Jumat, 09 Agustus 2013

[Recaps] Nine Episode 15



Seo Jun membaca berita di surat kabar tentang Sun Woo yang berhenti menjadi Anchor News 9. Apakah semua itu benar-benar karena Park Sun Woo terluka? Itulah yang tertulis di Surat kabar. Seo Jun menatap berita itu dengan rasa Iba dan juga sedikit bersalah.

Young Hoon mendapat telepon dari dokter yang merawat Sun Woo mengabarkan bahwa Sun Woo tidak melakukan perawatan setelah dia keluar dari RS. Lima hari sudah berlalu dan Sun Woo tidak pernah datang lagi ke RS untuk memeriksakan lukanya, jika terus seperti itu akan sangat berbahaya untuk lukanya. Dokter yang menangani Sun Woo bertanya apakah Young Hoon tahu kabarnya? Young Hoon sengaja tidak menelpon Sun Woo, karena dia bilang ingin istirahat. Young Hoon jadi merasa cemas, dia mengatakan dia akan mengecek keadaannya. Young Hoon mencoba menelepon Sun Woo, tapi tak ada jawaban. Young Hoon pun memutuskan untuk pergi ke rumah Sun Woo.

Young Hoon kaget melihat rumah Sun Woo yang berantakan dan bau alkohol tercium sangat kuat, dia melihat belasan botol soju dan minuman keras lainnya berserakan di sekitar ruang tamu Sun Woo sementara Sun Woo tertidur di Sofa dengan pakaian yang juga berserakan dimana-mana. Sun Woo sepertinya cukup depresi dengan hidupnya. Young Hoon memncoba membangunkan Sun Woo dan membuka gorden rumah Sun Woo agar cahaya matahari masuk.

Sun Woo berpikir yang datang adalah Ahjuma yang suka membereskan rmahnya. Sun Woo mengeluh mengapa Ahjuma datang sekarang? Bukankah dia sudah bilang agar datang minggu depan saja? Young Hoon berkata itu adalah dirinya, dia meminta Sun Woo untuk segera bangun. Mengatahui Young Hoon yang datang, Sun Woo mencoba membuka matanya untuk bangun. Young Hoon mengomeli kelakuan Sun Woo, apakah Sun Woo menghabiskan waktu selama hari ini dengan mabuk-mabukan saja?

Sun Woo tak menyangka bahwa semuanya telah belalu selama 5 hari, selama ini dia merasa tidak ada yang bisa dilakukannya kecuali mabuk-mabukan. Dia dipecat karena Skandal, dia tak ingin pergi ke RS untuk chek up karena tidak tahan menerima tatapan orang-orang terhadapnya. Sun Woo disebutkan berhenti bekerja karena terluka, jadi dia juga tidak bisa pergi bersenang-senang, lagi pula teman-teman dan rekan kerjanya pun tidak ada yang mau menemuinya, bahkan Direktur CBM pun membencinya, dan Min Young~~~ mereka sudah menjadi kembali menjadi Paman dan Keponakan dengan sempurna. Young Hoon sangat berhasil menyakinakannya untuk memilih keputusan itu. Bahkan sekalipun Min Young tidak pernah melihat ke belakang lagi.

Young Hoon bertanya jadi itu semua salahnya? Dia tak menyangka jika Sun Woo tidak bisa mengatasi semua ini. Min Young pergi ke Jepang untuk berlibur dengan keluarganya dan mencoba untuk move on. Tidak bisakah Sun Woo bertahan seperti sebelumnya, saat Min Young tak mengingat apapun? Bahkan Saat itu Sun Woo bisa bertahan bahkan saat Min Young hampir menikah, tidak bisakah sekarang dia melepaskan Min Young seperti saat itu. Sun Woo tidak menjawab dan kembali menutup wajahnya dengan bantal mencoba kembali tertidur. Sun Woo sepertinya benar-benar depresi atas pilihan Min Young meninggalakan dirinya dan memilih Jung Woo menjadi Ayahnya. Sun Woo meminta Young Hoon menutup tirai karena dia merasa silau. Kini Young Hoon yang merasa depresi melihat kedaan sahabatnya itu.

Di Jepang, Kim Yoo Jin mendapatkan telepon dari temannya yang menanyakan keadaan Sun Woo, dia bilang dia sedang di jepang sejak 3 hari yang lalu, jadi dia tak tahu apa-apa. Bahkan Min Young pun tidak mengatakan apapun. Saat Min Young masuk ke kamar mereka, Kim Yoo Jin menutup telepon dengan temannya itu dan mengatakan akan kembali menelponnya saat dia sudah kembali ke seoul.

Kim Yoo Jin bertanya pada Min Young tentang rumor Sun Woo yang tidak lagi bekerja sebagai Anchor di CBM karena terluka parah. Padahal sebelumnya Min Young bilang dia tidak apa-apa, Min Young malah bertanya memangnya siapa yang bilang? Ibunya jadi bingung, apakah Min Young tidak tahu? Entahlah, Min Young jadi bingung sendiri.

Kim Yoo Jin mencemaskan adik iparnya itu, dia bertanya-tanya apakah Sun Woo benar-benar terluka parah? Kim Yoo Jin pun akhirnya menghubungi ponsel Sun Woo. Young Hoon yang sedang membereskan rumah Sun Woo yang melihat panggilan itu. Young Hoon membangunkan Sun Woo memberitahunya bahwa kakak iparnya menelponnya. Sun Woo bangun dengan enggan dan menerima telepon itu setelah sebelumnya mengatur suara agar tidak terdengar seperti baru bangun tidur dan lemas.

