Setelah Scene Almost Kiss di kedai Soju, akhirnya Seung Jo
dan Se Kyung berpisah untuk pulang. Saat berjalan menuju halte, Se Kyung
menelpon Yoon Joo dan menanyakan krisis pertama yang dihadap Yoon Joo? Jawaban
Yoon Joo adalah CINTA. Se Kyung tertegun dan berbalik ke belakang dimana ada
Seung Jo yag masih menatapnya dan melambaikan tangan padanya? Apakah
perasaannya pada Seung Jo sudah menjadi Cinta?
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Se Kyung kembali berbalik dan meneruskan perjalannya menuju
Halte, dia menyentuh dadanya yang sepertinya berdebar sangat keras karena Kim
Seung Jo. Se Kyung mencoba menyangkal perasaannya.
Berbeda dengan Seung Jo, sepeninggal Se Kyung dia merasa
melayang, dia bahkan berjalan menuju pinggir jalan dan memutari sebuah pohon
layaknya anak kecil yang mendapatkan kebahagiaan. Seung Jo terus berputar-putar
dan meluapkan kegembiraan di dalam hatinya. Ketika dia merasakan jantungnya
berdebar sangat kencang, Seung Jo tertawa bahagia. Hati Cha Seung Jo telah
terbuka lagi untuk cinta^^
Di Hotel La Vein, Cha Il Nam pun sedang tertawa
terbahak-bahak bersama Shin In Hwa dan Shin Min Hyuk (*Note: Mulai sekarang aku
panggil Presdir Shin, Min Hyuk aja ya? Biar ntar nga ketuker sama Ayahnya Min
Hyuk dan In Hwa).
Cha Il Nam memuji kepintaran dan kecerdasan In Hwa yang
memberinya usul untuk membuka sebuah pusat perbelanjaan di pinggir kota. Karena
potensi bisnisnya sangat baik, dan sesuai dengan selera pasar. Saat ini banyak
para wisatawan yang senang berbelanja sehingga banyak Outlet-Outlet yang
dibangun di pinggiran Kota. Akan sangat baik jika Royal Group bisa mengadaptasi
pusat perbelanjaan di Negara Dubai yang menghadirkan kesan santai dan
bersahabat pada para konsumen.
Cha Il Nam merasa, Shin In Hwa sangat pandai di usianya yang
sangat muda, apalagi dia sangat mengetahui pasar. In Hwa terlihat malu-malu
dipuji seperti itu, dia merasa senang karena Cha Il Nam sepertinya menerima
usulnya. Min Hyuk bertanya apakah Presdir Cha akan mulai mencari tempat
strategis untuk lokasi pusat perbelanjaan barunya itu? Cha Il Nam meminta In
Hwa merekomendasikan salah satu tempat padanya, tapi kemudian dia mengubah
permintaannya, akan lebih baik jika In Hwa sendiri yang mencari tempat itu. In
Hwa merasa sangat tersanjung karena kepercayaan Cha Il Nam tersebut.
Seo Yoon Joo masih cemas dan galau memikirkan Cha Il Nam,
dia teringat pada pertemuannya dengan Ayah Seung Jo itu 6 tahun yang lalu.
Untuk meninggalkan Seung Jo, Yoon Joo minta syarat dibiarkan lulus kuliah dan
setelah lulus dia meminta surat rekomendasi untuk masuk ke masyarakat elit.
Saat Yoon Joo hendak pergi, Cha Il Nam bertanya apakah perasaan Yoon Joo pada
Seung Jo tulus? Yoon Joo menahan emosinya hingga tangannya bergetar dan matanya
berkaca-kaca, dia berbalik dan bertanya pada Cha Il Nam, “Mengapa hal itu
menjadi masalah sekarang?” mungking maksud Yoon Joo, apakah perasaannya untuk
Seung Jo menjadi masalah? Tulus atau tidaknya,, toh dia tetap harus
meninggalkan Seung Jo.
Sesampainya di lingkungan rumannya, Se Kyung mendengar
teriakna Sang ibu untuk membantunya menangkap Se Jin yang berlari ke arahnya.
