Park Shi Om pun disibukan dengan
kegiatan Residen 24 jam-nya, dia sibuk di UGD juga jadi rajin mencatat, demi
mengingat kondisi pasien. Shi On sepertinya sangat serius menjalani kegiatan
Residen tahun pertamanya. Bahkan Kim Do Han pun sempat tersenyum kecil melihat
betapa seriusan Shi On.
Park Shi On secara tak sengaja
berpapasan dengan Yoo Che Kyung. Tentu saja Shi On tahu siapa Chae Kyung. Manajer
Yoo Chae Kyung dari Departemen Perencanaan Bisnis. Chae Kyung bertanya apakah
Shi On senang berada di Departemen Pediatri?
Dengan semangat Shi On menjawab
bahwa dia sangat senang seperti membeli robot baru dengan uang tabungannya.
Chae Kyung tersenyum dan mengatakan agar Shi On tidak membuat masalah lagi,
setidaknya untuk Profesor Kim Do Han.
Shi On jadi diam, Chae Kyung
bertanya apakah dia menyinggung perasaan Shi On? Shi On bilang tidak, hanya
saja dia tak mengerti sesuatu. Apa yang tidak Shi On mengerti? “Melakukan
sesuatu demi seseorang. Aku belum memahami kata-kata itu” Shi On meminta Chae
Kyung mengajari hal tersebut di lain waktu.
Yoon Seo melihat Kim Do Han yang terlihat lelah dan bertanya apa yang membuatnya lelah. Kim Do Han mengelak,
namun sangat terlihat jelas jika Kim Do Han tak bertenaga hari ini.
Yoon Seo berkata itu adalah
pertanyaan yang samar. Antara Pria dan wanita ataukan antara rekan kerja? Kim
Do Han tersenyum kecil dan berkata, jika dia harus memilih, antara pria dan
wanita. Yoon Seo menebak, pasti karena Kim Do Han tak pernah memikirkan Yoo
Chae Kyung, sehingga dia merasa besalah.
Kim Do Han tak menjawab, dia
hanya menyimak apa yang dikatakan Yoon Seo selanjutnya, “Aku belum pernah
memiliki hubungan hingga tak berpengalaman.
Tapi melakukan sesuatu demi seseorang… Itu adalah saat kau memperhatikan
mereka. Bukan acuh tak acuh atau
mengabaikan, Tapi seperti yang
kukatakan, hanya memperhatikan mereka. Tapi jujur, itu yang tersulit. Meski sulit,
ini membantu hubungan agar tetap kuat
untuk waktu yang lama”
Saat mengatakannya Yoon Seo
seperti sedang mengungkapkan perasaan pribadinya. Siapakah yang selama ini dia
perhatikan? Kim Do Han?
Kim Do Han teiba-tiba bertanya,
“Apa kau memperhatikanku?” Aww.. Yoon Seo langsung gugup, “Apa?” Kim Do Han
segera menambahkan, “Bukan sebagai pria, tapi sebagai rekan kerja”
Yoon Seo kembali menjadi santai,
setelah dibuat tegang dengan pertanyaan tiba-tiba. Yoon Seo berkata, Kim Do Han
tau sendiri ini adalah tahun kedua program spesialisnya, tapi dia selalu
menyusahkan Kim Do Han. Meski begitu, kesimpulan Kim Do Han selalu benar, meski
Yoon Seo sering membantahnya. Itu membuatnya malu sebagai orang yang selalu
menyusahkannya. Jadi Yoon Seo pada akhirnya selalu mengalah.
Kim Do Han tersenyum
mendengarnya, kemudian berkata, “Terima kasih. Karena sudah mau mengalah”
Direktur Choi menyerahkan surat
pengunduran dirinya pada Presdir Lee. Tentu saja Presdir Lee ragu untuk
menerimanya, apakah Direktur Choi benar-benar harus melakukan hal ini? Direktur
berkata, meskipun dia turun dari jabatannya sebagai direktur, dia tetap seorang
dokter dan akan tinggal disamping Presdir Lee.
Presdir Lee berkata Ketua Yayasan Lee sudah
pergi, jadi sudah tidak ada yang mengganggu direktur lagi, WaPresdir Kang tidak
akan bisa berbuat banyak tanpa Ketua Yayasan Lee. Direktur Choi berkata,
pengunduran dirinya tak ada hubungannya dengan hal itu, jadi dia memohon agar
Presdir Lee menerima surat pengunduran dirinya itu.
Lagi pula, Direktur Choi tidak
akan pergi dalam waktu dekat, ada sesuatu yang harus dia selesaikan dulu
sebelum dia meninggalkan jabatannya sebagai Direktur RS Universitas Sun Won.
