Sebenarnya drama ini tidak dalam
list Upcoming tontonanku, selain karena Lee Dong Gun yang menolak bermain di
drama ini, aku tidak ingin menambah lagi daftar drama tontonanku yang berteman
Mental Ilness, tapi setelah melihat teasernya, aku malah jadi menunggu-nunggu
drama itu. Aigooo… Chun Jun Myung cute sekali >.<
Drama ini menceritakan dua orang
yang tumbuh dengan karakter yang bertolak belakang. Cha Hong Do (Choi Kang Hee) penderita
Antrophobia dan Go Yi Suk (Chun Jun Myung) seorang psikiater yang mengaku sebagai The Greatest Doctor
In Korea.
Cha Hong Do tadinya adalah
seorang gadis kecil yang penuh percaya diri dan periang, namun saat beranjak
dewasa, dari hari ke hari Hong Do menjadi orang yang pemalu hingga akhirnya dia
terkena Antrophopia, kelainan psikologis dimana penderitanya ketakutan untuk
berhubungan dengan dunia luar. Dia bahkan tidak bisa berinteraksi dengan orang
lain, karena wajahnya akan memerah saat harus berhadapan dengan orang lain
secara langsung. Itulah sebabnya saat keluar rumah dia selalu menggunakan helm
pelindungnya.
Untuk menyambung hidupnya, Hong
Do keluar untuk bekerja, namun bukan dengan identitas Cha Hong Do, melainkan
dia berpura-pura menjadi Neneknya yang telah lama meninggal. Dia melakukan
pekerjaan apapun yang bisa dilakukan seorang Nenek tua berusia 87 tahun, bahkan
jika itu harus menjadi seorang tukang masak di keluarga Kaya.
Selama 7 tahun, Hong Do diam-diam
menyukai seorang Detektif Polisi, Jang Doo Soo (Lee Jae Yoon) dan selalu mengirimi nya
makanan-makanan lezat buatan tangannya. Namun karena phobianya, Hong Do tidak bisa
menemui sang detektif secara langsung. Namun setiap kali mendengar kabar Doo
Soo akan melakukan kencan buta, Hong Do selalu khawatir, bagaimana jika suatu
hari Doo Soo benar-benar menemukan wanita yang cocok dengannya dan akhirnya
menikahinya. Hong Do bahkan belum sempat mengutarakan perasaannya.
Secara intelektual, Hong Do
sebenarnya wanita yang cerdas dan memiliki daya ingat yang luar bisa. Dia
membaca banyak buku dan pengetahuannya tentang berbagai hal juga cukup
menakjubkan, hanya saja tidak ada orang yang bisa melihat kepintarannya ini
karena phobia yang dimilikinya.
Go Yi Suk tadinya adalah seorang
anak lelaki pemalu dengan kepribadian nerd, kacamata tebal bertengger di depan
matanya hingga dia memaksuki sekolah menengahnya. Kepribadiannya mulai berubah
menjadi begitu percaya diri dari waktu ke waktu dan dia pun beranjak dewasa
menjadi pria yang luar biasa tampan dan sukses.
Yi Suk dikenal sebagai psikiater
yang sukses dan memiliki trik-trik khusus untuk membuat pasiennya terbuka
padanya hingga dia bisa memberikan saran-saran jitu untuk kesembuhan pasiennya.
Dia bahkan berhasil menyelamatkan seorang gadis yang ingin mengakhiri hidupnya
dengan meloncat dari sebuah gedung hanya dengan berbicara padanya dan
membuatnya mengatakan apa yang membuat gadis itu ingin mengakhiri hidupnya.
Sebagai Psikiater, Yi Suk bahkan
memiliki kliniknya sendiri bernama Heart to Heart yang dijadikan judul buku
yang ditulisnya dan berhasil terjual beribu-ribu eksemplar. Mengikuti
kesuksesannya ini, berbagai media bahkan mengundangnya untuk interview, menjadi
bintang tamu acara talkshow bahkan menjadi bintang iklan untuk sebuah produk.
Sebagai seorang pria tampan,
cerdas dan juga kaya, tak sulit bagi Yi Suk untuk mendapatkan seorang kekasih,
namun… dia memiliki masalah dalam kehidupan percintaannya. Yi Suk kesulitan
untuk mengatakan perasaannya pada kekasihnya, Woo Yeon Woo (Hwang Seung Eon) dan memilih
menunjukkannya dengan cara lain, seperti memberinya hadiah. Yi Suk tak sadar
kelemahannya ini akan membuatnya ditinggalkan oleh kekasihnya.
