Sebuah hubungan kadang tidak
terjadi karena suatu langkah besar. Ada kalanya itu dimulai dari kata-kata
sederhana yang manis. Saat hati seorang perempuan berdebar karena merasa di
lindungi, bukan kah itu artinya mereka sedang jatuh cinta? Hana mengingat bagaimana
perasaannya saat Sung Jae melakukan semua hal yang manis untuknya, juga ketika
pria muda itu melindunginya di bawah payung.
Seperti hari lainnya, dia
membicarakan perasaan itu pada Won dia atap, tempat favorite mereka sambil
makan ceker pedas, kesukaan keduanya. Tapi sahabatnya menganggap itu adalah
sebuah penyakit. Jika hati Hana berdebar tidak seperti biasanya, itu bisa jadi
Hana sedang kena dihernia atau diabetes. Sigh, Won selalu saja merusak suasana.
Apakah Won tidak tahu betapa hebatnya hati Wanita saat dia menerima perhatian
seperti itu?
Hana merasa jantungnya berdebar
karena melihat sepatu-sepatu heels yang cantik dan menemukan sebuah sepatu yang
benar-benar membuat dirinya ingin membali. Akh… Jadi Hana menganggap Sung Jae
itu adalah sepatu? Bagaimana perasaannya yah kira-kira? Hana sebal Won selalu
saja bercanda. Won hanya mengingatkan agar Hana tidak bersikap berlebihan
karena sebuah payung. Jika seorang pria yang usianya lebih muda 8 tahun
mengatakan padanya bahwa dia tidak bisa hidup tanpa Hana, barulah dia
mempertimbangkannya.
Won menyodorkan ceker pedas ke
hadapan Hana. Tapi dia menolak dan menyuruh Won memakannya saja. Won berkata di
dalam ceker itu banyak mengandung kolagen yang akan menunda penuaan. Benarkah?
Hana tersenyum dan memakannya.
Esoknya, Hana kembali memikirkan
kata-kata Won agar dia tidak bersikap berlebihan hanya karena insiden di bawah
payung bersama Sung Jae. Tapi dia menemukan kopi dengan catatan manis di atas
mejanya dari Sung Jae.Bagaimana Hana tidak akan salah paham? Hana Kaget saat Sung Jae datang
dan menyapanya. Sung Jae berkata dia telah menyusun laporan penjual di
komputernya.
Hana mengeceknya, tapi tidak menemukannya. Sung Jae tiba-tiba
berada di belakang Hana dan mencarikan file tersebut untuk Hana. Posisi mereka
sangat dekat dan intim membuat Hana berdebar tidak karuan.
Sung Jae lalu bertanya apakah ada
hal lain yang Hana butuh kan? Hana yang masih begitu gugup berkata tidak ada
dan beranjak dari kantornya untuk menemui Direktur dengan sikap yang canggung,
tidak berani menatap Sung Jae. Tentu saja itu hanya alasan, Hana keluar hanya
untuk meredakan debaran jantungnya, sambil memeluk pilar.
Salah satu Anggota Tim Desain
bertanya tentang Model Go Yeon Jung yang tidak berhasil dia temui. Hana sudah
mencari ke rumahnya dan tidak berhasil menemuinya. Sebagai tim marketing
bagaimanapun juga dia harus bertanggung jawab membuat Go Yeon Jung mau
menggunakan sepatu yang harus dia iklankan. Sung Jae keluar dari ruangan Hana,
itu membuat anggota tim desain memandang aneh pada Hana.
Di dalam pesawat, So Eun mendapat
masalah dengan seorang penumpang (Ahjuma Mi Ran di Lets Eat 2) yang ingin
mengeluarkan Anjingnya dari Kandang karena sepertinya si Anjing yang bernama
Josephine (tapi terlihat seperti Barassi di mataku) merasa tidak nyaman berada
dalam kandang. Ahjuma Mi Ran terus memaksa pada So Eun yang akhirnya memutuskan
untuk membuka kandangnya karena penumpang lain juga mulai protes karena
keributan itu.
Woo Jin dan Won datang, dan Woo Jin
langsung mencegah So Eun membuka
Kandang. Dia mengatakan pada Ahjum Mi Ran, bahwa mereka harus mengikuti
peraturan dimana tidak membiarkan binatang peliharaan keluar dari kandangnya. Ahjuma
Mi Ran protes, dia itu adalah penumpang VIP, dia adalah kerabat dekat mertua
pemilik perusahaan airlines tersebut. Panggilkan pilotnya kesini! Woo Jin
mengatakan jika Pilot senang mengendalikan pesawat mereka, Ahjuma Mi Ran tidak
peduli, dia ingin Josephine keluar dari Kandang atau dia akan keluar dari
pesawat sekarang juga!
Won mengambil alih masalah ini
dan meminta Woo Jin dan So Eun untuk masuk ke kabin saja. Won mengambil Josephine
yang ada di dalam kandang dari tangan Ahjuma Mi Ran, dia kemudian semacam
menina bobokan Josephine, dan membuatnya tenang sambil bolak balik di lorong
pesawat memamerkan senyum pada Ahjuma Miran yang tampak puas dengan pelayanan
Won untuk menenangkan Josephine.
Padahal sebenarnya Won sudah
merasa pegal melakukan hal itu. Min Guk mengintip di balik kabin, dan tertawa
kecil melihat Won yang sudah merasa pegal mengangkat kandang anjing itu
bolak-balik.
Saat Won kembali ke kabin, Min
Guk langsung memberinya air dan berkata, “Ada tiga hal yang masih menjadi
misteri dalam kehidupan ini. Pertama, kapan menara Pisa akan runtuh? Kedua
mengapa wanita senang pergi ke toilet bersama-sama? Dan ketiga… “ Min Guk
menatap Won yang terlihat tidak tertarik mendengar ocehannya. “Ketiga adalah,
mengapa orang pemilih seperti Sun Bae, mau
menjadi kru kabin, yang mengabdikan hidupnya melayani penumpang?” Won menatap Min Guk dengan dingin dan berkata
bahwa gurauannya keterlaluan. Min Guk yang tadinya tertawa langsung terdiam dan
minta maaf.
Seusai penerbangan, Woo Jin
memarahi So Eun karena berniat melanggar peraturan. So Eun menjelaskan
alasannya, namun itu tetap saja melanggar peraturan dan Woo Jin berharap So Eun
tidak melakukan kesalahan yang sama. Jika So Eun seperti itu lagi, lebih baik
dia segera menulis surat pengunduran diri.
So Eun sedih karena Woo Jin
memarahinya. Won yang sejak tadi melihat hal itu menghiburnya dan berkata
peraturan tetaplah peraturan jadi So Eun jangan terlalu sedih. So Eun paham,
dan dia juga bisa belajar dari kesalahan itu. Lagi pula ibunya bilang,
seseorang memarahinya karena dia peduli pada So Eun, jadi dia tidak akan sedih
lagi. Won tersenyum dan berkata, So Eun sunggu orang yang optimis? Apakah itu
sebuah pujian? So Eun sangat senang mendengarnya.
