Soo Kyung dan Jin Yi minum teh
bersama. Soo Kyung berkata dia tidak menyangka jika Pengacara Oh sangat suka
makan. Soo Kyung memberikan teh ke depan Jin Yi, namun dia tidak hati-hati dan
menumpahkan teh itu ke kaki Jin Yi. Soo Kyung meinta maaf, sementara Jin Yi
tersenyum dan berkata tidak apa-apa.
Jin Yi berkata masalah itu
bukanlah sesuatu yang harus dimaafkan. Ada hal lain yang seharusnya Soo Kyung
meminta maaf pada Jin Yi. Mendengar hal itu Soo Kyung kaget.
Jin Yi akhirnya memberi tahu jika
dia melihat Soo Kyung dan Dae Young berciuman kemarin. Soo Kyung menjadi tegang
dan berusaha menjelasakan. Jin Yi langsung berkata, “Tidak apa-apa. Selama kau
tidak menyukainya, tidak masalah”
Namun dari sikap Soo Kyung, Jin
Yi bisa membaca jika Eonnie nya itu menyukai Dae Young Oppanya. Jin Yi jadi
geram dan berteriak, “Kau tidak punya alasan untuk menyukai Dae Young Oppa!
Karena aku menyukai Dae Young Oppa, kau tahu semua kekhawatiranku dan sakit
hatiku. Saat aku menyatakan perasaanku pada Dae Young Oppa, kau membantuku
seperti kakakku sendiri. Benar kan?”
Soo Kyung tidak mengatakan
apapun, dia semakin terlihat merasa bersalah pada Jin Yi yang berkata dirinya
bukan anak kecil lagi, Jin Yi berharap apa yang dilakukan Soo Kyung hanya karena
suasana hati. Karena Soo Kyung terbawa suasana hati, Jin Yi tahu hal itu bisa
terjadi.
Jin Yi mencoba mengerti kondisi
Soo Kyung, lalu dia berkata, “Dan Juga… bagi Oppa… mungkin ciuman itu tidak ada
artinya” Soo Kyung menatap Jin Yi dan semakin terkejut saat mendengar apa yang
dikatakan gadis itu selanjutnya, “Dia bahkan juga berciuman denganku. Jadi
mulai sekarang, jangan melakukan sesuatu yang akan kau sesali padaku, Eonni”
Dae Young keluar dari
apartemennya saat seorang agen dan seorang penyewa keluar dari
apartemen Soo Kyung. Si Agen berkata, bahwa wanita yang di tinggal di
apartemen itu ingin segera menyewakannya itulah mengapa harganya sangat murah.
Dae Young pun langsung mengambil
kesimpulan, “Ah! Apa-apaan ini? Dia pindah? Dan ingin segera menyewakannya?”
Dae Young sangat kesal mendengar kabar itu dan segera pergi.
Namun setelah Dae Young pergi, si
penyewa bertanya, tidak kah sebaiknya dia melihat apartemen 905? Dia kan akan
ke pindah ke sana. Si Makelar berkata, pemiliki apartemen 905 sedang melakukan
perjalan bisnis ke luar negeri, jadi mereka tidak bisa ke sana. Tata ruang
apartemen 805 dan 905 persis sama, jadi dia tidak perlu melihatnya. Makelar pun
mengajak si penyewa untuk menandatangi kontrak dan menjelaskan bahwa transfortasi
di tempat itu yang terbaik.
Dae Young jadi melamun setelah
mendengar kabar kepindahan Soo Kyung (yang dia simpulkan sendiri) dia bahkan
tidak menyadari saat dia berpapasan dengan Jin Yi, hingga Jin Yi menyapanya
duluan, “Oppa!” Dae Young yang masih merasa linglung membalas sapaannya, namun
dia masih terlihat tidak fokus.
