Judul: Yi San
Judul Lain: Wind of The Palace
Jumlah Episode: 77
Tayang di: MBC
Waktu Tayang: 17 September 2007- 16 Juni 2008
Jam Tayang: Senin-Selasa jam 21.55
Pemeran Utama
Lee Seo Jin as Yi San / King Jeongjo
Park Ji Bin as
young Yi San
Han Ji Min as Sung
Song Yeon
Lee Han Na as
young Song Yeon
Park Eun Hye as
Queen Hyo Eui
Lee Jong Soo as
Park Dae Su
Kwon Oh Min as
young Dae Su
Pemeran Lainnya
Lee Soon Jae as King Yeongjo
Kyun Mi Ri as Lady Hye Kyeong (Yi San's mother)
Kim Yeo Jin as Queen Jeongsun (Yeongjo's wife)
Sung Hyun Ah as Princess Hwa Wan (Yeongjo's daughter)
Jo Yeon Woo as Jung Hu Kyeom (Hwa Wan's adopted son)
Song Chang Ui as Jung Yak Yong
Han Sang Jin as Hong Guk Young (Jeongjo's right-hand man)
Recaps Episode 1-77
Drama Yi San menceritakan kisah hidup Raja JeongJo, salah
satu raja besar di Korea pada Era Joseon.
Yi San adalah putra dari Putra Mahkota Sado di masa
kekuasaan Raja YeongJo, putra Raja Sukjong. Tersiarnya kabar desas desus
rencana pemberontakan Putra Mahkota Sado terhadap pemerintahan Raja Yeongjo, membuat Raja menangkap Pangeran Sado dan memasukannya kedalam sebuah
kotak yang disimpan di area pengadilan. Tidak ada seorang pun yang boleh
mengunjungi kotak itu, apalagi memberi makanan dan minuman pada sang Pangeran.
Jika ada yang melanggar perintah Raja, maka nyawa taruhannya.
Yi San, putra dari pangeran Sado, saat Ayahnya dihukum dia
berusia 11 tahun, Yi San nekat untuk memberikan makanan pada Sang Ayah, karena rasa
cintanya yang teramat besar. Dengan menyamar sebagai kasim Magang, Yi San
diam-diam menyelinap ke area pengadilan. Namun jalan yang dia tempuh untuk
sampai ke sana tidaklah mudah. Dalam usahanya ini, dia bertemu dengan Sung Song
Yeon, seorang dayang istana cilik yang masih awam di lingkungan istana, serta
Park Dae Su, calon kasim magang yang sangat takut dikebiri.
Atas bantuang Dae Su dan Song Yeon, Yi San berhasil menemui
Sang Ayah yang memberinya wasiat untuk tidak membenci Kakeknya dan harus
menjadi Raja yang Bijaksana jika dia kelak naik tahta. Pangeran Sado berpesan
pada putranya untuk menunjukkan sebuah gambar yang ada di kotak pakaian
jubahnya pada Raja Yeongjo, sehingga kesalahpahaman Raja padanya akan sirna.
Raja yang tadinya berniat memberikan minuman pada putranya menjadi murka saat dia menemukan kue
beras di sekitar kotak penjara Pangeran Sado. Raja memerintahkan para pejabat
dan petugas kepolisian untuk menyelidiki hal ini.
Yi San memohon pada Kakeknya agar bisa menemui sang Ayah,
dia meminta kakeknya memberikan pengampunan pada Pangeran Sado, karena Yi San
yakin Ayahnya tidak bersalah. Murka dengan rengekan Yi San, Raja YeongJo
akhirnya mengirim Yi San dan Ibunya ke tempat pengasingan di Luar Istana. Yi
San sudah pasrah, namun saat dia tahu Song Yeon dan Dae Suk dalam bahaya karena
insiden malam itu, dia pun meminta ibunya untuk menyelamatkan kedua temannya,
tentu saja sang Ibu menolak dan memerintahkan Yi San untuk tidak memikirkan
hal-hal yang tidak penting.
Untungnya Song Yeon tidak ditangkap, hanya Dae Su yang
dibawa ke kantor polisi dan diinterogasi habis-habisan. Yi San kemudian
teringat wasiat ayahnya tentang sebuah gambar yang harus dia tunjukkan pada
Sang Kakek. Yi San mencari gambar itu,
namun saat menemukannya Raja sedang pergi untuk mendengar keluhan rakyat di luar
istana, lagi pula Yi San pun harus segera pergi meninggalkan istana untuk pergi
ke tempat pengasingan.
