Jumat, 22 Februari 2013

[Review] My Daughter Seo Young Episode 6 dan 7



Sebelumnya: Review Eps 4-5


Apa jawaban Seo Young atas pertanyaan Woo Jae? Simple saja, Seo Young merasa dia juga pernah merasakan hal itu, menjadi bermanfaat untuk orang lain? Seo Young kemudian bercerita tentang pengalamannya memberi makan seorang anak peramal miskin dan kemudian menjadi temannya, dia merasa bangga dengan hal itu, namun semua rasa bangga itu lenyap saat krisi IMF datang dan keluarga Seo Young bangkrut, dia tidak bisa lagi berbaik hati pada sang anak peramal karena dirinya pun sama susahnya dengan anak itu.

*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*


Seo Young menganalogikan pengalamannya dengan apa yang dirasakan Woo Jae saat ini. Woo Jae pasti merasa sangat bangga karena bisa memberinya makan dan membuatnya tertawa. Tentu saja bukan itu yang dimaksud Woo Jae, tapi Seo Young tidak peduli dan memilih pergi. Woo Jae merasa dirinya berada dalam masalah.

Esok paginya Woo Jae kembali menerobos masuk kamar Seo Young dan mengajaknya makan, Seo Young kesal karena Woo Jae terus bersikap seperti ini. Seo Young bertanya mengapa dia harus membayar ganti rugi dengan makan dirumah Woo Jae padahal motornya sudah ditemukan? Woo Jae berkata bahwa Seo Young membuatnya mengulang pertanyaan yang sama seperti kemarin. Seo Young pikir kenapa? Seo Young bingung.

Sung Jae mengetuk pintu, Seo Young kaget dan meminta Woo Jae bersembunyi, dia tidak ingin Sung Jae tau bahwa Woo Jae ada di kamarnya. Sung Jae masuk dan meminta Seo Young sarapan bersama, agar Sung Jae cepat pergi, Seo Young mengiya kan saja. Woo Jae bertingkah di tempat persembunyiannya membuat Seo Young panik, untuknya Sung Jae cepat pergi.

Woo Jae mengingatkan Seo Young bahwa dia telah berjanji pada Sung Jae untuk sarapan bersama. Seo Young mendapat telepon dari Sang Woo yang memintanya datang untuk sarapan di rumah. Seperti mendapatkan kesempatan meloloskan diri dari Woo Jae, Seo Young pun pulang ke rumah nya untuk makan bersama Ayah dan Sang Woo.

Ayah menyambut Seo Young dengan bahagia dia bahkan memberikan uang dari hasil jerih payahnya bekerja di PUB, tapi Seo Young tak ingin uang itu, Ayah terus memaksa sampai Sang Woo protes kenapa Ayah memberi Seo Young uang tapi tidak padanya? Ayah bilang dia akan memberikan nanti untuk Sang Woo.  Seo Young tetap menolak, tapi Ayah berkata bahwa sebagai Ayah dia ingin memberikan uang pada putrinya, Seo Young bilang lebih baik Ayah bayar hutang saja. Tapi Ayah tetap memaksa, Akhirnya Seo Young kesal dan meninggalkan sarapannya sambil membawa uang dari Ayah.

Sang Woo mengikutinya keluar dan mencoba menenangkan Seo Young. Sang Woo dan Seo Young berbincang. Dia juga sama bencinya dengan Seo Young pada Ayah, tapi dia tak bisa memungkiri bahwa Ayah adalah Ayah nya, dan dirinya adalah putra Ayah. Seo Young pun seharusnya demikian, Seo Young  bahwa dirinya berbeda dengan Sang Woo yang lebih mudah membuka hatinya untuk Ayah.

