Yoon Seo memaksa masuk ke apartemen Shi On dalam
keadaan mabuk. Dia mengatakan bahwa mereka harus berpisah setelah ronde ke-3.
Apakah Shi On punya bir? Tidak punya. Maka Yoon Seo pun menyurush Shi On untuk membelinya.
Yoon Seo mengeluarkan uang dari
dompetnya dan meminta Shi On untuk membeli bir. Awalnya Shi On tampak enggan,
namun akhirnya dia menyetujuinya juga. Yoon Seo meminta Shi On untuk membeli
bir dengan kemasan botol kaca, buka yang botol plastic. Shi On mengerti dan
bergegas pergi untuk membeli bir.
Setelah di tinggal pergi Shi On,
dengan seenaknya Yoon Seo tidur di kasur Shi On, dan tertawa lebar, “Sekarang
waktunya minum bir”
Tapi tak berapa lama, saat Shi On
kembali Yoon Seo sudah terlelap tidur. Shi On tak tega untuk membangunkannya.
Dia hanya menatap Yoon Seo penuh perasaan.
Shi On bergunam dalam hatinya, “
Hyung-a, kurasa aku mulai menyadari seperti apa perasaan itu. Perasaan ketika
dulu kau menyukai putri pemilik Laundry, Soon Yeong” Shi On membayangkan semua
kenangan manisnya bersama Yoon Seo, dia sadar dia telah jatuh cinta pada sunbae
nya ini, seperti yang dikatakan In Hae kepadanya.
Kim Do Han sedang mengecek sebuah
data di Laptopnya, dia kemudian teringat pada kata-kata WaPresdir Kang, “Tolong
rekomendasikan Dokter Bedah Anak terbaik. Semua akan menjadi target perekrutan
RS kita” Kim Do Han masih merasa ragu, apakah tindakannya benar dengan bersedia
bekerja sama dengan WaPresdir Kang?
Di ruang staf Pediatri, Yoon Seo
meminum minuman kesehatan untuk menghilangkan efek mabuknya. Dia merasa segar,
karena mabuknya semalam cukup parah. Yoon Seo memperhatikan Shi On yang sedang
sibuk di depan rak buku. Yoon Seo memanggilya, “Hei, dr. Park”
Dengan sigap Shi On menoleh dan
menyahut. Yoon Seo bertanya apakah Shi On baik-baik saja? Sangat baik dan
merasa sehat. Yoon Seo memberi saran agar Shi On tidak usah minum lagi, karena
itu hanya menghambur-hamburkan uang. Berapa banyak pun alkohol yang dihabiskan
Shi On, dia tidak akan mabuk.
Yoon Seo menyemprotkan parfum ke
bajunya, dan Shi On tertarik dengan wanginya. Shi On mulai mendengus. Dengan
tidak tahu malu Yoon Seo malah menebarkan wangi itu dengan mengibas-ngibaskan
jas dokternya, “Wangikan?”
Park Shi On langsung berteori, “ Ketika
aroma parfum digabungkan dengan aroma soju, Aromanya seperti Soju lemon. Membuatku
ingin minum lagi.” Yoon Seo hanya bisa melongo mendengarnya. Park Shi On
sepertinya sudah benar-benar ketagihan minum.
Pengobatan Eun Ok dibatasi? Apa
maksudnya itu? Yoon Seo protes mendengar hal tersebut dari Perawat Jo dan
Kepala Perawat. Tapi bagaimana lagi… sepertinya
biaya RS Eun Ok belum diselesaikan oleh bibinya. Yoon Seo jadi kesal pada
Bibinya Eun Ok.
Kepala perawat berkata, meskipun
Eun Ok tidak dikeluarkan secara paksa dari RS, akan sangat sulit untuk
memberikan suntikan dan pengobatan lain pada Eun Ok. Yoon Seo protes lagi,
bukan kah bibinya itu pemiliki peternakan Anjing? Mengapa dia tidak mau
membayar biaya RS?
Setelah diselidiki oleh Lembaga
Perlindungan Anak ternyata bibi Eun Ok hanya seorang pegawai di peternakan itu,
sama sekali bukan pemiliknya. Yoon Seo jadi miris mendengarnya.
Perawat Jo berpendapat, bukankah
Eun Ok termasuk penyandang cacat? Seharusnya dia mendapatkan tunjangan dari
pemerintah. Shi On membenarkan, dia juga menerimanya sejak kecil, dan direktur
Choi menyimpan uang itu di rekeningnya.
Makin kesal lah Yoon Seo
mendengar hal itu, bukan kah bibinya Eun Ok seharusnya membayar biaya RS Eun Ok
dengan uang itu. Perawat Jo mencibir, mana mungkin dia melakukan hal itu,
palingan dia menghabiskan uang itu untuk dirinya sendiri.
In Young sedang mengunjungi In
Hae, dia heran mengapa In Hae tidak ribut-ribut ingin keluar dari RS seperti
sebelumnya? In Hae beralasan, dia hanya tidak ingin terkena infeksi lagi. In
Young senang mendengarnya, karena dia lebih tenang jika In Hae berada di RS.
In Young meminta In Hae untuk
bersabar, beberapa bulan lagi, mereka bisa mendapatkan donor untuk tranplantasi
hati. In Hae bertanya, “Tak bisakah aku hidup seperti ini?” Dia merasa operasi
tranplantasi hati itu hanya akan membuang uang. In Young tidak senang In Hae
berkata seperti itu.
