Rabu, 18 September 2013

[Sinopsis] Good Doctor Episode 10 part 1


Yoon Seo  akan memulai untuk menelusuri fistula yang akan disingkirkan dari tenggorokan Kyu Hyun, mereka tidak harus memotong tiroidnya jika operasi ini berjalan dengan baik. Kim Do Han memberi saran untuk membedah di tempat yang fistulanya terlihat dengan jelas.

Shi On menatap Kyu Hyun dan mengatakan dalam hatinya bahwa dia tak akan membuang impian Kyu Hyun, dia menjanjikan hal itu.

Yoon Seo sudah berhasil menghilangan fistula yang bisa dia lihat, apakah penghilangan perlu diterusakan? Kim Do Han mengingatkan agar Yoon Seo hati-hati, jika dilanjutkan dia akan mencapai bagian depan tulang rawannya sehingga akan sulit menghindari kerusakan saraf laringnya.

 
Saat sedang menatap Kyu Hyun dalam-dalam, Shi On melihat sesuatu dalam pikiran 3D nya, dia melihat fistula itu dan bagaimana jalan untuk tidak merusah pita suara Kyu Hyun sehingga dia masih bisa bernyanyi. Shi On pun berteriak, “Tunggu” Semua orang melihat Shi On, “Gyu Won tetap bisa bernyanyi. Kita bisa mewujudkan impian Gyu Won”

Yoon Seo meminta Shi On untuk menjelaskannya, Jika melihat hasil CT Scan akan snagat sulit menghindari kerusaka saraf laring, namun jika melihatn nya dari arah lain dan mencocokannya dengan gambar dari hasil esophagography, mereka bisa masuk ke sedikit lebih dekat ke tulang rawan.

Kim Do Han mengerti jalan pikiran Shi On, dia pun melanjutkan teori Shi On. Jika mereka memutar tulang rawan berlawanan arah jarum jam, mereka dapat mempertahankan saraf laring saat menghilangkan fistulanya. Shi On membenarkan.

Yoon Seo senang mendengarnya,  dua dokter tampan berkerja sama dengan argumennya dalam operasi pertamanya, Yoon Seo sangat beruntung^^

Yoo Seo pun memutuskan mengikuti saran Shi On dengan menghindari rute saraf laring. DIa mengumumkan pada tim operasi ini jika Park Shi On telah menggambarkan saraf di bawah jarigan yang membengkak di dalam pikirannya.

Hong Kil Nam bertanya, “Apakah itu artinya Lee Kyun Hyun bisa bernyanyi lagi?” Yoon Seo membenarkan jika tidak ada masalah dalam operasi ini. Jika dia pulih tanpa infeksi di sekitar area luka operasi, maka tidak akan ada masalah.

Kim Do Han memperingatkan mereka untuk fokus pada operasi dan memikirkan hasilnya nanti. Yoon Seo pun mengajak mereka semua untuk fokus, bahkan nafas mereka pun jangan sampai terdengar.

Setelah menghilangkan semua fistula dengan jalur yang ditujukan Shi On, operasi itu pun berhasil di lakukan. Shi On menghela nafas panjang. Yoon Seo berkata pada Shi On, “Kerja bagus Dr. Park” tak lupa Yoon Seo pun mengucapkan terimakasihnya pada Kim Do Han sebelum profesornya itu keluar.

Tak lama, Yoon Seo pun keluar dari ruang operasi dan meminta Shi On menyelesaikan jahitan untuk mebuka luka operasi Kyu Hyun. “Dr. Park, pastikan jahitannya rata” Yoon Seo mengingatkan sebelum pergi.

Yoon Seo keluar dari ruang operasi dan menemui orang tua Kyu Hyun, dia memberikan senyuman pada Ayah dan Ibu Kyu Hyun, memberi isyarat pada mereka jika operasi Kyu Hyun telah berhasil dengan baik. Kedua orang tua Kyu Hyun merasa sangat lega.


Jin Wook, Hong Kil Nam dan Sun Joo memberi semangat pada Shi On untuk menyelesaikan jahitan itu. Operasi pertama Park Shi On telah berhasil.Namun Woo Il Kyu, seperti biasanya, dia tampak tidak senang dengan keberhasilan Shi On.

Yoon Seo menatap Kim Do Han yang tidak berkata apa-apa. Yoon Seo malah jadi penasaran, “Kenapa kau tidak mengatakan apa-apa?” Kim Do Han berkata tak ada yang ingin dia katakan. Yoon Seo tidak percaya, biasanya Kim Do Han memarahinya jika operasi telah selesai.

