Huuahhh suka banget nih nonton
King’s Face, berasa udah lama banget gak nonton Saeguk yang seperti ini,
membuatku menangis karena kisah tragisnya, dimana tangis itu keluar begitu saja
namun juga membuatku tertawa karena beberapa Scene lucu nya, dan Action
Scenenya… Ommo… Indah banget, meski itu hanya trik komputer dan kamera, namun
hasil-hasilnya benar-benar memuaskan, jadinya aku gak ada niat untuk men-skip
bagian Action Scenenya itu^^.
Aku tidak berniat membuat Recap
lengkapnya, mungkin ini hanya sekedar Review singkat dari episode 1 dan 2, dan
bisa jadi alurnya tidak berurutan seperti yang ada di drama.
Awal Episode, penonton sudah di
suguhi Big Spoiler, bahwa Kim Gae Hee (Jo Yoon Hee) pada akhirnya akan menjadi Selir Raja
Seonjo (Lee Sung Jae), ayah Gwang Hee (Seo In Guk). Saat itu keadaan istana begitu rusuh, para pejabat
meminta Raja menarik keputusannya untuk menggulingkan Gwanghee dari jabatannya
sebagai putra mahkota. Raja Seonjo sama sekali tidak peduli, dia malah sedang
bersantai saja dengan selir cantiknya Kim Gae Hee yang entah kenapa aku rasa
menjadi otak dari ide penggulingan Gwanghee sebagai Putra Mahkota.
Sejabin dan Putra Gwanghee Seja
di tangkap setelah keputusan Raja tentang penggulingan Gwanghee sebagai putra
mahkota di turunkan. Sementara Gwanghee… dia berdiri di ruangan keramat tempat
lukisan-lukisan para Raja terdahulu tergantung. Gwanghee menatap wajah para
leluhurnya dan dia bertanya pada dirinya sendiri, benarkan dia tidak pantas
untuk menjadi Raja?
Drama ini akan menceritakan
perjalanan Gwanghee sejak sebelum dia terpilih menjadi putra mahkota dan
akhirnya berhasil menjadi Raja ke 15 Joseon.
Gwanghee adalah putra kedua dari
Raja Seonjo, Raja ke-14 Joseon yang sempat di ramalkan tidak cocok menjadi Raja
oleh seorang Face Reader karena dia akan menyengsarakan rakyat. Sejak kecil
Seonjo tidak terima dengan pendapat dari Face Reader itu dan setelah akhirnya
dia naik tahta menjadi raja di usia yang masih sangat muda, Seonjo tak
segan-segan menghukum setiap Face Reader yang mengatakan jika dirinya tak
pantas menjadi Raja.
Ramalan, Face Reader itu ternyata
bukan isapan jempol belaka, setelah beberapa tahu Seonjo menduduki tahtanya
sebagai Raja, Rakyat sangat menderita. Bencana kelaparan terjadi di berbagai
daerah. Seonjo tampak peduli pada Rakyatnya dengan mengunjungi daerah yang
terkena bencana, namun dia mendapatkan sikap sinis dari beberapa penduduk.
Seonjo pun menjanjikan kesejahteraan untuk penduduk daerah itu. Namun dia
berbisik pada pengawalnya untuk membereskan penduduk yang berani menghinanya
tadi. Ommo… Seonjo ini raja muka dua >.<
Pangeran Gwanghee mendapatkan
perawatan akupuntur dari Ahli Pembaca wajah istana, dia menjahili kasimnya
dengan berpura-pura kesakitan. Sang Ahli pembaca wajah menegurnya dan
melarangnya bergerak selama perawatan berlangsung bahkan jika itu untuk
menyambut Ayahnya yang baru pulang dari bertugas di luar istana karena
perawatan akupuntur itu pun adalah perintah Raja.
Gwanghee penasaran tentang
perawatan akunpuntur yang diterimanya, dia pergi ke perpustakaan untuk membaca
sebuah buku pembaca wajah. Gwanghee menyadari sesuatu akunpuntur yang
diterimanya akan membuat wajah nya yang penuh keberuntungan menjadi tidak
beruntung. Gwanghee sedih karena hal itu, apa yang sebenarnya diinginkan sang
Ayah?
