Se Ah mengatakan semuanya untuk
membuat Ki Tae berhenti, dia tidak punya cara lain lagi. Mengapa Ki Tae tidak
pernah mengatakan padanya, alasan Ki Tae tidak ingin menikah dengannya 3 tahun lalu, alasan
mengapa Ki Tae ingin hidup sendirian. Se Ah tidak pernah tahu jika Ki Tae
memiliki luka seperti itu. Bukan kah waktu itu juga Se Ah berpikir pernikahan
itu rumit? Itu hanya alasan agar Se Ah tetap bisa berada disamping Ki Tae
meskipun hanya sebagai teman.
Kali ini Se Ah akan mendengarkan
apa yang ingin Ki Tae katakan padanya, dia akan menghiburnya. Jadi mengapa
mereka tidak mulai dari awal lagi? Se Ah kemudian mengajak Ki Tae menikah
denganya. Se Ah bahkan melangkahkan kakinya ke dalam tanda hati yang di buat Ki
Tae untuk melamar Jang Mi. Ki Tae hanya tertawa sinis mendengarnya. Dia malah
merasa terganggu mereka menjadi seperti itu. Sangat menyenangkan saat ada jarak
diantara mereka sehingga mereka tidak mengetahui keburukan masing-masing.
Se Ah jadi kesal, dia mengabaikan
harga dirinya demi Ki Tae. Untuk apa? Se Ah kan sudah punya semuanya. Se Ah
juga manusia, dia punya perasaannya. Lalu? Apakah hanya Se Ah seorang yang
punya perasaan? Jadi dia bisa berbuat semaunya pada orang lain? Se Ah meminta
Ki Tae memahaminya, alasan dia mengatakan segalanya pada Ibu Ki Tae. Dia sudah
mencoba semampunya, tapi yang Ki Tae pikiran hanya Joo Jang Mi, jadi dia harus
bagaimana lagi. Ki Tae makin kesal dan berkata agar Se Ah tidak lagi muncul di
hadapannya! (Yes!!) Se Ah akhirnya pergi dari hadapan Ki Tae sambil menahan tangisnya.
Jang Mi mendorong Yeo Reum yang
memeluknya, lalu dia mengikuti kemana pandangan Yeo Reum, ada ibu Ki Tae disana
yang menatapnya dengan kecewa. Jang Mi sangat kaget melihatnya. Tanpa
mengatakan apapun Ibu Ki Tae pergi dari tenpat itu dan mengabaikan panggilan
Jang Mi.
Melihat sikap Yeo Reum, Jang Mi
langsung mengerti jika Yeo Reum sengaja melakukannya. Mengapa Yeo Reum
melakukan hal itu? Karena Yeo Reum menyukai Jang Mi. Mendengar pengakuan Yeo
Reum. Jang Mi jadi kesal dan memutuskan pergi.
Ki Tae menelpon Jang Mi dan
bertanya dia ada dimana, Jang Mi minta maaf karena dirinya semuanya jadi
ketahuan. Jang Mi tidak ingin dulu bertemu dengan Ki Tae.
Tiba di toko Ayam goreng, Jang Mi
menanyakan ibunya yang ternyata pergi ke rumah Ki Tae untuk mengantarkan
selimut pengantin dan sekalian Ibunya Ki Tae ingin bicara dengannya. Jang Mi
panik dan langsung pergi menuju rumah Ki Tae dengan mengabaikan pertanyaan
Ayahnya mengapa dia tidak datang bersama Ki Tae.
Ibu tiba di rumah Keluarga Ki Tae
dengan buntalan selimutnya yang besar. Bibi dan Nenek menyambutnya dengan ramah
dan berkata agar Ibu Jang Mi menunggu sebentar karena besannya baru selesai
mandi.
