Kwang Hoon mendampingi Jenderal
Chun pergi ke pertemuan di Amerika. Mereka akan mempersiapkan pembahasan
tentang hubungan Internasional Korea dan Amerika setelah terpilihnya Presiden
Baru Amerika. Kwang Hoon mempersiapkan materi pertemuan itu dengan sangat
detail membuat Jenderal Chun puas dengan hasil kerjanya. Apapun hasil pertemuan
itu, mereka harus tetap mampir ke Boston. Mereka harus memilih sekolah untuk
Kwang Hoon.
Hye Jin berbicara dengan In Ae
agar In Ae melepaskan Kwang Hoon dan tidak membuang-buang waktu. In Ae balik
mengancam, Hye Jin lah yang sebaiknya tidak membuang-buang waktu karena dia dan
Kwan Hoon tidak akan mudah dipisahkan. Hye Jin juga tidak ingin menyerah dia
akan memperjuangkan Kwang Hoon, dan jika In Ae benar-benar mencintai Kwang Hoon
seharusnya In Ae meninggalkannya. Demi masa depan Kwang Hoon, pada akhirnya
nasib In Ae lah yang akan memisahkan mereka.
Se Kyung sedih karena harus
berpisah dengan pamannya sementara dia akan diantar pulang Kwang Chul, dia
tidak percaya pada tangan kanan pamannya itu. Kalau begitu, Se Kyung saja yang
menyetir. Kwang Chul pun mempersilahkan agar Se Kyung yang menyetir. Kwang Chul
kesal dengan cara menyetir Se Kyung, mereka bahkan melawan arah menuju pulang.
Belum lagi Se Kyung seolah sengaja menakut-nakuti Kwang Chul dengan cara
menyetirnya yang tidak benar. Se Kyung tertawa puas, sepertinya Kwang Chul
benar-benar ketakutan, apakah dia hampir melihat surga? Se Kyung berkata dia
akan membawa Kwang Chul ke surga yang sebenarnya.
Se Kyung membawa Kwang Chul ke
sebuah pub, Se Kyung menari di pub itu sementara Kwang Chul hanya mengawasi
dari kejauhan. Kwang Chul tersenyum kecil melihat betapa bahagianya Se Kyung
menari disana, namun… dua orang pria membuat Se Kyung tidak nyaman, Kwang Chul
pun segera mendekat dan menyingkirkan mereka kemudian membawa Se Kyung keluar
dari tempat itu.
Dalam perjalanan pulang Se Kyung
menatap kagum pada Kwang Chul yang di balas dengan pertanyaan sinis dari Kwang
Chul yang sempat membalas menyetir dengan tidak hati-hati dan membuat Se Kyung
ketakutan. Se Kyung jadi kembali sinis
pada Kwang Chul dan memperingatkannya agar dia hati-hati karena dia akan
membuat Kwang Chul di pecat menjadi tangan kakak pamannya. Kwang Chul tidak
peduli dan berkata akan memegang tangan kirinya saja kalau begitu.
Kwang Chul mengantarkan Se Kyung
ke rumah dinas perdana mentri hingga selamat, tapi dia pergi begitu saja tanpa
mengatakan apapun pada Se Kyung padahal barang-barang Se Kyung masih di bagasi.
Saat pengawal bertanya apakah mereka perlu mengejar Kwang Chul, Se Kyung bilang
tidak perlu. Barang nya juga tidak terlalu penting. Tapi hati Se Kyung
sepertinya sudah berhasil di ambil Kwang Chul tuh.
Kwang Hoon menemani Jenderal Chun
untuk bertemu dengan perwakilan pemerintah Amerika. Kwang Hoon bertindak
sebagai penterjemah Jenderal Chun untuk pertemuan itu karena sepertinya Sang
Jenderal tidak mahir berkomunikasi dengan bahasa inggris. Mereka membicarakan
tentang prosedur kunjungan kenegaraan dimana pemerintah Amerika ingin melakukan
eksekusi di Korea, tapi Pemerintahan Korea adalah Pemerintahan Militer
Non-demokratis kan?
Jenderal Chun tidak menyangkal
hal itu, namun saat ini Republik Korea adalah Negara yang masih muda dimana
perekonimiannya sedang dalam masa pertumbuhan, itulah mengapa Korea perlu
bekerja sama dengan Amerika dalam masalah ekonomi. Dia sangat berharap mereka
bisa memulihkan hubungan internasional antara kedua Negara. Jenderal Chun
menghormati kebijkan Amerika yang mementingkan hak-hak Rakyat. Karena itulah
kerja sama diantara kedua Negara sangat dibutuhkan.
In Ae di jemput oleh dua orang
suruhan Sutradara Im yang mengeluh seharusnya In Ae bisa pindah dari rumah itu
karena dia sudah punya uang sekarang. In Chul yang menemui mereka Nampak tak
peduli, dan In Ae pun datang dengan bingung karena hari ini tidak ada syuting,
mengapa mereka datang? In ae harus ikurt bersama mereka, Sutradara Im akan
mengajak In Ae ke sebuah acara yang akan menjadi sejarah dalam industri
perfilman Korea. Semua produser film dan artis papan atas akan datang kesana.
In Ae merasa tak layak, namun saat mendengar sutradara Im sudah menunggunya di
bawah, In Ae tak bisa menolak.
Sutradara Im membawa In Ae ke
butik dan memilihkan baju untuknya, gaun putih yang membuat In Ae tampak lugu
menurut sutrada Im adalah yang paling pantas untuk In Ae saat ini. Selain gaun
yang bagus, In Ae juga di dandani di salon supaya terlihat lebih cantik untuk
pergi ke pesta.
Seorang pria dengan style rock n
roll menatap foto In Ae di majalah, matanya tampak berbinar-binar dan penuh
pemujaan terhadap In Ae. Tiba di bandara dia disambut Se Kyung yang membawakan
bunga untuknya. Se Kyung menyambut pria itu dengan gembira dan memanggilnya
“Oppa” Si Pria juga tampak bahagia melihat Se Kyung dan memeluknya serta
bertanya apakan Se Kyung sehat? Pria itu adalah Kim Tae Kyung putra sulung PM
Kim dan Nyonya Min, alias Kakaknya Se Kyung.
