Lift pun terbuka, Yoon Joo keluar
duluan meninggalkan Se Kyung. Sebelum Yoon Joo pergi, Se Kyung memanggilnya,
“Yak,,, Izinkan aku bertanya satu hal terakhir, Siapa White Rabbit-mu? dan
bagaimana caramu untuk mengambil hati White Rabbit-mu itu?” Yoon Joo menatap Se
Kyung dengan serius, sepertinya Yoon Joo tidak senang mendengar tentang
pertanyaan tentang siapa White Rabbitnya.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Flash Back, 6 tahun lalu.
Yoon Joo menemui seseorang, yang
ternyata adalah Cha Il Nam, Ayah Seung Jo. Yoon Joo mengajukan syarat agar dia
bisa meninggalkan Seung Jo. Cha Il Nam bertanya, jadi 30.000 won tidak cukup?
Yoon Joo mengembalikan amplop berisi uang 30.000 won dan mengatakan bahwa dia
memiliki dua permintaan sebagai syaratnya.
Pertama, Yoon Joo ingin Cha Il
Nam membiarkannya menyelesaikan studinya di tempat dia belajar saat ini. Kedua,
setelah Yoon Joo kembali ke Korea, dia meminta Cha Il Nam membuat surat
rekomendasi untuknya. Cha Il Nam bertanya surat rekomendasi apa? Yoon Joo
menjelaskan, Surat rekomendasi agar dia bisa masuk ke Kehidupan sosial paling
tinggi di Korea.
Flash back end
Flash back end
Jadi begitulah, White Rabbit Yoon
Joo, ternyata Cha Il Nam. Yoon Joo
menceritakan itu pada Se Kyung tanpa menyebutkan nama Cha Il Nam. Se Kyung bertanya kemanakah Yoon Joo diberi
surat rekomendasi. Yoon Joo meneruskan ceritanya, dia masuk ke sebuah butik
tersembunyi yang hanya dikunjungi oleh para kalangan atas, bahkan butik
tersebut tidak memiliki papan nama, sulit sekali untuk masuk ke butik itu tanpa
undangan.
Di tahun pertama, Yoon Joo hanya
menjadi pekerja rendahan. Yoon Joo telah puas merasakan pandangan merendahkan dan hinaan dari para model dan pengikut nyonya-nyonya, namun dia tahu semua
detail tentang mereka. Akhirnya Yoon Joo melakukan pekerjaan yang seperti Se
Kyung lakukan sekarang, mengantarkan barang apapun yang dimau sang Nyonya. Dia
bolak balik ke rumah seorang Nyonya dan akhirnya tahu bahwa Nyonya itu memiliki
seorang putra yang telah bercerai dengan istrinya.
Se Kyung menduga,, jadi Putra
Nyonya itu adalah,,, Yoon Joo membenarkan Putra Nyonya itu adalah suaminya
sekarang dan Nyonya itu adalah ibu mertuanya. Tentu saja setelah itupun tidak
mudah bagi Yoon Joo. Tapi yang terpenting adalah surat rekomendasi yang
menghantarkan Yoon Joo ke dunia itu.
Orang-orang kalangan atas tidak
suka berjalan di pinggir, dia lebih senang berputar di sekeliling kalangannya
saja dan membuat batas di garis tertentu. Akan sulit bagi wanita seperti mereka
untuk mengenal orang-orang dari kalangan mereka.
Se Kyung mencoba meresapi cerita
Yoon Joo, sementara Yoon Joo jadi penasaran mengapa Se Kyung bertanya tentang
cara mengambil hati White Rabbit, apakah dia sudah menemukan calon White
Rabbitnya itu? Se Kyung berkata, iya,, dia sudah menemukannya, namun White
Rabbitnya itu tidak mau menemuinya.
Yoon Joo tertawa mendengarnya,
tapi bukan karena Se Kyung tidak bisa bertemu dengan White Rabbitnya, namun
karena pemikiran Se Kyung yang sepertinya ingin bertemu dengan White Rabbitnya
dengan mudah. Yoon Joo bertanya, White Rabbit tidak akan datang padanya dan
menggodanya, Semua kalangan atas memang seperti itu, mereka tidak ingin ditemui
dengan mudah.
Se Kyung menjelaskan bukan
seperti itu, tapi dia benar-benar tidak bisa menemuinya. Yoon Joo jadi heran, lalu atas dasar apa Se
Kyung menjadikan dia sebagai White Rabbitnya? Se Kyung bercerita bahwa Pria ini
adalah Pria berkelas, dan tidak tahu apa alasannya, Pria itu menyukainya
sehingga memberikan pekerjaan yang berkaitan dengannya. Tapi Se Kyung tidak
bisa melihat wajahnya?
Yoon Joo lalu bertanya, jadi
siapa yang bisa ditemui Se Kyung? Sekretarisnya jawab Se Kyung. Yoon Joo
kemudian memberi saran. Pertama, Rebut hati Sekretarisnya. Kedua, Serangan
Emosional.
Se Kyung tak paham, Serangan
Emosional? Yoon Joo menjelaskan, orang yang segan itu biasanya adalah orang
yang emosional atau individual. Biasanya mereka mudah terluka secara emosional,
karena mereka pernah dilukai oleh orang lain (Waw,,, analisis Yoon Joo benet
banget). Yoon Joo menyarankan agar Se Kyung jangan menjadi beban, tenang dan
selalu tegar. Saat Orang itu menunjukan
emosi pada nya, maka buat dia menunjukkan emosi yang lebih besar dan jadikan
itu sebagai kebiasaan.
Se Kyung bertanya, Apakah itu
akan berhasil meski tidak pernah saling tatap muka? Yoon Joo berkata, tidak
perlu saling tatap muka untuk berkomunikasi. Se Kyung pun mulai memikirkan
cara. Yoon Joo penasaran dan bertanya, Siapa orang yang akan Se Kyung jadikan
White Rabbit? Se Kyung tadinya berniat mengatakan nama orang itu, tapi tidak
jadi. Se Kyung berkata, seperti tertulis di Diari rahasia, jika orang itu tidak
200% memihakmu jangan pernah buka hatimu. Yoon joo tersenyum mendengarnya.
