Ny. song memberikan setumpuk
amplop surat dari Seung Joon
untuknya selama ini kepada Jung Won.
Jung Won bertanya apa ini? Ny. Song berkata Jung Won akan
tahu saat melihatnya. Ny. Song berkata temukanlah Seung Joon dan bawa dia
kembali. Seung Joon berkata bahwa seorang gadis memintanya untuk menikahinya.
Jung Won bingung dan bertanya, “apa?” Ny. Song pergi meninggalkan Jung Won yang
kebingungan menatap amplop-amplop itu. Jung Won segera membuka salah satu
amplop dan membaca surat itu. Dia tahu bahwa dengan surat-surat itu dia bisa
mengetahui kabar Seung Joon dan keberadaan lelaki itu sekarang.
Ny. Song masuk ke taxi yang dipesankan Jung Won dan meminta
supir taxi itu mengantarnya ke Pyong Cang Dong, komplek perumahannya. Ketika
taxi akan pergi, Jung Won memberhentikannya dan menerobos masuk, membuat Ny.
Song kaget.
Ny. Song bertanya apakah Jung Won tidak langsung menemui
Seung Joon, Jung Won hanya tersenyum. Lalu Ny. Song bertanya apakah Jung Won
benar-benar akan menerima lamaran dari pria yang lulus ujian kejaksaan
peringkat ke 17 itu? Jung Won menjawab, saat ini dia ada di sini, di hadapan
Ny. Song, apakah Ny. Song berpikir dia akan menerima lamaran pria itu. Jung Won
mengusulkan mereka membaca surat Seung Joon bersama selama perjalanan pulang.
Sesampainya di rumah keluarga Song, Jung Won segera
mempersiapkan diri untuk menghitamkan rambut Ny. Song dan memberikan pelayan
terbaik untuk membuat Ny. Song Rileks setelah keluar dari penjara, seperti
memberikan pijatan dan mengunting kukuya yang sudah mulai panjang.
Di Desa tempat Seung Joon melarikan diri,,,
Seung Joon sedang membagikan buku-buku pada siswa-siswanya.
Seung Joon kini menjadi guru di sekolah Alternatif di sebuah Desa. Seung Joon
berkata pada para siswanya, bacalah buku ini jika mereka ingin atau jual atau
buang,, apapun boleh mereka lakukan para buku itu.
Seung Joon baru saja akan mengawali pembelajarannya, tapi
dia akhirnya malah mengajak siswa-siswanya untuk berenang di hari yang panas
ini. Salah Seorang siswa berbaju merah bertanya mengapa Seung Joon selalu
mengajak mereka bermain diluar ruangan. Seung Joon berkata dia melakukan itu
karena dia sedang lelah (gubrak,, andai ya,, aku bisa ngomong gini sama
muridku).
Seung Joon kembali mengajak siswa-siswanya berenang, tapi
salah seorang siswi menolak lagi dan menyarankan Seung Joon memulai saja
pembelajaran. Siswi itu bosan, karena Seung Joon selalu mengajak mereka memanen
Jagung dan kentang. Siswi tersebut bertanya apakah Seung Joon melakukan hal itu
karena memandang rendah mereka yang hanya siswa buangan yang masuk ke sekolah
Alternatif ini? Seung Joon berkata bukan itu maksudnya, lagi pula sepertinya
mereka senang saat memakan jagung dan kentang yang mereka ambil dari kebun.
Siswa berbaju merah lalu berkata, waktu berharga mereka
terbuang sia-sia dengan cara itu. Dia pun mulai mengeluh, mengapa bisa ada
sekolah seperti ini. Guru dan kepala sekolahnya tidak bersikap seperti seorang pengajar
. Sebagai seorang guru harusnya Seung Joon menjalankan tugasnya dengan benar
(kalo muridku,, aku ajakin main diluar,, pasti bersorak-sorai kegirangan,, Lha
ini,, diajakin main malah pengen belajar, salut sama pelajar Korea,,,)
Seung Joon bertanya pada semua siswanya, apakah mereka masih
ingin serius untuk pergi ke universitas? Seung Joon minta maaf karena berpikir
mereka semua menyerah untuk masuk universitas. Seung Joon pun memulai
pelajarannya. Tapi dia tetap memberi kelonggaran pada semua siswanya, dia
mengijinkan siswanya tertidur saat mereka lelah, apalagi di cuaca panas seperti
ini pasti sulit untuk tidak tidur.
Namun,,, baru saja Seung Joon menulis si papan tulis.
Seorang siswa bernama Joo Hye Rin mulai memamerkan paha serta membuka kancing
teratas kemejanya. Hye Rin mulai mengibas-ngibaskan rambutnya ke belakang,
mencoba menarik perhatian Seung Joon. Sepertinya Hye Rin bermaksud menggoda
Seung Joon.
Tanpa menoleh ke belakang, Seung Joon tahu apa yang sedang
dilakukan Hye Rin. Dia pun memanggil nama Hye Rin yang langsung menjawab dengan
kegirangan.
Seung Joon langsung menyuruh Hye Rin mengancingkan kemejanya, menurunkan roknya kemudian membuka buku teks dan membaca puisi yang ada di halaman 144. Hye Rin menjawab iya sambil cemberut dan menuruti semua perintah Seun Joon dengan terpaksa (Kayaknya siswi ini deh,, yang minta Seung Joon menikahi dirinya,, keliatan banget dia naksir sama Seung Joon,,,)
Seung Joon langsung menyuruh Hye Rin mengancingkan kemejanya, menurunkan roknya kemudian membuka buku teks dan membaca puisi yang ada di halaman 144. Hye Rin menjawab iya sambil cemberut dan menuruti semua perintah Seun Joon dengan terpaksa (Kayaknya siswi ini deh,, yang minta Seung Joon menikahi dirinya,, keliatan banget dia naksir sama Seung Joon,,,)
Geum Ran memasuki ruangan Tuan Nam dan melihat meja tuan Nam
yang berantakan, Geum Ran risih dan langsung membersihkannya. Namun dia
dikagetkan dengan keberadaan Tuan Nam yang sudah ada di mejanya sambil membawa
kepala tengkorak. Saat Geum Ran bertanya apa yang sedang dilakukan tuan Nam,
dia malah mengenalkan dirinya dan mengenalkan kepala Tengkorak yang dibawanya
sebaia Manusia Otak dan membuka batok kepalanya dan memperlihatkan otaknya.
