Jaksa Choi mengumumkan hasil
Investigasinya di hadapan puluhan wartawan tentang
keterlibatan Presiden Lee Dong Hwi dalam tragedi yang terjadi di
Yangjiri pada tahun 1998. Dalam Laporannya Jaksa Choi mengatakan jika
Perusahaan Falcon berusaha menjual helikopter kepada militer Korea. Untuk
meningkatkan keuntungan, mereka mengadu domba Korea Utara dan Selatan. Saat itu
mereka bekerja sama dengan Presiden Lee Dong Hwi yang juga mengajak para
pejabat militer untuk mencapai tujuan mereka.
Presiden Lee Dong Hwi menghubungi
para pejabat militer Korea Utara dan memberikan dana sebesar 100 Juta Dolar US
pada Korut sebagai bayaran menyerang Yangjiri.
Sementara itu Han Tae Kyung dan
Chief Ham sama-sama sedang menuju RS yang sama untuk mencari Presiden yang
kemungkinan menjadi salah satu korban kecelakaan bis. Han Tae Kyung dan Bo Won
tiba lebih dulu
Saat Tae Kyung dan Bo Won masuk ke dalam RS, Tae Kyung mendengar nama
Ayahnya di sebut saat Jaksa Choi masih melaporkan hasil invetigasinya dari
siaran langsung di televisi.
“Jenderal Yang Dae Ho dan Kim Ki
Beom, Kim Hyung Woo, dan Menteri Han Ki
Joon... Mereka bersama dengan Presiden Lee dan terlibat dalam konspirasi ini”
Tae Kyung langsung terdiam
mendengar nama Ayahnya itu, saat Tae Kyung menoleh kea rah televisi yang sedang
di tonton banyak orang di RS, foto Ayahnya terpampang disana. Pandangan Tae
Kyung langsung kosong seketika, dia tidak ingin mempercayai apa yang baru saja
di dengarnya itu.
Jaksa Choi masih melajutkan
laporannya, bahwa akhirnya Perusahaan Falcon berhasil menjual helikopter
senilai 3 triliun won dan Presiden Lee Dong Hwi mendapatkan bagian sebesar 5
milliar won juga bantuan politik. Bahkan pada tahun 1998, dia mendirikan
perusahaan MOBI dan mendapatkan banyak keuntungan.
Tae Kyung hanya menatap jaksa
Choi yang wajahnya di sorot close up di televise. Melihat reaksi Tae Kyung, Bo
Won pun jadi cemas.
Chief Ham dan tim nya tiba di RS
yang didatangi Tae Kyung dan Bo Won untuk mencari Presiden. Dia mendapatkan
telepon dari Yoon Jae yang mengabarkan bahwa mereka telah melakukan pencarian
di RS Seo Jo dan Presiden tidak ada di RS tersebut. Yoon Jae menduga bahwa
Presiden ada di RS yang didatangi Chief Ham.
Chief Ham pun segera memberi kode
pada tim nya untuk melakukan pencarian di RS yang mereka datangi.
Yangjiri tahun 1998
Chief Ham yang masih menjadi Komandan
para prajurit tentara Korsel masuk kedalam sebuah kedai yang di duga menjadi
tembat persembunyian pihak militer Korut yang menyerang Yangjiri. Dia menemukan
beberapa penduduk sipil yang telah tewas di dalam toko tersebut. Chief Ham dan
para anggotanya memeriksa keadaan dan melihat tidak ada yang aneh.
Namun tiba-tiba lampu di kedai
tersebut mati dan para prajurit menjadi panik dan mulai waspada. Saat ada yang
melakukan tembakan, prajurit pun langsung
melakukan tembakan balasan dalam keadaan gelap gulita. Mereka bahkan tidak tahu, dan tidak
bisa melihat siapa yang melakukan serangan itu dan hanya bisa membalas tembakan
itu tanpa arah tujuan.
Beberapa prajurit akhirnya tewas
terkena tembakan, Chief Ham memerintahkan untuk keluar. Namun mereka melihat
dari mana tembakan yang menyerang mereka itu berawal. Chief Ham pun
memerintahkan untuk menembak ke arah tersebut dan baku tembak yang sengit
kembali terjadi. Prajurit yang tewas semakin banyak.
