Benar saja,, telepon itu adalah
dari Shinji. Minami tentu berharap itu dari Asakura, tapi ternyata Shinji lah
yang menelpon. Minami segera menutup teleponnya, setelah tahu itu dari Shinji
karena ia tahu adiknya itu hanya akan membuat masalah saja.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Minami berkata pada Sena bahwa
telepon barusan salah sambung, yang menelpon itu orang gila. Bel Pintu
berbunyi, Minami langsung panik. Sena melihat jam, ini sudah larut malam, siapa
yang bertamu jam segini? Saat Sena berniat membuka pintu, Sena mencegahnya dan
berkata mungkin saja itu Asakura, biar Minami saja yang membukakan pintu.
Ternyata Shinji dan Kekasihnya
Rumiko-lah yang datang, saat menelpon tadi Shinji sudah ada di dekat apartemen
Sena. Minami langsung menutup pintu dan berbicara dengan Shinji. Shinji berkata
dia menelpon ke rumah dua minggu lalu dan mereka mengatakan Minami akan
menikah. Minami berkata keadaan sudah berubah sekarang. Shinji tak peduli dan
memaksa membuka pintu.
Shinji pun bertemu Sena yang
sedang menguping dibalik pintu. Shinji mengira Sena adalah Asakura, suami dari
Minami. Shinji masuk dan dengan tidak tahu malu meminta Bir dari Sena. Saat
akan mengambilkan Bir, Minami datang dan melarang, dia mengambil minuman lain
dan berkata itu saja sudah cukup, dia akan segera membuat Shinji dan kekasihnya
pergi. Sena berkomentar bahwa Shinji dan Minami sifatnya sangat mirip, tak
heran karena mereka adalah saudara kandung. Minami jadi agak marah
mendengarnya.
Shinji bermain-main dengan piano
Sena, Minami melarangnya, tapi Shinji tak menggubris. Saat Sena datang membawa
gelas, Shinji memainkan sebuah music klasik dengan merdu. Sena takjub, ternyata
permainan Shinji hebat.
Shinji menceritakan tentang kesuksesan dalam bermain
judi, namun dia sedikit tak beruntung di suatu waktu. Shinji berkata dia sedang
ingin merintis usaha, jadi dia datang ke sini untk meminta bantuan. Shinji
mendekati Sena dan berkata dia ingin meminjam uang sekitar 2 juta Yen. Minami
langsung berang dan memukul Shinji. Sejak dulu Shinji ternyata tidak berubah
selalu ingin hidup enak tapi tidak ingin berusaha.
Minami menegaskan bahwa Sena
bukan suaminya, dia adalah teman sekamar Asakura. Shinji malah tertawa dan
berkata tidak disangka Minami mudah berubah hati dan malah tertarik pada yang
lebih muda. Minami kesal dan berkata bahwa Asakura telah meninggalkannya di
hari pernikahan demi perempuan lain. Shinji tak bisa berkata apa-apa lagi.
Esok harinya Sena menceritakan
Shinji pada teman nya saat dia berkunjung ke kampusnya. Sena takjub pada Shinji
yang pandai bermain piano tapi sayang dia meninggalkan music klasik demi Rock.
Sena lalu melihat Ryoko, dia pun pamit pada temannya. Temannya memanggil Sena
dan mengingatkan pertama-tama minta maaf dan menjelaskan tentang siapa yang
menjawab telepon, kemudian ajaklah Ryoko datang ke konser di Suntory Hall, sang
teman memberikan dua tiket gratis pada Sena.
Sena menemui Ryoko yang sedang
berlaih Piano. Ryoko menyambut Sena dengan ramah dan canggung. Sena menjelaskan
tentang siapa yang mengangkat telepon di Apartemen Sena kemarin, wanita itu
sudah seperti kakak perempuan baginya. Ryoko mengerti. Sena pun pamit, namun
Sena kembali berbalik dan bertanya apakah Ryoko hari ini punya waktu luang?
Di Agensinya Minami memasang
wajah cemberut saat bos nya memintanya untuk menjadi model dari sebuah alat
pembesar dada. Minami dengan tegas menolak, dia tidak ingin menjadi model yang
seperti itu. Bos nya memperlihatkan jadwal Minami yang blank. Bos nya lalu
memmperkenalkan Minami pada Model baru yang masih muda dan akan melakuan debut.
Bos nya bertanya apakah Minami bersedia menjadi manajer model tersebut?
Minami jadi kesal dan bermain di Pachinko
ditemai Momoko. Selama bermain Minami tidak fokus dia terus menatap ke pintu
masuk sehingga dia kalah terus saat bermain. Minami tak sengaja melihat
Asakura, entah pria yang yang mirip Asakura. Minami dengan panik mencoba
mengejarnya dan mencari-cari di setiap lorong Pachinko, tapi Minami tak
menemukannya.
