Senin, 13 April 2015

Let's Eat 2 Episode 1 part 1


Dalam sebuah kapal laut seorang kapten kapal menggerutu pada Awak kapalnya. Seorang awak kapal yang sedang mengasah pisau menatapnya dengan penuh kebencian, tampak merasa kesal dengan omelan sang kapten yang memerintahkan awak kapalnya untuk membuat makanan. Setelah si kapten menjauh, pria berpisau tadi membawa pisaunya menuju si kapten dengan tatapan membara seolah ingin menikamnya dengan pisau yang di pegangnya. Saat si kapten menoleh pada si pria berpisau dia bertanya, “Mengapa aku tidak mengukus cumi-cumi saja?”



“Apa? Di kukus?” seorang penumpang yang sebenarnya sedang kepayahan karena mabuk laut protes mendengar kata tersebut. Dia adalah Go Dae Young yang langsung menjelaskan betapa nikmatnya jika mereka memakan cumi-cumi mentah, mengapa harus di kukus, mereka bisa membuatnya menjadi sashimi, jika terasa hambar mereka bisa mencampurnya dengan sambal atau sayuran, tapi di kukus akan mengurangi rasa nikmatnya.

Apakah mereka tidak tahu betapa beruntungnya mereka bisa memakan cumi-cumi mentah yang baru saja ditangkap dan masih terasa segar. Memangnya mengapa Dae Young ada disana walaupun dia mabuk laut, demi untuk merasakan semua itu.

Mendengar penjelasan Dae Young, si kapten dan si pria berpisau begitu terpana, si pria berpisau pun berkata jika dia akan segera menyiapkan sashimi untuk Dae Young.

Dae Young pun menikmati sashimi nya dengan antusias, dia mencampurkan potongan cumi-cumi mentahnya ke dalam sambal dan sayuran berkuah, seperti biasanya Dae Young sangat menikmati makanannya dengan wajah yang meyakinkan, dia tampaknya sudah lupa jika sejak tadi dia mabuk laut.

Di Kantor Pengacara Kim, Pengacara Oh Do Yeon dan Manager Choi menatap Blog Dae Young yang sedang mereka buka. Manager Choi berkata, kali ini pulau Ulleung, sebelumnya Dae Young juga pergi ke Haenam. Apakah Dae Young berencana berkeliling ke seluruh tempat di Korea? Dia pikir dia itu Kim Saat Kat*? Ataukah dia berpikir sedang syuting acara tentang masakan Korea? Manager Choi mentertawakan aksi Dae Young tersebut.

(*Kim Saat Kat: penyair yang berkeliling negeri dengan menukar puisinya dengan makanan)

Pengacara Oh malah sebaliknya, dia terlihat sedih melihat Dae Young yang berkeliling seperti itu. Dia mengerti apa yang sedang di lakukan Dae Young. Selama ini Dae Young mengalami saat-saat yang sulit, dia sedang melakukan proses healing nya setelah pergi dari Seoul. Pengacara Oh mulai menangis dan mengasihani Dae Young.

Manager Choi kaget dan memuji hati Pengacara Oh yang seperti malaikat. Dia mengambilkan tissue dan memberikannya pada Pengacara Oh. Manager Choi tidak mengerti waktu sulit seperti apa yang di alami Dae Young? Dia mendengar bahwa tuntutan seorang pemilik restoran terhadap Dae Young berakhir dengan baik.

Baik apanya? Pengacara Oh terdengar kesal. Dia menceritakan jika karena postingan di blog Dae Young yangmengatakan rasa makanan di sebuah restoran tidak enak, restoran itu hampir saja bangkrut karena semua pesanan di batalkan dan si pemilik restoran kehilangan pelanggannya. Dae Young tidak mengerti mengapa itu menjadi salahnya jika si pemilik restoran kehilangan pelanggan karena rasa makanannya tidak enak. Si pemilik restoran menjadi berang dan mengajak Dae Young untuk mati bersamanya saja.

Untuk menyelesaikan masalah itu, Dae Young memberikan deposit rumahnya pada si pemilik restoran, karena Dae Young tahu jika membawa kasus itu ke pengadilan hanya akan membuang-buang waktu dan uang saja. Pengacara Oh merasa sangat cemas karena sepertinya akhir-akhir ini Dae Young kesulitan untuk menghasilkan uang.

