Soo Ji menatap penuh minat pada
beberapa cake yang ada di display café, seperti biasanya dia mulai berbicara
sendiri apakah dia harus makan cake itu? Tidak! Jika dia memakannya, nanti
malam Soo Ji akan kelaparan. Tapi kan…. Dengan aturan sehari makan satu kali
itu Soo Ji harus makan sesuatu yang sangat diinginkannya, dan hari ini dia
sangat ingin makan cake, apakah dia harus memakannya?
Belum sempat Soo Ji mengambil
keputusan akhir, Dae Young datang dan bertanya apakah Soo Ji sedang bericara
sendiri lagi? Soo Ji tidak menjawab dan beranjak dari tempatnya berdiri menuju
salah satu kursi di café tersebut. Dae Young mengikutinya dan mulai membuka
buku catatannya untuk memperjelas kontrak kerjasama mereka. Dae Young ingin tahu
alasan Soo Ji meminta bantuan Dae Young. Tentu saja karena Soo Ji tahu bakat
alami Dae Young yang mudah mempengaruhi pikiran orang lain, seperti dengan
mudahnya Dae Young membuat Soo Ji membeli ddeokbokki terus menerus. Memikirkan
hal itu membuat Soo Ji sangat kesal!
Dae Young segera menghentikan
amarah Soo Ji dan membicarakan hal lain. Dae Young harus tahu sejauh apa dia
harus membantu, maka Dae Young pun bertanya apakah Soo Ji pernah berkencan?
Tentu saja, memangnya Dae Young pikir berapa umurnya itu. Berapa kali? Soo Ji
mulai menghitung… 1, 2, 3, 4, 5, 6,7…
Dae Young berkomentar, ternyata cukup
banyak, namun Soo Ji belum selesai menghitung membuat Dae Young kesal dan
memintanya menghitung yang pasti saja. Soo Ji mengembalikan semua jari tangan
yang dia gunakan untuk menghitung dan menunjukan 2 jarinya, hahaha. Seumur
hidupnya Soo Ji baru berkencan 2 kali saja. Dari kondisi tersebut, Dae Young
mengerti jika Soo Ji belum berpengalaman dalam hal berkencan, maka dia akan
memberikan tips tips cara berkencan yang baik.
Sejak kapan Soo Ji mengenal Sang
Woo? Hmm.. Soo Ji berpikir, sekitar 3 bulan yang lalu. Saat proyek tentang
makanan Korea nya di mulai dengan pihak kantor pemerintah. Soo Ji datang ke
gedung pemerintahan dan Sang Woo datang menemuinya. Sejak pertama kali bertemu
Soo Ji langsung terpana melihat ketampanan Sang Woo.
Dae Young merasa heran,
sudah 3 bulan Soo Ji dan Sang Woo bekerja sama, tapi Sang Woo bahkan belum
mengingat namanya? Apakah Sang Woo itu bodoh atau Soo Ji yang sama sekali tidak
menarik baginya. Tapi karena dia seorang PNS, tidak mungkin dia bodoh kan?
Soo Ji langsung menunjukkan wajah
horror, “Apakah kau ingin mati?” Dae Young meralat, yah… bukan berarti Soo Ji
tidak memiliki pesona sih~~~ Tapi bukan
itu yang membuat Soo Ji marah, dia kesal karena Dae Young memanggil Sang Woo
dengan sebutan yang tidak sopan. Dae Young seharusnya memanggil Sang Woo dengan
hormat, “Beraninya kau memanggil suami masa depanku dengan panggilan tidak
sopan?!!” Dae Young langsung speechless, dia tidak habis pikir dengan reaksi
Soo Ji. Akh sudahlah,,, lebih baik dia bertanya hal yang lain.
Lalu, selama 3 bulan itu apa saja
yang sudah Soo Ji lakukan? Latihan dengan keras, dia mendengar jika pria lebih
suka wanita dengan tubuh yang kencang dari pada sekedar kurus kering, jadi Soo
Ji berusaha membentuk otot-otot di tubuhnya dengan sangat keras. Tak ada satu
hari pun dia melewatkan latihannya, bahkan disaat dia sakit sekalipun. Apakah
hanya itu? Tentu saja tidak, Soo Ji juga mulai meminum jus detoks dan mulai
makan satu kali dalam sehari, karena daripada makan sedikit tapi sering, dia
akan mendapatkan lebih banyak otot dengan melakukan hal itu.
