Sebelumnya minta maaf yah,,,
sepertinya Review untuk episode 5 dan 6 aku loncat dulu karena satu dan lain
hal yah. Sekilas tentang episode 5 dan 6, yah… Yeo Reum benar-benar mencium
Jang Mi, awalnya saat Jang Mi tidak waspada dan akhirnya Yah… begitulah. Jang
Mi tentu saja Jang Mi senang, bahkan
akhirnya dia mengakui perasaannya pada Han Yeo Reum. Namun… setelah sempat dia
memergoki Yeo Reum menerima uang Se Ah, Jang Mi memaafkannya juga , Namun Se Ah
menjadi masalah besar karena dia mengetahui rahasia hubungan Ki Tae dan Jang
Mi, sehingga Jang Mi harus melakukan langkah besar melindungi Ki Tae di depan
Se Ah dan… Bibinya. Langkah itu adalah mencium Ki Tae!
Ibu dikaget kan dengan foto yang
di bawa Bibi. Jang Mi dan Ki Tae berciuman! Ommo… Ibu tampak tertekan
melihatnya, sementara Nenek malah terlihat senang, hahaha…
Ki Tae tidak masih terbayang Kiss
nya dengan Jang Mi, dia teringat apa yang terjadi di hari itu. Setelah mereka
berciuman, Ki Tae berusaha mengatakan sesuatu yang dia juga bingung sebenarnya
apa yang harus di katakannya. Tapi Jang Mi langsung menyuruh Ki Tae diam karena
Bibi sedang melihat mereka. Aha! Ki Tae mengerti alasan Jang Mi tiba-tiba
menciumnya, tapi… bukan kah Jang Mi ingin mengakhiri segalanya? Itu semua… karena Ki Tae terlihat tidak
baik-baik saja.
Memikirkannya saja, Ki Tae
langsung merasa panas dingin, ternyata bukan Ki Tae saja yang merasa resah.
Jang Mi juga merasa kepanasan di kamarnya setelah insiden ciuman itu. Dia
merasa dirinya sudah benar-benar gila. Di rumah masing-masing Ki Tae dan Jang
Mi mendinginkan pikiran dengan mengambil minum dari lemari es. Selain Ki Tae
dan Jang Mi, Ye Reum dan Se Ah pun Nampak depresi karena masalah ciuman Jang Mi
itu. Mereka semua sepertinya tidak berada dalam keadaan baik-baik saja.
Jang Mi berniat menemui Yeo Reum
di restoran, tapi dia melihat Bibi, ya Ampun bibi benar-benar stalker yang
sangat rajin. Demi menghilangkan kecurigaan, Jang Mi menyambut kedatangan Ki
Tae dengan wahag sumringah, dia bahkan langsung menggandeng tangan Ki Tae dan
berkata sangat merindukannya. Ki Tae bingung mengapa Jang Mi tiba-tiba nempel
padanya. Setelah sampai di restoran Hoon Dong, Ki Tae langsung menepiskan
tangan Jang Mi yang masih bergelayut di lengannya.
Mereka duduk di meja dekat
jendela, Jang Mi berkata sepertinya mereka harus membicarakan apa yang terjadi
kemarin. Ki Tae tidak bisa berkonsentrasi apalagi saat dia melihat bibir Jang
Mi, Akh… itu godaan terbesar baginya, ciuman itu bagai kutukan untuknya,
kutukan karena tidak bisa melepaskan diri dari Jang Mi? hahaha…
Namun Ki Tae tetap berusaha fokus
dan mempertegas apa tujuan dia memilih Jang Mi untuk menjadi calon istri
pura-puranya. Dia merasa yakin jika diantara mereka tidak akan tumbuh perasaan
saling menyukai, jadi… mulai sekarang Jang Mi harus membatasi dirinya. Jangan
datang pada Ki Tae saat dia tidak membutuhkannya, dan jangan seenaknya
menyentuh tubuh Ki Tae.
Aisshh! Jang Mi kesal
mendengarnya, dia menyentuh tangan Ki Tae yang langsung di tepisakan oleh si
pemilik. Heeuu… Jang Mi melakukan itu bukan demi dirinya sendiri, dia
melakukannya untuk Ki Tae, karena tadi Bibi ada di luar. Jang Mi jadi merasa
kesal karena telah memberikan bibir berharganya pada Ki Tae, apalagi itu di
depan Han Yeo Reum.
Han Yeo Reum tiba-tiba muncul di
depan mereka dan berkata dia sudah tau sifat Jang Mi yang menyukai semua pria
dan akan mencium pria yang membuatnya bosan seperti orang bodoh. Tapi ciuman
itu terlihat nyata, Ki Tae membenarkan, dia bahkan mendeskripsikan bagaimana
lembutnya ciuman Jang Mi membuat Jang Mi jengkel dan berusa menjelaskan pada
Yeo Reum. Tapi… Yeo Reum tampak tak peduli dan berkata dia tidak masalah karena
dia menyukai Joo Jang Mi yang bodoh seperti itu. Yeo Reum langsung mengubah
topic dengan memberitahu ada pekan trufle di restoran mereka selama sebulan
ini.
Jang Mi malah tersenyum seperti
orang bodoh, bukan kah itu sebuah pengakuan cinta? Han Yeo Reum bilang dia
menyukai Jang Mi? Ki Tae tidak berpikir begitu, yang benar itu Han Yeo Reum
mengakui bahwa Jang Mi adalah wanita bodoh, heeuu.. Jang Mi mendapat sms, dari
Yeo Reum yang meminta datang ke resto nanti malam. Jang Mi langsung merasa
senang, bahkan tak sudi jika Ki Tae mencoba mencuri lihat isi sms nya. Jang Mi
pamit pada Ki Tae dan tak lupa pamit juga pada Yeo Reum.
Malam nya Jang Mi datang ke resto
dan merasa menjadi orang yang melakukan kesalahan. Tapi Yeo Reum malah tampak
senang karena seperti diam-diam bertemu dengan wanita yang akan segera menikah.
Itu menegangkan! Jang Mi juga tidak ada cara lain, Ki Tae akan dipaksa menikah
dengan wanita yang tidak disukainya jika Jang Mi dan Yeo Reum ketahuan. Yeo
Reum tidak peduli dengan hal itu, lalu mengapa dia hanya meminta Jang Mi untuk
datang di malam hari?
Itu karena dia ingin menunjukkan
masakannya pada Jang Mi. Huaah,, Jang Mi sangat senang, Jang Mi mencoba tim
telur buatan Yeo Reum yang di tambah denga jamur trufle. Baunya agak aneh, tapi
rasanya sangat nikmat. Itu karena Yeo Reum menambahkan jamur trufle yang
terkenal. Apakah Jang Mi tahu harga sekilo Jamur itu? 500.000 won (setara dengan
5 juta rupiah) Jang Mi sangat takjub mendengarnya dan mencium bau jamur trufle
yang di perlihatkan Yeo Reum.
Tapi mereka mendengar pintu di
buka. Apakah mungkin itu bibinya Ki Tae? Dengan panik Yeo Reum mengajak Jang Mi
bersembunyi hingga tanpa sengaja jamur trufle yang dipegang Jang Mi terjatuh
dan terinjak! Tak ada waktu untuk mengatasi hal ini, yang pertama harus di
lakukan adalah bersembunyi.
Yang datang adahal si Koki yang
ingin berbangga pada temannya tentang jamur trufle yang di belinya dengan biaya
restoran. Dia ingin menunjukkan pada temannya mungkin juga ingin menggunakannya
secara diam-diam karena tahu Hoon Dong bukan orang yang jeli dalam perhitungan
pembelajaan. Saat masuk dapur si Koki di kaget kan dengan jamur trufle yang
telah terinjak Jang Mi.
Hoon Dong kesal pada Yeo Reum
tentang insiden itu, selama ini dia tidak pernah menganggap Yeo Reum sebagai
pegawainya tetapi juga orang kepercayaannya, tapi berani sekali Yeo Reum
menginjak-nginjak kepercayaannya seperti yang dia lakukan pada jamur trufle.
Yeo Reum tidak bisa membantah dan minta maaf.
Apakah Yeo Reum juga yang selama
ini menggunakan bahan makanan restoran secara diam-diam selama ini? Apa
maksudnya itu? Yeo Reum tidak merasa melakukan itu, si Koki ikut kesal apa nya
yang tidak? Yeo Reum menggunakan dapur diam-diam untuk menggoda seorang gadis
kan? Memang benar dia menggunakan dapur diam-diam, tapi dia selalu menggunakan
bahan makanan yang hampir expired. Dia tidak pernah menggunakan bahan makanan
baru. Hoon Dong makin kesal karena Yeo Reum tidak mau mengaku.