Ki Tae datang ke toko Ayam
goreng, Ayah Jang Mi bingung mengapa dia tidak datang bersama Jang Mi, apakah
mereka bertengkar? Ki Tae merasa tak enak dan bertanya dimana Jang Mi, saat
tahu Jang Mi dan Ibunya ada di rumah keluarganya, Ki Tae pun panik dan
mengabaikan panggilan Ayah juga. Poor Ayah Jang Mi~~~~
Ibu Ki Tae tampak enggan menemui
Ibu Jang Mi, karena teringat Jang Mi yang dipeluk Yeo Reum. Namun dia harus
menghadapinya juga, dengan dingin Ibu Ki Tae berkata sebaiknya Ibu Jang Mi
membawa kembali selimutnya.
Jang Mi datang dan kena semprot Ibu Ki Tae karena
masih berani datang. Ibu Ki Tae berkata pernikahan Jang Mi dan Ki Tae tidak
akan pernah terjadi. Apakah ibu yang harus menjelaskan pada Ibu Jang Mi?
Tanpa menunggu persetujuan Jang
Mi, ibu membeberkan semuanya bahwa Jang Mi dan Ki Tae hanya membohongi mereka
tentang rencana pernikahan itu demi Ki Tae yang tidak mau menikah. Ibu Jang Mi
tak percaya, tapi putrinya itu meminta maaf di hadapan semua orang, jadi itu
benar?
Nenek mencoba membela Jang Mi,
meskipun awalnya mereka berbohong, tapi sepertinya keduanya sudah saling suka,
bibi berpendapat bukan kah mereka juga sudah memastikan cinta Jang Mi dan Ki
Tae? Jika mereka saling suka, tidak mungkin hari ini dia melihat Jang Mi
dipeluk pria lain. Nenek dan Bibi juga ibu Jang Mi kaget.
Apa Jang Mi punya pria lain? Jang
Mi tidak bisa menyangkal, dia meneteskan air mata dan meminta maaf, bahkan
berlutut di hadapan semua orang. Ibu mengatakan kata-kata kasar pada Jang Mi,
sehingga membuat Ibu Jang Mi tak tahan dan mengajak Jang Mi pulang, tapi… Ibu
meminta mereka untuk membawa pulang buntalan selimut yang besar itu juga.
Dengan sisa harga dirinya, Ibu Jang Mi mengangkat buntalan selimut yang besar
itu hingga sempat terjatuh.
Nenek merasa Ibu Ki Tae
keterlaluan. Meskipun Jang Mi bersalah, tapi apa salah ibunya? Apakah dia harus
memperlakukan mereka sekejam itu?
Ibu Jang Mi berjalan dengan
amarah yang tertahan diikuti Jang Mi yang memelas di belakangnya. Mobil Ki Tae
berhenti dan menemui mereka. Ibu Jang Mi kadung kesal dan berkata agar Ki Tae
tidak mendekati lagi putrinya kemudian melemparkan buntalan selimut yang di
bawanya pada Ki Tae. Melihat amarah dan luka hati Ibu Jang Mi, Ki Tae ingin
menjelaskan situasinya, tapi Jang Mi berkata bahwa ibunya saat ini tak akan
mendengarkan apapun.
Ki Tae datang ke rumahnya dan
bertanya pada Ibu apa yang dia katakan pada Ibu Jang Mi? Apakah dia
menghinanya? Nenek meminta Ki Tae minta maaf dulu, tapi Ki Tae tidak
mendengarkan, dia malah berkata bahwa kini dia tulus mencintai Jang Mi, jadi
dia tidak peduli. Ibu mencibir, bahkan jika Jang Mi memiliki kekasih? Akh… Han
Yeo Reum.. dia bukan siapa-siapa… Pokoknya Ki Tae tidak peduli, lagi pula bukan
kah di rumah ini pun ada orang yang memiliki wanita lain di luar. Ibu marah
mendengar kata-kata Ki Tae dan langsung menamparnya. Keadaan menjadi semakin
buruk.
