Minami Harou gadis berusia 31
tahun, berlari-lari dengan memakai baju pengatin tradisional Jepang menuju
sebuah Apartemen. Tak peduli menjadi tontonan banyak orang, tak peduli betapa
beratnya hiasan yang rambut yang digunakannya, dia memastikan harus tiba di
Apartemen itu tepat pada waktunya.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Minami mengetuk pintu apartemen
itu, mencari seorang pria bernama
Asakura, yang merupakan kekasihnya, tunangannya, pria yang hari ini berjanji
mengikat cinta dengannya. Sayangnya Asakura tidak ada, hanya ada Sena, teman
sekamar Asakura yang baru bangun dari tidurnya dan tidak tahu kemana perginya
Asakura. Minami bersikeras menemukan Asakura, karena upacara pernikahannya
berlangsung 10 menit lagi, dia datang kesini untuk mencari Asakura.
Sena membantu mencari klu tentang
kemana perginya Asakura. Sena menemukan sebuah surat yang ditinggalkan Asakura
untuk Minami di kamar Asakura. Minami ragu-ragu membacanya, dia meminta Sena
untuk membacakan surat itu untuknya, tapi juga mengambilnya lagi, terus saja
begitu hingga dia memutuskan membacanya sendiri. Isinya cukup panjang lebar,
tetapi Intinya Asakura meminta maaf pada Minami, karena dia harus meninggalkan
Minami di hari Pernikahan mereka karena Asakura mencintai wanita lain *Oh~~ So Klise*
Minami lemas, dia meminta rokok
pada Sena dan memulai memikirkan kondisi ini baik-baik. Sementara Sena pergi ke
kamar mandi untuk bersih-bersih karena sejak bangun dia belum sempat pergi ke
kamar mandi. Minami mengetuk pintu kamar mandi dan mengatakan bahwa dirinya
Minami, Sena bergunam, “apa yang dia pikirkan, memangnya siapa lagi yang ada
dirumah ini”
Sena membukakan pintu dan Minami menerobos masuk, dia menyudutkan Sena dan mengatakan Sena cukup tampan dan manis. Meskipun Sena sangat muda, Minami merasa dalam waktu 10 menit Sena bisa berdandan rapi dan menggantikan Asakura hari ini. Minami berkata pada Sena, “Please Marry Me”
Sena membukakan pintu dan Minami menerobos masuk, dia menyudutkan Sena dan mengatakan Sena cukup tampan dan manis. Meskipun Sena sangat muda, Minami merasa dalam waktu 10 menit Sena bisa berdandan rapi dan menggantikan Asakura hari ini. Minami berkata pada Sena, “Please Marry Me”
Sena kaget dengan permintaan
Minami, mereka baru kenal dan Minami pastinya mengatakan hal ini karena panik
atas kaburnya Asakura. Sena mencoba menenangkan Minami dan membantunya berpikir
secara jernih. Sena menyarankan Minami untuk pulang saja. Sena bahkan
memberikannya uang untuk naik taksi. Sena sempat mengatakan bahwa dirinya
adalah Pianist yang akan melakukan kompetisi. Sebelum Minami pergi dia
memeberikan semangatnya pada Sena, supaya bisa sukses dalam kompetisinya.
Esok harinya, sepulang dari
mengajar les piano, Sena kembali bertemu Minami yang berdiri disekitar gedung
Apartemennya. Minami menyapa Sena, namun Sena awalnya tak mengenali minami,
karena penampilannya sangat berbeda. Minami berusaha mengingatkan Sena, dan
ingatlah Sena pada wanita berbaju pengantin yang kemarin mendatanginya.
Sena bertanya sedang apa Minami
di tempat itu? Minami berbohong dengan mengatakan dia sedang membawa Anjingnya
jalan-jalan. Sena juga sedikit sangsi karena Anjing yang disebutkan Minami itu
tidak ada. Sena pamit untuk masuk ke Apartemennya, Sena mengikutinya dan
menerobos masuk ke Apartemen Sena setelah sebelumnya terjadi insiden penolaka
dari pihak Sena saat Minami mencoba masuk.
