Kim Hak Moon mengantarkan Soo
Kyung hingga ke depan gedung apartemennya. Soo Kyung yang masih memakai jas Kim
Hak Moon mengucapkan terima kasih dan meminta Kim Hak Moon untuk hati-hati saat
mengemudi.
Soo Kyung merasa tidak enak masih
memakai jaket milik Kim Hak Moon, dia hendak mengembalikannya, namun Kim Hak
Moon meminta Soo Kyung untuk tetap memakainya karena cuaca dingin. Soo Kyung awalnya menolak, namun kemudian
berkata, “Akh.. aku harus mencucinya” Kim Hak Moon merasa sedih mendengarnya,
bukan itu maksudnya.
Soo Kyung hendak masuk ke
apartemennya, namun Kim Hak Moon memanggilnya lagi… “Tunggu.. Lee Soo
Kyung-ssi” Soo Kyung pun berhenti. Kim Hak Moon ragu-ragu, “Anu.. Kau belum
menjawabku. Masalahnya..” Soo Kyung meminta maaf, Kim Hak Moon buru-buru
berkata, “Ini tidak terlalu mendesak, jadi tidak perlu segera menjawabnya.
Setelah kau memikirkannya, aku harap kau memberiku jawaban yang positif”
Soo Kyung jadi merasa tidak enak,
dia bingung dengan keadaan ini. Kim Hak Moon pun meminta Soo Kyung untuk segera
masuk. Soo Kyung pasti lelah.
Dae Young sangat panik karena Soo
Kyung meningglkan apartemennya dengan pintu terbuka dan berantakan, juga ponsel
yang tertinggal. Dia menelpon kantor polisi, ingin melaporkan hilangnya Soo
Kyung. Tapi… violaaa… Soo Kyung datang. Dia ada dihadapan Dae Young saat ini.
Dae Young tidak jadi melapor dia
langsung bertanya pada Soo Kyung, “Noona, kemana saja kau, baru kembali
sekarang? Terjadi sesuatu kan?” Soo Kyung kaget dan bingung dengan sikap Dae
Young, namun segera kembali pada kesadarannya, dia menjelaskan jika barassi
memakan coklat sehingga Soo Kyung harus membawanya ke klinik.
Dae Young merasa lega, namun dia
tidak habis pikir mengapa Soo Kyung meninggalkan rumah dengan keadaan terbuka
dan ponsel yang tertinggal. Soo Kyung pun kaget sendiri mendengarnya.
Tiba-tiba Kim Hak Moon datang
sambil membawa kantong kertas berisis coklat, “Soo Kyung-ssi!” Dae Young
terlihat tidak senang. Soo Kyung mengatakan jika Kim Hak Moon lah yang
mengantarnya pulang. Soo Kyung bertanya pada Kim Hak Moon, apa yang membuatnya
kembali menemui Soo Kyung?
Kim Hak Moon memberikan kantong coklatnya dan berkata jika itu untuk
Soo Kyung. Dae Young melihat dengan tatapan tidak ramah. Soo Kyung jadi
canggung dan menerima kantong itu dengan ragu-ragu kemudian berterima kasih.
Soo Kyung pun pamit masuk ke
dalam apartemennya meninggalkan Kim Hak Moon bersama Dae Young. Kim Hak Moon
menatap Soo Kyung dengan senyum bodoh di wajahnya sambil melambaikan tangannya
sementara Soo Kyung tak menoleh sama sekali.
Setelah Soo Kyung masuk Kim Hak
Moon langsung berterima kasih pada Dae Young sambil menggenggam tangannya. Dae
Young bingung untuk apa Kim Hak Moon berterima kasih? Hari ini dia sudah
mengakui perasaannya pada Soo Kyung, itu terjadi karena Dae Younglah yang
memberinya kekuatan. Bagaimana bisa itu karena Dae Young? Tapi… Dae Young
memberikan selamat pada Kim Hak Moon pada akhirnya.
Kim Hak Moon merasa ucapan
selamat terlalu cepat. Soo Kyung bahkan belum memberikan jawaban. Akh.. Kim Hak
Moon merasa salah bicara, dia memutuskan pamit untuk pulang ke rumah. Setelah
mengucapkan sampai jumpa, Kim Hak Moon
pun pergi dari sana.