Se Kyung berhasil menangkap Se Jin dan bertanya apa yang terjadi? Ayah
bercerita jika dia meminta Se Jin untuk cuti satu semester dulu dari kuliahnya
dan pergi bekerjasambilan. Ibunya membutuhkan biaya untuk kursus demi bisa
membantu Ayahnya mencari uang kelak nantinya. Dengan keadaan mereka saat ini,
mereka harus bisa bertahan hidup dengan baik.
Se Jin menolak dia tidak rela cuti satu semester. Mengapa
dia harus mengorbankan pendidikannya demi biaya kursus ibunya, padahal saat ini
para orang tua sedag gencar menyekolahkan anaknya ke Luar Negeri. Ayah memarahi
Se Jin, bagaimana bisa Se Jin membicarakan ingin Sekolah di luar negeri dengan
keadaan keluarga mereka saat ini. Se Kyung melerai dan berkata walaupun dia
tidak bisa membiayai sekolah Se Jin ke luar negeri, setidaknya dia bisa
membelikan tas mahal untuk Se Jin setelah pekerjaan menjadi Stylishnya selesai.
Se Jin langsung kegirangan dan memastikan Se Kyung membelikan tas dari desainer
terkenal. Se Kyung berjanji, namun dua juga akan memakai tas itu seminggu dua
kali, karena dia pun membutuhkan untuk memakai barang bagus.
Se Jin setuju dengan syarat Se Kyung. Dia pun setuju untuk
cuti satu semester dan dia memastikan ibunya sudah menyelesaikan kursusnya
selama Se Jin Cuti. Ibunya berjanji pada putri bungsunya itu. Se Jin merangkul
tangan kedua orang tuanya dan mengajak mereka masuk.
Melihat Se Jin dan kedua orang tuanya masuk rumah, Se Kyung
bergunam, “Dia benar-benar belum dewasa” Namun Se Kyung berkata dalam hari.
‘Tidak… yang belum dewasa itu aku. Bagaimana mungkin aku punya waktu untuk
berdebar-debar dalam kondisi seperti sekarang?”
Se Kyung masuk ke kamarnya dan melihat hiasan bunga milik
Seung Jo. Hanphonenya berbunyi, Ah Jung menelpon. Ah Jung bertanya apakah Se
Kyung saat ini bisa keluar? Dia sedang minum dengan Sekre Moon. Se Kyung
bertanya untuk apa Ah Jung minum dengan Sekre Moon? Ah Jung bilang ini untuk
membantu Se Kyung juga. Bukankah Se Kyung memerlukan informasi tentang Presdir?
Sekre Moon juga sekretarisnya, dia pasti mengetahui informasi tentang Presdir.
Ah Jung berpendapat untuk menjadikan JTC White Rabbitnya bagaimanapun Se Kyung
harus menemuinya walaupun hanya sekali. Ah Jung menyarankan Se Kyung untuk
berhenti mendekati Kim Seung Jo, karena Se Kyung punya kebiasaan untuk jatuh
cinta pada Pria menyedihkan. Bukankah Ah Jung sudah mengatakan jika Sekre Kim
itu punya banyak hutang? Ah Jung segera menutup teleponnya saat Sekre Moon
mendekat.
Ah Jung menyambut Sekre Moon yang juga sudah setengah mabuk
sepertinya. Sekre Moon pun tersenyum bodoh pada Ah Jung yang kemudian
mengusulkan agar mereka melakukan sebuah permainan yang dimainkan pengunjung
lain di restoran itu, permainan Truth or Dare yang memakai putaran botol Soju untuk memilih siapa yang
berhak diberi pertanyaan atau di beri tantangan (*Akh~~ aku jadi inget pernah
maen kayak gini sama temen-temen kerja, tapi pakenya botol teh botol #abiakan*).
Sekre Moon berseru, “Ah~~ Truth or
Dare?” Sepertinya Sekre Moon tertarik, Ah Jung pun mulai melayangkan senyum
licik dan misteriusnya pada Sekre Moon.
