Lama tidak menemukan Saeguk yang
menyentuh hati, dan ternyata dramanya Uhm Ajussi akhirnya menyentuh hatiku.
Ceritanya mungkin standar, tapi drama ini minim sekali dialog, dan mengandalkan
ekspresi dan gesture tubuh para aktornya, pengambilan gambarnya OK banget, dan
satu lagi musiknya unik banget. Hmm mungkin banyak yang bilang aneh, tapi aku
malah suka dan berhasil membuatku ketawa ketiwi saat melihatnya. Dan
akting-akting pemainnya menurutku OK banget^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Scene awal episode 1 Sword and
Flower dimulai dengan narasi dari putri Moo Young, putri kerajaan Gorgureyo:
“Goguryeo. Goguryeo, yang pernah
menguasai seluruh Asia Timur. Aku adalah putri kerajaan Goguryeo. Ayahku,
Paduka Raja Yeong Ryu adalah pahlawan militer yang berperang melawan lebih dari
satu juta tentara Dinasti Sui. Go Gun Moo, Penguasa baru benua ini, Dinasti
Tang mulai berusaha untuk menguasai Goguryeo. Paduka Raja Yeong Ryu ingin
mengulur waktu untuk mempersiapkan pasukan, tapi Yeon Gaesomun berpendapat
bahwa sebaiknya kita segera melakukan serangan.”
“Dan cintaku satu satunya Yeon
Choong, putra Yeon Gaesomun. Mungkin lebih baik kita tak pernah bertemu.
Goguryeo. Mengapa Goguryeo harus hancur? Mengapa Goguryeo harus jatuh? Mengapa
Goguryeo harus terkalahkan?”
Putri Moo Young (Kim Ok Bin) dan Putra mahkota (Lee Min Hoo)
diserang dalam sebuah perjalanan. Pengawal berkata itu adalah serangan dari
Dinasti Tang. Para pengawal dan Jang (Ohn Joo Wan) mati-matian melindungi Putri dan Putra
Mahkota. Saat Jang dan para pengawal melawan penyerang mereka, Putri lah yang
mengambil alih kendali kereta kuda.Baruntung ada sekelompok orang yang menolong
Jang dan para pengawal untuk melawan para penyerang itu sehingga mereka
berhasil menyelamatkan Putri Moo Young dan Putra Mahkota.
Saat Putra Mahkota dan Putri
diserang, di kerajaan sedang terjadi perdebatan penting. Raja Yeong Ryu (Kim Yeong Chul)
menginginkan kerajaan untuk berdamai dengan dinasti Tang demi keselamatan
kerajaan, tapi pihak Jenderal Yeon Gaesomun (Choi Min Soo) menginginkan hal lain, mereka ingin
Gorgureyo melawan dinasti Tang denga melakukan perang. Raja tidak menginginkan
hal itu, karena dia tahu betapa mengerikannya melakukannya perang saat dia
berhasil menaklukan Dinasti Sui. Menurut Raja Gorgureyo tidak punya kekuatan
untuk berperang. Apa yang mereka tahu tentang perang? Raja berkata, “ Kau tak
pernah memenggal kepala panglima musuh dengan tanganmu sendiri, dengan pedangmu
sendiri, tapi kau berani berbicara tentang perang? Bukan yang kuat yang
berjaya, tapi yang berjayalah yang menjadi kuat.”
Para pejabat tetap berpedapat
bahwa iade perdamaian yang diinginkan Raja pun tidak akan menghentikan invansi
dari dinasti Tang. Raja bertanya, apa yang diinginkan para pejabat dari pihak Jenderal
Yeon untuk mempertahan Gorgureyo? Dia tahu, semua yang dikatakan oleh para
pejabat tadi adalah keinginan Jenderal Yeon, jadi sejak tadi pun dia hanya
melihat pada Jenderal Yeon yang bungkam tak mengatakan sepatah katapun. Jenral
Yeon akhirnya berkata, “Kita harus mengganti Perdana Mentri”
Raja berpendapat
bahwa masa jabatannya belum habis, tapi menurut para pejabat saat Dinasti Tang
sudha berhasil mengusai hampir seluruh benua asia, maka mereka juga akan
mengincar Gogureyo jadi mereka harus memiliki perdana mentri yang dapat melawan
dinasti Tang, hanya dengan cara itu Gurreyo dapat bertahan. Salah satu pejabat
pendukung Jenderal Yeon berkata, “Perdana Menteri saat ini lemah dan bodoh,
mengunjungi rombongan mata mata dan menjilat mereka. Ia tak akan mempu menjaga
masa depan Goguryeo.” Perdana Menteri Kerajaan Gorgureyo, Hae Tae Soo menatap
tajam pada Jenderal Yeon saat mendengar pernyataan salah satu Jenderal besar
Gorgureyo itu.