Tinggalah Dae Young sendirian di
lorong apartemen itu. Entah sadar atau tidak ada seserang yang sedang
memperhartikan Dae Young dari balik pintu tangga darurat. Dae Young menoleh ke belakang, dia merasa tak
aman dan akhirnya memutuskan untuk masuk ke apartemennya.
Setelah Dae Young masuk seorang pria dengan sepatu lusuhnya keluar dari tempat
pesembunyiannya. Siapakah dia? Apakah dia pelaku Don’t Ask Why?
Let's Eat Episode 13: Pria yang Hanya Melihatku
Menjelang tidur, Soo Kyung
menjadi galau, bagaimana dia harus bersikap pada Kim Hak Moon mulai sekarang?
Soo Kyung menatap jaket Kim Hak Moon yang dia simpan di atas meja. Dia bingung
jawaban apa yang harus dia berikan pada Kim Hak Moon.
Soo Kyung berbaring menatap
dinding menuju apartemen Dae Young dan bayangan Dae Young yang
mengkhawatirkannya pun terlintas di ingatannya.
Arghh Soo Kyung menjadi
frustasi karenanya, “Mengapa dia begitu peduli?” Soo Kyung merasa dia harus
melakukan sesuatu.
Dae Young sedang bersiap untuk
tidur juga, dia mendengar suara berisik dari apartemen Soo Kyung, “Ah Noona,
Berisik sekali, apa yang sedang dia lakukan?” Dae Young penasaran dan berjalan
ke dinding yang menempel ke apartemen Soo Kyung mencoba mendengarkan apa yang
sebenarnya sedang dilakukan Soo Kyung.
Ternyata Soo Kyung sedang sibuk
memindahkan tempat tidurnya. Seseorang menekan bel, Soo Kyung membukanya
ternyata Dae Young yang datang. Soo Kyung kaget. Dae Young berkata, “Noona,
aku sudah memanggilmu beberapa kali, apa yang sedang kau lakukan?” Soo Kyung
sadar dirinya membuat keributan, dia pun minta maaf karena sudah membuat
berisik.
Tanpa permisi, Dae Young masuk
begitu saja ke dalam apartemen Soo Kyung dan melihat Soo Kyung sedang
memindahkan tempat tidurnya. Dae Young pun mencoba membantu, Soo Kyung menolak
dan berkata dia bisa melakukannya sendiri. Tapi tempat tidur itu berat, dan
lagi,, Soo Kyung sudah membuat keributan yang bisa didengar oleh semua tetangga
mereka.
Dae Young penasaran, mengapa Soo
Kyung ingin memindahkan tempat tidurnya? Soo Kyung langsung gugup, alasan apa
yang harus dia katakan? Dia memindahkannya karena Dae Young, tapi tentu saja
dia tidak mungkin mengatakan hal itu. Akhirnya Soo Kyung berbohong, jika
menurut Feng Shui tidak baik menempelkan tempat tidur ke dinding. Sudah lama
Soo Kyung ingin memindahkannya.
Dae Young memindahkan tempat
tidur itu, dan percaya saja pada alasan Soo Kyung. Setelah selesai, Dae Young bukanny pergi, dia
malah duduk di lantai dan mengeluhkan rasa sakit di punggungnya. Soo Kyung
bertanya mengapa Dae Young tidak pulang?
Dae Young berkata, “Aku sudah
menghabiskan tenagaku memindahkan tempat tidurnya, sehingga aku tidak punya
tenaga untuk pulang. Nuna, Bisakah kau pesan ayam dan bukan hanya satu tapi
banyak?” Soo Kyung kaget mendengar permintaan Dae Young itu.
Tapi, Soo Kyung memesannya juga,
sekotak ayam krispi plus menu gratis karena mereka sedang promosi. Setelah
pesanan mereka datang, Soo Kyung dan Dae Young oun bersiap menikmati ayam
goreng itu. Dae Young berkata bahwa sangat menyenangkan makan berdua seperti
itu. Mereka tidak perlu bertikai. Jika ada tiga otang maka mereka akan
sama-sama saling mengawasi karena sama-sama ingin merasakan semua bagian tubuh
ayamnya.