Asisten Hong mencoba menghubungi
manager Go Yeon Jung, tapi hasilnya nihil. Mereka hanya mengatakan akan segara
mengabari jika dia kembali. Hana ambil inisiatif lain, mereka harus pantau
terus aktifitas Go Yeon Jung, tidak hanya sekedar menunggu manager nya
menghubungi mereka kembali. Hana mendapat telepon dari Na Young yang menanyakan
kabarnya.
Hana bertemu Na Young di sebuah
café. Na Young baru seminggu di Korea dan mereka saling melepas rindu karena
lama tidak bertemu. Na Young berkata, Hana sedikit berubah dia sekarang lebih
stylish. Hana bertanya tentang kabar suami Na Young, tapi dengan bangga Na
Young mengumumkan dia telah bercerai. Hana kaget, rasanya Na Young belum lama
menikah? Tiga bulan sudah cukup untuk membuat keputusan untuk berpisah. Apa
alasannya? Karena Na Young tidak tahu mengapa dia harus melakukan pernikahan
itu. Hana tidak bisa mengatakan apapun lagi.
Na Young bertanya apakah Hana
masih berhubungan dengan anak-anak yang lain? Memangnya kenapa? Na Young
mengeluarkan sebuah brosur. Dia ingin memulai hidup baru dengan memulai
pekerjaan yang baru. Hana kaget dengan langka Na Young. Baginya Na Young
seperti bola yang bergerak tanpa arah, dia itu teman baiknya sejak SMA, namun
langkah-langkahnya selalu tak terduga.
Flash Back
Hana dan Won baru pulang dari
‘kencan’ mereka. Keduanya tampak nyaman satu sama lain saat tiba di depan rumah
masing-masing dan mengucapkan selamat malam. Won yang lebih dulu masuk rumah,
saat Hana akan masuk rumah, seseorang memanggilnya. Dia adalah Kang Na Young.
Hana kaget mengapa Na Young ada disana? Sebenarnya sejak tadi Na Young
bersembunyi di balik pohon melihat Hana dan Won yang tampak bahagia pulang
berkencan.
Na Young langsung menuduh Hana membohonginya. Tenyata Hana memang
berkencan dengan Won, dia sendiri melihatnya. Lalu di acara kencan buta tadi
siang, Na Young menyadari sesuatu, Hana dan Won sudah merencanakannya kan? Agar
mereka berdua bisa berkencan. Itulah mengapa Won tidak menerima hadiahnya? Atau
jangan-jangan Hana memang tidak pernah memberikannya pada Won?
Hana menyangkal
semua itu, dia tidak akan mengkhianati Na Young demi Won. Jadi Hana tidak
bersalah? Jika begitu Na Young ingin mereka bertemu dan membicarakan hal
tersebut agar semuanya menjadi jelas.
Na Young mengajak Hana dan Won
bertemu di gereja. Di hadapan langit, mereka tidak boleh berbohong. Na Young
bahkan menyiapkan perekam untuk mengabadikan pembicaraan ini. Na Young bertanya
pada Won, apakah dia menerima hadiah Na Young? Won terlihat bingung dan menatap
Hana, Na Young protes, melarang Won
melihat ke arah Hana dan menjawab pertanyaannya saja. Won berkata dia
menerimanya. Tapi dia menolaknya karena Won dan Hana berkencan kan? Na Young
langsung menuduh.
Dan Hana… dia tidak bisa menolak
permintaan Na Young karena mereka adalah teman, jadi Hana dan Won membuat
sebuah rencana dengan mengatakan jika Won menolak hadiahnya. Hana merasa
frustasi, dia menjelaskan itu tidak perna terjadi. Won juga mencoba mengatakan
bukan itu yang terjadi, namun Na Young bersikeras dengan asumsinya. Hana
mencoba menjelaskan bahwa dia dan Won hanya teman, dia tidak mungkin
mengkhianati Na Young.
Won meminta Hana untuk berhenti menjelaskan dan berkata,
“Aku sudah menyukai seseorang” Hana pun tampak kaget
mendengarnya. Na Young apalagi. Dia
bertanya siapa yang Won sukai? Won menatap Hana sekilas, kemudian dengan kesal
berkata, “Pokoknya ada!” Won kesal dan merasa bodoh berada disana. Dia
meninggalkan ruangan itu tanpa pamit.
Akhirnya Hana dan Na Young makan
bersama. Na Young bertanya-tanya siapa gadis yang disukai Won. Hana mencoba
menebak, tapi tebakannya mustahil karena gadis itu sudah punya kekasih. Apakah
murid pindahan yang jago matematika itu? Itu tidak masuk akal, Won bahkan tidak
menyukai pelajaran matematika. Nah, itulah sebabnya Won tidak mau
mengatakannya, karena dia malu. Hana jadi merasa kasihan pada Won. Na Young
juga jadi merasa bersalah. Kesalah pahaman mereka berakhir dengan baik karena
Won.
Flash Back End
Jadi Na Young ingin menjalankan
bisnis asuransi? Begitulah. Hana merasa bangga pada Na Young dan berkata akan
mengenalkan semua pegawai wanita di kantornya pada Na Young. Tidak, Hana hanya
perlu mengenalkan pegawai pria saja. Kenapa? Karena dalam formulir asuransi
itu, mereka akan menuliskan semua asset yang mereka memiliki, dan tugas Na
Young adalah memastikan keberadaannya. Hana mengerti maksud Na Young, apakah Na
Young menjadi pegawai asurasi untuk mencari suami yang kaya. Benar sekali,
bukankah dia pintar.
Hana tidak berpikir seperti itu,
jika saja Na Young menggunakan kepintarannya untuk serius menekuni pekerjaannya
dengan baik, bukan kah dia bisa menemukan pria yang baik untuknnya. Akh... Oh Hana
memang selalu begitu. Dengan prinsip itulah Hana belum menikah juga, padahal
yang lain sudah menikah untuk kedua atau ketiga kalinya.
Hana membicarakan pertemuannya
dengan Na Young pada Won, saat mereka makan bersama di restoran. Won tampak
tidak familiar dengan nama Na Young, dan Hana pun mengingatkan bahwa Na Young
adalah temannya yang menyukai Won. Benarkah? Hana kaget karena Won melupakannya,
bahkan mereka dulu bertemu bertiga untuk menuntaskan sebuah kesalah pahaman.
Won akhirnya mengingatnya, dia merasa sangat bodoh hari itu.
Jika saja hari itu Won tidak
mengatakan bahwa dia menyukai gadis lain, mungkin Hana sudah tidak bersahabat
lagi dengan Na Young. Akh… Hana penasaran siapa sebenarnya gadis yang Won
sukai? Tidak tahu, Won sudah lupa. Hana tidak percaya, apakah itu cinta yang
tak terbalas?
