10 menit menjelang batas
kadaluarsa kasus Kim Yoon Jung
Gye Chul merasa cemas, apakah
mereka akan berhasil mendapat pengakuan Suster Yoon hanya dalam wakyu 10 menit
saja? Hae Young yakin mereka hanya membutuhkan waktu 3 atau 5 menit saja,
karena saat ini bukan lagi tahun 1988.
Di ruang Interogasi, Soo Hyun
memastikan identitas Suster Yoon, tempatnya bekerja hingga gaji serta bagaimana
dia menghabiskan uang nya. Suster Yoon tinggal di Villa Mewah, pasti uang gaji
yang tersisa tidak banyak, pasti saat ini pun Suster Yoon memiliki kekasih yang
lumayan seperti Seo Hyung Joon, 15 tahun yang lalu.
Suster Yoon masih santai saja
saat nama Seo Hyung Joon disebut. Soo Hyun kemudian mulai mengungkit kasus
penculikan Kim Yoon Jung dan pembunuhan Seo Hyung Joon, namun dengan penuh
percaya diri Suster Yoon menyangkalnya. Ketika Soo Hyun bertanya mengapa dia
melaporkan Kang Se Young dan menunjukan loker miliknya, dengan santai Suster
Yoon menjawab bahwa dia hanya ingin menguji polisi. Mereka pernah dibodohi
sekali, dan jika kali ini pun mereka tertipu kasian sekali nasib gadis kecil
itu.
Soo Hyun menarik kesimpulan dari
perkataan Suster Yoon, artinya dia mengakui bahwa loker itu adalah miliknya.
Dengan penuh percaya diri dia menganggung sambil tersenyum meremehkan. Soo Hyun
sangat berterimakasih karena Suster Yoon dengan sukarela memberikan DNA nya.
Mendengar hal itu suster Yoon tampak sedikit tegang dan mulai meremas
lengannya.
Hae Young yang memperhatikan dari
ruangan lain berkata jika Suster Yoon sudah bersikap defensive, dia sedang
bertanya-tanya apa kesalahan yang telah dia lakukan?
Soo Hyun menunjukkan sebuah
kacamata, itu adalah salah satu barang yang bisa menunjukkan DNA dengan jelas
karena tertempel setiap hari. Dengan santai Suster Yoon mengatakan kacamata itu
bukan miliknya. Tentu saja, Soo Hyun juga tahu hal itu. Kacamata itu milik Seo
Hyung Joon, pasti Suster Yoon tidak tahu bahwa si pelaku pembunuhan Seo Hyung
Joon meninggalkan darahnya di lipatan batang kacamata tersebut.
Suster Yoon tampak kaget dan
berkata Soo Hyun pasti sedang berbohong, itu sudah sangat lama sekali, pasti
mereka tidak bisa menemukannya. Soo Hyun pikir itu bohong, tapi itulah
kenyataannya. Itu adalah hadiah dari perkembangan teknologi. Mekeka bisa
mengecek DNA baik itu 10 tahun, 20 tahun bahkan 100 tahun yang lalu pun mereka
bisa memeriksanya. Suster Yoon tampak tegang dan dia pun menunduk.
Melihat gelagat kalah Suster
Yoon, Soo Hyun semakin menyerang dengan mengatakan perbuatan kejam Suster Yoon.
Semua orang berharap suster Yoon mengaku, namun dengan senyum mengerikannya
Suster Yoon malah berkata jika sebenarnya mereka sama sekali tidak memiliki
bukti yang kuat kan? Karena jika memang mereka punya bukti mereka tidak perlu
melakukan hal ini, mendesak Suster Yoon untuk mengaku.
Batas akhir kadaluarsa kasus Kim
Yoon Jung tinggal beberapa menit lagi, hasil tes DNA belum juga keluar. Hae
Young pergi ke bagian forensic bertanya tentang hasil tes DNA. Tak lama Hae
Young masuk ke ruang interogasi dan berkata jika hasil tes DNA telah keluar dan
terbukti itu cocok dengan DNA Suster Yoon. Soo Hyun tampak kaget, dan Hae Young
berusaha menekan Suster Yoon.
Kapten Ahn kesal melihat kelakuan
Hae Young yang berbohong karena hasil tes DNA senarnya belum keluar, tapi
polisi lain enggan mengeluarkan Hae Young dari ruang introgasi karena itu
adalah kesempatan terakhir mereka mendapat pengakuan Suster Yoon atas kejahatan
yang dilakukannya.
Di detik-detik menjelang batas
kadaluarsa kasus Kim Yoon Jung, Hae Young bertanya mengapa Suster Yoon menculik
Kim Yoon Jung hanya karena ingin mendapatkan uang dan akhirnya dia juga
membunuh Seo Hyung Joon untuk menutupi kejahatannya. Suster Yoon tampak
ketakutan dan menunduk dalam, semua polisi yang melihat adegan introgasi itu
berdoa agar Suster Yoon mengakui kejahatannya.,
Namun sayang nya hingga detik
terakhir batas kadaluarsa kasus tersebut, Suster Yoon menyangkal jika dia telah
membunuh Kim Yoon Jung maupun Seo Hyung Joon. Karena tidak cukup bukti, Suster
Yoon pun bisa bebas melenggang pergi dari ruang interogasi bahkan melewati ibu
Kim Yoon Jung yang ada di luar dengan percaya diri.
