Apa yang terjadi setelah Hong Do mengatakan perasaannya pada detektif Jang dengan tak terduga di episode 3? Hong Do syok hingga langsung pulang ke rumah dan melupakan Yi Suk yang sejak tadi menonton.
Sesampainya di rumah Hong Do merasa dirinya gila karena
telah mengatakan perasaannya, seharusnya bukan itu yang dikatakannya! Yi Suk
menelpon, meminta Hong Do datang ke toko roti untuk merayakan keberhasilannya,
Hong Do harus bertanggung jawab karena dirinya, Yi Suk meninggalkan rumah tanpa
sarapan jadi Hong Do harus mentraktirnya. Hong Do ingin menolak, apalagi itu
harus datang ke toko roti, dia sudah 7 tahun tinggal di daerah sana tapi tidak
pernah mendatangi toko roti itu. Yi Suk tidak peduli, dia hanya ingin Hong Do
datang.
Sambil mengomel, Yi Suk menunggu Hong Do yang tak kunjung
datang, padahal dia sudah sangat lapar. Hong Do menelpon berkata dia ada di
luar. Yi Suk melihat ke jendela dan menemukan Hong Do sedang berjongkok
menyembunyikan dirinya di tempat parkir. Yi Suk keluar dan berkata mengapa Hong
Do harus menelpon segala dan memaksa Hong Do masuk ke toko roti. Dengan langkah
tergesa Hong Do berjalan ke arah Yi Suk dan langsung di tarik masuk ke dalam
toko.
Hong Do duduk di tempat yang tersembunyi dan mengabaikan
panggilan Yi Suk yang mengajaknya duduk di tempat terbuka. Yi Suk pun mengalah
dan duduk di meja yang Hong Do pilih. Yi Suk membicarakan keberhasilan Hong Do,
lihatlah.. cara tegasnya sangat efektif kan? Membawa seorang antrophobia ke
tempat seperti itu bukanlah hal yang mudah. Sejak bertemu Yi Suk perkembangan Hong
Do sangat cepat, dan tentang wajah Hong Do yang cepat memerah, namun bisa
berhadapan dengan Yi Suk dan Doo Soo, sepertinya orang yang menyakiti Hong Do
itu seorang perempuan.
Yi Suk terus saja mengoceh sementara Hong Do memasang
ekspresi seperti orang yang kehilangan jiwanya. Yi Suk jadi bertanya-tanya
mengapa Hong Do seperti itu? Hong Do berkata dia tidak mengatakan yang
seharusnya dia katakan. “Apakah kau tidur nyenyak semalam?” dia tidak berhasil
mengatakannya. Lalu apa yang Hong Do katakan? Yi Suk yakin dia melihat Hong Do
berkata sesuatu pada Doo Soo.
“Aku menyukainya” cicit Hong Do. Yi Suk tidak mendengar dan
meminta Hong Do mengulangnya, apa? “Aku menyukainya!” Itulah yang di katakan
Hong Do, seharusnya dia tidak mendengarkan saran dokter gila seperti Yi Suk,
sekarang Yi Suk harus bertanggung jawab tentang semua ini. Yi Suk bahkan sangat
kaget mendengarnya, Hong Do malah mengutarakan perasaannya?
Saat berda di RS, Yi Suk meminta Hong Do mengulang apa ya
yang dia katakan pada Doo Soo dan menganggapnya sebagai Doo Soo, agar dia tahu
bagaimana perasaan Doo Soo saat mendengarnya. Hong Do berusaha mereka ulang,
dan hasilnya Yi Suk tidak merasakan apapun. Hong Do mengulanginya, lagi dan
lagi, tapi hasilnya tetap sama, Yi Suk tidak merasakan apapun dari pengakuan
Hong Do itu.
Doo Soo menelpon karena merasa terganggu dengan pengakuan
Hong Do tadi pagi. Yi Suk malah merebut ponsel Hong Do dan berkata saat ini
Hong Do sangat gugup dan ketakutan, dan tentang apa yang terjadi tadi pagi,
anggap saja tidak terjadi apapun. Doo Soo bertanya mengapa Yi Suk tahu tentang
apa yang terjadi tadi pagi, apakah dia sedang digunakan sebagai sebuah
percobaan ? Ternyata Doo Soo cukup pintar. Hong Do meradang ingin merebut
ponselnya, namun Yi Suk menutup sambungan teleponnya dengan Doo Soo.
