Perawat Jo berkata pada Kepala
perawat jika tong sampah diluar sudah penuh, dia ingin membuang seuatu disini.
Ternyata dia ingin membuang tiket spa. Kepala Perawat berkata sayang seklai
jika dibuang kenapa tidak diberikan pada orang lain?
Perawat Jo membelinya untuk
Kepala Perawat, jadi untuk apa diberikan pada orang lain? Akhirnya Kepala
Perawat pun menerimanya. Tapi Perawat Jo bertanya, apakah Kepala Perawat tidak
ingin pergi dengannya? Buk,, Perawat Jo mendapatkan pukulan cinta dari Kepala
Perawat karena keberaniannya itu. Perawat Jo berkata, Kepala Perawat adalah
wanita pertama yang memukul wajahnya seperti itu.
Kepala Perawat meminta maaf dan
berkata, mereka bisa pergi bersama dengan yang lain, bukan kah ada dua kamar?
Perawat Jo bersemangat, dia mengajak Kepala Perawat untuk menyelinap setelah
tiba disana. Kepala Perawat merasa merinding, Menyelinap kemana? kepala Perawat
pun kembali memukul Perawat Jo.
Kedua dokter penggosip kembali
membicarakan Yoon Seo dan Shi On, mereka berkata mereka merasa tak tahan jika
melihat mereka bergandengan tangan. Yoon Seo tampak seperti terapis nya Shi On.
Yoon Seo mendengar hal tersebut
dan segera memanggil mereka. Tanpa ba bi bu, Yoon Seo bertanya apakah mereka
yang berbicara buruk tentang dirinya dan Shi On? Apa hak mereka berbicara
seperti itu? Apakah mereka lebih baik dari Shi On? Apakah mereka pernah
mengoperasi seseorang?Apakah mereka bisa mendiagnosis penyakit dengan tepat
disaat keadaan darurat, seperti yang Shi On lakukan saat ini?
Apa yang membuat mereka berpikir
bahwa mereka lebih baik dari Shi On? Kedua dokter penggosip itu pun minta maaf
pada Yoon Seo. Saking kesalnya Yoon Seo menyuruh mereka untuk pergi, sebelum
dia benar-benar menghajar mereka. Ternyata sejak tadi Shi On melihat apa yang
dilakukan Yoon Seo untuk membelanya.
Yoon Seo kaget, namun dia berkata
pada Shi On, agar lain kali Shi On harus bisa mengatakan hal sepertu itu pada
mereka denga percaya diri. Shi On tidak perlu takut kepada mereka. Yoon Seo
merasa percuma berbicara dengan Shi On yang tak meresponnya, dia pun pergi
meninggalkan Shi On.
Shi On berbicara pada Jin Wook,
dia mengingatkan seniornya itu tentang apa yang pernah dikatakannya. Bahwa
Cinta yang menyakitkan tetap saja cita. Sekarang Shi On mengeri apa yang
dimaksud Jin Wook.
“Kupikir cinta adalah penghilang rasa
sakit yang sempurna, Tapi ternyata juga menyakitkan”
Jin Wook menyadari kegundahan
hati Shi On, dia pun berkata,
“Dari pengalamanku, cinta biasa
dan cinta yang menyakitkan adalah dua jenis obat yang berbeda. Cinta biasa
adalah penghilang rasa sakit. Tapi cinta yang menyakitkan adalah disinfektan. Awalnya
benar-benar menyakitkan. Tapi kemudian bisa menyembuhkan luka dengan baik. Pada
akhirnya, cinta yang menyakitkan juga menyembuhkan. Jadi, walau pun menyakitkan, kertakkan gigimu dan bertahan”
Shi On mencoba mencerna kata-kata
Jin Wook. Disinfektan. Kertakan gigi dan bertahan. Shi On merasa dia bisa
melakukan hal itu.
Yoon Seo sedang pergi endaki
gunung, ada seorang wanita muda yang kakinya terkilir. Yoon Seo melihat keadaannya
dan berkata tak ada masalah dengan tulangnya, namun ada sedikit memar.
Yoon Seo kaget, ternyata wanita
muda itu, adalah peramal yang pernah meramal kisa cintanya dengan Shi On.
Wanita itu bertanya tentang Shi On. Yoon
Seo pun mengatakan jika pria itu adalah dokter residen jadi tidak mendapatkan
libur akhir pekan.
Ternyata mereka belum putus ya?
Yoon Seo berkata mereka tidak boleh putus karena mereka hanya punya satu
jembatan jiwa. Wanita peramal pun jadi merasa bersalah, karena apa yang
dikatakannya dulu hanyalah kebohongan, dia mengatakan itu pada setiap pasangan
muda untuk berhati-hati. Yoon Seo merasa tertipu, namun dia tidak marah.
