Setting drama Sword and Flower adalah Jaman Kerajaan Gorgureyo yang didirikan oleh Jumong pangeran terbuang dari kerajaan Buyeo. Gorgureyo pernah menjadi kerjaan terkuat dan menguasai daerah Asia timur selama masa kejayaannya. Keturunan Jumong terus menjadi penerus tahta kerajaan namun berakhir di Raja Bo Jang yang merupakan kepnakan dari Raja Yeong Ryu. Masa pemerintahan Raja Bo Jang adalah masa keruntuhan dari Kerajaan Gurgoreyo.
Sword and Flower menceritakan
kisah cinta terlarang antara Putri Moo Young, yaitu Putri dari Raja Yeong Ryu
dan Yeon Choong putra dari Jenderal besar Gorgureyo, Yeon Gaesomun. Melihat
dari sejarah asli dari Kisah Yeon Gaesomun- Raja Yeong Ryu dan Raja Bo Jang
nama Putri Moo Young dan Yeon Choong sama sekali tidak tertulis, sepertinya
mereka hanya fiksi belaka, atau kisah sejarah mereka memang tidak di ceritakan.
*posted by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Yeon Gaesomun
Yeon Gaesomun (603 – 665?)
merupakan seorang diktator yang berkuasa dan kontroversial di dalam menurunnya
kejayaan Goguryeo. Yeon juga dikenang sebagai seorang yang memiliki sejumlah
perlawanan sukses dalam konflik militer dengan Dinasti Tang dibawah pimpinan
Kaisar Li Shimin dan putranya Kaisar Gaozong.
Berbagai sejarah Korea
tradisional menggambarkan Yeon sebagai seorang pemimpin despotik (memimpin untuk memenuhi keinginan pribadinya),
yang memiliki kebijakan-kebijakan yang kejam dan membangkang kepada monarkinya
yang mengepalai keruntuhan Goguryeo. Namun berbagai prestasinya di dalam
membela Goguryeo melawan Cina dengan serangan gencarnya memberikan inspirasi
kepada para sejarawan nasionalis Korea, terutama pada abad ke-19, seorang
sejarah-wan dan intelektual Korea Sin Chaeho, menyatakan bahwa Yeon merupakan
seorang pahlawan yang sangat hebat di dalam sejarah Korea.
Yeon Gaesomun merupakan putra
yang pertama dan tertua Yeon Taejo, seorang Perdana Menteri di Goguryeo selama
masa pemerintahan Raja Pyeongwon dan Raja Yeongyang. Keluarga Yeon merupakan keluarga yang memiliki
ranking dan status yang tinggi di Goguryeo. Kakek Yeon, Yeon Ja-Yu juga
merupakan seorang Perdana Menteri di Goguryeo.
Informasi mengenai Yeon Gaesomun
secara besar diambil dari riwayat Samguk Sagi (catatan Kuno mengenai Tiga
kerajaan), Raja Yeong Ryu dan Raja Bojang dan biografi Yeon Gaesomun, makam peninggalan
yang masih ada tercatat sebagai makam milik kedua putranya Yeon Namsaeng dan
Yeon Namsan, dan biografi yang tercatat dengan nama kedua putranya tersebut
muncul di dalam Buku Baru Tang.
Sepertinya tanggal yang tepat
untuk tanggal kematian Yeon adalah tanggal yang dicatat di dalam prasasti makam
Namsaeng, putra tertua Yeon Gaesomun: tahun ke-24 pada masa pemerintahan Raja
Bojang (tahun 665). Namun di dalam riwayat Samguk Sagi tahun yang tercatat
disana adalah tahun 666, dan dari sejarah Jepang Nihonshoki menyatakan tahun
ke-23 pada masa pemerintahan Raja Bojang (tahun 664).
Kabarnya Yeon Gaesomun meninggal
secara alamiah.
Yeon Gaesomun memiliki tiga orang
putra, (yang tertua dan yang termuda) Yeon Namsaeng, Yeon Namgeon, dan Yeon
Namsan. Setelah kematiannya, negara tersebut menjadi lemah dikarenakan
pertikaian warisan antara saudaranya dan ketiga putranya, dan di tahun 668
relatif cepat jatuh ke tangan Silla-Tang.
Raja Yeong Ryu
Raja Yeong Ryu merupakan saudara tiri
raja kedua puluh enam Yeong-yang, dan putra raja kedua puluh lima Pyeongwon.
Dia naik tahta ketika Yeong-yang wafat
pada tahun 618.
Raja Yeong Ryu di kenal di Cina
sebagai penakluk dinasti Sui. Goguryeo beranjak pulih dari Perang Goguryeo-Sui,
dan kaisar Tang yang baru masih menyelesaikan penyatuan internalnya. Tidak
berada di dalam posisi permusuhan baru, Goguryeo dan Tang bertukar utusan dan
atas permintaan Tang, melakukan pertukaran tawanan pada tahun 622.
Namun ketika Tang mendapat
kekuatan pada tahun 631, mereka mengirimkan sekelompok pasukan kecil untuk
menghancurkan sebuah tugu kemenangan Goguryeo atau Sui. Sebagai balasannya,
Goguryeo membangun pertahanan dinding Cheolli Jangseong bersama dengan
perbatasan barat, sebuah proyek selama 16 tahun yang dimulai pada tahun 631 di
bawah pengawasan Yeon Gaesomun.
