Minggu, 13 Oktober 2013

[Recaps] Nine Episode 19




Sebelumnya di Nine

Sun Woo menggunakan dupa terakhir dan menyelamatkan Sun Woo remaja dari Park Chang Min. Sementara itu, Jun Woo meninggalkan pernikahannya di tahun 1993.  Sun Woo remaja pergi menemui Oh Chul Min dan memberikan rekaman video kebakaran RS Myungse.  Masa kini berubah dalam sekejap. Namun Sun Woo tidak dapat kembali ke masa kini.

Nine Episode 19
 
Seperti Episode 18, episode kali pun kita akan sedikit dibingungkan oleh pengaturan waktunya. Jadi harap diperhatikan tanggal dan jam peristiwa itu terjadi.

24 April 2013 Jam 20.00

Young Hoon duduk di ruang kerjanya sambil menatap ponsel Sun Woo. Dia membuka ponsel itu dan menemukan ada 5 rekaman yang sengaja di simpan Sun Woo. Dengan perasaan takut dan cemas, Young Hoon memperdengarkan pesan pertamanya Sun Woo untuknya.

“24 April 2013. Pesan pertamaku kepada  sahabatku Han Young Hoon. Aku tidak tahu bagaimana hidupku akan berakhir. Aku meninggalkan pesan ini untuk jaga-jaga. Young Hoon. Dupa ini tetap mengejekku sampai dengan saat-saat akhir. Aku terjebak di masa lalu.”

Young Hoon hampir menangis mendegarkan pesan itu, akhirnya dia tahu alasan Sun Woo tidak kembali lagi setelah 30 menit. Sun Woo terjebak di masa lalu. Tapi mengapa? Bukankah seharusnya apapun yang terjadi Sun Woo akan kembali ke masa sekarang. Apa alasan dia terjebak di masa lalu? Young Hoon meneruskan untuk mendengar pesan kedua nya.

“24 April 2013. Pesan kedua. Sudah 30 menit. Aku masih terjebak di masa lalu. Aku bertanya-tanya bagaimana perubahan yang terjadi di sana. Apa kakakku masih hidup? Apa Choi Jin Cheol membayar atas kejahatannya? Apa Min Young kembali sebagai Joo Min Young? Apa kita menjadi lebih bahagia dari sebelumnya?”


24 April 2013 Jam 12.30 (Menjelang Pernikahan)

Min Young sedang memperhatikan penampilannya dengan gaun pengantin di depan cermin. Dia tampak bahagia dan menyukai penampilannya. Perasaannya pun sangat berbahagia karena pada akhirnya dia akan menikah dengan orang yang dicintainya. 

Direktur Oh datang dan melihat Min Young, “Joo Min Young” Min Young senang melihat kedatangan direktur dan menyapanya. Direktur pun mengagumi kecantikan Min Young hari ini, ternyata ketua Tim tidak berbohong, Min Young sangat cantik, “Kau tampak mempesona.” 

Min Young senang mendengarnya. “Kalian adalah pasangan pertama di stasiun berita. Hidup bahagia. Jangan bertengkar.” Min Young mengiyakan nasihat tersebut dengan hati yang penuh kebahagiaan. Direktur Oh kemudian pamit, karena dia sedang menelpon seseorang.

Teman-teman Min Young datang dan memuji penampilannya yang terlihat sangat cantik. Mereka pun berfoto bersama.

Seharusnya upacara pernikahannya sudah dimulai, namun tak ada tanda-tanda akan dimulai. Semua orang menjadi cemas. Orang tua Min Young, istri Young Hoon, juga para kru CBM. Direktur mempertanyakan mengapa acaranya belum juga di mulai, dia harus pergi lagi. Ketua Tim pun mengeluh jika dirinya sudah sangat lapar.

Bum Suk datang ke dalam gereja dan berbicara dengan para kru CBM. Direktur bertanya mengapa acaranya belum juga dimulai padahal ini sudah lebih dari 1 jam. Bum Suk terlihat cemas dan khawatir. Dia berkata mereka dalam masalah, Park Sun Woo menghilang, direktrur Oh kaget mendengarnya. Dia hilang ketika perjalanan ke gereja bahkan teleponnya mati. Apakah dia mendapat kecelakaan? Mereka sudah menelpon semua UGD yang ada di kota Seoul, tidak ada korban bernama Park Sun Woo, dan juga tidak ada kecelakaan yang terjadi di jalan dari rumahnya menuju gereja.