Dengan dingin Kim Do Han berkata, “Hari ini tak ada alasan untuk membentakmu” Dengan senyuman Yoon Seo berkata, “Itu berkat dr. Park Shi On” Kim Do Han diam, dia tak ingin berkomentar.

Yoon Seo mengatakan pada Profesornya itu, dia mengerti alasan Kim Do Han memilihkan spesialisasi untuk Park Shi On, dia tidak ingin mengajari bagaimana Kim Do Han harus bersikap pada Shi On. Yoon Seo hanya meminta satu hal. “Nilai Park Shi On sesuai kemampuannya. Seperti apa adanya dia”

Akhirnya Shi On selesai menyelesaikan jahitan di tenggorokan Kyu Hyun. Dia berjalan gontai menuju taman. Shi On tampak pusing dan akhirnya duduk di salah satu kursi taman. Dia melihat lalu lala orang dan itu membuat matanya semakin berkunang-kunang.

Datanglah seorang pria muda yang menyapanya, “Permisi… Dokter? Kau baik-baik saja?” Shi On menoleh pada pria itu dan tampak bingung. Shi On tidak mengenalnya, tapi dia bersikap sopan dengan menjawab pertanyaan pria itu.

“Aku sedikit pusing. Kurasa aku agak gugup”

Pria itu kemudian duduk disamping Shi On dan bertanya apa yang membuatnya gugup. Shi On mengatakan jika hari ini adalah hari pertamanya melakukan operasi, setelah sekian lama hanya menonton dari pinggir. Shi On sangat takut jika terjadi sesuatu pada pasiennya dan merasa seperti pengecut. Seperti yang terjadi pada kelincinya dulu.

Pria itu tampak tertarik dan bertanya memangnya apa yang salah dengan kelincinya? Kelinci dikenal sebagai hewan yang pemalu.  Tapi sebenarnya kelinci memiliki kaki belakang yang panjangnya dua atau tiga kali kaki depan. Dia bisa berlari dengan kecepatan luar biasa. Jadi bahkan hewan pemangsa kesulitan menangkap kelinci. Dan dia cerdas. Dia tak kehilangan hatinya untuk kura-kura. Pria muda itu mengingatkan Shi On pada Dongeng tentang kelinci mengakali kura-kura.

Shi On mengatakan bahwa kelinci memakan kotorannya sendiri. Iya itu memang benar, pria itu berkata lagi, “Dokter. Seekor kelinci secara relatif memiliki kaki belakang terpanjang diantara setiap spesies. Jadi jangan hanya berkecil hati, tetapi lari yang kencang, seperti kelinci.”

Shi On kemudian mengucapkan terimakasih atas penghiburan dari pria itu.

Pria nan misterius itu memperhatikan tangan Shi On, lalu berkata, “Untuk ukuran pria, kuku jari tanganmu terlihat cukup menarik. Bentuknya seperti bulan sabit.”

Mendengar hal itu, Shi On tampak gugup. Hyung-nya yang selalu mengatakan bahwa kukunya seperti bulan sabit, siapakah pria itu? Belum sempat Shi On bertanya. Pria itu sudah berdiri dan pamit pergi.

“Kalau begitu aku permisi dulu” pamit pria itu. Sebelum pergi dia berkata pada Shi On untuk menegakan punggungnya.

Shi On makin kebingungan dan hanya bisa melihat pria itu pergi menjauh darinya sambil sesekali menoleh ke belakang. Siapakah pria itu?

Saat masuk ke dalam RS, Shi On melihat seorang wanita hamil yang sedang menangis. Shi On teringat bahwa dia pernah melihat wanita itu sebelumnya. Shi On pun menghampiri wanita itu dan memberinya sapu tangan. Wanita itu awalnya kaget, namun menerima juga saputangan yang diberikan Shi On.

Kyu Hyun akhirnya terbangun dari keadaan tak sadanya. Yoon Seo menyambutnya dan berkata agar Kyu Hyun tidak bicara dulu agar tenggorokannya tidak tegang. Yoon Seo memberi tahu jika Kyu Hyun masih bisa bernyanyi karena Dr. Park menemukan cara tepat agar Kyu Hyun tetap bisa bernyanyi dan operasinya berhasil. Kyu Hyun saat ini bisa melakukan apapun yang bisa membuatnya bahagia.