“Bukan kah itu semua hanya dasar-dasar
diet?” Dae Young berkomentar, Soo Ji langsung meradang, dia sangat sulit
melakukan semua itu. Sebenarnya Soo Ji ingin melakukan operasi plastic juga,
tapi dia tidak punya uang dan itu sedikit menakutkan. Ekspresi Dae Young
semakin speechless, Soo Ji buru-buru menambahkan jika dia juga menghabiskan
banyak uang untuk membeli pakaian dan menata rambutnya. Bukan itu yang di
maksud Dae Young, apakah Soo Ji tidak pernah sekalipun menarik perhatian Sang
Woo sebagai seorang wanita?
Tentu saja pernah! Dengan riang
Soo Ji berkata, sepertinya Sang Woo tahu tentang perasaan Soo Ji padanya,
karena dia dan Sang Woo berteman di Instagram. Sejak Sang Woo membuat akun
instagram, Soo Ji juga membuatnya dan sekarang mereka saling mem-follow. Soo Ji
menunjukkan akun instagram Sang Woo dan Dae Young melihat foto Sang Woo yang
ditempel di kulkas Soo Ji, memang benar Soo Ji mengambil foto itu dari
instagramnya Sang Woo, Soo Ji jadi malu-malu.
Dae Young merasa itu langkah yang cukup baik,
jama sekarang orang-orang juga berkencan lewat SNS. Lalu apakah Soo Ji sering
meninggalkan komentar di postingan yang di upload Sang Woo? Akh… itulah
masalahnya… Soo Ji selalu menjadi orang pertama yang me-like postingan Sang
Woo, apakah itu terlalu berlebihan.
Ini tidak benar. Dae Young
mengambil ponsel Soo Ji dan menunjukkan berapa orang yang me-like postingan
Sang Woo, apakah dia akan mengingat Soo ji sebagai orang yang mengingat
postingannya. Lagi pula sepertinya Sang Woo tipe orang yang akan mem-follback
setiap orang yang memfollow nya. Jangan-jangan dia memfollow Soo Ji tanpa
mengetahui Soo Ji itu siapa. Tidak mungkin, sama sekali tidak masuk akal jika
Sang Woo memfollownya tanpa tahu dia itu siapa?
Dae Young langsung mengeluarkan
ponselnya dan memfollow Instagram Sang Woo, dan tanpa menunggu lama Sang Woo
langsung mem-follback nya. Lihatlah! Bahkan Sang Woo sangat cepat mem-follback
nya. Soo Ji langsung syok meyadari hal itu, jadi meskipun mereka memfollow satu
sama lain di Instagram, itu bukanlah sesuatu yang istimewa?
Dae Young merasa dirinya
menghadapi hal yang lebih buruk dari kasus klien yang melakukan kecelakaan
mobil palsu untuk meng-klaim asuransi. Biasanya Dae Young akan memilih
mengembalikan uangnya saja, namun sebagai seorang Raja Asuransi dia akan
memuaskan kliennya. Artinya bagaimana pun keadaannya dia akan tetap membantu
Soo Ji.
Saat Soo Ji masih tidak senang karena
masalah akun instagram itu, Dae Young berdiri dan mengajak Soo Ji ke suatu tempat.
Ternyata Dae Young membawanya ke minimarket tempat Hye Rim bekerja. Soo Ji bingung mengapa Dae Young membawanya
kesana apalagi saat Dae Young menawarinya kue krim atau coklat, apakah Dae
Young sedang mengacaukan rencana mereka? Dae Young memberi isyarat pada Soo Ji
agar dia memperhatikan Hye Rim.
Soo Ji pun melihat kea rah Hye
Rim yang sibuk menghias kuku nya. Hye Rim kemudian merengek pada pria nya
mengatakan bahwa dia seharusnya membersihkan lantai sebelum manager nya datang,
tapi dia lupa malah menghias kukunya, nanti hiasannya bisa rusak. Dengan penuh
senyum si pria mengatakan bahwa dia yang akan melaukannya. Dan dengan sigap
pria tersebut melakukan tugas Hye Rim untuk membersihkan lantai.
Melihat kejadian itu Soo Ji
sangat kaget, bukan kah mereka berdua sama-sama bekerja disana? Mengapa pria
itu harus melakukannya? Dae Young menjelaskan bahkan di pria bukan seorang
pekerja, dia hanya membantu dengan sukarela. Soo Ji semakin kaget mendengarnya.
