Setelah menonton dengan berbagai Subtitle akhirnya aku tergelitik untuk menulis sesuatu tentang drama ini yang sangat-sangat diluar ekspetasiku. Karena judul Three Musketeer menjadi ambigu dengan seri lainnya, aku memilih judul Korea nya saja. Samchongsa yang artinya Three Musketeer.
Dari Prolog drama ini tentang seorang penulis di masa pemerintahan Raja Jungjoo (dulunya pangeran Yisan) bernama Park Ji Won yang menemukan sebuah buku di perpustakaan Kerajaan Cina. Penonton dituntun untuk mempercayai bahwa kisah Samchongsa ini adalah kisah nyata yang disamarkan sejarah oleh seorang Jenderal besar Joseon yang memakai nama pena Park Dal Hyang lewat bukunya berjudul Park Dal Hyang Memoir's
Sohyun Seja (Seja=Putra Mahkota) adalah putra dari Raja Injo, kakak tertua dari Raja Hyojong yang tidak sempat naik tahta karena mati muda. Ada tiga versi cerita tentang kematian Sohyun Seja ini, diracun, Kepalanya dipukul Raja Injo dengan botol Tinta yang dibawa Sohyun Seja dari Cina dan terjangkit penyakit Malaria yang saat itu belum ada obatnya. Entah mana yang benar, namun jika di drama lain banyak yang menceritakan bahwa kematian Sohyun Seja adalah karena penyakit yang tiba-tiba datang dan tidak kunjung sembuh karena diobati dengan cara yang salah (baca=diracun)
Lalu apakah di Samchongsa pun Sohyun Seja akan mengalami yang sama? Lee Jin Wook (pemeran Sohyun Seja di drama ini) sempat mengatakan dalam sebuah wawancara jika Sohyun Seja di Samchongsa tidak akan di racun saat dia kembali Ke Joseon, setelah menghabiskan waktunya selama bertahun-tahun di China. Jadi... mari lupakan dulu tentang sejarah saat menonton Samchongsa^^
Setelah membaca buku yang di tulis Park Dal Hyang, Park Ji Woon bertanya-tanya, "Apa yang akan terjadi jika Sohyun Seja menjadi Raja? Apakah Joseon akan bisa menandingi dinasti Qing sejak 100 tahun lalu?" Sohyun Seja di kenal sebagai Putra Mahkota yang berpikiran terbuka dan menerima budaya asing masuk ke Joseon dengan tangan terbuka. Cerita apa yang ada di buku itu sebenarnya? mengapa Kisah hidup seorang Jenderal Joseon bisa terdampar di perpustakaan Kejaraan Cina?
Itulah yang akan diceritakan di Samchongsa, alasan mengapa Sohyun Seja tidak pernah naik Tahta dan mengapa Buku Kisah Hidup Park Dal Hyang itu bisa tersimpan di Cina.
Kisahnya di mulai dari petualangan Park Dal Hyang (Jung Yong Hwa) yang berusia 22 tahun pergi ke Hanyang untuk pertama kalinya. Pemuda ini akan mengikuti Ujian untuk menjadi Pengawal Kerajaan. Satu-satunya orang yang dia percayai pernah pergi ke Hanyang adalah Ayahnya, dia bahkan percaya jika dia bisa hidup di Hanyang tanpa uang, bahkan sempat menolak uang pemberian ibunya dan menggantungkan hidupnya pada surat yang ditulis Ayahnya pada Mentri Choi Myung Gil yang kata Ayahnya adalah saudara jauh mereka.
Dengan kuda berumur 22 Tahun, Dal Hyang pergi ke Han Yang, dengan harapan bisa tiba di Hanyang dalam waktu sebulan, tapi apa daya... Baru 4 hari kudanya ambruk, perjalannya tertunda-tunda karena pengobatan kuda, hujan deras bahkan amukan harimau di hutan. Hingga perjalanan itu harus menghabiskan waktu selama 2 bulan, dan dia tiba di Hanyang satu malam sebelum ujian dilakukan.
Kemalangan Dal Hyang tidak berhenti sampai disana, tiba di kediaman Mentri Choi, dia di tolak karena sang Mentri sedang perjalanan dinas dan baru akan pulang setelah 10 hari. Karena sedang musim ujian, Dal Hyang sudah tidak kebagian kamar lagi di rumah Mentri Choi, dan saat dia sedang mencari penginapan uangnya di curi, walau sempat mencoba menyelamatkannuya, dia hanya berhasil menyelamatkan beberapa Nyang saja, karena uang itu berhamburan dan diserbu para penduduk lain. Poor Dal Hyang.
Setelah dapat penginapan, ternyata harga satu malamnya mahal sekali, 10 Nyang? padahal yang dia dengar hanya 1 Nyang? Dal Hyang minta diskon, tapi pemiliknya tidak mempedulikannya dan tetap meminta biaya tambahan saat Dal Hyang minta makan.
Cerita petualangan Dal Hyang ini sebenarnya sangat menyedihkan, tapi selama menonton aku hanya tertawa-tawa geli melihat ekspresi wajah udik Jung Yong Hwa yang memerankan pemuda desa yang innocent ini. Huumm... aku rasa aku bisa menikmati akting Yong Hwa sebagai Dal Hyang di Samchongsa, terasa sekali usaha dia untuk menjadi Park Dal Hyang seutuhnya^^
Ternyata Hanyang bukanlah tempat yang menyenangkan, tidur bersama dua orang lainnya, Dal Hyang harus menyaksikan rencana pembunuhan salah satu teman sekamarnya karena ulah pihak yang ingin menggagalkan orang-orang yang berbakat untuk lulus ujian. Mendengar ketidak adilann tersebut, rasa keadilan Dal Hyang terusik, diapun pergi mengejar para pembunuh itu. Tak menemukan jejak apapun, Dal Hyang malah bertemu dengan tiga orang pria berkuda, mereka adalah para Samchongsa (yeayy!! akhirnya Jin Wook muncul juga).
Dal Hyang meminta mereka meminjamkan kudanya. Tanpa menunggu persetujuan, Dal Hyang langsung naik ke kuda Min Seo (Jung Hae In) dan menjelaskan apa yang terjadi. Sohyun Seja (selanjutnya aku panggil Seja aja deh ya biar singkat) tidak senang mendengar ketidak adilan itu dia pun memimpin untuk pergi mengejar para pembunuh itu.
Adegan Action Bag Big Bug pun terjadi, semua pembunuh bisa dilumpuhkan bahkan Dal Hyang berhasil melumpuhkan dua orang. Seja berkata jika polisi sebentar lagi akan datang. Seung Po (Yang Dong Gun) menduga salah seorang keluarga bangsawan lah yang membayar mereka karena dua orang putranya akan melakukan ujian, mereka akan ditangkap besok pagi.
Dal Hyang takjub karena semuanya di bereskan dengan cepat apakah mereka itu semacam pihak berwenang. Yah.. semacam itulah, Seung Po tidak ingin menjelaskan lebih lanjut. Seja berkata pada Dal Hyang agar merawat luka dan melakukan yang terbaik untuk ujiannya besok. Sebelum mereka bertiga pergi, Dal Hyang memperkenalkan dirinya.
Seja dan kedua pengawalnya saling bertukar pandang, kemudian muncul musik ala-ala koboi, Seja pun berkata, "Samchongsa" Dal Hyang bingung. Dal Hyang bisa mereka memanggil mereka dengan sebutan itu, dia pun mengajak Seung Po dan Min Seo pergi.
