Semakin ketagihan sama drama ini,
entahlah… Sejak Nine rasanya belum ada drama yang menggugah hatiku sampai
sebegininya, meski Heart To Heart ini belum bisa menggantikan posisi Nine di
hatiku, tapi lumayan mendekati lah… apalagi senyumnya Yi Suk yang melelehkan
hati itu, Aigooo… sejak kapan yah Chun Jun Myung senyumnya semanis itu
>.<
Sayangnya Sub drama ini lama
sekali keluarnya, mungkin karena bukan
drama populer jadi para subbernya menunda-nunda untuk menyelesaikannya, ataukah
memang dialog-dialognya sulit di terjemahkan yah? Ntahlah… tapi apapun
alasannya aku akan dengan sabar menunggu subnya setelah menonton RAW nya,
kadang saking penasarannya aku jadi kepo dan iseng-iseng baca recap nya di
dramabeans, padahal aku sudah jarang sekali baca-baca recap drama karena lebih
senang Nonton hehe.
Di episode 2 ini, hubungan Hong
Do dan Yi Suk kembali berubah, dari tadinya Saksi dan tersangka, Aksi
penyelamatan Hong Do saat Yi Suk hampir meregang nyawa membuat Hong Do menjadi
penyelamatnya. Begitu yang seharusnya. Tapi dasar Yi Suk egois, setelah Hong Do
menyelamatkannya dia malah sama sekali tidak berterimakasih.
Yi Suk malah ngomel-ngomel pada
Hong Do dan menyalahkan Hong Do yang membuatnya hampir kehilangan nyawanya
karena Hong Do bersaksi bahwa Yi Suk
adalah orang yang dengan sengaja menusuk pasiennya itu. Kenyataannya, si pasien
mengaku jika dialah yang melukai dirinya sendiri. Hong Do sebenernya merasa
bersalah, namun sikap Yi Suk membuat dia kesal juga pada pria itu. Bahkan
setelah Hong Do menyelamatkan nyawanya, Yi Suk sama sekali tidak ada niat untuk
beterimakasih. Yi Suk malah memaki Hong Do dan memintanya untuk tidak muncul
lagi di hadapannya.
Doo Soo menelpon Hong Do dan Yi
Suk yang mengangkatnya, Bukannya memberikannya pada Hong Do, Yi Suk malah
mengomel pada Doo Soo dan bertanya dimana Park Man Dong (pasien Yi Suk yang
lehernya tertusuk) di rawat. Doo Soo bertanya memangnya Yi Suk mau apa? Dengan
sebal Yi Suk berkata dia ingin mengambil lagi pena nya! Apakah Doo Soo puas? Yi
Suk tak hilang akal, dia yang memanggil ambulans, maka dengan mudah dia bisa
mengetahui dimana Park Man Dong di rawat. Yi Suk kembali memasukan ponsel Hong
Do ke jaketnya.
Tentu saja ini membuat Hong Do
yang sebal pada Yi Suk terpaksa mengikutinya hingga ke RS karena dia ingin
mendapatkan ponselnya kembali. Hong Do berhasil mengikuti Yi Suk yang sudah
berdiri di depan kamar Park Man Dong, namun sebelum Hong Do sempat meminta
ponselnya, Yi Suk sudah masuk ke kamar itu, jadilah Hong Do menunggu di depan
kamarnya sambil bersembunyi di belakang kursi tunggu dari orang-orang yang
berlalu lalang.
Yi Suk berbicara dengan Park Man
Dong dan bertanya mengapa dia melakukan itu?
Belum sempat Park Man Dong mengatakan apapun, Yi Suk sudah merasa sesak
dan kepanasan, serta terdengar suara berdengung lagi di telinganya sama seperti
sebelum dia kehilangan ingatannya yang berujung pada insiden tertusuknya Park
Man Dong, Yi Suk mencari udara segar dengan membuka jendela, tapi itu tidak
membuat keadaan lebih baik hingga gejala itu hilang saat Putri Park Man Dong
tiba di kamar dan Hong Do berusaha menyelinap ke kamar itu.
