Saat Se Kyung sedang
melihat-lihat Dress Room JTC, Seung Jo segera pergi membukakan pintu
apartemennya. Yoon Joo yang terlihat marah menerobos masuk tanpa permisi,
membuat Seung Jo semakin panik.
Bahkan tanpa dipersilahkan, Yoon
Joo duduk begitu saja di Sofa Seung Jo lalu menghela nafas panjang. Seung Jo
segera menarik Yoon Joo, membuat Yoon Joo bertanya mengapa? Tidak ingin Se Kyung melihat Yoon Joo, Seung
Jo langsung menarik Yoon Jo keluar setelah berkata, “Ikut aku keluar” Yoon Joo
tampak tidak rela, tapi karena Seung Jo lebih kuat akhirnya Yoon Joo mengikuti
Seung Jo untuk keluar.
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Se Kyung yang mendengar suara
ribut-ribut di luar akhirnya keluar dari Dress Room, namun dia tak menemukan
siapapun di ruang tamu, akhirnya Se Kyung masuk lagi
Sampai di dekat pintu, Yoon Joo
berkata bahwa ada yang ingin dia katakan pada Seung Jo. Seung Jo berkata,
katakan saja di luar dan menarik Yoon Joo lagi. Yoon Joo melihat sepasang
sepatu wanita, mengertilah ia bahwa Seung Jo kedatangan tamu wanita. Yoon Joo
berpikir wanita itu kekasih baru Cha Seung Jo?
Sesampainya di luar, Yoon Joo
melepaskan tangan Seung Jo dengan paksa dan terlihat sedikit kesakitan. Yoon
Joo bertanya apakah Seung Jo sedang bersama wanita? Yoon Joo bertanya mengapa
Seung Jo tidak mengenalkan wanita itu padanya? (Aigo,,, kalo sampe Seung Jo
langsung ngenalin Se Kyung ke Yoon Joo, pasti dia bakal kaget banget yah^^)
Seung Jo tampak kaget mendengar pertanyaan Yoon Joo, namun mengabaikannya dan
bertanya apa tujuan Yoon Joo datang menemuinya?
Yoon Joo bertanya pada Seung Jo,
ada pembicaraan tentang rencana
pernikahan Seung Jo dan adik Iparnya, Shin In Hwa, apakah Seung Jo tahu itu?
Seung Jo tampak kaget mendengar hal itu,, tentu saja Seung Jo tak tahu menahu
tentang hal itu.
Se Kyung melihat-lihat
barang-barang JTC, termasuk aksesorisnya, Dia kaget menemukan gelangnya di
deretan aksesoris itu, tapi Se Kyung terlihat senang karena JTC menyimpan
gelang pemberiannya. Se Kyung pun meliat gelang lainnya, gelang itu adalah
gelang pasangan Seung Jo dengan Yoon Joo. Se Kyung mengambil gelang itu dan
melihat inisial di dalamnya. S.J. Cha?
Seung Jo bertanya pernikahan apa
maksudnya? Yoon Joo menjelaskan bahwa ibu mertuanya meminta bantuan Tommy Hong
untuk menjodohkan In Hwa dengan Seung Jo, apakah Seung Jo tidak tahu tentang
hal itu? Seung Jo berkata itu tidak akan terjadi, tentu saja, Seung Jo pasti
menolak lah~~ Seung Jo meminta Yoon Joo pergi karena sudah tidak ada yang perlu
mereka bicarakan lagi. Seung Jo berkata bahwa antara dirinya dan Yoon Joo sudah
berakhir.
Yoon Joo bertanya apakah Seung Jo
yakin? Seung Jo berbalik dan berkata Yakin, 100% yakin! Seung Jo menyuruh Yoon
Joo untuk pergi. Yoon Joo setuju, namun dia memberi saran agar kali ini Seung
Jo bisa melindungi dirinya. Jangan terbawa emosi dan pastikan Seung Jo tahu apa
yang diinginkan dan memahami orang itu. Dengan begitu Seung Jo bisa melindungi
wanita itu. Yoon Joo tidak ingin Seung Jo gagal lagi, dia tulus mendo’akan
Seung Jo. Karena itulah satu-satu nya jalan agar Seung Jo dan Yoon Joo bisa
saling menjalani kehidupannya dengan baik.
Seung Jo kembali menemui Se Kyung
di Dress Room. dan bertanya apakah Se Kyung sudah selesai dengan urusannya? Se
Kyung bertanya tentang gelang berinisial S.J Cha milik JTC bukankah jika itu
milik Presdir seharusnya Inisialnya J.T Cha? Seung Jo agak panik dan akhirnya
memilih dia tidak tahu tentang hal itu. Tidak ingin memperpanjang masalah
tentang gelang, Seung Jo langsung bertanya apakah Se Kyung telah selesai
mengambil foto? Se Kyung bilang dia sudah selesai, tapi ada yang mengganjal dipikirannya. Menurut Se Kyung, Presdir orang yang terobsesi pada kerapihan. Seung
Jo bingung mendengarnya. Se Kyung menjelaskan bahwa susunan warna pakaian,
penempatan jaket berdasarkan ketebalan dan jenis kainnya, juga susunan dan
sepatu.
Seung Jo berkata itu adalah
sebuah penyakit parah. Bisa dibilang Presdir itu… “Aneh!” Se Kyung menyela Seung
Jo yang jadi agak bingung. Aneh? wkwkwkwk pada akhirnya Se Kyung membuat
kesimpulan bahwa JTC aneh. Itu artinya Seung Jo yang aneh. Seung Jo
membenarkan, ya,,, Aneh,, dia bahkan pelit dan pendendam, jadi sebaiknya Se
Kyung tidak usah betemu dengannya.
Se Kyung jadi penasaran bagaimana
Sekre Kim bertemu dengan Presdir? Seung Jo mulai memutar Otak dan mengarang
cerita. Saat dia belajar di Paris dulu, dia membersihkan rumah JTC? Se Kyung
bingung membersihkan rumah? Seung Jo menjelaskan, dia kerja sampingan dengan
membersihkan rumah JTC dengan bayaran yang tinggi. Saat sempat tidak punya
punya tempat tinggal karena tidak sanggup membayar uang sewa, Seung Jo merasa
sangat beruntung karena bisa bertemu JTC.
Se Kyung malah jadi penasaran
pada nasib Seung Jo. Tidak punya rumah? Seung Jo pun berlagak sok keren dan
bertanya, “Apakah kau kaget mendengar orang yang berwajah Bangsawan sepertiku
tidak memiliki rumah?” Se Kyung menjawab, melihat cara berpakaian Seung Jo, dia
kira hidup Seung Jo baik-baik saja, karena semuanya pakaian dari desainer
terkenal. Seung Jo langsung beralasan semua yang di pakainya adalah pilihan
Presdir yang tidak ingin Seung Jo membuatnya malu.