Dia juga menunggu WaPresdir Kang digantikan, setelah itu dia akan pergi.
Presdir Lee bertanya apakah
keputusan mereka tentang WaPresdir Kang itu yang terbaik? Dia memang terampil,
tapi dia tak layak berkerja di Rumah Sakit. Prsedir Lee menyerahkan masalah
WaPresdir Kang pada Direktur Choi.
Kim Sun Joo sedang mempelajari
sesuatu, dia tampak bingung. Akhirnya dia mencoba bertanya pada Woo Il Kyu,
“Sunbae… Apa bedanya gastroschisis dan omfalokel?” Il Kyu tampak bingung,
sepertinya dia tak tahu. “Oh, bedanya adalah…”
Akhirnya Il Kyu mengeles,
“Dengar, Sun Joo. Sebagai intern, kau tak perlu mendetail seperti ini. Kau bahkan
belum memilih Departemen”
Sun Joo hanya penasaran karena di
NICU ada dua bayi yang didiagnosa seperti itu. Masih dengan jurus ngelesnya Il
Kyu berkata Sun Joo bisa mencari tentang hal itu saat Sun Joo sudah jadi
residen. Il Kyu pun menggerutu bahwa dia tak pernah melihat intern mempelajari apa
yang tak seharusnya mereka pelajari. Il Kyu pun pergi dari ruang staf pediatri.
Sun Joo terlihat masih penasaran,
kemudian dia melihat Shi On yang sejak tadi ada di ruang staf bersama Yoon Seo.
Sun Joo pun bertanya pada Shi On, “Sunbae… apa kau tahu perbedaan antara
keduanya?”
Dengan penuh semangat, Shi On
menjelaskannya dengan detail dan terperinci sehingga membuat Sun Joo bengong di
buatnya. Akh,,, sejak tadi Shi On sepertinya menahan diri untuk tidak
menjelaskan itu sebelum Sun Joo bertanya padanya.
Sun Joo memahami penjelasan Shi
On, namun dia menyadari sesuatu, “Sunbae,,, mengapa kau berbicara formal
padaku?” Dengan polos Shi On berkata itu karena ini adalah pertaman kalinya Shi
On berbicara dengan Sun Joo.
Sun Joo memahami dan meminta Shi
On untuk berbicara tak formal padanya, mereka ku pun berbicara lebih lanjut
tentang gastroschisis dan omfalokel, masalah penyembuhan dan prognosisnya.
Jin Wook bertanya pada Yoon Seo
setelah menelihat tingkah Shi On, “Mengenai Shi On. Bukankah dia berubah dalam
satu atau dua hari terakhir? Dia seperti anak kecil dan merasa canggung untuk beberapa saat.”
Yoon Seo malah tak merasa seperti
itu. Menurut Yoon Seo, Shi On bukannya berubah, dia malah kembali ke keadaan
saat pertama kali dia tiba. Sebelum dia tiba di rumah sakit ini, Dia berada
pada keadaan dimana dia tahu bagaimana mengendalikan diri.
Ketika dia
menyelamatkan anak di stasiun kereta, dan ketika dia menyelamatkan
Seong Ho. Tapi tak ada apa pun yang bisa dia lakukan di RS Universitas Sung Won yang sangat ketat
dan terkemuka. Dia selalu dihentikan ketika ingin melakukan sesuatu
karena orang-orang meragukan
kemampuannya. Jadi wajar saja jika dia mundur.
Setelah mendengar penjelasan Yoon Seo dan mengingat
keadaan Shi On , Jin Wook pun setuju dengan pendapat Yoon Seo. Setelah operasi
Kyu Hyun, Shi On mampu mengatasi keadaan. Kepercayaan dirinya telah kembali
karena dia mendapat pengakuan dari orang-orang.
dr. Go sedang berjalan di lorong
RS, beberapa dokter melintasinya begitu saja tanpa memberi salam. Dr. Go merasa
tersinggung dan berteriak, “Hei,, Beraninya kalian tak memberi salam” Para dokter itu pun memberi salam
dengan terpaksa.
Giliran Shi On yang melewatinya,
dia membungkuk sangat dalam untuk menghormati dr. Go dan memberi salam dengan
sopan. Mendapat perlakuan seperti itu dari Shi On, dia juga merasa terganggu
dan membentak Shi On, “Kenapa kau berlebihan dalam memberi salam?”