Raja tidak setuju, dia punya ide
lain. Untuk tetap membuat Gorgureyo bertahan, mereka hanya perlu melakukan
penobatan Putra Mahkota. Pihak Jenderal
Yeon tidak setuju, menurut mereka Putra Mahkota terlalu lunak, dia tidak akan
bisa melawan Dinasti Tang. Jenderal Yeon mengingatkan raja, “Paduka yang mulia
juga bukan pewaris tahta, namun Paduka disini selaku Jenderal yang menaklukan
Sui. Yang paling pemberani dan berakhlak mulia diantara seluruh keturunan raja
seharusnya diangkat menjadi Putra Mahkota Goguryeo.” Raja jadi murka
mendengarnya, “Yeon Gaesomun, beraninya kau!?”
Salah satu pengawal kerajaan
masuk dan memberitahu bahwa rombongan Putra Mahkota di serang oleh Dinasti Tang.
Pejabat pihak Jenderal Yeon malah memanas-manasi bahwa mereka tidak bisa
berdamai dengan Dinasti Tang setelah mereka menghina mereka seperti ini. Raja
menyikapi masalah ini dengan cukup tenang dan berkata mereka akan tahu apa
keinginan dinasti Tang setelah dalang dari penyerangan itu di tangkap.
Di luar ruang pertemuan para
pejabat mengkhawatirkan sesuatu pada Jenderal Yeon, “Ada laporan bahwa ada yang
selamat! Apa? Bagaimana jika ia buka mulut dan membocorkan bahwa serangan ini
adalah dari pihak kita? Kita semua akan celaka!” Dengan dingin Jenderal Yeon
hanya mereke menyuruh mereka untuk pergi dan makan daging panggang saja dulu.
Apa sebenarnya rencana Jenderal Yeon?
Rombongan Putra Mahkota dan Putri
Moo Young akan kembali ke istana. Yeon Choong yang memakai topi pengembaranya
berpapasan dengan rombongan itu dan menunjukkan ekspresi tak biasanya. Ternyata
dia memiliki sebuah tugas. Yeon Choong berdiri di atas atap dan dengan tetap
sasaran langsung memanah satu-satunya anggota penyerang yang dipekerjakan oleh
Jenderal Yeon untuk mengkambing hitamkan Dinasti Tang dalam insiden penyerangan
rombongan putra Mahkota.
Melihat ada yang tidak beres
putri Moo Young kaget saat menyadari bahwa satu-satunya saksi telah dibunuh. Putri
melihat pria yang membawa busur panah di atas genting, dia pun melakukan
pengejaran pada pria itu, hal yang sama pun dilakukan Jang dan beberapa
pengawal lainnya. Yeon Choong tak tinggal diam, dia segera melarikan diri
dengan lompatan-lompatan yang indah. Hingga dia mengabil sebuah kain penutup
dan menutupi wajahnya sehingga tak ada yang akan melihat wajahnya dari dekat.
Yeong Choong sempat melawan
beberapa pengawal juga Jang, namun dia berhasil meloloskan diri, namun dia
bertemu dengan Putri Moo Young yang sudah bersiap dengan pedangnya. Saat Jang
datang, perhatian Yeon Choong sedikit teralih namun dia langsung menyerang
putri yang mencoba bertahan. Pertarungan antara Jang, Yeon Choong dan juga
Putri tak dapat terhindari.
Saat Putri akan mengambil barang bawaan Yeon Choong
yang sempat dijatuhkannya ketika memanjat tembok, Yeon Choong segera
mengambilnya, Jang melukai lengan atas Yeong membuat Yeon Choong refleks memukul bahu putri hingga dia terjatuh. Jang mengabaikan Yeon Choong dan menanyakan kabar sang putri. Yeon Choong berhasil
melarikan diri setelah sebelumnya mendengar Jang memanggil Putri Moo Young
dengan sebutan putri.
