Seo Jun membaca berita di surat
kabar tentang Sun Woo yang berhenti menjadi Anchor News 9. Apakah semua itu
benar-benar karena Park Sun Woo terluka? Itulah yang tertulis di Surat kabar.
Seo Jun menatap berita itu dengan rasa Iba dan juga sedikit bersalah.
Young Hoon mendapat telepon dari
dokter yang merawat Sun Woo mengabarkan bahwa Sun Woo tidak melakukan perawatan
setelah dia keluar dari RS. Lima hari sudah berlalu dan Sun Woo tidak pernah
datang lagi ke RS untuk memeriksakan lukanya, jika terus seperti itu akan
sangat berbahaya untuk lukanya. Dokter yang menangani Sun Woo bertanya apakah
Young Hoon tahu kabarnya? Young Hoon sengaja tidak menelpon Sun Woo, karena dia
bilang ingin istirahat. Young Hoon jadi merasa cemas, dia mengatakan dia akan
mengecek keadaannya. Young Hoon mencoba menelepon Sun Woo, tapi tak ada
jawaban. Young Hoon pun memutuskan untuk pergi ke rumah Sun Woo.
Young Hoon kaget melihat rumah
Sun Woo yang berantakan dan bau alkohol tercium sangat kuat, dia melihat
belasan botol soju dan minuman keras lainnya berserakan di sekitar ruang tamu
Sun Woo sementara Sun Woo tertidur di Sofa dengan pakaian yang juga berserakan
dimana-mana. Sun Woo sepertinya cukup depresi dengan hidupnya. Young Hoon
memncoba membangunkan Sun Woo dan membuka gorden rumah Sun Woo agar cahaya
matahari masuk.
Sun Woo berpikir yang datang
adalah Ahjuma yang suka membereskan rmahnya. Sun Woo mengeluh mengapa Ahjuma
datang sekarang? Bukankah dia sudah bilang agar datang minggu depan saja? Young
Hoon berkata itu adalah dirinya, dia meminta Sun Woo untuk segera bangun.
Mengatahui Young Hoon yang datang, Sun Woo mencoba membuka matanya untuk bangun.
Young Hoon mengomeli kelakuan Sun Woo, apakah Sun Woo menghabiskan waktu selama
hari ini dengan mabuk-mabukan saja?
Sun Woo tak menyangka bahwa
semuanya telah belalu selama 5 hari, selama ini dia merasa tidak ada yang bisa
dilakukannya kecuali mabuk-mabukan. Dia dipecat karena Skandal, dia tak ingin
pergi ke RS untuk chek up karena tidak tahan menerima tatapan orang-orang
terhadapnya. Sun Woo disebutkan berhenti bekerja karena terluka, jadi dia juga
tidak bisa pergi bersenang-senang, lagi pula teman-teman dan rekan kerjanya pun
tidak ada yang mau menemuinya, bahkan Direktur CBM pun membencinya, dan Min
Young~~~ mereka sudah menjadi kembali menjadi Paman dan Keponakan dengan
sempurna. Young Hoon sangat berhasil menyakinakannya untuk memilih keputusan
itu. Bahkan sekalipun Min Young tidak pernah melihat ke belakang lagi.
Young Hoon bertanya jadi itu
semua salahnya? Dia tak menyangka jika Sun Woo tidak bisa mengatasi semua ini.
Min Young pergi ke Jepang untuk berlibur dengan keluarganya dan mencoba untuk
move on. Tidak bisakah Sun Woo bertahan seperti sebelumnya, saat Min Young tak
mengingat apapun? Bahkan Saat itu Sun Woo bisa bertahan bahkan saat Min Young
hampir menikah, tidak bisakah sekarang dia melepaskan Min Young seperti saat
itu. Sun Woo tidak menjawab dan kembali menutup wajahnya dengan bantal mencoba
kembali tertidur. Sun Woo sepertinya benar-benar depresi atas pilihan Min Young
meninggalakan dirinya dan memilih Jung Woo menjadi Ayahnya. Sun Woo meminta
Young Hoon menutup tirai karena dia merasa silau. Kini Young Hoon yang merasa
depresi melihat kedaan sahabatnya itu.
Di Jepang, Kim Yoo Jin
mendapatkan telepon dari temannya yang menanyakan keadaan Sun Woo, dia bilang
dia sedang di jepang sejak 3 hari yang lalu, jadi dia tak tahu apa-apa. Bahkan
Min Young pun tidak mengatakan apapun. Saat Min Young masuk ke kamar mereka,
Kim Yoo Jin menutup telepon dengan temannya itu dan mengatakan akan kembali
menelponnya saat dia sudah kembali ke seoul.
Kim Yoo Jin bertanya pada Min
Young tentang rumor Sun Woo yang tidak lagi bekerja sebagai Anchor di CBM
karena terluka parah. Padahal sebelumnya Min Young bilang dia tidak apa-apa,
Min Young malah bertanya memangnya siapa yang bilang? Ibunya jadi bingung,
apakah Min Young tidak tahu? Entahlah, Min Young jadi bingung sendiri.
Kim Yoo Jin mencemaskan adik
iparnya itu, dia bertanya-tanya apakah Sun Woo benar-benar terluka parah? Kim
Yoo Jin pun akhirnya menghubungi ponsel Sun Woo. Young Hoon yang sedang
membereskan rumah Sun Woo yang melihat panggilan itu. Young Hoon membangunkan
Sun Woo memberitahunya bahwa kakak iparnya menelponnya. Sun Woo bangun dengan
enggan dan menerima telepon itu setelah sebelumnya mengatur suara agar tidak
terdengar seperti baru bangun tidur dan lemas.