Se Kyung mulai menggambar desain
pakaian yang akan dia buat untuk JTC, namun dia pun mengingat kembali kata-kata
Yoon Joo bagaimana cara mengambil hati White Rabbit. Se Kyung kemudian keluar
rumah dan pergi ke suatu tempat. Sementara Seung Jo tersenyum lebar di ruang
kerjanya.
Esok harinya selesai bekerja,
Seung Jo kembali bertanya apakah Se Kyung lapar, karena dia merasa lapar. Se
Kyung bertanya, Makan Malam? Seung Jo langsung kegirangan dan berkata bahwa
mereka bisa memakai mobilnya dan dia akan mentraktir Se Kyung makan siang. Se
Kyung menolak, karena hari ini dia yang akan mentraktir Seung Jo makan. Seung
Jo langsung kegirangan dan sangat bersemangat mengajak Se Kyung.
Di dalam mobil, Se Kyung
memberikan Kertas yang berisi 100 Question and Answer tentang Presdir JTC,
karen Seung Jo mengenal Presdir dengan sangat baik, Se Kyung meminta Seung Jo
untuk mengisinya. Sambil menyetir Seung Jo melirik kertas itu, 100 Question and
Answer tentang Presdir? Umur. Alamat. Minat. Yang paling banyak dia dengar dari
orang… Orang-orang yang terakhir yang menemuinya secara rutin. Apa arti cinta
bagi Presdir? melihat pertanyaan terakhir yang disebutkannya itu, Seung Jo
tampak sangat tertarik. Seung Jo bertanya apa hubungan pertanyaan itu dengan
styling Presdir?
Se Kyung berkata, dia perlu tahu
segalanya tentang Presdir untuk menciptakan Styling Presdir yang sempurna. Se
Kyung harus tahu apakah orang-orang mengenalnya sebagai sosok Karismatik atau
Perlente. Selain itu, dia juga ingin tahu siapa saja yang biasa ditemui Presdir
dan dimana tempatnya, sehingga dia bisa membuatkan pakaian yang sesuai dengan
orang yang ditemuinya dan tempat yang dikunjunginya.
Seung Jo terlihat penasaran
dengan usaha Se Kyung mengenal JTC ini, dia pun bertanya, “Tapi, ada 100 hal
yang kau penasaran tentang Presdir?” Se Kyung menjawab, itu sudah dia ringkas
dan meminta Seung untuk membawanya saja. Seung Jo mengatakan sebaiknya Se Kyung
santai saja, ternyata Se Kyung itu orangnya cermat sekaligus kuat.
Selain Q dan A, ternyata Se Kyung
pun meminta Seung Jo untuk memfoto Dress Room Presdir JTC. Se Kyung ingin
mengetahui jenis pakaian yang dimiliki JTC. Seung Jo berkomentar Se Kyung
ternyata tidak setengah-setengah dalam melakukan sesuatu ya?
Seung Jo kemudian bertanya kemana
Se Kyung akan mengajaknya makan. Se Kyung berkata, sebelum makan mereka harus
ke Universitas Eunhwa dulu (Universitas khusu Wanita, kampusnya Se Kyung waktu
masih kuliah). Seung Jo bertanya,
makanan enak apa yang ada disana sampai Se Kyung mengajaknya ke tempat itu.
Seung Jo lalu memainkan setir
mobil dengan memutar-mutarkannya seperti anak kecil. Se Kyung memperhatikannya
namun terlihat biasa saja, dia tampak tidak terganggu dengan kelakuan aneh
Seung Jo.
Tommy Hong mendapatkan laporan
dari Asistennya tentang Putra dari Royal Group. Berdasarkan rumor, dia
menghilang saat kuliah diluar negeri ketika usianya 20 tahun. Ada yang
mengatakan dia menjadi pengedar obat terlarang di LN dan ada juga rumor yang
menyebutkan dia dimasukan ke rumah sakit Jiwa. Yang terpenting sekarang adalah,
siapa penerus Royal Group? Tommy berpendapat, Cha Il Nam membutuhkan seorang
keponakan laki-laki atau perempuan yang tangguh agar bisa dijadikan penerusnya.
Tommy Hong bertanya tentang tugas yang diberikannya pada sang asisten (yaitu
tentang identitas putra tunggal Royal Group) Asistennya berkata, bahwa hal itu
akan segera di fax.
Pegawai Tommy Hong masuk, dan
mengabarkan jika Nyonya Muda GN Fashion mencarinya. Tommy pun menemui Yoon Joo
di ruang tamu nya. Yoon Joo datang untuk memberikan lukisan yang diberikan oleh
mertuanya pada Tommy, dan ingin membicarakan tentang rencana perjodohan In Hwa,
adik iparnya.
Yoon Joo berkata jika Ibu
mertuanya sangat berharap pada perjodohan ini, apakah ini pasti berhasil? Tommy
menjawab dia sedang mengusahakannya. Yoon Joo mengambil minuman yang disajikan
Tommy, kemudian bertanya siapa sebenarnya yang akan dijodohkan dengan In Hwa?
Tommy berkomentar, ternyata Yoon Joo belum tahu ya,,
“Presdir Artemis Korea, Jean
Thierry Cha” itulah jawaban Tommy Hong tentang siapa yang sedang dijodohkan
dengan In Hwa oleh ibu mertuanya. Mendengar nama Seung Jo, Yoon Joo langsung
syok dan gemetar,, dia sampai melupakan gelas yang sedang berisi minuman yang
ada ditangannya, sehingga minuman itu tumpah mengenai pakaiannya.
Tommy Hong kaget melihat minuman
yang tumpah itu, dan bertanya apakah Yoon Joo baik-baik saja? Tommy memanggil
pegawainya dan meminta handuk. Sedang Yoon Joo yang sangat syok tidak berkata
apapun. Yoon Joo mencoba menenangkan diri, saat Tommy membantu membersihkan
bajunya dengan handuk, Yoon Joo bilang dia tidak apa-apa.
