Lee Ae Rin menatap Jung Eun yang gugup dan bertanya: “Apa
mungkin Han Yoo Kyung?” Jung Eun hanya bisa menangis. Lalu mereka mendengar
tangis bayi, Lee Ae Rin meminta Jung Eun untuk mengurusnya dan menyuruhnya
keluar: “Cepat Keluar kataku!!”
Jung Eun pun segera pergi. Lee Ae Rin menangis dan mengingat
semua kata-kata Yoo Kyung pada nya. Dengan gemetar Lee Ae Rin pun menangis, dalam
hati dia menyesal, bagaimana bisa dia tidak mengenali putrinya sendiri.
Jung Eun menenangkan bayi itu dengan memberinya susu. Selesai
memberi susu Jung Eun keluar dan menemukan Lee Ae Rin kini sudah berada di
ruang keluarga.
Lee Ae Rin: “Kau,, pergilah sebelum semua anggota keluarga
datang. Kau bukan putriku dan bayi itu bahkan bukan anakmu, mengapa kau harus
ada disini. Pergilah”
Jung Eun panik dan segera berlutut dihadapan Lee Ae Rin.
Jung Eun: “Aku tidak bisa pergi, aku tidak punya tempat
untuk pergi, biarkan aku tinggal disini, aku akan berusaha sebaik mungkin”
Lee Ae Rin: “Aku bisa membuat Yoo Kyung melakukan semua ini,
tapi aku tidak bisa membuatmu menanggungnya”
Jung Eun: “Tapi aku ingin melakukannya, sejak aku lulus SMA
dan keluar dari panti asuhan aku diberi uang 3000 dolar untuk hidup kemudian
mencari kerja, namun aku tidak menemukan pekerjaan yang layak karena statusku
yang seorang anak yatim piatu, soeang anak yang hidup tanpa orang tua, seperti
pohon tanpa akar. Namun aku tetap berjuang keras mencari uang dan ketika
terkumpul aku malah ditipu, aku tetap bertahan untuk berusaha menjadi artis
karena aku yakin setelah terkenal aku bisa menemukan ibuku. Tapi apa yang
terjadi, Aku bahkan tidak bisa bertemu ibuku saat ajal menjemputnya. Ibuku meninggal
tanpa seorang keluargapun, sehingga aku tidak punya siapa-siapa. Aku takut dan
cemas, aku tidak ingin hidup sendiri.”
Lee Ae Rin: “ Tapi kau sudah dewasa, apa yang kau takutkan?
Kau bukan lagi anak-anak?”
Jung Eun: “Mungkin tubuhku terus tumbuh, namun aku masih
anak-anak yang masih menangis saat mendengar kata ibu. dan aku tak ingin
menagis lagi”
Lee Ae Rin menatap Jung Eun dengan wajah iba.
Lee Ae Rin: “Mengapa kau yang harus semua ini, di saat Yoo
Kyung malah mengejar cita-citanya dengan bersekolah di luar negeri?”
Jung Eun: “Aku sudah memikirkannya berkali-kali, mengapa
semua ini terjadi padaku. Mengapa Sejak kecil aku membawa foto seorang wanita
yang aku akui sebagai ibuku, dan itu adalah foto anda. Mengapa Yoo Kyung
menuliskan namaku sebagai nama ibu dari anaknya? Kini aku sudah mengerti,
mungkin ini semua adalah nasibku”
Lee Ae Rin masuk ke kamarnya dan menatap cucunya. Lee Ae Rin
berkata, ternyata yang ditinggalkan bukan hanya mereka saja. Lee Ae Rin pun
merasa kasihan terhadap Jung Eun.
Ahjumma pulang ke rumah dengan kesal. Sepertinya dia belum
bisa sepenuh hati menerima keberadaan Lee Ae Rin di rumahnya. Saat Ahjumma dan
Lee Ae Rin sedang memasak, Ahjuma mempertanyakan siapa ayah dari bayi Jung Eun.
Ahjumma bertanya mengapa Jung Eun melakukan hal memalukan itu untuk ibunya
dengan menjadi ibu tanpa menikah. Lee Ae Rin kesal mendengar kata-kata adik
iparnya dan memelintir tangan Ahjumma dan berkata untuk tidak terus menghina
putrinya. Jung Eun mendengar semua itu dan merasa terharu dibuatnya.
Jung Eun masuk kamar Lee Ae Rin untuk memberikan susu pada
bayinya, dia melihat Lee Ae Rin yang kesulitan untuk memakai baju, karena
tangannya yang masih belum bisa digunakan dengan baik pasca operasinya. Jung
Eun berkata besok dia harus pergi pagi-pagi karena akan pergi bekerja di toko.