Kim Yoo Jin bertanya apakah kabar Sun Woo menjadi Anchor karena terluka itu benar? Apakah Sun Woo benar-benar terluka parah? Sun Woo menyangkalnya, dia bilang dia hanya ingin istirahat saja dan meminta pihak CBM menyabarkan kabar itu. Kim Yoo Jin merasa tak enak karena mereka malah pergi liburan saat Sun Woo sedang terluka. Sun Woo bilang dia baik-baik saja dan bertanya mereka berada di mana?

Kim Yoo Jin bingung dengan keberadaan mereka. Dia mendekati Min Young dan bertanya dimana mereka berada, Min Young memberitahu bahwa mereka ada di pemandian air panas Noboribetsu, tapi Kim Yoo Jin malah memberikan ponselnya dan meminta Min Young yang berbicara dengan Sun Woo. Karuan saja Min Young jadi gugup, namun dia tidak bisa menolak dan berbicara dengan Sun Woo.

“Samchoon, Ini aku” mendengar Suara Min Young, Sun Woo yang tadinya berbicara dengan Kim Yoo Jin dengan mata terpejam langsung membuka matanya. Sun Woo menjawab sapaan Min Young dengan kaget, tapi sangat berusaha bersikap biasa. Min Young memberitahu Sun Woo bahwa mereka sedang berada di Noboribetsu, Hokkaido. Min Young kemudian bertanya apa yang dilakukan Sun Woo di rumah? Dengan sedikit gugup campur kaget Sun Woo menjawab, “Apa yang dilakukan dirumah? aku makan, tidur dan bersenang-senang. Menyenangkan sekali menganggur. Ini seperti surga. Bagaimana denganmu? Apa kabarmu?”

Giliran Min Young yang jadi gugup, ini pertama kalinya mereka berinteraksi lagi dalam status paman dan keponakan, walhasil Min Young malah mengkopi jawaban Sun Woo, “Tentu saja! aku makan, tidur,
dan bersenang-senang. Kau tahu seperti apa rasanya menganggur ” (Aduh aku ngenes banget liat mereka berdua seperti ini, Jleb, Jleb, Jleb banget rasanya)

Sun Woo kemudian bertanya tentang kabar Jung Woo. Min Young memberitahu bahwa Ayahnya tidak ikut bersama mereka karena ada Operasi pasien VIP yang tidak bisa ditinggalkan. Ayahnya baru akan menyusul ke Jepang besok karen itu adalah Anniversary pernikahan Orang tuanya. Sun Woo mengerti dan mencoba mengakhiri perbincangan mereka di telepon dengan meminta Min Young bersenang-senang selama berada di Jepang. Min Young pun mengharapkan Sun Woo melakukan hal yang sama.

Sun Woo langsung menanyakan kabar Jung Woo pada Young Hoon. Dia cemas karena dia belum menemuinya lagi. Young Hoon yang bingung, kerena setau dia Jung Woo pergi liburan. Sun Woo berkata, Min Young bilang Jung Woo ada operasi pasien VIP jadi dia tidak ikut mereka ke Jepang. Young Hoon memastikan tidak ada operasi apapun, dia bahkan tidak pergi ke RS hari ini. Sun Woo cemas dan langsung bangun dari tidurnya sambil menahan sakit di perutnya.

Kemudian Sun Woo dan Young Hoon saling berpandangan, mereka mencurigai sesuatu. Jika dia tidak ada di RS dan juga tidak ada di Jepang dimana Jung Woo sebenarnya? SunWoo segera menelpon ponsel Jung Woo, tapi tidak ada yang mengangkat. Sun Woo meminta Young Hoon menelpon RS untuk memastikan keberadaan Jung Woo. Sun Woo pergi ke kamar untuk mengganti baju sambil tetap mencoba menghubungi ponsel Jung Woo.

Young Hoon menghubungi RS dan menanyakan keberadaan Jung Woo, tentu saja Suster menjawab dia sedang liburan dan sama sekali tidak ada operasi VIP dalam jadwalnya. Young Hoon meminta Suster untuk mencari Jung Woo ke ruangannya. Suster pun mencoba mencari Jung Woo ke ruangannya, tapi ruangannya di kunci, sepertinya dia memang pergi. Tapi Suster mendengar ponsel Jung Woo, dia pikir Jung Woo meninggalkan ponselnya di dalam kantor. Young Hoon malah kaget mendengar hal ini.

Sun Woo yang baru saja turun dari kamarnya dan masih tetap berusaha menelpon Jung Woo, langsung  merasa cemas mendengar ponsel Jung Woo ada di kantornya yang terkunci. Sun Woo cemas dan panik dan segera keluar rumah. Young Hoon meminta Suster untuk mendobrak pintu kantor Jung Woo. Young Hoon menyusul Sun Woo keluar dan melarangnya menyetir saat Sun Woo akan masuk ke mobilnya sendiri, karena Sun Woo sedang mabuk. Sun Woo pun sadar akan hal itu dan akhirnya pergi bersama Young Hoon ke RS.

Di perjalanan ke RS, Sun Woo sangat cemas dan tetap mencoba menelpon Jung Woo. Begitu juga Young Hoon. Pikiran mereka sama, apakah terjadi apa-apa dengan Jung Woo di dalam kantornya. Young Hoon mencoba menyangkal, mungkin Jung Woo juga merasa sangat tertekan dan sangat ingin sendirian seperti Sun Woo. Tapi Young Hoon tidak tahu, bahwa Jung Woo adalah orang yang sulit menerima tekanan berat karen itulah selama bertahun-tahun dia melarikan diri ke obat-obatan.