Jin Wook masuk ke kamar In Hae
dengan penuh semangat sambil menyapanya, “In Hae!” Tapi Jin Wook langsung
canggung ketika berhadapan dengan In Young yang sama canggungnya. Tanpa menyapa
Jin Wook, In Young berkata agar In Hae minum obat tepat waktu, In Young pun
pamit pergi, dan Jin Wook hanya diam saja, meski wajahnya tampa tak rela.
In Hae yang jadi gregetan, “Dokter!
Cepat!” Jin Wook tak bergeming. In Hae jadi kesal, “Dokter! Kenapa kau tak
melakukan sesuatu” Dengan wajah ditekuk dan senyum kaku, Jin Wook berkata, “Aku
takut akan bertindak ceroboh lagi”
Perawat Jo masuk dan bertanya,
memangnya Jin Wook buang air kecil di jalan? ceroboh apanya? In Hae membenarkan
pendapat Perawat Jo. Jin Wook meminta In Hae diam, namun dengan bangga Perawat
Ji berkata bahwa dia sudah tahu. Bahkan In Hae mengaku bahwa dialah yang
memberitahu Perawat Jo karena Dr. Han Jin Wook perlu pendukung untuk mengejar
cinta kakaknya. Jin Wook jadi malu karenanya.
Perawat Jo berteori bahwa dalam
hukum sudah tertulis jika seorang pria ingin memikat wanita dia harus
meninggalkan Impact yang besar. Misalnya dimulai dengan percakapannya, “In
Young, golongan darahmu apa?” Perawat Jo yakin dia akan menjawab, “A, memang
kenapa?”
Jin Wook harus menjawab, “Apakah kau yakin? Aku rasa golongan darahmu
itu In Young” (permainan kata-kata, tapi kau nggak ngerti apa hubungan A dengan
In Young, kok malah berasa Perawat Jo lagi jadi Raja Gombal ya?)
In Hae mendengus kesal, cara
Perawat Jo itu sudah ketinggalan jaman. Seharusnya pria itu memberikan apa yang
paling dibutuhkan wanita. Perawat Jo kebingungan. Paling dibutuhkan wanita?
Lalu dia malah mendapat ide untuk dirinya sendiri, dan tersenyum mengerikan.
Perawat Jo memberikan hadiah pada
Kepala Perawat. Hadiahnya adalah krim kecantikan, karena Perawat Jo merasa
kulit kepala Perawat sedikit kusam saat dia melihatnya ketika Kepala perawat
tidak berhasil memandikan Eun Ok dan tak sengaja melihat wajah kepala perawat
tanpa riasan.
Bukannya senang, kepala Perawat
jadi marah dan melempar wajah Perawat Jo dengan kertas. Dia kesal karena
Perawat Jo, sok bertindak seperti pakar kulit saja. Perawat Jo bingung, padahal
dia hanya ingin membuat Kepala Perawat senang. Tapi ternyata malah membuat
kesal wanita itu.
Kim Do Han sedang memeriksa Kyu
Hyun yang bermasalah dengan tenggorokkanya. Ibu Kyu Hyun berkomentar mereka
membawa Kyu Hyun ke RS Universitas Sung Won karena mendengar bahwa Prof Kim Do
Han adalah dokter terbaik, tapi sepertinya dia tampak begitu muda.
Selesai memeriksa Kyu Hyun, Kim
Do Han berkata, bahwa dia bisa mempertemukan Ibu Kyu Hyun dengan Profesor yang
lebih tua. Ibu Kyu Hyun menolaknya, karena itu akan membuatnya resah.
Kim Do Han pun menjelaskan hasil
diagnosanya pada keluhan Kyu Hyun, bahwa ada infeksi di tenggorokna Kyu Hyun.
Apakah sebelumnya gejala seperti ini pernah terjadi? Ibu Kyu Hyun menjelaskan
pernah terjadi beberapa kali, karena radang tenggorokan yang sempat dideritanya.
Mereka hanya mengobatinya dengan antibiotik. Mungkin karena Kyu Hyun sering
latihan vocal, meskipun tak jarang dia juga batuk-batuk ringan.
Kim Do Han memerintahkan pada Jin Wook, agar Kyu Hyun di bawa ke UGD untuk di cek dara dan diambil CT Scan
tenggorokannya. Apakah perlu di beri antibiotik juga? Kim Do Han mengiyakan dan
meminta laporannya dengan segera.
Ibu Kyu Hyun memohon agar Kyu
Hyun segera dirawat karena mereka hanya punya waktu libur hari ini saja. Kyu
Hyun harus melanjutkan latihannya mulai besok. Kim Do Han tak bisa menjanjikan
apapun. Dia meminta Jin Wook segera melaporkan hasil tes nya dan meminta Park
Shi On untuk datang membaca hasil tes Kyu Hyun.
Yoon Seo bahkan kaget saat
mendengar bahwa Kim Do Han meminta Park Shi On untuk datang membaca hasil tes
Kyu Hyun bersama para Dokter pediatric lainnya. Tidak tahu apa alasannya, tapi
dia cukup senang mendengar hal ini, apakah Kim Do Han mulai membuka hatinya
untuk Shi On, dan mengakui kemampuan Shi On?
