sebelumnya” Park Yoon Hee mengatakan itu dengan tegas, dan kembali meneruskan perjalannya.

Jin Wook langsung dibuat syok, wanita itu benar-benar tidak pernah melihatnya sama sekali? Uwaaahh,, apakah dia tidak punya TV di rumahnya?

“Apa kau tidak punya TV?”

“Benar sekali. Jadi jika kau orang terkenal yang sering muncul di TV jangan berharap aku akan mengenalmu”

“Wae? Maksudku.. bagaimana kau bisa hidup tanpa TV di rumah mu?”

“Karena hidupku sama sekali tidak membosankan. Kau tahu, orang yang menonton TV di rumahnya adalah orang-orang yang butuh hiburan setelah lelah dan merasa bosan dengan hidupnya. Itu yang dikatakan suamiku, dan aku sangat setuju dengan perkataannya”

Jin Wook masih syok mendengarnya, dia benar-benar tidak percaya, di dunia ini ada orang yang tidak memiliki televisi di rumahnya. Tunggu,,,, Suami??? Park Yoon Hee memiliki suami? Akh,, tentu saja,, bahkan dia sedang hamil besar sekarang ini, bagaimana mungkin dia tidak bersuami.

“Suami mu,,, dimana dia sekarang?”

“Tentu saja sedang bekerja. Dia tidak seperti dirimu, yang bisa menghabiskan banyak waktu untuk berlibur. Dia harus menghasilkan banyak uang untuk kelahiran anak kami. Kau tahu kan, betapa mahalnya biaya RS saat ini. Bahkan jika pihak RS memberi keringanan untuk warga miskin seperti kami”

Jin Wook mulai ragu. Apa mungkin dia benar-benar hanya seorang Park Yoon Hee? Tidak,,, wajahnya terlalu mirip dengan istrinya. Bisa jadi Yoon Hee mengalami amnesia, dan pria yang menemukannya mengakui Yoon Hee sebagai istrinya.

Memikirkan hal itu Jin Wook merasa emosinya bangkit. Berani sekali pria itu memperdaya istrinya jika memang itu yang terjadi. Argghhh,, merasa sangat frustasi karena hal ini. Dia sangat berharap wanita yang berjalan disisinya itu adalah Jo Yoon Hee, tapi,, tak ada bukti yang menunjukkan hal itu kecuali wajah dan suaranya.

“Park Yoon Hee-ssi, sudah berapa lama kau tinggal di In Ju?” Lagi-lagi Jin Wook memberikan pertanyaan pemancing.

“Aku tidak ingat,, tapi melihat betapa aku mengenal seluk beluk Pulau ini, aku merasa sudah tinggal disini sejak aku lahir” jawaban yang sama sekali tidak memberikan kepastian. Namun itu sangat realistis, jika Yoon Hee baru datang ke In Ju enam bulan lalu, dia tidak akan begitu saja mengenal Pulau In Ju dengan baik.

“Boleh aku tanya satu hal lagi?”

“Mwoga?”

“Hmmm,,, apakah kau bahagia dengan pernikahan mu?” Ini pertanyaan mendasar, jika memang Yoo Hee amnesia, dia pasti akan meragukan kebahagiaan pernikahan palsu nya dengan pria yang menyelamatakannya.

Park Yoon Hee tidak segera menjawab. Dia seolah mencari kata-kata yang tepat untuk pertanyaan Jin Wook. Apakah itu artinya dia tidak bahagia? Oh My,,, harapan Jin Wook semakin melambung, namun,,,

“Lee Jin Wook-ssi. Aku rasa kau sudah melewati batasnya”

“Nde?” Jin Wook kebingungan dengan kata-kata Yoon Hee.

“Benar, aku menolongmu dengan sukarela, tapi kita tetap orang asing, dan aku rasa kau tidak berhak bertanya tentang kehidupan pribadiku terlalu mendalam”

Jin Wook tercengang, yah,, Park Yoon Hee memang benar. Pertanyaan Jin Wook memang sudah kelewat batas. Aissshhh,,, ini semua karena rasa penarasan yang tak terbendung pada wanita yang sangat mirip dengan istrinya itu.

“Akh,, Chosonghamnida Park Yoon Hee-ssi, karena aku sudah sangat lancang..”

Sisa perjalanan mereka dihabiskan tanpa saling berbicara satu sama lain. Jin Wook sibuk dengan pikirannya sendiri, masih menimbang-nimbang dan mencari cara untuk membuktikan siapa sebenarnya Park Yoon Hee.

