Selasa, 05 Maret 2013

[Review] My Daughter Seo Young Episode 10


Ayah kaget mendengar kabar bahwa Seo Young akan kuliah di luar negeri, sebelum Seo Young pulang, Ayah meminta Seo Young untuk berkunjung sebelum dia pergi.

Seo Young melihat Woo Jae di depan asramanya. Dia memeluk Woo Jae dari belakang dan mengatakan dia ingin seperti ini sejenak. Woo Jae bilang mereka bisa seperti ini selamanya. Seo Young berkata pada Woo Jae, untuk mengatakannya pada Orang tua Woo Jae, Seo Young berkata, “Mari kita bersatu hingga maut memisahkan” Woo Jae tersenyum mendengar perkataan Seo Young.

 

Sang Woo kaget mendengar Seo Young akan kuliah di luar negeri, dia tak habis pikir mengapa Seo Young tidak mengatakan padanya lebih dulu. Sang Woo jadi teringat perbincangannya dengan Seo Young yang ingin pergi jauh ke tempat ayahnya tidak ada. Sang Woo mendapat sms dari Seo Young yang ingin menemuinya besok pagi.

Saat bertemu Seo Young, Sang Woo tak ingin membuang waktu, dia mendesak Seo Young mengatakan sebenarnya, apakah Seo Young benar-benar mendapatkan beasiswa? Seo Young menggeleng. Sang Woo bertanya lalu mengapa Seo Young mengatakan hal seperti itu pada Ayahnya, Seo Young berkata dia akan menikah. Sang Woo makin tak mengerti lalu mengapa Seo Young malah berbohong pada ayahnya. Sang Woo lalu menduga, apakah,,,,

Seo Young mengatakan bahwa dia mengatakan pada keluarga kekasihnya bahwa Ayahnya telah meninggal. Sang Woo marah mendengar hal ini. Seo Young berkata bahwa dia juga tidak tahu akan begini jadinya. Dia terlalu malu untuk mengakui Ayahnya yang bekerja di Klub Malam, karena itu dia akhirnya memilih putus dari pria itu. Tapi ternyata dia tidak bisa kehilangan pria itu, untuk pertama kalinya dia merasa mencintai seseorang, dan dia tidak ingin kehilangan pria itu karena ayahnya.

Sang Woo bertanya apakah pria itu begitu hebat, hingga Seo Young rela melepaskan Ayahnya? Seo Young berkata, pria itu telah membuatnya tersenyum, membuat hatinya berdetak, membuatnya nyaman dan merasa lengkap. Sang Woo berkata, jika dia begitu hebat dia pasti bisa memahami kebohongan Seo Young dan memaafkannya. Seo Young ingin mengaku, tapi dia tidak bisa. Sang Woo lalu bertanya apakah Seo Young ingin Sang Woo menemui calon kakak ipar dan keluarganya tanpa Sang Ayah? Sang Woo tidak bisa melakukan itu. Seo Young berkata Sang Woo berbeda, Sang Woo adalah adiknya, dia tidak bisa mengatakan bahwa dia juga tidak memiliki seorang adik.

Sang Woo masih tak habis pikir dengan sikap Seo Young, bagaimana seorang manusia bisa melakukan ini, mengatakan Ayahnya  yang masih hidup telah meninggal. Jika Seo Young bisa dengan meudah mengatakan Ayahnya telah tiada, maka katakan juga bahwa adiknya telah meninggal. Sang Woo meninggalkan Seo Young dengan penuh amarah, sementara Seo Young hanya bisa menangis.

Woo Jae menemui Seo Young dan mengajaknya berkencan di taman yang indah. Mereka menikmati waktu bersama. Seo Young berkata pada Woo Jae, jika suatu hari Woo Jae mengetahui sesuatu tentang Seo Young yang membuatnya sangat kecewa, tolong pahami itu. Woo Jae bukannya menjawab, dia malah mengatakan bahwa dia akan menulis dalam jurnalnya. Hari ini pertama kalinya Lee Seo Young memanggilnya Woo Jae-ssi dan mengatakan keinginannya. Seo Young hanya tertawa mendengarnya, Woo Jae seperti anak kecil.

Woo Jae kemudian menawarkan kopi dan pergi membelinya. Saat kembali dia memberikan Kopi untuk Seo Young. Dan betapa terkejutnya Seo Young saat menemukan cincin di kopi itu. Seo Young sangat terharu dan merekapun melakukan first Kiss di padang rumput yang indah dan dibelai oleh angin sepoi-sepoi yang segar.