Yoon Seo malah merasa lega karena
itu hanyalah kebohongan, namun dia penasaran denga roh api dan alkohol yang
dikatakan wanita itu. Wanita itu hanya menebak, melihat tempramen Yoon Seo dan
bau alkohol dimulutnya. Lalu bagaimana dengan roh hewan pada diri Shi On,
melihat pacara Yoon Seo sebaik Shi On, tidak mungkin dia membenci hewan.
Wanita itu meminta maaf, dan
berkata bahwa Shi On adalah pria yang hebat. Yoon Seo tersenyum mendengarnya.
Dia bangga dengan Shi On, kemudian dia mendapatkan sms, Shi On yang
mengirimnya.
“Aku akan kertakkan gigiku dan
bertahan”
Yoon Seo tersenyum membacanya.
Dia sangat mengerti bahwa Shi On sudah tidak menggalau lagi, dia sudah percaya
diri dan akan bertahan bersamanya sekarang ini.
Kim Do Han tampak serius saat dia
bersama Chae Kyung di rumahnya. Chae Kyung sampai heran dan bertanya Apakah ada
yang dikatakan Kim Do Han?
Dengan dingin Kim Do Han berkata,
tidak ada yang ingin dia katakan, tapi ada yang haru dia lakukan. Tanpa basa
basi, dia mengeluarkan kotak cincin dan membukanya. Dia memberikan kotak yang
terbuka itu pada Chae Kyung. Aigooo,,, ceritanay Kim Do Han melamar Chae Kyung
toh…
Chae Kyung merasa terharu, namun
dia berkata, “Oppa… Entah itu pengakuan cintamu,... Atau lamaranmu... Kau
sangat konsisten”
Kim Do Han mengerti maksud Chae
Kyung, betapa dia melakukannya dengan cara yang tidak menarik. Kim Do Han
berkata, bahwa dia hanya perlu mengatakan intinya saja. Kim Do Han pun
memasangkan cincin itu di jari manis Chae Kyung.
Lalu?
“Ayo kita menikah”
Antara ingin menangis dan
tertawa, Chae Kyung berkata, Kim Do Han benar-benar to the point. Kim Do han
mengajaknya untuk hidup dengan baik. Melihat reaksi Chae Kyung, Kim Do Han jadi
bingung, dia tidak tahu apa yang harus dilakukannya lagi.
Chae Kyung pun memeluk Kim Do Han
dan berkata, “Ayo kita menikah. Apa lagi yang kubutuhkan?” Kim Do Han membalas
pelukan calon istrinya itu. Meskipun Lamaran Kim Do Han sangat membosankan,
tapi Chae Kyung sangat bahagia karena hal itu.
Yoon Seo mendatangi acara
reuninya sambil membawa Shi On, Yoon Seo meminta Shi On untuk memberi salam
pada teman-teman SMA nya itu. Teman-temannya berkomentar bahwa Shi On cukup
tampan, mereka pun mempersilahkan Shi On untuk duduk.
Teman dokternya kaget karena Yoon Seo
benar-benar membawa Shi On. Dia meminta Yoon Seo untuk berbicara dengannya di
luar. Yoon Seo meninggalkan Park Shi On dan meminta teman-temannya yang lain
untuk memperlakukan Shi On dengan baik.
Yoon Seo bertanya mengapa teman
dokternya ingin mereka bicara? Yoon Seo sudah bilang bahwa dia akan membawa Shi
On. Temannya berkata, dia melarang Yoon Seo membawanya bukan karena dia tidak
menyukai Shi On, tapi karena dia memikirkan Yoon Seo. Saat ini memang hanya ada
teman terdekat mereka, tapi bagaiman jika semua teman sekelasnya tahu? Biarkan
saja mereka tahu. Yoon Seo sama sekali tidak bermaksud menyembunyikan Park Shi
On.
Temannya jadi gemas, karena Yoon
Seo bersikap seperti itu. Tema dokternya itu malah meminta Yoon Seo untuk
mencari alasan agar bisa pergi, agar keadaan tidak menjadi semakin canggung.
Belum selesai mereka berbicara,
mereka mendengar suara tawa dari dalam restoran. Ternyata itu suara teman-teman
SMA Yoon Seo yang tertawa mendengarkan cerita Shi On, mereka terlihat sangat
terhibur mendengar ceritanya.
Yoon Seo dan teman dokternya pun
masuk kembali ke dalam restoran. Salah satu teman SMAnya berkomentar, “Dokter
Park sangat lucu! Apa di sana masih ada pria lucu lainnya?” Yoon Seo langsung
mendekat ke arah Shi On dan meminta temannya untuk berharap saja semampunya. Berapapun
perbuatan baik yang mereka lakukan seumur hidupnya, Hal semacam ini takkan
datang dengan sendirinya.