Dae Young mengeluh, mengapa Ayam
hanya memiliki dua paha dan dua sayap, padahal akan sangat menyenangkan jika
mereka memiliki 10 sayap dan 10 paha. Soo Kyung kemudian berkata, jika dia
lebih suka daging yang kering, jadi dia tidak suka paha dan sayap. Soo Kyung
mempersilahkan Dae Young untuk menghabiskan paha dan sayapnya.
Dae Young kegirangan
mendengarnya, “Wow! Jika aku makan ayam lagi, sebaiknya aku makan dengan mu
Noona!” mendengar kata-kata Dae Young itu, Soo Kyung langsung terpana, apa
maksudnya itu?
Namun pikiran Soo Kyung segera
teralihkan saat dia melihat kotak menu barunya. Soo Kyung membukanya, dan
ternyata itu adalah daging tanpa tulang. Huaaahh,,, Soo Kyung senang bukan
main. Lain kali, agar tidak repot dengan sampahnya sebaiknya mereka pesan
daging tanpa tulang saja.
Dae Young langsung bereaksi,
“Apa? Biasanya, ayam paling enak jika kau
gigit lepas dari tulangnya! Daging paha yang montok... kunyah, rasakan dan
nikmati. Mulutku bahagia. Daging sayap yang lembut menggeliat menari-nari. Tanganku
bahagia. Kebahagiaan yang dinikmati tangan dan mulutmu... daging tak bertulang?
Cara terbaik makan ayam adalah ayam dengan tulang!”
Penjelasan Dae Young yang
menggebu-gebu itu ternyata sama sekali tidak didengarkan Soo Kyung yang sudah
memakan daging tanpa tulangnya sejak tadi. Dae Young mengeluh, “Seperti
biasanya, kau tidak mendengar kata-kataku. Apa
keajaiban Tuan ShikSha tiba-tiba menghilang? Ah, payah!”
Dae Young pun akhirnya ikut makan
saja, Soo Kyung dan Dae Young menikmati ayam itu gigitan demi gigitan. Potongan
demi potongan. Semuanya tampak terasa nikmat. Gairah makan Soo Kyung telah
kembali. Ditambah lagi Dae Young pun tampak sangat menikmati memakan Ayam
bertulangnya. Bagaimana bisa mereka
tampak sangat menikmati potongan-potongan ayam krispi itu? Benar-benar terlihat
sangat lezat >.<
Selesai menghabiskan semua ayam,
Dae Young bertanya, apakah Soo Kyung punya bir? Soo Kyung bingung, namun Dae
Young sangat Soo Kyung memberinya bir. Untungnya Soo Kyung punya bir, dan Dae
Young sangat menikmatinya. Setelah menghabiskan birnya Dae Young berkata, “Memang
ayam dan bir cocok sekali” (Hmm,, rasanya kata-kata itu tidak asing lagi,
akh,,, Chun Song Yi?)
Soo Kyung bertanya pada Dae
Young, apakah akhir-akhir ini A dan B tidak apa-apa? Hmm maksudnya apa yah?
Apakah Jin Yi dan Pengacara Oh, ataukah hal lain yang dimaksud Soo Kyung? Tapi
Dae Young dengan cepat menanggapi agar Soo Kyung tidak khawatir lagi, hal
seperti itu tidak akan terjadi.
Dae Young puh bertanya pada Soo
Kyung, “Kudengar Pengacara Kim mengaku bahwa dia suka padamu” Soo Kyung kaget
karena Dae Young tahu. Bagaimana bisa Dae Young tahu tentang hal itu? Dengan PD
Dae Young berkata, “Aku sabuk ke-5 di Taekwondo, sabuk ke-4 Hapkido, dan aku
sabuk ke-10 dalam mengetahui hal-hal seperti ini.”
Soo Kyung tampak tak senang. Dae
Young memberi saran pada Soo Kyung. Kim Hak Moon sepertinya orang baik, Soo
Kyung juga akan baik jika bersamanya. Apakah menurut Dae Young seperti itu?
Tentu saja.
“Jika seorang pria mengatakan
jika pria lain adalah orang baik, maka itu kebenarannya”
Soo Kyung paham maksud Dae Young.
