Love In Memory Episode 5:
Forgiveness
One Meal
Apakah ada bunga yang mekar tanpa terguncang oleh angin? Bahkan
untuk bunga-bunga yang cantik, semuanya pernah terguncang saat mekar.
Gi Soo tiba di studio Man Se.
Dia juga tahu Man Se dan Hyun Joo sedang ada di dalam. Dia hanya berdiri di
luar mondar mandir merasa cemas dengan apa yang akan terjadi pada hubungannya
dengan Hyun Joo setelah ini. Apakah Hyun Joo akan meninggalkan dirinya dan
kembali pada cinta pertamanya? Itu sangat meresahkannya.
“Ini dia. Ini adalah sumber rasa
sakit hatinya. Sumber kekosongan yang dia rasakan selama 7 tahun. Aku
mengikutinya hingga ke sini. Dan mulai saat ini, aku harus menebak semua yang
bisa saja terjadi di dalam sana, di balik jendela-jendela itu. Akan kah aku menjadi
singa? Ataukah tetap menjadi kelinci”
Gi Soo tetap menunggu di luar
dengan sabar di tengan cuaca dingin yang menghujam. Dia menatap gedung itu,
studio lukis Man Se. Gi Soo mengeluarkan permen karet dan mulai mengunyahnya.
“Apakah kau tahu apa alasan kita
mengunyah permen karet? Kita mengunyah permen karet untuk mengurangi kecemasan
kita. Tapi… jika Jaen Valjean mengunyah permen karet, itu adalah ketika dia
mencoba mencuri lilin. Akan kah pendeta memaafkannya? Aku berdoa agar mereka
berdua tidak mengunyah permen karet. Aku berdoa atas nama Tuhan”
Hyun Joo berkeliling di studio
Man See sambil bergunam dalam hatinya, “Tempat ini sangat aneh. Seperti sebuah
dunia yang berbeda. Bau tinta yang tidak dapat aku hapus.Tidak… tentang
seseorang yang tinggal disini dan tidak dapat aku hapus. Aku… merindukan tempat
ini”
Man Se yang ternyata sejak tadi
memasak untuk Hyun Joo membawakan makanan yang sudah selesai dia buat. Man See
mempersilahkan Hyun Joo duduk untuk menikmati masakannya. Hyun Joo merasa
senang karena ini pertama kalinya dia memasak.
Man See tersenyum dan berkata,”Cobalah. Nasi dan Sup cocok untuk seorang
Ratu”
Hyun Joo melihat bahwa Man See
hanya membawa satu porsi makanan, apakah Man Se tidak makan? Tidak dia tidak
makan. Mengapa? Mereka bisa makan bersama. Tidak, Man Se biasanya juga tidak
banyak makan. Jika Hyun Joo tidak akan memakannya, Man Se akan membawa makanan
itu lagi.
Hyun Joo mencegahnya, dia akan
memakannya kok. Hyun Joo mencoba masakan Man Se. Itu sangat lezat, benar-benar
lezat. Hyun Joo tersenyum bahagia merasakan masakan Man Se.
Man Se berkata, sekarang dia
sudah puas. Man Se selalu merasa tidak enak karena tidak pernah membuat
makanan untuk Hyun Joo. Selama 7 tahun ini Man See menyesalinya. Jadi.. Man See
ingin memasak untuk Hyun Joo sebelum melepasnya pergi.
Hyun Joo bingung, apa maksudnya
itu? Mengirim Hyun Joo pergi? Man See manatap Hyun Joo kemudian mengingat wajah
Hyun Joo setelah menerima telepon dari Gi Soo, meski Man See tidak tahu siapa
yang menelpon, tapi dia seolah memiliki firasat, Hyun Joo sudah memiliki
kekasih baru. Man See berkata tidak penting apa alasannya, lebih baik Hyun Joo
makan saja.
Hyun Joo menatap Man See, dia
teringat pada kejadian di masa lalu, semuanya terasa sama.
“Dia selalu seperti ini. Oppa
selalu seperti ini saat kami putus dan menungguku disini. Setelah semua orang
pergi, dia yang terakhir melihat ke belakang. Dia tahu bahwa menyiapkan makan
satu kali ini adalah hal terakhir yang bisa dia lakukan untukku. Dia tahu itu
sejak mulai kami berkencan. Dan aku baru menyadarinya sekarang”
Hyun Joo berkata, ini pertama
kalinya Man Se membuatkan makanan untuknya. Man Se tersenyum dan tampak puas
karena Hyun Joo terlihat senang.
Setelah Hyun Joo selesai makan,
Man Se memberikan minuman kaleng pada Hyun Joo dan mereka minum bersama. Hyun
Joo kemudian bertanya, Kartun apa yang sedang Man Se gambar akhir-akhir ini?
Man Se menunjukkan hasil
karyanya. Saat melihat komik buatan Man
Se, Hyun Joo bertanya apa inti cerita komik yang di gambar Man Se?
“Sebuah cyborg yang lebih
manusiawi daripada manusia” Man Se menjawab nya dengan sederhana.
Hyun Joo melanjutkan
melihat-lihat komik itu, lalu tampak kaget seolah menyadari sesuatu, Man Se
bertanya apakah ada yang salah? Hyun Joo bertanya tidak ada sama sekali.
Hyun Joo kemudian tersenyum pada
Man Se dan bertanya, “Siapa yang akan mennerbitkan komik ini?” Dengan tegas Man
Se menjawab, “Tidak ada”
Hyun Joo bingung, mengapa?