Shi On menjelaskan, dia tidak
bermaksud belebihan. Tapi Shi On melakukannya karena dr. Go adalah pimpinan
yang terhormat. Setelah melihat tangan
dr. Go, Shi On memutuskan untuk menghormatinya. Setelah Shi On pergi, dr. Go
kebingungan, kenapa Shi On selalu membicarakan tangannya.
Ibu hamil yang kandungannya
mengalami masalah datang menghadap Kim Do Han dan Profesor Ginekologi bersama
mertuanya yang angkuh. Mertuanya tetap tidak ingin menantunya yang ternyata bernama
Lee Soo Jin untuk dioperasi, bahkan setelah mendapat penjelasan bahwa bayi itu
tidak akan cacat jika operasinya berhasil dilakukan, karena kelainan yang
terjadi pada kandungan Lee Soo Jin tidak akan menimbulkan cacat.
Sang mertua, tidak peduli. Dia tetap
ingin menantunya melahirkan dirumah saja. Yoon Seo jadi meradang dan akhirnya
berkata dia tahu bahwa anak itu nantinya akan diadopsi kan? Mengapa ibu mertua
sangat tega membuang cucunya sendiri dan memisahkan ibu dan anaknya. Padahal
Nona Lee Soo Jin pastinya ingin membesarkan ananknya, benar begitu bukan?
Lee Soo Jin tidak menjawab, dia
menatap ibu mertuanya dengan ketakutan. Ibu Mertua Lee Soo Jin merasa tersinggung dan berkata agar mereka tidak
ikut campur. Mereka akan mengurus masalah ini dengan dokter keluarganya.
Yoon Seo masih meradang, dia
berkata itu bukan cacat, itu hanya kista. Kim Do Han mencoba meredam emosi Yoon
Seo tapi tak berhasil. Yoon Seo tetap meracau, jika benarpun itu cacat, Ibu
mertua tidak berhak seenaknya begitu pada kehidupan si anak.
Ibu Mertua semakin tak senang dan
merasa geram pada Yoon Seo, “Beraninya kau berkata seperti itu” Ibu Mertua
menarik Soo Jin dengan paksa untuk meninggalkan ruang dokter. Soo Jin tampak
enggan, namun dia terpaksa pergi bersama ibu mertuanya.
Yoon Seo mencoba
memanggil-manggil Soo Jin, dia berharap bisa meyakinkan wanita itu untuk
melakukan operasi, bahkan mungkin tanpa persetujuan ibu mertuanya. Kim Do Han
memintanya berhenti.
Di luar Lee Soo Jin dan Ibu
mertuanya bertemu dengan Shi On yang bertanya apakah Lee Soo Jin memutuskan
untuk di operasi? Ibu Mertua merasa aneh apa yang sedang dikatakan Shi On,
merasa itu adalah hal yang tidak berguna.
Shi On menyadari gelagat ibu
mertua yang menarik Lee Soo Jin, berarti tidak akan ada operasi. Shi On pun
berkata, “ Dia harus dioperasi. Palli, palli, dia harus dioperasi”
Melihat cara bicara Shi On, Ibu
mertua merasa Shi On tidak normal, bagaimana bisa Shi On menyembuhkan orang
lain sementara dia tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri. Lee Soo Jin meminta
maaf pada Shi On, dan mengikuti ibu mertuanya untuk masuk mobil sambil
menangis.
Melihat air mata Soo Jin, Shi On
mengejar dan berkata padanya, “Jangan menangis. Jika Anda menangis, banyak
orang yang akan sedih. Jika bayi yang baru lahir yang menangis, akan banyak orang yang bahagia”
Soo Jin langsung tertegun
mendengar perkataan Shi On. Namun ibu mertuanya memanggilnya untuk segera masuk
ke dalam mobil. Sebelum masuk ke dalam mobil Lee Soo Jin berterimakasih pada
Shi On, “Terima kasih Dokter”
Di kamar inap dokter, Shi On
tidak bisa tidur. Sepertinya dia memikirkan kasus Lee Soo Jin. Shi On merasa
resah dan terus membolak balikan badannya. Hong Kil Namyang sedang tertidur di
tingkat atas protes karena Shi On mengguncang-guncang tempat tidur.
In Hae membuka kamar inap dokter
dan menemukan Shi On, “Dokter!” Shi On mendekati In Hae yang baru saja membuka
pintu. Shi On bertanya bagaimana In hae tahu tempat ini? In Hae sudah
bertahun-tahun ada di RS jadi dia pasti tahu. In Hae senang saat tahu Shi On telah
menjadi Residen 24 jam, dia merasa tinggal satu atap dengan Shi On.