Saat Hong Do masuk, suara
dengungan dan sesak di dada Yi Suk hilang begitu saja. Namun dia kaget melihat
keberadaan Hong Do dan meyuruhnya keluar. Yi Suk merasakan gejala yang sama,
dia pun kembali membawa Hong Do masuk dan memegang tangan putri Park Man Dong,
gejalanya hilang lagi. Yi Suk tidak yakin siapa yang menghilangkan gejala aneh
yang dia alami, dia mengeluarkan Hong Do lagi dan memegang tangan Putri Park
Man Dong, tapi gejala tetap muncul, sadarlah Yi Suk bahwa yang menghilangkan
gejala anehnya adalah Hong Do.
Yi Suk keluar dari kamar itu
dengan sesak di dadanya dan mendengar bunyi mendengung di telinganya, nmaun
saat melihat Hong Do yang masih menunggu nya di luar, semua gejala itu hilang.
Yi Suk heran mengapa Hong Do masih disana? Apakah dia seorang stalker? Hong Do
hanya meminta ponselnya. Bagaimana bisa ponsel Hong Do ada pada Yi Suk?
Ponsel Hong Do berbunyi dan Yi
Suk bingung mengapa ponsel itu ada di saku jaketnya. Dia lebih kaget siapa melihat
siapa yang menelpon Hong Do, Detektif Jang Doo Soo? Bahkan Hong Do memiliki
fotonya saat sedang menggunakan seragam polisi. Akhh… jadi Yi Suk dan Doo Soo
saling mengenal? Hong Do berusaha mengambil ponselnya dari tangan Yi Suk, namun
Yi Suk malah sengaja menggoda Hong Do. Ahhh… Itukah alasan kenapa Doo Soo memukulnya
tiba-tiba?
Hong Do tidak tahan, dia berteriak meminta Yi Suk
mengembalikan ponselnya dan memarahi Yi Suk habis-habisan! Karena Yi Suk dia
pertama kali harus pergi ke kantor polisi, dan memperlihatkan sisi dirinya yang
tidak ingin di lihat Doo Soo. Yi Suk menghancurkan hidupnya tapi dia masih
menyalahkan Hong Do. Giliran Hong Do yang memaki Yi Suk. Membuat mereka menjadi
tontonan orang-orang di RS.
Melihat amarah Hong Do, Yi Suk
malah tertawa dan berkata ternyata Hong Do bisa bicara dengan baik, dia
mengakui bahwa dirinya psyco dan player, tapi dia menyangkal satu makian Hong
Do terhadap dirinya. Ugh… Hong Do makin kesal dan berkata seharusnya Hong Do
membiarkan Yi Suk mati saja, saking kesalnya Hong Do pun pergi dan merelakan
ponselnya.
Yi Suk mencegahnya dan memintanya
untuk melihat ke arahnya, Hong Do menolak dan saat itulah Yi Suk menyadari jika
wajah Hong Do memerah saat mata mereka bertemu, apakah itu karena dia sedang marah? Dan Hong Do adalah
seorang Antrophobia kan? Hong Do sangat beruntung bertemu dengannya karena dia
adalah dokter terbaik yang bisa mengatasi penyakitnya. Yi Suk meminta kerjasama
Hong Do untuk menemaninya masuk ke dalam
kamar Park Man Dong. 3 menit saja, setelah itu dia akan mengembalikan ponselnya.
Dengan membawa Hong Do yang terus
berlindung di balik helmnya, Yi Suk masuk kembali ke kamar Park Man Dong dan
melihat pasiennya itu sedang beristirahat. Yi Suk berkata ada banyak hal yang
ingin dia tanyakan, namun dia akan datang lain waktu saja. Park Man Dong bangun
dan berkata dia tidak ingin bicara apapun lagi dan berharap Yi Suk tidak usah
datang lagi.
