Cha Seung Jo memukul Tommy Hong
untuk membalas perlakuannya terhadap Se Kyung setelah sebelumnya dia
menyiramkan satu teko saus ke kepala Tommy Hong. Seung Jo memperingatkan Tommy
bahwa Presdir baru Artemis adalah seorang yang emosional juga.
Di halte Bis, Se Kyung memikirkan
kata-kata Yoon Joo. “Mencari White Rabbit baru, Bagaimana bisa,, orang
sepertiku…” Se Kyung merasa putus asa karena hal ini.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Seung Jo keluar dari tempat pesta
dengan tangan yang kesakitan dia pergi. Yang harus dilakukannya saat ini adalah
mencari Se Kyung.
Tommy Hong kembali meminta maaf
pada para tamunya. Dia juga meminta maaf pada Presdir Jang, namun Presdir Jang
yang sepertinya sudah kecewa pada Tommy malah berkata, dia hampir mempermalukan
dirinya di depan Presdir Artemis, sebagai orang yang bekerja dengan menilai
seseorang, sepertinya Tommy Hong sudah kehilangan keahliannya. Dari perkataan
Presdir Jang, Tommy Hong salah menilai Se Kyung.
Tommy Hong masuk ke kantornya
dengan kesal. Assistennya mengatakan, sepertinya Tommy sudah melakukan
kesalahan. Dari penampilan dan gayanya, Han Se Kyung bukan wanita seperti itu.
Bagaimana orang yang biasanya menilai orang dengan baik, bisa melakukan
kesalahan. Mendengar pendapat Asistennya, Tommy merasa semakin kesal. (Good Job
Asisten Tommy)
Seung Jo berlari di jalanan
mencari Se Kyung, tapi memandang kemanapun dia tak juga menemukan Se Kyung.
Seung Jo mencoba menelpon Se Kyung, tapi nomor Se Kyung sama sekali tidak
aktif.
Se Kyung berdiri di depan gedung toko Tommy Hong, dia memikirkan
kata-kata Yoon Joo, bahwa Se Kyung telah kehilangan White Rabbit terbaiknya. Se
Kyung bergunam di dalam hati bahwa dia tidak bisa kalah begini saja.
Se Kyung masuk ke kantor Tommy
Hong bahkan sebelum Asistennya memberitahu kedatangan Se Kyung. Tommy Hong
kaget melihat Se Kyung dan tertawa meremehkan (minta digetok ini orang
><)
Se Kyung berkata dia datang untuk
menerima permintaan maaf (like this Han Se Kyung) Tommy kaget mendengarnya. Se
Kyung berkata bahwa Jean Thierry Cha merekomendasikannya sebagai desainer, jika
dirinya tidak berkualifikasi, Tommy Hong tinggal menolaknya dan semuanya
berakhir. Tapi cara Tommy memperlakukan Se Kyung, membuat Tommy harus meminta
maaf secara formal padanya.
Bukannya meminta maaf, Tommy
malah menganalisa tingkah Se Kyung sejak mulai tiba di pestanya. Menunggu
selama 10 detik, seolah ada orang yang dikenalnya datang untuk menyambutnya.
Saat Tommy memperkenalkannya pada para tamu, Se Kyung seolah telah mengetahui
profil tamu yang ada di pesta. Mungkin memang ada wanita yang tertarik pada
drama, baseball, bahkan tentang Kostarika, tapi wanita seperti itu terlalu
mencurigakan.
Se Kyung gugup dan bertanya apa
yang sebenarnya ingin dikatakan Tommy Hong? Tommy melanjutkan, bahkan saat Se
Kyung berbicara dengan para tamu itu, Se Kyung hanya memperhatikan dirinya?
Kenapa? Jika Se Kyung disponsori oleh Jean Thierry Cha, maka Se Kyung tidak
perlu terlihat baik di depan Tommy Hong. Lalu kenapa?
Se Kyung berkata, bahwa dia
sedang mempertimbangkan hubungan Tommy dengan Presiden (jadi dia ingin mencoba
memaafkan Tommy Hong), tapi sepertinya Tommy tidak menyesal, jadi Se Kyung pamit
pergi saja.
Saat Se Kyung berbalik untuk
pergi, Tommy memanggilnya, “Han Se Kyung-ssi” Se Kyung kembali berbalik. Tommy
Hong mendekati wajah Se Kyung, menatap mata Se Kyung baik-baik. Lalu dia
menyadari sesuatu. Tommy Hong berkata dia mengerti sekarang setelah melihat
semuanya dimata Se Kyung. Tommy Hong
minta maaf dengan tulus pada Se Kyung. Ternyata bukan Sponsor yang dicari Se
Kyung. Tommy menebak bahwa Se Kyung ingin masuk ke Cheongdam-dong kan? Se Kyung
kaget karena Tommy membaca niatnya. Dengan senyum meremehkan Tommy berkata,
tapi apa yang harus mereka lalukan, Niat Se Kyung sudah ketahuan oleh nya.
Se Kyung bertanya apa yang
dilihat Tommy Hong dimatanya, Tommy bilang “Keserakahan” Se Kyung berkata,
“Kemarahan, Kehancuran, Apakah kau tidak melihat itu?” Se Kyung pun segera
pergi dari tempat Tommy.
Tommy Hong berkata pada dirinya
sendiri, “Aku tidak salah menilaimu, Han Se Kyung” Tommy kemudian tersenyum
sinis. “Mereka sama saja” Asistennya bertanya siapa? Tommy menjawab sambil
menerawang, seseorang di masa lalu. Siapa? Yoon Joo kah? Atau Si Tommy pernah
punya pengalaman buruk juga sama wanita doenjang?