Lee Ae Rin bertanya pada Jung Eun mengapa Jung Eun berhenti
menjadi artis, “apa identitasmu sebagai orang yang mengupload video itu
terungkap?”
Jung Eun: ”Tidak, Young Joo Oppa menutupinya dengan baik,
namun dia memintaku untuk berhenti jadi akrtis karena aku tidak pantas menjadi
aktris”
Lee Ae Rin: “Dia pasti mengatakan hal yang keras karena
emosinya kan? Tapi baguslah, jika kau berhenti menjadi aktris. Dunia itu tak
cocok untuk orang yang lemah seperti mu, orang-orang di dunia itu sangat
mengerikan”
Jung Eun: “Bagiku mereka semua tampak baik”
Lee Ae Rin: “Dimatamu semua orang tampak baik bukan? Bahkan
orang seperti Yoo Kyung pun tampak baik”
Jung Eun: “Bagiku Yoo Kyung adalah malaikat, karena dia
adalah sahabat terbaiku saat aku kecil”
Lee Ae Rin: “Terimakasih telah menganggapnya seperti itu,
karena aku lah yang telah membuatnya jadi seperti sekarang. Ini semua karma
untukku.”
Lee Ae Rin kemudian berkata: “Jung Eun-na, mari kita menjadi
ibu dan anak. Seorang ibu dan seorang anak perempuan adalah peran yang kita
lakukan sebelumnya bukan. Kau seorang aktris, aku juga seorang aktris.
Benarkan?”
Jung Eun menatap Lee Ae Rin dengan kaget, Lee Ae Rin
mengelus kepala Jung Eun dan bertanya; “Apakah aku sudah mengucapkan
terimakasih karena kau menyelamatkan hidupku?”
Jung Eun berkata: “Ya kau sudah melakukannya”
Lee Ae Rin menatap Jung Eun dengan penuh kasih sayang, dan
dimulailah peran sebagai ibu dan anak antara Seo Jung Eun dan Lee Ae Rin.
Jung Eun pergi ke toko dengan sepeda dan bertemu Young Joo.
Young Joo: “apakah kau banyak menangis?”
Jung Eun: “mengapa
aku harus begitu?”
Young Joo: “Ahjumma bertanya tentang hubunganmu dengan Han
PD, jadi mungkin kalian membicarakan masa lalu”
Jung Eun: “Apa kau dekat dengan Yoo Kyung?”
Young Joo: “Mengapa?”
Jung Eun: “Tidak, aku hanya berpikir karena kalian bekerja
di kantor yang sama.”
Young Joo: “Aku lebih suka tidak membicarakan tentan dia”
(Ya iyalah secara dia udah bikin Young Joo patah hati).
Young Joo menambahkan: “Kami tidak berhubungan baik karena
masalah kontrak scenario, sepertinya hubungan kalian pun kurang begitu baik
bukan?”
Jung Eun: “Benar”
Young Joo: “Baiklah, kalau begitu, mari kita tidak
mengungkit lagi nama itu”
Jung Eun: “Baiklah”
(The great Choice, Jung Eun dan Young Joo)
Young Joo: “kau tampak berbeda, kau tampak damai”
Jung Eun: “Mungkin karena rumahku, rasanya begitu baik
memiliki rumah untuk pulang”
Young Joo menatap Jung Eun dan menghela nafas mendengar
kata-kata Jung Eun.
Jung Eun: “Apa kau berpikir tentang ibumu?”
Young Joo: “ibuku mungkin baru tahu bahwa aku tidak pergi ke
New York, pasti dia akan khawatir. Sudahlah,, ayo kita pulang”
Keduanya pun berjalan pergi menuju rumah baru mereka.
Pagi-pagi Jung Eun mengumpulkan pakaian kotor untuk di cuci.
Ahjumma datang dan menyuruh Jung Eun untuk mengumpulkan pakaian kotor Young
Joo. Jung Eun kaget dan merasa malu harus melakukan hal itu. Ahjumma heran
mengapa Jung Eun tampak malu-malu, bukankah Jung Eun seorang ibu, mengapa kau
harus malu melakukan hal itu.
