Setelah Kim Jeong Do menghilang,
Managernya menyuruh orang untuk mencarinya. Sementara itu di atas panggung,
Dong Ha meminta istri Kim Jeong Do untuk masuk juga ke dalam kotak.
Kim Jeong Do dan Ji Yeon ada di
sebuah ruangan. Kim Jeong Do terlihat tidak senang dan bertanya apa yang
sebenarnya sedang di lakukan Ji Yeon? Mengapa Kim Jeong Do tidak mengerti juga,
setelah segala hal yang dia lakukan. Mengirim bangkai burung dan merusak
rumahnya. Mengapa dia harus melakukan itu, bukan kah itu hanya akan membuat Yoon
Ji malu memili ayah sepertinya.
Kim Jeong Do tidak ingin
terjebak, dia bertanya siapa itu Yoon Ji? Anak Bae Soo Jung? Apakah wanita itu
yang mengatakan jika Yoon Ji itu anaknya? Lagi pula untuk apa semua ini, mereka
berdua sudah pergi ke luar negeri. Ji Yeon tidak bisa membuktikan apapun lagi.
Ji Yeon kesal mendengarnya, Bae
Soo Jung telah mempertaruhkan hidupnya demi Kim Jeong Do, bagaimana bisa Kim
Jeong Do bersikap seperti itu dan menyebut dirinya manusia.
Ji Yeon mengancam, Kim Jeong Do
sudah tamat sekarang, Dia menunjukan sebuah amplop, “Apa kau tahu apa ini? Ini
hasil tes DNA yang mengatakan kalau kau ayah biologis dari Baek Yoon Ji”
Tentu saja Kim Jeong Do tidak
ingin percaya begitu saja, “Jangan menipuku. Apa kau pikir aku akan jatuh
karena itu?”
Tamat? Siapa yang bilang? Apakah
Ji Yeon tidak tahu bagaimana Kim Jeong Do sampai di posisinya saat ini. Apakah
Ji Yeon pikir dia akan jatuh hanya karena seorang wanita? Baek Soo Jung dan
Yoon Ji adalah kesalahan baginya. Mereka berdua…. Tidak akan pernah kembali ke
Korea.
Entah apa yang sedang dipikirkan
Kim Jeong Do untuk memastikan Soo Jung dan Yoon Ji tidak akan kembali ke Korea,
tentunya sesuatu yang jahat.
“Kau benar benar sudah kelewatan”
itu bukan suara Ji Yeon. Kim Jeong Do melihat Soo Jung yang berbicara. “Soo
Jung.. bagaimana… bagaimana kau bisa..” Kim Jeong Do langsung tergagap melihat
keberadaan wanita yang sedang dibicarakannya dengan Ji Yeon.
“Jangan panggil namaku dengan
mulutmu yang kotor itu” Bae Soo Jung tampak sangat marah. Kim jeong Do berusaha
menjelasakan. “Soo Jung-a, bukan itu yang aku maksudkan…”
Soo Jung sangat kesal dan berkata
jika Yoon ji tidak membutuhkan Ayah seperti Kim Jeong Do. Soo Jung berkata pada
Ji Yeon jika dia bersedia melakukan wawancara. Semua orang harus tahu siapa Kim
Jeong Do yang sebenarnya.
Kim Jeong Do langsung panik dan
memelas pada Baek Soo Jung. “Soo Jung. Maafkan aku. Aku akan bercerai dan
kembali padamu. Kita bertiga dengan Yoon Ji...”
Tanpa sadar saat mengatakan hal
itu, istri Kim Jeong Do sudah ada di ruangan itu, “Yeobo…” Kim Jeong Do semakin
panik, apa yang harus dia lakukan??
“Kau tidak punya hak untuk tetap
berdiri di depan publik.. Jangan muncul lagi didepan Yoon Ji. jangan pernah
walau melalui TV atau film.. Jika kau menemuinya walau hanya sekali, aku akan
mengatakan semuanya. Apa hubungan kita yang sebenarnya. Pria seperti apa
dirimu”
Baek Soo Jung benar-benar tak
bisa lagi membendung amarahnya. Kim Jeong Do masih mencoba untuk memohon agar
Baek Soo Jung memberinya sebuah kesempatan. Kim Jeong Do benar-benar orang yang
menyedihkan.
Istrinya tidak percaya, setelah
apa yang dia lakukan… “Aku telah melakukan wawancara untuk menutupi
perbuatanmu. Beraninya kau membuatku merasa terhina seperti ini.. Lihat apa
yang terjadi jika wanita itu muncul di publik. Aku akan mati. Kau juga akan
mati” dengan kesal istri Kim Jeong Do keluar dari ruangan itu.
Dong Ha menyarankan Kim Jeong Do
untuk kembali ke panggung karena pertunjukan Dong Ha akan segera berakhir. Kim
Jeong Do adalah tamu utama mereka. Kim Jeong Do hanya mematung saja. Saat ini
tidak ada yang bisa dia lakukan selain menyerah.
Setelah Kim Jeong Do pergi, Ji
Yeon berterimakasih pada Baek Soo Jung yang bersedia kembali. Soo Jung merasa
dialah yang seharusnya berterima kasih. Ji Yeon sudah mengatakan ini sebelumnya
dan Soo Jung akhirnya tahu kebenarannya. Saat ini dia sudah merasa bebas.
“Ji Yeon. Kau juga benar-benar
sudah bebas dari Shi Hoon kan?” pertanyaan Soo Jung mengagetkan Ji Yeon.
