Tae Kyung datang ke RS tempat Cha
Young di rawat. Dia melihat agen PSS yang berjaga di depan kamar Cha Young, itu
artinya Presiden sedang ada di dalam. Direktur Kim memberitahu kedatangan Tae
Kyung pada Presiden dan Tae Kyung pun dipersilakan masuk.
Tae Kyung bertanya pada Presiden
kenapa dia datang ke sana? Presiden tidak menjawab dan malah menanyakan keadaan
Cha Young. Tae Kyung mengatakan jika keadaan Cha Young semakin membaik namun
mereka harus tetap berdoa.
Kedatangan Presiden ternyata
bukan hanya untuk menjenguk Cha Young, dia juga ingin meminta bantuan pada Tae
Kyung. Presiden bertanya pada Tae Kyung, “Apakah kau bisa datang ke pertemuan kabinet
besok?” Tae Kyung sama sekali tidak mengerti maksud Presiden.
Jadi Presiden meminta Tae Kyung
datang untuk bersaksi tentang dinamit yang hilang. Tae Kyung kaget, Presiden
tahu tentang dinamit itu? Seharusnya Presiden memberika perlindungan lebih baik
pada Cha Young.
Tae Kyung tidak bisa mengerti
mengapa Presiden malah menghilangkan bukti, dia memohon Presiden untuk memberi
tahu alasannya. Tapi Presiden tetap bungkam, dia hanya berkata pada Tae Kyung,
“Aku harap kau bisa datang besok”
Presiden kemudian keluar dari
kamar rawat Cha Young meninggalkan Tae Kyung yang di dera rasa kecewa.
Tae Kyung menunggui Cha Young
yang sedang tertidur dengan galau. Haruskan dia memenuhi permintaan Presiden?
Tae Kyung sudah kecewa sejak insiden Cha Young, lalu Presiden malah memberikan
bukti yang mereka dapatkan dari Chief Shin pada Kim Do Jin, Tae Kyung tidak
tahu apakah dia masih bisa mempercayai Presiden atau tidak.
Cha Young terbangun dan berkata
pada Tae Kyung, “Aku tidak apa-apa. Aku selalu mengkhawatirkanmu. Apakah kau
baik-baik saja?” Tae Kyung hanya menatap Cha Young, dia tidak tahu harus
menjawab apa.
Sekali lagi Cha Young menegaskan,
“Aku… tidak apa-apa. Aku hanya melakukan yang harus aku lakukan… Jadi… Kau juga harus melakukan apa yang harus kau
lakukan”
[11 Maret, 13 jam sebelum batas pemakzulan]
Di Blue House, Presiden sedang
mempersiapkan diri untuk rapat Kabinet. Sekre nya masuk, Presiden bertanya
apakah semuanya sudah siap? Sekretidak menjawab hanya mempersilahkan Presiden untuk menuju ke ruang rapat.
Tae Kyung datang ke Blue House
diiringi Jaksa Choi yang senang melihat kedatangannya. Tae Kyung merasa cemas
apakah orang-orang akan percaya pada mereka? Jaksa Kim menenangkan, Ini adalah
pertemuan cabinet yang dilakukan Presiden, jika Tae Kyung bersaksi tentang uang
100 juta dolar dan dinamit yang hilang akan ada cara untuk menghentikan Kim Do
Jin.
Jaksa Choi dan Tae Kyung tiba di
depan ruangan rapat dan bertanya apakah pertemuannya sudah di mulai? Sekretaris
Presiden tampak aneh, apa yang sebenarnya terjadi?
Saat Tae Kyung dan Jaksa Choi
masuk mereka di kagetkan dengan banyaknya kursi kosong di ruangan itu. Hanya
ada Presiden seorang. Tidak ada satu Menteri pun yang datang ke rapat itu.