Kim Yoo Jin bertanya apakah kabar
Sun Woo menjadi Anchor karena terluka itu benar? Apakah Sun Woo benar-benar
terluka parah? Sun Woo menyangkalnya, dia bilang dia hanya ingin istirahat saja
dan meminta pihak CBM menyabarkan kabar itu. Kim Yoo Jin merasa tak enak karena
mereka malah pergi liburan saat Sun Woo sedang terluka. Sun Woo bilang dia
baik-baik saja dan bertanya mereka berada di mana?
Kim Yoo Jin bingung dengan
keberadaan mereka. Dia mendekati Min Young dan bertanya dimana mereka berada,
Min Young memberitahu bahwa mereka ada di pemandian air panas Noboribetsu, tapi
Kim Yoo Jin malah memberikan ponselnya dan meminta Min Young yang berbicara
dengan Sun Woo. Karuan saja Min Young jadi gugup, namun dia tidak bisa menolak
dan berbicara dengan Sun Woo.
“Samchoon, Ini aku” mendengar
Suara Min Young, Sun Woo yang tadinya berbicara dengan Kim Yoo Jin dengan mata
terpejam langsung membuka matanya. Sun Woo menjawab sapaan Min Young dengan
kaget, tapi sangat berusaha bersikap biasa. Min Young memberitahu Sun Woo bahwa
mereka sedang berada di Noboribetsu, Hokkaido. Min Young kemudian bertanya apa
yang dilakukan Sun Woo di rumah? Dengan sedikit gugup campur kaget Sun Woo
menjawab, “Apa yang dilakukan dirumah? aku makan, tidur dan bersenang-senang.
Menyenangkan sekali menganggur. Ini seperti surga. Bagaimana denganmu? Apa
kabarmu?”
Giliran Min Young yang jadi
gugup, ini pertama kalinya mereka berinteraksi lagi dalam status paman dan
keponakan, walhasil Min Young malah mengkopi jawaban Sun Woo, “Tentu saja! aku
makan, tidur,
dan bersenang-senang. Kau tahu
seperti apa rasanya menganggur ” (Aduh aku ngenes banget liat mereka berdua
seperti ini, Jleb, Jleb, Jleb banget rasanya)
Sun Woo kemudian bertanya tentang
kabar Jung Woo. Min Young memberitahu bahwa Ayahnya tidak ikut bersama mereka
karena ada Operasi pasien VIP yang tidak bisa ditinggalkan. Ayahnya baru akan
menyusul ke Jepang besok karen itu adalah Anniversary pernikahan Orang tuanya. Sun
Woo mengerti dan mencoba mengakhiri perbincangan mereka di telepon dengan
meminta Min Young bersenang-senang selama berada di Jepang. Min Young pun mengharapkan
Sun Woo melakukan hal yang sama.
Sun Woo langsung menanyakan kabar
Jung Woo pada Young Hoon. Dia cemas karena dia belum menemuinya lagi. Young
Hoon yang bingung, kerena setau dia Jung Woo pergi liburan. Sun Woo berkata,
Min Young bilang Jung Woo ada operasi pasien VIP jadi dia tidak ikut mereka ke
Jepang. Young Hoon memastikan tidak ada operasi apapun, dia bahkan tidak pergi
ke RS hari ini. Sun Woo cemas dan langsung bangun dari tidurnya sambil menahan
sakit di perutnya.
Kemudian Sun Woo dan Young Hoon
saling berpandangan, mereka mencurigai sesuatu. Jika dia tidak ada di RS dan
juga tidak ada di Jepang dimana Jung Woo sebenarnya? SunWoo segera menelpon
ponsel Jung Woo, tapi tidak ada yang mengangkat. Sun Woo meminta Young Hoon
menelpon RS untuk memastikan keberadaan Jung Woo. Sun Woo pergi ke kamar untuk
mengganti baju sambil tetap mencoba menghubungi ponsel Jung Woo.
Young Hoon menghubungi RS dan
menanyakan keberadaan Jung Woo, tentu saja Suster menjawab dia sedang liburan
dan sama sekali tidak ada operasi VIP dalam jadwalnya. Young Hoon meminta
Suster untuk mencari Jung Woo ke ruangannya. Suster pun mencoba mencari Jung
Woo ke ruangannya, tapi ruangannya di kunci, sepertinya dia memang pergi. Tapi
Suster mendengar ponsel Jung Woo, dia pikir Jung Woo meninggalkan ponselnya di
dalam kantor. Young Hoon malah kaget mendengar hal ini.
Sun Woo yang baru saja turun dari
kamarnya dan masih tetap berusaha menelpon Jung Woo, langsung merasa cemas mendengar ponsel Jung Woo ada di
kantornya yang terkunci. Sun Woo cemas dan panik dan segera keluar rumah. Young
Hoon meminta Suster untuk mendobrak pintu kantor Jung Woo. Young Hoon menyusul
Sun Woo keluar dan melarangnya menyetir saat Sun Woo akan masuk ke mobilnya
sendiri, karena Sun Woo sedang mabuk. Sun Woo pun sadar akan hal itu dan
akhirnya pergi bersama Young Hoon ke RS.
Di perjalanan ke RS, Sun Woo
sangat cemas dan tetap mencoba menelpon Jung Woo. Begitu juga Young Hoon.
Pikiran mereka sama, apakah terjadi apa-apa dengan Jung Woo di dalam kantornya.
Young Hoon mencoba menyangkal, mungkin Jung Woo juga merasa sangat tertekan dan
sangat ingin sendirian seperti Sun Woo. Tapi Young Hoon tidak tahu, bahwa Jung
Woo adalah orang yang sulit menerima tekanan berat karen itulah selama
bertahun-tahun dia melarikan diri ke obat-obatan.