Direktur bertanya, bagaimana dengan ponselnya? Mereka tidak dapat melacak ponselnya. Teleponnya berada di luar jangkauan. Semua orang bingung dengan apa yang terjadi. Kemana Park Sun Woo? Mengapa dia bisa menghilang di hari terpenting dalam hidupnya?

Young Hoon pergi mencari Sun Woo di luar gereja, saat sedang berada di dalam taksi, Min Young menelponnya menanyakan apakah Young Hoon berhasil menemukan Sun Woo? Young Hoon berkata dia belum mendapatkan kabar apapun, tapi dia pikir dia tahu dimana mobil Sun Woo berada, dia hampir saja melupakannya. Sun Woo pergi menemui Choi Jin Chul, jadi Young Hoon rasa mobil Sun Woo seharusnya ada di dekat RS Myungse. Min Young ingin bertanya lagi, namun Young Hoon memotongnya dan berkata dia pikir Sun Woo terluka seperti sebelumnya jadi mereka tidak bisa menghubunginya. Young Hoon meminta Min Young untuk tidak memberitahu yang lain.

Mendengar apa yang dikatakan Young Hoon, Min Young jadi cemas. Dia tidak tahu harus bagaimana, dia mengkhawatirkan keadaan Sun Woo yang menghilang begitu saja di hari pernikahan mereka.

Young Hoon akhirnya menemukan mobil Sun Woo, dia keluar dari taksi dan segera mendekati mobil itu. Mobilnya kosong dan terkunci, dia berusaha membukannya, tapi tidak berhasil. Young Hoon berteriak-teriak mencari Sun Woo, tapi nihil. Kemudian Young Hoon melihat sosok mengenaskan Choi Jin Chul yang duduk di dekat mobil Sun Woo, awalnya dia tidak mengenalinya, tapi Young Hoon teringat pada sosok Choi Jin Chul yang sering dia lihat di TV dari Timeline yang lama.

Choi Jin Chul terlihat linglung, dia tidak mengenali Young Hoon. Choi Jin Chul akhirnya memilih masuk kembali ke dalam mobil van nya dan pergi dari tempat itu. Sementara Young Hoon hanya bisa menatap kepergian Choi Jin Chul dengan bingung, sedang apa Choi Jin Chul di tempat ini?

Di Tahun 1993, Sun Woo yang tak sadarkan diri setelah ditabrak Choi Jin Chul, akhirnya siuman dengan wajah penuh luka dan tubuh tertimpa reruntuhan Box telepon. Sun Woo terbangun dan mencoba mengangkat kakinya yang tertindih, tapi dia sama sekali tidak bisa menggerakan reruntuhan box telepon yang menimpa kakinya. Sun Woo kemudian melihat ponselnya yang untungnya masih menyala. Sun Woo mulai merekam pesan ketiganya.

24 April 2013. Pesan ketiga.  Aku benar-benar terluka. Aku masih belum punya cara untuk kembali… Tapi aku masih percaya bahwa ini  bukanlah jalan bagaimana hidupku akan berakhir. Aku harus hidup. Aku harus  berpikir cara untuk kembali.

Sun Woo berusaha memukul reruntuhan box telepon itu berharap bisa menyingkirkannya agar kakinya tidak tertindih. Tapi sisa tenaganya tak cukup untuk menyingkirkan besi-besi itu. Berapa kalipun mencoba besi itu tak pernah tersingkir. Dengan sisa tenaganya, Sun Woo berhasil memecahkan salah satu kaca dari renruntuhan box telepon itu. Tapi tak ada yang berubah, kakinya masih tertindih dan tenaganya semakin berkurang.

Min Young menatap foto pra weddingnya bersama Sun Woo dengan wajah sedih. Dia cemas pada keadaan Sun Woo yang menghilang. Dia tidak tahu dimana keberadaan kekasihnya itu dan bagaimana keadaannya. Papa Joo datang dan berkata sudah waktunya mereka pulang, ini sudah sangat terlambat. Pernikahan Min Young dan Sun Woo akhirnya gagal terlaksana karena Sun Woo yang menghilang.