Jang masuk ke sebuah penginapan
dimana ada pertunjukan panah dengan pemanahnya menutup mata. Pemanah itu adalah
Yeon Choong yang telah berganti baju. Jang mencari pria yang lengannya terluka,
tapi dia tak menemukannya, setelah dia berbalik. Yeon Choong membuka penutup
matanya dan luka di lengannya mulai merembes pada baju yang dipakainya.
Meski
sudah berbalik, Jang jadi curiga, Yeon Choong pun mulai waspada keduanya sudah
ancang-ancang mengeluarkan pedang masing-masing dari sarungnya, tapi seorang
pelayang wanita di penginapan tersebut segera mengamankan Yeon Choong kedalam,
mungkin pelayan itu melihat luka Yeon Choong.
Jang pun tidak sempat melihat
luka di lengan Yeon Choong, dia pergi dari penginapan itu. Sementara Yeon
Choong melihat Jang yang pergi menjauh dari jendela kamarnya. Yeon Choong pun
mengingat mengapa dia bisa menjadi buronan Jang sebagai orang yang memanah
saksi terakhir insiden penyerangan Putra Mahkota.
Beberapa orang mendekatinya saat
dia akan keluar dari penginapan. Mereka menawarkan pekerjaan tersebut karena
mendengar keahlian Yeon Choong dalam memanah dan tujuannya memiliki keahlian
itu untuk mencari seseorang. Orang-orang tersebut mengatakan bahwa Yeon Choong
bekerja untuk orang yang susah ditemuinya, Yeon Choong yang awalnya menolak
akhirnya bertanya apakah jika dia melakukan pekejaan itu dia bisa bertemu
dengan orang tersebut?
Sepertinya jawabannya ya, karena
akhirnya Yeon Choong melakukan pekerjaan tersebut. Dia merenung menatap sebuah
kalung pemberian ibunya saat dia masih remaja. Yeon Choong bertanya tentang
Ayahnya dimana dia tinggal dan mengapa mereka tidak tinggal bersama? Ibunya
berkata bahwa Ayahnya tinggal di tempat yang jauh. Yeon Choong bertanya apakah
ibunya dibuang karena dia adalah seorang budak? Ibunya menyangkal, dia berkata
pada Yeong Choong bahwa Ayahnya adalah orang yang baik.
Putri di beritau tabib istana
bahwa saat dibawa ke istana tahanan itu berbau buah almond, buah yang tumbuh di
bagian barat dan sulit untuk di dapatkan. Buah itu adalah buah yang bisa
membunuh orang. Putri pun mencurigai sesuatu.
Raja Yeong Ryu meradang pada Jang
karena menangkap pembunuh saksi dari insiden penyerangan Putra Mahkota.
Kata-kata Raja cukup kejam sehingga melukai hatinya, “Tahanan itu terbunuh, dan
kau membiarkan pembunuhnya lolos?! Dan kau masih berani mengaku sebagai
Bangsawan Goguryeo? Jika kau mati sekarang, aku tak akan menyesalinya. Kita
harus menyelidiki permasalahan ini sampai akarnya. Dan, kau hanya punya satu
nyawa.” Meski sakit hati Jang hanya bisa mengikuti apapun kata-kata rajanya.
Kejadian ini disaksikan Putri Moo Young yang bertanya tentang sekelompok orang
yang membantu mereka ketika diserang setelah Jang pergi.
Saat Jang merenung di luar Putri
mencoba menghiburnya, dia tahu bahwa Jang adalah orang yang gagah berani, putri
memintanya untuk tidak memasukan kata-kata Ayahnya dalam hati. Jang hanya
terdiam, dia tahu Putri sedang mencoba menghiburnya, perlahan rasa kesal dan
amarahnya pun mereda. Putri berkata, “Takdir kadang sangat ironis. Adikku, yang
harus menjadi Raja, tak ingin menjadi Raja. Dan kau, yang lebih pantas menjadi
Raja, tak mungkin naik tahta, hanya karena garis keturunanmu.”
Jang berkata, “Takdir dapat
diubah kapan saja” Putri kaget medengarnya, dia berbali menatap Jang yang
kemudian melanjutkan kata-katanya, “Paduka pangeran… Dia pasti akan bisa
mengatasinya” Putri jadi lega mendengarnya, Jang juga akhirnya tersenyum pada
sang Putri.