Sesampainya di RS, Sun Woo
langsung berlari masuk ke dalam, padahal Young Hoon melarang nya untuk berlari
karena masih tidak fit sehabis operasi. Sun Woo tidak mendengarkan dan membuat
Young Hoon frustasi, dia juga tidak bisa mengejar Sun Woo, karena harus
memparkirkan mobil dulu.
Dengan tertatih menahan sakit Sun
Woo masuk ke dalam RS. Seo Joon dan temannya melihat Sun Woo. Teman Seo Jun
bertanya, “Bukah kah itu Park Sun Woo, untuk apa dia datang kesini? Dia tidak
tahu malu” Seo Joon tidak berkomentar hanya menatap Sun Woo hingga sosok Sun
Woo menghilang di belokan.
Sun Woo tiba di dekat ruangan
Jung Woo yang sedang di dobrak. Kini mereka sedang mencoba membuka slot kunci
dari dalam, karena Jung Woo mengunci ruangannya dari dalam. Sun Woo langsung
cemas, dia teringat saat dirinya menemukan Ayahnya yang meninggal di tanggan
Jung Woo di kantornya saat dia kembali ke 20 tahun yang lalu.
Petugas keamanan berhasil membuka
selot ruangan Jung Woo. Mereka kaget melihat keadaan Jung Woo di dalam. Sun Woo
semakin cemas, seolah merasa tebakannya benar, Sun Woo tidak tahu bagaimana
perasaannya saat ini. Dia bahkan tidak mempedulikan luka operasinya yang
kembali terbuka dan darahnya menetes di lantai lorong Rumah Sakit. Sun Woo
berjalan menuju ruangan Jung Woo dan melihat dari luar. Jung Woo yang tak
sadarkan diri di kursi kerjanya dengan beberapa botol obat dan suntikan di
mejanya. Jung Woo sepertinya sangat frustasi menghadapi segalanya dan lagi-lagi
mencoba mengambil jalan pintas.
Dokter yang menemukan Jung Woo di
ruangannya segera membawa Jung Woo ke UGD untuk diberikan pertolongan pertama.
Seo Joon melihat keadaan ini dan dia bingung dengan apa yang terjadi. Sementara
Young Hoon yang baru saja masuk ke dalam gedung RS, melihat keadaan Jung Woo
yang di bopong ke UGD dengan tatapan cemas. Namun dia teringat pada Sun Woo,
dia pun segera mencari Sun Woo.
Di dalam ruangan Jung Woo, Sun
Woo berjalan dengan lemah mengitari meja sang kakak. Sedikit banyak dia pasti
merasa bersalah atas tindakan yang akhirnya diambil Jung Woo. Bagaimanapun
tidak bisa dipungkiri Jung Woo menjadi sangat depresi karena mengetahui
kenyataan tentang dirinya yang telah menghancurkan hidup Sun Woo secara tidak
langsung (padahal yah,,, itu Sun Woo sendiri yang awalnya menghancurkan
hidupnya sendiri dengan mengikuti passionnya kembali ke masa lalu dan berlagak
sok pahlawan menyatukan Jung Woo dan Kim Yoo Jin).
Sun Woo menemukan sebuah catatan
di atas meja kerja Jung Woo, dicatatan itu tertulis, “Aku minta maaf untuk
segalanya”
Sun Woo mengingat saat Jung Woo
mengunjunginya beberapa hari yang lalu. Sun Woo sedang mengambil minumannya di
kulkas. Jung Woo datang dan melihat betapa kacaunya hidup Sun Woo saat itu. Sun
Woo mencoba tersenyum dan mengajak Jung Woo duduk di ruang keluarga yang
berantakan dengan baju-baju kotornya dan botol Soju nya (Ini Sun Woo beneran
ngancurin hidupnya sendiri banget sih sejak ditinggal Min Young #Young Hoon
kasih saran yang salah ke Sun Woo).
Sun Woo mengajak Jung Woo minum
dan berkata dia tak punya kerjaan lain selain minum. Jung Woo sedih melihat
hidup Sun Woo saat itu. Jung Woo berkata pada Sun Woo bahwa dia telah menemui
Min Young, mendengar nama Min Young, Sun Woo langsung menatap kakaknya. Jung
Woo bertanya lagi, mengapa Sun Woo tidak pergi saja ke luar negeri bersama Min
Young. Dia juga bisa kembali ke Amerika bersama istrinya. Jika Sun Woo dan Min
Young hidup di tempat yang tidak ada yang akan mencemooh mereka dan Jung Woo
serta Kim Yoo Jin tinggal di Amerika mereka tidak perlu mempedulikan apa yang
dikatakan orang-orang di Korea.
Kim Yoo Jin mungkin awalnya tidak
akan menerima hubungan Sun Woo dan Min Young, namun lambat laun dia yakin, pada
akhirnya dia akan mengerti. Bagaimanapun juga dia tetap ibu Min Young dan
pastinya ingin putrinya bahagia. Jung Woo sedih karena dia tidak bisa berbuat
apapun untuk Sun Woo dan Min Young.
Sun Woo berkata pada Jung Woo,
“Jika pergi adalah yang terbaik, aku akan pergi tanpa melihat ke belakang. Tapi
itu bukanlah pilihan yang terbaik. Disini tidak ada jalan terbaik, karena
semuanya sudah diluar kendali. Ini bukanlah seperti memilih solusi terbaik tapi
memilih apa pun yang dapat berhasil. Bahkan ketika semua itu tidak sesuai
dengan kehendak kita” Jung Woo tak bisa berkata apapun, bahka Sun Woo pun sudah
menyerah dengan hidupnya, Sun Woo kembali berkata, “Cara kita sudah pernah
gagal. Sekarang semuanya terserah Min Youn. Itulah bagaimana kita akan
membuatnya adil. Jangan salahkan dirimu, Hyung. Min Young sudah memilihmu
sebagai ayahnya.”