Ayah marah saat tahu
kebenarannya, dia menyalahkan Ki Tae untuk semuanya, dia kesal karena dia sudah
datang ke rumah, meminum alkohol yang di tuangkannya, memakai bajunya, bahkan
tidur di kamar putrinya *Ups* Jang Mi hanya diam dan dia mencoba menyembunyikan
saat Ki Tae menelponnya, namun Ayah mengetahuinya dan mengambil ponsel Jang Mi.
Dengan penuh amarah, Ayah
melampiaskan rasa kesalnya pada Ki Tae, dimana Ki Tae sekarang? Ki Tae ada di
depan toko Ayam goreng, dia ingin menjelaskan segalanya. Ayah memerintahkan Ki
Tae untuk tidak pergi kemanapun. Dia membawa tongkat bisbol dan bertekad akan
membunuh Ki Tae malam ini.
Jang Mi kalut dan langsung
memeluk Ayahnya, dia berkata karena Kedua orang tuanya sangat menyukai Ki Tae,
itulah alasan mengapa Jang Mi tetap meminta Ki Tae berpura-pura untuknya. Dalam
ingatan Jang Mi ayah dan ibunya tidak pernah bahagia, tapi sejak ada Ki Tae
mereka sangat antusias dan selalu ada bahan untuk dibicarakan bersama, bahkan
sarapan pagi bersama. Jang Mi mengatakan semua itu sambil menangis, Ayah
mengerti bagaimana perasaan Jang Mi, dan Ibu yang sedang menangis di kamar pun
mendengarnya. Ayah kemudian memeluk putrinya, mungkin dia dan istrinya tak
pernah sadar seberapa dalam luka yang mereka torehkan pada Jang Mi karena
terus-terusan melihat Ayah dan Ibunya bersitegang.
Ki Tae tetap menunggu di depan
toko Ayam goreng, namun tentu saja Ayah tak pernah datang untuk menghajarnya
atau pun mendengar penjelasannya.
Hoon Dong menggalau saat
mengantar Hyun Hee ke RS, dia ragu dengan rencana aborsi itu, namun Hyun Hee
tampak tidak gugup sama sekali. Hyun Hee bertanya apakah Hoon Dong ingin
melihat bayinya? Hoon Dong hanya diam saja, Hyun Hee mengerti dan masuk ke
ruang pemeriksaan.
Tidak tahan menerima tekanan,
Hoon Dong memutuskan pergi, namun kemudian dia mendengarkan suara detak jantung
bayi nya. Aha! Hoon Dong membuka ruang pemeriksaan dan mengajak Hyun Hee keluar
dari sana. So.. Hoon Dong tidak ingin Hyun Hee melakukan aborsi, mengapa Hyun
Hee begitu mudah menyerah, padahal saat di kuil dia bilang bayi itu adalah
hadiah untuknya.
Ternyata Hyun Hee sama sekali
tidak ada niat aborsi, dia hanya melakukan ini demi menjebak Hoon Dong, dia
sadar jika orang yang ragu-ragu seperti Hoon Dong akan terenyuh mendengar
denyut jantung bayinya. Hoon Dong mengo, dia merasa tidak mengebali Hyun Hee.
Tapi… itulah Hyun Hee yang sebenarnya, jika waktu di ulang malam itu dia akan
tetap memilih Hoon Dong.
Walhasil Hoon Dong lagi-lagi
diusir Ibunya dari rumah dengan hanya menggunaka boxer, dia berteriak meminta
Ibunya melihat hasi USG, dia sudah mendengar detak jantung bayinya, dia yakin
itu anaknya. Ibu tak peduli, tapi kini ada Hyun Hee yang memberikan baju
padanya.
Pagi hari ibu menyediakan
sarapan, Jang Mi merasa heran, tapi Ayah memintanya menuruti saja keinginan ibu
yang ingin membuat Jang Mi bahagia. Ibu sadar jika apa yang terjadi antara Jang
Mi dan Ki Tae pada dasarnya kesalahan dia dan suaminya sebagai orang tua.