Keluar dari Pachinko Minami dan
Momoko kehabisan uang karena ulah Minami yang membuat rusuh. Minami tetap
mencari-cari siapa tahu dia bisa bertemu Asakura di luar. Minami menceritakan
saat pertama kali Asakura mengajaknya ke Pachinko. Momoko bertanya pada Minami,
“Senpai, Jika Asakura-san kembali, apakah kau akan memaafkannya?” Minami tidak
menjawab dan mengajak Momoko makan.
Sena dan Ryoko tidak jadi nonton
konser, karena ternyata itu tiket untuk kemarin. Sena jadi kesal pada temannya.
Ryoko berkata ada tempat yang ingin didatanginya. Tempat itu adalah taman
bermain. Sena dan Ryoko menikmati waktu bersama di taman bermain. Ryoko
bercerita pada Sena, bahwa ada tempat yang tidak bisa dikunjungin sendirian,
yaitu Taman bermain. Teman-temannya sudah punya kekasih jadi tidak mau pergi
besamanya.
Sena dan Ryoko naik mainan
seperti balon udara yang membawa mereka ke langit. Ryoko terus bercerita, bahwa dia selalu ingin
pergi ke taman bermain bersama teman pria. Seperti sedang berkencan. Sena
nampak tidak fokus dengan kata-kata Ryoko, sepertinya Sena ketakutan saat
mainan itu mulai naik. Saat di puncak, Ryoko berkata Bukankah mereka seperti
sedang berkencan? Sena bingung dan bertanya, Apakah mereka sedang berkencan?
Namun belum sempat Ryoko menjawab, Mainan yang mereka naiki turun ke bawah.
Minami menggalau di tempat makan.
Dia benar-benar merasa kehilangan Asakura. Setelah ditinggalkan Asakura dia
kehilangan segalanya. Momoko bertanya apa saja yang di dalam tas Minami? Minami
mengeluarkannya. Tissue. Lalu Vocher Diskon Love Hotel dari majalah. Momoko
senang mendengarnya dan mengambilnya.
Sena dan Ryoko berbincang-bincang
di perjalanan pulang. Ryoko bilang dia merasa lapar. Sena pun mengajak Ryoko
makan. Sialnya Sena masuk ke restoran tempat Minami dan Momoko makan. Sena
berusaha menutupi dirinya saat melewati Minami dan Momoko. Sayangnya kursi
kosong hanya ada di belakang kursi Minami. Ketika Sena dan Ryoko sudah duduk,
Minami yang sudah setengah mabuk mengenalinya.
Minami menyapa Sena dan Ryoko.
Minami mengatakan Ryoko sangat cantik, dia memuji Ryoko dan tanpa basa basi
memberikan vocher Love Hotel pada Sena. Momoko berusaha mencegah aksi Minami,
namun Minami sulit diajak kerja sama dan terus meracau yang tidak-tidak membuat
Ryoko akhirnya menangis dibuatnya. Ryoko pun pergi dari restoran karena merasa
direndahkan. Sena mengejarnya, Ryoko hanya berkata hari ini sangat menyenangkan
kemudian Ryoko pergi meninggalkan Sena.
Sena kembali ke restoran dan
kesal pada Minami. Minami heran kenapa Sena marah. Sena sangat menyukai Ryoko
kan? kenapa dia tidak mengajak Ryoko ke Love Hotel? Sena berkata tidak semua
wanita seperti Minami yang berpikir serampangan, Ryoko berbeda. Sena kembali
berkata, pantas saja Minami di tinggalkan oleh Kekasihnya. Minami merasa
terluka mendengar kata-kata Sena. Malam itu, Minami tida pulang, dia menginap
di rumah Momoko, dan bertanya apakah dia benar-benar wanita serampangan?
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Sena mendapatkan murid seorang
siswi SMU, namanya Takako. Takako murid yang pandai, hingga Sena bingung
mengapa Ibunya masih mendaftarkan dia les. Saat Sena memberi saran untuk
permainannya, Takako bilang kata guru lamanya, dia memang harus bermain seperti
itu agar bisa menang di Kompetisi.
Saat pergi Takako meninggalkan buku jadwal
les nya. Sena mengejarnya, Takako berkata dia tidak butuh itu, dia hanya
sementara disini hingga mendapatkan guru yang lebih hebat. Sena memberi nasihat agar Takako menikmati permaian pianonya. Takako malah berkata dia
tidak ingin berakhir seperti Sena. Takako ingin lulus dari Sekolah Seni dan
sukses menjadi Pianist Profesional.
Sebelum Takako pergi, Sena
sadar dengan beberadaan Ryoko yang datang untuk membeli peralatan dan mendengarkan apa yang dikatakan
Takako. Sena hanya bisa meringis dan berkata, bahwa dia juga lulusan sekolah
Seni. Ryoko jadi iba melihat keadaan Sena.
Minami kembali menggalau di
Pachinko, kali ini ditemani Shinji, hingga Minami berkata bahwa mereka berdu terliha sebagai keluarga Yakuza. Minami bertanya mengapa Shinji berhenti main piano padaha Shinji bisa menjadi guru les piano. Shinji bilang Piano itu membosankan. Shinji tak senang sesuatu yang membosankan. Seperti sebelumnya Minami tidak fokus dan
hanya melihat ke pintu masuk berharap melihat Asakura. Shinji menyadari itu,
tapi Minami berusaha mengelak. Shinji pamit karena dia harus berkencan dengan
Rumiko.