Dengan bantuan Song Yeon, akhirnya Yi San berhasil melarikan diri
dari tandu saat perjalanannya ke tempat
pengasingan. Yi San dan Song Yeon berusaha untuk menemui Raja di ibukota
untuk menunjukkan lukisan yang dimiliki Pangeran Sado agar bisa menyelamatkan
nyawa sang Ayah. Namun apa yang terjadi setelah Yi San bertemu Raja, dia malah
kenai hukuman karena berani melarikan diri dari tandunya. Saat Raja
memerintahkan penangkapannya, Pengawal kerajaan datang membawa kabar buruk
tentang kematian Pangeran Sado.
Setelah kematian ayahnya, Yi San awalnya tak sudi kembali ke
istana apalagi harus jadi putra mahkota. Tapi Ibunya memberinya nasehat, Yi San harus menjadi Putra Mahkota bukan untuk
memenuhi ambisi Ibunya, tapi dia ingin membuat Yi San tetap hidup, karena siapa yang tahu, jika Yi San melepas takdir itu, dia akan tetap hidup.
Saat perjalan ke istana Yi San bertemu dengan Song Yeon dan
Dae Su, Yi San bersedih karena setelah kembali ke istana tidak bisa bertemu
mereka lagi, namun Song Yeon dan Dae Su berjanji, jika Yi San tak bisa keluar
istana maka merekalah yang akan berusaha untuk masuk ke istana.
Yi San akhirnya ditunjuk sebagai Putra Mahkota, namun banyak
pihak yang menentang pengangkatannya hingga anak sekecil Yi San harus mengalami
berbagai percobaan pembunuhan dan fitnah yang keji dari para menteri di kerajaan
yang menentang dia diangkat jadi Putra Mahkota. Selama 9 tahun Yi San bertahan
hidup, hingga dia bisa melaksanakan tugas putra mahkota dengan baik.
Meski tersebar rumor-rumor aneh tentang Yi San, dia tetap
bertahan, apalagi dia tahu Kakeknya sangat mendukungnya, walaupun banyak tugas
yang diberikan padanya, ia tahu kakeknya ingin Yi San membuktikan bahwa dirinya
memang layak untuk jadi putra mahkota yang kelah akan naik tahta menggantikan
Sang Kakek.
Selama 9 tahun, Yi San tetap mengingat Song Yeon dan Dae Su
sebagai temannya. Dia merindukan mereka. Song Yeon kini bekerja sebagai Damo di
Biro Kesenian sedangkan Dae Su menjadi preman tak karuan. Tapi mereka tinggal
bersama besama Paman Dae Su, seorang mantan Kasim yang telah menyelamatkan
hidup keduanya.
Song Yeon selalu mengenang Yi San dan janjinya untuk kembali
ke istana, namun Dae Su sudah tak peduli dan berpikir Yi San pasti tak lagi
mengingat mereka.
Suatu hari Yi San diberi tugas untuk menjamu duta besar
Cina. Song Yeon diminta untuk menjadi pendamping Pelukis untuk mempersiapkan
alat lukisnya. Song Yeon senang bisa bertemu Yi San yang kini telah jadi Putra
Mahkota, namun Yi San tak mengenali Song Yeon.
Saat duta besar China meminta Song Yeon melayaninya dalam tanda kutif,
Yi San membela Song Yeon sebagai Damo yang dihargai walaupun dia berasal dari
kasta terendah. Duta besar China marah dan meminta pembuktian diri Song Yeon
sebagai seorang seniman. Song Yeon pun
melukis sesuatu yang diminta Sang Duta besar dan membuatnya kagum, walopun dia
akhirnya kesal karena hal itu.
Saat Yi Sang mengunjungi Biro kesenian, dia bertanya pada
pemimpin Biro tentang Damo yang pandai melukis, dan meminta pemimpin Biro
memperlihatkan lukisannya. Betapa kagetnya Yi San saat dia melihat lukisan yang
dilukis Song Yeon, itu adalah lukisan dirinya dan Song Yeon saat kecil dahulu.
Yi San bertanya siapa nama Damo itu dan Yi San kaget saat tahu namaya Song
Yeon.
Yi San mencari Song Yeon dan Dae Su ke rumahnya, meski
sempat disalahpahami Dae Su, ketiga sahabat itu sangat bahagia bisa berkumpul
kembali.