Se Kyung berjalan dengan gemetar,
dia kalut karena Tommy menyadari niatnya, itu berarti dia benar-benar
kehilangan Tommy sebagai white rabbitnya. Saking galau nya Se Kyung tidak
memperhatikan jalanan hingga akhirnya hak sepatu heel nya patah. (poor Se Kyung).
Se Kyung akhirnya membuka sepatu yang heel nya patah dan berjalan
terpincang-pincang (Se Kyung pasti ga pernah makan mentos nih, makanya heel yg
sebelahnya ga dipatahin aja juga, eh?)
Seung Jo menghela nafas panjang
membuat Se Kyung menyadari keberadaannya, dan kaget melihatnya. Seung Jo
menggerutu tanpa melihat ke arah Se Kyung, “Bisakah kau berhenti menonaktifkan
ponsel mu?” dengan ekspresi kekesalan yang ditahan (yang membuatku tersenyum,
Oppa lucu juga kalo lagi ngambek kayak gitu). Se Kyung tentu bingung dengan pertanyaan Seung
Jo, akhirnya Se Kyung bertanya, “Jangan-jangan kau pergi
mencariku ya?”
Seung Jo kemdian duduk dan
berkata pada Se Kyung, “Dengar,, ini benar-benar rahasia besar. Aku sebenarnya
membenci Presdir kami. Mengapa dia selalu menyuruh sekretarisnya melakukan hal
yang seperti ini?” Seung Jo mengatakan semua itu dengan penuh kekesalan (Lha
dia benci Presdir Artemis, berarti benci dirinya sendiri donk ya, benci karena
kakinya terus-terusan ngejar-ngear Se kyung tuh)
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Seung Jo berdiri dan menyuruh Se
Kyung berdiri juga, Seung Jo ingin mengajak Se Kyung ke suatu tempat. Karena Se
Kyung tak kunjung berdiri, akhirnya Seung Jo menarik Se Kyung dan memaksanya
untuk pergi dengannya.
Seung Jo membawa Se Kyung ke
salah satu toko Artemis. Seung Jo memberikan sepatu pada Se Kyung kemudian
menyuruhnya untuk mengikutinya.
Setelah tiba di di deretan
kemeja, jas dan sepatu, Seung Jo mulai menjelaskan tentang fungsi kemeja yang
menyerap keringat sehingga digunakan sebagai baju dalam, karena itu harus
dibuat dari Cotton 100%. Warna yang dipilih pun adalah warna dasar, putih dan
biru. Se Kyung bingung dan bertanya apa maksud Seung Jo?
Seung Jo tak menggubris dan tetap
melakukan penjelasannya, dia kini kemudian berjalan ke dereta jas dan
menjelaskan tentang model-model jas tersebut. Se Kyung menjadi kesla dan
menegurnya, “Sekretaris Kim!” Seung Jo masih tak menggubris, dia meneruskan
menjelaskan tentang sepatu. Se Kyung menjadi semakin kesal, namun Seun Jo masih
tak menggubrisnya dan mulai menjelaskan tentang aksesoris.
“Sekretaris Kim” panggil Se Kyung
setengah membentak, Seung Jo akhirnya menoleh dan berkata, “Tinggi: 180 cm,
Ukuran Kaki: 280 mm, Berat: 72 Kg, Warna Favorite: Abu-abu, biru dan putih.
Bahan Favorit: Linen, katun dan kulit.” Se Kyung yang sudah kesal dari tadi
karena merasa diabaikan dan tidak mengerti maksud Seung Jo, akhirnya memutuskan
pergi.
Namun saat Se Kyung beranjak
meninggalkan Seung Jo yang dia kenal sebagai Sekre Kim, Seung Jo berkata,
“Nama: Jean Thierry Cha. Pekerjaan: CEO Artemis Korea” Se Kyung kembali berbalik ke arah Seung Jo
yang kemudian berkata, “Dia adalah orang yang harus kau styling, apakah kau
bersedia?”
Seung Jo mengeluarkan kartu nama
Jean Thierry Cha (JTC) dan menyodorkannya pada Se Kyung. Seung Jo berkaka,
bahwa Presdir JTC ingin mempekerjakan Se Kyung
sebagai stylist pribadinya. Se Kyung mengambil kartu nama itu dan
bertanya mengapa? Se Jo menjelaskan bahwa Presdir mengetahui apa yang terjadi
hari ini, dia ingin membantu Se Kyung, tidak tahu apa alasannya, Presdir
menyimpan Profil dan Portofolio Se Kyung. Presdir menyukai Se Kyung, apakah Se
Kyung ingin mencobanya?
Seung Jo menjelaskan tentu saja
Se Kyung harus mengambil barang kesana kemari, tapi bukan itu tugas utamanya. Tugas
utama Se Kyung adalah sebagai stylistnya, jadi Se Kyung harus memiliki pandangan
yang baik terhadap Fashion. Agar sesuai dengan selera Presdir. Seung Jo
bertanya sekali lagi, “Bagaimana? Bukankah ini yang diinginkan Han Se
Kyung-ssi?”
Se Kyung tampak tidak senang dan
berkata kejadian hari ini telah mencemarkan nama Baik Presdir, jadi akan lebih
baik Presdir tidak terlibat dengannya. Seung Jo bertanya, apakah itu berarti Se
Kyung menolak pertolongan Presdir? Bukankah Se Kyung bilang blm pernah bertemu
orang seperti Presdir dan itu adalah sebuah keberuntungan baginya. Orang normal
akan memanfaatkan keadaan ini dengan menerima pertolongannya. Apakah ada yang
salah dengan Se Kyung?
Seung Jo berkata, mengapa hal
seperti ini tidak bisa terjadi dalam hidup Se Kyung? Ini adalah kesempatan.