Mengapa mereka itu adalah Samchongsa? Ntahlah, Seja juga tidak tahu, dia hanya mengatakannya saja, hahaha. Seung Po tertawa mendengarnya dan berkata dia menyukai nama itu, "Samchongsa"
Itulah pertemuan pertama Dal Hyang dengan para Samchongsa yang akan mengubah tujuan nya pergi ke Hanyang.
Seja dan kedua pengawalnya ternyata pergi ke Gibang (rumah plesiran), Seja menemui seorang informan Cina (sepertinya dari Dinasiti Ming) yang memberikan informasi tentang situasi perang yang dikibarkan Dinasti Qing. Sepertinya Dinasti Ming sudah kepayahan karena kehilangan beberapa bentengnya, Mongol juga saat ini sudah bersiap.
Seung Po sibuk melihat para Gisaeng yang menari di Gibang dan juga memperhatikan meja judi dengan susah payah (katanya lagu yang dimainkan di Gibang itu musik lagunya Bar Bar~Crayon Pop, ada-ada aja nih drama, lagu modern di bawa ke drama klasik) Min Seo datang dengan membawa sebuah surat yang dia temukan di Sadel kudanya, dia menduga itu adalah milik Dal Hyang.
Setelah membaca surat itu, Seung Po tampak terkejut (Aigooo,, wajahnya Yang Dong Gun, so hillarious, mantap ekspresinya sambil bilang "Haah? Apa ini? Sangat Mengejutkan") Surat apakah itu sebenarnya? Bahkan Min Seo bertanya apa yang harus mereka lakukan, dengan mata nakalnya Seung Po bertanya dimana Park Dal Hyang menginap.
Surat itu pun jatuh ke tangan Seja dan Seung Po terlihat sangat tertarik melihat ekspresi Boss nya itu, Seja menatap Seung Po dan berkata sepertinya dia sangat menikmati hal ini, mana mungkin begitu? Seung Po berusaha keras menyembunyikan rasa tertariknya, ini adalah masalah serius, dia hanya ingin menunjukkanya pada Seja yang bisa memutuskan apakah ini sebuah konspirasi atau bukan.
Apa sebenarnya isi surat itu? Sehingga bisa menjadi sebuah konspirasi? Itu adalah surat dari seorang wanita bernama Yoon Seo untuk Park Dal Hyang.
"Kau tahu aku merasakan hal yang sama sepertimu. Aku berjanji. Aku tidak akan menikah dengan pria lain. Jika kau tidak kembali aku akan mati sebagai perawan tua.... atau menjadi biksu. Aku akan menunggu sampai kau datang ke Hanyang setelah lulus ujian. Jika kau menyebut nama Ayahku "Kang Suk Ki" di Hanyang, mereka akan menunjukkan dimana rumah kami"
Dari Yoon Seo
Seung Po merasa, mereka harus menyelidiki Dal Hyang, begitukah? Lalu bagaimana mereka bisa menemukan pemuda itu? tenang saja, mungkin Dal Hyang sedang menuju kesini, ini semacam tes, jika dia datang, berarti surat itu sangat berarti untuknya, dan mereka harus menyelidiki Dal Hyang secara mendalam.
Tak lama berselang Dal Hyang datang setelah mendapat surat dari Seung Po, jika ingin suratnya kembali dia harus datang ke Gibang itu. Seung Po terlihat senang, sementara Dal Hyang langsung menerobos masuk dan meminta suratnya kembali. Seung Po berkata mereka (Dal Hyang dan Seja) sebaiknya berbicara berdua, dia akan menunggu di luar.
Dal Hyang melihat Seja menutup suratnya, jadi dia membacanya? Dal Hyang kesal karena Seja berani membaca suratnya. Seja mengacuhkan permintaan Dal Hyang yang meminta suratnya kembali, dia malah menyuruh Dal Hyang duduk dengan tatapan mengintimidasi. Dal Hyang jadi ketakutan, ada apa ini?
Min Seo tidak habis pikir mengapa Seung Po menjadikan ini masalah besar? Seung Po rasa ingi menyenangkan? Yang benar saja, apakah ini terlihat menyenangkan baginya. Seja terlalu kaku, Seung Po sangat penasaran apakah dia memiliki kecemburuan? Heeuuhh, seharusnya Min Seo tidak memperlihatkan surat itu.
Seja mengatakan bahwa surat Dal Hyang tampak seperti Konspirasi, dia tahu kan jika mereka adalah pihak yang berwenang? Dal Hyang bingung dan kaget, bagaimana suratnya itu bisa menjadi sebuah konspirasi? Itu tidak masuk akal. Seja bertanya apakah Dal Hyang berjanji untuk menikahi gadis di surat itu? Haruskah dia menjawabnya? Dia adalah Yoon Seo, putri Menteri Kang kan? Jika benar, maka itu bisa menjadi sebuah konspirasi. Dal Hyang makin bingung, Seja akan menjelaskan jika Dal Hyang menjawab pertanyaannya.
Apakah Dal Hyang pernah bertemu lagi dengannya setelah itu? Dengan kesal Dal Hyang berkata tidak. Dia menemuinya 5 tahun lalu saat Yoon Seo berkunjung ke desanya, mereka menghabiskan waktu selama 2 bulan, dan dia menerima surat itu saat Yoon Seo pergi. Lalu kenapa Dal Hyang peduli pada surat itu? Dengan enggan dia menjelaskan jika setelah dia lulus ujian dia akan menemui Yoon Seo.
Ha! Seja sangat takjub mendengarnya, jadi Dal Hyang akan menikahinya setelah dia lulus ujian? Benar! memangnya kenapa? Mengapa surat itu menjadi sebuah konspirasi?
Seja: Yoon Seo, putri Mentri Kang sudah menikah
Dal Hyang: *blank* Appp...aaa?
Seja: Dia sudah menikah, beberapa tahun yang lalu.
Dal Hyang: Jadi...
Apakah Dal Hyang masih tidak mengerti mengapa surat itu menjadi sebuah konspirasi? Dal Hyang terlalu syok untuk menjawab, sepertinya dia masih belum mengerti.
Seja: Yoon Seo adalah Seja-bin (Istri dari Putra Mahkota). Dia calon Ratu Negeri ini
Dal Hyang: *makin syok*
Seja: Apakah kau mengerti sekarang? Kenapa surat ini bisa menjadi sebuah konspirasi?
Dal Hyang teringat perkataannya pada Yoon Seo 5 tahun lalu, dia mengundang gadis itu datang ke istana setelah dia lulus ujian. Lalu kapan Yoon Seo bisa ke istana? 3 tahun lagi? 5 tahun paling maksimal. Tapi Dal Hyang tidak pernah berpikir jika Yoon Seo akan mendahuluinya masuk ke istana, dan itupun menjadi seorang calon Ratu?
Mata Dal Hyang mulai berkaca-kaca, Seja heran bagiamana bisa ada orang yang tidak tahu tentang Seja-bin. Kampung halaman Dal Hyang sangat jauh, dia membutuhkan dua bulan untuk datang ke Hanyang di desa nya tidak ada yang tahu tentang hal ini. Seja mencoba memahami, namun ekspresinya berubah kaget plus bingung saat melihat Dal Hyang meratapi nasibnya. Lalu apa gunanya dia berlatih keras selama 5 tahun ini? Dal Hyang pun menangis, Seja makin kaget dan bertanya, "Apakah saat ini kau sedang menangis?"