Sejak hari itu Yi San sering keluar istana untuk sekedar
bertemu Song Yeon dan Dae Su disela-sela tugas putra mahkotanya. Apalagi setelah Yi San bertemu dengan Hong
Guk Yeong, tangan kanan yang sangat ia percaya. Selama melakukan penyelidikan
terhadap musuh-musuh Yi San Hong Guk Yeong beberapa kali tinggal di rumah paman
Dae Su, dan Dae Su pun kerap kali membantu Hong Guk Yeong menyelesaikan
masalah-masalah Yi San yang timbulkan para musuhnya.
Setelah Putri Hwan Ah kembali ke istana bersama putra
angkatnya yang teramat cerdas, penentangan Yi San sebagai putra mahkota semakin
gencar. Berbagai konspirasi dilakukan Putri Hwan Ah bersama antek-anteknya
untuk membunuh Yi San, namun pada akhirnya ketahuan Raja Yeongjo, sehingga
Putri Hwan Ah di asingkan diluar istana.
Setelah pengasingan sang putri, percobaan pembunuhan pada Yi
San semakin menjadi, karena orang-orang yang tak setuju Yi San jadi Raja
dipimpin oleh Ratu, namun baik Yi San maupun Raja tak mengetahui hal ini.
Saat Usia 11 tahun, sejak pengangkatannya sebagai putra
mahkota, Yi San telah dinikahkan dengan seorang gadis. Dia telah menjadi Putri
Mahkota selama 9 tahun, namun terlihat kesepian karena Yi San sangat sibuk
dengan tanggung jawabnya, namun Putri Mahkota kaget saat dia melihat Yi San
sedang bersama Song Yeon dan tampak bahagia. Putri mahkota sebenarnya iri
dengan kedekatan Yi San dan Song Yeon, yang diakuinya sebagai teman masa
kecilnya.
Putri hanya bisa mengadu pada Ratu Heongyung ibunda Yi San,
yang meminta Song Yeon pergi ke China dengan sukarela. Yi San sedih saat
mendengar Song Yeon pergi ke China, namun dia khawatir saat tahu Song Yeon di
Usir dari China, dan ditemukan dalam keadaan sekarat. Yi San merawat Song Yeon
hingga sembuh dan menyadari perasaannya, namun dia menekannya untuk ditukar
dengan sebuah kesepakatan dengan ibunya. Yi San meminta Ibunya tak mengusik
kehidupan Song Yeon dan dia akan melupakan perasaannya terhadap Song Yeon.
Raja akhirnya mengetahui niat buruk Ratu terhadap Putra Mahkota,
tapi dia tak bisa berbuat apapun, karena merasa tak bisa menghukum Ratu,
akhirnya Raja mencoba menghentikan niat Ratu dengan menangkap kakak Ratu yang
jelas-jelas mengakui rencana pembunuhannya terhadap Putra Mahkota.
Saat Raja mengalami penyakit Demensia, Ratu memanfaatkan hal
ini untuk kembali memulai rencananya menggulingkan Yi San sebagai putra
mahkota. Untungnya Raja cepat ingat dan berusaha keras untuk pulih dari
penyakitnya. Saat Ratu memerintahkan untuk menangkap Putra Mahkota, Raja datang
dan memberikan hukuman pada semua penentang Yi San.
Kesehatan Raja semakin memburuk, Dia ingin dirinya dilukis
sebelum ajal menjemputnya, Song Yeon yang telah menjadi seniman di Biro,
diminta untuk melukis wajah Raja, saat itu Yi San pun meminta Song Yeon membaca
lukisan yang ditinggalkan Ayahnya. Song Yeon menemukan sebuah surat yang
disimpan dalam lukisan itu oleh Pangeran Sado. Ternyata Desas Desus
pemberontakan yang dirncanakan oleh Pangeran Sado didalangi oleh Ratu dan
antek-anteknya. Raja berterimakasih pada
Song Yeon dan memberinya hadiah sepasang cincin giok yang diberikan ibunya
(Ibunya raja Yeongjo=Dong Yi).
Akhirnya Raja menghembuskan nafas terakhirnya dalam damai.
Yi San naik tahta menjadi Raja. Apakah pemerintahan bergolak, tentu saja. Para
mentri yang kontra pada Yi San banyak yang mengundurkan diri. Yi San berusaha
keras untuk membujuk sebagian menteri yang berpotensi dan merekrut beberapa
menteri baru. Dibantu Hong Guk Yeong, akhirnya Raja Jeongjo menciptakan kekuatan
pemerintahannya sendiri.