Mereka tidak pernah menjadi orang tua yang bahagia untuk Jang Mi, semua itu
salah mereka, jadi… sebaiknya mereka cerai saja.
Tanpa pikir panjang ibu
membubuhkan stempel namanya di surat cerai yang sudah dia persiapkan sejak
lama. Jang Mi panik dan meminta Ayah mengatakan sesuatu, percuma.. Ayah tampak
tak peduli.
Yeo Reum memutuskan berhenti dari
restoran Hoon Dong karena ingin mendapatkan uang lebih banyak dan tidak bisa
bekerja lagi dengan melihat orang yang membuatnya tidak nyaman. Hoon Dong
mencegahnya, namun Yeo Reum sudah meneguhkan pendirian dan pergi begitu saja.
Hoon Dong kesal dan berkata Yeo Reum bukan berhenti tapi DIPECAT! Tepat saat
itu Ibu Hoon Dong datang dan berkata Hoon Dong pun di pecat dari jabatan
sebagai CEO di restoran itu.
Jang Mi pun di pecat dari
pekerjaannya karena kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu, lagi pula
selama ini pun performa Jang Mi tidak baik karena sering mendapatkan tamu pribadi
dan ijin tiba-tiba. Meski berusaha membela diri, tapi akhirnya Jang Mi tak bisa
berkutik lagi dan menerima pemecatan itu.
Kembali ke toko Jang Mi melihat
Hoon Dong dan Hyun Hee yang tertawa bersama para karyawan lain, Hoon Dong
mengundang mereka ke acara perpisahan Hyun Hee, karena hari ini adalah hari
terakhir Hyun Hee bekerja. Mereka akan menikah. Jang Mi kaget, namun akhirnnya
memberi selamat juga. Diam-diam dengan kesedihannya, Jang Mi pun pergi dari
sana.
Hoon Dong tahu jika Jang Mi akan
menyendiri di kursi itu, apakah Jang Mi sedih karena Hyun Hee yang lebih dulu
menikah, bukan begitu… Jang Mi pun bercerita jika kebohongannya dan Ki Tae
sudah terbongkar dan semuanya jadi rusuh. Hoon Dong kaget dan merasa bingung
mengapa Jang Mi begitu sedih, bukan kah dia masih punya Han Yeo Reum? Yang saat
ini pasti sangat sedih adalah Ki Tae, kenapa? Hoon Dong memang bermulut besar,
dia mengatakan pada Jang Mi jika Ki Tae menyukainya.
Mendengar hal itu, Jang Mi jadi
menangis, bagaimana bisa Ki Tae menyukainya, dia memperlakukan Jang Mi dengan
sangat buruk. Ki Tae memang begitu, Jang Mi pun akhirnya menangis lebih keras,
Hoon Dong menyadari sesuatu… Jang Mi juga menyukai Ki Tae? Seharusnya Hoon Dong
tidak mengatakannya, karena dengan begitu akan sulit bagi Jang Mi untuk
melupakan Ki Tae. Apa masalahnya? Mereka kan saling menyukai sekarang ini?
Tidak Bisa! Hubungan orang tua mereka sudah rusak, Jang Mi harus segera
menghapus perasaannya, itulah yang terbaik untuk semua orang.
Harusnya Jang Mi itu bahagia,
mengapa hidupnya begitu menyedihkan? Lalu mengapa Hoon Dong terlihat sedih, dia
kan akan menikah? Hari ini dia dipecat, jangan bilang pada Hyun Hee. Jang Mi
juga curhat, dia juga di pecat. Hoon Dong sedih karena ibunya tidak akan datang
ke pernikahannya. Jang Mi bilang orang tuanya akan cerai. Keduanya menangis
bersama.
