Se Kyung memperhatikan semua barang branded yang digunakan
Istri Presdir, ketika dia memasuki kantor karyawan GN Fashion. Se Kyung
berpikir, Semuanya berbeda, sejak lahir, sejak awal semuanya berbeda. Namun Se
Kyung pasti akan berubah pikiran saat tahu siapa sebenanya Istri Presdir itu.
“Yak.. Han Se?” panggil Yoon Joo. Se Kyung menatap Yoon Joo,
“Seo Yoon Joo?” Se Kyung menatap kalung Josephine yang sempat dia antarkan ke
rumah Presdir. Se Kyung kaget saat mengetahui kenyataan bahwa Yoon Joo adalah
Nyonya yang memberinya perintah untuk mengambil semua barang pesanannya. Seo
Yoon Joo temannya saat SMA, orang yang selalu berusaha untuk mengalahkannya.
“Han Se, apa yang sedang kau lakukan disini? Apakah ‘Han Se
Kyung’ itu Kau?” Ujar Yoon Joo pura-pura kaget melihat keberadaan Se Kyung di perusahaan
suaminya (What? bisa-bisanya Yoon Joo pura-pura gak tahu kalo Se Kyung jadi
orang suruhannya selama ini.)
Se Kyung teringat kenangannya tentang Yoon Joo ketika mereka
SMA. Keahlian Yoon Joo adalah merebut kekasih Se Kyung dan begitu terobsesi
untuk mengalahkan Se Kyung hingga dia menuliskan namanya di atas lukisan
lukisan kekasihnya itu untuk mengikuti lomba, namun lihat nasib Yoon Joo
sekarang dia menjadi Istri Presdir GN Fashion?
Yoon Joo datang dan tersenyum melihat Se Kyung yang tampak
kebingungan. Se Kyung menyadari keberadaan Yoon Joo, dia pun refleks berdiri.
Yoon Joo mempersilahkan Se Kyung duduk, kemudian mereka berbincang. Yoon Joo
kaget karena mereka bertemu dalam keadaan seperti ini setelah 8 tahun, bahkan
dia tidak tahu bahwa Se Kyung bekerja di perusahaan suaminya. Yoon Joo berkata
pada Se Kyung untuk tidak mengkhawatirkan masalah kartu garansi, dia akan
menjelaskannya pada perusahaan. Se Kyung menolak bantuan Yoon Joo, dia berkata
dia akan bertanggung jawab, karena itu memang kesalahanya. Se Kyung berkata dia
bahkan berniat untuk resign.
Yoon Joo kaget dan bertanya apakah perusahaan yang
meminta hal itu? Se Kyung bilang bukan, dia hanya ingin resign, kemudia Se
Kyung mengingat kata-kata In Hwa. Melihat ekspresi Se Kyung Yoon Joo seolah
memahami apa yang membuat Se Kyung ingin Resign. “Apakah karena Ketua Tim Shin?
Dia memang sedikit menyulitkan ya? Sebenarnya dia adalah adik suamiku. Aku
merasa tersiksa saat diawal, kami sangat berbeda. Namun dia tidak jahat. Hanya
saja standarnya sangat tinggi” Se Kyung menyangkal, bukan karena itu dia ingin
resign, Se Kyung hanya merasa bukan pekerjaan seperti ini yang ingin dia
lakukan.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Yoon Joo mengerti apa yang dirasakan Se Kyung, karena
sebelumnya dia juga seorang desainer. Tapi Adik Iparnya memiliki koneksi yang
sangat bagus, jika Se Kyung mampu bertahan Se Kyung pasti akan sukses. Jika Se
Kyung keluar, belum tentu mereka bisa berbincang seperti ini (Aish,,, si Rubah
Yoon Joo,,, Akh,, aku baru inget,, In Hwa pernah manggil sebutan rubah saat
tahu Se Kyung diterima atas permintaan kakaknya. Pasti panggilan itu ditujukan
pada Yoon Joo yah?)
Se Kyung berdiri didepan kantor Shin In Hwa, berniat
memberikan surat pengunduran dirinya. In Hwa datang dan mereka berbincang di
dalam kantor. Shin In Hwa berkata bahwa masalah Kartu garansi itu akan
diabaikan, apakah Se Kyung telah menulis surat pengunduran dirinya? Se Kyung
mencoba mengeluarkan surat itu namun In Hwa kemudian berkata, “Aku sering
menemui orang sepertimu Han Se Kyung-ssi. Tidak memiliki selera Fashion namun
bermimpi untuk menjadi Desainer, respon mereka selalu sama, mereka merasa tidak
berkualifikasi untuk menjadi desainer dan akhirnya mengundurkan diri” In Hwa kemudian
meninggalkan Se Kyung yang terlihat bingung memahami maksud kata-kata In Hwa.
