Love In Memory Episode 1: Reason
Mengapa Kau menyukaiku?
Ketika seseorang datang secara tiba-tiba, itu
adalah hal yang luar biasa karena hidup mereka telah kembali.
Gi Soo berkeliling di sebuah toko
buku memperhatikan para pengunjung toko buku itu. Ketika dia berdiri di dekat Hyun
Jo dia berkata, “Ini adalah misteri” Hyun Joo yang sedang membaca buku bertanya,
apanya yang misteri?
Gi Soo merasa heran mengapa lebih
banyak perempuan yang ada di toko buku itu dibanding laki-laki. Hyun Joo
tersenyum mendengarnya. Hyun Joo pun berkata, tentu saja akan lebih banyak
perempuan di toko buku dibanding laki-laki. Mengapa harus lebih banyak
laki-laki?
Itulah yang Gi Soo bingungkan,
mengapa ada lebih banyak perempuan? Hyun Joo bertanya, apakah Gi Soo tahu
mengapa perempuan pergi ke toko buku? Tentu saja untuk membeli buku, memangnya
bukan? Lalu kenapa? Untuk mendapatkan suasana yang nyaman? Sepertinya bukan
juga. Ah,, untuk menghabiskan waktu luang? Ternyata bukan juga.
Hyun Joo berkata, “Karena mereka
menjadi lebih cantik” Gi Soo bingung, bagaimana bisa perempuan menjadi lebih
cantik dengan datang ke toko buku? Hyun Joo pun mejelaskan, “ Seorang perempuan
yang membaca buku akan terlihat cantik”
Hyun Joo bertanya “Apakah Oppa
tidak pernah melihat lukisan-lukisan tua perempuan yang membaca buku?”.
Gi Soo mengingat-ngingat, “Aku
pernah melihatnya” lukisan-lukisan dengan perempuan yang membaca buku. Bukan
kah mereka semua cantik? Gi Soo membenarkan, para perempuan dalam lukisan itu
terlihat cantik.
Hyun Joo kembali bertanya, “Lalu
apakah Oppa pernah melihat lukisan-lukisan tua seorang laki-laki yang membaca
buku?” Gi Soo kembali berpikir, “Han Suk Bong? Akh, tidak. Dia seorang penulis”
Sepertinya Gi Soo tidak pernah melihatnya.
Benarkan? Bahwa perempuanlah yang
terlihat indah saat membaca buku, dan itulah mengapa mereka yang dijadikan
lukisan. Gi Soo merasa Hyun Joo berbicara hal yang tak masuk akal. Lalu apakah
Gi Soo berpikir seorang lelaki lebih indah saat membaca buku? Tidak sama sekali
tidak, teruma Gi Soo, dia sama sekali
tidak tampan saat membaca buku, Hyun Joo mengejek. Gi Soo merasa itu tidak
adil.
Hyun Joo mengingatkan bukan kah
Gi Soo datang ke toko buku untuk mencari beberapa bahan? Apakah Gi Soo tidak
bekerja? Ah benar juga, Gi Soo pun
berniat mencarinya, sebelumnya dia berpesan pada Hyun Joo agar dia
membaca lebih banyak buku sehingga Hyun Joo akan menjadi lebih cantik lagi.
Gi Soo pun mencari pegawai toko
buku untuk bertanya tentang bahan yang harus dicarinya. Hyun Joo melihatnya
sambil tersenyum.
Hyun Joo bergunam dalam hati,
“Seorang lelaki yang menjadi lebih tampan saat membaca sebenarnya ada”
Flashback, Musim dingin 2004
Man Se (Jung Gyu Woon) sedang
membaca buku cerita. Hyun Joo datang dan bertanya, apakah Man Se sedang
membaca buku? Man See menjawab dia sedang memperhatikan lukisannya. Hyun Joo
melihat buku yang dibaca Man Se, akh,, The Snow Queen.
Man Se lalu bertanya, “Hyun Joo,
ketika kau naik kereta luncur, menurutmu mana yang akan dingin lebih dulu,
tangan mu ataukah hidungmu?”
Hyun Joo bingung lalu berkata,
“Aku akan memberikan sarung tangan untuk mu agar tanganmu tidak kedinginan. Aku akan memberikan masker agar hidungmu tidak kedinginan,
Oke?” Dengan cuek Man Se malah berkata, “Tapi aku suka kedinginan”
Hyun Joo jadi kesal dan akhirnya
meninggalkan Man Se, “Siapa yang suka menjadi dingin?”. Sementara Man See masih sibuk berpikir bagian
tubuhnya yang mana yang akan menjadi dingin.
Man Se mengejar Hyun Joo dan
mengatakan padanya, “Hyun Joo . Hey Hyun Joo” Hyun Joo berpikir Man See akan
meminta maaf, tapi dia malah berkata. “Aku ingat. Aku ingat bahwa kaki ku lah
yang merasakan dingin untuk pertama kali. Kakiku”
Hyun Joo hanya bisa menatap Man
See yang terlihat senang karena mengingat hal itu. Dia tidak tahu harus
mengatakan apa.