Dae Young lalu bertanya apakah Soo Ji tidak merasakan sesuatu setelah melihat
hal itu? Soo Ji menatap Hye Rim dengan serius lalu berkata, “Manicure. Pria
suka pada wanita yang melakukan Manicure” wkwkwkwk
Dae Young langsung menjelaskan,
“Chapter 1: Senyum dan Meminta” Mayoritas pria senang pada wanita yang suka
tersenyum dan meminta bantuan. Dae Young menjelaskan alasannya membuat Soo Ji
merasa itu tidak masuk akal.
Dae Young memalingkan wajah Soo Ji untuk kembali
memperhatikan Hye Rim yang sedang memuji hasil kerja pria nya dan mengagumi
otot lengannya. Hye Rim bahkan memuji pria itu pintar saat dia menyortir rokok. Ternyata pria itu tidak hanya pintar tapi juga kuat.
Apa? Pintar menyortir Rokok? Soo
Ji benar-benar tak habis pikir, namun Dae Young menjelaskan “Chapter 2: Pujian
membuat pria bahagia. Itu berarti si wanita mengaggumi nya hingga ke hal-hal
yang paling kecil sekalipun” Soo Ji masih merasa itu tidak masuk akal, namun
memang tidak cukup dengan hanya menjelaskannya, Soo Ji harus memperhatikannya
baik-baik dengan langsung, karena Hye Rim adalah wanita yang hidup untuk
berkencan.
Dae Young mengambil kue dan
lotion kemudian pergi ke kasir, saat harus membayar dia mengatakan jika Soo Ji
yang akan membayarnya. Soo Ji merasa kesal, namun dia tahu Dae Young melakukan
itu untuk membuatnya bisa memperhatikan gerak gerik Hye Rim dari dekat.
Selesai membayar Soo Ji keluar
dari minimarket dengan kesal dan duduk setelah Dae Young memintanya. Dae Young
menawarkan roti yang dibelinya pada Soo Ji, tentu saja langsung di tolak karena
terlalu banyak kalorinya. Dae Young meminta Soo Ji melupakan tentang kalori dan
mengikuti dia hal dasar yang tadi dia tunjukkan. Soo Ji merasa itu terlalu
sederhana, apakah tidak ada hal yang bisa membuat Sang Woo jatuh cinta padanya?
Dae Young menjelaskan mendapatkan
hati seseorang itu tidaklah mudah, jadi mereka harus melakukannya dengan
perlahan. “Jika kau terlalu cepat makan, maka kau akan mendapat gangguan
pencernaan” Soo Ji terlihat bingung, maka Dae Young pun bertanya apakah Soo Ji
tidak pernah mendapat gangguan pencernaan? Dengan jujur Soo Ji berkata tidak.
Dae Young mencari perumpamaan lagi, jika terlalu cepat makan maka berat badan
Soo Ji akan cepat juga naiknya. Soo Ji langsung meringis ngeri.
Dae Young kemudian memberikan
lotion yang dibelinya pada Soo Ji, “Aiyooo… bahkan aku memakai yang lebih baik
dari ini” Soo Ji berkomentar saat melihat lotion itu. Dae Young mengambil dan
membuannya, dia mengambil sebagian sambil berkata menurut penelitian, lotion
dengan aroma mentimun adalah lotion yang banyak di sukai pria. Dae Young
berkata dia terlalu banyak mengambil lotion setelah dia mengoleskan ke
tangannya, dia menawarkan Soo Ji untuk berbagi. Tanpa berpikir panjang Soo Ji
menyodorkan tangannya dan Dae Young membagi lotion tersebut, namun sambil
mengoleskannya ke seluruh punggung tangan Soo Ji.
Tentu saja Soo Ji langsung
kaget karena skinship Dae Young yang tiba-tiba, Soo Ji segera menarik tangannya
dengan kesal. Dengan tenang, Dae Young malah
menyuruh Soo Ji melakukan itu pada Sang Woo.
Menanam aroma yang baik dalam
pikirannya dan melakukan skinship dengan alami. Akhhh… Soo Ji sepertinya
menyukai ide itu. Ditambah jika Soo Ji bisa menerapkan dua hal dasar yang
diajarkan Dae Young sebelumnya, Dae Young yakin Sang Woo akan mengingat nama
Soo Ji.