Kemudian Soo Jung berkata, “Dia kelihatannya pria yang baik. Yoon Ji bilang dia
selalu membuatnya senang”
‘Dia’ yang dimaksud Soo Jung
tentu saja Dong Ha, Ji Yeon pun langsung menyangkal jika mereka tidak berada
dalam hubungan seperti yang dipikirka Soo Jung. Tapi sepertinya Sunbae nya itu
tidak ingin mendnegar penyangkalan Ji Yeon dan malah berkata, “Kalian berdua
sangat cocok saat bersama”
Soo Jung pamit pergi, dia akan
ketinggalan pesawat jika tida segera pergi. Apakah Soo Jung harus benar-benar
pergi? Soo Jung ingin memulai semuanya dengan awal yang bahagia di tempat yang
baru. Dia berpikir itu juga akan lebih baik untuk Yoon Ji.
Kim Jeong Do akhirnya naik ke
panggung untuk memberikan statmennya, tadinya dia ingin mengatakan
pencalonannya menjadi anggota dewan, namun setelah apa yang terjadi dia tidak
bisa melakukan hal itu,
“Aku sangat malu untuk
menyampaikan pesan ini. Akhir akhir ini... Aku menemukan sesuatu yang
salah dengan kesehatanku. Setelah
acara ini.. Aku berhenti pada semua kegiatan publik dan fokus pada pengobatan. Karena
telah membuat semuanya yang mencintaiku khawatir…. Aku minta maaf”
Para reporter langsung ricuh
mempertanyakan alasan sebenarnya Kim Jeong Do berhenti dari dunia hiburan. Lalu
berapa lama pengobatan yang akan dijalaninya? Kim Jeong Do mengabaikan semua
pertanyaan itu dan turun begitu saja dari atas panggung.
Ji Yeon mengucapkan salam
perpisahan pada Yoon Ji, meminta anak itu untuk mendengarkan ibunya dengan baik
dan mencari banyak teman di tempat baru. Ji Yeon akan datang mengunjunginya
jika ada kesempatan.
Yoon Ji meminta Ji Yeon
memberikan tangannya, dan Yoon Ji memberikan stampel di pergelangan tangan Ji
Yeon, “Aku memberikan ini hanya kepada orang yang baik…” Ucap Yoon Ji sambil
tersenyum. Ji Yeon kemudian berterima kasih pada gadis kecil itu.
Ji Yeon berpesan agar Soo Jung
harus bahagia, Soo Jung juga berharap yang sama untuk Ji Yeon. Soo Jung dan
Yoon Ji naik mobil dan mengucapkan salam perpisahan pada Ji Yeon dan Dong Ha.
Dong Ha meminta Ji Yeon memberikan tangannya. Kenapa?
Apakah Dong Ha ingin memberikan stempel juga? Dong Ha menggunakan sedikit trik
sulapnya dan memberikan sebuah bunga kertas untuk Ji Yeon. Dong Ha memuji Ji
Yeon, “Kau sangat hebat hari ini” Ji Yeon tersenyum dan berkata Dong Ha juga
sangat hebat.
Dong Ha berpikir mereka perlu
merayakan keberhasilan mereka hari ini. “Kenapa kita tidak minum dengan Soo
Chul dan Young Shik?” Namun kemudian Dong Ha teringat bahwa Ji Yeon sudah
berhenti minum karena kebiasaan mabuknya.
Ji Yeon kesal dan menegur Dong
Ha, “Arbeit Yoon!”
Ji Yeon mendapatkan telepon dari
ibunya yang berada di bandara karena baru saja pulang dari Jeju. Ji Yeon
bertanya apakah ibunya menikmati liburannya. Ibu kan sudah bilang jika dia
sudah membuat semua wanita iri padanya karena pemandu wisata tampan selalu
bersamanya.
Ji Yeon jadi gugup dan berkata
bahwa mesin penjawabnya rusak. Ibu langsung panik, “Bagaimana dengan kencan
buta malam ini?” Ji Yeon bingung dan sedikit menjauh dari Dong Ha. Kencan buta
apa? Apakah ibu tidak meminta uangnya kembali dari biro jodoh itu? Ibu kan
sudah melihat jika Ji Yeon sekarang sudah punya pacar.
Ibu mengeluh Mr. Yoon memang
baik, tapi… dia terlihat miskin. Dia berpakaian lusuh dan memakai sepatu yang
salah sebelah. Ji Yeon harus mencoba semua jenis pria , karena Ji Yeon tidak
akan tahu akan berakhir bersama siapa.
Meski dari jauh, Dong Ha
sepertinya tetap bisa mendengar apa yang dikatakan Ibu Ji Yeon tentangnya,
miskin? Dia tampak sangat kecewa mendengarnya. Hahahaha… Poor Urri Dong Ha.
Ji Yeon tidak tertarik dengan
hal-hal seperti itu, batalkan saja dan ibu bisa meminta uangnya kembali.
Ibu kemudian mengancam, jika Ji
Yeon tidak datang ke kencan buta itu… Ibu akan menerobos rumah Ji Yeon dan
mengomelinya sampai Ji Yeon menikah. Ibu sudah membawa koper sekarang, jadi dia
bisa pergi ke rumah Ji Yeon sekarang juga!
Ji Yeon teringat betapa kacaunya
rumahnya saat ini akibat ulah si penyerang, dia melarang ibu untuk datang ke
rumahnya. Dan berjanji pada Ibu akan datang ke acara kencan buta itu. Ji Yeon
pun memutuskan telepon ibunya.
Dong Ha merasa sangat kecewa
karena Ibu Ji Yeon berpikir seperti itu tentangnya. Ji Yeon malah mengomeli
Dong Ha, “Kenapa kau harus memakai sepatu yang salah sebelah? Kau terlihat
miskin jadinya” Ji Yeon merasa sangat kesal karena dia terpaksa harus pergi ke
kencan buta.