Putri mendatangi So Sa Bun (Kim Sang Ho)- ketua kelompok Geum Hwa Dan (yang menyelamat Putra Mahkota dan Putri dari penyerangan orang suruhan Jenderal Yeon), ternyata meraka adalah Anak buah Raja Yeong
Ryu. Putri Moo Young meminta informasi tentang buah almond dan kantung kulit
yang digunakan si pembunuh. Ketua So mengatakan bahwa banyak bangsawan yang
membeli buah almond secara diam-diam dan menggunakan tas kulit yang diceritakan
putri, jadi mereka tidak bisa mencurigai Jenderal Yeon sebagai pelakunya.
Selain ketua So, Shi Woo (Lee Jung Shin) salah satu anggota dari kelompok Geum Hwa Dan juga
memberikan pendapatnya, Ketua So berkata, jika putri membutuhkan sesuatu dia
bisa menghubungi Shi Woo.
Pulang dari menemui Ketua So,
putri berjalan-jalan di pasar, disalah satu penjual aksesoris dia tak sengaja
bertemu dengan Yeon Choong. (Eh,, buseet
itu musiknya pengen ketawa ngakak, Rock n Rock in Saeguk? hahah Cool,,
bener-bener unik^^) Putri meliriknya diam-diam, lama-lama di jadi tertarik pada
pria disampingnya apalagi setelah tak sengaja tangan mereka saling menyentuh
tak sengaja saat akan mengambil aksesoris yang sama. Putri jadi tersipu-sipu
malu sambil menunduk.
Saat kembali menoleh untuk melihat Yeon Choong lagi, pria
itu sudah menghilang. Putri mencarinya dengan mengedarkan pandangan ke setiap
sudut pasar, dia berjalan untuk mencari Yeon Choong, hingga akhirnya dia
menemukannya di sebrang lorong pasar.
Putri pun mengikuti langkah Yeong Choong (The Stalker Princess?? hehehe) Selama mengikutinya Putri tersenyum malu-malu
sambil tersipu, dia panik saat kembali kehilangan jejak Yeon Choong. Lagi-lagi
putri mencari jejak Yeong Choong hingga dia tersenyum seolah merasakan
keberadaan Yeong Choong di belakangnya.
Putri berbalik dan dia tersenyum malu
pada Yeon Choong. Seolah jalanan itu milik mereka
berdua, Putri bahkan tidak sadar ada kereta yang akan menabraknya.
Yeong Choong
dengan sigap menyelamatkannya dengan mengangkatnya ke atas, (Waw Atraksi nih^^)
Untuk sesaat Putri yang diangkat ke atas
menggantung terbalik dalam genggaman Yeon Choong, mereka bertatapan
penuh arti.
Setelah beberapa saat yang penuh
arti tersebut, keduanya kembali tersipu malu sambil bertatapan di taburi sakura
musim semi yang menghujani pertemua meraka yang indah tersebut. (Waduwh,, nggak
berhenti ketawa ketiwi liat pertemuan OTP kita, sebelum dikasih yang
sedih-sedih nih,, hahaha)
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Para pejabat kelompok Jenderal
Yeon bersyukur karena satu-satunya saksi yang akan melibatkan nama mereka sudah
mati. Kasus ini akan dianggap sebagai kasus penyerangan Dinasti Tang terhadap
Gorgureyo, Raja pasti akan berpikir ulang berdamai dengan Dinasti Tang, dan
perintah Perdana menteri untuk mengirim Jenderal Yeon ke perbatasan akan
digagalkan. Menurut pendapat mereka saat Jendral Yeon dikirim untuk mengawasi pembuatan
benteng di perbatasan bukan nyawanya saja yang terancam tapi juga nyawa mereka.
Nyawa mereka semua sangat bergantung pada pemilihan Perdana Menteri yang baru,
Apakah Jendral Yeon sudah memiliki kandidat siapa yang akan dijadikan Perdana
Menteri baru. Jenderal Yeon tidak berkata apapun dia berjalan pergi setelah
menyentuh bahu salah satu ketiga pejabat menteri pendukungnya.
Pejabat sempat bertanya tentang
pemanah yang membunuh tahanan itu, bakatnya sangat luar biasa namun Jendral
Yeon tidak sempat berkomentar apapun, pengawal pribadinya memberitahumya ada
seseorang yang ingin menemuinya.
Dia adalah Yeon Choong, Putra
yang bertahun-tahun tak ditemui oleh Jendral Yeon. Yeon Choong menanti dengan
cemas, dia mendengarkan dengan seksama langkah Ayahnya masuk ke ruangan tempat
dia menunggu, juga gesekan bajunya dengan talang pintu. Yeon Choong semakin
cemas, namun Jendral Yeon memilih duduk di hadapan Yeon Choong dengan
membelakanginya seolah tak ingin melihatnya.
