Ugh… tadinya udah niat banget
melanjutkan Review per minggu nya Kings Face, tapi makin ketinggalan makin
malas dan cerita King’s Face nya pun makin malesin jadinya aku lost interest
deh sama ceritanya. Tapi aku tetap melanjutkan menonton King’s Face ini sampai
akhir dan yah… cukup puas dengan endingnya.
Akhirnya setelah menunggu selama
21 episode, scene Gwanghee yang akan
diturunkan dari Tahtanya muncul juga. Tadinya aku pikir Gahee lah yang
memberikan ide melengserkan Gwanghee dari posisi putra mahkota karena
dendamnya, tapi ternyata tebakanku nol besar. Aku pikir Kim Ga Hee akan jadi
evil dengan karakter abu-abunya, tapi malah jadi karakter gak jelas dengan
perasaan serba nanggungnya. Entahlah… aku cukup kecewa dengan pengkarakteran
Gahee di King’s Face ini, SWnimnya ingin membuat Gahee jadi pusat cerita, tapi
dengan karakter yang seperti itu, rasanya karakter Gahee malah jadi tidak
konsisten dan membingungkan.
Masih ingat Review episode 1 dan 2 King's Face? Apa yang terjadi setelah itu? Akan aku ceritakan sedikit sesuai
dengan pemahamanku.
Ayah Gahee akhirnya di tangkap
dengan tuduhan pemberontakan. Gahee berpikir jika Gwanghee telah berkhianat
padanya dengan memberikan buku ilmu perbintangan pada Raja. Dengan bujukan
Prof. Go, Gahee bersedia menjadi selir Seonjo demi menyelamatkan Ayahnya.
Gwanghee mendengar kabar tersebut dan pergi menemui Gahee, namun Gahee sudah
terlanjur salah paham dan Gwanghee pun tidak berusaha menjelaskan apa yang
sebenarnya terjadi.
Gahee dipertemukan dengan Raja
dan dia meminta pengampunan untuk Ayahnya, tapi setelah tahu identitas Gahee
yang merupakan putri pengkhianat Raja memilih tidak mempersunting Gahee menjadi
selirnya dan menghukum ayah Gahee serta mengasingkan Gahee dan ibunya. Gwanghee
semakin sedih mendengar hal itu, apalagi sebelumnya dia pun menemukan Gahee
habis dipukuli oleh para Dayang suruhan Kim Gwi In.
Kim Do Chi menyelamatkan Gahee
dari perjalanan pengasingan tersebut, namun Gahee harus kehilangan ibunya.
Merasa Do Chi adalah penyelamat hidupnya, Gahee pun mengikuti Do Chi dan
menganggap Do Chi sebagai kakak kandungnya sendiri. Dia hidup bersama Do Chi di
sebuah kaki gunung dimana kakek pembaca wajah yang menyatakan Raja Seonjo tidak
cocok untuk menjadi raja, tinggal.
Tahun pun berlalu, Gwanghee
mempelajari ilmu Face Reader dengan serius, namun hidupnya tetap jadi Incaran
Kim Gwi Im karena potensinya untuk menjadi Putra Mahkota. Kim Gwi In ingin
anaknya, Pangeran Shin Sung yang jadi putra mahkota, jadi dia melakukan segala
cara untuk menyingkirkan Gwanghee.
Sementara itu, Gahee dan Do Chi
kembali membangun kelompok Daedong yang ingin menegakan keadilan, namun mereka hidup
dengan menggagalkan berbagai transaksi illegal para pedagang Joseon yang ingin
hidup senang.
Suatu hari, Gwanghee diselamatkan
Gahee, namun Gwanghee tidak tahu jika penyelamatnya itu adalah Gahee, dia
menjadi penasaran pada orang yang menyelamatkannya tempo hari. Namun dia tidak
pernah lagi bertemu dengan orang itu. Hingga dia kembali melihat orang tersebut
saat sedang berburu dengan Ayah beserta Imhae-gun dan Shin Sung-gun. Orang
tersebut ingin membunuhnya, namun dia salah fokus dan dan anak panahnya malah
mengarah pada Shin Sung-gun yang akhirnya teraluka terkena panah Gahee.