Lalu bagaimana akhirnya penderita
Antrophobia Cha Hong Do akhirnya berurusan dengan The Greatest Psychiatry Go Yi
Suk? Mereka bukan sekedar pasien dan dokter saja, tapi hubungan mereka berawal
dari tersangka dan saksi.
Semuanya berawal dari wajah Yi Suk
yang tertempel di panci nya Hong Do saat Hong Do menjadikan buku yang ditulis
Yi Suk sebagai alas panci ramennya. Hong Do akhirnya jadi tertarik membaca buku
yang mungkin dibelinya entah sejak kapan karena ada di tumpukan buku di bawah
kolong mejanya.
Lembar demi lembar buku Yi Suk di baca Hong Do dan sepertinya
buku itu sangat menarik baginya, hingga tanpa sadar Hong Do menyelesaikan
membaca buku selama semalam suntuk hingga dia lupa untuk tidur. Saat tiba di
halaman terakhir, Hong Do bahkan mencari halaman selanjutnya, dan mengambil
sebuah kesimpulan yang positif, bahwa penulis buku itu berpendapat bahwa orang
seperti dirinya yang memiliki phobia untuk berhubungan dengan dunia luar bisa
disembuhkan dengan terapi.
Hong Do merasa punya harapan dan
memutuskan untuk mempercayai Yi Suk. Dengan mengumpulkan keberaniannya, Hong Do
pun pergi ke klinik Yi Suk untuk melakukan konsultasi pertamanya.
Namun apa
yang dia saksikan di klinik itu? Sebuah percobaan pembunuhan, dimana Go Yi Suk
terlihat sedang menusuk leher seorang pria tua yang tak lain adalah pasiennya
dengan sebuah pena.
Apa yang sebenarnya terjadi pada
Yi Suk? Hari itu selama menghadapi berbagai pasiennya dengan berbagai keluhan
yang berbeda-beda, Yi Suk terlihat lebih stres dari pasiennya sendiri. Dia
tampak muak mendengarkan cerita, sangat berbeda dengan Image yang selama ini
ditampilkannya di depan publik. Saking stress nya, Yi Suk bahkan menegak
alkohol dengan niat menghilangkan penatnya. Namun dia masih memiliki pasien
yang harus dia hadapi.
Seorang pria tua yang kehilangan
istrinya dan merasa hampa berada di rumah sejak kematian sang istri. Pria itu
bercerita dengan nada yang membosankan membuat Yi Suk malah sibuk membuat
coretan tidak jelas di kertas konsultasinya dengan gerakan tergesa-gesa, tampak
jelas jika Yi Suk ingin segera mengakhiri sesi konsultasi pria tua yang
membosankan itu. Yi Suk lalu bertanya tentang putrinya, dan saat itulah…
telinga Yi Suk mulai berdengung, dia tak lagi bisa menangkap dengan jelas apa
yang dikatakan pria itu setelah Yi Suk menyinggung tentang Putrinya
Dengungan itu
semakin kencang, hingga tiba di satu titik Yi Suk tampak berubah menjadi
seperti orang lain yang ingin menerkam pasien yang ada di hadapannya.
Setelah itu, Hong Do menemukan Yi
Suk yang sedang berada di atas pasiennya yang terus beteriak agar Yi Suk
membunuhnya saja, dengan pena yang tertancap di leher bagian pinggir pasein
itu. Saat Hong Do pertama kali melihatnya, Yi Suk tampak seperti orang
kesetanan yang memang ingin membunuh pria tua itu
Yi Suk menyadari keberadaan Hong Do, dia mulai kesadarannya mulai kembali, dia sangat kaget melihat pria itu
mulai tak sadarkan diri, saat melihat
tangannya penuh dengan darah, Yi Suk panik dan meminya Hong Do menghubungi
ambulans. Namun Hong Do masih bingung karena sangat syok dengan apa yang
disaksikannya. Yi Suk pun meminta Hong Do memberikan ponselnya agar dia saja
yang menghubungi petugas rumah sakit untuk mengirimkan ambulans ke kliniknya.
Karena Insiden ini, Hong Do dan
Yi Suk di bawa ke kantor polisi. Yi Suk menjadi tersangka atas percobaan
pembunuhan pasiennya dan Hong Do menjadi saksi atas kejadian itu. Namun polisi
kesulitan untuk melakukan investigasi kasus itu karena Yi Suk mengaku bahwa dia
tidak mengingat apa yang dia lakukan selama 2 jam terakhir sementara sebagai
saksi, Hong Do terus bungkam dan sangat ketakutan ketika polisi memintanya
mengatakan apa yang dia lihat di TKP.