Di luar In Hwa bertemu Yoon Joo yang memamerkan senyum
bahagianya. In Hwa berkomentar sepertinya Yoon Joo sangat peduli terhadap
banyak hal akhir-akhir ini. In Hwa menanyakan tentang persiapan meeting dengan
Artemis. Yoon Joo berkata dia akan memersiapkannya sebaik mungkin jadi Ih Hwa
tidak perlu khawatir. Sebelum pergi In Hwa bertanya Yoon Joo dan Han Se Kyung
sebenarnya bukan teman dekat kan? Yoon Joo menyangkal dan berkata bahwa mereka
teman dekat (Saking dekatnya sampai jambak-jambakan, ckckckck,, dasar Rubah
betina~~)
In Hwa tak membahas lagi dan langsung pergi, sementara Yoon
Joo menatap sosok belakang In Hwa dengan pandangan tak senang.
Ah Jung kaget saat dia tahu bahwa Nyonya yang selama ini
dilayani Se Kyung adalah Seo Yoon Joo. (Yoon Joo terkenal banget kayaknya,
dikenal Dong Wook, dikenal juga sama Ah Jung, panasaran… In Chan kenal gak ya
sama Yoon Joo? #abaikan)
Ah Jung bertanya apakah dia Yoon Joo yang merebut pacar Se
Kyung di SMA, yang selalu mendapat tempat kedua disetiap perlombaan karena
melakukan cara licik. Yoon Joo yang selalu membuat masalah dengan Se kyung? Seo
Yoon Bal? (wkwkwkwk,,, Ah Jung memanggil Yoon Joo Seo Yoon Bal yang artinya
kaki) Se Kyung tak perlu menjawab, karena itu semua kebenaran dia hanya bisa
menunjukkan wajah frustasinya.
Ah Jung berprasangka, jangan-jangan Yoon Joo lah yang
membuat Se Kyung diterima bekerja di GN Fashion sebagai pesuruhnya. Se Kyung
bilang, Yoon Joo tampak kaget saat mereka bertemu tadi.
Ah Jung terlihat sangat kesal bagaimana bisa seorang yang
memiliki nickname Seo Yong Bal bisa menjadi istri Presdir GN Fashion. Apa
mungkin lelaki yang dikecani Yoon Joo saat di Prancis itu adalah Presdir GN
Fashion? Se Kyung tertarik, Lelaki yang berkencan dengan Yoon Joo? Ah Jung
menjelaskan, beberapa tahun lalu saat dia penasaran dengan nasib semua temannya
dia menemukan bahwa Yoon Joo hidup di Prancis bersama seorang Pria di sebuah
Apartemen yang sangat mewah. Apa mungkin itu pria itu adalah Presdir GN
Fashion?
Se Kyung mengeluh, bagaimana caranya dia bisa tahu Bagaimana
Akhirnya Yoon Joo bisa menikah dengan Presdir nya? Ah Jung menawarkan diri,
apakah Ah Jung perlu mencarikannya untuk Se Kyung? Se Kyung kan tahu bahwa dirinya
dikenal sebagai “Internet Ah Jung” Se Kyung berkata tidak perlu. Ah Jung
mengerti ini pasti terasa berat bagi Se Kyung.
Di dalam mobil Yoon Joo teringat kata-kata Se Kyung padanya
8 tahun lalu, tentang seperti apa Yoon Joo saat ini. Kini Yoon Joo hanya bisa
tertawa mengingatnya.
Ah Jung kaget saat mengetahui Se Kyung berniat tetap bekerja
sebagai pengambil pesana Yoon Joo. Ah Jung berkata meskipun Se Kyung harus
mengumpulkan uang untuk menikah dan tidak berakhir sebagai pengangguran,
tapi,,, bekerja menjadi pengambil pesanan Yoon Joo??? Harus tetap Se Kyung
lakukan,,, itulah yang akhirnya dikatakan Ah Jung. Karena itu lah realita nya.
Se Kyung membutuhkan pekerjaan itu.
Se Kyung menghibur dirinya, karena mendapat dukungan dari Ah
Jung. Se Kyung berkata dia harus tetap bertahan untuk menghasilkan uang karena
dia harus menikah dan tidak berakhir sebagai pengangguran. Se Kyung mengatakan
itu sambil tersenyum di paksa. Sementara Ah Jung hanya bisa meringis dan
mengatakan agar Se Kyung berhenti tersenyum, dia terlihat sangat menyedihkan.
Se Kyung mencoba menelpon In Chan, tapi In Chan tak juga
mengangkatnya. Se Kyung malah menerima sms dari Yoon Joo yang memintanya datang
ke Galeri Seni di Kawasan Cheongdam-dong. Setelah mnghela napas panjang Se
Kyung segera berlari ke galeri tersebut.
Di Galeri, sebelum menemui Yoon Joo, Se Kyung mengatur dulu
mimik wajahnya. Saat menghadap Yoon Joo, Se Kyung menunjukkan wajah
tersenyumnya dan berbicara secara formal bahkan memanggil Yoon Joo dengan
sebutan Nyonya. Yoon Joo kaget dnegan sikap Se Kyung dan memintanya untuk
bersikap sewajarnya karena mereka teman sekolah. Se Kyung berkata dia lebih
merasa nyaman memperlakukan Yoon Joo sebagai atasanannya dibanding
memperlakukannya sebagai teman sekolah disaat dia bekerja. Se Kyung pun meminta
Yoon Joo untuk memperlakukannya seperti karyawan lain saja.