In Ae dan Sutradara Kim datang
gedung tempat acara nya berlangsung. Para wartawan sudah menanti kehadiran In
Ae dan ingin mewawancarai In Ae, namun In Ae hanya melambaikan tangan dan
tersenyum dengan canggung. Ini pertama kalinya In Ae menghadiri acara seperti
ini.
Sebelum pesta ternyata Sutradara
Im membawa In Ae untuk bertemu dengan seseorang yang ingin membicarakan tentang
pembuatan studio pembuatan film. Melihat blue print denah studio film itu In Ae
berkomentar pasti perlu tanah yang luas untuk membuat bangunan itu. Apakah In
Ae bisa membaca dengan bangunan? In Ae mempelajarinya karena suatu alasan.
Orang yang ditemui Sutradara Kim
takjub dengan kecerdasan In Ae, dia akhirnya tahu mengapa Sutradara Kim sangat
melindungi Tess Korea ini, dia bukan hanya cantik. Orang itu membenarkan
pendapat In Ae bahwa mereka harus membeli sekitar dua sampai tiga lahan lagi,
itulah mengapa dia mengatur pertemuan sebelum pesta berlangsung. Apakah ada
orang penting lain yang akan datang menemui mereka?
Orang penting itu adalah PM Kim.
Sutradara Im dan orang yang ditemuinya tadi langsung menyambut PM, sementara In
Ae terpaku di tempatnya. Dia teringat kata-kata neneknya yang memberikan foto
PM Kim padanya dan mengatakan jika PM Kim itu adalah Ayah In Ae. Untuk pertama
kalinya dalam hidupnya In Ae bertemu secara langsung dengan Ayah kandungnya.
Sutradara Im memperkenalakan In
Ae sebagai artis baru untuk film terbarunya. PM Kim terlihat antusias dan
merasa wajah In Ae sangat familiar baginya. Apakah mereka pernah bertemu
sebelumnya? Akh… film documenter itu. In Ae adalah si bunga harapan. PM Kim
merekomendasikan In Ae menjadi Menteri Hukum, bukan kah itu impiannya?
In Ae tak bicara apapun, dia
hanya menatap PM Kim dengan sedih. Apakah PM salah bicara? In Ae tampak tidak
senang. Sutradara Im jadi tidak enak dan berkata jika In Ae sangat pemilih. PM
mengerti dan berkata pada In Ae agar belajar yang rajin. In Ae akan rajin
belajar, tapi… apa gunanya?
“Negara ini tidak mematuhi undang-undang.
Orang yang seharusnya diadili adalah para penegak hukum”
Sutradara Im menegur kelancangan
In Ae namun gadis itu tampak tak peduli. PM malah takjub pada In Ae karena dia
berani mengayuhkan pedang di depan Perdana Menteri Negara ini. Sutrada Im jadi
tidak enak hati dan akhirnya minta maaf, PM tidak masalah dengan itu, In Ae
juga harus tegas sebagai seorang artis.
“Wajahku tidak mencerminkan wajah
polos dengan baik. Sutradara pasti mengalami banyak kesulitan” kata-kata In Ae
itu malah membuat PM semakin takjub dan meminta Sutrada Im untuk mengundangnya
ke acara Premier filmnya In Ae.
Mereka pun menuju ke tempat
pesta. Saat naik escalator, In Ae berpapasan dengan Kwang Chul yang hendak
turun. Keduanya tak saling melihat, namun In Ae merasa melihat sosok Kwang Chul
setelah jauh. Dia menoleh ke belakang, namun dia tidak melihat siapa-siapa. In
Ae merasa tidak tenang bahkan tidak menyimak pembicaraan tentang PM yang sangat peduli pada industri film dan
itu sangat membantu meringankan ke khawatiran Sutrada Im. PM Kim senang bisa
membantu lagi pula itu bukan karena alasan pribadi. Itu merupakan sejarah untuk
mengangkat kebudayaan negera mereka. PM Kim bahkan layak mendapat julukan
Menteri Kebudayaan.
PM Kim kaget saat melihat Nyonya
Min ada di tempat itu juga. Kenapa istrinya ada disana juga? Asosiasi film
mengundangnya. Nyonya Min menyapa sutradara Im yang balas memberikan hormat.
Sutradara Im meminta In Ae memberi salam, namun In Ae masih cemas dan tak tenang
karena merasa telah melihat Kwang Chul bukannya memberi salam, In Ae malah
meminta maaf dan pamit pergi dia bahkan mengabaikan panggilan sutrada Im.
Kwang Chul membuka kan pintu
untuk Chairman Son yang bertanya apakah Kwang Chul sudah menyimpannya dengan
aman di brangkas hotel? Kwang Chul sudah melakukannya dengan baik. Chairman Son
berkata agar Kwang Chul berhati-hati pada Istri peradana Menteri karena dia
merasa melihatnya di hotel itu. Istri PM Kim sangat luar biasa, dia orang yang
menakutkan.
“Sepanjang hidupku, aku tidak
pernah bertemu wanita yang lebih kuat darinya. Julukannya Kupu-kupu Besi”
Kwang Chul heran kenapa Istri PM
sampai mendapat julukan seperti itu? Apakah dia berani membunuh seseorang?
Chairman mengelak untuk menjawab, pokoknya Kwang Chul harus hati-hati. Kwang
Chul manut saja.
In Ae mencari Kwang Chul ke lobi
hotel, namun dia tidak menemukan siapapun. Dia keluar dan berdiri di depan
pintu masuk hotel. Mobil yang dikendari Kwang Chul melintas, Kwang Chul melihat
In Ae dan merasa resah sementara In Ae tak sempat melihat Kwang Chul, namun
perasaannya begitu kuat, setelah mobil itu melintas dia merasa melihat Kwang
Chul di dalam sana.
In Ae bertanya pada resepsionis
Hotel, tapi tidak ada tamu yang bernama Han Kwang Chul. In Ae yakin dia melihat
Kwang Chul keluar dari hotel ini dan meminta resepsionis untuk memastikannya
kembali. Bahkan In Ae mendeskripsikan cir-ciri fisik Kwang Chul. Percuma saja,
tidak ada tamu dengan nama itu di hotel mereka.