Malamnya Woo Jae datang lagi ke kamar Seo Young, walo mengetuk pintu dulu, dia tetap menerobos sebelum dipersilahkan. Woo Jae bertanya apakah Seo Young sudah makan, Seo Young menjawab dengan panjang lebar membuat Woo Jae berkata mengapa Seo Young seperti ingin mengobrol lebih lama dengannya. Seo Young jadi serba salah, Woo Jae bilang dia akan mengambil sesuatu dari kamar, setelah mengambilnya, Woo Jae keluar lalu meninggalkan bungkusan makan di dekat pintu. Seo Young membukanya, isinya Sandwich^^ hohoho,,, trik pertama beri dia makan dengan giat^.^

Waktunya Study Tour Sung Jae dan Seo Young, padahal aslinya Seo Young mengantar Woo Jae untuk lomba fashion Show. Woo Jae datang untuk mendukung adiknya dan duduk disebelah Seo Young. Woo Jae mengatakan, seperti nya dia sudah tahu alasan mengapa dia begitu peduli pada Seo Young, apakah Seo Young ingin tahu? Seo Young dan Woo Jae akhirnya saling bertatapan dalam^^

Belum sempat Woo Jae mengatakan alasannya, Sung Jae tampil di panggung dengan gaya aneh nya yang tak berbeda jauh dari gaya nya ketika latihan. Sung Jae sempat terjatuh, namun dia segera bangkit dan meneruskan berjalan di panggung peragaan busana itu.

Saat makan, Woo Jae mengatakan pada Sung Jae untuk jangan bermimpi menjadi model apalagi sekolah modeling, Ayahnya tidak akan setuju. Namun Seo Young mengatakan jika Sung Jae keren, karena setelah terjatuh dia mampu bangkit lagi. Tidak semua orang bisa seperti itu^^ Sung Jae senang mendengar pujian dari Seo Young. Perut Sung Jae mendadak tak enak dan minta ijin untuk pergi menelpon.

Sung Jae pun menelpon Woo Jae, jika dia harus pergi bersama tema-temannya. Dia meminta Woo Jae dan Seo Young untuk menunggunya di depan rumah setelah dua jam agar tidak ketahuan oleh ayahnya. Woo Jae mengerti dan merasa senang dengan hal ini, karena artinya dia bisa berduaan dengan Seo Young. Tapi Seo Young menyuruhnya pulang duluan setelah tahu keadaan Sung Jae.

Woo Jae keluar duluan, tapi dia tak habis akal. Woo Jae membeli es krim, dan saat Seo Young keluar dia meminjam uang pada Seo Young karena dia tak bawa uang kes, ternyata Woo Jae membeli dua es krim, satu nya dia berikan pada Seo Young akan segera meleleh jika tidak cepat dimakan. Woo Jae kembali meminjam uang dari Seo Young, walhasil selama dua jam mereka menghabiskan waktu bersama^^

Di perjalanan pulang, Woo Jae menunjukkan sebuah foto pada Seo Young. Woo Jae bilang itu adalah foto gadis yang disukainya tanpa dia duga. Woo Jae memberikan foto itu pada Seo Young, dan jreng jreng^^ ternyata itu adalah foto Seo Young yang sedang tertawa sambil memukul drum tempo hari. Woo Jae bilang gadis di foto itu jarang tersenyum, apa yang akan terjadi padanya jika dia sering tersenyum, pasti Woo Jae akan semakin terpesona, karena saat ini pun dia sudah terpesona. Seo Young jadi gugup mendengarnya.

Sesampainya di rumah Sung Jae sudah menanti di depan gerbang. Sung Jae dan Seo Young masuk duluan. Saat masuk kamar Seo Young kaget saat seorang wanita ada di tempat tidurnya hanya dengan memakai baju handuk saja. Wanita itu adalah Seon Woo teman baik Mi Kyung, gadis yang mengejar-ngejar Woo Jae dan menantikan kembalinya Woo Jae ke Amerika. Karena Woo Jae tak kunjung kembali Seon Woo datang menjemput Woo Jae.

Woo Jae lebih kaget lagi saat melihat Seon Woo ada di kamar Seo Young ketika dia berniat mengantarkan makanan pada Seo Young. Seon Woo langsung saja memeluk dan mencium pipi Woo Jae di depan Seo Young, membuat Seo Young merasa tak enak hati. Seon Woo bertanya siapa Seo Young, Woo Jae mengatakan Seo Young adalah Tutor belajar Sung Jae.