Manager Choi masih tidak mengerti, bagaimanapun Dae Young itu kan Raja Asurasi dua tahun berturut-turut. Bahkan jika Dae Young seorang Raja Asuransi pun dia tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak banyak yang mendaftar asuransi padanya, apalagi dia mendapatkan masalah dengan salah satu kliennya.

Dae Young sedang menjelaskan prosfek asuransi pada seorang IRT yang tampak haus kasih sayang, selama Dae Young memberi penjelasan dia terus berusaha menggoda Dae Young, hingga Dae Young terus menggeser duduknya. Saat sudah mentok di ujung sofa, Dae Young berniat pergi saja dengan mengatakan dia ada janji dengan klien lain,  tapi si IRT itu mencoba mencegahnya, hingga berujung pada Dae Young yang terjatuh dan hampir menindih si IRT di atas sofa. Di waktu yang tidak tepat, suami si IRT masuk dan langsung berasumsi bahwa Dae Young lah yang menggoda istrinya untuk berselingkuh dan memukulinya di tengah hujan.

Manager Choi merasa kasihan pada Dae Young. Seperti yang di katakan orang-orang, hal buruk seringkali terjadi di saat bersamaan. Mengapa semua hal buruk itu terjadi setelah dia putus dengan Chief Lee (Soo Kyung)? Pengacara Oh jadi penasaran, apa sebenarnya alasan Dae Young dan Soo Kyung putus? Manager Choi melihat kanan kiri, dan meminta Pengacara Oh mendekatkan telinganya, saat akan membisikan alasan Dae Young dan Soo Kyung putus, ponsel Manager Choi berbunyi.

Istrinya menelpon  dan menuduhnya meminjam uang lagi. Manager Choi berusaha menjelaskan jika dia tidak melakukan itu dan pergi meninggalkan pengacara Oh yang merasa sangat penasaran dengan alasan putusnya Dae Young dan Soo Kyung.

Pengacara Oh menatap Blog Dae Young lagi dan bertanya, “Dae Young-ah… berapa lama lagi kau akan seperti ini? Apakah kau tidak akan ke Seoul lagi? Apakah kau tidak merindukanku?” (hahaha… ini pengacara Oh bener-bener deh, tingkat percaya dirinya sama sekali belum berkurang  ;p)

Sementara jauh di tengah lautan, Dae Young masih menikmati Sashimi nya, dia sama sekali tidak terlihat menderita seperti yang dipikirkan Pengacara Oh. Dia tampak bahagia setelah menghabiskan makanannya dan berteriak, “Sangat Lezat!” Kemudian Dae Young pun tertawa bahagia.

Dae Young berkendera dengan mobil barunya bukan lagi mobil biru yang selalu dia banggakan di depan Soo Kyung. Dae Young melintasi sebuah kota baru yang berbeda dengan Seoul, Dae Young tampak bahagia pergi ke tempat baru tersebut. Itu adalah Kota Sejong.

Dae Young memberhentikan mobilnya di sebuah komplek kantor real estate untuk mencari tempat tinggal di Kota Sejong. Sebagai seorang yang terbiasa tingga sendirian, Dae Young sudah berpengalaman untuk mendapatkan tempat tinggal nyaman dengan harga murah. Dae Young melewatkan beberapa kantir real estate dengan alasan, terlalu memberikan umpan kamar murah dan juga kantor yang baru buka.

Tibalah Dae Young di sebuah kantor real estate yang dikunjungi banyak Ahjuma, inilah tempat yang tepat. Dae Young masuk dan berkata dia sedang mencari kamar kosong. Para Ahjuma menyambutnya dan memanggil pengurus kantor tersebut. Dia adalah Kim Mi Ran.

Ahjuma Kim menyambutnya dengan ramah dan mengatakan jika Dae Young datang ke tempat yang tepat jika dia mencari kamar untuk tinggal sendirian dengan harga yang terjangkau. Ada satu tempat yang cocok dengan Dae Young. Uang muka 5000 dolar, uang sewa 320 dolar per bulan dan biaya lain-lain 30 dollar per bulan sudah termasuk biaya air. Dae Young tampak tertarik mendengar harganya dan Ahjuma Kim pun langsung menawarkan Dae Young untuk melihat-lihat tempatnya. Dae Young cukup terkejut karena bisa langsung melihat tempatnya sekarang.