Teman SMA Yoon Seo menjadi
penasaran, Apa yang disukai Shi On dari Yoon Seo? Dengan suara yang snagat
lembut, Shi On pun berkata,
“Dia seperti kado natal. Jika aku
tak melihatnya, aku merindukannya. Dan
ketika aku melihatnya, aku sangat
bahagia. Ketika dia di sini atau tak di sini, Dia membuatku sangat bahagia”
Teman-temannya jadi merinding
mendengar kata-kata Shi On, mereka menyadari jika Shi On sangat menyukai Yoon
Seo dan meraka merasa iri. Yoon Seo
membela Shi On, karena Shi On telah mengatakannya denga baik.
Teman yang lain pun jadi
penasaran, “Tapi, kapan kalian pertama kali berciuman?”
Shi On menatap Yoon Seo dengan
wajah cemberutnya, kemudian tiba-tiba dia mencium Yoon Seo tanpa peringatan.
Membuat Yoon Seo dan teman-teman SMAnya kaget.
Usai acara reuni itu, Yoon Seo
berkata pada Shi On, bahwa apa yang dilakukan Shi On sangat memuatnya malu jika
kembali ditanya kapan mereka pertama kali berciuman? Apa yag harus dia katakan
jika Shi On langsung menciumnya seperti itu?
Shi On kemudian mengingatkan Yoon
Seo, “Kau pernah bilang padaku,... Berciuman bisa dilakukan di
mana saja dan kapan saja”
Yoon Seo merasa kata-katanya
menjadi boomerang pada dirinya, dia pun membenahi, “Memang benar, tapi
setidaknya kau harus memberiku tanda”
Shi On setuju, lain kali dia akan
memberi tanda, “Aku akan mengedipkan mata” Yoon Seo malah merasa geli dan
berkata agar Shi On tidak melakukan itu, itu malah lebih aneh lagi.
Yoon Seo pun penasaran apa yang
Shi On rasakan saat mereka berciuman?
“Walau singkat,... Rasanya seolah
seseorang menaruh es di belakang
leherku”
Dan?
“Dan... Rasanya habis berdiri
dengan kedua tangan untuk waktu yang
lama,... Kepalaku terasa pusing”
Lalu apa lagi?
“Dan juga... “ Shi On tidak mau
mengatakan lanjutannya, tapi Yoon Seo memaksanya.
“Bibirku terasa... Terasa...”
Shi On alah jadi malu-malu dan
tidak ingin mengatakannya. Yoon Seo meminta Shi On menjelaskan lebih rinci
bagaimana rasanya? Shi On tidak mau mengatakannya, dia merasa malu.
Kim Do Han menatap rubik yang
pernah diselesaikan Shi On untuknya saat mereka pertama kali bertemu. Kim Do
Han teringat pada tantangannya pada Shi On untuk bisa mengunggulinya dalam
aspek lain selain operasi. Kim Do Han berpikir ini sudah waktunya untuk
memberikan raport kinerja selama dia menjadi dokter residen di bawah
bimbingannya.
Tim Pediatri memanggil Direktur
Choi untuk membicarakan masalah Park Shi On. Sudah 3 buan dia bergabung dengan
tim pediatri. Alasan dia datang ke RS Sung Woon adalah untuk memverifikasi kualifikasinya sebagai dokter, Dan
karena keputusan pembatalan kelulusannya dari ujian medis nasional. Sekarang mereka
sudah memiliki cukup informasi untuk
membuat keputusan.
Awalnya direktur Choi membutuhkan
waktu selama 6 bulan, tapi mereka berpikir bahwa sekarang sudah cukup untuk
memberika penilaian terhadap Park Shi On. Direktur Choi harap-harap cemas dan
meminta mereka untuk mengatakan keputusan mereka.
Han Jin Wook: Tak ada masalah. Dia
rekan kerja dan junior yang baik bagi kami semua
Hong Kil Nam: Aku juga berpikir seperti itu! Dr. Park
membuat suasana selalu menyenangkan
Kim Sung Joon: “Dia seorang
senior yang baik, dia mengajariku banyak
hal
Giliran Woo Il Kyu, dia hanya
tertunduk. Setelah diminta pendapat, dia kemudian berkata, “Aku hanya merasa
bersalah. Aku tak bersikap sebagai senior yang baik untuknya. Jadi aku ingin
dia tetap berada di sampingku agar aku
bisa membimbingnya”
dr. Go: “Jika anak ini tak... Maksudku
aku akan merasa bosan jika Dr. Park tak
ada di sini”
Yoon Seo: “Kurasa Anda tahu
perasaanku walau aku tak mengatakannya”
Semua orang di ruangan itu sangat
paham apa yang Yoon Seo maksud. Kim Do Han pun sangat memahaminya, namun dia
tak ingin mengomentari hal itu. Kim Do Han memberikan catatan harian kegitana
Park Shi On dan grafik evaluasi kinerjanya.