Yoon Joo tertawa dan memahami keinginan Se Kyung, jika Se
Kyung merasa lebih nyama seperti itu, maka lakukan saja. Yoon Joo kemudian
berkata bahwa dia sedang mempersiapkan acara meeting dengan CEO Artemis tanpa
bantuan Adik Iparnya, jadi dia meminta Se Kyung untuk membantunya. Se Kyung
tentu saja tidak bisa menolak dan menerima tugas itu dengan senang hati.
Yoon Joo bertanya, apakah Se Kyung siap membantunya
mempersiapkan acara meeting itu? Se Kyung menjawab tentu saja. Merekapun saling
melempar senyum tulus. Namun saat berbalik dari Se Kyung Yoon Joo menunjukkan
wajah piciknya, sementara Se kyung memegang pipinya, seolah dia lelah terus
memajang wajah tersenyum di depan Yoon Joo.
Yoon Joo sedang sibuk mengatur tata letak di rumahnya saat
Se Kyung datang membawakan barang-barang keperluan Yoon Joo. Yoon Joo menyambut
Se Kyung dan menerima barang yang dibawa Se Kyung.
Yoon Joo berharap semua yang dipersiapakan akan sesuai dengan
selera CEO Artemis, karena mereka hanya tahu sedikit informasi tentang dia. Se
Kyung lalu teringat dengan pertemuannya dengan Seung Jo yang mengaku sebagai
Sekretaris CEO Artemis Jean Thierry Cha.
Saat melihat meja makan yang
dipersiapkan Yoon Joo, Se Kyung pun bergunam, semuanya tampak high class, tapi
bukan kah itu terlalu ekstrim untuk sebuah makan malam. Yoon Joo mendengar hal tersebut. Dia berbalik ke arah Se
Kyung dengan wajah yang mengerikan. Se Kyung agak cemas melihatnya.
Yoon Joo
kemudian berkata dengan tegas, “Menurut keterangan Publik, Namanya adalah Jean
Thierry Cha. CEO termuda Artemis Korea. Berterimakasihlah pada hasil kerjanya
yang menakjubkan di Korea, Tahun lalu Artemis berhasil melakukan penjualan
lebih dari 40 juta dolar. Meeting ini adalah untuk menyambut orang sekaliber
itu, bukan hanya sekedar makan malam biasa” Se Kyung hanya bisa bengong
mendengar penjelasan Yoon Joo, yang kemudian memberikan senyum sinis.
Yoon Joo terlihat kesal dengan komentar Se Kyung, dia
kemudian mengatur hal lain dan meninggalkan Se Kyung yang mengamatinya. Se
Kyung kemudian mendapatkan sms dari Ah Jung, isinya cukup singkat, “Seo Yong
Bal, Daebak”
Apa yang daebak dari Seo Yoon Joo menurut Ah Jung? Setelah
Ah Jung mencari tahu informasi tentang Seo Yoon Joo, dia mengetahui bahwa Yoon
Joo, hidup di Prancis sebaga Yoon Joo Cha. Se Kyung kaget, Yoon Joo CHA? bukan
Yoon Joo SEO?.
Ah Jung kemudian menunjukkan sebuah foto di Ponselnya dan
berkata, “Inilah alasan mengapa Seo Yoon Joo hidup di Prancis sebagai Cha Yoon
Joo” Foto itu adalah Yoon Joo saat memakai gaun putih sederhana dan membawa
buket bunga. Foto yang sama yang ditunjukkan Seung Joo pada Dong Wook.
Ah Jung mengataka dia menemukan foto itu di homepage ‘Gi
Seo’ (mungkin salah satu teman Ah Jung dan Se Kyung). Saat Gi Seo pergi
jalan-jalan ke Prancis dia bertemu dengan CHA Yoon Joo. Se Kyung bingung, tapi
mengapa “Cha” yang menjadi nama belakang Yoon Joo?
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Ah Jung menjelaskan di Luar Negeri, wanita korea hidup
dengan nama belakang suami mereka, setelah menikah. Se Kyung bertanya, jadi
apakah foto itu adalah foto pernikahan Yoon Joo? Ah Jung memberi keterang
sepertinya memang begitu, namun bukan pernikahan resmi. Itu hanyalah pernikahan
yang dilakukan sendiri di sebuah gereja Katolik.
Se Kyung berkata, “Tapi nama keluarga Presdir adalah
‘Shin’.” Ah Jung berseru, itulah yang menjadikan Yoon Joo Daebak. Dia bertemu
dengan seorang pria di Prancis, hidup sebagai Cha Yoon Joo, kemdian menikah
dengan Presdir GN Fashion. Jejak pernikahan Yoon Joo di Prancis tidak terlacak,
karena pernikahan itu bukan pernikahan resmi. Yoon Joo mencampakan suami
pertamanya yang bermarga Cha, kemudian menikah dengan pria yang lebih mapan,
dan memiliki lebih banyak kemampuan.