“Daebak! Arraso!” Soo Ji
bersemangat mendapatkan tips dari Dae Young dan sepertinya ingin segera
menerapkannya. Soo Ji bediri dan hendak pergi dari kursi di bawah payung di
depan minimarket, tapi hujan tiba-tiba turun.
Soo Ji langsung masuk lagi dan
meminta Dae Young membeli payung, tapi Dae Young menolak karena rumah mereka
dekat. Lalu apakah mereka harus pulang dengan hujan-hujanan? Tentu saja tidak.
Dae Young mengetuk kaca minimarket dan meminta ijin pada Hye Rim untuk meminjam
payung besar yang terpasang di depan minimarket. Hye Rim terlihat bingung namun
mengijinkannya, Dae Young segera mengambil payung itu dan merangkul Soo Ji
tanpa segan-segan agar mereka bisa berpayung bersama menuju Villa Sejong.
(Halah… itu Soo Ji ma Dae Young udah payungan berdua aja sih >.<)
Hujan semakin deras, hingga malam
tiba. Taek Soo yang mabuk datang ke Villa Sejong dan diluar Villa dia melihat
Happy yang kehujanan menggonggong sambil melihat kea tap. Petir dan Kilat
saling berkejaran menghiasi malam gelap itu, Taek Soo yang mabuk heran mengapa
Happy terus menggonggong sambil melihat kea tap. Penasaran dia pun melihat ke
atap dan kaget saat menemukan sesuatu yang mengerikan. Taek Soo melihat
seseorang dengan masker ada di atap, dia langsung berteriak bersamaan dengan kilat
yang membelah langit, namun setelah kilatan cahaya itu menghilang di atap tidak
ada apapun. Jadi apa yang tadi di lihat Taek Soo? Taek Soo pun bertanya pada
Happy yang masih menggonggong mengapa dia menakutinya seperti itu?
Taek Soo masuk ke dalam Villa dan
menggedor-gedor pintu kamar Dae Young yang sudah lelap tertidur, bel nya pun
terus di tekan membuat Dae Young tidak nyaman dan akhirnya terbangun karena
mendengar suara pesan masuk ke ponselnya. Dari Soo Ji, yang mengancamkan akan
melaporkan ke polisi jika Dae Young tidak segera mengurus tamunya itu. Dengan
terpaksa Dae Young bangun dan membukakan pintu untuk Taek Soo.
Tentu saja Taek Soo langsung
masuk, Dae Young tidak mengerti mengapa Taek Soo datang lagi. Dia datang untuk
bernegoisasi, Taek Soo mempertanyakan mengapa Dae Young tidak menelponnya dan
juga tidak menjawab teleponnya. Dae Young sibuk kemarin, dia pun mengeluhkan
mengapa Taek Soo membuka baju, karena semua bajunya basah. Taek Soo mengatakan
sesibuk apapun Dae Young dia harus menjawab teleponnya. Halah … memangnya Dae
Young itu istrinya? Pacarnya? Mengapa Taek Soo begitu terobsesi padanya?
“Itu karena aku kesepian. Aku
benar-benar kesepian” Dae Young tidak tahu lagi harus berkata apa. Apalagi Taek
Soo terus berkata jika dia sangat kesepian hingga tidak bisa tidur tanpa
alkohol, Taek Soo meminta Dae Young membawakan alkohol untuknya.
Meksi kesal
dan mengeluhkan harusnya dia tidak memberi tahukan tempat tinggalnya pada Taek
Soo, namun Dae Young mengambilkannya juga, tapi ternyata Taek Soo sudah
tertidur sambil meracau. Dae Young merasa frustasi melihatnya dan akhirnya
menyelimuti Taek Soo.
Tiba-tiba Dae Young mendengar
suara besi berderit dari lantai atas. Bukanjah lantai 3 kosong? Lalu apakah
suara itu berasal dari atap?
Pagi hari saat membuang sampah
Dae Young bertemu dengan Nenek Lee yang mencari Happy untuk memberinya makan,
tapi dia tidak menemukannya dimanapun. Dae Young tidak melihatnya, karena
semalam terus hujan mungkin Happy masuk ke dalam gedung, semalam Dae Young
mendengar suara dari atap, jadi dia akan mencari Happy kea tap. Nenek langsung
panik dan melarang Dae Young pergi ke sana. Suara semalam adalah karena Nenek
memindahkan kotak keramik kea tap, wah… seharusnya Nenek meminta bantuannya
pasti sangat sulit kan?