Mungkin Seung Jo terlihat hebat,
tapi sebenarnya saat di Paris, dia hanyalah seorang pekerja keras. Dia bahkan
pernah menjadi buruh kontruksi bangunan. Seung Jo melihat sebuah foto bangunan
di Paris yang menempel di salah satu dinding dress room nya. “Ah,, itu,, itu,,
aku membangun tempat itu” Se Kyung hanya tersenyum, dia tahu Seung Jo sedang
berbohong. “Ei~~ itu sudah dibangun 30 tahun lalu oleh para bangsawan” Seung Jo
tadinya mau menyangkal, tapi dia tahu Se Kyung benar dan balik bertanya
bagaimana Se Kyung tahu?? “Paris?? Aku mengetahuinya cukup banyak”
Se Kyung dan Seung Jo mulai
membuat peta Paris bersama-sama *Owh so cute* “Ini adalah Arc The Triomphe.
Ini, Menara Eiffel. Sekitar sini, Museum Louvre. Disini Jembatan Pont Neuf. Dan
disini, Restoran Paling terkenal di Paris, Le Meurice. Apakah kau pernah
kesana?” Tanya Se Kyung pada Seung Jo yang sejak tadi terlihat senang melihat
Se Kyung yang sangat hapal dengan tempat-tempat di kota Paris. Se Kyung
melanjutkan menggambar. Seung Jo pun bertanya, apakah Se Kyung mengingat semua
itu? tempat-tempat di Kota Paris? Se Kyung tersenyum dan berkata, dengan
berpikiran, ‘aku mungkin akan pergi tahun depan, aku mungkin akan pergi tahun
depannya lagi, aku mungkin akan pergi tahun berikutnya’ Selama 7 tahun Se Kyung
melakukan hal itu dan secara natural dia mengingat semua itu.
Seung Jo takjub dan berkata,
“Suatu hari, saat kau berhasil pergi aku akan mengantarmu ke tempat-tempat
hebat. Pertama, restoran yang hanya boleh didatangi oleh orang local” Seung Jo
mulai menambahkan gambar restoran itu
dip eta Paris yang dibuat Se Kyung. Dia menunjukkan letak ke lima restoran itu
dan berkata, mereka akan makan di tempat itu secara bergantian. Se Kyung
tertawa mendengarnya, Seung Jo menunjukkan tempat dibuatnya Kue Tradisional
Perancis dan Se Kyung mengetahui hal itu. Seung Jo kaget karena Se Kyung tahu
tentang kue itu, bahkan Se Kyung tahu kebiasaan orang Perancis tentang Kue itu
yang selalu dimakan di akhir tahun dengan tujuan membuang hal buruk di akhir
tahun dan memunculkan harapan baru di awal tahun.
Seung Jo berkata Se Kyung juga
harus menonton pertunjukkan gratisnya dan mengunjungi beberapa tempat lain di
Paris. Se Kyung bertanya tentang tempat
bernama Montmartre, apakah Seung Jo pernah ke sana? Tentu saja pernah dan Seung
Jo bilang tempat itu benar-benar hebat. Aigo~~ Se Kyung dan Seung Jo
bener-bener sweet deh pas Scene ini. Bahkan Seung Jo membayangkan sebuah mobil
mainan membawa Se Kyung jalan-jalan di peta Paris mereka.
Tiba-tiba Handphone Se Kyung
berdering, itu dari Sekre Moon yang mengabarkan bahwa Ah Jung Mabuk. Se Kyung
pamit pada Seung Jo, karena dia akan menjemput Ah Jung, tapi Seung Jo
sepertinya masih enggan berpisah dengan Se Kyung dan berkata mereka harus pergi
bersama. Se Kyung bertanya mengapa? Seung Jo beralasan bahwa Sekre Moon ada
disana, dan dia adalah Seniornya. Jiah~~ lucu banget liat wajah Oppa pas tau Se
Kyung nerima telepon dari Sekre Moon, kayaknya dah mulai cemburu nih^^
Ah Jung mabuk berat, dia
sepertinya tidak bisa menerima kenyataan bahwa Kim Seung Jo adalah Kagemusha
nya JTC, dia terus bertanya pada Sekre Moon , Kagemusha?? Prajurit bayangan?
Sekre Moon yang juga agak mabuk tidak tahan melihat kelakuan Ah Jung, dia
bahkan menyemprotkan sesuatu disekita wajahnya *apakah itu? Semprotan pelembab
seperti Ibunya Oska di SeGa kah?* Sekre Moon berkata “Rileks”
Seung Jo dan Se kyung datang dengan panik. Seung Jo segera menghampiri
Sekre Moon dan bertanya apa yang terjadi dengan gerakan bibir. Sekre Moon
menjawabnya juga dengan gerakan bibir, tapi Seung Jo tidak mengerti, namun saat
Sekre Moon hampir bersuara, Seung Jo malah memukulnya dan Ah Jung sudah
menyadari keberadaan Se Kyung.
Ah Jung menyambut Se Kyung yang
mencemaskannya. Ah Jung yang sudah setengah sadar melihat keberadaan Seung Jo
dan bertanya siapa Seung Jo? Seung Jo berkata bahwa dirinya adalah Sekre Kim.
Ah Jung langsung berteriak, “ah~~ Kau Sekretaris Kim!!” Sekre Moon mencoba
menjelaskan pada Ah Jung, tapi Ah Jung tidak mendengar, dia bertanya pada Sekre
Moon dan Sekre Kim, apakah mereka tahu Han Se itu orang seperti apa?
Seung Jo
jadi bingung, sementara Se Kyung mulai membujuk Ah Jung untuk diam apalagi saah
Ah Jung mulai berkata tentang Cheongdam-dong. Se Kyung dengan refleks
membungkam mulut Ah Jung karena tak ingin rahasianya terbongkar.
Se Kyung bertanya apakah Ah Jung
baik-baik saja? Ah Jung melepaskan diri dari Se Kyung dan emmeluk sahabatnya
itu. Ah Jung mulai menangis dan berkata, “Kau memang kasihan, Urri Han Se yang
kasihan” Melihat adegan menyedihkan antara dua sahabat itu Seung Jo hanya
manggut-manggut sementara Sekre Moon sepertinya sudah tidak tahan ingin pulang. Se Kyung mencoba menenangkan Ah
Jung dan menyuruhnya berhenti menangis. Se Kyung kemudian mengajak Ah Jung
keluar untuk mencari udara segar.
Setelah Ah Jung dan Se Kyung keluar, Seung Jo bertanya pada Sekre Moon
apakah semuanya berjalan lancar? Sekre Moon berkata semuanya berjalan lancar
tapi bertanya, “Kagemusha?” sambil menatap heran pada Seung Jo yang kemudian
bertanya apakah Sekre Moon sedang mengejeknya? Sekre Moon langsung menundukan
kepala dan mait pergi ke toilet.