Dia sama sekali tidak pernah bermimpi bisa mendengar kata-kata seperti itu dari
pria yang disukainya. Namun apa daya, Soo Kyung juga tidak bisa mengatakan pada
Dae Young jika pria yang disukainya adalah Dae Young. Akhirnya Soo Kyung hanya
berkata bahwa dia merasa lelah. Besok pagi dia harus kerja, jadi dia harus
tidur sekarang ini. Dae Young mengerti, dia pun pamit seletah mengucapkan
terima kasih karena Soo Kyung mentraktir Ayam untuknya.
Setelah Dae Young pergi, Soo
Kyung tidak bisa lagi membendung air matanya. Dia sangat sedih, dia terluka
karena Dae Young mendukung dirinya untuk bersama Kim Hak Moon. Tapi,, Soo Kyung
tak bisa melakukan apapun.
Ponsel Soo Kyung berbunyi, sebuah
pesan masuk, dari Kim Hak Moon. “Soo Kyung-ssi, kau sudah tidur?” Soo Kyung
hanya menatapnya, tidak ada hasrat untuk membalas. Soo Kyung merasa frutasi,
dia menyimpan ponselnya di atas meja dan pergi tidur.
Soo Kyung mengabaikan ponselnya
yang kembali berderinga karena Kim Hak Moon terus mengirim sms.” Tidak ada
balasan, sepertinya kau sudah tidur. Ah... Aku gugup sekali, kurasa aku tidak
bisa tidur. Mimpi indah, selamat malam”
Dae Young berjalan di sebuah
padang ilalang (Eh,, ini kok kayak Do Min Joon yah? Hahaha) Berjalan… dan terus
berjalan hingga dia melihat sosok Soo Kyung. Dae Young memanggilnya, “Noona!”
Tapi Soo Kyung tidak menyahut, bahkan menoleh pun tidak.
Dae Young mengikuti Soo Kyung,
hingga dia melihat Soo Kyung bertemu dengan seorang pria yang wajahnya tidak di
perlihatkan. Dae Young hanya bisa menatap hampa, entah apa yang dia rasakan,
dan siapakah pria itu?
Dae Young terbangun. Mimpinya
sangat aneh, mengapa dia tiba-tiba memimpikan Soo Kyung seperti itu?
Soo Kyung bersiap pergi kerja,
dia bertanya apakah Barassi baik-baik saja. Barassi mengenggonggong dengan
lantang menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.
Jin Yi memanggil Soo Kyung dengan
panik di luar, “Eonnie,,, Eonnie…” Soo Kyung membukan pintu untuk Jin Yi dan berkata dia baru saja akan
menelponnya.
“Eonnie, cepat lihat keluar” Jin
Yi tampak sangat panik. Soo Kyung bingung, memangnya ada apa? Apakah terjadi
sesuatu?
“Dia bilang jangan memberitahumu,
tapi kurasa aku harus memberitahumu. Di depan gedung, Pengacara Kim menunggu mengajakmu
berangkat kerja bersama” Jin Yi mengatakannya dengan cemas. Soo Kyung kaget
mendengarnya. Jin Yi menyarankan agar Soo Kyung cepat pergi.
Soo Kyung mengerti, dia pun
menitipkan Barassi pada Jin Yi dan memintanya untuk membawa Barassi ke klinik.
Jin Yi malah bingung, Klinik? Soo Kyung menjelaskan bahwa kemarin Barassi
sakit, jadi hari ini harus di bawa ke klinik untuk pemeriksaan. Jin Yi tahu
klini hewan Daehak kan? Iya Jin Yi tahu, jadi Soo Kyung jangan khawatir dia
akan menjagamu. Soo Kyung sangat berterima kasih. Soo Kyung pun segera pergi
keluar.
Kim Hak Moon tampak kedinginan
berdiri di luar mobil untuk menunggu Soo Kyung. Saat Soo Kyung datang Kim Hak
Moon langsung menyambutnya dengan senyuman. Soo Kyung merasa tidak enak,
“Seharusnya kau menelpon jika kau datang” Kim Hak Moon merasa itu tidak perlu,
dia sedang dalam perjalanan kantor dan dia baru saja tiba. *Bohong*
Kim Hak Moon pun meminta Soo
Kyung segera masuk mobil dan dia pun buru-buru masuk mobil. Di dalam mobil keduanya
menjadi canggung. Kim Hak Moon lalu bertanya,”Kau belum sarapan kan?” Benar
sekali, dan Kim Hak Moon sangat senang mendengarnya.