Dari dalam kamar, Hong Kil Nam
bertanya apaka itu In Hae? Hong Kil Nam bertanya untuk apa In Hae datang
kesini? bukannya menjawab, In Hae malah menggoda Hong Kil Nam yang tidurnya
menhadap ke tembok. “Kenapa Dokter tidur terus? Ini masih sore” Hong Kil Nam tidak peduli, “Dokter
Hong, aku melihat celana dalammu!”
Reaski Hong Kil Nam hanya
membenarkan celananya dan kembali tertidur. In Hae tidak habis pikir melihat
kelakuan dokter yang satu itu.
Shi On akhirnya kembali curhat
pada In Hae tentang reaksinya saat berada di dekat gadis yang ditaksirnya,
alias Yoon Seo. Tapi dia belum memberitahu In Hae identitas gadis itu.
In Hae bertanya, apakah Shi On
masih cegukan bila melihat gadis itu? Shi On menjawab tidak, kini bukan lagi
cegukan. Lalu In Hae menebak, “Apa jantung dokter berdetak kencang?” Shi On
membenarkan.
In Hae langsung lesu dan berkata,
jika Shi On akhirnya mencapai tahap kedua sakit cinta. Dengan polos Shi On
bertanya, memangnya ada penyakit seperti itu? In Hae menjadi khawatir karena
gelaja nya semakin buruk, “Apakah Dokter tidak akan membuat pernyataan cinta
padanya?” Mencoba mengatakan, “Aku menyukaimu,” atau “Aku mencintaimu,”
Shi On menggeleng dan dengan
mantap berkata, “Tidak. Aku tak tahu
banyak tentang menyukai atau mencintai”
In Hae jadi merasa aneh, mengapa Shi On tidak tahu, padahal Shi On sedang
merasakannya. Jika tidak bisa mengatakannya mungkin Shi On bisa
mengungkapkannya dengan cara lain, misalhnya mengatakan, “Kau cantik” atau “Kau
manis”
Tapi Shi On juga mengatakan itu
pada In Hae, tentu saja itu akan berbeda jika Shi On mengatakannya pada gadis
itu. In Hae jadi merasa kesal, karena jauh dilubuk hatinya dia pastinya merasa
cemburu. Namun dia ingin membantu Shi On memecahkan permasalahan cintanya.
“Jika dokter tak bisa
mengatakannya, ungkapkanlah. Tak apa
jika Dokter merinding. Apapun yang
terjadi ungkapkan” In Hae memberi saran pada Shi On.
Dengan jujur In Hae berkata di
depan Shi On, siapapun gadis itu, dia sangat merasa iri. “Dokter tahu ada
pepatah. Keajaiban terbaik dari semua keajaiban adalah membuat jantung orang
yang kau cintai berdetak”
Shi On melihat Yoo Seo yang sedang
menjenguk Dong Soo, si bayi premature.Shi On masuk ke kamar Dong Soo dan melihat kondisi bayi itu. Keadaannya sudah jauh lebih seha. Dia
hampir normal. Tapi Yoon Seo malah mendesah, terlihat tidak tenang. Shi On
bertanya ada apa?
Ternyata Yoon Seo masih kepikiran
Lee Soo Jin. Tak banyak yang bisa mereka
lakukan. Mereka hanya bisa melakukan sesuatu jika dia dirawat di RS dan diperbolehkan merawatnya. Yoon Seo sadar
benar dia tak bisa pergi keluar RS untuk membujuk pasien, tapi… Yoon Seo merasa
ingin membujuknya.
Yoon Seo mencoba mengenyahkan
pikiran itu karena itu bertentangan dengan peraturan RS. Suka atau tidak suka
mereka harus menghormati keputusan pasien. Tapi kali ini tak mudah untuk
melakukan hal itu.
Shi On takjub dan memuji Yoon Seo, “Kau memiliki hati yang sangat
cantik” hmm mungkin Shi On mencoba mengungkapkan perasaannya, tapi Yoon Seo
hanya tersenyum kecil.
Shi On berkata, “Direktur panti
asuhan pernah memberitahuku. Hati yang cantik seperti serbuk sari. yang selalu
terbang di suatu tempat dan membuat bunga-bunga
bermekaran."
Yoon Seo mengharapkan perkataan Shi On itu bisa terwujud, tapi,,, dia ragu dan akhirnya pergi meninggalkan Shi On.
Setelah Yoon Seo keluar dari ruangan Dong Soo, Shi On menatapnya dan berkata, "Dia akan terbang...
Sangat jauh”
Lee Soo Jin berdoa sambil memikirkan kata-kata Shi On yang melarangnya menangis. Dia merasa mendapat kekuatan dan akhirnya membuat sebuah keputusan.