Lebih baik Se Kyung menerimanya. Se Kyung teringat kata-kata Yoon Joo untuk
menemukan White Rabbit yang baru. Se Kyung menatap maniken yang memakai jas
mewah, hmm mungkin Se Kyung mengibaratkan itu sebagai JTC. White Rabbit yang
baru? Lamunan Se Kyung buyar saat Seung Jo bertanya, “Apakah kau tertarik?”
Seung Jo pulang ke rumah dan
memikirkan Se Kyung. Sementara Se Kyung dirumahnya sedang memikirkan apa yang
dialaminya hari ini. Disiram saus oleh Tommy Hong, lalu Tommy pun mengetahui
tujuannya yang ingin masuk ke Cheongdam-dong. Tawaran Seung Jo sebagai stylist
JTC, dan ini adalah kesempatan untuknya.
Se Kyung kembali memikirkan
kata-kata Yoon Joo untuk mendapatkan kleinci putuh yang baru. Se Kyung
mengambil kartu nama yang diberikan Seung Jo, Se Kyung menatapnya dan berkata,
“Jean Thierry Cha, White Rabbit yang baru”
Esok harinya Se Kyung menemui
Seung Jo dan menyatakan kesediaannya menjadi stylist JTC. Mereka mulai mengatur
jam kerja. Karena jam kerha Se Kyung di GN Fashion adalah dari jam 9 sampai jam
3 maka Se Kyung mulai bekerja sebagai stylist pribadi JTC mulai dari jam 4. Se
Kyung bertanya apa yang peryama kali harus dilakukannya?
Seung Jo mengatakan bahwa Presdir
akan mengadakan pesta Natal Artemis. Ini adalah acara resmi pertamanya, Seung
Jo ingin Se Kyung merancang pakaian yang akan dipakai Presdir untuk menghadiri
pestanya. Se Kyung bertanya apa tema pestanya? Dengan percaya diri Seung Jo
menjawab, Paris La France.
Se Kyung bertanya Paris seperti
apa? Seung Jo kebingungan dan berkata… Hanya Paris. Apakah butuh tema yang
lebih rinci. Tentu saja, Seung Jo pun mulai mengarang. Paris yang Dinami, Hai
Paris,, Hai,,, Se Kyung merasa Seung Jo hanya main-main.
“Sekretaris Kim, apakah ini
lelucon bagimu?” Tanya Se Kyung sedikit kesal. Seung Jo berkata tentu saja
tidak, memangnya kenapa? Se Kyung berkata, seperti kata Seung Jo, ini adalah kesempatan
pertama Se Kyung yang langka terjadi, jadi dia ingin melakukan yang terbaik.
Seung Jo mengerti dan berkata bahwa dia akan memberikan rincian pesta nya lain
kali. Tentu saja itu harus, kata Se
Kyung.
Melihat tingkah Se Kyung, Seung
Jo bekomentar, “Kau ini memang orang yang suka berkotek ya?” Lalu Seung Jo
mulai melakukan gaya bebek sambil berkata, “Cluk,, cluk,, cluk,, cluk,,”
Se Kyung bertanya kapan dia bisa
bertemu Presdir? Seung Jo agak panik dan dengan spontan menjawab bahwa Se Kyung
tidak bisa menemui Presdir. Se Kyung bertanya apakah Presdir sedang ke laur
negeri? Seung Jo bilang, tidak. Se Kyung memang tidak akan pernah bertemu dengan
Presdir. Sama sekali tidak bisa bertemu.
Se Kyung shock, dan terdengar
suara kaca pecah sebagai background. Se Kyung bertanya sekali lagi, “Aku tidak
bisa menemuinya?” Seung Jo dengan PD menjawab, “Tidak bisa bertemu, sama sekali
tidak bisa” sambil menyilangkan kedua tangannya di depan Se Kyung. Bagaimana Presdir bisa mempekerjakan Se Kyung
sebagai stylistnya jika dia tidak bisa menemuinya? Dalam hatinya Se Kyung
berkata, bagaimana dia bisa menjadikan JTC sebagai White Rabbit, jika dia tidak
menemuinya.
Seung Jo menjelaskan, “Dengar
baik-baik Han Se Kyung-ssi, Presdir Kami,,, benar-benar sangat benci, benci
sekali bertemu dengan orang, karena itulah
aku dipekerjakan” Se Kyung tetap merasa ini semua tidak masuk akal, dia tidak
mungkin bekerja sebagai stylistnya jika mereka tidak bisa bertemu. Tapi menurut
Seung Jo semuanya masuk akal. Se Kyung tetap bersikeras ini tidak masuk akal.
Bagaimana dia bisa menjadi stylist seseorang yang tidak ia ketahui wajah dan
ukuran tubuhnya. Bagaimana jika ada sesuatu yang harus ditanyakannya. Seung
Jo berkata, tanyakan semuanya padanya. Seung Jo akan menjawab semua pertanyaan
Se Kyung.
Se Kyung mulai khawatir, apakah
dia benar-benar tidak bisa bertemu Presdir? Dengan tegas Seung Jo berkata, ini
semua seharusnya tidak menghalangi Se Kyung melakukan pekerjaannya. Se Kyung
bertanya sekali lagi, “Apa aku benar-benar tidak pernah bertemu dengannya?
Tidak akan pernah?” Seung Jo berkata Se Kyung hanya harus mengikuti
instruskinya. Se Kyung merasa desperate menyadari hal itu.