Yoon Joo menceritakan pada
adiknya Ho Min bahwa Cha Seung Jo adalah orang yang akan dijodohkan dengan In
Hwa. Ho Min bertanya apakah Seung Jo tahu tentang ini? Yoon Joo tidak tahu, dia
terlihat cemas, bingung dan ketakutan. Ho Min ketakutan Seung Jo akan
menyetujui pernikahan itu, namun demi menyiksa Yoon Joo dia akan
membatalkannya. Ho Min mengeluh mengapa mereka berdua harus selalu terlibat
dengan para pria bermarga Cha ini.
Yoon Joo kaget mendengarnya, dan
bertanya apa maksud adiknya itu. Ho Min berkata tadinya dia tidak ingin membuat
Noona nya cemas, karena itu tidak mengatakannya, Cha Il Nam beberapa hari yang
lalu datang dan mempekerjakan pembuat Roti di toko Ho Min, itu berhubungan
dengan proyek Royal Group.
Mendengar hal itu Yoon Joo
menjadi cemas. Namun Yoon Joo menjadi cemas dan ketakutan saat dia melihat
siapa pembuat Roti yang dipekerjakan Cha Il Nam, karena dia adalah ayah dari
Han Se Kyung.
Tommy Hong sedang menunggu
kiriman fax tentang identitas putra dari Royal Group. Pegawainya datang dan
memberitahukan jika Shin In Hwa datang. Tommy menyuruh pegawainya mengantar In
hwa ke klub, tapi In Hwa tiba-tiba masuk dan mengenalkan diri. In Hwa berkata
dia tidak punya waktu dan akan langsung ke pokoknya.
In Hwa meminta Tommy untuk mundur
dari usaha perjodohan antara diriya dan JTC, Tommy kaget, dan mesin fax pun
berbunyi, tanda fax yang ditunggunya telah sampai. Tommy bertanya apakah In
Hwasedang berkencan dengan seseorang? In Hwa berkata, Tidak. Tommy jadi bingung
mengapa In hwa menolak orang sekaliber JTC. In Hwa berkata, bagaimanapun JTC
hanyalah seorang karyawan (Wew,, ternyata In Hwa lebih matere bo~.~)
In Hwa meminta Tommy Hong untuk
mencarikannya calon suami seorang Putra dari perusahaan penditribusian. Dia
ingin membesarkan GN Fashion, sehingga dia butuh perusahaan penyalur yang
terpercaya. Tommy mengerti maksud In Hwa dan menebak In Hwa ingin menikah
dengan Putra dari pemilik departemen store. In Hwa membenarkan, dan In Hwa
menginginkan dia adalah Putra dari Departemen Store yang terbaik dalam
industrinya.
Tommy menawarkan JK Group,
Perusahaan terbaik no.1 di bisnis tersebut, tapi In Hwa tersenyum dan berkata
akan sangat menakutkan memiliki mertua seperti Presdir Gong Song Hoo (pemilik
JK Group). Tommy Hong mengerti dan menawarkan GuSung Group, Perusahaan terbaik
no.2, Semua putra mereka sudah menikah kecuali yang bungsu, tapi sayangnya dia
baru berusia 19 tahun.
In Hwa mengeluarkan kartu namanya
dan memberikannya pada Tommy Hong. In Hwa meminta Tommy Hong untuk
menghubunginya jika sudah menemukan calon yang lebih banyak. In Hwa meminta
Tommy untuk merahasiakan masalah ini antara dirinya dan Tommy Hong saja. Tommy Hong
menyetujui nya dan akan membicarakan masalah ini dengan ibu In Hwa.
In Hwa mengusulkan, agar Tommy
mengatakan pada Ibunya bahwa JTC menolak perrjodohan ini, karena alasan
Kolaborasi yang akan di lakukan GN Fashion dan Artemis, dia yakin ibunya tidak
akan mempermasalahkannya lagi. Tommy Hong menyetujui ide In Hwa dan merasa
semua masalah telah teratasi. In Hwa pun pamit pergi.
Tommy mengambil fax yang
ditunggunya. Setelah membacanya, dia meminta In Hwa untuk menunggu. Dia
bertanya bagaimana jika Putra dari Royal Group? Perusahaan terbaik ke.3 di
bisnis ini. In Hwa bertanya bukankan Putra Royal Group ada di Rumah sakit Jiwa?
Tommy Hong bertanya, bagaimana jika ternyata Putra Royal Group adalah CEO Jean
Thierry Cha?
In Hwa kaget mendengarnya dan
bertanya seberapa persen kemungkinan kebenarannya? Tommy Hong menjawa sekitar
51%. In Hwa menghela nafas dan meminta Tommy Hong menaikan kemungkinan
kebenarannya menjadi 75%, dan In Hwa akan mengurus yang 25% nya lagi. Tommy
Hong menyanggupinya.
Sebenarnya fax apa yang diterima
Tommy Hong? Ternyata itu adalah Fax kartu keluarga dari Keluarga Cha. Ayah Cha
Il Nam dan Anak laki-laki Cha Seung Jo. Dia kemudian mengambil kartu nama Cha
Il Nam dan JTC, dia membandingkan keduanya. Tommy bergunam, “Il Nam Cha, Seung
Jo Cha, Jean Thierry Cha” Tommy tertawa kecil seolah menemukan koneksi.
Se Kyung dan Seung Jo sudah tiba
di Universitas EunHwa, Seung Jo bertanya katanya Se Kyung mau mentraktir makan,
tapi malah pergi ke kampus. Apakah tidak apa-apa seorang laki-laki masuk ke
kampus khusus wanita. Se Kyung berkata tidak masalah seorang laki-laki masuk ke
kampus (selama tidak ketahuan, Eh? *ini kata-kataku*) Se Kyung akan mentraktir
Seung Jo di luar. Seung Jo mengerti dan tetap menurut untuk mengikuti Se Kyung
masuk ke kampus sambil mengendap-ngendap.