Tempat tersebut tidak jauh dari kantor real estate nya, Villa Sejong, dengan 3 lantai. Ahjuma Kim menjelaskan keunggulan kamar yang akan di sewa Dae Young yang mendapatkan banyak sinar matahari, bahkan kamar itu akan sangat terang di siang hari dan tidak perlu pemanas saat musim dingin. Ahjuma Kim terus mengoceh tentang bahaya jika terlalu sering menggunakan penghangat dan dia memuji kulit Dae Young yang begitu halus. Namun Dae Young tampak tidak terlalu tertarik dan berkata dia hanya akan tinggal selama 6 bulan saja.

Ahjuma Kim tampak tidak senang, apalagi Dae Young sepertinya berniat meminta pengurangan biaya. Kamar itu sudah di lengkapi AC, kulkas dan tempat tidur, Dae Young hanya tinggal membawa dirinya saja. Dengan pengalamannya Dae Young berkata, bukan kah itu sudah menjadi dasar penyediaan kamar sewaan, bukan sebuah pilihan lagi. Ahjuma Kim tidak habis akal, dia berkata Tetangga di Villa Sejong sangat tenang, dengarlah sama sekali tidak berisik, hanya ada seorang Nenek di lantai satu dan seorang penulis wanita di sebelah. Dae Young kembali beralasa jika sebenarnya dia tidak suka jika terlalu tenang karena dia akan merasa tertekan untuk menimbulkan suara, karena takut terdengar orang lain. Sepertinya Dae Young akan mencari tempat lain saja.

Ahjuma Kim menyerah, baiklah… berapa harga yang diinginkan Dae Young? 300 dolar untuk biaya sewa tiap bulan. Tidak bisa, pemilik nya tidak akan mengijinkan jika mengurangi biaya sewa perbulan. Ahjuma Kim memberi penawaran, jika dia tidak akan meminta komisi, jadi Dae Young bisa membayar dengan harga pas saja. Dae Young merasa masih bisa bernego dengan pemiliknya masalah harga sewa, dan untuk sementara dia menyutujui membayar tanpa komisi.

Dae Young dan Ahjuma Kim melakukan transaksi lewat e-banking, dengan mudah uang Dae Young terkirim ke rekening Ahjuma Kim dan kwitansi pun selesai di buat. Dae Young meminta Ahjuma Kim membicarakan pada pemiliknya masalah uang sewa, namun Ahjuma Kim terus berkata pemiliknya tidak akan setuju. Dae Young jadi penasaran memang siapa pemiliknya. Dengan wajah datar, Ahjuma berkata pemiliknya adalah dirinya, hahahaha…

Setelah mendapatkan tempat tinggal, tujuan Dae Young selanjutnya adalah menemui Im Taek Soo, seorang Sunbae yang dikenalnya di Seoul. Taek Soo pindah ke Sejong karena dia menjadi Karyawan Tetap di SIU (Special Invertigasi Unit) dia tidak mengerti mengapa Dae Young juga pindah kesana. Dae Young mengusulkan agar mereka mencari makan dulu, karena dia merasa kelaparan, dia berharap Tae Seok membawanya ke restoran special karena dia sudah tinggal setahun di kota itu.

Dae Young menjelaskan alasannya pindah, jadi intinya dia berniat untuk mencari lebih banyak calon klien asuransinya. Sejak pusat pemerintahan sebagian di pindahkan ke Sejong, banyak orang yang memutuskan pindah ke Sejong, terutama yang tinggal sendirian, jadi kota Sejong adalah tempat yang baik untuk seorang sales asuransi pencari calon kliennya. Selama Dae Young menjelaskan alasannya, mata Taek Soo sibuk jelalatan melihat para pelayan dengan rok pendeknya namun dia tetap berusaha menanggapi Dae Young yang berkata dia hanya akan tinggal 6 bulan di Sejong dan kembali ke Seoul setelahnya.

Taek Soo bertanya tentang tempat tinggal baru Dae Young, sejauh ini tidak ada masalah, tetangganya adalah seorang penulis wanita dan seorang nenek di lantai 1. Akh… itu bagus sekali, bukan kah Dae Young sangat ahli menangani wanita, dia pasti akan dengan mudah mendapatkan klien. Dae Young kemudian bertanya apakah benar itu adalah restoran special, karena rasa makannya tidak terlalu enak.

