dr. Go mengumpulkan para orang
tua untuk membicarakan masalah Shi On, tentu saja para Orang Tua ingin Shi On
dipecat dari RS, Tapi dr. Go tidak memiliki kewenangan itu? Mengapa? Bukankah
dr. Go adalah Kepala Departemen Pediatri? Jika dia tidak berwenang, lalu siapa
yang berwenang?
dr. Go menjelaskan dr. Park Shi
On adalah kasus lain. Dia khusus direkrut
sebagai upaya rumah sakit untuk merehabilitasi kecacatannya. Lalu pada
siapa mereka harus mengeluh? dr. Go menyerankan mereka untuk berbicara dengan
Direktur,,, tapi akan lebih baik lagi jika mereka pengaduan atau petisi
tertentu yang ditanda tangani dan mereka mengadukannya pada yayasan.
Apakah mereka bisa melakukannya.
Tentu saja, para orang tua sangat bersemangat mendengar ide itu. Diam-diam dr.
Go tersenyum kecil dia merasa dia punya kesempatan sendiri untuk menyingkirkan
Park Shi On dengan mudah, dan tentu saja itu sekaligus menyingkirkan direktur
Choi juga.
In Hae mencoba bertanya pada
anak-anak, apakah dr. Park Shi On sengaja membuat mereka terluka di gudang?
Salah satu anak menjawab, sebenarnya dr. Park sepertinya tidak sengaja, dia
hanya perpegangan saat barag-barang di rak terjatuh.
“Lalu mengapa kalian
membuatnya seolah dia sengaja melakukannya untuk menakuti
kalian?” Salah seorang anak menjawab jika waktu itu dia merasa takut.
In Hae memberitahu jika dr. Park
Shi On melakukan hal itu karena dia ingin dekat dengan mereka. Tapi para
anak-anak tetap saja merasa takut pada Shi On. mereka beranggapan bahwa dr.
Park Shi On adalah dokter yang aneh. In Hae sudah tak bisa bicara apapun lagi.
dr. Go berbicara dengan Kim Do
Han dan Yoon Seo di ruang staf Pediatri. dr. Go memutuskan untuk memindahkan
semua pasien Park Shi On ke dokter lain. Kim Do Han mengeluhkan jika seperti
itu para dokter yang lain akan kelebihan pasien. Semua itu bukan keinginan dr.
Go itu adalah keinginan para wali.
dr. Go berpikiran, jika Shi On
tetap seperti ini, lama-lama dia bisa membunuh
pasien. Yoon Seo merasa dr. Go berlebihan. “Kau masih berbicara begitu,
setelah melihatnya sendiri?”
Yoon Seo berkata dia memang melihatnya sendiri,
dia melihat bahwa Park Shi On tidak melakukannya denga sengaja. Tapi tetap saja
anak-anak itu terluka. d. Go merasa kesal dan mengumpat, seharusnya mereka
tidak menerima Park Shi On sejak awal.
Setelah dr. Go pergi, Kim Do Han
berpendapat bahwa apa yang dikatakan dr. Go itu benar, untuk sementara akan
lebih aman jika semua pasien Park Shi On dipindahkan ke dokter lain dan
membiarkannya untuk berada di bangsal saja dan melakukan pemeriksaan rutin.
Ya Eun salah satu pasien di bangsal anak, merasa perutnya
sangat sakit. Ibunya bingung dan terus bertanya dimana yang sakit,
teman-temannya merasa cemas dengan keadaannya termasuk In Hae yang ada disana.
Anak itu merasa sakit di bagian perutnya, “Rasanya seperti ancing, ancing,
wung, wung.” Ibunya bingung dengan apa yang dikatakan Ya Eun.
In Hae berinisiatif untuk membawa
Shi On agar memeriksa anak itu. Setelah Shi On datang, dia berkata, bahwa dia
akan memeriksa anak itu. Tentu saja si ibu tidak setuju, “Apa yang kaulakukan?
Kau melukai mereka, dan sekarang apa yang ingin kaulakukan?”
In Hae merasa si ibu keterlaluan.
“Ahjuma… Bagaimana kau bisa bicara
seperti itu pada Dokter?” Si Ibu tidak peduli dan meminta In Hae untuk
menutup mulut. Dia tidak akan mengijinkan dr. Park Shi On untuk menyentuh tubuh
putrinya.
Si Ibu berteriak, “Jangan pernah
mendekati anak-anak kami lagi.” Shi On bersikeras bahwa dia harus tetap
memeriksa keadaa anak itu. Si Ibu berkata itu tidak perlu dan meminta Shi On
segera keluar dengan nada galak. In Hae merasa ini sudah tidak baik. Akhirnya
In Hae mengajak dr. Park Shi On nya untuk keluar dengan menggandeng tangannya.
Kim Do Han melakukan salam
perpisahan dengan tim Pediatri karena dia akan menjalani hukuman skorsingnya.
Kim Do Han berkata agar mereka bekerja keras selama seminggu dan jika ada
masalah darurat mereka harus segera menghubunginya, “Kami akan mengurus
segalanya. Jangan khawatir dan beristirahatlah.”
Kim Do Han tertawa kecil,
“Mendengar kalian akan mengurus segalanya
adalah hal paling mengerikan bagiku.” para dokter tim Pediatri pun ikut
tertawa mendengar gurauan Profesor mereka. Kim Do Han berpesan, “Selama aku tak
ada, patuhi perintah Dr. Cha.” Kim Do
Han pun memberi pesan khusus pada Yoon Seo untuk mengunjungi orang tua bayi
premature.