(Ekspresinya Seja Daebak! aku jadi nggak bisa nangis pas liat Dal Hyang nangis, udah ketawa duluan liat wajahnya Seja, wkwkwk)
Seung Po penasaran apa yang terjadi di dalam mengapa sangat sepi? Seja keluar dan minta mereka memesan minuman. Seja merasa aneh, seharusnya dia menghukum Dal Hyang, tapi dia malah ingin membelikannya minuman untuk menghibur Dal Hyang. Seung Po dan Min Seo tampak bingung, humm... sepertinya Seung Po gagal melihat wajah cemburu Seja >.<
Jam 3 pagi, Seja kembali ke istana dan langsung berkunjung ke kediaman Seja-bin (Seo Hyun Jin) yang kaget dengan kedatangannya karena tidak memberi pesan apapun sebelumnya. Mengapa Seja datang selarut ini? Dengan wajah panik Seja-bin menyambut suaminya, "Jo.. jooha"
Dengan dingin Seja bertanya, mengapa Seja-bin belum tidur? Dia membaca buku hingga lupa waktu. Seja pun duduk dengan style khas pangerannya (Ughh... pas Seja ngibasin bajunya dan menegakan bahunya, melted dah, Manner pangerannya Lee Jin Wook dapet banget >.<) Seja-bin bertanya apakan Seja baru keluar istana, ya.. dia baru saja datang. Seja-bin cemas jika suaminya itu sering keluar istana, nanti akan banyak rumor, bagaimana jika Raja mendengarnya?
Seja tidak menggubris kekhawatiran istrinya, dengan to the point Seja bertanya, "Apakah kau mengenal Park Dal Hyang" Ye? Seja-bin bingung dengan pertanyaan tiba-tiba suaminya. Seja memperjelas, "Park Dal Hyang dari GangWon-do" Seja-bin langsung 'ngeh' siapa yang di maksud suaminya, mulutnya langsung menganga saking kagetnya. (mana musik nya mendukung lagi, Seja-bin berasa ketauan selingkuh sama suaminya, hahaha)
Melihat ekspresi Seja-bin, Seja pun menyimpulkan jika Dal Hyang tidak berbohong.
Seja-bin: *gugup* Jooha... bagaimana Anda tahu...?
Seja: Dia ada di Hanyang saat ini, setelah berlatih setiap hari selama 5 tahun. Dia datang untuk menikahi Yoon Seo setelah lulus ujian.
Seja-bin: *Mingkem* (resah dan keringat dingin mulai bercucuran)
Seja: Dia sangat berbakat, bahkan bisa menjadi peringkat pertama dalam ujian. Tapi masalahnya dia baru saja tahu jika Kau sudah menikah. Jadi dia sudah tidak peduli lagi dengan ujian dan berniat untuk menghancurkan hidupnya. Jadi aku khawatir aku akan kehilangan calon Jenderal besar.
Seja-bin: *Makin resah dan tegang*
Seja: Aku datang hanya untuk mengatakan betapa frustasinya aku karena hal itu
Seja-bin berusaha menjelaskan, "Jooha... Hamba tidak tahu apa yang Anda dengar darinya. Tapi tolong jangan salah paham" Seja-bin mencari-cari alasan dengan gugup, "Hmm... Hamba tidak ingat dengan jelas, sekita 5 atau 6 tahun lalu, saat pergi ke Kampung halaman Ommoni, di perjalanan pulang Ommoni sakit. Jadi... kami tinggal disana untuk sementara. Dulu dia berlatih dengan keras untuk negara kita, jadi hamba memujinya. Engghh... Ommonie yang menyuruh hamba untuk memujinya, tapi sepertinya dia terlalu muda untuk paham..."
Seja memotong perkataan Seja-bin, "Kau tahu... alasanmu tidak masuk akal?"
Seja-bin makin gelisah. "Surat itu menunjukkan bahwa Kau yang lebih tertarik padanya" Seja-bin kaget saat suaminya memperlihatkan surat yang dia tulis untuk Dal Hyang 5 tahun lalu. *Ups*
Seja: Kau tidak boleh membingungkan pria innocent dan berkata seperti itu sekarang. Dia mempertaruhkan hidupnya pada surat ini
Seja-bin: Apakah saat ini Anda sedang mencurigai Hamba?
Seja: Bukan mencurigai, Aku hanya memberitahumu tentang perasaan Dal Hyang yang tulus padamu. Ini adalah cinta tulus yang tidak akan ditemukan pada diri seorang pria Hanyang
Seja pun pamit pergi sementara Seja-bin masih gugup dan bingung. Sebelum pergi Seja bertanya, "Tapi... kemana perginya gadis pemberani dalam surat ini? Apakah kau membuang kepribadian lamamu saat masuk istana?" Seja-bin bingung harus menjawab apa, dan Seja mengambil kesimpulan sendiri. "Aku rasa, aku terlalu menakutkan untukmu"
Seja-bin langsung mengelap keringat dinginnya karena ketegangan yang barus saja dialaminya di penghujung malam. Bagaimana masa lalunya bisa diketahui suaminya dengan cara seperti itu? Seja-bin menatap surat Dal Hyang dengan wajah yang sulit di terjemahka, apakah dia masih merindukan cinta remajanya itu?
Dal Hyang menatap istana, Yoon Seo kini berada disana, dia tidak akan bisa keluar dari sana, jadi kemungkinan besar dia tidak bisa menemuinya lagi. *Dal Hyang curhat sama kuda tua nya* Namun dia teringat pada percakapannya dengan Samchongsa sebelum mereka pergi.
Dal Hyang harus lulus ujian dan menjadi peringkat pertama, itu sungguh berat bagi Dal Hyang, tapi dia harus melakukannya, karena dengan begitu dia tidak akan lagi dicurigai. Jika Dal Hyang langsung pulang ke kampung halamannya, mereka akan berpikir jika Dal Hyang masih memiliki perasaan pada Seja-bin. Itu tidal masuk akal, mana berani Dal Hyang seperti itu! Jadi... buktikanlah dengan menjadi peringkat pertama. Surat milik Dal Hyang akan mereka simpan sebagai bukti penting hingga Dal Hyang tidak terbukti bersalah. Dal Hyang mengeluh, menjadi peringkat pertama bukanlah hal yang mudah.
Seja: Jika kau terus-terusan mencari alasan, kami akan melaporkan ini pada Sohyun Seja. (menatap Min Seo dan Seung Po) Kalian tahukan, Seja bukan orang bisa bertoleransi.
Seung Po: (tampak menikmati) Tentu saja. Seja tidak boleh tahu tentang hal ini, sangat berbahaya.
Seja: *memberi kode pada Min Seo dengan mengedipkan mata kirinya"
Min Seo: Dan Seja-bin mungkin tidak akan selamat. Seluruh keluarganya akan dibunuh
Seja: *Merasa puas dengan perkataan Min Seo*
Min Seo: Sohyun Seja sangat pencemburu dan juga Kejam
Seja: Kejam? *mencoba membela diri* Dia... tidak sekejam itu..
Seung Po: Bukan hanya Kejam, tapi juga pria licik
Seja: *menatap kesal pada Seung Po* (hahaha)
Seung Po: Kami sedih memikirkan Seja-bin, dia sangat tidak beruntung mendapatkan suami seperti itu.