Dong Ha jadi penasaran, “Apa kau
mau pergi ke kencan buta?” Ji Yeon merasa tidak punya pilihan karena Ibu
mengancam akan menerobos masuk ke rumahnya.
Ji Yeon bertanya pada Dong Ha
bagaimana penampilannya? Dong Ha malah mengejeknya, “Katanya kau tidak tertarik
untuk datang” Dong Ha merasa penampilan Ji Yeon terlalu seksi untuk sekedar
pergi ke kencan buta.
Meskipun Ji Yeon tidak tertarik,
tetap saja dia akan akan bertemu dengan seorang pria, jadi dia tetap harus
tampil cantik di depannya.
Dong Ha sepertinya benar-benar
merasa terganggu dengan ide kencan buta Ji Yeon itu, dan berkata, “Dia mungkin
ahjussi dengan perut yang buncit… Kau tidak bisa mengabaikan usiamu” Ji Yeon
jadi kesal dan menyuruh Dong Ha untuk membawa mobilnya saja.
Di dalam mobil Ji Yeon mengomeli
Dong Ha lagi, “Kau membual ya? Bahwa kau dulu mahasiswa kedokteran buktinya kau
bahkan tidak bisa memberikanku hasil tes DNA” Dong Ha membela diri bahwa tempat
penelitiannya mengatakan jika tes DNA tidak bisa dilakukan jika yang
melakukannya bukan orang tuanya. Ji Yeon makin sebal, jika tes DNA begitu mudah
di lakukan dia tidak akan bertanya pada Dong Ha *wkwkwkwk,,, jadi mereka menipu
Kim Jeong Do tentang hasil tes DNA itu?*
Dong Ha dan Ji Yeon sudah tiba di
tempat kencan buta Ji Yeon, sebelum masuk ke dalam restoran, Ji Yeon berterimakasih
pada Dong Ha karena telah mengantarnya.
“Sampai jumpa dirumah” Dong Ha
hanya menyahut ‘Ya’ tapi kemudian dia baru sadar, “Sampai jumpa dirumah? Itu
hal aneh untuk dikatakan ketika kencan buta”
Dong Ha tidak segera pergi
setelah Ji Yeon turun dari mobil, dia tetap disana hingga dia melihat Ji Yeon
bertemu dengan pasangan kencan butanya yang sangat gentle karena dia menyiapkan
kursi untuk Ji Yeon duduk.
Dong Ha tampak tak senang
melihatnya, “Dia mungkin orangnya gagap cadel, dan suaranya jelek” Dong Ha
menggunamkan hal itu, dan kemudian pergi. Apakah Dong Ha bergitu kecewa karena
dianggap miskin oleh ibu Ji Yeon, ataukah dia mengatakan itu untuk menghibur
dirinya?
Ji Yeon bertemu dengan teman
kencan butanya. (Upsss.. itu Lee Jae Yoon yah? Si badan keker di Cruel City,
dan kebetulan dia juga lawan maen Uhm Jung Hwa di film Venus Talk)
Min (itu nama yang disebutnya
saat mengobrol dengan neneknya di telepon) berkata pada pada jI Yeon bahwa
tidak menyenangkan jika mereka harus membicarakan pekerjaan di pertemuan yang
diatur keluarga sepeti ini. Mereka bertemu karena kondisi yang sama. Apakah ada
hal lain yang bisa mereka bicarakan?
Min meminta Ji Yeon untuk
memberikan tangannya, dia akan memeriksa denyut nadinya. Ji Yeon mencibir, “Ini
pasti cara yang biasa digunakan dokter obat herbal untuk menggoda wanita” Namun
Ji Yeon melakukannya juga.
Setelah memeriksa dentyut nadi Ji
Yeon dengan seksama, Min berkata pada Ji Yeon, “Kau mempunyai perut yang lemah
dan ginjal yang lemah juga” Itu penyakit karena Ji Yeon terlalu lelah dengan
pekerjaannya. Min menyarankan Ji Yeon untuk mengkonsumsi makanan yang mudah
dicerna agar bisa terada lembut di perutnya.
Dan sebaiknya Ji Yeon
berjalan-jalan untuk mendapatkan sinar matahari. Bukannya beterimakasih atas
saran Min, dengan percaya diri Ji Yeon berkata, “Aku juga sangat tahu tentang
hal itu” Min tertawa melihat sikap Ji Yeon dan berkata,
“Aku berani bertaruh kau tidak mengetahui
dimana tempat ini. Ada restoran yang membuat tahu setiap pagi dan mereka hanya
buka untuk makan siang saja. Dihari seperti ini, mereka menempatkan label
dihalaman depan'. Disana, sinar mataharinya benar-benar sangat baik”
Ji Yeon tampak tidak tertarik
pergi ke restoran yang dimaksud Min, namun kemudian Min bertanya padanya, “Apa
kau mau pergi dengan ku kesana lain kali?” Ji Yeon Nampak sedikit tersipu
karena ajakan itu. Apakah itu berarti Min ingin menemuinya kembali dan
melanjutkan kencan buta mereka?
Dong Ha menghabiskan waktu dengan
menonton acara komedi di televisi, dia tertawa saat ada adegan lucu, namun
terlihat sekali pikirannya tidak disana. Dong Ha tampak cemas dan gelisah, “Jam
berapa sekarang?” Dong Ha melakukan berbagai atraksi di sofa untuk
menghilangkan rasa gelisahnya.
Apa yang membuat Dong Ha gelisah?
Tentu saja karena Ji Yeon yang belum juga kembali dari acara kencan butanya.
Berkali-kali Dong Ha menyakinkan diri bahwa itu bukan urusannya, namun dia
tetap kepikiran juga. “Sudah berapa lama mereka bersama? Apa dia pria yang hebat?” Dong Ha tidak tahu
harus mempertanyakan hal itu pada siapa.