Won menatap Hana dan bertanya,
apakah dia terlihat seperti seorang pria yang memiliki cinta tak terbalas? Hana
mengiyakan begitu saja. Won tampak kesal, namun ponselnya berdering. Dari So
Eun. Won langsung menujukkan pada Hana, bahkan sudah selarut ini pun dia masih
mendapatkan panggilan dari Hobae wanitanya.
Won mengangkat telepon So Eun yang
menanyakan keberadaannya. Won menjawab dia sedang makan bersama teman. Hana
berkata agar Won menyuruh So Eun datang kesana. Won mengabaikan permintaan
Hana, namun Hana malah sengaja terus meneriakan ajakannya.
Akhirnya Won mengundang So Eun
untuk bergabung bersama mereka. Won mengenalkan Hana sebagai sahabatnya dan So
Eun sebagai hobae nya. Hana menatap So Eun dari atas ke bawah dan tampak
sedikit terkejut dengan penampilannya. Apalagi sikapnya pada Won juga tampak
berbeda. Hana mencoba bersikap ramah pada So Eun, dan menawarinya memesan apapun
yang dia mau karena malam ini Hana yang akan mentraktirnya. So Eun tampak
senang.
Pesanan mereka datang, Hana
kesulitan menggunakan sumpit dan Won mengejeknya tapi sambil mengambil apa yang
sejak tadi tidak bisa dilakukan Hana. Won melihat So Eun menggunakan sumpitnya
dengan baik dan memujinya, membuat Hana sedikit sebal. So Eun berkata, dulu
juga dia tidak bisa, tapi dia berusaha keras karena orang tuanya akan
menghukumnya tidak memberi uang jajan jika dia tidak bisa melakukannya. Saat
Won sedang menyelesaikan makanan Hana, So Eun menyuapi Won membuat Hana merasa
terganggu melihatnya.
Won memisahkan bawang daun ke
piring lain. So Eun bertanya apakah Won tidak suka bawang daun? Bukan dia, tapi
Hana, jadi dia yang akan memakan semua bawang itu. Bahkan saat sekolah jika ada
bawang daun di makanannya Hana akan memelas padanya untuk memakan bawang itu
untuk nya. Hana sebal, kapan dia memalas seperti itu. Won sendiri yang menyukai
bawang dan memakan itu untuknya. Ha! Dia terpaksa jadi suka karena Hana, Mereka
terus berdebat tentang bawang daun dan itu membuat So Eun sedikit tidak nyaman
dan memilih memesan Soju lagi.
So Eun tampak sedikit mabuk dan
menyandarkan kepalanya di bahu Won. Hana bertanya apakah So Eun tidak apa-apa?
So Eun berkata dia baik-baik saja. So Eun lalu bertanya apakah Hana tidak punya
kekasih? Memangnya kenapa? So Eun merasa sekali melihatnya saja, sepertinya
Hana itu adalah wanita yang mementingkan pekerjaan dan persahabatan daripada
cinta. Itu akan membuat semua laki-laki yang mendekati Hana merasa kesulitan.
So Eun meminta pendapat Won tentang penilaiannya tentang Hana. Hana sudah
merasa kesal dengan ocehan So Eun, ditambah lagi, Won malah menjawab dia juga
tidak tahu. Tapi itu lebih baik dari pada terlihat gampangan, balas Hana membuat So Eun sedikit bingung dan mengalihkan pembicaraan dengan bertanya pada Won, apakah Won mau menjadi Black Knight nya So Eun? Sigh..
Hana pergi ke toilet dan
mengomel. Sulit di dekati? Apakah dia benar-benar seperti itu? Dia semakin
kesal saat mengingat reaksi Won. Hana sama sekali tidak merasa seperti itu.
So Eun tampaknya benar-benar
mabuk. Won berkata lain kali dia akan mentraktir Hana, dan jika Hana tidak
nyaman pulang sendiri, dia meminta Hana menunggunya mengantar So Eun dulu.
Tidak masalah, ada orang lain yang akan mengantarnya pulang. Won tampak
bingung, dan Sung Jae pun datang.
Sung Jae nyapa Won, mereka
bertemu lagi. So Eun yang mabuk langsung bertanya apakah Sung Jae pacar Hana?
Mereka cocok sekali. Sung Jae langsung mengenggam tangan Hana dan membenarkan
perkataan So Eun. Won tampak terganggu dengan sikap Sung Jae dan senyum bangga
di wajah Hana. So Eun lalu berkata, tadi Hana berkata tidak punya pacar apakah
karena malu? Hana kesal, kenapa dia harus merasa malu? Sung Jae membela Hana
dan berterimakasih pada mereka yang membuat Hana memanggilnya untuk datang.
So Eun minta maaf karena membuat
Hana kesal, sementara Won malah berkomentar untuk apa Sung Jae berterimakasih,
dan lagi itu hanya masalah sepele, mengapa Hana menanggapinya dengan serius.
Hana mencoba menenangkan diri dan akhirnya minta maaf karena terlalu sensitif.
Hana dan Sung Jae akhirnya pamit duluan, Hana bahkan tidak menjawab saat Won
memintanya untuk menghubungi Won setelah dia tiba dirumah.
Di perjalanan, Sung Jae bertanya
apakah Hana menyukai Won? Tentu saja tidak, mereka hanya teman. Tapi Sung Jae
merasa dirinya sedang digunakan untuk membuat Won cemburu. Sama sekali bukan
begitu kok. Hana kemudian berniat memberikan ongkos taksi pada Sung Jae, tapi
Sung Jae menolaknya, dan pamit pulang. Sung Jae bahkan berbalik dan melambaikan
tangannya pada Hana dengan senyum manis di wajahnya, membuat Hana terpesona
dibuatnya.
Tanpa Hana sadari ada seseorang
yang melihatnya bersama Sung Jae, dia adalah salah satu anggota tim desain,
yang tampaknya beranggapan lain karena Hana dan Sung Jae bertemu di luar jam
kerja.
Sesampainya di rumah So Eun, Won
di ajak untuk minum bersama di halaman rumahnya. Won memuji masakan So Eun, dan
So Eun mengatakan dia bisa masak karena Neneknya yang mengajarinya. Sejak SMP
dia sudah tinggal dengan Neneknya karena orang tuanya meninggal terlalu cepat.
Meski Neneknya sering memarahinya dia berterimakasih karena Nenek tidak
membuatnya kesepian. Won melihat rumah So Eun tampak sepi, apakah Neneknya juga
sudah meninggal? Tidak. Dia sedang pergi jalan-jalan dengan temannya. Nenek So
Eun sangat berjiwa muda, dia bahkan iri karena So Eun menjadi seorang
pramugari.
Menyadari sudah larut malam, Won
pamit pulang, namun dia tidak sengaja menumpahkan minuman ke celananya. Won pun
minta ijin untuk menggunakan kamar mandi di rumah So Eun.