Seorang raja membutuhkan ahli waris, namun Ratu Hyoui (aku
akan menyebutnya Permaisuri saja ya untuk membedakannya dengan Ratu Joengson
istrinya Raja Jeongjo dan Ratu Heonggyung ibundanya Yi San) belum juga
memberikan keturunan, maka Ratu Heongyung, ibunda Yi San memutuskan untuk
mencarikan seorang selir. Permaisuri Hyoui, istri Yi San mencalonkan Song Yeon
untuk menjadi selir Yi San, karena dia tahu perasaan Yi San terhadap Song Yeon
dan begitupun sebaliknya. Dia tahu Yi San bisa bahagia bersama Song Yeon dan dia
ingin memberikan kebahagiaan itu terhadap Raja Jeongjo, kebahagiaan yang tak
bisa diberikannya.
Namun Ratu Heongyung menentangnya, karena dia memang tidak
menyukai Song Yeon yang hanya Damo dari kasta rendahan. Akhirnya Ratu Heongyung
memilih Adik Hong Guk Yeong untuk menjadi selir Wonbin. Di malam kunjungan Yi San ke kediaman Selir
Wonbin untuk pertama kalinya, dia malah melihat Song Yeon yang menangis sambil
melukis lukisan dirinya sebagai Raja. Sadarlah Yi San bahwa Sng Yeon pun
mencintai dirinya. Namun Song Yeon menghindar selama ini.
Selir Wonbin yang penuh rasa cemburu terhadap Song
Yeon, membuat Permaisuri tak senang padanya. Selir Wonbin merasa tidak disukai Permaisuri,
dia bahkan berpikir Permaisuri lah yang cemburu padanya.
Suatu kali Selir Wonbin memanggil Song Yeon untuk melukis
dinding di kamarnya, namun Selir Wonbin selalu tak puas dan memarahi Song Yeon,
ini membuat Permaisuri semakin tak senang padanya dan bersikap lebih keras lagi
pada Sang Selir.
Sikap Permaisuri pada Sang Selir mulai berubah saat Selir
Wonbin dinyatakan hamil oleh tabib, maka Permaisuri pun merasakan sukacita luar
biasa dan menjaga baik-baik Selir Wonbin. Dia selalu rutin memberikan tonik
untuk kehamilan Selir Wonbin. Namun ternyata kehamilan Selir Wonbin hanyalah
sebuah kehamilan semu (mungkin kalo istilah sekarang hamil anggur kali ya?).
Kakaknya Hong Guk Young menyarankan Selir Wonbin untuk merahasiakan hal ini dan
berkata harus membuat Selir Wonbin keguguran karena kehilangan Sang Bayi. Selir
Wonbin setuju dan berniat untuk menyalahkan Permaisuri atas kegugurannya itu.
Saat Selir Wonbin akhirnya kehilangan Janin Semunya setelah
meminum berbagai macam tonik yang khusus
dia pesan dari tabib, dia kemudian menyalahkan Permaisuri untuk insiden ini, tentu
saja baik Ratu Heongyung ataupun Yi San tak percaya begitu saja. Setelah
diselidiki akhirnya diketahuilah semua kebohongan Selir Wonbin. Ratu Heongyung
dan Yi San menjadi marah padanya, namun karena Yi San sangat mempercayai dan
sudah menganggap Hong Guk Young sebagai sahabatnya, Yi San tidak memperpanjang
masalah ini.
Namun Hong Guk Young yang ketakutan keterlibatannya dalam
membohongi keluarga istana ketahuan Yi San, diapun tergoda untuk bergabung
dengan Ratu Jeongsun dan melakukan pemberontakan diam-diam pada pemerintahan Yi
San.
Setelah Insiden keguguran pura-pura itu terbongkar, Yi San
tak lagi mengunjungi Selir Wonbin, karena masalah yang terjadi di
pemerintahannya. Namun Selir salah berasumsi hingga dia jatuh sakit dan
akhirnya meninggal dunia. Ini membuat Hong Guk Young merasa terpukul dan
menyalahkan Permaisuri atas meninggalnya sang adik.