Papa Joo meminta Min Young untuk berganti pakaian. Min Young seperti enggan, dia sedih karena pernikahannya batal, tapi juga tidak bisa menyalahkan Sun Woo, karena dia bahkan tidak tahu bagaimana keadaan Sun Woo. Apakah dia benar terluka di masa lalu seperti sebelumnya? Mengapa tidak ada jejak sama sekali tentang keberadaannya. Min Young hanya bisa menghela nafas panjang, kembalinya Sun Woo ke masa lalu pada akhirnya tidak membawa dampak baik pada kehidupan mereka.

Bum Suk dan Young Soo mengurus mobil Sun Woo, mereka akan membawanya ke kantor polisi. Bum Suk meminta Young Hoon yang sejak tadi mematung sambil duduk di trotoar seperti orang linglung untuk pulang. Dia akan mengurus mobil Sun Woo ke kantor polisi. Bum Suk pikir jika Young Hoon berada terus disana pun tidak ada gunanya. Young Hoon meminta Bum Suk untuk tidak mempedulikannya, Bum Suk bisa mengurus sisannya dan membiarkannya disini.

Bum Suk kemudian memberikan kotak cincin nikah Sun Woo pada Young Hoon, agar disimpan. Bum Suk pun pergi bersama polisi sambil masih mencemaskan keadaan Young Hoon.

Young Hoon membuka kotak cincin tersebut dan menatap dua cincin sederhana yang seharusnya Sun Woo sematkan di jarinya dan Min Young sebagai pengikat hubungan mereka  hari ini. Tapi Sun Woo menghilang entah kemana. Young Hoon tidak bisa memikirkan hal lain. Dia hanya bisa menunggu di tempat itu, tempat yang dia percaya digunakan Sun Woo untuk pergi ke masa lalu. 


Hingga malam menjelang, Young Hoon masih menanti dengan cemas. Namun tak ada yang terjadi. Sun Woo masih tak ditemukan. Dia menatap sekelilingnya yang mulai putus asa menunggu. “Dimana kau sebenarnya berada?” (Ngenes juga liat Young Hoon kayak gini, aku penasaran apakah reaksi dia akan semerana ini kalo istrinya yang hilang? #Eh?)


Young Hoon mendapat telepon dari Jung Woo yang langsung terbang dari Cina ke Korea saat mendengar kabar adiknya menghilang. Young Hoon memberitahu jika mereka belum menemukan Sun Woo, polisi masih mencarinya.

Young Hoon menunggu di tempat Sun Woo menghilang. Dia berpikir Sun Woo akan kembali ke mobilnya jika dia kembali ke tahun 2013. Jung Woo bertanya seharusnya apapun yang terjadi, Sun Woo akan kembali setelah 30 menit kan? Iya,,, seharusnya begitu, tapi ini sudah 6 jam, dan Sun Woo tidak juga kembali. Itu sangat membuatnya bingung

Tapi… Young Hoon melihat mobil Choi Jin Chul di dekat mobil Sun Woo, dia terlihat sangat kacau dan berbeda dari yang sebelumnya dia lihat. Young Hoon curiga Choi Jin Chul telah melakukan sesuatu pada Sun Woo. Melakukan apa? Dia hanya orang yang sudah tua. 

Young Hoon tidak tahu pasti, tapi sepertinya Choi Jin Chul adalah orang yang bisa melakukan apapun. Seharusnya dia menangkapnya saat melihatnya tadi. Sekarang ini Young Hoon tidak tahu harus kemana mencari Choi Jin Chul. Jung Woo tahu, dia tahu kemana dia harus mencari Choi Jin Chul.

Jung Woo mendatangi Choi Jin Chul di apotiknya. Choi Jin Chul mengatakan apotiknya tutup dan mengusir Jung Woo keluar, namun dia kaget saat tahu bahwa orang yang mengunjunginya adalah Jung Woo.

Hari ini penuh kejutan. Choi Jin Chul bahkan bisa bertemu dengan orang yang mati. Itu benar-benar mengejutkan. Bagaimana Jung Woo bisa menemukannya? Choi Jin Chul, bahkan tidak muncul di TV lagi, dia tak bisa menemukan Choi Jin Chul secara online saat ini. Apakah Jung Woo  datang untuk mengetahui bagaimana kabarnya sekarang?