PM Kim dan Nyonya Min hendak
pergi setelah melakukan sambutan di acara perfilman hari ini. Sutradara Im
berterimakasih atas kehadiran mereka dan Nyonya Min pun berterimakasih pada
pihak Indsutri Film karena berkat mereka Suaminya mendapat julukan Menteri
Kebudayaan. Itu tidak seberapa, semua orang juga tahu jika PM Kim adalah calon
Presiden selanjutnya. PM Kim dan Nyonya Min hanya tersenyum dan pamit pergi.
Saat akan menuruni ekskalator PM
Kim melihat In Ae yang sedang termangu di bawah, dengan refleks dia melambaikan
tangan, sangat antusias. Tentu saja itu membuat istrinya penasaran pada siapa
suaminya melambaikan tangan? Ternyata Seo In Ae? Artis tidak sopan yang tadi
tidak menyapanya. Belum jadi artis papan atas saja sudah sombong.
In Ae hanya membalas lambaian
tangan itu dengan anggukan hormatnya. Dia menatap wanita di sebelah Ayahnya
itu, dia adalah istri sah PM Kim. Orang itu bisa jadi adalah orang yang paling menginginkan kematian ibunya.
Di dalam mobil Nyonya Min
mengatakan jika dia merasa tidak asing pada wajah In Ae. PM Kim berkomentar In
Ae itu artis baru. Auranya tidak asing, Nyonya Min merasa pernag nelihatnya.
Jujur saja, PM Kim juga pasti merasakannya kan? Itu sebabnya dia tadi
melambaikan tangan secara tidak sadar padanya. Apa yang sebenarnya sedang
dipikirkan istrinya? Sepertinya PM Kim jadi teringat masa lalu setelah bertemu
In Ae. PM Kim hanya diam saja, sepertinya tebakan istrinya itu ada benarnya.
“Kebiasaan burukmu mungkin terus
berlanjut sampai umurmu 80”
In Ae masih galau, dalam satu
hari dia bertemu dengan orang-orang yang mengejutkan. Ayah kandungnya dan istri
kejamnnya, lalu Kwang Chul… In Ae yakin orang yang dilihatnya itu adalah Kwang
Chul. Tangan In ae masih gemetaran saat seseorang memanggilnya dan meminta nya
untuk masuk ke ruang pesta.
Tae Kyung yang sedang menyanyikan sebuah lagi rock di
atas panggung tiba-tiba di tangkap oleh pria-pria ber jas. Se Kyung yang sedang
menonton pun jadi ikutan panik. Siapa yang menangkapnya. Siapalagi jika bukan
orang suruhan Ibunya mereka, Nyonya Min, si kupu-kupu Besi.
Setelah di tangkap, Tae Kyung
berkata pada adiknya, “Se Kyung.. Indera ke-6 Kupu-kupu besi sangat tepat” Se
Kyung juga tidak senang, meskipun Tae Kyung ada di luar angkasa, dia akan
selalu bisa melihatnya dengan teleskop. Tae Kyung merasa itu sangat membosankan
karena Ibunya selalu mengejar dia kemana-mana.
Park Young Tae datang ke rumah PM
Kim dengan penuh kewaspadaan, dia menemui Nyonya Min yang sedang resah di
sebuah ruangan. Park Young Tae sering sekali berkunjung ke rumah dinas,
bagaimana kalau ada yang tahu? Nyonya Min bertanya apakah kepala staf kejam
seperti biasanya?
Apakah saat mereka bertemu Nyonya
Min hanya bisa membicarakan politik saja dengannya? Mata keduanya saling beradu
pandang dengan cara yang berbeda. Ada hubungan apa diantara mereka berdua? Park
Young Tae kemudian mendekat dan memperingatkan Nyonya Min tentang hubungan
Jenderal Chun dan Presiden. Jangan lupa jika Presiden berpihak padanya, jika
Nyonya Min lengah mungkin Pencapresan mendatang akan menjadi pertarungan yang
menakutkan. Apalagi Perdana menteri sangat tenang, meskipun Negara ini sedang
goyah dia tetap tenang. Park Young Tae tidak usah mengurusi nya, dia hanya
perlu bekerja pada Nyonya Min.
“Jaga baik-baik anak-anak anda. Tae
Kyung sudah pulang, 'kan?” Park Young Tae bertanya dengan intens. Sepertinya
memang begitu. Banyak orang bilang, Seorang wanita butuh suami yang baik agar
anaknya kelak menjadi anak yang baik juga. Dengan penuh kekhawatiran Park Young
Tae memberi saran agar menyuruh Tae Kyung kembali ke tempat kuliahnya di luar
negeri.
Saat Tae Kyung tiba di rumah
Nyonya Min langsung bertanya apakah Tae Kyung punya pacar di Korea? Pacar? Jika
tidak ada mengapa Tae Kyung buru-buru kembali ke Korea? Dengan santai Tae Kyung
menjawab, bagaimana kalau ada?
“Ibu akan menyingkirkannya” Tae
Kyung langsung ngeri sendiri mendengarnya. Menyingkirkannya? Dengancara apa?
Membunuhnya? Nyonya Min menganggap bicara Tae Kyung sangat ngawur itu pasti
karena dia sedang marah. Tae Kyung tidak berpikiran seperti itu, sepertinya
kelakukan Ibunya bukan hanya gossip, “Orang-orang menyebut Ibu Kupu-kupu Besi
yang bisa menghilangkan seseorang tanpa jejak”
Ayahnya hampir gagal tapi Tae
Kyung terus membuat masalah. Se Kyung mencoba membela kakaknya, namun Nyonya
Min tak menggubris. Lagi pula Tae Kyung juga terus melawan dan berkata kenapa
ibunya tidak menempelkan pin di jantungnya seperti kolektor kupu-kupu. Tidak,
lebih baik sebuah paku besar saja. Nyonya Min tidak peduli pada racauan
putranya dan terus bertanya apakah Tae Kyung punya pacar? Dengan kesal akhirnya
Tae Kyung berkata, “Iya, punya. Aku buru-buru pulang karena aku ingin bertemu
dengannya” Nyonya Min sangat kesal dan menyuruh Tae Kyung untuk kembali besok.
Menurut Informannya, Nyonya Min
memastikan Tae Kyung tidak berbicara dengan seorang wanitapyn di klub, jadi
siapa yang ingin ditemuinya? Se Kyung merasa Ibunya keterlaluan, Oppa nya itu
hanya kesepuan dan dia merindukan rumah. Kesepian? Memangnya dia itu anak
siapa? Seharusnya dia berhati-hati dengan setiap perkataan dan perbuatannya.