Se Kyung menatap hiasan bunga milik Seung Jo lagi. Se Kyung
mengingat kata-kata Ah Jung tentang Se Kyung yang mudah jatuh cinta pada pria
dengan latar belakang menyedihkan *So In Chan contohnya* Se Kyung memantapkan
hati, “Dalam hidupku… sesuatu seperti itu tidak akan terjadi lagi”
Seung Jo pun mengatakan hal yang sama saat dia dan Dong Wook
bermain bilyard. “Dalam hidupku, sesuatu yag seperti itu tidak akan terjadi
lagi” Seung Jo menceritakan adegan Almost Kiss nya dengan Se Kyung di kedai
Soju hari ini. Saat Se Kyung terjatuh Seung Jo menangkapnya dan mereka menjadi
begitu dekat. Jantungnya berdebar sangat keras dan menggila. Seung Jo
mengibaratkan stik Bilyard itu adalah Se Kyung. Dong Wook bertanya lalu apa
yang terjadi?
Saat Se Kyung mencoba melepaskan diri, Seung Jo kembali
menariknya dan mencengkramnya, tapi… Seung Jo memperagakan gerakan mencium pada
stik bilyard itu *Akh~~ Oppa stress banget tuh gagal nyium Han Se*Dong Wook
tersenyum melihat tingkah Seung Jo dan bertanya, “Tapi Apa?”
Seung Jo menghela nafas dan berkata dia tidak dapat
melakukannya. Dong Wook bertanya kenapa? Lalu dia mengambil kesimpulan sendiri,
Seung Jo bermaksud membuat wanita itu lebih resah dulu ya? Seung Jo berkata
dengan lemah, bukan seperti itu, tapi dia merasa gugup. Seung Jo mengatakan itu
sambil menepuk-nepuk pipinya,, (halah Oppa kecentilan ini~~)
Dong Wook malah kesenengan mendengar hal itu dan bertanya
apa benar begitu? Dong Wook berkata itu sangat bagus! Mungkin untuk orang yang
biasa melakukannya itu tidak bagus, tapi rasa gugup Seung Jo adalah bukti
perasaannya. Seung Jo bertanya lalu apa yang harus dia lakukan? Dong Wook
berkata “Lakukanlah” Seung Jo bingung lakukan apa? Itu adalah bagian dari ‘healing’
meskipun Seung Jo gugup, jika dapat kesempatan lagi, lakukanlah apa yang ingin
dilakukan Seung Jo (*ngekiss Se Kyung maksudnya?*).
Setelah memahami maksud Dong Wook, Seung Jo jadi malu
sekaligus kesenangan sendiri. Dia bahkan membayangkan tongkat bilyard sebagai
Se Kyung dan berniat untuk menciumnya. Dong Wook menyadarkannya dan menyuruh
Seung Jo untuk berhenti berkhayal, karena berkhayal adalah salah satu bentuk
pelarian. Dong Wook menyarankan agar Seung Jo melakukannya secara nyata!
Setelah itu Seung Jo wajib menceritakannya pada Dong Wook (wkwkwk~~ kepo aja
nih pak dokter) “Lakukan?” Seung Jo semakin malu memikirkannya dan meraba
pipinya lalu tersenyum malu-malu,, haduh si Oppa *pervet*
Se Kyung membaca diary rahasianya. Emosi yang paling harus
dihindari adalah cinta karena dapat melumpuhkan logika dan mengaburkan tujuan.
Dua hal yang tidak boleh di campur adukan adalah Bisnis dan Cinta.
Sementara disisi lain Seung Jo malah sedang menikmati
perasaan cintanya sambil mendengarkan music klasik dan membacakan sebuah Quote
dari film favoritenya Love Affair, “Bahaya yang bisa menimpa siapa saja. Tapi
resikonya setimpal dengan tingkat bahayanya, itu adalah Cinta” Dengan boneka
kelinci kebahagiaan di dadanya Seung Jo mulai menggerak-gerakan badannya dengan
geje sambil mengikuti irama music yang didengarnya.
Ironis nya, saat Seung Jo diliputi perasaan penuh
kebahagiaan tentang Cinta, Se Kyung malah memilih untuk melupakan cinta itu
dengan menyimpan hiasan bunga milik Seung Jo kedalam lacinya. Poor Seung Jo dan
Se Kyung.