Kyu Hyun terharu dan hampir menangis. Shi On mengatakan, bahwa Kyu Hyun jangan menangis, karena itu akan membuat tenggorokannya sakit. Ternyata Shi On telah datang untuk menjenguk Kyu Hyun. Shi On berkata pada Kyu Hyun, “Sekarang efek obat biusnya mereda, kau pasti merasakan sakit." Kyu Hyun menggapai tangan Shi On, seolah ingin mengucapkan terima kasih. Shi On menyambutnya, kemudian berkata, "Kau melakukannya dengan baik, Kyu Hyun”

Setelah keluar dari kamar Kyu Hyun, Yoon Seo jadi penasaran, apakah Shi On bisa melihat segala sesuatu didalam kepalanya dengan 3 Dimensi?

Shi On malah menjelaskan pengertian 3 Dimensi, tapi…. Shi On membayangkan sebuah benda di dalam pikirannya lebih dari 3 Dimensi. Shi On bisa melihat objek 3 Dimensi dalam berbagai arah.

Yoon Seo bingung, “Apa maksudnya?”

Shi On kemudian mencari sesuatu dan menemukan kaleng minuman. Dia berkata pada Yoon Seo. Jika orang biasa melihat objek 3 Dimensi hanya dari satu arah. Tapi Shi On melihatnya dalam berbagai arah, Shi On mengatakan itu sambil memutar-mutarkan kaleng yang dipegangnya ke berbagai arah. Shi On melihat semua itu dalam pikirannya.

Yoon Seo tampak takjub, “Lalu bagaimana kau hidup jika kau pusing sepanjang waktu?” Shi On menjelaskan, tak selamanya seperti itu. Itu hanya terjadi jika dia fokus untuk melihat benda itu.

Yoon Seo malah jadi penasaran, “Lalu apa kau juga punya kemampuan lain. Misalnya seperti sinar x. Kau bisa melihat bagian yang tertutup  di dalam tubuh manusia”

Shi On terdiam, lalu menatap Yoon Seo aneh. Yoon Seo bertanya, “Bisa?” Shi On tidak menjawab. Tapi tak lama dia meminta Yoon Seo untuk berdiri di hadapannya. Shi On agak menjauh dan menatap Yoon Seo dari ujung kepala hingga kaki.
Shi On kemudian tersenyum melihat Yoon Seo yang menuruti perintahnya. Yoon Seo jadi bingung, “Kenapa kau tersenyum?” Shi On menjawab tidak apa-apa. Yoon Seo kemudian menyadari sesuatu. Shi On dari tadi melihatnya dari ujung kepala hingga kaki.

“Apa sebenarnya yang kau lihat dan tertawakan?” Shi On tidak menjawab. Yoon Seo langsung menutupi tubuhnya dengan jas dokternya. Dia tampak panik dan sekali lagi bertanya pada Shi On, “Apa yang kau lihat? Apa yang kau pandangi?”

Dengan polos Shi On berkata, Siapa di bumi ini yang bisa memiliki kemampuan seperti itu?” Yoon Seo menyadari kebodohannya ternyata hanya mengerjainya saja. Jiaaah,,, Yoon Seo kira Park Shi On itu Superman apa?

Kim Do Han sedang merenung, dia mengingat, kata-ata WaPresdir Kang tentang kepopuleran Shi On dan ketertarikan media terhadap Shi On. Lalu Kim Do Han teringat pad kata-kata Yoon Seo yang memintanya untuk menilai Park Shi On sesuai dengan kemampuannya. Kim Do Han menatap surat rekomendasi yang dia buat Shi On, untuk di pindahkan ke departemen Patologi. Kim Do Han pun merobek surat itu. Yes!

Yoon Seo membawa makanan untuk merayakan kesukses operasi pertamanya. Tim pediatri menyambutnya dengan gembira. Yoon Seo mulai membagi makanan, tapi… tak ada jatah untuk Shi On. Yoon Seo bingung, sepertinya dia telah salah hitung. Yoon Seo pun menawarkan diri untuk berbagi dengan Shi On, tapi Shi On menolak dan mengatakan dirinya tak lapar.

Tapi wajahnya menunjukkan sebaliknya. Hong Kil Nam pun akhirnya memberikan bagiannya dan berkata bahwa perutnya sedang tidak enak. Dokter lain mengejeknya ternyata perut seorang Hong Kil Nam bisa tidak enak juga. Hong Kil Nam tidak menggubris ejekan itu.