Satu pertanyaan saja kalau
begitu? Mengapa Park Man Dong melakukan itu? Di tengah konsultasi mencoba
melukai diri sendiri, bukan kah jika ingin bunuh diri orang-orang akan
melakukannya di tempat sepi? Park Man Dong terawa sinis dan meminta Yi Suk
mendekat. Yi Suk menjauh dari Hong Do dan mendekat pada Park Man Dong yang
berbisik, “Sekarang kau telah bertemu
putriku, apakah kau penasaran padaku?” Yi
Suk bingung, saat itulah Hong Do pergi dari kamar Park Man Dong membuat Yi Suk
kembali mendapatkan gejala anehnya, sementara Park Man Dong mengancamnya agar
tidak dekat-dekat dengan putrinya.
Yi Suk segera keluar dari kamar
Park Man Dong dan mencari Hong Do dengan menahan sesak di dadanya yang
menghilang saat dia menemukan Hong Do yang sedang besembunyi di balik tembok.
Hong Do meminta ponselnya dan Yi Suk memberikannya tanpa basa basi lagi. Yi Suk
masih bingung dengan keadaan tubuhnya yang mendadak mendapatkan gejala aneh
saat bebicara dengan Park Man Dong.
Paginya Yi Suk mendapatkan
telepon dari ibunya yang mengajaknya shoping membeli kado untuk ulang tahun
kakeknya. Sementara Hong Do mempersiapkan diri untuk menyamar jadi Nenek yang
akan bekerja menjadi typewriter di rumah Go Sang Kyu, kakek Yi Suk.
Namun si kakek ternyata hanya
iseng saja menyuruh Hong Do datang waktu itu, dia sangsi si Nenek bisa menjadi
asistennya bahkan dia sama sekali tidak ingin memberikan Nenek kesempatan
meskipun dia sudah memohon.
Jadi lah Hong Do harus pulang
dengan tangan hampa, dan kaget melihat foto Yi Suk di rumah Kakek. Hong Do bertanya siapa pria muda itu pada Ahjuma Kim?
Dengan penuh semangat Ahjuma menjelaskan jika dia adalah Cucu tuannya, bukan
kah dia tampan? Hong Do penasaran apakah dia tinggal dirumah ini? Tidak, dia
hanya datang sesekali, saat ingin bertanya lebih lanjut, pengawal Ahn memanggil
Nenek untuk kembali ke dalam ruangan Kakek, karena ternyata Kakek berubah
pikiran.
Hong Do mulai mengetik apa yang
dikatakan Kakek dengan seksama, dan tentu saja tanpa xxx karena dia mengerti
dengan baik apa yang dikatakan kakek. Setelah beberapa kalimat, Kakek ingin
melihat hasil tulisannya dan kecewa melihatnya. Ternyata Nenek sama saja dengan
yang lain. Hong Do meminta Kakek melihat lebih seksama, Akh… Kakek tidak
memakai kacamatanya, jadi tidak bisa membaca dengan baik. Karena tidak
menemukan kacamatanya, Hong Do memberikan alternative dengan aplikasi pengganti
kacamata baca yang di smartphone, tapi tenyata ponsel kakek bukan smartphone.
Kakek jadi tengsin dan berkata dia akan memikirkannya baik-baik dan Nenek boleh
pulang dulu.