Hana yang sudah bersiap tidur
merasa bersalah dengan sikapnya. Apakah dia terlalu kasar? Dia pun menelpon Won
yang langsung bertanya apakah Hana sudah tiba dengan selamat? Ya. Hana balik
bertanya apakah Won sudah mengantar So Eun dengan selamat, begitulah. So Eun
datang dan memangilnya, “Oppa” Apakah saati ini Won sedang bersama So Eun? Ya,
di rumahnya. Hana jadi agak kesal meminta Won menelponnya lagi jika sudah tiba
di rumah.
Hana benar-benar kecewa
mengetahui Won dan So Eun masih bersama hingga selarut ini. Padahal Won sendiri
yang mengatakan padanya untuk berhati-hati. Hana tidak ingin memikirkannya, dan
berusaha untuk tidur. Tapi dia benar-benar kesal dan sangat terganggu. Hana
akhirnya menyimpan ponsel di atas bantal, menanti Won menelponnya.
Di rumah So Eun, Won tampak
bingung, dan tiba-tiba saja Won melihat So Eun tersenyum seperti seekor rubah,
dia mendekati Won dengan seduktif dan berusaha menggoda Won yang kebingungan di
buatnya. Bahkan So Eun mendorong Won ke belakang hingga tubuh Won membentur
sesuatu dan merasa kesakitan.
“Oppa” panggilan So Eun
menyadarkan Won dari halusinasinya. Won kaget sendiri, sepertinya dia sudah
terlalu mabuk. Akhirnya Won pamit pulang.
Tiba di depan rumah, Won menatap
kamar Hana yang telah gelap. Dia berniat menelpon Hana namun mengurungkan
niatnya dan memilih masuk ke dalam rumah, padahal Hana masih menanti telepon dari Won. Dan karena
Ponselnya tak juga berdering Hana mencoba untuk tidur.
Masalah aktris Go Yeon Jung tak
kunjung selesai. Hana memilih menyelesaikannya sesuai kontrak yang telah
ditanda tangani. Boss nya bertanya bagaimana perkembangan kasus Go Yeon Jung?
Hana berkata dia akan menemuinya besok, itu bagus. Dengan skandal
perceraiannya, mereka harus meyakinkan Go Yeon Jung bahwa mereka masih
bersamanya, itu akan sangat menguntungkan bagi mereka. Hana mengingatkan
Direktur bahwa dia tidak berniat keuntungkan dari kondisi sulit orang lain. Dia
hanya akan mengurus segalanya sesuai kontrak saja.
Hana bingung mengapa orang-orang
di kantor menatapnya aneh hingga Hana bertemu
Hoo Jun yang baru keluar dari lift. Pria itu mengejeknya tentang tingkah
Hana yang menggoda intern yang usianya lebih muda 8 tahun dari dirinya. Bukan
kah itu berlebihan? Apakah Hana seperti itu karena dirinya, bahkan dia telah
merusak acara pernikahan Hoo Jun. Hana kesal dan tidak menanggapi, namun dia
risih dengan gossip yang tersebar hingga ke toko di departemen store.
Saat akan masuk ke toilet Hana
pun mendengar Min Ji dan pegawai tim desain lainnya menggosipka dirinya dengan Sung Jae. Pasti Hana seperti
itu karena sangat terpukul ditinggal Hoo Jun. Min Ji lalu berkomentar, mungkin
dalam keadaan in, Hana dan Sung Jae akan pergi melakukan perjalanan bisnis
bersama.
Hana diam saja, dan membuat
mereka sangat kaget saat menyadari Hana mendengar pembicaraan mereka. Tak ada
rasa penyesalan, namun mereka tampak takut dan segera menghindar. Hana akhirnya
mengambil keputusan.
Dia mendatangi Sung Jae dan
memintanya untuk membuat reservasi Hotel karena mereka berdua akan pergi untuk
perjalana bisnis keluar Kota dengan menggunakan mobil pribadi Hana. Sung Jae
menerimanya dengan sangat baik. Pegawai lain kaget dengan keputusan Hana,
terutama para tim desain yang bergosip tadi.
So Eun datang ke rumah Won,
membawakan makanan kesukaan Mir MBLAQ untuk Mi Hyang, dia bahkan menyarankan
kapan Mi Hyang bisa membawakan makanan itu untuk Mir. Mi Hyang merasa takjub
dan mengajak So Eun untuk memulai hubungan Noona-dongsaeng. So Eun sangat
senang dan berterimakasih.
Tentu saja, tujuannya datang
untuk mencari Won. Mi Hyang memberitahu jika Won sedang makan bersama keluarga
tetangga. Apakah itu artinya keluarga Hana? Akh ternyata So Eun kenal Hana? Ya,
mereka pernah bertemu, dan merasa sedikit cemburu melihat hubungan Hana dan
Won. Tidak ada yang perlu dicemburui, mereka memang sangat dekat.
Won datang bersama Dae Bok yang
numpang ingin main game di TV Home Teater nya Won. Melihat So Eun ada disana,
Won sangat kaget hingga membuatnya tidak sempat berkedip. Orang lain yang juga
kaget melihat keberadaan wanita cantik di rumah Won adalah Dae Bok.
Dae Bok langsung melaporkan hal
ini pada Ayah dan Ibunya, bahwa So Eun adalah wanita terbaik yang pernah ada
dalam hidup Won. Jika Won tidak sampai jatuh hati padanya, Won bukan laki-laki.
Dae Bok menjelaskan keistimewaan So Eun, dan juga kebaikannya. Ibunya sangat
stress, sementara Ayah bertanya darimana dia tahu jika So Eun itu baik. Tentu
saja karena dia cantik. Tidak bisa begitu! Ibu berpikir mereka harus
merencanakan sesuatu yang khusus untuk menyelamatkan Hana di saat genting
seperti ini. Mengapa Hana selalu melewatkan pria-pria yang baik?
Won mengintip makanan yang di
kirim So Eun, dia tersenyum melihat ada tanda hati di dalamnya. Mi Hyang
menilai So Eun wanita yang baik dan menyenangkan karena sampai membawakan
makanan untuk Mir-nya demi Won. Apakah Won tertarik berkencan dengannya? Won
mengingatkan apakah sekarang Mi Hyang sedang mengurusi kehidupan cintanya? Mi
Hyang minta maaf dan berkata jika Won berniat berkencan dengannya, sebaiknya
dipikirkan dengan serius, jangan membuatnya bingung. Won memilih menghindar ke
atas, namun Mi Hyang memaksa Won untuk berjanji.
Saat membuka Laptop, Won
mendapatkan pesan dari So Eun yang bertanya apakah makan yang dia bawakan
rasanya enak? Jika enak, dia meminta Won untuk mengajaknya makan bersama. Won
berniat menjawab, namun pada akhirnya dia memilih menyimpan ponselnya tanpa
menjawab SMS So Eun.