Jung Woo dan Sun Woo telah menghancurkan hidupnya. Apakah Jung Woo ingin tahu betapa menderitanya Choi Jin Chul saat ini? Choi Jin Chul menunjukan apotiknya, beginilah hidupnya. Bukan kah ini bagus? Persediaan obat-obatan Myungse, dinamai berdasarkan RS Myungse.

Jung Woo tidak menanggapi, dia langsung to the point, “Dimana Sun Woo? Kau tahu kan? Dimana dia?” Choi Jin Chul terkekeh puas, “Dia Mati. Aku yang membunuhnya”

Jung Woo kaget mendengarnya. Choi Jin Chul berkata, Sun Woo membayarnya dengan kematian setelah membuat hidupnya seperti ini. Jung Woo bisa melaporkan Choi Jin Chul ke polisi, namun itu tidak akan berpengaruh. Sun Woo mati 20 tahun yang lalu. Bahkan tubuhnya sudah membusuk sekarang.

Choi Jin Chul menceritakan bagaimana dia membunuh Sun Woo. Hari itu Sun Woo berdiri seperti orang bodoh di dalam telepon umum. Choi Jin Chul menabraknya. Duaaar! Hari itu benar-benar sempurna, karena ada badai, sehingga tak ada orang diluar. Pembunuhan yang rapih. Kejahatan yang sempurna. Tidak ada yang tahu kecuali Choi Jin Chul.

Jung Woo menahan emosinya, namun yang terlihat dimata Choi Jin Chul adalah Jung Woo yang tidak mempercayai kata-katanya. “Kau tidak percaya? Apa aku seperti orang tua yang mengada-ada?”

Choi Jin Chul mengatakan agar Jung Woo pergi ke kantor polisi dan melihat catatan kecelakaan mobil pada tanggal 24 April 1993. Ada pria yang mati tertabrak mobil di telepon umum di Chongro. Dia yakin Jung Woo bisa menemukannya. Seharusnya saat itu Choi Jin Chul juga menghabisi Jung Woo, karena dia begitu lemah.

Jung Woo sedih melihat keadaan Choi Jin Chul. Kenapa dia tidak berubah menjadi orang baik saat dia mendapat kesempatan dalam hidupnya? apakah hanya itu yang bisa dia lakukan? Jung Woo berharap Choi Jin Chul bisa bertobat. Dia selalu berdoa untuk Choi Jin Chul selama 20 tahun ini.

Choi Jin Chul heran, untuk apa Jung Woo berdoa untuknya? Jung Woo lah yang menghancurkan hidup Choi Jin Chul. Memangnya Jung Woo itu siapa?

Dengan penuh emosi Jung Woo berkata, “Karena kau Ayahku” Jung Woo merasa hidupnya sangat memalukan karena terlahir seperti itu. Tapi bagaimanapun Choi Jin Chul adalah orang yang memberinya kehidupan.

Choi Ji Chul kaget mendengar apa yang dikatakan Jung Woo, “Apa kau bilang?”

Jung Woo benar-benar bersedih melihat hubungan mereka berdua, “Apa ada hubungan ayah dan anak seperti kita? Aku membunuh ayahku. Dan kau membunuh anaknya. Kita akan ke neraka bersama. Aku tak tahu siapa yang duluan. Aku pasti bertemu denganmu disana. Aku takkan mencari mu lagi”

Jung Woo pun pergi meninggalkan Choi Jin Chul setelah mengatakan hal itu. Choi Jin Chul masih bingung dengan apa yang dikatakan Jung Woo, apakah Jung Woo tidak waras? Namun pelan-pelan dia mengingat apa yang terjadi antara dia dan Ibu Jung Woo 45 tahun yang lalu. Saat dia begitu kesal mengetahui wanita itu akan menikahi Park Chun Soo.

Di dalam taksi, Jung Woo hanya bisa menangis sedih setelah mengetahui kenyataan bahwa Choi Jin Chul, Ayah kandungnya itu berusaha membunuh adiknya. 