Hasil tes DNA keluar, dan benar
saja DNA yang ditemukan di kacamata Seo Hyung Joon cocok dengan DNA Suster
Yoon, tapi semuanya sudah terlambat. Soo Hyun, Hae Young dan semua polisi hanya
bisa melihat kepergian Suster Yoon begitu saja. Lalu kemudian seorang petugas
forensik menyerahkan sesuatu pada Soo Hyun, tiket parkir saat Seo Hyung Joon
dan Suster Yoon datang ke RS Seonil, berdasarkan tiket parkir tersebut mereka
bisa mendapatkan waktu kematian Seo Hyung Joon.
Sebelum Suster Yoon pergi semakin
jauh, Soo Hyun segera mencegatnya dan mengatakan jika Suster Yoon ditangkap
atas dugaan pembunuhan terhadap Seo Hyung Joon. Suster Yoon kaget dan bingung,
dia baru saja terlepas dari jeratan hukum. Soo Hyun mengatakan jika mereka
menemukan waktu kematian Seo Hyung Joon dan itu lebih dari tanggal 29 Juli
2000. Batas kadaluarsa untuk kasus Seo Hyung Joon belum lah berakhir. Suster
Yoon mencoba berontak, namun tentu saja polisi lebih kuat dan membawanya untuk
kembali di interogasi, kini polisi sudah punya bukti yang kuat.
Ibu Kim Yoon Jung kemudian
bertanya, bagaimana dengan putrinya? Mengapa Suster Yoon tidak bisa dihukum
atas kejahatan yang dia lakukan terhadap putrinya? Soo Hyun minta maaf karena
waktu kematian Kim Yoon Jung tidak pasti, namun di duga Kim Yoon Jung dibunuh
lebih awal dari pembunuhan Seo Hyung Joon. Apakah itu artinya, wanita itu lah
pembunuh Kim Yoon Jung namun dia tidak bisa dihukum atas kejahatannya? Ibu Kim
Yoon Jung sekali lagi bertanya. Soo Hyun hanya bisa minta maaf.
Ibu Kim Yoo Jung mengamuk dan
berkata dialah yang akan menghukum wanita itu, tega sekali dia membunuh
putrinya yang berharga. Polisi mencoba menenangkannya dan Suster Yoon segera di
bawa ke ruang interogasi. Ibu Kim Yoon Jung menyalahkan sistem hukum di Korea
(untuk pembatasan waktu 15 tahun pada kasus kriminal) dia sudah menunggu
datangnya hari ini, namun dia sangat kecewa karena pelakunya tidak bisa dihukum
atas kejahatan yang dia lakukan terhadap putrinya. Ibu Kim Yoon Jung menangis
pilu sambil meminta maaf pada Kim Yoon Jung.
Hae Young mendatangi SD nya
tempat terakhir kali dia melihat Kim Yoon Jung, dia menyimpan setangkai bunga
di pintu masuk SD nya dan saat berbalik pergi dia seolah melihat Kim Yoon Jung
yang tersenyum padanya.
Hae Young pun pergi ke hutan, mendatangi sebuah pohon
dimana tertulis nama kakaknya disana, Park Sun Woo yang meninggal di tahun 2000
pada usia 18 tahun mungkin karena sebuah hukuman mati atau bunuh diri karena
kejahatan yang tidak dilakukannya.
Pembatasan masa kadaluarsa kasus
menjadi topic hangat di Korea setelah kasus Kim Yoon Jung berakhir dengan
mengecewakan. Kasus pembunuhan Seo Hyung Joon memang selesai dengan
tertangkapnya si pelaku, tapi kasus penculikan dan pembunuhan Kim Yoon Jung
tetap menjadi kasus yang tidak terselesaikan padahal pelakunya orang yang sama.
Hal ini sangat sensitif memikirkan perasaan seorang tersangka yang sudah
dinyatakan tidak bersalah karena telah lewat batas kadaluarsa. Lalu apakah
perasaan korban dan keluarga korban tidak dipikirkan?
Contohnya saja kasus Pembunuhan
Berantai di Gyeonggi Nambu yang dimulai sejak 26 tahun lalu, hingga saat ini
pelakunya tidak tertangkap dan keluarga korban banyak yang masih tidak rela dan
melakukan unjuk rasa, namun karena batas masa kadaluarsa kasus, polisi pun
tidak bisa bertindak apa-apa. Seorang pakar mengatakan jika polisi membuka
kembali kasus yang sudah cold case, kasus-kasu yang baru akan terabaikan dan
kasus cold case akan semakin menumpuk. Pakar lain kemudian mengatakan jika
seharusnya polisi membuat tim khusus untuk menyelesaikan kasus-kasus yang cold
case.
Saat sedang menangkap seorang
tersangka Soo Hyun melihat berita tentang UU pembatasan masa kadaluarsa kasus.
