Sebelum ke sinopsisnya, aku
akan memberitahu bahwa aku mengganti beberapa panggilanku pada beberapa tokoh
di drama ini. Wakil Presdir Kang menjadi WaPresdir Kang, Dokter Kepala Go
menjadi dr. Go, Dokter Kepala Kim menjadi dr. Kim. Ini hanya untuk memudahkan penulisan biar
nggak kepanjangan saja. Maaf ya^^
Pembedahan Bayi Prematur yang
tadinya berjalan lancar mendadak menghadapi masalah. “Ini adalah perofasi CBD”
Yoon Seo berseru panik. Itu adalah keadaan dimana Empedu merembes keluar dan
menciptakan Tumor Empedu.
Para Dokter Kepala, Diretur dan
Wapresdir Kang ikut cemas mendengar kondisi ini. Apakah Operasi berjalan tidak
lancar? Orang tua sang Bayi mendoakan kelancaran operasi bayinya. Karena hanya
dengan itulah mereka bisa menolong anak mereka.
Yoon Seo menyarankan mereka harus
melakukan cholangiojejunostomy* untuk keadaan ini. Tapi Park Shi On berkata
mereka tidak bisa melakukan itu. Yoon Seo berteriak, “Apa yang kau katakan?
Saat ini, itu adalah satu-satunya pilihan” Shi On nampak cemas dan panik. (*cholangiojejunostomy = Bedah
anastomis dari saluran empedu ke jejunum)
Kim Do Han berpikir, kemudian
berkata, “Apa yang Park Shi On katakan benar. Saluran Empedunya terlalu tipis dan
usus halus tak cukup panjang untuk itu” Yoon Seo jadi semakin panik dan cemas,
“Kemudian,,, apakah ada alernatif lain?” tanya Yoon Seo. Kim Do Han mengehela
nafas pasrah, “Tidak ada”
Park Shi On mulai meracau dengan
gaya bicara robotnya, “Jika kita mengambil lebih banyak waktu, bayi akan berada
dalam bahaya. Bayinya kelelahan” Tapi masalah perofasi empedu itu tidak bisa
dipecahkan, karena batu empedu menghambat saluran empedu dan tekanan yang
dihasilkannya membuat empedu pecah. Untuk sementara mereka tidak bisa
memberi makanan pada bayi karena kondisi
usus yang buruk. Semua yang berada di ruang operasi berpikir apa yang sebaiknya
dilakukan.
Semua orang yang berada di luar
ruangan operasi juga merasa cemas dan panik melihat kondisi kritis ini. dr. Go
mencibir, “Inilah sebabnya mengapa orang tidak boleh seenaknya mengambil operasi bayi prematur pada kondisi kritis.” dr.
Kim cemas dengan kondisi ini, “Tidak ada banyak waktu. Apa yang mereka
lakukan hanya berdiri dan berpikir?”
Lain halnya dengan dr. Go yang malah terlihat senang dan berkata “Dia akan sangat
dipermalukan.” dr. Go tertawa sinis memikirkan Kim Do Han yang pada akhirnya
akan dipermalukan. dr. Kim heran dengan tingkah koleganya itu dan bertanya,
“Bagaimana kau bisa tertawa dalam situasi ini? Pasien bisa saja mati”
WaPresdir Kang merasa cemas
dengan hal ini dan bertanya pada dr. Kim, apakah tidak ada jalan lain? Untuk
saat ini tidak ada. Bahkan jika mereka berhasil mengangkat tumor empedu dan
menutup lukanya, tidak ada jalan untuk mencegah terjadinya perofasi, dan lagi
fistula usus yang diciptakan untuk
membuang kotoran pasti akan menyebabkan komplikasi utama. Direktur Choi
yang mendengarkan hal itu hanya bisa menutup mata kemudian melirik cemas pada
dr. Kim dan WaPresdir Kang yang sedang berbincang, dia juga bingung dan
khawatir dengan keadaan ini.
Kondisi bayi semakin menurun,
kadar oksigen jenuhnya sudah mencapai 80% dan suhu tubuhnya menjadi 36 derajat.
Tak ada solusi yang dapat dilakukan karena kondisinya semakin memburuk. Kim Do
Han cemas dan berpikir apa yang harus dilakukan.
Park Shi On menatap kondisi sang
bayi, dia berpikir dan menemukan solusi, “Ta,, tabung Drainase… Aspirasi” Yoon
Seo berpendapat itu tidak akan memberikan solusi karena itu hanya akan
menguras empedu nya keluar saja. Tapi
Kim Do Han berpikiran lain, Solusi yang diberikan Park Shi On adalah yang terbaik
yang bisa mereka lakukan. Kim Do Han pun memberi perintah untuk menyelesaikan
operasi ini dan meminta Woo Il Kyu untuk mengambil tabung drainase yang
tertipis.
Yoon Seo masih merasa tabung
drainase itu hanya akan sia-sia karena bisa menimbulkan infeksi. Kim Do Han
berkata, “Tekanan di dalam saluran
empedu saat ini rendah. Bahkan jika kita tidak bisa menjahit perforasi, kita
masih bisa mengalirkan empedu dengan tabung. Kita dapat mencegah peritonitis.”
Park Shi On menambahkan, “Dan
juga, kita bisa mengharapkan penutupan
secara alami pasca operasi” Mendengar pendapat Park Shi On, Yoon Seo masih
merasa bingung namun WaPresdir Kang yang berada di luar tampak takjub dengan
pengetahuan Park Shi On tersebut.
Kim Do Han meneruskan operasinya,
“Jahitan PDS 6-0” (PDS 6-0= sejenis benang bedah, 6-0= menunjukan ketebalan benang)
Dokter lainpun kembali fokus pada operasi penutupan lukanya. Sepertinya operasi
kembali berjalan dengan lancar, semua orang merasa tenang dan senang, hmm,,
kecuali dr. Go sepertinya.
Kim Do Han menjelaskan “Bagian
yang tampak seperti artefak dari hasil USG, adalah batu empedu kecil yang
merupakan penyebab perforasi pada saluran empedu. Itulah mengapa ada sejumlah
kecil kebocoran empedu di sekitarnya.Penilaian Park Si On adalah benar.”
Yoon
Seo masih merasa cemas, karena saluran empedu terlalu tipis, bukah kan itu akan
semakin tipis setelah jahitan pertama? Kim Do Han paham, dan jika itu terputus
mereka akan kesulitan untuk melakukan penutupan alami, karena itu mereka hanya
akan membuat beberapa jahitan kecil untuk menyatukannya. Park Shi On yang
mendengarkan penjelasan Kim Do Han mengangguk-ngangguk kecil, dia sangat setuju
dengan Profesornya itu.
Woo Il Kyu datang membawa tabung
drainase, tanpa membuang waktu, Kim Do Han dan tim nya segera melakukan
pemasangan tabung drainase pada sang sang bayi. Dan dengan terpasangnya tabung
drainase tersebut, maka operasi bayi Prematur ini bisa dikatakan telah berjalan
dengan lancar.