Seorang Prajurit bersembunyi di bawah
meja karena ketakutan, yang lainnya berusaha bangkit dan kembali menembak,
namun satu persatu dari mereka akhirnya tewas karena tembakan dari pihak musuh.
Tinggalah Chief Ham yang melakukan tembakan dengan senjatanya dengan membabi
buta karena sangat emosi melihat para anggotanya tewas mengenaskan malam itu.
Esok paginya, datang bantuan dari
pihak medis yang mengevakuasi mayat-mayat di lokasi tragedi tersebut. Chief Ham duduk seorang
diri di sudut ruangan dengan padangan kosong dan wajah penuh darah. Malam itu menjadi malam paling mengerikan
dalam hidupnya karena dia harus menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri,
puluhan anggotanya tewas dalam sekejap mata.
Jaksa Choi belum menyelesaikan
laporannya, “Hanya untuk keuntungan pribadi… Mereka membuat banyak korban berjatuhan
begitu saja. Dan keuntungannya adalah, kehidupan mereka menjadi bergelimang
harta, bahkan salah satunya berhasil menjadi Presiden. Hal ini tak bisa
diampuni. Menurut hukum pidana, Pasal 84 dan 88... Pengkhiatan negara dan
pembunuhan. Dengan ini, saya mengajukan dakwaan pada mereka yang telah saya
sebutkan”
Tae Kyung masih terpaku menonton
laporan Jaksa Choi, dia sama sekali tidak ingin percaya jika Presiden dan
Ayahnya benar-benar seperti yang disebutkan dalam laporan itu. Bo Won melihat
Chief Ham dan timnya masuk ke dalam RS. Dia berusaha meyadarkan Tae Kyung agar
kembali ke keadasarannya, mereka harus bergerak cepat menemukan Presiden.
Di Sebuah kamar rawat, Presiden
mulai sadarkan diri, dia teringat pada kejadian 16 tahun lalu.
Flash Back, Februari 1998
Lee Dong Hwi berkumpul dengan
para petinggi militer Korea Selatan dan perwakilan dari perusahaan Falcon. Lee Dong Hwi berkata pada para pejabat
militer, Politik, prinsip dan ideologi, semuanya hanyalah omong kosong. Yang
terpenting adalah uang. Tidak ada yang bisa membantah jika uang adalah prinsip
dasar dari ekonomi.
“Falcon, menjual senjata. Dan
Republik Korea yang membelinya” Itu adalah penawaran Lee Dong Hwi pada para
petinggi Militer Korsel.
Mentri Luar Negeri saat itu, Min Hyun Ki
(Mentri Min) berkata, dia mendengar bahwa Lee Dong Hwi adalah konsultan dari
Falcon. Apakah dengan alasan itu dia ingin menjual senjata Falcon ke Korsel?
Menteri Min berkata bahwa saat ini Negara mereka sedang tidak membutuhkan
senjata baru saat ini.
Lee Dong Hwi tahu benar hal itu.
Perekonomian Korea dan Anggaran pertahanan sedang memburuk. Para petinggi
militer tampak kaget. Dengan tegas Lee Dong Hwi bertanya, apakah mereka tidak
tahu tentang buruknya perekonian Korea Selatan sekarang ini?
“Apakah 10 juta dolar sudah
cukup?” Lee Dong Hwi bertanya dengan tenang.
Jenderal Angkatan Darat Kwon Jae
Won (Jenderal Kwon) bertanya dengan kesal, “Apakah Kau mencoba untuk menyuap
kami?”
Lee Dong Hwi membantah, dia tidak
bermaksud menyuap siapapun, dia hanya sedang membicarakan tentang uang yang
akan dia bayarkan pada Korea Utara. Para petinggi Militer tampak bingung.
Lee
Dong Hwi berbicara pada Chief Kebijakan Korea Utara di NIS, Byun Tae Hoon
(Chief Byun). Pastinya Chief Byun punya koneksi yang cukup Hebat di Korea Utara.
Apakah 10 juta Dollar cukup untuk menggerakan tentara Korea Utara?
Chief Byun kaget dengan
pertanyaan Lee Dong Hwi, apakah Lee Dong Hwi berniat menciptakan perang? Bukan
itu,,, Lee Dong Hwi hanya ingin meminta perlindungan atas kekacauan yang
terjadi di Selatan. Lee Dong Hwi hanya ingin memberi mereka pelajaran karena
mereka tidak menginginkan senjata Falcon.