Kim Do Han meninggalkan tim nya
dan meminta mereka untuk tetap bekerja keras.
Sebelum meninggalkan RS, di
jalan, Kim Do Han bertemu dengan Park Shi On yang memberi salam padanya dengan
sedikit ketakutan. Kim Do Han berhenti dan berkata pada Park Shi On, “Selama aku
tak di sini, jangan melakukan apa pun selain makan, tidur, dan bernapas. Kau
tak suka melihat orang lain terluka dan
menderita, 'kan?”
Shi On mengangguk, “Ya. Aku
sangat tak menyukainya. Benar-benar tak menyukainya.”
“Maka pikirkan ini. Saat Kau bertindak
atas kehendakmu sendiri, betapa sakit
dan menderitanya rekan kerjamu.” Kim Do Han memberi peringatan pada Park Shi On
secara tersirat.
Setelah mendapatkan peringatan
dari Kim Do Han, Park Shi On merenung di tepi lapang basket. Dia melihat para
dokter bagian lain yang sedang bermain basket. Bola basket itu terlempar ke
arah Shi On, saat akan mengambil bola dari Shi On, salah seorang dokter
menyapanya, “Kau dari Departemen Bedah Anak?” Shi On menjawab, “Ya”
“Kami dari Departemen Bedah Syaraf. Kau
ingin ikut bermain?” Shi On tadinya hanya terpana, akhirnya dia ikut
main juga (Bedah syaraf? waduh~~~ langsung teringat professor Lee Kang Hyun di
Brain)
Shi On bermain basket
bersama para dokter dari departemen bedah syaraf, dia kebingungan karena bola
terus di lempar-lempar dan dia tak pernah punya kesempatan mendapatkan bola.
Saat akhirnya Park Shi On menerima bola, dengan penuh semangat melemparkan bola itu menuju ring, padahal jarak dia dari ring sangatlah jauh. Walhasil Shi On gagal memasukan bola karena dia pun melakukan lemparan vertikal.
Saat akhirnya Park Shi On menerima bola, dengan penuh semangat melemparkan bola itu menuju ring, padahal jarak dia dari ring sangatlah jauh. Walhasil Shi On gagal memasukan bola karena dia pun melakukan lemparan vertikal.
Semua orang merasa kecewa, dan
Shi On hanya bisa tertunduk menerima tatapan kecewa para dokter bedah saraf
itu. Seharusnya Shi On melemparkan bola itu pada lempar satu tim nya agar bola
itu bisa masuk ke dalam ring bukannya dilemparkan sendiri dari jauh, itulah
gunanya kerja sama tim. Dan Shi On belum memahami itu.
Yoon Seo mengunjungi orang tua
bayi premature, dia menanyakan kabar ibu dari sang bayi yang sudah semakin
sehat setelah bayinya berhasil diselamatkan. Ibu bertanya bagaimana keadaan
bayinya? Yoon Seo menjawab, nafasnya masih lemah tapi dia akan baik-baik saja.
Yoon Seo kemudian tertarik pada
lukisan yang tertempel di dinding dekat tempat tidur si Ibu. Lukisan seorang
ibu dan bayinya, “Siapa yang melukis itu? Lukisannya sangat bagus” si Ayah
menjawab, “Dokter Park Shi On”
Ternyata Shi On melukis gambar
itu ketika dia berada di dalam bisa saat berangkat ke RS tadi pagi. Shi On
bahkan memberi nama pada bayi itu, “Aku memberinya sebuah nama. "Dong"
yang berarti gerak. Dan "Soo"
yang berarti tangan. Artinya dia akan menggerakkan tangannya dengan baik. Dong Soo, saat dia
tumbuh besar, seperti kakakku, Pandai
bermain basket, voli, dan bisbol.”
Orang tua bayi premature
mengatakan pada Yoon Seo, mereka memberi nama anak mereka Dong Soo, seperti
nama yang diberikan Park Shi On. Karena yang memberikan nama adalah orang yang
menyelamatkan nyawa bayi itu, mereka yakin Dong Soo akan berumur panjang.
Mendengar penuturan orang tua
Dong Soo dan lukisan yang digambar Park Shi On, Yoon Seo merasa terharu.
Yoon Seo mengunjungi Dong Soo di
ruang inkubasi nya. Dia menatap Dong Soo penuh haru dan mencoba meraih tangan
kecilnya. Ternyata Dong Soo merespon dan mengenggam jari Yoon Seo “Kau
melakukannya dengan baik. Jangan memegangnya terlalu keras, kau akan kehabisan tenaga.” Yoon Seo
tersenyum dan berterimakasih pada Dong Soo.
Seorang perawat mencemaskan
keadaan Seo Joon yang tidak mau makan dan kesulitan tidur sehingga dia menjadi
lemah. Perawat tersebut melaporkannya pada Kepala perawat saat Shi On sedang
berada di meja informasi. Kepala perawat merasa itu sangat tidak baik, apalagi
Seo Joon akan segera pulang, mereka juga tidak bisa memberinya obat tidur dan
ibunya pergi bekerja. Saat ini Seo Joon sedang sibuk menghitung domba agar bisa
tidur.
Shi On menjadi cemas mendengar
hal itu dan berkata, “Aku akan memeriksanya” Kepala Perawat berusaha mencegah,
namun Shi On sangat tangkas, dia bergegas pergi ke kamar Seo Joon. Yoon Seo
datang dan mencegah kepala perawat untuk mengejar Shi On. Yoon Seo merasa Shi
On pasti akan menangani Seo Joon dengan baik.