Gwanghee bertemu dengan dua orang
pencuri di perpustakaan hingga akhirnya terlibat pertarungan sengit. Gwanghee
berhasil melumpuhkan para pencuri, namun mereka juga berhasil kabur. Gwanghee
mengejar salah satu pencuri, namun dia malaha menjadi sandera si pencuri saat
mereka bertemu dengan pengawal istana. Gwanghee berkata agar para pengawal
menembak si pencuri dengan panahnya, tapi tentu saja tidak ada pengawal yang
berani. Hingga raja datang dan mengambil busur panah dengan keahliannya,
tanpa memikirkan keselamatan putranya,
Seonjo menembakan anak panah itu hingga mencederai si pencuri. Untunglah
Gwanghee tidak terluka.
Ternyata pencuri itu ingin
mengambil buku keramat tentang pembaca wajah milik kerajaan. Berdasarkan buku
itu sudah dipastikan jika Raja Seonjo tidak pantas menduduki tahta sebagai Raja
Joseon. Raja merasa murka dan dengan tangannya sendiri dia menebas tubuh si
pencuri hingga tewas. Malangnya Gwanghee menyaksikan kejadian itu dan merasa
sangat syok melihat tindakan Ayahnya.
Mengetahui Gwanghee ada disana,
Seonjo mengajak Gwanghee bersauna bersama. Mereka berbincang-bincang sebagai
Ayah dan Anak. Gwanghee menyadari jika Ayahnya merasa Unsecure dengan tahtanya
karena banyaknya gerakan pemberontakan yang ingin menggantikan kedudukannya
sebagai Raja. Gwanghee bergunam dalam hati jika dia akan selalu berpihak pada
Ayahnya. Namun sebaliknya, Seonjo malah bergunam dalam hatinya bahwa takdir
Gwanghee tidak boleh lebih baik dari dirinya. Itulah tujuannya memberikan
perawatan akupuntur pada Gwanghee untuk mengubah fitur wajahnya yang sangat
sesuai dengan fitur seorang Raja.
Dari Ahli pembaca wajah Istana,
Seonjo mengetahui jika dia dapat mengubah ketidak beruntungannya sebagai Raja
dengan menikahi seorang wanita yang dapat melengkapi fitur wajahnya. Selama ini
si Ahli Pembaca wajah mencari wanita itu kemana-mana hingga dia bertemu dengan
Kim Gae Hee (Jo Yoon Hee) yang berpakaian seorang pria. Dia merasa bingung
bagaimana bisa wajah wanita yang cocok dengan Raja Seonjo adalah seorang pria.
Namun belakangan akhirnya dia tahu jika Kim Gae Hee sebenarnya adalah seorang
wanita.
Kim Gae Hee adalah putri dari
Lord Kim, dia berpakaian seolah dia seorang pria karena sebuah alasan. Saat
kecil Gae Hee di ramalkan harus mengabdi pada dua orang naga jika dia adalah
seorang wanita dan itu akan membuat hidupnya sangat sulit itulah mengapa dia
harus hidup sebagai seorang pria agar terhindar dari kesulitan itu. Awalnya Gae
Hee tidak mau melakukan itu karena dia memiliki sebuah janji pada cinta
pertamanya.
Cinta pertama Gae Hee adalah
Gwang Hee, mereka bertemu di kuil saat Gae Hee berdoa setelah kematian Kakak
laki-lakinya sementara Gwang Hee ada di kuil untuk memperingati kematian ibunya.
Mereka menjadi dekat karena banyak menghabiskan waktu bersama-sama. Gwanghee
meminta Gae Hee untuk menjadi istrinya dan berjanji akan kembali menemuinya
suatu hari nanti. Gwanghee memberikan sebuah batu giok yang ada ukiran bintang
yang dibuatnya untuk melindungi Gae Hee selama dia tidak ada. Tetapi karena Gae
Hee harus hidup sebagai seorang pria, Gwanghee kesulitan menemukannya padahal selama
ini dia terus mencarinya.
Gwanghee kembali bertemu dengan
Gae Hee saat dia melakukan penyelidikan yang menyusup ke dalam istana malam
itu. Dia mengingat tanda yang ada di tangan pencuri itu. Gae Hee yang sedang
berkeliaran sebagai Kim Yoon Hae di toko buku melihat aksi Gwanghee yang
berperan sebagai pembaca wajah namun niatnya adalah untuk mengetahui arti tanda
yang ada pada tangan si pencuri. Gae Hee tidak suka dan cara Gwanghee menipu
penduduk dan dia pun menantangnya untuk membaca wajahnya. Melihat wajah Gae Hee
dari dekat malah membuat Gwanghee gugup, hahaha…
Pertemuan mereka tak berlangsung
lama, Gwanghee menjadi incaran preman karena dia melakukan bisnis illegal. Saat
bersembunyi di gudang bersama Gae Hee dia di beritahu tentang arti tanda itu.