Seung Jo bingung, mengapa Se
Kyung sangat bersikap waspada, Seung Jo bertanya kenapa? dengan suara yang
cukup keras. Se Kyung menyuruhnya jangan berisik karena mulai dari sini mereka
harus hati-hati, karena orang luar tidak boleh masuk (tuh,, kan?) Seung Jo
berkata bukankah katanya tadi dia boleh masuk? Se Kyung menyuruh Seung Jo diam
dan menariknya untuk masuk mumpung tidak ada orang.
Se Kyung dan Seung Jo menaiki
tangga sambil mengendap-ngendap. Sesampainya di lantai yang dituju, Se Kyung
melihat-lihat keadaan apakah ada orang atau tidak, sementara Seung Jo
ikut-ikutan melongok-longok di belakangnya. Se Kyung menyuruh Seung Jo untuk
diam dulu di balik tembok sementara dia memeriksa keadaan.
Tapi dasar Seung Jo, saat dia
melihat tidak ada orang dan menemukan mesin penjual minuman di pun pergi ke
arah sana, bermaksud membeli minuman. Dua orang mahasiswa melewat. Se Kyung
panik dan semakin panik melihat Seung Jo yang ada di depan mesin penjual
minuman. Se Kyung menarik Seung Jo untuk bersembunyi di pinggir mesin penjual
minuman.
Saat bersembunyi, posisi Se Kyung
dan Seung Jo sangat dekat, dan ini membuat Seung Jo menjadi gugup sementara Se
Kyung yang sebenarnya biasa saja menjadi tidak enak hati melihat ekspresi Seung
Jo yang malah jadi kesenangan karena kedekatan mereka. Seung Jo bertanya
mengapa mereka harus nekat masuk ke sini? Se Kyung hanya menyuruh Seung Jo diam
dan memeriksa lagi keadaan.
Setelah memastikan tidak ada
orang, Se Kyung mengaja Seung Jo keluar dari tempat persembunyian mereka dan
Seung Jo menurut, namun Se Kyung menariknya lagi saat keadaan tidak aman. Se
Kyung kembali mendorong Seung Jo untuk melanjutkan perjalan menyelinap mereka
saat tidak ada orang. Hingga akhirnya mereka berdua ditempat tujuan, sebuah ruangan
yang gelap.
Se Kyung menyalakan lampu. Seung
Jo melihat-lihat dan berkata, “Ini Studio Kerja” Se Kyung membenarkan dan
berkata bahwa dia memakainya sejak kuliah. Gelang yang dia berikan pada Presdir
pun dia buat disini. Se Kyung meminta Seung Jo menunggu sebentar lalu berjalan
ke dekat sebuah meja yang berisi banyak boneka kelinci. Se Kyung mengambil
salah satu boneka dan mulai menjahit.
Seung Jo tertarik dengan deretan
boneka kelinci itu dan mendekat ke arah Se Kyung, dia bertanya apakah itu
boneka? Se Kyung mengeluh dia belum meyelesaikan semuanya. Seung Jo bertanya
lagi apakah Se Kyung membuat semuanya? Se Kyung membenarkan, Se Kyung
menjelaskan bahwa itu adalah Boneka Emosi.
Seung Jo menjadi semakin
tertarik. Boneka Emosi? Se Kyung menunjukan salah satu boneka nya dan
menunjukkan yang lain dan menyebutkan nama boneka itu satu persatu.
Kebahagiaan. Sukacita. Berdebar. Kecemasan. Ketakutan. Kesedihan. Marah.
Karisma… Se Kyung meminta Seung Jo memberikan semuanya pada Presdir. Seung Jo bertanya apa gunanya semua boneka
itu untuk Presdir? Se Kyung berkata dia ingin Presdir menunggunakannya untuk
memberitahu Se Kyung perasaannya sehari-hari. Jadi Se Kyung bisa menyesuaikan
mood Presdir dengan gayanya.
Seung Jo bertanya lagi,
“Menyesuaikan mood dengan gayanya?” Se Kyung tersenyum dan membenarkan. Seung
Jo bertanya bagaimana caranya? Se Kyung tidak tahu pasti, tapi dia yakin orang
seperti Presdir pasti memiliki jadwal kegiatan yang berbeda setiap harinya.
Suatu hari dia harus menunjukkan Karismanya pada Rapat Dewan Direksi.
Se Kyung mengambil boneka Karisma
dan menunjukkan nya ke arah Seung Jo sambil menirukan gaya Kim Jo Woon di
Secret Garden, “Apa kau yakin ini yang terbaik?” Seung Jo tersenyum melihatnya.
Se Kyung lalu berkata, suatu hari,,, dia harus menyambut Direktur dari
perusahaan pusat, Se Kyung mengambil boneka lain dan mengatakan sesuatu dalam
bahasa Prancis tentang melaporkan perkembangan perusahaan. Seung Jo tertawa
semakin lebar melihat tingkah Se Kyung^^
Se Kyung kemudian mengambil
boneka lain dan berkata, munkin suatu hari Presdir akan pergi berkencan.
Mendengar kata kencan, Seung Jo langsung malu dan bergunam, “Kencan apaan…?” Se
Kyung jadi khawatir dan bertanya apakah Seung Jo tidak menyukai caranya? Apakah
Presdir pun tidak akan menyukai ini?
Seung Jo berkata bukan begitu.
Ide Se Kyung memang bagus, menggunakan emosi dalam fashion. Bukankan seperti
itu maksudnya? Se Kyung tersenyum dan membenarkan, dia mengatakan itu adalah
filosofi desainnya. Se Kyung berkata bahwa Seung Jo wajib memberikan boneka-boneka
itu tanpa kecuali.