Woo Jae menarik Seon Woo keluar dan menyuruhnya untuk berpakaian sebelum ke kamarnya. Saat Seon Woo dan Woo Jae berbincang di kamar Woo Jae, Seo Young dibuat galau. Woo Jae bilang pada Seon Woo bahwa dia tak bisa ke Amerika dulu saat ini, karena ada gadis yang disukainya, jadi dia meminta Seon Woo untuk menjaga sikapnya terhadap Woo Jae *maksudnya jangan langsung peluk dan cium aja kali ya*

Esok harinya Woo Jae tidak sarapan dirumah saat melihat Seo Young dan Sung Jae tidak ada di meja makan, apalagi disana ada Seon Woo. Ny. Kang bertanya kemana Woo Jae akan pergi? Seon Woo tidak tahu. Seon Woo menanyakan sesuatu yang mengejutkan pada Tuan Kang, dia bertanya kapan tuan Kang akan menikahkan dia dan Woo Jae? Ny Kang dan Mi Kyung kaget mendengarnya. Seon Woo berkata dia dan Woo Jae sangat akrab di Amerika, Woo Jae akan kesepian tanpa dirinya begitupun sebaliknya. Setelah selesai kuliah dia ingin kembali ke Korea, jika Tuan Kang mengijinkan mereka menikah maka dia akan membujuk Woo Jae kembali ke Korea. Ny Kang bertanya apakah Seon Woo sudah membicarakannya dengan Woo Jae, Seo Woo bilang restu orang tua adalah yang paling penting.

Ny Kang menyatakan ketidak setujuannya jika Tuan Kang menerima ide Seon Woo, dia ingin Woo Jae menikah dengan gadis yang dicintainya. Jaman mereka dan jaman sekarang sudah berbeda, jadi dia tidak ingin memaksa Woo Jae. Tapi Tuan Kang sepertinya berpikiran lain.

Woo Jae datang ke perpus dan mengajak Seo Young makan. Seo Young bilang dia tidak lapar, Woo Jae berkata “Kalau bergitu laparlah” Sebenarnya untuk apa manusia makan? tentu saja untuk hidup. Seo Young merasa terganggu, namun Woo Jae bersikeras mengajak Seo Young makan. Akhirnya Seo Young menyerah juga.

Saat makan Woo Jae mencoba menjelaskan tentang Seon Woo pada Seo Young. Seo Young berusaha tak peduli, jika ia hanya teman Mi Kyung apakah dia akan memanggil orang tua Woo Jae dengan sebutan Ommonim dan Abonim? Woo Jae malah membalikan apakah Seo Young terganggu karena hal itu? Seo Young bertanya mengapa dia harus terganggu? Woo Jae berpikir Seo Young harusnya terganggu dan bertanya siapa wanita itu dan apa hubungan kalian? Woo Jae memastikan tidak akan membuat Seo Young salah paham, bukan demi Seo Young, tapi demi dirinya sendiri. Seo Young pun dibuat galau oleh kata-kata Woo Jae, hingga tidak konsen saat mengajar Sung Jae.

Woo Jae marah besar pada Seon Woo karena lancang membicarakan pernikahan dengan orang tuanya. Woo Jae menyatakan ketidak bersediaannya menikhai Seon Woo karena dia tidak mencintai Seon Woo. Tuan Kang bertanya apakah Woo Jae punya gadis lain yang ingin dinikahi? melihat sikap Woo Jae yang angin-anginan Tuan Kang berpikir akan lebih baik jika Woo Jae menikah. Tuan Kang mempertanyakan alasan Woo Jae menunda-nunda kepergiaannya ke Amerika, bukan kah itu hanya karena Woo Jae tidak ingin pergi? Woo Jae kesal pada Ayahnya, dengan emosi dia menelpon pemesanan tiket pesawat, namun saat memikirkan Seo Young, Woo Jae menjadi ragu.

Paginya, Woo Jae mengajak Seo Young ke tepi sungai Han dan memintanya ikut ke Amerika bersamanya, karena Woo Jae tidak bisa meninggalkan Seo Young. Tentu saja Seo Young menolak dan merasa disepelekan dia merasa Woo Jae terlalu percaya diri. Woo Jae berkata dia benar-benar tulus mengajak Seo Young ke Amerika bersamanya. Woo Jae bilang dia akan menunggu jawaban Seo Young.

Woo Jae datang ke perusahaan setelah 10 tahun tak pernah menginjakan kakinya di perusahaan. Dia meminta penangguhan hari keberangkatannya ke Amerika. Woo Jae pasti pergi, namun tunggulah beberapa hari lagi. Ayahnya tak menanggapinya, dia sepertinya sudah cukup senang bisa melihat Woo Jae datang ke perusahaan.