Mengapa Gahee ingin membunuh
Gwanghee? Demi dendamnya, selama ini Gahee terus menyimpan dendamnya pada
Gwanghee di dalam hatinya, dan demi membantu Kim Do Chi agar bisa masuk istana
dengan menjadi Face Reader dia bersedia melakukan perintah untuk membunuh
Gwanghee dari Kakaknya Kim Gwi In.
Namun usahanya gagal karena Gahee
tidak fokus, dia ragu apakah dia sanggup menembakan anak panah itu kea rah
Gwanghee? Pada akhirnya, saat anak panah itu melesat, malah Shin Sung-gun yang
terluka. Dan karena insiden ini, Gwanghee di hukum karena Shin Sung malah
menuduh Gwanghee yang memanah dirinya. Seonjo cukup galau menyelesaikan masalah
ini, apalagi Gwanghee juga tidak mengakui hal itu, sementara Shin Sung merasa
yakin dengan hal itu.
Setelah mendengar adanya gerakan
pemberontakan dan sepertinya gerakan tersebut ada hubungannya dengan orang yang
menembak Shin Sung, Seonjo pun meminta Gwanghee untuk membuktikan
ketidakbersalahannya. Jika dalam waktu yang telah ditentukan Gwanghee tidak
berhasil menangkap pelakunya, maka dia akan diusir dari istana.
Dengan sebuah rencana Briliant
dan bantuan Imhae-gun, Gwanghee berhasil mengelabui kelompok Do Chi dan bertemu
dengan si pemanah yang dulu sempat menyelamatkannya namun dia malah mencelakai
adiknya. Namun betapa kagetnya Gwanghee saat tahu jika si pemanah itu adalah
Gahee.
Tak ingin Gahee di hukum,
Gwanghee hanya bisa menerima kegagalannya dan bersedia diusir dari istana,
hidup sebagai orang biasa yang hanya dilayani oleh kasim setianya. Selama jadi
orang biasa inilah Gwanghee mempelajari penderitaan rakyat. Dia memecahkan
beberapa kasus untuk menolong rakyat dan membebaskan para budak dari
majikannya.
Gwanghee tidak bekerja sendirian,
dia dibantu Imhae dan juga seorang putri Bangsawan dari keluarga Ryu yang kelak
akan menjadi istrinya. Mereka adalah partner yang cocok dan Gwanghee sangat
kagum pada Lady Ryu. Namun sayangnya masih tetap untuk Gahee seorang.
Selama hidup menjadi orang
biasapun Gwanghee bertemu dengan Gahee yang merasa bersalah karena dirinya
Gwanghee jadi diusir dari istana, apalagi setelah Gahee tahu jika orang yang
menyerahkan buku Ayahnya pada Raja bukanlah Gwanghee, jadi selama ini dendamnya
salah sasaran? Dan karena tindakan bodohnya setuju untuk membunuh Gwanghee
tempo hari, malah membuat Gwanghee diusir dari istana.
Cinta Gwanghee pada Gahee terlalu
besar, sehingga dia sama sekali tidak menyalahkan Gahee, dia malah merasa
bersyukur bisa bertemu dengan Gahee, dan kembali tertawa bersamanya. Gahee
melihat jika Gwanghee punya potensi untuk menjadi Raja yang diimpikan rakyat
Joseon. Raja yang memiliki kebijakan pro rakyat dan membasmi para pejabat dan
bangsawan koruptor di Joseon. Impian Gahee tersebut membuat Gwanghee lebih
memikirkan rakyat dan memunculkan ambisi untuk menjadi putra mahkota. Namun
sebelumnya dia harus kembali ke istana.
Ratu menyarankan sebuah
pernikahan dengan Putri keluarga Ryu. Demi mewujudkan impiannya itu Gwanghee
membuang cintanya pada Gahee dan menikahi Ladu Ryu. Gwanghee kaget saat
mengetahui siapa yang menjadi istrinya, dan merasa bersalah karenanya.
Seandainya dia tahu jika wanita itu Lady Ryu, dia akan menolak untuk menikah.
Karena dosa terbesar dalam hidupnya adalah kepada siapapun wanita yang menjadi
istrinya. Gwanghee tidak bisa menempatkan wanita yang menjadi istrinya di dalam
hatinya, karena cintanya pada Gahee.