Hingga Jang Doo Soo datang dan
menyadari siapa saksi kasus itu, Cha Hong Do yang selama ini dikenalnya sebagai
wanita pemalu yang selalu mengirimkan makanan untuknya. Selama ini dia sangat
berterimakasih pada Hong Do, dan selalu ingin bertemu dengannya, namun Hong Do
selalu menghindar. Kasus ini tampaknya menjadi jalan untuk Doo Soo agar bisa
lebih dekat dengan Hong Do.
Doo Soo menemui Yi Suk dulu, dan
merasa tak habis pikir mengapa Yi Suk berkata bahwa dia tidak mengingat apa
yang dilakukannya selama 2 jam terakhir hingga insiden itu terjadi. Yi Suk
mulai mengeluarkan teori psikologinya bahwa hal itu bisa terjadi saat seseorang
menjadi sangar stress dan syok karena sesuatu. Yi Suk membela diri, dia adalah
dokter, apakah itu masuk akal jika dia membahayakan nyawa pasiennya sendiri?
Merasa tak mendapatkan apapun
dari Yi Suk yang bersikeras tak mengingat apapun, Doo Soo menemui Hong Do
dengan membawa setumpuk gelas kertas untuk keperluan interogasi. Rekannya
sampai bingung mengapa Dong Soo melakukan itu?
Doo Soo menyapa Hong Do
menunjukkan bahwa dirinya mengenali Hong Do yang selama ini mengirimkan makanan
padanya. Hong Do malah merasa semakin tak nyaman dan ketakutan dan terus
berlindung di balik helmnya, bahkan Hong Do meminta Dong Soo untuk tidak
menatapnya. Memahami hal itu, Doo Soo berbicara pada Hong Do sambil melihat ke
arah lain dan memberikan kertas dan spidol pada Hong Do agar dia
menuliskan atau menggambarkan apapun yang diingatnya saat melihat TKP. Doo Soo berjanji
tidak akan menatap Hong Do selama dia melakukan hal itu karena dia akan sibuk
menyusun gelas kertas di atas meja.
Gelas kertas itu dijadikan
penghalang antara Doo Soo dan Hong Do, sehingga Hong Do dapat mengambarkan
kesaksiannya dengan tenang dan merasa
terlindungi. Tumpukan gelas kertas itu sempat roboh, namun Doo Soo segera
menyusunnya kembali, dan semakin lama tumpukanya semakin tinggi hingga Hong Do
berhasil menyelesaikan kesaksiannya. Lewat tumpukan gelas kertas itu, Hong Do
pun memberikan kertas kesaksiannya. Dong Soo melihat isinya dan tampak puas,
dia merasa menemukan titik terang untuk kasus ini.
Hong Do menggambarkan apa yang
dia lihat dengan detail dan jelas. Bahwa saat itu Yi Suk memegang pena itu.
Melihat gambar Hong Do,Yi Suk jadi mengamuk dan merasa gambar itu tidak layak
digunakan sebagai sebuah kesaksian. Yi Suk keluar dari ruangan interogasinya
dan masuk ke ruangan tempat Hoo Do berada, dia mengamuk pada Hong Do yang
terus berlari di dalam ruangan itu untuk menghindarinya. Tentu saja,Yi Suk
menahan pintu ruangan itu dengan meja dan kursi sehiangga tak ada orang yang
menganggu amukannya pada Hong Do.
Dengan paksa, Yi Suk bahkan
melepas helm pelindung Hong Do dan mulai berkata-kata kasar. Dia kesal pada
wanita itu, karena membuatnya seperti seorang pembunuh. Melihat tingkah Yi Suk
yang terus menghindarinya hingga bersembunyi di bawah meja, Yi Suk menyadari
sesuatu bahwa Hong Do memiliki Antrophobia dan pastinya Hong Do tidak punya
teman. Yi Suk malah mengejeknya membuat amarah Hong Do naik dan akhirnya
menumpahkan kemarahannya dengan mengatakan apa yang dia lihat di TKP.
Dengan kesal Hong Do berkata jika
arah pena-nya jelas-jelas mengarah ke kursi Yi Suk, dia bahkan memperegakannya.