Mengapa Hoon Dong menangis, dia
sebentar lagi akan jadi ayah? Itu lebih menyedihkan karena dia tak punya
apa-apa. Jang Mi tidak bisa berhenti menangis karena melihat Hoon Dong
menangis, mereka pun berpelukan sambil menangisi nasib masing-masing… Tapi…
hujan tiba-tiba turun dan membuat memaksa mereka berhenti menangis karena harus
masuk ke dalam, hahahaha… itu hujan ada-ada aja >.<
Ki Tae mencobea menelpon Jang Mi,
tapi tak pernah diangkat. Di Tokonya Jang Mi menatap deretan barang mewah yang
di pajang, setiap hari dia melihatnya, namun mereka tak pernah jadi miliknya.
Mulai hari ini Jang Mi akan mencari apa yang seharusnya menjadi miliknya.
Tiba di depan apartemen, Ki Tae
menemukan Jang Mi yang sedang berjongkok, Ki Tae senang dan mengajaknya masuk.
Jang Mi menolak, kini tak ada alasan lagi untuk dia masuk, semuanya sudah
berakhir. Ki Tae tidak merasa begitu. Apalagi yang Ki Tae inginkan? Bukan kah
dia sudah mendapatkan kebebasanya? Seharusnya Ki Tae pulang ke rumah
keluarganya. Ki Tae tampaknya ingin mengakui perasaannya pada Jang Mi, namun
Jang Mi langsung memotong pembicaraan Ki Tae dan berkata jika Ki Tae
keterlaluan, apakah Ki Tae tidak memikirkan perasaan ibunya? Ibu Ki Tae selama
ini harus menderita karena suaminya berselingkuh, lalu dia melihat Jang Mi yang
dipeluk Han Yeo Reum, Ki Tae harusnya sadar mereka sudah membuat hati ibu
semakin terluka.
Pulang ke rumah, Jang Mi melihat
Ayah dan ibunya bertengkar… Ibu menuntut harta gono gini, namun Ayah bersikeras
tidak memberiak sepeserpun karena itu semua hasil kerja kerasnya. Ibu kesal dan
memutuskan meninggalkan rumah, Jang Mi meminta Ayah mencegah ibunya, tapi… Ayah
memilih tinggal di toko malam ini. Jang Mi teringat trauma masa kecilnya, dia cemas
karena harus sendirian, dia membuka ponselnya berniat menelpon seseorang dan
nomor Ki Tae yang dia liat. Tidak! Joo Jang Mi kini bukan anak kecil lagi.
Di rumah keluarga Ki Tae, Nenek
dan Bibi tampak bosan karena kehilangan Jang Mi, Ki Tae juga pasti bosan, lalu
bagaimana dengan Ayah Ki Tae? Dia malah memikirkan apakah tidak terdengar rumor
karena insiden di departemen store? Nenek dan Bibi sebal mendengarnya, dengan
santai ibu berkata supaya ayah tinggal di rumah saja jika tidak ingin rumor itu
beredar. Nice Ommonim!!
Pulang ke apartemennya, Ki Tae
merasa kosong, mendengar suara kunci di buka dia pikir itu Jang Mi, tapi tak
ada siapapun, saat membersihkan akuarium dan menyapa Nemo, Jang Mi datang dan
menyapa Nemo, saat Ki Tae ingin berbicara dengannya, dia hilang juga. Bahkan
saat Ki Tae memasak ramen, Jang Mi datang mencicipi, saat Ki Tae mencegah
aksinya… lagi-lagi Jang Mi hilang. Lalu saat Ki Tae berniat akan mandi, Jang Mi
memanggil dan memeluknya, tapi… setelah Ki Tae membalas pelukannya, lagi-lagi
Jang Mi hilang, yah… semua itu hanya khayalan Ki Tae saking dia kehilangan Jang
Mi.