Lee Soo Jin kembali ke RS menemui Kim Do Han, Yoon Seo dan Profesor ginekologi. Apakah Lee Soo Jin
mendapat ijin dari mertuanya? Dengan tegas Lee Soo Jin berkata dia tidak perlu
ijin, karena itu adalah anaknya.
Bagaimana dengan suaminya? Dia
ada di Amerika dan hanya pulang di akhir tahun. Tapi percuma saja, dia selalu
menuruti kata-kata ibunya. Kim Do Han memperingatkan, Ibu mertuanya tidak akan
tinggal diam jika dia mengetahui hal ini. Lee Soo Jin tak peduli, ini sudah
menjadi keputusannya. Kim Do Han menghormati keputusan Lee Soo Jin dan bertanya
pada Profesor Min (professor ginekologi). Dia pun menghormati keputusan
pasiennya.
Lee Soo Jin berkata “Ini semua
berkat Dokter Residen itu. Jika bukan karena dia, aku takkan mampu
memunculkan keberanian ini. Aku
benar-benar berterima kasih padanya”
Yoon Seo melihat Shi On yang memakan mie sambil terkantuk-kantuk di ruang staf pediatri lalu bertanya, apakah semalam Shi On
tidak bisa tidur? Shi On menjelaskan bahwa semalam ada banyak keadaan darurat
hingga menjelang subuh, mulai dari kecelakaan lalu lintas dan pasien jatuh dan
yang kemungkinan kena hernia.
Yoon Seo ikut prihatin, karena
tugas pertama Shi On ternyata sangat berat. Untungnya, tak ada yang kondisinya
serius. Tak diperlukan operasi.
Yoon Seo kemudian berkata, “Park
Shi On, Kurasa kau benar tentang Serbuk sari” Shi On bingung "serbuk sari?" Shi On sepertinya sangat mengantuk.
Rapat untuk membahas operasi Lee Soo Jin pun dilakukan. Profesor Min dan Kim Do Han mulai menjelaskan
prosedur EXIT yang akan dilakukan pada Lee Soo Jin, Pertama, dengan bedah
sesar, hanya akan menarik keluar tubuh bagian atas bayi. Kemudian segera
melakukan pengamanan udara dengan intubasi jalan nafas kemudian memotong tali
pusar dan segera melakukan persalinan.
Shi On yang sangat mengantuk malah tertidur di ruang rapat, seolah sama sekali tak menyimak apa yang dijelaskan Profesor Min dan Kim Do Han.
Kim Do Han menekankan, “Yang
penting di sini adalah bahwa kita hanya memiliki
waktu 30 menit untuk seluruh proses ini. Kita akan menekan kontraksi uterus dengan Ritodrine dan Nytroglycerin, Tapi
durasinya tak boleh lebih dari 30 menit. Jika melebihi batas waktu, ibu hamil
akan berada dalam bahaya.”
Ada resiko metrorrhagia, dan jika
perdarahan berlanjut. Lee Soo jin bisa
mati karena syok hipovolemik. 30 menit tampaknya waktu yang lama, tapi
sebenarnya tidak. Intubasi jalan napas takkan mudah pada bayi nya. Dalam banyak
kasus di masa lalu, butuh lebih dari 30 menit … Atau tidak bisa sama sekali.
Yoon Seo bertanya, “Jika
gagal pada intubasi jalan napas, apa kita perlu melakukan trakeostomi*?” Kim Do
Han membenarkan, dan itu harus dilakukan dengan cepat.
(*trakeostomi= memotong saluran
pernapasan)
Shi On tiba-tiba terbangun dan
bertanya, “Jika kita gagal pada intubasi jalan napas dan perlu melakukan trakeostomi. Namun karena
lesi lymphangioma, akses ke trakea akan sulit. Atau trakeostomi menjadi sulit
akibat perdarahan internal mendadak lymphangioma, Maka apa yang kita lakukan?”
Kim Do Han menatap Shi On,
pertanyaan itu lho,, sungguh,,, namun dia menjawab juga, “Itu bisa terjadi,
tapi seperti yang kau lihat pada MRI bagian atas, Di sisi depan trakea, tak
terlihat adanya lesi”
Shi On kembali bertanya bagaimana
jika terjadi pendarahan dan menyebabkan edema.. Yoon Seo memberi peringatan
dan meminta Shi On duduk. Karena penjelasannya dan professor Min dan Kim Do Han belum selesai.
Setelah intubasi jalan nafas
berhasil, Mereka harus melakukan operasi untuk menghilangkan limfoma. Biasanya, operasi
dilakukan setelah memastikan kestabilan bayi, namun dalam kasus Lee Soo Jin,
mereka tidak bisa menunda waktu.