Hong Do merasa tidak yakin apakah
dia akan diterima sebagai asisten Kakek atau tidak, tapi pengawal Ahn
memberinya semangat bahwa Nenek adalah yang paling cocok. Saat pengawal Ahn
menawarkan untuk mengantarnya hingga stasiun, Hong Do menolak dan berkata dia
lebih nyaman pergi sendiri. Saat hendak pulang dia melihat Yi Suk bersama ibunya,
Hong Do berusaha bersembunyi dan memperhatikan Yi Suk dari jauh, dia kaget saat
melihat Yi Suk tersenyum ketika pria itu menggendong ibunya yang kakinya tampak
kesakitan setelah seharian belanja. Ternyata Yi Suk bisa tersenyum juga^^
Hong Do mendapatkan pesan dari
Doo Soo, namun kata-kata di pesan itu terputus karena Doo Soo harus mengejar
seorang wanita yanga berlari tanpa busana saat mengetik pesannya untuk Hong Do,
dan dia bahkan tidak sadar jika pesan itu telah terikirim. Kata terkahir dari
pesan Doo Soo adalah “Shik” Hong Do mencoba menebak berbagaik kemungkinan namun
dia merasa buntu dan memutuskan untuk bertanya lewat sms. ‘Setelah Shik,
selanjutnya apa?’ Saat pesan itu terkirim Hong Do malah kaget sendiri, karena
tadinya dia berniat untuk menghapus kata-kata itu ;p
Yi Suk bertemu dengan Senior nya,
Psikiater Uhm Ki Choon (Seo Yi Suk) membicarakan kasus Yi Suk yang menangangi
pasien setelah minum hingga dia menjadi tersangka pembunuhan. Saat Senior Uhm
bertanya tentang memar di leher Yi Suk, dia malah berkata itu adalah Kissmark,
pasti seniornya itu tidak tahu karena tidak pernah mengalaminya kan? Sighh.. dasar Yi Suk!
Yang terpenting saat ini masa
depan Yi Suk ke depannya, sejak kapan dia mulai minum seperti itu? Yi Suk juga
tidak ingat, tapi sepertinya dia mulai stress dengan semua keluhan yang
ditumpahkan pasien padanya. Senior Uhm berpendapat, saat ini Yi Suk tidak dalam
keadaan yang bisa berhadapan dengan pasien. Untungnya ijin praktek Yi Suk tidak
di cabut, Yi Suk jadi kesal. Dia adalah korban kenapa juga ijin prakteknya
harus dicabut. Tapi rumor di luaran sana sudah menyebar, Yi Suk sudah
kehilangan banyak pasien.
Setelah selesai menangani kasus
wanita yang berlari tanpa busana, Doo Soo mengecek ponselnya dan melihat sms
Hong Do? Dia tertawa dan membalas bahwa setelah Shik, adalah Sa. Shiksa.
Artinya makan. Doo Soo mengundang Hong Do untuk makan bersamanya. Hong Doo yang
saat itu sedang menunggu Doo Soo pulang di depan rumahnya langsung kegirangan
dan membayangkan dirinya menari-nari saking bahagiannya. Dia tidak pernah
menyangka jika Doo Soo akan mengajaknya makan bersama.
Besoknya Hong Do mempersiapkan
segalanya dan juga membuat beberapa rencana. Dia memilih baju terbaiknya
setelah berkali-kali berganti baju dan akhirnya memutuskan gaya simple yang
sederhana yang membuatnya tampak manis. Setelah siap untuk pergi Hong Do pun
mulai menjalankan rencana yang sudah dia persiapkan sejak semalam.
Pertama, Hong Do akan memesan
taksi yang menunggunya di depan rumah sehingga dia tidak memerlukan helm
pelindungnya. Rencana ini gagal karena ada kontruksi di dekat rumahnya,
sehingga supir taksi menunggunya di sebrang jalan. Hong Do bingung, namun saat
dia menatap foto Doo Soo dia menjalankan plan B nya.
Kedua, mengganti helm dengan
payung untuk melindungi dirinya dari tatapan orang-orang. Secepat kilat Hong Do
berlari dengan payungnya dan langsung masuk taksi.
Ketiga, Untuk menghindar dari
supir taksi yang akan mengajaknya mengobrol, Hong Do akan pura-pura tertidur
atau mendengarkan music hingga tiba di tempat tujuan. Rencananya gagal lagi
karena sebuah ponsel penumpang lain yang tertinggal di dalam taksi dan membuat
si supir taksi di tilang. Hong Do kurang membayar biaya taksinya, jadilah
diakejar-kejar pak supir hingga terjatuh dan kakinya terluka, bahkan… ponsel
nya pun terjatuh.
Keempat, Setelah tiba di restoran
tempat mereka berjanji, Hong Do akan segera masuk ke dalam restoran, membuat
reservasi dan duduk tanpa merasa takut. Penuh percaya diri. Tentu saja ini pun
gagal, saat tiba di sana, restorannya bahkan sudah tutup. Hong Do melihat Doo Soo datang dia malah bersembunyi.