Berani sekali Tae Kyung menyanyi di klub?
Se Kyung membela kakaknya, putra
seorang PM juga punya hobi kan? Tentu saja tapi Tae Kyung tidak harus
menlakukan hobinya di Korea. Bagaimana kalau masyarakay tahu? Mereka akan
menunjuk jari padanya! Nyonya Min kemudian mendapat telepon dari ibu Negara dan
dia menyuruh Se Kyung untuk naik ke atas dengan isyaratnya.
Tae Kyung mendengarkan music di
kamarnya dan saat Se Kyung masuk dia berterimakasih pada sang adik karena telah
mempersiapkan lagu dan bunga untuknya. Ternyata Se Kyung masih mendengarkan
lagi itu? Kematian dan Perawan. Se Kyung selalu mendengarkan lagi ini saat
sakit, sekarang dia sudah sehat bukan kah seharusnya dia mendengarkan lagu yang
lebih ceria? Se Kyung berkata dia senang Oppa nya itu pulang. Sangat senang. Se
Kyung dan Tae Kyung pun saling berpelukan untuk melepas rindu mereka.
In Ae bertanya pada Nenek dimana
Ayahnya bertemu dengan ibunya? In Ae ingin tahu bagaimana mereka bertemu. Nenek
pun bercerita dengan sedih.
“Ibumu adalah guru di SMP Hwachun.
Dia adalah guru kesenian. Dia ke danau untuk melukis di hari Sabtu. Suatu hari
dia terjebak hujan yang lebat”
Ibu In Ae berjalan sendirian di
hari hujan, para tentara yang lewat menyorakinya. Ibu In Ae tidak menanggapinya
dan terus berjalan dengan wajah dingin. Seorang tentara yang pangkatnya lebih
tinggi memelankan Jeep nya dan menawarinya tumpangan. Ibu In Ae mengabaikannya,
dial ah Ayah In Ae saat muda.
“Hari itu seharusnya tidak
hujan. Hujan itu menyebabkan tanah
longsor di gunung belakang sekolah. Para tentara datang membantu. Di sana... dia...
bertemu dengannya lagi”
PM Kim sedang melukis di rungan
pribadinya, Nyonya Min mengeluhkan kelakuan suaminya,apakah sekarang waktunya
melukis?Jendral Chun pergi ke Washington untuk melakukan kunjungan rahasia.
Mengapa jenderal Chun yang harus datang ke pertemuan Hanmi? PM Kim sudah tahu
akan hal itu, tapi dia santai saja. Seharusnya PM Kim yang ada disana, bukan
kah suaminya itu tahu apa yang sedang di kejar Jenderal Chun?
PM Kim berpendapat kekuasaan itu
mudah berganti. Benar sekali! Dan Nyonya Min sedang mengusahakan kekuasaan itu
menjadi giliran suaminya. Tapi PM Kim tampak tak peduli jika itu bukan gilirannya.
Dia tidak akan menyesalinya. Huh! Jujur sekali PM Kim di hadapan istrinya
“Pemilu berikutnya, apa kau akan
diam saja dan menikmati pembicaraan orang lain tentang dirimu? Karena sudah
muncul gilirannya, kau akan pura-pura tidak serakah” PM Kim jengah dengan
celotehan istrinya, mengapa bukan dia saja yang menjadi perdana mentri dan
calon presiden? Baiklah jika Suaminya itu tidak akan melakukannya dia yang akan
melakukannya.
Mendengar cerita Nenek tentang
pertemuan Ayah dan Ibunya, In Ae membuat praduga, antara dia atau istrinya,
salah satu dari mereka ingin membunuh In Ae dan ibunya, benar kan? Mungkin itu
memang benar, tapi sebaiknya In Ae diam saja dan merahasiakannya. Lalu mengapa
Nenek malah memberitahu In Ae tentang Ayahnya? Lebih baik bagi In Ae jika dia
tidak mengetahuinya. Nenek hanya berpikir In Ae perlu tahu sisilah keluarganya.
“Apa gunanya? Apa gunanya
mengetahui silsilah keluarga kalau hanya untuk membalas dendam?” In Ae sangat
emosi karena hal ini dan air matanya pun sudah berurai sejak tadi. Nenek
berpesan agar In Ae tidak mengatakannya pada Kwang Hoon sampai mereka menikah.
In Ae jadi teringat, Apakah itu akan
jadi kenyataan? Menikah dengan Kwang Hoon. Tujuan yang ingin dicapai Kwang Hoon
sangat besar.
In Ae syuting adegan berjalan
dibawah guyuran hujan hingga keguguran. Dengan emosinya yang masih menggalau
karena pertemuan dengan Ayah kandungnya dan orang yang mirip Kwang Chul, In Ae
mendapatkan ekspresi wajah yang sesuai seperti yang diinginkan sutradara.
Sutradara Im memujinya karena penjiwaan yang dilakukan In Ae sangat terkontrol.
Masih penasaran dengan Kwang
Chul, In Ae mendatangi lagi hotel itu. Kini In Ae hanya berdiri di lobi hotel
bersandar pada salah satu tiang, dan akhirnya penantiannya tak sia-sia. Kwang
Chul melewatinya bersama Chairman Son. Melihat In Ae ada disana, Kwang Chul pun
langsung terpana. In Ae juga merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Chairman Son bertanya, “Ada apa, Hiro Yoshi?” Kwang Chul meminta atasannya
untuk naik duluan, bagaimanapun dia harus berbicara dengan In Ae.
“Hiro Yoshi? Kau itu Hiro Yoshi? Atau
Han Kwang Chul?” Kwang Chul merasa sangat bersalah dan memanggilnya, “In Ae-ya”
jika orang itu mengetahui namanya, jelas sekali jika dia adalah Kwang Chul.
Jadi Han Kwang Chul benar-benar masih hidup? Kwang Chul mengajak In Ae untuk
berbincang di luar hotel.
Selama ini In Ae berpikir Kwang
Chul sudah mati karena dirinya. Tulangnya terasa sakit dan hatinya hancut. Tiap
malah In Ae tidak bisa tidur. In Ae menampar Kwang Chul yang tidak sempat
menghindar, tamparan itu cukup keras.