Gwanghee kembali ke posisinya
setelah dia menikah, memang tidak lagi tinggal di istana, namun dia punya hak
yang sama dengan pangeran lain untuk dipilih menjadi putra mahkota. Seonjo
semakin galau siapa yang harus dia pilih sebagai putra mahkota. Imhae tidak
bisa diharapkan, dan dia terlalu takut pada kekuatan Gwanghee. Namun perebutan posisi putra mahkota terus bergulir hingga Imhae tega berniat membunuh Gwanghee atas hasutan Kim Gwi Im. Seonjo berniat
memilih Shing Sung dan diam-diam melakukan acara penobatan pada putra tertua
dari selir kesayangannya Kim Gwi In.
Namun Joseon diserang Jepang,
demi menyelamatkan diri Seonjo dan para keluarga kerajaan malah berencana
mengungsi ke Pyongyang dan meninggalkan Rakyat. Gwanghee mengambil kesempatan
ini untuk membuat kesepakatan dengan Ayahnya, dia meminta Seonjo mengangkatnya
jadi Putra Mahkota dan sebagai imbalannya dia bersedia bertahan di ibu kota
untuk melawan para tentara Jepang.
Dengan terpaksa Seonjo
mengabulkan permintaan Gwanghee demi menyelamatkan muka keluarga kerajaan di
depan Rakyat dan keselamatan dirinya. Gwanghee berjuang bersama rakyat dengan
bantuan Gahee yang bertindak dengan sangat heroik dalam melawan tentara Jepang
dan melindungi Gwanghee.
Gwanghee dan Gahee sekali lagi
membuang perasaan mereka demi keselamatan Joseon, mereka berubah menjadi
partner yang kompak untuk memikirkan strategi mendesak tentara Jepang yang
berhasil menguasai ibu kota.
Kemana Do Chi? Sejak masuk istana
dan mengetahui perasaan Gahee terhadap Gwanghee, tujuannya telah berubah. Dia
tak lagi memiliki satu tujuan dengan Gahee yang ingin membantu calon Raja yang
akan mendukung Rakyat. Gahee telah memilih Gwanghee sebagai calon raja itu,
sementara Do Chi malah mengabdikan diri pada Kim Gwi In yang sangat ingin
membunuh Gwanghee dan menjadikan Shin Sung sebagai Putra Mahkota. Namun Kim Gwi In tidak pernah tau niat Do Chi yang sebenarnya sangat ingin menjadi Raja.
Jepang akhirnya berhasil di
kalahkan, tentu saja atas Jasa Gwanghee dan kelompok para pejuang, meskipun
Seonjo juga ambil bagian dalam kesepakatan tertutup dengan dinasti Ming untuk
membantu Joseon melawan Jepang. Tapi tetap saja, dimata Rakyat Gwanghee lah
pahlawannya, orang yang tidak meninggalkan mereka disaat mereka terpuruk.
Setelah perang berakhir, Gahee
menetap di perbatasan menuju Manchuria dan Gwanghee meneruskan tugasnya sebagai
Putra Mahkota. Tapi statusnya itu belum juga di akui oleh Dinasti Ming yang
telah menjadi aliansi Joseon setelah membantu mereka melawan Jepang. Seonjo
cemas dengan hal ini, alasan Dinasti Ming tidak mengakui Gwanghee adalah karena
Gwanghee bukan putra pertama Seonjo. Masih ada Imhae, yang tampak menyerah
dengan jabatan Putra Mahkota, namun sebenarnya dia diam-diam menyusun rencana
dengan Do Chi untuk menggulingkan Gwanghee.
Setelah kehilangan Shin Sung, Kim
Gwi In jadi menekan putranya Pangeran Jungwon (Ayah Raja Injo) untuk merebut
kembali posisi Putra Mahkota. Jungwon cukup bijak menanggapi keinginan Ibunya
itu, meskipun dia memang memiliki ambisi untuk menggulingkan Gwanghee juga,
dengan jelas dia menunjukkan sikap sinisnya pada Gwanghee dan tak jarang
menyindir kakaknya itu. Namun dia masih menghormati posisi Gwanghee
sebagai Putra Mahkota.