WaPresdir Kang merasa takjub
dengan operasi tersebut, dia bertanya pada Direktur Choi, “Direktur, apakah ini
berakhir dengan baik?” Direktur membenarkan dan tersenyum lega.
Kim Do Han keluar dari ruangan yang
dijadikan tempat operasi dan berterimakasih pada Direktur Choi karena telah
membiarkannya melakukan Operasi di luar OR (Operasi Room). Direktur malah
merasa sangat berterimkasih karena Kim Do Han dan tim Pediatri teah bekerja
keras untuk operasi ini. Setelah Kim Do Han memberikan salah, Direktur,
WaPresdir Kang, dr. Go dan dr. Kim pergi dari tempat itu.
Kim Do Han menoleh ke belakang,
disana ada Yoon Seo dan Shi On yang sedang melihat keadaan dari bayi premature.
Kim Do Han merasa lega melihatnya. Kemudian dia menatap Shi On, apa yang
dipikirkannya? Entahlah tidak bisa aku tebah, apakah akhirnya dia merasa
bersyukur akan keberadaan Shi On, karena tanpa pengetahuan Shi On, mereka belum
tentu bisa menyelamatkan bayi itu.
Kim Do Han dan Yoon Seo menemui
kedua orang tua bayi. Mereka berterimakasih karena para dokter tidak menyerah
pada kondisi bayi mereka. Kim Do Han mengatakan masih ada faktor resiko, jadi
mereka masih harus menunggu. Jika bayi nya tetap kuat maka semua akan berjalan
dengan baik seriiring waktu berlalu.
Diluar hal itu Orang tua bayi tetap merasa
sangat berterima kasih. Yoon Seo berkata, “Kami yang harus berterima kasih kepada
bayi. Karena dia telah berjuang dengan baik” Yoon Seo pun menyarankan agar Ibu
Sang Bayi beristirahat dengan baik karena sebelumnya dia tidak mendapatkan
perawatan pasca melahirkan dengan baik.
Dr. Go datang dan berterimakasih
pada Kim Do Han atas usahannya telah menyelamatkan bayi premature itu. Tapi,,,,
dia harus tetap mempertanggung jawabkan tindakannya yang telah berani menyalahi
kode etik kedokteran. Jadi Kim Do Han harus kembali ke ruang konferensi bersama
Park Shi On. Yoon Seo jadi cemas mendengarnya, apalagi dr. Go mengatakan itu di
depan wali pasien.
Park Shi On mengikuti Kim Do Han
yang sedang menuju ruang konferensi. Kim Do Han berbalik dan berkata, “Kau bisa
pergi ke stasiun” Park Shi On menolak, “Tidak… aku juga harus pergi. Aku harus
pergi dan menerima hukuman ku…”
Kim Do Han jadi geram mendengarnya, “Jika aku
mengatakan kau untuk pergi. Maka pergilah.” Park Shi On jadi sedikit ketakutan
dan memutuskan untuk pergi. Namun setelah Kim Do Han berbalik dan melanjutkan
perjalannya, Park Shi On kembali mengikutinya. Kim Do Han berbalik lagi, “Cepat
Pergi!” Kini Shi On tak bisa menolak lagi dan benar-benar menuruti keinginan
profesornya untuk pergi.
dr. Go dan dr. Kim merasa heran dengan
keputusan WaPresdir Kang, “Apa yang kau katakan, menurunkan beratnya hukuman?”
Menurut pandangan WaPresdir Kang jika Operasi bayi premature ini di kenal oleh
dunia luar, maka bayangkan jumlah konsultasi yang akan meningkat ke RS mereka. Dan jika Kim Do Han di skors
terlalu lama, maka Rumah Sakit akan menderita kerugian besar.
Tentu saja, dr. Go dan dr. Kim
tidak merasa puas. Mereka berharap Kim Do Han tetap dihukum sebagaimana
mestinya. WaPresdir Kang tidak berpikir demikian, dia memikirkan profit RS
juga. Jadi menurutnya yang terbaik adalah hukuman yang telah dia dan Direktur
Choi tetapkan. Dan Untuk Park Shi On, mereka hanya perlu memberi hukuman ringan
saja.
dr. Go protes, bagaimana bisa
begitu? Park Shi On lah yang memulai semua masalah itu. Bukan kah sudah
dikatakan sebelumnya jika Park Shi On hanya mengikuti perintah Kim Do Han saja,
jadi mereka akan membiarkannya, seperti yang seharusnya.
Kim Do Han masuk ke dalam ruang
konferensi tanpa Park Shi On, ini membuat dr. Go dan dr. Kim bertanya-tanya,
“Kemana dr. Park Shi On?” Dengan wajah dingin, Kim Do Han berkata, “Aku
bermaksud mengambil semua tanggung jawab. Jika ada hukuman untuk Park Shi On,
akan langsung aku sampaikan padanya”
WaPresdir Kang meminta Direktur
Choi untuk membacakan keputusan hukuman untuk Kim Do Han. Direktur Choi menatap
waswas pada Kim Do Han, tapi bagaimana pun hukuman tetaplah hukuman. Direktur
Choi pun mulai membacakan keputusannya.
“Meskipun operasi nya berhasil, fakta
bahwa aturan internal telah dilanggar tidak dapat diabaikan. Jadi, profesor Kim
Do Han kami menjatuhkan hukuman satu
minggu skorsing dan pengurangan gaji satu bulan. Skorsing resmi akan dimulai
setelah pengobatan untuk pasien yang dijadwalkan untuk minggu ini berakhir. Ini
akan mulai Senin depan.”
Direktur Choi menatap Kim Do Han
dan bertanya, “Apakah kau memiliki keberatan, Profesor Kim Do Han?” Tanpa
memnadang direktur Choi, Kim Do Han menyatakan. “Tidak” Dia menerima semua
hukuman itu dengan hati sedikit dongkol. Apalagi saat dia tahu bahwa hukuman
untuk Park Shi On hanyalah membuat laporan karyawan.
Yoon Seo dan Tim Pediatri lain
cemas dengan nasib Profesor mereka. Hong Kil Nam datang dan membawa berita, “Mereka
mengatakan satu minggu skorsing dan pengurangan satu bulan gaji.” Yoon Seo
merasa jengkel dengan keputusan itu.
Kim Sun Joo mengeluhkan hal ini, “Ini
bukan seperti ada kecelakaan medis, dia hanya melakukan operasi yang sangat
sulit berhasil. apakah itu masuk akal?” Tim Dokter Pediatri merasa tidak
senang, tapi mereka bisa apa? “Lalu bagaimana dengan Park Shi On?” Hong Kil Nam
memberi tahu jika dia tidak diberi hukuman kecuali membuat laporan karyawan,
semakinlah Yoon Seo dan Woo Il Kyu terlihat makin jengkel.
Park Shi On datang ke ruang staf
tim Pediatri, hal ini membuat semua orang tidak suka. Bahkan Yoon Seo pun
menatap tak senang padanya. Woo Il Kyu sangat ekstrim dia mendorong Park Shi
On hingga terjatuh,
“Kau,,, bagaimana kau bisa
menunjukkan wajahmu disini?”.