“Sekarang kami serahkan kepada
Anda untuk membuat keputusan akhirnya”
Keputusan pun akhirnya di ambil
sesuai hasi verifikasi RS Universitas Sung Won yang kualifikasinya telah
divalidasi. Mereka pun membatalkan keputusan diskualifikasi Dr. Park sebagai
praktisi medis bersertifikat nasional.
Kim Do Han membantu Park Shi On memasangkan dasi dan berkata, “Kau ingat ketika kukatakan padamu untuk mengungguliku?” Park Shi On
mengingatnya. Bagi Kim Do Han, Park Shi On telah berhasil melakukannya, karena
dia telah berhasil melakukan semuanya
Upacara pencabutan diskualifikasi
sertifikat dokter pada Shi On, dilakukan di ruang pertemuan RS Universitas Sung
Won
“Saya Lee Cheol Ho, Direktur
Badan Pemeriksa Perizinan Tenaga Medis Nasional (BPPTMN). Tak pernah
sebelumnya, seperti hari ini, Dimana saya secara pribadi menyerahkan sertifikat kualifikasi seseorang. Namun, hari
ini adalah hari yang sangat bermakna hingga
saya harus datang secara pribadi.
Dokter Park Shi On telah
mengatasi kecacatannya, Dan dengan menunjukkan kualifikasinya untuk menjadi seorang dokter yang baik,... Dia
meruntuhkan prasangka buruk dalam
masyarakat ini,... Dan memberikan harapan bagi semua penyandang cacat.
Terinspirasi dari hal ini, kami dari BPPTMN,... Telah merencanakan
pengujian untuk penyandang cacat,... Dan
kami akan terus meningkatkan dan
mengembangkannya”
Park Shi On diminta ke depan
untuk menerima sertifikatnya. Shi On pun maju dan menerima Sertifikat
Kualifikasi dari RS Universitas Sungwon,
di Departemen Bedah Anak. Dengan ini BPPTMN telah mengakui kelulusan ujian
kedokteran Park Shi On sebagai Praktisi medis yang sebelumnya sempat di
diskualifiaksi karena kecacatannya.
Shi On pun berterima kasih, dan
mulai memberikan pidato ucapan terima kasihnya setelah dia menerima sertifikat
itu,
“Aku masih sedikit berbeda dari
yang lain. Caraku berbicara dan caraku bertindak juga sedikit berbeda. Itu sebabnya aku
berusaha sekuat tenaga untuk
mengatasinya. Namun itu tidak mudah. Semakin berusaha, aku semakin terluka. Itu
sebabnya aku berpikir kondisiku akan
terus seperti ini hingga aku mati. Tapi banyak orang baik mengisi perbedaan
itu. Itu sebabnya aku berada di sini sekarang. Terima kasih karena sudah
mengisi kekuranganku. Terima kasih karena tidak menghindariku. Dan juga,... Terima
kasih banyak karena sudah mencintaiku”
Shi On mengucapkan ucapan terima
kasih karena telah mencintainya sambil memandang Yoon Seo. Shi On pun
memberikan penghormatannya dan semua orang bertepuk tangan untuknya. Mereka
merasa sangat bangga pada Shi On, terlebih lagi Yoon Seo.
Usai acara, Yoon Seo mengajak Shi
On untuk berbicara berdua dengannya. Yoon Seo sudah tahu sejak awal jika Shi On
akan melakukannya dengan baik. Shi On sangat berterima kasih pada Yoon Seo,
jika tidak ada dirinya mungkin dia tidak akan berhasil.
Yoon Seo pun berterima kasih pada
Shi On, jika dia tidak bertemu dengan Shi On mungkin dia melewatkan banyak hal
dalam hidupnya. Mereka saling mengucapkan terima kasihnya dan kemudian, Yoon
Seo memeluk Shi On, dan Shi On membalas pelukan wanita yang dicintainya itu.
Shi On berdiri di ruang pantau
operasi sambil melihat lurus ke ruang operasi di bawahnya. Dia berdiri disana
sambi memainkan pisau bedah mainnya. Kim Do Han datang dan bertanya, apa itu?
Bukan kah itu pisau bedah mainan? Shi On membenarkannya dan berkata jika pisau
itu dibelikan oleh kakaknya saat kakaknya mengatakan agar Shi On menjadi
dokter.
Kim Do Han tersenyum dan berkata,
“Itu pasti hadiah yang sangat berharga” Shi On membenarkan. Baginya, pisau
bedah adalah benda paling berharga yang membuatnya menjadi dokter.
Apa arti pisau bedah hijau bagi Kim
Do Han?
Kim Do Han berpikir, lalu
menjawab, “Adikku”
Shi On teringat cerita tentang
adik Kim Do Han dari Yoon Seo, dan mengatakan tentang hal itu pada Kim Do Han.
Namun dia merasa dia telah melakukan kesalahan dengan mengungkit cerita tentang
Adik profesornya itu.
