Dong Min bertanya, “Apa yang kau katakan barusan?” Hee Jin
memejamkan mata mencoba menetapkan hati untuk mengulang pernyataannya, “Dia
bukan Stalker, dia bersamaku. Aku menggunakan credit cardku untuk membelikan
tiket untuknya. Kalian bisa memeriksanya. Kami duduk terpisah karena kami takut
ketahuan. Kalian harusnya mengerti sekarang kan? Jadi, cepat katakan pada
polisi semua ini hanya salah paham. Atau kami akan balik mengatakan pada
polisi, bahwa kami adalah korban. Ini adalah pelanggaran terhadap privasiku,
maka kalianlah yang akan ditangkap”
Bung Do hanya bisa menatap Hee Jin yang begitu berani
mengakuinya sebagai kekasihnya. Dong Min masih bingung. Na jung tertawa
mengejek melihat kejadian yang menurutnya konyol ini. Soo Kyung stress, apalagi
saat dia melihat Hee Jin berjalan dengan mantap menghampiri Bung Do dan
menggenggam erat tangannya.
Para penumpang mulai berkomentar, “Apa ini sebuah lelucon?
tadi suasanya sangat berbeda, Han Dong Min ternyata seorang penipu, bagaiaman
bisa dia memukul kekasih orang lain?” Na Jung melihat Dong Min yang kaget
melihat kelakukan Hee jIn, dan berkomentar, “Benar-benar bodoh”
Para penumpang mulai sibuk memfoto Hee Jin dan Bung Do yang
kini saling bertatapan. Hee Jin berkata pada Bung Do: “Aku bukan orang yang
pintar. Jadi, bisakah kau memberitahuku apa yang akan menjadi akibatnya jika
mereka menjadi sepasang kekasih?” Bung Do tak menjawab, dia hanya menatap Hee
Jin yang juga sedang menatapnya. Lalu tersenyum mendengar pertanyaan Hee Jin.
Dong Min menahan amarahnya karena insiden salah tangkapnya.
Dia duduk kembali di kursinya dan menghela nafas panjang. Na Jung yang duduk di
kursi sebrangnya mulai mengejeknya, Na Jung berkata, Setelah apa yang Dong Min
lakukan untuk Hee Jin dalam menaikan popularitasnya ternyata Hee Jin akhirnya
bermain dibelakangnya. Dong Min kesal dan menyuruh Na Jung diam. Tapi Na Jung
tak peduli dan terus berceloteh, dia berkata lebih baik Dong Min berhenti saja,
lagi pula lelaki itu cukup tampan, apa ya pekerjaannya? Dong Min semakin kesal,
Na Jung senang melihat Dong Min seperti itu, dia menawari Dong Min minum, tapi
hanya basa basi, saat Na Jung minum, dia tak bisa menahan tawanya dan berkata,
“Aku minta maaf, tapi ini sangat lucu, seorang Superstar seperti Han Dong Min,
dipermalukan seperti ini?” Na Jung pun tertawa lagi. Dong Min hanya bisa
mendengus kesal mendengar ejekannya.
Hee Jin dan Bung Do kini duduk berdampingan di pesawat, dan
salah seorang penumpang merekam mereka berdua. Bung Do bertanya, sampai kapan
mereka harus seperti ini? Sampai mereka keluar dari pesawat, jawab Hee Jin,
lalu melarang Bung Do untuk melihat ke kamera penumpang yang sedang mengambil
gambar mereka. Bung Do berkata sepertinya Soo Kyung benar tentang Hee Jin
yang selalu bersikap impulsif, sebelumnya Soo Kyung sudah memperingatkan hal
itu. Hee Jin jadi kesal mendengar komentar Bung Do dan berkata, Bung Do sudah
mau ditangkap polisi, bukannya berterimakasih malah berkata seperti itu. Bung
Do mengucapkan rasa terimaksih yang sebesar-besarnya. Tapi cara Hee Jin
menyelamatkan dirinya terlalu berlebihan. Hanya cara itu yang dapat Hee Jin
pikirkan, dia tak tahu harus bagaimana lagi?