Han Jin Wook menegur Woo Il Kyu, “Apa yang kau lakukan di
depan seniormu?”
Il Kyu makin meradang dan bertanya pada Jin
Wook, “Apakah kau tidak marah, Sunbae? Menurutmu
siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas semua ini?” Kim Sun Joo mendukung Il Kyu, “Dia benar. Mengapa Profesor harus menerima hukuman seperti itu?”
Il Kyu semakin kesal melihat Shi
On yang hanya diam saja, “Hei. Kau bahkan tidak bisa mengucapkan hal sederhana
seperti ‘Maafkan aku’, ‘Aku sudah
membuat kesalahan besar’ atau sesuatu?”
Park Shi On hanya diam saja, dia
tidak tahu harus berkata apa. Dia juga bingung apa kesalahannya dan hukuman apa
yang harus dia terima. Il Kyu semakin kejam dengan berkata, “Akh… Kau tidak
bisa mengatakan hal-hal tersebut karena tingkat kognitifmu hanya mencapai
sekitar sekolah dasar, kan?”
Jin Wook kembali menegurnya, “Woo
Il Kyu, Jaga lidahmu!” Tapi Il Kyu sudah sangat kesal, dia berkata bahwa bukan
kah mereka juga tahu bahwa Park Shi On hanya akan mengerti jika mereka bersikap
kasar.
Yoon Seo yang sejak tadi menahan amarah menyuruh mereka semua untuk
diam. Dia tidak ingin lagi mendengar perdebatan dan meminta mereka untuk
bersikap biasa saat Profesornya datang. Yoon Seo mengancam, jika mereka terus
berdebat, maka mereka semua akan mati.
Yoon Seo kemudian menarik Park
Shi On pergi dari ruang staf tim Pediatri untuk menyelamatkannya dari cercaan
Il Kyu yang lebih kejam.
Namun toh,, Yoon Seo juga
melampiaskan kekesalannya pada Shi On, “Selama residensi, siapa pun pernah
menyebabkan masalah yang tidak disengaja. Aku juga melakukannya. Namun, masalah
itu sendiri tidak apa-apa, yang penting adalah sikap dalam menghadapinya. Kau
benar-benar... tidak memiliki rasa bersalah?”
Park Shi On memandang ke banyak
arah dan berkata, “Bayi itu selamat, benar-benar merasa sangat beruntung…” Yoon
Seo jadi semakin kesal, “Aku tidak sedang membicarakan masalah bayi itu, tapi
tentang kau dan tim kita!”
Yoon Seo mengambil nafas panjang
dan berkata, jika Park Shi On kembali membuat masalah, dia tidak bisa lagi
membelanya. Dia tidak merasa perlu membela seorang staf yang bahkan tidak
mengerti apa itu kerja sama tim.
Yoon Seo masuk ke ruangan Kim Do
Han, “Jika kau ingin bertanya apakah aku baik-baik saja, lebih baik kau
berhenti dan jika kau ingin melaporkan sesuatu, tinggalkan saja” Yoon Seo
tersenyum kecil mendengarnya, tapi bukan itu yang ingin dia sampaikan pada Kim
Do Han.
“Profesor,,, Operasi drainase bayi prematur hari ini,
jujur…. aku bahkan tidak bisa membayangkan itu. Aku salah tentang artifact
juga, dan Aku salah menilai Seong Hoo
terakhir kali. Namun, Park Si On akurat tentang segala sesuatu. Sama
seperti yang Profesor katakan waktu itu, dalam hal pengetahuan medis, Park Si On ada
depanku tiga hingga empat langkah. Aku
mengakui hal itu”
Kim Do Han menatap heran pada
Yoon Seo sambil tertawa kecil seolah sudah tahu kemana arah pembicaraan Yoon Seo, “Apa yang ingin kau katakan?”
“Ini bukan seperti merasa rendah
diri, tetapi aku merasa bingung untuk mengakuinya, Jika melihat keterampilannya
saja, entah bagaimana aku merasa kita harus tetap menempatkannya di tim
Pediatri, Tapi untuk hal di luar itu, aku juga tak bisa menilai dengan baik
sekarang.”
Kim Do Han tersenyum lalu berkata,
“Biar kutanya satu hal saja. Ada dua pilihan. Pertama, Seorang dokter yang luar
biasa tanpa akal sehat. Kedua, Seorang dokter biasa dengan akal sehat. Siapa
yang akan kau pilih?” Yoon Seo bingung
mendengar pertanyaan Kim Do Han.
“Seorang jenius dengan gangguang
mental menjadi seorang pahlawan hanya dalam buku komik. Daripada pahlawan buku
komik, aku lebih membutuhkan mitra yang bisa diajak berkomunikasi dengan baik.
Dan pada akhirnya, itulah yang akan membantu para pasien.”
Yoon Seo tercengang mendengar jawaban Profesornya itu. “Jadi… anda mempertahankan Park Shi On selama ini, hanya karena Direktur?” Raut wajah Kim Do Han mengeras, dia memilih tidak menjawab pertanyaan Yoon Seo dan berkata, “Jika tidak ada lagi yang ingin kau katakan lagi, Pergilah”
Yoo Chae Kyung tidak terima
tentang hukuman yang diberikan pada tunangannya. Dia membicarakan masalah ini
dengan WaPresir Kang, tapi bagaimana lagi, ini sudah keputusan forum dan tidak
bisa diubah lagi.
Chae Kyung kemudian bertanya, “Apakah Park Si On saja tidak
cukup? Direktur dan Park Si On. Aku pikir hanya dua orang berdiri di jalur
domino. Namun, baru terpikir olehku bahwa Profesor Kim Do Han mungkin juga
terjebak dalam antrian itu.”
WaPresdir kaget mendengar dugaan
Chae Kyung dan berkata sepertinya ada kesalahpahaman. Chae Kyung akan senang
jika itu hanya sebuah kesalah pahaman. Tapi Jika Kim Do Han menjadi korban
dalam pertempuran konyol itu, Chae Kyung tidak akan tinggal diam.
WaPresdir
jadi sedikit panik karena kecurigaan Chae Kyung dia pun meyakinkan, “Selama aku
masih berada di posisi ini, tidak akan ada yang jadi korban” (Maksudnya apa ya?
WaPresdir ini benar-benar mencurigakan tapi juga bikin bingung)
Na In Hae menerima perawatan dari
perawat Jo dan dr. Han Jin Wook ditemani kakaknya Na In Young. In Hae menatap
Kakaknya dan dr. Jin Wook seperti sedang merencanakan sesuatu. Setelah Perawat
Jo selesai mengganti perbannya, In Hae merasa lega karena perutnya sudah
kenyang.
In Young bertanya Jin Wook, “Apakah infeksinya baik-baik saja?” Jin
Wook menjawab dengan lega, ”Ya, untungnya, antibiotik itu efektif, sehingga
kondisinya sangat meningkat. Sekarang, dia akan baik-baik saja.” Perawat Jo
mengingatkan bahwa In Hae harus tetap meminum obatnya secara teratur.