***

“Kita sudah sampai” Lamunan Jin Wook terusik oleh suara Park Yoon Hee saat mereka tiba di jalan Raya yang ada di depan Mansion keluarga Jo. Jin Wook bahkan tak sadar jika mereka sudah sampai secepat itu. Ternyata jalan yang ditunjukan Yoon Hee benar-benar jalan pintas. Seingatnya saat dia tadi pergi ke bukit, dia dan Ahjuma berjalan cukup jauh.

“Wah,,, kita benar-benar sudah sampai” Jin Wook merasa takjub. Park Yoon Hee pun ikut tersenyum senang melihat Jin Wook yang terlihat sangat lega dan bahagia.

“Baiklah,, karena kau sudah menemukan tempat tujuanmu, aku pulang dulu”

“Tunggu Park Yoon Hee-ssi, bagaimana kau akan pulang?”

“Tentu saja dengan berjalan kaki menyusuri jalan tadi”

Jin Wook berharap bisa mengenal lebih dekat wanita ini. Itu artinya dia harus lebih lama bersamanya.

“Aniya,, aniya,,, aku akan mengantarmu pulang. Mampirlah dulu ke Mansion untuk sekedar minum teh”

“Tidak usah Lee Jin Wook-ssi, aku bisa pulang sendiri”

“Hmm,, baiklah,, tapi kau harus tetap mampir ke Mansion untuk beristirahat. Apa kau tidak sayang pada bayi mu yang juga kelelahan selama kita berjalan”

Park Yoon Hee tampak berpikir, dia memang merasa sedikit lelah dan haus. Sebenarnya dia berniat cepat-cepat pulang ke rumah untuk minum dan segera beristirahat. Namun,,, tawaran Lee Jin Wook cukup menggiurkan.

“Hmm,, baiklah”

***

Park Yoon Hee merasa canggung berada di ruang tamu Mansion Keluarga Jo itu. Tempat itu benar-benar mewah, sangat berbeda dengan gubuk deritanya. Dia sudah sering mendengar cerita tentang pemilik Mansion ini yang meninggal beberapa tahun lalu, dari penduduk desa. Keluarganya tak pernah lagi mengunjungi tempat ini sejak kematiannya.

Park Yoon Hee tidak pernah sangka jika pada akhirnya dia bisa masuk ke Mansion ini juga karena pertemuannya dengan Lee Jin Wook, meski dia bingung apa hubungan pria itu dengan keluarga ini. Apakah Jin Wook cucu pemilik Mansion ini? Tapi,,, mengapa namanya bermarga Lee bukan bermarga Jo.

“Maaf membuatmu menunggu, aku tadi menganti baju dulu karena merasa berkeringat” Jin Wook datang setelah mengganti pakaiannya dengan busana yang lebih santai. Sebuah sweater abu-abu dan celana putih.

Park Yoon Hee hanya membalas nya dengan senyuman. Tak bisa dipungkiri, pria dihadapannya ini memang sangat tampat bahkan dengan jambang dan kumis yang sepertinya baru tumbuh beberapa hari lalu.

Akh,, sadarlah Park Yoon Hee, pria ini orang asing. Jin Wook duduk di hadapannya dan sepertinya ini menanyakan sesuatu namun dia terlihat bingung.

“Akh,, mengapa kau belum meminum teh mu?”

Park Yoon Hee melirik cangkir berisi teh yang dibawakan Jin Wook beberapa menit yang lalu. Jin Wook bilang Ahjuma penjaga Mansion sedang pergi, jadi dia yang membuatkan teh itu untuknya.

“Aku terlalu takjub berada disini, hingga melupakan teh ku”

“Kenapa?”

“Tidak,,, hanya saja,,, setiap kali melewati tempat ini, aku selalu penasaran seperti apa dalamnya, ternyata sangat mewah”

“Park Yoon Hee-ssi, apakah kau memiliki kenangan di tempat ini” Jin Wook bertanya begitu saja. Park Yoon Hee jadi bingung apa maksud pertanyaan itu.

“Nde?”

“Akh,, Aniya,, lupakan lah,,,”

“Sepertinya teh mu sudah dingin, aku akan menggantinya dengan yang baru”

Lee Jin Wook mengalihkan pertanyaan Yoon Hee dengan tiba-tiba dan segera beranjak membawa cangkir teh yang maish berisi penuh.