Minami bercerita bahwa dia sudah
menggunakan uang sewa flatnya untuk biaya pernikahan dengan Asakura. Kini dia
tak tahu harus tinggal dimana karena itulah dia datang kesini. Belum juga Sena
memberikan ijin agar Minami bisa tinggal, sopir truk pengantar barang sudah
bertanya dimana mereka bisa menyimpan barang-barang Minami dari bawah sana.
Sena hanya bisa pasrah dan
mengijinkan Minami untuk membawa barang-barangnya ke Apartemen yang kini
ditempatinya hingga Minami mendapatkan tempat tinggal baru atau Kekasih baru,
Eh? Minami langsung berkata bahwa dia tidak suka pria yang lebih muda, jadi
Sena tenang saja dia tidak akan menyerang Sena.
Bagi Sena tak mudah menjalani
pekerjaannya sebagai seorang guru piano anak-anak yang di les kan orang tuanya
tapi anak itu tak ingin bermain Piano. Sena kesal menghadapi muridnya, namun
saat mencoba meluapkan amarah, anak itu malah keluar dari ruang latihan dan
melaporkan kata-kata Sena padanya. Ibu
anak tersebut awalnya kaget, namun Sena berkata anak tersebut sangat pintar dan
cepat tanggap, Ibunya sangat berharap bahwa Anaknya bisa menjadi Pianist handal
kelak.
Sena mendapatkan seorang tamu. Dia adalah temannya saat dikampus, dia kaget
mendengar cerita Sena yang mengijinkan seorang wanita tinggal di Apartemennya.
Apakah dia cantik? Sena mengakuinya, tapi Minami bukan tipe nya. Lalu mengapa Sena
membiarkannya tinggal. Sena bilang ini seperti membayar hutang baginya. Asakura
meninggalkan Minami dengan wanita yang dikenalkan Sena pada teman sekamarnya
itu. Wanita itu dulunya bekerja di tempat Sena mengajar piano saat ini.
Temannya meminta Sena untuk
main-main ke Kampus, Sasaki Sensei mengkhawatirkannya. Sena merasa dirinya
adalah lulusan yang gagal jadi tak ada tempat baginya di kampus, temannya
berkata Ryoko-chan juga menanyakan kabar Sena.
Minami bekerja sebagai figuran di
berbagai iklan. Dia merasa bosan dengan pekerjaannya dia mengeluhkan itu pada
Momoko, junior sekaligus tempat curhatnya yang juga berkerja bersamanya. Minami
bertanya apakah Momoko tidak bosan? Momoko berkata dia sudah mendapatkan projek
iklan AC, apakah Minami tidak mengikuti castingnya? Ah~~ Momoko ingat, Minami
sudah lebih dari 25 tahun. Minami merasa ngenes mendengar hal itu.
Momoko membantu Minami beres-beres
dan dengan lancang memainkan piano Sena. Minami mengingatkan Momoko untuk tidak
menyentuh piano Sena, benar saja saat Sena pulang dia sudah mau marah-marah dan
bertanya siapa yang memainkan pianonya, tetapi tidak jadi saat melihat Momoko
yang menyambutnya dan memperkenalkan dirinya sebagai Junior Minami. Dengan
canggung Sena masuk ke kamarnya dan membiarkan Momoko membantu Minami
beres-beres.
Momoko berkata pada Minami,
sepertinya Sena itu tipenya, dia akan mencoba menggodanya. Minami merasa Momoko
hanya mengatakan omong kosong padahal mereka baru bertemu hari ini. Momoko
bilang jika dia bertemu dengan pria tampan dia selalu merasa ingin tidur dengan
pria itu. Minami hanya bisa mengeluhkan sifat Juniornya itu. Saat Momoko
membantu Minami mengangkat lemari, Minami mengingatkan bukankah Momoko ada
janji dengan pihak iklan AC, Momoko bilang dia masih punya banyak waktu, tapi
saat Minami mengatakan sekarang jam berapa. Momoko langsung menjatuhkan lemari
yang diangkatnya membuat Kaki lemari itu patah.
Tanpa merasa bersalah, Momoko pamit pergi. Sena yang mendengar ribut-ribut karena lemari yang jatuh pun keluar. Sena membantu Minami membetulkan kaki lemari itu, namun sepertinya tidak berhasil. Minami meminta maaf pada Sena karena sudah berbuat kekacauan. Akhirnya Sena lah yang membantu Minami beres-beres.