Tim dokter Pediatri sedang mendiagnosa
penyakit Kyu Hyun dengan melihat CT Scan tenggorokannya, Yoon Seo dan Jin Wook
memberikan diagnose mereka, bahwa penyakit Kyu Hyun tampak seperti limfadenitis
dan tiroiditis.
Tapi Kim Do Han berkata, “ Seringkali,
kasus seperti ini akan didiagnosis abses pasca limfadenitis, atau tiroiditis. Tapi
ini bukan keduanya. Ini pertama kali aku melihatnya”
Kim Do Han meminta Park Shi On
untuk memberikan diagnosanya. Pak Shi On bertanya apakah pasien sering megalami
batuk, mudah serak dan mengeluh sakit saat menelan? Kim Do Han membenarkan.
Park Shi On menemukan nama penyakit itu.
“Pyriform Sinus Fistula”
Semua orang kaget mendengarnya,
Hong Kil Nam bahkan sulit untuk mengulangi nama penyakit itu karena beru
pertama kalo di dengarnya. Yoon Seo berkata ternyata inilah Fistula Sinus itu,
dia hanya pernah membacanya dalam tesis.
Pyriform Sinus Fistula memang
merupakan penyakit langka bawaan yang akan menunjukkan gejala umum seperti
ISPA, radang tenggorokan, dan nyeri di daerah tiroid. Jika yang diobati hanya
gejala dan bukan penyebabnya, maka akan kambuh berulang-ulang. Dan pada kasus
yang parah dapat disertai tiroiditis.
Apakah mereka tidak bisa
mengoperasi tenggorokannya seperti kelainan celah brankial lainnya? Tidak bisa
karena Fistula letaknya lebih rumit dan jangkauan peradangan yang luas,
sehingga khawatir akan menyebabkan kerusakan saraf selama operasi berlangsung.
Tes apalagi yang harus mereka
lakukan? “Swallowing esophagograhy” ujar Shi On. Infeksi nya telah mencapai
tiroid juga, cara terbaik untuk mencegah kekambuhannya adalah memotong jalan
masuk fistula dan menutupnya dengan cara dijahit, kadang mengharuskan mereka
mengangkat sebagian kelenjar tiroidnya. Hal tesebut akan mengakibatkan
kerusakan saraf oksipital.
“Kalau begitu… dia tak akan bisa
melakukan nada tinggi”
Shi On membenarkan, anak itu
tidak bisa bernyanyi lagi. Padahal Lee Kyu Hyun terkenal karena suaranya. Ini
akan menjadi kasus yang sulit.
Kim Do Han berkata, “Diantara
kalian semua, satu-satunya yang tahu persis tentang hal ini hanya Park Shi On. Diagnosa
yang akurat dibutuhkan untuk melakukan operasi yang akurat. Jangan lengah hanya
karena ini kondisi yang langka, tapi lakukan lebih baik”
Apakah Kim Do Han benar-benar
sudah menerima Park Shi On dengan baik?
Mendengar kata operasi, Ibu Kyu
Hyun langsung protes, mereka harus ke Jerman minggu depan. Kim Do Han
mengatakan jika Kyu Hyun terus bernyanyi tekanan pada pita suaranya akan lebih
tinggi. Kontaminasi pada fistulanya akan memburuk. Sebaiknya Kyu Hyun cepat
dioperasi.
Ibu Kyu Hyun bertanya, setelah
operasi berapa lama mereka harus menunggu agar Kyu Hyun bisa bernyanyi lagi.
Kabar buruknya setelah operasi Kyu Hyun tidak akan bisa melakukan lagi nada
tinggi, kemungkinan dia tidak bisa bernyanyi lagi.
Ibu Kyu Hyun langsung meradang, “Kalian
akan menghancurkan masa depan anakku demi kenyamanan kalian sendiri?” Ayah Kyu
Hyun mencoba menenangkan istrinya. Kim Do Han berkata, jika Kyu Hyun tidak
dioperasi sekarang, dia akan kehilangan kesempatan untuk sembuh.
Ayah Kyu Hyun bertanya apakah
tidak ada pengobatan lain selain operasi? Dengan tegas Kim Do Han berkata,
“Tidak ada. Jika Anda ingin penyembuhan yang sempurna”
“Tidak. Aku akan membawa Kyu Hyun
ke RS di luar negeri. Aku tidak percaya pada kalian” Ibu Kyu Hyun kesal dan
pergi meninggalkan ruangan konsultasi disusul suaminya yang sempat meminta maaf atas perilaku tidak sopan
istrinya.
Yoon Seo bisa mengerti perasaan
Ibu Kyu Hyun, tapi sikapnya sangat keterlaluan. Kim Do Han hanya berkata, “Orang
tua bebas memilih Dokter mana yang dipercaya. Katakan saja pada mereka untuk melakukan
apa yang mereka inginkan”
Di luar ruangan, Ayah Kyu Hyun
membujuk istrinya. Jika mereka ke luar negeri, mereka harus mencari RS dan
Dokter lain. Mereka harus menunggu dulu untuk mendapatkan perawatan dan juga
operasi, kondisi Kyu Hyun bisa saja menjadi bertambah buruk.