Siapa yang peduli tentang rasa makanan, lihatlah para pekerja sambilan di restoran itu, mereka cantik-cantik dan rok nya sangat pendek. Bagi Taek Soo, hiburan untuk matanya lebih penting dari rasa makanan. Taek Soo meminta Dae Young untuk melihat seorang pelayan berambut panjang yang berdiri di lantai satu, dia berharap Dae Young bisa mendapatkan nomor teleponnya agar setelah itu mereka bisa bersenang-senang dengannya. Dae Young merasa heran dengan perubahan Taek Soo, saat di Seoul dia tidak seperti itu… Taek Soo berkata, tunggulah sampai Dae Young hidup di Sejong selama setahun, dia juga akan berusha menjadi seperti Taek Soo.

Esok harinya Dae Young tiba untuk menempati tempat tinggal barunya dengan hanya membawa satu kardus besar barangnya. Ahjuma Kim menyambutnya dengan hangat dan mengenalkannya pada Nenek tetangganya yang tadinya sedang bermain dengan seekor Anjing. Nenek tersebut tampak tidak tertarik dan memilih masuk ke kamarnya. 

Ahjuma Kim meminta Dae Young untuk memakluminya karena si Nenek berasal dari Chung Choong, Dae Young mengerti dan menerka sebenarnya si Nenek memiliki hati yang hangat, karena kampung halamannya pun tidak jauh dari Kota Sejong.  Ahjuma Kim bertanya dimana itu? Namun sebelum sempat Dae Young menjawab, dia mendapat telepon dari guru anaknya dan membuat Dae Young memutuskan naik ke atas duluan.

Dae Young meletakan barang bawaannya di tangga yang menuju ke lantai 3, dia akan membuka kamarnya, namun dia merasa lebih baik menyapa tetangganya dulu, sang penulis wanita. Dae Young menekan bel beberapa kali dan menemukan seorang wanita berkacamata dengan penampilan santainya, dia adalah Baek Soo Ji. Belum sempat Dae Young mengenalkan dirinya, Soo Ji sudah terkejut duluan melihat wajah Dae Young dan langsung menutup pintunya.

Ahjuma Kim datang dan berkata pasti Soo Ji terkejut karena dia juga berasal dari daerah yang sama dengan Nenek di bawah. Ajuma Kim mengetuk pintu Soo Ji dan berkata Dae Young adalah tetangga barunya yang datang untuk menyapa. Soo Ji membuka pintunya lagi, dan Dae Young segera memperkenalkan diri, dan berkata itu adalah pertemua pertama mereka. Soo Ji tampak bingung, pertemuan pertama? Namun kemudian Soo Ji tidak ingin ambil pusing dan dengan dingin hanya berkata “Ya” lalu buru-buru menutup pintu lagi.

Ahjuma Kim jadi tidak enak, Soo Ji biasanya tidak begini, apakah itu karena yang pindah adalah seorang pria? Bisa juga sih, Ahjuma Kim jadi cemas dan berharap tidak ada masalah diantara penghuni Villa nya. Dae Young memastikan tidak aka nada masalah dan memberikan senyum terbaiknya. Ahjuma Kim pun mempercayakan hal itu pada Dae Young.

Selesai beres-beres, Dae Young membuang sampah ke tempat pembuangan dengan memisahkan sampah kertas, plastik dan barang pecah belah. Sebuah botol plastic terjatuh dan membuat seekor Anjing lucu menggonggong. Dae Young tertarik melihat Anjing tersebut dan merasa tidak asing (mungkin teringat pada Bara-ssi) Iseng-iseng Dae Young menyuruh Anjing itu berbaring dan dia menurutinya, Dae Young pun memberikan macam-macam perintah termasuk berputar dan menggonggong, Anjing itu melakukan semua perintah dengan baik. Dae Young tampak senang dan merasa sepertinya Anjing itu bahkan bisa membuka pintu. (New Bara-ssi >.<)

Dae Young mengujungi Nenek di lantai satu dan mendapatkan sambutan tidak baik pada awalnya, namun dia membawakan kue beras untuk sang Nenek dan langsung masuk ke dalam rumahnya untuk memasukan beras ke dalam gentong. Dae Young berkata jika pekerjaan seperti itu sulit untuk seorang wanita. Nenek jadi tersipu dan berkata dia hanya seorang nenek tua, wanita apanya?