Jenderal Kwon bertanya, bagaimana
dengan keselamatan warga sipil? Lee Dong Hwi bisa menjamin keselamatan warga
sipil. Lalu bagaimana dengan Amerika? Apakah mereka tidak akan tahu tentang hal
ini? Lee Dong Hwi berkata agar mereka tidak perlu khawatir, Falcon akan
mengurus Amerika. Seorang perwakilan Falcon menatap puas pada kinerja Lee Dong
Hwi, mungkin dia merasa yakin jika usahanya kali ini menjual senjara ke Korsel
sepertinya akan berhasil
Dengan membeli senjata dari
Falcon. Tentara Korea akan mendapatkan keuntungan dari kembalinya dana,
kemudian pemerintah bisa mengatasi masalah krisis moneter dari IMF dan tidak
perlu lagi megkhawatirkan tentang perdamaian antara Korea Utara dan Selatan.
Semua orang akan mendapatkan keuntungan.
Menteri Min bertanya, apakah
mereka harus membeli senjata dari Falcon itu dengan menggunakan uang pajak
rakyat? Masalah itu, Lee Dong Hwi pun sudah mempersiapkan sebuah penjelasan.
“Ada satu hal lagi. Dibalik
Falcon, ada IMF dan Kongres AS. Aku bisa menjanjikan modal besar. Yang paling
dibutuhkan oleh Korea sekarang adalah uang. Benarkan?”
Lee Dong Hwi meyakinkan,
agar mereka tidak usah berpikir panjang,
yang perlu mereka lakukan hanyala transaksi jual beli. Korea Selatan Membeli
Senjata dan Falcon menjualnya. Saat mengatakan pihak Falcon Lee Dong Hwi
menggunakan istilah *kami*
Hal tersebut membuat Menteri Min
bertanya sesuatu, “Lee Dong Hwi-ssi, Apakah Anda bukan warga Negara Korea?” Lee
Dong Hwi sedikit syok mendengar pertanyaan itu, namun dia berusaha untuk tidak
menunjukkannya. Apakah itu penting?
Menteri Min kemudian mencibir
pada Lee Dong Hwi, “Ternyata rumor itu benar, anda hanyalah budak bagi Falcon”
Rahang Lee Dong Hwi mengeras mendengar kata-kata itu, namun kemudian di
berkata dengan tegas dan lantang, “Ya! Itu memang benar. Aku adalah budak
Falcon”
6 Maret 2014, jam 01:15 KST
5 Jam 15 menit setelah insiden
penembakan.
Presiden akhirnya sadar sepenuh nya
di kamar rawatnya. Namun kondisinya belum stabil. Dia masih menggunakan alat
penterkasi denyut jantung dan bernafas dengan terengah-engah.
Bo Won membawa Tae Kyung ke dalam
sebuah kamar untuk menyadarkannya. Tae Kyung masih tidak percaya , “ Tidak mungkin.
Ayahku”
Flash Back
Lee Dong Hwi berbicara pada Chief
Byun tentang siapa yang harus mengirim yang pada Korut.Chief Byun mengatakan
jika dia memiliki agen rahasia NIS yang juga professor Ekonomi. Minggu depan
dia akan pergi ke Cina Utara.Tempat yang paling sempurna untuk bertemu dengan
pejabat dari Korut.
Han Tae Kyung remaja tiba di
rumahnya, dia melihat Ayahnya sedang berkemas untuk bepergian. Tae Kyung
bertanya apakah Ayahnya akan melakukan perjalanan bisnis lagi? Dengan tersenyum
Ayahnya mengiya kan. Dia akan pergi selama 3 hari. Kemana Ayahnya akan pergi? Dengan
santai Han Ki Joon menjawab, dia akan pergi ke Cina Utara.
Flash back end
Tae Kyung merasa ada yang salah.
Dia tidak bisa mempercayai hal ini. Bo Won mengingatkan karena itu lah mereka harus
menemukan Presiden. Karena Presiden lah yang tahu apa yang sebenarnya sedang
terjadi. Tae Kyung masih saja kalut dan melamunkan beberapa hal. Bo Won cemas
dan berkata bahwa PSS ada di RS itu. Bukan kah Tae Kyung bilang Presiden dalam bahaya
jika PSS yang menemukannya. Jadi mereka
harus menemukan Presiden lebih dulu.