Sang Woo melihat Woo Jae mengantar Seo Young pulang saat dia ingin berkunjung ke asrama Seo Young. Seo Young panik melihat kedatangan Sang Woo dan mencoba melihat kepergian Woo Jae. Sang Woo melarangnya.

Sang Woo tetap meminta Seo Young untuk mengaku pada Woo Jae bahwa dia telah berbohong tentang ayahnya. Seo Young bersikeras tidak bisa melakukan itu. Dia tidak ingin satu-satunya kebahagiaan yang akan dia dapatkan dengan bersama Woo Jae akan hancur karena ayahnya. JIka Seo Young tidak ingin mengakui Ayahnya itu artinya Seo Young pun harus tidak mengakuinya.  Seo Young panik, dia tetap ingin Sang Woo menjadi adiknya dan bertemu dengan keluarga Woo Jae, ini adalah satu-satu bantuan yang pernah Seo Young minta pda Sang Woo. Tapi Sang Woo tidak bisa melakukannya.

Sang Woo juga membenci ayahnya dengan semua penderitaan yang telah dia berikan pada Ibunya juga pada mereka berdua. Tapi satu hal yang tidak dapat berubah. Dia adalah Ayah dari Seo Young dan Sang Woo. Sang Woo adalah putranya. Seo Young adalah putrinya. Seo Young kesal dan meluapkan emosinya, bukan dia yang memilih Ayah untuk menjadi Ayahnya. Masih dalam emosinya, Seo Young bertanya, apakah Sang Woo begitu mencintai Ayahnya hingga mengabaikan semua yang dia korbankan untuk Sang Woo.

Sang Woo sedih mendengar Seo Young mengatakan itu. Seo Young juga syok mengapa dia bisa berkata seperti itu. Sang Woo berkata, jika semua yang dilakukan Seo Young adalah sebuah pengorbanan harusnya Seo Young tidak melakukan itu. Seo Young berkata bukan seperti itu maksudnya. Sang Woo sudah tidak butuh penjelasan. Dia sudah cukup kecewa pada Seo Young yang membuang Ayahnya demi kebahagiaannya bersama lelaki itu. Maka bukan hal yang sulit bagi Seo Young untuk tidak mengakuinya juga. (Akh~~ sedih banget ini liat si Kembar berdebat sambil nangis-nangisan~~”)

Sang Woo pulang ke rumah dalam keadaan mabuk. Ayah kaget menlihatnya, tak biasanya Sang Woo seperti ini, apalagi Sang Woo memeluk sang Ayah, mengatakan jika dia sangat mencintai Ayahnya dan berkata, mari kita hidup berdua dengan bahagia. Ayahnya bingung, apa yang Sang Woo katakan, setelah Seo Young kembali mereka bertiga harus hidup dengan bahagia.

Ayah menebak, Sang Woo seperti ini pasti karena sangat sedih karena Seo Young akan pergi ya? Ini pasti terasa lebih berat untuk Sang Woo. Sang Woo berkata bagaimana bisa seperti itu, Ayah adalah Ayahnya, bagaimana bisa Sang Woo lebih sedih dari Ayahnya. Sang Woo dan Seo Young saling mendukung saat dia meninggalkan ibu mereka. Ayahnya sudah terlalu lama tinggal jauh dari Seo Young. Dia merasa sedikit sedih dengan sikap Seo Young padanya.

Saat ini yang ingin Ayah lakukan adalah bisa menghasilkan uang $500 per bulan. Karena dengan begitu Seo Young tidak menyesal memiliki Ayah  seperti nya. Meski tahu itu sulit, tapi dia juga ingin menghasilkan uang lebih banyak dari itu, Ayah ingin menjadi Ayah yang Kaya untuk Seo Young dan bisa membahagiakan Sang Woo dan Seo Young.

Seo Young lagi-lagi berbohong pada Woo Jae. Dia tak sanggup mengatakan Adiknya telah meninggal ataupun dia tidak memiliki seorang adik lelaki. Seo Young akhirnya berkata, adiknya sedang berada di luar negeri dan tidak mungkin kembali dalam waktu dekat. Woo Jae bertanya kapan dia pergi dan mengapa? Seo Young jadi bingung, Woo Jae berpikir Seo Young kehilangan kontak dengan adiknya, Woo Jae menenangkan Seo Young, mereka akan membicarakan ini nanti dan dia akan menangangi hal ini di depan keluarganya.