Jung Woo malah semakin merasa
bersalah mendengar kepasrahan Sun Woo terhadap Min Young. Jung Woo menganggap
hidupnya menjadi sangat berat, “Hidup itu…. Seperti Neraka” Jung Woo pun
menangis, dia benar-benar menyesal karena tidak dapat berbuat apa-apa.
Sun Woo kembali menatap catatan
yang ditinggalkan Jung Woo, tak jauh dari catatan itu, Sun Woo menemukan sebuah
amplop surat. Di atas tertera sebuah tulisan, “Berikan ini kepada Adikku, Sun
Woo” Sun Woo pun mengambil amplop itu, yang berisi pesan terakhir Jung Woo
untuk dirinya.
Direktur Oh kebakaran jenggot
saat dia menerima telepon dari DBM yang ingin memberitakan bahwa penusukan yang
dialami Park Sun Woo bukan ulah Choi Jin Chul. Dia berang saat direktur DBM
mengataan bahwa bisa saja itu dendam pribadi, dia bahkan mendengar rumor
kehidupan percintaan Park Sun Woo yang kotor, dengan hidupnya yang seperti itu
dia bisa saja di tusuk oleh siapapun. Direktur Oh semakin kesal kerena direktur
DBM berani membuat rumor seperti itu. Dia mengancam jika mereka berani
mengeluarkan berita yang hanya berdasarkan rumor seperti itu Direktur Oh akan
menuntutnya.
Young Soo datang ke kantor
direktur Oh untuk mengabarkan sesuatu, tapi dia masih berada di bawah amarah
setelah menutup telepon dari direktur kantor berita DBM. Dia mencaci direktur
DBM dan meminta Young Soo untuk tak memberikan informasi apapun lagi pada DBM.
Young Soo jadi kesal karena merasa tidak ditanggapi, dia pun berteriak
memanggil direktur Oh. Young Soo mengabarkan bahwa mereka telah menemukan
identitas orang yang menusuk Park Sun Woo.
Seorang dokter
senior dan Young Hoon sedang menunggui Jung Woo di kamar ICU nya. Dokter senior
berkata bahwa Jung Woo tidak akan bertahan hingga malam ini. Sepertinya Jung
Woo sangat depresi dengan hidupnya hingga memilih jalan ini. Dokter senior
tersebut mencoba menguatkan Young Hoon yang tak berkata sepatah katapun.
Setelah dokter senior keluar, Young Hoon hanya bisa menangis sedih.
Di ruang tunggu, Sun Woo duduk
bagai mayat hidup tak ada gairah hidup sedikitpun. Young Hoon datang menemui Sun Woo
dan berkata apa tidak sebaiknya Sun Woo memberitahu kakak iparnya? Jika Kim Yoo
Jin dan Min Young tidak segera kembali, ada kemungkinan mereka tidak akan bisa
melihatnya hidup untuk yang terkahir kali. Sun Woo hanya terdiam dan menatap
kosong ke depan, dia sama sekali tak menanggapi perkataan sahabatnya itu. Young
Hoon yang sangat mengerti keadaan Sun Woo, menawarkan diri untuk menghubungi
mereka, bahkan saat Sun Woo belum memberinya ijin.
Raut wajah Sun Woo menyimpan
amarah dan kesedihan luar biasa namun pandangan matanya kosong, entah apa yang
dipikirkannya. Seo Joon yang melihat keadaan Sun Woo malah menangis sambil
menggigiti kuku nya (rada nggak ngerti dengan sikap Seo Joon, apa saat ini
sedang merasa bersalah karena membongkar hubungan Sun Woo dan Min Young?) Sun
Woo yang sadar sedang diperhatikan menatap balik Seo Joon, namun dia tak
bereaksi apapun, dia hanya menatapnya sekilas, kemudian mengalihkan lagi
pandangannya ke arah lain. Seolah Sun Woo tak ingin menerima tatapan kasihan
dari Seo Joon.
Di Jepang, Min Young dan Kim Yoo
Jin sedang bersiap-siap untu pergi jalan-jalan. Tapi sebelum pergi Min Young
mendapat telepon dari Young Hoon. Min Young agak heran mengapa Dr. Han menelponnya,
dia pun mengangkatnya, dan sangat terkejut karena mendengar apa yang dikabarkan
Young Hoon padanya tentang Ayahnya. Saking terkejut bercampur gugup dan panik,
Min Young sempat menjatuhkan ponselnya membuat Kim Yoo Jin ikutan panik dan
bertanya apa yang terjadi? Tapi Min Young tidak bisa mengatakan apapun.
Sun Woo masih duduk ditempatnya
bagai mayat hidup. Bahkan dia tak mendengar dering ponselnya sendiri saat Kim
Bum Suk mencoba menelpon dirinya. Young Hoon datang dan mengatakan bahwa dia
sudah menelpon Min Young. Dia memberitahu Sun Woo jika Min Young dan Ibunya
akan segera kembali ke Korea dengan segera. Young Hoon kemudian melihat luka
operasi Sun Woo yang kembali berdarah. Young Hoon panik dan berkata Sun Woo
harus mendapatkan perawatan. Young Hoon pun pergi menganggil seorang suster dan
ikut bersamanya.