In Young merasa lega
mendengarnya. Jin Wook melirik In Young, dan In Hae yang sadar dengan perasaan dr. Han Jin Wook pada kakaknya langsung
berinisiatif, “Perawat Jo… bisakah kita keluar sebentar. Ada yang ingin aku
bicarakan”
Perawat Jo yang tidak cepat tanggap merasa bingung dan sedikit enggan, kenapa tidak dibicarakan disini saja? In Hae memaksanya untuk keluar dan berkata itu rahasia mereka berdua. In Hae sengaja melakukannya agar bisa membiarkan Jin Wook dan In Young berdua saja.
Perawat Jo yang tidak cepat tanggap merasa bingung dan sedikit enggan, kenapa tidak dibicarakan disini saja? In Hae memaksanya untuk keluar dan berkata itu rahasia mereka berdua. In Hae sengaja melakukannya agar bisa membiarkan Jin Wook dan In Young berdua saja.
Setelah di tinggal In Hae dan
Perawat Joo, Jin Wook dan In Young jadi canggung dan kikuk. Jin Wook menatap In
Young malu-malu, lalu berkata, “Tampaknya kau lebih kurus sekarang” In Young
menjawab, “Ya… ini karena pekerjaanku
cukup berat”.
Dengan penuh perhatian Jin Wook berkata, “Tolong jaga kesehatanmu saat bekerja. Jika kau merasa kurang sehat, jangan ragu untuk memberitahuku.” In Young berkata dia tidak apa-apa. Jin Wook kembali malu-malu dan In Young menjadi canggung. (Haduhhh… aku gemes sama mereka berdua,,, boleh gak kalo di drama ini aku Shipperin mereka aja^^)
Dengan penuh perhatian Jin Wook berkata, “Tolong jaga kesehatanmu saat bekerja. Jika kau merasa kurang sehat, jangan ragu untuk memberitahuku.” In Young berkata dia tidak apa-apa. Jin Wook kembali malu-malu dan In Young menjadi canggung. (Haduhhh… aku gemes sama mereka berdua,,, boleh gak kalo di drama ini aku Shipperin mereka aja^^)
Di luar kamarnya In Hae bertanya
pada perawat Jo, apakah perawat Jo tidak mengerti maksudnya. Dengan polos
perawat Jo berkata dia tidak mengerti. Hmm dasar tidak peka. Setelag beberapa saat, akhirnya perawat Jo
mengerti apa yang dimaksud In Hae. dr. Han Jin Wook dan Na In Young?
In Hae
masih merasa kesal, Seharusnya perawat Jo mengerti dengan hanya melihatnya
saja. In Hae jadi berpraduga, “Saat masih di sekolah, pasti tidak ada yang
pernah mengajakmu berkencan kan?” Dengan PD perawat Jo berkata “Anak ini! Kau
tak tahu betapa terkenalnya aku waktu
itu. Semua orang ingin mendapatkanku, sering terjadi keributan...” In Hae tidak
percaya dan meminta Perawat Jo berhenti untuk mengarang cerita.
Perawat Jo masih bersikeras
dengan ceritanya, hingga Yoon Seo dan Kepala perawat datang dan membenarkan
cerita Perawat Jo, tapi Kepala perawat langsung berkata, “Seorang pria yang tak
pernah pulang bahkan pada hari libur dan terus... berkeliaran di sekitar rumah
sakit pergi ke kencan macam apa?” Yoon Seo jadi penasaran dan bertanya pada
perawat Jo, “Apakah ada yang kau sukai di rumah sakit?”
Perawat Jo jadi melirik
malu-malu. Kepala Perawat terlihat kesal, “Lalu kenapa jika ada yang seseorang
yang dia sukai?”
Kepala Perawat berjalan melewati Perawat Jo dan menatapnya dengan tak
senang, lalu berkata meremehkan “Siapa
yang akan suka pada monster seperti ini?”
Perawat Jo jadi geram, “Aa..
apa?” Kepala perawat pun pergi. Perawat Jo membela diri di depan In Hae dan
Yoon Seo, “Walau Sekarang wajahku seperti ini… Saat masih muda, aku dihujani
pujian bahwa aku adalah patung yang melambangkan ketampanan.” In Hae tentu saja
tidak percaya, “Patung yang melambangkan ketampanan? Memang benar kau adalah
patung. Tapi patung yang pecah berkeping-keping.”
Perawat Jo menjadi semakin kesal
dan geram mendengarnya, “Anak kecil ini!” sambil menjitak In Hae. Maka
In Hae pun berkomentar, “Wah,,, seorang perawat memukuli pasiennya” Yoon
Seo hanya bisa tersenyum melihat interaksi In Hae dan Perawat Jo. ^_^
Seorang perawat datang dan
meminta Yoon Seo untuk melihat kedaan Seo Joon. Yoon Seo bergegas ke kamar Seo
Joon, dan yang dia lihat disana adalah Shi On yang sedang dimarahi ibu Seo
Joon. Yoon Seo bertanya ada apa? dan menatap geram pada Shi On.
Ibu Seo Joon menjelaskan bahwa
Dr. Park Shi On membawa makanan untuk Seo Joon tapi Seo Joon tidak boleh
memakan makanan dari tepung terigu, tapi apa ini? Shi On menyangkal, “Itu bukan
terbuat dari tepung terigu, itu kue beras. Seperti juga cokelat, tak apa jika
kadar gulanya tinggi. Gula tak mempengaruhi kondisi Seo Jun jadi...”
Ibu Seo Joon semakin marah,
“Meski begitu, bagaimana kau bisa memberinya sesuatu seperti ini? Apa kau tak
punya akal sehat sebagai dokter?” Shi On
tetap bersikukuh bahwa Seo Joon tidak apa-apa jika mengkonsumsi makanan dengan
karbohidrat dan kadar dula tinggi. Yoon Seo yang berada disana menjadi sangat
kesal.
“Cukup! Dr. Park, Pergilah!” Yoon Seo kemudian meminta maaf pada Ibu Seo
Joon dan berjanji bahwa kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi. Seo Joon
berniat mengambil makanan dari Shi On, tapi Ibunya melarang dan berkata dia
akan membuang makanan itu.
Shi On berkata pada Yoon Seo
bahwa konsumsi otak adala 20% dari konsumsi tubuh, jika Seo Joon tubuh Seo Joon
tidak menelan makanan dan minuman sama sekali, Aktivitas otak Seo Joon akan
menjadi tidak stabil dan dapat menyebabkan stres serta kurang tidur.
Yoon Seo mencoba memahami, “Jadi
kau membawakan kue itu karena mengkhawatirkan keadaan Seo Joon?” Shi On
membenarkan, Yoon Seo sangat mengerti maksud Shi On dan akan menganggapnya
sebagai maksud baik. Tapi Yoon Seo memperingati Shi On agar jangan mengubah diet
pasien sesuka hatinya. Yoon Seo mengatakan hal itu masih dengan kesal. Shi On
hanya bisa menjawab, “Ya” pada permintaan seniornya itu.
dr. Go melaporkan sesuatu pada Ketua Yayasan Lee Hyuk Pil masalah keputusan
WaPresdir Kang tentang insiden operasi bayi premature yang dilakukan Kim Do Han
dengan menyalahi aturan.