Kedudukan Gwanghee sebagai Putra
Mahkota sangat rentan, desakan sana sini membuat posisinya semakin tidak
stabil, apalagi kesehatan psikologi Seonjo juga memburuk karena Rakyat begitu
mengelu-elu kan Gwanghee sebagai pahlawan. Tak jarang dia berpikir Gwanghee
ingin melakukan pemberontakan padanya. Kondisi ini dimanfaatkan oleh para
pejabat yang juga ingin menggulingkan Gwanghee, tentu saja Do Chi juga ikut serta
untuk menuduh Gwanghee melakukan pemberontakan terhadap Ayahnya.
Ratu cemas dengan posisi
Gwanghee, dan menurutnya satu-satunya cara menyelamatkan kedudukan Gwanghee
sebagai Putra Mahkota adalah dengan menjadikan Gahee selir Seonjo. Sebelum
Jepang menyerang Korea, Ratu sudah menrencanakan hal itu, namun karena terjadi
kisruh akibat perang rencananya gagal, Gahee kabur dengan bantuan Do Chi dan
malah membantu Gwanghee dalam perang melawan Jepang.
Saat kesehatan Ratu semakin
memburuk, Ratu mencari Gahee yang kebetulan datang ke ibukota karena mendengar
sebuah kabar buruk. Ratu langsung memanggil Gahee dan memintanya untuk menjadi
Selir Seonjo demi menyelamatkan Gwanghee. Ratu tahu perasaan Gahee pada
Gwanghee begitupun sebaliknya, dia memanfaatkan hal ini dan meminta Gahee
menyelamatkan orang yang dicintainya.
Setelah berpikir lama, Gahee
akhirnya bersedia bertemu dengan Seonjo, namun dia tidak ingin menjadi Selir
Seonjo, dia akan mengobati hati Seonjo dan menghilangkan keresahannya, namun
dia tidak akan melayani Seonjo ditempat tidur hingga Seonjo berhasil membuat
Gahee jatuh cinta padanya. Berani sekali Gahee mengatakan hal itu? Bagaimana
mungkin Gahee bisa jatuh cinta pada pembunuh orang tuanya. Itulah… jika Seonjo
berhasil membuatnya jatuh cinta, dia yakin saat itu Seonjo telah berubah
menjadi Raja yang pantas dicintai rakyatnya. Gahee yakin wajah seseorang bisa
berubah jika hatinya berubah.
Gwanghee kaget saat mengetahui
Gahee kini menjadi wanita Seonjo, apalagi saat dia mendengar tawa bahagia
Seonjo bersama Gahee.
Saking syoknya, Gwanghee sampai jatuh sakit selama beberapa
hari. Karena selama sakit Gwanghee terus memanggil-manggil nama Gahee, akhirnya
Putri Mahkota tahu, dosa terbesar apa yang dilakukan suaminya, dia merasa
bersalah karena masih menyimpan Gahee dalam hatinya, dan kini suaminya semakin
menderita karena Wanita di dalam hatinya itu menjadi wanita Raja.
Ratu memohon maaf pada Gwanghee
karena dialah yang meminta Gahee melakukan itu. Dia tahu perasaan Gahee
terhadap Gwanghee dan dia memanfaatkan hal itu. Hasilnya terbukti, kesehatan
raja semakin stabil, dia tak lagi membicarakan ingin melengserkan Gwanghee
sebagai Putra Mahkota. Penyakir Ratu tak lagi tertolong, akhirnya Ratu
meninggal dan menitipkan Gwanghee pada Raja.
Tahun berganti, pribadi Seonjo
berubah kearah yang lebih baik selama Gahee selalu menemaninya. Gahee tidak
pernah diangkat sebagai selir secara resmi, karena itulah gelarnya hanya
sebagai Sanggung, namun dia adalah wanita yang paling banyak menghabiskan
waktunya bersama Seonjo. Do Chi tidak bisa tinggal diam melihat pengaruh Gahee
terhadap Seonjo, dia mengusulkan agar Seonjo mencari Ratu baru agar dia
memiliki pewaris yang sah.