Ibu Kyu Hyun tetap bersikukuh
untuk tidak membiarkan Kyu Hyun di rawat di RS Universitas Sung Won, karena
mereka mengatakan Kyu Hyun harus di operasi. Ayah Kyu Hyun sudah merelakannya
jika itu untuk kebaikan putranya, tapi tidak demikian dengan ibunya.
Berapa banyak pengorbanan dan
penderitaan yang mereka lakukan untuk membawa Kyu Hyun sampai ke tahap ini.
Mereka sedang membicarakan tentang penerimaan di Padua Suara Freude. Semuanya
tahu persis apa penderitaan yang mereka alami, tapi mereka tetap harus
memikirkan Kyu Hyun.
Ibu nya bersikukuh, “Kyu Hyun,
telah bernyanyi sejak 4 tahun dan tak melakukan hal lain. Bagi Gyu Won, bernyanyi
adalah segalanya. “ Ayah Kyu Hyun berpendapat Kyu Hyun tak harus langsung di
operasi, mereka hanya perlu melakuakan perawat dulu pada Kyu Hyun dan melihat
kondisi selanjutnya.
Kim Do Han memberi intruksi pada
Yoon Seo untuk memberikan antibiotik pada Kyu Hyun karena orang tuanya tidak setuju
dengan operasi. Tapi bagaimana jika mereka tetap tidak setuju untuk di operasi?
Mereka harus meyakinkannya, karena jika hanya selesai dengan perawatan, sebulan
kemudian kondisinya akan semakin memburuk.
Yoon Seo menyinggung tentang Shi
On, dia merasa senang karena Kim Do Han membiarkan Shi On melakukan hal yang
sesuai dengan kemampuannya. Dengan dingin Kim Do Han berkata, “Aku hanya
memeriksa kemampuannya untuk yang terakhir kali”
Yoon Seo bingung, Untuk yang
terakhir kali? Kim Do Han sedang mempertimbangkan untuk memindahkan Park Shi On
ke Departemen Laboratorium Medik. Dia lebih cocok berada disana dan dia tak
perlu melakukan operasi.
Yoon Seo berkata jika dia juga
pernah menyarankan agar Shi On memilih departeman lain. Tapi dia bersikeras
untuk menjadi dokter bedah. Kim Do Han berpikir itu adalah alternative terbaik
agar Park Shi On bisa menjadi dokter.
Yoon Seo merasa akan sulit untuk
mengubah pendiriannya. Seharusnya Park Shi On beruntung memiliki alternative
lain. Kim Do Han sudah bertekad, dia akan segera memeriksa Laboratorium Medik
dan Yoon Seo bertugas untuk meyakinkan Park Shi On.
Yoon Seo sengaja mengajak Shi On
makan siang bersama dan bertanya tentang impian Shi On menjadi dokter bedah.
Dengan hati-hati Yoon Seo berkata, bahwa Shi On sangat berbakat dalam
mendiagnosa penyakit. Sangat berbakat hingga tak satu orang pun melampauinya.
Shi On seolah mengerti maksud
Yoon Seo, dia menjadi kesal, “Kau ingin aku menyerah menjadi dokter bedah lagi?” Yoon Seo menyangkal, dia
hanya sedang berusaha membantu Shi On memilih departemen yang cocok sebagai
Sunbae nya. Yoon Seo mengatakannya sama sekali tak bermaksud membuat Shi On
marah.
Dengan wajah cemberut Shi On
berkata, “Impian tak sama dengan bakat yang kau miliki. Aku pandai melukis. Aku
yakin kemampuan melukisku lebih baik dari operasi. Impian adalah sesuatu yang
ingin dicapai, walau kita kurang mampu. Aku memikirkannya saat makan, dan saat
tidur. Itulah impian. Hal yang membuatku merasa baik adalah impianku.”
Setelah meluapkan rasa kesalnya,
Park Shi On pun segera keluar dari Restoran. Yoon Seo segera mengejarnya dan
membujuknya agar jangan marah lagi. Shi On tidak peduli, Yoon Seo habis ide,
dan akhirnya berkata bahwa dia akan mengijinkan Shi On untuk menangani kasus
Kyu Hyun, dia akan mengatakannya pada Profesor Kim Do Han. Kemarahan Shi On pun
mulai mereda.
Shi On menyapa dan memperkenalkan
dirinya pada Kyu Hyun yang sedang terbaring kamarnya. Tapi Kyu Hyun bersikap
snagat dingin dan tetap mendengarkan musik dari player nya sambil memejamkan
mata. Shi On bertanya jenis musik apa yang Kyu Hyun sukai dan mengatakan bahwa
Shi On sangat menyukai suara merdu Kyu Hyun. Benar-benar merdu.
Kyu Hyun tetap tak berbicara, dia
hanya diam tanpa merespon satu pun pertanyaan Shi On. Perawat Jo datang dan
menyapa Kyu Hyun. Perawat Jo membawakan air untuk Kyu Hyun dan jika airnya
habis dia bisa mengambilnya sendiri di ujung koridor. Kyu hyun masih saja tak
merespon.
Ibu Kyu Hyun datang dengan
membawa beberapa botol air mineral. Dia berkata mereka akan mengurus sendiri
makanan dan minuman untuk Kyu Hyun. Selain pemeriksaan dan perawatan, ibunya
tidak mengijinkan dokter dan perawat untuk masuk ke kamar rawat Kyu Hyun.