Itu adalah simbol konstelasi. Empat bintang melindungi bintang di tengah. Konstelasi
yang terdiri dari lima bintang. Empat bintang adalah pengikut dan yang di
tengah adalah raja.
Gwanghee senang karena akhirnya
dia tahu arti tanda itu, namun dia tak puas dan ingin tahu lebih banyak, dia
kembali mendatangi Gae Hee yang sedang melakukan kerja social memberi makan
penduduk yang kelaparan, tapi seorang penduduk mengalami koleps, semua orang
berkata itu wabah, namun Gwanghee berpikir itu bukan wabah dan minta di carikan
dokter. Benar saja orang itu hanya terkena syok saat mendapatkan makanan
setelah lama tidak makan apapun.
Gae Hee mengubah padangannya pada
Gwanghee dia mau menunjukan dimana dia melihat tanda konstelasi itu, dia
melihatnya dibuku astronomi yang dimilikinya. Gwanghee ingin meminjamnya namun
Gae Hee menolaknya. Saat Ayah Gae Hee datang, dia langsung meminta Gwanghee
segera pergi dari rumahnya.
Gwanghee dan Gae Hee kembali
bertemu saat ritual memanggil hujan yang diadakan Raja. Gae Hee datang sebagai
Kim Yoon Hae putra dari Lord Kim yang sebenarnya telah meninggal, namun selama
ini kedudukannya digantikan oleh Gae Hee. Gwanghee mengenali Gae Hee, dan itu
membuat Gae Hee jadi gugup hingga dia membuat kekacauan di acara itu dengan
menumpahkan air untuk persembahan ritual memanggil hujan. Acara itu pun di
hentikan, dan si pembaca wajah kembali melihat Gae Hee, pemilik wajah yang
sesuai untuk bersanding dengan Raja Seonjo.
Betapa kagetnya, Ahli pembaca
wajah tersebut saat dia melihat jika wajah Gae Hee pun sangat cocok dengan
Gwanghee. Bagaimana bisa ini terjadi? Apalagi dia melihat bahwa keduanya sudah saling
mengenal satu sama lain.
Pertemuan Gwanghee dan Gae Hee
terus berlanjut karena Gwanghee yang mencurigai Ayah Gae Hee sebagai orang yang
ada hubungannya dengan pencuri tempo hari karena tanda konstelasi tersebut. Gae
Hee tidak suka hal itu dan akhirnya dia mengajak Gwanghee ke suatu tempat yang
cukup jauh memperlihatkan sisi lain Lord Kim yang sangat peduli pada rakyat
Joseon yang kelaparan dan tidak memiliki tempat tinggal. Gae Hee pun akhirnya
meminjamkan buku astronomi yang ditulis Ayahnya agar Gwanghee bisa lebih
memahami tentang simbol konstelasi itu.
Ternyata simbol konstelasi yang
ada di tangan si pencuri memang ada hubungannya dengan Lord Kim. Tanda itu
digunakan oleh Jung Yeo Rip pemimpin Perkumpulan Daedong untuk menandai anggotanya. Perkumpulan Daedong
berada di daerah Jinahn, wilayah Joseon yang paling sering diserang Jepang.
Anggota mereka adalah para pria muda terlatih beladiri nya sehingga mereka bisa
melindungi daerah Jinahn dari serangan para tentara Jepang.
Sayangnya keberhasilan Jung Yeo
Rip dalam melindungi wilayah Jinahn ini sama sekali tidak mendapatkan
penghargaan dari Seonjo yang malah berpikir jika perilaku Jung Yeo Rip malah
seperti Raja di wilayah Jinahn, dan setelah berdiskusi dengan salah seorang
pejabat Seonjo mendapat kesimpulan jika Jung Yeo Rip sepertinya sedang
merencanakan pemberontakan terhadap pemerintahan dan akhirnya Seonjo
memerintahkan agar Jung Yeo Rip dan semua anggota perkumpulan Daedong di
tangkap.