Ah Jung pun berkomentar bahwa mereka sudah mengenal Yoon Joo
sejak di Sekolah, namun bukan kah ini menunjukkan dia benar-benar
mengerikan? Dia membuang pria demi pria
yang lebih baik. Dia Wanita berbisa yang berhati dingin.
Se Kyung berdecak dan berkomentar, “Dasar Bermuka Dua”. Ah Jung bertanya, “Bukankah dia memang seperti itu?” Se Kyung
menjelaskan maksudnya Ah Jung. Ah Jung iri pada pernikahan Da Eun tapi sekarang
Ah Jung memaki Yoon Joo. Ah Jung merengut medengar komentar Se Kyung.
Se Kyung berkomentar, Yoon Joo hanyalah wanita yang berhasil
mewujudkan impiannya. Dia adalah wanita yang menyadari kemampuan dan
keahliannya. Ah Jung setuju dengan komentar Se Kyung, namun menambahkan, Yoon
Joo terlihat menyedihkan di masa lalu, dan sekarang dia menunjukkan
kemampuannya (dalam memikat pria?? Aish,,, Gold Digger).
Ah Jung kemudian bertanya apa yang terjadi pada Se Kyung dan
So In Chan. Se Kyung bingung dan bertanya apa maksud Ah Jung? Hari ini, So In
Chan tidak masuk kerja tanpa keterangan. Se Kyung kaget mendengar kabar tentang
kekasih nya itu (mantan denk maksudnya,, walau sebenarnya Se Kyung belum
menerima keputusan In Chan untuk mengakhiri hubungan meraka)
Di perjalanan, Se Kyung mencoba menghubungi In Chan namun
ponsel In Chan tidak aktif. Se Kyung teringat pada kondisi ibu In Chan dan
biaya operasinya yang belum di bayar. Se Kyung masuk ke dalam toko Artemis dan
menanyakan kabar penjualan kembali tas nya. Karyawan toko Artemis memanggilnya
ke dalam kantor dan mengatakan bahwa Tas yang ingin Se Kyung jual diindikasi
sebagai hasil penjualan illegal. Se Kyung tidak percaya, dia yakin sekali jika
tidak ada hal yang seperti itu. Karyawannya berkata dia akan menkonfirmasi
ulang, Se Kyung mengerti dan meminta karyawan itu untuk menghubunginya jika
semuanya telah selesai.
Saat Se Kyung berjalan menuju pintu keluar, bahunya menabrak
bahu seorang wanita yang menahan amarah (Ommo,,,, wanita ini yang jadi Suster
Shin di Golden Time kan? Aku suka sama aktingnya di Golden Time)
Di Kantornya Seung Jo sedang sibuk online di salah satu
situs wanita doenjang. Dia sedang memanas-manasi para wanita doenjang dengan ID
Seungseung Jojo (wkwkwkwk,,, lucu banget ID nya,, itu pengulangan dari nama
asli nya kan Seung Jo,,, jadi Seungseung Jojo). Seung Jo memulai aksinya dengan
melemparkan suatu isu tentang Departement Store Royal (Perusahaan milik Ayahnya)
yang memberikan diskon besar untuk barang branded. Salah seorang wanita
deonjang berkomentar dia akan pergi untuk mendapatkannya, namun yang lain
berkomentar “Dapatkan barang branded di diskon hingga 50%?”. Komentar yang lain
lagi,”Mereka tidak punta banyak barang branded yang terkenal. Royal tidak
menjual produk Artemis”. Seung Jo mulai kesenangan melihat komentar-komentar
itu, lalu masuk lagi komentar, “Artemis adalah brand yang ‘no-sale’. Itu sangat
mengganggu” (no-sale artinya tidak pernah di diskon). Lalu masuklah sebuah
komentar, “Mari kita mulia kampanye untuk mem-boykot. Mereka harus bangun”
Melihat Susana memanas, Seung Jo langsung mengetikan
komentar dengan wajah bahagia, “Mereka berkata, Artemis akan menaikan harganya
10 % dari harga dasar” Suasana menjadi memana dengan muncul komentar,
“Benarkah? Tidak Mungkin”, “Ayo kita pergi untuk membeli produk Artemis,
Sekarang. Tapi aku baru bisa membayarna minggu depan”. Seung Jo makin kesenagan dengan reaksi para wanita doenjang
itu, dia pun kembali berkomentar, “Teman-teman, bagaimana denga kampanye nya?”
Sayangnya sebelum mendapat balasan dari temannya para wanita doenjang,
Sekretaris Moon memanggilnyan dari luar, “Presdir,,,”
Seung Jo langsung panik dan menutup situs yang sedang dia
kunjungi itu. (wkwkwkwkk,,, lucu liat wajah paniknya. dan kemudian kembali
memasang wajah cool didepan sekretaris Moon yang telah masuk) Seung Jo
bertanya, “Ada Apa?”