Menanggapi kata-kata ibu Kyu
Hyun, Shi On malah bertanya, “Kyu Hyun… apa
dia hanya bisa bernyanyi
tapi tak bisa bicara?” Ibu nya
bingung dengan pertanyaan itu, Shi On melanjutkan, “ Jika dia tak bicara, anak
yang lain akan memanggilnya bodoh” Makin bingunglah Ibu Kyu Hyun, tapi kali ini
ditambah geram.
Keluar dari kamar Kyu Hyun,
Perawa Jo mengeluh, “Ya ampun… Memangnya dia siapa? Pavarotti? Anak dan orang
tua sama kasarnya” Kepala perawat mengingatkan agar Perawat Jo jangan menghina
pasien dan walinya dengan suara keras. Perawat Jo meminta maaf, itu terjadi
karena dia terlalu kesal.
Perawat Jo memperhatikan wajah
kepala perawat dan menemukan sisa krim wajah yang tidak teroles sempurna di
wajahnya, “Kepala Perawat, di pipimu…” Kepala perawat bingung, memangnya ada
apa di pipinya. Perawat Jo kata dia ingin tahu apa yang di pakai kepala perawat
pakai di wajahnya.
Dengan panik Kepala perawat
memeriksa pipinya, dia baru sadar ada sisa krim wajah disana. Dia langsung
berkelit jika itu adalah krim kocok, karena dia baru saja minum latte. Namun
Kepala perawat terlihat kesal dan kikuk, tentu saja dia berbohong. Merasa
canggung, Kepala perawat memutuskan untuk pergi.
Latte? Apa krim kocok akan
selengket itu? Perawat Jo sangat senang karena Kepala perawat mau memakai krim
wajah pemberiannya. Dia langsung mesem-mesem memikirkan hal itu
Direktur bertemu dengan WaPresdir
Kang dan menyatakan keberatannya dengan rencana WaPresdir Kang. Dia terlihat
sangat marah dan berkata jika WaPresdir Kang telah salah menilainya. Dia sama
sekali tidak akan menyetujui apa yang ditawarkan WaPresdir Kang.
WaPresdir Kang merasa ada
kesalahpahaman diantara mereka. Direktur Choi tidak ingin mendengarkan, dengan
tegas dia berkata, “Dalam minggu ini, silakan tinggalkan rumah sakit ini. Jika
Anda pergi sendiri,
aku takkan memperpanjang masalah
ini. Tapi jika Anda tetap tinggal,
Secara resmi aku akan mengusulkan pemberhentian Anda ke Dewan Direksi”
dr. Go berbicara dengan Ketua
Yayasan Lee, dia meragukan apakah WaPresidr Kang benar-benar ada dipihak
meraka? Dia tak bisa mempercayainya sekarang. Ketua Lee juga berpendapat sama,
sepertinya WaPresdir Kang memihak pada Direktur Choi dan Presdir Lee.
Ketua Lee geram, karena WaPresdir
Kang tidak tahu terima kasih, padahal dialah yang membawanya masuk ke RS
Universitas Sung Won.
dr. Go mulai cemas, apalagi yang
harus mereka lakukan? Bahkan mereka sudah melakukan semua cara. Masih ada satu
cara lagi, tapi kali ini dr. Go harus rela berkorban.
Anak-anak penghuni bangsal anak
saling dorong untuk masuk ke kamar Kyu Hyun, akhirnya Ya Eun mengalah dan
mereka pun menyapa Kyu Hyun yang sedang terbaring dan mendengarkan musik sambil membaca buku.
Ya Eun berkata, mereka semua
kelas 1, dia tahu Kyu Hyun kelas 4, karena itu dia memanggilnya Oppa. Mereka
berbicara pada Kyu Hyun tentang kekaguman mereka pada Kyu Hyun. Bahkan ketua
geng bercerita dia mencoba menirukan nyanyian Kyu Hyun tapi semua orang
mengatakan suaranya seperti babi yang lehernya dipelintir.
Mereka pun bertanya mengapa Kyu
Hyun di rawat di RS, bukan untuk disunat kan? Bodoh, jika disunat Kyu Hyun tak
perlu datang ke Pediatri. Mereka malah jadi sibuk berdebat sendiri,
sementara Kyu Hyun sama sekali tak
menanggapi, dia hanya menoleh sesaat lalu kembali membaca buku.
Anak-anak tak menyerah, mereka
mempertanyakan tentang undangan konser di Jerman, ketua geng bahkan memuji
bahwa sosis di Negara itu sangat enak. Kyu Hyun masih diam saja. Akhirnya jurus
terakhir, meminta tanda tangan. Ya Eun mengatakan bahwa saat Kyu Hyun terkenal,
dia akan memamerkan tanda tangan Kyu Hyun, tetap saja Kyu Hyun tak merespon.
Ibu Kyu Hyun datang bertanya
bagaimana anak-anak itu bisa masuk ke kamar Kyu Hyun? dengan enteng mereka
bilang mereka bisa masuk kemana pun yang mereka mau. Tapi tidak ke kamar Kyu
Hyun, kata ibunya dingin. Ibu Kyu Hyun pun mengusir anak-anak.