Melihat deretan foto di dinding, Dae Young bertanya apakah itu adalah cucu Nenek? Mereka cantik dan tampan, sama seperti Neneknya. Nenek jadi GR dan mengajak Dae Young duduk di ruangan yang hangat. Dae Young begitu sopan memperlakukan Nenek dan memanggilnya Orishin, Nenek berkata sebaiknya Dae Young memanggilnya dengan nyaman saja. Dae Young pun bertanya siapa nama Nenek?

Lee Jeom Yi. Huaaah Dae Young merasa itu adalah nama yang keren. Apanya? Itu adalah nama yang kuno. Kata siapa? Dae Young mengatakan alasan mengapa nama itu terasa keren, di baca dari Depan dan belakang pun, nama Nenek tetap Lee Jeom Yi (kata Yi, pelapalannya sama dengan Lee dalam bahasa Korea) Dae Young berkata untuk selanjutkan dia akan memanggilnya dengan sebutan Lee Jeom Yi saja, apakah tidak apa-apa?

Nenek Lee sama sekali tidak merasa keberatan dan memakan kue beras yang di bawa Dae Young dengan nikmat. Dia agak tersedak dan meminta Dae Young membawakan kimchin dan air di kulkasnya. Dae Young melakukannya dengan sigap, lalu berkomentar mengapa kulkasnya begitu kosong? Jika dia melihat kulkas Neneknya selalu penuh dengan makanan.

Itu sih untuk seorang Nenek yang memiliki suami dan banyak anak. Lee Jeom Yi tinggal sendiri jadi tidak perlu banyak makanan. Apakah karena kakinya sering kesakitan, jadi Nenek Lee tidak bisa belanja? Dia bisa menyuruh Dae Young mulai sekarang. Sama sekali bukan karena hal itu. Dae Young merasa heran, karena Nenek Lee tidak suka menyetok bahan makanan, apakah karena tidak ada yang memakannya? Apakah Dae Young perlu sekali-kali datang untuk makan bersamanya?

Nenek Lee tampak tidak suka dengan ide itu. Selama 70 tahun dia sudah memasak 3 kali sehari untuk keluarganya, dia tidak ingin melakukan hal itu lagi. Dia hanya akan hidup seperti ini saja, makan disaat dia ingin makan dan melakukan semuanya dengan nyaman. Nenek Lee lebih senang makan di luar. Dae Young merasa bisa memahami Nenek Lee dan berkata kebetulan dia juga suka makan di luar, apakah Nenek Lee ingin menemaninya makan siang hari ini? Nenek Lee langsung ke girangan dan segera bersiap-siap.

Dae Young dan Nenek Lee keluar bersama dari Villa, dan Nenek Lee bertanya pada Dae Young apakah penampilannya dengan memakai topi terlihat baik-baik saja? Tidak. Nenek Lee cemas, memangnya kenapa? Di mata Dae Young, Nenek Lee tampak sangat muda, sehingga orang mungkin akan berpikir jika Dae Young sedang berjalan dengan kekasihnya, Nenek Lee akan menghalangi Dae Young bertemu dengan calon istrinya. (Ya ampun… gombalannya Dae Young  >.<)

Tentu saja Nenek Lee langsung jatu suka pada Dae Young karena sikapnya itu. Maka saat Dae Young melihat ada paket yang datang untuk dirinya, Nenek Lee siap membantu Dae Young. Paket itu berisi beberapa potong pakaian Dae Young yang akan dia simpan di Laundry. Dae Young berkata dia tidak mencuci pakaiannya di rumah dan hanya akan mengambil saat membutuhkannya saja. Nenek Lee langsung berinisiatif mengantar Dae Young ke Laundry karena dia mengenal pemilik Laundry nya, jadi Dae Young bisa mendapatkan diskon.

Dari jendela kamarnya, Soo Ji melihat kepergian Dae Young dan Nenek Lee dengan tatapan tidak suka, setelah Dae Young dan Nenek Lee tidak terlihat lagi, Soo Ji menutup jendela dengan kasar dan tampak kesal.