Sun Woo masih belum sadar dari
tatapan kosongnya, bahkan setelah Young Hoon berbicara padanya. Hingga akhirnya
Sun Woo mendengar ponselnya berbunyi karena Bum Suk sejak tadi terus
menelponnya. Dia mengangkat panggilan Bum Suk dan dibuat kaget karena apa yang
dikatakan oleh Kim Bum Suk, “Sajangnim, Mereka telah menemukan orang yang
menusukmu” Mendengar kabar itu, karuan saja Sun Woo langsung kaget, bagaimana
bisa polisi menemukan siapa pelaku penusukannya?
Polisi telah mendatangi Park
Chang Min ke tempat kerjanya di sebuah pom bensin. Park Chang Min tadinya
ketakutan polisi akan menangkap mereka karena pom bensin mereka melakukan
kesalahan. Dia berusaha menyambut kedatangan polisi dengan ramah. Namun tanpa
basa basi, polisi menangkap Park Chang Min atas tuduhan penusukan pada Park Sun
Woo pada tanggal 11 April 2013. Park Chang Min bingung, bahkan dia sama sekali
tidak mengenal Park Sun Woo, tapi DNA nya ditemukan di pisau yang dijadikan
alat penusukan. Jadi Park Chang Min telah menjadi tersangka utamanya. Park
Chang Min pun dibawa oleh polisi tanpa bisa melakukan perlawanan.
Sun Woo mempertanyakan pada Kim
Bum Suk bagaiama mereka menemukan identitas si penusuk, bahkan ketika tak ada
satu buktipun yang tertinggal. Ada satu bukti yang tertinggal. Potongan kukunya
(Hwaaaa daebak,,, bahkan potongan kukupun bisa dijadikan sebuah bukti^^) Kim
Bum Suk menjelaskan pada Sun Woo, “Polisi mengambil semua bukti dari hasil
Operasi. Mereka menemukan potongan kuku dari pelaku di sana. Dia mematahkan tangannya
ketika dia menusukmu. Mereka mendapat DNA dari kukunya. Untungnya dia memliliki
DNA terdaftar di dalam Lembaga Nasional Penyelidikan Ilmiah. Dia pernah dihukum
pada tahun 2004. Namanya adalah Park Chang Min. Umur 64. Dia memiliki SPBG di
dekat Seoul. Dia dituduh dengan 14 tuduhan dari penyerangan, perampokan, dan
percobaan pembunuhan. Ini akan membuat berita utama. Apa kamu tahu apa yang
baru saja kami temukan?”
Bum Suk menjelaskan kolerasi Park
Chang Min dengan Choi Jin Chul dari hasil rapat yang telah dilakukan para crew
CBM. Ternyata selama 10 tahun RS Myungse mengirimkan uang ke rekening istri dan
orang tua Park Chang Min, bahkan saat keluarganya tidak tahu tentang RS
Myungse, hal ini membuktikan bahwa sejak dahulu Choi Jin Chul telah menyewa
seorang tukang pukul. Mereka akan melaporkan itu nanti malam, Bum Suk
mengatakan akan sangat baik jika Sun Woo sendiri yang memberitakannya, tapi
mereka tidak bisa berbuat apa-apa.
Bum Suk merasa ini sangat
menyedihkan karena Sun Woo tidak bisa membacakan sendiri berita yang sangat
spektakuler menurutnya. Bum Suk bertanya bagaimana perasaan Sun Woo? Perasaan
nya? Sun Woo merasa ini sangat buruk. Jika Park Chang Min di temukan sebagai
pelaku penusukan Sun Woo, maka cepat atau lambat Choi Jin Chul akan mengetahui
tentang Time Travel yang dilakukan Sun Woo.
Sun Woo bertanya pada Bum Suk,
dimana Choi Jin Chul berada saat ini? Bum Suk mengatakan bahwa Choi Jin Chul
besok akan di siding, mereka pasti sedang bersiap-siap saat ini. Sun Woo
menahan emosinya, bagaimanapun dia harus menemukan cara mencegah Choi Jin Chul
mengetahui tentang Time travel dan dupa yang dimilikinya.
Young Hoon datang bersama dokter
yang akan memerikas Sun Woo, dia menjelaskan keadaan Sun Wo yang tidak meminum
obatnya, juga tidak datang ke RS saat ini luka operasinya kembali membuka
sehingga dia harus segera diperiksa. Namun betapa kagetnya Young Hoon saat
menemukan Sun Woo tidak berada di kursi tempat dia duduk tadi. Young Hoon pun
pergi mencari Sun Woo, dia yakin Sun Woo masih berada di RS.
Di Kantornya Choi Jin Chul
tertawa sini membaca judul sebua artikel yang menuduh dirinya melakukan
penyerangan terhadap Sun Woo. Dia merasa para wartawan saat ini hanya senang
menulis apa yang mereka mau saja. Choi Jin Chul meminta Sekre Kim untuk
memanggil para kuasa hukumnya. CHoi Jin Chul masih beroptimis dia akan
memenangan persidangan ini.
Sekre Kim memberitahu Choi Jin
Chul ada seseorang yang menelponnya. Orang itu bilang dia memiliki urusan yang
sangat penting ingin berbicara dengan Choi Jin Chul, namanya Park dari 20 tahun
lalu. Choi Jin Chul kaget mendengar nama itu lagi. Dia pun mengangkat
teleponnya setelah menyuruh Direktur Kim keluar dari ruangannya.