Sepeninggalan Sekre Moon, Seung
Jo panik sendiri dan bingung dengan apa yang harus dilakukannya. Hanphone nya
berdering, ada sms masuk dari Sekre Moon yang mengatakan bahwa Seung Jo harus
membereskan sisanya. Wkwkwk,, Sekre Moon pulang duluan~~
Seung Jo kesal dan
berniat menyusul Sekre Moon, tapi dia melihat Ah Jung yang berjongkok di dekat
tangga sementara Se Kyung mencoba membangunkannya. Seung Jo bertanya apakah Ah
Jung baik-baik saja? Tapi pikirannya tidak fokus dia sebenarnya ingin mengejar
sekre Moon yang sudah melarikan diri lebih dulu.
Seung Jo berusaha bersikap gentle
di depan Se Kyung dan menggantika peran Se Kyung membangunkan Ah Jung. Walaupun
Se Kyung sudah menolak, Seung Jo memaksa, tapi lucunya cara Seung Jo membangunkan
Ah Jung sedikit kasar yaitu dengan memukul pundaknya. Se Kyung mengehentikan
ulah Seung Jo. Dan Akhirnya Seung Jo berinisiatif membawa Ah Jung di belakang
punggungnya dengan Piggy back, tapi wajah Seung Jo terlihat sangat tertekan.
Apa Ah Jung sebegitu berat Seung Jo-ssi?
Sambil di damping Se Kyung, Seung Jo terlihat kelelahan membawa
Ah Jung di belakang punggungnya. Se Kyung bertanya apakah Seung Jo baik-baik
saja? Seung Jo malah balik bertanya apakah rumah Han Se Kyung-ssi ada disekitar
sini? Se Kyung membenarkan, lalu seolah berkata pada dirinya sendiri Seung Jo
berkata, “Aigoo,, kapan dia pindah?”
Akhirnya mereka sampai di kamar
Se Kyung dan Ah Jung. Se Kyung merapikan tempat tidurnya, Seung Jo bersiap
menurunkan Ah Jung, namun apa yang terjadi? Ah Jung muntah di punggung Seung Jo
dan mengotori jas mahalnya. Seung Jo hanya bisa terbelalak menahan rasa kesal
dan kaget. Seung Jo bertanya, “Aih,, apa?? Apa??? Apa ini?” Se Kyung mencoba
mencari kain untuk membersihkan muntahan Ah Jung dan mencoba bersikap tenang.
Seung Jo mulai mencium bau muntahan Ah Jung dan menyadari bahwa Ah Jung telah
memuntahi punggungnya. Seung Jo panik, “Sekarang ini,,
dibajuku,,, dipunggungku,,,” Se Kyung mencoba menenangkan, tapi Seung Jo
terlanjur panik dan segera menurunkan Ah Jung ke tempat tidur begitu saja.
Se
Kyung menyelimuti Ah Jung, sementara Seung Jo segera melepas Jas panjanganya
dan melihat muntahan Ah Jung, dia berteriak-teriak. Se Kyung mencoba
menenangkan suara Seung Jo akan membangunkan Ayahnya. Se Kyung mengambil Jas
Seung Jo dan berkata akan membersihkan Jas nya.
Seung Jo masih panik dan kesal,
saat melihat Ah Jung rasanya dia ingin sekali memukul Ah Jung karena berani
memuntahinya. Namun kemudia Seung Jo sadar saat ini dia berada di kamar Han Se
Kyung^^. Seung Jo mulai berkeliling, dan
melihat-lihat barang-barang Se Kyung. Dia mengambil foto keluarga Se Kyung dan
tersenyum saat melihat Se Kyung di dalamnya.
Lalu dia meletakan foto keluarga
itu dan mengambil,,, Diary Rahasia?? Seung Jo mulai membuka ikatan pada diary
itum namun belum semoat membuka isinya sebuah suara mengagetkannya, “Siapa
kau?” Seung Jo langsung gemetaran dan menyimpan Diari itu.
Saat Seung Jo menoleh ada Ayah Se
Kyung dibalik pintu kamar, Seung Jo semakin panik dan tak tahu harus berbuat
apa. Se Kyung datang dan sama kagetnya melihat kebeadaan Ayahnya di pintu kamr.
Se Kyung juga bingug menjelaskan situasi ini. Seorang pria di kamarnya pada
malam hari??
Akhirnya Seung Jo di bawa ke
ruang keluarga sekaligus ruang tamu rumah kontrakan Se Kyung dan keluarganya.
Seung Jo duduk di hadapan Ayah dan Ibu Se Kyung sementara disisi lain ada Se
Kyung dan Se Jin yang juga ikut berkumpul di ruangan tersebut. Ayah dan Ibu Se
Kyung mengamati Seung Jo, namun pada akhirnya terlebih dahulu bertanya pada Se
Kyung bagaimana Se Kyung mengenal Presdir Artemis. Ah~~ sepertinya Seung Jo
sudah menceritakan hubungna kerjanya dengan Se Kyung, sebagai Sekretaris dari
orang yang mempekerjakan Se Kyung menjadi Stylish Pribadinya.
Se Kyung bingung mau menjawab apa
pada pertanyaan ayahnya itu, Namun Se Jin langsung angkat bicara membantu Sang kakak. Dia mengatakan bahwa
semua nya berawal karena So In Chan yang membuat masalah dengan mengambil tas
Artemis, lalu demi menyelamatkan In Chan, Eonnie nya menuliskan permintaan maaf
kepada Presdir. Se Kyung memberi kode agar Se Jin berhenti tapi Se Jin
mengabaikan Se Kyung.
Ayahnya mengerti keadaan Se Kyung
dan berterimakasih pada Seung Jo karena telah menjaga dan membantu Se Kyung,
namun dia tetap merasa bingung mengapa orang seperti JTC mau membantu Se Kyung?
Seung Jo menjelaskan bahwa Presidr lah yang merasa dibantu. Presdir merasa
tersentuh dengan Surat yang dikirimkan Se Kyung, karena pada awalnya Presdir
sedang ada masalah dengan mantan Kekasihnya, namun dengan membaca surat Se
Kyung masalahnya terselesaikan. Apalagi Se Kyung begitu pekerja keras, sehingga
Presdir takjub karena masih ada orang seperti Se Kyung di dunia ini.
Mendengar penuturan Seung Jo, Se
Kyung merasa sedikit kaget. Dia mungkin tidak menyangka jika suratnya sangat
mempengaruhi Presdir. Tapi Se Kyung
meminta Seung Jo untuk tidak bicara lagi dan meminta Seung Jo sebaiknya pergi
saja.
Namun Tuan Han sepertinya
menyukai Seung Jo dan juga penjelasan Seung Jo tentang mengapa Presdir akhirnya
membantu Se Kyung. Tuan Han pun bertanya Apa yang dilakukan orang tua Seung Jo?
ahahahha,, Se Kyung dan Se Jin langsung hopeless mendengarnya. Pertanyaan itu
biasa ditujukan oleh orang tua pada kekasih anaknya.