Seja: *Makin Keki, tapi tidak bisa membela diri*
(Kasian amat sih liat Seja di bully Seung Po, keknya Seung Po juga benar-benar menikmati mengerjai Seja >.<)
Pokoknya, Dal Hyang harus menjadi peringakta yang pertama. Itu syaratnya.
Dal Hyang pun memutuskan untuk mendapat peringkat pertama, demi menyelamatkan nasib Yoon Seo. Bagaimanapun SamChongsa adalah satu-satunya orang yang membantunya di Hanyang, dia hanya bisa mempercayai mereka.
Dal Hyang melakukan ujian Boksi (tes awal) dengan sangat-sangat-sangat baik. Memanah, menggunakan tombak, menembak, berkuda semuanya dia mendapatkan nilai terbaik. Dal Hyang berhasil masuk 28 besar dari 250 orang peserta.
Ke 28 peserta kemudian mengikuti ujian Junsi (Tes akhir di depan Raja) Ujian kali ini adalah Memanah sambil berkuda. Peserta pertama, gagal. Kini giliran Dal Hyang, dari Gangwon-do, saking terpencilnya, Raja sampai bertanya dimana itu GangWon-do hahaha.
Dal Hyang bersiap dengan kudanya, tepat saat itu Seja datang dengan pakaian kebesarannya. Raja bertanya mengapa Seja terlambat? Seja duduk dan Dal Hyang bingung, orang dengan pakaian kerajaan berwarna biru adalah Seja? Bukan kah dia adalah... lalu Dal Hyang melihat dua orang Samchongsa lainnya. Jadi... dia telah ditipu?
Dal Hyang dipanggil untuk melakukan Junsi, dia mulai berkuda dan bersiap melepaskan panahnya, namun pikirannya berkecamuk tentang pertemuannya dengan Samchongsa dan Seja yang memaksanya untuk ikut ujian ini dan menjadi peringakt pertama demi menyelamatkan Seja-bin. Apa maksudnya semua ini?
Karena ketidakfokusannya, Dal Hyang kemudian menembalan panahnya pada kuda peserta lain. Dia bahkan terjatuh dari Kudanya. Kuda yang tersakiti itu, langsung mengamuk dan membuat kerusuhan ke arah tempat duduk Raja. Semua orang menjadi panik dan berusaha melindungi Raja dan Seja.
Dal Hyang lemas melihat kekacauan yang dibuatnya, dia bangun dan melihat Seja yang tersenyum menatapnya. Dal Hyang sangat kesal sebenarnya, tapi Sohyun Seja malah tampak puas, dia bahkan tertawa dengan kerasnya, apakah sangat menyenangkan mempermainkan seorang Park Dal Hyang?
***
Dan aku pun ikut tertawa puas melihat tawa Lee Jin Wook eh... Sohyun Seja maksudnya hahaha...
Kalau menurutku sih, Seja tertawa puas karena dia kagum sama Dal Hyang, dia itu tertarik pada keterampilan dan semangat Dal Hyang, sudah jelas jika Seja mengincar Dal Hyang dan ingin menjadikan dia bawahannya, tapi kenyataan bahwa Dal Hyang adalah pria yang pernah dicintai istrinya, itu sedikit mengganggunya, mungkin itulah sebabnya dia ingin mengerjai Dal Hyang dengan memintanya untuk menjadi peringkat pertama dengan ancaman agar bisa menyelamatkan Seja-bin.
Orang tuanya Dal Hyang lucu amat yah? Bapaknya delulu banget tentang Hanyang, aku jadi ragu apa bener dia ada hubungan keluarga jauh sama Mentri Choi? Pake bilang, Kuda berusia 22 tahun mereka bahkan bisa sampai ke Dinasti Qing, Aigoo... yang bener aja, itu Kuda tua banget, bener-bener suatu miracle deh bisa bawa Dal Hyang ke Hanyang. Emaknya Dal Hyang gak kalah lucunya, kirain dia diem aja karena menghormati suaminya, tapi setelah Dal Hyang pergi, wew ganas juga hahaha..
Samchongsa? Apa artinya itu? Chong Sa (senjata api)... Akh... mereka pasti orang-orang yang pandai menggunakan senjata api. (Monolog Dal Hyang sebelum dia sadar telah kehilangan Surat)
Sayang sekali Miryung belum tampak di episode perdana ini, hiks hiks tapi tetap setia menanti, Eerr... aku penasaran sama Chems nya Seja sama Miryung >.<
Suka kok melihat interaksi Seja dan Seja-bin. Seperti yang diduga Seja, istrinya itu tampak segan dan takut berada disekitar suaminya seperti kebanyakan Seja-bin lainnya. Itulah mengapa Seja tampak sangat tertarik pada sosok Yoon Seo yang menulis surat pada Dal Hyang, mungkin Seja berharap bisa bertemu dengan gadis pemberani itu.
Apakah saat ini Seja sudah mencintai Seja-bin? Hmm... sepertinya belum, meski tampak cemburu pada surat Dal Hyang, aku rasa itu hanya karena harga dirinya sebagai suami saja yang terluka. Dia tidak pernah sangka jika Seja-bin pernah menyukai pria selain dirinnya. Yang aku pertanyakan malah perasaan Seja-bin, kemana janjinya untuk Dal Hyang yang katanya memilih jadi perawan tua atau biksuni, jika Dal Hyang tidak lulus ujian, ujungnya dia malah nikah sama Putra Mahkota. Iya sih... itu pasti hanya pernikahan politik dan dia tidak ingin membuat keluarganya dianggap pengkhianat karena menolak titah Raja. Tapi... tampaknya dia happy happy aja jadi Seja-bin (ya iyalah,, suaminya ganteng gitu #eh salah fokus)
Ternyata, Sohyun Seja versi Lee Jin Wook benar-benar berbeda dari versi lainnya, sudah tahu kan jika karakter Sohyun Seja ini sering muncul di berbagai drama, sebelumnya aku pernah membahasnya di Kisah Tragis Sohyun Seja, Antara Drama dan Kenyataan. Di Samchongsa ini... Ommo,,, bener-bener Naugty Prince, dan kelicikan yang dibicarakan Seung Po juga raga-raga terasa auranya saat dia berbicara dengan Seja-bin. Bener kata Seung Po, kasian Seja-bin punya suami yang hobi ngerjain orang seperti Seja, hahaha..
Pokoknya puas banget liat karakter Sohyun Seja ini >.< gak salah emang Lee Jin Wook milih project ini. Selain karena SWnim dan PDnim nya, pastinya Jin Wook juga merasa karakter ini sangat menakjubkan untuk di lakoni. Ekspresi Teasing-Teasing nya Seohyun Seja.... Ugh banget lah. Hilang semua sosok Park Sun Woo dari diri Lee Jin Wook^^
Sebenarnya agak sedikit bingung dengan usia Sohyun Seja di drama ini. Dia lahir pada tahun 1612, dan saat Park Dal Hyang berusia 22 tahun itu adalah tahun 1636, jadi... Usia Sohyun Seja 24 tahun kali yah? Menurut Sejarah, Seja dan Seja-bin menikah saat usia Sohyun Seja 15 tahun dan Seja-bin 16 tahun? Halah... tapi 5 tahun lalu, saat Park Dal Hyang berusia 17 tahun... Seja-bin kirim-kirim surat cinta buat Park Dal Hyang? OK... sepertinya nonton drama ini memang harus mengabaikan sejarah deh, toh Seja bilangnya mereka baru menikah beberapa tahun yang lalu.