Ny Kang menemukan abu Ibu Seo Young dikamarnya, Ny Kang meminta Seo Young untuk segera menyingkirkannya karena itu dipercaya akan membawa sial. Saat ditanya itu abu siapa, Seo Young tidak bisa mengatakannya, tapi Ny Kang tahu pasti itu abu orang yang sangat disayangi Seo Young.

Esok harinya Seo Young membawa abu Ibunya ke tempat impian sang Ibu. Seo Young menebarkan abu itu dan membicarakan Woo Jae pada ibunya, Seo Young senang karena Woo Jae sudah membuatnya tertawa lagi, apakah Seo Young menyukainya juga? Seo Young ingin menyukainya, tapi bagi Seo Young Woo Jae adalah orang yang tak boleh disukainya. Tanpa Seo Young tahu, Woo Jae mendengar semua itu, karena dia memang mengikuti Seo Young dengan sengaja.

Seo Young berjalan-jalan di gunung itu, dan dia kehilangan sepatunya di sungai. Seo Young tetap melanjutkan perjalanannya dan kaget saat melihat Woo Jae yang berusaha mendapatkan sepatu Seo Young yang hanyut. Seo Young bertanya mengapa Woo Jae bisa berada disini? Woo Jae berusaha menjelaskan bahwa dia berusaha diam-diam mengikuti Seo Young tanpa ketahuan, Seo Young menangis dan akhirnya Woo Jae memeluk Seo Youn. Merekapun menghabiskan waktu yang menyenangkan di sungai, dan tertawa bersama saat mendengar bunyi perut keroncongan masing-masing, hihihi^^

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Untuk mengeringkan pakaian mereka, Seo Young dan Woo Jae mampir ke resort terdekat. Sambil menunggu pakaian mereka kering, mereka pun makan bersama. Hmm~~ sepertinya Seo Young mulai luluh pada sikap manis Woo Jae. 

Di perjalanan pulang, Seo Young merasa canggung dan berniat mendengarkan music, saat akan menyalakan music tangan Seo Young ditangkap Woo Jae. Seo Young bilang dia merasa sakit, lebih baik Woo Jae menggenggamnya dengan lembut^^ hihihi lucu wajahnya Seo Young.

Tuan Kang memutuskan menikahkan Woo Jae dengan Seon Woo. Ny Kang memanggil Seon Woo dan menyatakan keberatannya, dia tidak ingin Woo Jae menikah dengan wanita yang tidak dicintainya. Tapi Seon Woo merasa yakin dia ingin menikahi Woo Jae. Sepulangnya dari rumah Woo Jae, Seon Woo melihat Woo Jae bersama Seo Young dalam mobil yang sama, Seon Woo pun mengklakson Woo Jae. Seo Woo dan Woo Jae bertemu di taman, Seo Woo akhirnya tahu mengapa Woo Jae bisa begitu cepat jatuh cinta pada seorang wanita, karena mereka tinggal serumah. Seorang Tutor? Seon Woo malah semakin ingin mengejar Woo Jae.

Seo Young kaget saat melihat Woo Jae ada dikamarnya saat dia baru saja selesai mengajar Sung Jae. Woo Jae bilang dia hanya ingin mengambil buku, kenapa Seo Young terlihat aneh? Woo Jae bilag Seo Young cukup cute juga^^ Woo Jae datang mengantarkan kopi dan mengucapkan selamat malam, lalu Woo Jae mengecup kening Seo Young,, Aww~~ Swett banget dah,, Seo Young cuman bisa bengong saking syok nya. Setelah Woo Jae pergi, Seo Young pun tersenyum tipis, sangat tipis hingga ta terlihat seperti senyuman, tapi aku tahu dia bahagia^^ hohoho

Woo Jae mengajak Seo Young nonton. Seo Young jadi galau untuk memilih baju, namun saat akan pergi menemui Woo Jae, Seo Young mengetahui jika sang Ayah terlibat perkelahian di kantor polisi. Seo Young datang ke kantor polisi dan melihat keadaan sang Ayah serta pakaian. Seo Young merasa semakin kecewa dan membenci Sang Ayah yang ternyata bekerja di Pub. Ayahnya beralasan dia melakukan semua itu demi Seo Young dan Sang Woo, dia ingin menjadi ibu dan Ayah bagi Seo Young dan Sang Woo. Seo Young malah semakin kesal mendengarnya, karena dia merasa Ayahnya melakukan itu hanya untuk membuat dirinya tidak merasa bersalah karena telah menyebabkan kematian Ibunya.