Hana berlatih untuk memberikan
pernyataan pada Go Yeon Jung tentang kesepakan kontra kerja mereka. Hana gugup
dan lupa beberapa kalimat, dia melihat catatannta lagi dan merasa sedikut
frustasi. Sung Jae datang dan bertepuk tangan untuk Hana, dia berkata jika Go
Yeon Jung pasti ketakutan mendengar ancaman Hana itu, mungkin dia akan
melarikan diri dengan Heels nya.
Sung Jae memberikan data-data Go
Yeon Jung yang diminta Hana, dan Hana pun memeriksanya. Saat melihat berita
tentang Go Yeon Jung yang akan mendatangi festival film, Hana mendapatkan
sebuah ide. Dia pun meminta Sung Jae untuk melakukan sesuatu untuknya.
Hana dan Sung Jae keluar dari
kantor bersama. Sebelum pulang Sung Jae berkata pada Hana, jika urusan mereka
dengan Go Yeon Jung telah selesai, Sung Jae mengajak Hana untuk melihat pantai
di pagi hari bersama. Hana terpaku mendengar perkataan Sung Jae. Dia menangkap
makna lain dalam ajakan itu.
Won pergi ke supermarket untuk
membeli beberapa botol bir, dia melihat Hana di bagian pakaian dalam. Apa yang
sedang Hana lakukan? Hana berniat membeli sepasang pakaian dalam berwarna hitam
setelah memikirkan ajakan Sung Jae untuk melihat pantai bersama di pagi hari.
Hana merasa malu sendiri. Won datang mendekat dan bertanya apa yang sedang Hana
lakukan?
Hana sangat kaget dengan kehadiran Won.
Melihat Hana sedang memilih pakaian dalam, Won berkata daripada pilihan yang
sedang dipegang Hana, lebih baik Hana membeli apa yang dipilihkan Won. Hana
antusias dan melihat pilihan Won, ternyata pakaian dalam yang ukurannya lebih
kecil dari yang Hana pilih dan modelnya sangat sederhana. Hana jadi kesal
karena Won malah mengerjainya, dan akhirnya Hana mengejar Won yang langsung
kabur setelah mengerjai Hana. ;p
Won kaget saat Hana bercerita
bahwa dia akan melakukan perjalanan bisnis dengan Sung Jae selama 2 hari 1
malam. Apalagi tempatnya tidak terlalu jauh, bisa bolak balik dalam sehari.
Hana mencibir bukan kah Won juga sering menginap kalau pergi ke Seoul. Akh,
Hana selalu berlebihan dalam memandang sesuatu. Hana mengerti posisi Won, tidak ada salahnya
seorang pria dewasa melakukan hal itu. Apa yang sebenarnya Hana mengerti?
Pikirkanlah, apakah ada ketulusan dalam momen tersebut.
Apa maksud Won? Dulu Hana pernah
memberitahunya tentang momen penting dan sesuatu seperti itu. Akh! Jadi Won
masih mengingat tentang Momen itu? Itu bukan tentang Won, tapi tentang Hana dan
Sung Jae. Tidak masalah karena dia melihatmu sebagai wanita baik, jangan jatuh
cinta karena hal itu. Hana jadi kesal, apakah Won selalu menilainya sebagai
wanita serba kurang karena beberapa alasan? Won membenarkan. Hana berdalih jika
dia bukan saja wanita yang baik, tapi sangaat baik. Pengakuan Hana membuat Won
ingin muntah saja.
Hana tidak peduli, dia meyakini
sebuah hubungan bisa dimulai dengan kata-kata sederhana seperti itu. Hana
begitu percaya diri dan dia meminta uang 5000 dolarnya pada Won, namun Won
mengelak, seperti tidak mau membayar.
Orang tua Hana datang dan tampak
sangat senang melihat mereka bersama di depan rumah. Won berkata mereka bertemu
di supermarket saat membeli beberapa kaleng bir. Jadi Won punya bir, apakah
mereka harus minum bersama? Ajak Ayah Hana. Itu ide yang sangat bagus. Hana
juga tampaknya antusias dengan ide itu dan mengajak Won, masuk ke dalam rumah.
Ibu sengaja memasak Lobster untuk
Won, Dae Bok senang karena dia bisa makan Lobster karena Won, saat Dae Bok akan
mengambil lobsternya ibu mencegahnya dan memberikan potongan yang special pada
Won, tapi Won kan sayang sama Dae Bok jadi dia membiarkan Dae Bok mengambil
semuanya. Melihat orang tuanya begitu perhatian pada Won, Hana pun ikut
tersenyum senang.
Saat Won sibuk makan, Ibu
mengatakan jika mereka sudah menganggap Won seperti anak sendiri. Saat Won
masih sekolah, tiap tahu dia membuatkan sup rumput laut di hari ulang tahunnya.
Dan saat Won menjani wajib militer, mereka sekeluarga, jauh-jauh pergi ke
pegunungan Gangwon-do untuk mengunjungi. Tentu saja, bagaimana Won bisa lupa.
Dia juga sudah menganggap ortu Hana perti orang tua nya sendiri. Dae Bok
berkata agar Ayah dan Ibu tidak berlebihan, Won juga membelikan mereka hadiah
dari Gaji pertamanya kan?
Ibu tidak menggubris dan mulai
bertanya pada Won, apakah dia ingin dijodohkan? Won kaget mendengarnya, ibu
mengatakan jika temannya memiliki anak perempuan yang ambisius dan karirnya
sukses. Ayah berkomentar, wah… itu seperti Hana. Dia sangat cantik, ibu melihat
penampilan Hana dalam busana santainya dan meralat kata-katanya bahwa gadis itu
sangat cantik jika berdandan. Dae Bok gerah mendengar kepalsuan ibunya dan
berkata, mengapa mereka tiba-tiba seperti itu? Padahal sejak dulu mereka selalu
memintanya mengawasi Won dan Hana karena hubungan mereka yang begitu dekat.
Won tersenyum mendengar ucapan
Dae Bok, ibu kesal pada anak lelakinya itu dan meneruskan usahanya untuk
membujuk Won mau di jodohkan dengan mengatakan bahwa keluarga gadis itu sangat
damai. Won beruntung bisa mendapatkan keluarga seperti itu. Sepertinya baik
Hana dan Won sudah paham jika kedua orang tua Hana berusaha menjodohkan mereka
berdua. Hana meminta ibunya untuk berhenti karena Won bisa saja kena gangguan
pencernaan mendengar semua bujuk dan rayunya itu.