Doo Soo pun datang terlambat, dia mencoba menelpon Hong Do, tapi yang
mengangkat orang lain, sementara Hong Do hanya menatap pilu pada Doo Soo yang
pergi untuk mengambil ponsel Hong Do yang terjatuh.
Hong Do tiba di rumah dengan
perasaan kacau, dia membereskan rumahnya, namun berujung membuatnya lebih
berantakan dari sebelumnya. Doo Soo datang dan berbicara dengan Hong Do yang
langsung bersembunyi saat mendengar suara Doo Soo. Dari luar Doo Soo meminta
maaf karena datang tidak bisa memenuh janji nya hari ini. Hong Do pasti
menunggu lama yah? Karena Hong Do orang yang baik, dia pasti mengerti kan?
Doo Soo mendengar dari orang yang memungut ponselnya, Hong Do menggunakan dress hari ini, dia menyesal karena tidak bisa melihatnya. Doo Soo pun meninggalkan ponsel dan obat luka karena mendengar Hong Do terjatuh saat kehilangan ponselnya. Dong Soo meminta Hong Do memberinya kesempatan lain untuk mentraktirnya makan, dia akan menunggu telepon Hong Do.
Doo Soo mendengar dari orang yang memungut ponselnya, Hong Do menggunakan dress hari ini, dia menyesal karena tidak bisa melihatnya. Doo Soo pun meninggalkan ponsel dan obat luka karena mendengar Hong Do terjatuh saat kehilangan ponselnya. Dong Soo meminta Hong Do memberinya kesempatan lain untuk mentraktirnya makan, dia akan menunggu telepon Hong Do.
Apa kabar dengan Yi Suk? Dia
bersama Ibu, dan adik perempuannya Go Se Ro merayakan ulang tahun kakeknya yang
berujung dengan mendapatkan omelan dari sang kakek karena Yi Suk membuat
masalah dengan menangangi pasien setelah minum. Se Ro pun di omeli karena dia
meninggalkan sekolanya demi menjadi aktris, namun ujungnya dia hanya menjadi
figuran dimana-mana. Yi Suk tidak senang mendengar omelan kakeknya dan mengajak
ibunya untuk minum berdua saja.
Tiba-tiba Ayah Yi Suk datang dan merusak suasana. Ibu Yi Suk langsung terlihat ketakutan saat melihat suaminya itu.
Tiba-tiba Ayah Yi Suk datang dan merusak suasana. Ibu Yi Suk langsung terlihat ketakutan saat melihat suaminya itu.
Mendengar kabar Ayahnya akan
kembali ke rumah itu, Yi Suk sangat kesal dan mengeluarkan protesnya saat Ayah
dan Kakek sedang berbicara di ruang kerja Kakek. Yi Suk tidak setuju Ayahnya
kembali, apakah Kakek ingin membunuh ibunya? Apakah Kakek tidak tahu kelakuan
Ayahnya setelah meninggalkan ibunya? Dia pergi ke luar Negeri dan
berselingkuh dengan wanita yang lebih muda dari Yi Suk. Pokoknya dia melarang
Ayahnya kembali ke rumah itu! Ayahnya berteriak pada Yi Suk, memangnya itu
adalah rumahnya? Namun Yi Suk tidak menggubris dan berlalu pergi.
Yi Suk mengunjungi ibunya yang
meringkauk di balik selimut karena ketakutan. Sepertinya penyakit bipolar yang
diderita ibunya adalah karena trauma yang disebabkan Ayah. Yi Suk mencoba
menenangkan ibunya, berkata jika masih ada dirinya, dan semuanya akan baik-baik
saja. Sayang nya ibu sama sekali tidak merasa lebih baik.