Choi Jin Chul berbicara dengan
Park Chang Min yang mengingatkan dirinya bahwa mereka saling mengenal karena
Insiden kebakaran di RS Myung See. Choi Jin Chul kaget mengapa Chang Min berani
menghubunginya. Park Chang Min berkata saat ini dia butuh bantuan Choi Jin
Chul. Park Chang Min ditangkap polisi dengan tuduhan telah melakukan penusukan
terhadap seorang reporter bernama Park Sun Woo. Dia bingung, bagaimana dia bisa
menusuk orang yang tidak dikenalnya itu, tapi kuku jarinya di temukan di luka
orang tersebut. Namun Park Chang Min kaget saat melihat foto Park Sun Woo, dia
adalah orang yang dia tusuk 20 tahun lalu kemudian melompat dari jembatan,
anehnya wajah orang itu tidak menua sama sekali. Dan yang lebih membuatnya gila
adalah pisau yang melukai orang itu adalah pisaunya dari 20 tahun yang lalu.
Park Chan Min bingung dengan
semua ini, dia meminta bantuan Choi Jin Chul untuk mencari tahu apa yang
terjadi dan membantunya keluar dari semua masalah ini. Jika Choi Jin Chul lepas
tangan begitu saja, Park Chan Min memastikan dia tidak akan jatuh sendirian.
Artinya dia juga akan menyeret Choi Jin Chul dalam masalah ini.
Choi Jin Chul kaget mendegar
cerita Park Chan Min, bagaimana bisa kasus 20 tahun yang lalu ada hubungannya
dengan masa sekarang. Kata-kata Park Chan Min terngiang di kepalanya. “Pisau
itu! Itu pisauku dari 20 tahun yang lalu. Pisau yang aku gunakan untuk
menusuknya” Choi Jin Chul kemudian membuka jurnal hariannya dan mengeluarkan
foto saksi atas kematian Park Chul Soo yang diberikan Park Chan Min padanya.
Dia menatap wajah orang itu lekat-lekat. Apakah orang tersebut benar-benar Park
Sun Woo?
Sun Woo pergi ke toilet RS untuk
membuat jurnal-jurnal yang ditulis masa mudanya. Terutama yang menyiratkan
kedatangannya ke masa lalu. Dia tak ingin Choi Jin Chul mengetahui tentang Time
Travel yang dilakukannya ke masa lalu, terutama masalah dupa yang menjadi
perantara mesin waktunya.
Young Hoon menemukannya di toilet dan bertanya apa
yang sedang Sun Woo lakukan? Sun Woo memberitahu Young Hoon, “Orang itu tertangkap.
Choi Jin Cheol akan segera mengetahuinya.” Young Hoon bingung dengan perkataan
Sun Woo, apa maksudnya? Sun Woo melanjutkan, “Dia akan mencari tahu dengan
segala cara. Dengan keinginannya yang menjijikkan.” Young Hoon paham dan tampak
kaget mendengarnya.
Di ruangannya Choi Jin Chul
mengingat kata-kata Sun Woo yang akan membuktikan apakah benar Choi Jin Chul
itu pembunuh Ayahnya atau bukan. Saat itu Choi Jin Chul meragukannya, tapi Sun
Woo bilang itu lebih mudah dari yang dibayangkan, Choi Jin Chul mulai
menduga-duga, namun dia tidak berani menarik kesimpulan apapun. Juga saat Sun
Woo mengantarkan Flash disk yang berisi rekamannya saat merekayasa kematian
Park Chul Soo seolah-olah karena kebakaran, Sun Woo berkata, “Aku tidak percaya
dengan sidik jari 20 tahun yang lalu” Dia pun teringat saat dirinya dan Park
Chan Min mencari mayat orang yang menceburkan dirinya dari jembatan itu, bahkan
setelah berhari-hari tubuh orang itu tidak pernah mengapung. Saat itu Park Chan
Min berkata, bahwa Orang itu pasti sudah mati, mungkin tubuhnya terjerat
tumbuhan air, jika dia masih hidup dia bukanlah manusia. Apakah orang itu
benar-benar Park Sun Woo? Tapi bagaimana bisa…
Sekre Kim masuk karena sebelumnya
telah dipanggil Choi Jin Chul, dia memerintahkan sekretarisnya itu untuk
menelpon Park Jung Woo dan katakan padanya bahwa Choi Jin Chul ingin SECEPATnya
menemuinya, dia tahu akan lebih menekan Jung Woo dari pada dia bertanya
langsung pada Sun Woo.
Sun Woo masih panik, dia
ketakutan jika pada akhirnya Choi Jin Chul akan mengetahui yang sebenarnya.
Young Hoon mempertanyakan tentang dupa yang terakhir? Sun Woo berkata, “Kita
perlu menyingkirkannya. Masalah tak akan selesai hanya karena aku belum
memakainya.”
Sekre Kim kembali masuk ruangan
Choi Jin Chul dan langsung ditodong pertanyaan apakah dia berhasil berbicara
dengan Park Jung Woo? Sekre Kim jadi tidak enak hati, dia mengabarkan jika saat
ini Park Jung Woo sedang berada di ruang ICU. Choi Jin Chul kaget mendengarnya
dan menanyaka alasannya, Sekre Kim bilang pihak RS tidak memberi tahunya, tapi
dia merasa Park Jung Woo masuk ICU karena mencoba untuk bunuh diri.
Choi Jin Chul akhirnya pergi ke
RS untuk menjenguk Jung Woo. Dia melihat Sun Woo dan menyapanya dengan berkata,
“Aku kira kau sedang terbaring kamu terluka. Ternyata Kau ada disini. Aku
dengan Jung Woo berada dalam keadaan Kritis. Boleh kah aku masuk? Bagaimanapun
kami masih teman lama” Sun Woo tak menjawab, dia hanya menatap Choi Jin Chul
sekilas dengan penuh amarah dan membiarkannya masuk. Setelah Choi Jin Chul
masuk ruang ICU, Sekre Kim berkata bahwa Choi Jin Chul tidak bermaksud jahat,
dia mendengar Jung Woo masuk ICU sehingga dia ingin menjenguknya.