Hubungan Seja dan Ayahnya memang tidak terlalu baik sejak dulu yah? Kok Raja Injo begitu amat sih ngeliatin Seja nya ~.~ Tapi sepertinya di Samchongsa ini, Raja Injo tidak se-superior biasanya. Ekpresi Seja pas ketemu Ayahnya sama sekali gak Happy, apa sih sebenernya yang di lakukan Raja Injo pada putranya yah? Apakah itu hanya sebagai bentuk sikap putra mahkota kerajaan, sehingga dia menunjukkan wajah tegang dan kaku di depan Ayahnya?
Drama ini sungguh di luar ekspetasiku, aku pikir akan menjadi Saeguk yang serius karena mengambil tema Sohyun Seja. Ternyata... WOW malah banyak banget scene dan dialog lucu. Dialog-dialognya sebenernya menujukkan jika drama ini ceritanya berat, tapi dengan lihainya Song Jae Jung membuat scene menyedihkan bisa jadi scene lucu dan ringan untuk ditonton.
Formatnya yang baru (tayang seminggu sekali dan direncanakan dibuat 3 season) membuat penonton enggan untuk menontonnya secara airing, padahal kan lebih seru ya. Dengan membawa unsur Kpop, maka pecinta drakor yang mungkin tidak pernah mencoba menonton Saeguk, akan jadi mau dan suka untuk menontonnya. Huumm... bisa dibilang Samchongsa ini Saeguk, tapi tidak klasik^^
Banyak yang kecewa karena penggarapannya tidak seperti Drama Saeguk kebanyakan. Jadi kebanyakan para pecinta Saeguk memberikan nilai negatif pada drama ini setelah menontonnya. Sementara bagi yang tidak suka Saeguk jadi penasaran akan mencoba untuk menontonnya, karena Saeguk yang satu ini berbeda dari mainstream.Meski ada yang tidak suka, tetapi sepertinya lebih banyak yang menikmati drama ini, terlihat dari rating episode 1 nya yang berhasil mendapatkan rating 2,8%, lebih tinggi dari rating episode 1 nya Reply 94 yang mencapai 2,6%. Semoga terus naik hingga 5 % yah^^
Dal Hyang meminta mereka meminjamkan kudanya. Tanpa menunggu persetujuan, Dal Hyang langsung naik ke kuda Min Seo (Jung Hae In) dan menjelaskan apa yang terjadi. Sohyun Seja (selanjutnya aku panggil Seja aja deh ya biar singkat) tidak senang mendengar ketidak adilan itu dia pun memimpin untuk pergi mengejar para pembunuh itu.
Adegan Action Bag Big Bug pun terjadi, semua pembunuh bisa dilumpuhkan bahkan Dal Hyang berhasil melumpuhkan dua orang. Seja berkata jika polisi sebentar lagi akan datang. Seung Po (Yang Dong Gun) menduga salah seorang keluarga bangsawan lah yang membayar mereka karena dua orang putranya akan melakukan ujian, mereka akan ditangkap besok pagi.
Dal Hyang takjub karena semuanya di bereskan dengan cepat apakah mereka itu semacam pihak berwenang. Yah.. semacam itulah, Seung Po tidak ingin menjelaskan lebih lanjut. Seja berkata pada Dal Hyang agar merawat luka dan melakukan yang terbaik untuk ujiannya besok. Sebelum mereka bertiga pergi, Dal Hyang memperkenalkan dirinya.
Seja dan kedua pengawalnya saling bertukar pandang, kemudian muncul musik ala-ala koboi, Seja pun berkata, "Samchongsa" Dal Hyang bingung. Dal Hyang bisa mereka memanggil mereka dengan sebutan itu, dia pun mengajak Seung Po dan Min Seo pergi.
Mengapa mereka itu adalah Samchongsa? Ntahlah, Seja juga tidak tahu, dia hanya mengatakannya saja, hahaha. Seung Po tertawa mendengarnya dan berkata dia menyukai nama itu, "Samchongsa"
Itulah pertemuan pertama Dal Hyang dengan para Samchongsa yang akan mengubah tujuan nya pergi ke Hanyang.
Seja dan kedua pengawalnya ternyata pergi ke Gibang (rumah plesiran), Seja menemui seorang informan Cina (sepertinya dari Dinasiti Ming) yang memberikan informasi tentang situasi perang yang dikibarkan Dinasti Qing. Sepertinya Dinasti Ming sudah kepayahan karena kehilangan beberapa bentengnya, Mongol juga saat ini sudah bersiap.
Seung Po sibuk melihat para Gisaeng yang menari di Gibang dan juga memperhatikan meja judi dengan susah payah (katanya lagu yang dimainkan di Gibang itu musik lagunya Bar Bar~Crayon Pop, ada-ada aja nih drama, lagu modern di bawa ke drama klasik) Min Seo datang dengan membawa sebuah surat yang dia temukan di Sadel kudanya, dia menduga itu adalah milik Dal Hyang.
Setelah membaca surat itu, Seung Po tampak terkejut (Aigooo,, wajahnya Yang Dong Gun, so hillarious, mantap ekspresinya sambil bilang "Haah? Apa ini? Sangat Mengejutkan") Surat apakah itu sebenarnya? Bahkan Min Seo bertanya apa yang harus mereka lakukan, dengan mata nakalnya Seung Po bertanya dimana Park Dal Hyang menginap.
Surat itu pun jatuh ke tangan Seja dan Seung Po terlihat sangat tertarik melihat ekspresi Boss nya itu, Seja menatap Seung Po dan berkata sepertinya dia sangat menikmati hal ini, mana mungkin begitu? Seung Po berusaha keras menyembunyikan rasa tertariknya, ini adalah masalah serius, dia hanya ingin menunjukkanya pada Seja yang bisa memutuskan apakah ini sebuah konspirasi atau bukan.
Apa sebenarnya isi surat itu? Sehingga bisa menjadi sebuah konspirasi? Itu adalah surat dari seorang wanita bernama Yoon Seo untuk Park Dal Hyang.
"Kau tahu aku merasakan hal yang sama sepertimu. Aku berjanji. Aku tidak akan menikah dengan pria lain. Jika kau tidak kembali aku akan mati sebagai perawan tua.... atau menjadi biksu. Aku akan menunggu sampai kau datang ke Hanyang setelah lulus ujian. Jika kau menyebut nama Ayahku "Kang Suk Ki" di Hanyang, mereka akan menunjukkan dimana rumah kami"
Dari Yoon Seo
Seung Po merasa, mereka harus menyelidiki Dal Hyang, begitukah? Lalu bagaimana mereka bisa menemukan pemuda itu? tenang saja, mungkin Dal Hyang sedang menuju kesini, ini semacam tes, jika dia datang, berarti surat itu sangat berarti untuknya, dan mereka harus menyelidiki Dal Hyang secara mendalam.
Tak lama berselang Dal Hyang datang setelah mendapat surat dari Seung Po, jika ingin suratnya kembali dia harus datang ke Gibang itu. Seung Po terlihat senang, sementara Dal Hyang langsung menerobos masuk dan meminta suratnya kembali. Seung Po berkata mereka (Dal Hyang dan Seja) sebaiknya berbicara berdua, dia akan menunggu di luar.