Baiklah. Kalau begitu, Hoon Dong
terpaksa mengecek rekaman CCTV untuk membuktikannya. Yeo Reum merasa tidak
bersalah atas pencurian bahan makanan. Dia akan bertanggung jawab tentang
insiden jamur trufle dan pamit pergi ke dapur. Hoon Dong makin kesal melihat
tingkah Yeo Reum, si Koki bertanya mengapa Yeo Reum tidak di pecat saja? Hoon
Dong malah balik bertanya mengapa si Koki juga datang ke restoran di malam
hari? Ah.. itu.. dia mengambil barang yang ketinggalan, ponselnya ketinggalan di
dapur semalam. Si Koki pamit pergi dengan alasan sedang memasak sesuatu.
Ketinggalan ponsel? Yeo Reum
tidak percaya alasan di Koki, seingatnya si Koki sedang menelpon saat datang,
apakah dia bisa menelpon tanpa ponsel? Apa ini? Si Koki merasa terganggu, apakah
Yeo Reum sedang menyelidikinya. Yeo Reum tidak bicara dan hanya tersenyum. Yeo
Reum pun kemudian pergi, dia harus mengumpulkan uang 500.000 won untuk ganti
rugi.
Hoon Dong memeriksa CCTV dan
menemukan Jang Mi yang diam-diam datang ke restorannya menemui Yeo Reum, tentu saja dia kaget apalagi Jang
Mi juga muncul begitu saja di hadapannya. Jang Mi berkata pada Hoon Dong jika
Hyoon Hee ada di luar, dia ingin bertemu dengan Hoon Dong. Meskipun sebenarnya
Jang Mi tidak ingin Hyoon Hee berakhir dengan pria seperti Hoon Dong, tapi…
Hyoon Hee tulus pada Hoon Dong dan sangat ingin menemuinya.
Apakah Jang Mi tak masalah jika
Hyoon Hee dan Hoon Dong berkencan? Tidak. Asalkan Hoon Dong tidak menyakiti
Hyoon Hee seperti yang dia lakukan padanya. Hoon Dong masih tak terima, Jang Mi
menegaskan hubungan mereka sudah berakhir, Hoon Dong harus menerima itu.
Berakhir? Hoon Dong memperlihatkan Jang Mi dan Yeo Reum di kamera CCTV, apakah
ini yang namanya berakhir? Jang Mi diam-diam datang ke restorannya dan
berkencan dengan Yeo Reum?
Jang Mi minta maaf untuk hal itu,
dia mencari Yeo Reum. Tidak ada. Apakah Hoon Dong memecatnya? Hoon Dong kesal
karena Jang Mi malah mencemaskan Yeo Reum, Hoon Dong tak habis pikir mengapa
Jang Mi seperti ini. Siangnya dia menjadi tunangan seorang dokter bedah plastik
yang tak lain adalah teman Hoon Dong dan kemana-mana bersamanya. Malamnya dia
malah datang diam-diam ke restorannya untuk berkencan dengan seorang pria
tampan pekerja part time di restorannya.
Untuk hal itu Jang Mi benar-benar
minta maaf pada Hoon Dong, tapi apa yang Hoon Dong lihat tidak sepenuhnya
kenyataan, Jang Mi berniat memberitahu apa yang terjadi sebenarnya, namun Hoon
Dong menolak dia tidak ingin mendengar apapun lagi, hatinya terluka saat ini.
Hoon Dong pergi ke luar, Jang Mi mengejarnya.
Di Luar, Hoon Dong melihat Hyoon
Hee, dia langsung minta maaf pada Hyoon Hee dengan nada dingin. Hoon Dong
mengakui dirinya adalah sampah karena menyukai dua gadis sekaligus dalam
hatinya, tapi dia tidak bisa begitu, dia masih menyukaia Jang Mi dan dia tidak
bisa bersama dengan Hyoon Hee yang tak lain adalah teman baik Jang Mi. Hoon
Dong bukan tipe orang yang bisa menjalankan dua hubungan dalam waktu bersamaan
seperti Jang Mi. Jadi Hoon Dong minta maaf karena tidak bisa bersama Hyoon Hee.
Jang Mi panik melihat reaksi Hoon
Dong yang kemudian pergi begitu saja. Sementara Hyoon Hee hanya bisa menangis
dan berkata, bahwa sejak awal dia sudah mengatakan jika Hoon Dong tidak akan
pernah jadi miliknya. Hyoon Hee benci pada Jang Mi.
Hoon Dong melaporkan tentang
tingkah laku Jang Mi pada Ki Tae, tapi reaksi Ki Tae sangat mengejutkan. Ki Tae
tak peduli. Baginya menikah dan pacaran itu beda. Dia akan membiarkan mereka
berpacaran selama dua bulan, dan tidak akan mempermasalahkan hal itu. Hoon Dong
jadi curiga, “Apakah kau benar-benar menyukai Joo Jang Mi?” Ki Tae tidak
menjawab, tapi Hoon Dong menyimpulkan jika Ki Tae sedang berakting tidak peduli
kan? Tidak. Dia memang tidak peduli.
Lalu… apakah Ki Tae akan tetap
tidak peduli jika Hoon Dong memperlihatkan gambar itu pada Ibu Ki Tae? Seketika
Ki Tae panik dan meminta Hoon Dong untuk tidak melakukannya. Jadi… apakah Ki
Tae benar-benar menyukai Joo Jang Mi? Dia tampak tak peduli pada gadis itu?
Bukannya tak peduli pada Jang Mi, dia hanya tidak peduli pada apa yang
dilakukan Jang Mi dan Yeo Reum. Namun Ki Tae tampak panik dan meminum anggurnya
dengan buru-buru. Apakah Ki Tae baik-baik saja?
Yeo Reum menemui Jang Mi yang
baru pulang kerja, dia membawa barang bawaannya dan mengatakan agar Jang Mi
tidak khawatir, dia tidak dipecat, namun dia diusir ke jalanan dari restoran.
Jang Mi merasa bersalah, semua ini karena dirinya. Jika Jang Mi memang merasa
bersalah, dia harus mengijinkan Yeo Reum untuk tinggal di tempatnya.
Tanpa Sadar, Ki Tae malah terus
kepikiran tentang ciumannya dengan Jang Mi, bahkan saat bermain video games pun
yang dia lihat di layarnya, pertanyaan Hoon Dong terus terngiang, apakah Ki Tae
benar-benar menyukai Joo Jang Mi? Ki Tae terus menyangkal bahkan setelah
permainnya game over karena terus kepikiran Jang Mi.
Tiba-tiba saja Jang Mi muncul di
depannya. Sejak tadi Jang Mi menekan bel, tapi tidak ada jawaban, dia kira Ki
Tae tidak ada di rumah. Ki Tae terpana melihat Jang Mi, apakah ini khayalan
saja? Tidak. Jang Mi yang saat ini tersenyum padanya adalah nyata. Jang Mi
berkata dia ingin meminta bantuan pada Ki Tae. Jang Mi menyuruh seseorang
masuk.
Yeo Reum masuk dan langsung
menyapa Ki Tae. Apa maksudnya ini? Jang Mi meminta Ki Tae membiarkan Yeo Reum
menginap di rumahnya untuk sementara waktu. Ki Tae tampak tak senang, dan
ujungnya mengusir keduanya ke luar dari rumahnya.
Jang Mi jadi kesal, setelah apa
yang dilakukan Jang Mi untuk Ki Tae, tega sekali Ki Tae berbuat seperti ini.
Apa yang sudah di lakukan Jang Mi? Mengganggunya? Mengusik ketenangannya? Jang
Mi sudah rela menderita demi Ki Tae. Bahkan dia merelakan bibirnya yang
berharga. Ki Tae langsung gugup mendengar hal itu. wkwkwkwk. Namun Ki Tae tetap teguh pada pendiriannya,
dia memilih Jang Mi agar bisa hidup sendiri kenapa dia harus menerima orang
lain tinggal di rumahnya.
Setelah masuk rumah, Ki Tae
mendapat telepon dari Se Ah yang mengatakan akan mampir ke rumahnya. Ki Tae
menolak, dia sedang ingin sendiri. Baguslah jika Ki Tae ingin sendiri, Se Ah
hanya ingin mengantar Ibu Ki Tae untuk mengantarkan Kimchi ke rumahnya, tapi
takut Ki Tae sedang bersama Jang Mi. Ki Tae tidak bisa menolak lagi, jika Se Ah
datang bersama ibunya.
Ki Tae langsung teringat, Joo
Jang Mi dan Han Yeo Reum? Ki Tae bergegas ke depan gedung apartemennya dan
melihat Ki Tae dan Jang Mi, dia bertanya mengapa mereka masih ada disana? Jang
Mi membela Yeo Reum, namun Ki Tae membawa barang-barang Yeo Reum untuk
bersembunyi dan berkata ibunya akan datang. Jang Mi jadi ikutan panik.