Ji Yeon ternyata ada di toko kue
ikan Na Rae, dia berkomentar tentang pasangan kencan butanyanya, “Hebat? Omong
kosong! Aku belum pernah melihat orang seaneh ini dalam lima belas tahun aku
menjadi reporter”
Na Rae berpendapat sepertinya dia
terlihat sempurna dan pria itu juga adalah seorang dokter herbal. Ji Yeon
mengakui itu, dia memang sangat hebat sebelum dia berbicara di telepon.
Memangnya apa yang terjadi setelah Min berbicara di telepon?
[flash back]
Saat Ji Yeon dan Min sedang
mengobrol, Min mendapatkan panggilan telepon. Min minta ijin pada Ji Yeon untuk
menjawab telepon itu karena Neneknya yang menelpon.
Dan… tadaaaa… nada suara Min
langsung berubah manja saat berbicara dengan Neneknya, Ji Yeon sampai ilfeel
mendengarnya, apalagi percakapan mereka membuat perut Ji Yeon terasa mual
mendengarnya *aku juga ikut mual*
“Nenek… Kau belum tidur?
“Min lagi ada di jalan besar yang
ada pohonnya. Tidak dengan lampu jalanan, tapi Jalan besar dengan pohon”
“Nenek... Biskuit disini
benar-benar yang paling enak. Aku akan membawakannya saat pulang nanti”
“Kau tidak boleh tidur sampai aku
pulang kerumah ya?
“Tidak, tidak, tidak... Aku ingin
tidur sambil menyentuh dadamu…”
“Nenek. Makan gongjindang** jika
kau bosan. Jika kau haus, minumlah ramuan tonik tanduk rusa”
[**Gongjindang:obat herbal mewah]
Min menutup teleponnya setelah
sebelumnya bermanja-manja sambil berdebat dengan neneknya siapa yang lebih baik
menutup telepon duluan.
Selesai menelpon neneknya Min
kembali berbicara normal di depan Ji Yeon dan bertanya, sampai dimana obrolan
mereka tadi? Ji Yeon yang sudah ilfeel berkata mereka tadi sedang membicarakan
Neneknya Min.
“Oh, restoran tahu itu. Nenekku
juga sangat suka dengan restoran itu. Kita bisa mnegajaknya kesana kalau kau
tidak keberatan”
Ji Yeon makin ilfeel
mendengarnya~~~ Min itu cucuk Nenek banget *bukan lagi anak Mami, hahaha*
[Flash back end]
Ji Yeon memberitahu Na Rae
tentang Impian Min, “Apa kau tahu apa yang dia impikan? Dia mau membuat obat
yang mujarab untuk neneknya agar tetap hidup diusia 150 tahun dan mencatatkan
nama neneknya di Buku rekor Dunia.
Membicarakan mimpi Min
benar-benar membuat Ji Yeon merasa kesal. Na Rae dan Min Goo malah saling
tersenyum melihat kekesalan Ji Yeon, menurut Na Rae itu terlalu berlebihan. Ji
Yeon menegaskan, alasan Min ingin menjadi dokter herbal adalah karena dia ingin
membuatkan obat herbal untuk neneknya.
Min Goo berpendapat, itu lebih
baik dari pada pria yang tidak bertanggung jawab. Saat ini, Ji Yeon tidak
berada dalam posisi untuk memilih. Ji Yeon kesal mendengarnya, dan Min Goo
langsung tutup mulut setelah di pelototi Ji Yeon.
Na Rae penasaran apa yang Dong Ha
katakan saat Ji Yeon pergi untuk kencan buta? Ji Yeon menjelaskan bahwa dirinya
dan Dong Ha tidak berada dalam hubungan seperti itu. Na Rae bersikeras, mereka
kan tinggal bersama. Min Goo berkomentar bahwa Dong Ha terlalu sempurna untuk
Ji Yeon tentu saja itu kembali membuat Ji Yeon sebal pada Min Goo.
Ji Yeon lalu berkata pada Na Rae
dan Min Goo, “Apa kau tahu berapa umurnya? Dia 25 tahun” Na Rae kaget mendengarnya. 25 tahun… Ji Yeon
menegaskan, Dong Ha itu 14 tahun lebih muda dari mereka. Na Rae bergunam, dia
tahu Dong Ha lebih muda, tapi… itu terlalu berlebihan.
“Jika dia 25 tahun... Bahkan keringatnya
pun pasti terasa manis. Kau gadis yang sangat beruntung” Na Rae malah
kegirangan sendiri dan mendapat tatapan tajam dari suaminya, hahaha…
Dong Ha semakin galau karena Ji
Yeon belum pulang juga, dia menunggu Ji Yeon di luar gedung. Cukup lama Dong Ha
melongok sana sini berharap Ji Yeon segera pulang, namun atasannya itu tak juga
menunjukkan batang hidungnya.
Dia mendengar ada orang datang,
dia kira itu Ji Yeon, ternyata Eun Chae yang datang. Dong Ha bertanya ada apa
Eun Chae datang kesana? Eun Chae datang untuk menemui Ketua tim Ban Ji Yeon
karena diminta membawakan sesuatu olehnya. Lalu bagaimana dengan Dong Ha? Dia
mengaku sedang menunggu Ji Yeon, mereka pun memutuskan untuk menunggu Ji Yeon
bersama-sama.
Saat mereka duduk bersama, Eun
Chae mengucapkan terima kasihnya pada Dong Ha, karena dia telah menyelamatkan
Eun Chae saat insiden bunga itu, meskipun sebenarnya Eun Chae merasa malu untuk
berterimakasih pada Dong Ha.