“Apa yang dia pikirkan, apa yang
dia bicarakan, Aku tidak bisa mengerti dia. Dia terlalu sibuk hidup di dunianya
sendiri sehingga tidak pernah menyadari bahwa aku terluka”
Flash back end
Hyun Joo berjalan mencari buku
lain, sambil memikirkan Man See, “Aku bertanya-tanya tentang keadaannya. Aku
berharap dia baik-baik saja saat ini. Dia mungkin bermain dengan seseorang
sambil memakai sarung tangan dan syal”
Namun Hyun Joo tiba-tiba terdiam.
Dia melihat Man See di toko buku itu, ‘Itu dia. Lelaki yang ada diingatanku.
Kai”
Man Se melihat beberapa buku,
kemudian berjalan ke arah lain. Hyun Joo mengikutinya begitu saja, dia bahkan
tidak sempat melihat Gi Soo yang sudah membeli ornament kaca seorang pria dan
wanita yang akan membuat Hyun Joo senang.
Saat Man Se keluar dari toko
buku itu, Hyun Joo pun mengikutinya tanpa memikirkan Gi Soo yang mungkin saja
akan mencarinya di toko buku.
Hyun Joo mengikuti Man See hingga
tiba di sebuah taman. Hyun Joo melihat dari kejauhan, Man Se yang sedang
melukis sepasan kekasih. Hyun Joo tersenyum kecil dan bergunam,
“Dia tampak seperti seorang
pangeran dari negeri dongeng. Dia adalah cinta pertamaku. Sepuluh tahun telah
berlalu. Dia masih sama seperti yang aku ingat”
Hyun Joo masih tetap menatap Man Se hingga dua selesai melukis. Saat Man Se mulai membaca buku, Hyun Joo hendak pergi, namun ponselnya bedering. Gi Soo menelponnya dan bertanya dimana Hyun Joo? Dia
mencari Hyun Joo di toko buku tapi Hyun Joo tidak ada dimanapun.
Hyun Joo pun segera kembali ke
toko buku. Dan disana dia melihat Man Se yang sedang memegang buku tersenyum
kepadanya.
“Sebuah luka yang mendalam
membuatmu berfantasi . Kau akan melihat apa yang ingin kau lihat. Ini membuatmu
melihat orang dari masa lalu yang membuatmu tersenyum. Ini membuatmu melihat
kembali waktu yang kau habiskan denganya sambil tertawa bersama”
Tapi kemudian, Hyun Joo tak
melihat apapun. Tidak ada Man Se yang tersenyum padanya. Bahkan tidak ada
siapapun di tempat Man See berdiri.
“Semua itu hanyalah fantasiku
saat ini. Begitu kembali ke dunia nyata, Aku tidak bisa melihatnya. Aku hidup
dalam kenyataan tapi kesan akan dirinya tertanam di dalam ingatanku”
Gi Soo datang dan bertanya apakah
Hyun Joo membeli buku? Belum, bagaimana dengan Gi Soo? Gi Soo menunjukan
ornament kaca yang dibelinya. Hyun Joo tersenyum karenanya kemudian bertanya,
“Tapi.. Kenapa Oppa membeli ini? Ini sepertinya bukan seleramu?”
Gi Soo tersenyum lalu berkata,
“Karena aku ingin melihatmu tersenyum” Hyun Joo kaget mendengar alasan Gi Soo.
Lalu Gi Soo melihat jam, sudah jam 1 lebih 10, dia sudah melakukan reservasi,
jadi sebaiknya mereka pergi. Gi Soo pun menuntun Hyun Joo untuk keluar dari
toko buku.
Hyun Joo melihat ke belakang,
kembali mencari fantasinya, “Sudah lama sejak aku meninggalkannya di sini
kemudian pergi. Aku tidak tahu mengapa itu menganggu ku begitu lama. Alasan
mengapa aku meninggalkannya” Dalam fantasi Hyun Joo, Man Se kembali hadir
disana, sambil menatap Hyun Joo yang pergi sambil tersenyum.
Hyun Joo dan Gi Soo duduk
berhadapan sambil menatap ornament kaca dari sepasang pria dan wanita yang
sedang berciuman. Entah apa yang ada di pikiran Hyun Joo,hingga dia begitu
kaget saat Gi Soo bertanya, “Perempuan itu pasti kau kan? Tapi… Lelaki disana,
apakah itu aku?”
Hyun Joo sangat kaget saat
mendengar pertanyaan itu. Dia langsung menatap Gi Soo yang berkata, “Tentu saja
itu aku, mengapa kau begitu terkejut? Lelaki itu tampak seperti aku dan
perempuan itu tampak sepertimu” Hyun Joo tersenyum canggung mendengarnya.