Tapi sepertinya Seung Jo tidak
keberatan untuk menjawabnya. Seung Jo berkata mereka sudah tidak ada. Ibunya
te;ah meninggal saat dia masih di sekolah di SMP dan Ayahnya sudah lama tidak
diketahui keberadaannya. Seung Jo sudah lama tidak mendengar kabar tentang
Ayahnya. Se Kyung kaget karena dia baru tahu jika Sekre Kim tidak lagi memiliki
orang tua. Ortu Se Kyung sepertinya sedikit merasa bersalah karena menanyakan
itu pada Seung Jo. Ibu Se Kyung merasa bersimpati dan berkata pasti berat untuk
Seung Jo hidup sendirian selama ini.
Tuan Han kemudian menyuruh
istrinya untuk membawakan sebotol Soju. Se Kyung protes, tapi Ny. Han
mengabaikannya dan tetap pergi ke dapur untuk membawa Soju. Tuan Han meminta
maaf karena dia menanyai Seung Jo, itu karena dia mengkhawatirkan Se Kyung
sebagai Ayahnya. Seung Jo tidak masalah dengan hal itu. Tuan Han bertanya
apakah Seung Jo sudah menikah? Se Kyung kaget mendengar pertanyaan ayahnya dia
berseru. “AYAH!” Melihat reaksi Se Kyung, Seung Jo melirik sejenak pada Se
Kyung, tapi dia tetap menjawab pertanyaan Tuan Han dan berkata dia belum
menikah.
Ny. Han membawa botol Soju dan
beberapa camilan. Dia berkata mereka baru pindah rumah jadi tidak banyak
makanan yang bisa dimakan bersama Soju nya. Tuan Han menuangkan soju untuk
Seung Jo dan bertanya apakah Seung Jo bisa minum? Seung Jo bilang sedikit.
Seung Jo kemudian meminum Sojunya sementara Se Kyung memperhatikannya.
Tuan Han bertanya dimana Seung Jo
sekolah? Se Kyung meminta ayahnya untuk berhenti tapi Seung Jo sepertinya tidak
keberatan. Seung Jo menjawab dia belajar Seni di Paris. Mendengar hal itu Tuan
Han berkata bahwa Ayah Seung Jo mengirim Seung Jo ke tempat yang bagus, dia
tidak bisa mengirim Se Kyung ke Paris untuk belajar. Seung Jo lalu berkata
bahwa Ayahnya menentang keinginannya tapi dia tetap pergi sendiri. Ny Han
bertanya lalu bagaimana Seung Jo membiayai hidupnya dan Sekolahnya? Seung Jo
menjawab dia bekerja sambilan dan jika tidak bisa membayar uang sewa dia
diam-diam tidur di kelas atau dijalanan.
Se Kyung menatap Seung Jo yang
menceritakan kisah hidupnya. Se Kyung mungkin tidak menyangka jika orang
seperti Sekre Kim pernah hidup sesulit itu. Seung Jo berkata bahwa saat dia
tidak memiliki uang, ketakutan terbesarnya adalah pada dirinya sendiri. Sejauh
apakah dia akan semakin terpuruk, namun Seung Jo menguatkan hari bahwa dia bisa
melewati semua itu. Tuan Han bertanya apaka setelah menguatkan hati, semua
berjalan lancar? Seung Jo menjawa tentu saja.
Tuan Han pun bisa merasakan
kesulitan Seung Jo, karena dia tidak menyangka di usianya saat ini dia harus
mengontrak di rumah orang lain bersama keluarganya. Seung Jo meyakinkan bahwa
semuanya akan berlalu, Mereka memiliki keluarga yang kuat.
Se Kyung mengantar Seung Jo keluar
saat dia akan pulang. Se Kyung meminta maaf atas perlakukan Ayahnya, dia tahu
Seung Jo pasti gugup. Seung Jo bilang dia tidak masalah. Seung Jo menyuruh Se
Kyung masuk karena dia tahu Se Kyung harus membersihkan diri dan sebagainya.
Namun sebelum masuk Se Kyung bertanya bagaimana Seung Jo tahu jika mereka
pindah rumah? Seung Jo berkata bukankah Ayah Se Kyung yang mengatakannya jika
mereka baru pindah rumah? Se Kyung berkata Seung Jo mengatakan itu sebelumnya,
‘Kapan dia pindah?’ Seung Jo baru sadar dan kemudian merasa gugup.
Se Kyung bertanya apakah Seung Jo
tahu dimana rumah mereka sebelumnya. Seung Jo mencoba menjalaskan bahwa saat
dia memberitahu kabar tentang So In Chan dia merasa khawatir dan gugup pada
keadaan Se Kyung, jadi dia mengikuti Se Kyung hingga ke rumah. Se Kyung diam,
kemudian tertunduk.
Seung Jo khawatir dan bertanya
apakah Se Kyung marah? Se Kyung mengangkat wajahnya dan tersenyum, dia malah
bertanya mengapa Seung Jo menuangkan kecap? Seung Jo bingung. Se Kyung berkata
bukankah yang menumpahkan kecap ke Tommy Hong adalah Seung Jo? Seung Jo
bertanya bagaimana Se Kyung tahu? Se Kyung tidak sengaja membaca sms yang
masuk ke ponsel Seung Jo. Akhirnya Seung Jo malah berbalik marah dan mengomel,
mengapa Se Kyung berani sekali membaca smsnya. Se Kyung berkata itu terjadi
begitu saja.
Se Kyung bertanya lagi Apakah
Seung Jo yang benar-benar menuangkan Kecap pada Tommy Hong? Seung Jo mencoba
beralasan, bahwa di menuangkan kecap bukan sepenuhnya karena Se Kyung. Tommy
Hong juga telah menghina Presdir jadi dia melakuannya untuk Presdir juga. Se
Kyung memuji Seung Jo dengan berkata, “Kerjamu bagus” Seung Jo langsung
berhenti beralasan dan menatap bingung pada Se Kyung. Se Kyung mengulangi
kata-katanya dan Seung Jo kesenangan mendengarnya lalu tertawa.
Se Kyung mengangkat sebelah
tangannya dan mengajak Seung Jo ber highfive. Seung Jo bingung dan berpikir Se
Kyung dadah-dadah padanya. Seung Jo pun membalas dadah-dadah, Se Kyung tertawa
melihat kelakuan Seung Jo, masih dengan menangakat sebelah tangannya bertanya,
“Highfive, apakah kau tidak tahu?” Seung Jo baru sadar “Ah,, Highfive, tentu
saja aku tahu” Seung Jo pun menyentuhkan tangannya ke tangan Se Kyung, mereka
ber highfive^^
Selesai berhighfive, Seung Jo tak
langsung melepaskan tangan Se Kyung dia malah menggenggamnya erat dan terlihat
sangat senang seolah tak ingin melepaskan tangan Se kyung, namun dia sadar
reaksinya terlalu berlebihan, dia pun dengan enggan melepaskan tangan Se Kyung,
dan keduanya menjadi gugup.