Seung Jo berkata, memberikannya
tidaklah sulit, tapi apa tidak apa-apa jika Seung Jo yang menanyakan mood
Presdir dan memberitahukannya pada Se Kyung. Menurut Se Kyung akan lebih baik
jika Presdir sendiri yang memberitahunya langsung. Se Kyung membawa sebuah
boneka dan bertanya, “Apakah itu tidak boleh?” (Aigo,, wajah Monnie lucu pas
bilang itu, aegyo nya keluar tuh~~ makanya Seung Jo langsung leleh) Melihat
wajah Se Kyung, Seung Jo akhirnya berkata, dia akan menanyakannya pada Presdir
untuk Se Kyung. Se Kyung pun senang mendengarnya dan tersenyum lebar. Se Kyung
meminta Seung Jo menunggunya karena dia tinggal mengikat benang untuk
menyelesaikan bonekanya.
Saat Se Kyung sedang
menyelesaikan bonekanya, Seung Jo melihat-lihat studio Kerja itu dan menemukan
kumpulan botol berisi cairan. Seung Jo yang memang sudah haus dari tadi
akhirnya mengambil sebuah botol dan bertanya pada Se Kyung apakah dia boleh
meminum air itu? Se Kyung yang sedang fokus pada pekerjaannya, mengiyakan saja.
Namun Se Kyung sadar apa isi
cairan itu, dia langsung berbalik untuk memberitahu, sayangnya dia terlambat
Seung Jo sudah meminum cairan di botol itu dan langsung memuntahkannya lagi
karena rasanya yang aneh,, “Itu Benzena” kata Se Kyung panik
Dengan terbata Seung Jo berkata,
“Ben,, ben,,,” tapi sepertinya sudah ada sebagian benzene yang terminum oleh
Seung Jo. Saat Se Kyung mendekat dan menanyakan keadaan Seung Jo, dia sudah
keracunan dan mulai tidak sadarkan diri.
Walhasil Seung Jo dibawa ke rumah
sakit. Se Kyung cemas luar biasa dan terus menerus memanggil, “Sekretaris Kim,,
aku mohon sadarlah Sekretaris Kim” Saat Seung Jo dibawa ke UGD, seorang suster
yang bekerja pada Dong Wook melihatnya.
Saat di UGD, Se Kyung mengatakan
pada dokter bahwa Seung Jo minum Benzena, dokter kaget dan segera menanganinya.
Saat ditanya nama Seung Jo untuk mengisi identitas pasien, Se Kyung menjawab
*Kim Bi Seo (maksudnya Sekre Kim)* Suster menulis Kim Bi Seo, tapi Se Kyung
meralat dan akhirnya berinisiatif menelopon Sekre Moon, karena dia tidak bisa
menanyakan langsung mana asli Seung Jo pada orang yang sedang tidak sadarkan
diri.
Se Kyung menelpon Sekre Moon dan
menanyakan nama asli Sekre Kim. Sekre Moon bingung, siapa Sekre Kim? Se Kyung
menjelaskan Sekre Kim yang waktu itu bertemu ketika di toko Éclair. Sekre Moon
langsung ingat saat Se Kyung bertanya apakah Seung Jo Sekre Presdir Artemis? Se
Kyung mengabarkan jika Sekre Kim minum Benzena dan sekarang masuk UGD, Sekre
Moon langsung cemas setengah mati. UGD?
Suster yang melihat Seung Jo
melaporkan keadaan Seung Jo pada Dong Wook, suster tersebut megatakan bahwa
teman Dong Wook, Presdir Cha di bawa ke ruang UGD. Dong Wook kaget dan cemas,
dia buru-buru berlari ke UGD.
Seung Jo sudah tertangani namun
belum sadarkan diri. Se Kyung menungguinya dengan cemas. Ponsel Seung Jo
berdering. Se Kyung mengambilnya dan itu telepon dari Tommy Hong. Se Kyung
tidak mengangkatnya. Kemudian masuk sms dari Tommy Hong, “Aku Tommy Hong yang
disiram dengan saus. Aku ingin bertemu dengan Presdir dan meminta maaf
langsung”
Membaca sms itu, Se Kyung menatap
SeungJo dan berpikir,, Mungkinkah Sekre Kim yang menyiram Tommy Hong dengan
saus? Dia jadi teringat kata-kata Yoon Joo yang mengatakan Yoon Joo jelas
mendengar Tommy Hong lah yang disiram saus. Se Kyung pun teringat ekspresi
marah Seung Jo yang menanyakan apakah Tommy Hong yang menyiram saus pada Se
Kyung dan mengatakan bahwa JTC adalah sponsornya?
Seung Jo mulai sadar. Se Kyung
memangilnya, “Oh,, Sekretaris Kim!” Dalam keadaan setengah sadar Seung menjawab
Se Kyung, “Ah,,, Han Se Kyung-ssi?” Se Kyung bertanya apakah Seung Jo sudah
benar-benar sadar? Apakah keadaan Seung Jo baik-baik saja?
Seung Jo melihat sekeliling dan
bertanya ada dimana dia sekarang ini? Se Kyung menjawab Seung Jo ada di rumah
sakit, dia meminum benzene. Mendengar kata benzene, Seung Jo langsung panik dan
segra terbangun dari berbaringnya (mendadak sehat nih ceritanya). “Benzena!
Benar Benzena! Kau memberikanku Benzena kan?” bentak Seung Jo pada Se Kyung
yang kaget melihat perubahan sikapnya.
Seung Jo panik sendiri dan
bertanya apakah keadaannya baik-baik saja? Apakah tidak ada masalah? Se Kyung
jadi ikutan panik dan berkata bahwa Seung Jo hanya sedikit meminumnya dan
langsung memuntahkannya, jadi sama sekali tidak ada masalah. Seung Jo
memastikan, apakah Se Kyung yakin? Se Kyung jadi bingung dan berkata itu yang
dikatakan dokter~~
Se Kyung melihat Dokter yang
datang dan berkata, “Oh,, itu dokternya datang, aku akan menanyakannya” Seung
Jo melihat ke arah datangnya dokter dan dia kaget ternyata yang datang adalah
Dong Wook yang mencemaskan keadaan Seung Jo, dia melihat ke pintu ruangan UGD,
dan tertulis “SEDO MEDICAL CENTER” Rumah sakit tempat Dong Wook bertugas. Seung
Jo kaget luar biasa.