Lagi-lagi Shi On mengajukan
pertanyaan, “Bagaimana jika, ini hanya jika, benar-benar jika, Hal yang tak
terduga tiba-tiba terjadi, Dan kita dihadapkan pada situasi… Dimana kita hanya
bisa menyelamatkan
salah seorang diantara mereka,...
Siapa yang perlu kita selamatkan?”
Profesor Min pun meberi jawaban,
“Dalam 25 tahun terakhir, tak ada ibu hamil yang meninggal saat melahirkan di
RS kita. Namun, jika terjadi situasi seperti itu,... Kita harus menyelamatkan
sang Ibu. Itu yang diprioritaskan”
Pertemuan pun selesai, Kim Do Han
meminta maaf pada Profesor Min karena kelakuan Shi On yang menurutnya ceroboh.
Profesor Min tidak mempermasalahkannya, dia malah berkata, “Dia sangat menarik.
Bagaimana bisa Dokter Residen tahun pertama mengetahui semua variabel yang
mungkin terjadi? Dalam beberapa cara, dia agak istimewa”
Kim Do Han berterimakasih karena
seniornya telah berpandangan positif seperti itu. Profesor Min berpesan pada
Kim Do Han, “Didik dia dengan baik, Jika kau melakukannya dengan baik, dia akan
menjadi Kim Do Han Junior” Kim Do Han terhenyak mendengarnya, Kim Do Han
junior? Apakah itu ide bagus?
Diluar, Yoo Seo mengomeli Park
Shi On karena bertanya tanpa melihat situasi. Bagaimana bisa Park Shi On bertanya
saat rapat di mana semua professor lain hadir. Shi On menyela dan berkata dia
masih punya pertanyaan, tapi dia menahan diri.
Yoon Seo berkata, jantungnya
nyaris meledak , karena Shi On bertanta tentang semua skenario terburuk. Shi On
menyangkal, dia tidak bertanya tentang yang terburuk, dia hanya bertanya
tentang situasi yang dilihatnya dalam laporan penelitian.
Yoon Seo jadi tergoda untuk
menggoda Shi On, “Kalau begitu jawab aku... Jika kau harus menyelamatkan salah
satunya,... Siapa yang kau pilih?”
Belum sempat menjawab, Shi On
hanya bergunam “Yang akan kupilih…” Shi On malah terkantuk-kantuk. Yoon Seo
jadi gemas dan meneriakinya. “Pergilah tidur satu jam saja! Dimulai dari
sekarang, hanya satu jam saja” Shi On mengucapkan terima kasih dan pergi ke
ruang inap dokter untuk tidur.
WaPresdir Kang menelpon pria
misterius dan mengabarkan keadaan menjadi semakin sulit. Mereka tidak bisa
menunggu lagi, sudah saat nya Atasannya itu untuk muncul.
Shi On bermimpi buruk dia teringat pada kakaknya yang tidak bisa diselamatkan oleh Direktur Choi. Itu adalah mimpi buruk bagi Shi On, dalam tidurnya, Shi On terus bergunam, "Maafkan aku"
Direktur Choi sedang berbicara dengan salah satu Profesor, setelah pembicraannya selesai, Direktur kaget dia saat melihat ibu Shi On yang sedang menunggunya.
Yoon Seo menemui Lee Soo Jin dan
memenangkannya agar Lee Soo Ji tidak cemas, karena yang akan melakukan
operasinya adalah kolaborasi tim medis terbaik. Lee Soo Jin mempercayai tim
dokter nya. Yooon Seo meminta Lee Soo Jin untuk bertahan, beberapa hari lagi, Lee
Soo Jin akan menangis bukan karena sedih. Tapi karena dia begitu bahagia.
Benar saja, Ibu Mertua Soo Jin datang sambil membawa beberapa pria untuk membawa paksa Soo Jin keluar dari RS. Yoon Seo kaget dibuatnya, dia tak tahu apa yang harus dilakukannya.
Kim Do Han memangil Shi On ke
ruang pengawasan operasi, dia berkata pada Shi On, bahwa dia harus tahu
seberapa besar cacat yang dimilikinya. Untuk mengatasinya, bekerja dengan baik saja tidak cukup.
Agar Shi On mendapat pengakuan ada
sesuatu yang harus dilakukannya.
“Kau harus lebih unggul dariku”
Karena Shi On masih residen tahun
pertama, Shi On tidak mungkin dapat kesempatan menjadi asisten pertama dalam
operasi. Tapi selain itu, Shi On harus unggul dari Kim Do Han. Itu adalah salah
satu cara untuk memaksa orang lain untuk tidak memandang kecacatan Shi On.