Ki Tae dan Jang Mi menyambut
kedatangan Ibu dan Se Ah sambil saling merangkul mesra. Ibu tampak tak nyaman
melihatnya, Se Ah pikir Ki Tae sedang sendirian. Dia mengatakan hal itu karena
dia tak ingin di ganggu kemudian mengecup kepala Jang Mi. OMG Ki Tae
bener-bener pintar berakting >.<
Se Ah memberikan Kimchi mentimun
buatan ibu Ki Tae, mereka hanya ingin mengatarkan hal itu. Ki Tae menolaknya,
karena pada akhirnya dia akan membuangnya. Jang Mi langsung mengambil Kimchi
itu dan berkata dia akan menghabiskannya sampai akhir. Jang Mi berterima kasih
pada Ibu Ki Tae, tapi… jika Ibu ingin membuatkan masakan untuk Ki Tae mengapa
Ibu malah datang bersama Se Ah dan bukan menghubungi Jang Mi? Apakah ibu Ki Tae
membenci Jang Mi? Apakah dia menentangnya untuk bersama Ki Tae?
Kenapa Jang Mi berpikiran begitu?
Itu hanya salah paham. Dia dan Se Ah sudah lama saling mengenal. Syukurlah
kalau begitu, jika ibu menentang Jang Mi mungkin Ki Tae akan melajang seumur
hidupnya. Apakah Jang Mi sedang mengancam ibu? Tidak sama sekali, Jang Mi hanya
khawatir keluarga Gong tidak bisa meneruskan garis keturunannya.
Jang Mi menyentuh tangan ibu,
yang langsung di tepis oleh ibu. Jang Mi juga ingin dekat dengan ibu, belanja
bersama, ke salon bersama dan meninggalkan Ki Tae yang keras kepala untuk
berkencan berdua saja. Ibu mengerti maksud Jang Mi dan dia mengajak Se Ah untuk
pergi dari sana setelah berpamitan pada Ki Tae dan Jang Mi.
Jang Mi akan menjamin Ki Tae mendapatkan kebebasannya untuk hidup sendiri
selamanya, tapi dia meminta Ki Tae untuk tinggal bersama Yeo Reum beberapa hari
saja. Bagaimanapun juga ini demi kepentingan Ki Tae. Yeo Reum datang dan
merangkul Jang Mi. Nah.. bagaimana jika Ibu memergoki Jang Mi dan Yeo Reum
sedang bersama seperti ini, bagaimana Ki Tae akan menjelasakannya. Ki Tae malah
tidak fokus, dia terganggu dengan rangkulan Yeo Reum di pundak Jang Mi.
Pada akhirnya Ki Tae mengijinkan
Yeo Reum tinggal di rumahnya dengan banyak larangan, tidak menyentuh ini itu di
rumahnya. Dilarang pesan makanan, dilarang makan, dilarang mandi. Lalu apa yang
bisa Yeo Reum lakukan? Dia hanya memberikan sofa nya untuk di tempati Yeo Reum,
tapi Yeo Reum lebih tertarik pada kursi pijat di rumah Ki Tae, apakah boleh dia
tidur disana saja? Tidak!
Jang Mi melihat Ki Tae yang
begitu kesal, dia mencoba menyentuh baju Ki Tae dan bertanya apakah Ki Tae
baik-baik saja? Mengapa Jang Mi belum pergi juga? Dia akan pergi, tapi dia
berharap Ki Tae dan Yeo Reum bisa berteman, dia pun mempertemukan tangan Ki Tae
dan Yae Reum kemudian Jang Mi pulang. Yeo Reum tersenyum pada Ki Tae, dengan
galak Ki Tae menyuruh Yeo Reum untuk tidur.
Mendengar Yeo Reum memetik
gitarnya, Ki Tae keluar dan berteriak. “Dilarang bermain Gitar!” Jadi yang bisa
dilakukan Yeo Reum hanya benar-benar tidur saja.
Ibu Ki Tae merasa tidak enak pada
Se Ah karena harus melihat Jang Mi dan Ki Tae. Se Ah tidak masalah, dia sudah
terbiasa dengan hal seperti itu. Saat usia mereka 20 tahunan, Ki Tae berkencan
dengan banyak gadis, meskipun status mereka hanya sebagai teman, para gadis itu
tetap iri padanya. Ibu mengeluh, dari sekian banyak gadis, pada akhirnya hanya
Se Ah yang bertahan di samping Ki Tae. Karena mereka adalah teman.
Ibu bertanya tentang Ayah Se Ah,
apakah dia masih kecewa karena batalnya pernikahan Se Ah 3 tahun yang lalu? Dia
kecewa, namun dia masih menyukai Ki Tae bahkan ingin merekrut Ki Tae di RS
mereka yang ada di Gangnam. Ayah Se Ah ingin bertemu dengan Ki Tae, namun dia
cemas Ki Tae akan menolak karena Joo Jang Mi. Dia takut Jang Mi melarangnya
untuk bertemu Ayah Se Ah karena salah paham. Ibu mengerti dia akan mengurus
Jang Mi agar Ayah Se Ah bisa bertemu dengan Ki Tae.
Pagi hari Ki Tae kedinginan
karena selimutnya menghilang entah kemana, dia berguling ke samping tempat
tidurnya dan menemukan kehangatan, ada seseorang disana. Ki Tae terbangun dan
kaget melihat Yeo Reum ada di tempat tidurnya. Mengapa Yeo Reum ada disana? Yeo
Reum mengeluh di luar sangat dingin di pagi hari. Ki Tae panik dan langsung
mengusir Yeo Reum untuk segera keluar!
Ki Tae sedang mempersiapkan
sarapannya dan merasa terganggu dengan keberadaan Yeo Reum di depannya. Apa
yang sedang dilakukannya? Bukan kah Ki Tae melarangnya makan, jadi dia hanya
bisa menonton. Arrghhh, Ki Tae kesal. Apakah Yeo Reum benar-benar tidak punya
tempat tinggal lain? Teman-teman atau saudaranya mungkin? Semua teman Yeo Reum
adalah wanita dan dia tidak punya saudara. Tidak punya Ayah, dan ibunya pun
kabur.
Sejenak Ki Tae merasa iba, namun
kemudian dia membentak Yeo Reum untuk tidak mempedayanya dengan cerita
menyedihkan seperti itu dan menarik rasa simpatinya. Sepertinya itu memang
tidak berhasil pada Ki Tae, tapi sangat ampun pada Joo Jang Mi. Sigh!
Mengapa Yeo Reum belum pergi juga
dia sudah menyuruh nya keluar sejak tadi. Ki Tae pun bersiap pergi ke klinik.
Yeo Reum ingin menumpang, tapi Ki Tae menolak dan meninggalkan Yeo Reum di
depan gedung apartemen saat dia mengendarai mobilnya. Di dalam mobil Ki Tae
mulai bersin, Akh… ini karena Yeo Reum mengambil selimutnya tadi malam.
Gejala flu Ki Tae semakin parah,
hingga tak bisa konsentrasi melayani pasiennya. Dia memutuskan pulang cepat dan
membatalkan semua janjinya. Ki Tae mempertanyakan tentang pemadaman listrik
nanti malam, dan meminta pegawainya untuk mengamankan semua bahan mereka yang
harus tersimpan dalam kondisi dingin.
Ibu Jang Mi menelpon ke klinik
dan mengetahui tentang Ki Tae yang sedang sakit flu, dia langsung membangunkan
suaminya untuk membawa beberapa Ayam segar dari toko mereka. Dia ingin
membuatkan sup Ayam dan Gingseng untuk calon menantunya. Ayah mengeluh, mengapa
sulit sekali ingin menikahkah seorang putri.
Jang Mi pulang ke rumah dan
mencium bau sup Ayam nya, dia bahagia karena ibunya membuat Sup. Tapi sayang
itu bukan untuk Jang Mi. Ibu membuatnya untuk Gong Seobang* (Menantu Gong).
Jang Mi tak habis pikir, apakah ibu benar-benar berpikir Jang Mi akan menikah
dengan Ki Tae? Level mereka itu jauh berbeda.
Kenapa? Apakah keluarga Ki Tae
menentang Jang Mi? Belum sih, tapi sebentar lagi akan menentangnya. Ibu
menyarankan agar Jang Mi jangan mencemaskan hal yang belum terjadi. Ibu
menyuruh Jang Mi mengantar sup itu pada Ki Tae yang sedang sakit. Jang Mi
enggan dia lelah, apakah harus Ibu yang mengantarnya? Oh… baiklah… Jang Mi
hanya bisa menggerutu karena ternyata sup itu bukan untuknya.
Di perjalanan mengantar sup Ayam,
Jang Mi mendapat telepon dari Ibu Ki Tae yang mengajaknya bersama, saat ini
juga. Jang Mi tak bisa menolak dan pergi ke tempat yang disuruh oleh Ibu Ki
Tae. Disana dia bertemu Bibi yang mengkritik style nya dan memilihkan baju
untuknya. Ibu Ki Tae mengundang Jang Mi untuk makan malam di restoran mewah,
jadi Jang Mi harus terlihat cantik. Tapi dia ingin mengantarkan sup Ayam dulu
ke rumah Ki Tae. Tidak usah! Nanti malam Ki Tae akan bergabung dengan mereka.