Tae Kyung akhirnya sadar apa
tujuannya datang ke RS itu. Bo Won sepertinya punya rencana. Dia mengambil Jas
dokter yang menggantung di ruangan itu. Apapun caranya merekalah yang harus
menemukan Presiden lebih dulu.
Chief Ham dan agen PSS lainnya
mencari keberadaan Presiden di bagian UGD dan mengejutkan beberapa pasien.
Suster bertanya apa yang sedang mereka lakukan? Chief Ham tampak putus asa dan
bertanya tentang korban kecelakaan bis. Suster berkata, mereka tidak memiliki
ruang UGD yang cukup, sebagian korban
ada di lantai 2.
Chief Ham pun mulai mengatur rute
pencarian untuk menjaga lift, mencari di lantai 2 dan juga lantai 3. Chief Ham
memerintahkan agar mereka memeriksa semua ruangan yang ada, kamar rawat,
kantin, bahkan toilet.
Semua tim PSS berkerja keras
mencari Presiden, Mereka bertanya pada beberapa suster apakah mereka melihat
pria yang mirip Presiden? Namun hasilnya masih nihil, mereka tidak juga
menemukan Presiden.
Chief Ham pun melakukan pencarian
di lantai 2, dengan memeriksa setiap tempat tidur yang ada di semua bangsal di
RS itu.
Chief Ham membuka gorden sebuah
tempat tidur, dan saat itu Presiden pun melihat ada seseorang yang datang dan
membuka gorden tempat tidurnya.
Chief Ham menghembuskan nafas
panjang kemudian pergi dari sana. Itu berarti, bukan Chief Ham yang menemukan
Presiden.
Chief Ham mendapatkan laporan
dari beberapa tim PSS jika Presiden tidak ditemukan di tempat pencarian mereka.
Di lorong, akhirnya Chief Ham melihat Tae Kyung yang sedang mendorong tempat
tidur dorong seorang pasien.
Chief Ham segera mengejar Tae
Kyung, hampir saja dia mendapatkannya. Namun Tae Kyung berhasil masuk ke dalam
Lift dan menutup pintu Lift tepat pada waktunya sehingga Chief Ham tidak
berhasil mendapatkannya. Akhirnya Chief
Ham pun memberitahukan pada agen PSS lain tentang keberadaan Han Tae kyung. “Agen Han Tae Kyung membawa VIP. Lantai 1, lift
no.3. Tangkap dia”
Semua agen bergegas ke Lift no. 3
di lantai 1. Namun sayangnya mereka terlambat, Tae Kyung berhasil keluar dari
RS membawa tempat tidur dorong itu. Para Agen PSS mengejarnya termasuk juga
Chief Ham yang sudah tiba di lantai 1.
Seorang Agen berniat menembak, salah satunya melarang karena ada Presiden disana, tapi Chief Ham menembaki Han Tae Kyung tanpa ragu-ragu. Namun secara mengejutkan, Tae Kyung
melepaskan tempat tidur itu untuk di tabrak sebiah mobil sementara dia
melarikan diri.
Chief Ham dan para agen PSS
menjadi panic dan bergegas menuju tempat tabrakan. Tidak ada tubuh Presiden di
sana. Yang ada hanyalah buntalan bantal yang isinya berserakan di jalan raya.
Jadi yang di bawa Han Tae Kyung bukan Presiden? Lalu dimanakah Presiden?
Flash Back
Chief Ham tidak berhasil mengejar
Tae Kyung yang masuk ke dalam Lift. Ternyata Tae Kyung adalah pengalih
perhatian Chief Ham dan Agen PSS. Orang yang membawz Presiden keluar dari RS,
seenarnya adalah Bo Won. Saat semua orang sibuk mengerjar Tae Kyung, Bo Won
dengan jas dokternya membawa Presiden keluar dari kamarnya menuju tempat parkir
RS tanpa kejaran siapapun.
Flash back end
Salah satu Agen PSS melaporkan
jika Tae Kyung mengemudikan ambulans dengan plat 9337. Chief Ham segera
memerintahkan semua agen mengejar Tae Kyung sementara dia merebut mobil yang
menabrak tempat tidur yang berisi buntalan bantal dan menggunakannya untuk
mengejar Tae Kyung.