Presiden tampak kecewa sekaligus
sedih. Presiden kemudian berkata pada Tae Kyung, “Kau bilang.. setidaknya aku
ingin mendengar alasanku? Sebagai ganti mengubur insiden Yangjinri, aku bisa mendapatkan
kesempatan 1 hari. Aku harus melakukan sesuatu agar aku tahu apa yang akan
terjadi nantinya. Tak ada bukti langsung, Presdir Kim Do Jin yang merencanakan
hal ini. Jika aku bukanlah seoarang Presiden. Maka, tak mungkin untuk bisa
menghentiknannya” Tapi sepertinya pemikirannya itu tidak sepenuhnya benar.
Tae Kyung lah yang benar.
Seharusnya Presiden melindungi
Rakyatnya. Presiden berpikir selama dia menjadi Presiden maka dia bisa
melakukan segalanya. Tapi… Dia tidak bisa melakukannya sendirian.
“Agen Han. Jaksa Choi. Agen Lee
yang ada di rumah sakit. Semuanya berkorban demi hal ini. Aku minta maaf kepada
kalian” Presiden tampak menyesali keputusannya kali ini.
Tae Kyung tidak tinggal diam.
Sekarang ini Tae Kyung sudah mengerti hati Presiden, keinginannya adalah
menghentikan apa yang akan di lakukan Kim Do Jin. Tae Kyung pun memberi
semangat pada Presiden, “Presiden yang saya kenal tidak mudah menyerah. Anda tak akan berhenti
sekarang. Anda bilang, anda tak akan pernah menyerah begitu saja”
“Anda meminta saya untuk
melindungi anda, 'kan? Saya akan melakukannya. Saya akan membantu anda. Saya
akan melakukan apa saja untuk membantu anda. Jadi, anda tak boleh menyerah. Anda
adalah Presiden Republik Korea”
Tae Kyung mengatakan itu dengan
tegas dan penuh keyakinan membuat Presiden terharu. Kali ini dia benar-benar
tidak boleh berhenti bukan? Demi para Rakyat Korea, demi orang-orang yang telah
berkorban banyak, dia harus mengalahkan Kim Do Jin.
Tae Kyung tiba di tempat parkir
Blue Cop dan melihat Bo Won yang baru saja datang. Tae Kyung bertanya apakah Bo
Won menemukannya? Dugaan mereka ternyata benar. Bo Won bahkan sudah bertanya
pada Jaksa Choi dan menemukannya. Ada 4 kasus serupa di seluruh Korea tentang
pencurian dinamit. Massa total dinamit
yang hilang adalah lebih dari 100 kg.
Tae Kyung langsung mengajak Bo
Won masuk ke dalam gedung Blue Cop. Tae Kyung bersama Bo Won dipandu oleh
petugas Blue Cop menuju ke sebuah ruangan yang hanya bisa di masuki oleh
petugas Blue Cop dengan keamanan tingkat tinggi yaitu pengecekan Iris Mata. Bo
Won dan Tae Kyung tampak takjub dengan hal itu.
Apa yang sebenarnya ingin
dilakukan Tae Kyung di Blue Cop? Dia menyerahkan sebuah ponsel pada Petugas
Blue Cop.
Itu adalah ponsel si Pria Jaesin
yang ditembak Bo Won. Dalam keadaan tekulai lemasnya setelah menembak, Bo Won
memberi tahu Tae Kyung tentang ponsel Si Pria Jaesin yang terjatuh. Tae Kyung
pun mengambilnya karena merasa itu bisa membantu penyelidikan mereka.
Pertugas Blue Cop pun mulai
melacak riwayat GPS ponsel tersebut dan meminta Tae Kyung dan Bo Won untuk
menunggu kareka akan memakan waktu cukup lama.
Petugas Blue Cop sudah berhasil
membacara Riwayat GPS ponsel itu. Petugas tersebut bertanya pada Tae Kyung,
apakah dia tahu caranya membaca waktu dan koordinat GPS? Tae Kyung bisa
melakukannya, maka petugas Blue Cop pun menyerahkan sisanya pada Tae Kyung dan
Bo Won.