Sesampainya di RS, Sun Woo langsung berlari masuk ke dalam, padahal Young Hoon melarang nya untuk berlari karena masih tidak fit sehabis operasi. Sun Woo tidak mendengarkan dan membuat Young Hoon frustasi, dia juga tidak bisa mengejar Sun Woo, karena harus memparkirkan mobil dulu.

Dengan tertatih menahan sakit Sun Woo masuk ke dalam RS. Seo Joon dan temannya melihat Sun Woo. Teman Seo Jun bertanya, “Bukah kah itu Park Sun Woo, untuk apa dia datang kesini? Dia tidak tahu malu” Seo Joon tidak berkomentar hanya menatap Sun Woo hingga sosok Sun Woo menghilang di belokan.

Sun Woo tiba di dekat ruangan Jung Woo yang sedang di dobrak. Kini mereka sedang mencoba membuka slot kunci dari dalam, karena Jung Woo mengunci ruangannya dari dalam. Sun Woo langsung cemas, dia teringat saat dirinya menemukan Ayahnya yang meninggal di tanggan Jung Woo di kantornya saat dia kembali ke 20 tahun yang lalu.

Petugas keamanan berhasil membuka selot ruangan Jung Woo. Mereka kaget melihat keadaan Jung Woo di dalam. Sun Woo semakin cemas, seolah merasa tebakannya benar, Sun Woo tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini. Dia bahkan tidak mempedulikan luka operasinya yang kembali terbuka dan darahnya menetes di lantai lorong Rumah Sakit. Sun Woo berjalan menuju ruangan Jung Woo dan melihat dari luar. Jung Woo yang tak sadarkan diri di kursi kerjanya dengan beberapa botol obat dan suntikan di mejanya. Jung Woo sepertinya sangat frustasi menghadapi segalanya dan lagi-lagi mencoba mengambil jalan pintas.

Dokter yang menemukan Jung Woo di ruangannya segera membawa Jung Woo ke UGD untuk diberikan pertolongan pertama. Seo Joon melihat keadaan ini dan dia bingung dengan apa yang terjadi. Sementara Young Hoon yang baru saja masuk ke dalam gedung RS, melihat keadaan Jung Woo yang di bopong ke UGD dengan tatapan cemas. Namun dia teringat pada Sun Woo, dia pun segera mencari Sun Woo.

Di dalam ruangan Jung Woo, Sun Woo berjalan dengan lemah mengitari meja sang kakak. Sedikit banyak dia pasti merasa bersalah atas tindakan yang akhirnya diambil Jung Woo. Bagaimanapun tidak bisa dipungkiri Jung Woo menjadi sangat depresi karena mengetahui kenyataan tentang dirinya yang telah menghancurkan hidup Sun Woo secara tidak langsung (padahal yah,,, itu Sun Woo sendiri yang awalnya menghancurkan hidupnya sendiri dengan mengikuti passionnya kembali ke masa lalu dan berlagak sok pahlawan menyatukan Jung Woo dan Kim Yoo Jin).

Sun Woo menemukan sebuah catatan di atas meja kerja Jung Woo, dicatatan itu tertulis, “Aku minta maaf untuk segalanya”

Sun Woo mengingat saat Jung Woo mengunjunginya beberapa hari yang lalu. Sun Woo sedang mengambil minumannya di kulkas. Jung Woo datang dan melihat betapa kacaunya hidup Sun Woo saat itu. Sun Woo mencoba tersenyum dan mengajak Jung Woo duduk di ruang keluarga yang berantakan dengan baju-baju kotornya dan botol Soju nya (Ini Sun Woo beneran ngancurin hidupnya sendiri banget sih sejak ditinggal Min Young #Young Hoon kasih saran yang salah ke Sun Woo).

Sun Woo mengajak Jung Woo minum dan berkata dia tak punya kerjaan lain selain minum. Jung Woo sedih melihat hidup Sun Woo saat itu. Jung Woo berkata pada Sun Woo bahwa dia telah menemui Min Young, mendengar nama Min Young, Sun Woo langsung menatap kakaknya. Jung Woo bertanya lagi, mengapa Sun Woo tidak pergi saja ke luar negeri bersama Min Young. Dia juga bisa kembali ke Amerika bersama istrinya. Jika Sun Woo dan Min Young hidup di tempat yang tidak ada yang akan mencemooh mereka dan Jung Woo serta Kim Yoo Jin tinggal di Amerika mereka tidak perlu mempedulikan apa yang dikatakan orang-orang di Korea.

Kim Yoo Jin mungkin awalnya tidak akan menerima hubungan Sun Woo dan Min Young, namun lambat laun dia yakin, pada akhirnya dia akan mengerti. Bagaimanapun juga dia tetap ibu Min Young dan pastinya ingin putrinya bahagia. Jung Woo sedih karena dia tidak bisa berbuat apapun untuk Sun Woo dan Min Young.