Sekretaris Moon memberitahukan ada pelanggan yang complain
dengan produk Artemis, pelanggan itu adalah wanita yang berpapasan dengan Se
Kyung. Dia bertanya pada pelayan toko, bukan kah tas itu produk Artemis.
Pelanggan itu berkata, tapi mengapa mereka tidak bisa memberikan pengembalian
uang untuk tas itu.
Pelayang berkata, tas itu bukan tas yang dijual secara
resmi. Pelanggan itu pun berteriak pada sang pelayan tepat saat Seung Jo dan
Sekretaris Moon datang. Pelanggan itu berkata, “Jadi kau bilang aku membelinya
secara illegal?”
Pelanggan tersebut melihat kedatangan Seung Jo dan bertanya
siapa orang ini? Apakah manager Toko? Tanpa mendengar jawaban siapapun, si
pelanggan melemparkan Tas yang dibelinya ke arah Seung Jo, membuat sekretaris
Moon dan pelayan panik. Dan Huft, untungnya Seung Jo berhasil menangkapnya
tepat didepan wajahnya, sehingga Seung Jo memasang wajah bodoh yang kesenangan
karena berhasil menangkap tas itu dari balik tas tersebut.
Namun wajah bodohnya
itu langsung berganti menjadi wajah Cool saat dia menurunkan tas itu
perlahan-lahan dan menghadapi si Pelanggan.
Pelanggan tersebut langsung memberang dengan berkata,
bagaimana bisa Artemis menjual tas seperti itu (sepertinya tas nya ada yang
rusak) dan mengatakan bahwa itu adalah tas yang dijual secara illegal.
Sekretaris Moon bertanya dimanakah Pelanggan membeli Tas tersebut, Pelanggan
berkata dia tidak membelinya di toko ini, namun dia memastikan ini bukan
penipuan. Seung Jo memperhatikan tas itu, kemudian dia membenarkan jika Tas itu
memang produk Artemis, dengan bijak Seung Jo menawarkan apakah pelanggan ingin
uangnya dikembalikan atau barangnya diganti.
Pelanggan itu meminta penggantian barang, dengan Tas yang
menjadi pajangan di Toko Artemis. Sekretaris Moon langsung memasang wajah
depresinya dan berkata bahwa kedua produk itu memiliki perbedaan harga sekita
dua atau tiga ratus ribu won,,, Namun penjelasan Sekretaris Moon disela oleh
Seung Jo yang meminta Sekretaris Moon memberikan tas yang diinginkan Pelanggan.
Sekretaris Moon menjadi bingung namun dia hanya bisa menuruti perintah Boss nya
untuk mengambilkan tas yang diinginkan Pelanggan sementara si Pelanggan tertawa
senang.
Sekretaris Moon memberikan tas tersebut dengan tidak rela
yang langsung direbut oleh Pelanggan yang memasang wajah penuh kebahagiaan saat
menatap Tas itu.
Seung Jo meminta maaf untuk ketidaknyamanan yang dialami
Pelanggan dan berkata lain kali sebaiknya Pelanggan membeli tas Artemis dari
Toko Resminya. Bukankah kesehatan mental si Pelanggan lebih penting dari uang?
Pelanggan tidak menjawab, dia hanya senyum-senyum kemudian mengedipkan sebelah
matanya pada Seung Jo, membuat Seung Jo menjadi sedikit salting, namun kemudian
tersenyum pada Si Pelanggan .
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Seung Jo meminta Sekretaris Moon untuk mempersiapkan rapat
mendadak, dia tahu ada yang tidak beres di perusahaannya dengan munculnya
produk Artemis yang dijual secara illegal. Seung Jo duduk di kursinya dengan
kesal dan menghela nafas panjang. Kemudian dia mendapatkan pesan Video dari
Ayahnya Cha Il Nam. Dengan sedikit enggan akhirnya Seung Jo membuka video itu.
Dalam videonya Cha Il Nam berkata: “Aku dengar tas mu di
jual secara illegal? Terimakasih karena tidak menjual Artemis di Royal
Departemen Store. Masalah seperti itu
hanya bisa membuat sakit kepala. Hey,,, Cha Seung Jo. Tidak,, tidak,,, Jean
Thierry Cha, Dendam-mu yang besar itu? Berikan saja padaku setelah ini” Seung Jo merasa
frustasi melihat itu. Dia kesal dengan masalah yang dihadapi di perusahaan
ditambah kiriman video dari Ayahnya yang mengejeknya.
Tapi Ayahnya tidak berhenti sampai disitu, dia kembali
menambahkan,
“Hey,,, nama belakang mu itu Ssha-ssi kan, Sekarang?
Ssha-ssi? Ssha-ssi? Tapi mengapa namamu
Jean Thierry? Mengapa bukan Alumunium? Alumunium Sshassi*. Dasar kau b*jingan
kecil!”
Melihat kelanjuat video itu Cha Seung Jo makin merasa
frustasi.