Namun setelah In Ae meluapkan emosi
kemarahannya pada Kwang Chul dia pun berbalik memeluk Kwang Chul dan berkali-kali
berterima kasih padanya karena masih hidup.
Pelatih Jo sedang membicarakan
masalah kontruksi pembanguan hotel Negara yang tadinya digarap oleh Jang Tak
san, namun dia terlalu pengecut untuk meneruskannya karena harga tanahnya akan
terus meningkat, tapi dia tidak tahu aka nada perubahan kebijakan pemerintahan
setiap tahunnya. Bisnis kontruksi sama sekali berbeda dengan menjual sepatu
karen di Busan. Lalu apa yang terjadi dengan proyek Hotel Negara itu?
“Mereka ingin kita mengambil
alih” Chil Sung kaget mendengarnya.
In Ae datang dengan wajah penuh
amarah. Dia meminta Chil Sung keluar, dia ingin bicara dengan pelatih Jo. In Ae tidak menggubris pertanyaan Pelatih Jo
tentang kemana dirinya pergi, dia langsung bertanya mengapa Pelatih Jo tidak
mengatakan tentang Kwang Chul yang masih hidup? Jadi In Ae sudah bertemu dengannya? In Ae bertanya sekali lagi, kenapa? In Ae kan
bisa tanga sendiri pada Kwang Chul, tapi In Ae tetap memaksa, akhirnya pelatih
Jo mengatakan jika Kwang Chul yang menyuruhnya untuk merahasiakan hal itu.
Saat dia kembali untuk pertama
kali, dia pergi ke tempat les dan lokasi syuting In Ae. Orang yang pertama kali
ingin ditemui Kwang Chul adalah In Ae. Kapan sebenarnya Kwang Chul kembali? Itu
adalah… saat In Ae pertama kali syuting di taman. Kwang Chul sudah kembali
bukan kah itu sudah cukup?
In Ae masih tampak terpukul, dia
akhirnya bisa meluapkan emosi yang selama ini terpendam. Dia senang Kwang Chul
hidup lagi, dia senang Kwang Chul kembali. Kwang Chul bisa hidup sesuka
hatinya, tapi selama ini In Ae menjalani kehidupan dengan sulit karena rasa
bersalah. Setiap malam dia mimpi buruk. Seharusnya Pelatih Jo memberitahukan
semuanya. Pelatih Jo merasa bersalah pada In Ae.
Kwang Chul mengeluhkan sifat
pemarah In Ae yang tidak hilang saat dia bertemu dengan pelatih Jo sambil
mengopres pipinya dengan es batu. Pelatih Jo juga berpikir In Ae akan
memukulnya dan hampir membeli es batu. Kwang Chul tertawa, huh! Apakah Kwang
Chul senang karena di pukuli In Ae? Ternyata Kwang Chul pun tidak berubah. Sejak
masih kecil Kwang Chul memang selalu suka dipukuli oleh In Ae. Jadi sekarang
Kwang Chul merasa senang?
In Ae menolak kunjungan Kwang
Hoon karena mereka tidak menemukan mayat Kwang Chul. Begitu In Ae keluar dari
penjara, dia mengunjungi tempat Kwang Chul terjatuh lalu melempar bunga dan
menangis. Dia tidak percaya jika Kwang Chul sudah mati sebelum dia melihatnya
sendiri. Itulah alasan mengapa Kwang Chul hidup lagi.
Kwang Chul bertanya tentang
masalah proyek kontruksi yang awalnya di garap Jang Tak San, dia sangat serakah
semua bahan bangunan dan perabot untuk hotel diimpor dari luar negeri. Bahakan
deasinnya pun ditiru dari sana. Dia pasti yakin jika tanah itu akan menjadi
milik Myungdong. Padahal sebagaian tanah hotel adalah milik pemerintah. Kwang
Chul sangat antusias mendengarnya, masalah ini akan diselesaikan dengan mudah
entah hotel itu jadi dibangun atau tidak. Saat ini lebih baik Kwang Chul
pura-pura saja tidak tahu apa-apa.
Tidak. Mereka harus menyerang.
Saat ini Hotel sudah terbeli dan mendapatkan hak untuk melakukan pembangunan.
Hei! Apa hotel ini mainan? Kwang Chul tidak perlu mengatakan omong kosong.
Kwang Chul sangat serius. Jika rencana mereka ini berjalan lancar maka itu akan
menjadi batu loncatana kesuksesan mereka di Seoul. Kwang Chul mengajak Pelatih
Jo untuk menemui direktur kontruksi dari Busan.
Kwang Chul tiba-tiba merasa kesakitan
disekitar mulut dan pipinya yang dipukul In Ae., ada apa? Apakah gigi nya ada
yang lepas? Apakah mereka perlu ke dokter gigi? Kenapa In Ae tega sekalu
memukuli Kwang Chul sampai seperti ini. Padahal dia hanya sekali memukulnya.
Pelatih Jo mencoba melihat kondisi Kwang Chu, sepertinya Kwang Chul menggigit
gigi gerahamnya saat In Ae memukulnya. Kwang Chul tidak waspada saat In Ae akan
memukulnya.
Se Kyung menatap dirinya di
cermin dan tersenyum manis, dia memakai lipstick dengan bahagia. Tae Kyung datang
Se Kyung langsung menghapus lipstiknya dan membuat wajahnya belepotan, “Se Kyung, kau memakai lipstik?” Se Kyung
panik apalagi saat Tae Kyung juga sadar dia berdadan. Apakah ada orang
yang Se Kyung sukai? Se Kyung langsung
panik dan berkata “Tidak” Tae Kyung tetap merasa curiga. Se Kyung lalu bertanya
Apa yang Ibu katakan? Lihatalah bahkan Se Kyung mengganti topic pembicaraan.
Kelurga PM Kim makan bersama,
Nyonya Min mengeluh bukan kah seharusnya PM Kim mengatakan sesuaru pada anak
nya yang tiba-tiba meninggalkan studi nya? PM Kim merasa itu tidak salah karena
Tae Kyung datang saat dia punya waktu luang setelah ujian, lagi pula dia datang
karena Ulang tahun Se Kyung. Nyonya Min tidak puas, apakah suaminya tahu
semalam dimana Tae Kyung ditangkap?