(Aigoo,,, penulis gila ini,, tampaknya akan membuat Geum Ran gila sebentar
lagi…)
Geum Ran marah-marah dan menyuruhnya menutup kepala
tengkorak itu. Tuan Nam berdiri dan bertanya apa masalah Geum Ran padahal Otak
itu kan isi kepalanya juga. Tuan Nam duduk dan menyadari bahwa Geum Ran telah
membersihkan mejanya. Geum Ran membenarkan karena dia tidak tahan melihat
kotornya meja itu. Tuan Nam malah
berkata seharusnya Geum Ran hanya tinggal menutup mata agar tak melihat semua
itu.
Geum Ran tak menggubris hal itu dan langsung membawa amplop
yang tadi dibawanya untuk diperlihatkan pada Tuan Nam, amplop itu berisi Desain
Cover buku baru Tuan Nam. Tuan Nam mengambilnya dengan malas melihatnya
sebentar dan berkata itu sudah bagus, tapi wajahnya tak menunjukkan
perkataannya lalu melemparkan kertas berisi desain itu ke mejanya. Geum Ran
jadi kesal dan mengambil kertas Desain itu. Geum Ran berkata, buku tuan Nam
adalah buku pertamanya. Tuan Nam lalu bertanya lalu kenapa jika itu buku
pertama atau buku keduanya? Apakah Geum Ran akan bekerja keras pada buku
pertamanya dan tidak pada buku keduanya? Geum Ran menyangkal dan berkata bukan
itu maksudnya. Jika bukan itu, Tuan Nam mengingatkan Geum Ran untuk tidak
menyerangnya hanya karena hal seperti itu. Tuan Nam mulai menjelaskan bagaimana
Geum Ran seharusnya bekerja.
Geum Ran lalu menjelaskan desain yang dibuatnya, tapi Tuan
Nam malah memakai hidung badutnya. Saat Geum Ran melihatnya, Geum Ran jadi
tertawa. Tuan Nam berkata bahwa Geum Ran terlihat cantik saat tertawa. Geum Ran
bertanya apakah seperti Jung Won? Tuan Nam langsung sedih mendengar nama Jung
Won dan bertanya pada dirinya sendiri, mengapa ia harus mengerjakan bukunya
kali ini dengan wanita lain.
Tuan Nam langsung bertanya pada Geum Ran, apakah Geum Ran menyukainya? Katakan saja dengan sejujurnya. Geum Ran kaget mendengar hal ini, apalagi Tuan Nam menuduhnya mencari alasan untuk bertemu dengannya. Geum Ran mencoba bertanya, Tuan Nam langsung berkata, lihatlah,, sikap Geum Ran itu sangat menunjukkan perasaan Geum Ran yang sebenarnya. Tuan Nam berkata dia mengerti, dia akan menerbitkan buku ketiganya di perusahaan yang sama juga dan mengerjakannya dengan wanita yang sama. Geum Ran jadi bingung sendiri, Tuan Nam kecewa melihat reaksi Geum Ran yang tidak bisa ia kerjai seperti Jung Won, Tuan Nam kemudian berkata bahwa dia benar-benar tidak menyukai Geum Ran.
Tuan Nam langsung bertanya pada Geum Ran, apakah Geum Ran menyukainya? Katakan saja dengan sejujurnya. Geum Ran kaget mendengar hal ini, apalagi Tuan Nam menuduhnya mencari alasan untuk bertemu dengannya. Geum Ran mencoba bertanya, Tuan Nam langsung berkata, lihatlah,, sikap Geum Ran itu sangat menunjukkan perasaan Geum Ran yang sebenarnya. Tuan Nam berkata dia mengerti, dia akan menerbitkan buku ketiganya di perusahaan yang sama juga dan mengerjakannya dengan wanita yang sama. Geum Ran jadi bingung sendiri, Tuan Nam kecewa melihat reaksi Geum Ran yang tidak bisa ia kerjai seperti Jung Won, Tuan Nam kemudian berkata bahwa dia benar-benar tidak menyukai Geum Ran.
Jung Won sedang mengadakan pemotretan untuk buku Ibunya di
kerestoran keluarga Hwang. Tae Ran juga ikut serta sebagai asisten Ny. Hwang.
Tae Ran bangga karena ibunya kini jadi seorang penulis. Jung Won pun tersenyum
banhagia melihat Ibunya yang tersenyum bahagia saat memasak meski dia tak bisa
melihat.
Dae Bum datang. Ny. Hwang sangat gembira menyambut kedatangan
Dae Bum yang kini telah jadi jaksa junior.
Dae Bum bilang dia ingin makan masakan Ny. Hwang, tentu saj Ny. Hwang
dengan senang hati memasakannya untuk Dae Bum.
Dae Bum duduk kemudian memberikan sejumlah daftar pesanan
buku yang cukup banyak pada Jung Won. Dae Bum berkata ia ingin menukar semua
itu dengan jawaban Jung Won. Ny. Hwang bertanya jawaban apa, Dae Bum tak
menjawab dan hanya tersenyum sementara Jung Won hanya bisa terdiam mengerti
maksud Dae Bum.
Jung Won dan Dae Bum akhirnya berbincang di luar rumah. Jung
Won bilang sekarang dia sudah bisa memberikan jawabannya pada Dae Bum. Dae Bum
berkata dia akan menunggu Jung Won, tapi Jung Won hanya bisa menatap Dae Bum.