Jin Yi memberitahu jika dia baru
saja kembali dari kantor pengacara Kim yang memberitahunya jika kasus Ayahnya
bisa diselesaikan dengan baik. Dae Young memberi selamat untuk hal itu, namun
dia langsung bertanya, “Apa Soo Kyung Nuna mengatakan sesuatu di kantor? Kurasa
dia akan pindah”
Jin Yi tidak pernah mendengar hal
itu, tapi menurut Jin Yi memang itu yang terbaik setelah dia terlibat dalam
penangkapan pelaku penyerangan ‘don’t ask why’. Jin Yi pun mengarang cerita
jika Kim Hak Moon sangat mengkhawatirkan Soo Kyung, jadi sepertinya Kim hak
Moon akan mencarikan rumah yang nyaman untuk Soo Kyung di lingkungan yang lebih
baik dan lebih aman. Bukan kah Pengacara Kim keren?
Dae Young membenarkan, tapi
seperti tidak rela mengakuinya. Dia menyuruh Jin Yi untuk masuk dan pergi
begitu saja meninggalkan Jin Yi yang tampak kecewa. “Dia bahkan tidak memberiku
selamat mengenai ayahku. Dia hanya membicarakan tentang Unni”
Jin Yi yang sedang merasa kecewa
bertemu dengan Kwang Suk yang mendatanginya. Jin Yi senang bisa bertemu Kwang
Suk dan bertanya mengapa Kwang Suk berhenti mengantarkan paket. Kwang Suk
mengatakan Ibunya sakit jadi dia harus kembali ke Busan, jadi Kwang Suk datang
untuk berpamitan.
Jin Yi senang karena Kwang Suk
datang, dia pasti akan sangat sedih jika Kwang Suk pergi tanpa berpamitan. Jin
Yi merasa kedinginan, Kwang Suk pun mengajaknya untuk minum teh bersama. Tapi..
dari pada teh, bisakah mereka minum alkohol bersama?
Soo Kyung merasa galau setelah
mendengar kata-kata Jin Yi tentang Dae Young yang juga berciuman dengan Jin Yi,
apakah benar ciuman mereka tidak ada artinya bagi Dae Young?
Soo Kyung berjalan pulang
sendirian dan Kim Hak Moon datang dengan mobilnya, mengikuti Soo Kyung yang
sedang berjalan pulang dan menawarinya untuk diantar pulang. Soo Kyung awalnya
menolak namun Kim Hak Moon bersikukuh, hingga kendaraan di belakang mobil Kim
Hak Moon menggerutu karena Kim Hak Moon tidak kunjung menjalankan mobilnya, Soo
Kyung jadi tidak enak dan akhirnya masuk juga ke mobil Kim Hak Moon.
Soo Kyung meminta Kim Hak Moon
untuk menurunkannya di suatu tempat. Kim Hak Moon malah mengajaknya makan. Soo
Kyung menolak dan berkata dia akan makan di rumah saja.
Sesampainya di depan gedung
apartemennya, Soo Kyung berterimakasih pada Kim Hak Moon karena sudah
mengantarnya. Kim Hak Moon mencegahnya untuk turun, dia mengajak Soo Kyung
untuk makan bersama. Kim Hak Moon tahu jika Soo Kyung tidak suka makan
sendirian.
Soo Kyung berkata dia tidak bisa
makan bersama Kim Hak Moon setelah dia menolak perasaan Kim Hak Moon untuknya.
Soo Kyung berpikir dia sudah menyakiti Kim Hak Moon, sehingga tadinya dia tidak
ingin mengatakannya pada Kim Hak Moon, “Sebenarnya, aku... menyukai orang lain.
Aku minta maaf”
Kim Hak Moon tampak kaget setelah
mendengar pengakuan Soo Kyung dan dia tidak bisa berbuat apa-apa saat Soo Kyung
keluar dari mobilnya.
Dae Young menatap tulisan Soo
Kyung di perban yang membalut tangannya. Dia mengambil ponselnya berniat
menelpon Soo Kyung, namun dia mengurungkan niatnya dan bergunam, “Aigoo. Entah
dia pindah atau tidak, apa artinya untukku?”