Kim Hak Moon mengambil sebuah
kantong di jok belakang dan memberikannya pada Soo Kyung. Berbagai menu sarapan
ada disana. Soo Kyung saja sampai kaget melihatnya. Kim Hak Moon berkata, “Aku tidak tahu kesukaanmu, jadi kubeli
beberapa macam” Soo Kyung jadi semakin merasa tidak enak. Padahal apa saja
tidak masalah. Soo Kyung berterima kasih dan berkata dia akan memakannya.
Kim Hak Moon bertanya ragu-ragu,
Soo Kyung pasti tidur lebih awal. Dia mengirim pesan tapi tidak ada balasan.
Soo Kyung semakin tidak enak dan meminta maaf. Tidak apa-apa, malahan Kim Hak
Moon yang meminta maaf karena telah mengirimi sms saat Soo Kyung tidur.
Soo Kyung menawarkan sebaiknya
Kim Hak Moon juga makan, tapi dia menolak dan mengatakan dia sudah makan. Lalu…
makanan itu harus di bagaimanakan? Soo Kyung tidak mungkin menghabiskannya
seorang diri. Sayang jika makanan itu harus di buang.
“Jangan Khawatir, aku akan
menghabiskannya” Kim Hak Moon menenangkan Soo Kyung. Tapi… bukannya Kim Hak
Moon sudah makan. Zong! Kim Hak Moon pun berpikir untuk membuat alasan. Dia
hanya makan sedikit saja tadi, biasanya dia banyak makan saat sarapan, jadi
tidak masalah.
Soo Kyung mengerti, dia mengambil
Sandwich untuk dimakan sementara Kim Hak Moon mengambil nasi cepat saji yang di
beli nya. Dia memakan nasi itu, dan merasa tidak enak saat menelan. (Haaa,,,
yakin deh, jika sebenarnya Kim Hak Moon itu sudah kenyang, tapi demi Soo Kyung,
apa sih yang enggak, wkwkw)
Jin Yi bersiap membawa Barassi ke
klinik dan bertemu Dae Young yang baru keluar dari apartemennya. Dae Young
menyapanya, Jin Yi menyambutnya dengan gembira. Dae Young bertanya, apakah Jin
Yi menjaga Barassi hari ini? Ya. Kemarin Barassi sakit.
Dae Young berbicara dengan
Barassi, “Aigoo Gae Bari, kau sudah merasa lebih baik? Itu sebabnya Anjing sepertimu,
yang menanggungnya tanpa kata-kata, perlu asuransi”
Dae Young bertanya pada Jin Yi,
apakah Soo Kyung sudah berangkat kerja, Dae Young perlu berbiacara dengannya
lagi tentang asuransi Gae Bari. Jin Yi mengatakan jika Soo Kyung sudah
berangkat kerja. Pengacara Kim menjemputnya. Dae Young tampak tak senang dengan
hal itu.
Jin Yi berbisik pada Dae Young, “Hanya
kau yang boleh tahu” Dae Young jadi penasaran, rahasia apa yanga kan diakatakan
Jin Yi, “Kurasa Pengacara Kim menyukai Soo Kyung Unni” Akh,,, Dae Young kira
apa. Tentang hal itu, Dae Young sudah mengetahuinya lebih dulu. Pengacara Kim
Hak Moon telah memendam cintanya selama 10 tahun. Dia sudah menyatakan
perasaannya pada Soo Kyung kemarin.
Jin Yi tampak antusias, “Oh,
Benarkah? Luar biasa! Jadi, apa sekarang mereka berkencan? Itu sebabnya mereka berangkat
kerja bersama. Wow... Aku juga ingin melakukan itu bersama orang yang kucintai”
Dae Young baru sadar, “Aigoo,,, pasti itu arti
dari mimpiku” Mimpi? Mimpi apa? Jin Yi penasaran. Dae Young bilang bukan
apa-apa. Dae Young mengambil Barassi dari Jin Yi dan berkata biar dia yang
membawa Barassi. Dae Young dan Jin Yi pun berjalan bersama menuju Lift.