Apakah mereka semua bisa
menggunakan atap? Sekali-kali mereka bisa membuat barbekyu bersama-sama, daging
itu paling enak dengan dibakar bukan kah dia benar? Tidak sama sekali! Nenek
Lee langsung membantah dan berkata jika Dae Young tidak punya alasan untuk
menggunakan atap, tempatnya sangat keci. Nenek Lee kemudian berkata jika Ahjuma
Kim mencari Dae Young di kantor realestate sebaiknya Dae young segera kesana.
Begitukah? Dae Young pun pamit pergi.
Nenek Lee langsung menelpon Ahjuma
Kim dan memberitahu tentang apa yang dikatakan Dae Young. Di kantor realestate
Ahjuma Kim nemerima telepon dengan ketakutan dan saat Dae Young tiba dia
menutup teleponnya dan menyambut Dae Young. Dengan panik Ahjuma Kim meminta Dae
Young menjaga kantornya sebentar karena dia
harus keluar sebentar.
Dae Young mendapat telepon dari
Taek Soo yang meminta sup penghilang mabuk. Taek Soo sepertinya benar-benar
mabuk semalam, bahkan dia berhalusinasi seperti melihat Monster di atap Villa
Dae Young. “Apa?” Dae Young langsung memasang wajah terkejutnya, “Jadi kau juga
melihatnya, Hyung?” Taek Soo panik, jadi benar-benar ada Monster di Villa itu?
“Ada Monster yang tinggal di
Villa kami, Monster dengan bau alkohol yang hobi minum. Jadi berhentilah datang
ke tempatku” Jjaaahh.. ternyata Monster yang di maksud Dae Young itu, ya Taek
Soo, hahaha..
Makanan pun datang, Daging dan
Kentang Rebus. Taek Soo mengeluh, katanya namanya saja kentang rebus, tapi dia
hanya melihat sedikit kentang. Apanya yang sedikit? Dae Young bisa melihat
banyak ‘kentang’ di hidangan itu? Dimana? Taek Soo hanya melihat 2 kentang.
Bukan kentang-kentang itu yang Dae Young maksud, tapi daging di tulang belakang
babi itulah yang di sebut ‘kentang’ di makanan itu. Akh begitukah? Taek Soo
baru mendengarnya, lebih baik mereka segera makan saja.
Dae Young dan Taek Soo pun
menikmati Sup Daging dan Kentang rebus itu dengan lahap dan penuh kenikmatan.
Saat isi sup hampir habis, Taek Soo akan memakan kentang rebusnya, namun Dae
Young melarangnya dan mengatakan harus menyimpannya untuk nanti. Dae Young lalu
memesan nasi campur sebagai menu selanjutnya. Keduanya pun menikmati yang
dipanaskan kembali di atas kompor kecil di atas meja tempat merebus sup tadi.
Suap-demi suap terus mereka nikmati hingga Taek Soo merasa kekenyangan setelah
semuanya habis.
Di Kantor pemerintahan Soo Ji
menatap Sang Woo sambil mengingat ajaran Dae Young. Chapter 1: Senyum. Soo Ji
pun berusaha memberikan senyum terbaiknya membuat Sang Woo kebingungan dan
malah bertanya apakah ada yang ingin Soo Ji katakan padanya? Nah lho… Soo Ji
jadi lebih bingung, namun kemudian dia mengingat kata-kata Dae Young
selanjutnya tentang meminta bantuan. Dengan gugup Soo Ji meminta Sang Woo
melepaskan strapless dari kertasnya. Merasa permintaannya konyol, Soo Ji
akhirnya malah meminta ijin ke Toilet.
Hong In Ah yang ada disana pun
merasa heran dengan kelakuan Soo Ji, mengapa dia meminta Sang Woo untuk
melepaskan strapless nya? Sang Woo merasa sepertinya Soo Ji kurang sehat,
wajahnya pun terlihat kaku. Apakah Soo Ji mengalami kelumpuhan saraf? Itu bisa
terjadi saat salah minum obat dan tidur kedinginan. Mungkin semalam Soo Ji
tidur di luar. Sang Woo pun mencari pembuka strapless tapi Hong In Ah berkata
tidak perlu, biar dia saja yang melakukannya.