Pagi hari, Se Kyung membangunkan Ah Jung yang masih tertidur
karena pulang dalam keadaan mabuk semalam. Ah Jung bangun dan kaget saat tahu
sudah jam 8, tapi sebelum pergi ke kamar mandi dia mencegat Se Kyung yang sudah
siap bekerja hanya untuk mengatakan bahwa Presdir Artemis belum menikah. Se
Kyung tersenyum dan berkata dia sudah tahu dari jawaban 100 Q and A. Ah Jung menyarankan
, jika begitu langsung saja jadikan Presdir sebagai target jangan hanya
menjadikan dia sebagai White Rabbit. Se Kyung merasa itu terlalu serakah, Se
Kyung meminta bantuan Ah Jung untuk mendapatkan jadwal Presdir karena dia tidak
bisa terus menerus bersama Sekre Kim (Hmm~~ Se Kyung takut semakin jatuh
kedalam pesona Sekre Kim nih^^)
Ah Jung bertanya jam berapa dirinya pulang semalam? Se Kyung
menjawab jam 3 pagi. Se Kyung berterimaksih karena Ah Jung rela melakukan ini
untuk Se Kyung, tapi apakah Ah Jung tidak mengatakan yang tidak-tidak pada
Sekre Moon kan? Ah Jung merasa yakin dia sama sekali tidak mengatakan hal aneh
pada Sekre Moon. Se Kyung menyarankan Ah Jung untuk berhati-hati.
Setelah Se
Kyung pergi, Ah Jung tertegun, dia tiba-tiba teringat dirinya yang mabuk dan berkata,
“Ah~~ gadis gila, mengapa kau mengatakan hal itu” Ah Jung jadi panik, apa yang
sebenarnya telah dia katakan pada Sekre Moon?
Saat Rapat Sekre Moon pun tidak bisa konsentrasi, dia
berpikir keras mengapa hatinya merasa tidak nyaman. Dia merasa ada sesuatu yang
telah dikatakannya pada Ah Jung, tapi dia tidak ingat. Seung Jo beberapa kali
menegurnya karena Sekre Moon terlihat tidak memperhatikan pembicraan selama
Rapat tentang persiapan Pestal Natal Artemis. Meskipun berpikir keras, Sekre
Moon tetap tidak bisa mengingat apa yang sudah dikatakannya pada Ah Jung.
Begitupun Ah Jung yang merasa panik dan ketakutan karena
tidak bisa mengingat apa yang sudah dikatakannya pada Sekre Moon, bahkan
setelah sampai di kantor pun dia sama sekali belum ingat dan tetap
memikirkannya hingga saat dia berpapasan dengan Seung Jo pun dia tak
memperhatikan sama sekali.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Seung Jo menemui Se Kyung yang telah mempersiapkan dua
desain baju untuk Presdir. Seung Jo mengajak Se Kyung berhigh five, tapi Se
Kyung tidak bereaksi dan tidak memanggapi ajakan tersirat Seung Jo. Se Kyung
langsung saja menjelaskan kedua desai pakaian yang telah dipersiapkannya. Seung
Jo pun akhirnya memilih salah satunya
dan ingin mencobanya.
Se Kyung membantu Seung jo untuk memakai Jas yang telah
dipilih Seung Jo, saat Se Kyung membantunya, Seung Jo curi-curi kesempatan
untuk mendekat ke arah Se Kyung berusaha ingin mencium Se Kyung sepertinya
karena dia teringat kata-kata Dong Wook. Tapi Seung Jo kehilangan kesempatan saat
Se Kyung telah selesai memakaikan jasnya. Dengan gugup Seung Jo bertanya,
bagaimana dengan dasinya?
Se Kyung memilihkan dasi dan memakaikannya pada Seung Jo, dan
selama itu pula Seung Jo kembali mencaro kesempatan mencium Se Kyung, bahkan
sekarang terang-terangan mendekati Se Kyung dan hampir memeluknya. Se Kyung pun
jadi terlihat gugup karena kelakuan Seung Jo. Saat Se Kyung selesai memakaikan
dasi, Seung Jo minta dipasangkan sapu tangan di saku jas nya.