Soo Kyung dan Kim Hak Moon tiba
di tempat parkir kantor mereka. Kim Hak Moon sangat senang dan bersemangat, dia
berniat membuka kan pintu untuk Soo Kyung, tapi ternyata Soo Kyung sudah
membukanya sendiri.
Soo Kyung berterimakasih karena
berkat Kim Hak Moon dia tiba di kantor dengan nyaman. Itu sama sekali bukan
masalah. Kedepannya Kim Hak Moon berencana untuk melakukannya setiap hari.
Tidak perlu, kenapa harus seperti itu? Kim Hak Moon sama sekali tidak keberatan,
lagi pula kebetulan searah dengan rumahnya.
Soo Kyung bingung, bukan kah arah
jalan menuju Kim Hak Moon berlawana arah dengan jalan menuju tempat tinggal Soo
Kyung. Akh,, benarkan? Kim Hak Moon membuat alasan, jika akhir-akhir ini dia
mulai berolah raga di daerah sekita situ. Kenapa dia berolah raga disana? Akh…
itu karena fasilitasnya lengkap.
Soo Kyung sadar, Kim Hak Moon
sedang membuat alasan. Soo kyung jadi tidak enak, bagaimana dia harus mengatasi
hal ini? Soo kyung bertanya, apakah mereka bisa berbicara sebentar? Kim Hak
Moon jadi merasa cemas karena permintaan Soo Kyung itu.
Soo Kyung dan Kim Hak Moon
berbicara di sebuah restoran. Soo Kyung berkata pada Kim Hak Moon, “Pengacara
Kim. Terima kasih banyak. Menyukai orang sepertiku, selama lebih dari 10 tahun.
Pasti tidak mudah untuk menyatakannya. Jika aku menyukai seseorang, menyatakannya
mungkin akan berat juga. Itu sebabnya, aku mengerti betapa khawatirnya kau dan
mengalami masa sulit, lebih dari orang lain”
Kim Hak Moon cemas sekaligus
gembira karena Soo Kyung mengerti kekhawatirannya, tapi… Soo Kyung melanjutkan
perkataannya.
“Namun, kurasa aku tidak bisa
berkencan denganmu”
Kim Hak Moon terlihat sangat
kecewa, “Bagaimana kau tahu itu? Kita belum pernah mencoba bertemu selayaknya pria
dan wanita sebelumnya” Soo Kyung berusaha menyela, tapi Kim Hak Moon terus
berbicara.
“Beri aku kesempatan. Kesempatan
untuk merasa sebagai seorang pria. Kau tahu betapa beratnya bagiku, jadi kau tidak
bisa langsung menolakku seperti ini. Selama ini aku bersikap buruk padamu, aku
tahu. Sudah jelas kau merasa seperti itu. Jadi, biarkan aku merubah hatimu”
“Satu bulan”
Soo Kyung terlihat tidak setuju.
“Tidak. Satu minggu saja”
Soo Kyung tampak ragu.
“Jika masih terlalu sulit, maka
satu hari saja. Meski hanya sehari, beri aku kesempatan. Kumohon”
Soo Kyung tidak tega. Melihat
kesungguhan Kim Hak Moon yang seperti itu, akhirnya dia pun mengangguk dengan
terpaksa.
Saat Soo Kyung dan Kim Hak Moon
akan pergi dari restoran itu, Manager Choi bersembunyi di kursinya. Temannya
bertanya ada apa? Apakah ada orang dari kantor? Manager Choi melihat-lihat
keadaan, setelah memastikan Soo Kyung dan Kim Hak Moon keluar, dia pun berhanti
bersembunyi.
“Kupikir yang disukai Pengacara
Kim adalah Yoon Jin Yi. Kenapa bisa Sekretaris Lee? Yeah ini. Aku tidak
percaya. Aku pasti sudah mati. Semua orang sudah mati” Manager Choi meracau
sendirian tanpa mempedulikan pertanyaan dan keberadaan temannya.