Dae Young kemudian berjalan di
mini market tempatnya menghabiskan makanan, Dia mengambil Kimbab segitiga yang
hanya satu lagi dan keluar dari mini market tersebut.
Belum lama Dae Young keluar, Soo
Kyung melewati mini market tersebut dan masuk untuk membeli Kimbab segitiga.
Tapi ternyata kosong. Soo Kyung pun menanyakan pada pelayan toko, apakah masih
ada kimbab segitiganya? Pelayan toko baru sadar jika stok kimbab nya sudah
habis di etalase, dia pun mengisinya kembali. Soo Kyung mengambil satu buah
untuk menu makan malamnya.
Soo Kyung tiba di rumah, disambut
Barassi, Soo Kyung tampak tak bersemangat dan membuka kimbab segitiganya, saat
akan memakannya dia teringat pada kenangannya bersama Dae Young, mulai dari
pertemuan pertama mereka, hingga mereka menjadi dekat karena begitu banyak
kejadian. Ternyata, Dae Young pun sedang mengingat Soo Kyung, keduanya pun
memakan kimbab segitiga bersama-sama di rumah masing-masing sambil saling
memikirkan, betapa ironisnya.
Jin Yi menikmati alkoholnya
bersama Kwang Suk, tapi dia terus-terusan minum tanpa makan apapun, Kwang Suk
menawarinya untuk makan sesuatu, makanan itu sangat enak, tapi Jin Yi malah
menawari Kwang Suk minum. Jin Yi baru ingat Kwang Suk tidak bisa minum karena
harus menyetir, Jin Yi tampak sedikit kecewa karena tidak punya teman minum.
Kwang Suk mengalihkan pembicaraan
dengan bertanya tentang Ayah Jin Yi yang sedang di penjara, apa yang terjadi
pada Ayahnya sekarang? Tanpa semangat Jin Yi berkata sepertinya Ayahnya akan di
bebaskan setelah menerima masa percobaan.
Kwang Suk tampak tak senang,
bagaimana bisa itu terjadi? Sejak awal, Jin Yi berkeyakinan Ayahnya tidak
bersalah, Hukum lah yang menjadi masalahnya. Untung saja ada Pengacara Kim yang
membuktikan bahwa Ayahnya tidak bersalah.
Jin Yi melihat ada yang aneh pada
Kwang Suk karena tiba-tiba bertanya tentang hal ini. Kenapa? Kwang Suk bilang
tidak apa-apa. Itu bagus dan memberi selamat untuk hal itu. Jin Yi mengucapkan
terima kasih, namun dia baru sadar, “Apakah aku memberitahumu bahwa ayahku di
penjara?” Kwang Suk langsung gelagapan, namun berkata bahwa Jin Yi pernah
memberitahunya.
Jin Yi percaya saja, pikirannya saat ini memang sedang kalut. Kwang Suk lalu bertanya, jika Jin Yi memiliki
kabar baik itu, mengapa Jin Yi bersedih?
“Sebenarnya, hal terberat dalam
hidupku terjadi. Oppa yang kusukai... aku
melihatnya mencium Eonni tetanggaku”
Kwang Suk tidak percaya
mendengarnya, itu hal terberat? Jin Yi bertanya, “Apa yang lebih berat dari
cinta di dunia ini?”
Jin Yi kemudian membuat
kesimpulan sendiri, bahwa Dae Young mencium Soo Kyung bukan karena dia menyukai
Soo Kyung, tap karena Soo Kyung menghadapi situasi berbahaya, sehingga Dae
Young sangat mencemaskannya. Saat itu Dae Young Oppa pasti merasa sedikit
bingung.
Kwang Suk kemudian bertanya, “Lalu...
kenapa kau tidak mencoba menghilang?” dengan nada yang menyeramkan. Jin Yi
bingung, Apa?