Kim Do Han tidak masalah dengan
hal itu. ”Sama seperti pisau bedah ini berharga bagimu, adikku juga berharga
bagiku”
Shi On kagum pada Kim Do Han dan
berkata bahwa Kim Do Han benar-benar Kakak yag hebat sambil memberikan jempolnya
pada Kim Do Han. Apakah Park Shi On selalu melakukan itu bersama Dr. Cha?
sambil menunjuk ke arah acungan jempol Shi On. Shi On meringis, mereka berdua
sangat menikmati hal itu.
“Shi On-na…” Shi On langsung
terpana, itu pertama kalinya Kim Do han memanggilnya dengan nama depannya.
“Bagaimana jika kita menjadi adik
kakak saja?” Kim Do Han memberikan penawaran pada Shi On yang merasa sangat
kaget. Bagaiamana dia bisa menjadi adik Kim Do Han. Kalau begitu lupakan saja.
Shi On tidak ingin membuang kesempatan itu dan segera berkata, “Tidak, hyung”
Kim Do han memberinya peringatan
agar dia hanya memanggilnya Hyung jika mereka hanya sedang berdai saja. Awas
saja Shi On melakukannya di hadapan orang lain. Shi On mengerti. Dan Kim Do Han
dan Park Shi On pun telah resmi saling mengangkat diri sebagai Adik-kakak.
Shi On mendapatkan telepon dari
ibunya yang memberi tahu jika ayahnya telah meninggal. Shi On langsung
termangu. Dia tak tahu bagaimana perasaannya.
Juga ketika dia pulang ke Tae Bak
dan melihat ibunya memeluk foto Ayahnya yang telah tiada dengan busana duka
citanya. Sejahat apapun Tuan Park, dia tetaplah suami bagi Ibunya dan juga Ayah
dari Shi On. Sepasang ibu dan anak itu tetap merasa kehilangan pria itu. Shi On
pun mendekati sang Ibu dan memeluknya, hingga ibunya menangis tersedu di
pelukannya.
Satu tahun kemudian
Anak-anak panti sangat bahagia
karena dia akhirnya bisa menonton televisi 3 dimensi yang di sumbangkan Shi On
untuk mereka. Shi On memenuhi mimpinya untuk membelikan TV pada anak-anak panti. Shi On tinggal bersama ibunya dan sebelum dia
pergi, dia menyempatkan diri dulu memeluk sang Ibu.
Di RS, Shi On menjadi senior yang
kejam untuk juniornya Park Woong Ki (diperankan Park Ki Woong, hahahaha) Dia
memarahinya karena tak ada satu pun hal benar yag dilakukan juniornya itu. Memeriksa pengobatan, panggilan dari UGD, prosedur, tak ada satu pun yang beres.
Woong Ki meminta maaf, Shi On
bertanya apa segalanya akan selesai dengan hanya meminta maaf. Apa dia tak tahu
jika nyawa pasiesn bisa berada dalam bahaya karena kesalahannya? Woong Ki
beralasan dia sedang banyak tugas, dan itu membuat Shi On semakin marah
padanya.
Dokter lain di Tim Pediatri
memintanya untuk tidak terlalu keras padanya. Shi On tidak bisa seperti itu.
Dia malah menekankan pada Woong Ki, “Jika kau terus seperti ini, Keluar saja!
Pulang saja ke rumah!” Dia melakukannya sama persis dengan gaya Kim Do Han saat
meneriakinya dulu.
Kim Do Han keluar dari ruangannya
dan memberikan pukulan lemah di kepala Park Shi On dengan laporan yang
dibawanya. Dia tersenyum saat melihat Shi On, namun langsung memasang wajah
dingin saat menatap Woong Ki yang sedang dimarahi Shi On.
Setelah Kim Do Han pergi, dokter
lain tertawa melihat situasi ini. Park Shi On kembali memarahi Woong Ki. “Jika sekali lagi aku melihatmu bertindak ceroboh lagi... Kau langsung keluar.
Paham?”
“Ya, aku akan mengingatnya”
Shi On pun menyuruh Woong Ki
untuk pergi ke bangsal. Woong Ki pun segera melesat meninggalkan ruang staf
sebelum dia kembali kena semprot dari seniornya itu.
dr. Go datang, dan bertanya
mengapa Shi On terus memarahu dokter baru yang masih polos itu? Shi On
beralasan dokter baru itu harus fokus, jika tidak dia akan membuat masalah. dr.
Go sampai tidak bisa berkata apa-apa setelah mendengar jawaban Shi On. dr. Go
menggerutu, “Dia berubah menjadi pria yang kejam”
dr. Go mendekati Woong Ki yang
sedang duduk di bangku taman. Saat Woong Ki berniat pergi, dr. Go menyuruhnya
tetap di tempat. Dia membagi es potong yang dibawa nya dan potongan kecil
diberikan pada Woong Ki, tapi dengan tidak tahu malu, Woong Ki malah meminta
potongan yang lebih besar. dr. Go bingung, namun dia tetap memberikannya juga.