Namun hal ini sebenarnya hanyalah
konspirasi si pejabat untuk melenyapkan perkumpulan Daedong yang semakin kuat
di daerah Jinahn. Saat Jung Yeo Rip bersedia dibawa ke istana, gubernur Jinahn
malah dengan sengaja membuat kekacauan hingga terjadi pertumpahan darah yang
cukup parah diantara anggota perkumpulan Daedong dan petugas militer Joseon.
Hingga akhirnya Gubernur Jinahn dan Jung Yeo Rip tewas dalam pertarungan
tersebut.
Do Chi (Shin Sung Rok) adalah
tangan kanan Jung Yeo Rip. Dia orang kepercayaan pria itu, seorang ahli pembaca
wajah yang ingin membuktikan bahwa Raja Seonjo memang di ramalkan tidak
memiliki fitur wajah sebagai seorang Raja berdasarkan buku Keramat Pembaca
Wajah milik kerajaan. Itulah mengapa Do Chi memerintahkan dua orang anggota
perkumpulan Daedong untuk mencuri buku tersebut dan Jung Yeo Rip khawatir
tentang hal itu. Dia mengirim Do Chi pergi ke Hanyang untuk membereskan masalah
ini, namun… saat Do Chi pergi menuju ibu kota pertumpahan darah itu terjadi.
Do Chi kembali namun dia sudah
terlambat. Jung Yeo Rip sudah terluka parah, Jung Yeo Rip berpesan pada Do Chi agar dia meneruskan impiannya
untuk menemukan orang yang pantas memimpin Joseon dan membuat perubahan agar
Rakyat Joseon bisa hidup lebih sejahtera. Jung Yeo Rip berpesan agar Do Chi
meminta bantuan Lord Kim untuk mewujudkan impian mereka tersebut.
Masalah konspirasi ini ternyata
melebar kemana-mana, si Pejabat yang dimintai pendapat tentang Jung Yeo Rip
oleh raja akhirnya malah mem plot Pangeran Imhae, kakak pertama Gwanghee
sebagai dalang pemberontakan yang dilakukan Jung Yeo Rip karena kata-kata
ancaman Imhae terhadap dirinya yang menyebutkan bahwa Imhae adalah calon Putra
Mahkota, padahal Seonjo belum berniat memilih penerusnya. Akhirnya pangeran
Imhae pun di jebloskan ke penjara.
Gwanghee kaget mendengar masalah
ini, dan si Pejabat meminta Gwanghee diam saja dan tidak melakukan apapun untuk
menolong Imhae demi posisi nya di masa depan. Gwanghee pun menjadi galau
apalagi saat dia menyadari jika masalah isu pemberontakan ini akan membahayakan
Lord Kim dan keluarganya karena simbol konstelasi yang ada di tubuh para angora
perkumpulan Daedong. Apa yang akan terjadi pada Gae Hee?
Gwanghee semakin mencemaskan Gae
Hee setelah dia tahu identitas Gae Hee yang sebenarnya. Sepulang dari
perjalanan jauh mereka, mereka terjebak dalam situasi yang membuat Gae Hee
harus melawan seorang pria Arogan untuk adu minum. Gae Hee menang, namun
ujungnya dia tetap KO dan tidak sadarkan diri karena terlalu banyak mabuk. Saat
itulah Gae Hee menyentuh wajah Gwanghee, memintanya untuk menyanyikan lagu yang
menentramkan hatinya. Batu Giok pemberian Gwanghee pun terjatuh dari baju Gae
Hee, akhirnya Gwanghee tahu jika orang yang di hadapannya yang dia kenal
sebagai Kim Yoon Hae selama ini adalah Gae Hee, wanita yang selama ini terus di
carinya.
Paginya saat Gae Hee terbangun
dalam keadaan panik, Gwanghee mencoba untuk tetap bersikap tenang dan seolah
dia tak mengetahui apapun, setelah Gae Hee pergi untuk pulang ke rumahnya kasim
pun bertanya mengapa Gwanghee tidak mengatakan apapun pada Gae Hee, bukankah
selama ini dia terus mencarinya. Gwanghee berkata pasti ada alasan mengapa dia
harus hidup sebagai pria. Gwanghee takut saat Gae Hee tahu dia telah menyadari
identitas dirinya yang sebenarnya Gae Hee akan menghilang lagi.