Hong Do juga mencium bau alkohol di ruangan itu, pasti Yi Suk menusuk pasiennya
setelah dia minum kan? Yi Suk langsung mematung, kata-kata Hong Do benar-benar
mengejutkannya. Namun Yi Suk tak sempat berpikir karena Doo Soo berhasil
membuka pintu ruang interogasi itu dan tanpa ba bi bu lagi langsung memukul Yi
Suk hingga tersungkur ke tembok.
Kemalangan Yi Suk tak berakhir
sampai disana saja, di luar kantor polisi para wartawan sudah menunggunya untuk
mengkonfirmasi kebenaran apakah benar Yi Suk mencoba membunuh pasiennya karena
dia melakukan konsultasi setelah minum alkohol? Yi Suk menjadi kesal dan
bertanya pada mereka apakah para
wartawan itu melihatnya membunuh orang itu? Lagi pula pasiennya itu tidak
meninggal, tapi masih tidak sadarkan diri. Yi Suk langsung naik ke mobilnya dan
mengabaikan kerumunan wartawan yang ingin mendapat keterangannya.
Di depan gedung apartemen Yi Suk
pun, puluhan wartawan kembali berkerumun, membuat Yi Suk memutuskan untuk tidak
pulang ke rumah dan akhirnya menunggu Yeon Woo depan gedung apartemennya. Tapi
sayang sekali, Yi Suk malah melihat sang kekasih diantar pulang oleh pria lain
yang memberikan karangan bunga yang besar, bahkan mencium dahinya.
Yi Suk menjadi sangat kesal, dan
langsung keluar dari mobil sambil berteriak, dia berniat memukul pria itu,
namun berujung malah jatuh ke jalanan karena kakinya tersandung kaki pria yang
bersama Yeon Woo. Saat Yeon Woo mengkhawatirkannya, pria di depannya bertanya
apakah dia mengenal Yi Suk? Yeon Woo jadi serba salah dan akhirnya berkata dia
akan menelpon pria itu nanti dan pamit masuk ke dalam apartemennya. Yeon Woo
bahkan mengabaikan panggilan Yi Suk yang terdengar sangat kesal.
Akhirnya Yi Suk memacu mobilnya
ke tempat lain, dia merasa sangat stress karena karena semua masalah yang di
hadapinya hari ini. Dia berteriak dan berkata, “Aku Go Yi Suk, beraninya mereka
memandang rendah aku!” Yi Suk menatap alkohol di dashbor mobilnya, apakah dia
benar-benar ingin melampiaskan rasa stressnya pada alkohol lagi?
Tiba di tempat parkir kliniknya
Yi Suk tidak bisa mengendalikan mobilnya hingga mobilnya menabrak salah satu
tembok pliar, sepertinya dia memutuskan untuk menegak minuman beralkohol itu.
Beruntung Yi Suk tidak mengalami cedera karena kantong udara di dalam mobilnya.
Namun Yi Suk benar-benar stress hari ini, hingga dia pun bergunam pada dirinya
sendiri, “Apakah aku benar-benar seorang pembunuh? Aku adalah Go Yi Suk”
Dengan gontai Yi Suk masuk ke
dalam kliniknya dimana suara telepon terus berdering, itu adalah telepon dari
stasiun tv yang ingin melakukan interview padanya, sementara telepon lainnya
meninggalkan pesan bahwa mereka ingin membatalkan sebuah kontrak iklan. Belum
lagi pembatalan jadwal konsultasi para
pasiennya setelah mendengar insiden yang terjadi hari ini.
Semua telepon itu menambah rasa
stress Yi Suk yang memilih mengabaikan semua telepon itu. Sebuah pesan masuk ke
ponselnya, dari Yeon Woo yang kesal karena Yi Suk begitu pengecut, bahkan dia
tidak bertanya apa alasan Yeon Woo berkencan dengan pria lain. Yi Suk selalu saja
begitu, Yeon Woo sudah lelah dan di pesan terakhirnya, Yeon Woo memutuskan Yi
Suk secara sepihak.
Emosi Yi Suk kembali naik, dia membantingkan ponselnya ke
tembok dan menghancurkan semua barang yang ada di menja kerjanya. Yi Suk kemudian terduduk di sofa konsultasinya dengan frustasi. Dia menatap darah pasiennya yang masih tercecer di lantai dan mengingat saat pasiennya mulai menutup mata. Apakah Yi suk benar-benar telah menjadi seorang pembunuh, merasa ketakutan bercampur rasa bersalah, Yi Suk pun memikirkan sesuatu yang mengerikan. Yi Suk mengambil dua buah dasi
dan menyatukannya, dia membuat simpul
yang bisa digunakan orang untuk bunuh diri. Apakah Yi Suk benar-benar
berniat mengakhiri hidupnya?