Entah mengapa Dae Bum seolah mengerti bahwa jawaban Jung Won adalah tidak, Dae
Bum pun bertanya, apakah Jung Won benar-benar tidak bisa menerimanya? Jung Won
mengangguk dan berkata ya,,
Dae Bum berkata, selama ini dia terus berharap, tapi pada
akhirnya semuanya sesuai ekspetasinya. Jung Won berkata, dia tahu keberadaan
Seung Joon sekarang ini, Jung Won akan pergi menangkapnya besok. Dae Bum kaget
dan menatap Jung Won, Dae Bum bertanya apa yang akan Jung Won lakukan jika Jung
Won tak berhasil menangkapnya? Jika itu terjadi, maka Jung Won akan menetap di
Kanghwa-do juga. Dae Bum mengerti bahwa kini Seung Joon ada di Kanghwa-do.
Dae Bum mengajak Jung Won untuk kesana bersama, Jung Won kaget. Dae Bum kemudian berkata, dia kesana bukan untuk menemani Jung Won menangkap Seung Joon, dia ada konslutasi gratis sebagai jaksa junior, besok di Kanghwa-do. Jung Won pun tersenyum mendengar hal ini.
Dae Bum mengajak Jung Won untuk kesana bersama, Jung Won kaget. Dae Bum kemudian berkata, dia kesana bukan untuk menemani Jung Won menangkap Seung Joon, dia ada konslutasi gratis sebagai jaksa junior, besok di Kanghwa-do. Jung Won pun tersenyum mendengar hal ini.
Dae Bum berkata, “Ayo pergi bersama, kau pastikan untuk
mendapatkan cintaku dan aku akan memastikan untuk melupakan cintaku di
Kanghwa-do.” (aduh,, kasian banget sih ini Dae Bum,, tapi sabar bangetlah Dae Bum
ini,, salut aku,,,)
Jung Won dan Dae Bum menikmati perjalana ke Kanghwa-do
dengan bis dinas kejaksaan dengan mengobrolkan tentang bis itu dan pekerjaan
yang akan dilakukan Dae Bum di Kanghwa-do. Jung Won berkata dia sangat bangga
pada Dae Bum, lalu Dae Bum menggodanya apakah sekarang Jung Won mulai jatuh
cinta padanya? Jung Won hanya mencibir mendengar pertanyaan bodoh Dae Bum.
Lalu datang seseorang yang mengenal Jung Won, dia adalah
pria menyebalkan mantan tunangannya Geum Ran dulu, Yoon Seung Jae. Dia juga
ternyata sudah berhasil lulus ujian kejaksaan di peringkat yang lebih rendah
dibanding Dae Bum tapi sombongnya selangit. Dia bertanya pada Jung Won apakah
Jung Won masih single, Jung Won menjawab iya. Maka Seung Jae pun kembali pamer
dan berkata bahwa dia sudah menikah dan istrinya adalah seorang putri dari
keluraga chaebol yang terkenal dibidang fashion, makanya penampilannya sangat
stylish sekarang ini (mengingat dulu penampilannya culun banget,, ya,, dia
sepatutnya berbangga hatilah dengan penampilannya sekarang).
Dia membanggakan keluarga istrinya dan selera fashionnya
yang selalu bermerk. Seung Jae melihat Dae Bum dan bertanya apakah mereka
berkencan. Dae Bum menyangkalnya, tapi Seung Jae berkata bahwa Jung Won harus
mempertahankan Dae Bum erat-erat, meskipun Dae Bum punya anak. Dae Bum dan Jung
Won kini berada di level yang sama dan umur Jung Won sudah 30 tahun, jadi
tunggu apalagi? Seung Jae mengejek Jung Won karena umurnya dan itu membuat Jung
Won kesal.
Saat Seung Jae tertawa puas karena sudah mengejek Jung Won tiba-tiba
lensa dari kacamatahitam yang dipegangnya lepas begitu saja. Dae Bum
mengambilkannya, dan berkata bersyukurlah lensanya tidak pecah. Seung Jae
berkata, tentu saja,, harganya 600.000 won dan kacamata itu buatan desainer
terkenal. (masih aja,, sombong nih orang ya,,,). Dae Bum lalu bertanya, kalau
begitu mengapa lensanya bisa lepas? Seung Jae berdalih jika produk dengan
desain seperti ini benar-benar sensitive, karena orang yang akan memakainya pun
orang-orang yang terkenal seperti artis yang juga sangat sensitive, jadi tidak
sembarangan di lem seperti kacamata yang ada dipasaran. Jung Won dan Dae Bum
sepertinya sudah tidak peduli dan malah menertawakan semua penjelasan Seung Jae
yang tak masuk akal.
Merekapun akhirnya tiba di Kanghwa-do. Dae Bum sedang
memberikan konsultasi gratisnya pada seorang nenek. Jung Won menatapnya dari
kejauhan dengan bangga, kemudian dia pun meninggalkan bis itu.
Hari ini, hari melumpur untuk Seung Joon dan para siswanya
saat Jung Won tiba disekolah alternative yang ada di alamat pada surat Seung
Joon. Oleh karena itulah, sekolah tampak sepi, Jung Won menatap sekolah itu
cukup lama, mencari orang untuk dimintai Tanya. Lalu datanglah Joo Hye Ri yang
bertanya sedang apa Jung Won disini. Jung Won memperkenalkan dirinya dan
berkata bahwa dia dari Seoul, dia datang kesini untuk mencari Song Seung Joon,
apakah salah satu guru Hye Ri ada yang bernama Seung Joon.
Rubah kecil Hye Ri, yang tak suka karena ada perempuan yang mencari Seung Joon langsung berkata bahwa di sekolah ini tidak ada guru yang namanya Song Seung Joon, jadi sebaiknya Jung Won pergi saja, mungkin dia ada disekolah alternative lainnya karena banyak sekloah alternative di daerah ini.