Gwanghee dan Gae Hee berjanji
untuk bertemu karena Gwanghee harus mengembalikan buku astronomi yang di
pinjamnya. Gae Hee mengunggu Gwanghee namun pria itu tidak juga muncul, padahal
Gwanghee melihat Gae Hee dari kejauhan dengan tatapan sedih. Dia mencemaskan
nasib Gae Hee, apa yang akan terjadi padanya?
Gae Hee merasa kecewa, setelah lelah menunggu dia pun pergi dari tempat janjian mereka. Di perjalanan menuju pulang dia bertemu dengan si Ahli pembaca wajah Istana yang mengenalinya sebagai seorang wanita. Ahli Pembaca wajah itu mengajak Gae Hee berbicara dan berkata jika selama ini dia telah lama mencari fitur wajah yang seperti yang dimiliki oleh Gae Hee. Dia mencarinnya atas perintah baginda Raja karena wajah Gae Hee memiliki fitur wajah yang di takdirkan untuk menjadi Selir Raja Seonjo.
Gae Hee merasa kecewa, setelah lelah menunggu dia pun pergi dari tempat janjian mereka. Di perjalanan menuju pulang dia bertemu dengan si Ahli pembaca wajah Istana yang mengenalinya sebagai seorang wanita. Ahli Pembaca wajah itu mengajak Gae Hee berbicara dan berkata jika selama ini dia telah lama mencari fitur wajah yang seperti yang dimiliki oleh Gae Hee. Dia mencarinnya atas perintah baginda Raja karena wajah Gae Hee memiliki fitur wajah yang di takdirkan untuk menjadi Selir Raja Seonjo.
Mendengar perkataan Ahli pembaca
wajah itu Gae Hee merasa kesal, namun si pembaca wajah memberikan sebuah
ancaman kecil pada Gae Hee dan memintanya untuk menghubungi dirinya jika Gae
Hee berubah pikiran.
Gae Hee menggalau saat akan
kembali ke rumah, dia bertemu dengan Gwanghee yang juga tampak menggalau. Gae
Hee bertanya apakah Gwanghee mencari Gae He eke rumahnya? Dia tiba-tiba harus
bertemu dengan orang lain. Gwanghee penasaran mengapa wajah Gae Hee tampak
cemas? Gae Hee mendengar tentang isu pemberontakan yang melibatkan simbol
konstelasi, dia cemas pada nasib Ayahnya. Gwanghee menjamin Gae Hee dan Lord
Kim akan baik-baik saja. Gae Hee pun menangis karena terharu di depan Gwanghee
namun kemudian dia menyesali tangisannya karena itu sama sekali bukan tindakan
manly.
Dua orang pengawal istana yang
mengendari kuda hampir saja menyerempet Gae Hee. Gwanghee dengan sigap menarik
Gae Hee untuk menghindarinya dan membawa Gae Hee ke dalam pelukannya. Setelah
kuda pengawal itu berlalu pun Gwanghee tetap memeluk Gae Hee malah semakin erat
dan dia kemudian memanggil nya “Gae Hee-ya…” Otomatis Gae Hee sadar jika
Gwanghee sudah mengenalinya dan dia pun memangis dalam pelukan Gwanghee.
***
In Guk keren banget pas Action
Scene, dia juga lucu pas lagi sama Kasim dan Gae Hee, saeguk tone nya juga
menakjubkan, tapi… yang bikin aku deg-deg-an pas nonton King’s Face ini malah
King Seonjo. Ugh… dilemma berat, secara karakter King Seonjo itu enggak banget
kan? Dia terobsesi dengan tahtanya sebagai Raja, dia juga raja bermuka dua, di
depan rakyat pura-pura baik padahal di belakang dia tidak bisa memberi ampun
pada Rakyat yang menghinanya. Dan apa yah… intinya… Seonjo ini iri sama
Gwanghee karena anaknya itu lebih ganteng yah? Hahahaha… *bercanda denk*
Intinya sih Seonjo ini Iri pada Gwanghee yang sudah memiliki firur wajah penuh
keberuntungan dan sangat sesuai untuk menjadi seorang Raja, makanya dia
berusaha mengubah fitur keberuntungan itu dengan perawatan akupuntur.