Di Cheongsoodae, Cha Young yang
berhasil melepaskan diri dari sekapan Chief Ham melaporkan pada Chief Shin dan
Direktur Kim tentang siapa pelaku penembakan Presiden. Chief Shin kaget, apakah Cha Young serius?
Penembaknya adalah seseorang dari PSS? Cha Young merasa sangat yakin.
Direktur Kim segera menghubungi
salah satu agen PSS dan bertanya apakah dia bersama Chief Ham? Agen tersebut
menjawab tidak. Direktur Kim memerintahkan untuk menangkap Chief Ham, tersangka
sebenarnya dari kasus ini adalah Chief Ham, bukan Han Tae Kyung.
Chief Ham
mengejar Ambulans yang di kemudiakan Tae Kyung. Saat berhasil menyamakan
posisi, Chief Ham membidik Tae Kyung dengan senjatanya. Tae Kyung teringat
bahwa Chief Ham adalah seorang Legenda dalam hal tembak menembak. Dia selalu
tepat sasaran dan tidak pernah meleset. Saat ini yang harus Tae Kyung lakukan
adalah menghindari tembakannya.
Tae Kyung
menjalankan ambulans dengan tidak teratur untuk mengindari tembakan Chief Ham
yang terus menyerangnya. Bahkan Chief Ham menembaki bagian belakang, tempat
BoWon dan Presiden yang tidak sadarkan diri ada disana.
Chief Ham terus
menembaki ambulans membuat Bo Won ketakutan, dan karena sebuah tembakan Chief
Ham, akhirnya Bo Won terkena percikan darah. Siapa yang tertembak? Bo Won kah?
Tidak. Han Tae Kyung kah? Tidak juga. Bo Won menatap Presiden dan melihat bekas
ledakan tembakan di selimut Presiden. Bo Won langsung panic dan mengeceknya.
Untungnya bukan Presiden yang tertembak.
Lalu darah itu
darah siapa? Tenyata tembakan Chief Ham mengenai tempat penyimpanan darah di dalam ambulans
sehingga menyebabkan percikan darah. Bo Won pun merasa lega karena
hal itu.
Chief Ham masih
mengejar dan menembaki ambulans itu. Tak berhasil membuat Tae Kyung
mengehentikan ambulans itu, akhirnya Chief Ham melakukan langkah terakhirnya,
dia menembak ban mobil ambulans itu.
Tae Kyung
menyuruh Bo Won untuk pegangan yang erat. Karena ketidak seimbangan Ambulans,
Tae Kyung pun menabrakan ambulans itu ke sebuah bangunan. Karena guncangan dari
tabrakan itu, Tae Kyung merasakan sakit di bagian bahu.
Chief Ham pun tiba di tempat Tae Kyung
menabrakan diri. Chief Ham segera mengambil langkah untuk mendekati Ambulans
dengan senjata di tangannya. Tae Kyung mengamati langkah Chief Ham dengan
waspada dari kaca spion.
Saat Chief Ham mendekat ke pintu belakang ambulans,
Tae Kyung langsung mengambil pecahan kaca jendela dan melemparkannya ke wajah
Chief Ham.
Chief Ham
langsung hilang keseimbangan, dan Tae Kyung dengan mudah melepaskan senjata
dari tangan Chief Ham dan menyerangnya setelah menjauhkan dia dari ambulans.
Chief Ham tentu tidak tinggal diam, dia pun melawan Tae Kyung, bahkan dengan
skil bela diri yang lebih baik dari Tae Kyung beberapa kali dia berhasil
melumpuhkan Tae kyung, namun Tae Kyung tidak menyerah begitu saja. Sehingga
terjadi pertarungan sengit di antara keduanya.
Di dalam ambulans
Presiden mulai sadar dan melihat Bo Won yang ada disampingnya yang bertanya
apakah Presiden baik-baik saja? Dia bertanya siapa Bo Won? Apa yang sedang
dilakukannya di tempat itu? Bo Won memperkenalkan diri, “Saya adalah Petugas
Yoon Bo Won dari Kepolisian Seojo”
Di luar, Tae
Kyung dan Chief Ham masih bertarung dengan sengit, saling dorong dan saling lempar.