Bung Do mendekatkan wajahnya pada Hee Jin yang menatap ke
depan dan berkata, “Seharuskan kau memikirkan apa akibatnya”. Hee Jin berkata
dia itu bodoh, bukankah dia sudah mengatakannya pada Bung Do, jadi dia tidak
bisa memikirkan hal itu. Hee Jin menghadap Bung Do, yang wajahnya ternyata
sudah sangat dekat dengan wajahnya. (Owh,,, hanya gitu aja,,, dan,,, its sweet
moment too).
Hee Jin jadi gugup menyadari wajah Bung Do begitu dekat
dengan wajahnya. Bung Do berkata, seharusnya dia menghilang saja, dia
mengatakan hal tersebut karena merasa khawatir pada Hee Jin, Bung Do berhara
Hee Jin jangan marah karena perkataannya. Hee Jin memalingkan pandangannya, dan
berkata: “Setelah aku menyelamatkanmu, kau jadi tukang ikut campur”. Bung Do
bertanya, “Tukang ikut campur? Apalagi itu?” Hee Jin tidak menjawab dan hanya
tersenyum, dia nampak senang menggunakan bahasa-bahasa yang tidak dimengerti
Bung Do. Melihat Senyum Hee Jin, Bung Do pun ikut tersenyum.
Pesawat mendarat dengan selamat di bandara. Dong Min masih
bad mood saat masuk ke dalam mobil jemputan. Manajernya mengatakan bahwa Soo
Kyung tak tahu apapun tentang hal ini, jadi sepertinya itu bukan bohong. Manajernya meminta supir untuk membawa mereka
pulang, dia juga pusing, karena insiden dipesawat membuat Dong Min
mempermalukan dirinya sendiri. Dong Min tak mendengarkan, dia bad mood berat.
Saat Dong Min melihat Hee Jin dan Bung Do di tepi jalan, dia meminta supirnya
menghentikan mobil mereka. Dong Min meminta manajernya memanggil mereka karena
ingin berbicara, Manajernya berkata nanti saja, dia akan berbicara dengan Soo
Kyung dulu. Dong Min kesal dan berkata, mereka harus melakukan rekonsilisasi
sekarang juga dan berdamai dengan baik. Manajernya berpikir benar juga, lalu
dia pun keluar untuk memanggil Hee Jin.
Namun Hee Jin tak ingin Bung Do diberendel pertanyaan
macam-macam, saat melihat manajer Dong Min memanggilnya, dia langsung
memanggilkan taksi untuk Bung Do dan menyuruhnya segera pergi. Apalagi Hee Jin
melihat Dong Min pun keluar untuk menemui mereka. Hee Jin segera memaksa Bung
Do masuk taksi, tapi Hee Jin tidak ikut masuk. Hee Jin berkata, sepertinya
dikejar-kejar orang adalah takdir Bung Do. Di Joseon dikejar pengawal kerajaan,
di jaman modern, dikejar orang gila seperti Han Dong Min. Bung Do bertanya apa
tidak apa-apa dia pergi begitu saja? Hee Jin bilang tidak apa-apa dia bisa
mengatasi masalah ini sendiri, lebih baik Bung Do mengurus urusannya sendiri,
Hee Jin pun berkata: “berhati-hatilah, jangan sampai kau mati lagi” Bung Do
tersenyum mendengar hal itu. Manager Dong Min tak menyerah dan semakin
mendekat, Hee Jin pun meminta supir taksi untuk segera pergi. Saat Taksi
melaju, Bung Do melihat Hee Jin begitu pun Hee Jin, mereka saling menatap
bahkan setelah taksi pergi menjauh,,,
Manager Dong Min sampai dihadapan Hee Jin, namun Bung Do
telah pergi. Manajer Dong Min berkata, bahwa dia telah memanggil Hee Jin agar
mereka bisa bicara. Hee Jin berkata dia tidak mendengarnya dam meminta maaf
untuk hal itu. Dong Min datang dan telihat kesal, dia meminta Hee Jin untuk
membuat Bung Do kembali lagi, Hee Jin berkata, Bung Do mungkin tak ingin
bertemu dengan orang yang sudah menyerangnya seperti Dong Min. Karena banyak
orang yang megerumuni mereka Dong Min hanya bisa menahan amarahnya.