Di Toilet, Soo Ji begitu gugup
namun dia menyemangati dirinya bahwa
semua nya berjalan dengan baik. Semuanya lebih mudah dari pada menurunkan berat
badan. Dia hanya perlu mengikuti apa yang Dae Young ajarkan padanya. “Jangan
gugup, Ajja… Ajja…” Soo Ji bahkan menampar wajahnya sendiri untuk memberikan
semangat.
Soo Ji kembali ke ruang meeting
dan menatap Sang Woo. Chapter 2: Pujilah dia untuk hal-hal kecil. Maka saat
melihat strapless nya sudah di lepaskan dengan nada suara yang manis, Soo Ji
memuji bahwa Sang Woo sangat kuat karena telah melepaskan strapless itu, Sang
Woo bingung, dia berusaha menjelaskan bahwa Hong In Ah yang melakukannya, tapi
belum sempat Hong In Ah sudah menyela duluan dan berkata dialah yang
melakukannya dan tidak perlu kekuatan yang besar untuk menyingkirkan hal
sekecil itu. Soo Ji tampak kecewa mendengarnya.
Sang Woo menyentuh hidungnya yang
mungkin sedikit terasa gatal. Soo Ji langsung cepat tanggap dan memuji jika
hidung Sang Woo sangat mancung, seperti aktor Hollywood. Hong In Ah kemudian
menyela lagi dan berkata bahwa Soo Ji ternyata lebih licik dari kelihatannya.
Tadi memuji kekuatan Sang Woo sekarang memuji hidungnya.
Apakah Soo Ji tahu
jika hidung seorang pria menggambarkan bagian tubuhnya yang lain. Ups, Hong In
Ah bahkan merasa malu memikirkannya, Soo Ji dan Sang Woo yang sepertinya
mengerti maksud Hong In Ah jadi merasa tak nyaman juga mendengarnya.
Keadaan menjadi sedikit tidak
nyaman, namun Soo Ji tetap berusaha melakukan ajaran Dae Young. Dia mengambil
lotion aroma mentimun dari dalam tasnya dan mengoleskan agak banyak pada
tangannya. Dengan tangan yang gemetaran, Soo Ji berkata bahwa dia terlalu
banyak mengoleskan lotionnya dan menawari Sang Woo untuk berbagi dengan suara
yang bergetar dan gugup. Sang Woo malah kebingungan.
Lagi-lagi Hong In Ah menyela
sambil memegang tangan Soo Ji, “Penulis, apakah kau merasa kurang sehat? Bahkan
tanganmu terasa dingin” Soo Ji bingung dan menatap Sang Woo yang juga
kebingungan. Hong In Ah mengoceh bahwa teman suaminya adalah seorang ahli
saraf, apakah dia harus mengenalkan Soo Ji padanya?
Soo Ji menggeleng kecil dan
berkata tidak, namun Sang Woo kemudian berkata, “Aku akan menjadwalkan
pertemuan selanjutnya, jadi pergilah ke RS dengan nyaman, Penulis Park” Tawa
Hong In Ah meledak lagi seperti biasanya, Sang Woo memanggil Soo Ji dengan
sebutan penulis Park lagi? Sang Woo sepertinya benar-benar tidak tertarik pada
Soo Ji yah? Mendengar hal Soo Ji merasa kesal dan kecewa dan juga malu. Namun
dia hanya bisa menahannya, sementara Sang Woo lagi-lagi terlihat sedikit merasa
bersalah, tapi tidak pernah berusaha memperbaiki kesalahannya untuk setidaknya
mengingat nama Soo Ji.
Dae Young membeli beberapa
minuman di minimarket dan saat membayar ke kasir penasaran mengapa Hye Rim
mengambil foto setiap hari. Hye Rim menjelaskan dia adalah blogger produk
kecantikan karena itulah dia mengambil foto untuk memberikan review pada setiap
produk yang dipakainya. Ooo Dae Young mengerti karena dia pun seorang Blogger
yang membahas tentang restoran dengan makanan enak.
Hye Rim tampak tertarik dan
bertanya apa nama Blog Dae Young agar mereka bisa saling mengikuti. Dae Young
menyebutkan nama Blognya, “Shiksyareul
Habshida” Hwaah Hye Rim semakin takjub, itu kan blog terkenal. Hye Rim kagum
dengan ide memposting piring kosong dan membahas betapa enaknya makanan itu,
apakah Dae Young adalah seorang yang jenius? Dae Young pun senyum bangga, meski
terdengar malu-malu. Apakah Dae Young masuk ke dalam umpan Hye Rim?