***

Jin Wook merasa begitu bodoh karena tiba-tiba bertanya seperti itu pada Park Yoon Hee. Seharusnya dia mendekatinya dengan pelan-pelan, agar dia bisa mengetahui kehidupan Park Yoon Hee lebih banyak lagi.

Sambil merutuki kebodohannya itu, Jin Wook membuatkan teh untuk Yoon Hee, lalu Ahjuma pun datang dari pintu belakang yang menuju taman belakang.

“Tuan Muda,, Anda sudah kembali? Aku sangat panik karena Anda tidak pulang juga”

“Akh,, Ahjuma,, aku tersesat saat pulang dari bukit”

“Syukurlah karena Tuan bisa kembali dengan selamat” Ahjuma merasa sangat lega melihat suami Nona mudanya itu sudah kembali. Jika Lee Jin Wook juga ikut menghilang seperti Nona mudanya, apa yang harus dia katakan pada Nyonya Muda nya kelak.

Ahjuma melihat apa yang sedang di lakukan Jin Wook, “Tuan,, apa kau sedang membuat teh?”

“Nde,, di depan ada tamu, orang yang mengantarku ke sini saat aku tersesat”

“Biar aku saja yang membuatnya. Lebih baik Tuan menemani penolong Tuan di depan”

“Aku jadi merepotkan mu Ahjuma”

“Tida apa-apa Tuan,, itu sudah tugas ku”

***

Jin Wook dan Park Yoon Hee sedang mengobrol saat Ahjuma datang membawakan teh untuk tamu Tuan mudanya itu. Ahjuma tidak memperhatian sosok Park Yoon Hee saat berjalan mendekati meja tamu. Namun saat meletakan teh di meja, mau tak mau Ahjuma melihat wajah tamu itu dan sangat kaget dibuatnya.

“Nona?”

Ahjuma sangat kaget melihat wanita dengan wajah persis sama dengan Nona mudahnya itu, hingga tanpa sadar dia menjatuhkan teh yang dibawanya ke baju Park Yoon Hee.

“Akh,,, “ dengan refleks Park Yoon Hee berdiri karena kena tumpahan teh tersebut. Untung saja teh nya tidak terlalu panas, tapi baju Park Yoon Hee jadi basah karena tumpahan itu.

“Park Yoon Hee-ssi, kau tidak apa-apa?” Jin Wook langsung panik melihat kejadian itu, tapi dia tidak bisa menyalahkan Ahjuma, karena dia tahu Ahjuma yang kaget melihat wajah Park Yoon Hee.

“Maaf kan aku Nona,, aku tidak hati-hati” Ahjuma meminta maaf setelah sadar jika wanita muda di hadapannya bukan Nona mudanya, karena Lee Jin Wook memanggilnya Park Yoon Hee.

“Akh,, tidak apa-apa, aku hanya kaget saat teh itu membasahi pakaianku”

“Sebaiknya Nona mengganti baju, saya khawatir anda akan masuk angin” Ahjuma memberi saran. Jin Wook merasa itu ide yang bagus. Ahjuma pun menawarkan diri untuk meminjamkan baju nya dan mengantarkannya ke salah satu kamar di Mansion itu untuk berganti pakaian.

***

“Apakah dia orangnya? Wanita yang Ahjuma bilang Mirip Yoon Hee?” Lee Jin Wook memastikan hal itu pada Ahjuma saat melihat Ahjuma sedang sibuk sendirian di dapur.

“Benar Tuan, wanita itulah orang nya. Jadi,,, dia bukan Nona muda? Anda memanggilnya Park Yoon Hee”

“Entahlah,, aku tidak yakin. AKu berharap dia adalah Yoon Hee, tapi kondisinya meragukan ku. Yoon Hee tidak sedang mengandung saat dia hilang, dan juga,,, wanita itu bilang dia memiliki seorang suami dan sudah hidup di pulau ini seumur hidupnya”

“Tapi wajah dan suaranya sangat mirip dengan Nona muda… Rasanya aku tidak bisa percaya jika dia bukan Nona muda”

“Aku juga”

Jin Wook menunduk lesu. Dia merasa Park Yoon Hee itu adalah istrinya, dia merasakan itu dalam hatinya sejak pertama kali melihat wanita itu. Tapi keadaan Park Yoon Hee membuatnya ragu pada hatinya.

“Dimana Park Yoon Hee sekarang?”

“Masih berganti pakaian di kamar yang biasa di pakai Nona muda jika dia menginap disini”

Jin Wook menatap jam tangannya, dia merasa sudah lebih dari setengah jam yang lalu Ahjuma mengantar Park Yoon Hee untuk bertukar pakaian.