Young Hoon berlari menemui Jung Woo yang menunggu di kantor polisi. Dia bertanya apa yang terjadi? Jung Woo mengatakan bahwa dia meminta polisi mencari catatan kecelakaan yang terjadi di tahun 1993. Young Hoon tidak percaya Choi Jin Chul benar-benar melakukan sesuatu pada Sun Woo.

Choi Jin Chul tidak melihatnya mati, namun mereka tetap harus memastikannya. Jung Woo bertanya bagaimana dengan Min Young? Young Hoon belum mengatakan apapun, dia tidak tahu harus mengatakan apa.

Choi Jin Chul pergi menemui Son Myung Hee, ibu Sun Woo dan Jung Woo di RS. perawat melarangnya masuk karena itu bukan jam besuk. Choi Jin Chul menerobos dan mencari penjelasan dari wanita tua itu. Namun tentu saja dia tak mendapatkan apapun. Ny. Son bahkan tidak bisa merespon teriakannya.

“Hei! Son Myung Hee! Apa yang dibicarakan Jung Woo? Katakan padaku. Apa yang dia katakan? itu sudah lebih dari 40 tahun yang lalu. Aku bahkan tidak mengingatnya karena Aku sudah terlalu tua”

Flash Back 45 tahun yang lalu

Choi Jin Chul menemui Son Myung Hee di rumahnya. Dia melihat perut besat wanita hamil itu. Dia bertanya apakah anak itu adalah anak Park Chun Soo? Dia merasa itu adalah anaknya. Myung Hee berkata Choi Jin Chul pasti tidak waras. Jika dia hamil anak Choi Jin Chul dia pasti akan mengugurkannya.

Choi Jin Chul menangis di depan Myung Hee, “Kau bilang itu bukan anakku. Aku telah membunuhnya” Choi Jin Chul tampak menyesal dengan apa yang telah diperbuatnya. Namun Polisi da petugas kemananan datang untuk mengeluarkannya dari RS. Sementara Choi Jin Chul masih menangis meraung-raung menyesali perbuatannya.

Polisi sudah menemukan catatannya, Jung Woo dan Young Hoon masuk kedalam ruang arsip untuk melihatnya langsung. Ada sebuah kasus yang sama persis seperti yang dicari Jung Woo pada tanggal 24 April 1993.

Kasus tabrak lari di Chongro pada 24 April,1993. Saksi mengatakan bahwa hari itu ada suara bising dia melihat sebuah mobil mundur sekitar pukul 1 siang. Saat itu dia pikir itu adalah suara petir, dia sama sekali tidak mengingat model atau plat nomor mobilnya. Korban ditemukan sekitar jam 8 malam karena hujan deras. Polisi tiba di TKP jam 8.30 dan Korban sudah mati saat mereka tiba.

Polisi menemukan ID Card perusahaan korban Park Sun Woo di kantor berita CBS, tapi ternyata itu palsu. Karena Korban tidak dapat diidentifikasi, pada tanggal 1 Juli 1993, kasus itu ditutup. Tubuhnya disimpan selama 3 bulan dan dikremasi.

Melihat semua catatan di kantor polisi dan ID Card CBM milik Sun Woo, mereka tahu bahwa orang yang mati pada tanggal 24 April 1993 memanglah Sun Woo. Baik Jung Woo dan Young Hoon keduanya tidak bisa menahan tangis mereka.

Di rumahnya Min Young masih mencoba menghubungi ponsel Sun Woo, namun tetap berada di luar jangkauan. Min Young menatap semua foto prawedding dirinya dan Sun Woo dan merasa hampa karena semua kebahagiaan itu menjadi semu dengan menghilangnya Sun Woo.

Ibunya mengeluh, dia tahu ada yang aneh. Dia tidak ingin lagi berurusan dengan keluarga itu. Jung Woo dan Sun Woo itu bersaudara, mereka itu sama saja. Min Young tidak ingin mendengar keluhan ibunya, dia meutup telinganya. Min Young tahu lebih dari siapapun, jika Sun Woo tidak kembali, pasti terjadi sesuatu.

Young Hoon dan Jung Woo masih terpaku di ruang arsip kantor polisi. Jung Woo mendapatkan telepon dari Choi Jin Chul, dia pun menerimanya di luar.