Rubah kecil Hye Ri, yang tak suka karena ada perempuan yang mencari Seung Joon langsung berkata bahwa di sekolah ini tidak ada guru yang namanya Song Seung Joon, jadi sebaiknya Jung Won pergi saja, mungkin dia ada disekolah alternative lainnya karena banyak sekloah alternative di daerah ini.
Jung Won sangat kecewa dan berniat pergi, namun seorang
gadis kecil berlari sambil membawa boneka recorder Jung Won yang menyalakan
nyanyiannya untuk Seung Joon. Jung Won mendengar hal itu dan tahu bahwa Seung
Joon sebenarnya ada di sekolah itu. Jung Won mencari-cari dan melihat gadis
kecil itu membawa bonekanya.
Jung Won menatap Hye Ri yang bertanya mengapa Jung Won belum pergi juga. Jung Won bertanya mengapa Hye Ri berbohong? Hye Ri kaget dan bertanya mengapa Jung Won menuduhnya seperti itu? Jung Won berkata, nyanyian pada boneka itu adalah suaranya, dia sengaja merekamnya untuk Seung Joon. Hye Ri mati kutu dan merasa malu.
Jung Won menatap Hye Ri yang bertanya mengapa Jung Won belum pergi juga. Jung Won bertanya mengapa Hye Ri berbohong? Hye Ri kaget dan bertanya mengapa Jung Won menuduhnya seperti itu? Jung Won berkata, nyanyian pada boneka itu adalah suaranya, dia sengaja merekamnya untuk Seung Joon. Hye Ri mati kutu dan merasa malu.
Ajussi yang dulu membawa Seung Joon ke Kanghwa-do datang dan
berkata bahwa putrinya sangat menyukai
nyanyian pada boneka itu, dan dia sangat menyukai puisinya. Pahamlah
Ajussi bahwa Jung Won adalah wanita yang dicintai Seung Joon. Ajussi berkata
bahwa Jung Won pasti sangat merindukan Seung Joon, Jung Won mengangguk sambil
tersenyum sedih. Ajussi akhirnya menyuruh Hye Ri mengantarkan Jung Won menemui
Seung Joon ditempat melumpur.
Seung Joon sedang mengajari siswanya untuk berkotor-kotoran
di lumpur. Seung Joon berusaha membuat pelajaran melumpur ini menyenangkan,
tapi lagi-lagi siswa dulu yang memprotesnya menatapnya dengan tak senang karena
cara mengajar Sementara siswa yang lain menikmati pelajaran hari ini.
Saat Seung Joon tertawa bersama siswa-siswanya dia kaget melihat kehadiran Jung Won di tempat melumpur. Jung Won berjalan dengan susah payah menggunakan Sepatu bootnya. Jung Won berjalan mendekat ke arah Seung Joon yang menatapnya kaget campur sedih sambil cemberut dan hampir menangis.
Jung Won berhenti di hadapan Seung Joon namun jarak mereka agak berjauhan. Jung Won langsung mengambil lumpur dan melemparkannya ke arah Seung Joon berkali-kali, Seung Joon tak melawan, dia merasa layak mendapatkan hal ini, tapi ini membuat siswa-siswa Seung Joon kaget,, terutama Hye Rin.
Saat Seung Joon tertawa bersama siswa-siswanya dia kaget melihat kehadiran Jung Won di tempat melumpur. Jung Won berjalan dengan susah payah menggunakan Sepatu bootnya. Jung Won berjalan mendekat ke arah Seung Joon yang menatapnya kaget campur sedih sambil cemberut dan hampir menangis.
Jung Won berhenti di hadapan Seung Joon namun jarak mereka agak berjauhan. Jung Won langsung mengambil lumpur dan melemparkannya ke arah Seung Joon berkali-kali, Seung Joon tak melawan, dia merasa layak mendapatkan hal ini, tapi ini membuat siswa-siswa Seung Joon kaget,, terutama Hye Rin.
Saat Jung Won berhenti melempari Seung Joon dengan lumpur
dia berkata bahwa Seung Joon menjadi lebih hitam, kehilangan banyak berat
badan, lalu bertanya apakah Seung Joon merindukannya? Seung Joon mengjawab
semua pertanyaan itu dengan anggukan-anggukan kecil sambil menahan tangis. Jung
Won bertanya lagi, apakah Seung Joon menyesal meninggalkannya? Seunng Joon mengangguk lagi. Jung Won kembali
bertanya, Jika dia tidak menemukan Seung Joon, Seung Joon lah yang akan pergi
mencarinya. Lagi-lagi Seung Joon mengangguk dengan wajah sedihnya.
Jung Won menangis dan akhirnya berkata, “Sudah lama tak bertemu,,,
Aku tidak bisa memeluk mu karena anak-anak. Apa ini, Aku sudah selama setahun,
Aku sudah menunggu sepanjang waktu, dan begitu banyak lumpur disini” Akhirnya
Jung Won tak peduli pada lumpur dan anak-anak. Dia mendekat kearah Seung Joon
dan memeluknya, membuat siswa-siswa Seung Joon menyoraki mereka. Seung Joon pun
tak peduli dan membelas pelukan Jung Won sambil bercucran air mata, mereka
saling memeluk dengan baju penuh lumpur, sorak sorai dari anak-anak dan derai
air mata keduanya.
Hari yang sibuk di keluarga Han, Sang Woo mengomel pada
istrinya bagaimana bisa Sang Istri pergi melakukan perjalan bisnis di hari
penikahan adiknya. Istrinya mencoba menjelaskan, Sang Won malah semakin marah
dan kesal dan berkata, anak mereka juga butuh perhatian istrinya, memangnya
hanya dia yang membuatnya lahir kedunia, mengapa dia saja yang mengurus Woo Ri.
Istrinya mencoba menenangkan, dan pada akhirnya tetap pamit untuk perjalanan
bisnisnya.
Sang Won kesal dan menatap sang anak, Woo Ri malah mengompolinya dan ini membuat Sang Won
semakin kesal padahal dia baru saja akan mengganti pampers Woo Ri karena “pup”.
Sang Woon kesal, dan memarahi Woo Ri yang tidak berdosa itu.