Tak ingin mempermasalahkan hal
itu, Dong Ha malah penasaran pada tas yang dibawa Eun Chae, apa itu? Eun Chae
berkata itu bukan apa-apa, Dong Ha memaksa ingin melihatnya tapi Eun Chae
menolak dengan pendirian yang teguh.
Saat Dong Ha berjanji tidak akan
mengatakan hal itu pada Ji Yeon pun, Eun Chae tetap menolak. Dong Ha mencium
sesuatu yang tidak beres namun Eun Chae menyangkalnya. Saat mereka berdebat
seperti itu Ji Yeon datang dan melihat keakraban Dong Ha dan Eun Chae.
Ji Yeon bertanya pada keduanya,
“Apa yang kalian lakukan disana?” Eun Chae langsung menyapa Ji Yeon, sementara
Dong Ha malah mengomel, “Apa kau tahu jam berapa ini? Kau kemana bersamanya
dijam segini?” Dong Ha melongok ke belakang mencari jejak orang yang mengantar
Ji Yeon.
Ji Yeon bingung dan bertanya apa
yang sebenarnya sedang Dong Ha cari? Dong Ha kesal dan berkata, “Aku yakin dia
tidak akan membiarakan Wanita pulang sendiri di jam segini”
Ji Yeon mengabaikan Dong Ha dan
bertanya pada Eun Chae apakah dia membawa barang yang dimintanya? Eun Chae
menyerahkannya dengan hati riang. Ji Yeon berterimakasih pada Eun Chae dan
dibalas senyuman dan ucapan sama-sama.
Ji Yeon membuka isi tas itu
kemudian menatap Eun Chae yang masih tersenyum padanya. Ji Yeon tampak
memikirkan sesuatu namun itu malah membuat Eun Chae merasa canggung dan berkata
dia akan pergi saja. Dengan dingin Ji Yeon berkata agar Eun Chae hati-hati di
jalan.
Dong Ha berinisiatif untuk
mengantar Eun Chae hingga jalan raya. Berbahaya bagi wanita untuk berjalan
sendirian semalam ini. Eun Chae menolak. Dong Ha menatap sekilas pada Ji Yeon,
seolah dia melakukan itu hanya untuk membalas Ji yeon, Dong Ha kemudian berkata pada Eun Chae. “Kau
terlalu cantik untuk berjalan sendirian semalam ini, Eun Chae”
Dong Ha
menekankan pada kata gadis cantik seolah itu menyindir Ji Yeon yang baru
pulang. Ji Yeon menatap Dong Ha dan merasa aneh tapi dia membiarkan begitu saja
Dong Ha pergi kemengantar Eun Cha.
Ji Yeon lalu berkeluh kesah, “Ini
sudah malam... Wanita yang mengenakan gaun... Berjalan sendirian… Apa dia itu
adalah hantu? Dia sama sekali tidak memandangku” Ji Yeon merasa kakinya sakit
karena merasa kesakitan. Ji Yeon pun duduk di bangku yang ada di depan gedung
apartemennya itu, dan meringis kesakitan karena kakinya terlalu lama memakai
heels.
Tak berapa lama Dong Ha datang,
dengan sinis Ji Yeon bertanya, “Apa kau sudah mengantar gadis cantik itu?”
Bukannya menjawab, Dong Ha malah betanya, “Apa yang sudah kau lakukan di jam
segini dengan pria yang baru kau temui? “ Dong Ha mencium bau alkohol dari
mulut Ji Yeon dan menuduhnya mabuk. Padahal Dong Ha berpikir bahwa Ji Yeon
sudah berhenti minum.
Dong Ha sedikit gelisah dan
akhirnya bertanya, “Oh ya... Apa kau akan... bertemu dengannya lagi?” Ji Yeon
tampak tak senang dan meminta Dong Ha untuk tidak membicarakan pria itu lagi.
Ji Yeon mengajak Dong Ha untuk merayakan keberhasilan mereka mengalahkan Kim
Jeong Do, dia sudah mempersiapkan sebotol anggur.
Dong Ha ragu, minum lagi… dia
takut insiden tempo hari akan terulang. Ji Yeon berjanji mereka hanya akan
minum satu gelas saja. Dong Ha pun setuju dan berkata akan membawakan gelas.
Dong Ha dan Ji Yeon pun bersulang
untuk merayakan kesuksesan mereka, namun Dong Ha heran, Bukankah besok adalah
batas waktu penyelesai artikelnya? Apakah tidak apa-apa Ji Yeon malah minum dan
pergi kencan buta?
Ji Yeon menyesap anggurnya dan
berkata dia tidak akan menulis artikel tentang Kim Jeong Do. Semua orang
menulis tentang wawancara pengumuman pengunduran dirinya, apa gunanya artikel
skandal itu? Dong Ha kaget, apakah Ji Yeon benar-benar tidak akan menulis
artikelnya?
Kim Jeong Do yang membuat Ji
Yeon melakukan ini. Kim Jeong Do sengaja mengumumkan pengunduran dirinya untuk
menghentikan skandal perselingkuhannya. Dong Ha berpikir, bukankah itu akan
menjadi berita yang hebat?
Ji Yeon menatap Dong Ha dan
berkata, “Arbeit Yoon, aku terlalu banyak bertanya” Dong Ha tahu ada alasan
lain, apakah itu karena Baek Soo Jung dan Yoon Ji? Ji Yeon hanya tersenyum dan
menatap stempel dari Yoon Ji di pergelangan tangannya.