Shi On masuk ke kamar Seo Joon
yang sedang sibuk menghitung domba. Seo Joon menolaknya, “Pergilah! Apa dokter
ingin menggangguku lagi?”
“Tidak. Aku dengar kau tidak bisa
tidur”
Seo Joon mengabaikan Shi On dan
memintanya untuk pergi. Seo Joon kembali menghitung domba, “13 domba… 14
domba…”
“Seharusnya kau tidak menghitung
domba” Shi On berpendapat. Seo Joon jadi penasaran, “Kenapa?”
Shi On bertanya “Do you know how
to speak English?” Seo Joon berbangga diri, “Of course, I'm the best of my
class.”
Shi On kemudian bertanya, Apa
bahasa inggrisnya domba? “Sheep” Lalu apa bahasa inggrisnya tidur? “Sleep” .
Pengucapan kata "sheep" dan "sleep" terdengar sama. Itu lah
sebabnya mereka yang berbahasa Inggris
menghitung domba untuk mencoba tidur.
Seo Joon membuat kesimpulan,
“Kalau begitu yang memakai bahasa Korea
tak perlu menghitung domba?” Shi On membenarkan, hanya yang berbahasa
inggris yang bisa mengantuk dengan menghitung domba. Jadi mereka harus mencari
kata yang mirip dengan “jahm” (tidur dalam bahasa Korea) Hmm apa ya?
“jahm-jari” (capung dalam bahasa Korea)
Seo Joon senang karena bisa
menemukan kata yang pengucapanhya mirip dengan tidur dalam bahasa Korea. Seo
Joon pun mulai menghitung capung, “ satu capung, dua capung…” dan Seo Joon
benar-benar mengantuk. Seo Joon merasa dirinya akan segera tertidur. Seo Joon terus menghitung capung ditemani Shi
On disampingnya hingga dia benar-benar bisa tertidur.
Shi On senang karena dia bisa
mengatasi kesulitan tidur yang dialami Seo Joon. Sementara Yoon Seo menatap apa
yang apa yang diajarkan Shi On pada Seo Joon dari balik pintu kamar. Yoon Seo
tersenyum melihat apa yang telah dilakukan Shi On. Hmm,,, sepertinya Yoon Seo
sudah tidak kesal lagi pada Shi On.
In Young sedang membereskan
barang-barang di kamar In Hae, dia pamit untuk pergi dan memberi beberapa
wejangan pada adiknya agar tidak terlalu sering keluar kamar supaya cepat
sembuh. Sambil lalu In Hae menyetujuinya, tapi In Young tahu In Hae tidak
serius, dia memperingatkan adiknya itu.
In Hae lalu bertanya, “Eonnie… Di
mana kakak bekerja di malam hari?” In Young sedikit gugup mendapat pertanyaan
itu dari sang adik. In Young menjawab dia bekerja di minimarket. In Hae
berkoemntar, pantas saja kakaknya itu terlihat kurang sehat. Pasti dia sangat
lelah kan?
In Young tidak ingin
mempermalasahkan hal itu, dia meminta In Hae untuk fokus pada perawatannya agar
cepat sembuh. In Hae jadi merasa bersalah karena sudah membuat kakaknya sangat
bekerja keras, “Eonnie,, maafkan aku” In Young jadi merasa tak nyaman dan
meminta In Hae untuk tidak berkata seperti itu lagi. In Young pun pamit pada In
Hae dan segera keluar dari kamar rawat adiknya.
In Hae langsung gerak cepat, dia
mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada dr. Han Jin Wook bahwa kakaknya
sudah keluar dari kamarnya. Jin Wook senang mendapat sms itu. Dia pun bergegas
pergi mencari In Young.
“Na In Young-ssi” panggil Jin
Wook setelah menemukan gadis itu. In Young menoleh, “Ya, Dokter” Jin Wook
berkata ada yang ingin dia bicarakan, karena In Young terlihat buru-buru dia
akan berbicara dengan singkat.
In Young jadi cemas, “Apakah
kondisi In Hae memburuk?” Jin Wook menjawab bukan itu yang ingin dia bicarakan.
Dengan ragu-ragu dan malu-malu, Jin Wook akhirnya memberanikan diri mengatakan
tujuannya memanggil In Young, “Tidak, bukan itu. Apa kau ada waktu akhir minggu
ini?” In Young jadi merasa bingung dengan pertanyaan Jin Wook.
“Aku punya 2 tiket konser. Jika
kau ada waktu, kita bisa pergi bersama.” Ahaaa,, ternyata ajakan kencan dari
dr. Han Jin Wook^^ Sayangnya In Young tidak memberikan jawaban yang diharapkan
Jin Wook (dan aku #eh?)
“Maaf. Aku berterima kasih dokter sudah mengajakku.
Tapi aku agak kurang nyaman sebagai wali
pasien. Mulai sekarang... Kuharap anda tak akan melakukan ini lagi.”
Jin Wook hanya bisa melongo
mendengar jawaban In Young. Dia tak sempat berkata apa-apa lagi, In Young sudah
keburu pergi. Jin Wook mencoba mencegah, tapi In Young sudah berlalu, akhirnya
Jin Wook berdiri dengan bingung setelah di tolak In Young (poor dr. Han ~.~)
Perawat Jo dan In Hae
memperhatikan adegan tersebut dari jauh. Perawat Jo berkomentar, “dr. Han
memang tampan, tapi dia tidak pandai memikat hati wanita” In Hae jadi kesal
sendiri, “Apa semua dokter seperti itu? Dia benar-benar tidak punya
keterampilan”
Perawat Jo membenarkan kata-kata
In Hae, padahal In Hae sudah memberikan kesempatan pada Jin Wook untuk mengajak
kakaknya untuk berkencan, tapi hanya itu
yang bisa dia lakukan? berdiam diri saja setelah ditolak. In Hae sangat
menyayangkan hal itu.