Ny. Han menemui suaminya dan menanyakan siapa yang akan
menyalakan lili dan menjadi pendampir Jung Won saat menuju altar di hari
pernikahan Jung Won. Tuan Han berkata tentu saja orang tua dari keluarga Shin
Lim Dong. Ny. Han protes, selama ini merekalah yang membesarkan Jung Won selama
30 tahun, jadi merekalah yang melakukan hal itu. Tuan Han berkata tapi
bagaimanapun mereka-lah orang tua kandung Jung Won. Ny. Han bersikeras bahwa
merekalah yang lebih berhak melakukan itu. Lalu Tuan Han bertanya, apakah saat
Geum Ran menikah nanti, Ny. Han akan membiarkan Tuan dan Ny. Hwang yang
melakukan tugas itu. Ny. Han langsung protes tidak setuju dan mulai menyadari
keegoisannya.
Di perusahaan Penerbitan, Istri Sang Won yang kini telah jadi direktur
berkata pada pegawainya bahwa dia tak suka jika buku mereka tidak terjual.
Tidak peduli apa isi dan siapa penulisnya dia lebih suka buku terbitan mereka
laku keras, karena itulah meeka harus menemukan cara Advertising yang agresif
untuk menarik pembeli. Salah satu pegawainya protes dan berkata, buku bukanlah
deretan susu yang diajang di supermarket. Yang lain menimpali, tapi buku adalah
barang seni yang akan emnambah ilmu pengetahuan dan memberikan jalan keluar
bagi pembacanya, jadi jangan memperlakukannya hanya seperti dagangan biasa.
Kepala Editor kaget dan bertanya ada apa dengan tiga pegawainya itu. Dia
bertanya pada Jung Won dan Geum Ran, mereka hanya tertawa ditahan mendengar
semua perkataan ketiga pegawai penerbitan tersebut.
Kepala Editor menyuruh Geum Ran untuk mempromosikan buku
baru Tuan Nam, dengan menampilkan Tuan Nam ditelevisi untuk melakukan wawancara
atau menjadi bintang tamu sebuah acara. Geum Ran kaget saat mendengar hal ini,
karena baginya Tuan Nam bukan orang yang pantas tampil di layar kaca dengan
kelakukan yang tidak terprediksinya. Geum Ran tentu saja menolak hal itu.
Kepala editor berkata, tapi dia pintar, lucu tinggi dan menyenangakan, apalagi
dia seorang Doctor. Geum Ran kembali beralasan, tapi dari mulutnya hanya keluar
joke-joke yang tidak penting, jadi dia tak menyetujui hal ini. Kepala Editor
berkata, itulah salah satu kelebihannya yang akan diterima para penonton dengan
baik. Jadi Tuan Nam haru menggunakan dirinya sendiri untuk menjual
buku-bukunya. Geum Ran tak bisa protes lagi hanya kesal menahan amarah.
Kepala Editor bertanya bagaimana status dari buku
“Twinkle-Twinkle” pada Jung Won sambil
memegang buku yang Covernya dihiasi oleh wajag Ny. Hwang. (Ho… jadi buku masak
Ny. Hwang diberi judul Twinkle-twinkle ya?). Jung Won menjawab sejuah ini todak
ada masalah dan semuanya terkendali dengan baik. Kepala editorpun menyuruh Jung Won untuk
memeriksa ke toko buku sendiri, Jung Won menyetujuinya dan berkata dia juga
akan pergi dengan Hwang Geum Ran untuk melakukan hal itu.
Salah seorang pegawai penerbitan mengusulkan, karena Twinkle
Twinkle buku memasak, mengapa mereka tidak memberikan demo memasak dari salah
satu resep yang ada pada buku itu? Kepala Editor langsung menolak dengan alasan
keadaan Ny. Hwang yang buta. Pegawai yang lain berkata itulah kelebihannya
untuk menerik pera pembaca. Kepala Editor tetap menolak, tapi Jung Won
berpikran lain dan berkata itu sepertinya ide yang bagus dan dia akan mencoba
pada ibunya aakh dia mau melakukan hal itu. Kepala Editor akhirnya berubah
pikiran dan meminta maaf pada para pegawainya.
Jung Won membereskan buku yang di karang ibunya di toko buku
dengan tangannya sendiri. Dia bangga karena melihat buku ibunya bisa terpajang
di toko buku. Ada seorang pembeli datang melihat-lihat buku ibunya, kemudian
membelinya dengan wajah puas. Jung Won pun tersenyum bahagia karena pembaca
sepertinya menyukai buku ibunya.
Geum Ran membereskan buku Ny. Hwang di tempat lain. Dia
melihat sekeliling dan teringat itu adalah toko buku tempat dia bekerja dulu.
Dia pun pergi mencari temannya yang masih bekerja disana. Teman Geum Ran sedang
melayani pelanggan, Geum Ran diminta menunggu sebentar. Setelah dia selesai
melayani pelanggan, dia menghampiri Geum Ran. Mereka pun mengobrol. Geum Ran bilang pad temannya bahwa dia sangat
bercahaya seperti bintang karena kerja kerasnya selama ini, Temannya berkata
dulu juga Geum Ran begitu, Geum Ran jadi merasa malu pada dirinya sendiri saat
Temannya memberikan pendapat tentang dirinya di masa lalu, karena dia sempet
kehilangan dirinya sendiri karena keserakahan dan rasa iri.
Teman Geum Ran lalu
berkata bintang sebenarnya telah datang saat dia melihat seseorang, Geum Ran
menoleh dan menemukan Jung Won yang sedang berjalan. Teman Geum Ran bilang
bahwa dengan style dan wajah seperti itu, wanita itu bagai bintang yang
bercahaya. Geum Ran berkomentar dia memang bercahaya, tapi bukan hanya karena
pakaian dan penampilan fisiknya tetapi juga kepribadiannya . Geum Ran pun
tersenyum melihat JunG Won yang sedang menghentikan tangisan seorang anak kecil
yang ingin membeli komik, tapi ibunya tidak mau membelikannya.