Yeon Choong tak basa basi, dia
mengatakan dengan jelas tujuannya datang kesini. “Aku sungguh ingin berjumpa
denganmu, walau hanya sekali saja. Ia tak bisa datang bersamaku. Ibuku... sudah
meninggal dunia. Aku datang kemari beberapa kali, tapi tak ada yang
mengijinkanku masuk. Itulah sebabnya aku bersedia menerima tugas ini dan
membunuh seseorang untuk pertama kalinya dalam hidupku.” Jenderal Yeon tampak
tak peduli, dengan dingin dia hanya berkata, “Tak ada tempat untukmu di rumah
ini” Yeon Choong tahu bahwa Ayahnya sama sekali tidak mengharapkan keberadaannya
disini, dia bahkan menyambutnya dengan sangat dingin. Yeon Choong bertanya,
“Aku dan Ibuku, apa artinya bagimu?”
Jenderal Yeon sama sekali tak
menjawab pertanyaan putra terbuangnya itu. Dia hanya bungkam seribu bahasa
tanpa menoleh sedikitpun. Yeon Choong memutuskan pergi dari ruangan itu, dia
sadar dia sama sekali tidak diterima. Saat Yeon Choong pergi, Jenderal Yeon
hanya mendengarkan suara langkah putranya yang keluar ruangan juga gesekan
bajunya dengan talang pintu, tapi dia tidak menoleh sekalipun bahkan hanya
sekedar untuk melihat sosok belakang sang putra.
Putri Moo Young menjadi galau di
kamarnya, dia mengingat pertemuannya dengan Yeon Choong sambil menggenggam
serpihan bunga sakura di tangannya. Dia mengingat saat Yeon Choong mengambil
bunga sakura itu dari pundaknya juga saat dia menyelamatkannya di jalanan dan
tatapan mereka yang penuh arti. Di penginapan Yeong Choong yang bersedih hati
setelah penolakan Ayahnya, saat sebuah serpihan sakura jatuh dihadapannya dia pun jadi teringat pada Sang putri, pertemuan
pertama mereka saat Putri menghunuskan pedang padanya juga pertemuan manis
mereka setelahnya.
Jenderal Yeon mendapat surat
perintah dari istana yang memintanya untuk datang kerena mereka telah menemukan
dalang dari pembunuhan tawanan perang (atau tahanan yang jadi saksi yah ini?)
Para pejabat melarang Jendral Yeon ke istana karena itu sama saja dengan bunuh
diri. Jenderal bisa mengutus salah seorang dari mereka. Tapi semua keputusan
tentu saja ada di tangan Sang Jenderal.
Raja Yeong Ryu dan Putri Moo
Young sedang berlatih pedang (entah kenapa aku suka adegan ini, inilah
istimewanya jaman Gorgureyo, mereka juga mengajarkan para Putri ilmu bela
diri^^) Putri bertanya apakah Raja
mencurigai Jenderal Yeon? Raja membenarkan, karena itulah dia membuat rencana
untuk memanggilnya ke Istana membahasa masalah otak dari pembunuhan sang
tahanan. Raja mengatakan pada Putri nya akan sangat sulit menyingkirkan
Jenderal Yeon karena itu bisa memicu pemberontakan dari kalangan bangsawan
pendukungnya, karena itu mereka harus hati-hati. Tapi.. jika malam ini Jenderal
Yeon tidak datang, Yeon Gaesomun tidak akan bertahan hidup.
Jenderal Yeon memutuskan datang
menghadap Raja di istana. Raja menyambutnya dengan ramah dan menawarkan arak
padanya. Raja mulai mengungkit tentang rencana damai dengan Dinasti Tang, dia
tahu itu tidak akan berlangsung selamanya. Raja sadar benar Tang akan menjadi
semakin kuat dan bisa mengusai Gorgureyo kapan pun karena itulah Gorgureyo
harus bersiap pada invasi yang dilakukan dinasti Tang. Raja Yeong Ryu dan
Jenderal Yeon sama-sama tahu bahwa pada akhirnya dinasti Tang akan menginvasi
mereka.