Dengan gugup Seung Jo
memilih sapu tangan berwarna ‘wine’ Se Kyung mengambilnya dan mencoba
memasangkannya, Seung Jo maju dengan terang-terangan seolah ingin menyergap Se
Kyung membuat Se Kyung sedikit ketakutan. Seung Jo langsung sadar, apalagi saat
Se Kyung menyuruhnya untuk bercermin.
Seung Jo pergi ke arah cermin, bukannya melihat
penampilannya dia malah mencoba merileks kan dirinya dan berkata bahwa yang
dibutuhkannya adala Waktu yang tepat. "Timing, Muach". Sementera disampingnya Se Kyung
yang juga gugup karena tingkah Seung Jo bergunam dalam hatinya agar dia fokus
pada pekerjaannya, jangan memikirkan hal lain.
Saat akan meninggalkan butik, Seung Jo mencoba menenangkan
diri lagi dan mengatakan pada diringa sendiri, “Timing”. Se Kyung pun pamit
pergi duluan, Seung Jo jadi panik karena tidak ingin cepat-cepat berpisah
dengan Se Kyung. Seung Jo bertanya apakah Se Kyung tidak punya model pakaian
lain yang ingin diperlihatkannya pada Seung Jo? Se Kyung bingung, bukankah
Seung Jo bilang dia akan memilih satu diantara dua model yang dibuatnya? Seung
Jo berkomentar sepertinya keduanya terlalu resmi, harus adalagi beberapa
penambahan. Se Kyung mengerti dan akan mengerjakannya nanti malam. Se Kyung
bertanya pestanya besok kan?
Se Kyung mencoba meminta ijin pada Seung Jo agar dia bisa
memastikan sendiri apakah yang dia buat untuk Presdir cocok atau tidak. Tentu
saja itu berarti dia harus bertatap muka dengan Presdir. Seung Jo mulai mencari
alasan, Se Kyung mengerti dan pamit kemudian. Namun Seung Jo mencegahnya sekali
lagi.
Seung Jo membawa Se Kyung untuk memilih baju, dan mencoba
menyesuaikannya dengan Se Kyung. Seung Jo berkata bahwa Presdir telah
memilihkan pakaian untuk nya, dan kinipun dia ingin memeilihkan pakaian untuk
Se Kyung. Presdir tidak suka jika pegawainya terlihat buruk di depan orang
lain, bukan bermaksud menjelekan selera Se Kyung, hanya saja JTC ingin yang terbaik.
Dengan sebuah siulan, Seung Jo memanggil para pelayan toko untuk membawakan
beberapa potong gaun dan berkata bahwa itu adalah “Jean Thierru Ssha’s Style”
Se Kyung menatap gaun-gaun itu dan tidak tahu harus berkata apa.
Se Kyung mencoba sebuah gaun, saat dia keluar dari kamar
ganti, Seung Jo tampak takjub. Se Kyung berdiri didepan cermin, Seung Jo
mengikutinya dari belakang.
Seung Jo mengambilkan mantel gading untuk Se Kyung
dan memakaikannya, dia juga mengambil sebuah kalung dan mengalungkannya di
leher Se Kyung. Sambil melihat cermin Seung Jo berkata, “Styling telah selesai,
apakah kau suka?” Se Kyung menatap dirinya yang berpenapilan stylish, bagaimana
mungkin dia tidak suka, tapi hatinya berkata lain, ada setitik kesedihan
menerima semua ini dari Seung Jo, meski dia tahu JTC lah yang memintanya.
Namun Seung Jo tidak menyadari kesedihan di mata Se Kyung.
Dia memilihkan sepatu untuk Se Kyung. Seung Jo memakaikan sepatu tersebut
dengan gentle meski Se Kyung sempat melarangnya.
Setelah sepatunya terpasang
dengan benar di kaki cantik Se Kyung, Seung Jo meminta Se Kyung berdiri. Masih
dengan perasaan sedih yang sama, Se Kyung mencoba berdiri, namun heel sepatunya
tidak bersahabat, Se Kyung hampir saja terjatuh, namun Seung Jo dengan sigap
menangkapnya.