Suatu hari Song Yeon diganggu oleh pera Preman saat dia
pulang di malam hari dari Biro, untungnya ada lelaki misterius yang
menolongnya. Song Yeon sempat beberapa kali bertemu kembali dengan lelaki itu,
dia bahkan sempat menyelamatkan lelaki itu saat dia terluka. Sebenarnya Lelaki
itu adalah adik Song Yeon yang terpisah saat Song Yeon masuk istana, dan
adiknya yang masih bayi diberikan untuk diadopsi oleh keluarga lain. Namun Song
Yeon tak mengetahuinya, dia baru menyadarinya setelah dia ditangkap Polisi dan
dianggap sebagai pengkhianat karena telah membantu pemberontak, karena ternyata
adik Song Yeon telibat dalam salah satu gerakan pemberontak.
Saat Song Yeon meyadari tentang adiknya, dia meminta bantuan Dae Su untuk
menyelamatkan sang adik. Dae Su sempat ditangkap karena kejadian ini, namun
atas bantuan Yi San, Dae Su dan Song Yeon dibebaskan, begitu juga adik Song
Yeon. Masalah ini membuat Dae Su khawatir pada keselamatan Song Yeon dan
meminta Yi San untuk melindungi Song Yeon. Dae Su memberitahu Yi San bahwa Song
Yeon sangat mencintainya, hanya saja Song Yeon menahan diri selama ini, karena
kebencian Ratu Heongyung padanya.
Saat Song Yeon pergi melukis pemandangan di sebuah tempat
bersama adiknya dia kehilangan sabuk kerajaan yang dia dapat dari Yi San saat
mereka kecil. Sabuk itu selalu dia simpan selama ini, untuk mengenang Yi San di
dalam hatinya. Song Yeon panik dan mencari sabuk itu ke tempat dia dan adiknya
melukis tadi, Song Yeon panik saat tak menemukan barang itu, lalu muncullah Yi
San di tempat itu dan bertanya mengapa Song Yeon masih menyimpan sabuk
kerajaannya. Saat itulah Song Yeon dan Yi San saling menumpahkan perasaan
mereka dengan jujur.
Yi San akhirnya nekat untuk membawa Song Yeon ke istana
untuk dijadikan Selir setelah mereka menghabiskan waktu bersama semalam.
Permaisuri tentu saja bahagia karena hal ini, karena dia tahu hanya Song Yeon
yang pantas menjadi Selir Yi San. Namun Ratu Heongyung tak menyukai hal ini dan
membuat kesepakatan dengan Yi San, dia akan membiarkan Yi San untuk membawa
Song Yeon sebagai Selir, namun Ratu Heongyung tidak akan memberikan Gelar
khusus pada Song Yeon, dan dia akan mengambil Selir lain untuk Yi San, dan Yi
San harus adil pada kedua selir barunya itu. Yi San sih setuju saja, meskipun
pada akhirya dia lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Song Yeon.
Saat Yi San terlibat dalam masalah dengan duta besar China,
Song Yeon melakukan sebuah bantuan yang besar, Ratu Heongyung mulai luluh pada
Song Yeon, apalagi saat Song Yeon dinyatakan hamil oleh tabib. Ratu Heongyung
memanggil Song Yeon dan Yi San kemudian mengatakan bahwa dia kini akan mengakui
Song Yeon sebagai anggota keluarga kerajaan dan Song Yeon di beri Gelar Selir
Uibin.
Ternyata kehamilan Song Yeon bersamaan dengan kehamilan
Selir Hwabin, Selir lain yang dulu dipilih Ratu Heongyung saat Yi San nekad
mengambil Song Yeon sebagai selirnya. Saat keduanya melahirkan di hari yang
sama, Yi San pertama kali mengunjungi kediaman Selir Hwabin dan mengucapkan
terimakasihnya karena telah memberikannya seorang Putri yang sangat cantik.
Barulah Yi San pergi ke kediaman Song Yeon dan terlihat sangat bahagia karena
Song Yeon telah memberikannya seorang Pangeran. Yi San berkata pasa Song Yeon,
bahwa dia berjanji akan membuat anaknya ini sebagai Putra Mahkota.