Shi On bingung, “Bagaimana aku
bisa mengungguli anda, Profesor?”Shi On merasa banyak hal yang tidak
diketahuiny. Kim Do Han tentu saja tidak tahu bagaimana caranya. Dia hanya
ingin memberitahu Shi On, cara untuk bisa bertahan di Rumah Sakit. Shi On
mengerti maksud baik Profesornya.
Kim Do Han mendapat telepon, sepertinya dari Yoon Seo yang mengabarkan tentang dibawanya Lee Soo Jin secara paksa dari RS oleh ibu mertuanya.
Ibu mertua berhasil memaksa Lee Soo
Jin untuk ikut. Yoon Seo berusaha mengejar, saat tiba di luar gedung RS, Yoon Seo mencoba menyelamatkan Soo Jin, tapi dia hampir dipukul orang suruhan Ibu Mertua, Untungnya Kim Do Han datang dan mencegah hal itu. Kim Do Han, Yoon Seo dan
Shi On ingin menolong Lee Soo Jin, bagaimana pun Lee Soo Jin kini adalah
pasien mereka.
Yoon Seo bertanya apakah Mertua
Soo Jin selalu menyelesaikan masalah seperti ini? Ibu Mertua kesal dan berkata
agar para dokter tidak mencampuri urusan mereka. Lebih baik mereka mengurusi
pekerjaan mereka saja. Itulah mengapa mereka disini, mereka sedang melakukan
pekerjaan mereka.
Ibu mertua tidak peduli dan
menyuruh anak buahnya membawa Lee Soo Jin masuk mobil. Yoon Seo kembali
mencegah.
Shi On berbicara, “Anda harus tinggal di RS ini. Jangan pernah, jangan
pernah pergi!” Ibu Mertua mengancam, apakah mereka ingin kehilangan pekerjaan
mereka? Tim Dokter tak peduli dengan hal itu.
Akhirnya Lee Soo Jin angkat
bicara, “Aku takkan pergi bersama Anda. Aku akan melahirkan bayiku di sini,
dan melakukan operasi”
Ibu mertua tampak tidak senang
dengan dingin dia berkata, “Operasilah setelah bercerai. Jika kau melahirkan di
sini, aku takkan mengurusmu atau bayimu”
Lee Soo Jin menyetujuinya.
Sungguh keputusan yang berat memang, tapi dia juga tidak ingin membesarkan
bayinya dalam keluarga ibu mertuanya itu.
Kondisi Lee Soo Jin semakin
melemah, dan dia tak sadarkan diri. “Ibu hamil ini berada dalam bahaya” racau
Park Shi On. Kim Do Han segera memerintahkan para perawat untuk membawanya ke
ruang perawatan dan segera menanganginya.
Komentar:
Ohhohoo,,, jadi Shi On sudah
masuk ke tahap jatuh cinta yang kedua toh, karena itu dia tidak cegukan lagi,,,
Aihh,, Ini In Hae baik banget sih, rela gitu jadi penasihat cintanya Park Shi
On, padahal hatinya tersayat-sayat karena Shi On mengatakan dia mencintai gadis
lain *Hallo,,, In Hae masih remaja mba*
Btw… kata-kata ajaib In Hae keren ung, “Keajaiban
terbaik dari semua keajaiban adalah membuat jantung orang yang kau cintai berdetak” Kapan ya aku bisa membuat
jantung Lee Jin Wook berdetak #abaikan yang ini.
Aku ngakak deh pas Profesor Min
bilang, kalo Do Han mendidik Shi On dengan baik, siapa tahu Shi On akan menjadi
Kim Do Han Junior, kembali membayangkan Kim Do Han menikah dengan Yoon Seo dan
mengangkat Shi On menjadi anaknya #langsung dibantai para Shi On – Yoon Seo
Shipper.
Gimana dong, sejauh ini chems Do
Han dan Yoon Seo yang paling asyik dipandang. Lucu banget pas Yoon Seo jadi
panik setelah ditanya apakah Yoon Seo memperhatikan Do Han? Sepertinya iya kan?
iya kan? pas dia ngomongin masalah perhatian itu ke Do Han, Yoon Seo seperti
sedang membicarakan pengalaman pribadinya dalam memperhatikan Do Han selama
ini.
Tapi tentu saja Yoon Seo selalu menekan perasaannya karena dia tahu saat ini Kim Do Han masih berstatus tunangan Yoo Chae Kyung.