Sayangnya antara Raja dan
Jenderal Yeon memiliki pendapat yang berbeda dalam menyikapi hal ini. Raja
sangat berharap perbedaan itu tidak memecah belah mereka berdua. Dengan
langsung Raja berkata pada Sang Jenderal, “Maksudku, usahamu membuat seolah
olah Tang menyerang kita sama sekali tidak wajar. Tetapi, aku akan
mengabaikannya sekali ini. Karena jika kita tercerai berai, maka Goguryeo akan
hancur.”
Raja memilih menawarkan sebuah kesepakatan, “Aku akan menyetujui
pemilihan Perdana Menteri baru. Sebagai gantinya, setujuilah pengangkatan
Putera Mahkota.” Jenderal Yeon tidak segera menjawab, dia hanya berkata bahwa
jika itu semua demi menyelamatkan Gorgureyo dia akan melakukan yang lebih buruk
dari itu. Raja akan menunggu jawaban dari Jenderal Yeon, secepatnya.
Yeon Choong memutuskan untuk
pergi, dia merasa tidak bisa berada di Pyongyang lebih lama lagi. Temannya
bertanya apakah pertemuan Yeon Choong dengan Ayahnya tidak berjalan lancar.
Yeon Choong hanya tersenyum pahit.
Putri Moo Young pergi lagi ke
pasar, dia mencari Yeon Choong tapi sayangnya dia tak menemukannya. Dia
kemudian menemukan selembar kertas selebaran tentang pertunjukan bela diri
memanah, dia tahu orang yang memanah itu adalah pria yang dicarinya, dia pun
mendatangi penginapan tempat pertunjukkan di adakan. Sayangnya yang dia temukan
hanyalah penginapan kosong tanpa keramaian. Putri kecewa dan akhirnya duduk di
halaman penginapan itu dengan wajah sedih dan hati kecewa.
Yeon Choong bermaksud untuk mengadakan
pertujukan panahnya di Lapangan terbuka. Yang dia butuhkan adalah sebuah
pekerjaan tetap yang bisa menjadikannya mendapatkan kedudukan agar tidak ada
lagi orang yang merendahkannya.
Yeon Choong pun berjalan
keluar dari penginapan. Putri Moo Young melihatnya dan mengikutinya dengan hati
bahagia. Teman Yeon Choong mulai membagikan poster pertunjukkan Yeong Choong
dan semua warga jadi mengikutinya dengan gembira. Putri Moo Young ikut senang
dan berbaur dengan para warga, namun sesaat dia jadi terpaku melihat keceriaan
itu dan tertinggal. Dia merasa takjub pada Yeon Choong.
Yeon Choong memulai
pertunjukkannya memanah apel dengan mata tertutup dan semuanya tepat sasaran.
Semua warga takjub melihatnya begitu juga sang putri dia sangat takjub melihat
kemampuan Yeon Choong.
Pertunjukkan terus berlanjut, Teman Yeon Choong
meminta salah seorang penonton menjadi sukarelawati. Yeon Choong langsung
menatap Putri Moo Young dan berjalan ke arahnya, sepertinya Yeon Choong berniat
menjadikan putri menjadi sukarelawati dari pertunjukkannya. Seorang lelaki langsung berdiri
disamping putri, sepertinya dia salah satu pengawal kerajaan. Putri Moo Young
jadi gugup dan tegang karena Yeon Choong semakin mendekat ke arahnya.
Yeon
Choong melihat lelaki pria disamping putri dia bertanya pada Putri Moo Young,
“Apakah kau bisa mempercayaiku?” Putri berpikir sejenak hingga akhirnya dia
mengambil keputusan, dengan penuh keyakinan Putri mengangguk mantap kemudian
tersenyum pada Yeon Choong.
~~bersambung~~
Komentar:
Entah kenapa aku merasa drama ini
sulit aku tolak. Entah kenapa selama melihat OTP drama ini bikin aku
mesem-mesem gaje dan ketawa-ketiwi gak jelas.
