Love In Memory Episode 2: Reunion
I Found It!
Aku Seharusnya lebih mencintai
saat itu… Setiap Saat seperti Bunga yang mekar dengan singkat.
Hyun Joo menatap ornament kaca
yang di beli Gi Soo dan pikirannya melayang-layang. Hyun Joo kemudian terlihat
sedih menatap ornament itu. Gi Soo menyadarinya, dia kemudian memanggil
pelayang dan berkata untuk membawa apa yang sudah dia siapkan sebelumnya.
Dua gelas minuman dan sebuah
kotak bertuliskan Jo Malone. Hyun Joo bingung dengan semua itu. Gi Soo
memberikan kotak itu pada Hyun Joo dan memintanya untuk membuka kotak tersebut.
Hyun Joo bertanya apa ini?
Gi Soo berkata. “Kau suka aroma
mawar. Ini adalah Jo Malone ‘Red Roses’. Ini adalah parfum yang terbuat daru
tujuh mawar paling indah di dunia”
Hyun Joo membuka kotak itu dan
menemukan sebuah botol parfum diantara bunga mawar. Hyun Joo bertanya, apakah
hari ini adalah hari istimewa atau sesuatu? Gi Soo mengingatkan bahwa hari ini
adalah hari peringatan Hyun Joo di terima di perusahaan tempatnya bekerja saat
ini. Hyun Joo kaget, Gi Soo bahkan mengingat hari itu?
“Kau begitu senang hari itu dan
menangis seperti orang gila. Apakah kau tidak ingat?” Gi Soo bertanya.
“Hari-hari yang tidak akan pernah kau lupakan adalah hari yang tidak akan aku
lupakan juga”
Hyun Joo tidak berkata apa-apa,
dia hanya menatap parfum pemberian Gi Soo dan berkata, “Menerima parfum dari
mu… membuatku senang” Tapi Gi Soo tahu, jika Hyun Joo sama sekali tidak senang.
“Dia tidak senang. Perempuan ini
memang duduk di depanku, tapi dia tidak senang. Aku tidak senang, karena dia
juga tidak senang. Mawar itu mungkin ada disana, tapi mereka adalah pengingat
dari masa lalu. Aku masih belum menemukan duri yang telah mengganggunya”
Flash Back
Man Se memangkan sepatu musim
dingin di kaki Hyun Joo yang tertidur. Dia pun menyelimutinya lalu tersenyum
menatapnya. Gi Soo meninggalkan Hyun Joo yang tertidur di kursi dan pergi
keluar untuk melukis.
Hyun Joo terbangun setelah
beberapa saat, dan dia menemukan dirinya sudah memakai sepatu musim dingin, lalu
dia teringat perkataan Man Se, bahwa saat naik kereta luncur, Kakinya lah yang
akan dingin lebih dulu. Hyun Joo tidak tahu jika Man Se ternyata sedang
membicarakan dirinya. Hyun Joo merasa tersentuh karenanya.
Hyun Joo mencari Man Se dan dia
menemukan Man Se ada di luar untuk melukis. Hyun Joo pindah ke tempat yang
membuatnya lebih jelas melihat Man Se. Dia tersenyum melihat Man Se yang sedang
melukis di luar. Dia menyentuh kaca jendela, tepat di tempat dia bisa melihat
sosok Man Se.
“Orang yang menyakitiku begitu
dekat dengan ku. Orang yang tidak bisa bersamaku, berada tepat di sebelahku.
Namun dia tidak berada di sampingku. Alasan aku suka mawar adalah karena mereka
memiliki duri”
Flash Back End
Hyun Joo masih menatap parfum
pemberian Gi Soo dan baru tersadar dari lamuanannya saat Gi Soo memanggilnya.
Hyun Joo kemudian pamit pergi duluan. Gi Soo mengiyakan saja tanpa sadar apa
yang dikatakan Hyun Joo yang pergi setelah berterima kasih karena Gi Soo telah
memberikan parfum itu.
Setelah Hyun Joo pergi, barulah
di sadar, “Aku membiarkan dia pergi… seperti orang bodoh yang linglung” Gi Soo
segera menyusul Hyun Joo keluar.
Gi Soo bertanya pada Hyun Joo,
dia punya mobil dan bisa mengantar Hyun Joo mengapa Hyun Joo harus pulang naik
bis. Hyun Joo sedang ingin naik bisa saja. Gi Soo jadi bertanya-tanya apakah
dia melakukan sesuatu yang salah? Gi Soo ingin lebih lama bersama Hyun Joo
sebelum mereka berpisah. Mungkin mereka bisa minum bersama.