Dal Hyang melihat Seja menutup suratnya, jadi dia membacanya? Dal Hyang kesal karena Seja berani membaca suratnya. Seja mengacuhkan permintaan Dal Hyang yang meminta suratnya kembali, dia malah menyuruh Dal Hyang duduk dengan tatapan mengintimidasi. Dal Hyang jadi ketakutan, ada apa ini?
Min Seo tidak habis pikir mengapa Seung Po menjadikan ini masalah besar? Seung Po rasa ingi menyenangkan? Yang benar saja, apakah ini terlihat menyenangkan baginya. Seja terlalu kaku, Seung Po sangat penasaran apakah dia memiliki kecemburuan? Heeuuhh, seharusnya Min Seo tidak memperlihatkan surat itu.
Seja mengatakan bahwa surat Dal Hyang tampak seperti Konspirasi, dia tahu kan jika mereka adalah pihak yang berwenang? Dal Hyang bingung dan kaget, bagaimana suratnya itu bisa menjadi sebuah konspirasi? Itu tidak masuk akal. Seja bertanya apakah Dal Hyang berjanji untuk menikahi gadis di surat itu? Haruskah dia menjawabnya? Dia adalah Yoon Seo, putri Menteri Kang kan? Jika benar, maka itu bisa menjadi sebuah konspirasi. Dal Hyang makin bingung, Seja akan menjelaskan jika Dal Hyang menjawab pertanyaannya.
Apakah Dal Hyang pernah bertemu lagi dengannya setelah itu? Dengan kesal Dal Hyang berkata tidak. Dia menemuinya 5 tahun lalu saat Yoon Seo berkunjung ke desanya, mereka menghabiskan waktu selama 2 bulan, dan dia menerima surat itu saat Yoon Seo pergi. Lalu kenapa Dal Hyang peduli pada surat itu? Dengan enggan dia menjelaskan jika setelah dia lulus ujian dia akan menemui Yoon Seo.
Ha! Seja sangat takjub mendengarnya, jadi Dal Hyang akan menikahinya setelah dia lulus ujian? Benar! memangnya kenapa? Mengapa surat itu menjadi sebuah konspirasi?
Seja: Yoon Seo, putri Mentri Kang sudah menikah
Dal Hyang: *blank* Appp...aaa?
Seja: Dia sudah menikah, beberapa tahun yang lalu.
Dal Hyang: Jadi...
Apakah Dal Hyang masih tidak mengerti mengapa surat itu menjadi sebuah konspirasi? Dal Hyang terlalu syok untuk menjawab, sepertinya dia masih belum mengerti.
Seja: Yoon Seo adalah Seja-bin (Istri dari Putra Mahkota). Dia calon Ratu Negeri ini
Dal Hyang: *makin syok*
Seja: Apakah kau mengerti sekarang? Kenapa surat ini bisa menjadi sebuah konspirasi?
Dal Hyang teringat perkataannya pada Yoon Seo 5 tahun lalu, dia mengundang gadis itu datang ke istana setelah dia lulus ujian. Lalu kapan Yoon Seo bisa ke istana? 3 tahun lagi? 5 tahun paling maksimal. Tapi Dal Hyang tidak pernah berpikir jika Yoon Seo akan mendahuluinya masuk ke istana, dan itupun menjadi seorang calon Ratu?
Mata Dal Hyang mulai berkaca-kaca, Seja heran bagiamana bisa ada orang yang tidak tahu tentang Seja-bin. Kampung halaman Dal Hyang sangat jauh, dia membutuhkan dua bulan untuk datang ke Hanyang di desa nya tidak ada yang tahu tentang hal ini. Seja mencoba memahami, namun ekspresinya berubah kaget plus bingung saat melihat Dal Hyang meratapi nasibnya. Lalu apa gunanya dia berlatih keras selama 5 tahun ini? Dal Hyang pun menangis, Seja makin kaget dan bertanya, "Apakah saat ini kau sedang menangis?"
(Ekspresinya Seja Daebak! aku jadi nggak bisa nangis pas liat Dal Hyang nangis, udah ketawa duluan liat wajahnya Seja, wkwkwk)
Seung Po penasaran apa yang terjadi di dalam mengapa sangat sepi? Seja keluar dan minta mereka memesan minuman. Seja merasa aneh, seharusnya dia menghukum Dal Hyang, tapi dia malah ingin membelikannya minuman untuk menghibur Dal Hyang. Seung Po dan Min Seo tampak bingung, humm... sepertinya Seung Po gagal melihat wajah cemburu Seja >.<
Jam 3 pagi, Seja kembali ke istana dan langsung berkunjung ke kediaman Seja-bin (Seo Hyun Jin) yang kaget dengan kedatangannya karena tidak memberi pesan apapun sebelumnya. Mengapa Seja datang selarut ini? Dengan wajah panik Seja-bin menyambut suaminya, "Jo.. jooha"
Dengan dingin Seja bertanya, mengapa Seja-bin belum tidur? Dia membaca buku hingga lupa waktu. Seja pun duduk dengan style khas pangerannya (Ughh... pas Seja ngibasin bajunya dan menegakan bahunya, melted dah, Manner pangerannya Lee Jin Wook dapet banget >.<) Seja-bin bertanya apakan Seja baru keluar istana, ya.. dia baru saja datang. Seja-bin cemas jika suaminya itu sering keluar istana, nanti akan banyak rumor, bagaimana jika Raja mendengarnya?
Seja tidak menggubris kekhawatiran istrinya, dengan to the point Seja bertanya, "Apakah kau mengenal Park Dal Hyang" Ye? Seja-bin bingung dengan pertanyaan tiba-tiba suaminya. Seja memperjelas, "Park Dal Hyang dari GangWon-do" Seja-bin langsung 'ngeh' siapa yang di maksud suaminya, mulutnya langsung menganga saking kagetnya. (mana musik nya mendukung lagi, Seja-bin berasa ketauan selingkuh sama suaminya, hahaha)
Melihat ekspresi Seja-bin, Seja pun menyimpulkan jika Dal Hyang tidak berbohong.
Seja-bin: *gugup* Jooha... bagaimana Anda tahu...?
Seja: Dia ada di Hanyang saat ini, setelah berlatih setiap hari selama 5 tahun. Dia datang untuk menikahi Yoon Seo setelah lulus ujian.
Seja-bin: *Mingkem* (resah dan keringat dingin mulai bercucuran)
Seja: Dia sangat berbakat, bahkan bisa menjadi peringkat pertama dalam ujian. Tapi masalahnya dia baru saja tahu jika Kau sudah menikah. Jadi dia sudah tidak peduli lagi dengan ujian dan berniat untuk menghancurkan hidupnya. Jadi aku khawatir aku akan kehilangan calon Jenderal besar.
Seja-bin: *Makin resah dan tegang*
Seja: Aku datang hanya untuk mengatakan betapa frustasinya aku karena hal itu
Seja-bin berusaha menjelaskan, "Jooha... Hamba tidak tahu apa yang Anda dengar darinya. Tapi tolong jangan salah paham" Seja-bin mencari-cari alasan dengan gugup, "Hmm... Hamba tidak ingat dengan jelas, sekita 5 atau 6 tahun lalu, saat pergi ke Kampung halaman Ommoni, di perjalanan pulang Ommoni sakit. Jadi... kami tinggal disana untuk sementara. Dulu dia berlatih dengan keras untuk negara kita, jadi hamba memujinya. Engghh... Ommonie yang menyuruh hamba untuk memujinya, tapi sepertinya dia terlalu muda untuk paham..."