Se Kyung berkata Seung Jo harus
pergi, lalu berterimakasih untuk hari ini. Seung Jo menyuruh Se Kyung masuk
duluan. Se Kyung pun pamit kembali ke rumahnya dan Seung Jo mengantarkan
masuknya Se kyung kedalam rumah sambil melambaikan tangannya pada Se Kyung yang
sebelum masuk kembali melihat Seun Jo sekali lagi, *Aigo~~ mereka sweet banget
ya^^*
Setelah ditinggal Se kyung, Seung
Jo menatap tangannya yang baru berhighfive dengan Se Kyung, dia merasa senang
karena hal itu. Skinship pertamanya dengan han Se Kyung sepertinya sangat
membuat Seung Jo bahagia^^. Seung Jo pergi dari rumah Se Kyung dan diperjalanan
dia sempat melompat sambil berteriak saking senangnya.
Dirumahnya Seung Jo menatap peta
Kota Paris yang digambarnya bersama Se Kyung dan dia mulai membayangkan wajah
Se Kyung saat mereka menggambarnya. Juga saat Se Kyung mengajaknya berhighfive
Scene, Seung Jo pun tersenyum^^. Sementara itu Se Kyung pun menatap hiasan
bunga yang tadi disembunyikan Seung Jo, sepertinya hiasan itu akhirnya di
masukan dalam barang bawaan Se Kyung. Se Kyung pun menatap hiasan itu sambil
mengingat Seung Jo dan dia juga tersenyum. Ommo~~ dua orang ini sudah saling
jatuh cinta^^
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Ah Jung terbangun dengan masih
keadaan setengah mabuk dan pusing. Dia bertanya Apa yang terjadi? Se Kyung
menjawab, Ah Jung pikir apa yang sebenarnya terjadi, Sekre Kim telah bekerja
keras. Ah Jung kaget dan bertanya apakah orang yang menggendongnya adalah Sekre
Kim? Se Kyun membenarkan, berkat Ah Jung mereka telah menyusahkan Sekre Kim. Se
Kyung kemudian memberikan minuman pada Ah Jung.
Ah Jung meminumnya, lalu bertanya
apa yang terjadi selanjutnya? Apakah Sekre Kim telah membuktikan jika dia tida
berbohong? Se Kyung berkata Sekre Kim membawanya ke rumah Presdir. Ah Jung
kaget dan berkata, jadi Sekre Kim itu benar-benar Kagemusha? Ah Jung tak
percaya ternyata di dunia ini ada orang Psyco seperti JTC. Se Kyung bertanya
apakah Ah Jung mempercayainya? Itu bahkan sulit untuk menjadi kenyataan. Ah
Jung mengambil kesimpulan bahwa Sekre Kim bukan penipu.
Se Kyung mendapatkan pesan dari
Sekre Kim dan dia terlihat senang menerimanya. “Besok jam 5 kita bertemu di
Hotel La Vein. Ini untuk perencanaan pesta” Se Kyung tersenyum setelah
membacanya keras-keras, sementara Ah Jung mengamati ekspresi wajah Se Kyung, Ah
Jung mulai mencium sesuatu dari senyuman Se Kyung.
Se Kyung bergunam pada dirinya
sendiri bahwa Sekre Kim melakukan semuanya sendirian sambil mulai mengetik
balasan sms. Se Kyung berkata pada Ah Jung, “Dia bilang aku terlalu berlebihan
dalam bekerja. Kenyataannya dialah yang lebih giat bekerja. Jika aku menanyakan
sesuatu, dia selalu menjawabnya. Dan Jika dia tidak tahu dia akan menyerahkan
keputusan padaku. Dia mempelajari semuanya, dan setiap hari dia membawaku ke
tempat yang berbeda dan mengajariku” Sambil mengatakan semua itu Se Kyung tetap
sibuk mengetik balasan sms nya untuk Seung Jo.
Ah Jung memanggilnya, “Han Se?”
Se Kyung menyahut tapi tetap fokus pada handphone nya. Ah Jung mengingatkan Se
Kyung untuk Jangan lupa pada tujuannya. Se Kyung langsung menatap Ah Jung dan
bertanya apa maksudnya. Ah Jung menjelaskan berdasarkan informasi Sekre Moon,
Kim Seung Jo bukan berasal dari keluarga dengan latar belakang yang baik, dia
memiliki banyak hutang karena itulah dia bekerja sebagai Kagemusha Presdir. Se Kyung beralasan dia hanya
sedang membuat Sekre Kim berpihak padanya, itu saja. Ah Jung mengingatkan agar
Se Kyung FOKUS pada tujuannya.
Ah Jung kembali tertidur sementara Se Kyung
menatap layar handphone nya. Se Kyung membaca ulang pesan yang akan dikirimnya
untuk Sekre Kim, “Ya~kau sudah bekerja keras hari ini. Banyaklah istirahat dan
sampai ketemu besok^^” Se Kyung sepertinya merasa sms nya agak berlebihan. Dia
pun memutuskan untuk menghapus kata-kata lain dan hanya menjawab “Ya"
Shin In Hwa pun merencanakan
makan siangnya bersama Cha Il Nam di Hotel La Vein jam 6 sore dan sudah
mengatur kirima baju yang akan disumbangkannya pada Royal departemen Store.
Sementara itu Yoon Joo ketakutan
membaca berita tentang Cha Il Nam yang berterimakasih pada Presdir GN Fashion
yang tak lain adalah suaminya. Heo Min menduga bahwa In Hwa tahu sesuatu,
bukankah tidak seorang pun tahu tentang identitas Cha Seung Jo yang merupakan
putra dari Cha Il Nam. Heo Min menyarakan Yoon Joo untuk menghubungi Seung Jo.
Yoon Joo berkata dia sudah melakukannya, tapi Seung Jo bilang dia sudah tidak
ada hubungannya, apakah Yoon Joo percaya pada Seung Jo? Yoon Joo bingung.
Yoon Joo mendapat telepon dari
Suaminya mengabarkan acara makan malam mereka bersama Cha Il Nam. Yoon Joo
berpura-pura akan mempersiapkan diri dan segera pulang. Padahal dalam hatinya
dia ketakutan setengah mati.
Yoon Joo mencoba menghubungi Seung Jo, namun Seung Jo malah tidak peduli pada
telepon Yoon Joo dan me-rejectnya. Yoon Joo mengingat perbincangannya dengan Ibu
mertua dan suaminya tentang pernikahan In Hwa, dia menjadi semakin panik dan
terus menerus mencoba menelpon Seung Jo.
Yoon Joo malah mendapatkan telepon dari suaminya yang menanyakan dimana keberadaannya. Yoon Joo bilang dia sedang dalam perjalanan pulang namun hatinya semakin galau dan cemas. Yoon Joo melihat gedung Royal Mart dan merasa semakin putus asa. Yoon Joo akhirnya memutuskan melakukan sesuatu saat lampu hijau menyala.
Yoon Joo malah mendapatkan telepon dari suaminya yang menanyakan dimana keberadaannya. Yoon Joo bilang dia sedang dalam perjalanan pulang namun hatinya semakin galau dan cemas. Yoon Joo melihat gedung Royal Mart dan merasa semakin putus asa. Yoon Joo akhirnya memutuskan melakukan sesuatu saat lampu hijau menyala.