Tae Kyung mulai mengecek
koordinat GPS yang ada di ponsel si Pria Jaesin. Dengan referensi tempat
dinamit hilang dan riwayat GPS nya mereka akan tahu kemana dinamit itu di
kirim. Bo Won mengatakan tempat pertama adalah Area Kontruksi di Pyeongtaek,
Gyeongi. Pada tanggal 9 Maret dinamitnya di curi jam 2-3 pagi.
Di waktu yang disebutkan Bo Won,
si Pria Jaesin memang ada di tempat itu sedang memasukan beberapa box dinamit
kedalam mobil box. Waktu dan tempat yang terbaca di riwayat GPS nya pun tepat
dengan yang dikatakan Bo Won, jadi sudah di pastikan jika dia ada di sana untuk
mencuri dinamit.
Tempat kedua. Kontruksi Saluran
Air di Boryoeng, Chungnam. Cocok juga. Semua tempat yang kehilangan dinamit
cocok dengan riwayat GPS si Pria Jaeshin. Tae Kyung dan Bo Won menyimpulkan
jika Grup Jaesin benar-benar telah mencuri semua dinamit itu. Yang lebih
penting lagi mereka harus mencari tahu dimana lokasi berikutnya. Kemana Jaesin
memindahkan dinamit itu dan dimana target mereka.
Presiden mendatangi Perdana
Menteri yang kaget dengan kedatangan Presiden yang tiba-tiba. Presiden berkata
dia datang karena Predana Menteri tidak menjawab teleponnya. Perdana Menteri
meminta maaf dan mempersilahkan Presiden duduk. Perdana Menteri berkata
dia ada rapat mendadak tadi.
Presiden
langsung berbicara ke pokok masalahnya. Apakah Perdana Menteri menerima laporan
keuangan baru-baru ini? Nilai tukar won dan produk dari KOPSI telah meningkat.
Perdana Menteri kaget mendengarnya. Nilai Tukar naik. Kenapa dengan hal itu?
Sepertinya hal itu berdampak juga pada penanaman modal asing.
Presiden menjelaskan, jika seseorang
menyebarkan rumor bahwa perekonomian Korea edang krisis. Saat Bank akan
kehilangan banyak depositi aka nada penanaman modal. Perdana Menteri tidak
mengerti maksud Presiden. Apa yang sebenernya sedang terjadi? Perekonomian
Korea berada dalam Krisis?
Presiden semakin cemas akan adanya
resiko perang yang membuat Perdana Menteri semakin kaget. Apalagi Presiden
memberitahu jika 100 juta dolar telah di transfer ke Korea Utara baru-baru ini.
Mereka menggunakan rekening bank yang sama saat insiden Yangjinri.
Perdana Menteri semakin bingung,
Insiden Yangjinri? Apakah Seseorang ingin menghancurkan Korea Selatan dengan
bekerja sama dengan Korea Utara? Presiden membenarkan. Mereka ingin menciptakan
krisis dan keuntungan dari kontrak bilateral ini, kemudian Ekonomi Korea akan
jatuh. Lalu? Apa yang akan terjadi? IMF yang ke-2.
Untuk menghentikan hal itu
terjadi, Presiden akan menandatangani sebuah keputusan yang mengatur spekulasi
dana asing. Tapi Presiden membutuhkan bantuan Perdana Menteri dan para kabinet.
Perdana Menteri malah mencibir, “Apakah
anda ingin menyebarkan isu baru untuk mengentikan pemakzulan Anda?” Presiden
kaget dengan tuduhan tersebut. Dan akhirnya Perdana Menteri memutuskan untuk
bergabung dengan Presiden.