Bahkan apartemennya pun jadi
terasa tak nyaman sejak kepergian Jang Mi dalam hidupnya, dia pergi ke sauna
dan bertemu Hoon Dong yang diusir dari rumah, lalu apa yang akan Hoon Dong
lakukan? Dengan uang yang diam-diam dia sembunyikan dari ibunya, Hoon Dong
sudah membeli rumah, setelah menikah dia dan Hyun Hee akan pindah ke sana. Hoon
Dong kini jatuh miskin dan dia memiliki banyak hutang. Dengan dinginnya Ki Tae
menawarkan Hoon Dong untuk jadi tukang bersih-bersih di kliniknya, hahaha…
Hoon Dong mengundang Ki Tae ke
pernikahannya, Hmm… apakah Joo Jang Mi akan datang? Karena dia teman Hyun Hee,
mungkin akan datang, lalu apa sebaiknya Ki Tae tidak usah datang? Hoon Dong tidak
peduli, Baiklah, Ki Tae akan datang kok, hahaha… Hoon Dong tau dia sebenarnya
pasti ingin datang >.<
Hyun Hee memberikan undangan
pernikahannya saat Jang Mi mengantarnya ke RS, Jang Mi bertanya tentang
keluarga mereka, tenang saja… bagaimana pun Hyun Hee tidak ingin memutuskan
hubungan Ibu dan anaknya. Hmm… Apakah Ki Tae akan datang? Sepertinya sih..
Mendengar Ki Tae akan datang,
Jang Mi sibuk memilih gaun untuk datang ke pernikahan Hyun Hee, namun kemudian
dia tersadar mengapa dia sangat excited karena hal ini?
Hari pernikahan pun tiba, Jang Mi
ragu untuk masuk, sementara Ki Tae sudah masuk duluan dan mencari Jang Mi,
sambil bertanya-tanya apakah mungkin Jang Mi tidak datang? Jang Mi memutuskan
untuk pergi saja karena tidak siap bertemu Ki Tae, tapi Ibu Hyun Hee melihatnya
dan memaksanya masuk. Sementara Ki Tae malah bertemu dengan Se Ah.
Ki Tae melihat Jang Mi yang
berdiri sendirian, Ki Tae mendekat dan Jang Mi melihatnya, Jang Mi langsung
berbalik, dia galau karena Ki Tae akan menghampirinya, namun… momen itu terhalang
dengan kedatangan kedua mempelai yang menuju altar, upacara pernikahan pun di
mulai, Ki Tae dan Jang Mi kehilangan momen itu.
Setelah semua acara di lalui,
Hoon Dong mengcut acara minta restu ortu karena ibunya tidak ada, namun Jang Mi
melihat kedatangan ibu Hoon Dong dan berkata bahwa ‘Ommonim’ ada disini^^ Hoong
Dong berlari kea rah ibunya seperti anak kecil, dia memeluk ibunya dan
berterimakasih karena ibunya telah datang. Hyun Hee pun menghadap mertuanya dan
Ibu Hoon Dong berkata mereka harus bahagia. Ibu Hyun Hee datang dan memaksa
besannya untuk minum di pesta pernikahan itu.
Se Ah mendatangi Jang Mi yang
sedang berdiri sendirian di taman, dia ingin membicarakan sesuatu tentang
ketulusannya, Se Ah tahu pasti Jang Mi membencinya karena telah membongkar
kebohongan mereka pada Ibu Ki Tae, tapi Se Ah mengenal Ki Tae lebih lama di
banding Jang Mi. Selama bersama nya Ki Tae begitu penurut, diajak berkencan OK,
diajak menikah OK, itulah mengapa dia sangat ingin memiliki anak seperti Ki
Tae, tapi dia sadar jika dia tidak bisa memaksakan perasaannya pada orang lain.
Orang bilang jika kita melakukan sebuah ketulusan, maka orang lain akan
merasakannya juga, lalu mengapa orang-orang tidak bisa merasakan ketulusan Se
Ah? Jang Mi tidak tahu siapa yang
menyebar kebohongan pepatah seperti itu, tapi jika seseorang mengharapkan
ketulusannya di rasakan oleh orang lain, itu tampaknya bukan sebuah ketulusan
lagi.