Hingga akhirnya Tae Kyung berhasil menjauhkan Chief Ham yang bersiap mengambil
senjata lain dari balik jas nya.
Tae Kyung
berteriak, “Apakah Anda akan terus begini?” Chief Ham kemudian berkaya, Bukan
kah Tae Kyung juga sudah tahu, kesalahan yang dilakukan Presiden. Presiden
harus mati. Tapi Tae Kyung di latih untuk menjaga Presiden, dan Chief Ham lah
yang melatihnya selama ini.
Flash Back
Semasa latihan
dulu, Tae Kyung dan rekannya kadang
melakukan beberapa kesalahan. Jika ada tembakan asal, maka mereka harus
mengevakuasi VIP ke arah yang berlawanan. Chief Ham berkata, “Kalian harus
mempertaruhkan hidup kalian dan menjadi perisai”
Tae Kyung
berkata bahwa mereka akan mengulanginya, dan pada simulasi berikutnya, Tae
Kyung berhasil menjadikan dirinya sebagai Perisai untuk melindungi Presiden.
Tae Kyung tersenyum bahagia karena hal itu.
Chief Ham
mendekati Tae Kyung yang masih tiarap, dia mengulurkan tangannya untuk membantu
Tae Kyung bangun. “Agen Han, apakah kau senang
telah mempertaruhkan nyawamu?” Dengan lantang Tae Kyung menjawab bahwa dia
sangat senang. Chief Ham tersenyum dan menepuk pundak Tae Kyung, “Sikap yang
bagus. Selamatkan VIP dan rela mati”
Flash Back End
Tae Kyung
mengingatkan Chief Ham, bahwa dialah yang mengatakan prinsip itu, “Selamatkan VIP
dan rela mati” Jadi Chief Ham tidak akan bisa membunuh Presiden sebelum dia
membunuhnya. Baiklah, Chief Ham tidak punya pilihan lagi, dia harus membunuh
Tae Kyung kalau begitu. Lalu dia akan membunuh Presiden.
Chief Ham
menodongkan senjatanya yang lain pada Tae Kyung namun dengan sigap Tae Kyung
melepaskan senjata itu dari tangan Chief Ham dan membuatnya terjatuh ke lantai.
Chief Ham melawan serangan Tae Kyung dan mereka terlibat pertarugan lagi. Tae
Kyung beberapa kali terdesak oleh serangan Chief Ham, hingga akhirnya dia jatuh
tersungkur.
Di dalam Ambulans
Presiden yang pastinya mendengar percakapan Tae Kyung dan Chief Ham mencoba
bangun dari posisi berbaringnya. Bo Won membantu Presiden untuk duduk. Presiden
bertanya bertanya pada Bo Won siapa yang ada di luar? Sebenarnya dia itu sedang
berada dimana? Bo Won bingung harus menjawab apa.
Chief Ham
berjalan untuk mengambil senjatanya, Tae Kyung mengikutinya dan saat Chief Ham
berniat menembak Tae Kyung, lagi-lagi dia berhasil mencegah Chief Ham menggunakan
senjata itu. Chief Ham meminta Tae Kyung untuk minggir. Tae Kyung menolak, “Aku
harus melindungi Presiden”
Tae Kyung
kembali mengingatkan Chief Ham, bahwa saat latihan Chief Ham selalu mengatakan,
“Misi kita adalah untuk melindungi Presiden dalam keadaan apapun. Tak ada
pilihan lain, walau harus mati” Chief Ham merasa geram pada Tae Kyung dan
lagi-lagi Tae kyung mengingatkan, bukan kah Chief Ham juga yang mengatakannya,
bahwa masa lalu Presiden itu tidak penting.
Chief Ham
pernah mengatakan “Tidak peduli siapa Presidennya. Ia dipilih oleh rakyat. Ingat
itu.”
“ Misi kita
adalah untuk melindungi Presiden. Anda yang bilang itu. Jadi... Jadi tolong
hentikan!”
Presiden
semakin bertanya-tanya siapa yang sebenarnya ada di luar. Presiden melepaskan penyanggah
lehernya dan bersiap untuk keluar dari ambulans. Bo Won mencegahnya, di luar
sangat berbahaya.