“Permohonan kedua untuk mengubah hukum pidana telah diajukan kepada
Kongres. Dengan demikian, seluruh tindakan kriminal seperti, pembunuhan,
pembakaran dan penculikan serta kekerasan, tidak lagi memilki waktu batas
undang-undang. Bahkan pada kasus terkini soal penculikan Kim Yoo Jung ada
harapan kasusnya juga akan diselesaikan. Karena undang-undang pembatasan telah
dihapuskan pada kejahatan yang dilakukan di tahun 2000 maka diramalkan akan
terjadi peningkatan dalam upaya penyelidikan cold case”
Seseorang yang tidak diperlihatkan
wajahnya sedang menonton berita tentang unjuk rasa
keluarga pada korban Pembunuhan Berantai Gyeonggi Nambu. Orang tersebut tampak
tidak nyaman saat menonton berita tersebut.
Kim Beom Joo merasa sangat
terganggu melihat unjuk rasa para anggota keluarga korban dari kasus Pembunuhan
berantak Gyeongi Nambu. Saat masuk ke kantornya dia melampiaskan kekesalannya
pada Kapten Ahn dan memutuskan untuk membentuk tim khusus untuk menangani
kasus-kasus yang sudah cold case. Karena insiden ini kesalahan Kapten Ahn, Kim
Beom Joo menunjuknya untuk memimpin tim khusus itu. Tim Khusus itu di buat
hingga orang-orang tidak lagi ribut tentang masalah batas masa kadaluarsa
kasus, jika orang-orang sudah tenang mereka bisa dengan mudah menyingkirkan
anggota tim khusus itu diam-diam seperti yang mereka lakukan pada Lee Jae Han.
Soo Hyun mendapat surat perintah
jika dia dipindahkan dari divisi 2 pembunuhan di Kantor Polisi Jin Yang ke tim
khusus untuk menangangi kasus-kasus yang sudah cold case di Seoul ata jasanya
menyelesaikan kasus Seo Hyung Joon. Gye Chul merasa iba dan mncoba
mengingatkannya agar lain kali Soo Hyun menjaga temperamennya.
Namun tak lama,
Gye Chul pun mendapat surat mutasi bahwa dia dipindahkan ke tim khusus yang
sama dengan Soo Hyun, Gye Chul sangat kesal. Polisi yang lain mengatakan anggap
saja mereka sedang cuti. Selain Soo Hyun dan Gye Chul, petugas forensik yang
menyerahkan tiket parkir yang ditemukan di baju Seo Hyung Joon pun ikut
dipindahkan ke tim khusus.
Soo Hyung mengunjungi Suster Yoon
di penjara dan mendapat sambutan tidak baik. Suster Yoon merasa tidak ada lagi
yang pelu mereka bicarakan. Soo Hyun hanya ingin bertanya satu hal, Soo Hyun
memperlihatkan foto Lee Jae Han, dan bertanya apakah Jae Han pernah menemuinya?
Apakah dia seorang detektif? Soo Hyun merasa Jae Han tidak akan mengaku jika
dia detektif, tapi Soo Hyun yakin malam itu Jae Han sedang berusaha menemui
Suster Yoon.
Apakah itu masuk akal? Jika 15
tahun lalu seorang detektif mencarinya, suster Yoon pasti sudah ditangkan sejak
dulu. Suster Yoon menegaskan jika dia tidak pernah melihat orang yang yang
dimaksud Soo Hyun.
Soo Hyun membereskan
barang-barangnya karena dia akan pindah kantor ke Seoul, dia menatap foto
batman yang ada di meja kerjanya. Tentu saja itu bukan foto batman biasa,
karena di balik gambar batman yang terpasang ada foto Cha Soo Hyun bersama Lee
Jae Han di masa lalu.
Foto itu diambil 15 tahun lalu,
saat Soo Hyun masih menjadi seorang
petugas, dia diminta untuk menjadi model majalah kepolisian oleh para seniornya
dan para detektif yang jahil itu telah memilih Jae Han sebagai model pria nya.
Jae Han yang baru datang bertanya mengapa ada ribut-ribut dan kaget melihat Soo
Hyun tidak memakai seragamnya, apakah dia sedang berlagak menjadi detektif? Soo
Hyun tampak gugup dan bingung.
Jae Han yang tak tahu apa-apa
dipaksa oleh teman-teman detektifnya untuk melakukan pemotretan bersama Soo
Hyun. Tanpa bisa menolak Jae Han pun melakukannya walau dengan wajah tidak
ikhlas. Saat Soo Hyun diminta untuk berekspresi sepeerti detektif wanita yang
percaya diri, Jae Han berkomentar bagaimana Soo Hyun bisa menjadi detektif,
menyetir saja tidak bisa. Soo Hyun diam saja dan malah tampak semakin gugup.
Fotografer mengambil beberapa
foto dimana Soo Hyun dan Jae Han ada didalam mobil, namun fotografer tampak tak
puas dengan ekspresi mereka berdua. Teman-teman detektif Jae Han cekikikan
melihat Jae Han dan Soo Hyun yang tak berpengalaman jadi model itu. Jae Han
sebenarnya kesal namun mereka berdua sudah terjebak, Jae Han pun berkata pada
Soo Hyun agar mereka memberikan ekspresi yang meyakinkan sebagai detektif yang
akan menangkap penjahat.