Seung Jo membawa Se Kyung ke
sebuah ruangan makan pribadi di Hotel La Vein. Di Meja nya sudah tesedia
berbagai jenia makanan dan peralatan makan yang akan digunakan di pesta JTC. Se
Kyung bertanya apakah dia bisa mengambil Foto? Seung Jo mempersilahkan Se Kyung
duduk dan berkata bahwa Se Kyung bisa melakukan itu sambil makan. Seung Jo
bersikap gentle dengan mempersiapkan kursi yang akan diduduki Se Kyung, membuat
Se Kyung sedikit gugup.
Setelah Se Kyung duduk, Seung Jo
mengatakan dia akan menjelaskan lebih dahulu tentang makananannya. Seung Jo
mulai menyebutkan nama makanan tersebut satu persatu, ternyata Se Kyung sudah
lebih dahulu tahu dan melanjutkannya sendiri. Se Kyung berkata dia sudah sering
melihat makanan itu di buku *ya ampun sampe segitunya Se Kyung pengen ke Paris*
Seung Jo salut pada Se Kyung,
bahkan pelafalan Se Kyung untuk nama makanan tersebut lebih bagus darinya. Se
Kyung berkata itu karena dia telah belajar sangat keras dengan gigih, melalui
jalan yang kasar. Seung Jo merasa tersentuh dan jadi penasaran apa yang
dimaksud gigih dan melalui jalan kasar itu? Seung Jo duduk disebrang tempat
duduk Se Kyung.
Se Kyung bertanya apakah Seung Jo
pernah menonton “Before Sunrise”? Seung Jo menjawab, “Film tentang seorang
wanita Perancis dan Pria Amerika yang melakukan perjalanan ke Vienna
bersama-sama itu?” Se Kyung membenarkan, dalam film itu ada sebuah adegan
dimana mereka berpura-pura berbincang lewat telepon, Seung Jo menyambung
bukankah itu untuk mengetahui perasaan mereka masing-masing? Se Kyung
mengangguk sambil tersenyum, membenarkan kata-kata Seung Jo. Se Kyung bilang dia
sering meniru adegan itu, Dia berpura-pura menelpon seorang teman di Perancis
dan berbicara dalam bahasa Perancis, Sedikit membosankan tapi cara itu efektif
untuk belajar bahasa Perancis.
Seung Jo mengusulkan agar mereka
mencobanya, “tRing,, tring,, tring,, tring,,” Seung Jo menirukan suara telepon
dan menggerak-gerakan tangannya seolah tangannya adalah telepon yang sedang
berdering. Se Kyung bingung. Seung Jo bertanya apakah Se Kyung tidak menjawab
teleponnya? Se Kyung lalu bertanya, “Maksudmu kita melakukannya sekarang?”
Seung Jo semakin memperkeras bunyi teleponnya, “Tring,, tring,, tring,,,
tring~~~~” Seung Jo terus melakukan itu hingga akhirnya Se kyung melakukan
gerakan menerima telepon sambil tersenyum.
Seung Jo dan Se Kyung pun mulai
berbincang dalam bahasa Perancis *Ottoke?? I Still Hope they honeymoon In
Paris*
Se Kyung: “Halo”
Seung Jo: “Ini Aku. Kau dimana?”
Se Kyung: “Di restoran”
Seung Jo: “Bersama siapa?”
Se Kyung: “Seseorang yang aku
kenal”
Seung Jo: “Seorang kenalan?
Apakah dia Laki-laki?”
Se Kyung: “Iya”
Seung Jo: “Kau sedang kencan ya?”
Se Kyung: “Apa? Bukan,,, ini
urusan pekerjaan”
Seung Jo: “Hati-hati, mungkin
saja dia laki-laki yang seperti itu”
Se Kyung: “Jangan Khawatir dia
bukan laki-laki seperti itu”
Seung Jo: “Dari mana kau tahu?”
Mendengar Se Kyung menyebutnya
aneh, Seung Jo memutuskan hubungan telepon pra-puranya dan bertanya langsung
pada Se Kyung dengan bahasa Korea “ Yi Sang*? (*yisang= aneh) dia menatap
seolah marah pada Se Kyung. Tapi Se Kyung malah tertawa geli sekaligus tersipu
melihat reaksi Seung Jo. Se Kyung menyarankan Seung Jo untuk menghentikan ini,
*Aww,, Aku suka banget saat Se Kyung bilang “geuma ne” (ekspresi dan suaranya
bikin gemes)
Bukannya berhenti Seung Jo malah
meneruskan permainan telepon tersebut, tapi kini dia tak lagi berbahasa
Perancis.” Oh,, Halo,, Yak,,, Han Se” Seung Jo menirukan gaya Ah Jung memanggil
Se Kyung. Se Kyung bertanya apakah sekarang Seung Sedang menirukan gaya Ah
Jung? Seung Jo tak menggubris dan terus berkata, “Lanjutkan. Dia orang yang
aneh?” Se Kyung mengikuti permainan pura-pura bertelepon lagi, “Kau berbicara
dalam bahasa Korea dengan baik” Seung Jo sedikit berteriak, “Apa kau mencoba
mengubah topic pembicaraan?” Masih dengan gaya bicaranya yang mengikuti Ah
Jung. Seung Jo bertanya, “Jika dia orang yang aneh, mengapa kau bekerja
dengannya?” Se Kyung tersenyum lau menatap lembut ke arah Seung Jo, “Bukan dia
yang aneh. Tapi aku merasa akulah yang aneh”
Seung Jo menjauhkan telinganya dari tangan yang dia jadikan telepon, dia menatap Se Kyung yang masih membicarakan tentang keanehan pada dirinya. “Kau tahu sendirikan betapa seringnya aku bertindak bodoh” Seung Jo jadi tidak enak hati, Se Kyung pun mengkahiri permainan itu dan berkata dia harus makan dan akan menutup telepon dalam bahasa Perancis. Se Kyung mengucapkan selamat tinggal di telepon dan Seung Jo menajwabnya.
Seung Jo menjauhkan telinganya dari tangan yang dia jadikan telepon, dia menatap Se Kyung yang masih membicarakan tentang keanehan pada dirinya. “Kau tahu sendirikan betapa seringnya aku bertindak bodoh” Seung Jo jadi tidak enak hati, Se Kyung pun mengkahiri permainan itu dan berkata dia harus makan dan akan menutup telepon dalam bahasa Perancis. Se Kyung mengucapkan selamat tinggal di telepon dan Seung Jo menajwabnya.
Se Kyung segera mengalihkan
pembicaraan yang menyerempet pada keanehan perasaanya dengan berkata apakah Seung Jo
tidak ingin makan? Dia merasa sangat lapar. Seung Jo tersenyum aneh dan
akhirnya berkata dia pun ingin makan.
Cha Il Nam tiba di Hotel La Vein,
sekretarisnya memberitahukan bahwa pihak GN Fashion telah datang. Cha Il Nam
pun masuk ke dalam lobi hotel.