Tuan Hwang sedang berlatih berjalan menuju Altar untuk
mengantar Jung Won di hari pernikahannya. Sementara Jung Won sedang membacakan
buku untuk ibunya sambil tiduran berdampingan. Saat Jung Won berkata bahwa
tokoh utamanya mendapat musibah Ny. Hwang ketakutan dan bertanya apakah sang
tokoh utama mati? Jung Won berkata bila tokoh utamanya mati sekarang maka
ceritanya tak akan berlanjut. Ny. Hwang mengerti dan meminta Jung Won
meneruskan ceritanya.
Baru beberapa kalimat Jung Won meneruskan ceritanya Ny.
Hwang jatuh tertidur. Jung Won pun meringkuk di dekat ibunya kemudian
memeluknya erat. Ini malah membuat Ny. Hwang terbangun dan meninta maaf karena
telah terlelap sejenak. Jung Won berkata tidak apa-apa dan meminta Ibunya untuk
tidur kembali sambil menyanyikan lagu pengantar tidur. Jung Won melupakan bait
selanjutnya dan bertanya pada Ny. Hwang apa lanjutannya. Ny. Hwang
meneruskannya.
Mendengar Ibunya bernyanyi Jung Won pun menangis dan memeluk
ibunya semakin erat, dia berkata bahwa dia mencintai ibunya. Sangat
mencintainya, Di Dunia ini, Ibunyalah yang paling dicintainya. Ibu nya berkata
Jung Won pembohong, bagaimana dengan Seung Joon? Jung Won bilang dia tidak
berbohong karena dia mencintai Seung Joon kedua setelah Ibunya. Ny. Hwang
berkata tidak apa-apa jika Jung Won sangat mencintai Seung Joon. Ny. Hwang
berpesan, setelah menikah Jung Won harus bahagia. Jung Won mengangguk. Ny.
Hwang berkata, mereka tidak boleh bertengkar di depan orang tua, jika mereka bertengkar
mereka harus menyembunyikannya. Lelaki itu seperti anak-anak. Bersepakatlah
dengan mereka seperti bersepakat dengan
anak kecil. Jung Won bertanya apakah itu
dengan Cinta? Bukan,, tapi dengan hukuman, kata Ny. Hwang. Jung Won dan Ny.
Hwang sama-sama tertawa mendengar itu, mereka pun tertawa sambil berpelukan.
Hari pernikahan pun tiba, semua orang tampak bahagia. Ny dan
Tuan Han serta Ny dan Tuan Hwang dudk bersama di kursi orang tua pengantin
perempuan.
Tae Ran dan suaminya
menganggumi rumah keluarga Seung Joon
yang besar dan mewah.
Mi Ran terlihat senang dengan dekorasinya yang cantik, dia
bertanya pada Tae Ran, apakah dia melihat gaun pengantin Jung Won? Itu sangat
cantik menurut Mi Ran, sementara Dae Bum mendengar kata-kata Mi Ran dengan miris.
Sang Won sedang bemain kapal-kapalan dengan Woo Ri, Seo Woo
Samchoon mendampinginya.
Namun Seo Wo Samchoon kemudian pindah saat melihat teman kerja Jung
Won yang selama ini di taksirnya. Seo Wo duduk disamping gadis itu dan dengan
malu-malu menggenggam tangannya. (Aigoo,, Urri Seo Woo Samchoon sudah dewasa
ternyata,,,)
Sedangkan Tuan Nam terkantuk-kantuk di samping Geum Ram.
Saat kepala Tuan Nam bersender di bahu Geum Ran dia berusaha menyingkirkannya
berkali-kali namun kepala Tuan Nam kembali tersandar di bahu Geum Ran. Akhirnya
Geum Ran pun membiarkannya dengan terpaksa.
Prosesi pernikahan pun dimulai dengan para Ibu yang
menyalakan lilin. Ny. Han membantu Ny. Hwang untuk meyalakan lilin dari pihak
perempuan sedangnya Ny. Song menyalakan lilinnya sendirian. Kini Ny. Song bisa
tersenyum saat melihat Ny Han dan Ny. Hwang, mereka tampaknya sudah damai demi
kebahagiaan Seung Joon dan Jung Won.
Saatnya pengantin pria memasuki altar. Seung Joon tampak
gugup dan berjalan dengan terburu-buru.
MC menghentikannya dan berkata Seung Joon terlalu cepat berjalan dan
memintanya untuk mengulanginya. Seung Joon terlihat tak senang, namun akhirnya
dia melakukannya lagi, membuat semua orang tertawa melihat tingkahnya. Saat
Seung Joon memasuki altar untuk kedua kalinya, semua orang bertepuk tangan
dengan gembira menyambutnya.
Tak lama MC
pun memanggil pengantin cantik kita Han Jung Won untuk masuk ke Altar,
didampingin dua ayahnya Jung Won berjalam masuk menuju Altar.
Sesampainya di Altar, Tuan Hwang menyerahkan Jung Won ke
tangan Seung Joon setelah sebelumnya dia menendang pantat calon menantunya itu
dan membuat semua orang tertawa. Ny. Hwang bertanya ada apa? Ny. Han menjawab
bahwa Tuan Hwang baru saja menendang Seung Joon. Ny. Hwang sedikit mengomel dan
bertanya apakah Jung Won terlihat cantik? Ny. Han menatap Jung Won yang
terlihat sangat cantik dan berkata bahwa Jung Won sangat cantik.
Ny Hwang kemudian berterimakasih pada Ny. Han karena sudah membesarkan Jung Won selama ini dengan begitu baik. Ny Han jadi terharu mendengarnya.
Ny Hwang kemudian berterimakasih pada Ny. Han karena sudah membesarkan Jung Won selama ini dengan begitu baik. Ny Han jadi terharu mendengarnya.