Seung Jo kembali menegaskan bahwa
Se Kyung hanya mendengarkan instruksinya saja. Dia akan memberitahu tentang
Presdir lebih detail dari pada Presdir sendiri. Se Kyung tetap mengeluh,, dia
berharap masih bisa bertemu Presdir. Seung Jo berkata tidak ada yang bisa
diakukan, Presdir tak pernah datang ke acara resmi apapun. Pesta natal yang
mereke persiapkan adalah Acara resmi pertamanya. Presdir benar-benar tidak suka
tampil di Publik. Itu adalah sebuah penyakit.
Se Kyung tak bisa bicara lagi.
Dia hanya menatap tajam pada Seung Jo. Kesal. Seung Jo kemudian berkata, cari
saja tentangf Presdir di internet, pasti
tidak akan mendapatkan fotonya. Tidak ada sama sekali.
Se Kyung melakukan apa yang
dikatakan Seung Jo. Mencari data JTC di Internet, saat dia dan Ah Jung berada
di toko kacamata tempat Se Jin bekerja paruh waktu. Hasilnya Se Kyung tidak menemukan
apapun. Ah Jung berkata, Se Kyung tidak akan mendapatkan fotonya JTC, Se Kyung
heran bagaimana bisa sama sekali tidak ada fotonya? Ah Jung berkata, ada banyak
artikel tentang Presdirnya itu, tapi sama sekali tidak ada foto, mungkin karena
dia adalah Presdir termuda Artemis. Agak sulit juga mengetahui apakah dia sudah
menikah atau belum. Se Kyung tidak peduli dan terus mencari.
Seorang tamu datang ke toko, Se
Jin menyambutnya. Ah Jung berkata pada Se Kyung, Se Jin tampak lebih dewasa
sekarang, dia mau bekerja paruh waktu. Ah Jung bercerita bahwa Se Jin ingin
meminjam uang darinya. Pengeluaran Se Jin sangat luar biasa di usia nya saat
ini. Tapi Sepertinya Se Kyung tidak mendengarkan cerita Ah Jung dan terus
mencoba mencari foto JTC. Ah Jung jadi kesal dan berkata, Se Kyung pasti tidak
akan menemukan apapun.
Ah Jung sibuk mencoba kacamata,
saat Se Kyung bertanya bagaimana reputasi Seung Jo di perusahaan? Ah Jung
menjawab, “Presdir adalah Setan” Se Kyung tak mengerti setan seperti apa yang
dimaksud sahabatnya itu. Ah Jung menjelaskan, Presdir selalu menuntut angka
penjualan terus naik sejak dia diangkat,
itu benar-benar buruk.
Seung Jo menanyakan rincian pesta
pada Sekre Moon. Dia bertanya temanya Paris seperti apa? Sama dengan jawaban
Seung Jo pada Se Kyung, Sekre Moon pun menjawab, “Hanya Paris” Seung langsung
melayangkan tatapan mautnya pada Sekre Moon, membuat sang sekretaris jadi
ketakutan. Seung Jo berkata, “Bagaimana Paris bisa menjadi “hanya Paris”?
Arsitektur, revolusi, Seni. Yang mana temanya?” Seung Jo mengatakannya sambil
agak membentak. Sekre Moon menjadi semakin ketakutan.
Sekre Moon berkata mengapa Seung
Jo tidak membaca dulu rinciannya, tapi Seung Jo tidak memperhatikan. Dia
kemudian membuka rincian pesta dan mengetahui tema pestanya, “Sejarah Fashion”
Sekre Moon menjelaskan Kurator Fashion Kim Hong Ki akan menjadi
pembicaranya dengan menggunakan Paris
dan Sejarah Seni, menggabungkannya dalam sebuah “Art Talk”
Seung Jo bertanya tentang
tamunya? Sekre Moon berkata tamu mereka adalah para anggota VVIP jadi pesta ini
akan menjadi sebuah “private party”.
Seung Jo senang mendengarnya. Dia meminta Sekre Moon memberikan rincian
lengkap pestanya juga profile Kim Hong Ki. Sekre Moon jadi heran karena Seung
Jo tiba-tiba tertarik pada segala sesuatu tentang pestanya. Seung Jo kesal dan
berkata, ini adalah pesta dimana dia pertama kali bertemu dengan para
pelanggannya, bagaimana bisa dia tidak peduli.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Keluarga Se Kyung yang akan pindah
ke rumah Ah Jung sedang besiap-siap packing barang-barang nya. Ah Jung berkata
pada Ny. Han bahwa lebih baik dia menjual sofa nya karena tidak akan muat jika
disimpan di rumahnya. Ny. Han berkomentar dia membeli barang-barang itu dengan
mahal.
Se Jin yang membawa baju-baju dan beberapa tas tangannya kemudian keluar
dikejar Tuan Han. Se Jin berkata dia akan berkemas dan membawa semua barangnya.
Tuan Han bertanya berapa ratus sepatu yang dimiliki Se Jin? Se Jin protes
memangnya Ayahnya sudah membelikan berapa ratus? Ny. Han kesal dengan tingkah
mereka. Ah Jung yang tak enak memilih pamit pergi ke kamar Se Kyung.
Di Kamarnya Se Kyung masih sibuk
mencari foto CEO of Artemis di Internet. Ah Jung yang mengetahui itu memukul
pundak Se Kyung dan bertanya apakah Se Kyung meremahkan Ah Jung? Meremehkan
Internet Ah Jung? Se Kyung heran bagaimana mungkin hanya ada sedikit informasi
tentang JTC. Ah Jung berkata, dengan kemampuannya dia bukan tidak bisa
menemukan informasi tentang JTC, tetapi informasinya memang terlalu sedikit.
Dia bisa saja melacak informasinya jika ada nomor ID atau nomor teleponnya, tapi masalahnya sama sekali
tidak ada.