Ki Tae mendapat telepon dari
ibunya tentang undangan makan malam itu. Ki Tae menolak karena ingin istirahat,
dia sedang ingin berduaan dengan Jang Mi. Tenang saja, Jang Mi juga akan ikut
makan malam bersama mereka. Ki Tae penasaran apa yang sebenarnya sedang
direncanakan ibunya.
Dengan segera Ki Tae menelpon
Jang Mi yang langsung menjawab dan meminta bantuannya, saat ini Bibi sedang
menyuruhnya mencoba segala macam baju agar dia terlihat cantik. Apakah mungkin
ibu Ki Tae sudah menyukai Jang Mi? Tidak mungkin. Saat ini yang harus Jang Mi
lakukan adalah membeli apapun yang dia inginkan seperti orang bodoh. Sigh…
bahkan sedang sakitpun mulut Ki Tae masih sangat kejam. Bibi menggedor pintu
kamar ganti, Jang Mi memutuskan telepon setelah Ki Tae memberinya semangat.
Jang Mi keluar dengan gaun merah
mudanya, Bibi tak puas dan meminta Jang Mi mengganti dengan gaun lain. Sambil
membawa panci sup Ayam kemana-mana, Jang Mi bagai kerbau di cocok hidungnya
menerima saja semua baju yang harus di cobanya, namun Bibi tidak pernah merasa
puas. Jang Mi merasa sudah sangat lelah.
Akhirnya Bibi menyukai sebuah
gaun, dan Jang Mi sangat senang karena hal itu. Namun tak hanya samapi disana,
Bibi membawa Jang Mi ke salon dan meminta pegawainya mendadani Jang Mi sesuai
arahannya, tapi semua gaya yang di ajukan bibi NG semua hahaha. Jang Mi hanya
bisa pasrah, dan Panci sup Ayam nya ditendang kemana-mana, akhirnya Jang Mi nyalon sambil
memeluk panci itu.
Setelah lelah shoping dan ke
salon, Jang Mi dan Bibi beristirahat di Klinik Ki Tae. Jang Mi merasa tempat
itu adalah surga karena dia bisa beristirahat setelah lelah seharian. Bibi
mengingatkan mereka masih harus ke retoran mewah, jika Jang Mi menunggu disini,
Ki Tae dan ibunya akan menjemput. Mungkin mereka kena macet. Jang Mi berniat
menelpon Ki Tae, namun Bibi menolaknya dengan alasan, wanita yang merengek
minta pria nya cepat datang sama sekali tidak menarik.
Jang Mi menurut saja, dia sudah
sangat lelah, akhirnya lama-lama Jang Mi tertidur juga. Bibi mengambil ponsel
Jang Mi dan meminta maaf karena harus melakukan sejauh ini, dia pun
meninggalkan Jang Mi yang tertidur sendirian di Klinik Ki Tae.
Bibi memberikan laporan pada Ibu
Ki Tae jika kini Jang Mi sedang tertidur di klinik Ki Tae. Ibu protes mengapa
Bibi meninggalkannya sendirian, bagaimana jika dia terbangun dan memberitahu Ki
Tae? Tenang saja, Bibi sudah mengambil ponselnya untuk mengantisipasi hal itu,
sebaiknya Ibu yang menyimpan ponsel Jang Mi.
Ki Tae datang ke Restoran dan
melihat Se Ah, mengapa malah dia yang ada disana? Dengan santai Se Ah berkata
Ayahnya sebentar lagi akan datang, ibu Ki Tae juga sepertinya membutuhkan
bantuannya. Apa maksud Se Ah melibatkan orang tua mereka segala? Se Ah malah
mengajak Ki Tae untuk ke hotel bersamanya dan membiarkan Ayah Se Ah dan Ibu Ki
Tae berbicara berdua. Ki Tae kesal mendengarnya.
Ibu datang dan menyapa Se Ah,
bertanya tentang Ayah Se Ah yang kemungkinan akan sedikit terlambat karena ada
operasi mendadak. Ki Tae bertanya tentang Jang Mi. Ibu berkata Jang Mi sedang
shoping dan ke salon bersama Bibi, jadi Ki Tae tidak usah khawatir.
Ki Tae
sadar ibunya sedang menjebaknya, dia menelpon Jang Mi, tapi malah ponsel di tas
ibunya yang bergetar. Ki Tae jadi curiga dan kembali menghubungi ponsel Jang
Mi, terdengar getaran lagi di tas Ibu. Ki Tae berkata sebaiknya ibu mengangkat
teleponanya, saat ibu akan pamit, Ki Tae mencegahnya karena dia tahu itu ponsel
Jang Mi. Dimana Jang Mi berada?
Jang Mi terbangun di klinik, dia
bingung karena tidak ada siapa pun disana, dia mencoba mencari ponselnya, tapi
nihil. Tepat jam 8 lampu di klinik padam. Waktunya pemadaman listrik hingga
besok pagi, bahkan semua pintu akan terkunci dan telepon pun tidak akan
berfungsi. Jang Mi langsung ketakutan
dia berjalan meraba-raba menuju pintu, berpikir Ki Tae sedang mengerjainya,
tapi tak ada seorang pun yang membuka kan pintu yang terkunci itu.
Ki Tae kaget saat mendengar Jang
Mi ada di klinik sendirian. Tega sekali ibunya menculik dan mengurung Jang Mi
di klinik. Menculik? Bukan kah Ki Tae berlebihan menanggapi hal ini? Se Ah
minta maaf ini bukan salah ibu, dialah yang meminta ibu melakukan hal ini, dia
juga merasa bersalah pada Jang Mi. Ibu berkata Se Ah tidak salah. Semuanya akan
baik-baik saja. Ki Tae kemudian beteriak dialah yang tidak baik-baik saja. Jang
Mi tidak boleh ditinggal sendirian! Ki Tae tidak akan membiarkan Jang Mi
ditinggal sendirian. Ki Tae langsung pergi dari restoran.
Dengan kecepatan penuh dia
menjalankan mobilnya menuju klinik. Teringat saat Jang Mi bercerita bahwa dia
hampir mati saat usia 5 tahun karena ditinggal sendirian. Juga cerita Ayah Jang
Mi tentang insiden itu. Ki Tae menerobos lampu merah, hampir saja dia menabrak
penyebrang jalan, namun dia masih bisa mengendalikan diri. Tak lama dia kembali
melajukan mobilnya kembali dengan kecepatan penuh. Tidak peduli pada
rambu-rambu lalu lintas.
Sesampainya di depan gedung
klinik, dia bertemu dengan Yeo Reum dan memberi tahu Jang Mi terkunci di
kliniknya. Ki Tae berusaha membuka pintu kliniknya yang terkunci untung Yeo
reum datang membawa alat bantu untuk membuka pintu yang terkunci itu.
Ki Tae panik mencari Jang Mi
apalagi setelah dia melihat kuah sop Ayam yang berceceran di lantai, dimana
Jang Mi? Ki Tae masuk ke ruangannya dan akhirnya menemukan Jang Mi di bawah
meja kerjanya. Ki Tae langsung membentaknya, apakah Jang Mi bodoh? Sedang apa
Jang Mi disana? Jang Mi menangis karena di bentak, bibi bilang Ki Tae akan
menjemputnya. Kenapa Ki Tae malah membentaknya, apakah Ki Tae tidak tahu betapa
menderintanya Jang Mi demi Ki Tae?
Tangis Jang Mi semakin pecah, Ki
Tae masih terlihat bingung, perasaannya campur aduk antara marah dan khawatir.
Kemudian datang Yeo Reum yang langsung memeluk Jang Mi yang menangis. Ki Tae
langsung mematung, tampak tak enak karena melihat Jang Mi yang terus tersedu di
pelukan Yeo Reum.
Jang Mi sedih karena sup Ayamnya
jadi sia-sia, padahal ibunya membuatnya sepenuh hati. Jang Mi memutuskan untuk
memberihkan diri dulu, sementara Yeo Reum mengambil alih Sup Ayam dan akan
menyulapnya menjadi makanan enak asal Ki Tae mengijinkannya memasak. Ki Tae
sudah tak peduli, sesuka Yeo Reum sajalah.
Yeo Reum mulai memasak dan
menciptakan spageti sup ayam yang baunya sangat menggoda. Selesai membersihkan
diri Jang Mi langsung mencicipi masakah Yeo Reum. Enak! Jang Mi pun membawa
spageti itu pada Ki Tae dan memaksa Ki Tae mencobanya, Ki Tae enggan, tapi
akhirnya dia memasukan makanan itu juga saat Jang Mi menyuapinya. Ki Tae tak
bisa menyangkal bahwa itu enak, namun dia tidak ingin mengakui kemampuan Yeo
Reum dan berkata, Kaldu sup Ayam buatan Ibu Jang Mi lah yang menjadikannya enak.
Yeo Reum membenarkan itu semua memang karena masakan ibu Jang Mi.
Ki Tae jadi merasa bersalah pada
ibu Jang Mi, tidak seharusnya dia menerima semua ini. Jang Mi mengerti perasaan
Ki Tae dan bersyukur karena Ki Tae, ibu dan Ayahnya bisa menwujudkan mimpi mereka
memiliki calon menantu seorang dokter, meskipun impian itu tidak akan lama dan
tampak semu.