WaPredis Kang datang menemui
seseorang misterius yang sedang menonton pertandingan bisbol. WaPresdir Kang
terlihat sangat menghormati orang itu, dia bertanya mengapa beliau tidak
beristirahat dulu dan malah langsung mengajaknya bertemu di lapangan seperti
itu. Pria misterius itu berkata bahwa dia merasa jauh lebih baik saat melihat
orang-orang sehat.
Pria itu menoleh pada WaPresdir
Kang,, jeng,, jeng,, (eh,, dia yang jadi Detektif Choi Moon Shik - Sunbae nya
Gun Woo di Who Are You kan? ) Pria itu bertanya, “Kau butuh waktu berapa lama
lagi?” WaPresdir Kang menjawab dengan mantap jika dia akan menyelesaikannya
dalam 3 bulan.
Pria itu merasa sangat heran,
“Kau biasanya sangat cepat” WaPresdir Kang jadi tidak enak hati, “Kurasa kali
ini agak sedikit berbeda. Maaf, Pak. Jangan mencemaskannya” Pria misterius itu
paham, karena hal itu pasti ada alasannya.
WaPresdir Kang jadi penasaran,
“Boleh aku bertanya kenapa anda mendadak datang ke Korea?” Pria itu menjawab
bahwa dia sengaja datang untuk melihat WaPresdir Kang.
“Angsa bertelur emas tak bisa
bertelur jika tak diberi makan. Pastikan mereka tak mati kelaparan. Dan jangan
diberi makan terlalu banyak juga.” ujar pria itu. WaPresdir Kang mengerti
maksud orang yang di hormatinya itu, “Baik, Pak. Aku akan mengingatnya” (Siapa
sebenarnya pria misterius itu?)
Chae Kyung datang ke sebuah
restoran dan menemui Direktur Choi dan,,, ibu tirinya. Direktur Choi sengaja
mengundang Chae Kyung untuk makan siang bersamanya. Chae Kyung duduk di hadapan
Presdir Lee dan disamping Direktur Choi.
“Kenapa tiba-tiba anda
memanggilku?” tanya Chae Kyung ramah pada Direktur Choi. Direktur merasa tidak
ada salahnya melakukan hal itu, karena walaupun mereka bekerja di gedung yang
sama dia tak pernah bertemu dengan Chae Kyung.
Direktur Choi terdengar kecewa
karena sudah lama Chae Kyung tidak mampir ke kantornya. Chae Kyung pun meminta
maaf. Chae Kyung pun mulai beralasan bahwa departemen perencanaan sangat sibuk,
direktur Choi paham betul mengenai hal itu.
Presdir Lee mulai bersuara,
“Ketika dia masih kecil, dia akan datang
pada anda dan menanyakan ini dan itu...” Chae Kyung langsung menoleh
pada ibu tirinya itu dan memotong perkataannya, “Itu terjadi saat Presdir Lee
menjadi istri ayahku.” Presdir Lee langsung bungkam mendengar perkataan tajam
Chae Kyung.
Direktur Choi yang merasakan aura
tidak bersahabat antara Chae Kyung dan Presdir Lee mengajak keduanya untuk
makan. Tapi komentar Chae Kyung adalah, “Entahlah… Aku tak yakin jika aku bisa
makan seperti ini.” Seolah mengatakan bahwa dia sedang tidak ingin makan
bersama ibu tirinya karena sedang tidak enak hati.
Direktur Choi membujuknya, “Chae
Kyung-a, Sudah lama kita tak bertemu, kenapa kau begitu sensitif?” Chae Kyung beralasan dia seperti
ini karena Kim Do Han diskrosing akibat ulah Park Shi On. WaPresdir Kang dan
Ketua Yayasan Lee sangat ingin menurunkan Direktur Choi dan Presdir Lee dari
jabatan mereka, tapi mengapa mereka bisa sangat tenang?
Presdir Lee berpendapat Itu
adalah urusan mereka, Chae Kyung tidak perlu memikirkan hal itu dan memintanya
untuk fokus pada pekerjaannya.
“Aku tak bisa tak
mempedulikannya. Apa kalian tahu betapa kerasnya ayahku bekerja untuk membangun rumah sakit dan yayasan ini?”
Chae Kyung merasa Presdir Lee dan Direktur Choi tidak ingin mempertahankan RS
Sung Woo lagi dan tidak peduli jika pada akhirnya mereka dilengserkan dan RS
Sung Woo diambil alih orang lain.
Presdir Lee tidak senang
mendengarnya, “Apakah kau harus mengatakan hal itu?” Chae Kyung merasa dia
harus mengatakannya, karena dengan begitu Direktur Choi dan Presdir Lee akan
menganggap masalah ini serius.
Direktur Choi meminta maaf karena
semua masalah ini terjadi karena kesalahannya. Direktur Choi mengatakan dia
akan memastikan supaya Chae Kyung tidak perlu lagi mencemaskan hal itu dan
mengajaknya makan.
Karena Chae Kyung sudah
mengatakan apa yang ingin dia katakan, sekarang dia sudah bisa makan dengan
tenang. (Aishhh,, aku kok makin sebel sama Yoo Chae Kyung kelakuannya kayak
anak manja yang keinginananya gak dituruti aja
>_<)
Kim Do Han menghabiskan waktu skrosingnya dengan menonton film sendirian di bioskop. Dia memilih film komedi. Namun dia sama sekali tidak tertawa ketika menonton, bahkan disaat penonton lain tertawa karea beberapa adegan di film itu. Kim Do Han sepertinya sama sekali tidak bisa menikmati waktu skorsingnya.