Hal tersebut membuat Doo Soo tak habis pikir, apakah dirinya
sedang di permainkan? Hong Do bukan orang yang seperti itu. Doo Soo sangat
merasa tidak nyaman dengan semua ini.
Jadwalnya si Nenek berkonsultasi dengan Yi Suk, nenek
mengatakan jika dia datang bersama putranya dan dia memberi minum pada putranya
itu, Hong Do yang ada disana kaget karena sebenarnya tidak ada siapapun di
samping si Nenek. Yi Suk bertanya berapa umur putranya Nenek itu? Nenek malah
meminta putranya mengatakannya sendiri, tapi karena dia pemalu maka nenek yang
mengatakannya, Putranya berusia 12 tahun. Tanpa ragu Yi Suk langsung berkata
jika di ruangan ini hanya ada Yi Suk, nenek dan Hong Do, tidak ada anak yang
berusia 12 tahun.
Nenek syok, putranya ada disini kok! Yi Suk mengatakan
dengan jelas jika Nenek mengalami gangguan delusional. Halusinasi akut, dan Nenek tidak meminum
obatnya sehingga gejalanya malah semakin parah, jadi mulai sekarang dia harus
meminum obatnya.
Prof. Uhm langsung mendatangi Yi Suk sambil mengamuk karena
cara Yi Suk menangangi si Nenek. Seharusny Yi Suk tidak bersikap seperti itu?
Lalu dia harus bagaimana? Membesarkan hatinya dengan menyetujui delusinya?
Membiarkan si Nenek bahagia dengan penyakitnya karena sebentar lagi dia akan
meninggal? Prof. Uhm semakin kesal dan mengungkit Ibu Yi Suk dan ini membuat Yi
Suk meradang dengan mengatakan bahwa Prof. Uhm lah yang memiliki masalah mother
complex karena dia tidak punya ibu. Prof. Uhm selama ini tidak memberi obat
pada si Nenek karena merasa kasihan.
Setelah Prof. Uhm pergi, Hong Do memaki Yi Suk, dan
mendengar pegawainya mengatainya Yi Suk tidak terima, namun dia tidak berniat
memperpanjang masalah dan malah mengajak Hong Do makan dan minum anggur
bersama.
Hong Do dan Yi Suk makan malam bersama, Yi Suk memsan anggur tapi tidak meminumnya karena dia memang sedang terapi. Yi Suk bertanya apa yang disukai Hong Do dari Doo Soo, awalnya Hong Do enggan menjawab, namun setelah menegak minumannya Hong Do berkata dia menyukai semua tentang Doo Soo. Yi Suk jadi sebal mendengarnya, apalagi Hong Do mengejeknya jika Yi Suk adalah orang yang tidak pernah mendapatkan cinta sehingga dia menjadi begitu kejam pada si nenek.
Usai makan lama, Hong Do mabuk berat. Yi Suk menyewa supir pengganti untuk mengendarai skuter Hong Do dan mengantarnya pulang. Namun tentu saja si sopir kesulitan membawa Hong Do yang sedang mabuk dengan skuternya. Akhirnya dengan sangat terpaksa Yi Suk memberikan tumpangan pada Hong Do yang sudah tidak bisa di ajak bicara sambil mengomel sepanjang jalan melihat bertapa jeleknya Hong Do saat mabuk.
Tidak berhasil mendapatkan alamat Hong Do, akhirnya Yi Suk membawa Hong Do ke apartemennya sehingga saat pagi hari Hong Do merasa kaget karena tiba-tiba bangun di tempat tidur orang lain. Apalagi saat dia mengingat apa yang terjadi semalam. Yi Suk membopongnya masuk ke dalam apartemen sementara Hong Do dengan tidak tahu malunya muntah di karpet Yi Suk.