Sementara itu Presdir Shin memberitahu In Hwa bahwa Yoon Joo tidak bisa datang karena dia mengalami kecelakaan dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit pulang dari makan malam dia akan segara kesana. ~Aah,, jadi Yoon Joo menabrakan dirinya demi tidak bertemu Cha Il Nam~ Aigo~~ Saat In Hwa dan Shin Min Hyuk masuk ke tempat janjian mereka dengan Cha Il Nam, Se Kyung dan Seung Jo baru saja keluar dari tempat makan mereka. Seung Jo sedang menceritakan siapa yang menjadi Koki di pesta Natalnya JTC.
Saat akan menuju Lobi, Se Kyung dan Seung Jo bertemu dengan Cha Il Nam. Seung Jo langsung terpaku melihat keberadaan Cha Il Nam membuat Se Kyung kebingungan. Sementara Cha Il Nam memperhatikan Se Kyung yang berada di samping Seung Jo.
Sementara itu Presdir Shin memberitahu In Hwa bahwa Yoon Joo tidak bisa datang karena dia mengalami kecelakaan dan sekarang sedang di rawat di rumah sakit pulang dari makan malam dia akan segara kesana. ~Aah,, jadi Yoon Joo menabrakan dirinya demi tidak bertemu Cha Il Nam~ Aigo~~ Saat In Hwa dan Shin Min Hyuk masuk ke tempat janjian mereka dengan Cha Il Nam, Se Kyung dan Seung Jo baru saja keluar dari tempat makan mereka. Seung Jo sedang menceritakan siapa yang menjadi Koki di pesta Natalnya JTC.
Saat akan menuju Lobi, Se Kyung dan Seung Jo bertemu dengan Cha Il Nam. Seung Jo langsung terpaku melihat keberadaan Cha Il Nam membuat Se Kyung kebingungan. Sementara Cha Il Nam memperhatikan Se Kyung yang berada di samping Seung Jo.
Seung Jo menyuruh Se Kyung untuk
keluar duluan dan menunggunya di Lobi Hotel. Se Kyung bertanya mengapa? Tapi
Seung Jo mengatakan lakukan saja yang dia bilang. Seung Jo meghampiri Cha Il
Nam dan menyapanya. Cha Il Nam pun menyapanya dengan sebutan Ssha-ssi. Seung Jo
mengajak Cha Il Nam untuk pergi ke tempat lain, dia ingin perbicara dengan
Ayahnya.
Cha Il Nam malah memperhatikan
kepergian Se Kyung. Seung Jo berusaha mengalihkan perhatian Cha Il Nam dari Se
Kyung dengan bertanya apakah Cha Il Nam akan menghadiri acara makan malam
perjodohan? Cha Il Nam malah balik bertanya, “Apa kau disini untuk makan juga?
Dengan pacarmu?” Seung Jo berkata, jika Cha Il Nam datang untuk urusan bisnis
sebaiknya masuk saja, tidak perlu mempedulikan masalah pribadi orang lain.
Seung Jo pamit dan melenggang
pergi tanpa mempedulikan panggilan Cha Il Nam. Seung Jo tak sadar jika Sang
Ayah masih mengikutinya dan menjegalnya
di depan sambil memanggil Ssha-ssi *Aih~~ Kocaknya*
Cha Il Nam bertanya mengapa Seung
Jo begitu cepat marah? Apakah tidak boleh jika seorang ayah ingin menanyakan
tenang kekasih Putranya? Seung Jo berkata pada Cha Il Nam, kini dia mengerti
mengapa Cha Il Nam ber’cos-play’ sebagai seorang Ayah. Cha Il Nam tidan
mengerti “Cos-play?”
Seung Jo menduga bahwa Cha Il Nam
sedang membuat perjanjian dengan GN Fashion kan? Seung Jo berkata itu tidak
akan berhasil, jadi lebih baik Cha Il Nam tidak usah berusaha sekuat tenaga.
Seung Jo akan pergi, namun Cha Il Man memanggilnya, “Seung Jo-ya,, sudah
wakytunya kau pulang. Aku memerlukanmu”
Seung Jo berbalik. memerlukan? Ya
memang seperti itulah Cha Il Nam Sejak dulu. Sejak awal Cha Il Nam hanya ingin
mengambil keuntungan, bahkan saat dia melepaskan hak waris Seung Jo, Cha Il Nam
mengatakan bahwa dia membesarkan Seung Jo, membiayai hidupnya, memberikan hak
istimewa padanya agar suatu hari Seung Jo bisa melakukan apa yang dikatakan Cha
Il Nam. Meskipunmereka adalah Ayah dan Anak didunia ini tidak ada yang sia-sia.
Seung Jo sepertinya sangat terluka dengan kata-kata Cha Il Nam di masa lalu.
Cha Il Nam berkata, memnag seperti
itulah dunia ini, seperti itulah bisnis. Mengapa Seung Jo tidak menerimanya
saja. Jika dia bisa menerimanya, Seung Jo pasti bisa hidup lebih baik. Balas
dendam? Apakah Seung Jo pikir dia sudah berhasil melakukan balas dendam itu?
Cha Il Nam tertawa meremehkan dan pergi meninggalkan Seung Jo dalam keadaan
hati yang galau.
Seung Jo pergi menuju lobi dengan
hati yang penuh beban. Se Kyung menghampiri dan menyapanya. Se Kyung bertanua
apakah ada yang terjadi? dia juga bertanya siapa pria yang ditemuinya tadi?
Seung Jo bilang dia tidak apa-apa dan saat melihat Se Kyung begitu
mencemaskannya, Seung Jo mengajak Se Kyung minum soju besama.
Se Kyung dan Seung Jo berada di
kedai Soju. Seung Jo menuangkan soju ke gelas Se Kyung yang langsung
diminumnya. Seung Jo berkata Se Kyung adalah peminum yang baik. Se Kyung
bertanya dan Seung Jo tidak? Mengapa Seung Jo minum hanya sedikit? Seung Jo
jujur bahwa sebenarnya dia tidak bisa minum soju. Lucu bukan seorang pria
rendahan seperti dirinya tapi memiliki selera yang mahal. Se Kyung tersenyum
mendengar kerendahan diri Seung Jo.
Seung Jo mengakui bahwa dia
berbohong tentang sesuatu. Seung Jo mengaku bahwa dia berbohong tentang
ayahnya. Sebelumnya dia pernah bilang jika dia tidak pernah mendengar kabar
dari sang Ayah. Sebenarnya dia tahu dimana ayahnya tinggal tapi memilikih tidak
menemuinya. Se Kyung hanya diam dan menatap Seung Jo yang menceritakan
hubungannya yang buruk dengan sang Ayah.
Seung Jo menatap Se Kyung dan
bertaya “Kenapa? Kenapa Kau tidak menemui ayahmu? kenapa kau seperti itu? Kau
tidak menanyakan hal itu padaku? Padahal kau orang yang selalu bertanya
‘kenapa’…” Se Kyung berkata dia merasa lebih baik tidak menanyakannya. Seung Jo
heran mengapa orang yang selalu penasaran pada segala hal seperti Se Kyung tidak
menayakan apapun, bahkan Se kyung memiliki 100 pertanyaan untuk JTC. Aaahh..