Kehadiran Song Yeon menjadi Selir Yi San membuat Hong Guk
Yeong tidak senang. Dia masih dendam pada Permaisuri karena merasa bahwa
kematian Adiknya, Selir Wonbin disebabkan oleh tekanan Permaisuri terhadap sang
Adik. Dia pun sempat melakukan usaha pembunuhannya terhadap Permaisur, dengan
memberikan racun pada makanan untuk Permaisuri, sialnya yang terkena racun itu
malah Yi San. Insiden itu membuat Yi San tahu ulah Hong Guk Young yang
mengkhianati dirinya dan bekerja sama dengan Permaisuri Jeongsun. Yi San tak
ingin mempercayai hal itu, namun Hong Guk Yeong mengakui semua pengkhianatannya
terhadap Yi San. Hong Guk Young pun di asingkan hingga ajalnya menjemput, dia
menyesali pengkhianatannya terhadap kepercayaan Yi San padanya.
Sejak Kehadiran Pangeran Muhyo, putra Yi San dan Song Yeon, Ratu
Heonggyung dan Permaisuri semakin menyayangi Song Yeon, mereka hidup bersama
dengan harmonis dalam mendidik Pangeran Muhyo yang cerdas karena mewarisi
kecerdasan Yi San dan Song Yeon. Yi San bahkan secara khusus memberi pelajaran
pada Putranya itu dan menanamkan padanya bahwa dia harus fokus belajar sebelum
pengangkatannya menjadi Putra Mahkota.
Saat akhirnya Pangeran Muhyo di angkat sebagai Putra
Mahkota, para menteri, terutama yang berasal dari Partai Noron yang merupakan
pengikut Ratu JeonSon menolak hal ini. Song Yeon jadi khawatir dengan
keselamatan putranya, apalagi dia tahu bagaimana beratnya Yi San mempertahankan
nyawanya demi gelar Putra Mahkota yang disandangnya. Song Yeon pun akhirnya
memberikan cincin yang dulu diberikan Raja Yeongjo padanya
sebagai jimat untuk melindungi putranya.
Yi San menunjukkan cincin itu pada para menteri dan
mengatakan bahwa cincin itu diberikan Raja Yeongjo pada Ibu Pangeran Muhyo, Hal
tersebut memperlihatkan bahwa Raja Yeongjo pun secara tidak langsung telah
memilih Pangeran Muhyo menjadi Putra Mahkota, maka para menteripun tak bisa
berkata apapun.
Sayangnya umur pangeran Muhyo tak panjang, dia meninggal
karena penyakit cacar yang menimpanya. Sejak kematian pangeran Muhyo, Song
Yeonpun mulai sering sakit-sakitan karena terlalu merindukan putranya. Song
Yeon akhirnya dinyatakan mengidap kanker, penyakit yang sulit disembuhkan saat
itu. Tahu Umurnya tak lama lagi, Song Yeon sempat membuat permintaan terakhir,
yaitu ingin melukis wajah Yi San dengan tangannya sendiri. Akhirnya Song Yeon
menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Yi San, dan terlihat jelas rasa
kehilangan yang Yi San rasakan.
Sejak kematian Song Yeon, Yi San bekerja sangat keras untuk
membangun kerajaannya. Dia berencana membangun ibu Kota baru untuk mendekati
makam Ayahnya. Usaha Yi San tersebut dibantu oleh Dae Su yang telah diangkat
sebagai Panglima Perang dan serta Sarjana berbakat Jung Yak Yong yang kemudian
diangkat jadi salah satu mentri di pemerintahan Yi San.
Saking kerasnya Yi San bekerja, dia kemudian jatuh sakit
dengan ditandai matanya yang merabun, Yi San sempat menggunakan kacamata untuk
mengatasi pandangannya yang mulai kabur, namun itu bukanlah penyakit yang
sebenarnya, karena pasa akhirnya Yi San ambruk karena kelelahan. Dia tak
sadarkan diri untuk waktu yang lama. Berbagai obat telah diberikan, namun tak
menunjukkan perkembangang apapun, hingga suatu malam, Yi San bermimpi Song Yeon
mendatangi kamarnya untuk memberikan obat dan berkata padanya untuk segera
pulih karena masih banyak yang harus dikerjakannya untuk menciptakan kerajaan
yang makmur seperti impian nya dulu. Secara ajaib, esok harinya Yi San
terbangun dari tidur panjangnya dan berkata dalam hati sambil menatap sebuah
batu kenangannya bersama Song Yeon, “Jadi ini belum waktunya Song Yeon-na,
masih banyak yang harus aku lakukan bukan?” .
Sejak sembuh dari sakit, Yi San pun kembali berjuang untuk
mewujudkan impiannya. Hingga akhirnya dia menghembuskan nafas terakhirnya di
ruang baca. Dalam sejarahnya, kematian raja Jeongjo menjadi kematian yang masih
sangat misterius.