Di sebuah laci lemari Minami, Sena menemukan
sebuah bola karet (kalau di kita bola bekles). Sena senang dengan bola tersebut.
Minami mengatakan dia mendapatkannya di mesin permainan. Asakura seperti anak kecil dia senang bermain mesin permainan dan mendapatkan bola karet itu. Sena jadi merasa bersalah setiap kali Minami membicarakan Asakura.
Esok harinya Sena menemukan
gambar Minami di sebuah flayer penjualan baju, jadi Minami bukan model terkenal
seperti yang dikatakannya. Padahal Minami pernah bilang dia masuk ke dunia
modeling karena dia pernah menjadi Miss Jepang.
Karena umurnya yang tak muda
lagi. Sulit bagi Minami mendapatkan pekerjaan di Agensinya. Atasannya bahkan
bilang, dengan umurnya yang sekarang, sebaiknya Minami Menikah dan pensiun dari
dunia modeling. Minami juga ingin melakukan hal itu, tapi apa yang harus dia
lakukan jika kekasihnya malah melarikan diri dengan wanita lain dan tak hadir
di hari pernikahan mereka.
Sena mengunjungi Sasaki Sensei di
kampusnya, mereka membicarakan karir Sena sebagai Pianist. Sasaki Sensei
mengatakan bahwa Sena sebenarnya berbakat, namun dia terlalu malu untuk menunjukkan
perasaannya dalam permaian Pianonya. Sena sangat berbeda dengan Ryoko yang tak
sungkan menyalurkan emosinya dalam permainan pianonya. Sena berkata pada
Sensei-nya bahwa dia suka main piano, tapi dia tidak pernah bermain untuk orang
lain. Sasaki Sensei berkata, Sena mungkin harus mencoba bermain piano untuk
orang lain.
Ketika Sena pergi akan pergi dari
Kampusnya dia menatap ke jendela ruangan dimana Ryoko sedang berlatih piano.
Saat Sena pergi, Ryoko membuka gorden dan menatap kepergian Sena dari
kejauhan.
Sena tiba dirumah disambut Minami
yang sedikit mabuk karena meminum wine produksi tahun 1965. Minami meminta Sena
membuka satu botol lagi, padahal Minami sudah minum cukup banyak. Minami merasa
takjub pada Sena, Tampan, pintar main piano dan wanita? Minami penasaran apakah
Sena memiliki seorang pacar?
Sena memperlihatkan profile
Ryoko, Minami menggodanya dan bertanya apakah mereka berkencan? Sena mengatakan
itu hanya cinta satu pihak darinya yang terjadi belum lama ini, sekitar satu
tahun yang lalu. Saat dia akan bermain piano, Ryoko sedang memakai piano dan
menyadari kedatangan Sena, Ryoko mempersilahkannya dan cara Ryoko mengatakan
‘Silakan’ sangat lucu. Minami tidak mengerti maksud Sena dan meminta dia
mempraktekannya.
Sena mulai bermain piano,
berperan sebagai Ryoko dan bercerita saat Sena datang, Ryoko berhenti bermain
piano dan mengatakan ‘Ah~~ Silahkan’ Minami meminta Sena mengulanginya, dia
akan berperan sebagai Sena, dan Sena sebagai Ryoko. Minami meminta Sena
mengulanginya lagi, lagi dan lagi, hingga Minami berkata, itu omong kosong,
mengapa Sena bisa jatuh cinta dengan begitu mudah?
Sena merasa Minami terlalu banyak
bicara. Minami langsung memasang wajah serius nya. Sena jadi serba salah dan
berkata Minami yang memaksanya untuk melintasi area nya. Minami mendekat, dan
Pong,, dia menepukan tangan tepat di depan mata Sena, membuat Sena otomatis
mengerjapkan matanya. Minami merasa senang karena Sena masih bisa berkedip.