Dengan hati kesal, Yi Suk curhat
pada Senior Uhm tentang kembalinya sang Ayah, dia terlihat panik dan cemas dan
merasa ingin mati saja. Dia tidak ingin lagi menemui Ayah, karena apa yang
telah di lakukan pria itu terhadap Ibunya. Lalu apa yang akan Yi Suk lakukan
sekarang? Mereka harus membicarakan karir Yi Suk sebagai Dokter Jiwa ke
depannya.
Pihak Atasan sudah membuat
keputusan tentang Yi Suk? Apa itu? Apakah ijin prakterknya di cabut. Belum
sampai pada tahap itu, tapi ada syaratnya. Yi Suk harus berhenti minum alkohol
dan bekerja di tempat Senior Uhm bekerja. Apa itu masuk akal? Yi Suk tidak sudi
bekerja di tempat menyedihkan itu.
Senior Uhm kemudian bertanya, Apakah Yi Suk pernah berpikir untuk menjadi
Psikiter sesunggugnya yang bisa ikut menangis bersama pasiennya? Yi Suk
terdiam, dia bingung karena dia sama sekali tidak pernah berpikiran begitu.
Esok harinya, Yi Suk di kagetkan
karena melihat tempat prakteknya kosong melompong. Bukan saja tidak ada pasien,
resepsionis yang menjad di depan pun sudah mengundurkan diri karena ketakuta,
dan barang-barang di kantornya raib entah kemana.
Hong Do tiba-tiba muncul di
hadapannya? Dengan pikiran negatifnya Yi Suk malah menuduh Hong Do pencurinya,
namun Hong Do tidak mendengarkan ocehan psikiater psyco itu, dia membuka helm
pelindungnya dan memperlihatkan wajahnya yang memerah seluruhnya. Yi Suk jadi
kaget, apa yang terjadi pada wajah Hong Do di cuaca sedingin ini?
Apakah Yi Suk bisa
menyembuhkannya? Meskipun itu sangat sulit, meskipun Yi Suk bukan terbaik, tapi
dia harus menyembuhkannya, jika tidak… kemudian… Hong Do akan mati di tempat
itu. Yi Suk langsung terpana, apalagi saat melihat Hong Do mulai menangis
dengan wajahnya yang semakin memerah.
“Tolong Sembuhkan aku… Ku mohon…”
***
Kasus wanita yang berlari tanpa
busana aku pikir adalah hal yang tidak penting, tapi ternyata nanti si wanita
ini akan muncul lagi di episode 3 dan menjadi pasien Yi Suk. Sebenarnya,
kemunculannya pun menjadi bagian penting dari drama ini, karena mengejar wanita
ini hingga ke tempat syuting, Doo Soo bertemu dengan Se Ro yang sedang syuting
sebagai figuran dalam sebuah adegan di kolam renang. Namun karena tingkah Se Ro
yang selalu berusaha menunjukkan diri membuat adegan itu di ulang-ulang dan
akhirnya malah di hilangkan karena munculnya si wanita tanpa busana itu. Se Ro
kesal, padahal dia hanya mendapatkan kesempatan menjadi figuran di Scene itu
saja. Dia menyalahkan Doo Soo atas hal itu dan mengirimkan complain ke kantor
polisi lewat surat kepada Doo Soo.
Masih bingung dengan Doo Soo. Dia
baik banget sama Hong Do, tapi apakah dia pernah memandang Hong Do sebagai
wanita selama 7 tahun ini. Doo Soo tidak ingin mengusik Doo Soo dan selalu
menjaga comport zone nya dengan tidak memaksanya. Membuat Hong Do semakin
menganggumi Doo Soo karena kebaikannya. Doo Soo tentu tahu jika Hong Do ada hati
padanya, bodoh jika dia tidak tahu, namun… Hong Do berkata pada bawahannya
bahwa dia tidak akan lagi melakukan kencan buta kerana dia akan segera
melakukan pertemuan keluarga dengan calon istrinya. Tadinya aku pikir Doo Soo
hanya bercanda, tapi ternyata, si calon istri itu benar-benar muncul di episode
4. Lalu apa arti rasa penasaran Doo Soo selama ini pada Hong Do yang selalu
mengiriminya makanan?