Choi Jin Chul masuk dan melihat
keadaan Jung Woo, sementara itu Sun Woo
mengeluarkan surat yang ditinggalkan Jung Woo untuknya. Surat itu kini sudah
belumuran darah Sun Woo, dia teringat saat dia membaca surat itu ketika pertama
kali menemukannya.
“Sun Woo… Maafkan aku untuk
meninggalkan semua beban padamu ketika hidup menjadi susah. Aku tahu bahwa kamu
telah berkorban demi hidupku. Aku tidak punya kekuatan untuk meneruskan
kehidupan ini. Maafkan aku. Ada sesuatu yang belum kukatakan padamu. Mengenai
kelahiranku. Ayah kandungku adalah Choi
Jin Cheol.”
20 tahun lalu, saat Jung Woo dan
Ibunya masih dalam masa berkabung. Jung Woo mempertanyakan kepada Ibunya
tentang kebenaran yang dibicarakan Ayahnya, apakah benar dia adalah anak Choi
Jin Chul? Apakah itu fakta atau hanya khayalan ayahnya saja? Dengan menangis
Ibunya memberitahu Jung Woo, apa yang terjadi sebelum dia menikahi Park Chul
Soo.
Choi Jin Chul muda meminta
penjelasan Myung Hee muda mengapa dia memutuskan menikahi Park Chul Soo? Park
Chul Soo dan Choi Jin Chul berteman baik, bagaimana bisa Myung Hee melukan ini
padanya? Selama ini Myung Hee selalu memberinya harapan dengan terus tersenyum
manis dan pergi bersamanya, tapi pada akhirnya dia memutuskan menikahi Park
Chul Soo. Apakah karena kekayaan? Myung Hee menyangkal, dia mengatakan dia
mencintai Park Chul Soo dan berkata bahwa selama ini dia datang menemuinya
karena Choi Jin Chul yang terus memaksa. Jadi Myung Hee memilih Park Chul Soo
karena dia jauh lebih baik dari Choi Jin Chul. Mendengar hal itu Choi Jin Chul
jadi kesal dan menarik Myung Hee ke dalam sebuah losmen. Apa yang terjadi malam
itu, hanya Myung Hee dan Choi Jin Chul yang tahu.
Medengar cerita ibunya. Jung Woo
sangat terpukul. Ibunya berkata, saat itu dia tidak bisa berbuat apa-apa. Jung
Woo mencoba memahami ibunya, dia merasa sangat malu karena terlahir karena hal
itu.
“Aku yakin bahwa ibu tidak bersalah. Aku tidak ingin orang lain tahu.
Aku terlahir seperti itu dan aku membuat Ibu tidak bahagia. Aku membuat masalah
bagi orang tuaku selama puluhan tahun. Akhirnya aku membunuh ayah yang
membesarkanku. Tidak cukup sampai disitu, aku menghalangi kebahagiaan putriku.
Aku telah melukai adikku. Hidupku dimualai dari sebuah kesalahan. Aku tidak
dapat tahan lagi hidupku sangat buruk dan memalukan. Cobalah... untuk mengerti
Ibu dan diriku. Maafkan aku. “
Sun Woo sedih mengingat isi surat
kakaknya. Dia berusaha memahami beban berat yang ditanggungnya terutama setela
Sun Woo memberitahunya tentang kehidupan alternative mereka sebelum Sun Woo
menggunakan dupa itu. Dalam hal ini, sebenarnya bukan hanya Jung Woo yang
bersalah, Sun Woo pun turut andal dalam menghancurkan hidupnya dan hidup Min
Young, seandainya Sun Woo tak memiliki Passion untuk mengubah takdir, maka
cerita Nine ini tidak akan ada #abaikan.
Choi Jin Chul keluar dari ruang
ICU Jung Woo, dia bertanya pada Sun Woo apa yang terjadi pada kakaknya itu. Dia
pikir hidup Jung Woo baik-baik saja, apa yang terjadi pada Jung Woo sebenarnya.
Sun Woo masih tidak mengatakan apapun. Choi Jin Chul meminta maaf pada Sun Woo,
tapi dengan sinis Sun Woo berkata, “Tampaknya kau tidak tahu kepada siapa
sebenarnya harus meminta maaf” Choi Jin Chul bingung dengan perkataan Sun Woo.
“Kau tidak akan pernah tahu kehilangan apa yang akan kamu alami. Aku merasa
kasihan padamu” Choi Jin Chul semakin tidak mengerti. “Apa yang kamu katakan?”
Dia bertanya pada Sun Woo. Sun Woo hanya berkata, “Aku bahkan takkan
mengatakannya padamu. Karena itu adalah hal yang memalukan bagi hidupnya.” Choi
Jin Chul semakin bingung dan tidak tahu apa yang maksud Sun Woo mengatakan
semua itu.
Sun Woo tidak ingin memperpanjang
masalah ini. Dia kemudian bertanya tujuan sebenarnya dari Choi Jin Chul datang
ke RS, Sun Woo yakin bukan hanya karena ingin menjenguk Jung Woo. Choi Jin Chul
membenarkan, dia mengatakan tentang perihal orang yang ditusuk orang suruhannya
dan menjatuhkan dirinya ke jembatan, 20 tahun yang lalu. Dia sudah mencarinya
selama berbulan-bulan karena tubuh orang itu tak pernah ditemukan dan dia kaget
karena orang itu kini ada disini di hadapannya. Apakah dirinya sudah pikun,
bagaimana bisa ini semua terjadi.