Seung Jo langsung turun dari
tempat tidurnya dan berlari ke arah Dong Wook yang sudah menyadari
keberadaannya. Seung Jo langsung menyambut Dong Wook dan mengatakan, “Aigo,,,
Dokter,,, Ya,, benar,, ini aku KIM BISEO-yo” Dong Wook jadi bingung dengan
tingkah Seung Jo. “Sekretarisnya Presdir Jean Thierry Ssha. Kim Biseo-yo!!
hahahahaha..” Dong Wook makin bingung dan bertanya, “Apa yang kau katakan…”
Namun pertanyaan Dong Wook terpotong, karena Seung Jo langsung mengenalkan Dong
Wook pada Se Kyung.
“Han Se Kyung-ssi, beri salam.
Ini Dokter Heo Dong Wook, Kenalan Presdir. KENALAN!” Seung Jo mengenalkan Dong
Wook pada Se Kyung. Se Kyung yang terlihat masih sedikit bingung memberi salam
pada Dong Wook dan mengenalkan diri. Dong Wook melihat Se Kyung dan mengertilah
maksud Seung Jo, dia pun mengenalkan diri pada Se Kyun, “Ah,, iya. Aku Kenalan
dari Presdir Jean Theirry Ssha, Heo Dong Wook” Saat mengetakan kenalan, Dong
Wook mengatakannya dengan penuh penekanan sambil melihat wajah Seung Jo yang
berekspresi lucu. (panik banget Seung Jo takut ketauan boongnya sama Se Kyung~~
ngakak liatnya) Se Kyung membalas salam Dong Wook dan bergunam dalam hati
‘Kenalan Presdir?’
Dong Wook lalu bertanya pada
Seung Jo, “ Tapi kau,, tidak,, maksudku,, Kim BiSEO, bagaimana kau bisa meminum
Bensin?” Seung Jo hanya bisa tertawa aneh dan berkata, “Ah,,, Iya,,, tapi
sekarang aku baik-baik saja” Kemudian Seung Jo menggunakan bahwas bibirnya
menyuruh Dong Wook segera pergi (kocak liat bahasa bibirnya si Oppa)
Saat Seung Jo masih tertawa-tawa
didepan Dong Wook, Sekre Moon pun datang. Se Kyung yang melihat kedatangan
Sekre Moon langsung menyambutnya. Seung Jo menoleh ke arah Se Kyung pergi dan
melihat ada Sekre Moon yang hampir memanggilnta Presdir, Seung Jo langsung
kaget dan cepat tanggap. Dia berlari lebih cepat dibanding Se Kyung dan
memanggil Sekre Moon dengan bahasa formal, “Moon Biseo-Nim” Sekre Moon yang
cemas bertanya apakah Seung Jo tidak apa-apa? Bukannya menjawab Seung Jo malah
bertanya untuk apa Sekre Moo datang kesini dengan bahasa formal. Sekre Moon
merasa aneh dengan tingkah Presdirnya.
Se Kyung memberitahu Seung Jo
bahwa dialah yang memanggil Sekre Moon karena tidak tahu nama lengkap Sekre
Kim. Sekre Moon kebingungan dan bertanya, siapa sebenarnya Sekre Kim itu? Seung
Jo langsung berteriak, “AIGOOO,, demi aku aku sampai datang kemari” Seung Jo
merangkul Sekre Moon dan menariknya menjauh dari Se Kyung. Seung Jo sadar Sekre
Moon lebih susah untuk diajak kerjasama memanggilnya Sekre Kim, karena Sekre
Moon tidak tahu apa-apa.
Se Kyung bingung melihat tingkah
Seung Jo, suster datang dan mengataka harus mendaftarkan Pasien. Dong Wook
lansung mendekat dan berkata dia yang akan mendaftarkan Pasien. Se Kyung
berkata dia yang harus mendaftar (merasa bertanggung jawab ceritanya) tapi Dong
Wook bersikeras dia yang akan mengurus biaya administrasinya.
Sekre Moon bertanya, “Presdir
adalah Sekretaris Kim?” Seung Jo memperingatkan Sekre Moon untuk Jangan
bertanya apapun, dan berdebat dengannya atau pun mengatakan apapun, segara pergi
saja dari sini. CEPAT! Sekre Moon mencoba berbicara, Seung Jo memotong dan
berkata agar Sekre Moon cepat pergi saja. Sekre Moon sepertinya ingin
mengatakan sesuatu yang penting, tapi Seung Jo terus menyuruhnya pergi.
Sekre Moon melihat Se Kyung dan menyapanya,
“Ah,, Han Se Kyung-ssi” Seung Jo panik dan melihat Se Kyung yang baru datag
menghampiri mereka. Se Kyung mengatakan semua administrasinya telah diisi,
Seung Jo tinggal menebus resep obat dan pulang.
Seung Jo senang mendengarnya, dia
menghadap ke sekre Moon dan dengan hormat memintanya untuk pulang. Seung Jo
bahkan sampai membungkuk ada Sekre Moon. Sekre Moo terkejut mendapat perlakuan
Seung Jo, namun dia mulai memahami keadaan dan akhirnya mulai berakting sebagai
senior Seung Jo dijajaran Sekretaris. Sekre Moon bahkan berani menggunakan
bahasa non formal meski agak kaku.
Saat masalah sekre Moon teratasi,
Supir Kim datang dan membuat Seung Jo semakin panik tak karu-karian. “AiGOOO,,,
SUPIR KIM” Dia mendekat ke arah supir Kim, da menyapanya dengan nada hampir
menangis (*putus asa*) Seung Jo bertanya untuk apa Supir Kim datang? Lagi-lagi
dengan bahasa bibirnya Seung Jo menyuruh Supir Kim untuk cepat pergi.