Shi On yang melihat cara ibu Kyu
Hyun memperlakukan anak-anak, terlihat sedih. Shi On berbicara pada Ibu Kyu
Hyun, “Maaf Nyonya, Teman-temannya perlu berada di sini, itu akan mengurangi
rasa sakitnya”
Shi On juga mengatakan agar Kyu
Hyun berbicara dan tertawa supaya lebih sehat. Berbicara pelan tidak akan
menyakiti tenggorokannya. Ibu Kyu Hyun berkomentar mengapa Shi On selalu
mengatakan hal-hal yang tidak relevan?
“Ini bukannya tidak relevan. Karena
aku tak bisa berbicara atau tertawa ketika masih kecil, aku menjadi semakin
sakit. Aku sakit setiap hari.”
Shi On berjalan dengan lesu e
meja informasi, dia bertemu dengan Yoon Seo yang bertanya padanya apakah dia
yang membayar biaya RS Eun Ok? Shi On sepertinya enggan mengaku, namun dia tak
bisa bekelit lagi.
Yoon Seo mengatakan dia mengerti
perasaan Shi On, karena dia juga pernah melakukan hal itu. Tapi bantuan seperti
itu bisa menjadi candu jika sudah melakukannya satu kali. Shi On juga harus
hidup.
“Aku punya banyak uang. Aku punya
lebih dari satu juta won.” Shi On mengatakannya dengan lantang. Lagipula Shi On
membayar biaya RS Eun Ok dengan tunjangan penyandang cacatnya yang dia terima
saat dia masih kecil.
Yoon Seo kaget, ternyata Shi On
tidak pernah menggunakannya. Selama ini, Direktur selalu memberinya uang saku
dan membiayai pendidikannya, jadi dia tak pernah menggunakannya. Selain uang uang untuk membeli 40 onigiri dan
sandwich per bulan seta tagihan kartu bus, dia tak memerlukan biaya apapun
lagi.
Tetap saja Yoon Seo merasa itu
kurang tepat. Shi On berkata, “Aku harus menolong mereka yang lebih
membutuhkan”
Yoon Seo, Kepala Perawat dan
Perawat Jo kagum pada pemikiran Shi On, “Kau orang dewasa, dan kau bersikap
seperti orang dewasa” Bahkan Yoon Seo merasa bahwa Shi On lebih dewasa
dibanding dirinya.
Saat ibunya tertidur di sofa
kamar rawatnya, Kyu Hyun malah tertidur di kursi luar tunggu bersama earphone
dan player nya. Shi On mendekati Kyu Hyun, dan mengambil earphone nya, , , dia
penasaran dengan jenis musik kesukaan Kyu Hyun, tapi ternyata tidak ada suara .
Shi On pun mengambil playernya, ternyata tidak ada lagu yang didengarkan Kyu
Hyun. Apakah sebenarnya Earphone dan player itu hanya kedok bagi Kyu Hyun untuk
menyembunyikan kesedihannya?
Di ruang staf pediatri, Shi On
melihat panci bekas sup bola kentang yang dikirimkan oleh Ahjuma kantin. Shi On
pun berinisiatif untuk mengembalikannya. Di kantin dia bertemu dengan Direktur
Choi yang menyapanya dan bertanya panci apa itu?
Shi On menjelaskan bahwa dia
ingin mengembalikan panci itu pada Ahjuma kantin yang memberinya sop bola
kentang. Direktur heran karena makanan itu tak ada dalam menu. Shi On
menjelaskan bahwa Ahjuma membuatnya sendiri dan mengatakan sup nya sangat enak,
sama seperti sup yang dia makan sata kecil. Direktur mengerti dan mengingatkan
Shi On untuk segera mengembalikannya.
Shi On pun menemui Ahjuma kantin
yang tak lain adalah ibunya. Ibu Shi On tampak senang bisa bertemu dengan Shi
On, dia mengatakan Shi On bisa memintanya untuk kembali membuatkan Sup bola
kentangnya kapan pun Shi On mau. Benarkah? Shi On tampak senang mendengarnya.
Direktur mencari-cari Shi On, dan
ibunya menyadari kehadiran direktur Choi. Ibu Shi On pun segera menutup kembali
wajahnya dengan masker agar direktur Choi tidak mengenalinya.
Direktur Choi mendapatkan laporan
ada keadaan darurat. Direktur segera ke ruang rapat, dan ada dr. Go di sana,
dia tampak sangat cemas. Selain dr. Go,
di ruangan itu ada petugas badan POM yang mengatakan, “Kami menerima laporan
bahwa Departemen Bedah Anak menggunakan zat medis terlarang yang disebut Heta
Vizen. Jadi kami datang ke sini untuk menyelidiki”
Direktur menatap dr. Go, apa
maksudnya ini? kelakuan tak bertanggung jawab dr. Go akan membuat masalah besar
di Departemen Pediatri.
Kim Do Han terlihat tidak suka
melihat para petugas yang berkeliaran di meja informasi, dia bertanya apa yang
sedang mereka lakukan? Mereka dari BPOM yang sedang menyelidiki penggunaan obat
terlarang, diharapkan kerja sama dari semua pihak.
Belum sempat Kim Do Han bertanya
lebih lanjut, Shi On menelpon Yoon Seo mengatakan bahwa keadaan Kyu Hyun sangat
gawat. Dia mengalami nyeri kronis di tenggorokannya. Rasa sakitnya semakin
hebat karena perluasan jaringan lunak oleh
infeksi.