Dong Min masih keki berat dengan kelakuan Bung Do yang pergi
begitu saja. Manajernya berkomentar, sepertinya ini sangat lucu, jika pria itu
memang kekasih Hee Jin, mengapa dia berpakaian aneh saat dirumah sakit?
Assitennya berkata, mungkin dia salah satu aktor yang menjadi figuran dalam
drama. Manajer Dong Min membenarkan, pasti begitu, karena tidak ingin ketahuan,
makanya dia buru-buru kabur. Tapi hal tersebut malah membuat Dong Min semakin
kesal dan berkata: “Jadi maksudmu aku dikalahkan oleh seorang Figuran?”
Ponsel Dong Min berdering dan itu dari Hee Jin. Dong Min
mengangkatnya dengan hati kesal. Dia langsung bertanya apakah Hee Jin melakukan
hal tersebut untuk mempermalukannya? Hee Jin dengan polos berkata, Dong Min
pasti kaget ya? Dia juga sangat kaget karena mereka bisa berada dalam satu
pesawat, Hee Jin pun meminta maaf tentang insiden di rumah sakit tempo hari,
karena dia tak memprediksi kunjungan Dong Min dan tak bisa mengakui Bung Do
sebagai kekasihnya dihadapan para suster, sebenarnya hari itupun Hee Jin yang
menyuruhnya untuk pergi diam-diam. Dong Min ingin menyanggah, tapi Hee Jin
terus berbicara, tentang kagetnya dia karena mereka berada dalam pesawat yang
sama hari ini.
Dong Min bertanya, apakah Hee Jin sedang memanfaatkannya,
setelah membantunya untuk mendapatkan peran utama. Hee Jin berkata, dia
menelpon karena takut Dong Min berpikir seperti itu. Hee Jin megatakan sejak
awal untuk tidak mempermalukan lagi dirinta di depan umum, dia sangat tertekan
dengan sikap Dong Min. Dong Min bertanya bagaimana Hee Jin mengatasi semua ini,
mengumumkan hubungannya dengan Bung Do didepan umum, Hee Jin bilang dia pasti
bisa mengatasinya. Dong Min kesal dan berkata Hee Jin sudah berubah, tentu saja
kata Hee Jin, dia telah belajar menjadi Arogan karena telah lama bersama orang
yang Arogan juga.
Dong Min bertanya apa pekerjaan Bung Do. Hee Jin berkata,
“Kekasihku? Seorang Sarjana. Dia orang yang berpendidikan. Seseorang yang
sangat berbeda denganmu” Hee Jin pun menutup teleponnya membuat Dong Min berang
setengah mati hingga melempar ponselnya.
Sementara Hee Jin kegirangan setengah mati karena bisa
membalaskan dendamnya pada Han Dong Min yang pernah mencampakannya dan
membuatnya sempat tertekan. Soo Kyung bertanya bagaimana Hee Jin bisa begitu
bahagia setelah melemparkan Bom skandal seperti itu? Hee Jin berkata dia tidak
peduli, dia merasa sangat bahagia karena sudah membuat Dong Min merasa
dipermainkan, itu sangat menyenangkan baginya.
Hee Jin lalu bertanya, apakah foto dia dan Bung Do akan
dishare ke internet gak ya? Soo Kyung bilang pasti bakal jadi berita besok
pagi. Tapi sebelum besok pagipun Foto itu udah nongol. Soo Kyung stress melihat
hal itu sementara Hee Jin kegirangan, dia melihat foto itu dengan perasaan
bahagia yang luar biasa. Hee Jin bertanya pada Soo Kyung, apakah dia bisa
memindahkan foto itu ke Ponselnya, karena mereka belum punya foto saat bersama.
Soo Kyung makin stress menghadapi kelakuan Hee Jin.