Ketua Lee kesal mendengarnya dan
bertanya apa yang sebenarnya diinginkan oleh WaPresdir Kang? Padahal mereka
memiliki kesempatan untuk menyingkirkan Direktur Choi dan Presdir Lee Yeo Won
maka Ketua Lee bisa naik jabatan jadi Presdir dan dr. Go menjadi WaPresdir.
Ketua Lee berpikiran jika dr. Go harus melakukan sesuatu di belakang WaPresdir
Kang.
Park Shi On sedang membaca di
perpustakaan RS, Woo Il Kyu dan Hong Kil Nam datang. Niat usil Woo Il Kyu pun
muncul, “Dia benar-benar manusia pemindai." Woo Il Kyu mengejek Shi On, dia pun bertanya pada Shi On, "Jika kau membacanya, apa kau bisa menghafal semuanya?” Dengan PD Shi On
menjawab, “Ya.. Aku bisa menghafal semuanya”
Tentu saja ini membuat Woo Il
Kyu jadi sebal, dia memukulkan buku yang dibawanya ke kepala Shi On dengan pelan-pelan dan berkata,
“Bagus sekali. Bisa menghafal apa yang kaubaca...” Hong Kil Nam mencoba
menghentikan Woo Il Kyu agar tidak terus mengganggu Shi On, tapi Woo Il Kyu
tidak berhenti dan meminta Hong Kil Nam melepaskannya karena dia tidak akan
memukul Park Shi On.
“Tapi... Walau bicaramu seperti
profesor di ruang operasi, kami tak iri padamu. Kau tahu, daripada menjadi
Dokter, seharusnya kau tampil di acara TV saja. "Raja Menghafal Park Shi
On". Sesuatu seperti itu. Itu sangat cocok denganmu.” Woo Il Kyu
melanjutkan ejekannya.
Hong Kil Nam semakin geram pada
temannya itu dan memintanya untuk berhenti. Dia akhirnya menarik Woo Il Kyu
agar menjauh dari Park Shi On dan memintanya berhenti mengolok-olok Park Shi
On. Sementara Shi On, dia hanya bisa termenung menerima semua ejekan Woo Il
Kyu (aduh kasian liat ekspresi wajahnya Shi On nih -_-)
Kim Do Han dan Yoo Chae Kyung
sedang makan malam bersama. Chae Kyung berkata pada tunangannya agar Kim Do Han
menganggap skrosingnya sebagai liburan selama seminggu, bukan kah Kim Do Han
bahkan tidak pernah berlibur walaupun satu hari? Chae Kyung mengajaknya pergi
ke Ahnmyeondo, karena mereka sudah lama tidak kesana.
Bagaimana dengan pekerjaan Chae
Kyung? Chae Kyung tersenyum dan berkata, tidak akan ada yang berani membantah
jika dia mengatakan ingin berlibur. Kim Do Han hanya bisa tersenyum
mendengarnya.
Chae Kyung kemudian berkata, “Aku
sudah memikirkannya. Bisakah kau keluar dari Departemen Pediatri? Kau bisa
pindah ke HPB dan menjadi Kepala di sana setelah Profesor Kim Jae Joon
disingkirkan. Aku yakin Presdir Lee bisa melakukan itu untukmu. Maka kau bisa
bekerja lebih mudah dibandingkan di Departemen Bedah Anak.” Kim Do Han tidak
senang mendengar perkataan Chae Kyung.
Maka Chae Kyung kembali
beralasan, “ Aku tidak suka melihatmu berada diantara Park Shi On dan Direktur.
Kau tak perlu menjadi bagian dari permainan politik yang tak berarti ini.”
Dengan dingin Kim Do Han menanggapi keinginan Chae Kyung, “Aku bukan politisi,
tapi dokter bedah. Jangan mengkhawatirkan hal tak penting.”
Chae Kyung tentu saja mencemaskan
Kim Do Han, “Kau tunanganku bagaima mungkin aku tidak mengkhawatirkamu?” Kim Do
Han berkata, jika begitu Chae Kyung tidak perlu mencampuri urusan pekerjaannya,
karena Kim Do Han sama sekali tidak berniat untuk meninggalkan departemen
Pediatri.
Chae Kyung bertanya mengapa?
“Apakah karena Direktur?” Kim Do Han segara menjawab, “Bukan” Lalu apa
alasannya? Kim Do Han menunduk dan raut wajahnya mengeras, dia enggan mengatakan
alasannya. Dia menatap Chae Kyung dan berkata, “Cukup sampai di sini saja”
Chae Kyung kecewa pada sikap Kim
Do Han, karena dia sama sekali tidak pernah mengatakan alasannya tidak bisa
meninggalkan departemen Pediatri. Kim Do Han tidak ingin memperpanjang masalah
dan berkata, jika mereka sudah selesai makan lebih baik segera pulang, dia
sudah cukup merasa lelah.
Park Shi On menghabiskan makan
malam instannya sambil menonton acara lawak di televisi. Tapi sepertinya Shi On
kurang menikmatinya. Saat akan tidur Shi On agak kesulitan untuk terlelap, dia
gelisah dan mulai mengitung capung, hingga akhirnya terlelap tidur. (hmft.. hmft.. hmft.. itu wajah Joo Won lucu banget^^)
Kim Do Han sedang berbicara
dengan ibunya ditelepon. Ibunya bertanya apakah Do Han selalu sibuk, ya,,
begitulah. Kim Do Han bertanya apakah Ayahnya masih rutin mengecek kadar
insulinnya. Tentu saja, dan tiba-tiba ibunya ingin bertanya sesuatu pada Kim Do
Han.
“Apa baru-baru ini kau
mengunjungi Soo Han? Ibu juga ke sana, dan ibu lihat ada bunga di sana”
Mendengar pertanyaan sang ibu, Kim Do Han langsung menghelas nafas merasa tak
nyaman dengan pertanyaan itu. Dia sepertinya bingung harus menjawab apa, hingga
dia memutuskan untuk berbohong
“Tidak. Aku tak kesana” Ibunya terdengar kecewa
karena berpikir Kim Do Han datang berkunjung ke makam sang adik. Ibunya
berpesan agar Kim Do Han selalu makan teratur dan jika ada waktu berharap
putranya itu bisa pulang ke rumah.
Pertanyaan tentang Soo Han
sepertinya menganggu Kim Do Han malam itu, hingga dia sulit untuk tidur nyenyak
dan berusaha tidur dalam kecemasannnya tanpa mengganti kemeja dan celananya.
Pagi hari nan cerah, Yoon Seo
hendak pergi ke RS dan saat itu Shi On baru keluar dari Apartemennya. Yoon Seo
menyapanya dengan canggung, sementara Shi On membalasnya dengan anggukan
kepala.