Yeo Reum datang dan membawa
makanan, Ki Tae jadi kesal karena Yeo Reum selalu ikut campur. Jang Mi
mengusulkan sebagikan mereka mengadakan pesta Wine! Ki Tae menolak, dirinya
sedang sakit, pesta wine apaan? Tapi Jang Mi dan Yeo Reum tidak mendengarkan,
mereka mengambil gelas dan wine milik Ki Tae kemudian menyajikannya di atas
meja.
Ki Tae tak bisa melarang lagi dan memilih menikmati pesta kecil itu. Dia
pun terhanyut bersama Jang Mi dan Yeo Reum, makan bersama, bahkan Jang Mi
beberapa kali menyuapinya dan bersenang-senang bersama. Mendengarkan Yeo Reum
bernyanyi, bahkan menirukan sebuah gerakan tarian. Akh… Ki Tae begitu lepas
saat bersama Jang Mi dan Yeo Reum.
Se Ah minum sendirian dan
mengingat betapa khawatirnya Ki Tae saat tahu Jang Mi sendirian. Padahal tiga
tahun lalu, mereka putus karena Ki Tae berpikir Se Ah lebih pantas melajang dan
Ki Tae pun lebih senang sendirian. Se Ah pun merasa stress dengan rencana
pernikahan mereka dan bersyukur karena Ki Tae yang memutuskannya duluan. Ki Tae
masih ragu apakah mereka akan baik-baik saja? Tentu saja. Saat Itu Se Ah tampak
masih percaya diri, namun saat ini dia menyadari bahwa dirinya tidak baik-baik
saja.
Tengah malam Ki Tae terbangun,
merasa haus. Dia mengambil air di lemari es, sebelum sempat minum dia melihat
berapa berantakannya meja makannya. Ki Tae kesal, apakah Jang Mi dan Yeo Reum
tak sadar dia itu orang sakit! Ki Tae hendak membereskan meja makannya namun
dia melihat Jang Mi tertidur di dekat Yeo Reum dengan kepala bersandar pada
pria itu. Ki Tae akhirnya menyadari sesuatu, dia sama sekali tidak baik-baik
saja. Apakah akhirnya Ki Tae menyadari jika akhirnya dia ada rasa pada Jang Mi?
Pagi hari Jang Mi terbangun
karena dering telepon, dia kaget karena itu dari Ibunya Ki Tae yang mengatakan
bahwa dia sedang menuju ke rumah Ki Tae. Jang Mi bahkan masih bingung bagaimana
bisa dia tertidur di kamar Ki tae. Jang Mi keluar kamar dan melihat Ki Tae dan
Yeo Reum tidur bersama, hahaha. Jang Mi langsung merinding melihatnya, namun
bukan waktunya untuk itu, mereka harus dibangunkan, ibu akan segera datang.
Keduanya tertidur dengan pulas,
baik Ki tae maupun Yeo Reum tidak juga bangun, Jang Mi mulai putus asa, hingga
akhirnya Ki Tae terbangun dengan kaget karena Yeo reum tidur sambil memeluknya.
Yeo Reum bingung seingatnya dia tertidur bersama Jang Mi.
Ki Tae pun bercerita jika semalam
dia memindahkan Jang Mi ke kamar. Akh… jadi Ki Tae yang memisahkan mereka? Mengapa?
Apakah Ki Tae cemburu? Padahal dia sedang sakit. Ki Tae beralasan dia hanya
tidak bisa membiarkan seorang wanita tidur di luar. Jang Mi mengintrupsi
perdebatan Ki tae dan Yeo Reum, ini bukan saat nya untuk itu, Ibu sedang menuju
ke rumah Ki Tae. Mereka bertiga pun langsung panik tidak karuan, apalagi
mendengar suara pintu yang mulai terbuka. Akhirnya Ki tae menyembunyikan Yeo
Reum di kamarnya.
Jang Mi dengan refleks memeluk Ki
Tae saat menyambut kedatangan Ibu Ki Tae. Apakah Jang Mi dan Ki Tae mulai tinggal
bersama? Jang Mi mencoba menyangkal, tapi Ki Tae malah membenarkan. Ibu melihat
meja makan yang kotor, Ki tae menjelaskan semalam mereka memakan sup Ayam yang
dikirim Ibu Jang Mi karena dirinya kurang sehat, namun melihat gelas wine ibu
malah heran karena Jang Mi memberikan Wine pada orang sakit. Jang Mi beralasan
wine membantu Ki Tae tertidur lebih lama. Lalu kenapa ada 3 gelas? Akh.. itu
karena gelas satunya sediikit kotor, jadi Ki Tae menggantinya dengan yang
bersih, ibu tahu kan, Ki Tae itu persis dengan ibu.
Ibu ingin melihat kamar tidur,
OMG, Yeo Reum ada disana, namun Ki Tae dan Jang Mi tak sempat mencegah ibu
untuk masuk, untungnya Yeo Reum sangat pandai bersembunyi. Ibu mengamati kamar
tidur dan mengomentari apa yang harus diganti dan ditambah mengingat kini
mereka sudah tinggal bersama. Ki tae berkata Jang Mi akan mengurus hal itu.
Tidak, dia yang akan melakukannya untuk mereka berdua.
Ibu kemudian mengembalikan ponsel
Jang Mi dan meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin. Namun setelah insiden kemarin, dia akhirnya membuat keputusan, bahwa
dia tidak akan mencurigai Jang Mi dan Ki Tae lagi, jadi… sebaiknya Mereka
Segera MENIKAH! Apa? Ibu bahkan sudah memanggil Jang Mi tanpa embel-embel nama
keluarga lagi dan dengan nada yang lembut. Jang Mi?
Melihat reaksi Jang Mi dan Ki Tae
ibu tampak merasa heran, apakah mereka tidak ingin menikah? Bukan begitu, hanya
saja… Ibu tidak bisa dibantah, sebaiknya mereka mulai merencanakan pertemuan
pertama keluarga secara resmi, bagaimana jika akhir pekan ini? Jang Mi dan Ki
Tae bingung harus menjawab apa.
Bukan hanya Ki Tae dan Jang Mi
yang kaget dengan permintaan ibu Ki Tae agar mereka berdua segera menikah, Yeo
Reum juga kaget, jadi akhirnya mereka disuruh segera menikah? Lalu apa yang
harus mereka lakukan? Jang Mi meminta Ki Tae mencari cara agar mereka bisa
keluar dari situasi ini. Jika pertemuan keluarga itu sampai terjadi, maka orang
tua Jang Mi akan terluka jia mereka tahu semua hanya pura-pura. Ki Tae menatap
panci sup Ayam buatan ibu, dia harus mencari cara agar orang tua Jang Mi tidak
menjadi korban dari masalah ini.
Ki Tae sedang mempertimbangkan untuk mengatakan yang sebenarnya pada Ibu Jang Mi, akhirnya dia mengundang Ibu untuk datang ke Kliniknya. Ki Tae terlihat resah, ibu menyadari ada sesuatu yang
ingin disampaikan Ki Tae padanya? Apakah Ki Tae tertekan karena pertemuan
keluarga mereka di akhir pekan? Ibu sudah tahu? Ki Tae kaget karena ibunya
bergerak sangat cepat
Jang Mi juga resah karena masalah
pertemuan keluarga itu, Hyoon Hee mencoba mencari tahu apa yang membuat Jang Mi
tidak semangat, dia sempat marah pada Jang Mi karena masalah Hoon Dong,tapi dia
lebih sedih karena Jang Mi seakan menghindarinya akhir-akhir ini. Jang Mi juga
bingung karena dia tidak bisa menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.
Dalam kegalauannya itu, Jang Mi
mendapat sms dari ibunya yang minta dijemput karena dia melakukan Oplas mata di
klinik Ki Tae. Jang Mi langsung panik, apa yang sebenarnya Ki Tae lakukan pada
ibunya? Bukan kah Ki Tae sudah memutuskan untuk mengatakan segalanya? Siapa
bilang? Dia hanya berusaha menunda acara pertemuan keluarga itu. Caranya? Dia
mengoperasi mata ibu sehingga tampak menjadi lebih buruk dan membuat ibu tidak
PD untuk berhadapan dengan keluarga Ki Tae. Namun itu hanya akan bersifat sementara.
Jang Mi berbohong pada Ibu Ki
Tae, mengatakan jika ibunya melakukan operasi wasir sehingga sepertinya
pertemuan keluarga harus ditunda. Bukan ibu Ki Tae namanya jika dia tidak bisa
menguasai keadaan, dia menelpon Ibu Jang Mi dan bertanya tentang operasinya.
Terjadi salah paham diantara mereka
tentang masalah operasi. Ibu Jang Mi mengira Jang Mi mengatakan tentang
operasi matanya pada keluarga Ki Tae, sementara Ibu Ki Tae menyangka Ibu Jang
Mi benar-benar operasi wasir. Dengan caranya akhirnya Ibu Jang Mi setuju agar
pertemuan keluarga itu berlangsung sebagaimana mestinya.