Kim Bung Do kembali ke Joseon dan menemui Ratu In Hyun. Dia
memberi Ratu In Hyun bahwa orang suruhan Menteri Min Ahm akan datang dan
berusaha membunuhnya, jika dia tidak datang menemui Ratu sekarang, mungkin
usahanya akan berhasil. Bung Do mengatakan agar Ratu tidak memberitahu siapapun
kedatangannya mala mini. Ratu berkata, dia sendirian disini pada siapa dia akan
bilang. Bung Do berkata, bahkan Ratu tidak boleh mengatakannya pada Raja
sekalipun. Ratu bingung, bagaimana dia bisa mengatakannya pada sementara dia
akan sulit bertemu Raja. Bung Do lalu berkata, mala mini Ratu kemungkinan akan
bertemu Raja.
Bung Do menyuruh semua penjaga untuk pergi dan hanya
bersembunyi dalam melindungi Ratu, jika mereka ingin tetap hidup.
Bung Do kembali ke jaman modern dan pergi ke istana Utara
dengan menggunakan taksi. (Makin pinter aja ya Urri Kim Bung Do). Supir taksi
bertanya untuk apa Bung Do pergi ke Istana Utara pada jam segini? Bung Do
bilang dia harus menemui seseorang. Supir taksi makin kebingungan. Supir taksi
kaget saat melihat pedang yang di bawa Bung Do, Bung Do pun menjelaskan itu
pedang untuk latihan.
Bung Do kembali lagi ke jaman Joseon, dia sudah berada di
perpustakaan Kerajaan dan menuliskan sebuah surat pada Raja. Agar tulisannya
tidak dikenali, dia sengaja menulisnya dengan tangan kiri (Ah,, So smart,,,).
Bung Do mengirimkan surat itu dengan memanahkannya ke pilar
kerajaan di jalan yang dilewati Raja Sukjong. Semua orang panik dan mencari
pelakunya. Raja melihat Surat yang terselip pada panah itu dan menyuruh Orang
mengambilnya. Sementara itu Bung Do sudah kembali ke dunia Modern, dia naik
taksi lagi dan pergi ke tempat dia bisa sampai di rumah Menteri Min Ahm saat
dia kembali ke jaman Joseon.
Raja Sukjong membaca surat Bung Do sambil menahan Amarahnya:
Yang Mulia, Hambamu,
yang namanya tidak ingin disebut
menuliskan ini untuk
memberitahumu.
Akan ada pertemuan di
rumah
Perdana Menteri Kanan
malam ini
Yang akan hadir disana
adalah Perdana Menteri, Gwon Dae Un.
Perdana Menteri Kiri,
Mun Nae Seon, dan Perdana Menteri Kanan, Min am
Hamba telah mendengar
mereka berkonspirasi untuk melakukan pembunuhan terhadap Ratu.
Oleh karena itu, Hamba
menulis surat ini.
Di Rumahnya Menteri Min Ahm dan mentri lainnya sedang
menikmati permainan Gayageun seorang Gisaeng. Namun Menteri Min Ahm tak enak
hati dan kembali ke kamarnya. Menteri Min Ahm bingung mengapa ada kertas dan
tinta di atas menja di kamarnya. Dia semakin kaget saat ade sebuah pedang
terhunus ke arahnya. Pedang itu milik Kim Bung Do.
Menteri Min Ahm berniat memanggil Pelayannya, tapi Bung Do
semakijn mendekatkan pedangnya pada leher Menteri Min Ahm. Dia menyuruh Min Ahm
untuk duduk dan mulai menulis. Min Ahm bertanya bagaimana Bung Do bisa kemari,
apakah Bung Do kabur dari Jeju? Bung Do membenarkan, tentu saja ini membuat Min
Ahm semakin kaget dan bingung, dia tidak bisa mempercayai itu. Bagaimana
mungkin Bung Do bisa sampai kemari dari Jeju hanya dalam waktu setengah Bulan.
Itu adalah hal yang sangat mustahil.
Bung Do menyuruh Min Ahm segera menuliskan kata-kata bahwa
Mentri Min Ahm memerintahkan pembunuhan terhadap Ratu In Hyun.
Raja Sukjong kembali meneruskan membaca Surak Kim Bung Do:
Hamba tidak bisa melihat keluarga kerajaan berada
dalam bahaya. Hamba hanya ingin mempertahankan keselamatan Yang Mulia Ratu.
Tidak banyak waktu yang tersisa,
kita harus melakukan
suatu tindakan.