Hidup Hong Do tampaknya hanya
fokus pada Doo Soo, dia ingin sembuh pun karena dia ingin bertemu dengan Doo Soo
tanpa bantuan helm pelindungnya. Dia ingin terlihat sebagai wanita normal di
depan Doo Soo. Bahkan saat dia berpikir dia bisa bekerja di kantoran suatu saat
nanti pastilah Doo Soo akan bangga padanya. Jadi penasaran nih, kira-kira
kejadian apa yang menyebabkan Doo Soo begitu menyukai Doo Soo selama 7 tahun
ini? Dan juga… dari mana dia mendapatkan foto Doo Soo yang memakai seragam
polisi, itu bukan foto yang mudah di unggah di internet kan?
Selain itu, Hong Do memiliki banyak fantasi yang ingin dia lakukan bersama Doo Soo di kepalanya. Aku suka saat Hong Do berfantasi berdansa dengan Doo Soo, namun yang diperlihatkan hanya kaki mereka berdua. Terasa lebih sweet aja rasanya^^
Selain itu, Hong Do memiliki banyak fantasi yang ingin dia lakukan bersama Doo Soo di kepalanya. Aku suka saat Hong Do berfantasi berdansa dengan Doo Soo, namun yang diperlihatkan hanya kaki mereka berdua. Terasa lebih sweet aja rasanya^^
Aku takjub pada kemampuan Hong Do
menyamar sebagai Nenek, sangat detail dan make up nya menjadi Nenek bener-bener
perfect, pantes aja selama ini gak ada yang curiga. Bahkan dia membuat
bercak-bercak penuaan di tangannya, suara dan nada bicara nya sih tidak usah di
ragukan, benar-benar meyakinkan sebagai Nenek^^ Hong Do ini sebenarnya sangat
pintar dan ahli mengobservasi orang nih, sayang aja dia tidak bisa menggunakan
bakatnya ini untuk bekerja karena penyakit Antrophobiannya. Semoga Yi Suk
benar-benar bisa menyembuhkannya yah^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
drama ini lucu! Chun Jung Myung... tumben dia bisa kocak XDDD..
BalasHapusbaca saja bisa senyum2 sendiri,mba irfa hebat dee
BalasHapusciee yang belom bisa move on dari nine hehehe..aku jadi mulai suka sama drama ini,..unik hehe
BalasHapussemangat bikin sinopsisnya yaa wkwk
Aq jg suka hong do jd ne2k, sampai tangan2 dibuat kriput2 sama muka yg pink
BalasHapusSaya kagum dg kang hee...drama ini bikin ketawa ketiwi,berharap bak irfa bikin sampai abis sinopnya(ngarep)...Jun myung jg cute...rasa 2 nya senyum is oppa emang manissss dr dulu deh bak irfa(ha ha ha),cuma krn jarang maen romcom jd gak begitu terekspos...drama ini. Bikin ketagihan apalagi setelah nonton. Ep 3 dan 4,wow...bikin dag dig dug seer ..kira2 bakal dibawa ke mana arah ceritanya? Gumapshimnida bak irfa...
BalasHapussetuju dach.....
Hapusaku mau komen, tapi saking lucunya, jadi bingung nulisnya
pokoknya, aku beruntung menemukan drama ini....
tapi sub indonya....... tapi tetep sabar.............
BalasHapuskaya nunggu sub indo bad guy dulu,
Saya kira saya saja yg kesulitan ...mau nonton pake sub mesti super sabar,sudah tayang sampai ep 6 tp masih pelanga pelengo aja, di youtube jg mau donwload harusssss ekstra sabar, subnya lama nian...tapi ttp penasaran aja...semoga bak irfa bisa lanjut nulis review nya...puthakterimnida..jeongmal...kamdahamnida....
BalasHapusAbsurd banget ni drama...
BalasHapusSumpah...!!
Tapi sukaaaaaaaaa.... :D :D
thanks banget mbak,,, krna udah bikin sinop ini... :) :)