Chief Ham tidak
juga luluh, keinginannya untuk membunuh Presiden sangatlah kuat. Dia memukul
Han Tae Kyung hingga tersungkur, dan mengarahkan senjata padanya, “Bagiku dia
bukan Presiden lagi” Chief Ham bersiap
menembak Tae Kyung.
Presiden
bersikeras untuk keluar. Dia percaya pada PSS nya, jadi dia ingin tahu siapa
yang sedang ada di luar. Meskipun Bo Won melarangnya, Presiden akhirnya keluar
dari ambulans saat Chief Ham menarik pelatuk senjatanya untuk menembak Tae
Kyung.
Presiden turun
dari ambulans dan berdiri dengan kaki yang hanya beralaskan kaus kaki, dia
menatap Chief Ham yang kemudian mengarahkan senjata padanya. Bo Won ikut turun
dan berdiri di samping Presiden. Kini Chief Ham punya akses bebas untuk
menyelesaikan misi nya membunuh Presiden.
Tae Kyung tidak
bisa tinggal diam begitu saja. Dia melihat senjata lain yang di bawa Chief Ham
tergeletak di lantai. Tae Kyung mengambil senjata itu dan mengarahkannya pada
Chief Ham.
Tae Kyung
memperhatikan keadaan, dia teringat pada kata-kata Chief Ham semasa latihan, “Jika
kau ragu hanya dengan 0,01 detik. Langsung tembak. Jangan pernah ragu.” Saat
itu Chief Ham tersenyum pada Tae Kyung setelah mengatakan hal itu. Dia
mengajari Tae Kyung untuk tidak ragu, lalu apakah sekarang Tae Kyung tidak
boleh ragu untuk menembak gurunya sendiri?
Chief Ham
bersiap menembak Presiden, dan Tae Kyung pun semakin waspada. Lalu sebuah bunyi
tembakan akhirnya terdengar juga.
Percikan darah mengenai wajah Bo Won yang
kaget karena bunyi tembakan. Presiden tidak
apa-apa, lalu siapa yang tertembak?
Ternyata yang tertembak adalah Chief Ham, Tae Kyung akhirnya tidak ragu
menembak atasan sekaligus gurunya itu demi melindungi Presiden. Tangan Tae
Kyung bergetar, dia gugup sekaligus kaget setelah menembak Chief Ham hingga dia
menjatuhkan senjata dari tangannya dan tanpa sadar mengeluarkan air matanya. Tae Kyung dan
Presiden sama-sama menatap tubuh Chief Ham yang telah bersimbah darah.
Kemudian
Tae Kyung menatap Presiden dan berkata, “Ada sesuatu... Yang ingin saya
tanyakan pada anda. Laporan Jaksa Khusus itu. Apakah itu benar?”
Presiden
menatap Tae Kyung dengan penuh penyesalan. Tae Kyung berharap laporan itu
salah. Presiden dan Ayahnya tidak mungkin melakukan hal itu kan? Mereka pasti
salah kan? Tae Kyung memohon Presiden untuk menjawabnya bahwa semuanya itu
tidak benar.
Namun,,, Tae
Kyung hatus menelan kekecewaan saat Presiden mengatakan, “Semuanya benar. Laporan
dari Kejaksaan memang benar”
Bersambung ke part
2
***
Akh,,, episode 5 memang penuh adegan laga dan kejar-kejaran mobil, tapi.... berhasil membuatku menangis tersedu, Kim Eun Hee selalu jago bikin penonton Nyesek >.<
Adegan Flash Back nya Chief Ham yang kehilangan para anggotanya, juga adegan Flash Back pelatihan Tae Kyung dkk sebagai PSS entah kenapa terasa sangat menyayat hati. Tae Kyung selama ini pasti mengagumi Choef Ham, tapi ternyata orang yang dikaguminya adalah orang orang yang paling ingin emmbunuh Presiden. Sayangnya Tae Kyung harus menembak Chief Ham untuk melindungi Presiden, sebelum Chief Ham tahu kebenaran di balik tragedi tahun 1998.
Aku kasian sama Han Tae Kyung, juga sama Presiden, terlebih sama Chief Ham, hiks, hiks...
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Di tunggu2 akhirnya keluar jg.. thx mba.. di tunggu part 2 nya.. btw mba irfa msh suka park shi hoo ga?