Kasim datang dan memberi tahu bahwa penjahatnya tidak bisa
ditangkap, dia hilang seperti Angin. Kasim terlihat ketakutan, apalagi melihat
Sukjong menahan amarahnya saat membaca Surat kaleng yang baru saja dikirim
tersebut. Kasim bertanya sebenarnya
surat apa itu.
Raja Sukjong membaca kembali terusan suratnya
Dan satu catatan lagi,
Kasim Yang Mulia, Hong Nae Gwan yang dari klan Jang. Dia akan ketakutakan kalau
dia tahu kriminal itu tidak bisa ditangkap.
Sukjong menutup suratnya dan menyuruh Kasim untuk memanggil
Perwira Polisi kerajaan untuk menghadapnya sekarang juga. Sukjong memberikan
perintah itu dengan penuh amarah.
Di Rumah Min Ahm, pelayan mencarinya, dia menyuruhnya masuk.
Dengan Ancaman pedang Bung Do, Min Ahm memerintahkan surat yang tadi dia tulis
untuk diberikan pada Ja Su.
Setelah pelayannya pergi, Bung Do kembali menyuruh
Min Ahm kembali menuliskan surat dengan isi yang sama untuk ditujukan pada Jang
Hee Jae, saudara laki-laki Ratu Jang Hee Bin. Min Ahm bertanya apakah Bung Do berniat
melibatkan Ratu Jang dalam konspirasi ini, agar Ratu mendapat hukuman? mengapa
Bung Do melakukan hal itu pada Ratu Jang?. Bung Do menahan Amarah dan
mengingatkan Min Ahma atas apa yang telah dilakukannya 5 tahun lalu terhadap
Ratu In Hyun, Ayahnya, Ibunya, Ayah Mertuanya juga istrinya yang sedang hamil.
Bung Do berkata, meskipun itu semua tidak terjadi, Bung Do
akan tetap melaporkan rencana pemberontakan Min Ahm terhadap Raja Sukjong. Min
Ahm kaget bagaimana Bung Do mengertahui rencananya itu? Bung Do berkata Min Ahm
pasti kaget karena Bung Do bisa menebak isi kepalanya. Dan satu hal lagi yang
bisa dipastikan rencana Min Ahm itu akan gagal. Bung Do berkata, dia bisa
mendahului Min Ahm beberapa hari untuk mengertahui semua itu (beberapa hari?
yang benar itu 300 tahun lebih cepat). Sejak awal Bung Do sudah bilang, bahwa
dia memegang kartu yang lebih baik untuk menyerang Min Ahm. Bung Do segera
menyuruh Min Ahm menulis surat yang sama untuk Jang Hee Jae.
Di kediaman Ratu In Hyun, Ja Su dan anak buahnya mulai
beraksi, tapi mereka heran mengapa tak ada penjaga sama sekali. Ternyata itu
hanya sebuah jebakan, tiba-tiba muncul berbagai petasan yang mengeluarkan asap
dan penjaga istana berdatangan untuk melawan mereka. Sayangnya Ja Su berhasil melarikan diri.
Suk Jong datang menemui Ratu In Hyun, dia meminta maaf,
karena tak pernah memikirkan hal ini akan terjadi. Ratu In Hyun pun merasa
terharu dengan kedatangan Suk Jong.
Menteri Min Ahm telah selesai menulis surat. Bung Do berkata
jika surat ini dikirimkan pada Jang Hee Jae sekarang, ada kemungkinan untuk
hilang dan dia akan kehilanga bukti penting. Untuk mencegah hal itu, Bung Do
pun menyelipkan surat tersebut di balik baju Min Ahm.
Polisi istana datang ke rumah Menteri Min Ahm dan menangkap
semua orang yang ada disana. Mereka pun meminta Min Ahm keluar dari kamarnya.
Sebelum Min Ahm keluar, Bung Do berkata, jika Min Ahm diasingkan ke Jeju dia
akan menyambutnya kedatangannya di sana. Min Ahm naik pitam dan berkata,
bagaimana mungkin Bung Do bisa berpikir akan keluar dengan selamat dari sini,
dia yakin hukuman untuk seorang pengasingan yang melarikan diri lebih berat.