Selain karena musik saat mereka
bertemu juga karena ekspresinya Kim Ok Bin, sebenarnya dia tipe wajah kejam,
dank ok rasanya aku pernah liat dia maen dimana,,,, gitu,,, tapi nggak inget,
tapi liat dia di drama ini jadi lucu jadinya pas dia ketemu sama Uhm Tae
Woong-nya,, Liat dia senyum tersipu-sipu gitu bikin aku ikut senyum-senyum juga,
dan saat adegan atraksinya itu lho,, sebenernya itu berlebihan,, tapi asli
kocak,, wkwkwkwk…
Drama ini sebenarnya bukan genre
komedi, tapi tetap bisa menghiburku juga nih^^ Dandanan Uhm Tae Woong juga
sebenarnya bikin ngakak ini,, haha,, tapi yak an ceritanya dia itu hanya rakyat
biasa Gorgureyo, pantesan rambutnya begitu, kirain dia emang dibesarkan sebagai
anak bangsawan, taunya anak yang terbuang, ini jadi galau siapa yang dendam
sama siapa ntarnya yah? Belum lagi ada scene Spidey pas dia ngintip Putri Moo Young dari atas balkon kamarnya,, haha,, bikin ngakak banget^^
Lee Jung Shin, masih dikit sih
Scenenya tapi kayaknya dia bakal lebih eksis dari Dek Min Ho ku yang cuman
cameo. Udah khawatir nih, dek Min Ho kayaknya bakal mati ya? Soalnya udah
dijelaskan dengan gambling yang bakal jadi Raja selanjutnya itu adalah Jang
dengan gelar Raja Bo Jang.
Pemeran Jang ini pernah maen di drama apa ya? Cakep
juga ternyaata,, hihihi,, sekilas dia agak mirip Ji Sung^^
Dan Kim Young Chul,,, haduh,, ini
orang hobi bener jadi Ayah dari Juliet.. setelah di The Princess Man jadi
Ayahnya Juliet versi Joseon, sekarang dia Ayahnya Juliet versi Gorgureyo,
hihihi.. masih abu-abu siapa yang salah dan benar, sejauh ini sih baik Raja Yeong
Ryu maupun Jenderal Yeon hanya ingin mempertahankan Gorgureyo hanya saja mereka
berbeda pemikiran, liat di preview episode 2 sih, sepertinya Raja Yeong Ryu
bermaksud untuk melenyapkan Jenderal Yeon, masalah itulah yang akan menjadi
sumber dendam membara antara Yeon Choong dan Putri Moo Young.
Ada yang kenal dia? klo ngikutin Cruel City pasti kenal tuh Dia yang jadi si Sarap Eun Soo di Cruel City kan? Laris manis juga dia^^ di drama ini dia jadi salah satu anggota Geum Hwa Dan.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
baca nya aja saya dan ketwa ketwi n senyum2 sendiri gimana nonton nya... hahhaha
BalasHapusMudah2an eps nya ga panjang... karna saya juga penasaran sm nih drama...
Ya ampun KYC main lagi... sekejam di TPM ga yah... Raja Suyang demen banget jadi ayah jahatn serem stelah di TPM n NG main sama MCW ... sekarang di main lagi... ^_^
makasih irfa dah di buat recap nya... jadi sedikit tau jalan ceritanya
Kak irfaaaa lanjutin recap cruel citynya lg doooong..aku baca di beberapa forum katanya makin ke sana episodnya makin seru,gak bsa ditebak, dan bikin tegang. Jd pliiiiis bgt bikin recapnya lg dooong kak :). Makasih kak irfa
BalasHapussejujurnya Cruel City itu drama yang agak sulit di terjemahkan dalam kata-kata, jadi kadang aku kerepotan nyimpulinnya, lebih enak nonton windy^^ Ayo Windy nonton aja, aku udah nonton sampe eps 12 emang makin seru kok, tapi gak tau nih mau lanjut atau tidak bikin Review nya
Hapusberarti kalo Gorgureyo itu di pyongyang ? sekarang korea utara yah ? pantesan....gelap ah.... ^^
BalasHapusBr smlm ku ntn eps 1 nya di Kbs World, in english donk. Uufh, secara english ku terbatas, jd abis ntn mlm trus paginya aku lsg kesini bc sinop in bahasa nya disini, alhmdllh terbantu bgt, mksh byk Irfa. Btw, scene pas putri ditolong menghindari kereta (yg smpe kebalik di udara tu) menurutku berlebihan bgt deh, hihihiii. N musik latarnya yg nge-rock ituuh jd ngingetin aku sm drama lawasnya Ha ji won, kalo gak keliru.. Damo: The legend of police woman.
BalasHapusKyaaaaa... Aciiik, ada Lee jung shin!!! Stlh liat aktingnya yg pas²an di My Daughter SeoYoung (dimaklumi), aku sangat berharap kali ini akting Jung Shin bisa lbh berkembang (moga²).
BalasHapus