“Jika kau menghilang seperti Noona
itu, makan Hyung itu akan khawatir. Kau juga bisa mengetahui perasaan Hyung itu”
Kwang Suk menjelaskan maksdunya.
Jin Yi tampak tertarik, Kwang Suk pun menawarkan diri bahwa dia akan
membantu Jin Yi untuk menghilang tanpa jejak.
Soo Kyung bersih-bersih di
kamarnya dan suara berisiknya terdengar hingga kamar Dae Young. Tentu saja Dae
Young langsung berpikir bahwa Soo Kyung sedang bersiap-siap untuk pindah.
Saat Soo Kyung keluar untuk
membuang sampah, Dae Young juga ikutan keluar dan langsung memberikan
pertanyaan sinisnya, “Kau akan membuang segalanya?” Awalnya Soo Kyung bingung,
tapi melihat sikap Dae Young dia mengiyakan dengan ketus.
Dae Young jadi makin sebal. “Ah!
Kurasa begitulah kepribadianmu. Membuang semuanya dan kabur.Itu gayamu, huh?”
Kali ini Soo Kyung tidak mengerti
apa maksud Dae Young mengatakan hal seperti itu.
“Setelah kau menciumku, kau
mencoba kabur, bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Wow! Bagaimana kau bisa
makan dan kabur seperti ini?” Dae Young menyerang Soo Kyung.
Soo Kyung semakin bingung namun
balik menyerang Dae Young, “Makan dan kabur? Goo Dae Young-ssi, kau yang makan dan kabur. Tiba-tiba
kau menciumku, kenapa kau tidak berkata apa-apa hingga sekarang?”
Dae Young membela diri, “Karena
kau bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Kupikir kau ingin melupakannya. Itu
sebabnya aku berpura-pura tidak tahu”
Soo Kyung mencibir, “Ha! Lihat
siapa mengatakan hal yang seharusnya aku katakan! Hari itu, kau menciumku, apa
tidak ada artinya untukmu, Goo Dae Young? Kudengar kau bahkan mencium Jin Yi”
Dae Young agak kaget, kemudian
berusaha menjelaskan jika itu adalah salah paham. Dae Young tidak menduganya
sama sekali. Kemudian Dae Young kembali menyerang Soo Kyung.
“Ah! Lalu bagaimana denganmu,
Nuna? Kudengar Pengacara Kim mencarikan rumah untukmu. Aku tidak ingin menahan
orang yang akan segera pergi”
Soo Kyung bingung, “Pergi?” Siapa
yang akan pergi? Dae Young berkata dia tau jika Soo Kyung akan pindah. Waktu
itu seorang agen datang bersama seseorang. Soo Kyung mengerti apa maksud Dae
Young dan menjelaskan jika yang akan pindah itu adalah wanita di apartemen 905.
Karena tata ruangnya sama dengan apartemen Soo Kyung, makanya pemiliknya
memintanya untuk menunjukkan apartemen Soo Kyung. Kemarahan Dae Young sedikit mereda, ternyata
hanya karena itu. Padahal Dae Young berpikir Soo Kyung yang akan pindah.
Tapi… Dae Young kembali meledak, “Ah!
Kenapa kau mudah membiarkan orang asing masuk ke rumahmu?” Soo Kyung berkata
itu karena pemiliknya yang memintanya, tidak ada alasan bagi Soo Kyung untuk
menolaknya.
Pertengkaran mereka menimbulkan
keributan yang menganggu tetangga. Seorang penghuni apartemen keluar dan
meminta mereka untuk diam. “Lanjutkan pertikaian cinta kalian di luar,
mengerti?”