(*Alumunium Sasshi=punk dalam bahasa inggris)
Dalam rapat dadakannya Seung Jo mempertanyakan siapa yang
bertanggun jawab terhadap distributor produk tersebut. Mengapa bisa ada
tindakan illegal? Salah seorang pegawainya berkata dia tidak yakin, namun So In
Chan sudah dua hari tidak masuk kerja tanpa keterangan.
Mendengar hal itu Seung
Jo marah besar, lalu mengapa mereka hanya diam saja dan bukannya melakukan
inpeksi terhadap kasus ini. Produk lain menjual murah produknya yang rusak
dengan harga murah. Orang-orang senang bisa membeli produk branded dengan harga
marah, lalu mengapa Artemis tidak melakukannya? Karena itu akan membuat Artemis
bisa digunakan oleh semua kalangan entah itu Mahasiswa, Ibu Rumah tangga dan
para Nenek Tua. Apakah Mereka ingin menjual Produk branded seperti itu? Seung
Jo menyuruh para pegawainya untuk segera menemukan So In Chan.
Se Kyung mendapatakan telepon dari Ah Jung. Se Kyung
bertanya pakah In Chan sudah datang untuk bekerja. Ah Jung berkata, In Chan
sedang berada dalam masalah besar.
Se Kyung menemui Sekretaris Moon yang menjelaskan tentang
penjualan illegal yang dilakukan In Chan. Meskipun semuanya belum tentu benar,
namun sikap In Chan yang mencurigakan membuatnya menjadi tersangka utama,
Sekretaris Moon berkata bahwa Perusahaan ini menyelesaikan ini diam-diam.
Sebelum isu nya diketahui Publik, sebaiknya So In Chan segera muncul dan
menjelaskannya.
Se Kyung mencoba menelpon In Chan, namun nomornya masih
tidak aktif. Se Kyung kemudian mengingat perkataan Sekretaris Moon yang
mengatakan bahwa In Chan diindikasi telah menjual 5 Produk rusak sebanyak 5
Produk. Se Kyung kemudian teringat pada perhitungan biaya yang dibutuhkan In
Chan. Se Kyung mulai menghitung, jika In Chan menjual 5 produk, hasil
penjualannya mencapai $30.000. Jumlah yang sangat mencukupi bagi In Chan untuk
membayar biaya rumah sakit ibunya.
Se Kyung mendatangi rumah In Chan, dia menggedor pintu
gerbangnya, namun tak ada jawaban. Dia mencoba menelpon In Chan, namun nomornya
masih tidak aktif. Se Kyung kemudian melihat kotak Surat In Chan yang semuanya
berisi tagihan Peringatan terkahir dan Peringatan penting. Se Kyung sadar So In
Chan benar-benar dalam masalah besar.
Cha Seung Jo memeriksa profil Pribadi In Chan, dia kaget
saat melihat betapa besarnya pinjaman In Chan terhadap Perusahaan, dia bahkan
memiliki Pinjaman Pribadi (mungkin bukan ke Perusahaan) yang cukup besar jika
ditotal semua pinjaman In Chan sejumlah $69.300. Jumlah yang sangat besar.
Melihatnya Seung Jo merasa frustasi dan
memutar kursi kerjanya (Aigoo,, hobby bener deh Cha Seung Jo duduk sambil
berputar-putar seperti itu di kursi kerjanya).
Ah Jung kaget saat Se Kyung memberitahu total pinjaman In
Chan. Ah Jung menyarankan pada Se Kyung agar Se Kyung berpura-pura untuk tidak
tahu apapun tentang hal ini. Bahkan akan lebih baik, jika Se Kyung berkata
bahwa dia sama sekali tidak mengenal seseorang dengan nama So In Chan.
Se Kyung tidak bisa melakukan hal itu. Ah Jung mengingatkan
jika Se Kyung bukan orang yang bisa membantu In Chan keluar dari masalah ini.
Se Kyung tahu, dia tidak memiliki kemampuan itu, tapi dia ingin berada di sisi
In Chan saat dia menghadapi masalah ini. Ah Jung berkata dia dapat menjamin
jika In Chan tidak ingin Se Kyung berada disisinya. Dia telah mencuri tas itu,
apa dia masih berani muncul di hadapan Se Kyung.
Se Kyung meminta Ah Jung untuk tidak mengatakan hal yang
aneh tentang In Chan, dia yakin semuanya akan berlalu. Ini bukan masalah hidup
dan mati, ini hanya masalah uang dan dapat diselesaikan setelah mengembalikan
uang, kata Se Kyung sambil menahan tangisnya.
Se Kyung pamit pada Ah Jung, dia berkata dia akan mencari In
Chan. Sebelum pergi Se Kyung mendapat SMS yang berisi Pesanan Penting dari
Nyonya. Se Kyung hanya bisa menerima pesan itu dengan nafas panjang. Masalah
ini membuatnya semakin lelah dan frustasi.