“Dia belum selesai juga? Bukan kah ini sudah terlalu lama?”

“Akh,, benar juga Tuan. Aku akan memeriksanya”

Ahjuma pun berbegas menuju kamar dimana Park Yoon Hee sedang bertukar pakaian.

***

“Nona Park…. Anda kenapa?” Teriakan Ahjuma dari kamar itu membuat Jin Wook bergegas menuju kamar tempat Park Yoon Hee berada.

Dia kaget saat melihat Park Yoon Hee tergeletak di lantai kayu kamar itu dan Ahjuma terlihat sangat panik dan cemas berada di sampingnya.

“Ahjuma,, apa yang terjadi?”

“Aku tidak tahu Tuan, saat kau masuk, Nona Park sudah tergeletak di lantai”

Jin Wook melihat luka memar di dahi kiri Park Yoon Hee, apakah wanita itu terbentur saat terjatuh tadi. Jin Wook menjadi lebih panik dan bergegas mengangkat Park Yoon Hee, dia takut wanita ini terkena geger otak karena benturan itu.

“Ahjuma,,, tolong siapkan mobil, kita harus membawanya ke RS terdekat”

***

“Syukurlah benturan di kepalanya tidak terlalu keras. Park Yoon Hee-ssi tidak sadarkan diri bukan karena benturan itu” Dokter memberitahu Lee Jin Wook saat dia mengkonstasikan keadaan Park Yoon Hee.

“Lalu apa penyebabnya?”

“Ini hanya dugaan ku, sepertinya Park Yoon Hee mengalami syok mendadak yang berpengaruh pada psikologisnya”

“Syok mendadak?”

“Iya,, dan…. dari hasil CT Scan kepalanya, aku melihat ada luka di dalam otaknya akibat benturan lain yang mempengaruhi ingatannya. Apakah Park Yoon Hee sedang mengalami Amnesia?”

Pertanyaan dokter itu membuat Jin Wook syok. Ada benturan lain? Amnesia? Ya Tuhan,,, apakah Park Yoon Hee benar-benar Jo Yoon Hee yang amnesia?

“Amnesia? Maksud dokter ada kemungkinan Park Yoon Hee adalah orang yang sedang mengalami Amnesia?” Jin Wook malah bertanya balik pada sang dokter.

“Itu hanya dugaanku saja, Sepertinya anda belum lama mengenal Park Yoon Hee-ssi, hingga tidak mengetahui keadaannya” Dokter itu malah menebak-nebak.

“Akh,, Nde,, kami belum lama saling mengenal. Tapi… Park Yoon Hee sangat mirip dengan seseorang yang sedang saya cari. Jika dia benar dia mengalami Amnesia maka ada kemungkinan dia adalah orang itu”

“Anda harus memastikan hal itu pada Park Yoon Hee-ssi terlebih dahulu, aku tidak bisa memberikan kepastian apapun tentang Amnesianya Park Yoon Hee-ssi”

“Aku mengerti Dokter”

“Tentang kandungannya….”

Jin Wook langsung waspada, apakah ada yang salah dengan kandungan Park Yoon Hee karena dia terjatuh tadi?

“Apakah ada masalah?”

“Sebenarnya tidak,, hanya saja,,, usia kandungannya sudah hampir 8 bulan, tapi sepertinya dia masih melakukan pekerjaan berat sendirian. Lebih baik dia mulai banyak beristirahat untuk mempermudah persalinannya kelak”

“Usia kandungannya hampir 8 bulan?”

“Nde, aku sudah mengkonsultasikan ini dengan Dokter ginekologi, Apakah ada yang salah Lee Jin Wook-ssi?”

“Tidak,, aku hanya sedikit terkejut. Aku akan menyampaikan hal ini pada suaminya, agar dia menjaga Park Yoon Hee lebih baik lagi”

***

Lee Jin Wook menatap Park Yoon Hee yang masih tidak sadarkan diri setelah mendapat perawatan dari pihak RS. Wajahnya pucat dan tanpak terlihat syok, apa yang sebenarnya membuatnya begitu kaget hingga pingsan dan terjatuh? Park Yoon Hee-ssi, siapa sebenarnya dirimu?