Gi Soo menatap ornament kaca itu,
dan bergunam dalam hatinya. “Lelaki itu bukan aku. Aku tahu itu. Jika itu bukan
aku, lalu siapa dia? Selama 7 tahun, aku adalah pria yang bersamanya”
Flash Back 10 tahun yang lalu
Man Se sedang menatap sebuah
lukisan di dinding dengan penuh konsentrasi. Hyun Joo datang dan melihat Man
See yang sama sekali tidak menyambut kedatangannya. Hyun Joo mengecek sesuatu
di atas meja. Dia menyadari sesuatu, “Kau tidak mendaftar untuk kompetisi?” Man
Se sama sekali tidak menjawab, dia hanya fokus pada apa yang dilihatnya.
“Jika kau tidak mengajukan hibah
atau kompetisi, mengapa kau menjadi pelukis?” Hyun Joo merasa frustasi melihat
Man See yang tampak tak peduli.
Man Se malah berkata, “Pulau itu, pulau yang
disana, apakah itu terlihat seperti Jesus dan Maria sang perawan? Dan ini,
terlihat seperti Apollo yang menderita”
Hyun Joo semakin kesal, dia
melemparkan beberapa berkas di atas meja, “Tidak bisakah Kau melihatku? Apakah
kau hanya peduli pada impianmu saja? Mengapa kau tidak melakukan apapun?”
Man See hanya diam saja, Hyun Joo
semakin merasa frustasi, “Katakan sesuatu! Apakah kau tidak menyukaiku? Itukah
alasan mengapa kau tidak mau bicara?”
“Bukan” Man See akhirnya
menjawab. Lalu mengapa? Hanya saja… Tidak ada alasan. Hyun Joo sudah lelah, dia
tidak tahu harus bagaimana lagi. Dia terduduk dengan lesu di atas kursi.
Man Se menghampirinya dan duduk
disampingnya, Hyun Joo menatap Man See dan berkata, “ Aku sangat frustasi
setiap kali memikirkanmu. Dunia terus berputar, tapi kau seperti dari planet
lain. Aku tidak bisa membayangkan masa depan bersamamu”
Man Se menatap Hyun Joo dan
berkata dengan tenang, “Aku tidak akan berubah. Kau juga tidak harus berubah.
Maka kita pun tidak akan pernah berubah”
Hyun Joo tidak habis pikir,
“Bagaimana bisa kita tidak berubah? Jangan percaya padaku. Aku pikir aku akan
melupakanmu. Aku tidak bisa berbicara denganmu lagi”
Hyun Joo mencoba menenangkan
diri, lalu bertanya, “Apakah kau tak bisa memiliki pekerjaan tetap? Haruskah
aku mencarikan pekerjaan untukmu di perusahaan ku?”
Man Se tidak menjawab, dia
menunduk, lalu bertanya pada Hyun Joo, “Mengapa kau menyukaiku?” Hyun Joo
bingung, Man Se pun mengulangi pertanyaannya, “Mengapa kau menyukaiku?”
Hyun Joo termenung, dia bergunam
dalam hatinya, “Aku tidak bisa menjawabnya. Kata-kata itu mengambang di dalam
hatiku, tapi tak pernah keluar. Aku lupa alasanku menyukainya saat aku mulai
bekerja di kantor. Aku masih tidak ingat. Hatiku merasa hancur setiap kali
memikirkan tentangnya”
Man Se menatap lukisan sepasang
anak perempuan dan lelaki dalam buku dongeng The Snow Queen lalu bergunam dalam
hatinya, “Hyun Joo, Bahkan jika aku membeku di dalam es… Bahkan jika aku menjadi
Kai dari Snow Queen. Jangan pernah datang untuk mencariku”
_bersambung ke episode 2_
***
Tadinya mau posting Lets Eat dulu, tapi,, malah Love In Memory yang selese duluan. Let's Eat Episode 13 part 1 akan secepatnya aku postingkan^^
makasih mbak
BalasHapusmenarik jg y
intan
kereeen
BalasHapusMbk ada salah translate ya yg bagian "aku akan memberikan sarung tangan untukmu agar tanganmu tidak kedinginan"
BalasHapusDi screen capture nya "I'll give you a mask so your nose doesn't get cold"
bukan salah sih,,, sebelum bilang tentang mask, hyun joo emang ngomong tentang glove kok,, translate tentang mask nya kelewat sama aku^^ udah aku tambahin kok. Thanks ralatnya^^
HapusOh gitu ya mbk.hehe
HapusMksh mbk komenku ditanggepin maap jg mb irfa jd repot ngeralat ulang^^
Wah menarik cerita y
BalasHapusD tnggu chingu k lnjtn y
annyeong ...
Hapusnama kita sama ^^V
mba irfa,
BalasHapusini OST. nya pasti judulnya Teruskanlah
"kau dengan diri mu saja.... kau dengan dunia mu saja ....
teruskan lah teruskan lah ....
kau ... begitu ......"
XD
ngarang.com
Aku baru tau yang dibuat Irfa ini Love In Memory Season 1, aku rencana mau bikin Season 2 nya, yang Father's Note, hehe...
BalasHapus