Seung Jo mengerti jika menyangkut dirinya Se Kyung tidak penasaran ya?
Se Kynung menunduk dan berkata,
“Aku merasa aku sudah tahu semuanya tanpa bertanya padamu. Tampaknya kita
memiliki kemiripan” Seung Jo bingung ‘kemiripan?’ Seung Jo merasa hubungan Se
Kyung dan ayahnya sangat baik, tapi tidak begitu bagi Se Kyung, dia merasa
hubungan meraka, baik tidak buruk pun tidak.
Bagi Seung Jo, ayah Se kyung adalah ayah yang baik. Dia sepertinya
selalu memuji Se Kyung.
Seung Jo bercerita bahwa Ayahnya
sama sekali tidak pernah memujinya. Semua yang Seung Jo lakukan selalu salah di
mata Ayahnya. Seung Jo sangat membenci hal itu dan ingin hidup tanpa melihat
wajahnya. Tapi lucunya, Seung Jo selalu mengingat ayah yang ditinggalkan dan
tidak ingin ditemuinya itu. Menyembunyikan hal-hal jelek dan menunjukkan
hal-hal yang bagus yang dikerjakannya.
Se Kyung bertanya, apakah sekali
saja, ayah Seung Jo sama sekali tidak pernah memujinya? Se Kyung menatap Seung
Jo penuh empati, tapi Seung Jo tidak menjawab dia malah mengambil gelas yang
berisi soju dan meminumnya.
Se Kyung lalu berdiri, “Sekre
Kim!” Seung Jo agak kaget. Se Kyung mengajak Seung Jo berhighfive. Seung Jo
malah sengaja dadah-dadah ke Se Kyung seperti sebelumnya.
Se Kyung berkata, Highfive, seperti waktu itu… Seung mengerti dan berdiri. Mereka pun berhighfive dengan penuh senyuman. Kali ini mereka berdua tidak segera melepaskan kedua tangan mereka yang saling menggenggam akibat Hoghfive.
Se Kyung berkata, Highfive, seperti waktu itu… Seung mengerti dan berdiri. Mereka pun berhighfive dengan penuh senyuman. Kali ini mereka berdua tidak segera melepaskan kedua tangan mereka yang saling menggenggam akibat Hoghfive.
Se Kyung berkata bahwa Seung Jo
sudah melakukan yang terbaik dan semuanya kan berjalan lancar untuknya. Seung
Jo pun berkata, itu juga berlaku untuk Se Kyung. Lalu tanpa sengaja ada
orang yang menyenggol Se Kyung dan membuat Se Kyung terjatuh di pelukan Seung
Jo membuat keduanya sangat kaget.
Jarak mereka menjadi sangat
dekat. Untuk sejenak mereka hanya terpaku dalam keadaan itu, sampai Se Kyung
mencoba melepaskan diri dari pelukan Seung Jo. Namun Seung Jo malah menarik
pinggang Se Kyung agar lebih mendekat padanya. Wajah mereka berhadapan. Seung
Jo menatap Se Kyung dengan Eeerrr penuh cinta aku rasa,, *pas nonton langsung
teriak-teriak kissu,, kissu,, kissu* Tapi itu tidak terjadi, Se Kyung memilih
melepaskan diri dan menjauh. Seung Jo menghormati keputusan Se Kyung dan
melepasakan Se Kyung dengan enggan *Aigo~~ Almost Kiss yang bikin dag dig dug,
tatapan Seung Jo da Se Kyung bener-bener Nyes di hati*
Mereka berdua menjadi sangat
gugup. Seung Jo mengajak Se Kyung untuk pergi dari kedai Soju saat itu juga. Se
Kyung menyetujui dengan anggukan dia masih terlihat sangat gugup. Seung Jo
mecoba menenangkan hati dan berpikiran jernih. Dia pergi membayar pesanan
mereka, semetara Se Kyung masih tampak gugup dan mungkin sedikit gemetar?
Se Kyung dan Seung Jo berjalan
bersama. Saat sampai di dekat halte dari Bus yang akan dinaiki Se Kyung, Se
Kyung menyuruh Seung Jo pergi dan berkata dia akan naik bis dari halte itu.
Seung Jo mengerti dan berpamitan pada Se Kyung.
Se Kyung pergi meninggalkan Seung
Jo yang terus mengamatinya menjauh pergi. Se Kyung mengambil handphone nya dan
menelpon Yoon Joo. Awalnya Yoon Joo tidak menggubris, namun pada akhirnya dia
mengangkat telepon dari Se Kyung juga. Mendengar Yoon Joo menjawab
panggilannya, Se Kyung langsug bertanya tanpa basa basi. “Ada sesuatu yang ingin
aku tanyakan padamu. Dari tiga krisis yang kau sebutkan. Apa krisis pertama?”
Yoon Joo sedikit ragu, namun akhirnya menjawab, “Cinta”
Mendengar jawaban Yoon Joo, Se
Kyung berhenti dan juga memutuskan panggilannya pada Yoon Joo. Se Kyung
berbalik dan melihat masih ada Seung Jo disana, Seung Jo yang melambaikan
tangan padanya. Apakah ini cinta? Yang akan menjadi masalah pertama Se Kyung
mencapai tujuannya?
bersambung ke episode 7
Apakah Ini Cinta??
Tentu saja ini adalah Cinta^^
*writen by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Bukan Before Sunrise, tapi Before Sunset^^
BalasHapusfilm yang dimaksud Se Kyung before Sunrise kok Ayu^^
Hapuskalo Before Sunset itu cerita dua tokoh utama film before Sunrise 9 tahun kemudian. Tapi yang mereka ketemu di Vienna dan ada adegan pura-pura menelpon dalam bahasa Perancis itu film Before Sunrise.
setiap baca postingan irfa pasti senyum dan tertawa..sekarang jd sering intip blog irfa..slalu aku baca kecuali film thailand (ga pernah nonton he he)
BalasHapusohh so sweet bangettttttttttt.......
BalasHapusklo boleh minta link download filmnya dong, dari episode 1- terakhir
BalasHapusKyanya di episode ini banyak moment2 yg membahagiakan urri Ssha ssi deh ... ^^
BalasHapusditunggu kelanjutannyaaa:) masih penasaran detail ceritanya walaupun udah baca sampe review episode16 hahaXD
BalasHapusMb Irfa......please...please....lengkapin donk sinopnya....
BalasHapusPenasaran bangeee....t!!! Penggemar berat Park Shi Ho sejak Queen Of Reversal...soale....
Lhoo.....belum up date lagi tho.....sibuk sangat tampaknye.....
BalasHapusupdateannya ditunggu. gomawo unnie :p
BalasHapusdeg-deagan :)
BalasHapus#wawa
wauuu keren niee
BalasHapus