Sekre Moon jadi ikutan cemas dan
panik. Se Kyung yang berada disampingnya bertanya, siapa itu? Sekre Moo
menjawab itu adalah supir Kim, supirnya Presdir. Sekre Moon segera mendekati
Seung Jo dan Supir Kim dan berbisik bahwa dialah yang memanggil Supir Kim untuk
menjemput Presdir. Dengan gerakan bibirnya yang terlihat semakin kesal, Seung
Jo menyuruh mereka untuk pergi.
Sekre Moon segera menyeret Supir
Kim ikut pergi bersamanya. Seung Jo kini lega dan tersenyum ke arah Se Kyung
yang kebingungan. Karena masih pusing, keseimbangan Seung Jo belum benar dia
pun sedikit oleng dan hampir terjatuh. Se Kyung segera menghampiri Seung Jo dan
menangkapnya sambil bertanya, “Apakah kau baik-baik saja?” Seung Jo berkata dia baik-baik saja sambil
tertawa-tawa. (bangun dari pingsan langsung mengeluarkan banyak energy untuk
berbohong tuh Urri Ssha-ssi makanya jadi oleng gitu)
Keseimbangan Seung Jo benar-benar
tidak baik, bahkan hingga mereka keluar dari rumah sakit. Se Kyung bertanya
apakah Seung Jo baik-baik saja? Seung Jo berkata dia baik-baik saja dan mengajak Se Kyung segera pergi. Se Kyug
bertanya dimana rumah Seung Jo, dia akan mengantarkannya sampai ke rumah. Tapi
Seung Jo malah berkata, mereka harus mengambilnya,,, dan mengajak Se Kyung
segera pergi. Walaupun bingung apa yang harus diambil, Se Kyung terpaksa
mengikuti Seung Jo.
Ternyata Seung Jo ingin mengambil
boneka-boneka emosi buatan Se Kyung (halah,,, udah makan benzena pun masih
inget saja sama boneka emosi itu). Seung Jo merapikan boneka-boneka itu ke
dalam sebuah kotak dengan gembira. Sementara Se Kyung melihat tingkah Seung Jo
dengan rasa bersalah. Se Kyung berkata Seung Jo tidak harus membawa
boneka-boneka itu hari ini. Tapi Seung Jo berkoemntar, Se Kyung sudah
membuatnya semalaman, jadi dia harus segera memberikannya pada Presdir. Se Kyung berkata bahwa dia bisa
mengantarkannya besok pagi. Seung Jo tidak mendengarkannya dan bertanya apakah
Se kyung sudah menyelesaikan semuanya? Se Kyung mengiyakan.
Seung Jo mengambil sepasang
boneka dan membuat gerakan Kiss pada keduanya, membuat Se kyung tersenyum
melihat tingkahnya.
Se Kyung kemudian memperhatikan Seung Jo cukup lama, lalu bertanya, “Sekretaris Kim?” Seung Jo menoleh dan bertanya balik “Ya?” (ada apa?) Se Kyung pun bertanya, “Apa nama lengkapmu?” Seung Jo gugup dan lagi-lagi balik bertanya, “Namaku?” Se Kyung mejelaskan bahwa selama ini Se Kyung bahkan tidak tahu nama lengkap Seung Jo. Seung Jo mengerti dan mulai berpikir.
Se Kyung kemudian memperhatikan Seung Jo cukup lama, lalu bertanya, “Sekretaris Kim?” Seung Jo menoleh dan bertanya balik “Ya?” (ada apa?) Se Kyung pun bertanya, “Apa nama lengkapmu?” Seung Jo gugup dan lagi-lagi balik bertanya, “Namaku?” Se Kyung mejelaskan bahwa selama ini Se Kyung bahkan tidak tahu nama lengkap Seung Jo. Seung Jo mengerti dan mulai berpikir.
Sekali lagi Se Kyung bertanya,
“Siapa namamu?” Seung Jo menatap Se Kyung, untuk sejenak dia berpikir lalu
berkata, “Seung Jo” Se Kyung mengulang
namanya, “Seung Jo?” Seung Jo membenarkan dan mengatakan nama lengkap palsunya,
“Kim Seung Jo” Se Kyung tersenyum mendengarnya dan Seung Jo pun tersenyum kecil
(Aih,,, I Love This scene^^)
Se Kyung dan Seung Jo keluar dari
kampus Universitas EunHwa. Se Kyung mepersilahkan Seung Jo pergi duluan dan
berkata dia akan naik bus daro halte didekat tempat itu. Seung Jo berkata dia
akan mengantarkan boneka emosi dengan baik. Se Kyung tersenyum dan
menyetujuinya. Kemudian mereka saling memandang untuk sejenak (Ommo,,,
pandangan mereka udah berbeda ih^^) Seung Jo berkata pada Se Kyung
untuk hati-hati di jalan dan pegi duluan, sementara Se Kyung masih berdiri
ditempatnya.
Baru beberapa langkah Seung Jo pergi, Se Kyung mengatakan “Tunggu sebentar” Seung Jo berbalik dan bertanya, “Kenapa?” Se Kyung mencoba bertanya, “Apa,,, mungkin,,, hari itu…” Seung Jo bingung dan bertanya, “Hari itu? Kapan?” Se Kyung menggeleng dan berkata, “Tidak apa-apa, silahkan pergi” Seung Jo tersenyum dan berkomentar, “Apa itu? Tidak bicara setelah memanggil” Namun Seung Jo tidak memperpanjang dan pamit pergi.
Baru beberapa langkah Seung Jo pergi, Se Kyung mengatakan “Tunggu sebentar” Seung Jo berbalik dan bertanya, “Kenapa?” Se Kyung mencoba bertanya, “Apa,,, mungkin,,, hari itu…” Seung Jo bingung dan bertanya, “Hari itu? Kapan?” Se Kyung menggeleng dan berkata, “Tidak apa-apa, silahkan pergi” Seung Jo tersenyum dan berkomentar, “Apa itu? Tidak bicara setelah memanggil” Namun Seung Jo tidak memperpanjang dan pamit pergi.