Sun Woo berkata pada Jung Woo, “Jika pergi adalah yang terbaik, aku akan pergi tanpa melihat ke belakang. Tapi itu bukanlah pilihan yang terbaik. Disini tidak ada jalan terbaik, karena semuanya sudah diluar kendali. Ini bukanlah seperti memilih solusi terbaik tapi memilih apa pun yang dapat berhasil. Bahkan ketika semua itu tidak sesuai dengan kehendak kita” Jung Woo tak bisa berkata apapun, bahka Sun Woo pun sudah menyerah dengan hidupnya, Sun Woo kembali berkata, “Cara kita sudah pernah gagal. Sekarang semuanya terserah Min Youn. Itulah bagaimana kita akan membuatnya adil. Jangan salahkan dirimu, Hyung. Min Young sudah memilihmu sebagai ayahnya.”

Jung Woo malah semakin merasa bersalah mendengar kepasrahan Sun Woo terhadap Min Young. Jung Woo menganggap hidupnya menjadi sangat berat, “Hidup itu…. Seperti Neraka” Jung Woo pun menangis, dia benar-benar menyesal karena tidak dapat berbuat apa-apa.

Sun Woo kembali menatap catatan yang ditinggalkan Jung Woo, tak jauh dari catatan itu, Sun Woo menemukan sebuah amplop surat. Di atas tertera sebuah tulisan, “Berikan ini kepada Adikku, Sun Woo” Sun Woo pun mengambil amplop itu, yang berisi pesan terakhir Jung Woo untuk dirinya.

Direktur Oh kebakaran jenggot saat dia menerima telepon dari DBM yang ingin memberitakan bahwa penusukan yang dialami Park Sun Woo bukan ulah Choi Jin Chul. Dia berang saat direktur DBM mengataan bahwa bisa saja itu dendam pribadi, dia bahkan mendengar rumor kehidupan percintaan Park Sun Woo yang kotor, dengan hidupnya yang seperti itu dia bisa saja di tusuk oleh siapapun. Direktur Oh semakin kesal kerena direktur DBM berani membuat rumor seperti itu. Dia mengancam jika mereka berani mengeluarkan berita yang hanya berdasarkan rumor seperti itu Direktur Oh akan menuntutnya.

Young Soo datang ke kantor direktur Oh untuk mengabarkan sesuatu, tapi dia masih berada di bawah amarah setelah menutup telepon dari direktur kantor berita DBM. Dia mencaci direktur DBM dan meminta Young Soo untuk tak memberikan informasi apapun lagi pada DBM. Young Soo jadi kesal karena merasa tidak ditanggapi, dia pun berteriak memanggil direktur Oh. Young Soo mengabarkan bahwa mereka telah menemukan identitas orang yang menusuk Park Sun Woo.

Seorang dokter senior dan Young Hoon sedang menunggui Jung Woo di kamar ICU nya. Dokter senior berkata bahwa Jung Woo tidak akan bertahan hingga malam ini. Sepertinya Jung Woo sangat depresi dengan hidupnya hingga memilih jalan ini. Dokter senior tersebut mencoba menguatkan Young Hoon yang tak berkata sepatah katapun. Setelah dokter senior keluar, Young Hoon hanya bisa menangis sedih.

Di ruang tunggu, Sun Woo duduk bagai mayat hidup tak ada gairah hidup sedikitpun. Young Hoon datang menemui Sun Woo dan berkata apa tidak sebaiknya Sun Woo memberitahu kakak iparnya? Jika Kim Yoo Jin dan Min Young tidak segera kembali, ada kemungkinan mereka tidak akan bisa melihatnya hidup untuk yang terkahir kali. Sun Woo hanya terdiam dan menatap kosong ke depan, dia sama sekali tak menanggapi perkataan sahabatnya itu. Young Hoon yang sangat mengerti keadaan Sun Woo, menawarkan diri untuk menghubungi mereka, bahkan saat Sun Woo belum memberinya ijin.

Raut wajah Sun Woo menyimpan amarah dan kesedihan luar biasa namun pandangan matanya kosong, entah apa yang dipikirkannya. Seo Joon yang melihat keadaan Sun Woo malah menangis sambil menggigiti kuku nya (rada nggak ngerti dengan sikap Seo Joon, apa saat ini sedang merasa bersalah karena membongkar hubungan Sun Woo dan Min Young?) Sun Woo yang sadar sedang diperhatikan menatap balik Seo Joon, namun dia tak bereaksi apapun, dia hanya menatapnya sekilas, kemudian mengalihkan lagi pandangannya ke arah lain. Seolah Sun Woo tak ingin menerima tatapan kasihan dari Seo Joon.

Di Jepang, Min Young dan Kim Yoo Jin sedang bersiap-siap untu pergi jalan-jalan. Tapi sebelum pergi Min Young mendapat telepon dari Young Hoon. Min Young agak heran mengapa Dr. Han menelponnya, dia pun mengangkatnya, dan sangat terkejut karena mendengar apa yang dikabarkan Young Hoon padanya tentang Ayahnya. Saking terkejut bercampur gugup dan panik, Min Young sempat menjatuhkan ponselnya membuat Kim Yoo Jin ikutan panik dan bertanya apa yang terjadi? Tapi Min Young tidak bisa mengatakan apapun.

Sun Woo masih duduk ditempatnya bagai mayat hidup. Bahkan dia tak mendengar dering ponselnya sendiri saat Kim Bum Suk mencoba menelpon dirinya. Young Hoon datang dan mengatakan bahwa dia sudah menelpon Min Young. Dia memberitahu Sun Woo jika Min Young dan Ibunya akan segera kembali ke Korea dengan segera. Young Hoon kemudian melihat luka operasi Sun Woo yang kembali berdarah. Young Hoon panik dan berkata Sun Woo harus mendapatkan perawatan. Young Hoon pun pergi menganggil seorang suster dan ikut bersamanya.