Pulang makan siang dengan Nenek Lee, Dae Young kembali menatap tangga menuju lantai 3 Villa Sejong, hanya ada 3 penghuni di Villa berlantai 3 itu, dan dia mulai berpikiran macam-macam. Akh… mungkin Dae Young terlalu penasaran saja. Dia pun masuk dan menyingkirkan beberapa sampah yang masih berantakan.

Dae Young duduk dan memikirkan hubungannya dengan para tetangga. Nenek Lee sudah jelas telah jatuh pada pesonanya, tinggal satu lagi, sang penulis wanita. Belum sempat Dae Young memikirkan cara meluluhkan hati Soo Ji, bel berbunyi, Soo Ji ada disana. Dae Young langsung sumringah dan berkata dia akan memperkenalkan dirinya secara resmi, tapi Soo Ji berkomentar agar Dae Young memisahkan sampahnya sekali lagi. Dae Young pun jadi bingung.

Keduanya pergi ke tempat pembuangan sampah, Dae Young menjelaskan bahwa dia sudak memisahkannya dengan benar. Kertas, plastik dan Kaca. Soo Ji protes dan mengambil botol kaca dengan tutup alumumium. Itu adalah Kaca dengan Alumunium, pisahkan dengan benar! Lalu banyak strapless Baja di kardus yang Dae Young buang, itu juga harus dipisahkan dengan benar. Dae Young hanya melongo mendengar Soo Ji memintanya untuk memisahkan sampah itu sekali lagi.

Saat Dae Young sedang asyik tidur siang, bel pintu rumahnya terus berdering, Dae Young kesal, apalagi ternyata Soo Ji yang datang. Apalagi sekarang? Soo Ji meminta Dae Young memakirkan ulang mobilnya.

Mereka pun ke tempat parkir, Dae Young bertanya apa masalahnya? Soo Ji menunjukkan bahwa mobil Dae Young melewati garis batas parkir sehingga mobil lain tidak bisa parkir di tempat di depannya. Dengan sabar Dae Young berkata dia akan memarkirkan ulang mobilnya.

Selesai di parkir ulang, Dae Young keluar dari mobilnya dan berkata pada Soo Ji, jika sekarang Soo Ji bisa memarkirkan mobilnya. Dengan wajah dinginnya, Soo Ji berkata dia tidak punya mobil, lalu masuk ke dalam Villa meninggalakan Dae Young yang merasa kebingungan. Dae Young merasa Soo Ji ini sangat aneh~~

Malam hari, Dae Young sedang asyik mandi sambil bernyanyi, dia mendengar bunyi bel berulang-ulang. Dae Young berteriak dia akan segera keluar, karena orang yang memencet bel nya terdengar sangat tidak sabaran. Dae Young cepat-cepat berpakaian dan menemui tamunya. Soo Ji lagi? Dae Young tampak putus asa, apalagi? Soo Ji mengeluhkan nyanyian Dae Young.

Haahh?? Dia bahkan hanya bersenandung pelan, bagaimana bisa Soo Ji mendengarnya, Tentu saja Soo Ji bisa mendengarnya, itu lagu Beast kan? Dae Young langsung Spechless mendengar Soo Ji bisa menebak dengan tepat.

Dae Young mendengar suara TV yang keras di rumah Nenek Lee dia pun protes pada Soo Ji, Lee Jeom Yi saja menyalakan TV dengan keras, tapi Soo Ji tidak protes? Lha Soo Ji yang bingung, siapa itu Lee Jeom Yi? Nenek yang tinggal di lantai 1. Ooo… Nenek Lee kan sudah tua, jadi pendengarannya sedikit kurang, jadi Soo Ji bisa memahami itu.

Nenek Lee kemudian bernyanyi lebih kerasa dari Dae Young menyanyi, tapi Soo Ji pun tidak protes. Soo Ji mencari alasan lagi, “Apakah kau berniat mengadu domba aku dan Nenek?” Soo Ji berniat mengadu pada Nenek Lee, dan Dae Young mencegahnya dengan memegang lengan Soo Ji yang segera di tepiskan oleh gadis itu. Dae Young menyerah dan berkata dia akan lebih berhati-hati. Soo Ji kemudian kembali ke kamarnya setelah memasang wajah judesnya seperti biasa.

