Header Story Part-3: Aamir Khan

 

Banyak Aktor India yang aku favoritkan, mulai dari Amitabachan hingga Ritrikh Roshan,, tapi yang menjadi King of My Heartku dalam masalah berakting adalah Aamir Khan, selain pandai dalam berakting, Om Aamir pun memiliki talenta lain sebagai seorang Produser.

*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Kapan pertama kali aku menonton film Om Aamir?? Hmmm,,, sepertinya saat aku masih SD atau SMP? Film pertama Om Aamir yang aku tonton adalah Man, saat dia memerankan karakter Dev Karan Sing yang dia bintangi bersama Manisha Koirala. Aku suka sekali pada perannya di film itu sebagai seorang playboy yang akhirnya mengakhiri petualangannya setelah bertemu seorang penari cantik yang diperankan Manisha.

Setelah mengorbankan segalanya, Dev gagal kembali bertemu dengan Manisha, karena sebuah sebab yang tidak Dev ketahui, Dev kira gadis yang dicintainya itu tidak datang karena dia melanjutkan rencana pernikahannya dengan orang yang selama ini sangat berjasa dalam hidupnya namun tak dicintainya, padahal sebenarnya Manisha mengalami kecelakaan yang membuat kakinya lumpuh sehingga dia merasa tak pantas lagi untuk bersanding dengan Dev.

Cerita Mann sangat menyentuh, berkali pun menontonnya aku tidak pernah bosan, hingga rasanya aku hapal ceritanya di luar kepala. Dulu aku sempat punya CDnya, tapi seiring berjalannya waktu dan juga karena seringnya ditonton, CD itu pun sudah tak bisa diputar lagi, dan entah dimana juga disimpannya, mungkin sudah dibuang ibuku.

Sejak itu aku mulai menonton film-filmnya Om Aamir seperti Lagaan, Dil Chalta Hai, Fanna dan Ghajini. Namun aku hanya menontonnya saat film-film itu ditayangkan di TV saja, dan setela tak ada televisi swasta Indonesia yang menyangkan film India lagi, aku pun jadi jarang menonton Film Om Aamir. Hingga suatu hari di dalam sebuah Pelatihan di tempat kerjaku, aku menonton kembali salah satu filmnya, Film itu adalah TaareZameen Par, yang berkisah tentang seorang anak dileksia yang merasa tertekan dengan tuntutan orang tua dan Sekolahnya. Beruntung dia bertemu seorang guru Seni yang memahami keadaannya, dan membantunya keluar dari keterpurukannya. Dalam film tersebut Aamir Khan berperan sebagai guru seni tersebut. Baru tahu ternyata film itu Om Aamir sendiri yang memproduserinya^^ Wah makin kagum sama Om Aamir.

Om Aamir mungkin tidak seproduktif dulu dalam membintangi film-film India, selain karena kepopulerannya telah tergeser oleh para Aktor muda, Om Aamir sendiri cukup selektif dalam memilih project filmnya. Film terkahir Aamir Khan yang aku tonton adalah Three Idiot dimana Om Aamir berakting sebagai mahasiswa Jenius yang tidak sering melawan pada dosennya, hingga dia akhirnya di DO karena dianggap sebagai mahasiswa gagal yang tidak layak untuk mendapat gelar sarjana. Namun apalah artinya sebuah gelar, pada akhirnya dia sukses mendirikan sebuah sekolah yang membebaskan muridnya berkreasi atas kehendak dan bakat yang dimilikinya, bahkan dia sukses menciptakan berbagai alat mesin yang digunakan oleh berbagai Negara.

Kini Om Aamir tak muda lagi, aku tidak tahu apakah dia akan kembali berkarya sebagai seorang Aktor atau tidak, aku sih berharapnya dia seperti Amita Bachan yang walaupun sudah tidak muda lagi tetap bisa bermain dalam sebuah film meskipun kini dia memerankan karakter seorang Ayah. Hmm,, akan tetap Setia menunggu Project selanjutnya dari Om Aamir ini^^

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Image by google

Lihat Juga Header Story sebelumnya:

Nicky Wu