Insiden ini membuat Seo Young terbangun dari mimpi. Dia tidak bisa bersama Woo Jae. Setelah menangis berjam-jam di pinggir sungai Han dan mengingat kata-kata Woo Jae, Seo Young menemui Woo Jae dan memberikan jawabannya, jika dia tidak ingin ikut pergi bersama Woo Jae ke Amerika. 

Seo Young berkata Woo Jae hampir bisa membujuk nya tapi Seo Young memutuskan untuk tidak ikut Woo Jae. Apa Seo Young tidak mempercayainya? Bukan begitu, dia hanya tidak ingin pergi. Apakah Woo Jae harus tinggal? Woo Jae lebih baik pergi karena Seo Young masih harus jadi turor Sung Jae, dia butuh uang. Woo Jae tidak bisa pergi karena ada duri dalam hatinya. Seo Young ingin Woo Jae sadar, lebih baik mereka menjalani kehidupan mereka masing-masing.

Saat tiba di rumah keluarga Kang, Seo Young disambut oleh Tuan Kang, Ny Kang, Seon Woo dan Mi Kyung yang menyambutnya dengan dingin. Ny Kang mempertanyakan mengapa foto Seo Young ada di kamar Woo Jae? Seo Young langsung pucat pasi. Seo Young berusaha menjelaskan bahwa diantara dirinya dan Woo Jae tidak ada hubungan apapun. Seo Young tidak tahu, saat itu Woo Jae sudah ada dibelakangnya. 

Woo Jae langsung maju dan berkata dengan lantang bahwa Seo Young lah yang menjadi alasan Woo Jae menunda-nunda kepergiannya ke Amerika. Woo Jae ingin pergi ke Amerika bersama Seo Young. Woo Jae berkata, “Dia adalah wanita yang aku cintai” Semua yang hadir diruangan itu kaget berat termasuk Seo Young sendiri.

Tuan Kang meminta Seo Young untuk duduk, begitu pun Woo Jae. Interogsipun di mulai, Seo Young mempertegas bahwa Woo Jae mengajaknya pergi ke Amerika dan dia sudah menolaknya. Tapi Woo Jae berpikiran berbeda. Woo Jae meminta Seo Young dibiarkan naik, Ayahnya menolak Tuan Kang bertanya pada Seo Young tentang orang tuanya. Apakah mereka masih hidup? Woo Jae kesal pada Ayahnya, tapi Ibunya lebih kesal pada Woo Jae. Seo Young menjawab “Tidak” Ny Kang lalu bertanya, jadi abu siapa yang kemarin itu? Seo Young menjawab itu abu ibunya dengan nada sedih. 

Namun saat Ny Kang bertanya tentang Ayahnya, Seo Young jadi cemas dan gemetar, Ny Kang mengulang pertanyaannya, setelah menguatkan hati Seo Young berkata, “Aku tidak punya Ayah” Woo Jae sepertinya kaget mendengar hal ini. Dari sinilah kebohongan bermula^^

Apa kabarnya Sang Woo?? Huah~~ dilematik nih^^ Setelah menolak Ho Jung, Sang Woo masih saja harus bertemu dengan gadis itu yang mengungtitnya di rumah sakit. Sampai suatu ketika dia memergoki Ho Jung yang sedang menguntitnya dan malah keselo di lehernya. Sang Woo mengobatinya dan memberinya alat penahan leher, Ho Jung menangis sambil menutup wajahnya karena malu. Sang Woo memberinya sapu tangan. Ho Jung jadi kesenangan, dan kembali lagi menemui Sang Woo ke rumah sakit dengan alasan sakit di lehernya.

Sayangnya Ho Jung harus patah hati lagi saat dia melihat Sang Woo bersama Seo Young. Dia melihat Sang Woo tertawa bahagia bersama perempuan lain, Ho Jung pun berpikir jika Sang Woo telah memiliki kekasih karena itulah dia menolaknya.