Kim Do Han datang dan berkata pada Shi On, “Park Shi On. Mulai besok, kau harus siaga 24 Jam. Hari ini terakhir kau pulang cepat”

Mendengar hal itu Shi On tampak kaget, begitu pun dokter yang lainnya. Yoon Seo terlihat senang mendengarnya. Yoon Seo bertanya tentang panggilan dari luar departemen dan dari UGD? Kim Do Han mengatakan agar Shi On melakukan seperti dokter Residen tingkat pertama lainnya.

Setelah Kim Do Han pergi, Hong Kil Nam langsung bersorak, “Ya! Akhirnya aku terbebas dari panggilan malam”

Yoon Seo memberi isyarat pada yang lain, “Hei… pukul punggungnya” dan para tim dokter pediatri pun meukul punggung Shi On beramai-ramai. Yoon Seo bahkan memukulnya dengan sebuah tinju.

Shi On yang tak mengerti apa-apa hanya bisa meringis kesakitan, dia tampak tak senang dan bertanya, “Siapa yang memukulku dengan tinju?” tak ada yang mengaku, Shi On mengeluh bahwa itu terasa sakit.

Pukulan dipunggung itu mungkin salah satu bentuk penyambutan untuk Park Shi On, yang telah diterima sebagai residen full di departemen pediatri.

Kim Do Han bertemu dengan WaPresdir Kang yang mempertanyakan keputusan Kim Do Han untuk membiarkan Park Shi On berada di Departemen Pediatri. Kim Do Han merasa itu sesuatu yang bagus. WaPresdir Kang bertanya apakah itu karena rencananya untuk memanfaatkan Park Shi On? Itu memang sala satu alasan Kim Do Han, tapi alasan utamanya, itu memang keinginan Kim Do Han sendiri.

WaPresdir Kang sangat menyayangkan hal itu, tadinya dia menawarkan hal itu dengan tujuan baik. Kim Do Han kemudian berkata tentang rencana  yang ditawarkan WaPresdir Kang, dia akan memutuskannya nanti. WaPresdir Kang bertanya berapa  lama waktu yang dibutuhkan Kim Do Han, tidak pasti.

Akhirnya WaPresdir Kang memberi ultimatum, “Profesor, Aku berharap itu takkan memakan waktu terlalu lama. Seseorang yang membuat  orang lain menunggu...pasti akan dipandang sebagai kelemahan”

Kim Do Han merasa resah dan dia melampiaskannya dengan bermain basket. Park Shi On melihatnya dan mendekati Profesornya. Kim Do Han bertanya apa ada yang ingin Shi On katakan? Shi On hanya ingin mengucapkan terimakasih karena Kim Do Han tidak membencinya, dia berjanji akan melakukan yang terbaik.

Kim Do Han kemudian menyuruh Shi On melempar bola. Shi On bingung tapi dia melakukannya juga. Tentu saja gagal.

Shi On tampak kecewa dan berniat pergi, tapi Kim Do han mencegahnya dan menyuruh Shi On untuk melempar bola lagi, lagi dan lagi,, hingga Shi On kelelahan dan Kim Do Han pun tampak putus asa karena tidak ada bola yang masuk dari belasan lemparan yang dilakukan Shi On.

Akhirnya Shi On berhasil memasukan bola kedalam rig basket itu setelah sekian lama. Kim Do Han akhirnya bisa bernafas lega. Shi On pun tampak senang, Kim Do Han lalu berkata, “Kau pernah mempermalukan diri di depan dokter Departemaen Bedah Syaraf, 'kan?”  Shi On tidak mengelak.

Kim Do Han langsung mengancam Shi On, “Sekali lagi kau mempermalukan departemen kita, Aku akan membunuhmu. Paham?” Shi On hanya bisa menjawab “Ya” dengan pasrah. Kim Do Han pun menyuruhnya untuk pergi.

Orang tua Kyu Hyun menatap Eun Ok yang sedang menonton video Kyu Hyun bernyanyi dari luar kamarnya. Hmm,, apakah perintaan Kyu Hyun sebelum dia di operasi adalah agar orang tuanya mengadopsi Eun Ok? karena kini bibi nya Eun Ok telah melepaskan haknya sebagai wali Eun Ok?

Tiba di depan meja informasi, Shi On mendapatkan ucapan selamat karena telah menjadi Dokter Residen yang sesungguhnya mulai besok,  dari Kepala perawat dan perawat Jo. Juga dua suster penggosip yang awalnya tidak menyukai Shi On. Perawat Jo merasa dia sangat senang mendengar kabar itu.