Di Kantor Pengacara Kim Hak Moon,
pengacara Oh sedang menata bunga dengan hati riang. Setelah di tolak Dae Young
pengacara memutuskan bahwa Dae Young adalah pilihan yang salah. Seharusnya dia
memilih Pengacara Kim. Mulai saat ini, Pengacara Oh akan berkonsentrasi pada
Kim Hak Moon saja.
Kim Hak Moon tiba di kantor, diikuti Soo Kyung di
belakangnya. Pengacara Oh menyambutnya sengan gembira. Kim Hak Moon melihat
bunga yang sedang di pegang Pengacara Oh, untuk apa bunga itu? Pengacara Oh
bertanya bunga itu cantik kan? Dia merasa kantor Kim Hak Moon terlalu polos
jadi Pengacara Oh membelinya untuk memeriahkan suasana.
Pengacara Oh berniat
memindahkannya ke ruang kerja Kim Hak Moon, tapi Kim Hak Moon mencegahnya
sambil menatap Soo Kyung yang bersiap untuk bekerja di meja kerjanya. Kim Hak
Moon menatapnya dengan penuh senyuman dan berkata pada pengacara Oh, “Biarkan
saja di sana. Kenapa hanya aku yang bisa melihat hal bagus ini? Di sini, tempat
yang bagus” Pengacara Oh tidak bisa membantah.
Kemudian pengacara Oh menawarkan
secangkir kopi pada Kim Hak Moon, tapi dia menolak karena dia sudah minum tadi.
Setelah Kim Hak Moon masuk ke dalam ruangannya, Pengacara Oh kegirangan sendiri
karena berpikir Kim Hak Moon tidak membiarkannya untuk bekerja. Pengacara Oh
memanggil Soo Kyung dan memintanya untuk dibuatkan secangkir kopi.
Setelah Soo Kyung masuk ke dalam
pantry, Manager Choi dengan hebohnya, “Berita besar! Berita besar!” Dia
bersorak-sorak pada Pengacara Oh. Manager Choi bertanya apakah Pengacara Kim
ada di dalam ruangannya? Pengacara Oh membenarkan dan bertanya ada apa?
“Pengacara Kim suka pada
Sekretaris Lee” Manager Choi mengatakan apa yang diketahuinya pada pengacara
Oh, reaksinya? Tentu saja tidak percaya.
“Apa? Dia menyukai... Oh! Manager
Choi! Tidakkah kau sedang bermimpi?” Pengacara Oh mencibir.
“Tidak. Tadi… aku mendengar dengan
telingaku sendiri, dia menyatakan perasaannya”
Mendengar hal itu pengacara Oh
malah jadi merasa sedih. Bagaimana ini Pengacara Kim yang malang… Manager Choi
protes, apa maksudnya pengacara Kim malang? Yang malang itu adalah dirinya.
Pengacara Oh lah yang sekarang tidak mengerti.
“Pikirkan saja! Jika Pengacara
Kim dan Sekretaris Lee menikah, dia akan menjadi nyonya. Jika aku tahu lebih
awal, aku pasti memperlakukannya dengan baik. Ah Sial” Manager Choi menyesali
perlakuannya pada Soo Kyung di masa lalu.
Soo Kyung keluar dengan
membawakan kopi untuk pengacara Oh dan memberikannya. Manager Choi yang leihat
itu bertanya, apa yang sedang Soo Kyung lakukan? Tentu saja bekerja, apa lagi?
Manager Choi bertanya mengapa Soo Kyung melakukan hal itu? Sebaiknya Soo Kyung
istirahat saja, Manager Choi sangat senang melakukan hal seperti itu.
Di ruangannya, Kim Hak Moon
merasa tidak enak badan. Apakah dia makan terlalu buru-buru? Seseorang mengetuk
pintu ruangannya. Setelah dipersilahkan masuk, Pengacara Oh masuk dan berkata
tanpa basa basi.
“Pengacara Kim, Tidak peduli
seberapa besar dorongan di hatimu, kau seharusnya tidak begitu!”
Kim Hak Moon bingung, apa
maksudnya itu?
“Karena kau pikir hatiku
kuberikan pada Dae Young, kau berkata "Aku akan berkencan dengan siapa
saja!" Sepertinya begitu”
Kim Hak Moon semakin bingung,
“Apa maksudnya?