Namun Ho Jung tak langsung pergi, dia menemui Sang Woo dan berkata ingin memastikan kondisi lehernya yang sakit. Saat dokter memeriksanya Dokter berkata Ho Jung sudah tidak apa-apa, Tapi Ho Jung bersikeras jika dia masih merasa sakit dan tidak baik-baik saja.

Hari berikutnya Ho Jung datang lagi, namun kali ini dia tida beruntung, karena Sang Woo melihatnya sedang memakai penahan lehernya. Tahu lah Sang Woo jika Ho Jung sebenarnya telah sembuh. Sang Woo menemui Ho Jung yang terlihat kaget. Sang Woo bertanya apakah Ho Jung datang untuk pengobatan lagi? Ho Jung membenarkan dan berkata bahwa lehernya masih sakit. Sang Woo meminta Ho Jung untuk berhenti berpura-pura dan melepaskan penahan leher itu. Sang Woo kaget melihat ruam di leher Ho Jung, apakah Ho Jung terus memakainya sampai lehernya kena ruam?  Ho Jung bilang karena dia ingin melihat Sang Woo, hanya dengan itu dia bisa datang ke rumah sakit.

Sang Woo jadi merasa bingung. Sang Woo bertanya, disebut apakah orang yang mengikuti seseorang tanpa ijin, bahkan saat tahu orang itu tidak menyukainya, “Stalker” kata Ho Jung. Saat sadar Ho Jung langsung mengelak dia bukan stalker, tapi menurut Sang Woo, Ho Jung telah menunjukkan tanda-tandanya. Sang Woo meminta Ho Jung untuk berhenti. Ho Jung mengerti itu karena Sang Woo telah memiliki pacar. Sang Woo berkata, meskipun dia tidak punya pacar, dia tetap tidak akan menyukai Ho Jung, sekali tidak tetap tidak. Ho Jung sedih mendengarnya, lalu bagaimana jika Ho Jung sangat ingin melihat Sang Woo? Tahan. Ho Jung hanya harus menahannya, tidak akan ada orang yang mati karena merindukan seseorang.

Sang Woo berkata, seharusnya Ho Jung bertemu dengan pria yang bisa menemuinya sebelum Ho Jung menemuinya, mempunyai banyak waktu untuk Ho Jung dan selalu tersenyum saat melihatnya. Ho Jung sadar itu sama sekali berlawanan dengan Sang Woo. Sebelum pergi Sang Woo mengingatkan agar Ho Jung tidak kembali lagi.
 
Hubungan Sang Woo dan Mi Kyung pun sangat manis^^ jadi galau nih~~ menentukan Couple fav ku di drama ini, tapi berhubung Sang Woo dan Ho Jung yang kelak akhirnya akan menikah, aku tetap setia deh dukung mereka^^.

Sang Woo dan Mi Kyung akhirnya berhasil mewujudkan janji mereka untuk minum So Ju bersama. Mi Kyung memesan banyak makanan dan dia sangat pandai meminum alkohol padahal dia besok ada tugas pagi. Mi Kyung menceritakan alasan dia ingin menjadi dokter bedah. Saat SMA, dia sempat kabur dari rumah ke sebuah pantai yang jauh, ternyata dia kena radang saluran pencernaan akut, saat merasa sangat kesakitan, nyawa Mi Kyug akhirnya terselamatkan oleh seorang dokter yang mengoperasinya. Mi Kyung merasa dokter itu sangat gagah dan hebat, bagi Mi Kyung dokter itu adalah cinta pertamanya. Karena itulah dia dengan susah payah menyelesaikan SMA nya dan masuk fakultas kedokteran.

Sang Woo heran, jika cinta pertama Mi Kyung adalah seorang dokter, lalu mengapa Mi Kyung berpacaran dengan si Mama boy? Hmm~~ apakah Mi Kyung tak berhasil menemukan sang Dokter? Mi Kyung tidak ingin melanjutkan cerita~~ to be continued

Setelah meminta Ho Jung tak lagi menemuinya, Sang Woo sempat mendengar si Mama Boy kekasih Mi Kyung sedang bertelepon dengan seseorang. Dia mendengar bahwa di Mama Boy berkata tentang Kakaknya yang bodoh yang tidak mau menjadi perusahaan dan sehingga dia harus segera menikahi adiknya agar bisa menjadi penerus perusahaan besar itu. Sang Woo memperingatka Mi Kyung tentang si Mama Boy, tapi Mi Kyung malah marah karena menuduh kekasihnya macam-macam.