Dae Young semakin bingung, mengapa Soo Ji bersikap seperti itu padanya? Tunggu… apakah mungkin Soo Ji sebenarnya sudah menyukainya, dia bersikap seperti itu karena dia hanya ingin menunjukkan bahwa dia itu dari Chung Chong? Sepertinya begitu, Dae Young merasa bangga sendiri. Orang sepertinya, selalu di sukai semua orang, tidak ada orang yang tidak menyukainya, hahaha (Dae Young GR sekali ;p)

Pagi hari, saat keluar Villa dia melihat Soo Ji yang sedang berbicara sendirian, apakah Soo Ji sedang menelpon seseorang? Apa yang sebenarnya sedang di gunamkan Soo Ji sejak tadi. Soo Ji sibuk mencium bau makanan dari para tetangga. Pertama dia mencium bau Cheonggukjang (sup tempe) dan berpikir bahwa suaminya pemilik rumah itu pasti menyukainya. Apakah Soo Ji juga nanti harus memakannya? Aniya! Itu terlalu banyak mengandung garam.

Selanjutnya dia mencium bau mackerel panggang, sulit sekali membuat mackerel panggang saat tinggal sendirian, pasti yang tinggal di rumah itu adalah pasangan suami istri. Haruskan Soo Ji mencoba membuat mackerel panggang sendirian? Aniya! Dia tidak boleh melakukan itu.

“Apakah kau belum sarapan? Aku juga belum sarapan” Dae Young bertanya langsung dan sepertinya berniat mengajak Soo Ji sarapan bersama setelah sejak tadi mendengar Soo mengoceh tentang makanan sendirian. Soo Ji kaget sekaligus malu, tanpa menjawab pertanyaan Dae Young dia langsung pergi sambil menyembunyikan rasa malunya. Dae Young bingung dengan sikap Soo Ji dan semakin yakin jika Soo Ji sepertinya memang menyukainya.

Dae Young tiba di kantor dan mendengar rengekan Taek Soo yang minta di traktir sebagai perayaan pindah rumahnya. Dae Young harus beres-beres dulu, bagaimana jika akhir pekan? Taek Soo menolak karena dia harus ke Seoul, hmm.. mungkin Senin atau Selasa? Baiklah Dae Young menyerah Senin saja kalo begitu. Dengan cerdas Taek Soo merekam kata-kata Dae Young sehingga dia tidak bisa mangkir, hahaha.

Mengapa harus di rekam segala? Taek Soo harus melakukan segala sesuatunya dengan sempurna karena pengalamannya sebagai detektif ;p Taek Soo mengajak Dae Young makan siang bersama, tapi Dae Young menolak karena dia harus pergi ke gedung pemerintahan. Mengapa Dae Young harus kesana? Tentu saja untuk mencari klien untuk bisa mempertahakan status Raja Asuransinya.

Akh… apakah Taek Soo punya kenalan PNS? Apakah Dae Young bercanda? Jika Taek Soo punya, dia juga ingin pergi kesana. Heu… jadi Dae Young harus berusaha sendiri sepertinya. Taek Soo tentu tahu kan siapa Goo Dae Young itu, orang yang tidak bisa kalah.

Tapi usaha Dae Young tidaklah berbuah manis, bahkan sebelum sempat menembus pintu gerbang gedung pemerintahan Dae Young sudah di usir satpam. Dae Young berusaha mendekati pak satpam setelah melihat cincin nya, tapi sepertinya Pak Satpam tidak bisa di tipu. Saat Dae Young hendak pergi, dia melihat Soo Ji dan seorang Hong In Ah masuk ke dalam gedung pemerintahan, Dae Young memperhatikan dengan seksama, dia yakin itu adalah Soo Ji.

bersambung ke part-2

Note: Maaf aku edit jadi 2 part biar seragaman sama mba mumu^^ tapi akan di usahakan part 1 dan 2 nya di posting di hari yang sama kok, dibagi dua part hanya supaya postingan nya gak kepanjangan aja, jadi komentar gajel ku mungkin akan tetap keluar di part 2 saja di setiap rekapnya.