Se Kyung mengantarkan semua pesanan Yoon Joo saat Yoon Joo
sedang menata bunga untuk acara meetingnya dengan CEO Artemis. Setelah
mengambil sebagian pesanannya dan memberikannya pada pembantunya, Yoon Joo
meminta Se Kyung menyimpan barang yang lainnya di ruang Pakaian milik Yoon Joo.
Sebelum Se Kyung pergi Yoon Joo bertanya, “Apakah kekasihmu
bekerja di Artemis? Aku dengar dari manager Artemis terjadi peristiwa buruk
disana? Kau lebih baik hati-hati, itu akan menimbulkan efek buruk padamu.”
Se Kyung ingin mengabaikan kata-kata Yoon Joo, namun Yoon
Joo kembali bertanya, ”Se Kyung, Lelaki
seperti apa dia…. Tidak kah sebaiknya kau segera memutuskan hubungan dengannya?
Jika kau tetap terjerat dengan masalah
seperti itu, kau harus mengambil tanggung jawab dengan baik” Yoon Joo kemudian
tersenyum pada Se Kyung. Se Kyung paham maksud Yoon Joo namun dia tidak ingin
berkomentar.
Se Kyung masuk ke ruang pakaian Yoon Joo, dan melihat semua
barang branded yang dimiliki Yoon Joo, deretan tas, sepatu, dan gaun-gaun mewah
membuat Se Kyung terhenyak. Dia tahu semua barang itu harganya sangat mahal, Se
Kyung hanya bisa bersender di salah satu dinding di ruangan itu dan tersenyum
kecut.
Se Kyung keluar dari ruangan pakaian, dan pamit untuk
pulang. Yoon Joo mengijinkannya dan berkata dia harus mempersiapkan banyak hal,
jadi tidak bisa mengantar Se Kyung keluar. Saat Se Kyung akan pergi, Yoon Joo
mengajak Se Kyung untuk ‘hang out’ bersama dan mengobrol. Se Kyung tidak
menjawab dan pamit pergi. Yoon Joo mengucapkan selamat tinggal pada Se Kyung
dengan wajah penuh senyuman.
Setelah Se Kyung pergi, Pembantu rumahnya memberitahu Yoon
Joo jika Tuan Presdir telah pulang. Yoon Joo hanya bertanya, “benarkah?”
kemudian tersenyum penuh arti.
Se Kyung hendak keluar saat Presdir datang. Se kyung memberi
salam pada Shin Min Hyuk yang kemudian memanggilnya karena dia mengingat wajah
Se Kyung. “Han Se Kyung-ssi?” Se Kyung menoleh dan membenarkan tebakan Presdir
Shin.
Presdir Shin berkata dia banyak mendengar tentang Se Kyung
dari istrinya. Dia dengar mereka berasal dari sekolah seni yang sama. Dia
berharap Se Kyung tidak merasa terganggu karena harus bekerja pada teman
sekolahnya. Se Kyung berkata dia tidak mempermasalahkan hal itu. Saat akan
masuk ke rumahnya, Presdir Shin kembali bertanya pada Se Kyung, “Apa artinya
itu?” Se Kyung bingung. “Kata-kata yang kau katakan dalam bahasa Prancis saat
Interview, itu memberikan kesan mendalam padaku”
Yoon Joo bertanya pada pembantunya, mengapa Tuan belum juga
masuk. Pembantunya mengisyaratkan Presdir sedang berbincang dengan seseorang.
Yoon Joo kemudian memikirkan sesuatu, mungkinkah suaminya bertemu Se Kyung?
“L’effort est ma Force?” Tanya Se Kyung pada Presdir yang
membenarkan kata-kata Se kyung. Namun Se Kyung bingung mengapa Presdir
mengetahui kata-kata itu padahal Presdir tidak ada pada saat interview itu.
Presdir berkata, dia menontonnya, bersama istrinya. Bersama Yon Joo? Itu berarti Yoon Joo telah melihat Se kyung.
Presdir berkata, apakah istrinya tidak memberitahunya?
Istrinya memberikan nilai tinggi pada Se Kyung. Se Kyung kaget mendengar hal
itu. Se Kyung sadar, kini semua misteri telah terpecahkan, Yoon Joo lah yang
membuatnya mendapatkan pekerjaan di GN Fashion. Se Kyung bergunam dalam hati,
‘Kau seudah tahu sejak awal?’ Se Kyung kemudian mengingat semua perintah Yoon
Joo untuknya dan cara Yoon Joo memperlakukannya selama ini. Dia sadar Yoon Joo
sengaja membuatnya menjadi pengambil semua barang pesanannya.
Yoon Joo keluar rumah untuk menjemput suaminya. Yoon Joo dan Se Kyung kemudian saling
bertatapan. Yoon Joo melihat tatapan kemarahan pada mata Se Kyung untuknya.
Yoon Joo berkata pada Suaminya bahwa dia telah mepersiapkan
segalanya dan mengingatkan suaminya untuk segera bersiap-siap menyambut CEO
Artemis. Presdir Shin pun masuk meninggalkan Yoon Joo dan Se Kyung sendirian.