Soo Hyun memperlihatkan salah
satu ekspresinya dan Jae Han menyetujuinya. Mereka pun berpose dengan
meyakinkan, bahkan Jae Han sampai keuluar dari mobil dengan meyakinkan. Soo
Hyun pun diminta keluar dari mobil dan berpose di samping Jae Han sambil
memegang walkie talkie nya sementara Jae Han tampak berpose dengan pistolnya.
Di rumahnya Hae Young membereskan
papan tulis yang tertempel wajah artis-artis yang dia stalker, Hae Young bahkan
menolak menguak tentang rahasia kencan diam-diam para artis saat wartawan yang
dia temui waktu itu meminta nya lagi. Wartawan tersebut terkesan, karena dugaan
Lee Bo Young dan Jisung berkencan sangat akurat.
Tepat di jam 11.23 malam, Hae
Young kembali mendengar suara frekuensi radio masuk, dia langsung teringat pada
walkie talkie nya dan bertanya apakah itu adalah detektif Lee Jae Han?
Hae Young pergi ke atap berharap mendapatkan signal yang
lebih baik, dia pun berterimakasih karena berkat Lee Jae Han kasus Seo Hyung
Joon terselesaikan. Hae Young bertanya
bagaimana Lee Jae Han tahu tentang RS Seonil, sebenarnya dia dari kantor
kepolisian mana? Hae Young sudah mencarinya tapi tidak menemukannya. Dan bagaimana
Lee Jae Han mengenalnya?
Di tanggal 3 Agustus 2000, Lee
Jae Han yang berlumuran darah berada di hutan dan kehujanan. Dengan nafas
terputus-putus dia mencoba berbicara pada Hae Young.
“Letnan Park Hae Young.
Sepertinya ini akan jadi transmisi terakhir kita. Tapi bukan berarti ini sudah
selesai. Mereka akan memulai lagi. Saat itu ... kau harus meyakinkan aku. Lee
Jae Han di tahun 1989. Ini masih berubah. Jangan menyerah”
Hae Young yang bingung mencoba
mempertanyakan maksud dari perkataan Jae Han, namun dia tak mendapat jawaban
hanya mendengar suara tembakan. Hae Young kaget, dia bertanya apakah Jae Han
baik-baik saja? Tidak ada jawaban dan kemudian walkie talkie yang dipegang Hae
Young pun mati lagi.
Gye Chul dan Jung Hun Gi membawa
barang-barang mereka ke kantor polisi Seoul, namun kedatangan mereka sama
sekali tidak disambut baik bahkan saat Gye Chul meminta seorang opsir untuk
membantu mereka membawakan barang-barang. Detektif di kantor polisi Seoul
melarangnya, datang detektif lain dan berkata untuk membiarkan mereka pergi
saja. Lagipula anggota tim khusus hanya akan bertahan beberapa bulan saja. Gye
Chul kesal mendengarnya, dia ingin menyerang detektif tersebut namun Hun Gi
menghalanginya
Opsir Hwang Eui Kyung yang tadi
diminta Gye Chul untuk membantu pun membawakan sebagian barang-barang Gye Chul
dan mengantarkan mereka ke meja kerja mereka. Tempat itu tampak seperti gudang
karena banyak berkas yang berserakan membuat Gye Chul semakin kesal. Namun yang
mereka bisa lakukan hanyalah membereskannya, dan itupun tidak selesai-selesai,
bahkan Hun Gi mulai mengeluh.
Soo Hyun datang dan langsung
mendengar keluhan Gye Chul, namun dia mengabaikannya dan bertanya siapa pemilik
meja disebelahnya. Gye Chul juga tidak tahu, katanya akan datang seorang Profiler.
Gye Chul langsung berprasangka jangan-jangan Hae Young yang akan bergabung
dengan mereka? Gye Chul berharap itu tidak terjadi.
Kapten Ahn datang dan memberikan
kasus pertama untuk Tim Khusus Cold Case, Pembunuhan Berantai Gyeonggi Nambu,
sebuah cold case yang paling terkenal di Korea.
Korban pertama ditemukan di
Gyeonggi Nambu di jalan menuju gunung Ohsung pada tanggal 3 Desember 1987. Diikuti dengan itu, Ia telah membunuh lebih
dari 10 orang. Dia mengikat kaki dan tangan korban dibelakang. Mencekik leher
mereka, dan mengikatnya dengan simpul unik. Seseorang akan mati disaat hujan.
Kau akan mati jika memakai warna merah. Banyak orang yang menceritakan kisah
hantu para korban pembunuhan itu. Kasus Pembunuhan Berantai Gyeonggi Nambu sangat terkenal. Ribuan polisi diturunkan selama
setahun. Meskipun ilmu pengetahuan masih belum maju saat itu, sangat
disayangkan karena kepolisian bahkan tidak dapat menemukan jejak pelakunya.
Soo Hyun protes, mengapa Kapten
Ahn tidak menyuruh mereka cuti saja? Itu adalah kasus yang telah berlalu 26
tahun yang lalu. Tidak ada bukti dan dokumen, bagaimana mereka menyelidikinya?