PM Kim kaget mendengarnya,
ditangkap? Siapa pelakunya? Siapa yang mengawasi Putranya? Apakah Park Young
Tae? Park Young Tae hanya bertindak sebagai pengganti tugas PM Kim sebagai
Ayah. Pengganti? PM Kim merasa tidak senang mendengarnya.
Tae Kyung berkata, “Hanya
seminggu. Ijinkan aku menghabiskan waktu bersama Se Kyung” Nyonya Min hanya
menginjinkan Tae Kyung ada di Korea selama 3 hari saja dari sekarang, dan
jangan membawa-bawa gitar atau Tae Kyung akan di paksa kembali.
Chairman Son bertanya pada Kwang
Chul, apakah karena In Ae, sampai Kwang Chul menolak putrinya Hiroko? Kwang
Chul langsung grogi dan berkata bukan begitu. Tidak usah berbohong, Chairman
Son sudah melihat itu dengan jelas di wajah Kwang Chul, bahkan telinganya
merah. Kwang Chul tetap menyangkal.
Kwang Chul mengantar Chairman Son
menemui Tae Kyung dan Se Kyung di sebuah restoran. Chairman Son terlihat sangat
senang bertemu dengan Tae Kyung, ini adalah pertama kalinya mereka bertemu
sejak Tae Kyung pergi kuliah di Boston. Chairman Son meminta Hiro Yoshi memberi
salam padanya dan mengenalkan Tae Kyung sebagai Kakak Se Kyung.
Kwang Chul memperkenalkan dirinya
sebagai Hiro Yoshi dan memberi salam hormat. Se Kyung mencibir agar si tangan
kanan berhati-hati dengan tangan kanannya. Kwang Chul menahan emosinya karena
saat itu Chaiman So sedang mengatakan jika dia membawa Kwang Chul dari Jepang.
Tae Kyung tampak heran melihatnya, mungkin karena wajah Kwang Chul terlihat
sangat Korea.
Se Kyung kembali mencibir, “Iya,
dia si tangan kanan yang keliru dibawa dari Jepang” Apakah Se Kyung kenal
dengannya? Tentu saja si tangan kanan yang pendendam dan jahat. Aha… sepertinya
Se Kyung mengenalnya dengan baik ya? Begitulah, mereka bahkan sering
bertengkar. Kwang Chul tidak tahan lagi dengan tingkah Se Kyung dan pamit
pergi, tapi Tae Kyung melarang nya dan mempersilahkan Kwang Chul duduk bersama
mereka. Tae Kyung berbisik pada Se Kyung, dia tahu pria itulah yang membuat Se
Kyung memakai lipstick kan?
In Ae sedang membaca sebuah buku
using berjudul “Saat Bencana Kepalaparan” Pelatih Jo bertanya darimana In Ae
mendapatkan buku itu? Kwang Chul. “Orang bodoh itu mungkin sudah membaca buku
ini ratusan kali” Sebaiknya In Ae jangan meremehkan Kwang Chul. Kenapa? Apakah
karena dia sopir dari orang Jepang yang kaya?
Tae Kyung menanyakan nama Korea
Hiro Yoshi, Se Kyung langsung menyela mengapa Oppanya ingin tahu nama aslinya?
Kwang Chul memperkenalkan nama Koreanya, “Namaku Han Kwang Chul” melihat reaski
Se Kyung terhadap Kwang Chul, Tae Kyung jadi penasaran apa yang sudah dilakukan
Kwang Chul hingga membuat adiknya itu marah. Kwang Chul bingung menjelaskannya.
Se Kyung membantah, siapa yang
marah pada Kwang Chul, bahkan dia tidak pantas untuk marah meskipun Kwang Chul
memanggilnya gadis kasar. Chairman Son kaget mendengarnya, benarkah Kwang Chul
memanggil Se Kyung seperti itu? Kwang Chul hendak menjelaskan tapi Tae Kyung
berkata dia suka pada pria yang bersikap kasar pada adiknya. Se Kyung sebal
karena kakaknya membela Kwang Chul. Lalu? Apakah Tae Kyung harus berkelahi dengan
Kwang Chul?
Melihat Kwang Chul hanya diam
saja, Se Kyung mengejek jika di depan pamannya si tangan kanan ini begitu
pendiam, apakah dia takut dipecat? Kwang Chul hanya menatap kesal pada Se
Kyung. “Lihat, Paman? Lihat matanya. Kedua matanya bilang, "Tunggu
saja" Chairman Son mengatakan agar Se Kyung berhenti, tentu saja Se Kyung
jadi sebal karena pamannya juga membela Kwang Chul apakah karena dia adalah
tangan kanannya?
Tae Kyung benar-benar menyukai
pria sudah kasar pada Se Kyung, apakah artinya dia sedang mengibarkan bendera
putih. Ya dia melakukannya sambil mengibarkan serbet putih yang ada disana, dia
melakukan itu demi adiknya.
In Ae tiba di restoran tempat
Kwang Chul dan Chairman Son berada. Chairman Son berkata pertemuannya dengan Se
Kyung dan Tae Kyung sudah berakhir karena dia ada janji lain. Tae Kyung melihat
kedatangan In Ae dia langsung berdiri dengan antusias. Kwang Chul melihat apa
yang dilihat Tae Kyung, In Ae? Mengapa dia begitu bersemangat melihat In Ae?
Chairman Son berharap bisa bertemu
lagi dengan Tae Kyung sebelum dia kembali ke Boston, Tae Kyung bahkan tidak
mendengarkan dengan baik. In Ae datang menyapa Chaiman Son dan Tae Kyung
berkata bahwa dia datang ke Korea untuk bertemu dengan In Ae? Kwang Chul dan In
Ae tampak sama-sama kaget apa maksudnya itu?
“Aku sudah melihat beritanya di
koran. Mantan tahanan remaja yang diterima di sekolah hukum. Tess-nya
Korea” Tae Kyung sangat senang bisa
bertemu dengan In Ae, sementara In Ae hanya menyapanya sebagai formalitas.
Tae Kyung berkata pada Se Kyung
dia benar-benar pulang demi bertemu In Ae kok, Apakah Oppa nya itu baik-baik
saja? Se Kyung merasa Tae Kyung sudah gila. Tae Kyung melihat In Ae yang tampak
akrab dengan Kwang Chul, bukan kah sepertinya In Ae itu pacarnya si tangan
kanan? Sepertinya Lipstik nya Se Kyung tidak ada gunanya. Se Kyung jadi sebal
dan mereka pun memutuskan untuk menunggu di kafe.