Sung Jae dan Seo Young?? hihihi,, Sung Jae ini jarang aku bahas ya? Sung Jae sepertinya menyukai Seo Young bukan sekedar sebagai gurunya, tetapi juga sebagai wanita karena pertama kali melihat Senyum Seo Young, karena itu lah Sung Jae selalu berpikir keras bagaimana bisa  dia memberikan kebahagiaan pada Seo Young agar gurunya itu bisa tersenyum lagi. Sung Jae jadi sangat rajin belajar, agar rangkingnya naik dan Ayahnya akan memberikan bonus pada Seo Younng, dia juga meminta ibunya mengantarkan makanan ke kamar karena dia akan lebih giat belajar lagi, karena apa? Karena dia ingin Seo Young juga bisa merasakan makanan yang dipersiapkan ibunya^^

Si kembar Seo Young dan Sang Woo^^ Huah~~ Always yah~~ mereka selalu indah saat terlihat bersama, terutama saat Seo Young mengunjungi Sang Woo di rumah sakit dan mereka berbincang hingga kepergok Ho Jung. Aku senang saat Sang Woo berkata akhirya Seo Young bisa tersenyum juga, sepertinya anak nakal itu (*maksudnya Sung Jae) telah meluluhkan hati Lee Seo Young yang beku. Salah Sang Woo-ya bukang Sung Jae yang melelehkan hati Seo Young, tapi Sung Je’s Hyungnim, alias Kang Woo Jae^^


Seon Woo,, Akh~~ I hate her. Dia tipe wanita orang ketiga di drama kebanyakan. Jika aku tidak bisa mendapatkannya maka orang lainpun tak bisa. Jadi dia akan melakukan berbagai cara agar Woo Jae dan Seo Young tak bersama. Ny Kang akhirnya menemukan foto Seo Young di kamar Woo Jae, karena Seon Woo yang memberi petunjuk, dasar rubah betina~.~ BTW yang jadi Seon Woo tuh, yang jadi dokter nyebelin di BIG ya? cewek selingkuhanan Gong Yoo dari Lee Min Jung kan? bener gak sih?? 

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

8 komentar:

  1. mba irfa udah denger kabarnya si hoo oppa ga?
    aku lg stress ni mbk, kepikiran terus sama dia.
    apapun yang terjadi, aku tetap ngedukung oppa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. stress ku dah lewat^^ sekarang sih aku nunggu faktanya aja^^
      apapun itu, aku tetep support Oppa^^
      Biar nggak stress makanya aku nonton drama yang keren ini
      bener2 ngalihin perhatianku dari kasus itu deh^^
      nggak usah dibikin stres, badai itu pasti berlalu kok

      Hapus
    2. bener mbak irfa, awalnya pas denger kabar itu nangis, lemes banget rasanya. tapi seperti kata mbak irfa badai itu pasti berlalu dan tetap mensupportnya adalah yang bisa kita lakukan. moga aja cepet bers dan dapat hasil yang baik. Oppa Hwaiting ~~^^
      mbak irfa mau nanya ya, bisakah kita melihat karya Oppa lagi yah walaupun tidak dalam waktu dekat????? bisa kan???? bisa yaaaaaaaaaaa??? khawatir.com ~~

      Hapus
  2. kata* yg pas klo wanita ketiga yg jahat tuh
    Rubah betina hahaha
    mbak mau nanya gimana cara y bisa lihat blog y mbak anis ?

    BalasHapus
  3. lanjutin ya sinop nya. seneng banget deh. walaupun cuma recap singkat,yang penting tau jalan ceritanya.
    semangat!! (^_^)

    BalasHapus
  4. Woo Jae so sweet bgt deh.. Suka bgt ma tokoh ini.. ^^

    BalasHapus
  5. HUG MBAK IRFA!!!!!!!!!
    akhirnya tetep lanjut hehe
    masih banyak mbak episodenya, bener2 nghibur di tengah gosip yang gak ngenakin ati :)
    ni bener2 dagdigdug nunggu endingnya! bener2 inget 49 days omo >___<
    *sesenggukan

    BalasHapus
  6. say bikin sinopsis cheer up mr kim dooong






    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^