Hyun Joo berkata dia sedang ingin
sendirian. Gi Soo merasa frustasi, sebenarnya apa yang salah? Hyun Joo memotong
dan bertanya, “Oppa,,, apakah Oppa tahu mengapa aku menyukaimu?” Gi Soo malah
balik bertanya, “Apakah kau benar-benar menyukaiku?”
Hyun Joo hanya berkata, “Itu
rahasia. Aku pergi. Sampai jumpa!” Hyun Joo pun meninggalkan Gi Soo yang masih
bingung. Gi Soo akhirnya hanya bisa berpesan agar Hyun Joo menghubunginya
setelah tiba di rumah.
Gi Soo pun berniat pergi ke arah
yang berbeda, namun dia berbalik dan menatap Hyun Joo yang menjauh.
“Aku punya firasat… bahwa dia
tidak akan pulang. Dia ingin melakukan beberapa hal sendirian tanpa memberi
tahuku apa itu. Aku ingin tahu apa yang sedang dipikirkannya? Mungkinkah
tentang seorang laki-laki?”
Gi Soo pun memutuskan untuk
mengikuti Hyun Joo. Dia benar-benar penasaran dengan apa yang mengganggu
pikiran Hyun Joo.
“Aku tidak sedang mengikutinya.
Aku hanya seperti Salmon yang pergi ke hulu. Bepergian bersama dengan perempuan
ku untuk mengetahui apa yang mengganggu pikirannya”
Hyun Joo sedang mengamati Man Se
yang sedang merenung sehabis melukis sambil bergunam di dalam hati, “Aku hanya
mengamatinya saja hingga sekarang. Melihatnya dari kejauhan bukan merupakan
tindakan pidana… tapi berjalan ke arahnya dan berbicara kepadanya akan
membuatku bertanya-tanya apakah dia akan mengingatku?”
Di belakang Hyun Joo, Gi Soo
sedang menatap kekasihnya yang menatap pada pria lain. Gi Soo berkata dalam
hati, “Aku menemukannya” Alasan Hyun Joo terlihat tidak senang dan sumber dari
segala hal yang mengganggu pikiran perempuan itu.
Gi Soo menelpon Hyun Joo, saat
mendapat telepon, Hyun Joo tampak kaget namun tetap mengangkatnya. Gi Soo
bertanya, “Hyun Joo… kau tidak pulang ke rumah kan?” Hyun Joo menjawab dengan
jujur bahwa dia memang tidak pulang ke rumah. Gi Soo mengerti dan menutup
teleponnya.
“Jika aku memiliki keberanian,
aku akan memberikan pertanyaan yang lain. Aku pikir aku memiliki keberanian
seperti Singa. Tapi sekarang aku sadar aku lebih seperti kelinci yang
ketakutan. Meskipun aku melihat dengan kelas arah tatapannya, aku tidak
bertanya. Sebaliknya, aku hanya terus bersembunyi di balik pohon”
Gi Soo menceritakan apa yang
terjadi pada Hyun Joo pada temannya si pemilik restoran yang dia datangi
bersama Hyun Joo sebelumnya. Temannya bertanya apakah Gi Soo hanya melihat dan
tidak melakukan apapun? Gi Soo seharusnya mendatanginya. Hyun Joo bilang dia
ingin sendirian, tapi dia malah menatap pria lain. Seharusnya Gi Soo mendatanginya dan bertanya siapa pria itu.
Tapi Hyun Joo hanya menatapnya
saja, bahkan tidak berbicara padanya. Gi Soo merasa dia harus mendapatkan
detail yang lebih konkrit.
Apa lagi yang Gi Soo butuhkan? Gi
Soo hanya harus berteriak padanya hingga berlutut dan meminta maaf!
Gi Soo mengingat wajah Hyun Joo
yang bersedih saat melihat ornament kaca. Temannya mungkin benar, tapi… Jika
Hyun Joo memang sedang terluka, dia ingin menunggu hingga dia benar-benar
sembuh. Seperti seorang pria.
Temannya menjadi frustasi, dan
memberikan minuman pada Gi Soo, sebaiknya dia minum lagi seperti seorang pria.
Lagi-lagi, Hyun Joo menatap Man
Se diam-diam dari kejauhan. Kali ini dia memperhatikan Man Se yang sedang
menyalakan kembang api di malam hari dengan wajah gembiranya. Hyun Joo ikut
tertawa bersama Man Se yang terlihat bahagia menyalakan kembang api itu.