“Ini takdir. Bagaimana mungkin
aku bisa bertemu dengan Tess-nya Korea secepat ini?”
Ternyata buku yang di baca In Ae
selama perjalanan tadi adalah buku yang ditulis Chairman Son, dia menerbitkan
buku itu dengan bangga karena hubugan antara Jepan dan Korea yang sangat baik
selama 60 tahun. Dia tidak sangka buku itu masih ada. Chairman Son adalah
pahlawan bagi mereka, anak-anak Busan tumbuh dengan membaca buku itu. Jadi..
Kwang Chul naik ke kapal barang untuk bertemu dengan Chairman Son. Apakah Kwang
Chul sudah bercerita dia menyebrangi lautan dengan cara seperti itu? Tidak.
Kwang Chul belum bercerita.
Melihat sikap Kwang Chul di
hadapan In Ae, Chaiman Son berkata jika Kwang Chul tampak masih gugup. Suatu
keberuntungan mereka bisa bertemu dan dia juga cepat tanggap. Kwang Chul
mengalami banyak kesulitan di Jepang sebelum bertemu dengan Chairman Son. In Ae
penasaran apa yang di pelajari Kwang Chul dari Chairman Son?
“Karena mendapatkan uang adalah segalanya
bagiku, jadi ini soal uang”
Kesalahan apa yang sebenarnya
telah dilakukan Kwang Chul pada In Ae? Kwang Chul canggung dan berkata, “Aku
jatuh ke Laut saat itu” Saat dia sadar dia sudah ada di tepi
pantai, dari
kejauhan dia melihat kapal Jepang, semua orang mengakui Kapal Jepang. Siapa
yang memberi ijin padanya untuk masuk kapal? Kwang Chul hanta memegang bagian
samping kapal.
Yang membuat In Ae sangat kesal
karena Kwang Chul tidak memberi tahu In Ae bahwa dirinya masih hidup. Chairman
Son mengerti, memang tidak ada yang lebih memalukan dari itu. Kwang Chul merasa
kesal dan merasa dirinyalah yang sudah dipermalukannya. Biasanya In Ae tidak
bertindak seperti itu.
Chairman Son merasa Kwang Chul
membodohinya selama ini, “Kukira Han Kwang Chul adalah pria sejati. Kau tidak
ada apa-apa nya di hadapan seorang wanita” Kwang Chul jadi tidak enak hati.
Kwang Chul dan In Ae menunggu
lift bersama, Kwang Chul tertawa karena dia teringat masa lalu. “Aku ingat. Saat
aku dibawa ke kantor polisi karena berkelahi,... kau selalu datang
membebaskanku. Seperti orang tua. Itulah yang kurasakan hari ini”
Saat itu In Ae selalu mengajaknya
ke pantai lalu memukulinya disana. Lalu kemana In Ae akan mengajaknya hari ini?
Mereka masuk lift, In Ae bertanya mengapa Kwang Chul tidak menemui kakaknya?
Kwang Chul menemuinya dan melihatnya bermain-main dengan banyak orang penting
di hotel.
In Ae dan Kwang Hoon tampak
bahagia, jadi Kwang Chul tak berani mendekat. Bahagia apanya? In Ae sangat
heba. Tess-nya Korea, diterima di sekolah hukum. In Ae malah memukul Kwang Chul
dan membuatnya bingung kenapa In Ae memukulnya? Seharusnya hari itu Kwang Chul
pergi saja, mengapa dia harus terjatuh ke laut?
Kwang Chul adalah orang yang tidak
bisa menahan diri, kenapa In Ae malah membahas masa lalu? Mulai sekarang Kwang
Chul harus menahan dirinya. “Rasa bersalah karena memikirkan seseorang yang
mati karena diriku itu mengerikan”
In Ae berusaha memukul Kwang Chul
lagi, namun Kwang Chul berhasil menahan tangan In Ae yang kemudian meronta
minta di lepaskan. Kwang Chul tetap menahannya sambil menatap intens pada In
Ae. Tapi beberapa orang masuk ke dalam lift dan Kwang Chul pun melepaskan
tangan In Ae dengan canggung.
Sesampainya di lobi, In Ae
melarang Kwang Chul mengikutinya, tapi Kwang Chul ingin In Ae memukulnya lagi.
Dia merasa hidup setelah In Ae memukulnya. Kalau begitu apakah Kwang Chul mau
dipukul di lobi? Itu terdengar menyenangkan.
Sebelum sempat In Ae memukul
Kwang Chul, Tae Kyung memanggil mereka. In Ae menoleh dengan bingung. Kwang
Chul berkata apakah In Ae tahu siapa dia? In Ae tak peduli siapapun dia. Kim
Tae Kyung adalah putra Perdana Mentri. Apa? In Ae sangat terkejut mendengarnya.
Kwang Chul jadi bingung mengapa In Ae sangat terkejut.
Tae Kyung sudah bilang akan
menunggu In Ae kan? Kemudian mengajaknya minum teh. Tae Kyung ingin mengatakan
bahwa bertemu dengan In Ae di tempat ini adalah sebuah keajaiban baginya.
Keajaiban?
“Ini keajaiban. Aku benar-benar pulang
agar bisa bertemu denganmu. Jadi, mau minum teh bersama? Aku akan
menjelaskannya” Meskipun In Ae tidak percaya
dengan ajaiban dia akan menerima tawaran itu.
Namun Pelatih Jo tiba-tiba masuk
ke lobi hotel dan memanggil In Ae dengan panik. “In Ae. Nenek pingsan. Dia dibawa
ke rumah sakit. Cepat, ini gawat” In Ae
dan Kwang Chul langsung panik dan mereka pun berlari ke luar hotel meninggalkan
Tae Kyung dan Se Kyung yang kebingungan.
Kwang Hoon dan Jenderal Chun tiba
di bandara, mereka baru kembali ke Korea dan langsung di serbu wartawan yang
bertanya tentang kebenaran pertemuan Hanmi yang sedang berlangsung. Jenderal
Chun membenarkan dan Presiden Korea adalah orang pertama yang sudah diundang
untuk bertemu dengan Presiden Amerika yang baru. Dalam Pertemuan Hanmi, kedua negara
akan menguatkan lagi hubungan dekatnya. Apakah artinya Amerika sudah mengakui pemerintahan
militer di Korea?