Se Kyung tak peduli dan kembali
mencoba mencari lagi di internet. Ah Jung berkata, informasi yang sedikit itu
mungkin karena dia baru pindah ke Korea, jadi Se Kyung harus sedikit bersabar,
tunggu sebentar lagi pasti beberapa informasi akan keluar.
Ah Jung kemudian berkata,
“Tapi,,,, Jean Thierry Cha? Nama Depannya SSha-ssi? Hahahaha…” Ah Jung tertawa
saat mengatakannya. “ Ssha-ssi?” (Ini ada ya dengan Ssha-ssi? Bapanya Seung Jo
juga ketawa-ketawa kalo udah nyebut Ssha-ssi, jadi inget,, Alumunium Ssha-ssi).
Ah Jung tertawa terbahak-bahak setelah menyebutkan Ssha-ssi. Se Kyung yang mengerti ikut tersenyum kemudian bertanya,
“Lalu, bila Nancy Lang**, nicknamenya jadi Lang-ssi?” Ah Jung masih tertawa
terbahak-bahak. Se Kyung yakin JTC punya nama Korea.
Ah Jung akhirnya berhenti
tertawa, lalu bertanya mengapa Se Kyung tertarik pada Presdirnya. Dulu Tommy
Hong, sekarang JTC. Sebenarnya ada apa? Se Kyung jadi agak kelabakan. dan
berkata Lain kali saja dia memberitahu Ah Jung. Mereka lalu bertatapan sambil
saling menunjuk sepertinya Ah Jung tidak puas dengan jawaban Se Kyung. Namun
Ny. Han sudah memanggil mereka, Ah Jung segera keluar.
Se Kyung masih duduk di
kursinya,, menatap layar komputernya yang hanya memberikan sedikit informasi
tentag JTC. Se Kyung berkata pada dirinya sendiri, “Aku tak melihatnya, juga
tak bisa melihatnya, Haahh??” Se Kyung
hanya bisa menarik nafas panjang.
Seung Jo menceritakan niatnya
menjadikan Se Kyung Stylist nya pada Dong Wook yang tampak kaget mendengar nya.
Seung Jo menjelaskan, karena dia sibuk dia merasa perlu mempekerjakan stylist
sebagai pegawai kontrak, itu sangat baik untuk membantu seseorang yang sedang
berada dalam keadaan buruk seperti Se Kyung.
Jik Se Kyung menjadi Stylist
Seung Jo, itu berarti Se Kyung akan meningkatkan wawasannya tentang fashion
sehingga Se Kyung bisa menjadi desainer yang baik. Itulah yang disebut
‘mengembalikan pada masyarakat’ dan ‘kewajiban kaum bangsawan’
Mendengar penjelasan Seung Jo,
Dong Wook tertawa dan berkata, “Apa kau menyukai ini?” Seung Jo jadi sedikit
kesal dan bertanya apa Dong Wook kira dia sedang main-main? Dong Wook berkata,
“Kau bilang dulu ini adalah Healing” Seung Jo mencoba menjelaskan, namun Dong
Wook memotong ucapannya, “Aku bertanya, apakah proses Healing itu,
menyenangkan? Apa kau melakukan Healing? Aku bertanya karena kau terlihat lebih
baik sekarang.”
Seung Jo merenung, dia paham
benar maksud Dong Wook, namun ada satu hal yang mengganjal di hatinya, “Sebenarnya,,,”
Dong Wook tertarik untuk mendengarkannya. “Aku ingin tahu. Aku Penasaran.” Dong
Wook senang mendengarnya, dia pun berseru, “Itu,,, Kau penasaran pada wanita
itu, kau ingin tahu tentang dia,,,” Seung Jo langsung memotong kata-kata Seung
Jo. “Bukan wanita itu,,, tapi aku” Seung Jo mengatakan itu sambil menunjuk
dirinya sendiri. Wajah Dong Wook spontan berubah.
“Aku ingin memahani diriku
sendiri. Aku pikir aku benar-benar sudah tertutup. Tapi aku merasa diriku
perlahan terbuka” Lanjut Seung Jo. Dong Wook bertanya, “Apa yang kau rasakan
mulai terbuka?” Seung Jo diam sejenak kemudian berkata, “Hatiku. Seberapa jauh
hatiku akan terbuka. Aku ingin tahu.”
Se Kyung membaca diari
rahasianya, “Pekerjaan yang paling sulit di dunia adalah mendapatkan kepercayaan
dan hati seseorang. Mendapatkan hati
orang itu, berarti membuat dia percaya padaku. Dan itu akan datang dari sebuah
komunikasi. Komunikasi adalah Empati. Empati datang dari emosi. Dan Emosi itu
berisi kejujuran” Se Kyung lalu menyimpulkan poin-poin penting dari bacaannya,
“Kepercayaan.Komunikasi. Empati. Emosi” Se Kyung menghela nafas panjang,
“Hmm,,, Tapi,, Apapun yang akan aku lakukan, Bukankah seharusnya, aku paling
tidak menemuinya dulu?”
Cha Il Nam mendatangi Tommy Hong
dan tertawa saat mendengar Seung Jo menjadi sponsor dari seorang wanita.
“Sponsor? Hahahaha…. Jean Thierry Cha, entah itu dia ataupun bukan dia. Dia
bukan tipe orang yang akan begitu baik berhubungan dengan seorang wanita” Tommy
jadi penasaran dan bertanya sepertinya Presdir Cha tahu banyak tentang JTC.
Tommy merasa sangat penasaran sejak Presdir Cha memberikan tugas ini padanya,
mengapa Presdir Cha memintanya untuk menyelidiki hubungan JTC dengan wanita
itu? Dengan penuh percaya diri, Predir Cha berkata, “Untuk membuatnya tunduk
dihadapanku” Tommy Hong jadi makin heran
mendengarnya.