It’s A Timming?? Seung Jo dan Se Kyung menajdi begitu dekat,
keduanya pasti saling berdebar. Se Kyung mencoba menjauh, dan lagi-lagi Seung
Jo menarik Se Kyung mendekat padanya. Sekarang Seung Jo tidak membuang
kesempatan dan begitu saja mencium Se Kyung.
Setelah beberapa saat, Se Kyung
melepaskan ciuman itu. Seung Jo dan Se Kyung tampak gugup.
Se Kyung memilih mengambil langkah seribu dengan masuk ke
ruang ganti. Hatinya berdebar-debar. Se Kyung sadar ini adalah cinta. Han Se
Kyung telah mencintai Kim Seung Jo, tapi dia tidak bisa meneruskan cinta ini.
Dia harus fokus pada tujuannya. Di luar Seung Jo galau luar biasa, dia bingung
dengan sikap Se Kyung dan bagaiaman menjelaskan perbuatannya berusan.
Se Kyung keluar setelah dia berganti pakaian. Seolah tidak
terjadi apa-apa, Se Kyung pamit pergi, tidak ingin mendengarkan Seung Jo yang
mencoba menjelaskan sesuatu. Tanpa menoleh ke belakang Se Kyung pergi keluar,
Seung Jo berusaha mengejarnya, sayangnya Se Kyung terlanjur naik bis dan mereka
hanya bisa slaing bertatapan penuh sesa. Seung Jo meyesali karena tidak
berhasil menahan Se Kyung untuk membicarakan apa yang baru saja terjadi antara
mereka.
Di dalam bis Se Kyung meneyesali karena dia tidak bisa jujur
mengenai perasaannya. Dia harus membunuh cinta yang baru saja berkembang untuk
Sekre Kim. Ciuman barusan membuktikan bahwa Sekre Kim pun meyukainya, namun Se
Kyung harus meyangkal perasaannya untuk Sekre Kim, saat melihat sepasang muda
mudi yang sedang memadu kasih di dalam mobil, Se Kyung merasa bersedih.
Ah Jung dan Sekre Moon sama-sama masih kebingungan tentang
apa yang mereka bicarakan semalam. Sekre Moon menduga, tidak mungkin kan dia
mengatakan bahwa Sekre Kim sebenarnya adalah Presdir? Sekre Moon menerima telepon,
itu adalah dari Ah Jung yang mengajaknya bertemu.
Sekre Moon menemui Ah Jung yang sudah membelikannya beberapa
snack. Sekre Moon bertanya ada apa tiba-tiba memanggilnya? Ah Jung memberikan
semua snack yang dibelinya pada Sekre Moon. Setelah mengeluarkan sebuah cake
dari dalam bungkusannya, Sekre Moon makin curiga, untuk apa semua ini? Ah Jung
berkata ini sebagai perminta maafannya karena semalam Sekre Moon telah membayar
semua minuman mereka. Sekre Moon kaget dan langsung melihat ponselnya untuk mengecek
tagihan kartu kreditnya.
170.000 won? Sekre Moon panik, merasa tidak percaya bahwa
dia benar-benar membayar semua minuman itu sendiri. Sekre Moon menuduh Ah Jung
sebagai teman minum yang mengerikan, Ah Jung berniat marah, namun dia
mengurungkannya saat dia neyadari bahwa Sekre Moon ternyata tidak mengingat apa
yang terjadi semalam. Ah Jung bertanya apakah Sekre Moon sama sekali tidak
ingat? Ah Jung juga tidak ingat. Sekre Moon merasa lega mendengar hal itu,
semalam mereka pasti mabuk berat dan tidak mengingat apapun, mereka tertawa
bersama, Sekre Moon pun menawarkan Kopi.
Ketika akan memesan kopi Sekre Moon
bergunam dalam hati, apakah dia akan ingat di kemudian hari? sementara Ah Jung
pun bergunam, dia tidak ingatkan? sama sekli tidak ingat? keduanya merasa lega
untuk sementara waktu.