Sun Woo masih belum sadar dari tatapan kosongnya, bahkan setelah Young Hoon berbicara padanya. Hingga akhirnya Sun Woo mendengar ponselnya berbunyi karena Bum Suk sejak tadi terus menelponnya. Dia mengangkat panggilan Bum Suk dan dibuat kaget karena apa yang dikatakan oleh Kim Bum Suk, “Sajangnim, Mereka telah menemukan orang yang menusukmu” Mendengar kabar itu, karuan saja Sun Woo langsung kaget, bagaimana bisa polisi menemukan siapa pelaku penusukannya?

Polisi telah mendatangi Park Chang Min ke tempat kerjanya di sebuah pom bensin. Park Chang Min tadinya ketakutan polisi akan menangkap mereka karena pom bensin mereka melakukan kesalahan. Dia berusaha menyambut kedatangan polisi dengan ramah. Namun tanpa basa basi, polisi menangkap Park Chang Min atas tuduhan penusukan pada Park Sun Woo pada tanggal 11 April 2013. Park Chang Min bingung, bahkan dia sama sekali tidak mengenal Park Sun Woo, tapi DNA nya ditemukan di pisau yang dijadikan alat penusukan. Jadi Park Chang Min telah menjadi tersangka utamanya. Park Chang Min pun dibawa oleh polisi tanpa bisa melakukan perlawanan.

Sun Woo mempertanyakan pada Kim Bum Suk bagaiama mereka menemukan identitas si penusuk, bahkan ketika tak ada satu buktipun yang tertinggal. Ada satu bukti yang tertinggal. Potongan kukunya (Hwaaaa daebak,,, bahkan potongan kukupun bisa dijadikan sebuah bukti^^) Kim Bum Suk menjelaskan pada Sun Woo, “Polisi mengambil semua bukti dari hasil Operasi. Mereka menemukan potongan kuku dari pelaku di sana. Dia mematahkan tangannya ketika dia menusukmu. Mereka mendapat DNA dari kukunya. Untungnya dia memliliki DNA terdaftar di dalam Lembaga Nasional Penyelidikan Ilmiah. Dia pernah dihukum pada tahun 2004. Namanya adalah Park Chang Min. Umur 64. Dia memiliki SPBG di dekat Seoul. Dia dituduh dengan 14 tuduhan dari penyerangan, perampokan, dan percobaan pembunuhan. Ini akan membuat berita utama. Apa kamu tahu apa yang baru saja kami temukan?”

Bum Suk menjelaskan kolerasi Park Chang Min dengan Choi Jin Chul dari hasil rapat yang telah dilakukan para crew CBM. Ternyata selama 10 tahun RS Myungse mengirimkan uang ke rekening istri dan orang tua Park Chang Min, bahkan saat keluarganya tidak tahu tentang RS Myungse, hal ini membuktikan bahwa sejak dahulu Choi Jin Chul telah menyewa seorang tukang pukul. Mereka akan melaporkan itu nanti malam, Bum Suk mengatakan akan sangat baik jika Sun Woo sendiri yang memberitakannya, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Bum Suk merasa ini sangat menyedihkan karena Sun Woo tidak bisa membacakan sendiri berita yang sangat spektakuler menurutnya. Bum Suk bertanya bagaimana perasaan Sun Woo? Perasaan nya? Sun Woo merasa ini sangat buruk. Jika Park Chang Min di temukan sebagai pelaku penusukan Sun Woo, maka cepat atau lambat Choi Jin Chul akan mengetahui tentang Time Travel yang dilakukan Sun Woo.

Sun Woo bertanya pada Bum Suk, dimana Choi Jin Chul berada saat ini? Bum Suk mengatakan bahwa Choi Jin Chul besok akan di siding, mereka pasti sedang bersiap-siap saat ini. Sun Woo menahan emosinya, bagaimanapun dia harus menemukan cara mencegah Choi Jin Chul mengetahui tentang Time travel dan dupa yang dimilikinya.

Young Hoon datang bersama dokter yang akan memerikas Sun Woo, dia menjelaskan keadaan Sun Wo yang tidak meminum obatnya, juga tidak datang ke RS saat ini luka operasinya kembali membuka sehingga dia harus segera diperiksa. Namun betapa kagetnya Young Hoon saat menemukan Sun Woo tidak berada di kursi tempat dia duduk tadi. Young Hoon pun pergi mencari Sun Woo, dia yakin Sun Woo masih berada di RS.

Di Kantornya Choi Jin Chul tertawa sini membaca judul sebua artikel yang menuduh dirinya melakukan penyerangan terhadap Sun Woo. Dia merasa para wartawan saat ini hanya senang menulis apa yang mereka mau saja. Choi Jin Chul meminta Sekre Kim untuk memanggil para kuasa hukumnya. CHoi Jin Chul masih beroptimis dia akan memenangan persidangan ini.

Sekre Kim memberitahu Choi Jin Chul ada seseorang yang menelponnya. Orang itu bilang dia memiliki urusan yang sangat penting ingin berbicara dengan Choi Jin Chul, namanya Park dari 20 tahun lalu. Choi Jin Chul kaget mendengar nama itu lagi. Dia pun mengangkat teleponnya setelah menyuruh Direktur Kim keluar dari ruangannya.