Chief Byun melapor pada Kim Do
Jin bahwa Presiden menemui Perdana Menteri untuk mengajaknya bergabung mengenai
tindakan darurat atas keuangan Negara.
Kim Do Jin cemas, apakah Perdana Menteri ingin bergabung? Tidak, tapi
Presiden masih terus membujuknya. Kim Do Jin membuat keputusan, mereka harus
segera memulai pemungutan suara untuk pemakzulan Presiden.
Kim Do Jin menutup telepon
setelah melihat kedatangan Chief Shin dan mempersilahkan tamunya untuk duduk.
Tanpa basa basi, Kim Do Jin langsung bertanya apakah Chief Shin membawa apa
yang dimintanya? Chief Shin malah membicarakan hal lain, bahwa dia mendegar
sesuatu yang menarik di Blue House. Tentang Kim Do Jin yang sedang merencanakan
sesuatu yang lebih besar daripada yang diketahui Chief Shin. Sebuah kesempatan
untuk membuat uang dengan jumlah yang tak terbayangkan.
Kim Do Jin bertanya siapa yang
mengatakannya? Apakah Presiden? Di banding itu, Chief Shin akan mendapatkan
lebih dari sekedar uang. Untuk apa uang itu nantinya? Sama seperti Lee Dong
Hwi, Kim Do Jin akan membuat Chief Shin duduk di Blue House. Bukan sebagai Kepala
Staf, tetapi sebagai pemiliknya. Chief Shin hanya tinggal menyerahkan salinan
itu dan untuk sisanya Kim Do Jin yang akan mengurusnya. Tanpa ragu, Chief Shin
pun menyerahkan USB yang diberikan padanya.
Setelah Chief Shin keluar dari
rumahnya, si Pria bertato melaporkan jika Chief Shin telah keluar, maka Kim Do Jin tanpa ragu memerintahkan anak buahnya untuk membunuhnya.
Di tempat parkir, Chief Shin yang
baru saja akan masuk ke dalam mobilnya seseorang menubruknya sambil lalu, tapi
ternyata orang itu berhasil menusuk Chief Shin dengan sebilah pisau. Hanya
dengan begitu saja si Pria bertato berhasil melukai Chief Shin, yang langsung
ambruk karena luka tusukan meskipun dia berusaha tetap bertahan.
Kim Do Jin puas rencananya
berhasil sesuai harapannya. Dia menelpon Pak Min untuk segera memulai
pemakzulan Presiden.
Satu Jam sebelum Batas Waktu
Pemakzulan
Para reporter sibuk meliput
masalah pemakzulan Presiden ini, mereka menginfomasikan bahwa kedua pihak
parlemen telah menyepakati keputusan nya. 80% dari perwakilan Rakyat Korea
mendukung pemakzulan Presiden Lee Dong Hwi. Semua rakyat sedang menunggu akhir
dari keputusannya. Pak Min di wawancara dan mengatakan, “Pemakzulan harus
segera di laksanakan. Kami mendukungnya”
Presiden masih membujuk Perdana
Menteri untuk menandatangi surat keputusan yang akan dia buat. Presiden memberi
tahu tentang masalah dinamit yang hilang. Perdana Menteri bingung apa yang akan
mereka lakukan dengan itu? Kemungkinan besar, meledakan sebuah gedung
pemerintahan. Perdana Menteri sama sekali tidak percaya.
Presiden mendapat telepon dari
Tae Kyung bahwa mereka sudah menemukan lokasi target pemindahan dinamit. Mereka
membawanya pergi ke Daeseungri tempat dimana Lee Chul Kyu menghilang. Tujuan
Kim Do Jin adalah pabrik Thermo.
Presiden meminta PSS untuk menghubungi komisaris polisi untuk mengatasi
hal ini.
Presiden kembali mendesak Perdana
Menteri untuk mendatangani surat keputusannya, namun Perdana Menteri masih
menolak karena informasi Presiden belum di konfirmasi. Presiden mengingatkan
jika 100 juta dolar telah ditransfer ke Korea Selatan. Seseorang sedang mencoba
untuk melakukan bisnis dengan memulai perang.