Kasus penusukan itu pun
berpengaruh besar bagi Hong Do yang akhirnya bisa berinteraksi dengan Doo Soo
yang tampak senang karena akhirnya bisa bertemu dengan Hong Do. Doo Soo ingin
mengantarkan Hong Do pulang, namun tentu saja Hong Do terus menghindar untuk
menatap Doo Soo yang berjalan di depannya, namun terus mengajaknya mengobrol.
Doo Soo bertanya tentang helm
Hong Do, bukankah helm itu akan berbau jika terus di pakai? Apakah Hong Do
mencucinya? Bagaimana cara Hong Do mencucinya? Hong Do tidak menjawab semua
pertanyaan itu. Doo Soo tidak putus asa dan berkata bahwa dia senang dengan
semua makanan yang dikirimkan Hong Do untuknya, kemudian dia bertanya tentang
anggur yang pernah diberikannya, apakah Hong Do menyukainya? Hong Do diam saja,
namun dia mendengarkan semua perkataan Dong Soo dengan seksama sambil
menyembunyikan wajahnya di balik helm pelindungnya.
Sebenarnya Doo Soo merasa aneh
karena tiba-tiba bertemu dengan Hong Do seperti ini setelah 7 tahun. Doo Soo
ingin mentraktir Hong Do makanan, apakah Hong Do masih menyimpan nomor
ponselnya? Doo Soo perniah meninggalkan nomor itu di box tempat Hong Do biasa
menyimpan makanan untuknya. Hong Do langsung menyebutkan nomor ponsel Doo Soo
dan itu membuat Doo Soo terharu.
Ingatan Hong Do benar-benar
bagus. Nomor ponselnya, apa yang dia lihat di TKP… apakah helm yang dipakai
Hong Do memiliki kekuatan khusus? Doo Soo jadi penasaran dan mencoba mendekati
Hong Do,karuan saja Hong Do langsung kabur dan berlari meninggalkan Dong Soo
dengan cepat.
Sesampainya di rumah, Hong Do
lansung masuk ke dalam selimutnya dan menumpahkan semua perasaannya hari ini.
Dia merasa kesal karena harus bertemu dengan Doo Soo dalam keadaan yang tidak
cantik, rambutnya bahkan sangat berantakan. Dia bahkan tidak bisa menjawab
pertanyaan Doo Soo dengan menunjukkan wajahnya karena wajahnya seperti kentang
rebus. Hong Do merasa hidupnya sangat memalukan.
Hong Do penasaran, apakah Doo
Soo penasaran apakah dia tiba di rumah dengan selamat? Saat akan mengirim sms,
Hong Do menyadari sesuatu… ponselnya hilang, dia mengingat-ingat. Akh! Damn! Go
Yi Suk, setelah memanggil ambulan Yi Suk tidak mengembalikan ponselnya, malah
memasukannya ke dalam saku jaketnya.
Di Kliniknya, Yi Suk sudah
benar-benar merasa putus asa, dia ingin mengakhiri hidupnya, setelah mamasukan Kepalanya
ke dalam simpul pada dasi yang dibuatnya, telepon di kantornya berbunyi lagi,
itu dari Doo Soo yang mengabarkan jika pasein yang lehernya tertusuk tadi
sudah sadar dan dia mengakui jika dia melukai dirinya sendiri. Yi Suk merasa
senang, namun dia menendang buku yang menjadi topangan tubuhnya, dan secara
tidak sengaja, lehernya pun langsung tercekik oleh simpul tali yang dibuatnya dari dasi.
Yi Suk merasa sesak
dan berteriak minta tolong dengan napas terputus-putus. Pintu ruangan Yi Suk terbuka dan
Hong Do muncul disana. Sepertinya peran Hong Do akan berubah menjadi penyelamat
hidup Yi Suk.
***
Untuk berbagai alasan aku suka
sekali menonton drama ini, bahkan tadinya nekat menonton RAW nya karena tidak
sabar menunggu subnya yang lama sekali keluar. Setelah menonton dengan sub, aku
tambah suka pada drama ini.
Karakter Chun Jun Myung
sebenarnya super duper nyebelin. Tapi… gimana yah… Chun Jun Myung nya cute
gitu, jadi bikin gemes pengan tak unyel-unyel hahaha… jadi keingetan pas Chun
Jun Myung maen di Whats Up Fox nih^^
Penasaran juga nih kenapa Yi Suk
jadi Psikiater kok sama sekali gak empati sama pasiennya yah? Gak mungkin kan
sejak pertama praktek jadi psikiater dia gak peduli seperti itu, buktinya dia
bisa nulis buku yang jadi bestseller gitu, sampe di interview berbagai media.