Kim Do Han menghabiskan waktu skrosingnya dengan menonton film sendirian di bioskop. Dia memilih film komedi. Namun dia sama sekali tidak tertawa ketika menonton, bahkan disaat penonton lain tertawa karea beberapa adegan di film itu. Kim Do Han sepertinya sama sekali tidak bisa menikmati waktu skorsingnya.
Shi On sedang mengunting kukunya,
dia pun teringat pada perkataan kakaknya, “Kuku adikku tampak seperti bulan
sabit” Shi On pun teringat kenangan bersama kakaknya.
Shi On pergi keluar dan melihat
bulan sabit, kemudian dia mengarahkan jempolnya yang baru saja di potong menuju
bulan sabit yang ada di langit. Ternyata bentuknya sangat pas, kakaknya benar…
Kuku Shi On sepergi bulan sabit.
Yoon Seo sedang mengerjakan
sesuatu, lalu dia istirahat dan mengambil sebuah boneka perekam dia tiduran di
sofa sambil menatap boneka itu. Yoon Seo teringat kata-kata yang selalu di
katakan Park Shi On, “Kita harus segera mengoperasinya” Yoon Seo merekam
kata-kata itu di bonekanya dan memencet boneka itu untuk mendengarkannya
kembali.
Yoon Seo menatap serius pada
boneka tersebut. Sambil berpikir bahwa boneka itu Park Shi On, Yoon Seo
memikirkan lukisan yang dibuat Shi On untuk ibu Dong Soo (bayi premature) dan
juga saat Shi On mengajari Seo Joon untuk menghitung capung agar bisa tidur.
Yoon Seo bertanya pada si boneka,
“Park Shi On… Orang seperti apa kau sebenarnya?”
Yoon Seo mulai penasaran pada
Park Shi On. Saat akan mencoba tertidur pun Yoon Seo mengikuti cara yang
diajarkan Park Shi On pada Dong Soo, menghitung capung.
Seorang anak dalam keadaan kritis
dibawa ke sebuah RS, sayangnya itu hanya RS kecil yang tidak ada spesialis
anaknya, mereka menolak untuk menangani anak tersebut. Orang tua sang anak
membawanya ke RS lain dan mendapatkan jawaban yang sama, apalagi ternyata anak
itu harus segera di operasi, dan yang terbaik dia di operasi oleh Dokter dari
tim Pediatri.
Kim Do Han dan Yoo Chae Kyung
pergi berlibur. Chae Kyung terlihat sangat bahagia, “Rasanya menyenangkan bisa
berkencan untuk beberapa saat. Kau juga
senang kan?” Tapi saat Chae Kyung menoleh pada Kim Do Han, tunangannya itu
malah asyik menatap ponselnya seolah menanti panggilan darurat dari RS.
Chae Kyung tidak senang akan hal
itu, dia mendekati Kim Do Han dan mengambil ponselnya, “Ayolah... Nikmati
liburan kita” Kim Do Han merelakan ponselnya dan tersenyum terpaksa. Tanpa
sepengetahuan Kim Do Han, Chae Kyung menonaktifkan ponselnya.
Yoon Seo sedang memeriksa
pasiennya, pasien tersebut dalam keadaan stabil dan baik, tidak ada yang perlu
di khawatirkan. Woo Il Kyu datang dan mengabarkan ada pasien anak perempuan berumur
8 tahun di UGD dengan intususepsi. Yoon Seo kaget mendegarnya dan segera
meminta ijin pada ortu pasien yang sedang dia cek, kemudian berbegas pergi ke
UGD. Tidak lupa… Yoon Seo juga mengajak Shi On bersamanya.
Tim Pediatri mengecek keadaan
pasien dan dokter UGD yang pertama menanganinya menjelaskan seberapa parah
keadaan anak itu. Kondisinya sangat
tidak baik, bahkan tanda vitalnya pun menunjukan bahwa anak perempuan itu
sangat lemah dengan suhu badan 39 derajat, tekanan darah 80/40 serta detak
jantung 150 bahkan nafas nya sangat tidak stabil.
Melihat kondisi anak itu, Shi On
berkata, “Jika aspirasi respiratori terjadi ketika dia muntah, kemungkinan
pneumonia aspirasi.”
Yoon Seo sangat cemas mengetahui
keadaannya. Orang tua anak tersebut mengatakan bahwa mereka telah ditolak oleh
5 rumah sakit karena merasa tak sanggup untuk menanganinya. Yoon Seo kaget
mendengarnya dan segera memerintahkan untuk segera melakukan tes darah dan
menyiapkan ruang operasi.
Yoon Seo dan tim pediatri
termasuk juga Shi On, mengecek hasil tes anak tersebut di layar monitor. Ternyata
diagnosis Shi On benar tentang pneumonia aspirasinya. Kondisinya benar-benar
sudah sangat memburuk. Mereka khawatir bahwa kondisi anak tersebut akan semakin
memburuk bahkan setelah operasi. Tapi yang lebih mencemaskan adalah anak
tersebut bisa saja kena serangan jantung sebelum operasi dilakukan.
Orang tuanya sangat cemas, mereka
jadi bertanya, “Urri Min Hee… apa yang akan terjadi padanya?” Yoon Seo mencoba
menenangkan orang tua Min Hee. Saat ini mereka harus memulai dulu operasi nya
kemudian melihat perkembangan selanjutnya.