Ibu Kyu Hyun panik melihat
putranya yang kesakitan dan terus memegangi tenggorokannya. Dia mengeluh kenapa
dokternya tidak datang juga? Shi On pun ikutan panik, dia gemetar dan
menggenggam ujung tempat tidur Kyu Hyun, seolah ingin menarik tempat tidur Kyu Hyun, tapi dia menahan diri.
Untungnya Kim Do Han dan Yoon Seo
cepat datang. Melihat Shi On yang sudah menggenggam ujung tepat tidur Kim Do Han segera menanyakan keadaan Kyu Hyun. “Sisi kiri lehernya membengkak dan
suhu tubuhnya 39,2 Celcius. Tenggorokannya sakit hingga dia tak dapat bicara,
dan dia sakit sejak sejam lalu” Shi On memberi penjelasan seraca rinci.
Yoon Seo berpikir sepertinya
antibiotiknya tidak bekerja dengan baik. Kim Do Han memerintahkan agar Kyu
Hyun di pindahkan ke ruang operasi. Ibu Kyu Hyun langsung menyela dan mengajak
mereka berbicara.
Ibu Kyu Hyun tetap tidak setuju,
jika Kyu Hyun harus di operasi, padahal itu hanya operasi sederhana. Tapi ibu
Kyu Hyun tetap cemas jika Kyu Hyun tak bisa bernyanyi lagi. Yoon Seo jadi kesal
mendengarnya, karena sepertinya Ibu Kyu Hyun tidak menganggap pendapat mereka.
Ibu Kyu Hyun meminta maaf dan
meminta mereka untuk memberikan
antibiotik. Padahal Kyu Hyun sangat kesakitan. Ibu Kyu Hyun berkata, jika pun
harus di operasi, operasi itu tidak akan dilakukan di RS Universitas Sung Won.
Jadi hanya hilangkan rasa sakitnya untuk saat ini.
Kim Do Han mengerti keputusan Ibu
Kyu Hyun. Dia memerintahkan Shi On untuk menyuntikan ibuprofen. Tapi Shi On
diam saja, dia sama sekali tidak menyetujui ide itu, Kim Do Han bertanya apa
yang sedang Shi On lakukan?
Dengan kesal Shi On berkata pada
Ibu Kyu Hyun, “Anda sudah keterlaluan. Kupikir semua ibu menyayangi anaknya.
Tapi, Ibunya Kyu Hyun tak menyayangi Kyu Hyun! Dia seperti bibinya Eun Ok!” Ibu
Kyu Hyun tampak tersinggung dengan perkataan Shi On, “Apa yang dia katakan?”
Tapi… perkataan Shi On mungkin ada benarnya juga.
Hong Kil Nam, Woo Il Kyu dan Kim
Sun Joo sedang berjalan di luar gedung RS. Hong Kil Nam merasa bebas bisa
menghirup udara segar, karena mereka sudah lama tak istirahat. Mereka terlalu
lama tinggal di RS tanpa melihat sinar matahari. Jika terus seperti itu mereka
merasa akan berubah menjadi vampire karena kekurangan cahaya matahari. Sun Joo
pun mengeluhkan kulitnya yang kusam.
Hong Kil Nam punya rencana untuk pergi ke klub di akhir pekan dan mengajak Il Kyu, Sun Joo yang merengek minta ikut. Hong Kil Nam tidak menyukai ide itu, bagaimana jika klub menjadi membosankan karena kehadiran Sun Joo? Sun Joo jadi kesal dan menyuruh Sunbae nya untuk bercermin, siapa sebenarnya yang akan membuat suasana jadi membosankan.
Hong Kil Nam punya rencana untuk pergi ke klub di akhir pekan dan mengajak Il Kyu, Sun Joo yang merengek minta ikut. Hong Kil Nam tidak menyukai ide itu, bagaimana jika klub menjadi membosankan karena kehadiran Sun Joo? Sun Joo jadi kesal dan menyuruh Sunbae nya untuk bercermin, siapa sebenarnya yang akan membuat suasana jadi membosankan.
Woo Il Kyu ketakutan, bagaimana
jika ketahuan? Apa mereka ingin diusir oleh Profesor? Hong Kil Man mencibir,
ternyata Woo Il Kyu pengecut, dia yakin tidak akan ketahuan. Hong Kil Nam tetap
akan pergi dan mengikuti alunan musik di klub itu. Dia mulai berjoget-joget
gajel..
Tiba-tiba saja, ‘pluk’ sebuah
earphone jatuh mengenainya. Hong Kil Nam malah berpikir itu adalah tanda dari
langit. Earphone jatuh dari langit. Woo Il Kyu malah bingung, bagaiman earphone
bisa jatuh dari langit?
Ketiganya menoleh ke atas dan
mereka melihat seorang anak yang sedang berdiri di tepi atap RS Universitas Sung
Won.
Anak itu adalah Lee Kyu Hyun. Ibu
Kyu Hyun, Kim Do Han, Shi On, Yoon Seo dan dokter pediatri lainnya berlari
dengan panik menuju atap. Mereka melihat Kyu Hyun sedang berdiri di tepi atap
dan terlihat sangat ingin melompat.
Ibu Kyu Hyun berkata, “Kyu Hyun!”