Choi Jin Chul menelpon Jung Woo sambil mengemudikan mobilnya, dia ingin mereka bertemu, Jung Woo menolak. Choi Jin Chul membujuknya, dia tak pernah tahu Jung Woo ada, karena Ibunya tak pernah memberitahukannya. Jika dia mengatakannya Choi Jin Chul tidak akan pernah melakukan kejahatan seperti itu. Choi Jin Chul ingin mereka bertemu.

Jung Woo mengulangi kata-katanya, mereka akan bertemu di Neraka. Mengapa mereka harus bertemu disana sementara mereka berdua masih hidup. Choi Jin Chul berharap Jung Woo mau bertemu dengannya. Jung Woo menutup teleponnya dia tak ingin lagi mendengar apapun.

Choi Jin Chul berusaha menelpon Jung Woo kembali, namun dia tak melihat ada sebuah truk di depannya, dan akhirnya mobil Choi Jin Chul terpental, kemudian masuk ke sisi jalan berguling-guling hingga tubug Choi Jin Chul pun terpental keluar.

24 April 1993, jam 19.50

Choi Jin Chul menelpon Jung Woo, bertanya mengapa Jung Woo tidak bisa dihubungi, Dia dengar Jung Woo tidak muncul di pernikahan. Dimana Jung Woo? Bukankah Jung Woo akan pergi ke Amerika hari ini? Jung Woo sudah berjanji, dan dia harus menepatinya. Apakah Jung Woo benar-benar ingin melihat apa yang terjadi jika dia tidak menepati janjinya?

Reporter Oh memanggilnya, Jung Woo pun teralihkan dan ingin segera mengakhiri pembicaraannya dengan Choi Jin Chul di telepon. Jung Woo berkata dia tahu apa yang harus dilakukannya. Choi Jin Chul berpikir Jung Woo akan pergi, dan dia merasa itu adalah keputusan yang tepat. Apakah Jung Woo di bandara sekarang ini? Jung Woo membenarkan. Choi Jin Chul merasa senang dan meminta Jung Woo untuk pergi tanpa melihat lagi ke belakang, mereka hanya punya hari-hari yang indah di depan mereka.

24 April, 2013 Jam 20.00

Young Hoon duduk di depan meja kerjanya dan menatap ponsel Sun Woo yang dia temukan diantara barang-barang milik korban kecelakaan tabrak lari di dalam telepon umum itu. Dia menemukannya saat Polisi memberikan barang-barang korban, dan heran bagaimana ada sebuah ponsel Touchscreen diantara barang-barang itu. Mereka pikir ponsel itu tercampur, namun Young Hoon yang mengenali ponsel itu langsung mengambilnya dia tahu, ponsel itu adalah milik Sun Woo.

Young Hoon mengganti batre ponsel Sun Woo dan menyalakannya. ponsel itu kacanya sudah retak-retak, namun masih bisa dinyalakan. Young Hoon melihat daftar rekaman suara, karena dia tahu Sun Woo senang meninggalkan pesan untuknya. Ada 5 pesan disana, dan Young Hoon mendengarkannya satu persatu.

24 April, 1993. Pesan pertamaku untuk temanku Han Young Hoon. Aku tidak tahu bagaimana hidupku akan berakhir. Aku meninggalkan pesan ini untuk jaga-jaga. Young Hoon. Dupa ini mengejekku sampai akhir. Aku terjebak dimasa lalu.

24 April, 1993. Pesan kedua. Sudah lewat 30 menit. Aku masih terjebak di masa lalu. Aku penasaran bagaimana perubahannya disana. Apa kakakku hidup? Apa Choi Jin Chul membayar atas kejahatannya? Apa Min Young kembali menjadi Joo Min Young? Apa kita lebih bahagia dari sebelumnya?

24 April, 1993. Pesan Ketiga. Aku benar-benar terluka. Aku masih tidak punya cara untuk kembali. Tapi aku ingin mempercayai bahwa ini bukanlah cara bagaimana hidupku akan berakhir. Aku harus bertahan hidup. Aku akan memnukan cara untuk kembali.

Sun Woo berusaha membebaskan diri dari renruntuhan box telepon itu. Saat ada mobil yang melintas, Sun Woo berusaha meminta pertolongan. Tapi semuanya sia-sia. Suara hujan mengalahkan suaranya yang semakin melemah. Sun Woo berusaha sekuat tenaga untuk tetap terjaga, karena dia ingin tetap hidup.