Shi On awalnya tampak bingung, namun akhirnya dia berkata, “Aku akan berhenti membuat masalah mulai sekarang” Semua orang pun sangat mengharapkan halt u.

Yoon Seo menatap Kim Do Han dengan intens saat mereka sedang mencuci tangan selepas operasi. Kim Do Han bertanya, “Apa kau akan terus menatapku seperti itu?” Yoon Seo  jadi salting, “Itu karena saat ini kau tampak lebih dingin dari biasanya. Walaupun kau cukup tampan”

Tanpa berkedip Kim Do Han berkata, “Kata orang memang begitu” Yoon Seo kaget melihatnya, “ “Bagaimana kau bisa mengatakannya  tanpa berkedip?” Memuji diri sendiri tanpa berkedip itu hal yang sangat menakjubkan bagi Yoon Seo.

Sebuah suara menyapa Kim Do Han, “Profesor Kim Do Han, Lama tak bertemu” Kim Do Han menoleh, Profesor  wanita dari Depatemen Ginekologi yang menyapa Kim Do Han. Yoon Seo menyapa nya dengan hormat. Sementara Profesor ginekologi mengeluh karena sulit sekali bertemu dengan Kim Do Han, apakah dia merasa senang karena telah menjadi dokter yang sukses?

Kim Do Han mengelak dan berkata dia hanya sibuk. Kemudian Profesor ginekologi menyadari keberadaan Yoon Seo dan berkata, “Ya, ampun. Apa yang Yoon Seo makan hingga membuatnya terus cantik?” Yoon Seo jadi malu-malu dan menjawab, “Karena Profesor begitu baik padaku, mungkin itu sebabnya aku semakin cantik”

Basa basi itu tak berlangsung lama, karena sebenarnya Profesor Ginekologi membutuhkan bantuan Kim Do Han.

Kim Do Han dan Yoon Seo pun melihat sebuah kasus yang sedang ditangani Profesor Ginekologi itu. Lymphagioma bawaan dan itu berkembang dekat kepala dan leher. Kim Do Han mempertanyakan umur janinnya. Laki-laki, 32 minggu. kelainan itu ditemukan sejak usia 24 minggu dan semakin hari semakin membesar.

Yang paling dikahwatirkana dalah saluran pernafasna bayi akan kolaps saat melahirkan. Kim Do Han merasa prosedur EXIT (ex utero intrapartum treatment) tidak akan bermasalah. Tapi masalahnya adalah kondisi ibu si bayi

Dia adalah istri dari putra tertua, dan suaminya adalah anak tunggal. Ayahnya mertuanya adalah seorang anggota kongres. Tapi, si ibu mertua bersikeras  ingin dia melahirkan di rumah. Begitu bayi itu lahir ibu mertua akan memberikan anak itu untuk diadopsi.

Yoon Seo kaget mendengarnya, “Kenapa?” Profesor Ginekologi menjelaskan, “Terkadang terjadi seperti itu. Ketika mereka melihat bayi memiliki kelainan, sang mertua tak akan menerima bayinya. Tapi dalam kasus ini, mereka akan membiarkannya diadopsi.”

Hal ini sangat konyol, bayi itu sama sekali tidak cacat, itu hanya kista dan bisa diselesaikan dengan operasi. Apa dokter tidak menjelaskan pada mereka? Tentu saja sudah dijelaskan, tapi ibu mertuanya tidak peduli. Mereka yakin akan ada yang salah ketika anak itu tumbuh besar. Mereka tak ingin ada noda pada keluarga mereka yang sempurna.

Jika bayinya cacat mungkin memang itu bisa menjadi masalah yang dipertimbangkan demi masa depan si anak. Tapi dalam kasus ini, terlalu ada banyak kejanggalan, karena itulah si ibu memberanikan diri datang ke RS Universitas Sung Won untuk dioperasi. Tapi sekarang, dia menjadi ragu lagi karena ibu mertuanya.

Kim Do Ha tersenyum kecil, “Tampaknya dia sudah mengambil keputusan, melihat dia datang mencarimu.” Profesor Ginekologi berkata, “Seseorang meyakinkannya dengan baik”

“Siapa?”

“Seseorang yang terkenal di RS kita… Dokter Residen dari Departemenmu”

Yoon Seo dan Kim Do Han kaget mendengarnya tentu saja, mereka takut, Park Shi On kembali membuat kesalahan prosedur.