Dong Ha menatap takjub pada Ji
Yeon, “Ketua… Kau mengagumkan” Dengan PD Ji Yeon berkata, apakah Dong Ha baru
tahu, *tetep yah*
“Kapan kau belajar sulap? Kau
sangat hebat” Ji Yeon memuji Dong Ha tanoa ragu. Dong Ha berkata saat dia masih
kuliah kedokteran, dia praktek di departemen anak, Dong Ha penasaran bagaimana
caranya dekat dengan anak-anak, Karenna itulah dia berlajar sulap, tidak disangka
Dong Ha cukup berbakat juga.
Ji Yeon penasaran, apa alasan
Dong Ha berhenti kuliah kedokteran dan malah memutuskan untuk menjadi pekerja
part-time?
“Aku pikir... Menjadi dokter bisa
menyelamatkan hidup seseorang. Namun aku menyadari… ternyata mereka tidak bisa
melakukan itu. Bahkan saat berhadapan
dengan orang yang sekarat didepanku. Aku tidak bisa melakukan apapun” Dong Ha
terdengar sangat sedih saat mengatakan hal itu.
Ji Yeon berkata pada Dong Ha, “Kau
tetap menyelamatkanku. Aku yakin... Kau pasti adalah dokter yang hebat” Dong Ha
hanya tersenyum pahit kemudian menghabiskan seluruh minumannya.
Dong Ha kemudian menyetel sebuah
lagu dari ponselnya dan menyimpan ponselnya di dalam gelas kosong. Ji Yeon
bertanya apa yang sedang Dong Ha lakukan?
“Kau tidak bisa menikmati anggur
tanpa musik.” Dong Ha berkata dengan santai. Ji Yeon kemudian menyadari, “Hei
ini, ini Byun Jin Sub. Kau bilang kau tidak tahu...”
Lebih baik Ji Yeon diam saja dan
dengarkan saja musiknya, Ji Yeon menikmati lagu itu dengan seksama, hingga tiba
di bagian favorit nya, Ji Yeon ingin berkomentar, Dong Ha memintanya untuk
tidak bcara dan berkata, itu adalah bagian favorit nya,
“Setelah
bertemu denganku, gadis yang tidak mau pergi ke pertemuan, sekalipun”
Dong Ha
mempertegas lirik itu, “Pertemuan..”
Ji Yeon
tersadar dan tertawa, “Apa kau berbicara tentangku?”
Dong Ha mengelak dan berkata, “Kau
pergi ke kencan buta. Aku suka wanita yang tidak pernah
ke pertemuan seperti itu” Ji Yeon tertawa mendengarnya dan Dong Ha tersenyum.
Kontras dengan ucapan Dong Ha,
lirik lagu yang sedang mengalun saat Dong Ha menatapa Ji Yeon adalah, “Aku menyukai wanita itu… Aku suka wanita yang seperti itu...”
Ji Yeon mengulangi lirik lagi itu
dan tiba di bagian terpenting lagu itu, yaitu ketika si wanita membalas
pengakuan si pria. Ji Yeon menyanyikan lirik lagunya “Maaf, tolong lihat
aku disini. Kau pasti memiliki banyak
harapan, Pria yang sangat cocok dengan wanita itu, Aku menyukai pria seperti
itu.”
Sementara Dong Ha menatap lembut saat Ji Yeon menyanyikannya lalu
kemudian tertawa saat Ji Yeon menirukan gerakan orang yang bermain piano karena
terdengar suara piano di ending lagu tersebut.
Ji Yeon dan
Dong Ha tertawa bersama saat lagu itu berakhir. Ji Yeon menguap dan Dong Ha
malam memang semakin larut. Dong Ha mengajak Ji Yeon untuk masuk. Kemudian dia
melepas sepatunya dan menyimpannya di depan Ji Yeon.
Ji Yeon
bingung, “Apa ini?” Dong Ha meminta Ji Yeon memakainya, Dong Ha melihat Ji Yeon
terpincang-pincang dengan heels nya. Ji Yeon pasti kecapean setelah seharian
memakain high heels, jadi untuk saat ini, dia bisa memakai sepatu Dong Ha.
Ji Yeon
tidak yakin, lalu bagaimana dengan Dong Ha? Apakah dia mau berjalan dengan kaki
telanjang? Ya, Dong Ha bisa melakukan itu. Ji Yeon memperingatkan Dong Ha untuk
tidak menyesal dan dia pun memakai sepatu Dong Ha.
Ji Yeon
beterima kasih pada Dong Ha dan mengajaknya pergi. Ji Yeon merasa sangat nyaman
bisa berjalan dengan sepatu kets, saking senangnya dia mengandeng tangan Dong
Ha, namun tanpa sengaja dia menyentuh bagian tangan yang terluka hingga membuat
Dong Ha berteriak kesakitan. Ji Yeon bingung, apa yang salah?
Sesampainya di rumah, Ji Yeon
mengobati luka Dong Ha, atau lebih tepatnya mengganti perban nya, Ji Yeon
bertanya bagaimana luka itu bisa terjadi? Dong Ha berkata dia tidak apa-apa. Ji
Yeon tahu Dong Ha mendapatkan luka di malam dia di serang, Dong Ha menahan rasa
sakitnya dari malam itu? Dong Ha berkata dia tidak apa-apa, dia kan pria
jantan.
Ji Yeon meminta maaf, semua ini
adalah karena kesalahannya. Dong Ha tidak ingin menyalahkan Ji Yeon, Tidak
perlu khawatir lagi, Insiden itu telah diselesaikan dengan baik. Ji Yeon juga
tidak terluka. Ini adalah akhir yang bahagia, bukan kah begitu?