Jung Eun pun masuk ke kamar Young Joo dan mulai mengumpulkan
pakaian kotornya. Young Joo melarangnya dan mulai menyembunyikan pakaian
kotornya. Tapi Jung Eun yang menang dan berhasil membawa pakaian kotor Young
Joo termasuk celana dalamnya (wkwkwkwk,, Young Joo malu nih)
Hak Gu berkata bahwa dia ini menjadikan Jung Eun kerja di
tokonya karena gaya berpakaian Jung Eun yang menarik. Young Joo berkata
bukankah membuka internet Shoping lebih
baik? Hak Gu berkata, akan lebih baik membuka toko sendiri dan bekerja sama
dengan Noona nya. Namun Jung Eun berkata Hak Gu lebih baik fokus pada pekerjaannya
sekarang saja. Young Joo membenarkan, lagi pula Hak Gu memiliki modal dasar
yang bagus untuk pekerjaannya saat ini. Hak Gu bertanya memang apa modalnya,
dengan ringan Young Joo berkata “Kain”
kemudian pergi. Hak Gu bertanya pada Jung Eun, apakah itu benar? Jung
Eun bilang, bagaimanapun, kain adalah dasar dari segala perkembangan fashion.
Hak Gu pun mengejar Young Joo. “Mr. L tunggu,, Hyung,, tunggu aku”
Jung Eun sedang
memasak di dapur sambil memikirkan bagaimana dia akan mencari uang, dia
mendapat telpon dari Mi Ryun yang sedang merubah gaya rambutnya di salon ibu
Han Soo. Mi Ryun mengeluh, mengapa Jung Eun tak setia kawan, saat Mi Ryun
begitu sibuk mempersiapkan pernikahannya. Jung Eun bilang dia sibuk. Mi Ryun
bertanya, apa yang lebih sibuk dari mempersiapkan pernikahan?
Tiba-tiba Han Byul menangis, Mi Ryun mendengarnya dan
bertanya apakah dirumahmu ada seorang bayi? Jung Eun tidak menjawab dan berkata
bahwa dia harus pergi, kemudian langsung
menutup telepon. Mi Ryun kesal karena Jung Eun tiba-tiba menutup telepon, dia
berkata: “Park Han Soo, Seo Jung Eun, kita putus hubungan saja!!”
Mi Ryun sudah selesai
melakukan perawatan rambutnya, saat dia akan membayar, Ny. Kim menolaknya dan
mengucapkan terimakasih pada Mi Ryun, kerena dengan menikahnya Mi Ryun membuat
Han Soo putranya bersemangat untuk mencari kerja. Mi Ryun menjadi sedih
mendengar hal itu, dan meninggalkan salon Nyonya Kim.
Teman Nyonya Kim yang
bernama Nyonya Oh, bertanya tentang kabar Young Joo. Nyonya Kim teringat
kata-kata Choi Jong Dal yang mengatakan bahwa Young Joo tidak pergi ke luar
negeri. Ny. Oh berkata bahwa ada yang melihat Young Joo di pasar kain, tapi itu
tidak mungkin bukan? Ny. Kim langsung mengajak Ny. Oh belanja kain.
Assisten direktur Choi melapor bahwa Kim Kye Sun bukannya
mencari tahu keberadaan anaknya, tapi malah belanja di pasar dengan temannya.
Direktur Choi menyuruh asistennya untuk selalu mengawasi gerak-gerik Ny. Kim
dan menyuruh asistennya memberikan pekerjaan pada kakak tiri Young Joo, Park
Han Soo.
Ny. Kim dan Ny. Oh pergi ke pasar dan melihat-lihat kain.
Namun mata Ny. Kim terus melayang keberbagai arah, seolah mencari sesuatu. Saat
keduanya makan di suatu kedaipun dia terus mencari sesuatu, apalagi jika bukan
Young Joo. Ya,,, Ny. kim mengajak Ny. Oh dengan harapan bisa melihat Young Joo
di pasar. Ny. Kim beruntung karena akhirnya dia melihat Young Joo yang berjalan
sambil memikul gulungan kain di pundaknya dan menabrak orang. Young Joo meninta
maaf pada orang yang di tabraknya itu, dan Ny. Kim merasa miris dengan keadaan
putra bungsunya itu, namun dia hanya bisa menatap sang anak dari kejauhan demi
keselamatan Young Joo.
Park Han Soo sedang bersiap-siap untuk bekerja di Haeju. Ny.
Kim datang dan membawa sayuran hasil belanjaannya di pasar. Han Soo memberitahu
ibunya dia mendapatkan pekerjaan. Ny. Kim bertanya dimana? Han Soo menjawab,
Haeju Picture, Direktur Choi menerimaku jadi manager artis. Ny, Kim kesal dan
memukuli putra sulungnya itu. Han Soo berkata, dia mengerti persaan ibunya
karena haeju telah membuang Young Joo, tapi dia ingin benar-benar melakukan
pekerjaan itu.