“Meskipun waktu telah berlalu,
dia tetap seaneh dulu. Apa yang dia lakukan sendirian di jam seperti ini? Orang
yang selalu membuat ku tertawa. Orang yang selalu menyentuh hatiku. Seorang
Lelaki yang selalu menenggelamkan dirinya dalam dunia mimpi. Saat dia keluar
dan berhadapan dengan realitas, dia akan sendirian. Hilang di telan waktu”
Di belakang Hyun Joo, Gi Soo pun
menatap Hyun Joo diam-diam. Dia melihat tawa bahagia Hyun Joo yang melihat Man
Se menikmati acara menyalakan kembang apinya.
“Dia menatap ke arahnya dari
belakang sementara aku melihat dia dari belakang. Aku ingin memeluknya dari
belakang… dan ingin menendang lelaki itu dari belakang”
Hyun Joo kembali menatap tawa Man
Se, dan bergunam dalam hatinya, “Aku menikmati setiap saat yang kami habiskan
bersama”
Flash Back
Hyun Joo menerima sebuah
pengumuman bahwa dia di terima. Hyun Joo sangat senang dan Man Se pun
memeluknya mengucapkan selamat dengan penuh kegembiraan. “Oh Hyun Joo, surat
penerimaan beasiswa penuh” Hyun Joo benar-benar merasa sangat bahagia, dia
bahka tidak berpikir bahwa dia akan diterima.
Saat itu, Hyun Joo dan Man Se
merasa sangat bahagia.
Flash Back End
Hyun Joo pergi ke taman tempat
biasa Man Se melukis, tapi Man Se tidak
ada disana. Hyun Joo mencari berkeliling di taman itu, tapi Man Se tidak
ditemukan dimanapun. Akhirnya Hyun Joo merasa lelah dan duduk di bangku taman.
“Aku tidak melihat dia. Aku
benar-benar ingin bertemu dengannya dan emngatakan sesuatu kepadanya. Haaahh,,
mungkin memang lebih baik begini. Itu menjadi lebih baik jika kami berdua tidak
lagi bertemu. Tapi… tetap saja… masih ada sesuatu yang benar-benar ingin aku
tanyakan padanya setelah sekian lama. Kurasa aku tidak akan melihatnya lagi”
Saat Hyun Joo merasa menyerah dan
tidak ada harapan lagi untuk bertemu dengan Man Se, seorang pria muncul di
hadapannya. Dia adalah Man Se yang tersenyum kecil padanya. Man Se berkata,
“Aku tidak akan melukis hari ini”
Keduanya saling menatap, ini
adalah sebuah reuni dari dua orang yang pernah saling mencintai setelah waktu
yang sangat lama.
***
Akhirnya Man Se dan Hyun Joo kembali bertemu setelah sekian lama, apakah mereka akan CLBK?
Hmm,, awalnya aku berharap Hyun Joo kembali pada Man Se, tapi melihat betapa tabahnya Gi Soo, jadi gak tega sama dia. Selama 7 tahun ini dia yang ada di sisi Hyun Joo, tapi,,, selama 7 tahun itu juga,, Hyun Joo masih mengingat kenangan cinta pertamanya bersama Man Se.
btw,, baru sadar dua cowok di Love In Memory ini sama-sama mau nampang di SBS nih^^ Gi Soo (Choi Won Young) bermain dalam drama Three Days sebagai Kim Do Jin, dan Man Se (Jung Gyu Won) bermain dalam drama God-gift 14 Days, sebagai... siapa ya? aku nggak update drama itu ung~~ pengen sih nonton karena ada Lee Bo Young dan Jung Gyu Won juga si imut Kim Yoo Bin, tapi sepertinya tidak akan sempat sih~~ heu,,,
Lalu Jo Yoon Hee? Setelah Nine dan Scandal, sepertinya belum ada berita Yoon Hee mau main drama baru, tapi Gosipnya dia sedang di casting di film The Technicians yang juga sedang meng-Cast Kim Woo Bin^^
Sukses deh buat 3 pemain drama pendek ini^^
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Mbaakkk Let's Eat nya ditunggu ya :)
BalasHapusiya ditunggu let's eat-nya chingu,,,katanya ada adegan kissue-nya d'ep 14 yaa ?? #makin penasaran nih
BalasHapusmawar berduri. jd teringat komik akemi yoshimura "for the rose"
BalasHapusSeperti ny ini tidak dilanjutin yaaaa??
BalasHapus