Kim Gwi In merasa terancam dengan
pemilihan Ratu baru, sudah cukup stress dia menghadapi Gahee yang selalu
menempel pada Raja, jika di tambah Ratu baru yang tidak memihaknya bisa-bisa
dia menjadi sangat stress. Gwanghee harus menyelamatkan posisinya sebagai putra
mahkota, diapun menawarkan sebuah kerjasama pada Kim Gwi In untuk memilih Ratu
yang memihak mereka. Atas saran Jungwon, Kim Gwi In setuju. Maka terpilihlah calon
Ratu yang diajukan Gwanghee, namun Do Chi tidak kehilangan ide. Dia membunuh
calon Ratu itu dan membuat calon pilihannya yang menjadi Ratu.
Gahee mengancam Do Chi untuk
tidak menganggu gugat posisi Gwanghee, atau dia akan membeberkan identitas Do
Chi pada raja bahkan jika itu berarti identitasnya sebagai adik angkat Do Chi
harus terungkap. Namun Do Chi jadi kalap saat dia mendengar tentang buku
rahasia pembaca wajah, dia merasa punya celah untuk menggulingkan Seojo dari
tahtanya. Ambisi Do Chi mencari buku itu dimanfaatkan Kasim Song untuk membuka
mata Raja siapa sebenarnya Do Chi.
Dengan sedikit tipu muslihat
Kasim Song berhasil menjebak Do Chi, namun sayangnya Kasim Song harus
kehilangan nyawanya karena rencana itu. Do Chi ditangkap dan dijatuhi hukuman
penggal, padahal Seonjo nyaris membunuh Do Chi dengan tangannya sendiri.
Sayangnya Do Chi berhasil melarikan diri dengan batuan orang-orangnya si Ratu
baru pilihannya.
6 Tahun berlalu, Seonjo sudah
memiliki seorang pangeran dari Ratu nya. Namun tetap Gahee yang menjadi wanita
favorite nya bahkan di saat dia sakit-sakitan, Gahee yang selalu ada ada
disampinynya, menemaninya minum obat dan merawatnya. Do Chi dan Ratu tidak
tinggal diam saja selama 6 tahun ini,mereka mencari cara untuk melengserkan Gwanghee
dari posisi putra mahkota dan akhirnya mengetahui cerita bahwa Gwanghee
menerima pesan rahasia tentang menggulingkan Raja.
Gahee dan Putri Mahkota mencari
pesan itu dan menyembunyikannya. Seonjo mendengar hal itu dari Imhae dan
meminta Gahee menyerahkan pesan rahasia itu, tapi Gahee berkata dia tak tahu
apa-apa. Seonjo akhirnya curhat, bahwa dia tahu tentang perasaan Gahee
terhadapa Gwanghee, karena dia sering melihat Gahee diam-diam menatap Gwanghee
dari kejauhan. Gahee tetap tidak mengaku dan berkata dirinya tidak tahu menahu
tentang pesan rahasia itu. Seonjo meminta Gahee memberikan pesan rahasia itu,
dan dia tidak akan mempermasalahkan hubungan masa lalun Gahee dan Gwanghee,
jika tidak maka Gwanghee harus dihukum karena memiliki affair dengan Wanita
Raja.
Gahee memohon di hadapan Raja dan
bersumpah dia tidak tahu menahu tentang pesan rahasia itu, dan juga tidak
mengakui perasaannya pada Gwanghee. Setelah Gahee berlutut berhari-hari
akhirnya Seonjo luluh dan bertanya apakah Gahee bisa dipercaya? Jika pada
akhirnya dia melengserkan Gwanghee dari jabatannya sebagai putra mahkota karena
pengkhianatan, Gahee tidak akan membelanya? Gahee hanya berkata jika setiap
pengkhianat wajib di hukum.
Akhirnya Seonjo memaafkan Gahee,
dia kembali menjadi wanita favoritenya, namun posisi Gwanghee masih terdesak,
bahkan setelah Gahee menyembunyikan pesan rahasia itu. Akhirnya keputusan
pelengseran Gwanghee sebagai putra mahkota pun di keluarkan. Para pejabat dan
Sarjana memohon pada Seonjo untuk membatalkan keputusan itu.