Seung Jo curhat pada Dong Wook bahwa dia menyesal telah
mencium Se Kyung. Dong Wook menenangkan dan berkata mungkin Se Kyung hanya
kaget. Tapi Seung Jo merasa dirinya terlalu terburu-buru, dia terlalu tenggelam
dalam perasaannya, dia bahkan tak habis pikir mengapa dia bisa melakukan hal
itu. Dong Wook tertawa melihat reaksi Seung Jo, hanya karea sebuah ciuman pria
berusia 30 tahun lebih merasa begitu panik dan gemetar?
Hanya karena seorang wanita, Seung Jo telah menagis dan
tertawa. Khawatir dan marah juga gugup dan tegang. Seung Jo tidak menyangka
bahwa dia akan merasakan perasaan seperti itu lagi. Seung Jo menundukan
kepalanya dan menenggelamkan kepalanya di dalam selimut menyesali perbuatan
terburu-burunya.
Dong Wook lalu bertanya, “Apakah Han Se Kyung-ssi tahu?
Perasaanmu itu?” Seung Jo mengangkat kepalanya dan menatap Dong Wook, ya~~
pertanyaannya adalah apakah Se Kyung tahu semua perasaan Seung Jo karena Se
Kyung?
Di rumahnya Se Kyung merenung mengingat kata-kata Yoon Joo tentang
tiga krisis yang akan menghampirinya, salah satunya adalah Cinta. Dan Se Kyung
harus menghentikan hal itu jika ingin berhasil. Se Kyung pun mengingat
kata-kata Ah Jung, bahwa Se Kyung punya kebiasaan jatuh cinta pada orang yang
menyedihkan. Se Kyung meneguhkan hati sambil menatap hiasan bunga Seung Jo yang
dipegangnya, “Orang yang menyedihkan akan tetap meyedihkan. Aku bisa menolong
mereka jika aku sukses” Se Kyung pun membuang hiasan Bunga Seung Jo ke tempat
sampah seolah dia membuang cintanya untuk Sekre Kim. Se Kyung menerima pesan
dari Seung Jo yang mengajaknya bertemu karena ingin membicarakan sesuatu, Se
Kyung menjawab Oke tanpa tambahan apapun.
Apakah yang ingin dibicarakan Seung Jo??
bersambung ke part-2
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Special Pic
Ommo Neomu Kyeopta^^
Hi.. Salam kenal y mba
BalasHapusKeren mba ep.7 ny ditunggu part 2ny y
-vie-
like this.. Neomu kyeopta :) terbantu bgt krn sinopsisnya.hehe, tp kok bagian kiss sceneny ga d capture :/
BalasHapusmksh mba', suka baget sinopsisnya..ditunggu kelanjutannya y mba'
BalasHapusmbk bgus bgt sipnosisnya romantis lanjutin ya..
BalasHapusassalamualaikum wr wb
BalasHapustampilan bognya baru ni ...semuanya idola irfa??? he he
...meski sdh nonton tetep baca sinopsis irfa ^^
Suka....suka...suka...lanjutkan mbak irfa.
BalasHapusDi tunggu part 2 nya.
fighting..!!
Suka...suka...suka... makasih mbak irfa, di tunggu part 2 nya. Fighting...!!
BalasHapusRifa^^
wah ifra headernya baru nich...keren...keren....
BalasHapuskerennnn,,, kerennnnnn ,, suka banget ni ceritnay mba,,,
BalasHapuslucuuuuuu,,,, terus semangat mba nulis sinopsisnya ya,,,,,,
ya ampuuun... Seung Jo ya... Cari2 kesempatan utk kissu sm Se Kyung.. Tapi alhamdulilah berhasil... #uupss.. ^^
BalasHapuspark sihoo nya lucu jadi gemes >,< akhirnya keluar juga episode 7 nya, ditunggu yah next episodenya ^^
BalasHapusMbak irfa, salam kenal ya? Sbg salah satu fansnya PSH aq senang akhirnya bs baca sinopsis cdda walopun gak ntn filmnya. Hbsnya sll diganggu ama anak2ku sih. Ttp semangat ya mbak irfa.......
BalasHapusternyata drama ini bagus jg ya, bisa bikin gregetan :)
BalasHapusknp di tv ada adegan yang tdk di tanyangkan sih ..?
BalasHapus