Dae Young kemudian mengambil
inisiatif. Dia menggenggam tangan Soo Kyung dan membawanya ke halaman Apartemen
mereka. Soo Kyung bertanya, apa yang sedang Dae Young lakukan, mereka mau
kemana sebenarnya? Soo Kyung sangat kesal, namun Dae Young tidak melepaskan
tangannya, Soo Kyung pun berkata, “Kita bisa berteriak di sini, jadi kita
bicara di sini”
Dae Young mengangkat tangannya yang mengenggam tangan
Soo Kyung dan berkata, dia sudah selesai bicara, tidak ada lagi yang ingin dia
katakan. Soo Kyung jadi gugup di buatnya, apalagi Dae Young bertanya, “Noona,
bagaimana perasaanmu? Apakah Pengacara Kim?”
Soo Kyung langsung membantah, “Tidak!
Sungguh, tidak ada apa-apa antara aku dan Pengacara Kim”
Kemudian Soo Kyung menatap Dae
Young malu-malu dan berkata, “Aku juga…”
Dae Young pura-pura bingung, “Aku
juga apa? Aku juga ingin melihatmu sepanjang hari? Aku juga berpikir aku akan mati karena cemas?”
Dae Young menatap tangan mereka
yang saling mengenggam, “Aku juga,,, tangan ini… Kau tidak akan pernah melepaskannya?” Soo Kyung mengangguk sambil malu-malu. Dae
Young pun tersenyum bahagia melihatnya, keduanya saling menatap dan saling
tersenyum. Akhirnya mereka saling mengakui perasaannya masing-masing juga^^
Soo Kyung kemudian melihat
penyangga tangan yang dipakain Dae Young, sepertinya Soo Kyung mengenalinya.
Dae Young berkata itu hadiah dari Jin Yi, bukan kah itu bagus? Soo Kyung jadi
merasa tidak enak pada Jin Yi.
Soo Kyung merasa sebaiknya mereka
memberi tahukan kebenarannya pada Jin Yi. Soo Kyung khawatir Jin Yi akan
semakin terluka nantinya. Sebenarnya Jin Yi sudah melihat mereka berciuman
kemarin. Dae Young akhirnya paham mengapa Jin Yi bersikap aneh sepanjang hari.
Dae Young memutuskan agar mereka menemui Jin Yi bersama-sama.
Dae Young berniat menelpon Jin
Yi, tapi tangan satunya terluka, dan tangan lainnya menggenggam tangan Soo
Kyung.
“Lee Soo Kyung, hands-free” Soo
Kyung bingung, apa maksudnya iyu? “Ah! Apa kau lupa yang barusan kau katakan? Kau
tidak akan pernah melepas tangan ini!” Dae Young meminta Soo Kyung mengambilkan
ponselnya dan meletakan ponsel di telinganya untuk menghubungi Jin Yi.
Jin Yi sedang berada di dalam
mobil bersama Kwang Suk saat dia menerima telepon dari Dae Young. Jin Yi
kegirangan karena Dae Young menelponnya, tapi kemudian Jin Yi mematikan ponselnya. “Dae Young Oppa, saat Soo Kyung
Unni menghilang, dan tidak bisa dihubungi, dia sangat khawatir. Jika aku juga
melakukan ini, Oppa juga akan sangat khawatir kan?” Jin Yi bertanya pada Kwang
Suk, tapi pria itu sama sekali tidak merespon.
Jin Yi kemudian bertanya
sebenarnya mereka akan kemana? Kwang Suk bilang dia ingin menunjukkan suatu
tempat pada Jin Yi. Tak lama mereka pun sudah sampai.
Jin Yi keluar dari mobil dan melihat gedung yang dibangun Ayahnya. Jin Yi sangat senang dan berkata pada Kwang Suk jika dia juga datang ke tempat itu bersama Dae Young. Kwang Suk mengajak Jin Yi masuk dengan wajah yang tampak seperti tidak enak hati.
Jin Yi keluar dari mobil dan melihat gedung yang dibangun Ayahnya. Jin Yi sangat senang dan berkata pada Kwang Suk jika dia juga datang ke tempat itu bersama Dae Young. Kwang Suk mengajak Jin Yi masuk dengan wajah yang tampak seperti tidak enak hati.