Dimalam Gwanghee akan
dilengserkan sebagai putra mahkota, Gahee menemani Seonjo minum dan bertanya
tentang pengangkatan Gwanghee sebagai putra mahkota. Gahee bertanya bukankah setelah Gwanghee
dilengserkan hidupnya akan sangat sulit? Seonjo tampak tak peduli dan tetap
pada keputusannya
Seonjo menemui Gwanghee dan
meminta Gwanghee mengakui rencana konspiransi pemberontakannya. Gwanghee tidak
pernah merencanakan hal itu, namun ada satu hal yang menjadi sebuah
pengkhianatan terhadap Raja. Gwanghee memiliki buku Rahasia pembaca Wajah yang
seharusnya sudah di bakar Seojo bertahun-tahun silam. Ternyata Kasim Song telah
menukar buku itu sebelumnya, dan kini buku itu ada bersama Gwanghee. Seonjo
berang, namun saat dia berusaha melawan Gwanghee dia tiba-tiba ambruk dan nyawanya tidak bisa diselamatkan lagi.
Apa yang terjadi pada Seonjo?
Awalnya dia begitu sehat, bagaimana bisa tiba-tiba meninggal. Ratu yang paling
tidak bisa menerima kenyataan itu, bagaimana nasib putranya sekarang? Kim Gwi
In terlihat terpukul dan benar-benar merasa kehilangan raja. Gwanghee tidak
bisa berkata-kata menghadapi situasi ini, dia hanya bisa menangis karena
kehilangan sang Ayah.
Putri mahkota heran mengapa Gahee
tidak ada saat Seonjo menghembuskan nafas terakhirnya, dia mencari Gahee di
kamarnya dan menemukannya sudah tak sadarkan diri. Tanaman beracun ada di atas
mejanya. Inilah jalan terakhir Gahee menyelamatkan posisi Gwanghee sebagai
putra mahkota, membunuh Raja yang ingin melengserkannya.
Gwanghee akhirnya tahu tentang
perbuatan Gahee , dia merasa kesal dan marah. Apalagi saat dia mendengar dari
Putri Mahkota jika alasan Gahee melakukan itu karena ingin menyelamatkan posisi
Gwanghee. Dia semakin marah, pada Gahee dan juga dirinya. Berani sekali Gahee
membunuh Raja demi dirinya. Gwanghee bertanya dimana sekarang Gahee berada? Dia
akan menjatuhkan hukuman penggal pada Gahee jika memang Gahee terbukti
bersalah. Putri Mahkota berkata, tanpa Gwanghee melakukan hal itupun hidup
Gahee tidak akan lama lagi, karena dia meminum racun yang sama dengan Raja.
Kematian mendadak Raja membuat Do
Chi merasa di atas angin, akhirnya ambisi sebenarnya Do Chi terlihat oleh Gwanghee, dia ingin
menjadi raja, menduduki tahta kerajaan dan berkeyakinan bahwa dia adalah Raja
yang tepat untuk Joseon, namun Gwanghee tidak tinggal diam, bagaimanapun Do Chi
adalah pengkhianat Joseon. Gwanghee dan Do Chi bertarung cukup sengit, hingga Do Chi terdesak dan memilih bunuh diri.
Akhirnya Gwanghee diangkat
menjadi raja, dia mewujudkan impian Gahee dengan menjadi Raja yang pro Rakyat.
Gwanghee menghapus kebijaka-kebijakan yang memberatkan Rakyat, menurunkan biaya
pajak dan bekerja keras memberantas korupsi diantara para pejabat kerajaan.
Namun setelah menjadi Raja,
Gwanghee pun tidak bisa tidur dengan nyenyak. Banyak hal yang dia pikirkan dan
banyak juga yang dia sesalkan.Terutama kenyataan bahwa dia mendapatkan tahta itu karena kematian Ayahnya akibat Gahee.