Han Soo datang ke Haeju dan menyapa bagian perencanaan
tempat Young Joo bekerja dulu, dia memperkenalkan diri, bahwa kini dia adalah
manager Seo Jin yang baru. Dia juga berkata bahwa dia adalah kakak tiri Young
Joo, mereka awalnya tidak percaya, namun setelah melhat pakaian Han Soo mereka
percaya, kaena jas yang dikenakan Han Soo adalah Jas Young Joo yang dia
kecilkan beberapa centi.
Song PD bertanya bagaimana keadaan Young Joo. Han Soo
berkata selama ini dia dan Young Joo jarang mengobrol, tapi Young Joo pasti
baik-baik saja dan dia lebih penasaran pada keberadaan Yang Mi Ryun dan Seo
Jung Eun yang tiba-tiba menghilang begitu saja. Kang Woo yang ada di ruangan
itu jadi tertarik dan berpikir yang sama dengan Han Soo. ya,, bagaimana kabar
Jung Eun sekarang?
Kang Woo pun mendatangi lingkungan rumah Jung Eun saat
terakhir kali dia melihat Jung Eun, namun sayangnya Kang Woo tak menemukan
apapun selain rumah yang kosong.
Jung Eun sedang sibuk mencari lowongan pekerjaan di internet
dan sepertinya dia menemukan lowongan menjadi peran figuran. Jung Eun pun
datang ke tempat itu, perannya adalah sebagai orang yang menari di sebuah klub.
Pengarah di tempat itu memperingatkan Jung Eun bahwa Jung Eun harus hati-hati
agar wajah cantik Jung Eun tidak telihat
di kamera karena akan menarik perhatian, Jung Eun mengerti dan berusaha
melakukan pekerjaannya dengan benar.
Young Joo kembali ke toko setelah melakukan pengiriman. Hak Gu langsung menyuruhnya untuk membantu
pelanggan yang sedang ada di toko mereka membawa belanjaannya ke mobilnya. Hak
Gu memperingati Young Joo untuk memperlakukannya dengan baik, karena wanita itu
adalah pelanggan setia toko kain mereka. Young Joo membawakan barang belanjaan
wanita itu hingga ke tempat perkir dan memasukan barang-barang tersebut ke dalam
bagasi. Wanita itu menerima telepon dan untuk sementara mengacuhkan Young Joo.
Selesai menerima telepon wanita itu berterimakasih pada Young Joo dan berkata
harusnya dia mengajak Young Joo untuk minum di suatu tempat, tapi dia agak
sibuk dan hanya bisa memberi tip pada Young Joo.
Young Joo hanya bisa bengong, saat wanita itu memasukan uang
ke dalam sakunya lalu pergi begitu saja dengan mobilnya. Young Joo menghela
nafas, ya inilah hidupnya saat ini menjadi pesuruh yang akan diberi tip oleh
pelanggannya.
Jung Eun dalam perjalanan pulang sehabis kerja sambilan, dia
memukul-mukul kakinya yang sepertinya sangatpegal karena terlalu lelah menari.
Dia duduk di bangku taman untuk beristirahat, dimana Young Joo pun sepertinya
sedang melepas lelah. Young Joo melihat Jung Eun dan bertanya apakah Jung Eun
sudah selesai bekerja? Jung Eun menoleh dan segera membereskan kaos kakinya
yang tadinya akan dia buka dengan gugup. Young Joo bertanya pada Jung Eun.
Young Joo: “membawa tas besar seperti itu, sebenarnya kau melakukan
apa?”
Jun Eun: “mencari uang tentu saja.”
Young Joo: “apakah kau sudah mendapatkan pekerjaan?
Pekerjaan apa?”
Jung Eun: “pekerjaan dengan bayaran 5000 won per jam”
Young Joo: “iya, pekerjaan apa itu?”
Jung Eun: “menjadi figuran”
Young Joo tertawa mendengar itu. Dia senang karena Jung Eun
kembali bekerja sesuai keahliannya.
Young Joo: “kau tahu bagaimana aku mendapatkan uang 10.000
won hari ini?”
Jung Eun: “kau pasti lelah ya?”
Young Joo: “iya, dan aku menggunakan uang itu untuk membeli
barang yang sangat mahal”
Young Joo mengambil barang yang dibelinya, namun dia
sembunyikan dibelakang punggungnya sebelum ditunjukan pada Jung Eun. Young Joo
menghampiri Jung Eun dan duduk didepan Jung Eun sambil menunjukkan barang yang
dibelinya, yaitu sebuah mainan bayi.
“Ca chan” kata Young
Joo sambil menunjukkan mainan itu di depan mata Jung Eun yang hanya menatap
Young Joo tanpa ekspresi saking kagetnya. Young Joo jadi salah tingkah dan
berkata:
“Ini untuk putrimu”.