Se Kyung dan Yoon Joo saling bertatapan sengit. Yoon Joo
bertanya apakah Se Kyung telah mengetahuinya? Se Kyung memperhatikan wajah Yoon
Joo yang kemudian tersenyum meremehkan, akhirnya Se Kyung mengubah mimic
wajahnya dan bertanya, “Apa yang anda bicarakan, Nyonya? Aku tidak mengerti apa
yang anda maksud. Jika tidak ada yang ingin dikatakan lagi, aku kan pergi” Se Kyung pamit dan berbalik.
Yoon Joo kemudian bekomentar bahwa reaksi Se Kyung sangat
tidak lucu. Ya,, bagaimana pun juga Se Kyung pasti masih bingung masuk ke dalam
situasi seperti itu. Yoon Joo kemudian berbalik sambil tersenyum.
Mendengar komentar Se Kyung dan reaksi nya yang penuh
amarah, Yoon Jo malah tertawa terbahak (Aih,, Si Rubah satu ini ~~~) Yoon Joo berkata agar Se Kyung jangan terlalu
serius menanggapi hal ini. Semuanya tidak seperti yang Se Kyung pikirkan.
Yoon
Joo bertanya, tahukah Se Kyung bagaimana Se Kyung saat dia melakukan interview?
Se Kyung gemetaran. Se Kyung terlihat sangat berusaha keras untuk terlihat
baik. Yoon Joo merasa sedih melihat hal itu. Jadi bagaimana bisa Yoon Joo
membuat Se Kyung tidak diterima, saat Se Kyung telah berusaha begitu keras saat
interview. Mendengar semua perkataan Yoon Joo yang meremehkannya, Se Kyung
hanya bisa menahan emosi dengan tangan yang gemetaran.
Yoon Joo kemudian bertanya, apakah Se Kyung berpikir Yoon
Joo ingin menunjukkan bagaimana dia hidup? Sama sekali bukan begitu. Sangat
mudah bagi Yoon Joo memberikan Se Kyung pekerjaan, saat kau terlihat begitu
menginginkan pekerjaan itu. Tentu saja bagi Se Kyung, Yoon Joo tetap menjadi “you
know what” (Jawaban Se Kyung saat dia bertanya wajah Yoon Joo seperti apa 8
tahun lalu). Tapi apa yang paling penting?
Yoon Joo mendekat ke arah Se Kyung, kemudian berkata di
depan wajah Se Kyung, “Yang Paling Penting adalah berterima kasihlah pada
seorang ‘you know what’ kau mendapatkan pekerjaan. Dan tidak peduli bahwa aku
‘you know what’. Aku mendapatkan posisiku dengan Usahaku dan Kemampuanku sendiri” Melihat ekspresi Se Kyung, Yoon Joo kembali
tertawa meremehkan dan mengucapkan selamat tinggal pada Se Kyung, lalu masuk ke
dalam rumahnya.
Se Kyung keluar dari rumah Yoon Joo dengan langkah
gementaran dan wajah yang menahan air mata. Sementara Yoon Joo didalam ruang
pakaiannya sedang memilih pakaian mewahnya sambil tertawa-tawa dan setelah
memutuskan penampilannya hari ini, dia bercermin kemudian tertawa bagai
penyihir jahat. Kemudian dia berkata “Ah,, ini menghilangkan Stress-ku” (Ommo,,
ekspresi apa itu, kenapa mirip ekspresi Cha Seung Joo, ini Seung Joo sama Yoon
Joo sama-sama Psyco yah? menari-nari di atas penderitaan orang lain. Atau Seung
Jo belajar Psyco dari Yoon Joo?)
bersambung ke part-2
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
mbak irfa apakah yes captainnya tidak diteruskan?
BalasHapuskok belum di posting? tolong dong mbak yes capain di posting sambil memposting CHEONGDAMDONG ALICE
tia
thanx irfa keluar jg ep 2 part 1...lanjut ya part 2nya...
BalasHapuscemungguuuttt irfa...
ASSSHAAAAAAAA...... aigooo PSH bener-bener OKEEEE dah, baru kali ini kita bisa melihat kekonyolan demi kekonyolanya dalam drama. jadi lebih berwarna, sepertinya dia balas dendam ketawa ngakak gara-gara di drama TPM jarang ketawa. hehehe lanjut terus kak irfa :) HWAITING
BalasHapusPSH super duper keren di CA,,,
BalasHapusjujur..... udah gak sabar nunggu ep.3
mulai dari semalam pikiranku sudah diisi dengan PSH PSH PSH..
aktingnya nampol banget fa....
oppa shi hoo lucuuuu LOL
BalasHapustanpa kata deh,
keren banget dia mau milih peran kayak gini :)
two thumbs up!
psh daebak!semua filmnya pasti keren!
BalasHapushaha..emank yoon joo ma seung jo psiko...
BalasHapuskak, tolong teruskan episod.a dong.. episode 7-hingga selesai slalu d tunggu lo kak..^^.. tks..
BalasHapus