Hari H pertemua keluarga, Jang Mi
dan Ki Tae sama-sama panik sendiri karena ternyata pertemuan keluarga itu tetap
berlangsung, cara Ki Tae untuk menundanya sama sekali tidak berhasil. Ibu Jang
Mi datang dengan kaca mata hitamnya. Nenek merasa keberatan melihatnya, dia
meminta Ibu Jang Mi membukanya. Akhirnya kebohongan Jang Mi tentang operasi
wasir pun terbongkar, Jang Mi hanya bisa minta maaf, untungnya ibu Ki Tae tidak
mempermasalahkan hal itu.
Suasana dua keluarga di pertemuan
itu sangatlah kontras, Ayah Ki Tae bersikap manis pada istrinya bahkan
mengambilkan makanan untuknya, Jang Mi yang tahu semua itu palsu hanya bisa
menatap sinis. Sementara Ibu Jang Mi merasa iri, suaminya malah sibuk makan
sendirian padahal dia kesulitan untuk mengambil makanan karena kaca mata
hitamnya.
Dari hasil pertemuan keluarga
akhirnya diputusakan pernikahan akan diadakan dua bulan lagi, tentu saja itu
adalah ide sepihak dari Ibu Ki Tae, meskipun tadinya Ibu Jang Mi protes, tapi
dengan kemampuan memanage orang nya, Ibu Jang Mi setuju begitu saja, bahkan
saat dia mengatakan jika dia yang akan mempersiapkan segala sesuatu yang di
butuhkan untuk pernikahan.
Ki Tae menemui Jang Mi setelah
acara keluarga itu untuk memberikan hadiah yang biasa diberikan di acara
pertemuan keluarga. Ki Tae minta maaf karena menyeret Jang Mi hingga sejauh
ini, namun mereka measih punya kesempatan untuk mengacaukannya dengan membuat
Ibu tidak menerima Jang Mi karena tingkah rusuhnya. Ki Tae berjanji dia akan
menghilangkan kerutan di wajah Ibu Jang Mi seumur hidupnya sebagai bayaran atas
bantuan Jang Mi. Mendengar hal itu, Jang Mi hanya tersenyum geli, janji Ki Tae
mungkin agak berlebihan.
Ibu Ki Tae menelpon, Jang Mi
langsung panik, namun berusaha senang saat menerimanya, lagi-lagi ibu memanggil
Jang Mi dengan lembut. Jang Mi? bagai tersihir, Jang Mi berpuisi di dalam
hatinya, “Orang ini memanggil namaku seperti bunga”
Itu adalah awal dari semua
bencana dalam hidup Jang Mi, Ibu Ki Tae terus datang ke tempat kerjanya
mengajaknya untuk memilih berbagai perabot rumah. Saat Jang Mi menolak tempat
tidur baru, Ibu berkata itu adalah tempat tidur dimana calon keturunan keluarga
Gong akan tercipta, jadi harus istimewa, Jang Mi tidak bisa membantah.
Pembelian hadiah penihakan,
kemudian ibu juga meminta Jang Mi keluar dari pekerjaannya, tentu saja tidak
dengan cara kasar, tapi caranya memilih kata-kata membuat Jang Mi merasa
terintimidasi dan tidak bisa membantah.
Puncaknya adalah saat Ibu meminta Jang
Mi mengecek kesuburannya, Jang Mi merasa semua ini salah. Meski ibu punya
penjelasan logis, namun Jang Mi merasa tertekan dengan semua ini apakah
hidupnya harus di rencanakan oleh ibu? Itu adalah tubuhnya, dengan santai ibu
berkata, seseorang dengan pemikiran egois seperti itu tidak diperbolehkan di
dalam keluarganya. Jang Mi semakin stres mendengarnya.
Jang Mi terjebak, dia hanya bisa
manut saja pada ibu bahkan saat dia di ajak menerima pengobatan akupuntur untuk
menjaga kesuburannya. Karena mengikuti semua keinginan Ibu Ki Tae, Jang Mi
lagi-lagi tidak bisa memenuhi janjinya bertemu dengan Yeo Reum yang sudah
menunggunya begitu lama di sebuah restoran. Jang Mi baru datang setelah restoran
itu tutup, untungnya Yeo Reum berinisiatif membungkus menu yang ingin mereka
makan.
Ki Tae kaget melihat Jang Mi
membawa obat untuk masalah kesuburan itu, bahkan dia juga tidak menolak semua
barang yang dipilihkan ibunya. Jang Mi
juga bingung sendiri, ibu Ki Tae seperti memiliki kekuatan super natural yang
membuat Jang Mi mengikuti semua keinginannya. Jang Mi lalu mengeluarkan sebuah
bon barang lagi. Tempat tidur Termal? Katanya itu untuk hadiah pernikahan.
Ki
Tae kemudian memanggil Yeo Reum yang sedang mempersiapkan makanan yang dia
beli. Ki Tae berkata pada Yeo Reum sepertinya Joo Jang Mi ingin benar-benar
menikah dengan Ki Tae, hahahah. Jang Mi jadi kaget sendiri, dia
berjanji akan mengembalikan
barang-barang itu. Yeo Reum tak banyak komentar dan menyuruh mereka
makan dulu. Ki Tae protes tentang membawa makanan ke rumahnya, tapi Yeo Reum tak mendengarkan.
Jang Mi merasa hidupnya hancur karena Ibu Ki Tae, bahkan dia tidak memiliki
kebebasan saat berada di kamar mandi.
Saat Yeo Reum berniat memberikan
Jang Mi minum dan duduk disampingnya, Ki Tae langsung menyerobot dan duduk di
samping Jang Mi, dia heran ada apa dengan Jang Mi? Seharusnya Jang Mi melawan
ibu dan membuat kerusuhan di rencana pernikahan ini. Sambil makan Jang Mi pun
berapi-api mengatakan rencananya untuk melawan ibu.
Dia tidak ingin belajar memasakan
dan pekerjaan IRT lainnya. Setelah menikah dia akan menyuruh Ki Tae untuk
melakukan semuanya, lalu tentang anak, dia tidak ingin dulu punya anak karena
masih terlalu muda. Lupakan tentang hadiah pernikahan, setelah menikah dia akan
memutuskan hubungan dengan keluarga. Ki Tae setuju dengan semua ide Jang Mi,
namun kemudian tersadar ada yang salah dengan semua itu hingga dia menumpahkan
meminumannya, sepertinya ide Jang Mi terlalu berlebihan.
Yeo Reum tampak cemburu karena
Jang Mi dan Ki Tae tampak menikmati rencana pernikahan pura-pura itu, bahkan
jika mereka berencana untuk menghancurkannya. Jang Mi mengalihkan kecemburuan
Yeo Reum dan berbisik jika besok adalah jadwal Off nya, mereka bisa kencan
diam-diam. Yeo Reum setuju, mereka bisa
kabur sejauh mungkin dari keadaan rusuh ini. Ki Tae yang sempat pergi
membersihkan diri karena tumpahan minumannya langsung curiga apa yang sedang
Jang Mi dan Yeo Reum bicarakan? Tapi keduanya berkata tidak ada apa-apa dan
saling melempar senyum membuat Ki Tae semakin curiga saja.
Yeo Reum mempersiapkan makanan
untuk bekal kencannya dengan Jang Mi. Rencananya mereka akan bersepeda bersama,
tapi Ki Tae datang dan mengingatkan Jang Mi untuk tidak macam-macam dulu selama
rencana pernikahan palsu mereka. Jang Mi juga stress, dia butuh refreshing. Ki
Tae tampak tak senang karena Jang Mi ingin melepaskan stress nya bersama Yeo
Reum.
Saat Yeo Reum pergi mengambil sepeda, Ki Tae kemudian membohongi Jang Mi
bahwa dia melihat ibunya. Jang Mi panik dan Ki Tae langsung mengajak Jang Mi
untuk kabur bersama dari sana dengan Sepeda Jang Mi. Yeo Reum bingung saat menyadari
Jang Mi sudah tidak ada, dia melihat Ki Tae memboncengn Jang Mi dan mereka
pergi semakin menjauh, ada apa sebenarnya? Sayangnya Yeo Reum tidak bisa
mengejar Jang Mi dan Ki Tae karena Hoon Dong memanggilnya.
Hoon Dong memperingatkan Yeo Reum
untuk tidak membuat Jang Mi bingung. Bagaimana pun Jang Mi saat ini adalah
calon istri Ki Tae. Meski pun Hoon Dong masih
menyukai Jang Mi, dia akan merelakan mereka, Ki Tae sepertinya sangat menyukai
Jang Mi dan Ki Tae juga adalah sahabatnya. Yeo Reum hanya tersenyum
mendengarnya, ternyata Hoon Dong sahabat yang baik, namun sepertinya Hoon Dong
tidak usah ikut campur, dia bisa menanyakan masalah ini pada Ki Tae. Hoon Dong
jadi kesal, sepertinya tujuan Yeo Reum bukan hanya ingin memisahkan Ki Tae dan
Jang Mi, tapi juga Ki Tae dengan Hoon Dong. Yeo Reum semakin tersenyum. Hoon
Dong makin kesal dan menyutuh Yeo Reum mencuci mobilnya serta membersihkan
hatinya, hahaha.