Minami kembali mengajak Sena
minum. Dia mengambil salah satu botol Wine dan bercerita bahwa tahun 1965
adalah tahun lahirnya, Wine ini akan dia minum dengan Asakura di malam
pengantin mereka. Asakura selalu berkata, bahwa melihal botol Wine ini akan
membuatnya mengingat Minami. Minami bercerita bagaimana pertama kali mereka
akhirnya berkencan. Semuanya berawal saat Minami merasa kesepian di hari Ulang
tahunnya karena baru saja putus dari seseorang. Asakura menelponnya dan
mengucapkan selamat ulang tahun, sejak haru itu mereka mulai berkencan dan
selama 3 tahun Asakura selalu menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat
ulang tahun padanya sebelum orang lain. Minami berpikir itu akan berlangsung
selamanya, tapi yang terjadi benar-benar di luar dugaan.
Sena merasa bersalah mendengar
cerita Minami. dia meninggalkan Minami ke dekat jendela dan menemukan bola
karet biru yang dia lihat di laci Minami sebelumnya. Sena mengancul-nganculkan
bola itu dan merasa menemukan hal yang menyenangkan untuk menghibur Minami.
Sena meminta Minami untuk melihat permainannya.
Sena membuka jendela Apartemennya
dan mengelurakan kepalanya. Dia melemparkan bola itu ke bawah setelah
sebelumnya mengoyangkan bola itu ditangannya, dan secara ajaib dalam waktu
beberapa detik saja Bola itu kembali ke tangan Sena. Minami merasa takjub
melihatnya dan ingin mencobanya. Minami melakukan sesuai dengan ajaran Sena,
dan dia mendapatkan bola itu kembali ditangannya. Minami merasa bahagia bisa
melakukan itu. Sena juga tertawa senang.
Namun saat Minami mencoba melakukan yang kedua, dia kehilangan bola itu. Bola karet itu mengancul entah kemana. Sena berkata dia akan turun dan mendapatkan bola karetnya kembali. Minami melarangnya dan membiarkan bola karet itu hilang.
Tapi ternyata Esok paginya Minami pergi mengambil bola karet itu
dan melihat sebuah papan reklame yang terpasang di atap gedung Apartemen Sena.
Di papan itu tertulis kata-kata, Don’t Worry be Happy. Minami menggunamkan
kata-kata itu dan tersenyum, mencoba menguatkan diri. Don’t Worry Be Happy^^ Hari itu seharian Minami hanya
berdiam diri di rumah tanpa melakukan apapun. Dia tampak bosan namun tetap
bertahan.
Sementara Sena tak sengaja bertemu dengan Ryoko yang sedang menatap sebuah poster konser Piano di Suntory Hall. Ryoko berkata dia sangat mengharapkan suatu saat Sena bisa memainkan piano di Suntory Hall, Ryoko percaya Sena bisa melakukannya. Sena dan Ryoko berpisah di tempat mengajar Sena. Ryoko berkata pada Sena, bahwa Sena terlalu baik untuk bekerja di tempat itu. Sena hanya bisa tertawa canggung mendengarnya. Ryoko pun pamit dan Sena mulai mengajar murid-muridnya.
Namun saat Minami mencoba melakukan yang kedua, dia kehilangan bola itu. Bola karet itu mengancul entah kemana. Sena berkata dia akan turun dan mendapatkan bola karetnya kembali. Minami melarangnya dan membiarkan bola karet itu hilang.
Sementara Sena tak sengaja bertemu dengan Ryoko yang sedang menatap sebuah poster konser Piano di Suntory Hall. Ryoko berkata dia sangat mengharapkan suatu saat Sena bisa memainkan piano di Suntory Hall, Ryoko percaya Sena bisa melakukannya. Sena dan Ryoko berpisah di tempat mengajar Sena. Ryoko berkata pada Sena, bahwa Sena terlalu baik untuk bekerja di tempat itu. Sena hanya bisa tertawa canggung mendengarnya. Ryoko pun pamit dan Sena mulai mengajar murid-muridnya.
Sena pulang ke rumah dan disambut
Minami yang mengatakan jika ada 3 pesan untuknya. 1 pesan dari Ryoko yang
menanyakan apakah Sena ada dirumah? saat Minami bilang tidak Ryoko menutupnya.