Hana mengajak Won pergi agar
terhindar dari ocehan ibunya. Tadinya
Aya dan Ibu protes, tapi saat tahu Hana mengajak Won ke kamarnya, mereka malah
bersikap lebih jauh. Ayah bahkan mengatakan agar ibu menyiapkan melon dan
memberikan tanda hati pada Hana dan Won. Hahahaha…
Sesampainya di kamar Hana, dia
berkata pada Won agar tidak terlalu menanggapi ucapan orang tuanya. Mereka
selalu berlebihan, apakah mereka tidak bisa mengerti bahkan setelah 17 tahun
tidak ada ketertarikan di antara mereka berdua. Tepat saat itu keduanya saling
berhadapan, menghalangi jalan satu sama lain. Hana terlihat canggung dan Won
berkata, bahwa dia adalah pria yang super baik (itulah mengapa ortu Hana
bersikap seperti itu) Hana gugup dan berkata dia akan mengambil melon.
Won menunggu di kamar Hana dan
melihat foto-foto Hana saat SMA yang ada di dinding kamarnya. Won menatap
sebuah foto dimana Hana berfoto dengan poster Lee Seung Hwan, idola Hana di
tahun 1997 saat gadis itu datang ke konser idolanya tersebut.
Dan ternyata Won memiliki sketsa
foto Hana bersama poster Lee Seung Hwan tersebut di buku sketsanya. Won
tersenyum saat melihat sketsa Hana ketika dia sudah berada di kamarnya. SMS
masuk ke ponselnya, dati So Eun lagi yang bertanya apakah makanannya tidak
enak? Dia menunggu balasan SMS Won. Akhirnya menutup buku sketsanya dan membalas SMS So Eun dengan bertanya, apa yang
ingin So Eun makan?
Hana dan Sung Jae pergi untuk
perjalanan bisnis mereka. Sung Jae membawa barang yang diminta Hana, namun Sung
Jae bingung mengapa Hana memerlukan barang itu? Untuk Plan B, seandainya dia
tidak berahasil membujuk Go Yeon Jung untuk mengiklankan sepatu mereka.
Di dalam mobil, Seperti biasanya, Sung Jae bersikap sangat
manis dengan menawarkan jika Hana lelah dia akan menggantikannya untuk
menyetir. Sung Jae juga bertanya apakah Hana sudah sarapan dan sebagainya.
Tiba-tiba Sung Jae menirukan suara kentut dan bertanya apakah Hana
mengingatnya? Hana tidak menjawab dan bersikap agak malu, Sung Jae terus
menirukan suara tersebut dan bertanya apakah Hana mengingatnya?
Hana kesal dan mencekik leher
Sung Jae, meminta Sung Jae menghentikannya. Sung Jae kaget dan minta maaf
sambil ketakutan. Tapi itu semua hanya khayalan Hana, pada kenyataannya dia
sama sekali tidak bisa melakukan hal itu pada Sung Jae, dan berakhir meminta
Sung Jae menghentikannya dengan nada suara yang manis, membuat Sung Jae minta
maaf sambil tersenyum.
Won berniat memenuhi janjinya pada
So Eun yang memilih untuk dibuatkan makanan oleh Won, tapi So Eun sebaiknya
jangan berekspetasi terlalu tinggi. So Eun tidak masalah, dia akan senang jika
bisa makan bersama Won. Jam berapa So Eun harus datang? Apakah mereka akan
belanja bersama? Tidak perlu, So Eun cukup datang ke rumah Won jam 5 sore saja.
Hana dan Sung Jae tiba di hotel
tempat Go Yeon Jung menginap. Go Yeon Jung sedang latihan Yoga, dan tampaknya
tidak tertarik menerima kehadiran mereka berdua. Bahkan secara jelas Go Yeon
Jung meminta asistennya untuk membukakan pintu agar mereka pergi. Hana tidak
menyerah, dia ingin meyelesaikan masalah ini sesuai kontrak, jika Go Yeon Jung
melanggarnya dia harus membayar ganti rugi. Apakah Hana sedang mengancamnya? Go
Yeon Jung tidak peduli dan menyuruh mereka pergi.
Hana menjalankan rencanan B nya
dengan menunjukan sebuah gaun indah dan sepatu Tandy yang seharusnya di
iklankan oleh aktris itu. Hana berkata jika Go Yeon Jung tidak mau menjadi home
shopping mereka, maka Hana punya solusi lain, dia ingin Go Yeon Jung memakai
gaun yang dia bawa dan sepasang sepatu mereka. Jika Go Yeon Jung bahkan tidak
bisa menerima tawaran ini, maka dengan menyesal Hana akan membawa masalah
pelanggaran kontrak ke jalur huku,.
Go Yeon Jung sama sekali tidak
bereaksi, namun dia melirik gaun itu penuh minat, karena gaun hitam yang dibawa
Hana terlihat sangat cantik. Karena Go Yeon Jung tidak memberikan jawabannya,
Hana menganggap Go Yeon Jung mebolak dan berniat pergi. Go Yeon Jung menahan
Hana dan berkata tidak ada salahnya dia menggunakan itu di acara festival film
nanti. Hana pun tersenyum senang mendengar kabar baik itu.
Sung Jae merasa Hana sangat hebat
dengan rencana B nya, bagaimana Hana bisa memikirkannya? Dia mendapatkan ide
setelah melihat data tentang Go Yeon Jung yang Sung Jae bawa. Dia teringat
bahwa Go Yeon Jung pernah bilang impiannya adalah memakai sebuah gaun yang
cantik untuk pergi ke festival film. Hana juga berterimakasih karena Sung Jae
membawakan gaun yang sesuai dengan selera Go Yeon Jung, dari mana Sung Jae
mendapatkannya? Sung Jae punya kenalan yang bekerja di butik di daerah
Cheongdam-dong.
Pekerjaan mereka sudah selesai,
apa yang akan mereka lakukan? Hana dan Sung Jae pun memilih jalan-jalan di
daerah tersebut. Melihat berbagai hasil laut dan juga makanan. Hana sangat
bahagia saat bersama Sung Jae dan dia selalu tertawa. Tak bisa disangkal,
mereka tampak seperti sepasang kekasih yang sedang berkencan dengan manis.
Tiba di hotel, Sung Jae mendekati
Hana saat dia sedang menghirup udara malam. Sung Ja menggenggam tangan Hana dan
berkata, karena semuanya berjalan lancar, besok pagi, mereka bisa pergi ke
pantai bersama kan? Hana terpana mendengarnya.
Di dalam kamar Hana baru saja
selesai mandi dan memikirkan ajakan Sung Jae, dia pun berinisiatif untuk
mengajak Sung Jae minum segelas sampanye karena urusan mereka selesai dengan
sangat baik. Hana mempercantik dirinya untuk menemui Sung Jae.
So Eun sudah tiba di rumah Won,
mereka akan makan malam bersama Mi Hyang juga. So Eun sangat takjub pada
kemampuan memasak Won, menurutnya Won sangat keren. Mi Hyang berkata jika Won
pandai memasak, dia sudah memasak sejak kecil. Dia sangat jago membuat kimchi.
Selesai masak Won membawa
makanannya ke atas meja. So Eun tampak takjub, bahkan sebelum memakannya dia
sudah merasa itu sepertinya sangat enak. Won berkata dia tidak tahu apakah So
Eun akan menyukainya atau tidak.