Sun Woo menyadari Choi Jin Chul
telah mengingat dirinya sebagai orang yang ditusuk Park Chan Min. Choi Jin Chul
bertanya, “Apa ini seperti mesin waktu dari film-film?” Dengan dingin Sun Woo
membenarkan. Choi Jin Chul kaget, “Apakah kau punya mesin waktu?” Sun Woo
menjawab dengan lebih dingin, “Ya. Aku punya” Choi Jin Chul tertawa meremehkan,
tentu saja dia tidak mempercayainya begitu saja, itu tidak masuk akal.
Sun Woo bertanya, “Apakah kau
iri? Kau tidak seharusnya itu. Karena semua itu tidak memberikan hal baik pada
hidupku” Choi Jin Chul jadi kesal dengan sikap Sun Woo dan berkata dia sedang
tidak bercanda, hidup dan matinya tergantung pada masalah ini. Besok adalah
sidangnya, selain tuntutan tentang penelitian illegal, Choi Jin Chul juga akan
dituntut dengan tuduhan percobaan pembunuhan Sun Woo karena masalah tersebut.
Dengan dingin Sun Woo berkata,
itu semua bukan tuduhan, Choi Jin Chul memang mencoba membunuhnya dengan mengirimkan
orang untuk menusuknya. Jaman sekarang ini berbeda, dulu Choi Jin Chul bisa
menyuap polisi yang korup. Tapi di jaman sekarang, mereka bahkan bisa menemukan
pelaku hanya kerena patahan kukunya. Choi Jin Chul jadi cemas mendengar
penuturan Sun Woo.
“Kau pikir ini tidak adil karena
hidupmu akan berakhir seperti ini? Kurasa yang tidak adil adalah kau punya
hidup yang indah selama 20 tahun terakhir. Itu membuatku marah. Yang kupikirkan sekarang, apakah aku seharusnya
mengambilnya 20 tahun yang lalu? Kenapa aku tidak membuat hidupmu menderita di
saat kamu masih jauh dari kesuksesan? Ataukah aku harus membunuhmu secara rapi?
Haruskan aku kembali ke masalalu? Aku seharusnya menusukmu seperti yang kau
lakukan di masa lalu. Aku akan lolos dengan bersih. Mereka takkan menemukan
potongan kuku.” Sun Woo mengatakan semuanya dengan penuh Amarah dan ejekan.
Tentu saja ini membuat Choi Jin Chul jadi sedikit ketakutan. Dia pastinya
bertanya, apakah Sun Woo benar-benar punya mesin waktu?
Sun Woo menenagkan dirinya dan
berkata, “Kurasa aku telah memberimu informasi yang cukup. Mengapa kau tidak
segera pergi dari sini?” Choi Jin Chul merasa kesal karena Sun Woo mengusirnya,
dia berkata pada Sun Woo, “Apakah kau pikir aku tidak bisa mencari tahu apa
yang sebenarnya terjadi? Aku sedang berpikir… AKu tidak tahu bagaimana kau
melakukannya. Tapi jika aku bisa melakukannya, aku haya perlu melenyapkan satu
orang. Hanya seorang anak SMA. Dia adalah satu-satunya orang yang selalu
menghalangi jalanku”
Choi Jin Chul tidak perlu mencari
saksi mata dan menempuh jalan yang panjang, seperti kata Sun Woo jaman sekarang
adalah jaman teknologi, maka dengan mudah dia bisa menemukan apa yang
sebenarnya terjadi. Choi Jin Chul pun pergi meninggalkan Sun Woo.
Di dalam mobil, Choi Jin Chul
mengatakan pada Sekre Kim untuk mencari tahu segala hal tentang Park Sun Woo.
Jurnal sejak tahun 1992-2012, Rekaman video, rekaman telepon dan sms, dan
terutama apa yang dia lakukan di malam tanggal 31 Desember 2012. Cari tahu
segalanya, pasti ada rentang waktu dimana Park Sun Woo tidak memiliki alibi,
menghilang dari peredaran (dugaan Choi Jin Chul saat Sun Woo tidak memiliki
alibi, dia benar-benar bisa kembali ke masa lalu).
Di rumah sakit Sun Woo masih
termenung dengan tatapan kosongnya. Tak ada lagi yang bisa dia perbuat. Dia
tahu cepat atau lambat Choi Jin Chul akan mengetahui tentang Time Travelnya
juga tentang dupa yang dimilikinya. Sun Woo mengeluarkan dupa itu dari saku
jaketnya dan menatapnya. Haruskah dia menggunakan dupa terakhir untuk menghabisi
Choi Jin Chul
Min Young dan Kim Yoo Jin datang
dengan tergesa-gesa. Kim Yoo Jin langsung berhambur menuju ruang ICU tempat
Jung Woo di rawat. Sementara Min Young yang masih menangis tertahan di hadapan
Sun Woo yang langsung berdiri saat melihat Min Young. Mereka saling bertatapan,
Min Young melihat Sun Woo memegang tempat dupanya. Min Young menatap Sun Woo
seolah bertanya, apa yang akan kau lakukan? Apakah kau akan menggunakan dupa
itu lagi? Sun Woo pun menatap Min Young seolah mengingat janjinya pada wanita
itu, bahwa dia tidak akan lagi menggunakan dupa itu. Tapi… tak sepatah katapun
keluar dari bibir mereka, keduanya hanya saling menatap dalam diam.
~bersambung~
Komentarku? Cek di Curhat Nine Part-7
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^