24 April, 2013. Pesan keempat. Aku tak boleh kalah lagi. Aku akan menang. Aku akan bertahan hidup. Aku akan kembali. Aku takkan kalah.


24 April, 2013. Pesan kelima. Aku pikir aku tahu kenapa aku tidak bisa kembali. Dupa itu adalah diriku. Dan akulah yang membunuhnya. Aku bilang dupa itu mempermainkan takdirku. Tapi akulah yang memilki dupanya. Saat aku menyalakan dupa, aku menjadi buah terlarang untuk hidup orang lain. (Kilas balik sejak pertama Sun Woo melakukan Time travel dan apa saja yang dilakukannya diperlihatkan seperti slide show)

Jung Woo masuk ke dalam kamar Sun Woo, dia mengenang adiknya itu. Tak lama dia mendapatkan telepn dari seorang polisi yang mengatakan bahwa Choi Jin Chul mati dalam kecelakaan. Polisi itu berkata, Jung Woo adalah orang yang terakhir dihubunginya, apa hubungan Jung Woo dengan korban? Jung Woo memejamkan matanya, perih. Jadi itu akhir nasib ayah kandungnya? Apakah dia menyesal karena tak mau menemuinya? Jung Woo mengatakan pada polisi itu, bahwa dia adalah Anaknya.

Sun Woo masih melanjutkan pesan ke-5 untuk Young Hoon,

Ini adalah kesempatan dan kutukan pada waktu yang bersamaan. Ini bisa menjadi penyelamat atau penghancur. Dupa Itu aku. Aku menggunakan semua dupanya. Peranku sudah berakhir. Aku takkan pernah bisa kembali. Akhirnya aku menyadari itu sekarang. 

Mengetahui itu, bahkan aku tidak depresi kalau aku sekarat. Aku bahkan tidak merasa berdosa sudah mempermainkan Tuhan. Ini bukanlah kuasaku tapi kuasaNya. Jadi aku berterima kasih. Demi orang-orang yang tetap pada perannya dihidupku. Demi orang yang memilih takdir itu. Demi menjadi sahabatku setiap saat dalam hidupku. Untukmu, aku berterima kasih. Dan... Dan Min Young....

Sun Woo tidak bisa bertahan lagi, dia tidak sempat mengucapkan rasa terima kasihnya pada Min Young., Sun Woo terlanjur tak sadarkan diri dengan wajah dan tubuh yang penuh luka. (Sementara wajahku penuh air mata #abaikan)

Young Hoon menangis mendengar suara Sun Woo yang semakin melemah di dalam setiap pesan-pesannya. Seolah dia bisa merasakan sakit dan luka yang dirasakan Sun Woo, juga semangatnya untuk tetap hidup dalam keadaan terluka parah.

Kim Yoo Jin kembali mengeluh, Sun Woo pasti mati disuatu tempat. Bagaimana bisa orang-orang tidak bisa menemukannya? Mereka semua mengerahkan kekuatan polisi. Tidak masuk akal kalau mereka tidak mendapatkan apapun.

Pikiran Min Young kosong dia tidak bisa memikirkan apapun dia terlalu cemas dan khawatir. Bahkan saat Ibunya berkata dia haus dan meminta Min Young mengambilkan air.

Dengan ogah-ogahan Min Young membuka kulkas dan menuangkan air dingin pada gelas diatas meja, saat dia mengangkat gelas itu, dia mendapatkan sebuah ingatan. 

Min Young kaget, 20 tahun lalu di jam dan tanggal yang sama, Min Young melihat sesuatu yang membuatnya tecengang. Saking kagetnya, Min Young sampai menjatuhkan gelas berisi air untuk ibunya hingga pecah. Ibunya bertanya ada apa? Tapi Min Young tidak merespon.

20 tahun lalu Shi Ah (Min Young kecil) melihat orang terluka parah diantara renruntuhan telepon umum, Min Young di tahun 2013 mengenal dengan jelas siapa orang itu, dia adalah kekasihnya – Park Shun Woo yang baru saja sadar dari pingsan.