Jang Mi hendak pergi setelah dia
berbincang dengan Se Ah, namun Ki Tae memanggilnya. Jang Mi langsung berhenti
dan berbalik dia bingung harus bicara apa, apakah dia harus mengatakan jika dia
merindukan Ki Tae? Ki Tae juga bingung harus bicara apa, disaat bersamaan
keduanya membuka suara, Ki Tae meminta Jang Mi berbicara duluan, Jang Mi gugup,
dalam hati dia terus berkata bahwa dia merindukan Ki Tae, namun yang keluar
adalah, “Bersikap lebih baiklah pada Kang Se Ah”
Ki Tae kaget mendengarnya, dia
memastikan apakah Jang Mi memintanya untuk bersama Se Ah? Padalah dia tidak
mencintainya, bukan kah seharusnya Ki Tae lebih baik menjauhinya saja? Menurut
Jang Mi, Ki Tae harus bertanggung jawab pada orang-orang yang mencintainya,
apakah itu yang Jang Mi lakukan pada Yeo Reum? Jang Mi akanbertanggung jawab atas
apa yang dilakukannya, Ki Tae pun harus melakukan hal yang sama.
Ki Tae kesal, dan saat dia
melihat Se Ah, dia langsung menarik Se Ah bersamanya, melewati Jang Mi yang
tampak terluka melihat pemandangan itu. Ki Tae terus menarik Se Ah membuat Se
Ah kebingungan sebenarnya mereka itu mau kemana, dia tau hati Ki Tae sedang
berkecamuk karena kesal.
Setelah jauh, Ki Tae melepaskan tangan Se Ah dan
mengatur nafasnya. Se Ah berkata dengan hanya melihat sosok belakangnya saja,
Se Ah tau bagaimana perasaan Ki Tae, Se Ah pun menyuruh Ki Tae untuk pergi dan meninggalkan Ki Tae sambil
menahan tangis.
Dengan tergesa Ki Tae pun berlari
mencari Jang Mi, dia mencoba menelponnya, namun Jang Mi yang sudah merasa tak
seharusnya ada lagi kaitan dengan Ki Tae memutuskan untuk membuang ponselnya
dari Ki Tae. Tepat saat dia melemparkan ponselnya ke perairan, panggilan Ki Tae
masuk, namun terlambat Ponselnya sudah tercemplung. Jang Mi baru sadar
kemudian, jika dia masih ingin bertemu dengan Ki Tae, dia pun berlari mencari
Ki Tae.
****
Karena
kelamaan menunda aku jadi malas komentar nih hehe... pokoknya eps 12
ini episode bergalau-galau ria deh... ratingnya aja turun drastis
dibanding dengan episode 11 nya, tapi saat masuk episode 13-14 langsung
melejit lagi tuh ratingnya, karena banyak sweet scenenya Jang Mi dan Ki
Tae >.<
Huaah...
Urri So Hee dapet peran begini antara seneng dan sedih sih, soalnya aku
kan tersepona sama dia karena kepolosannya di Let's Eat, gak jahat sih,
cuma sedikit licik demi mendapatkan Hoon Dong hahaha^^
Oh
iya.. akhirnya pertanyaan ku terjawab, jadi pas Se Ah sama Yeo Reum
datang itu mereka mendengarkan cerita Ki Tae tentang cincin Miss J yah^^
soalnya Se Ah jadi tahu luka hatinya Ki Tae yang selama ini tak pernah
dia ketahui karena dia tidak berusaha mencari alasan mengapa Ki Tae jadi
takut untuk menikah.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Iya ya mbak, kenapa yoon so hee dapet peran kayak gini ya? Padahal dira sukanya gara wild chives…
BalasHapusBaru aja dramanya tamat, eh udah ditawarin karakter yang kayak gini :(
Semoga dramanya yang lain bisa menonjolkan yang lebih keren ya mbak? ^^
dira