Setelah kematian Yi San, Putra Mahkota, anak Yi San dari
selir ke-empat Yi San selir Su Bin naik tahta sebagai Raja Sunjo. Menurut
sejarah, karena usianya yang masih belia, Kekuasaan pemerintahan Raja Sunjo di
walikan kepada Ratu Jeongsun, yang sepertinya sudah berdamai dengan Yi San
untuk membangun Joseon menjadi kerajaan yang kuat.
Kematian Yi San sebenarnya tidak diperlihatkan dalam drama,
namun di akhir drama Dae Su mengunjungi makam Yi San dan Ratu Hyoui dan
bertanya apakah Yi San baik-baik saja? Apakah Yi San telah bertemu Selir Ui
(Song Yeon)? Dae Su berkata dalam hatinya dia akan membantu Raja Sunjo untuk
mewujudkan impian Yi San untuk menjadikan Joseon kerajaan yang besar.
Scene pun beralih pada 3 orag anak kecil yang sedang bermain
petak umpet, mereka adalah Yi San, Song Yeon dan Dae Su kecil. Song Yeon yang
ditutup matanya akhirnya berhasil menangkap Yi San, dia membuka penutup
matanya. Yi San menggenggam tangan Song Yeon lalu tertawa bersama, maka sosok
kedua anak kecil berubah menjadi Yi San dan Song Yeon dewasa. Keduanya berlari
bersama sambil berpegangan tangan meninggalkan Dae Su, seolah mengisyaratkan
bahwa keduanya meninggalkan Dae Su sendirian di dunia yang fana ini.
==.T.H.E E.N.D.==
Sumber
cast dan detail: dramawiki
gambar: berbagai sumber
Wah riview nya bikin semakin ingin untuk cepat2 nyari dilapak. Seperti nya mmg Han Ji Min mmg pas dijadiin idola. Tq sis irfa.
BalasHapuswah recaps drama nya, seru bgt nich drama kya dong yi nich... jd pengen cepet2 nyari dvd nya di lapak tp msh ada ga yach, kya nya bakal susah dapetin nya coz nich drama dri thn 2008...
BalasHapustp mudah2an ja dapet hehehe
thanks review nya mba irfa, lanjutkan aq tunggu review drama lain nya :)
haha.. keren nih kak irfa, 77 episode bisa diringkes jadi satu..
BalasHapuskayaknya bagus yaa.
tapi panjangnya itu lhooo gak nahaaann`
kisah cicit nya dong yi hehe...
BalasHapusemang ada rada2 mirip sama dong yi berawal dari dayang istana.... tapi dramanya ini duluan ya hahaha...
semoga ditayangkan di TV....
sempet pesen DVD ini lewat online tapi ga jadi haha....
haha keren keren...
BalasHapustapi kok pada mati semua ya? bener kata mbak anis, jadi inget dongyi
han ji min eonni saegukgenic ya mbak irfa (nyomot istilahnya mbak dee ^^)
makasih!!! >.<
wah.............. stelah itu han ji min,,, maen d rooftop prince,,, sbgai bu yong,,, hehe
BalasHapusMantaapss filmnya,pemainnya sgt menjiwai perannya,detail cerita yg bikin penasaran mau tahu klanjutan episodenya, lagu soundtrack yg membuat kt merasakan dalamnya cinta terpendam seong yeon thd yi san..rasanya pengen nonton ulang lg...tp tunggu liburan panjang dl..
BalasHapuswah.... q ska yg sperti itu, krna film sperti sejarah sngat seru dan sedih..... dan jg membuatq htiq mnjadi ksel sperti ingin kubnuh.. he... he... ada lgi film korea yg sperti sejarah...... klo ada tlong dblas ya,.... OK,..
BalasHapusBerarti kandungan selir song yeon yg waktu dia di vonis kangker hati juga ikut mati ya? saya kira putra mahkota sunjo itu anaknya?? episode saat raja yisan tau song yeon sakit bikin air mata keluar, begitu cintanya yi san kepada song yeun.
BalasHapusSedihnyaaaa......
BalasHapusreviewnya bagus, penjelasannya ga bertele-tele, to the point jadi bikin aku pingin nonton wkwk terima kasih ya..
BalasHapusSedih ending nya
BalasHapusSuka beberapa pemainnya ada yg ganteng
BalasHapus