 Yoon Seo dan Kim Do Han langsung memanggil Park Shi On, “Apa yang kau katakan  pada ibu hamil itu?” Kim Do Han menjadi tidak sabaran karena Shi On hanya diam saja dan tampak ketakutan, “Cepat katakan!”

Shi On pun menjawab, “ Profesor Kim Do Han dari Departemen Bedah Anak akan melakukan operasi”

Mendengar jawaban Shi On, Yoon Seo tampak cemas, dan Kim Do Han nampak akan segera meledak, tapi Shi On belum selesai, “Bukan itu yang aku katakan” Yoon Seo pun bisa bernafas lega.

 “Kukatakan padanya bahwa dia harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Departemen Ginekologi”

Yoon Seo senang mendengarnya karena Shi On telah mengikuti prosedur. Kim Do Han masih terlihat cemas dan bertanya bagaimana cara Shi On meyakinkan si ibu hamil.

Shi On pun mengatakan apa yang dia katakan pada si ibu hamil,





“Aku adalah seorang anak autis. Tapi dengan bantuan banyak orang. Aku mampu melewati cacatku. Walau aku belum pulih sepenuhnya. Tapi tetap saja, aku jauh semakin membaik Itu sebabnya sekarang, Aku dalam perjalanan untuk menjadi seorang Dokter.”

“Tapi bayi Anda, Kita hanya perlu mengeluarkan kista-nya. Itu bukan cacat yang sulit untuk diperbaiki. Jika operasinya berjalan lancar, Bayinya akan mampu tumbuh sehat.”

Shi On mengatakan dia hanya mengatakan sampai disitu, dan bertanya apakah ibu hamil itu bisa dioperasi?

Yoo Seo berkata, “Dia bilang akan membawa ibu mertuanya besok jadi kita harus menunggu hingga kita bicara.” Kim Do Han memina Yoon Seo untuk mempersiapkan diri dengan baik, agar besok mereka bisa menjelaskan dengan mudah pada wali pasien itu.

Yoon Seo menawarkan diri untuk makan sesuatu yang istimewa di hari terakhirnya bisa pulang cepat. Shi On bertanya apakah Yoon Seo yang akan memasak? Shi On tampak tak senang dengan hal itu.

Yoon Seo jadi sedikit kesal melihatnya dan bertanya mengapa Shi On berekspresi seperti itu. Shi O tidak menjawab. Akhirnya Yoon Seo berkata, “Jangan cemas! Aku takkan memasak”

Yoon Seo menawarkan masakan tradisional korea. Shi On tampak antusias dan bertanya akan ada berapa banyak hidangan? Yoon Seo jadi bingung.

Shi On pun menjelaskan, “Lima hidangan untuk warga biasa yang kaya. Tujuh sampai sembilan untuk keluarga bangsawan dan 12 untuk meja Raja. Aku sendiri ingin makan di atas tujuh hidangan”

Yoon Seo tersenyum, Begitu ya? Tujuh hidangan? Kalau begitu Shi On ingin mendapatkan tujuh pukulan sebelum mereka makan. Shi On langsung merengut dan berkata mereka makan yang 5 hidangan saja, itu berarti dia hanya akan mendapatkan 5 pukulan.

Yoon Seo berkata pada Shi On, bahwa ada seseorang yang akan ikut makan bersama mereka.

Orang itu ternyata Ibu Shi On yang dikenal Shi On sebagai Ahjuma kantin. Ibunya tampak bahagia bisa makan bersama dengan Shi On. Yoon Seo memberitahu Ibu Shi On, jika sekarang Shi On telah menjadi Residen sesungguhnya dan mendapatkan pengakuan dari orang-orang. Dia tahu banyak hal sehingga terkadang membuat senior dan juniornya sangat terkejut. Setelah beberapa tahun, dia akan menjadi seorang dokter berbakat.

Mendengar cerita Yoon Seo, dia menatap Shi On dengan lembut dan berkata, “Jika orang tuamu tahu, mereka akan senang. Sangat senang” Yoon Seo miris melihat Ibu Shi On mengatakan hal itu. Dia terlihat snagat bahagia dengan keberhasilan Shi On, sekaligus merasa sedih karena Shi On masih belum bisa mengingatnya.

Yoon Seo mengingatkan agar Ibu Shi On juga makan, tapi dia malah mengatakan bahwa Shi On harus banyak makan, dia pun memberikan lauk pada Shi On, dan membuat Shi On terpana untuk sesaat. Apakah Shi On mengingat sesuatu.