Tapi Yi Suk tidak ada disana, dia kembali ke rumah keluarganya dan bertanya tentang keadaan Hong Do di telepon. Mendengar suara Butler Ahn saat Yi Suk menelponnya, Hong Do teringat bahwa dia harus pergi bekerja dan dia buru-buru bertanya dimana skuternya.
Hong Do secepatnya pulang ke rumah dan menyamar sebagai Nenek Oh, namun dia tidak bisa menghilangkan bau alkoholnya sehingga selama bekerja dengan Kakek, dia terus menghindarinya. Kakek malah salah paham berpikir bahwa dirinyalah yang bau.
Tapi Yi Suk tidak ada disana, dia kembali ke rumah keluarganya dan bertanya tentang keadaan Hong Do di telepon. Mendengar suara Butler Ahn saat Yi Suk menelponnya, Hong Do teringat bahwa dia harus pergi bekerja dan dia buru-buru bertanya dimana skuternya.
Hong Do secepatnya pulang ke rumah dan menyamar sebagai Nenek Oh, namun dia tidak bisa menghilangkan bau alkoholnya sehingga selama bekerja dengan Kakek, dia terus menghindarinya. Kakek malah salah paham berpikir bahwa dirinyalah yang bau.
Yi Suk mendatangi kantor polisi untuk mengurusi masalaha pencurian di Kliniknya, tapi dia malah lebih tertarik pada perasaan Doo Soo setelah Hong Do menyatakan cintanya. Doo Soo memperingatkan Yi Suk untuk menjauhi Hong Do, tapi Yi Suk malah mengatakan Do Soo lah yang memanfaatkan Hong Do selama 7 tahun ini agar mendapatkan makanan gratis, dia masih tidak habis pikir mengapa Hong Do menyukai Doo Soo.
Malamnya Yi Suk menemui calon mantan kekasihnya untuk makan bersama, namun Yeon Woo mengatakan jika dia dilamar dan menikah. Yi Suk tampak kaget dan berkata apakah Yeon Woo serius dengan keputusannya? Lalu.. apakah Yeon Woo ingin mereka bertamasya bersama sebagai salam perpisahan. Akh... tapi sepertinya Yeon Woo tidak percaya diri dengan hal itu, karena dalam perjalanan itu Young Woo akan sadar jika Yi Suk lebih baik dari pria yang melamarnya. Yeon Woo kesal dan meninggalkan Yi Suk.
Malamnya Yi Suk menemui calon mantan kekasihnya untuk makan bersama, namun Yeon Woo mengatakan jika dia dilamar dan menikah. Yi Suk tampak kaget dan berkata apakah Yeon Woo serius dengan keputusannya? Lalu.. apakah Yeon Woo ingin mereka bertamasya bersama sebagai salam perpisahan. Akh... tapi sepertinya Yeon Woo tidak percaya diri dengan hal itu, karena dalam perjalanan itu Young Woo akan sadar jika Yi Suk lebih baik dari pria yang melamarnya. Yeon Woo kesal dan meninggalkan Yi Suk.
Doo Soo mendatangi rumah Hong Do, dia bertemu dengan Nenek Oh dan mencurigainya saat dia akan masuk rumah Hong Do, karuan saja ini membuat Hong Do kabur, namun akhirnya penyamarannya sebagai Nenek Oh ketauan juga oleh Doo Soo. Hong Do merasa malu, itu semua karena antropobianya dan keinginannya untuk bisa keluar rumah sehingga bisa mengetahui lebih banyak tentang Doo Soo. Jadi semua itu karena dirinya? Doo Soo jadi merasa bersalah pada Hong Do, karena dia akan segera menikah.
Tentu saja Hong Do patah hati mendengar kabar rencana pernikahan Doo Soo, saking patah hatinya Hong Do menghapus foto Doo Soo dari ponselnya dan dia melarutkan diri dalam pekerjaan di RS esok harinya.