Soo Hyun bahkan meragukan anggota tim khusus. Itu adalah hal yang sangat
mustahil. Para polisi yang ada disana mulai saling berbisik dan diam-diam
mentertawakan nasib tim khusus.
Seseorang datang dengan santainya
dan berkata sepertinya kasus itu layak untuk dicoba. Yups, dia adalah Park Hae
Young, anggota terakhir dari tim khusus. Gye Chul langsung kesal dengan
omongannya sendiri dan Soo Hyun terlihat sangat tidak terima. Untuk cold case seperti
ini mereka membutuhkan setidaknya seorang profiler professional, tidak bisa
sembarang orang.
Hae Young kesal mendengarnya, namun dia pun tidak sempat protes karena Kapten Ahn memberikan ultimatum pada tim khusus. Kasus ini bukan hanya penting untuk kehormatan polisi, tapi seluruh negeri juga sedang memperhatikan. Jika mereka tidak ingin bekerja mereka tinggal melepaskan lencana polisi mereka.
Hae Young kesal mendengarnya, namun dia pun tidak sempat protes karena Kapten Ahn memberikan ultimatum pada tim khusus. Kasus ini bukan hanya penting untuk kehormatan polisi, tapi seluruh negeri juga sedang memperhatikan. Jika mereka tidak ingin bekerja mereka tinggal melepaskan lencana polisi mereka.
Hae Young tidak terima karena Soo
Hyun mengatainya sebagai sembarang orang, Gye Chul yang beraksi dan merasa Hae
Young lah yang tidak punya otak. Hae Young meminta Gye Chul berbicara banmal
padanya karena jabatan Hae Young lebih tinggi dari Gye Chul dengan menunjukan
nametag nya.
Gye Chul kemudian memanggil Hae
Young dengan sebutan Letnan Park dan bertanya apakah dia kira dengan mencari
informasi di internet dia bisa menyelesaikan kasus ini. Semua bukti rambut dan
darah yang ada di TKP telah hilang. Bahkan jika mereka mendapatkan pembunuhnya
mereka tidak bisa melakukan tes DNA.
Tentu saja Hae Young sangat
memahami hal itu, memang itulah yang terjadi bahkan mereka tidak bisa menyimpan
bukti dengan baik. Hae Young kemudian berceloteh tentang kinerja polisi yang
buruk saat menangani kasus ini, semua orang di Korea juga tahu akan hal itu.
Bukan hanya itu, semua kasus cold case sama saja. Para polisi akan mulai lesu
dan sibuk menyalahkan orang lain.
Soo Hyun tidak senang
mendengarnnya, apakah Hae Young pikir itu adalah permainan anak-anak. Ada orang yang bahkan mempertaruhkan nyawanya
untuk sebuah kasus, Hae Young saja yang tidak tahu. Jadi sebaiknya dia hanya
sembarangn bicara. Akh.. apakah Soo Hyun membela mereka karena sama-sama
polisi?
Gye Chul kemudian mengingatkan
bahwa Hae Young juga polisi. Tentang itu, Hae Young memiliki perbedaan, mereka
jelas berbeda. Hae Young adalah polisi baru sedangkan Gye Chul adalah polisi
lama. Jawabah Hae Young membuat Gye Chul mendidih dan tersulut emosinya, dia
pun mencoba menangkap Hae Young hingga menaiki meja di depannya. Aksi
kejar-kejaran Hae Young dan Gye Chul menjadi tontonan para polisi lain yang
semakin mentertawakan mereka.
Hae Young membaca dokumen tentang
kasus pembunuhan berantai hingga larut malam, tapi dia tidak menemukan apapun.
Akhirnya Hae Young mengalihkan perhatiannya pada pencarian Lee Jae Han. Ada 15
orang anggota kepolisian Korea dengan nama Lee Jae Han. Mendengar suaranya,
orang yang berbicara dengannya di walkie talkie berusia kurang dari 50 tahun.
Dengan menyingkirkan orang yang
usianya di atas 50 tahun dan berpangkat tinggi,l tersisa 6 orang lagi. 3 orang
sudah Hae Young datangi dan mengatakan mereka tidak tahu menahu tentang kasus
Kim Yoon Jung, dan tinggal tersisa 3 orang lagi. Salah satu diantara ketiga
orang itu, ada resume Lee Jae Han yang berkomunikasi dengan Hae Young lewat
walkie talkie. Namun di file itu tertulis jika Lee Jae Han tidak lagi menjadi
polisi sejak 21 Februari 2001.
Soo Hyun mendatangi Ayah Lee Jae
Han dengan alasan membetulkan jam tangannya yang rusak. Soo Hyun melihat jimat
dari kuil dan bertanya apakah Ayah ke kuil lagi? Ke kuil apanya, semua jimat
itu bahkan tidak berfungsi. Lalu apakah Soo Hyun tidak pergi untuk matseon
(kencan buta), Soo Hyun hanya tersenyum.