Meski karakternya Seonjo ini
terkesan psycho dan obsesi banget, tapi kok yah… aku takjub gitu tiap kali dia
beraksi. Apalagi pas dia menebaskan pedangnya, dan yang paling keren pas dia
memembakan panahnya pada si pencuri yang sedang menyandera Gwanghee, KEREN
>.<
Aktingnya Jo Yoon Hee di King’s
Face lumayan lah, walo aku masih lebih suka pas dia jadi Min Young di Nine
#plak. Satu hal yang aku kagumi, ini Yoon Hee cucok banget yah pake baju cowok,
keliatan ganteng gitu hahaha… wajah feminim nya berasa ilang gitu wkwkwkwk.
Mungkin karena dia sering memerankan karakter tomboy juga kali yah makanya jadi
berasa cocok gitu pake baju cowok.
Chems nya Yoon Hee sama In Guk
lumayan lucu, aku suka liatnya, Scene mereka benar-benar menghibur, walo agak
aneh itu pas In Guk meluk Yoon Hee yang masih pake baju cowok gitu, walo yah…
setidaknya Gwanghee itu sudah tahu jika yang dia peluk adalah Gae Hee, si Cinta
pertama yang selama ini dia cari kemana-mana.
Melihat prolognya King’s Face
sih, sepertinya Gae Hee akhirnya jadi selirnya Raja Seonjo yah, dan Gwanghee
menikah dengan Lady Yoo yang akhirnya jadi Putri Mahkota saat Gwanghee di
nobatkan menjadi Seja. Kasian tuh Putri Mahkota sama Pangerannya kek di paksa
pergi gitu dari istana pas Gwanghee digulingkan dari kedudukannya.
Aku jadi penasaran aja gimana
akhirnya Gae Hee yang jelas-jelas cinta pertama Gwanghee akhirnya memilih jadi
Selirnya Seonjo, trus pas baca sejarahnya Gwangheegun tertulis jika Gwanghee
punya selir yang namanya Kim Gae Shi, karakter Selir Kim Gae Shi ini pernah
muncul di drama King’s Woman, dia adalah wanita yang juga di cintai Gwnaghee
dan Seonjo seperti yang ada di drama ini. Tapi katanya kalo di drama itu Kim
Gae Shi akhirnya jadi Selirnya Gwanghee sama seperti sejarahnya, nah kalo Gae
Hee kan malah jadi Selir Seonjo, aku jadi ragu apakah karakter Gae Hee ini sama
dengan Kim Gae Shi atau tidak di sejarahnya?
Cek info lebih lanjut, selir
Gwanghee Kim Gae Shi ini katanya dulunya adalah Selir nya raja Seonjo yang di
lengserkan dari istana, Nah Lho? Jadi setelah gak jadi Selir Seonjo dia diambil
selir sama Gwanghee gitu?? OMG… jadi makin penasaran ini gimana kelanjutkan
drama cinta segitiganya Gwanghee-Gae Hee-Seonjo
Oh iya ada beberapa karakter yang tidak sempat aku ceritakan. Selirnya Seonjo yang diperankan Kim Gyu Ri juga ratunya Seonjo, soalnya kehadiran mereka sekilas-sekilas sih, cuman nongol pas ada pejabat yang laporan sama keduanya setelah rapat dengan Raja.
Ada satu Scene Krusial yang kelewat juga denk, pas Raja bakar buku Rahasia Pembaca Wajah milik kerajaan. Kasimnya udah harap-harap cemas banget tuh, tapi Seonjo sudah membulatkan tekad untuk membakar buku yang mengancam tahtanya itu. Selama ini dia sudah menahan diri, padahal dia ingin membakar buku itu sejak dia nobatkan jadi raja. Sekarang dia punya alasan yang kuat karena buku itu diincar oleh orang yang ingin menggulingkan tahtanya sebagai Raja.
Sebenarnya saat menonton King's Face ini aku merasakan tensi yang sama dengan saat aku menonton Iljimae, mungkin karena karakter Raja Seonjo di King's Face sama dengan karakter Raja Injo di Iljimae. Apalagi mereka juga mengatakan kata-kata yang mirip dengan makna yang sama. Jika Injo di Iljimae berkata, "Tidak boleh ada dua matahari dalam satu Langit" maka Seonjo di King's Face berkata, "Tidak boleh ada dia Naga dalam satu langit" maknanya sama persis bahwa kedua Raja Psyco ini tidak ingin disaingi oleh siapapun dan rela melakukan apa saja untuk menyingkirkan orang-orang yang membahayakan tahtanya.