“Tapi ketua... Mulai sekarang,
jangan gegabah tanpa memikirkannya dulu. Kau tidak boleh melakukan itu di usia
mu...” Dong Ha berkata dengan agak ragu. Ji Yeon Nampak kesal, “Apa? Usiaku
tua?” Ups Dong Ha merasa salah bicara, namun kemudian Ji Yeon berkata, “Aku
benar-benar akan mengasuhmu..” Mereka berdua pun jadi tertawa.
Ada rasa canggung yang menyelinap
diantara mereka, Ji Yeon kemudian menyadari sesuatu, “Kenapa Yong Soo Chul
keluar pada jam seperti ini?” Soo Chul terlalu takut pada Ji Yeon untuk tinggal
di rumah yang sama.
Ji Yeon mencibir, “Aku
menakutkan? Padahal sebelumnya dia menjilatku dengan memanggil “noonim, noonim”
dan melakukannya dengan baik” Ji Yeon mengatakan itu sambil menyimpan kotak P3K
dan membuat Dong Ha tersenyum.
Ji Yeon kemudian menemukan
tanaman kenangan Dong Ha, “Apa ini? Ini sudah mati” Dong Ha segera bereaksi, “Jangan
sentuh itu!” kemudian mengambil tanaman itu dari tangan Ji Yeon. Meski bingung
dengan reaksi Dong Ha, dia menyetujuinya saja dan tidak bertanya apapun.
Esok harinya, artikel yang di
jadikan artikel utama Trouble Maker adalah milik Ketua Tim Byun. Trio BRC
merayakan kesuksesan ketua Tim Byun, “Selamat, ketua! Korupsi di Yayasan Beasiswa!”
Hari ini benar-benar menjadi peristiwa bersejarah bagi ketua tim Byun karena
untuk pertama kalinya dia berhasil menang dari Ban Ji Yeon.
“Dimana pecundang Ketua Ban?”
Ketua Byun bertanya dengan nada meremehkan. Rin Ji merasa hari ini si Penyihit
akan dipermalukan. Kenapa dia harus dipusingkan dengan seseorang seperti Kim
Jeong Do? Dia tidak cocok dengan berita itu.
Dong Ha diam saja meskipun merasa
tidak enak Ji Yeon di perlakukan seperti itu. Young Shik yang meradang, “Kau
bahkan tidak tahu apa yang terjadi. Apa kau tahu alasan dibalik pengunduran
diirinya? Sebenarnya...”
“Dia bilang dia punya penyakit
parah” bukan Young Shik yang mengatakan hal itu, tapi Ji Yeon yang turun dari
ruangannya dengan pakaian ala girlband nya.
Ketua Tim Byun langsung syok
melihatnya. Apalagi dengan penuh percaya diri Ji Yeon memberinya ucapan selamat
sambil menirukan tarian salah satu girlband.
“Selamat. Telah membuat berita
utama… setelah delapan bulan”
Yong Shik bertepuk tangan, “Sunbae,
Kau terlihat keren!” Sementara Trio BRC dibuat tak berkutik melihatnya
kepercayaan diri Ji Yeon yang begitu tinggi.
Eun Chae datang membawa senampan
kue beras dengan pakaian yang sama persis dengan yang dipakai Ji Yeon. Reaksi
ketua Byun jauh berbeda melihat Eun Chae memakai pakaian itu, Chang Min banhkan
bertanya “Apa kau benar benar Jung Eun Chae?” Dong Ha memuji Eun Chae, “Woaah,,,
Kau terlihat cantik” Young Shik bahkan berpikir bahwa Eun Chae adalah salah
satu anggota girlband.
Ji Yeon kaget dengan apa yang
dipakai Eun Chae. Rin Ji bingung mengapa Eun Chae juga berpakaian seperti itu.
Dengan polos Eun Chae berkata, “Aku pikir Ketua akan dipermalukan dengan
berpakaian seperti ini”
Ketua Tim Byun memuji Eun Chae, “Wow,
Hatimu secantik wajahmu. Seseorang harus belajar darinya.” dan mengatakannya
sambil menatap Ji Yeon.
Eun Chae tersenyum pada Ji Yeon
dan menawarkan kue beras yang dibawanya, “Ketua. Nikmatilah kue berasnya” Ji
Yeon tetap bersikap dingin pada Eun Chae dan tidak mengambil kue beras itu, dia
hanya berkata pada yang lain untuk makan yang banyak.
Ji Yeon berbalik dan berjalan
menuju ruangannya. Sementara orang-orang mengerumuni Eun Cha dan mulai memakan
kue berasnya. Dong Ha menatap Eun Chae dan berterima kasih padanya. Namun Ji
Yeon memanggilnya,
“Yoon Dong Ha. Ayo pergi wawancara”
Tanpa disuruh dua kali, Dong Ha
langsung menuruti perintah Ji Yeon sambil tersenyum dan mengikutinya.
Sementara pandangan Eun
Chae mengikuti kemana Dong Ha pergi, apakah Eun Chae sudah menyukai Dong Ha?
Dong Ha merasa kesal saat tahu
berita apa yang akan mereka liput, bagaimana CEO Kwon bisa memperlakukan Ji
Yeon seperti ini? Hanya karena Ji Yeon kehilangan berita eksklusifnya dia
menyuruhnya untuk meliput berita yang bisa diliput oleh pemula.
Berita yang akan mereka liput
adalah tentang comedian penjudi yang kabarnya akan kembali hari ini, tapi kabar
itu juga tidak meyakinkan. Dong Ha mengeluh, dia dengan itu adalah berita untuk
sebuah artikel pendek, dia bahkan tidak terkenal.
Siapa yang mengatakan pada Dong Ha berita ini artikel
yang pendek? Jika mereka mendapatkan lebih banyak berita, maka ini bisa menjadi
berita eksklusif. Ji Yeon sangat yakin.