Tapi tentu saja Yoon Seo selalu menekan perasaannya karena dia tahu saat ini Kim Do Han masih berstatus tunangan Yoo Chae Kyung.
Apakah akhirnya perhatian Yoon
Seo akan teralihkan pada Shi On setelah mengetahui perasaan junior yang sudah
dia anggap sebagai adik itu padanya? Mampukah Yoon Seo memnadang Shi On sebagai
seorang pria, bukan sebagai adik yang harus dijaga dan dilindungi?
Baru ngeh,, kalo yang jadi profesor Min itu ternyata yang jadi ibunya hantu anak yang ditabrak yang mayatnya di sembunyiin dibagasi mobil di drama Master Sun. Trusss,,, yang jadi Soo Jin, rasanya familiar juga sih ya, dia yang jadi temennya Yoo Kang Mi di Ghost bukan sih?
Baru ngeh,, kalo yang jadi profesor Min itu ternyata yang jadi ibunya hantu anak yang ditabrak yang mayatnya di sembunyiin dibagasi mobil di drama Master Sun. Trusss,,, yang jadi Soo Jin, rasanya familiar juga sih ya, dia yang jadi temennya Yoo Kang Mi di Ghost bukan sih?
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Image by Deekutudrama
Thanks to idlf.us for Indosub
semangat terus ya mba,,,,,,
BalasHapusaku selalu menunggu kelanjutannya....
sekarang waktunya bolak balik blog nya mba dee nieee.....
Bagus sekali...
BalasHapusCia you terus y mbak
Di tunggu kelanjutanny y
Hehehe
Penasaran sm akhir kisah cinta drama ini, soalnya lebih bnyk medisnya. Kasian shi on klo yoon seo sm kim dohan masa shi on sm inhae hihihi.
BalasHapussaya tnggu mbak yaaa sinopsis episode2 berikutnya...!!!
BalasHapuspenasaran sma lanjutannya..
BalasHapusMba ttp smangad yaa nulisnya..
Mba fighting !! :D
Cemungud mba Irfa, ditunggu kelanjutan sinopsisnya. Ngarep Kim Do Han ma Yoen Soe jadian deh.......
BalasHapusDI TUNGGU BANGET KELANJUTAN NYA YA MBK,, ^_^
BalasHapusmakin seruu, aku suka liat in hae sam shi on, lebih gimana gituu.. hehehehe, do han sma yoon seo ajh.. :p, di tunggu kelanjutan ny mba,, thx bgd dech pokok ny:)
BalasHapusGo go irfaa!! Jempol deh recapsnya:-)
BalasHapusAduh itu in hae .... Org dewasa aj kyknya blm tentu sanggup jd penasehat cinta kyk in hae (ke shi on) ... Hheuhheuu ....
BalasHapusIyaa atuuu .... Gmn attu .... Knp yoon seo malah cocok sm Kim do han .....
Eh iya,
Shi on Ga jd dpindahin Dr departmen nya skrg .....?
ga jadi... di episode 10 part 1, Kim Do Han udah nerima SHi On jadi residen sebenernya, makanya Shi On sering nginep di RS...
HapusIrfa, headernya ganti neeh yee (cihuuuuy, yeaay! Apa ini pertanda Irfa bakal bikinin sinop Marry him, if you dare/Future choice?) ^_^
BalasHapusMakasih utk sinop Good Doctor-nya yaah (walo kabarnya rating Good Doctor di Korea sono lagi mogok), ttp sehat & semangat ya Irfa.
Do han sma yoon seo lbih dpet deh gregetnya hhahaha .
BalasHapus
BalasHapusWow..... Seru banget.
ngga sabar pegen nonton dramanya.
Irfa n Dee semangat ya !! aku slalu tunggu kelanjutan sinop nya ^0^
BalasHapusika
Aduuuuuh, in hye emang ngegemesin. Dia gadis remaja yang keren. Dan... aku punya tetangga yang seumuran dan hampir sama sifatnya ma In Hye,
BalasHapusNgakak pas Prof.Min bilang kalo Shi On bisa jadi Kim Do Han junior, hehehe
sepakat mbak, chemistry Yoon Seo ama Do Han emang dapet bgt. Dalam beberapa hal kayaknya Do Han jauh lebih terbuka ma Yoon Seo, jauh lebh mmperhatikan Yoon Seo dan juga mengkhawatirkan Yoon Seo. Tapi, kita lihat saja bagaimana love storynya.
eh, jadinya Eun Ok beneran diadopsi keluarganya Kyuhyun? *penasaran
semangat buat mbak Irfa dan Mbak Dee nulis sinopsisnya ^_^
Aku suka Doo Han~~~~
BalasHapus