Ayah mengatakan, dia tahu saat
Soo Hyun mencintai Putranya, namun ini sudah berlalu 15 tahun lamanya, Soo Hyun
seharusnya sudah melupakannya. Soo Hyun lagi-lagi hanya tersenyum dan menatap
foto-foto Lee Jae Han yang tertempel di dinding. Salah satunya adalah saat
pertama kali Jae Han bergabung dengan kepolisian di tahun 1989.
Kasus pertama Jae Han, bukan kah
itu Pembunuhan berantai Gyeonggi Nambu? Ayah membenarkan dan berkata Jae Han
mencurahkan semua tenaganya untuk kasus tersebut, namun belakangan dia berkata
jika ada seseorang di luar sana yang akan menangkapnya.
Pukul 11.23, walkie talkie yang
disimpan Hae Young di dalam tasnya kembali berbunyi, dia buru-buru
berkomunikasi dengan Lee Jae Han dan menanyakan keadaannya. Mereka sudah lama
tidak saling bicara. Tanpa Hae Young sadari, walkie talkie itu kini tersambung
ke Lee Jae Han di tahun 1989.
Tanggal 4 November 1989, Jae Han sedang sibuk
melakukan pencarian orang hilang di Selatan Gungung Ohsung, orang yang hilang
tersebut bernama Lee Gye Sook. Jae Han
bingung dengan apa yang dikatakan Hae Young, dan dia berpikir jika Hae Young
adalah salah satu orang yang bertugas dalam menyelidiki kasus orang hilang yang
sedang di carinya.
Sementara Hae Young yang mendengar
nama Lee Gye Sook dan Gunung Ohsung, Hae Young langsung teringat pada korban
ke-7 dari kasus Pembunuhan Berantai Gyeongi Nambu. Hae Young pun mengatakan
jika korban Lee Gye Sook ditemukan tewas di tengah alang-alang sebelah pohon
berduri di jalan raya nomor 3.
Jae Han bingung mendengarnya, Hae
Young mengatakan semua polisi Korea tahu tentang kasus itu, korban ke delapan
ditemukan di rel kereta stasiun Hyunpoong dan yang kesembilan… Hae Young tidak
sempat mengatakannya karena Jae Han mendengar seorang polisi yang berteriak
jika orang yang mereka cari telah ditemukan. Dan koneksi walkie talkie pun
terputus.
Jae Han berlari menuju TKP
ditemukannya korban dan dia mengecek lokasinya dengan senter. Tepat sekali
seperti yang dikatakan Park Hae Young, bahkan nama jalannya pun sangat sesuai.
Lee Jae Han bertanya pada dirinya sendiri, “Siapa kau sebenarnya?”
Esok nya Hae Young telah berhasil
membuat rangkuman dari setiap pembunuhan dari kasus yang mereka tangani di
papan tulis. Saat Hun Gi dan Gye Chul tiba, Hun Gi tampak takjub, tapi Gye Chul
malah mengejeknya. Soo Hyun menghormati usaha Hae Young dan mulai memberikan
pengarahan.
Saat melakukan penyelidikan cold
case, mereka pasti tahu jika mereka tidak akan disambut dengan hangat. Karena
itu artinya mereka sedang mencari kesalahan dari penyelidikan sebelumnya, jadi
mereka harus bersiap untuk dimaki. Soo Hyun memberikan pembagian tugas, Gye
Chul bertugas untuk menemui para detektif yang menangani kasus tersebut untuk
mendapatkan data dokumen yang mereka punya. Semua data dan dokumen itu nantinya
harus dia serahkan pada Hae Young, semua bukti akan diteliti oleh Hun Gi dan
Soo Hyun akan menemui keluarga korban.
Gye Chul menyindir Hae Young,
sepertinya dia harus bertemu dengan para detektif lama. Hae Young sebal dan
membiarkan Gye Chul sinis sesukanya sementara Hae Young akan bekerja sendirian.
Sebelum pergi, Soo Hyun menatap Hae Young dan memberikan beberapa lembar foto
tentang korban ke-8. Sepertinya Hae Young harus belajar menjadi lebih dewasa.
Itu yang dinamakan team work. Soo Hyun
memberikan foto-foto itu untuk dianalisis oleh Hae Young, seorang sunbae
memberikan foto-foto itu padanya, jadi jangan sampai rusak. Soo Hyun sudah
janji untuk menggembalikannya.
Hae Young menatap foto-foto itu,
tumpukan buah apel yang dijatuhkan korban ke-8, posisi tubuh serta kaki saat
korban ke-8 ditemukan. Hae Young merasa aneh dan bingung, namun tidak tahu apa
yang membuatnya merasa aneh. Terutama saat dia melihat posisi kaki ketika
korban ke-8 ditemukan.
5 November 1989, seorang gadis
berjalan sendirian di sekitar rel kereta api stasiun Hyunpoong. Seorang lelaki
menguntitnya di belakang, hingga gadis itu tiba di depan rumah. Saat si
penguntit akan mendekatinya, ibu gadis itu keluar dan membuat si penguntit
mengurungkan niatnya.
Ibu gadis itu bertanya, apakah
orang yang lagi yang mengikutinya? Jika suka mengapa tidak bilang saja, mungkin
karena dia polisi dia ingin memastikan gadis yang disukainya aman sampai rumah.
Si Gadis hanya tersenyum saja mendengar celotehan ibunya.