Choi Jin Chul berbicara dengan Park Chang Min yang mengingatkan dirinya bahwa mereka saling mengenal karena Insiden kebakaran di RS Myung See. Choi Jin Chul kaget mengapa Chang Min berani menghubunginya. Park Chang Min berkata saat ini dia butuh bantuan Choi Jin Chul. Park Chang Min ditangkap polisi dengan tuduhan telah melakukan penusukan terhadap seorang reporter bernama Park Sun Woo. Dia bingung, bagaimana dia bisa menusuk orang yang tidak dikenalnya itu, tapi kuku jarinya di temukan di luka orang tersebut. Namun Park Chang Min kaget saat melihat foto Park Sun Woo, dia adalah orang yang dia tusuk 20 tahun lalu kemudian melompat dari jembatan, anehnya wajah orang itu tidak menua sama sekali. Dan yang lebih membuatnya gila adalah pisau yang melukai orang itu adalah pisaunya dari 20 tahun yang lalu.

Park Chan Min bingung dengan semua ini, dia meminta bantuan Choi Jin Chul untuk mencari tahu apa yang terjadi dan membantunya keluar dari semua masalah ini. Jika Choi Jin Chul lepas tangan begitu saja, Park Chan Min memastikan dia tidak akan jatuh sendirian. Artinya dia juga akan menyeret Choi Jin Chul dalam masalah ini.

Choi Jin Chul kaget mendegar cerita Park Chan Min, bagaimana bisa kasus 20 tahun yang lalu ada hubungannya dengan masa sekarang. Kata-kata Park Chan Min terngiang di kepalanya. “Pisau itu! Itu pisauku dari 20 tahun yang lalu. Pisau yang aku gunakan untuk menusuknya” Choi Jin Chul kemudian membuka jurnal hariannya dan mengeluarkan foto saksi atas kematian Park Chul Soo yang diberikan Park Chan Min padanya. Dia menatap wajah orang itu lekat-lekat. Apakah orang tersebut benar-benar Park Sun Woo?

Sun Woo pergi ke toilet RS untuk membuat jurnal-jurnal yang ditulis masa mudanya. Terutama yang menyiratkan kedatangannya ke masa lalu. Dia tak ingin Choi Jin Chul mengetahui tentang Time Travel yang dilakukannya ke masa lalu, terutama masalah dupa yang menjadi perantara mesin waktunya.

Young Hoon menemukannya di toilet dan bertanya apa yang sedang Sun Woo lakukan? Sun Woo memberitahu Young Hoon, “Orang itu tertangkap. Choi Jin Cheol akan segera mengetahuinya.” Young Hoon bingung dengan perkataan Sun Woo, apa maksudnya? Sun Woo melanjutkan, “Dia akan mencari tahu dengan segala cara. Dengan keinginannya yang menjijikkan.” Young Hoon paham dan tampak kaget mendengarnya.

Di ruangannya Choi Jin Chul mengingat kata-kata Sun Woo yang akan membuktikan apakah benar Choi Jin Chul itu pembunuh Ayahnya atau bukan. Saat itu Choi Jin Chul meragukannya, tapi Sun Woo bilang itu lebih mudah dari yang dibayangkan, Choi Jin Chul mulai menduga-duga, namun dia tidak berani menarik kesimpulan apapun. Juga saat Sun Woo mengantarkan Flash disk yang berisi rekamannya saat merekayasa kematian Park Chul Soo seolah-olah karena kebakaran, Sun Woo berkata, “Aku tidak percaya dengan sidik jari 20 tahun yang lalu” Dia pun teringat saat dirinya dan Park Chan Min mencari mayat orang yang menceburkan dirinya dari jembatan itu, bahkan setelah berhari-hari tubuh orang itu tidak pernah mengapung. Saat itu Park Chan Min berkata, bahwa Orang itu pasti sudah mati, mungkin tubuhnya terjerat tumbuhan air, jika dia masih hidup dia bukanlah manusia. Apakah orang itu benar-benar Park Sun Woo? Tapi bagaimana bisa…

Sekre Kim masuk karena sebelumnya telah dipanggil Choi Jin Chul, dia memerintahkan sekretarisnya itu untuk menelpon Park Jung Woo dan katakan padanya bahwa Choi Jin Chul ingin SECEPATnya menemuinya, dia tahu akan lebih menekan Jung Woo dari pada dia bertanya langsung pada Sun Woo.

Sun Woo masih panik, dia ketakutan jika pada akhirnya Choi Jin Chul akan mengetahui yang sebenarnya. Young Hoon mempertanyakan tentang dupa yang terakhir? Sun Woo berkata, “Kita perlu menyingkirkannya. Masalah tak akan selesai hanya karena aku belum memakainya.”

Sekre Kim kembali masuk ruangan Choi Jin Chul dan langsung ditodong pertanyaan apakah dia berhasil berbicara dengan Park Jung Woo? Sekre Kim jadi tidak enak hati, dia mengabarkan jika saat ini Park Jung Woo sedang berada di ruang ICU. Choi Jin Chul kaget mendengarnya dan menanyaka alasannya, Sekre Kim bilang pihak RS tidak memberi tahunya, tapi dia merasa Park Jung Woo masuk ICU karena mencoba untuk bunuh diri.

Choi Jin Chul akhirnya pergi ke RS untuk menjenguk Jung Woo. Dia melihat Sun Woo dan menyapanya dengan berkata, “Aku kira kau sedang terbaring kamu terluka. Ternyata Kau ada disini. Aku dengan Jung Woo berada dalam keadaan Kritis. Boleh kah aku masuk? Bagaimanapun kami masih teman lama” Sun Woo tak menjawab, dia hanya menatap Choi Jin Chul sekilas dengan penuh amarah dan membiarkannya masuk. Setelah Choi Jin Chul masuk ruang ICU, Sekre Kim berkata bahwa Choi Jin Chul tidak bermaksud jahat, dia mendengar Jung Woo masuk ICU sehingga dia ingin menjenguknya.