 
Seo Young meminta maaf pada Ny Kang dan keluarga Woo Jae yang lainnya karena telah menimbulkan masalah. Untungnya Ibu memahaminya dan tidak mempermasalahkannya, dia sudah menerima Seo Young menjadi calon menantunya.  Ny Kang meminta Seo Young untuk segera pindah ke rumah keluarga Kang. Dia cemas memikirkan Seo Young yang tinggal di asrama. Seo Young menolak dan berkata akan pindah setelah menikah.

Ny Kang meminta dukungan pada Tuan Kang, Woo Jae, dan Sung Jae. Tapi mereka memilih menerima keputusan Seo Young.  Tuan Kang meminta Ibu untuk tidak mempermasalahkan hal seperti itu, lebih baik persiapkan saja pernikahannya, dan meminta Seo Young untuk mengikuti petunjuk calon ibu mertuanya itu.

Ny Kang akhirnya memberikan sejumlah uang pada Seo Young untuk persiapan pernikahan. Dia meminta Seo Young mengubah penampilannya, Seo Young menolak dan berkata dia memiliki uang dari bonus insentif yang diberikan tuan Kang. Ny Kang mencibir. Woo Jae mencoba menengahi dan meminta Ibunya fokus pada masalah utama pernikahan mereka dan Woo Jae yang akan mengurus semua kebutuhan calon istrinya.

Mendengar Woo Jae akan mengurus Seo Young, Ibu menangis sedih di kamarnya. Dia tak habis pikir mengapa Woo Jae cepat berubah. Tuan Kang berkomentar, Woo Jae selama ini bukan Mamaboy, mengapa istrinya harus sesedih itu. Ny Kang berkata dulu Woo Jae sangat menyayangi ibu nya, tidak tahukah Woo Jae, sangat sulit baginya memberi restu pada pernikahannya dengan Seo Young, tapi seketika Woo Jae sepenuhnya lebih memihak Seo Young dibanding dirinya.

Sung Jae masuk dan menenangkan ibunya. Sung Jae berkata bahwa Ny Kang masih memiliki dirinya. Dia berjanji dia akan membawa gadis yang ingin dia pacari ke rumah, jika Ibunya bilang “No,,no,, no,,” maka gadis itu akan dia lepaskan. Ibu nya tak percaya, namun Sung Jae berkata sambil mengeluarkan air matanya, bahwa dia tidak akan pernah bertemu dengan Wanita yang dia cintai lebih dari ibunya. Ny Kang jadi terharu dang berkata, seharusnya seorang Anak tidak mencintai ibunya lebih dari kekasihnya. Tuan Kang yang melihat adegan ini jadi merasa Anak dan Istrinya sangat aneh.

Seo Young datang ke rumah Ayah dan Sang Woo sebelum hari pernikahannya seperti yang dia janjikan pada Ayahnya bahwa dia akan datang sebelum pergi ke luar negeri. Sang Woo bersikap agak dingin pada Seo Young. Saat Ayah memberi Seo Young uang, dia terpaksa menerimannya walau awalnya menolak. Ayah memberi banyak nasihat pada Seo Young  karena sangat mencemaskan kondisi Seo Young kelak.

Seo Young pamit pergi, Ayah tidak mencegahnya dia tahu banyak yang harus persiapkan. Dalam hatinya Ayah sangat sedih karena Seo Young akan pergi jauh. Dia mencemaskan, apakah Seo Young bisa hidup dengan baik disana.

Sang Woo mengantar Seo Young pergi. Selama diperjalanan, Sang Woo tidak mempedulikan Seo Young. Sang Woo mencarikan taxi untuk Seo Young. Seo Young berkata dia akan naik bus, Sang Woo berkomentar, Seo Young akan menjadi menantu keluarga kaya, sebaiknya Seo Young pergi dengan taxi. Seo Young mengerti maksud Sang Woo, dia meminta Sang Woo jangan seperti ini. Sang Woo bilang dia awalnya punya sedikit harapan, tapi ternyata Seo Young ingin meneruskan rencananya. Seo Young lah yang membuatnya melakukan ini.

Sang Woo berkata bahwa mulai hari ini, Seo Young bukanlah Noona-nya lagi. Dia tidak punya Kakak perempuan dan Ayahnya tidak memiliki seorang putri. Sang Woo berkata sebaiknya mereka tidak pernah bertemu lagi satu sama lain. Jika Seo Young datang menemui Ayahnya, dia akan menghancurkan kebahagiaan Seo Young. Setelah mendapatkan Taxi, Sang Woo memaksa Seo Young masuk, padahal sepertinya Seo Young ingin mengajak Sang Woo berbicara. Sang Woo bersikap dingin dan mengantarkan kepergian Seo Young dengan ucapan dingin, “Nikmatilah kebahagianmu” Sang Woo pun berbalik dengan dingin ke arah yang berlawanan dengan taxi Seo Young melaju.