Yoon Seo berkata, “Segera hubungi
Profesor... Tidak.. maksudku, hubungi Dokter Kepala Go”
Tiba-tiba saja Min Hee mengalami
serangan jantung, semuanya menjadi panik. Yoon Seo dan Jin Wook segera mencoba
mengembalikan detak jantung Min Hee yang sempat menghilang sesaat dengan
melakukan CPR.
dr. Go tersenyum puas melihat
daftar tanda tangan para orang tua pasien untuk surat pengaduan terhadap tindak
kelalaian Park Shi On. Ponselnya berdering, dr. Go mendapatkan laporan bahwa
ada pasien intususepsidr. dr. Go paham dan berkata dia akan segera kesana, tapi
setelah mengetahui keadaan anak itu yang sempat terkena serangan jantung, dr.
Go sangat kaget.
dr. Go menemui Yoon Seo, “Apa kau
sudah gila? Ini sudah terlambat! Begitu kau buka perutnya, dia akan terkena
serangan jantung!” Yoon Seo berpendapat bahwa mereka tidak bisa mengirimnya ke
RS lain. dr. Go memperingatkan Yoon Seo, jika terjadi sesuatu pada Min Hee,
maka mereka akan disalahkan dan RS akan dituntut.
“Jadi, kita harus menolak pasien
gawat hanya karena kita takut resiko
tersebut?” Tanya Yoon Seo.
“Aku memberitahumu demi
kepentingan departemen dan rumah sakit kita! Mengerti?”
Yoon Seo tidak peduli, dia akan
tetap mengoperasi Min Hee. dr. Go menjadi frustasi dan bertanya mengapa tidak
ada yang mau mendengarkan kata-katanya. Dengan dingin Yoon Seo berkata, “Karena
sebagai seorang dokter, kata-kata anda sangat tidak layak” dr. Go menjadi
berang mendengar kata-kata bawahannya itu, “Apa kau bilang?”
Yoon Seo berkata, masalah
tanggung jawab, dia akan memikirkannya nanti. Yoon Seo pergi untuk melakukan
operasi pada Min Hee. dr. Go jadi blingsatan dan memanggil-manggilnya, “Dokter
Cha! Dokter Cha!” Yoon Seo tak menggubris dan tetap pergi.
Yoon Seo kembali ke ruang rawat
Min Hee dan mendapat laporan dari Jin Wook bahwa semuanya telah disiapkan. Tapi
siapa yang akan mengoperasinya? Yoon Seo berkata, dr. Go menolak untuk
melakukan operasi. Jadi… apakah Yoon Seo yang akan mengoperasinya?
Shi On jadi cemas dan panik
mendengar dr. Go menolak mengoperasi Min Hee. Shi On kemudian berkata, “ Kita
bisa menyelamatkannya. Kita bisa menyelamatkannya. Harus.” Yoon Seo menatap Min
Hee, dan dia tahu dialah yang harus menyelamatkan Min Hee.
Setelah lama menatap Min Hee,
Yoon Seo berkata, “Yang pertama, kita harus memindahkan pasien” ke Ruang
operasi maksudnya.
Chae Kyung sedang mengiris-iris
sayuran dan Kim Do Han memperhatikannya. Mereka berdua kemudian saling bertukar
senyum.
Saat Chae Kyung lengah, Kim Do Han mengambil ponselnya yang tergeletak di meja. Kim Do Han tidak senang saat menyadari ponselnya mati, dia menatap Chae Kyung dengan kesal dan segera mengaktifkan kembali ponselnya. Kim Do Han kaget saat melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Yoon Seo, dia tahu pasti ada keadaan darurat di RS.
Saat Chae Kyung lengah, Kim Do Han mengambil ponselnya yang tergeletak di meja. Kim Do Han tidak senang saat menyadari ponselnya mati, dia menatap Chae Kyung dengan kesal dan segera mengaktifkan kembali ponselnya. Kim Do Han kaget saat melihat puluhan panggilan tak terjawab dari Yoon Seo, dia tahu pasti ada keadaan darurat di RS.
Kim Do Han segera menelpon Yoon
Seo di ruangan lain dan menanyakan keadaannya. Yoon Seo berkata dia akan segera
masuk ke ruang operasi, tak ada pilihan lain, dialah yang harus mengoperasinya.
Kim Do Han melarangnya dan berkata dialah yang akan mengoperasinya. Bagaimana
caranya?
Kim Do Han meminta Yoon Seo untuk
menunjukan kondisi pasien melalui ponselnya agar dia bisa mengoperasinya dari
jarak jauh. Yoon Seo bersikeras dialah yang akan mengoperasi. Kim Do Han
sedikit kesal dan berkata, “Dengarkan aku! Aku yang akan memutuskan operasi
pertamamu. Jangan melakukan reposisi manual secara paksa. Pertama, temukan
bagian atas dan bawah usus yang tampak baik. Aku segara tiba, jadi bertahanlah”
Yoon Seo menyetujui hal itu.
Kim Do Han segera bersiap pergi
dan berkata pada Chae Kyung bahwa dia harus segera ke RS karena ada operasi
darurat. Chae Kyung berpendapat bahwa ada dokter bedah lain di RS, tapi Kim Do
Han mengabaikan pendapat tunangannya itu. “Aku akan segera kembali setelah
operasinya selesai. Tunggu aku”
Kim Do Han pun pergi meninggalkan
Chae Kyung, sementara Chae Kyung menanggilnya, “Oppa… Oppa..” Tapi Kim Do Han mengabaikannya.