Melihat Dae Young tampak di
awing-awang karena pujiannya, Hye Rim kemudian meminta Dae Young membantunya
memindahkan beberapa botol air. Dae Young membalas rengekan Hye Rim dengan
menjentikan telunjuknya pada dahi Hye Rim dan berkata sayang sekali Dae Young
tidak mau membantunya. Jika Hye Rim bekerja untuk mencari uang, Hye Rim harus
melakukan dengan usahanya sendiri. Dae Young pun keluar dari minimarket dengan
diikuti tatapan Hye Rim yang kecewa, namun juga penasaran pada Dae Young,
mungkin ini pertama kalinya ada pria yang menolak rengekan manjanya.
Dae Young melihat Soo Ji saat
akan memasuki Villa, tidak sengaja dia memanggil Soo Ji dengan sebutan “Baek
Dweaji” Soo Ji langsung menyambut Dae Young dengan amarahnya bahkan kembali
menarik kerah baju Dae Young. Langsung saja Dae Young minta maaf karena memanggil
Soo Ji dengan sebutan Baek Dweaji, tapi
bukan itu yang membuat Soo Ji marah, dia marah karena semua ajaran Dae
Young sama sekali tidak ada yang bekerja pada Sang Woo, dia tetap saja memanggil
Soo Ji Penulis Park.
Mendengar hal itu, Dae Young
merasa heran, bagaimana bisa begitu? Apakah Sang Woo itu menyukai pria? Tidak
mungkin! Sang Woo pergi berkencan dengan wanita bulan lalu. Dae Young
memikirkan alasan lain dan berkata dia harus menyelidiki tentang Sang Woo lebih
dalam lagi, case per case. Soo Ji terlanjur kesal, bagaimana bisa Dae
Young mengatakan itu sekarang, Soo Ji
sudah terlanjur malu karena kejadian hari ini, pokoknya Soo Ji tidak mau tahu
Dae Young harus memberinya cara lain untuk mendekati Sang Woo sebelum Soo Ji
merontokan semua gigi Dae Young. Wkwkwkw *Soo Ji kejam*
Dae Young setuju dan berkata dia
akan berusaha lebih memahami Sang Woo, Soo Ji pun pergi dengan kesal dan masuk
ke dalam Villa lebih dulu. Di belakangnya, Dae Young yang merasa kesal sejak
tadi langsung memberikan gerakan ingin memukul Soo Ji dengan botol minumannya
dari kejauhan.
Esok harinya di jam makan siang,
Soo Ji, Sang Woo dan Hong In Ah keluar dari gedung pemerintahan untuk makan
siang. Soo Ji melihat Dae Young di pintu gerbang dan menyapanya dengan lantang.
Dengan nada sedikit gugup Soo Ji berkata bagaimana bisa kebetulan Dae Young ada
disana? Dae Young menyapa Sang Woo dan Hong In Ah, lalu Soo Ji mengajak Dae Young makan siang bersama
mereka.
Hong In Ah berbisik pada Soo Ji,
bukankah dia sales asuransi, sebelumnya Soo Ji menyuruh untuk menghindarinya.
Soo Ji berkata itu salah paham, Dae Young tidak suka membicarakan tentang
asuransi saat bertemu dengan kenalanya.
Dae Young pun membenarkan dengan senyumannya.
Dae Young mengajak mereka untuk
makan siang di restoran dengan makanan enak yang dia tahu, mereka hanya
membutuhkan waktu 20 menit untuk sampai kesana dengan menggunakan mobil. Sang
Woo menolak dan berkata baginya tidak ada makanan yang terasa enak. Mungkin
mereka bertiga bisa pergi saja dan membiarkan Sang Woo makan di restoran depan
saja. Soo Ji memberi isyarat pada Dae Young untuk tidak masalah jika mereka
makan di tempat itu. Dae Young pun setuju saja, walau terlihat agak kecewa.
Tiba di restoran, mereka mulai
memilih menu. Hong In Ah mengusulkan untuk memesan Ddeokbokki saja, hahaha. Soo
Ji langsung memasang wajah muram dan memberi isyarat pada Dae Young agar mereka
jangan memesan makanan mengerikan bagi Soo Ji itu. Akhirnya Dae Young berkata
bahwa dia tidak suka Ddeokbokki. Jadi apa yang harus mereka pesan? Terserah
saja deh. Soo Ji pun mengajukan diri untuk memesan makanan.