Di dalam bis, saat Yoon Seo sibuk denga ponselnya, dia heran apa yang
sedang dilakukan Shi On dengan buku sketsa dan pensilnya. Merasa diperhatikan
Shi On mencoba menghindari pandangan Yoon Seo dan terlihat tak nyaman, tapi
sesekali melirik Yoon Seo. Untuk memastikan apakah sunbae nya itu masih
memperhatikannya? Ujung nya mereka berdua malah lirik-lirikan di dalam bis.
Hingga akhirnya Yoon Seo berhenti memperhatikan Shi On, dan Park Shi On kembali
fokus pada buku sketsa nya^^
Kim Do Han dan Yoon Seo baru saja
keluar dari ruang operasi. Saat sedang mmebersihkan tangan mereka, Yoon Seo
memperhatikan keadaan Kim Do Han yang sepertinya kurang sehat. “Apa tidurmu
kurang nyenyak semalam? Kondisimu tampak kurang baik” Kim Do Han berkata dia
baik-baik saja, Hanya sedikit lelah.
Yoon Seo berkata, Kim Do Han
tidak boleh sakit. Jika dia sakit siapa yang akan menangani operasi anak-anak.
Kim Do Han bertanya apakah Yoon Seo akan membiarkan dia bekerja sendirian
hingga akhir?
“Kau harus segera melakuka
operasi” Yoon Seo kaget mendengarnya dan memastikan apakah menurut profesornya
itu Yoon Seo sudah siap untuk melakukan operasinya sendiri? Yoon Seo baru tahun
pertama mengambil subspesialisasi. Kim Do Han mengingatkan bukan kah Yoon Seo
sudah tahun kedua?
Yoon Seo jadi kegirangan, dia
senang karena akan dipercaya untuk melakukan operasi mandiri. Yoon Seo meminta
Kim Do Han memilihkan salah satu operasi untuknya lengkap dengan ordernya.
Dengan tegas Kim Do Han berkata, “Bila ada pasien dengan atresia esofagus, kau
boleh mengambil alih operasi.” Yoon Seo dengan senang hati menerimanya, “Baik.
Aku mengerti”
Yoon Seo sedang mengecek keadaan
Seo Joon yang semakin hari semakin membaik. Yoon Seo berkata Seo Joon akan
segera sembuh karena dia telah mendengarkannya. Seo Joon bertanya apakah dia
bisa segera pulang.
Hmm sayangnya Seo Joon masih harus beristirahat di RS, Seo Joon tampak kecewa. Yoon Seo mencoba menghibur, “Bukankah kau senang bisa melihat dokter cantik ini sedikit lebih lama?” Seo Joon mencibir, “Dokter selalu bilang bahwa dokter cantik.” sepertinya tidak bagi Seo Joon (Yoon Seo sepertinya punya kecendurungan narsis akut di hadapan para pasiennya)
Hmm sayangnya Seo Joon masih harus beristirahat di RS, Seo Joon tampak kecewa. Yoon Seo mencoba menghibur, “Bukankah kau senang bisa melihat dokter cantik ini sedikit lebih lama?” Seo Joon mencibir, “Dokter selalu bilang bahwa dokter cantik.” sepertinya tidak bagi Seo Joon (Yoon Seo sepertinya punya kecendurungan narsis akut di hadapan para pasiennya)
Park Shi On sedang dalam
perjalanan kunjungannya, dia melihat sekelompok pasien anak-anak berlari ke
dalam gudang sambil menyembunyikan sesuatu. Shi On mengikuti mereka dan
akhirnya memergoki mereka sedang membuka banyak camilan bersama-sama di dalam
gudang itu.
Para anak kaget melihat keberadaan Shi On dan memintanya untuk tidak memberitahu ibu mereka tentang kejadian ini. Shi On berjanji tidak akan melaporkannya. Anak-anak kaget dengan jawaban Shi On.
Para anak kaget melihat keberadaan Shi On dan memintanya untuk tidak memberitahu ibu mereka tentang kejadian ini. Shi On berjanji tidak akan melaporkannya. Anak-anak kaget dengan jawaban Shi On.
Shi On ingin mendekatkan dirinya
dengan anak-anak. Dia pun bertanya, “Apakah aku noleh bermain bersama kalian?”
Anak-anak menjadi heran atas permintaan Dr. Park Shi On. Ketua geng anak menginjinkan Shi On bergabung tapi… “Jika kau ingin bergabung bersama kami, ada syaratnya.”
Anak-anak menjadi heran atas permintaan Dr. Park Shi On. Ketua geng anak menginjinkan Shi On bergabung tapi… “Jika kau ingin bergabung bersama kami, ada syaratnya.”
Mendengar kata-kata itu, Shi On
teringat tentang seorang anak di masa kecilnya mengatakan hal itu sebelum dia
dan kakaknya mengalami kecelakaan di terowongan. Dulu… mereka masuk ke
terowonga itu sebagai syarat agar Shi On bisa bermain dengan genk anak
tersebut. Kata-kata, ‘JIka kau ingin bergabung bersama kami, ada syaratnya’
seolah menjadi trauma bagi Shi On.
Karena itulah setelah mendengar
hal itu, Shi On menjadi gugup dan tubuhnya oleng, pandangannya muali
berkunang-kunang. Shi On berpegangan pada rak di gudang itu namun rak itu tidak
cukup kuat menahan berat tubuhnya hingga rak-rak an itu terjatuh dan isinya
yang berupa beberapa botol kosong terjatuh hingga pecah.
Yoon Seo yang sedang berbicara
dengan para orang tua yang meminta anak mereka dipindahkan dari pengawasan Park
Shi On mendengar teriakan anak-anak dari arah gudang. Yoon Seo dan para orang
tua panik dan bergegas pergi menuju gudang.
Yoon Seo kaget melihat
keadaan tersebut, ada Shi On yang terlihat bingung dan gugup di salah satu sudut
gudang sementara para anak-anak menangis serta sebagian ada yang terluka karena
tertimpa rak dan pecahan kaca botol.
Para orang tua bertanya apa yang terjadi, dengan polosnya anak-anak berkata bahwa Shi On menjatuhkan rak itu dan membuat mereka ketakutan dan terluka. Shi On tidak berkata apa-apa dia hanya diam dan ikut keakutan juga. Tentu saja para orang tua semakin menyalahkan Shi On dan rasanya semakin ingin menjauhkan anak mereka dari jangkauan Shi On.
Para orang tua bertanya apa yang terjadi, dengan polosnya anak-anak berkata bahwa Shi On menjatuhkan rak itu dan membuat mereka ketakutan dan terluka. Shi On tidak berkata apa-apa dia hanya diam dan ikut keakutan juga. Tentu saja para orang tua semakin menyalahkan Shi On dan rasanya semakin ingin menjauhkan anak mereka dari jangkauan Shi On.