Ternyata Gahee belum meninggal,
dia tinggal di kuil dan setiap hari berdoa untuk Seonjo. Dia ingin menebus
dosanya karena telah meracuni Seonjo demi membuat Gwanghee naik tahta. Gwanghee
berbicara banyak pada Gahee hari itu, dan menyatakan penyesalannya karena dia
tidak pernah menemuinya, padahal posisinya sekarang adalah karena Gahee yang
menyelamatkannya. Namun pada akhirnya Gwanghee berkata bahwa dia tidak akan
lagi menemui Gahee. Mendengar hal itu Gahee hanya bisa mengangguk, karena dia
juga masih menyesali keputusannya meracuni Seonjo demi memenuhi janjinya pada
Gwanghee. Membantu Gwanghee mendapatkan tahtanya.
***
Cukup puas dengan endingnya, yah…
pastinya ini tidak sesuai sejarah sih… terutama hubungan Gwanghee dan Gahee
jika Gahee memang Kim Gae Shi. Tapi
biarlah Gahee tinggal di kuil saja sebagai penebusan dosanya karena telah tega
membunuh Seonjo… Aigooo… padahal aku Shippernya
Gahee-Seonjo… kenapa Gahee tega sekali sama Raja Seonjo.
Ntahlah apa yang salah, aku malah
lebih suka melihat interaksi Gahee dan Seonjo, mengingatkan aku terhadap
interaksi Solnan dan Sunimun di Soo Baek Hyang, tapi lebih intens. Seonjo pasti
benar-benar mencintai Gahee ya? Karena sampai bertahun-tahun pun dia tetap tidak
melewati batas dan mempertahankan Gahee sebagai Dayang istimewanya saja, tanpa
menjadikannya seorang selir yang harus melayaninya di tempat tidur. Aku
berharap Gahee akhirnya bisa jatuh cinta pada Seonjo, tapi ternyata… heu…
hatinya masih dipenuhi oleh Gwanghee, bahkan sampe tega membunuh Seonjo.
Tadinya aku pikir jika sampai
akhir Gahee hanya tetap jadi Sanggung, setelah Seonjo meninggal ada kesempatan
besar untuk Gwanghee mengangkatnya sebagai selir, tapi… Gahee berubah menjadi
pembunuh Seonjo… Aku jadi tidak rela jika akhirnya Gwanghee menjadikan Gahee
sebagai selirnya untungnya tidak^^
Aku juga sebel sih sama Gwanghee
yang ternyata tidak juga bisa move on dari Gahee, kasian sama istrinya kan? Dan
entah kenapa… meskipun Gwanghee bilang dia tidak akan menemui Gahee lagi, aku
malah berpikir dia mengatakan yang sebaliknya… karena kecemasan Gwanghee seolah
menghilang setelah dia menemui Gahee ;p Artinya sampai akhirpun dia belum bisa
menghapus Gahee dari hatinya, apalagi Gahee lah yang membantunya mendapatkan
kedudukan sebagai Raja.
Sedahsyat itukah cinta Gahee dan
Gwanghee? Tapi kenapa yah aku sama sekali tidak merasakan Chemistry antara
mereka berdua. Scene romance mereka bener-bener Zero Chemistry buat aku. Kiss
nya dingin karena itu Kiss perpisahan, juga adegan back hug disaat Gahee
menenangkan Gwanghee, halah dingin banget sih itu…
Banyak yang menyelahkan Jo Yoon
Hee karena ekspresi datarnya, tapi buat aku In Guk nya juga sama saja. Apa yah
kalau aku bilang saat Gahee dan Gwanghee bertemu mereka berdua sama sekali
tidak menunjukkan wajah saling merindukan apalagi saling mencintai… dingin
banget… hambar ;p
Aku malah lebih suka melihat
Gahee saat dia bersama Seonjo atau Heo Gyun, orang barunya Gwanghee yang sempet
naksir Gahee saat mereka bertemu di perbatasan.
Dan Chemistry Gwanghee pun lebih bagus saat dia bersama istrinya, sayang sekali SWnim tidak mengembangkan scene romance diantara mereka berdua.
Dan Chemistry Gwanghee pun lebih bagus saat dia bersama istrinya, sayang sekali SWnim tidak mengembangkan scene romance diantara mereka berdua.
Hanya ini Scene Gahee-Gwanghee favoriteku, selebihnya... interaksi mereka So So sekali untukku. Sigh... aku tahu sih... Jo Yoon Hee jarang banget bisa dapet pasangan yang klik, bahkan seorang In Guk pun tidak bisa membuatnya membangun chemistry yang bagus.