Kim Do Han melajukan mobilnya
dengan kecepatan maksimal agar bisa segera sampai ke RS, Jin Wook menelponnya.
Kim Do Han menanyakan perkembangannya, tapi belum sempat Jin Wook berkata
banyak, ponsel Kim Do Han mati. Habis baterai. Kim Do Han jadi kesal dan
membanting ponselnya ke kursi mobil di sebelahnya. Akhirnya dia hanya bisa
melajukan mobilnya lenih cepat dari sebelumnya.
Yoon Seo bertanya tentang
keberadaan Kim Do Han, Jin Wook melaporkan bahwa tadi ponsel Kim Do Han sudah
tidak bisa dihubungi lagi. Yoon Seo berkeyakinan bahwa dialah yang harus
melakukan operasi ini.
Di ruangan pengawasan, dr. Go
berteriak, “Kau tak mau berhenti sekarang? Ini peringatan terakhir. Hentikan
operasinya.” Yoon Seo tak peduli dan berkata bahwa dia akan segera memulai
operasinya. dr. Go terus berteriak dan membuat Yoon Seo terganggu. Akhirnya dia
meminta Shi On untuk mematikan speker dari ruang pengawasan. dr. Go menjadi
semakin geram, karena apapun yang kini dikatakannya tidak akan didengar oleh
Cha Yoon Seo.
Yoon Seo pun memulai operasinya
untuk mengembalikan intususepsi usus kecilnya ke posisi semula secara manual
tanpa harus memotong usus besarnya. Yoon Seo fokus pada operasinya. Park Shi On
berkata, “Hati-hati… Hati-hati..” Woo Il Kyu menjadi kesal dan berkatam “Tutup
mulutmu”
Yoon Seo dan tim pediatri kembali
fokus pada operasinya. Shi On memperhatikan kondisi anak itu, dia merasa ada
yang aneh. Jin Wook yang melihat keadaan Shi On
bertanya, “Dokter Park. Kau baik-baik saja?”
“Anak ini tak bergerak sebagaimana mestinya.” kata Park Shi On cemas, Woo Il Kyu berpendapat tentu saja dia tidak
bergerak karena dia dibius. Bukan itu maksudnya. Yoon Seo merasa para dokter
menjadi tidak fokus dan meminta mereka kembali untuk fokus.
Saat Yoon Seo akan melanjutkan
operasi ke tahap selanjutnya, Min Hee tiba-tiba terkena serangan jantung. Yoon
Seo dkk bergerak cepat, memberinya atropine dan mempersiapkan alat kejut
jantung. Yoon Seo berkata dia akan segera melakukan CPR nya, tapi Dokter
Anestesi melarangnya nya, karena dia akan mengecek detak jantungnya dulu.
Setelah semuanya di cek, Yoon Seo
pun segera memberikan CPR pada anak itu dengan menekan-nekan dadanya. Akhirnya
detak jantungnya kembali meski pasih sangat lemah. Alat kejut jantung pun tiba.
Yoon Seo mulai menggunakannya dengan energi 50 joule.
Tak ada reaksi, Dokter Anestesi menyarankan
untuk menaikan energinya menjadi 100 joule, karena detak jantung Min Hee turun
lagi. Yoon Seo melakukannya dan kembali memberi shoot alat kejut jantung pada dada
Min Hee. Tapi tak ada reaksi, detak jantung Min Hee sudah tidak kembali lagi.
Yoon Seo masih berusaha, namun
tak ada yang berubah, saat itulah Kim Do Han datang dan melihat kondisi ini.
Dokter lain menoleh dan berkata, “Profesor…” Yoon Seo masih berharap dia bisa
mengembalikan detak jantung Min Hee dengan kembali menekan dadanya sambil
berkata, “Kumohon….” dengan lirih. Tapi tidak ada yang terjadi…
Komentar:
Apakah Min Hee akhirnya meninggal
di meja operasi? Nantikan kelanjutannya di blog nya mba dee^^
Haduh~~~ makin greget nih sama In
Young dan Jin Wook^^ kenapa ya? In Young menolak ajakan Jin Wook? Apa benar
hanya karena dia merasa canggung sebagai wali pasien? Ataukah ada alasan lain?
Padahal Jin Wook itu pria dan dokter yang baik ya^^ moga aja Jin Wook tidak
patah arang.
Makin sebel sama Chae Kyung dan
setiap liat dia bener-bener pengen gampar wajahnya. Rasanya nggak rela Kim Do Han dan Chae Kyung bersanding di
pelaminan, Eeerrrr… Ini kenapa sih,,, kalo
di drama, Joo Sang Wook selalu terlibat sama karakter wanita-wanita menyebalkan,
nggak di Thorn Birds, ga di Feast of The God, dan sekarang di Good Doctor?
Heu~~
BTW,,, orang yang ditemui sama
WaPresdir Kang siapa ya? Apa tujuannya mempekerjakan WaPresdir Kang di RS
Universitas Sung Won, apakah dia benar-benar ingin mengambil alih RS itu dari
tangan keluarga Chae Kyung? Pemeran pria misterius itu,,, di Who Are You jadi
jahat, disini juga? Eeerrr~~ padahal pas liat dia di Coffe Prince ngakak banget
liat kejorokannya,, hehehe,,,
Tentang bayi premature… katanya
itu bukan bayi premature asli kok, itu editan dari sebuah video tentang bayi
premature. Tapi keren ya? Editingnya rapi banget,,, terutama saat si bayi
menggenggam tangan Yoon Seo, kayak natural gitu^^ Tim produksi Good Doctor
Daebak!