Sementara Yi Suk menghadapi hari beratnya di pagi hari. Itu adalah hari peringatan kematian Il Suk, kembarannya yang meninggal 23 tahun lalu. Dia membawa bunga matahari yang sama setiap tahunnya karena itu adalah keingian ibunya, namun dia baru tahu jika itu adalah simbol kehadiran Ayahnya di acara peringatan itu karena Bunga matahari adalah bungan kesukaan Ayahnya. Sero tidak mau datang ke acara itu, bahkan saat Yi Suk memintanya dan Ayah meluangkan sebagian waktu mereka untuk menghormati perasaan ibunya.
Datang ke RS, Yi Suk merasa kesal dan berkonsultasi dengan Prof Uhm. Yi Suk merasa kesal pada Ayahnya yang ternyata tidak ingat hari kematian Il Suk, bagaimana bisa Ibunya selalu memikirkan Il Suk sepanjang hari sementara Ayahnya tidak ingat sama sekali, padahal mereka kehilangan Il Suk bersama-sama. Yi Suk tidak bisa memaafkan Ayahnya, Prof Uhm mengingatkan Yi Suk juga menjadi masalah dalam hal ini. Aisshh, Yi Suk malah semakin kesal dan memutuskan keluar.
Melihat Hong Do yang sedang mencuci sesuatu, Yi Suk memanggilnya, dia mengajak Hong Do untuk ikut dengannya. Yi Suk mengajak Hong Do menemui Nenek yang berdelusi anaknya selalu ada bersamanya. Akhirnya si Nenek bercerita bagaimana dia kehilangan anaknya dan dia merasa bersalah untuk hal itu. Yi Suk meminta Nenek itu untuk move on, karena delusinya hanya akan membuat kesehatannya semakin buruk.
Hong Do kesal dengan cara Yisuk menangangi Nenek, dia berkata dia juga pernah kehilangan orang yang paling disayanginya, yaitu Neneknya, jadi dia mengerti perasaan si Nenek yang berdelusi tentang putranya. Haruskan Yi Suk terus memberi si Nenek obat untuk menyembuhnya delusinya itu? Yi Suk merasa itu adalah jalan terbaik yang bisa di lakukannya. Hong Do tampak kecewa dengan keputusan Yi Suk, namun Hong Do tak pernah tahu jika obat yang Yi Suk berikan pada si Nenek hanyalan suplemen vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh si nenek bukan obat anti depresi dan semacamnya.
Malamnya Hong Do mendatangi rumah Doo Soo, dia menatap jendela kamar Doo Soo dan mengamati tempat dia menyimpan makanan untuk Doo Soo. Sekarang Doo Soo akan menikah, apakah dia tidak bisa melakukannya lagi? Hongg Do merasa sedih karena hal itu. Namun dia semakin terluka saat melihat Doo Soo datang bersama tunangannya, dan mereka masuk bersama ke apartemen Doo Soo. Bahkan langit seperti tahu luka hati Hong Do, karena malam itu hujan menyertai tangisan Hong Do yang patah hati karena melihat Doo Soo bersama tunangannya.
Dalam keadaan terpuruknya, Yi Suk malah menelpon dan memintanya datang untuk menghentikannya minum. Tentu saja ini bagai mimpi buruk baginya. Namun ujungnya Hong Do datang juga walau dengan keadaan basa kuyup dan membuat Yi Suk kaget dengan penampilannya.
Yi Suk memberikan tissue agar Hong Do mengeringkan diri sebelum masuk ke dalam, dah akhirnya memberikannya baju ganti. Hong Do keluar dengan memakai baju Yi Suk dan rambutnya yang basahnya ditutupi oleh handuk. Yi Suk takjub melihat penampilan Hong Do seperti itu, Hong Do terlihat berbeda dengan rambutnya yang terangkat seperti itu.
Mereka duduk bersama di ruang tamu apartemen Yi Suk, dimana Yi Suk sedang menyiapkan sosis panggang dan beberapa botol bir sudah terjadi di atas meja. Yi Suk memuji tindakan Hong Do yang berani mengatakan tentang kematian Neneknya, Hong Do harus lebih sering bercerita seperti itu agar Yi Suk bisa melihat perkembangannya. Namun Hong Do sudah memutuskan untuk tetap seperti sekarang, dia akan melupakan Doo Soo (setelah mengetahui Doo Soo akan menikah). Yi Suk jadi iseng bertanya, apakah Hong So senang Yi Suk menelponnya? Sehingga dia tidak harus menangis sendirian? Hong Do menyangkal, dia datang karena Yi Suk yang menyuruhnya.