Jang Mi heran karena tidak ada
yang mengikuti kaburnya Ki Tae dan Jang Mi, namun Ki Tae terus mengayuh sepeda.
Bukannya Ki Tae butuh refreshing? Itu yang sedang Ki Tae lakukan? Jang Mi minta
turun, tapi Ki Tae tidak berhenti, dia malah mengeratkan peganggan Jang Mi
padanya dan terus mengayuh sepeda. Hingga akhirnya mereka tiba di tanjakan dan
Ki Tae tidak kuat lagi, wkwkwkw. Ki Tae menyuruh Jang Mi turun dan dia pun
berakhir dengan menuntun sepeda Jang Mi. Menyadari Ki Tae kelelahan, Jang Mi
jadi tertawa, ternyata Ki Tae hanya sok kuat, hahaha.
Keduanya menyusuri jalanan
panas diantara padang rumput. Ki Tae
merasa kepanasan sambil menuntun sepeda, sementara Jang Mi tampak lelah dan
sebal mengikuti di belakang. Ki Tae berhenti merebut bekal makanan Jang Mi dan
bertanya apakah ada yang bisa di minum? Ki Tae menemukan tomat dan memakannya.
Jang Mi kesal, namun Ki Tae membungkam mulutnya dengan menyuruh Jang Mi makan
tomat juga.
Jang Mi tidak tahan lagi, karena Ki
Tae, Jang Mi selalu saja menyia-nyiakan kencan nyatanya. Kencan Nyata? Apakah
Han Yeo Reum benar-benar kekasih Jang Mi? Apakah Dia sudah mengajak Jang Mi
berkencan secara resmi? Jang Mi tertawa mendengarnya, Ki Tae sangat childish,
jaman sekarang cinta tak lagi di mulai dengan pernyataan seperti itu. Ki Tae
sebal, dan berkata, apakah Jang Mi dan Yeo Reum sudah berciuman? Ki Tae yakin
pasti belum, orang seperti Han Yeo Reum sepertinya akan mencampakan wanita jika
dia sudah mendapatkan apa yang diinginkannya.
Jang Mi teringat ciumannya
bersama Yeo Reum. Mereka sudah ciuman. Ki Tae syok mendengarnya! Sudah?
Bagaimana bisa Jang Mi begitu gampangan? Dia dan Yeo Reum bahkan belum lama
saling mengenal.
Jang Mi kesal karena Ki Tae menyebutnya gampangan, Jang Mi langsung
bertanya, Ki Tae bohong ya, tentang keberadaan ibu tadi? Ki Tae langsung
bungkam, modus nya ketahuan. Sigh, Jang Mi benar-benar kesal dan akhirnya
meninggalkan Ki Tae setelah merebut kembali bekal makanan dan sepedanya.
Kembali ke depan restoran, Jang
Mi benar-benar bertemu dengan Ibu Ki Tae. Kali ini Ibu mengajaknya untuk
memilih gaun pengantin. Huaaahh… Jang Mi sangat terpesona melihat sebuah gaun,
dia menyukainya, namun.. gaun itu adalah pilihan Ibu? Jang Mi enggan
memakainya, tapi Ibu memaksanya.
Jang Mi tampak cantik dengan gaun
itu. Dia bahkan sempat lupa diri, namun dia memastikan kali ini dia tidak akan
kalah untuk melawan ibu. Ibu tampak puas melihat Jang Mi dengan gaun
pilihannya, namun Jang Mi berkata gaun itu tidak sesuai dengan seleranya.
Terlalu membosankan. Ibu menantang memangnya gaun seperti apa yang menjadi
selera Jang Mi?
Dengan cekatan Jang Mi memilih
salah satu gaun pengantin di butik itu. Dia memilih gaun pendek yang
memperlihatkan kaki jenjangnya. Tentu saja ibu tidak setuju, Jang Mi boleh
memakan gaun itu, tapi di studio foto bukan di acara pernikahannya. Tidak! Jang
Mi ingin memakai gaun itu untuk pernikahannya, dia tidak peduli dengan
perkataan orang itu adalah pernikahannya. Sing~~~ Ibu dan Jang Mi saling
bertatapan sinis, kira-kira siapa yang akan menang dalam pertarungan ini?
Jang Mi mencoba gaun pilihannya,
dia bertekad menghancurkan keinginan ibu Ki Tae, namun saat tirai dibuka, Jang
Mi kaget melihat ibunya sendiri. Bagaiamana Ibu Jang Mi ada disana? Ibu Jang Mi
memuji putrinya yang terlihat cantik. Ibu Ki Tae mengakui itu, namun gaun
pendeknya terlihat Kitchy, meski Jang Mi bersikeras ingin memakainya, Kini ibu
Jang Mi ikut-ikutan untuk mencoba gaun pengantin pilihan Ibu Ki Tae yang
lainnya. Jang Mi tak bisa lagi melarikan diri.
Bingung bagaimana lagi dia harus
bertingkah, Jang Mi berusaha menelpoan Ki Tae, tapi… yang mengangkat malah Kang
Se Ah? Jang Mi kaget karena Ki Tae bersama Se Ah, dia mencari Ki Tae, tapi Se
Ah bilang Ki Tae sedang mandi. Jang Mi langsung terdiam, dan telepon pun
terputus.
Pikiran Jang Mi tiba-tiba blank, demi siapa sebenarnya Jang Mi
melakukan semua ini? Jang Mi akhirnya pasrah saja saat dia diminta mencoba
berbagai gaun pengantin pilihan ibu Ki Tae dan menelan semua kritikannya.
Dalam hati Jang Mi bergunam,
Impiannya adalah mengenakan gaun pengantin seperti itu di depan orang yang
dicintainya dan hanya satu kata yang ingin dia dengar, “Kau cantik” tapi Ibu Ki
Tae terus mengkritik dan membuat Jang Mi tak tahan lagi. Saat semuanya sudah keterlaluan,
Jang Mi kemudian berteriak, “Cukup!”
Akhirnya Jang Mi memilih keluar dari butik gaun pengantin itu.
Mengapa ponsel Ki Tae ada di
tangan Se Ah? Jadi ceritanya Ki Tae sedang nge-gym, Se Ah datang minta maaf, Ki
Tae tadinya tak peduli bahkan tampak tidak sudi melihat wajahnya hingga Se Ah
berkata, kemarin Ki Tae tampak sedikit membingungkan seolah dia lupa siapa yang
memiliki perasaan tulus padanya dan siapa yang berada disamping Ki Tae karena
alasan palsu. Ki Tae akhirnya menatap Se Ah yang memastikan dirinya bahwa
perasaanya pada Ki Tae selalu tulus.
Ki Tae pergi mandi dan
meninggalkan ponselnya di salah satu alat di gym. Kemudian Se Ah mengangkat
telepon Jang Mi itu. Dengan menyebalkannya, setelah mengatakan bahwa Ki Tae
sedang mandi Se Ah bergunam “Ups, mungkin akan menimbulkan salah paham” Sigh,
sengaja banget yah Se Ah bilang gitu ~.~
Se Ah masuk mobil Ki Tae dengan alasan mengembalikan
ponsel dan mengatakan bahwa Jang Mi mencarinya karena suatu alasan penting dan
Se Ah tahu dimana Jang Mi saat ini karena Jang Mi mengatakan pada Se Ah dia
sedang di bawa ke butik baju pengantin oleh Ibu Ki Tae. Bagaimanapun Se Ah akan
selalu berada di pihak Ki Tae.
Jang Mi berlari ke luar butik,
dan dia berhenti saat melihat Ki Tae turun dari mobil. Keduanya saling
berpandangan, Ki Tae tampak seolah terkesima melihat Jang Mi dengan gaun
pengantinnya.
Namun kemudian Se Ah
keluar dari mobil Ki Tae dan Yeo Reum tiba-tiba muncul dengan membawa mobil
Hoon Dong. Yeo Reum memanggil Jang Mi, dan membuatnya kebingungan, haruskan dia
berlari kea rah Ki Tae atau ke arah Yeo Reum?
Ibu Ki Tae dan Ibu Jang Mi keluar
juga dari butik, Jang Mi semakin bingung. Dia sudah tidak tahan dengan semua
kepura-pura-an ini. Ki Tae berkata pada Jang Mi, agar menunggunya, dia akan
datang pada Jang Mi, namun sayang… Jang
Mi memilih lari bersama Yeo Reum dan meninggalkan Ki Tae yang termangu.
Yeo Reum memuji Jang Mi, bahwa
dia terlihat cantik dengan gaun itu, dan akhirnya tangis Jang Mi pun pecah.
Karena apa? Pujian Yeo Reum kan? Atau karena pilihannya mengakhiri semua
kepura-puraan ini?