Padahal Komik Man Se sangat menarik. Cerita dan ilustrasinya bagus. Man Se mengakui
jika dia belum pernah menunjukkannya pada penerbit manapun. Hyun Joo makin
bingung, Kenapa? Lagi-lagi… Man Se hanya menjawab, “Hanya karena…” seperti 7
tahun lalu.
Di luar, Gi Soo mendengarkan
percakapan Man Se dan Hyun Jo. Dia memahami satu hal, kepribadian Man Se kah
yang membuat Hyun Joo menyerah padanya. Man Se yang tidak pernah memikirkan
masa depan.
Hyun Joo tidak habis pikir, apa
alasan Man Se tidak pernah menunjukkan komiknya pada penerbit? Man Se mengeluh,
dia sudah sering mendengar pertanyaan itu. Hyun Joo tertawa, karena dulu dia
sering mengatakannya.
Man Se merasa dirinya seperti
orang bodoh. Menghabiskan banyak waktu untuk menggambar tapi dia tidak ingin
menunjukkannya pada orang lain. Man Se tidak memiliki alasan mengapa dia harus
melakukan hal itu. Mengapa dia harus mengatakakan pada orang lain bahwa dirinya
yang menggambar komik itu. Apalagi, saat dia menunjukkannya pada orang lain,
dia harus memberitahu mereka maksud dari komiknya itu.
Man Se merasa menunjukkan
komiknya pada orang lain dan menjelaskan tentang apa komik itu adalah tindakan
yang bodoh. Hyun Joo membenarkan, Man Se memang orang yang bodoh.
Man Se tiba-tiba bertanya, “Jadi…
Siapa pria itu?” Hyun Joo kaget mendengarnya, bagaimana Man Se tahu? Sepertinya
Man Se sudah menyadari hal itu saat Hyun Joo menerima telepon.
Dan tentu saja dibandingkan
dengan Hyun Joo, Gi Soo yang berada diluar lebih kaget lagi mendengarkan
pertanyaan Man Se. Dia juga cemas pada jawaban Hyun Joo pada mantan kekasihnya
itu. Bagaimana sebenarnya Hyun Joo menilai Gi Soo selama ini?
Hyun Joo bertanya pada Man Se,
apakah dia benar-benar ingin tahu? Sebenarnya tidak. Lalu mengapa Man Se
bertanya? Karena Man Se merasa penasaran.
Hyun Joo mulai menjelaskan
seperti apa Gi Soo di matanya, “ Dia bekerja di sebuah perusahaan. Dia orang
yang easy going, tepat sasaran dan sangat analistis. Dia orang yang selalu
punya tujuan yang jelas”
Man See bertanya, apakah hanya
itu saja? Hyun Joo memastikan, apakah Man Se ingin mendengar lebih banyak? Ya.
“Dia orang yang selalu
mendengarkan ku, dia sangat murah hati terhadap orang lain. Aku selalu
mengkonsultasikan tentang masa depanku dengannya, dan dia memnantuku membuat
rencana masa depan. Bagaimana aku harus hidup, langkah-langkah apa yang harus
aku ambil. Dia memberiku banyak masukan tentang tujuanku di masa depan”
Man Se terlihat tidak nyaman
dengan penjelasan Hyun Joo. Pria itu jelas sangat berbeda jauh dengannya, pria
itu adalah pria yang dicari Hyun Joo selama ini. Man Se sangat menyadari hal
itu dengan baik. Tapi Man Se masih penasaran, “Ada lagi?”
“Ya. Dia adalah pria yang aku
cintai. Aku mencintainya lebih dari dia mencintaiku. Apakah Jawaban itu cukup?”
Hyun Joo menyampaikan pendapat terakhirnya tentang Gi Soo.
Man Se tidak menjawab, dia malah
berdiri dan mengambil jaketnya seperti akan pergi. Hyun Joo bertanya Man Se mau
kemana? Man See tampak bingung, dan akhirnya berkata dia ingin membeli beberapa
bir.
Man Se keluar dari studio lukis
nya, dan di luar dia bertemu dengan Gi Soo. Mereka saling menatap, apakah yang
akan Gi Soo katakan? Akankah dia mengatakan bahwa dia adalah pria yang menjadi
kekasih Hyun Joo saat ini?
bersambung ke episode 6
***
Jadi... siapa yang singa dan siapa yang kelinci? Seharusnya... jika Gi Soo mendengar apa yang dikatakan Hyun Joo pada Man Se tentang dirinya, Gi Soo tidak usah khawatir kan? Man Se adalah masa lalu Hyun Joo, sementara Gi Soo adalah gambaran masa depan bagi Hyun Joo, tempat menggantungkan diri sebagai seorang wanita. Bersama Gi Soo, jelas-jelas Hyun Joo merasa aman dan nyaman. Tapi perasaan Unsecure Gi Soo karena pertemuan kembali Hyun Joo dan Man Se tidak bisa disembunyikan dari wajahnya.
Kesan Choi Young Won, pas jadi Gi Soo sama jadi Kim Do Jin di Three Days beda banget yah? hahahaha. Akh,,, tapi karena Gi Soo aku jadi gak bisa jatuh benci sama Kim Do Jin di Three Days, apalagi beberapa hari kemarin baru liat dia jadi pendeta frustasi karena curhatannya Seo Kang Joon di After School BokBulBok^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
saya tunggu terus lanjutannya mba Irfa ... gomawoo
BalasHapus