Jung Eun menerimanya dan mengucapkan terimakasih.
Young Joo: “Terakhir kali, aku bertanya lagi padamu, siapa
ayah bayi itu?”
Jung Eun: “Tidak ada di Korea, dia sudah menikah”
Young Joo: “Maksudmu, kalian tidak akan bisa bersama lagi?
Aku mengerti”
Jung Eun tak berani menatap Young Joo karena kebohongannya.
Young Joo beranjak dari duduknya dan berkata: “Ayo kita pergi, Hari ini tidak ada uang untuk membeli mie”
Jung Eun menanggapi: “Mengapa harus membeli makanan di luar,
bukankah di rumah banyak makanan”
Young Joo tertawa, dia mengerti maksud Jung Eun. Ya,, kini
mereka memiliki rumah untuk pulang dan dirumah itu ada banyak makanan dan
keluarga yang menanti mereka.
Young Joo pun mengajak Jung Eun untuk pergi sambil
membawakan barang-barang Jung Eun.
Merekapun pulang ke rumah bersama-sama.
Young Joo, Ahjussi, Ahjumma dan Hak Gu sedang makan malam.
Ahjumma pergi ke dapur dan melihat Jung Eun sedang memotong sayuran untuk
memasak besok pagi. Jung Eun mulai bertanya tentang biaya hidup bulanan
keluarga Ahjumma selama ini. Ahjumma langsung bersemangat dan mengatakan jumlah
yang cukup banyak, Jung Eun kaget dan berkata dia akan membantu Ahjumma dalam
mengatur pengeluaran keluarga. Hak Gu masuk dan mendengar ibunya meminta bagian
besar dari Jung Eun, Hak Gu melaporkan itu pada ayahnya. Ahjussi berteriak pada
Ahjumma untuk tidak memeras Jung Eun. Ahjumma kembali ke ruang makan dan
berkata dia tidak melakukan hal itu.
Jung Eun pun masuk ke ruang makan meminta Ahjussi untuk
mencarikan bahan yang bisa dijadikan popok untuk bayinya. Ahjumma kaget dan
berkata: “apakah sekarang kau akan menyuruhku untuk mencuci popok kain?” Jung
Eun menjawa dia yang akan mencucinya, karena kain adalah yang paling baik untuk
bayi. Hak Gu menambahkan dan baik juga untuk bumi. Sementara itu Lee Ae Rin
diam-diam melihat percakapan Jung Eun dari dalam kamar dan senang karena Jung
Eun dapat bergaul baik dengan keluarganya.
Ahjussi berkata pada Jung Eun, “kini kau sudah benar-benar
menjadi ibu ya?” Ahjumma menimpali, “kau berbeda sekali dengan ibumu yang hanya
bisa membedaki dirinya sendiri” Jung Eun hanya tersenyum mendengar hal itu.
Young Joo menatap Jung Eun dan senang karena Jung Eun
menyesuaikan diri dengan baik di keluarga ini. Young Joo tiba-tiba berkata:
“Apakah aku boleh meminta nasi lagi?” Ahjumma menjawab: “Kau bahkan tidak
membayar uang makan, kenapa kau bisa meminta tambahan nasi” Young Joo jadi
salting dan merasa malu. Tanpa banyak
bicara Jung Eun mengambil mangkuk nasi Young Joo dan mengambilkan nasi untuk
Young Joo dari dapur, Young Joo hanya bisa melihat hal itu sambil tersenyum.
Komentar:
Akhirnya bisa posting juga episode 10 nya,, maaf lama yah,,, dan maaf juga baru bisa posting part 1 nya dulu soalnya,, lom sempet nge-screencaps gambar-gambar untuk part 2 nya.
Hmm,, hubungan Jung Eun dan Young Joo mungkin belum ada perkembangan, namun mereka sudah saling peduli dan mencemaskan satu sama lain. Bagi Jung Eun, seperti ini saja sudah cukup sepertinya,,
Lucu banget waktu liat ekspresi Young Joo pas Jung Eun masuk ngambilin pakaian-pakaian kotornya,, hihi,, mereka kayak penganten baru aja,,,
semakin lama cerita nya semakin kompleks.. semangat nulisnya.. ditunggu sinopsis selanjutnya :)
BalasHapussemangat ya d tunggu lnjutannya.........
BalasHapusMegha..
aku selalu menunggu lanjutan sinopnya loh...
BalasHapusterus semangat ya.......
lanjut yaaaaa.......hhihihihihihihihi.....
BalasHapuswaah,keren sinopsisnya! :)
BalasHapus