Bung Do berkata, apa maksud Min Ahm? Dia sama sekali tak pernah meninggalkan
tempat pengasingannya, Bung Do pamit dan berkata akan menunggu Min Ahm di sana.
Karena Min Ahm tak keluar juga penjaga masuk dan
menangkapnya. Bung Do pergi bersembunyi, dia bersiap-siap untuk mencoba bunuh
diri agar bisa melarikan diri ke dunia modern. Min Ahm berkata pada penjaga bahwa
di ruangannya ada seorang criminal lain, dia adalah Kim Bung Do, yang melarikan
diri dari tempat pengasingannya, dia bersembunyi dibalik dinding. Penjaga
segera menuju tempat yang ditunjukkan Min Ahm, tapi tak ada siapapun disana.
Min Ahm kaget bukan main.
Raja Sukjong pun memberikan pemerintah hukuman pada semua
orang yang terlibat pada rencana pembunuhan Ratu In Hyun. Sukjong pun mengembalikan Posisi Ratu n Hyun
sebagai Permaisurinya. Dia pun memerintahkan untuk memberikan pengampunan dan
pengembalian kedudukan pada Kim Bung Do.
Di Kuli, Yoon Wol berdo’a untuk keselamatan Bung Do.
Seseorang datang dan memberitahu Yoon Wol jika Bung Do akan datang. Yoon Wol
pun pergi untuk menyambutnya dengan gembira.
Bung Do dan Yoon Wol sama-sama
pergi ke kuil. Setelah berdo’a Bung Do berterimakasih pada Yoon Wol, karena
jimat dari Yoon Wol lah yang bisa membuatnya menyelesaikan tugasnya melindungi
Ratu. Bung Do berkata, bahwa dalam beberapa hari dia akan mendapatkan perintah
dari kerajaan untuk kembali ke Han Yang, jadi sebaiknya Yoon Wol pun
bersiap-siap untuk pulang. Yoon Wol bertanya, jadi Bung Do akan kembali ke
Tamra? Begitulah, tapi sebelum kesana dia harus pergi ke suatu tempat dulu. Ada
Dermawan lain selain Yoon Wol yang harus menerima ucapan terimakasihnya. Yoon
Wol bingung, tapi Bung Do pun tak bisa menjelaskan, dia hanya bisa tersenyum
bahagia sambil memikirkan Hee Jin. (Adududuh,,, senyumnya,,, Kenapa dia selalu
tersenyum seperti itu saat memikirkan Hee Jin??)
Di Jaman Modern, Para Staf Editing membicarakan akting Dong Min sebagai Suk Jong. Mereka pun membicarakan skandal yang terjadi antara Dong Min, Hee Jin dan Kekasihnya. Hee Jin datang ke ruang editing untuk
memberikan Snack, salah satu staf editing berkata padanya, bahwa kekasih Hee
Jin sangat tampan. Hee Jin jadi merasa bersalah karena sudah membuat skandal
saat pembuatan drama nya. Sutradara pun menyuruh Hee Jin menunggu di lobi, ada
yang ingin dibicarakannya.
Hee Jin menunggu di lobi dan melihat artikel tentang
dirinya, Bung Do dan Dong Min yang menghiasi headline utama beberapa tabloid.
Artikel itu menyebutkan bahwa Hee Jin berhubungan dengan dua pria sekaligus,
Bung Do dan Dong Min. Hee Jin jadi stress sendiri membaca semua artikel itu.
Sutradara datang dan mencemaskan kelangsungan drama mereka. Karena banyaknya
gossip yang tersebar antara Dong Min, Hee Jin dan kekasihnya. Dia pun khawatir
Dong Min akan merasa tak nyaman saat berada satu set dengan Hee Jin karena
gossip yang beredar. Hee Jin meminta maaf dan semakin merasa bersalah.