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

Seo Young menatap sosok Sang Woo yang menjauh dengan berlinang air mata. Seo Young meminta sopir menghentikan taxi nya, dia keluar dan berlari mengejar Sang Woo sambil memanggil namanya. Sang Woo pun berbalik ke arah melihat Seo Young  yang sedang berlari ke arahnya sambil berlinang air mata. Seo Young berhenti,dia memangis menatap Sang Woo, Sang Woo pun tak kuasa menahan tangis lagi. Namun Seo Young tak berkata apapun, dia akhirnya memilih kembali berbalik untuk pergi dengan taxi. Akhirnya Seo Young pun memilih melepaskan Sang Woo.

Sang Woo semakin sedih saat mendengar ayahnya menangisi kepergian Seo Young ke luar negeri. Dia tak tahu apa jadinya jika Ayahnya tahu yang sebenarnya. Bahwa Seo Young berbohong tentang keluar Negeri dan ternyata putri tercintanya itu akan menikah dengan keluarga yang mungkin tidak bisa menerimanya sebagai Ayah Seo Young. Di kamar asramanya, Seo Young pun menangis sesegukan sambil menggenggam uang dari Ayahnya.

Hari pernikahan Seo Young pun tiba. Seo Young menatap foto ibunya dan berkata ini adalah pilihannya. Dia berharap ibunya bisa memahaminya.

Sementara itu Ayah Seo Young mempersiapkan diri untuk menghadiri acara pernikahan demi menerima sejumlah bayaran. Ayah kaget saat melihat nama pengantin wanitanya sama dengan putrinya. Lee Seo Young. Ayah melihat Pengantin laki-laki yang sedang menyambut para tamu yang hadir. Ayah berkomentar bahwa pengantin laki-lakinya sangat tampan.

Di ruang tunggu, Seo Young sangat gugup. Sung Jae yang pertama kali menemuinya. Sung Jae berusaha sangat keras untuk terlihat lebih tampan dari Hyungnya, tapi dia gagal. Sung Jae mengucapkan selamat pada Seo Young dan mulai berlatih memanggilnya dengan sebutan Kakak Ipar. Sung Jae berkata bahwa dia akan berpera sebagai Adik dan Kakak Seo Young hingga acara pernikahan ini berakhir. Seo Young jadi galau mendengar kata Adik. Yah~~ dia sangat berharap Sang Woo menghadiri pernikahannya.

Saat Woo Jae datang menjemputnya, Seo Young sangat gugup hingga gemetar. Woo Jae mencoba menenangkannya dengan meminta Seo Young menggenggam erat tangannya agar tidak gugup. Seo Young pun menuruti Woo Jae, dia berusaha untuk tidak terlihat gugup dan ragu-ragu.

Ayah bertepuk tangan saat pengantin berjalan menuju Altar. Dia tersenyum lebar, dan memberikan wajah bahagianya untuk pernikahan dari pasangan yang tidak dikenalnya. Namun Ayah berhenti bertepuk tangan saat dia menyadari siapa yang menjadi Pengantin wanitanya. Dia benar-benar Lee Seo Young, putri kandungnya. Ayah mengingat semua ucapan Seo Young yang mengatakan akan pergi ke luar negeri juga ucapan Seo Young bahwa dia selalu berharap bahwa Ayah bukan Ayah juga bukan suami dari ibunya. Ketika melihat Seo Young di depan  Altar, Ayah berbalik mencoba menyembunyikan dirinya dari pandangan orang-orang. Dia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Putrinya Lee Seo Young, menikah tanpa restu darinya dengan berbohong akan pergi ke luar negeri untuk kuliah. Apa yang harus Ayah lakukan?

Scene Mi Kyung di eps kali ini agak sedikit sepertinya. Aku hanya menyadari keberadaannya saat dia menghadiri pernikahan Seo Young dan Woo Jae. Sementara Ho Jung~~ hmm,, sedih aku melihatnya~~”

Melihat Ho Jung yang mulai tidak patuh dan pergi melarikan diri untuk menemui Sang Woo membuat ibunya memutuskan mengirim Ho Jung keluar negeri dan tinggal bersama kakaknya Gyung Ho. Ho Jung ketakutan, dia sepertinya takut pada kakaknya itu, namun apa daya ibunya telah membuat keputusan yang tidak bisa dibantah Ho Jung.