Perut Ji Yeon keruyukan, Dong Ha
jadi tersenyum dan berkata dia akan pergi untuk membeli makanan. Sepeninggalan
Dong Ha, Ji Yeon pun tersenyum.
Saat Ji Yeon sedang menunggu,
orang-orang menjadi rusuh karena kedatang si komedian penjudi. Ji Yeon panik
dan mencari Dong Ha agar mereka bisa mengambil gambar. Ji Yeon berusaha
mengambil gambar dengan ponselnya, namun Dong Ha datang dan mengatakan sesuatu
pada Ji Yeon.
“Ketua. Komedian itu ada di
lapangan parkir. Bagaimana bisa seseorang yang berjudi dengan banyak uang
berjalan begitu percaya diri didepan umum? Aku mendengar percakapan di lift
barang, Mereka akan bertemu di parkir bawah tanah dalam sepuluh menit.”
Dong Ha mengajak Ji Yeon untuk pergi
ke tempat parkir, tapi Ji Yeon bingung bukannya si komedian adalah orang yang
baru saja keluar dari pintu kedatangan? Dong Ha bersikeras dirinyalah yang
benar, dan Dong Ha sudah mengambil foto yang menjelaskan sebuah fakta. Ji Yeon
menatap foto yang diambil Dong Ha.
“Tunggu.. Wanita ini...” Ji Yeon
sepertinya mengenali wanita yang dalam foto yang diambil Dong Ha. “Bukankah dia
itu seorang pembawa acara?” Dong Ha dan Ji Yeon melakukan tos, mereka
sepertinya akan mendapatkan berita eksklusif.
Saat Ji Yeon dan Dong Ha sibuk
berdiskusi, Shi Hoon, mantan kekasih Ji Yeon keluar bersama seorang wanita dari
pintu kedatangan. Wanita itu meminta Shi Hoon untuk duduk dulu di ruang tunggu
bandara, dia akan memepersiapkan mobilnya terlebih dahulu. Shi Hoon pun duduk
di salah satu kursi di ruang tunggu itu.
Ji Yeon dan Dong Ha tadinya
berniat pergi ke tempat parkir, namun Dong Ha kemudian berkata bahwa dia
melupakan lensa kameranya, dia pergi untuk mengambilnya, dan Ji Yeon merasa
sangat kesal.
Ji yeon duduk di kursi di ruang
tunggu itu tak jauh dari tempat Shi Hoon duduk, namun Ji Yeon tidak
memperhatikan sekitar, dia fokus pada bahan beritanya dan cemas mengapa Dong Ha
begitu lama. Ji yeon berusaha menenangkan dirinya.
Wanita yang tadi bersama Shi Hoon
berdiri di dekat Ji Yeon, sementara Dong Ha berdiri di dekat Shi Hoon.
Wanita itu memanggil Shi Hoon, “Tuan
Noh”
Dong Ha memanggil Ji Yeon, “Ketua”
Ji Yeon dan Shi Hoon menoleh ke
arah suara yang memanggil mereka, tentu saja mereka sangat berpotensi untuk
melihat satu sama lain, namun serombongan orang melintas di jalan yang
memisahkan kursi tunggu mereka.
Saat orang-orang itu pergi, siapa
yang dilihat Ji Yeon? Dong Ha apakah Shi Hoon? Lalu apakah Shi Hoon melihat Ji
Yeon yang ada di dekat wanita yang memanggilnya??
Bersambung ke episode 5
***
Shi Hoon sudah tiba di Korea
>.< apa yang akan terjadi selanjutnya? Saat Ji Yeon mulai memutuskan
untuk melupakan Shi Hoon, pria itu malah kembali dalam hidupnya. Tapi…
bagaimana pun Ji Yeon berhak tahu apa alasan Shin Hoon meninggalkannya di hari
pernikahan mereka 6 tahun yang lalu.
Ngakak banget liat tingkah si
Min, kenapa namanya Min, apa dari Hyun Min yah? Itu nama karakter di Cruel
City, dipikir-pikir ini kenapa pemain Cruel City banyak yang nongol di Witch’s
Love, setela Soo yang jadi Soo Chul? lalu Hyun Min yang jadi Min? Apakah ini
kebetulan saja? Setelah aku ingat-ingat… PDnim nya Witch’s Love kan PDnim nya
Cruel City, wkwkwkwk..
Penasaran dengan bahan berita
baru Ji Yeon, sepertinya akan menarik, siapa yang jadi si komedian penjudi dan
wanita pembawa acaranya yah?
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Dong ha sweettt bgt,, ngakak pas dia nungguin ji young kencan buta., ketauan bgt cemburunya.,
BalasHapusmakasih mbk irfa dan mbk mumu, <3 <3 fighting !!
Wowww...smakin menarik ni drama....tmbh penasaran.....gomawo author irfa...
BalasHapusMakasih mba irfa....
BalasHapusSemangat terus ya nulis nya....
Tenang ja mba...
Kami setia menunggu postingan mba2 semua kok....
Yang ditunggu tunggu, akhirnya diposting juga. Terima kasih Mba irfa...
BalasHapusmakin lama aq mengikuti drama korea ini ko makin mirip dengan drama taiwan ya ...aq lupa judulnya tp alur ceritanya sama persis
BalasHapusLha... emang drama ini remake dari drama Taiwan My Queen yang dibintangi Ethan Ruan dan Cheryl Yang kok, aku kan sudah bilang sejak awal, jadi yah,... gak heran klo alurnya sama persis, tapi detail adegannya tentu saja beda, disesuaikan juga sama budaya Korea
Hapuskak sinopsis selanjutnya kapan ya??? heheheh
Hapusepisode 5 nya ko blm ada yaaaa...
BalasHapusEpisode 5nya dong...gmaow
BalasHapus