Tapi,,, baru saja Seung Jo
berbalik, Se Kyung kembali memanggilnya, “Sekretaris Kim..” Seung Jo kembali
berbalik dan melihat Se kyung yang sepertinya ingin mengatakan sesuatu, Seung
Jo tersenyum dan bertanya, “Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?” Se Kyung
tidak menjawab dan hanya menatap Seung Jo ini membuat Seung Jo makin penasaran
dan bertanya lagi, “Ada apa sebenarnya?”
Beberapa saat Se Kyung hanya
terdiam dan menatap Seung Jo, hingga akhirnya Se Kyung berkata, “Kamsha-heyo”
Seung Jo langsung terpana mendapatkan ucapan terimakasih dari Se Kyung. “Aku
bilang, Kamsha-heyo” Ucap Se Kyung menegaskan ucapan terimakasihnya.
Seung Jo langsung tersenyum lega
mendengarnya. Seung Jo berkata akhirnya Se Kyung mengucapkan terima kasih juga
padanya, Seung Jo bertanya, tapi untuk apa? Se Kyung menatap Seung Jo dan
berkata, “Pokoknya,,, Terima kasih untuk semuanya…” Kemudian Se Kyung melempar
senyum manisnya pada Seung Jo dan balas juga dengan senyum paling manis sedunia
milik Park Shi Hoo, Ups,, maksudnya senyum Kim Seung Jo^^ Mereka saling
bertatapan sambil saling bertukar senyum
Komentar:
AIGOOO,,, kepanikan Seung Jo di
RS itu benar-benar menguras tenaga,, selain tenaga Seung Jo, juga tenagaku
untuk menceritakannya, hehe^^
Sumpah adegan di RS itu lucu
banget, maaf ya kalo kata-kata ku jadi ga menghilangkan unsure kelucuannya.
Jika ingin merasakan kocaknya suasana adegan RS itu lebih baik ditonton sendiri
ya^^
Seung Jo sangat panik menyadari
bahwa identitasnya sebagai JTC hampir saja terbongkar makanya dia kelimpungan
begitu menangangi situasi genting ini hingga rela membungkukkan badannya
didepan Sekre Moon. Kocak banget. Ekspresi Park Shi Hoo, Dae to the Bak banget
dah~~
Mulai banyak sweet Scene ya di
episode 5 ini, setelah di part 1 kemarin disuguhi, Scene ukur mengukur yang
bikin deg-degan, di part-2 ini ada juga scene hiding behind di drink mechine
*maaf kalo englishnya ngaco* Scene ngumpet dibalik mesin minuman itu
bener-bener cute tuh,, ekpresi Oppa dan Moonie bener-bener lucu^^
Lalu ketika Se Kyung menanyakan
nama lengkap Sekre Kim,,, bener-bener bikin melting dah. Saat mendengar Oppa
bilang Kim Seung Jo,,, rasanya gimana gitu,, suasana diantara mereka terasa
sangat romantis. Juga saat mereka saling bertukar senyum setelah Se Kyung
mengucapkan terima kasihnya. Chems mereka mulai terasa sangat baik^^.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
ahahaha bener mbak irfa, adegan di RS itu emang paling dodol,kocak, over acting Urri Oppa. untungnya wakti se kyung bilang kamsa oppa gak berpikir buat pidato lagi. ahahaha, gomawo unni sinopnya, lanjut yaa ^^
BalasHapusah lupa satu hal lagi yang bikin saya langsung komen pas waktu CSJ ngenalin dirinya dengan nama Kim Seung Joo "kenapa gak sekalian namanya jadi Kim Seung Yoo aja" ahahahahahaha
HapusIya mb adegan dirumah sakit jadi adegan favorite Q,suka bngt aku sm adegan itu sampai sakit perut aku#ngakak liat y#
BalasHapusirfa udh update lg....adegan diRS aku jg ketawa ngikik tp ditahan krna nonton dikantor...alhasil tmn2 cm pd ngeliatin kenapa aku cekikikan sendiri....
BalasHapuslanjut ya irfa ep 6nya
cemmungguudddd....thanxxx a lot irfa.....
Itulah hbatnya drma korea, cma lwat ta2pn mta aja artnya dah mcem2..
BalasHapussukaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa bangetttttttttttttttttttt,,,,,,,, ^_^ di lanjut ya siopsisnyaaaa,,,,
BalasHapusWah ga sabar nunggu episode selanjutnya,,,
BalasHapusDitunggu ya,,
Mb irfa, mo nanya, sbnrnya bneran ada g sih orng kayak Tommy Hong ini? Klo emang ada kira2 di Indonesia ada g ya? Klo ada almtnya dmna? Aku jg mau tuh d jdohin sm high sociaty wkwkwk (kiding!)
BalasHapus~merty
(coment lg)Woww CDDA ratingnya pling tinggi lho,aww si oppa emang bwa hoki! Drama apa aj asal LMnya PSH psti ratingnya tnggi,oh ya May Queen dah slsai tyang yeaayyy(mb anis bantuin mb irfa dong,ktnya dulu mau duet d CDDA?hehehe)
BalasHapus~merty
(coment lg)Woww CDDA ratingnya pling tinggi lho,aww si oppa emang bwa hoki! Drama apa aj asal LMnya PSH psti ratingnya tnggi,oh ya May Queen dah slsai tyang yeaayyy(mb anis bantuin mb irfa dong,ktnya dulu mau duet d CDDA?hehehe)
BalasHapus~merty
iya adegan di RS lucu banget,gara2 ketawa2 sendiri temen2 dikampus mau ngatar ke RS Juga.hehehehe.......
BalasHapusmba nga sabar ni nunggu sinopsis selanjutnya
semangat ya mba nulisnya
saya tunggu
keren. aku menunggu kelanjutannya. gomawo unnie
BalasHapus