Si penguntit itu ternyata adalah
Jae Han, saat hendak pergi dia malah bertemu dengan ibu si gadis dan berkata
tiba-tiba bahwa dia sedang mencari alamat temannya dan langsung kabur bahkan
sebelum ibu itu bertanya padanya.
Jae Han mendatangi kantor polisi
yang menangani kasus Gyenggi Nambu, dia bertanya pada detektif yang bertugas,
apakah diantara polisi yang menangani kasus tersebut ada polisi yang bernama
Park Hae Young. Tidak ada, memangnya kenapa Jae Han bertanya? Jae Han hanya
merasa bingung, dia mendengar Letnan Park Hae Young berbicara di walkie talkie
tentang korban ke-8 yang akan ditemukan di rel kereta dengan stasiun Hyunpoong. Detektif tersebut langsung marah
dan berkata apakah Jae Han sedang mendoakan akan ada korban yang meninggal
lagi?
Detektif mengusir Jae Han dan berkata dia sedang sibuk dan kembali meneruskan pekerjaannya. Memaksa sepasang kakek dan nenek untuk mengingat wajah yang mereka lihat di suatu malam lewat rekaman file orang-orang yang jadikan video agar bisa terlihat lebih jelas.
Di rel kereta dekat stasiun
Hyungpoong, sekali lagi Jae Han mengingat apa yang dikatakan Hae Young padanya.
Dia pun menyusuri rel kereta tersebut dan menemukan buah apel yang berjatuhan seperti yang ada di foto yang sedang dilihat Hae Young.
Sementara itu, Hae Young yang
masih seksama melihat foto-foto TKP korban ke-8 merasa matanya sudah lelah
karena merasa foto itu seperti akan berubah.
Jae Han menemukan tubuh korban
ke-8 yang tangan dan kakinya terikat serta mulut tersumpal di lokasi yang persis disebutkan oleh Hae Young. Jae Han mencoba bertanya
pada wanita yang tergeletak itu. Tak ada jawaban, Jae Han tampak menyesal, namun tiba-tiba mata wanita itu terbuka membuat Jae Han terperanjat kaget.
Angin aneh berhembus saat Hae
Young memperhatikan dengan seksama perubahan dari foto yang sejak tadi dilihatnya.
Foto korban ke-8 berubah dan catatan di papan tulis yang ditulis Hae Young pun
berubah. Korban ke-8 yang seharusnya ditemukan pada tanggal 5 November 1989 jam
12.00 berubah menjadi korban yang selamat dari percobaan pembunuhan? Namun
masih ditanggal yang sama, pembunuhan tetap terjadi dengan lokasi dan waktu
yang berbeda.
Catatan yang dibawa Soo Hyun pun
ikut berubah ketika catatan Soo Hyun jatuh ketika tanpa sengaja dia beradu
dengan orang di jalanan. Saat kembali mengambil buku catatannya, tentu saja ada
perubahan yang sangat mengejutkan, namun Soo Hyun tampak biasa saja
***
Eeerrrr Horor Maksimal saat
menonton ending episode 2, melihat catatan dan foto yang berubah langsung
teringat Nine lah. Jadi masa depan bisa berubah karena aksi Lee Jae Han di masa
lalu? Tidak sangka jika drama ini akan sebegini misterius nya, pantes yah banyak knetz
yang memposting poster Signal dengan tag Nine di Instagram. Ternyata setelah
menonton episode 2 ini perasaannya sama dengan saat menonton Nine. Sepertinya
aku harus menonton Signal dengan jurus menonton Nine nih^^
Mari bicara tentang walkie talkie
ajaibnya, masih menjadi misteri kapan sebenaranya Lee Jae Han dan Park Hae
Young berkomunikasi untuk pertama kali. Melihat aksi Lee Jae Han tahun 2000 yang
tampak seperti familiar dengan Tuan Park, yang kemungkinan besar adalah Park
Hae Young tampaknya Jae Han di tahun 2000 sudah berkomunikasi dengan Hae Young sejak
tahun 1989 dan terus berlanjut hingga tahun 2000.
Kata-kata Lee Jae Han sebelum
bunyi tembakan sedikit membingungkan. Siapa ‘mereka’ yang dia maksud? Dan
mengapa Jae Han meminta Hae Young untuk meyakinkan dirinya di tahun 1989,
karena masih bisa ada yang berubah. Apakah sebelumnya ada juga perubahan masa
depan karena aksi Jae Han di masa lalu? Tak lama lagi Hae Young mungkin akan
sadar dengan kekuatan walkie talkie itu, bahwa dia berbicara dengan seseorang
di masa lalu.
Timeline nya masih kacau yah?
Atau memang akan terus kacau tanpa pola yah? percakapan yang terjadi antara Hae
Young dan Jae Han sangat random untuk masalah waktu. Yang teratur hanyalah
mereka akan saling terhubung di jam 11.23. Konsep time paradox nya akan semakin
memusingkan, di Nine sih enak, Timeline nya teratur, jadinya mudah untuk
dipahami perubahan masa depan karena aksi masa lalunya.