Tommy Hong menjadi semakin
penasaran. Mengapa Presdir Cha ingin membuat JTC tunduk padanya? Asistenya
berpendapat mungkin karena Artemis menolak memasukan produknya ke Royal
Departemen store. Tommy berpendapat jika memang ini masalah bisnis, harusnya
Presdir Cha lebih merendahkan diri dan bukan Artemis saja yang menolak
produknya masuk ke Royal Departemen store. Asistennya kembali berkata, mungkin
mereka ada masalah karena pribadi JTC yang eksentrik. Tommy mulai menduga-duga,
bisa jadi karena ada masalah antara mereka yang melibatkan hubungan emosional
atau karena masa lalu yang tidak mereka ketahui.
Asisten Tommy bingung dengan
hubungan masa lalu yang dimaksud atasanya itu. Tommy kemudian menjelaskan, “Seperti
sebuah perjodohan. Mereka kelihatan pasangan yang serasi, tapi mereka
bersikeras tidak cocok satu sama lain. Lalu, apa? Mereka tidak lain adalah
pasangan di masa lalu atau pasangan teman mereka. Jika tidak, berarti dia
berpacaran dengan adiknya. Dan jika tidak juga, berarti dia berpacaran dengan
kakaknya.” Selesai mengatakan teori nya itu Tommy kepikiran sesuatu.
Tommy mengingat masalah Pewaris
Royal Group yang tidak diketahui. Dia kemudian pensaran pada anak tunggal dari
Cha Il Nam. Dia pun menyuruh Asistennya untuk mencari informasi tentang putra
dari Cha Il Nam. Asistennya bertanya, apa ada sesuatu dari hal itu. Tommy tidak
menjawab, dia hanya bergunam pada dirinya sendiri, “Orang yang pemarah, Presdir
Jean Thierry Cha”
Seung Jo mulai menjelaskan selera
Fashion JTC sambil melihat-lihat beberapa model pakaian di butik, mulai dari
model kerah jas yang trendi hingga model jas yang disukai JTC. Se Kyung
menulisnya dengan seksama. Seung Jo melihat hal itu dan berkata, apakah Se
Kyung menulisnya? Harusnya Se Kyung merekamnya bukankah saat ini adal banyak
alat perekam. Seung Jo berpendapat semakin lama dilihat, Se Kyung semakin Norak
saja.
Se Kyung tak mempedulikan Seung
Jo. Dia mengeluarkan ponselnya untuk mengambil foto jas yang digunakan maniken
yang dijadikan contoh oleh Seung Jo. Melihat Ponsel Se Kyung, Seung Jo
lagi-legi berkomentar. “ Lihat ponselmu. Sudah berapa lama ini sejak
diluncurkan? Perempuan jaman sekarang bahkan rela berhutang untuk membeli
ponsel baru.Inilah sebabnya kenapa seleramu dinilai sangat buruk.” Se Kyung
langsung menatap tajam pada Seung Jo saat mendengar komentarnya.
Seung Jo mengalihkan pandangannya
dan berkata, “Tidak,,, Mungkin saja ini adalah sikap Hemat” Se Kyung yang
terlanjur kesal bertanya dengan dingin, “Jadi?” Seung Jo malah kebingungan, Se
kyung bertanya, “Apakah ini Norak?” Seung Jo menyangkal, “Tidak,, Ini bagus.. “
Seung Jo kemudian tertawa senang. Se Kyung menghela nafas panjang, dia
sebenarnya lelah menghadapi Seung Jo.
“Sekretaris Kim, Sekali lagi aku
katakan.Aku benar-benar serius. Aku mungkin memiliki masa depan cerah karena
kau melayani Presdir. Tapi aku tidak” kata Se Kyung kesal. Seung Jo malah
mengejek Se Kyung dengan berkata bahwa wajah serius Se Kyung muncul lagi. Seung
Jo berkata dia mengerti namun dia tetap mengatakan wajah serius Se Kyung dengan
gerakan berkoteknya, Cluk,, cluk,,cluk,, sambil menggoyang-goyangkan kepalanya
(hihi lucu banget deh liat gerakan si Oppa~~^^)
Se Kyung kesal karena Seung Jo
mengejeknya. Dia kesal karena Seung Jo mengatakan itu bagus saat keadaan Se
Kyung buruk. Seung Jo langsung mengalihkan topic dengan mencari kemeja. Se
Kyung tak tahan lagi, dia kemudian mendesak Seung Jo untuk mempertemukannya
dengan Presdir. Kali ini Se Kyung menggunakan alasan untuk mengukur,
bagaimanapun juga dia harus melakukan pengukuran itu sendiri terhadap Presdir
agar pakaian yang dibuatnya pas di badan. Se Kyung tidak ingin orang yang lebih
ahli yang mengukur badan Presdir, karena itu seperti menghina pekerjaannya
sebagai Stylist Pribadi Presdir. Jadi dia ingin melakukannya sendiri.
Seung Jo berkata bahwa di toko
ini pasti ada pita ukur, dia akan mengambil pita ukurnya. Seung Jo pun pergi
mengambil pita ukur dan mulai memainkannya. Seung Jo meminta Se Kyung untuk
mengajarinya mengukur badan. Dia akan melakukan yang terbaik. Seung Jo mulai
mengukur badannya dengan tidak beraturan.
Dengan terpaksa akhirnya Se Kyung
mendekat dan mengambil pita ukurnya dari tangan Seung Jo. Se Kyung meminta Seung
Jo berbalik. Seung Jo bingung. Se Kyung bilang dia aka mengajari Seung Jo
mengukur dimulai dari bahunya.