Pada masa itu, Goguryeo
melanjutkan perang-perangnya untuk memulihkan wilayahnya yang hilang dari
kerajaan di Korean Selatan, Silla. Jenderal Silla Kim Yushin merebut benteng
Goguryeo Nangbi pada tahun 629.
Yeong Ryu dan beberapa pejabat
pemerintahan berencana untuk membunuh beberapa pejabat militer yang berkuasa.
Mereka semula berencana untuk membunuh Yeon Gaesomun, yang kekuatan dan
pengaruhnya dengan cepat mengambil alih tahta. Yeon Gaesomun akhirnya memergoki
rencana tersebut dan segera pergi ke Pyongyang untuk membunuh para komplotan
tersebut, termasuk sang raja. Yeong Ryu tewas terbunuh pada tahun 642.
Yeon Gaesomun menempatkan
keponakan Yeong Ryu, Bojang untuk naik tahta.
Raja Bo Jang
Bojang merupakan putra dari adik
Raja Yeong Ryu. Pada tahun 642, Jenderal Yeon Gaesomun melancarkan kudeta dan
membunuh Yeong Ryu serta sebagian besar para pendukungnya. Bojang kemudian
dinaikkan ke atas tahta.
Selama hampir seluruh masa
pemerintahannya, Bojang merupakan seorang Raja boneka, memberikan kekuasaan kepada
peraturan militer Yeon Gaesomun. Misalnya, atas dorongan Yeon ia mendukung
agama Taoisme dan mengeluarkan perintah untuk menindas agama Buddha di dalam
negara, yang pada saat itu secara resmi beragama Buddha.
Setelah kematian Yeon Gaesomun
pada tahun 666, Bojang tidak dapat mengendalikan negara, mulai dihancurkan oleh
perselisihan warisan di antara putra-putra Yeon.
Karena perselisihan intern
berlangsung di Goguryeo, Yeon Namsaeng membelot dan 40 kastil di dekat
perbatasan menyerah kepada Tang, sebaliknya Yeon Jeong-to membelot kepada
Silla.
Ibukota Goguryeo jatuh ke tangan
pasukan Silla-Tang di bulan sembilan tahun kamariah 668, dan Raja Bojang
ditawan. Ia ditunjuk sebagai menteri pekerjaan umum oleh Kaisar Tang Gaozong.
Tang menghadapi problem yang
meningkat dalam memerintah penduduk Goguryeo, dan juga perlawana Silla kepada
Tang di Semenanjung Korea. Pada tahun 677, Tang memahkotai Bojang "Raja
Joseon" dan memberinya tanggung jawab atas komando Liaodong (sebagai
Protektorat Umum) untuk Menenangkan Timur.
Namun Raja Bojang terus
menimbulkan pemberontakan melawan Tang dalam usahanya untuk membangkitkan
kembali Goguryeo, mengorganisasikan pengungsi Goguryeo dan bersekutu dengan
suku Malgal. Ia akhirnya dibuang ke Sichuan pada tahun 681, dan wafat pada
tahun berikutnya.
Karena Bojang merupakan pemimpin
terakhir di Goguryeo, ia tidak menerima nama kuil setelah kematiannya. Raja Bojang dari Goguryeo, juga merupakan
keturunan Jumong terakhir yang memerintah Goguryeo.
In The Drama
Begitulah Kisah ketiga tokoh
drama Sword and Flower dalam catatan sejarah Korea lalu bagaimana di dramanya.
Aku masih agak bingung sebenarnya, di sinopsis awal drama ini dikatakan jika
Raja Yeong Ryu akan membunuh Yeon Gaesomun dan menyebabkan dendam antara
pasangan kekasih Putri Moo Young dan Yeon Choong putra dari Yeon Gaesomun. Tapi
jika melihat sejarahnya, kok kayaknya Raja Yeong Ryu yang bakal di bunuh sama
Yeon Gaesomun ya?
Di sejarah diceritakan bahwa Yeon Gaesomun memiliki tiga orang putra, tapi tidak ada yang bernama Yeon Choong, dan putra tertuanya Yeon Namseung sudah dididik sejak kecil untuk menjadi penggantinya, jadi tidak mungkin dia adalah nama lain dari Yeon Choong, mungkin karena itulah Yeon Choong di ceritakan sebagai putra yang terbuang yang tidak diterima Ayahnya, Tentang karakter Yeon Gaesomun yang dictator dan despotik, pas banget digambarkan dalam drama ini, meski saat ini ekspresinya kurang kejam dan gahar, hehehe
Haduh agak sedih melihat
sejarahnya Raja Bo Jang, padahal aku terkesan sama Jang, sayang ya nasibnya
bakal kayak begitu. Ternyata Raja Bojang malah akan jadi Raja boneka dari
Jenderel Yeon. Hiksu deh buat Jang TT_TT
*posted by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
sumber sejarah: wikipedia
asyik...adalagi cerita saeguk sari jaman ju mong,....abis bosen sama cerita saeguk dari jaman joseon
BalasHapusWah ternyata kisah antara Putroi So Hee/Moo Yeong dan Yeon Choong gak ada ya. padahal kisah mereka justru yang jadi daya tarik drama ini.
BalasHapusMenurutku drama ini sangat menarik tapi sayang di Korea ratingnya kurang memuaskan.
gomawo dah posting.