“Aku dengar semuanya. Aku dengar
kau menyukai Sekretaris Lee. Jika bukan karena aku, lalu apa alasannya? Luka
yang akan dirasakan Sekretaris Lee, bagaimana dia akan mengatasinya?”
Kim Hak Moon mengerti, selama ini
Pengacara Oh telah salah paham, berpikir bahwa Kim Hak Moon bertindak terlalu
spontan.
“Aku tidak asal melakukannya. Aku
tulus. Aku menyukainya lebih dari 10 tahun”
Pengacara Oh tidak percaya, itu
tidak masuk akal. Bagaimana bisa? Selama 10 tahun? Kim Hak Moon meminta sesuatu
pada Pengacara Oh,
“Aku tidak tahu bagaimana kau mendengarnya,
Pengacara Oh, Sekretaris Lee belum menerima perasaanku, jadi jangan biarkan dia
tahu bahwa kau mengetahui masalah ini dan membuatnya merasa tidak nyaman. Aku
minta tolong padamu”
Pengacara Oh hanya bisa melongo
mendengar hal itu. Jadi selama ini Kim Hak Moon tidak pernah menyukainya? Kim
Hak Moon malah bertanya, “ Ngomong-ngomong, kau menyukai Dae Young? Selamat.
Semoga lancar” Pengacara Oh sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Pria ini
sepertinya sama sekali tidak pernah tertarik padanya.
Bersambung ke part 2
***
OMG, pengacara Oh,, waktu nya untuk sadar... Kim Hak Moon sama sekali tidak pernah melihatmu sekali saja. Tapi dia pasti bikin alasan-alasan lain di kepalanya nih.
Sedih liat Soo Kyung nangis setelah makan ayam bareng Dae Young, Akh,, nyesek,,, mendengar pria yang disukainya menyuruhnya untuk bersama pria lain itu... sangat menyedihkan~~
Meskipun sejak awal aku pengennya Soo Kyung sama Kim Hak Moon, tapi sih, feeling aku Soo Kyung dan Dae Young akan bersatu nih^^ lagi pula Chems nya Lee Soo Kyung dan Goo Dae Young its A great >.< Tapi,,, tetep sih,, I Love Kim Hak Moon, hahaha...
*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
voilaa.. sinopsisnya sudah keluar! gracias ^^
BalasHapusOMG si pengacara oh itu sadarnya mesti pake apa ya? Semoga ajaaa dia cepet sadar deh ya udah ditolak 2 cowok ><
BalasHapusAah si DY udah mulai ada rasa nih sama SK asiiiik, jgn" mimpi DY itu pertanda bahwa SK bakal disakitin nih ama pelaku Don't Ask Why >< , semoga aja itu gak kejadian yaaaa
Si SK gak tega bgt ya mau nolak KHM, kasiaan si HM
Dae Young udah mulai cemburu-cemburan nih...tapi masih belum nyadar jg kalo suka...^^
BalasHapusKo sama c ngebelain kim hak moon jadian sm soo kyung.....hihi
BalasHapusGemes liat kcanggungan merea.
Makasi y mbak sinopny uda keluar.
Salam kenal
irfa maksih ya sinopsisnya aq suka sekali sama drama ini sederhana and fresh aja..apalagi kalo udah ada makanannya fresh bener deh ini mata... hahaha semangat ya nulisnya di tunggu part 2nya....
BalasHapussalam kenal ...... Ayu#
Asyiiiikkk...cepet bener sinopnya. Soo kyung lagi galau nih, aaah ga bisa comment. Part 2 nya aja ya. Gomawo^^
BalasHapusMakasih mb irfa. Hana
BalasHapusKyanya yang suka nguntit di apartemenya soo kyung mantan suaminya soo kyung deh...
BalasHapussalam kenal, selama ini jd silent reader br baca sinopsisnya.. ternyata nontonya lucu n seru, palagi adegan pengacara oh yg ge er banget, bikin ketawa terus..
BalasHapusSetuju mb Irfa...I Love Kim Hak Moon..😍
BalasHapusKim Hak Moon... Joahe <3
BalasHapus