Perdana Menteri bertanya, “Jadi,
Siapa dia?” Presiden menjawab dengan penuh percaya diri, “Presdir Kim Do Jin
dari Grup Jaesin” Perdana Menteri sangat kaget mendengar jawaban Presiden.
Kim Do Jin dengan hati riang
membuka USB yang diberikan Chief Shin padanya, namun betapa kagetnya saat dia
tahu jikat tidak ada file dalam USB itu. Kosong. Apa sebenarnya rencana Chief
Shin?
Jaksa Choi dikerumuni wartawan
dan ditanyai tentang masalah pemakzulan Presiden. Jaksa Choi memilih diam, dia
tidak tahu harus menjawab apa. Saat para wartawan semakin penasaran, sebuah
mobil yang tidak dikendarai dengan benar menghampiri kerumunan wartawan itu.
Mereka semua menjadi panik.
Mobil itu berhenti, kemudian keluarlah
Chief Shin yang bersimbah darah dari dalam mobil. Dia meyerahkan sebuah dokumen
pada Jaksa Choi. Kemudian ambruk di hadapan para wartawan. Semua orang panik
dan minta untuk menghubungi 911.
Dokumen apakah itu? Itu adalah
Salinan Dokumen Rahasia 98 yang dikirimkan Jenderal Kwon untuk Presiden. Dalam
keadaan sekaratnya, Chief Shin berkata, “Sudah kubilang kan… Aku berbeda”
Di gedung Parlemen, pemungutan
suara untuk pemakzulan Presiden akan segera di mulai. Namun,,, tiba-tiba saja
semua anggota parlemen mendapatkan sebuah pesan di ponsel mereks tentang
kebenaran atas tragedi Yangjinri.
Presiden masih bersikeras agar Perdana Menteri mendatangani Aturan Tindakan Darurat Presiden mengenai Keuangan Negara. Mereka sudah tidak punya banyak waktu lagi. Perdana Menteri masih bersikukuh pada keputusan awalnya.
Kemdian salah seorang staf Perdana Menteri datang dan
memberitahunya sesuatu. Perdana Menteri langsung berubah
pikiran. Dia berkata dia akan menandatanganinya. Presiden melihat wajah cemas
Perdana Menteri, pasti ada yang tidak beres.
Saat Perdana Menteri sedang
menandatangi Surat Keputusan Presiden, dia bertanya pada staf tersebut apa yang
sebenarnya terjadi? Dengan ragu-ragu Staf Perdana Menteri memberi tahu jika
Kepala Staf Blue House, Shin Gyu Jin telah menyerahkan Dokumen Rahasia 98
kemudian meninggal. Informasi tersebut telah dirilis kepada Pers dan Internet
melalui Jaksa Khusus. Presiden sangat
kaget mendengarnya.
Seseorang memberitahu Kim Do Jin
tentang perilisan Dokumen Rahasia 98. Kim do Jin tampak geram, namun dia pasti
memiliki rencana lain untuk mengatasi hal ini.
Tae Kyung dan Bo Won tiba di
Bluecop dan menonton berita tentang perilisan dokumen rahasia 98 tersebut,
“Dokumen baru tentang insiden Yangjinri
dirilis. Dokumen ini, yang berbeda dengan dokumen alm. Ketua Kwon. Dokumen memperlihatkan
pelaku sebenarnya, Presdir Grup Jaesin, Kim Do Jin”
Bo Won menatap puas pada berita
itu, akhirnya kebenaran terungkap juga. Tae Kyung pun tampaknya merasakan hal
yang sama. Namun mereka tidak bisa tenang begitu saja, Tae Kyung mendapatkan
telepon bahwa tidak ada Bom di pabrik Thermo itu.