Perawat Jo dan yang lainnya cepat
tanggap menghadapi situasi ini, Mereka segera mengamankan para anak-anak
kembali ke bangsalnya dan mengecek luka para anak. dr. Go melihat kepanikan ini
dan mulai memikirkan sesuatu untuk menyingkirkan Park Shi On.
Yoon Seo kembali memarahi Park
Shi On karena inisiden tersebut, “Apa gunanya kau bisa menghafal semua di dalam buku ini? Apa
gunanya kau memiliki keterampilan? Tak seorang pun ingin kau menjadi Dokter mereka!” Park Shi
On tetap memasang tampang polosnya dan tanpa beban berkata, “Tapi aku harus
jadi dokter”
“Apa yang ingin kaulakukan sebagai seorang Dokter? Kau pikir semua baik
saja bila operasimu berhasil? Aku marah
dan muak kau membuatku kecewa setiap hari, Park Shi On. Aku tahu tak seharusnya
aku marah, tapi aku sudah tak tahan lagi!” Yoon Seo melampiaskan kekesalannya,
meski dia tak tahu percuma marah pada Shi On, tapi saat ini dia benar-benar
merasa kesal dan muak.
Saking kesalnya, setelah meninggalkan Park Shi On, Yoon Seo pergi untuk membeli minuman di mesin penjual minuman, tapi minumannya sama sekali tak keluar. Yoon Seo semakin emosi dan menendang-nendang mesin itu sebagai pelampiasan emosinya. Tapi tetap saja tidak ada yang keluar. Yoon Seo mencoba untuk tenang.
Seorang pasien anak datang dan memberikan minuman yang berhasil dia keluarkan dengan mudah dari mesin penjual minuman itu tanpa harus marah-marah. Yoon Seo menerima minuman dari anak itu dan kemudian tersenyum sambil memegang pipi chuby pasien anak tersebut. Yoon Seo seolah tersadar, emosinya tak akan menyelesaikan apapun.
Saking kesalnya, setelah meninggalkan Park Shi On, Yoon Seo pergi untuk membeli minuman di mesin penjual minuman, tapi minumannya sama sekali tak keluar. Yoon Seo semakin emosi dan menendang-nendang mesin itu sebagai pelampiasan emosinya. Tapi tetap saja tidak ada yang keluar. Yoon Seo mencoba untuk tenang.
Seorang pasien anak datang dan memberikan minuman yang berhasil dia keluarkan dengan mudah dari mesin penjual minuman itu tanpa harus marah-marah. Yoon Seo menerima minuman dari anak itu dan kemudian tersenyum sambil memegang pipi chuby pasien anak tersebut. Yoon Seo seolah tersadar, emosinya tak akan menyelesaikan apapun.
dr. Go tidak menyia-nyiakan
kesempatan ini, dia melaporkan insiden di gudang pada WaPresdir Kang. dr. Go
merasa tak habis pikir mengapa ada seorang dokter yang menyerang pasiennya.
WaPresdir Kang berkata, yang dia dengar itu bukan serangan tetapi kecelakaan.
WaPresdir Kang akan mengurus hal ini dan meminta dr. Go untuk fokus pada
pekerjaannya.
dr. Go merasa ini adalah tanggung jawabnya juga karena dia adala kepala departemen Pediatri dia merasa ini harus dilaporkan pada direktur, namun sepertinya WaPresdir Kang tidak bepikir demikian. dr. Go merasa… ini adalah waktunya melakukan sesuatu tanpa diketahui oleh WaPresdir Kang.
bersambung ke part-2
Komentar:
Sejauh ini tetap Kim Do Han karakter favorite ku,, ini benar-benar penilaian objektif lho,,, bukan karena Joo Sang Wook yang memerankan. Menurutku Kim Do Han itu paling realistis, dia paling netral diantara semua karakter. Boleh jadi dia memang emosian, dan memiliki prestise yang tinggi sehingga mudah dikompori, tapi pemikirannya balance antara ingin menyelamatkan pasien dan mengikuti prosedural RS.
Kim Do Han tidak naif bahwa apapun yang terjadi dia harus menyelamatkan pasien, karena dia sangat paham etika sesama dokter yang sangat tabu mengambil pasien dokter lain tanpa persetujuan dokter yang bersangkutan. Apalagi dokter itu adalah dokter seniornya. Tapi saat harga dirinya dilecehkan,,, hahaha,, akhirnya Kim Do Han terprovokasi juga.
Entah mengapa aku merasa karakter Kim Do Han ini sangat manusiawi, dan tentang sikapnya yang sangat keras pada Park Shi On... aku rasa pasti ada sebab nya. Tentu saja,,, semakin galak dan bengis Kim Do Han, makin cinta deh aku sama Joo Sang Wook^^ dia itu emang paling pas memerankan karakter seperti Kim Do Han ini^^
Seperti kata mba dee, aku juga masih tidak habis pikir bagaimana Park Shi On bisa menyelesaikan asistensinya sebagai Koas sebelum dia meraih gelar dokternya, karena sepertinya Shi On cukup sering menunjukkan tendensi Autis nya saat berada dalam keadaan kritis dan belum bisa dengan baik melakukan kontak mata dengan orang-orang disekitarnya. Tapi kembali ke semula~~ semua ini hanya terjadi dalam drama sodara-sodara. Pastinya melalui drama ini SWnim ingin menyampaikan sebuah pesan untuk para penonton bukan?
Dibanding mengikuti loveline antara Park Shi On-Yoon Seo-Kim Do Han, kok aku lebih berharap banyak pada loveline nya dr. Han Jin Wook dan Na In Young ya? Gregetan banget deh sama mereka berdua^^ dan~~~ taaarrrraaaa,,, itu kok,,, Mas Perawat kayaknya ada rasa-rasa gitu sama Bu Kepala Perawat yah >.< Apakah mereka juga bakalan ada loveline nya??
Btw~~~ yang udah nonton episode 4 pada merhatiin gak? Lagu yang di puter di Restoran tempat Kim Do Han dan Yoo Chae Kyung makan malam itu ada lirik berbahasa indonesia nya gitu kan~~~ seperti ada kata-kata 'patah hati' gitu. Kirain aku salah denger sampe ngulang-ngulang scene itu berkali-kali, tapi kata patah hati nya jelas banget. Setelah cari-cari info,,, hahaayy,, ternyata itu lagu Malaysia,, judulnya Siboh Kitak Nangis yang dinyanyikan Zee Avi. Lagunya lumayan enak juga, buat yang ingin memastikan, lagunya bisa di dengarkan disini.
dr. Go merasa ini adalah tanggung jawabnya juga karena dia adala kepala departemen Pediatri dia merasa ini harus dilaporkan pada direktur, namun sepertinya WaPresdir Kang tidak bepikir demikian. dr. Go merasa… ini adalah waktunya melakukan sesuatu tanpa diketahui oleh WaPresdir Kang.
bersambung ke part-2
Komentar:
Sejauh ini tetap Kim Do Han karakter favorite ku,, ini benar-benar penilaian objektif lho,,, bukan karena Joo Sang Wook yang memerankan. Menurutku Kim Do Han itu paling realistis, dia paling netral diantara semua karakter. Boleh jadi dia memang emosian, dan memiliki prestise yang tinggi sehingga mudah dikompori, tapi pemikirannya balance antara ingin menyelamatkan pasien dan mengikuti prosedural RS.