Soo Kyung pun berencana untuk melakukan pertemuan dengan
Dong Min, untuk meng-clear kan masalah ini. Hee Jin harus membawa Bung Do
bertemu dengan Dong Min dan memperlihatkan pada Media bahwa hubungan mereka
baik-baik saja. Tidak ada kisah cinta segitiga antara mereka. Dan setelah
insiden di pesawat itu mereka berhubungan sangat baik sebagai teman. Soo Kyung
meminta Hee Jin menghubungi Bung Do. Hee
Jin berkata Bung Do sibuk. Soo Kyung hanya meminta Bung Do untuk makan bersama
dengan Dong Min agar rating drama mereka tidak turun, mengapa itu menjadi hal yang sulit?
Soo Kyung meminta nomor Ponsel Bung Do. Hee Jin bilang Bung
Do tidak punya Ponsel. Soo Kyung langsung syok mendengarnya. Soo Kyung kemudian
meminta telepon rumahnya, itu pun tidak ada. Lalu e-mail saja kalo begitu. Hee
Jin berkata alamat E-mail pun Bung Do tak punya. Soo Kyung heran, jika Bung Do
tidak punya ponsel dan tidak punya E-mail bagaimana mereka berdua saling
berhubungan selama ini? Dengan polos Hee Jin berkata, mereka berhubungan dengan
teleon Umum. Soo Kyung makin stress mendengarnya.
Soo Kyung berkata, dia akan membuat janji makan siang dengan
Dong Min hari ini, bagaimanapun caranya Hee Jin harus membawanya. Hee Jin
bilang dia tidak bisa, karena tidak ada cara untuk menghubunginya saat ini. Soo
Kyung jadi sangsi, sebenarnya Hee Jin benar-benar berkencan dengan Bung Do atau
tidak?
Hee Jin dipanggil sutradara, sebelum pergi Hee jIn
mengatakan pada Soo Kyung untuk mencari solusi lain agar dapat mengatasi
masalah ini, kalau perlu dia bersedia menerima interview dari reporter. Soo
Kyung tak percaya Bung Do tak punya ponsel. Setelah Hee Jin pergi, dia
mengambil ponsel Hee jin dan mencoba membuka paswordnya tapi kesulitan.
Tiba-tiba Ponsel Hee Jin berdering, Soo Kyung pun langsung mengangkatnya.
Manajer Dong Min menemui Dong Min dan berkata bahwa Hee Jin
mengundangnya makan siang.
Saat Hee Jin kembali ke kursinya dia bingung karena Soo
Kyung tidak ada. Seorang staf berkata bahwa
Soo Kyung menyuruhnya untuk datang ke sebuah restoran untuk makan siang,
Soo Kyung tak menghubuginya karena ponsel Hee Jin dibawa Soo Kyung. Hee Jin
bingung karena dia harus syuting, tapi staf tersebut berkata sutradara
memperpanjang jam makan siang jadi dua jam, dia memberi waktu pada Hee Jin
untuk memenuhi janji makan siangnya dengan Dong Min. Hee Jin pun tahu ini semua
rencana Soo Kyung, dan ini membuat Hee Jin kesal.
Mau tak mau, Hee Jin datang ke restoran dimana Dong Min, Soo
Kyung dan manajer Dong Min telah menunggunya. Saat menemukan Dong Min sendirian
sendirian di mejanya, dia bertanya dimana Soo Kyung? Dong Min menunjukkan Soo
Kyung dan Manajernya yang sudah bersiap untuk memngabadikan acara rekonsoliasi
Hee Jin, Dong Min dan Kekasih Hee Jin. Hee Jin bertanya apa yang akan mereka
lakukan? Dong Min menjelaskan rencana Soo Kyung, bahwa Dong Min akan
menjelaskan bahwa apa yang terjadi di pesawat hanyalah salah paham dan akan
merestui hubungan kalian berdua, lalu Kekasih Hee Jin pun akan memahami hal
itu, hubungan mereka akan berubah layaknya saudara setelah itu, namun Dong Min
menceritakan semua itu dengan kesal dan memanggil Bung Do dengan sebutan
Bajingan.
Hee Jin meminta maaf, sepertinya bung Do tidak akan datang,
Soo Kyung pasti salah paham. Dong Min bertanya apa maksudnya itu, apakah Hee
Jin masih berniat membalas dendam padanya. Hee Jin menyangkalnya dan
benar-benar meminta maaf atas kejadian ini. Dong Min menelpon manajernya dan
menanyakan kepastian kedatangan Kekasih Hee Jin. Soo Kyung memastikan Bung Do
pasti datang tunggu saja.