Presiden pun langsung mendapatkan
laporan jika mereka tidak menemukan dinamit di Daeseungri. Mereka menelpon dari
pabrik Thermo tidak ada bom yang ditemukan di pabrik. Presiden bingung, tidak
tahu harus berbuat apalagi, kemana sebenarnya dinamit itu di kirim?
Presiden mendapatkan seorang
tamu. Dia adalah Kim Do Jin yang ,asih bisa tersenyum angkuh pada Presiden
meskipun dia sempat memberi hormat. Kini Kim Do Jin secara terang-terangan
berani mendatangi Presiden di Blue House. Menerima kedatangan Kim Do Jin, tentu
saja Presiden pun semakin merasa tak tenang, apa yang diinginkan Kim Do Jin?
Presiden dan Kim Do Jin berbicara
di ruangan Presiden. Kim Do Jin berkata pada Presiden, “Perdana Menteri dan
Kabinet telah menyetujui tindakan darurat anda. Selamat. Anda sudah memiliki
kartu yang kuat untuk menghentikanku”
Presiden bertanya, apakah Kim Do
Jin datang hanya untuk mengatakan hal itu? Tentu saja tidak.
“Langkah yang cerdas. Mengungkapkan
dokumen rahasia itu dan tidak datang menemuiku. Anda hampir saja keluar dari
gedung ini, dan tak bisa menghentikan aku. Akan ada proses hukum membosankan
tentang keaslian dokumen itu”
Tapi… Kim Do Jin mengakui bahwa, “Aku
kalah. Aku mengakuinya. Berkat Anda rencanaku menjadi gagal. Tapi sekarang, aku
berpikir, aku masih tetap punya rencana”
Tae Kyung kembali memeriksa
riwayat GPS ponsel Pria Jaesin. Ternyata dia pergi ke Daeseungri selama satu
jam, lalu pergi ke Seoul. Petugas Blue Cop masih sangsi apakah dinamitnya tidak
ditemukan di pabrik Thermo?
Tae Kyung menanyakan riwayat GPS
lainnya. Pria Jaesin hanya terus menelpon bahkan tidak menyimpan nomor apapun.
Tapi… Sepertinya dia naek kereta dari Daeseungri. Kemudian dia pergi
menggunakan mobil. Kenapa dia harus berputar-putar seperti itu?
Bo Won teringat sesuatu, ada
pemeriksaan AWOL*. Apa maksud Bo Won? Di kamp tentara yang ada di daerah situ ada
seorang tentara yang AWOL, jadi pihak tentanra melakukan pemeriksaan. Rencana
awalnya adalah untuk memasang bom di pembangkit listrik. Tapi… karena ada
pemeriksaan mereka tidak bisa sampai ke pabrik dengan membawa dinamitnya.
Mereka sengaja tidak memakai mobil dan membawanya secara terpisah karena
tentara tidak memeriksa tak kecil. Mereka membagi dinamit itu dan naik kereta
api.
Lalu dimana Bom itu sekarang??
Kim Do Jin mencabut ID Card
pengunjungnya, dan meninggalkan tata karma seorang tamu Blue House. Dia
mendekati Presiden dan duduk di atas meja, sehingga berhadapan lebih dekat
dengan Presiden.
Kim Do Jin mengingatkan Presiden
tentang inisden Yangjinri. “24 tewas dan 19 luka-luka dalam insiden Yangjinri. Dan
akan ada berapa korban kali ini? Anda yang bilang sendiri. Menyerang Presiden,
ledakkan gedung pemerintah. Atau melakukan
tindakan terorisme di Seoul. Anda tak ingin tahu kapan, di mana, atau bagaimana
orang-orang akan mati?”
Tae Kyung berlari ke tengah kota,
memperhatikan segala tempat, kemungkinandimana dinamit itu berada? Apa
sebenarnya rencana Kim Do Jin? Apa yang ingin dia ledakan? Akan berapa banyak
korban lagi yang akan berjatuhan kali ini?