Seja memotong perkataan Seja-bin, "Kau tahu... alasanmu tidak masuk akal?"
Seja-bin makin gelisah. "Surat itu menunjukkan bahwa Kau yang lebih tertarik padanya" Seja-bin kaget saat suaminya memperlihatkan surat yang dia tulis untuk Dal Hyang 5 tahun lalu. *Ups*
Seja: Kau tidak boleh membingungkan pria innocent dan berkata seperti itu sekarang. Dia mempertaruhkan hidupnya pada surat ini
Seja-bin: Apakah saat ini Anda sedang mencurigai Hamba?
Seja: Bukan mencurigai, Aku hanya memberitahumu tentang perasaan Dal Hyang yang tulus padamu. Ini adalah cinta tulus yang tidak akan ditemukan pada diri seorang pria Hanyang
Seja pun pamit pergi sementara Seja-bin masih gugup dan bingung. Sebelum pergi Seja bertanya, "Tapi... kemana perginya gadis pemberani dalam surat ini? Apakah kau membuang kepribadian lamamu saat masuk istana?" Seja-bin bingung harus menjawab apa, dan Seja mengambil kesimpulan sendiri. "Aku rasa, aku terlalu menakutkan untukmu"
Seja-bin langsung mengelap keringat dinginnya karena ketegangan yang barus saja dialaminya di penghujung malam. Bagaimana masa lalunya bisa diketahui suaminya dengan cara seperti itu? Seja-bin menatap surat Dal Hyang dengan wajah yang sulit di terjemahka, apakah dia masih merindukan cinta remajanya itu?
Dal Hyang menatap istana, Yoon Seo kini berada disana, dia tidak akan bisa keluar dari sana, jadi kemungkinan besar dia tidak bisa menemuinya lagi. *Dal Hyang curhat sama kuda tua nya* Namun dia teringat pada percakapannya dengan Samchongsa sebelum mereka pergi.
Dal Hyang harus lulus ujian dan menjadi peringkat pertama, itu sungguh berat bagi Dal Hyang, tapi dia harus melakukannya, karena dengan begitu dia tidak akan lagi dicurigai. Jika Dal Hyang langsung pulang ke kampung halamannya, mereka akan berpikir jika Dal Hyang masih memiliki perasaan pada Seja-bin. Itu tidal masuk akal, mana berani Dal Hyang seperti itu! Jadi... buktikanlah dengan menjadi peringkat pertama. Surat milik Dal Hyang akan mereka simpan sebagai bukti penting hingga Dal Hyang tidak terbukti bersalah. Dal Hyang mengeluh, menjadi peringkat pertama bukanlah hal yang mudah.
Seja: Jika kau terus-terusan mencari alasan, kami akan melaporkan ini pada Sohyun Seja. (menatap Min Seo dan Seung Po) Kalian tahukan, Seja bukan orang bisa bertoleransi.
Seung Po: (tampak menikmati) Tentu saja. Seja tidak boleh tahu tentang hal ini, sangat berbahaya.
Seja: *memberi kode pada Min Seo dengan mengedipkan mata kirinya"
Min Seo: Dan Seja-bin mungkin tidak akan selamat. Seluruh keluarganya akan dibunuh
Seja: *Merasa puas dengan perkataan Min Seo*
Min Seo: Sohyun Seja sangat pencemburu dan juga Kejam
Seja: Kejam? *mencoba membela diri* Dia... tidak sekejam itu..
Seung Po: Bukan hanya Kejam, tapi juga pria licik
Seja: *menatap kesal pada Seung Po* (hahaha)
Seung Po: Kami sedih memikirkan Seja-bin, dia sangat tidak beruntung mendapatkan suami seperti itu.
Seja: *Makin Keki, tapi tidak bisa membela diri*
(Kasian amat sih liat Seja di bully Seung Po, keknya Seung Po juga benar-benar menikmati mengerjai Seja >.<)
Pokoknya, Dal Hyang harus menjadi peringakta yang pertama. Itu syaratnya.
Dal Hyang pun memutuskan untuk mendapat peringkat pertama, demi menyelamatkan nasib Yoon Seo. Bagaimanapun SamChongsa adalah satu-satunya orang yang membantunya di Hanyang, dia hanya bisa mempercayai mereka.
Dal Hyang melakukan ujian Boksi (tes awal) dengan sangat-sangat-sangat baik. Memanah, menggunakan tombak, menembak, berkuda semuanya dia mendapatkan nilai terbaik. Dal Hyang berhasil masuk 28 besar dari 250 orang peserta.
Ke 28 peserta kemudian mengikuti ujian Junsi (Tes akhir di depan Raja) Ujian kali ini adalah Memanah sambil berkuda. Peserta pertama, gagal. Kini giliran Dal Hyang, dari Gangwon-do, saking terpencilnya, Raja sampai bertanya dimana itu GangWon-do hahaha.
Dal Hyang bersiap dengan kudanya, tepat saat itu Seja datang dengan pakaian kebesarannya. Raja bertanya mengapa Seja terlambat? Seja duduk dan Dal Hyang bingung, orang dengan pakaian kerajaan berwarna biru adalah Seja? Bukan kah dia adalah... lalu Dal Hyang melihat dua orang Samchongsa lainnya. Jadi... dia telah ditipu?
Dal Hyang dipanggil untuk melakukan Junsi, dia mulai berkuda dan bersiap melepaskan panahnya, namun pikirannya berkecamuk tentang pertemuannya dengan Samchongsa dan Seja yang memaksanya untuk ikut ujian ini dan menjadi peringakt pertama demi menyelamatkan Seja-bin. Apa maksudnya semua ini?
Karena ketidakfokusannya, Dal Hyang kemudian menembalan panahnya pada kuda peserta lain. Dia bahkan terjatuh dari Kudanya. Kuda yang tersakiti itu, langsung mengamuk dan membuat kerusuhan ke arah tempat duduk Raja. Semua orang menjadi panik dan berusaha melindungi Raja dan Seja.
Dal Hyang lemas melihat kekacauan yang dibuatnya, dia bangun dan melihat Seja yang tersenyum menatapnya. Dal Hyang sangat kesal sebenarnya, tapi Sohyun Seja malah tampak puas, dia bahkan tertawa dengan kerasnya, apakah sangat menyenangkan mempermainkan seorang Park Dal Hyang?
***
Dan aku pun ikut tertawa puas melihat tawa Lee Jin Wook eh... Sohyun Seja maksudnya hahaha...
Kalau menurutku sih, Seja tertawa puas karena dia kagum sama Dal Hyang, dia itu tertarik pada keterampilan dan semangat Dal Hyang, sudah jelas jika Seja mengincar Dal Hyang dan ingin menjadikan dia bawahannya, tapi kenyataan bahwa Dal Hyang adalah pria yang pernah dicintai istrinya, itu sedikit mengganggunya, mungkin itulah sebabnya dia ingin mengerjai Dal Hyang dengan memintanya untuk menjadi peringkat pertama dengan ancaman agar bisa menyelamatkan Seja-bin.
Orang tuanya Dal Hyang lucu amat yah? Bapaknya delulu banget tentang Hanyang, aku jadi ragu apa bener dia ada hubungan keluarga jauh sama Mentri Choi? Pake bilang, Kuda berusia 22 tahun mereka bahkan bisa sampai ke Dinasti Qing, Aigoo... yang bener aja, itu Kuda tua banget, bener-bener suatu miracle deh bisa bawa Dal Hyang ke Hanyang. Emaknya Dal Hyang gak kalah lucunya, kirain dia diem aja karena menghormati suaminya, tapi setelah Dal Hyang pergi, wew ganas juga hahaha..