In Hae akhirnya boleh pulang juga
setelah satu tahun beristirahat di RS setelah operasi transplantasi yang
membuatnya sempat tak sadarkan diri. In Hae memang sudah sangat bosan berada di
RS , tetapi dia akan merindukan para dokter dan perawat di bangsal anak.
In Hae sangat berterima kasih
pada semua dokter dan perawat, karena mereka telah merawatnya dengan sangat
baik. Secara Khusus dia pun berterima kasih pada Shi On yang mengingatkannya
untuk tidak boleh sembarangan keluar sementara waktu. In Hae mengerti da
mengeluhkan karena akhir-akhir ini Shi On sangat ketat.
Kepala Perawat mulai menangis
karena merasa terharu. Yoon Seo memberikan pelukan pada In Hae sebagai salam
perpisahan. In Hae pun mengucapkan terima kasihnya pada Kepala perawat.
Perawat Jo nyeletuk, jika orang
yang paling bahagia haru ini adalah dr. Han, bukan begitu In Young-ssi? Jin Wook
pun merangkul In Young,,, ciee,,, Jin Wook dan In Young jadian juga nih
>.<
In Hae mengatakan agar Shi On dan
Yoon Seo jangan bertengkar dan harus selalu rukun. Dialah yang membuat mereka
menjadi pasangan. Yoon Seo langsung memegang lengan Shi On dan berkata,
“Baiklah” sambil tersenyum malu-malu.
Shi On menatap In Hae dengan
lembut dan berkata “Aku akan menghubungimu jika aku ada masalah” In Hae menolak, “Tidak,
sekarang Dokter harus menyelesaikannya
sendiri” Semua orang tertawa mendnegar penolakan In Hae.
Waktunya In Hae pergi, mereka pun
melepas kepulangan In Hae dengan senyum kegembiraan.
Shi On dan Kim Do Han baru saja
keluar dari ruang operasi, Shi On berkata pada Kim Do Han bahwa dr. Cha
menyuruhnya untuk menjadi dokter yang baik. Lalu?
“Profesor, apa arti dokter yang
baik bagimu?”
“Dokter yang baik? Setiap dokter
yang mempertanyakan dokter seperti apa
dia adalah dokter yang baik”
Begitulah jawaban Kim Do Han pada
Shi On.
Shi On kemudian bernarasi, “Setelah
memikirkannya, kurasa itu benar. Mempertanyakan apa dia adalah dokter yang baik atau tidak... Itulah
dokter yang baik. Mereka juga adalah orang yang baik. Namun, untuk menjadi
orang yang baik,... Aku menyadari bahwa seseorang harus memiliki banyak luka. Untuk memahami rasa
sakit orang lain, seseorang harus memahami rasa sakitnya sendiri. Itu sebabnya
aku akan merasakan sakit setiap hari. Walau begitu, kurasa aku akan baik saja. Aku
akan berada di antara orang lain. Dan aku menerima cinta dari seseorang”
_T.A.M.A.T_
***
Akhirnya selesai juga >.<
thanks to mba dee yang memberiku kesempatan untuk menuliskan sinopsis Good
Doctor. Jika bukan diajak mba dee untuk joinan menulis sinopsisnya mungkin aku
bahkan tidak akan menyelesaikan menonton drama ini.
Aku pernah bilang jika
teman-teman ku banyak yang menyerah menonton Good Doctor karena alurnya terasa
hambar menurur mereka. Kebanyakan dari mereka adalah para pecinta drama medis
yang menyukai ketegangan dan tantangan
seperti yang terjadi di drama Surgeon Bong Dal Hee, Brain, New Heart,
dan Golden Time. Aku… sebenarnya menjadi salah satu diantara mereka. Aku adalah
pecinta ketegangan.
Karena itulah saat menonton Good
Doctor awalnya terasa sekali hambarnya. Kasus-kasusnya terbilang sederhana, dan
saat para dokter melakukan operasi, aku sama sekali tidak terbawa emosi greget
karena merasa, pasti semuanya akan berjalan dengan baik dan lancar seperti
sebelum-sebelumnya.
Namun,, lambat laun aku menemukan
pesona drama ini. Good Doctor bukan sembarang drama medis, tapi pesan kemanusiaan
di tanamkan di dalamnya. Perubahan karakter Park Shi On, menjadi dokter yang
Immature menjadi pribadi yang sedikit demi sedikit menjadi dewasa, tumbuh
dengan rasa cinta dan lukanya, menjadi begitu menarik untuk diikuti.
Dan tentu saja, Urri Kim Do Han,,
hahaha,,, menjelang episode ending, dia tidak berhenti membuat ku
tersenyum-senyum gaje, kelakuannya benar-benar konsisten. Seperti yang
dikatakan Chae Kyung.