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

7 komentar:

  1. aaaa... sudah ada! sudah ada!
    gomawo irfa sdh bikin sinopnya :D
    jadinya putus ya.... kuciwa deh.
    ga bs dipungkiri, ada soo ji memang lebih fresh. mungkin krn msh muda ya.. seumuran kan sm dae young (tp kayanya soo ji lbh cocok klo jd adik kelasnya dae young, kliatan muda bgt). btw, kayanya episode ini msh pemanasan ya, fa? klo di sinop let's eat 1 banyak gambar2 ekspresi org2 yg lg makan seakan2 makanannya enak beud sampe yg baca aj jd ngiler liatnya apalg yg nonton ya.. hehehe
    ini project sendiri atw duet lg fa?

    ita

    BalasHapus
    Balasan
    1. Duet lagi sama mba mumu kok^^

      Iya, ada Soo Ji ceritanya lebih fresh dan jadi tau cerita masa lalu nya Dae Young yang sama sekali gak di bahas di season 1, semacama season 1 itu Soo Kyung tokoh senter nya, tapi season 2 ini Dae Young lah tokoh senter nya...

      Untuk dua eps awal, emang gak banyak ditunjukin ekspresi makan-makannya nih, lebih ke fokus sama ceritanya, dan makanannya pun gak se wah di season 1... gak tau belum, gak tau emang sengaja di buat begitu untuk season baru ini.

      Tapi kalo boleh jujur, untuk cerita aku lebih suka yang season 2, klo yang season 1, cerita nya So So sekali, dan banyak lebaynya hahahaha... tapi kekuatan season 1 itu ya makan-makannya ;p

      Oh iya,,, Seo Hyun Jin itu Noona juga buat Doo Joon, dia lebih tua 2 apa 3 tahun dari Doo Joon aslinya, tapi mungkin krn keliatan masih muda jadi cocok-cocok jadi jadi teman sekelas bahkan malah keliatan lebih muda yah ;p untung nya make up Seo Hyun Jin sebagai Soo Ji di bikin natural, soalnya klo liat dandanan dia di Feast of The Gods, lha sama saja dia kek seumuran sama Soo Kyung (walo aslinya lebih muda Seo Hyun Jin)

      Hapus
  2. Lebih ngerasa daeyoung enjoy maen di lets eat 1 ....... say goodbye aja kayanya nih >< diluar perkiraan *cwe nya gak bikin ngiler pas adegan makan ㅠㅠ biasa aja ;; huhuuu gagal deh -_-

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo cara makannya sama, nanti di bilang ngikutin Soo Kyung lagi hehe... PDnim nya pasti punya alasan nge cast Seo Hyun Jin di season baru ini, dan buat aku sih cara makan Dae Young nya juga kurang bikin ngiler seperti di season 1 mungkin krn sekarang dapet saingan ttg cara menikmati makanan ;p

      Lagi pula Soo Ji kan selama 20 puluh tahun hidup sendirian, dia gak PD dengan dirinya, dan sulit untuk percaya pada orang lain, kerjaannya juga tidak se stabil Soo Kyung, aku rasa cara makan dia di sesuaikan dengan karakternya juga, tapi kalo ada yang kecewa sih ya wajar, apalagi klo ekspetasi sejak awalnya sudah tinggi

      Hapus
  3. lanjuuuuuuuuuuuuuuut eps 2 :)) please :))

    BalasHapus
  4. hahaha full of seo hyun jin^^
    eonni kasian ya mbak, sampe diliatin tekonya yang gak mengepulkan asap, cuciannya juga kering gitu t.t gak diet pun eonni sudah tampak menyedihkan
    emang bener kata mbak irfa ga beda jauh sama sang woo...
    hihihi jadi kebayang kalo mereka nikah nanti :P
    hidup sang woo bakal lebih berwarna ga ya?
    btw sekilas liat gambarnya seo hrun jin di penghargaannya itu mirip sma han ji min *bilangajakangen
    sayang ih eonni ga jadi makan tteokpokkinya
    padahal kan pingin liat sausnya itu lho lumer di mulut wkwkwkwk
    kaget juga kenapa kok tiba-tiba ada 2 part padahal udah baca mulai awal sampe akhir :P
    makasih mbak irfa^^

    BalasHapus
  5. Wlw cara makn nya soo ji gk bikn ngiler tp udh bgus acting nya dr segi cerita lebih menarik yg ke 2 setuju sm apa yg irfa bilang lucu pas dae young di gangguin trs sm soo ji smp ketawa2 sndr

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^