Soo Ji pun memesan, daging
goreng, jolmyun, kimbab, bibimbap dan sari buah apel.Tidak ada yang protes
dengan pesanan Soo Ji, namun Dae Young heran melihat kelakuan Soo Ji yang sok
sibuk sendiri membawakan minum untuk mereka semua sementara Hong In Ah meminta
Sang Woo untuk berkencan dengan adiknya. Saat Soo Ji berniat untuk mengambil
lap tangan, Dae Young menahannya dan meminta pelayan restoran membawakan lap
tangan untuk mereka.
Dae Young lalu bertanya apakah
mereka suka menonton film? Hong In Ah yang paling semangat. Dae Young
mengeluarkan tiket film dan berkata mendapatkan nya dari perusahaan. Hong In Ah
berkata dia sudah menonton film itu, jadi pass. Sang Woo tampak tertarik dan
berkata dia mendengar film itu menyenangkan, apakah Dae Young sudah menontonnya?
Dae Young berkata dia sudah menontonnya, dan
mengambil kesempatan itu dengan berkata Soo Ji sepertinya belum
menontonnya juga, namun dengan bangganya Soo Ji berkata dia bahkan pergi ke
Daejung untuk menonton versi 3D nya.
Soo Ji mengatakan pada Sang Woo
bahwa film itu sangat menyenangkan dan menyarankan Sang Woo untuk melihatnya,
sementara Dae Young menatap frustasi pada tingkah Soo Ji ini. Sang Woo takjub
karena Soo Ji sudah menontonnya, pasti karena Soo Ji adalah penulis sehingga
dia begitu Update. Soo Ji malu-malu mendengar pujian Sang Woo itu.
Pelayan restoran membawakan Soju
untuk mereka. Hong In Ah berusaha membukannya namun merasa terlalu lemah untuk
melakukan hal itu. Dia pun meminta bantuan Dae Young, namun Soo Ji mengambil
botol Soju itu dan membukanya dengan sendok hingga tutup nya terpental. Sang
Woon dan Hong In Ah langsung takjub melihatnya karena mereka tidak pernah
melihat seorang wanita melakukan hal itu sebelumnya. Sangat kuat. Soo Ji merasa
bangga dan malu-malu mendengar pujian Sang Woo, dan Dae Young semakin merasa
frustasi dengan aksi Show off nya Soo Ji ini.
Selesai makan siang, Soo Ji
bertanya pada Dae Young tentang pendapatnya tentang Sang Woo. Ketidaksukaan
Sang Woo terhadapa makanan adalah masalah besar, namun ada masalah yang lebih
besar. Soo Ji penasaran apa itu?
"Kau! Kau!" Dae Young menekan tengkuk Soo Ji dengan kesal hingga Soo Ji kesakitan di buatnya.
bersambung ke part 2
***
Season 2 ini, menurutku storyline
nya lebih jelas dari yang pertama sih, jadi aku gak hanya fokus sama
makan-makannya, apalagi sepertinya season baru ini banyak mengskip adegan makan
mereka yah? Dan kalo Dae Young makan bareng Soo Ji itu, keliatan banget dia
kurang menikmati makanannya karena Soo Ji selalu membantah dia sih, jadi Dae
Young nya tidak sempat menunjukan kejeniusannya dalam menguraikan rasa makanan
nih ;p Akh~~~ tapi aku suka sih liat scene Soo Ji dan Dae Young ini, mereka
lucu sekali hahaha…
Untuk yang tidak menonton season
1 nya, pastinya banyak yang nyiperin Soo Ji dan Dae Young, tapi aku lebih pengen
liat Sang Woo jatuh cinta sama Soo Ji
nih, habis sebel aja sama Sang Woo, masa udah kenal 3 bulan tapi gak inget juga
nama Soo Ji, padahal Soo Ji nya udah suka pada pandangan pertama gitu sama Sang
Woo ;p
Owh iya, akun Instagramnya Dae
Young, Soo Ji dan Sang Woo beneran ada donk hahaha…
Dae Young: 9VSo
Soo Ji: white.susie
Sang Woo: lee_sangw00
Tapi sayanganya akun Soo Ji dan
Dae Young di private, hanya akunnya Sang Woo aja yang bisa bebas di liat~~~
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
Aku juga udah follow IG'nya mereka lho mba Irfa^^
BalasHapusEh, tapi kok Sang Woo gak langsung follback aku yaa ? Ha :D
Salam Kenal
Putri^^