Satu hal lagi yang menjadi daya
tarik di drama ini, dialog-dialognya yang menyentuh. Beberapa filosofi yang
diucapkan para tokohnya menjadi terasa begitu berarti karena dikemas dengan
sangat manis. Salah satu kalimat favorite ku di drama ini, adalah yang
diucapkan Jin Wook pada Shi On,
“Cinta biasa adalah penghilang
rasa sakit. Tapi cinta yang menyakitkan adalah disinfektan. Awalnya benar-benar
menyakitkan. Tapi kemudian bisa menyembuhkan luka dengan baik. Pada akhirnya,
cinta yang menyakitkan juga menyembuhkan”
Tak lupa,,, terima kasih untuk
para reader yang telah dengan setia menantikan sinopsis Good Doctor ini^^
*written by irfa cakrawala-senja-1314.blogspot.com*
makasih mba udah diselesain sinopsisnya,mba jg konsisten udah nyelesain sinopsis good docter^^
BalasHapushamsahamnida oenni ( wakwaw kayaknya tulisanku salah hehe )
BalasHapusterima kasih karena telah berusaha untuk menyelesaikan sinopsis good doctor ini..
tetaplah bersemangat untuk menelurkan sinopsis-sinopsis lainnya .. FIGHTING ^^
akhirnya Kimura Shunji muncul juga wkwkwkwk...
BalasHapusrasanya ini drama reingkarnasi gaksital,
le kang to merasakan bagaimana kehidupan kang san,,
kimura taro membayar kesalahannya pada shi on
dan ada shunji di akhir, gantian di marahin shi on....hahahahaaaaaaa
Mkzih yah mba..dah mw nyelesein GD in..!
BalasHapus:D
tpi aku mzih pnzran,zma resepsi p'nikahannya KDH zma CK,truz aku mw SO pu'y kisah wlau cman 1 zma ayah'y,,zprti yg di ktakan SO di part 1..!
terima kasih untuk sinopsisnya,
BalasHapuskarena aku salah satu fans good doctor jd sinopsisnya sangat aku tunggu,
jujur aku gak begitu suka drama medis yang tegang karena lebih suka drama romance...hehehe
tapi sedikit kecewa kiss nya cuma dua kali,,,yg satu aj cuma khayalan(walaupun shotingnya beneran sih...)
Yang penting banyak pelajaran yg bisa diambil dari drama ini....
makasih mbak irfa mbak dee duet sinopsisnya :)
BalasHapusmakasih yah mbak untuk sinopsis nya ... aku sangat suka drama ini ,,, >.< kerennn , pokoknya kita bisa ambil pelajaran di drama ini ,,, mbak kutunggu sinopsis drama korea selanjutnya ...
BalasHapusFIGHTINGGGGG ...
by khilda ... ^^
g terasa udah ending..... rasanya hemmm..... seruuuu bgt. terimakasih ya kak atas sinopnya........ semangat untuk sinop berikutnya. by. neysuma
BalasHapusakhirnya selesai jugaa :D ahhh jd pengen nonton dramanya langsung ^^
BalasHapusGomawo mb irfa, akhirnya happy ending jg walaupun agak kecewa dengan kisah percintaan shi on - yoon seo. Setuju kata mb irfa, seneng dg dohan yg bnyk tersenyum apalagi saat bilang sama shi on " bgm klo kita jd adek kakak saja" waaaa terharuuu #plokplokplok buat do han...akting joo won bner2 daebakkkk...oiya sneng bnget liat shion wktu ditanya yoonseo apa yg dirasa shion stelah mencium yoonseo, ngakak habis deh pokoknya ekspresi jw itu lhooo dapeeet bnget, mkin cinta deh ama joo won...
BalasHapusUps hampir lupa, gomawo jg buat mb dee, ditunggu projeck kalian selanjutnya dan ditunggu projek joo won selanjutnya setelah gosh...
Maaf mb kepanjangan.... hehee
^^ Niesya Won2
~Love Joo Won~
Happy ending.. akhirya selesai jga...
BalasHapusKlo boleh tanya kira" ada refrensi toko yg jual dvd drama korea yg bagus....g coz q lg cari drama three sisres
makasi ya mbak irfa, buat sinopsisnya, keren banget................
BalasHapusmenurutku good doctor ini drama paling bangus dan layak untuk ditonton, semoga bisa tayang di indonesia ya, biar jadi inspirasi semua dokter untuk menjadi dokter yang baik :)
akhirnya kelar juga sinopsisnya.....terimakasih atas kesetiaannya menulis karena aku jg setia menunggu membacanya hehehe...ditunggu sinops yg lainnya ya..terima kasih.
BalasHapusThank you, irfaa... kalau gak ada irfa, mungkin good doctor ga akan selesai. jangan kapok ya, fa..