Jenderal Chun menyerahkan agar
Kwang Hoon yang menjawab pertanyaan itu. Dengan lantang Kwang Hoon pun
bersuara, “Jendral Chun membujuk perwakilan dari Amerika. Kemajuan keamanan dan
ekonomi negara kita harus seimbang. Kami akan membangun demokrasi yang
sebenarnya” Kwang Hoon juga menjawab pertanyaan tentang pembahasan hak asasi
manusia.
Chief Hu menonton wawancara Kwang
Hoon di televisi, dia kesal dan berkata, “Apa-apaan ini... Kenapa anak itu
bicara di depan media seperti itu? Beraninya dia? Dia sudah tidak mau hidup
lagi!”
Kwang Hoon heran mengapa bukan
Jenderal Chun saja yang menjelaskan semuanya. Itu semua demi Kwang Hoon, dia
tidak ingin mendapatkan pujian sendirian. Tapi… apa tidak apa-apa… Pasukan
Amerika memberikan undangan, bukan mengadakan pertemuan antar President. Itu
adalah tugas Kwang Hoon untuk memastikan semuanya, lagi pula mereka sudah
mempertaruhkan hidup mereka untuk semua ini.
Kwang Hoon menyadari ada yang
mengikuti mereka, pasti itu itu orang suruhan Chief Hu. Jenderal Chun meminta
Kwang Hoon untuk memeriksa nomor polisi mobil tersebut.
Nenek yang terkulai lemah ingin
berbicara pada In Ae, sehingga selang oksigennya harus di lepas. Nenek hanya
memanggil nama Kwang Hoon dan In Ae mengerti tentang maksud Nenek, In Ae
berjanji pada Nenek bahwa dia akan percaya pada Kwang Hoon. In Ae akan menuruti
perintah Nenek, dan tak lama kemudian Nenek pun menghembuskan napas
terakhirnya, In Ae bergunam bahwa dia akan menemui Nenek di surga.
Bibi Kyung
Ja dan In Chul menangisi kematian Nenek. Kwang Chul datang setelah Nenek
menghembuskan nafas terakhirnya, dan dia menyesalinya kedatangannya yang
terlambat.
In Ae kesal pada Kwang Hoon yang
pergi ke luar negeri tanpa memberitahunya. Apakah dia menjalankan misi rahasia Negara?
Pertemuan Hanmi atau apapun itu? In Ae berpikir bahwa Amerika tidak akan mau
berurusan dengan Negara yang sudah membunuh pemimpin partai oposisi. In Ae
terlalu memikirkannya, hukuman mati partai oposisi akan diganti menjadi hukuman
seumur hidup. In Ae mencibir Kwang Hoon akan membangun yayasan baru untuk
pemerintahan Militer dengan cepat, selanjutnya apa? Kwang Hoon mencari sekolah
bersama Jenderal Chun? Lalu menjadi menantunya?
Kwang Hoon meminta pengertian In
Ae, namun In Ae tak peduli, merasa Kwang Hoon telah menjadi bagian dari
manipulasi sejarah modern Negara nya. Kwang Hoon meyakinkan In Ae bahwa dia
telah melihat dunia yang lebih besar, mereka bisa mencapai impian masa mudanya.
Kwang Hoon mencari sekolah untuk mereka berdua… Tapi mengapa itu terdengar
hampa bagi In Ae, seperti hanya omong kosong belaka. Kwang Hoon meyakinkan In
Ae untuk mempercayainya, Nenek juga bilang begitu.. Tapi… In Ae tampak ragu.
Kwang Hoon segera menyela, Sebaiknya In Ae jangan membantah dan percaya saja
pada Kwang Hoon.
Kwang Chul datang dengan tergesa
bertanya tentang keadaan Nenek, namun dia tidak sadar ada Kwang Hoon disana.
Melihat kedatangan Kwang Chul, Kwang Hoon langsung bertanya, “Siapa dia? Apa
dia Kwang Chul?” In Ae dan Kwang Chul sama-sama bingung bagaimana
mengatakannya. Kwang Hoon mendekati Kwang Chul dan bertanya, “Apakah Kau Han Kwang Chul?” Kwang Chul tak memberikan
jawaban.
Melihat reaksi In Ae yang sama
sekali tidak kaget dengan kehadiran Kwang Chul, Kwang Hoon menyadari satu hal,
hanya dia yang tidak tahu bahwa Kwang Chul masih hidup. Jadi… dia benar-benar
Kwang Chul? Kwang Hoon pun menyentuh wajah Kwang Chul penuh kerinduan, namun
detik berikutnya dia memukuli Kwang Chul dan menyebutnya brengsek.
***
Issh apaan sih Kwang Hoon, baru
juga ketemu main mukulin Kwang Chul aja. Jadi Kakak Masa Gitu? Ambisi Kwang
Hoon sepertinya memang besar yah, aku yakin dia akan tetap nempel sama Jenderal
Chun hingga dia berhasil mewujudkan impiannya menjadi Presiden. Mungkin… pada
akhirnya dia rela-rela aja tuh jadi menantunya Jenderal Chun, heeeuuu…
Park Young Tae sama Nyonya Min
kayaknya pernah punya Affair yah? Jangan-jangan salah satu anaknya bukan anak
dari suaminya tuh, siapa yah kira-kira? Tae Kyung apa Se Kyung?
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Deuhh akhirnya si tampan Tae Kyung muncul juga ^^
BalasHapusNgeri banget punya ortu kayak nyonya Min. Iyhh kasian Tae Kyung oppa :(
Ceritanya penuh intrik politik, tapi bikin penasaraan.
Anyway, Han Kwang Chul lama2 diliat manis juga xD
Aku nunggu nunggu review god's quiz season 4 nya mba irfa looh... tapo ga keluat keluar... aku baru aja selesai nonton episode terakhir mba... semoga mba irfa juga masih ngikutin god's quiz sampe episode terakhir ini waalaupun ga di share....
BalasHapusSedih juga pisah sama dr. Han, semoga season 5 keluar tahun depan kalo ga kepotong wamil hehe...
Semangat ngereview dramanya ya mba.... walaupun selera drama kita rada beda tapi ada 2 drama yang sama sama kita suka, nine time travel dan god's quiz... ^_^
salam hangat,
Vanda