Samchongsa? Apa artinya itu? Chong Sa (senjata api)... Akh... mereka pasti orang-orang yang pandai menggunakan senjata api. (Monolog Dal Hyang sebelum dia sadar telah kehilangan Surat)
Sayang sekali Miryung belum tampak di episode perdana ini, hiks hiks tapi tetap setia menanti, Eerr... aku penasaran sama Chems nya Seja sama Miryung >.<
Suka kok melihat interaksi Seja dan Seja-bin. Seperti yang diduga Seja, istrinya itu tampak segan dan takut berada disekitar suaminya seperti kebanyakan Seja-bin lainnya. Itulah mengapa Seja tampak sangat tertarik pada sosok Yoon Seo yang menulis surat pada Dal Hyang, mungkin Seja berharap bisa bertemu dengan gadis pemberani itu.
Apakah saat ini Seja sudah mencintai Seja-bin? Hmm... sepertinya belum, meski tampak cemburu pada surat Dal Hyang, aku rasa itu hanya karena harga dirinya sebagai suami saja yang terluka. Dia tidak pernah sangka jika Seja-bin pernah menyukai pria selain dirinnya. Yang aku pertanyakan malah perasaan Seja-bin, kemana janjinya untuk Dal Hyang yang katanya memilih jadi perawan tua atau biksuni, jika Dal Hyang tidak lulus ujian, ujungnya dia malah nikah sama Putra Mahkota. Iya sih... itu pasti hanya pernikahan politik dan dia tidak ingin membuat keluarganya dianggap pengkhianat karena menolak titah Raja. Tapi... tampaknya dia happy happy aja jadi Seja-bin (ya iyalah,, suaminya ganteng gitu #eh salah fokus)
Ternyata, Sohyun Seja versi Lee Jin Wook benar-benar berbeda dari versi lainnya, sudah tahu kan jika karakter Sohyun Seja ini sering muncul di berbagai drama, sebelumnya aku pernah membahasnya di Kisah Tragis Sohyun Seja, Antara Drama dan Kenyataan. Di Samchongsa ini... Ommo,,, bener-bener Naugty Prince, dan kelicikan yang dibicarakan Seung Po juga raga-raga terasa auranya saat dia berbicara dengan Seja-bin. Bener kata Seung Po, kasian Seja-bin punya suami yang hobi ngerjain orang seperti Seja, hahaha..
Pokoknya puas banget liat karakter Sohyun Seja ini >.< gak salah emang Lee Jin Wook milih project ini. Selain karena SWnim dan PDnim nya, pastinya Jin Wook juga merasa karakter ini sangat menakjubkan untuk di lakoni. Ekspresi Teasing-Teasing nya Seohyun Seja.... Ugh banget lah. Hilang semua sosok Park Sun Woo dari diri Lee Jin Wook^^
Sebenarnya agak sedikit bingung dengan usia Sohyun Seja di drama ini. Dia lahir pada tahun 1612, dan saat Park Dal Hyang berusia 22 tahun itu adalah tahun 1636, jadi... Usia Sohyun Seja 24 tahun kali yah? Menurut Sejarah, Seja dan Seja-bin menikah saat usia Sohyun Seja 15 tahun dan Seja-bin 16 tahun? Halah... tapi 5 tahun lalu, saat Park Dal Hyang berusia 17 tahun... Seja-bin kirim-kirim surat cinta buat Park Dal Hyang? OK... sepertinya nonton drama ini memang harus mengabaikan sejarah deh, toh Seja bilangnya mereka baru menikah beberapa tahun yang lalu.
Drama ini sungguh di luar ekspetasiku, aku pikir akan menjadi Saeguk yang serius karena mengambil tema Sohyun Seja. Ternyata... WOW malah banyak banget scene dan dialog lucu. Dialog-dialognya sebenernya menujukkan jika drama ini ceritanya berat, tapi dengan lihainya Song Jae Jung membuat scene menyedihkan bisa jadi scene lucu dan ringan untuk ditonton.
Formatnya yang baru (tayang seminggu sekali dan direncanakan dibuat 3 season) membuat penonton enggan untuk menontonnya secara airing, padahal kan lebih seru ya. Dengan membawa unsur Kpop, maka pecinta drakor yang mungkin tidak pernah mencoba menonton Saeguk, akan jadi mau dan suka untuk menontonnya. Huumm... bisa dibilang Samchongsa ini Saeguk, tapi tidak klasik^^
Banyak yang kecewa karena penggarapannya tidak seperti Drama Saeguk kebanyakan. Jadi kebanyakan para pecinta Saeguk memberikan nilai negatif pada drama ini setelah menontonnya. Sementara bagi yang tidak suka Saeguk jadi penasaran akan mencoba untuk menontonnya, karena Saeguk yang satu ini berbeda dari mainstream.Meski ada yang tidak suka, tetapi sepertinya lebih banyak yang menikmati drama ini, terlihat dari rating episode 1 nya yang berhasil mendapatkan rating 2,8%, lebih tinggi dari rating episode 1 nya Reply 94 yang mencapai 2,6%. Semoga terus naik hingga 5 % yah^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Bener. Bak irfa...bukan sageuk klasik...kebayang kalau di sageuk klasik ,min seo sama seung po ngomong asal njablak gitu ke sejA...wuah bisa dihukum ...ha ha ha LJW mmg jjang...sageuk terkocak yang pernah saya tonton...trims bak irfa...semoga dilanjut nulis sinopnyaor. Recapnya...keep writing...fighting.
BalasHapusBaca sinopnya yg diselingi komentar irfa malah bikin ngakak..
BalasHapusbelum baca baru lihat pict nya LJW sma Youg Hwa makin caem ajamm :D
BalasHapusHahahaha tvN lagi suka bikin drama gini ya? Setelah merekrut Yeon Woo Jin dengan peran gokil Gong Ki Tae, sekarang saya jadi bisa ngeliat LJWnya mbak irfa dan Yong Hwa kayak gini. Mimpi apa coba? *guling”
BalasHapusTapi puas banget ah ngeliat episode satu ini, meski Cuma satu episode tiap minggu dira malah suka. Jadi ga buru-buru downloadnya hihihi modus padat jadwal. Tapi ga hanya drama ini yang dapet getah kurang greget, surplus princess juga. Satu episode setiap minggunya membuat penonton, ber-aih ria saking gemesnya wkwkwkwk Padahal yang duprlpus gak kalah ngayalnya ^^
Thanks a lot mbak irfa buat deskripsi ekpresinya, mbayangin aja udah senyum-senyum sendiri, apalgi nonton ya?
Yang bikin dira menyisihkan drama ini dulu adalah karena SWnim dan directornya…
dengan cast-cast 2drama mereka itu, entahlah belum cocok aja rasanya
tapi kalo yang satu ini kayaknya bisa ditolerir deh :P *meski kayaknya tetep disisihkan (baca:mbaca sinop aja) dulu karena lagi ga mud ngikutin rom-com lagi meski beda setting (saeguk)
so, FIGHTING mbak irfa :)
makasih banyak juga ya mbak hihihi
sabung ayam pilipin pakai pisau panjang
BalasHapus