So Eun mencicipinya dan berkata, rasanya sama
seperti pasta yang dia makan saat hari pertama masuk Universitas. Bagaimana
rasanya? Sangat menyentuh. Dulu Neneknya membawa So Eun ke sebuah restoran yang
menyajikan spageti dan dia sangat terharu dengan rasanya yang sangat menyentuh.
So Eun melanjutkan makannya, sementara Mi Hyang diam-diam memuji So Eun pada
Won dengan bahasa isyaratnya.
Hana pergi ke kamar Sung Jae.
Saat akan mengetuk pintu, seorang pelayan hitel keluar, Hana pun langsung masuk
dan memanggil Sung Jae. Hana mendengar Sung Jae berbicara, dia pikir Sung Jae
sedang menjawabnya, tapi ternyata Sung Jae sedang bicara di telepon.
Pembicaraan Sung Jae di telepon
membuat Hana terpukul karena Sung Jae membicarakan tentang mengirimkan uang
untuk biaya RS, dan dia akan segera jadi pegawai tetap karena dia dekat dengan
ketua tim nya (Hana maskudnya?) Jadi pasti Hana akan mengurusnya. Sung Jae
menaikan nada bicaranya saat berkata dia akan membuat semua itu terjadi.
Hana menyadari sesuatu. Sung Jae
sedang memanfaatkannya agar bisa dengan cepat menjadi pegawai tetap? Sung Jae
menyadari keberadaan Hana dan tampak sangat kaget. Hana bertanya apakah dia
tampak seperti wanita yang akan mengurusnya hanya karena mereka dekat? Dan
Bagaimana bisa Sung Jae begitu percaya diri, jika mereka memang dekat? Ternyata
Sung Jae hanya memanfaatkan Hana demi mendapatkan sebuah jabatan? Semua
senyuman dan perhatiannya sama sekali tidak tulus. Mengapa Sung Jae bisa
melakukan hal yang begitu rendahan seperti itu?
Sung Jae mencoba membela diri,
bukankah Hana juga pernah merasakannya, saat semua yang dia miliki di renggut
oleh bawahannya. Hana tampak bahagia saat saat Sung Jae datang padanya, jadi
Hana tidak seharusnya menilai Sung Jae dari apa yang dia lakukan. Hana tidak
ingin mendengar lagi. Dengan dingin dia berkata jika mereka tidak akan melihat
laut di pagi hari.
Hana keluar dari kamar Sung Jae
dengan perasaan terluka. Hana berpikir bahwa apa yang Sung Jae lakukan hingga
membuat hatinya berdebar adalah karena ketulusannya. Hana kecewa karena dia
berdebar dengan semua kepalsuan itu, namun yang paling membuatnya terpukul
adalah karena Hana merasa bahagia karena semua itu. Akhirnya Hana hanya bisa
menangis meratapi karena dia merasa bahagia saat dimanfaatkan seperti itu.
Selesai makan, Won, So Eun dan Mi
Hyang tampak bahagia mengobrolkan sesuatu hingga So Eun panik hanya karena dia
tidak sempat mengambil foto masakan Won, padahal itu pertama kalinya Won
memasak untuknya. Won dan Mi Hyang tersenyum mendengarnya. Mi Hyang berkata foto saja sekarang, tapi So Eun sudah menghabiskan semuanya, piringnya sudah kosong. Akhirnya Won
berkata dia akan memasakannya lagi lain kali untuk So Eun, dan saat itu So Eun
bisa memfotonya. So Eun langsung merasa lega.
Mi Hyang bercanda, bahwa So Eun
tampak sangat berbakat untuk membuat kesempatan agar bisa makan masakan Won
lagi. So Eun tampak gugup, dia tidak bermaksud seperti itu. Mi Hyang bukan
sedang mencibirnya, dia hanya ingin mengatakan So Eun sangat cantik, dan
keuntungan juga bagi Mi Hyang bahwa dia bisa memakan spageti buatan Won lagi.
Hana menelpon Won, dan saat
mendengar suara tertekan Hana, Won segera menjauh untuk menerima telepon itu.
Mi Hyang berkata pada So Eun, mereka (Hana dan Won) benar-benar sangat dekat.
So Eun menatap dari belakang bagaimana ekpresi Won saat dia menerima telepon
dari Hana.
Won sangat khawatir mendengar Hana
yang terisak di telepon. Hana mengatakan bahwa apa yang dikatakan Won semuanya
benar. Bagaimana dia merasa begitu bodoh hanya karena merasakan debaran itu,
tapi ternyata semuanya palsu. Hana berjalan luntang lantung selama menelpon
Won, “Kurasa aku bisa gila hanya karena ingin dicintai” Won yang mendengarnya
menjadi kesal sendiri namun dia tidak bisa mengatakan apapun. Bahkan saat Hana
bertanya padanya, apakah dirinya sebodoh
itu?
Waktu terus berlalu, Hana
berkali-kali memutus sambungkan teleponnya dengan Won. Hana kini sudah berada di
pinggi pantai dan terus berbicara pada Won di telepon, “Semuanya begitu kacau,
Apakah aku begitu bahagia saat mendapatkan sepatu baru yang berkilau? Wonna…
aku tidak memiliki kepercayaan diri lagi. Haruskah aku tidak memikirkan hal
lainnya dan bekerja saja sampai aku mati? Semakin aku memikirkannya, Aku merasa semakin kesal”
Merasa lelah setelah berjalan
cukup jauh, Hana duduk di sebuah ayunan di pinggir pantai sambil menonton
orang-orang yang sedang menyalakan kembang api. Tiba-tiba saja hujan turun.
Semua orang menyingkir mencari tempat untuk berteduh. Hana linglung sendiri,
dia menutupi kepalanya dengan tas untuk menghindari air hujan, tapi itu tidak
bekerja.
Saat Hana mencoba menelpon seseorang dalam kebingungannya, tapi
tiba-tiba saja seseorang melindungi Kepala Hana dari air hujan dengan jas nya. Orang itu adalah Won dengan
senyuman lega di wajahnya. Hana termangu dan memangilnya, “Wonna…”
Hana berdiri
dan berhadapan dengan sahabatnya, Won berkata, “Akhirnya aku menemukanmu Oh
Hana. Kau akan benar-benar di hukum jika sampai sakit karena kehujanan” Hana
tidak bisa mengatakan apapun lagi. Won membenarkan letak jaketnya dan mencoba
melindungi kepala mereka berdua. Saat Won tersenyum padanya, mau tak mau, meski
hatinya sedang bersedih, Hana juga membalas senyumnya.
***
Bukan kah karakter Won ini
semakin complicated, mengapa dia menjadi semakin misterius setiap episode nya?