Minami pun menggalau, dikursi
kosong yang ditinggalkan Shinji, Minami membayangkan ada Asakura yang tersenyum
padanya di kursi itu.
Ryoko berdiri didepan sebuah
salon tempat Rumiko menata rambutnya. Ryoko sepertinya ingi potong rambut.
Shinji datang dan mengganggunya. Shinji berkata bahwa Ryoko lebih cantik
berambut panjang, jadi lebih baik tidak dipotong. Ryoko menunjukkan wajah judesnya
membuat Shinji semakin penasaran. Shinji terus mengikuti Ryoko sambil
memperkenalkan diri saat Ryoko pergi meninggalkannya. Shinji memberiak CV nya,
*niatamat* dan diakhir, Shinji menambahkan hobinya adalah bermain piano. Ryoko
jadi tertarik, Piano?
Sena melihat Minami di depan
PanChinko, bolak balik nggak jelas seolah menunggu seseorang. Sena hanya
tertawa dan bergunam apa yang sedang dilakukan Minami disana? Sena pulang dan
bermain piamo. Minami pun sedang berjalan ke rumah Sena. Minami tersenyum
mendengar permainan piano Sena. Namun Sena berhenti bermain saat mendengar
suara di balik pintu.
Sena membuka pintu dan menemukan
Minami sedang terduduk. di depan pintu dan tampak lesu. Sena mengajak Minami
masuk. Minami langsung duduk dengan lesu di atas sofa. Minami merasa hidupnya
tak berguna. hari ini seharian dia habiskan di tempat Pachinko berharap dia
bisa melihat Asakura lagi seperti kemarin. Minami sepertinya sangat ingin
menemui Asakura.
Minami bertanya apakah Sena
pernah menonton film berjudul The Graduate, dimana pengantin wanitanya pergi
bersama pria lain dengan memakai bus. Saat itu Minami merasa betapa
menakjubkannya Sang Pengantin Wanita yang berani meninggalkan calon suaminya.
Namun Minami tidak pernah memikirkan perasaan orang yang ditinggalkan.
Karena kamera tidak menyoroti
pemeran pembantu, baik dalam film maupun kehidupan, begitu kata Sena. Minami
sangat berharap, dia akan mendapatkan gilirannya menjadi pemeran utama dalam
kehidupannya.
Sena menyimak cerita Minami, dia
merasa bersalah karena telah membuat Minami seperti sekarang. Sena berkata pada
Minami, anggak saja Minami sedang melakukan ‘Long Vacation’ Mungkin ini liburan
yang diberikan Tuhan pada Minami. Jangan berpkir dan berusaha terlalu keras,
biarkan semuanya mengalir begitu saja. Jangan memaksakan diri juga. Minami
mengulang kata-kata Sena, ‘Long Vacation’?
Esok paginya, Sena sedang membaca
Koran pagi saat Minami keluar dari kamarnya. Minami membaca tentang gempa bumi
di balik Koran yang sedang dibaca Sena dan merebut Koran itu. Sena akhirnya
mengalihkan perhatian pada surat-surat yang diterimanya, dan dia melihat ada
undangan pernikahan Asakura dan Yukari.
Sena cepat-cepat berniat melarikan diri
ke kamar untuk menyembunyikan undnagan itu. Tapi Minami curiga dan merebut apa
yang ada ditangan Sena. Namun Sena berusaha melawan, hingga akhirnya undangan
pernikahan Asakura sobek dan Minami hanya medapatkan bagian foto Asakura dengan
tulisan “Kami akan Meni~~”
Minami mencoba merebut potongan yang ada pada Sena,
tapi Sena malah memakannya agar Minami tidak melihatnya. Minami lemas, dia melihat
potongan yang diperolehnya, Apakah Asakura benar-benar akan menikah? Sena
menenangkan bisa saja bukan *bohong banget nih Sena* Minami sedih dia yakin
Asakura akan menikah. Minami pun mulai menangis. Sena hanya bisa menatap dengan
iba.
bersambung~~
Akh~~ lagi-lagi lupa pada cerita
Shinji. Dia dan Rumiko akhirnya memutuskan sebuah ruan bawah tanah untuk
dijadikan tempat usaha. Rumiko berkata pada Shinji, “Shin-Chan,, aku ingin
bekerja disini” Bagi Shinji, Rumiko itu adalah wanita manja yang lucu dan
menarik.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Dorama jadul... Tp ttp seru untuk ditunggu. Lanjut ya Mbak..
BalasHapusNti shinji jdian sma ryoko kah? Ak si stju aja ryoko cntik, shinji kren lbh kren dri sena. Ak ingt drma ini tp smar. Btw yg jd shinju it nmanya spa ya mbak?
BalasHapussemangat mabak irfa...lanjut episode berikutnya ya mbak...
BalasHapus