Upacara pernikahan pun berlangsung cepat, Jung Won dan Seung
Joon telah resmi menjadi suami istri. Kini tiba waktunya untuk memberi hormat
kepada para orang tua. Jung Won dan Seung Joon pertama kali meberi hormat pada
Tuan dan Ny Han. Seung Joon berlutut, sementara Jung Won hanya menundukkan
badannya, namun saatnya mereka bangun, Jung Won tak jua bangun karena dia malah
masih menangis dalam posisinya. Seung Joon
pun membentu Jung Won untuk menegakan badannya kembali dan menghentikan
tangisnya. Jung Won menatap kedua orang tua yang selama ini membesarkannya dia
mengucapakan banyak terimakasih kepada Tuan dan Ny Han dengan matanya.
Kini giliran Tuan dan Ny Hwang yang mereka beri hormat. Jung
Won berusaha tersenyum setelah memberi hormat. Tuan Hwang membalasnya dan
menatap istrinya yang tak bisa melihat pernikahan putrinya saat
ini.
Terakhir, pasangan pengantin itu memberi hormat pada Ibu
Seung Joon yang kini menunjukkan rasa bersalah mendalam diwajahnya karena telah
membuat hidup Seung Joon begitu sulit.
Dae Bum menyumbangkan lagu kesukaan Jung Won dengan suara
falsnya membuat semua orang tertawa mendengarnya. Namun saat dia
memperdengarkan suara aslinya semua orang terpesona termasuk juga Jung Won dan
Seung Joon.
Jung Won dan Seung Joon pun akhirnya terhanyut dalam kenangan masa-masa indah dan sulit mereka hingga sampai di hari ini. Jung Won dan Seung Joon saling menatap,,, Hari ini akhirnya mereka resmi menjadi sepasang suami istri yang akan hidup bahagia selamanya.
Jung Won dan Seung Joon pun akhirnya terhanyut dalam kenangan masa-masa indah dan sulit mereka hingga sampai di hari ini. Jung Won dan Seung Joon saling menatap,,, Hari ini akhirnya mereka resmi menjadi sepasang suami istri yang akan hidup bahagia selamanya.
Saatnya lempar bunga, namun hanya Geum Ran yang jadi
penerimanya, jadi tentu saja Geum Ran jugalah yang mendapatkannya meski dia
sempat terjatuh, namun saat Jung Won berbalik melihat Geum Ran yang menerima
bunga darinya Geum Ran tertawa pada Jung Won yang tersenyum kepadanya.
Jung Won dan Seung Joon berbulan madu di Kanghwa-do dengan
memanen Ubi. Ini membuat Jung Won kesal karena dia berharap bisa berbulan madu
ditempat lain. Hye Rin menyarankan agar
Jung Won jangan mengeluh sambil memanggilnya Ajumma, Jung Won kesal dan
akhirnya bertengkar dengan Hye Rin. Seung Joon hanya tertawa melihat
pertengkaran mereka berdua. Hye Rin berkata bahwa Jung Won sangat kekanakan,
Hye Rin bertanya apa yang disukai Seung Joon dari istrinya. Seung Joon
menjawab, tidak bisakan Hye Rin melihat Jung Won sangat luar biasa? Dia itu
cantik dari kepala hingga kaki. Kata-kata Seung Joon mengobati kekesalan Jung
Won yang tersenyum lebar menatap suaminya dengan bangga. Jung Won berkata pada
Hye Rin untuk segera pergi dari sisi suaminya. Bukannya pergi, Hye Rin malah
mengatakan hal yang membuat Jung Won kesal,,
Hye Rin lalu berkata jika Jung Won berani membuat gurunya menangis dia akan membuat kepala Jung Won botak saat Jung Won tidur. Jung Won semakin kesal pada Hye Rin, dia lalu berkata bahwa dirinya bukan Ajumma. Hye Rin bersikeras bahwa Jung Won itu Ajumma, Jung Won sudah menikah, maka Jung Won adalah Ajumma, apakah Jung Won masih merasa dirinya sebagai Aggashi? Hye Rin lalu berkata, jika Jung Won tidak suka menjadi Ajumma, Jung Won bisa berhenti menikah dengan Seung Joon dan dia akan menggantikan Jung Won menjadi Ajumma. Jung Won makin kesal mendengar kata-kata Hye Rin dan menyuruhnya mengambil ubi saja, mereka kemudia akhirnya bertengkar lagi, dan Seung Joon kembali tertawa mendengar pertengkaran Istri dan muridnya itu.
Hye Rin lalu berkata jika Jung Won berani membuat gurunya menangis dia akan membuat kepala Jung Won botak saat Jung Won tidur. Jung Won semakin kesal pada Hye Rin, dia lalu berkata bahwa dirinya bukan Ajumma. Hye Rin bersikeras bahwa Jung Won itu Ajumma, Jung Won sudah menikah, maka Jung Won adalah Ajumma, apakah Jung Won masih merasa dirinya sebagai Aggashi? Hye Rin lalu berkata, jika Jung Won tidak suka menjadi Ajumma, Jung Won bisa berhenti menikah dengan Seung Joon dan dia akan menggantikan Jung Won menjadi Ajumma. Jung Won makin kesal mendengar kata-kata Hye Rin dan menyuruhnya mengambil ubi saja, mereka kemudia akhirnya bertengkar lagi, dan Seung Joon kembali tertawa mendengar pertengkaran Istri dan muridnya itu.
Siswa yang suka memprotes Seung Joon takjub melihat Ny Hwang
yang begitu bersemagat mengambil Ubi padahah Ny. Hwang buta, tapi dia sudah
mengumpulkan begitu banyak Ubi. Tuan
Hwang bertanya pada Siswa tersebut mengapa dia memanggil Seung Joon dengan
sebutan ‘mimi’ Siswa tersebut menjelaskan bahwa itu sebuah singkat. Saat
mendengar penjelasan sang siswa tuan Hwang marah, karena panggilan itu ternyata
mengejek menantunya.