Pasti ada penyebabnya Yi Suk jadi seperti itu deh.
Trusan juga yah… penasaran banget
kenapa Yi Suk bisa tidak mengingat apa yang dia lakukan selama 2 jam sebelum
dia melihat pasiennya tidak sadarkan diri. Apakah dia benar-benar tidak ingat?
Atau hanya pura-pura? Jika benar tidak ingat, kenapa? Pengaruh alkohol? Ataukah
Yi Suk memang memiliki gelaja awal multipersonality disorder yah?
Choi Kang Hee memang cocok dengan
peran-peran aneh seperti ini, Jjang banget deh akh. Bener-bener cute nih Choi
Kang Hee jadi Cha Hong Do, trus pas nyamar jadi Nenek pun cocok banget hahaha…
logat nenek-neneknya dapet banget. Trus sepertinya dia cocok gitu sama Kakeknya
Yi Suk.
Oh iya… lupa dibahas, Yi Suk itu
cucu dari Go Sang Gyu yang ceritanya adalah pendiri pabrik sepeda pertama di
Korea. Saat Hong Do menyamar jadi Nenek, dia melamar pekerjaan sebagai Koki di
rumah si Kakek, tapi tidak diterima walau masakannya lulus tes, soalnya kepala
pelayannya gak mau mempekerjakan orang yang lebih tua dari dia, bah…
Tapi… Kakek nyuruh Nenek untuk datang
minggu depan ke rumahnya karena ingin mempekerjakan si Nenek jadi typewriter,
soalnya dia baru memecat typewriternya yang dengan sengaja menuliskan huruf
“xxx” pada setiap kata yang tidak dipahami si typewriter saat Go Sang Chul
mengatakannya. *Gak kuat pengen ketawa pas liat adegan itu, kalo aku jadi si
typewriternya aku juga gak akan ngerti apa yang diucapkan Kakek dengan nada
bicara seperti itu walau si kakek ngomong pake bahasa Indonesia gitu hahahaha*
Trus ada Ko Se Ro (Ahn Soo He), adenya Yi Suk
yang terobsesi pengen jadi artis terkenal, dan dari pembicaraan Yi Suk dan Se
Ro, sepertinya ibunya Yi Suk ini punya kelainan psikologis juga. Ibunya itu
bipolar, mood nya cepat berubah-ubah, Se Ro cerita ke Yi Suk di telpon jika
ibunya sedang senang belanja, ntah sampai kapan itu akan terjadi padahal
beberapa hari lalu di masih mengurung diri di kamar gelapnya.
Hmm… aku pikir-pikr ini keluarga
Yi Suk punya kelaian psikologis semua deh hehehe, Ibunya bipolar, Kakeknya
Obsesif, adenya delusif, ironisnya Yi Suk itu psikiater, tapi sepertinya dia
juga mulai menunjukkan gejala kelaian psikologi nih.
Sepertinya yang normal di drama
ini hanya Jang Doo Soo deh, hahaha… btw gak sangka Lee Jae Yoon bisa berperan
jadi polisi manis nan baik hati seperti itu, banyak yang suka sama perannya
Doo So, bahkan pada nge-ship Hong Do sama Doo Soo aja ntar endingnya hehehe^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
aaaakk... ada Dong Soo >< si ganteng ituuhhhh
BalasHapusNonton ah XD
dramanya bagus juga yaa mba,jdi pingin nonton deee
BalasHapusmba Irfa bbuat sinopsisnya ahh,biar tambah kereen,hihihi
Ditunggu lanjutan nya ya mba irfa...semangat^_^
BalasHapusMbak irfa no mainstream nih hihi
BalasHapusmakasih banyak ya mbak^^
Karena blog ini saya jd masukin drama ini ke watchlist setelah sempet nonton pressconnya juga
Senengnyaaaaaa^^
Aku jadi pingin nonton apalagi kalau pemainnya chun jung myung..aku suka banget sm dia..tapi aku dengar tentang adengan ranjang chun jung myung & choi kang her di eps 4,benarkah itu?
BalasHapusaduh jd kesal sendiri dengarnya..gak kuat lihan mereka beradengan ranjang..bayangin aja nggak sanggup..:-D
aku tunggu sinopsis berikutnya ya....