Kyu Hyun menoleh dan berkata agar mereka tidak mendekat. Yoon Seo berkata agar
Kyu Hyun turun, mereka bisa berbicara. Ibu nya bingung mengapa Kyu Hyun
tiba-tiba seperti ini? dia pun mencoba mendekat. Kyu Hyun mengingatkan agar
tidak ada yang mendekat.
Kyu Hyun terlihat putus asa,
apakah dia benar-benar ingin melompat. Keseimbangan Kyu Hyun mulai oleng,
sepertinya dia akan terjatuh dari atap RS, semua orang menjadi panik, “Ya Tuhan…
Tidak!”
bersambung ke episode 9
Komentar:
Yippi^^ In Young~Jin Wook
kembali, tapi~~~ belum ada kemajuan ya? Heu,, kayaknya aku mesti say goodbye
sama pasangan ini, takutnya mereka nggak jadi di ending, nanti aku kecewa. Jadi
malah semanget liat Pasangana Kepala Perawat dan Perawat Jo yah? hahahah…
mereka cucok…
Shi On ngambek lagi sama Yoon Seo
>.< lucu deh kalo liat Yoon Seo panik ngadepin kemarahan Shi On yang
kadang dia bingung bagaimana harus meredakannya. Dan Shi On,,, akhirnya
menyadari perasaannya pada Yoon Seo, dia sadar dia telah jatuh cinta pada
Sunbae nya itu, akan kah perasaannya berbalas?
Kim Do Han mungkin ingin
melindungi Shi On, dengan berpikir mengirimkan Shi On ke departemen lain yang
lebih cocok dengannya. Tapi itu sama saja menghancurkan impian Shi On, dan Shi
On benar, “Impian tak sama dengan bakat yang kau miliki. Impian adalah sesuatu
yang ingin dicapai, walau kita kurang mampu.” Apakah Shi On akan berhasil
mewujudkan Impiannya menjadi Dokter bedah Anak? Semoga saja Kim Do Han bisa
membimbing Shi On mewujudkan impiannya itu…
Eerr,,, Ibu Kyu Hyun nyebelin
segitu terobsesinya pengen anaknya jadi penyanyi di luar negeri, kan kasian itu
Kyu Hyun nya kesakitan kaya gitu.. dan Kyu Hyun, sepertinya kurang menikmati
bakat menyanyinya itu, bahkan sepertinya dia sama sekali tidak tertarik dengan
musik.
Jika Kyu Hyun hanya berpura-pura
mendengarkan musik dengan memasangkan earphone ditelinganya, itu artinya dia
mendengarkan diskusi ayah dan ibunya tentang rencana perawatan dan operasi Kyu
Hyun, dimana ibunya sangat terlihat lebih peduli pada suara Kyu Hyun dibanding
kesehatan Kyu Hyun, apakah Kyu Hyun sangat bersedih karena hal itu? Akh~~~ Poor
Kyu Hyun, punya ibu yang sangat terobsesi…
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
thanks to idlf.us for Indosub
Image by Deekutudrama
ayeeyyy, pertamax ^^
BalasHapusBc sinop ini Jd inget penyanyi fav.ku di dunia perKpop-an, Kyuhyun Suju yg suaranya jg kece badai wkwkwk... *ok ini oot*
BalasHapusDo Han kyknya mulai bersikap lunak ke Shi On.. Jd makin suka sama prof.ganteng ini..hmmm..
Dan akhirnya, sy resmi nge-ship Kim DoHan -Yoon Seo..hahayy...
Di ep2 selanjutnya keliatan banget dua org ini cucookkk bangett..
Shi On sama In Hae aja deh..hehe..
Shi on kmu smart bgt sc.. Jd suka dc hehe.. Thanks ya sinopnya.. Ditunggu ya lnjutannya
BalasHapus*-*
Penasaran.com
BalasHapusMakasih sinop nya ya!
Baru kali ini kecanduan kdrama bertema medis,tentunya karena ada Jo Woon...
Fighting!
Ak trharu sma dr choi krna dia tdk mgambil sepserpun uang tunjgan shi on dan mlah membri uang sku dan biaya skolah.... Bner kta mba dee, untg shi on ktmunya sma dr choi yg baik....
BalasHapusMakasih sinopnya ^^
BalasHapusGa sabar nunggu kelanjutannya...
BalasHapusLove you joo won
~Niesya~
Penasarannnnnnnnnnnnnn
BalasHapusThank's ya mbak buat synopsisnya^o^
Semoga Yoon Seo jg suka sama Shi on ^-^
BalasHapusSemoga postingan sinopsis episode 9 gk lama,, semangat Dee noona ^o^
Postingan episode 9nya kapan non? Gak sabar pgen tau kelanjutan sinopnya. ;)
BalasHapusAyeeee yee... Smkn seruuuuu crtanyaa... Dtnggu ya mb posting ep slnjtnyaa.... ^^
BalasHapusBerharap yoon seo jg memiliki perasaan yg sama kyk shion :)
BalasHapusPostingan ep 9 dtnggu... Mksh ya mbak
Ditunggu scepatx mba :D
BalasHapusJd ingat lee shin di PH suka pasang earphone tp ngga ada cdnya.
BalasHapusNgeliat lee kyu hyun, jd inget kyuhyun SUJU
BalasHapus