Yoon Seo jadi cemas dan bertanya, “Ada apa dr. Park?” Shi On mengabaikannya dan menjawab, “Tidak”

Ibu Shi On memberi nasihat agar Shi On mematuhi seniornya dengan baik agar bisa menjadi dokter yang baik. Dengan malu-malu Shi On menatap Yoon Seo dan berkata dia akan mematuhi intruski dr. Cha dengan baik dan menjadi dokter yang baik. “Aku telah berjanji pada Hyung-ku”

Mendengar Shi On menyinggung  putra sulungnya Ibu Shi On, tak bisa menahan diri. Dia pun permisi keluar dari ruangan dan menangis tersedu di salah satu sudut lorong restoran tradisional Korea itu.

Kim Do Han baru saja tiba di apartemennya dan disambut oleh Chae Kyung yang langsung memberinya pertanyaan, “Kenapa kau menerima dr. Park Shi On lagi? Beban yang tak perlu kau pikul, kenapa kau memikulnya?”

Kim Do Han tidak ingin membicarakan hal itu, Chae Kyung tidak senang dan bertanya, “Kapan kau pernah memikirkanku walau sedikit? Kau tahu apa yang kulakukan demi kepentinganmu?”

Kim Do Han bingung dan bertanya apa maksud tunangannya itu. Chae Kyung mengatakan jika penangguhan dana RS adalah perbuatannya. Itu adalah langkah awalnya untuk menurukan Presdir Lee. Dia juga sudah menyingkirkan  Ketua Yayasan Lee.

Kim Do Han kaget mendengarnya, “Kau…”

Chae Kyung membenarkan tatapan curiga Kim Do Han, “Benar.  Aku akan menjadi Presdir. Setelah mendapatkan dukungan dana dan memperbesar RS… Aku akan mengangkatmu menjadi Direktur. Takkan ada yang berani denganmu”

Kim Do Han masih syok dan betanya sekali lagi, apakah yang dikatakan Chae Kyung benar? Sekali lagi Chae Kyung membenarkan, dan akan ada rencana lain kedepannya.  Kim Do Han tak habis pikir bagaimana Chae Kyung bisa melakukan hal itu dan menjadikan Presdir Lee sebagain lawannya?

Chae Kyung tidak gentar, dia berkata suatu saat Kim Do Han akan memahaminya. Kim Do Han tidak setuju, dia meminta Chae Kyung segera menghentikannya. Itu semua sudah cukup. Hentikan besok juga. Chae Kyung tidak mau, dia akan tetap pada rencananya.

Chae Kyung mengingatkan Kim Do Han, “Kau selalu mengatakan ini padaku, Jangan ikut campur dalam pekerjaanmu. Ini urusanku. Jangan ikut campur”

Raut wajah Kim Do Han menjadi keras, dia pun berkata, “Baik, aku takkan ikut campur. Tapi jika nanti kau tak mau segera berhenti... Jangan berpikir kau akan bisa melihatku lagi” Chae Kyung terlihat agak gentar mendengar ancaman tunangannya itu. Apakah Chae Kyung akan berhenti?

Di perjalanan pulang, Yoon Seo bertanya pada Shi On, kenapa Shi On terdiam saat Ahjuma kantin memberinya lauk? Shi On berkata, dia merasa pernah melihatnya dalam mimpinya. Seperti Déjà vu? Bukan, tapi Shi On tidak tahu bagaimana mengatakannya. Yoon Seo pun menyarankan, agar mulai sekarang Shi On memikirkan apa yag terjadi hari ini, mungkin akan muncul hal lain.

Sebelum Shi On menjadi Dokter jaga besok, ada sesuatu yang harus dia pastikan, “Dr. Park Shi On, Apa arti seorang dokter bagimu?”

“Harapan terakhir.  Walaupun orang lain menyerah pada pasien, Yang terakhir bertanggung jawab pada pasien adalah dokter”
 
Yoon Seo puas dengan jawaban Shi On, lalu dia bertanya lagi, “Lalu apa arti seorang pasien bagimu?”

“Seorang teman dimana aku harus berpisah dengannya”
 
“Pasien adalah seseorang yang harus menjadi temanku... Dan bahkan ketika mereka terpisah dariku, mereka akan terus hidup sehat. Jadi mereka takkan mencariku lagi”

Sekali lagi Yoon Seo merasa puas. Tak lupa Yoon Seo berkata pada Shi On, bahwa peruabahan yang terjadi pada diri Shi On bukan karena orang lain, melainkan karena dirinya sendiri.  Jadi Shi On harus lebih percaya diri.