BalasHapustengkyu mbak, eh mbak yg sinop Suspicious Housekeeper diambil alih aj mbak, dr pd brenti ga ad yg lanjutin, bagus hlo critanya, ak nggu2in terus,
BalasHapussemangat mbak... :)
Gomawo eonni irfa..ending Чğ mengesankan..
BalasHapusGomawo irfa noona n dee noona,,, akhirnya sinopsisnya selesai jg,, n happy ending,, aku jg mau puna hyung seperti dr doo han ^^
BalasHapusThank you sinopsisnya ya....semoga sukses selalu
BalasHapusBy . Rere
Terimakasih mba irfa. Dan mba dee. GD ini banyak hikmah yg bisa didapet... Keren
BalasHapus-dewi-
Akhirnya drama ini selesai juga, saya agak kaget pas liat ini eps terakhir, nggak kerasa udah sampe eps 20, seneng liat jin wook jadian sama in young. Awalnya kirain do han bakal sama yoon seo ternyata nggak, thx ya mbak irfa n mbak dee =) =D =]
BalasHapusTerima kasih mbak irfa Ɓυ̲̣ɑ̤̈̊τ̩ sinopsisnya..buat mbak dee juga...ditunggu sinopsis yang lainnya...
BalasHapusaling yanti
makasih mba sinopsisnya, d tunggu sinopsis drama yg lain ya... :)
BalasHapustrimakasih ya mbak...akhirnya bisa membaca sinopsisnya sampe selesai berkat kerja kerasa mbak dan mbak dee..sukses selalu ya..
BalasHapustengkyu oenni, good doctor penuh inspirasi.................good job for yours.
BalasHapusAkh.. snangx tamat juga bca nich snopsis....
BalasHapusMnurut sy sih emng bnar klo smakin lma shi on smakin menjd dewasa... n sprti yg prnah d blng dr. Choi klo shi on gk pernah lulus dr tes bertkta bohong, tpi dng dax rsa cnta shi on mlah mulai bljr bohong(trnyata bhong jg da baekx^0^), yg artix shi on lulus jd orng normal, yg bsa ngatsi autisnya....
Gomawo mba irfa, duet maut deh ama mba dee. udah nyelesaiin drama good doctor. Aku blum smpat nonton dramanya, untungx ada kalian jd aku bs ttp tau ceritanya dgn baik. Soalnya aku ngefans bgt ama moon chae won sejak dramanya yg my fair lady brg jung ill woo trus joo woon dr dramax yg bread, love, & dream...
BalasHapusMoga bs tetap lanjut kerjasamanya buat project2 drama lainnya ya mba... ditunggu slalu......
makasih ya,q tunggu project2 drama slnjutnya :)
BalasHapusakhirnya selesai juga baca sinopsis drama ini..
BalasHapusterimakasih ya mbak sudah membuat sinopsis good doctor
akhirnya mba irfa bisa menyelesaikan sinopsis nya, mood nya pasti sedg baik, hahahaha
BalasHapustrima kasih mba irfa..
-Ayu-
gumawo ^_^
BalasHapusterima kasih ..... tuk smua ... ditunggu sinopsis yg lain lagi ya ...
BalasHapusterimakasih ^^
BalasHapusseruuu deh.......
HapusCeritanya bagus,,,,,
BalasHapussuka akhir yg happy end
BalasHapusaku comment nya disini ya.. :D
BalasHapushuaaa... horeee...
semuanya happy ending... ;)
yg bikin tegang itu keadaan in hye.. aduh sedih bgt gk mau dy mninggal.. :(
dan syukurnya nggk.. :) huehehe
daebakk.. keren..
gk mudahkan bikin sinopsis tuh... :D haha
keren.. ;)
Perhatian shi on, akhirnya mendetakkan jantung yoon seo, realny cocok liat joon hon & moon chae
BalasHapusthanks utk memuat sinopsis yg luar biasa in, banyak pelajaran yg bisa dipetik dr sinopsis in,
BalasHapusDi malaysia baru aja ditayangkan cerita good doctor ni. Tapi saya berpuas hati sudah tamat membaca sinopsisnya sehingga selesai walaupun ada perkataannya yang kurang saya fahami.
BalasHapusSemoga good doctor ada season 2, karena park shi on dan yoon seo endingnya belum nikah , yoon seo belum mengenalkan park shi on ke ibunya yoon seo dan ibu yoon seo belum tau setuju atau tidak tentang hubungan yoon seo dengan park shi on karena sebelumnya ibu yoon seo mengenalkan (dijodohkan) yoon seo dengan seorang jaksa.. berharap ada good doctor lagi.. hehe
BalasHapus1 harian baca sinopsis ni dari awal ampe akhir. Puas bgt dg crita ni :) bwt admin gumawo....
BalasHapus