"Pria yang tidak kau cintai akan menikah. Tentu saja itu tidak mengganggumu"
Haduh... lucu nya liat Seonjo ngambek kek gini sama Gahee, hanya gara-gara Gahee terlihat baik-baik saja dan malah cenderung bahagia karena Seojo sedang dalam proses memilih Ratu baru. Seonjo pengennya Gahee cemburu kali yah ;p Bener-bener deh, scene nya Seonjo~Gahee lebih membuatku bersemangat menonton King's Face. Mungkin Efek Lee Sung Jae juga apa yah??
Akh… aku bersyukur akhirnya
King's Face tamat juga… Yoon Hee-ssi main di drama modern aja yah lain kali,
trus mainnya sama Jinwook aja, biar ada chemistrynya gitu ;p (maunya aku ini
mah)
Note:
Mohon maaf jika ada cerita yang
salah, karena aku nontonnya ya begitulah tidak terlalu fokus juga dan mungkin
ada beberappa scene yang terlewat…. Cuma bermodal penasaran bagaimana kisah
hidupnya Gahee saja sih. Kecewa sih sebenernya … tapi lumayan cukup puas lah^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Makasih ya udah buat sinopsis singkat dr awal ampe akhir..mengobati rasa penasaran ama jalan cerita drama ini...yg pengen kulihat seo in guk nya aja sihhh...xixi^_^
BalasHapusSebenarnya agak tragis ni hidup gwang hae, jadi rajapun dilengserkan. Dan namanya ga dipulihkan. Bingung sama cerita selir2nya gwang hae di jung yi goddes of fire beda lagi wanita yg dicintai gwang hae.
BalasHapusaku gk nonyon mba cuma sedikit ikuti di blog mba,jujur aja gk terllu suka sm ke 2 ini gk tau kenapa pdhal wktu main di replay 1997 dan di master sun sy jadi suka tpi main di drama ini,walaaah
BalasHapusMakasih banyak ya mbak irfa ><
BalasHapusCukup mudeng ma ceritanya meski ga detail tapi puas karena akhirnya bisa paham xD
Btw mbak kena second lead male syndrom ya?tapi kayaknya ga deh kalo lee sung jae ahjussi yang meranin haha
Soalnya kalo cowoknya kurang greget,chemistrynya yoon hee kayak kurang nggigit :p
Sbs sama kbs2 belum bisa nyaingin mbc ya kalo bikin saeguk?secret door yang cukup diantipasi aja jatuhnya kurang lebih sama kayak the kings face
Yang bikin greget itu justru lady hyegyeong-sado yang di sejarahnya ga seromantis itu...
Dan sama seperti karakter ga hee,ji dam juga ga terlalu berkembang sejak perannya digantiin t.t
Oya,tahun 2014 jd tahunnya pangeran yang kontroversial (gwanghee,seohyun,sado) rasanya ^^"
Yups... masalah saeguk ini... MBC belum ada yang mengalahkan sepertinya, selalu apik saeguknya MBC ini, walo gak semua saeguknya dapet rating cetar membahana^^ jadi berharap suatu hari MBC tertarik bikin drama yang mengangkat kisah hidupnya sohyun seja mulai dr kecil sampe perjuangan di cina, walo yah... hidup Sohyun seja memang lurus-lurus aja sih.. Anak berbakti, Suami setia, Ayah penyayang, Kakak yg perhatian juga... cuma satu yg menyedihkan dalam hidup Seja, punya Ayah takut sama kehebatan anak sendiri, jadinya banyak mengkompori klo Seja ada niat melakukan pemberontakan, benar-benar hidup di jaman yang salah nih Sohyun Seja ini.
Hapusyahhh meskipun seo in guk adalah aktor favorit qu....namun untuk drama kali ini, sedikit mengecewakan....dan untuk mengobati nYa sekarang lebih sering dengarin in guk nyani heheheheeh, dan ngulang drama2 sebelum nya......oke, thankss untuk sinopsis nya......seo in guk faighting untuk drama selanjutnya!!!
BalasHapus