Hong Do penasaran mengapa Yi Suk seperti ini, apakah dia juga putus dengan seseorang. Akan. Yi Suk sedang dalam proses putus dengan kekasihnya. Namun sebelum itu, dia harus mengucapkan selamat tinggal dulu pada kakaknya yang telah meninggal dalam kebakaran 23 tahun lalu. Seperti kasus si Nenek, Yi Suk juga mengalaminya tidak rela berpisah dengan orang yang berarti dalam hidupnya. Bagaimanapun penerimaannya, hasilnya adalah tetap sama. Mereka adalah orang yang kesepian.
Yi Suk tidak tahan, dia ingin minum. Hong Do mencegahnya dengan memegang kaleng bir yang diambil Yi Suk. Dia datang kesini untuk menghentikan Yi Suk minum, bukankah itu yang harus dia lakukan? Yi Suk memaksa, dan Hong Do pun terus mencegah, hingga Yi Suk menarik Hong Do dan menatap wajahnya dengan intens. Yi Suk semakin mendekat dan mengamati wajah Hong Do yang semakin memerah. "Wajahmu benar-benar merah"
Hong Do bingung dengan sikap Yi Suk, apalagi saat pria itu mencium keningnya. Hong Do terlalu sok untuk menolak dan hanya diam saja. Yi Suk memperhatikan wajah Hong Do, dan dia mulai mencium bibir Hong Do. Merasa tidak menerima penolakan dari Hong Do, Yi Suk meneruskan aksinya, hingga mereka berakhir di tempat tidur.
***
Oh iya... lupa sama Se Ro, kasian sih dia, gara-gara sebelum syuting menelpon Doo Soo yang sedang menangkap pencuri dia malah mendengar memaki tentang kotoran Anjing, gara-gara ucapan Doo Soo dia tidak bisa menyelesaikan line nya dengan baik dan syuting hari itu lagi-lagi tidak berjalan baik untuknya. Merasa kesal akhirnya Se Ro mendatangi Doo Soo di kantor polisi dan menumpahkan kotoran Anjing di meja Doo Soo.
Akh... telat banget yah ini,
sebenarnya aku tidak PD apakah akan bisa melanjutkan recap per episode
seperti ini atau tidak. Jadi setelah aku pertimbangkan ke depannya
mungkin aku akan membuat recap borongan saja dan fokus pada hubungan Yi
Suk dan Hong Do saja...
Episode
4 ini adalah gerbang pembuka perubahan hubungan Yi Suk dan Hong Do dari
dokter dan pasien menjadi pria dan wanita yang memiliki rasa
ketertarikan satu sama lain, meski Hong Do masih menganggungkan
perasaannya pada Doo Soo, namun lambat laun dia semakin menyadari siapa
yang ada di hatinya dan siapa yang sebenarnya dia butuhkan.
Special Pic
Prolog Episode 4 >.<
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
aku sukaaaaaaaaaaaaaa ending episode 4. ahahahahahahaahahah
BalasHapussuka banget sama drama ini! pilihan irfa emang gak pernah salah :))
Betul.......
BalasHapusSudah nonton sampe ep14 tp ttp nunggu kelanjutan sinopnya irfa, coz rada gak ngerti ,kan nontonnya without sub...
Tp mmg ep 13-14 sediiiih banget, sebenarnya sudah mulai sedih sejak ending ep 12 sih.....!_!
Tp lebih sedih lagi krn besok malam sdh episode terakhir (hua.......nangis guling2)
P@dahal belum mau pisah sama chun jun myung...
Jd mohon Irfa berbaik hati...dan PD melanjutkan sinop drama ini....
Puthakterimnida ......jeongmal.....
Neomu neomu gumapshimnida.....
From Madura with saranghae.....
emang bagus banegt ya? ane belum nonton hehe...Sinopsis Drama Korea 2015
BalasHapus