Jin Wook melihat kandungan Park Yoon Hee. Hampir 8 bulan? Yang benar saja, hal ini memupuskan harapannya tentang kemungkinan bahwa Park Yoon Hee adalah Jo Yoon Hee, kecuali,,,, saat Jo Yoon Hee menghilang dia sedang mengandung anak mereka. Jin Wook merasa frustasi memikirkan hal itu. Tapi Yoon Hee tidak mengatakan apapun padanya tentang sebuah kehamilan.

Tunggu…

Jin Wook teringat kata-kata Kim Ji Suk padanya,
“Lee Jin Wook,, jangan-jangan istrimu hamil…”

“Kata orang, perubahan hormon pada wanita hamil akan membuatnya menjadi seperti orang lain. Dan Yoon Hee menunjukkan ciri-ciri itu saat ini”

“Siapa tahu pil nya tidak bekerja dengan baik”

Apakah itu mungkin? Lalu dia pun teringat saat Yoon Hee terakhir kali berbicara di telepon dengannya, Yoon Hee bilang dia ingin mengatakan sesuatu padanya. Sebuah kabar yang bisa menjadi kabar baik tapi bisa juga menjadi kabar buruk, apakah itu tentang kehamilannya? Jin Wook merasa semakin frustasi, dia tidak tahu harus bagaimana saat ini.

Yang terpenting, dia harus memastikan dulu kondisi Park Yoon Hee, apakah dia sedang Amnesia? Dan juga dia penasaran siapa yang menjadi suami Park Yoon Hee.

Kelopak mata Park Yoon Hee mulai bergerak-gerak, dia mulai sadar dan melihat Lee Jin Wook di samping tempat tidurnya.

“Park Yoon Hee-ssi, kau baik-baik saja?”

“Akh,, Lee Jin Wook-ssi, apa yang terjadi?” Park Yoon Hee memegang kepalanya yang tersa pening.

“Kau pingsan setelah berganti baju, apa yang membuatmu pingsan”

“Akh,, iya,,, foto itu,,, mengapa foto itu ada di kamar tempatku beganti baju”

“Foto? Foto apa maksudmu?”

“Fotoku dan suamiku saat kami masih remaja. Suamiku menunjukkannya pada ku saat dia mencoba mengembalikan ingatanku”

Jin Wook tercengang. Mengembalikan ingatan? Apakah Park Yoon Hee benar-benar sedang mengalami Amnesia?

“Apa maksudmu mengembalikan ingatan?”

“Akh,,, itu,,, 6 bulan lalu aku mengalami kecelakaan yang membuatku kehilangan ingatanku”

Jin Wook semakin syok mendengar hal itu. Kenapa timingnya bisa sangat tepat.  6 Bulan lalu Jo Yoon Hee menghilang karena sebuah kecelakaan, sedangkan Park Yoon Hee kehilangan ingatannya. Wajah dan suara mereka bahkan sama persis, bolehkah dia berharap saat ini bahwa Park Yoon Hee adalah istrinya?

“Park Yoon Hee-ssi, boleh aku tahu siapa nama suamimu?”

“Shin. Park Jae Shin”

Shin? Bukan kah itu nama kakak angkat Yoon Hee? Apa yang sebenarnya terjadi?

***

To Be Continued

 *written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

4 komentar:

  1. Aduuuh mba...aku frustasi jga nih..!
    Ap mkcud'y shin mmbwa YH ??ap dya jga zka zma YH??atw dya mmbwa YH u/ kbaikan YH agr prnikhan'y dngn JW tdak dkthui mdia?? Dn knpa shin tak mmbritahu nma asli YH?? We?? :/

    BalasHapus
  2. Shiiiin ternyataaaa...
    sudah ku tebak kalo YH mau bilang ke JW kalo dia hamil...
    akhirnya part 19 keluar juga. 20..20..20.. #sabar

    BalasHapus
  3. arrghhh.... penasaran... ternyata kakak angkatnya..
    penasaran juga sama nasib Se Ra...
    eps 20.. cepatlah... datang #sabar

    BalasHapus
  4. Salam kenal Mb Irfa.
    ini pertama kalinya aku koment, biasanya hanya jadi silent reader.
    Makin seru aja nih ceritanya,,,
    Yang bikin penasaran, kok bisa Shin menemukan YH? Bukannya sebelumnya YH bersama Se Ra?
    Apa jangan-jangan Shin terlibat?
    Terus kenapa dia ga' ngasih tahu keluarga YH kalau dia menemukan YH?
    Mianne, komentarnya jadi kepanjangan.

    Part 20 ditunggu Mb, jangan lama-lama ya, dah ga' sabar niih nunggu kelanjutannya...
    Gomawo...

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^