***
Note: *AWOL =Absen Without
Official Leave, artinya pergi tanpa ijin dari kamp tentara.
Komentar:
Apa nyawa orang itu sebegitu tak
berharganya bagi Kim Do Jin, hanya demi uang dia membunuh orang-orang tak
bersalah tanpa menyesali apapun. Kim Do Jin ini mungkinkah sudah masuk ke dalam
kategori Sosiopat yah? Benar-benar gila, tidak peduli pada keselamatan orang
lain demi kepuasannya sendiri.
Akh,,, pada akhirnya Chief Shin
bernasib malang? Dia bertobat menjelang ajalnya, tapi tentu saja, ini hanya
langkah awal untuk menghancurkan Kim Do Jin, dan lagi… Kim Do Jin tidak akan
tinggal diam. Berapa banyak orang yang akan dia korbankan dalam insiden kali
ini?
Uhuk… aku suka OST saat Tae Kyung
dan Cha Young berdua di kamar rawat Cha Young. Saat Cha Young berkata bahwa dia
baik-baik saja dan meminta Tae Kyung melakukan apa yang seharusnya di
lakukannya. Tae Kyung care banget sama Cha Young yah^^ tentu saja…. Mereka sudah
lama menjadi rekan kerja, dan sepertinya selama ini Cha Young termasuk salah
satu rekan kerja yang paling dia percaya. Loveline? Hmmm… liat nanti saja deh,
jangan terlalu berharap adanya loveline di dramanya Kim Eun Hee.
Kim Eun Hee itu termasuk salah
satu SWnim tukang PHP dan raja tega, hahahahaha…
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Hehee aku yg pertama..mksh sinopnya mba irfa..tinggl 4 episode lg..semangat....!!!
BalasHapusMy jg suka pas taekyung d rs sm cha young klo aku sih pngnnnya taekyung sm chayoung tp kyanya d drama ini ga bkln ad percintaan nya deh heheee..ya namanya jg kim eun hee..
Mayindrajaya
iya ih ni drama ko ga da romance nya y.. tinggal 4 episode lg.. semangat unnie..
BalasHapusWaaaaah,,, mbak irfa cepet banget,,,
BalasHapustuh kim do jin jahaatnya,,,,
semangat yya mbak irfa, mbak fanny, dan mbak Dee nerusin sinopsisnya,,,
daebak,, daebak,, daebak..... :)
_Tina
"Kim Eun Hee itu termasuk salah satu SWnim tukang PHP dan raja tega, hahahahaha… "
BalasHapusngakak deh saya pas baca kata kata mba irfa diatas ....^_^
Iyaa bener bgt.. contohnya di drama Ghost.. pdhal udh ngarep2 aku ada romance dikit antara so ji sub sama cewe yg itu.. ehhh bgitu ajee.. PHP bgt.. hahahahahha
BalasHapusHayo hayoo.. 4 episode lagii.. penasaran akut niii.. tiap hari mantengin blog ini.. semangat unnie..!!
BalasHapuskereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen.. kim do jin disini jadi orang yg jahat... drama laen jd orang dongo... hahaha
BalasHapusMakasih ya mba Irfa ^^
BalasHapusWaah ini makin bikin seru nih..
Penasaran sama episode 12 nya,bentar lgi udh mau beres,belom ada tanda2 loveline,ditunggu aja deh.mudah2an kali ini gk PHP lgi
setuju niiee ma yg komentar sinop niiee. . . .
BalasHapuswah. . . .gag ad yg romance ya. . . .
gag nyangka dh tinggal 4 ep cepet bngeettt. . .yaa. . .
mudah"an dramkor jd perhargaan terbaik. . .
kDJ psikopat,g pnya hati....sllu tegang klo bc....gomawo mbak irfa...
BalasHapus