Yoon Seo mengatakan hal itu samba memegang tangan Shi On, tapi Shi On sama sekali tidak cegukan dan ini membuat Yoon Seo heran, “Kuperhatikan, kau tak cegukan seharian ini”

“Oh,… Aku… Sekarang aku baik-baik saja”

bersambung ke part-2

Komentar:
Wah… Shi On sudah berhenti cegukan apakah itu artinya Shi On sudah tidak jatuh cinta lagi pada Yoon Seo? Sepertinya bukan begitu sih ya… ini baru permulaan. Perasaan Shi On ini baru saja tumbuh dan mungkin akan bertumbuh semakin subur seiring kebersamaan mereka. Tapi masalahnya apakah Yoon Seo bisa menerimanya?

Melihat cara Yoon Seo dan Kim Do Han berinteraksi dengan Shi On, seperti Orang tua yang sedang mendidik anaknya. Kim Do Han seperti ayah yang mendidik Shi On dengan keras agar Shi On bisa hidup untuk menghadapi dunia, dan Yoon Seo seperti seorang ibu yang menyayangi dan memberi perhatian pada anaknya yang telah dididik begitu keras oleh sang Ayah.

Wah,,, jadi ngarep Kim Do Han dan Yoo Seo menikah, trus mereka ngangkat Shi On jadi anaknya ya? Eh.., kasian Shi On denk, ntar Shi On ngebatin sepanjang hidupnya karena harus melihat kemesraan Orang tua angkatnya setiap hari sementara dia mencintai ibu angkatnya, hehehehe #abaikan khayalan konyol ini.
Ahem,,, Ryu Duk Hwan So sweet ya jadi Hyung-nya Shi On, mirip deh dengan Hyung-nya Shi On waktu kecil. Siapa yah namanya Hyung-nya Shi On itu, Shi Duk ya kalo nggak salah? Direktur manggil gitu pas berusaha nyelametin Hyung-nya Shi On di masa lalu. Moga dia bakal muncul lagi di episode yang lain >.<

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*



10 komentar:

  1. Pnsrn dg org yg dtemu shi on di taman stlh oprasi^^ ap mgkin kakak nya shi on msh hdp ya?? Thanks ya Irfa,ditunggu yg part 2

    BalasHapus
    Balasan
    1. kayanya nggak deh.. waktu orang itu datang, fokus kameranya jadi blur gitu, cuman wajah kakaknya aja yang kelihatan jelas. Jadi kayanya sutradaranya mau nunjukin kalo kejadian itu ngga nyata. Dan juga, Shi On kan lumayan sering tuh ngebayangin kakaknya dateng ngusap2 rambutnya biar dia bisa tidur. Tapi yang dia bayangin itu masih kakaknya yang masih kecil.

      Mungkin di bawah sadarnya, Shi On skrg ngebayangin kakaknya versi dewasa dan memberi support padanya, kayak kakaknya ngasih support waktu dia kecil dulu.

      Hapus
  2. Semakin gemes liat dr Kim alias Joo Sang Wook, semakin seru ni.....Semoga dr Kim dan dr Cha bisa jadian.......Mba Irfa ditunggu part 2 nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Stuju kalo dr kim dan dr cha jadian , shi on biar jd anak baik aja.. ika

      Hapus
  3. Akhirnyaaaaa, disela2 akreditas ƔάϞƍ wajib dilakukan. Bisa jg ngintip dr.Park ...
    Love joo won
    ~Niesya~

    BalasHapus
  4. d tnggu part 2 nya...

    BalasHapus
  5. wahhh makin gregetan nihhhhhhh ditunggu part ke 2nya wahhh makin gak sabar aja nihhhhhhhhhhhhhh

    BalasHapus
  6. setujuuuuuu, Kim Do Han nikah ama Yoon Seo dan Shi On jadi anak *ikutan ngayal ngaco -,-

    Suka suka suka

    suka banget kata2 Shi On jika pasien yang harus terpisah dan tak kembali mencarinya karena itu artinya pasien itu harus sembuh

    BalasHapus
  7. Dududuudu...... Chae Kyung. Aku ngerasa Doo Han lebih nayaman sama YS deh, daripada sm CK.
    Btw thx sinopsis nyaaa:)

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^