Aku jadi sedikit menyelidiki latar belakang Seonjo mengapa dia bisa se-unsecure Injo yang mendapatkan Tahta setelah menggulingkan Gwanghee, ternyata Seonjo juga mendapatkan Tahtanya karena Raja sebelumnya tidak memiliki keturunan, jadi dia merasa tidak tenang dengan Tahtanya. Injo dan Seonjo sama-sama bukan sebagai anak Raja saat mereka mewarisi Tahtanya. Itulah mengapa keduanya iri pada para putranya yang mendapatkan tahta karena mereka Anak Raja dan dianggap lebih pantas menjadi Raja dibanding Ayahnya oleh orang lain. Padahal yah... baik Gwanghee putra Seonjo dan Sohyun Seja putra Injo benar-benar menyayangi Ayahnya dan sama sekali tidak ada niat untuk memberontak pada Ayah mereka.
Oh iya ada beberapa karakter yang tidak sempat aku ceritakan. Selirnya Seonjo yang diperankan Kim Gyu Ri juga ratunya Seonjo, soalnya kehadiran mereka sekilas-sekilas sih, cuman nongol pas ada pejabat yang laporan sama keduanya setelah rapat dengan Raja.
Ada satu Scene Krusial yang kelewat juga denk, pas Raja bakar buku Rahasia Pembaca Wajah milik kerajaan. Kasimnya udah harap-harap cemas banget tuh, tapi Seonjo sudah membulatkan tekad untuk membakar buku yang mengancam tahtanya itu. Selama ini dia sudah menahan diri, padahal dia ingin membakar buku itu sejak dia nobatkan jadi raja. Sekarang dia punya alasan yang kuat karena buku itu diincar oleh orang yang ingin menggulingkan tahtanya sebagai Raja.
Sebenarnya saat menonton King's Face ini aku merasakan tensi yang sama dengan saat aku menonton Iljimae, mungkin karena karakter Raja Seonjo di King's Face sama dengan karakter Raja Injo di Iljimae. Apalagi mereka juga mengatakan kata-kata yang mirip dengan makna yang sama. Jika Injo di Iljimae berkata, "Tidak boleh ada dua matahari dalam satu Langit" maka Seonjo di King's Face berkata, "Tidak boleh ada dia Naga dalam satu langit" maknanya sama persis bahwa kedua Raja Psyco ini tidak ingin disaingi oleh siapapun dan rela melakukan apa saja untuk menyingkirkan orang-orang yang membahayakan tahtanya.
Aku jadi sedikit menyelidiki latar belakang Seonjo mengapa dia bisa se-unsecure Injo yang mendapatkan Tahta setelah menggulingkan Gwanghee, ternyata Seonjo juga mendapatkan Tahtanya karena Raja sebelumnya tidak memiliki keturunan, jadi dia merasa tidak tenang dengan Tahtanya. Injo dan Seonjo sama-sama bukan sebagai anak Raja saat mereka mewarisi Tahtanya. Itulah mengapa keduanya iri pada para putranya yang mendapatkan tahta karena mereka Anak Raja dan dianggap lebih pantas menjadi Raja dibanding Ayahnya oleh orang lain. Padahal yah... baik Gwanghee putra Seonjo dan Sohyun Seja putra Injo benar-benar menyayangi Ayahnya dan sama sekali tidak ada niat untuk memberontak pada Ayah mereka.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Seo In Guk cakep ya,,,, palagi pakek hanbook OMG keren pulak nih orang ya hihihihi,,, suka juga komentarnya mbak irfa ,,, Semangat ya mbak recapnya
BalasHapusOfie
ya betul suka bgt sama in guk,,ganteng maksimal,,,recapnya keren makasih mba irfa
BalasHapusnazah
aneh ya sama raja di drama ini,,,kenapa harus iri sm anak sendiri,,padahal anak nya baik gt ganteng pula
BalasHapusKomentarnyaaaaaaa kereeeewwwwn bgt
BalasHapusKepengen ngakak gimana gitu, liat muka In Guk disini, atau memang akunya yang ngga bisa move on dari karakter Yoon Jae? :D
BalasHapuslanjutin nulisnya Mbak,, semangaat \^o^/
irfa, ini bakalan tragis endingnya?
BalasHapusSuka bingit, tapi kok awalnya drama korea kerajaan slalu sama ya, slalu cinta pertama ketika masih kecil
BalasHapus