Yoon Seo sempat digalaukan dengan
tingkah Shi On di episode 4 ini, dia sempat marah-marah kesal karena kelakuan
Shi On yang membahayakan pasien walaupun itu tidak sengaja. Tapi~~~ Yoon Seo
kembali membuka hatinya pada Shi On, setelah melihat gambar Dong Soo dan ibunya
yang digambar Shi On dan melihat Shi On mengajarkan Seo Joon untuk bisa tidur
dengan menghitung capung. Apakah itu artinya Yoon Seo mulai move on dari Kim Do
Han? hehehehe.. kita lihat saja di episode-episode selanjutnya.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Thanks To idfl.us for Indosub
Apa In Young itu kerjanya jadi wanita nakal atau semacamnya gitu? soalnya waktu In Hae tanya kakaknya kerja apa, In Young kayak ga mau jawab :3
BalasHapusAku koq jg mikir gitu, apa In Young krja di bar ato semacamnya gitu. Ughh, dokter Han.. Ayooh jangan patah semangat, secara kan gak mungkin ada dokter semanis, sebaik, sejangkung, N secakep ituuh ditolak tanpa alasan jelas.
HapusNapa aku malah lebih naksir sama dokter Han Jin Wook daripada dokter Kim Do Han yaak, akakaakk :p
HapusIya aku juga sependapat sama komentar diatas :3
BalasHapusAh, kim do han,,,
BalasHapusGa rela kalo harus sama cae kyung, sama aku aja yuk #dijitakmbaIrfa
suka sinopnya mbak jadi penasaran lanjutannya. sugiarti
BalasHapusEhm lanjutanya, si anak bakalan meninggal terus akan muncul ibu park shi on
Hapusntah mengapa aq merasa agak aneh dng pekerjaan in young,, dia kan kerja malam hari,, dan agak canggung gtu pas ditanya sama in hae,, aq ko' jd punya pikiran negatif gtu -_- apalagi dia kan punya banyak tanggungan,, terutama bwt biaya pengobatan adiknya, in hae..
BalasHapusDan aku rasa alasan dia menolak ajakan dokter jin wok jg berhubungan dng hal itu,, mungkin ia merasa tdk pantas gtu.. ini hanya dugaan ya cingu,, just opinion ^^
Hendri Gabriel cowo yaa? Woow, hepi-hepii-hepiii.. tumben nemu komen dr reader cowo, Yeaayy! Gumawo Hendri shii & happy reading yaa.
Hapus#curcol: prnh jg ada reader cowo yg komen di blognya mba Dee Kutudrama, tp isi komennya celaan, hiks.. Gak rela Kutudrama dicela T_T
@Anonim,, iya aku cowok,, salam kenal ^^
HapusGomawoo,, aku sangat suka baca sinopsisnya, smoga bisa diteruskan hingga tamat ya ^^
Menurut aku,, tidak sepantas kita memberikan komen celaan pada siapapun itu,, malah yg ada kita harus ngasih apresiasi bwt para autors yg sdh berbaik hati berbagi tulisan dengan kita. boleh sih komen,, tp harus yg bersifat membangun,, yg postif gtu.. smoga dee noona dan autors lain yg pernah ngalamin hal yg sama dpt diberi kesabaran.. yang semangat ya,, fighting ^^
@Hendri Gabriel, agree with u... truly byk lho reader cowok, cuma mrk gengsi aja. klo ttg suka ato gk, tdk seharusnya mempermasalahkan gender. gomawo irfa n dee...
BalasHapussinopsis episode 5 belom keluar yah ???
BalasHapusBiasa ahjushi pemeran detektif choi moon shik di drama who are you itu, selalu berperan sebagai pria yang baik, tapi dalam drama good doctor dan who are you perannya berubah jahat...pindah jalur...
BalasHapusThanks....thanks.....sangat beruntung saya nemuin postingan ini,soalnya saya sangat jarang bisa nonton langsung hiks....seru!seru! saya menunggu episode selanjutnya. Dila
BalasHapusTak ada coment yang penting cepetan nulis nyaaaaa biar nggak penasaran kebawa mimpi,dan yg penting MAKASIHHHHHHHHHHHHHH
BalasHapusTak ada coment yang penting cepetan nulis nyaaaaa biar nggak penasaran kebawa mimpi,dan yg penting MAKASIHHHHHHHHHHHHHH
BalasHapusBiasanya ntn langsung,tp krn eng sub+istilah2 kedokteran yg aq gtw jd wae nyari mba irfa...blognya maksudnya...he26x
BalasHapusgomawo sinopnya...^^
~tika~
Orang misterius yg ditlp choi moon shik di who are you mungkin aja wapresdir kang. Ntr gun woo datang sm yang shi on ke RS park shi on utk nangkap moon shik atas kasus pembunuhanny hyung joon. Hahahahaha...
BalasHapusiyah, Chae Kyung menurut ane emang gk serasi ama Kim Do Han. Masih bingung, kenapa orng seperti Kim Dong Han bisa suka ma yeoja macam Chae Kyung.
BalasHapusDuh, ane deg2an. Kalo sampe Min Hee kenapa2, Yoon Seo lah yang akan jadi sasaran. Dan lbh dari itu, dia pasti ngadepin tekanan mental krena merasa bersalah.
Dan.... aku masih bete dengan Dr. Go.
BalasHapusBisabisa nyaaa loh mikirin diri sendiri.. Apa iya bisa disebut dokter-__________________-
Aku suka Yoon Seo dokter cantik yang berani ambil resiko.
Dan sekarang... Do Han OMGbertanggung jawab kereeeen!!