Angka 11.23 atau 23.23 tampaknya
bermakna sesuatu, iseng-iseng ngegoogle tersambung ke 23 Enigma yang ada
hubungannya dengan teori relativitas yang memusingkan dan juga Hukum serba 5
karena 2 + 3 sama dengan 5. Angka 23 juga disebut-sebut sebagai angka yang
membawa keberuntungan namun juga kesialan. Jadi makin penasaran kenapa
komunikasi yang terjadi antara Hae Young dan Jae Han hanya terjadi di jam
11.23.
Sejauh ini yang menyadari adanya
perubahan di masa depan, mungkin hanya Hae Young, karena wajah Soo Hyun biasa
saja saat membaca buku catatannya setelah korban ke 8 menjadi korban yang
selamat. Si korban ke-8 yang selamat ini mungkin akan menjadi saksi penting
kasus ini ke depannya apa yah? karena dia melihat pelaku dari dekat. Tapi kok
yah pembunuhan ke-8 tetap terjadi di hari yang sama, namun waktu yang berbeda
yah? Apakah pembunuhnya merasa terusik karena korbannya diselamatkan, dan
akhirnya dia mencari korban lain di hari yang sama?
Kasus Pembunuhan Berantai
Gyeonggi Nambu diambil dari kisah nyata Kasus Pembunuhan Berantai Hwangseong
yang terjadi Korea dan hingga saat ini pelakunya belum tertangkap, salah satu
faktornya ya kasus ini sudah sampai di masa batas kadaluarsanya. UU tentang
pembatasan masa kadaluarsa kasus berat di Korea memang saat ini masih menjadi
pembicaraan hangat, karena banyaknya cold case yang tidak terselesaikan. Kasus
ini sudah banyak di angkat ke dalam drama dan film. Namun film Memoirs of
Murder lah yang paling mendekati kisah nyatanya, bahkan samapi ending filmnya
pun pembunuhnya tidak tertangkap. Bahkan saat polisi sangat mencurigai seorang
tersangka, namun karena DNA nya tidak cocok polisi harus melepaskan tersangka
tersebut.
Banyak yang mengatakan drama ini
mirip dengan flm Holywood Frequency terutama pada saat Jae Han dan Hae Young
saling berkomunikasi dengan walkie talkie, aku jadi penasaran ingin menonton
Frequency, berharap bisa lebih memahami time paradox yang terjadi karena
komunikasi yang tidak seharusnya terjadi.
Karena komunikasi Jae Han dan Hae
Young merubah masa depan, apakah salah satu dari mereka akan mendapat
konsekuensi dari perubahan ini, seperti yang terjadi di Nine? Ini dramanya Kim
Eun Hee lho~~~ apapun bisa terjadi, karena Kim Eun Hee itu si ratu tega, tapi
sih berharapnya semuanya bisa selamat di akhir cerita. Karena perubahan masa
depan telah di mulai ada harapan Jae Han akan selamat dari pukulan seseorang
yang tidak dikenal di RS Seonil.
Kasus utama dari Signal ini,
selain tentang Pembunuhan Berantai Gyeonggi Nambu adalah hilangnya Lee Jae Han
yang hingga saat ini tanpa kabar. Sepertinya baik Ayahnya dan Soo Hyun pun
belum yakin apakah Jae Han sudah meninggal atau belum. Jae Han terluka pada
tanggal 3 Agustus 2000 dimana Hae Young mendengar suara tembakan. Namun di
resume nya Jae Han berhenti menjadi polisi pada bulan Februari 2001, dan
tampaknya Kim Beom Joo dan Kapten Ahn terlibat dalam masalah hilangnya Lee Jae
Han.
Aku tahu, saat menonton drama Kim
Eun Hee, jangan sekali-kali mengharapkan adanya romance semanis madu, tapi yah
tetap saja saat melihat kenangan Soo Hyun dan Jae Han di masa lalu, aku
mesem-mesem sendiri, dan ya ampun… itu Soo Hyun segitu setianya sama Jae Han
yah? 15 tahun tanpa kabar berita sejak Jae Han menghilang, tapi dia masih setia
mencari kabar tentang Lee Jae Han, dia mungkin ingin memastikan sunbae nya itu
masih hidup atau memang sudah meninggal. Karena tampaknya ada pembicaraan yang
belum tuntas diantara mereka.
Eh, itu nama kakaknya Park Hae
Young, Park Sun Woo lho…. Hahahaha…. Lagi-lagi drama ini mengingatkan aku pada
Nine, yah sebenarnya sih nama Park Sun Woo itu lumrah di gunakan dalam drama,
tapi yah tetap saja, bagi fans berat
Nine seperti aku, nama Park Sun Woo akan selalu membuatku teringat pada Lee Jin
Wook di Nine… Ugh jadi kangen nonton Nine nih ;p
Ahhhh its you mbak irfa ><
BalasHapusLike this synopsis more...
Mba irfa nanti buat sinopsi 'W' yah,ceritanya soal kisah cinta beda dimensi,...
BalasHapusYang tulis penulis nine juga..hehe
Mba irfa nanti buat sinopsi 'W' yah,ceritanya soal kisah cinta beda dimensi,...
BalasHapusYang tulis penulis nine juga..hehe