***
Poor Jang Mi, benaran yah… Jang
Mi tuh OP banget di drama ini, tapi dia struggle sih. Kesannya mungkin Jang Mi
jadi terlihat gampangan di mata orang-orang, padahal dia hanya terlalu baik.
Jelas terlihat Jang Mi punya
perasaan terhadap Yeo Reum. Dia nyaman bersama Yeo Reum, karena bagi Jang Mi
Yeo Reum bisa menentramkan hatinya. Memberikannya sensasi penuh debar saat
diam-diam mereka bertemu. Yeo Reum juga keliatan sih suka beneran sama Jang Mi,
tapi yang aku nggak suka dari Yeo Reum dia selalu memanfaatkan rasa bersalah
Jang Mi. Jadi kesannya dia itu bermuka dua. Jadinya makin lama aku makin eneg
liat senyumnya. Tampak nggak ikhlas aja kesannya~~~
Ki Tae mulai menyadari
perasaannya pada Jang Mi, meski masih menyangkal, namun cara dia
mengkhawatirkan Jang Mi, Owwhhhh So Sweet >.< Ki Tae sudah berusaha untuk
tidak egois lagi. Dia sudah berniat pasrah dan melepaskan Jang Mi, namun pada
akhirnya Jang Mi sendiri yang menceburkan diri ke dalam masalah Ki Tae karena
melihat tingkah pola Se Ah yang makin menyebalkan.
Sepertinya sih,,, Ki Tae bagi Jang Mi adalah orang yang
kebalikan dari dirinya. Cara berpikirnya, background keluarganya, juga masalah
kesendirian. Seumur hidupnya, mungkin Jang Mi baru melihat orang seperti Ki Tae
yang begitu menginginkan kesendirian, itulah mengapa Jang Mi terus bertahan
tentang hubungan pura-pura mereka. Dia tidak ingin Ki Tae menikah dengan wanita
pilihan Ibunya, apalagi sepertinya Ibu Ki Tae sedang mengincar Se Ah untuk di
jadikan menantu. Padahal Ki Tae sama sekali tidak rela menikah dengan Se Ah,
karena Se Ah terlalu mirip dengan ibunya, artinya pribadi Se Ah juga terlalu
mirip Ki Tae.
Mengapa Ibu Ki Tae malah berbalik
memaksa Ki Tae dan Jang Mi menikah? Padahal dia sebelum nya bertekad untuk
membuktikan kepalsuan hubungan Ki Tae dan Jang Mi, alasannya dia tidak ingin
pernikahan itu terjadi. Selama ini, Ibu santai saja meski Ki Tae sesumbar tidak
akan menikah jika bukan dengan Jang Mi. Setelah tahu ada kemungkinan bahwa Ki
Tae dan Jang Mi berbohong, Ibu berpikit Ki Tae mengakui Jang Mi sebagai
kekasihnya hanya demi mendapat kebebasannya untuk tetap melajang.
Tapi… Dia melihat Ki Tae begitu
mencemaskan Jang Mi saat Jang Mi terkurung di Klinik, Ibu sadar perasaan
putranya pada Jang Mi itu tulus. Maka
dia memaksa Jang Mi dan Ki Tae untuk segera menikah, bukan demi Ki Tae, tapi
demi membuat Jang Mi menyerah pada pernikahan ini. Karena itulah dia melalukan
semua hal yang menurutnya membuat Jang Mi merasa terganggu. Ibu tidak ingin Ki
Tae dan Jang Mi putus karena alasan Ibu tidak menyetujui hubungan mereka, dia
ingin Jang Mi lah yang meninggalkan Ki Tae. Berkali-kali ibu memastikan pada
Jang Mi setiap kali Jang Mi protes pada keputusan ibu, “Apakah itu artinya kau
tidak mau menikah?”
Makin sebel sama tingkah Se Ah,
tau sih… dia masih mengharapkan Ki Tae, sampai gak tau malu ngajakin Ki Tae ke
hotel dengan ancaman foto Jang Mi dan Yeo Reum. Memanfaatkan Ibu Ki Tae demi
mempertemukan Ki Tae dan Ayahnya demi mencapai kepuasan pribadinya juga dan sok
sok bilang kalo dia ada di pihak Ki Tae. Tapi ujung-ujung nya dia sengaja
banget tuh bikin Jang Mi salah paham. Keliatan banget kalau dia itu merasa
terancam dengan keberadaan Jang Mi disisi Ki Tae walau dia tahu hubungan mereka
palsu. Se Ah pasti bisa merasakan, jika saat Jang Mi terkurung di Klinik… Ki
Tae benar-benar mencemaskan Jang Mi.
Aku rasa Jang Mi mulai terganggu
juga dengan kebersamaan Ki Tae dan Se Ah. Melihat ekspresi nya setelah
mendengar Se Ah yang mengangkat telepon Ki Tae dan berkata Ki Tae sedang mandi,
Jang Mi syok banget. Meski rasa syok nya di biaskan dengan tekanan dari Ibu Ki
Tae, tapi… sebelumnya Jang Mi sangat bersemangata melawan kemauan Ibu Ki Tae,
tapi setelah mendengar Se Ah mengangkat telepon Ki Tae, Jang Mi tampak
linglung. Seolah dia sedang berpikir, sebenarnya dia melakukan semua itu demi
siapa? Demi Ki Tae yang tidak perlu menikah dengan wanita pilihan ibunya kan?
Tapi Ki Tae malah bersama Se Ah yang jelas-jelas akan disukai ibunya. Jadi…
untuk apa lagi Jang Mi membantu Ki Tae memperoleh kebebasan untuk hidup
sendiri.
Sedih pas liat Jang Mi nangis,
seolah menumpahkan rasa tertekannya selama ini. Semoga Ki Tae jujur pada
perasaannya dan dia berani menunjukkan nya pada Jang Mi secara terbuka.
Meski pun akan tampak sulit. Tak terasa
sudah setengah jalan, minggu depan Jang Mi tampaknya mulai terganggu melihat
kebersamaan Ki Tae dan Se Ah, apakah itu tanda-tanda? Akh… Tapi Yeo Reum… dia
masih aja ngintilin Jang Mi, gimana caranya Jang Mi bisa suka sama Ki Tae yah?
Heuuu…
No comment dulu deh tentang hubungan Hyoon Hee dan Hoon Dong, sepertinya kisah mereka hanya jadi bumbu saja. Sebel sih sama Hoon Dong, tapi menurutku Hyoon Hee juga salah, udah tau Hoon Dong masih suka sama Jang Mi, dia maen nekat aja.
Terakhir… tentang bapaknya Ki
Tae. Hmm… apa yah… bukannya mau nyalahin Ibunya Ki Tae sih, tapi… sepertinya
bapaknya Ki Tae nyari pelarian di luar emang karena sikap Ibu Ki Tae nya
sendiri yang sangat perfeksionis. Jadi inget sama Mi Kyung di One Warm Word, mungkin pas muda
nya Ibu Ki Tae itu mirip Mi Kyung yah? Dia pasti menginginkan pernikahan
sempurna dengan suaminya, tapi beban rumah tangga, ditambah dengan sifatnya
yang perfeksionis membuat perhatian dia terhadap suaminya tidak memadai. Dan
berhubung ayahnya Ki Tae ini jelalatan, jadi lah dia selingkuh, bahkan
sepertinya dia sama sekali tidak merasa bersalah saat istrinya tahu tentang
perselingkuhannya itu. Jadi penasaran aja, gimana reaksi ibu Ki Tae saat
pertama kali tahu suaminya selingkuh…
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
udah nyampe episode 8, tapi hubungan jang mi dan ki tae belum ada kemajuan pesat... duhhh stres nontonnya, pengen gebukin yeo reum....
BalasHapusmakin penasaran..
BalasHapusLanjut terus mba..
fighting^^
Tmbah penasaran z nie sma cerita'x...
BalasHapusDie tnggu'x klnjutan'x
Makasi bnyak kak utk kerja kerasnya bkin sinop,,
BalasHapusTetep semangt da slalu sehat ya ;)
mba rai jgn digebukin yeo rum :) soalnya kalo senyum manis bingit walaupun kalo senyum matanya hilang hehehe
BalasHapus:bahkan dia tidak memiliki kebebasan saat berada di kamar mandi.."
BalasHapusmaksudnya ini apa ya mbak Irfa? Duh, perasaan campur aduk nontonnya. suka liat Ki Tae suka juga liat Yeo Reum. Ah bingung, mau dukung siapa ~_~ qiqiqi
Suka melihat interaksi Jang Mi & Ki Tae. Namun, aku bakalan memilih pasangan yang saling mencintai, memiliki, dan menghargai. Cinta seperti itu akan membawa kebahagian untuk mereka berdua.
BalasHapusBtw, Yeo Rum lucu banget dengan senyumnya aiihhhh. Urri Ji Woon..
makasih untuk sinopnya mbak
BalasHapusOst waktu jang mi terkurung di klinik judulnya apa min?
BalasHapus