Di dalam Lift, Jin Yi bertanya
pada Kwang Suk, apakah Kwang Suk membawanya kemari karena tahu bahwa itu adalah
gedung yang di bangun Ayah Jin Yi? Kwang Suk tidak menjawab, dia hanya
menunjukkan wajah dingin. Jin Yi berkata, setelah di bebaskan, Ayahnya akan
membangun banyak gedung yang lebih bagus dari ini. Kwang Suk tetap tak merespon
apapun. Jin Yi jadi tidak enak hati dan bertanya, mau kemana mereka itu
sebenarnya. Kwang Suk tidak menjawab
hingga mereka sampai di tujuan.
Mereka tiba di atap gedung. Jin
Yi mencari apa yang ingin ditunjukan Kwang Soo, tidak ada apa-apa disana? Jin
Yi yang selalu berpikiran positif berpikir jika Kwang Suk membawanya ke tempat
itu karena ingin menghiburnya. “Karena aku sedih, untuk menghiburku, kau
sengaja membawaku ke gedung yang dibangun ayahku kan?”
Kwang Suk terlihat semakin kesal,
“Gedung ayahmu? Jangan konyol! Ini Gedung yang dibangun ayahku!” Kwang Suk
membentak Jin Yi yang kebingungan, “Apa maksudmu? Kenapa kau tiba-tiba seperti
ini?”
“Yoon Jung Do” Jin Yi bingung,
ada apa dengan nama Ayahnya?
“Benar! Karena ayahmu, Yoon Jung
Do, ayahku terjun bunuh diri dari sini. Di atap gedung yang dia bangun dengan
keringat darah. Ayahku kehilangan hidupnya. Tapi apa? Ayahmu akan dibebaskan dalam masa percobaan? Tanpa
membayar kejahatannya. Huh?”
Jin Yi kaget mendengarkan apa
yang dikatakan Kwang Suk. Dia tidak ingin percaya, namun Kwang Suk terus maju
membuat Jin Yi semakin mundur dan tiba di tepi atap. Apakah Kwang Suk ingin
membuat Jin Yi terjun dari gedung itu juga?
***
Epilog
Kyung Mi datang untuk membawa
Barassi jalan-jalan karena apartemen Soo Kyung akan dikunjungi oleh seorang
penyewa. Barassi memberi isyarat agar Kyung Mi memberinya makan. Kyung Mi mengerti
dan bertanya, “Apa yang harus kuberikan pada Bara? Ah! Karena kau seekor
anjing, aku bisa memberimu apa saja kan?”
Mendengar hal itu, Barassi
langsung bereaksi seperti Dae Young, “Apa? Apa saja? Setelah berlatih untuk menjaga beratku, salmon kaleng
yang paling baik karena memiliki protein tinggi”
“Setelah dimarahi oleh pemilikku,
saat kupikir aku tidak sanggup tanpa mengunyah sesuatu… Kunyah, robek, rasakan
dan nikmati! Permen karet anjing!”
“Di hari yang istimewa, dendeng
sapi mewah!” Soo Kyung merayakan ulang tahun Barassi dengan memberinya hadiah
dendeng sapi mewah.
Soo Kyung meminta Barassi
berputar dan berguling-guling. “Dan... Aku bahkan bisa menjual jiwaku demi itu. Sosis!”
“Banyak sekali jenis makanan
namun, apa maksudmu "apa saja"? “
Tapi saat Kyung Mi memberikan
makanan apa saja dan menyuruhnya untuk menghabiskan makanan itu, Barassi tetap
memakannya juga, hahaha
Horreeeey... Akhirnya muncul juga.. Makasih mba irfa.. By Nadya
BalasHapusGomawo irfa
BalasHapusIta
Akhirnya part 2 nya..gomawo mbak irfa^^
BalasHapusKurang 1 episode lg, ga sabaran nih liat endingnya. Semangatttt...!!