“Ajussi! Apa kau terluka?” Shi Ah mendekati Sun Woo terluka parah. Sun Woo tersenyum kecil melihat gadis kecil itu. Shi Ah bertanya apakah dia perlu memanggil polisi? Tidak usah, dia tidak apa-apa. Shi Ah memperhatikan Sun Woo dengan seksama, dia mengingatnya. Sun Woo adalah pria yang membawa Ibunya ke RS

Sun Woo bertanya apa yang dilakukan Shi Ah di tempat itu? Shi Ah mau mengambil boneka yang ditinggal ibunya. Dia dan Ibunya akan pergi ke Amerika, tetapi ibunya meninggalkan bonekannya. Padahal dia sudah sering mengingatkannya.

Sun Woo tersenyum dan berkata, “Itu bagus” Shi Ah menjadi bingung, Sun Woo melanjutkan, “Aku senang karena ibumu tidak membawa bonekamu” Shi Ah menjadi semakin bingung.

Sun Woo kemudian memanggil Shi Ah untuk mendekat padanya. Shi Ah mendekat dengan perasaan agak ragu. Sun Woo kemudian berkata pada Shi Ah,

“Ingatlah wajahku. Jangan pernah kau melupakannya”

“Kenapa?”

“Saat kau melihat seorang pria sepertiku di masa depan... Jangan mendekat  padanya. Jangan mencoba akrab dengannya. Apalagi hingga tertarik padanya”

“Kenapa tidak boleh?”

“Dia akan menghancurkan hidupmu. Menjauhlah darinya. Kau mengerti?”

Sun Woo mengulurkan jari kelingkingnya, meminta Shi Ah untuk berjanji padanya. “Ayo cepat, Aku sudah tak punya banyak waktu” 

Min Young menangis, mengingat bertapa tak berdaya nya Sun Woo yang meminta Shi Ah agar tidak menyukai dirinya di masa depan. Sementara itu dengan ragu-ragu Shi Ah pun mengaitkan jari kelingkingnya pada Sun Woo.

Sun Woo menatap Shi Ah selama mereka menautkan jari kelingkin, itu membuat tangis Min Young menjadi saat dia mengingat wajah kekasihnya dalam ingatan masa lalunya. 

Sun Woo tersenyum pada Shi Ah, setelah Shi Ah berjanji padanya. Min Young bisa mengingatnya, senyuman terakhir Sun Woo padanya. Bahkan di saat terluka pun dia masih memikirkan Min Young. Hingga sempat-sempatnya meninggalkan wasiat untuknya.

Akhirnya Sun Woo pun tak sadarkan diri kembali. Shi Ah jadi panik “Ajussi” Saat itu jam di tangan Sun Woo menunjukan pukul 8.07.

Waktu yang sama dengan waktu di jam dinding Min Young, saat dia menangisi kematian Sun Woo di dalam ingatannya. Ini sangat menyakitkan bagi Min Young, mengetahui kematian kekasihnya dari ingatan masa lalunya. 

***

Saat menulisnya pun aku tetap menangis Huaaaahhhh >,<
Lee Jin Wook-ssi you are the best^^
Aku nggak pernah melihat adegan kematian yang semenyakitkan itu... 

“Ingatlah wajahku. Jangan pernah kau melupakannya. Saat kau melihat seorang pria sepertiku di masa depan... Jangan mendekat  padanya. Jangan mencoba akrab dengannya. Apalagi hingga tertarik padanya. Dia akan menghancurkan hidupmu. Menjauhlah darinya” 

Komentarku tentang Episode 19 dan 20 ada di Curhat Nine Part-9 (end) 

*written by irfa at cakrawala-senja-1314.blogspot.com*

3 komentar:

  1. walaupun sudah nonton sampai selesai aku ttep aja nunggu sinopsis dari IRFA, dengan tulisan irfa aku jdi lebih ngerti dg drama yg stu ini. aku juga suka baca komentar2 irfa tntang nine..
    so, ditunggu ya kelanjutan sinopsisnya ..
    semangat IRFA tinggal 1 episode lgi ..

    BalasHapus
  2. padahal waktu ntn, gw ga nangis, koq skrg pas baca rasanya pengen mewek ya... mata udh berkaca gini... ='(

    BalasHapus
  3. Ditunggu episode terakhirnya ya, mba
    Semangat buat mba Irfa

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkomentar^^ komentar kalian akan selalu menambah semangat menulisku^^