Maka dimulailah scene ukur
mengukur ini. Se Kyung terus berbicara pada Seung Jo mengajarkannya bagaimana
cara mengukur bahu, tangan, dan dada. Perasaan Seung Jo sudah tidak karu-karuan
setiap kali Se Kyung menyentuhnya. Saat Se Kyung akan mengukur Dada, Seung Jo
merasa kegelian. Se Kyung memarahinya, “Sekretaris Kim” Seung Jo mengerti dan
mengabaikan perasaannya untuk sejenak. Kemudian fokus kembali membiarkan Se
Kyung mengukur dadanya.
Se Kyung mulai melingkarkan pita
ukur ke badan Seung Jo. Bukannya memperhatikan kata-kata Se Kyung, Seung Jo
malah asyik merem melek menikmati saat Se Kyung mengukur lingkar badannya.
Bagian terkahir adalah leher. Se
Kyung meminta Seung Jo menunduk sedikit. Seung Jo awalnya agak kebingungan,
namun melakukannya juga. Saat Se Kyung mulai mengukur lehernya. Seung Jo
kembali gugup luar biasa karena wajahnya dan wajah Se Kyung menjadi sangat
dekat. Dia bahkan sama sekali tak mendengarkan instruksi Se Kyung yang
mengajarinya cara mengukur leher.
Saat semuanya selesai, Se kyung
bertanya apakah Seung Jo paham? Seung Jo membuka mata dan menganggukan
kepalanya. Seung Jo masih kelihatan gugup dan berkata, “OK” Se Kyung kemudian
memberikan pita ukur dan bertanya apakah Seung Jo mau mencobanya sendiri?
(mengukur badan maksudnya) Seung Jo mengangguk dan mengambil pita ukurnya.
Saat Seung Jo kesenangan
memainkan pita ukur ditubuhnya. Se Kyung berbalik dan bertanya pada dirinya
sendiri dalam hati, “Apa yang harus aku lakukan? Apa benar-benar tidak ada cara
untuk bertemu dengannya?” Di belakangnya Seung Jo malah iseng-iseng mengukur
bahu Se Kyung membuat Se Kyung berbalik kebelakang. Seung Jo jadi salah
tingkah.
Seung Jo dan Se Kyung keluar dari
toko. Pekerjaan untuk hari ini telah selesai. Se Kyung pamit, Seung Jo mengajak
makan siang bersama. Se Kyung menolaknya. Seung Jo menawarkan untuk
mengantarnya, Se Kyung pun menolaknya karena dia harus kembali ke kantor (GN
Fashion) karena dia meninggalkan beberapa bahan disana. Seung Jo berkata, besok
saja diambilnya. (biar bisa dianterin pulang gitu kan Oppa?)
Se Kyung sepertinya tidak senang
dengan tingkah ramah tamah Seung Jo, dia pun akhirnya bersikap tegas,
“Sekretaris Kim, sampai jumpa besok” Se Kyung pun pamit dan pergi meninggalkan
Seung Jo yang belum sempat menjawab apapun. Seung Jo mencoba memanggil Se
Kyung, namun dia mengurungkan niatnya.
Seung Jo melihat Se Kyung yang
berjalan menjauh kemudian tersenyum. Dia memegang lehernya dan tersenyum
kegirangan (wkwkwk,, Seung Jo kayaknya kesenengan banget lehernya disentuh Se
Kyung). Sementara Se Kyung meninggalkan Seung Jo sambil menghela nafas panjang.
Kondisi yang sama sekali kontras dan bertolak belakang.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Di Sebuah galeri Lukisan, Yoon
Joo senang mendapat kabar rencana pernikahan In Hwa dari ibu mertuanya. Apalagi
saat tahu bahwa Tommy Hong lah yang akan mengaturnya. Ny. Shin berkomentar
meski In Hwa akan menikah tidak berarti GN Fashion akan menjadi milik Yoon Joo.
Meskipun Ny. Shin tidak menyukai watak Yoon Joo, tapi apa boleh buat, dia tidak
ingin menimbulkan pertengkaran kakak beradik.
Ny. Shin memilih sebuah lukisan
dan menyuruh Yoon Joo memberikannya pada Tommy Hong. Ny. Shin ingin Yoon Joo
yang mengurus segala sesuatu tentang pernikhan In Hwa. Yoon Joo senang mendengarnya,
karena itu berarti Ibu mertuanya telah memberikan sebuah kepercayaan besar
untuknya. Yoon Joo berkata dia akan melakukan yang terbaik.
In Hwa melaporkan berbagai
kegiatan dan perkembangan bisnis perusahaan pada Presdir Shin dengan
terperinci. Presdir Shin kemudian menanyakan tentang persetujuan Artemis untuk
kolaborasi mereka. In Hwa berkata Artemis akan memberikan keputusan minggu
ini. Presdir Shin kemudian bertanya
tentang rencana perjodohan In Hwan dengan JTC. In hwa berpendapat bahwa Launching
kolaborasi GN Fashion dan Artemis harus diutamakan.
Yoon Joo tiba di GN Fashion
dengan wajah sumringah. Saat bertemu In Hwa, dia memberi selamat atas rencana
pernikahannya. Yoon Joo berkata dia akan mengurus segala sesuatu tentang
pernikahan itu untuk In Hwa. Melihat Yoon Joo kesenangan, In Hwa diam saja, dan
hanya tertawa sinis setelah Yoon Joo pergi.