BalasHapusAda apa dg park shi hoo oppa??
HapusAku masih menunggunya loh ;-)
beberapa saat lalu dia baru balik k korea,,,
jika ingin bertanya tentang park Shi Hoo silahkan bertanya di page nya yang ada di sub page Fangirling di blog ku^^ aku nggak akan jawab apa-apa disini, karena ini postingan Three Days^^
Hapuspart 2 nya aku usahakan bisa posting paling lambat besok pagi^^
sama mb...HMMM...semuanya cuman jadi pion KIM DO JIN .......wah...jadi ga suka nih ma ahjussi pemeran KIM DO JIN.....haha....
BalasHapussan
di Three Days, nyebelin sih yah dia,,, hehehe,, tapi aku masih tetep jatuh kasian liatnya karena inget perannya di Love In Memory, hahahaha...
HapusSemangattt ya mba irfaaa.. Buat nyelesaiin postingan part 2 nya
BalasHapusCoz akuu udh setia bget ngguiinnn :(
Bolak baliikkk ke blog mba fanny,, mba irfa dan mba dee buat lihat lnjutan three days di stiap mggunyaa
Ceritanya bner2 menegangkan..
Tapii aku ttp aja bingung ama pemeran pendukung2 yg lain
Coz byakkkkk ameeeetttttttt...
Ommmoooo. . . .kasihan han tae kyung lihat dy lagi sakit bahu kananny. . . :'( :'(. . .
BalasHapusFighting di part 2 yaa. . .
Penasaran bnget di pat 2ny. . .
Aigoooo. . .banyak laga" juga sampai han tae kyung sering jatuh" mulu. . . Kasihaann. . .
Gomawoyo mba irfa.. ditunggu banget loh ^^
BalasHapusDuh itu scene yg tabrakan emg yc bahunya cedera yaa poor yc :(
Eps ini keren bangeeet officially ngfans sama sw nim dan sutradara :)
Di eps ini nangis bgt waktu insiden yanjiri.. dan dalam 1 eps byk bgt yg diungkap, iya bgt. Ini toh yg yc bilang kalo drama ini ceritanya solid dan jd slh satu alasan dia utk join. Wuhhh penasaran kedepannya ><
-iana-
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBaru eps 5 udah ada yg matiiii huaaa leader ham :''''( eps ini lengkap banget ya, tegang banget iya, bikin nangis trsedu sedu iya.. tiap scenenya memorable bgt deh. Apalagi pas htk berantem sm leader ham, lalu ditembak.. ngaduk emosi bgt :'(
HapusDan yoochun aktingnya bagus banget, semuanya juga. 3 days daebak ><
Makasih y mba irfa sinopnya~ ttp semangat ^^
d tunggu eps selanjutnya. hwaiting!!!
BalasHapuso...iy boleh tanya gg mb? kalo download drama it biasanya d mana sih
Akhirnya....Three days making bikin penasaran...semangat ya "three authors" yg cantik2 mba dee,mba fanny,mba irfa untuk sinopsis episode2 selanjutnya...
BalasHapusAku masih agak bingung loh, kan chief ham mau bunuh presiden itu karena presiden nya emang terbukti salah atau cuma kesalah pahaman aja? Berati presiden itu emang melakukan kesalahan ya? Tolong jawab yaaa mks
BalasHapusgomawo mba irfa sinopsisnya...setelah baca sinopsisnya jadi lebih ngerti tentang kejadian 98 itu,,,degdegan juga pas ada darah di ambulan yang muncrat ke wajah yoo bo won..kirain ada salah seorang yang tertembak..huuuhuuu tegang banget!!
BalasHapusadengan yang paling nyanyat itu pas han tae kyung nembak chiep ham,,,, hueee...ko chiep ham mati sich...wae...wae...wae...berasa ga terima aja..!!! hihihi..mianhe jadi curahat..
semangat nulis sinopsisnya ya mbak..ditunggu!!
wadeuhhh. liat Chun nangis, jadi ikutan nangis.. hikss T____T #LapIngus
BalasHapuslanjut ke part 2>>>>>
@chaulchunsa
udah 5 episode serasa dah 3 hari kejadiannya, eh malah baru 1 hari lebih
BalasHapus