Yang paling membuat Ho Jung sedih adalah dia tidak bisa lagi melihat Sang Woo. Dia meminta bantuan Ayahnya untuk mengijinkan dia keluar rumah agar bisa menemui Sang Woo untuk yang terakhir kalinya. Sayang nya, Tuan Choi tidak bisa membantu putrinya. Walhasil suatu malah Ho Jung nekad pergi dari rumah dengan hanya menggunakan piyama dan pergi ke rumah Sang Woo hanya demi melihat Sang Woo untuk terakhir kalinya.

Sang Woo merasa iba pada keadaan Ho Jung, dia akhirnya mengantarkan Ho Jung pulang. Ho Jung berkata pada Sang Woo bahwa dia akan pergi ke luar negeri. Dia meminta Sang Woo berjanji, seandainya,,, setelah 3 tahun,,, saat Ho Jung kembali ke Korea dan Sang Woo belum menikah atau bertunangan dengan orang lain, bisakah Sang Woo memberi nya satu kesempatan untuk menjadi kekasihnya. Sang Woo kasihan melihat keadaan Ho Jung dan akhirnya berkata dia akan memberi kesempatan pada Ho Jung.

Ho Jung pun pergi ke Amerika untuk meneruskan kuliah musiknya. Siapa yang paling bersedih? Tentu saja Ibunya,, hahahha,, dia yang nyuruh,, dia yang nangis paling kenceng~~ ckckckck,, kocak ini si ibu. Dia sedih banget saat Ho Jung pergi tanpa pernah menoleh ke belakang lagi^^

BTW,, penasaran ini ya~~ kenapa Sekre nya Tuan Kang kalo liat Sung Jae,, agak gimana~~ gitu,,, apakah Sung Jae itu sebenarnya anak dia atau gimana ya… Hmm,, mencurigakan,, ada hubungan apa sebenarnya antara Sung Jae dan Sekre nya Tuan Kang??? (*yang udah nonton, No Spoiler ya^^ soalnya aku beneran belum nonton*)

Huah~~ aku nangis Bombay waktu melihat perpisahan Seo Young dan Sang Woo. Sedih banget liat si kembar yang kompak ini harus berpisah. Benar kata pepatah, sekalinya kita berbohong, maka kita akan kembali berbohong untuk menutupi kebohongan pertama kita. Udah berapa kali nih Seo Young berbohong. Pertama tentang Ayahnya yang tidak ada pada keluarga Kang, lalu kepergiaannya ke Luar Negeri pada Ayahnya, dan yang terakhir dia berbohong tentang Adik laki-lakinya pada Woo Jae.

Hingga episode 10, alur drama ini tidak mengecewakan, semuanya mengalir begitu saja. Suka banget^^ kayaknya aku bakal jadi penggemar SWnim nya ini. Kalo dia nulis drama lagi, siapapun pemainnya pasti akan aku tonton. Hmmm~~ perlukah aku korek profil SWnim drama ini?

Terharu liat Scene Woo Jae terkesima pas Seo Young pitting baju pengantin. Pertama, karena entah yang keberapa kalinya aku melihat Lee Bo Young memakai baju pengantin dalam drama dan filmnya. Aku sangat berharap dia segera memakainya di kehidupan nyata~~ Kedua,, tiba-tiba teringat pada Cha Seung Jo yang terkesima melihat Han Se Kyung yang memakai gaun pengantinya~~ Arghhh,, aku kangen sama CDDA ternyata~~

 *writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

5 komentar:

  1. Komentar teh irfa tentang Swnimnya sama denganku,,, apapun drama selanjutnya yang dibuat,, mau genrenya apapun,, mau pemainnya siapapun,, akan aku ikuti,,, ckckckckkck

    BalasHapus
  2. Makasih irfa...good job

    BalasHapus
  3. trins irfa .....aku suka banget sama drama ini, ada sedihny ada lucunya . pa lagi kalo liat tingkah ho jung ha...ha....
    smangat ya tuk ulis review episode berikutnya .....

    BalasHapus
  4. gegara irfa m mb dee aq jd penasaran tngkt tinggi m drama ni....tp mksh fa....ulasanmu kdg jd rekomen drq buat plh drama yg mau aq tonton.slm knl....
    ana pri yogya

    BalasHapus
  5. klo bnr2 liat drama'a pasti udah nangis nich adegan seoyoung dan sang woo,,,jd pengen cepet2 nyari dvd'a,,,he3
    thanks ^^

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^