Choi Jin Chul masuk dan melihat keadaan Jung Woo, sementara itu  Sun Woo mengeluarkan surat yang ditinggalkan Jung Woo untuknya. Surat itu kini sudah belumuran darah Sun Woo, dia teringat saat dia membaca surat itu ketika pertama kali menemukannya.

“Sun Woo…  Maafkan aku untuk meninggalkan semua beban padamu ketika hidup menjadi susah. Aku tahu bahwa kamu telah berkorban demi hidupku. Aku tidak punya kekuatan untuk meneruskan kehidupan ini. Maafkan aku. Ada sesuatu yang belum kukatakan padamu. Mengenai kelahiranku.  Ayah kandungku adalah Choi Jin Cheol.”

20 tahun lalu, saat Jung Woo dan Ibunya masih dalam masa berkabung. Jung Woo mempertanyakan kepada Ibunya tentang kebenaran yang dibicarakan Ayahnya, apakah benar dia adalah anak Choi Jin Chul? Apakah itu fakta atau hanya khayalan ayahnya saja? Dengan menangis Ibunya memberitahu Jung Woo, apa yang terjadi sebelum dia menikahi Park Chul Soo.

Choi Jin Chul muda meminta penjelasan Myung Hee muda mengapa dia memutuskan menikahi Park Chul Soo? Park Chul Soo dan Choi Jin Chul berteman baik, bagaimana bisa Myung Hee melukan ini padanya? Selama ini Myung Hee selalu memberinya harapan dengan terus tersenyum manis dan pergi bersamanya, tapi pada akhirnya dia memutuskan menikahi Park Chul Soo. Apakah karena kekayaan? Myung Hee menyangkal, dia mengatakan dia mencintai Park Chul Soo dan berkata bahwa selama ini dia datang menemuinya karena Choi Jin Chul yang terus memaksa. Jadi Myung Hee memilih Park Chul Soo karena dia jauh lebih baik dari Choi Jin Chul. Mendengar hal itu Choi Jin Chul jadi kesal dan menarik Myung Hee ke dalam sebuah losmen. Apa yang terjadi malam itu, hanya Myung Hee dan Choi Jin Chul yang tahu.

Medengar cerita ibunya. Jung Woo sangat terpukul. Ibunya berkata, saat itu dia tidak bisa berbuat apa-apa. Jung Woo mencoba memahami ibunya, dia merasa sangat malu karena terlahir karena hal itu.

“Aku yakin bahwa ibu tidak bersalah. Aku tidak ingin orang lain tahu. Aku terlahir seperti itu dan aku membuat Ibu tidak bahagia. Aku membuat masalah bagi orang tuaku selama puluhan tahun. Akhirnya aku membunuh ayah yang membesarkanku. Tidak cukup sampai disitu, aku menghalangi kebahagiaan putriku. Aku telah melukai adikku. Hidupku dimualai dari sebuah kesalahan. Aku tidak dapat tahan lagi hidupku sangat buruk dan memalukan. Cobalah... untuk mengerti Ibu dan diriku. Maafkan aku. “

Sun Woo sedih mengingat isi surat kakaknya. Dia berusaha memahami beban berat yang ditanggungnya terutama setela Sun Woo memberitahunya tentang kehidupan alternative mereka sebelum Sun Woo menggunakan dupa itu. Dalam hal ini, sebenarnya bukan hanya Jung Woo yang bersalah, Sun Woo pun turut andal dalam menghancurkan hidupnya dan hidup Min Young, seandainya Sun Woo tak memiliki Passion untuk mengubah takdir, maka cerita Nine ini tidak akan ada #abaikan.

Choi Jin Chul keluar dari ruang ICU Jung Woo, dia bertanya pada Sun Woo apa yang terjadi pada kakaknya itu. Dia pikir hidup Jung Woo baik-baik saja, apa yang terjadi pada Jung Woo sebenarnya. Sun Woo masih tidak mengatakan apapun. Choi Jin Chul meminta maaf pada Sun Woo, tapi dengan sinis Sun Woo berkata, “Tampaknya kau tidak tahu kepada siapa sebenarnya harus meminta maaf” Choi Jin Chul bingung dengan perkataan Sun Woo. “Kau tidak akan pernah tahu kehilangan apa yang akan kamu alami. Aku merasa kasihan padamu” Choi Jin Chul semakin tidak mengerti. “Apa yang kamu katakan?” Dia bertanya pada Sun Woo. Sun Woo hanya berkata, “Aku bahkan takkan mengatakannya padamu. Karena itu adalah hal yang memalukan bagi hidupnya.” Choi Jin Chul semakin bingung dan tidak tahu apa yang maksud Sun Woo mengatakan semua itu.

Sun Woo tidak ingin memperpanjang masalah ini. Dia kemudian bertanya tujuan sebenarnya dari Choi Jin Chul datang ke RS, Sun Woo yakin bukan hanya karena ingin menjenguk Jung Woo. Choi Jin Chul membenarkan, dia mengatakan tentang perihal orang yang ditusuk orang suruhannya dan menjatuhkan dirinya ke jembatan, 20 tahun yang lalu. Dia sudah mencarinya selama berbulan-bulan karena tubuh orang itu tak pernah ditemukan dan dia kaget karena orang itu kini ada disini di hadapannya. Apakah dirinya sudah pikun, bagaimana bisa ini semua terjadi.