Dong Min pun melihat sosok Bung Do yang memasuki
restoran. Dong Min berkata, “Dia disini”
Hee Jin menoleh dan kaget melihat Bung Do datang.
Bung Do meminta maaf atas
keterlambatannya. Dong Min menyambutnya dan menjabat tangannya. Hee Jin
kebingungan dengan kedatangan Bung Do.
Setelah Dong Min dan Bung Do duduk, pelayan memberikan
Daftar Menu. Dong Min berkata sebelum bicara mereka lebih baik memesan makanan.
Bung Do membuka buku menunya dan mengajak Hee Jin berbicara di balik Buku itu.
Hee Jin mempertanyakankedatangan Bung Do ke tempat ini yang begitu tiba-tiba.
Bung Do menjelaskan dia hanya ingin membalas kebaikan Hee Jin, dan katanya dia
bisa membantu Hee Jin dengan datang ke tempat ini. Bung Do berkata, teman Hee
Jin menyuruhnya untuk menjadi pacar yang baik, meski tidak tahu apa yang
diharus dilakukan oleh seorang pacar yang baik, tapi dia akan melakukan yang
terbaik.
Hee Jin berkata, sikap Bung Do itu sangat “dangkal”.
Kedatangan Bung Do yang tiba-tiba seperti itu hanya terjadi dalam sebuah cerita
komik, benar-benar “dangkal”. Bung Do bertanya apa artinya “dangkal”? Hee Jin
tak menjelaskan, dia malah berkata jika Bung Do ingin bersikap menjadi kekasih
yang baik, teruslah bersikap dangkal seperti itu, karena Hee Jin menyukai
kedangkalan. Bung Do dan Hee Jin saling
bertatapan panuh makna di balik buku resep, sementara Dong Min terlihat kesal,
merasa dijadikan pihak ketiga.
bersambung ke episode 8
sumber gambar: dramabeans dan jooni
Komentar:
Aku rasa diepisode 7 ini, porsi jaman Joseon lebih banyak, karena Bung Do harus menyelesaikan masalah rencana pembunuhan Ratu In Hyun dan Pemberontakan Mentri Min Ahm. Dengan melakukan semua ini, sebenarnya Bung Do mengubah sejarah lho, apakah akan ada akibatnya?
Tentu saja, pasti akan ada akibatnya.
Haduh kayaknya penyakitku kambuh nih,, gara-gara Fangirl-ing ke Ji Hyun Woo, aku jadi malah sibuk nonton drama jadulnya dia, Movie dan ngubek-ngubek You Tube nyari MV yang dibintanginya. Sinopsis QIM jadi rada terabaikan, tapi kayaknya udah ga banyak yang penasaran ya? Kan aku dah kasih Spoiler Episode 16 nya,,, Ga apa-apa deh,, tadinya aku mau berhenti nulis Recaps nya,, tapi,, aku masih suka sama Chemistry nya Bung Do- Hee Jin, jadi akan aku usahakan diselesaikan hingga episode 16, mungkin ke depannya ga akan sedetail biasanya kali ya.
Pengennya sih, nulis yang manis-manis aja antara Bung Do- Hee Jin. Tapi kalo udah mulai nulis aku suka nggak sadar dan akhirnta menuliskan semuanya,, walo beberapa hal suka sengaja aku lewat karena susah menuangkannya dalam kata-kata.
Yah jangan gitu dong mba irfa,, waktu itu the thorn birsd udah di tinggalin sekarang QIM jangan di tinggalin juga dong,,
BalasHapusplis mba lanjut ;)
_wulan_
mw aku lanjut kok,, tapi mungkin rada lama aja Update nya,, kalo masalah Thorn Bird kan,, emang ada sebab mengapa aku memutuskan berenti,, kan dah aku ganti ma ScreenCapsnya,, ^_^
Hapuspliiissssss... sinop qim na jgn d tinggal yaaaa...
BalasHapus-bebby-
Slesaikan sampe episode terakhir donk mbak ..... Plisses ... Suka banget samaa ceritanya
BalasHapus