Pesan lain dari pihak kompetisi yang mengatakan Sena tidak lolos, dan pesan
ketiga dari orang tua murid Sena yang meminta Sena tidak udah datang lagi. Sena
kesal dan marah karena Minami berani mengangkat teleponnya. Minami berkata
tidak perlu menyembunyikan lagi, bahwa Sena bukan Pianist Handal yang bisa
bermain di Suntory Hall, Sena makin kesal dan berkata bahwa Minami juga sama
saja, bilangnya model, ternyata hanya model dalam flayer iklan baju diskon.
Hingga Sena berkata bahwa mengapa dia bisa tinggal dengan pria yang
meninggalkan kekasihnya, seolah menyesali pertemuannya dengan Minami.
Sena dan Minami merasa kecewa.
Minami memutuskan untuk keluar dari Apartemen Sena, dan membereskan
baju-bajunya. Sena sama sekali tidak berusaha mencegah, karena dia pun kesal
pada tingkah Minami yang sok mencampuri urusan pribadinya.
Sena membereskan rumahnya dan
menemukan CV Minami, dia menyadari hari ini adalah hari ulang tahun Minami.
Sena teringat pada cerita Minami yang mengatakan bahwa Asakura selama 3 tahun
ini selalu menjadi orang pertama yang megucapkan selamat Ulang tahun padanya. Sena
menatap Telepon, dia sadar jika Minami sedang menunggu telepon Asakura.
Sena membuka jendela dan
berteriak pada Minami. Sena tahu Minami sedang menunggu telepon Asakura, Sena
minta maaf atas sikapnya. Minami tak peduli dan terus pergi. Sena lalu duduk di
depan pianonya dan mulai memainkan lagu selama ulang tahun. Di Luar Minami
berhenti dan bersandar di tembok. Minami merenung.
Minami kembali ke Apartemen Sena
setelah mendengar lagu selamat Ulang tahun yang dimainkan Sena untuknya. Saat
mereka saling terdiam. Minami berkata bukankah Sena tidak pernah bermain piano untuk orang lain? Di hari natal dan Ulang tahun itu menjadi spesial, kata Sena. Telepon di Apartemen Sena berdering. Keduanya saling
bertatapan. Sena menyuruh Minami mengangkatnya, Minami pun meyuruh Sena
mengangkatnya, bagaimana jika itu Ryoko? Bagaimana Jika itu Asakura?
Sena menepuk Minami dan menyuruhnya segega mengangkat telepon. Minami pun berlari dan mengangkat Telepon.
Sena menepuk Minami dan menyuruhnya segega mengangkat telepon. Minami pun berlari dan mengangkat Telepon.
bersambung ke episode 2
Siapa yang sebenarnya Menelpon,
aku rasa itu Shinji adik Minami yang tak sempat aku ceritakan, karena aku
bingung menceritakannya. Di episode 1 Shinji belum diperkenalkan sebagai Adik
Minami, dulu aku berasumsi, apakah dia Asakura? Soalnya dia nelponnya ke
Apartemen Sena sih~~ jadi bikin bingung^^ (Aigo~~ Om Yutaka cakep banget disini^^)
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Terusin recap Long Vocation nya, uda lama Ga ikutin dorama jepang. Thanks mbk Irfa uda di invite, aku senang.
BalasHapuswah mksh dah dbkinkan sinopny,ni drama yg q ska bgt,lmyan ngobati kngen ma takuya kimura,lanjt pe slse y mbk irfa.by essy di mbak.essy@yahoo.com
BalasHapusmantap irfa bikin review LONG VACATION...itu dorama jaman aku msh sekolah....
BalasHapustakuya kimura lg...
thanx a lot say...
irfa diinvite ya..
Lebih cinta om yutaka drpd om kimutaka kyaaaa, fotonya yutakan banyakin dong he he
BalasHapusseneng banget, kak irfa bikin sinop ini. Drama lama, yang tetap oke banget...oh takuya...
BalasHapuswah drama lama nih.. Masa smu apa kuliah ya.. Lupaaa.. Suka sm takuya kimura..
BalasHapusLanjut terus y mba irfaa...
ini yg sy tunggu,,,biar jadul, dl sy sukaaaa bgt...makasih mbk irfa^^
BalasHapus