Dan sepertinya alasan dia mengatakan tidak bisa mencintai Hana bukan hanya
satu, dari yang aku lihat dari adegan flashback nya, Na Young yang menuduh
mereka berkencan dan reaksi Hana terhadap tuduhan itu juga menjadi salah satu
alasannya. Seperti yang So Eun katakan, Hana terlihat seperti orang yang akan
mementingkan perasahabatan daripada Cinta, itu jugalah yang terjadi di
masalalu.
Hana bahkan sangat merasa
bersyukur karena saat itu Won mengatakan bahwa dirinya menyukai gadis lagi,
yang tanpa mereka sadari bahwa mungkin Won gadis yang dia bicarakan adalah
Hana. Namun demi ingin melindungi persahabatan Hana dan Na Young dia pun
membual tentang menyukai orang lain.
Seperti yang dikatakan Lee Jin
Wook di acara konpers drama ini bahwa karakter dia dan Li Da Ren sangat
berbeda, itu juga terlihat dari pengakuan dramatis Won yang dengan kejam
mengatakan bahwa dia tidak akan pernah mencintai Oh Hana. Di drama aslinya,
semuanya berawal dari pengkhianatan sahabat You Qing sejak di SMA yang menyukai
Da Ren. Tapi di drama ini Hana yang dituduh berkhianat pada persahabatan mereka
dan Won yang menyelesaikannya untuk
Hana.
Hana tumbuh menjadi gadis yang
positif tanpa sakit hati karena hubungan perasahabatan yang rusak dengan
sahabatnya. Bertolak belakang dengan Won yang tumbuh menjadi pribadi yang
misterius, seolah menyimpan banyak luka dari masa lalu untuk menyembunyikan
perasaannya pada Hana. Itu lah mengapa ketimbang bersikap begitu pengertian
terhadap Hana, Won lebih memilih selalu mendebat Hana, bahkan mengejeknya dan
dia tidak segan mengatakan pendapat terburuknya pada situasi Hana. Won hanya
ingin Hana sadar akan usianya, dan tidak lagi menangis karena laki-laki.
Di episode ini, bahkan pilihan pekerjaan Won menjadi Kru kabin menjadi semakin misterius. Won yang dikenal pemilih, tentu akan lebih pantas dengan cita-cita nya menjadi sutradara, lalu mengapa dia tiba-tiba merubah cita-cita itu dan mengabdikan diri dengan melayani orang lain di pesawat. Hmmm apakah itu untuk melatih dirinya bersabar dalam menghadapi Hana? Eh?
Suka banget sama keluarga Hana yang selalu cari-cari kesempatan untuk menjodohkan mereka. Scene favoriteku di episode ini adalah saat Won makan bersama dengan keluarga Hana keliatan banget akrabnya, dan Ibu nya hana itu lho, ngebet banget tampaknya pengen Won jadi mantunya hehehe.
So Eun modus banget yah ;p pinter
ngambil Hati Won dan Mi Hyang, jadi tidak heran kalau pada akhirnya Won
memutuskan untuk ‘mencoba’ berkencan dengannya sementara dia tetap menjadi
sahabat terbaik Oh Hana.
Siapa yang terharu melihat Won
tiba-tiba datang melindungi Hana dari hujan? Pasti banyak yah? Bahkan
komen-komen netizen tentang scene ini pun sangat positif, tapi sayangnya ini
menjadi scene yang membuatku sedikit kecewa jika dibandingkan dengan apa yang
terjadi di versi originalnya. Menurutku Scene ini terlalu dramatis aja hehehe…
Aku sebelumnya tidak berniat
membandingkan versi Taiwan dan korea nya, tapi aku benar-benar menunggu Scene
ini, Ending episode 3 di versi Taiwannya adalah Scene favorite ku, sayang
sekali aku tidak bisa melihatnya d versi Korea nya.
Melihat Lee Jin Wook di dekat
Ayunan di hari hujan malah membuatku teringat pada ending Nine episode 10, saat
Sun Woo akhirnya menemukan Min Young yang basah kuyup kehujanan karena merasa
frustasi dengan ingatannya. Tapi tentu saja…. Kesannya sangat berbeda…. Swing
and Rainy Scene nya Nine lebih membuat hatiku berdebar-debar dan sangat
membekas di ingatanku. “Kau tau kata apa yang paling aku benci… Samchoon” Brrr
kesannya itu dalem banget >.<
Dan kenapa Ahjuma Mi Ran dan
Barassi tiba-tiba jadi cameo di episode ini? Sudah terlalu banyak scene di
drama ini yang mirip denga Scene di Let’s Eat 2 dan sekarang cameo nya pun
salah satu pemain Let’s Eat 2? Hmmm… bolehkah aku berharap Seo Hyun Jin jadi
cameo, mungkin dia bisa menjadi salah satu penumpang rese yang tidak bisa di
handle So Eun lagi, dan akhirnya Won yang melayani istrinya yang cantik itu
*aku aku ini ngomong apa sih* (Mohon maaf, aku belum sembuh dari kutukan Crown
Couple ku)
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Iya irfa.aku jg ga suka endingnya.pas nonton rasany kok 'ajaib' won tb2 muncul..
BalasHapusBukan masalah Won yang ajaib ada disana kok, sejak awal Won bilang tempat Hana dan Sung Jae pergi itu deket, knp juga harus nginep. Dan Hana menelpon Won sepanjang malam, jadi aku gak heran klo Won bisa cepet dateng kesana, dan yah... kan jaman udah cangih, Won bisa ngtrack keberadaan Hana dengan GPS.
HapusYang membuat aku kecewa, adegannya dibikin dramatis, tapi malah feel sedih dan romantis nya ilang aja, sementara di drama aslinya, Scene Daren nyusulin YQ itu sederhana, tapi makjleb terasanya. Jadi rasanya kurang aja eksekusinya untuk versi Korea nya ini~~
Itulah drama,hehehe. Makasi mba Irfa, sy sependapat dgn mba Irfa nine lebiiiih keren..
BalasHapusMemang Nine itu belum ada tandingannya yah... di naver ada yang komen kalo mungkin Park Sun Woo akan terlupakan karena karakter Charmingnya Won, tapi buat aku.. Park Sun Woo tetap yang the best >.<
HapusDitunggu ulasan episode 4 nya ya mba..
BalasHapusdi episode 4 paas won dan hana makan jamppong itu mereka nonton tv acaranya pas running man kyaknya pas running man episode seo hyun jin...kekekekekeke.........
BalasHapusEpisode 4nya d tunggu,
BalasHapusNonton Film Bioskop Online Terbaru episo 4nya mana ni ?
BalasHapusmakasih mimin udah mau review in....
BalasHapuseh jangan lupa baca juga Sinopsis Drama Korea Terbaru hanya diblog Drama Korea Terbaru dan Film Drama Korea Terbaru
Sampai sekarang peran lee jin wook sebagai park sun woo masih paling is the best,gara2 nine jadi pengen lihat akting lee jin wook terus...^^
BalasHapus