Sun Woo menyadari Choi Jin Chul telah mengingat dirinya sebagai orang yang ditusuk Park Chan Min. Choi Jin Chul bertanya, “Apa ini seperti mesin waktu dari film-film?” Dengan dingin Sun Woo membenarkan. Choi Jin Chul kaget, “Apakah kau punya mesin waktu?” Sun Woo menjawab dengan lebih dingin, “Ya. Aku punya” Choi Jin Chul tertawa meremehkan, tentu saja dia tidak mempercayainya begitu saja, itu tidak masuk akal.

Sun Woo bertanya, “Apakah kau iri? Kau tidak seharusnya itu. Karena semua itu tidak memberikan hal baik pada hidupku” Choi Jin Chul jadi kesal dengan sikap Sun Woo dan berkata dia sedang tidak bercanda, hidup dan matinya tergantung pada masalah ini. Besok adalah sidangnya, selain tuntutan tentang penelitian illegal, Choi Jin Chul juga akan dituntut dengan tuduhan percobaan pembunuhan Sun Woo karena masalah  tersebut.

Dengan dingin Sun Woo berkata, itu semua bukan tuduhan, Choi Jin Chul memang mencoba membunuhnya dengan mengirimkan orang untuk menusuknya. Jaman sekarang ini berbeda, dulu Choi Jin Chul bisa menyuap polisi yang korup. Tapi di jaman sekarang, mereka bahkan bisa menemukan pelaku hanya kerena patahan kukunya. Choi Jin Chul jadi cemas mendengar penuturan Sun Woo.

“Kau pikir ini tidak adil karena hidupmu akan berakhir seperti ini? Kurasa yang tidak adil adalah kau punya hidup yang indah selama 20 tahun terakhir. Itu membuatku marah.  Yang kupikirkan sekarang, apakah aku seharusnya mengambilnya 20 tahun yang lalu? Kenapa aku tidak membuat hidupmu menderita di saat kamu masih jauh dari kesuksesan? Ataukah aku harus membunuhmu secara rapi? Haruskan aku kembali ke masalalu? Aku seharusnya menusukmu seperti yang kau lakukan di masa lalu. Aku akan lolos dengan bersih. Mereka takkan menemukan potongan kuku.” Sun Woo mengatakan semuanya dengan penuh Amarah dan ejekan. Tentu saja ini membuat Choi Jin Chul jadi sedikit ketakutan. Dia pastinya bertanya, apakah Sun Woo benar-benar punya mesin waktu?

Sun Woo menenagkan dirinya dan berkata, “Kurasa aku telah memberimu informasi yang cukup. Mengapa kau tidak segera pergi dari sini?” Choi Jin Chul merasa kesal karena Sun Woo mengusirnya, dia berkata pada Sun Woo, “Apakah kau pikir aku tidak bisa mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi? Aku sedang berpikir… AKu tidak tahu bagaimana kau melakukannya. Tapi jika aku bisa melakukannya, aku haya perlu melenyapkan satu orang. Hanya seorang anak SMA. Dia adalah satu-satunya orang yang selalu menghalangi jalanku”

Choi Jin Chul tidak perlu mencari saksi mata dan menempuh jalan yang panjang, seperti kata Sun Woo jaman sekarang adalah jaman teknologi, maka dengan mudah dia bisa menemukan apa yang sebenarnya terjadi. Choi Jin Chul pun pergi meninggalkan Sun Woo.

Di dalam mobil, Choi Jin Chul mengatakan pada Sekre Kim untuk mencari tahu segala hal tentang Park Sun Woo. Jurnal sejak tahun 1992-2012, Rekaman video, rekaman telepon dan sms, dan terutama apa yang dia lakukan di malam tanggal 31 Desember 2012. Cari tahu segalanya, pasti ada rentang waktu dimana Park Sun Woo tidak memiliki alibi, menghilang dari peredaran (dugaan Choi Jin Chul saat Sun Woo tidak memiliki alibi, dia benar-benar bisa kembali ke masa lalu).

Di rumah sakit Sun Woo masih termenung dengan tatapan kosongnya. Tak ada lagi yang bisa dia perbuat. Dia tahu cepat atau lambat Choi Jin Chul akan mengetahui tentang Time Travelnya juga tentang dupa yang dimilikinya. Sun Woo mengeluarkan dupa itu dari saku jaketnya dan menatapnya. Haruskah dia menggunakan dupa terakhir untuk menghabisi Choi Jin Chul

Min Young dan Kim Yoo Jin datang dengan tergesa-gesa. Kim Yoo Jin langsung berhambur menuju ruang ICU tempat Jung Woo di rawat. Sementara Min Young yang masih menangis tertahan di hadapan Sun Woo yang langsung berdiri saat melihat Min Young. Mereka saling bertatapan, Min Young melihat Sun Woo memegang tempat dupanya. Min Young menatap Sun Woo seolah bertanya, apa yang akan kau lakukan? Apakah kau akan menggunakan dupa itu lagi? Sun Woo pun menatap Min Young seolah mengingat janjinya pada wanita itu, bahwa dia tidak akan lagi menggunakan dupa itu. Tapi… tak sepatah katapun keluar dari bibir mereka, keduanya hanya saling menatap dalam diam.

~bersambung~

Komentarku? Cek di  Curhat Nine Part-7

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^