Kim Do Han tidak naif bahwa apapun yang terjadi dia harus menyelamatkan pasien, karena dia sangat paham etika sesama dokter yang sangat tabu mengambil pasien dokter lain tanpa persetujuan dokter yang bersangkutan. Apalagi dokter itu adalah dokter seniornya. Tapi saat harga dirinya dilecehkan,,, hahaha,, akhirnya Kim Do Han terprovokasi juga.
Entah mengapa aku merasa karakter Kim Do Han ini sangat manusiawi, dan tentang sikapnya yang sangat keras pada Park Shi On... aku rasa pasti ada sebab nya. Tentu saja,,, semakin galak dan bengis Kim Do Han, makin cinta deh aku sama Joo Sang Wook^^ dia itu emang paling pas memerankan karakter seperti Kim Do Han ini^^
Seperti kata mba dee, aku juga masih tidak habis pikir bagaimana Park Shi On bisa menyelesaikan asistensinya sebagai Koas sebelum dia meraih gelar dokternya, karena sepertinya Shi On cukup sering menunjukkan tendensi Autis nya saat berada dalam keadaan kritis dan belum bisa dengan baik melakukan kontak mata dengan orang-orang disekitarnya. Tapi kembali ke semula~~ semua ini hanya terjadi dalam drama sodara-sodara. Pastinya melalui drama ini SWnim ingin menyampaikan sebuah pesan untuk para penonton bukan?
Dibanding mengikuti loveline antara Park Shi On-Yoon Seo-Kim Do Han, kok aku lebih berharap banyak pada loveline nya dr. Han Jin Wook dan Na In Young ya? Gregetan banget deh sama mereka berdua^^ dan~~~ taaarrrraaaa,,, itu kok,,, Mas Perawat kayaknya ada rasa-rasa gitu sama Bu Kepala Perawat yah >.< Apakah mereka juga bakalan ada loveline nya??
Btw~~~ yang udah nonton episode 4 pada merhatiin gak? Lagu yang di puter di Restoran tempat Kim Do Han dan Yoo Chae Kyung makan malam itu ada lirik berbahasa indonesia nya gitu kan~~~ seperti ada kata-kata 'patah hati' gitu. Kirain aku salah denger sampe ngulang-ngulang scene itu berkali-kali, tapi kata patah hati nya jelas banget. Setelah cari-cari info,,, hahaayy,, ternyata itu lagu Malaysia,, judulnya Siboh Kitak Nangis yang dinyanyikan Zee Avi. Lagunya lumayan enak juga, buat yang ingin memastikan, lagunya bisa di dengarkan disini.
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
udah ga penasaran lagi sama si bayi... :) keren jadi mau cepet nnton dvd nya... mau lihat proses opersainya... pasti super tegang... :)
BalasHapusYg jadi Dr. Han Jin Wook kyak nya pernah main Love Rain deh ... di suka sama Yoona saingan JSG... cocok juga Dr. Jin Wook sm Na In Young..
Klo diakhirin Loveline nya dgn bu perawat sama mas perawat jadi keinget NG... yg jadi bu perwat ada lovelinenya di akhir eps.. hihiih
ditunggu part 2...
Maksih...
haha.. iya. aku jg sempat mikir gitu. gonita ini makin lama makin asyik ngeliatnya. Tapi karakternya di 3 drama terakhir sama, ya? Hihihi.. Eh.. dia main drama apa lagi, ya? atau dia baru setahun ini aja mainnya? Sibuk banget kayanya, abis NG, GFB sekarang good doctor.
Hapusiya.. mba Dee bener karakter nya makin asyik... satu lagi dia main Queen Clasroom mba jadi guru... wali kelas kelas 6...
Hapusaq baru lihat dia Di NG, GFB, QC, sm GD... Udah 4 drama ... 3 drama nya 2013 wihh keren yah...
Mba Dee manggilnya msh aja Gonita neeh, wkwkkk.. :D
Hapusini drama emang keren, udah nonton sampe episode 6, tapi tetep penasaran ma sinop mba dee & mba irfa..
BalasHapusmungkin krn ini msh episode awal jd swnim.ny msh mmprlihatkn bgaimana susahny shi on dlm menangani pasien n situasi kritis..tp nanti pst akn bnyk kasus n pasien2 baru yg mmbuat shi on belajar dan akhrnya bs menjadi dokter..:-D
BalasHapuschi
semangat,,, ditunggu sinopsis selanjutnya ^^
BalasHapusyg jadi nain young siapa yah ?kayaknya pernah liat dia main juga ?ada yg tau ?
BalasHapusmaklum lom hafal nama2 aktor or aktris korea....jadi kalo nonton pun cuman tunjuk2...eh ini maen di kdrama ini yah...eh ..ini kan yg main di kdrama itu...haha....
san
yang jadi In Young itu Uhm Hyun Kyung,,, setau aku dia pernah maen di drama Capital Scandal jadi Miyuki anaknya madam Psyco eh Sachiko (ibunya malah jadi anggota kongres psyco di Two Weeks)
Hapusdia juga pernah maen di KBS Drama Spesial Strawbery Ice Cream,, dia jadi LFnya di drama itu^^
selain itu aku nggak tau,,,
oh iya,mb Irfa...tau kabar beritanya Park Shi Ho ga ?
BalasHapusapa karienya tamat yah ?
san
PSH msh di LA,, belum ada rencana buat comeback ke Korea maupun ke dunia entertaiment,, masalah karirnya udah tamat ato enggak aku no comment ya~~ krn itu nitizen Korea dan para Produser yang menentukan
Hapusbikin penasaran ditunggu lanjtany.
BalasHapusPengen bejek2 Dr. Go. Kayaknya di otaknya cuma jatuhin orang mulu. Udah nyaris membunuh pasien karena obat yg bahaya, tidak memikirkan apalagi mementingkan pasien, ini malah sibuk nyari celah kesalahan orang. Kalo Shi On berbuat kesalahan dikit aja udah gitu reaksinya, tapi pas sendiriny?
BalasHapusMentang2 ada kekuatan yg ngelindungin dia. Karakter kayak Dr. Go gitu yg gemes pengen ngolesin kalium sianida ke gelasnya #otakpembuhuhmulu muncul -,-
Lanjut
Halo,. ^^
BalasHapusMau tanya, di bagian ini >
"Seorang pasien anak datang dan memberikan minuman yang berhasil dia keluarkan dengan mudah dari mesin penjual minuman itu tanpa harus marah-marah. Yoon Seo menerima minuman dari anak itu dan kemudian tersenyum sambil memegang pipi chuby pasien anak tersebut."
Tau ngga siapa nama pemeran pasien anak kecil itu?
penasaran banget lucu anaknya pipinya chubby ^^
Good drama. I love it
BalasHapus