Yoon Joo mengatakan pada suaminya
tentang rencana ibu mertuanya menugaskan rencana pernikaha In Hwa dan JTC pada
Tommy Hong. Presdir Shin berkomentar sepertinya Ibunya ingin rencana pernikahan
ini berhasil. Yoon Joo berkata bahwa Ibu mertua memintanya mengurus segala hal
tentang pernikahan ini dan membuatnya berhasil demi mengamankan posisi Presdir
Shin.
Presdir Shin bertanya apakah itu
yang membuat Yoon Joo bergitu senang? Yoon Joo membenarkan, karena ini pertama
kalinya Ibu Mertuanya mempercayakan sesuatu padanya. Dia akan melakukannya
dengan baik, juga menjadi istri yang baik untuk Sang suami.
Di dalam Lift, Yoon Joo bertemu
Se Kyung. Dia bertanya apakah Se Kyung belum berhenti (menggapai impiannya)
Yoon Joo penasaran, apalagi dia mendengar jika Se Kyung berani menyiramkan saus
pada Tommy Hong. Se Kyung bertanya apa maksud Yoon Joo, yang ada juga,, Se
kyung yang disiram saus oleh Tommy. Yoon Joo kaget mendengarnya, kemudian
menertawakan Se Kyung dengan puas.
Melihat Se Kyung yang tidak
nyaman Yoon Joo minta maaf, tapi tertawa lagi. Yoon Joo lalu berkata, dia
jelas-jelas mendengar bahwa Tommy disiram oleh saus. Presdir sebuah Toko
langganan Yoon Joo mengatakan jika Tommy Hong diberi julukan pria Saus. Se
Kyung berjata itu melegakan, Dia yang siriram saus, tapi rumor yang beredar seperti
itu. Yoon Joo berkoementar, “Tidak. Aku mendengar bahwa seseorang menumpahkan
Saus pada Tommy Hong. Jika bukan kau yang melakukannya? Haha,,, Pasti
Menyenangkan, aku ingin melihatnya”
Yoon Joo mengingatkan pada Se
Kyung, bahwa kesapakatan mereka telah berakhir. Seperti yang Yoon Joo bilang di
awal, Diari Rahasia dan White Rabbit hanya itu yang bisa dilakukan Yoon Joo untuk
Se Kyung, selanjutnya terserah Se Kyung, akan dimasak seperti apa bahan-bahan
yang diberikan Yoon Joo tersebut.
Tapi,, karena Se Kyung temannya,
Yoon Joo akan memberikan bonus. Jika Se Kyung memutuskan untuk tidak berhenti,
Se Kyung akan menghadapi 3 Krisis. Jadi Yoon Joo menyarankan Se Kyung untuk
melakukannya dengan baik.
Lift pun terbuka, Yoon Joo keluar
duluan meninggalkan Se Kyung. Sebelum Yoon Joo pergi, Se Kyung memanggilnya,
“Yak,,, Izinkan aku bertanya satu hal terakhir, Siapa White Rabbit-mu? dan
bagaimana caramu untuk mengambil hati White Rabbit-mu itu?” Yoon Joo menatap Se
Kyung dengan serius, sepertinya Yoon Joo tidak senang mendengar tentang
pertanyaan tentang White Rabbitnya.
bersambung ke part-2
Komentar:
Sebelumnya mohon maaf karena sinopsisnya baru sempat aku posting dan aku belum bisa memposting Review episode 10, liburanku sudah berakhir dan aku harus kembali ke aktifitasku semula ~_~ jadi pasti ga bisa se-Update pas awal-awal CDDA ditayangkan.
Bagian paling sulit saat aku membuat Sinopsis episode 5 part-1 ini adalah saat adegan ukur mengukur, banyak yang ingin aku jelaskan, tapi kata-katanya sulit terangkai. Wajah Seung Jo bikin ga tahan bikin ngakak sekaligus bikin deg-deg-an. Ini hebatnya drama Korea, adegan sesederhana itu pun bisa membuat kita merasakan keromantisannya^^
Ekspresi terbaik Cha Seung Jo, adalah saat dia berkata Cluk,, cluk,,, cluk,, cluk,, ketika dia mengejek Se Kyung yang terus saja berkotek, alias banyak bicara, alisa banyak nanya.
Oh iya,,, saat Seung Jo bercerita pada Dong Wook, bahwa dia penasaran seberapa jauh hatinya terbuka terhadap Se Kyung, aku nangis,, sedih liat ekspresinya Oppa~~
Arghhh Park Shi Hoo make me crazy,, bagaimana bisa dia membuatku menangis dan tertawa disaat bersamaan. Merasa dia begitu lucu dan begitu menyedihkan juga diwaktu bersamaan. Akting Oppa emang Adorable banget deh ya^^
Han Se and Ssha-ssi, Figthing!! I Love You <3 <3
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Mantapp mba irfa.. semangat mba!!!! Di tunggu kelanjutan sinopsisnya... saya juga penggemar shi hoo oppa... <3 <3
BalasHapusSambung dikit ya mba. Liat adegan ukur mengukur ini, jadi ingat adegan ukur mengukur arang and the magistrate.. adegannya romantis banget.
BalasHapus...
aduuuh mbak irfa, dah keabisan kata dah buat mengungkapkan rasa cinta ke urri shi ho oppa. terutama dalam drama ini, aduuuuuuuuuh bikin tambah cinta saja, setuju dengan kata2 mbak irfa, oppa bisa membuat kita menangis dan ngakak dalam waktu yang gak berjara, secepat perubahan ekspresinya. terusin mbak yaaaaaaa FIGHTING!!!!! ~~^^
BalasHapusditunggu kelanjutannya mb irfa
BalasHapusnntn MV bagiian pengukuran piita , sumpah ,,,,,, lucu banget,,,,,,,,,,,,
BalasHapus#iikut degdeg.an,,,,,,,,,,,,,,,
#wawa