Ny. Hwang berkata Tuan Hwang tidak usah memikirkan hal itu,
itu kan hanya candaan anak-anak. Ny. Hwang menyarankan agar tuan Hwang fokus
mencari ubi. Siswa tadi bertanya mengapa Ny. Hwang bisa mengumpulkan ubi begitu
banyak padahal Ny. Hwang tidak bisa melihat. Ny. Hwang berkata saat dia mulai,
perasaannya terhadap banyak hal menjadi lebih peka, sehingga dia bisa merasakan
dan melihat semuanya dengan mata hati. Ny Hwang bertanya pada siswa itu, apakah
kebun itu miliknya, Siswa membenarkan. Ny Hwang menyarankan agar siswa tersebut
memberikan pupuk secara teratur pada kebunnya itu, karena mereka bagai anak
sang siswa.
Jung Won duduk di halte menunggu kedatangan Geum Ran. Bis
pun datang, Geum Ran turun, mereka pun saling melepas rindu. Geum Ran ingin
melihat cincin nikah Jung Won, Jung Won memperlihatkannya dan takjub karenanya.
Jung Won bilang Geum Ran pun harus segera memiliki yang seperti itu (maksudnya
segera menikah gitu,, tapi masalahnya sama siapa??). Mereka pun berjalan
beriringan menuju tempat tinggal Jung Won dan Seung Joon sambil saling
menggandeng.
Seung Joon dan Tuan Hwang berjalan bersama menjelang senja.
Tuan Hwang bertanya apakah Seung Joon tidak tertarik kembali ke perusahaan
penerbitan? Seung Joon bilang, dia akan menunggu sampai kelulusan
siswa-siswanya. Jadi Seung Joon akan tinggal di Kanghwa-do dalam satu setengah
tahun ini. Tuan Hwang bertanya, jadi
Seung Joon hanya akan bertemu Jung Won saat akhir pekan saja. Seung Joon
membenarkan. Tuan Hwang tadinya cemas saat datang ke sini, tapi saat berada
disini dia rasanya akan suka untuk tinggal di Kanghwa-do. Tuan Hwang berkata,
setelah Mi Ran menikah mungkin dia dan Ny Hwang berpikir untuk pindah kesini.
Seung Joon tersenyum dan mengajak ayah mertuanya untuk mandi
bersama di pemandian umum. Tuan Hwang sangat senang menerima ajakan Seung Joon,
namun saat mereka akan pergi ke pemandian umum, mereka melihat Ny. Hwang, Geum
Ran dan Jung Won sedang main trampoline. Mereka pun tertawa bahagia melihat
kebahagiaan para wanita itu.
Perbincangan suara Hati Jung Won dan Ny. Hwang saat bermain
trampolin:
Jung Won: “Apa yang sedang kau pikirkan Omma?”
Ny. Hwang: “Aku sedang memikirkan ibuku”
Jung Won: “Apakah kau mengingat wajahnya?”
Ny. Hwang: “Aku selalu mengingatnya, tapi bukan wajah saat
dia meninggal. Aku hanya bisa mengingat wajahnya saat dia muda. Jadi Ibuku akan
selalu lebih muda dariku. Ibuku sangat cantik”
Jung Won: “Omma, diantara keempat putrimu, siapa yang paling
kau sukai? Jangan bilang kau menyukai kami semua. Kau harus mengatakan siapa
yang paling kau sukai. Siapakah yang jadi no.1 mu?
Ny. Hwang: “saat dia menangis dan kemudian berhenti menangis,
maka dialah no.1 ku. Saat dia pergi dan datang kembali, maka dia adalah no.1
ku”
Jung Won: “Kau mencoba menghindar dari pertanyaan ini ya?
Ny. Hwang: “Aku tak berusaha menghindar, Kau akan mengerti
setelah Kau punya anak sendiri kelak, kau akan berpikir ‘Inilah yang dimaksud
Ibuku’ begitulah…”
Jung Won: “Omma?”
Ny. Hwang: “Ya?”
Jung Won: “Mari kita hidup bersama untuk waktu yang lama”
Ny. Hwang: “Baiklah,,, Mari Kita hidup bersama untuk waktu
yang lama, waktu yang sangat lama”
Seung Joon dan Tuan Hwang mendekati Ny Hwang, Jung Won, dan Geum
Ran yang masih bermain di trapmpolin. Mereka berlima tampak sangat bahagia.
_end_
Epilog Scene kehidupan pernikahan Seung Joon dan Jung Won aku share di postingan terpisah ya,, mungkin hanya sebagai Screen Caps nya, soalnnya kan emang nggak ada dialognya,, See You Next Time,,
Epilog Scene kehidupan pernikahan Seung Joon dan Jung Won aku share di postingan terpisah ya,, mungkin hanya sebagai Screen Caps nya, soalnnya kan emang nggak ada dialognya,, See You Next Time,,
Murid yang namanya Hye Rin itu kok rada mirip sama Ha In joo palsu yang remaja.... apa saya salah liat....
BalasHapusdy emang Ha In Joo palsu waktu remaja,, aku pernah bahas dy waktu di episode 53,, hehehe,, disini pun dia sedikit menyebalkan,, tapi lucu sih hehehe,,
Hapusmakasih irfa..
BalasHapuskeren....keren...maksi mbak Irfa karna udah meluangkan banyak waktu untuk Twinkle-Twinkle :D
BalasHapusterima kasih untuk sinopsis dan blognya yang keren :D
wah masih pengen liat Song Seung Joon sama Han Jung Won hehehehehe
Thanx mb irfa untuk sinopsisnya....
BalasHapusseminggu kemaren aq ketingglan episode2nya karena sibuk dengan kerjaan. pas senin nonton jam tayangnya ternyata "twinkle twinkle" udah tamat.Hikz... :'(
meski ga nonton endingnya tapi paling gag sedikit terobati dengan baca sinopsisnya...... ^,^$
thanks mba dr kmrn nyari sin0psis nya ketinggalan./
BalasHapus